Pengukuran Faktor Fisik Modifikasi-poltekes

Post on 25-Dec-2015

127 views 21 download

description

hiperkes

Transcript of Pengukuran Faktor Fisik Modifikasi-poltekes

PENGUKURAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DI TEMPAT KERJA

SNI 16 – 7060 - 2004

Tujuan

Tujuan pengukuran radiasi sinar ultra violet adalah untuk mengetahui besarnya radiasi ultraviolet ( µW / cm2 ) yang memapari tenaga kerja Alat Radiometer ultra violet

Standar / Acuan Menggunakan prosedur manual peralatan

dan hasil pengukuran diperbandingkan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: Kep 13/Men/2011 tentang NAB ditempat kerja.

NAB untuk waktu 8 jam per hari adalah 0,1 µW/Cm2

Efek pada kulit :

Kulit terbakar : kulit kemerahan, melepuh, meradang dan mengelupas

Keratosis : kulit kering, kasar dan timbul bintik-bintik pada kulit (sunspot), pada jangka panjang dpt berkembang menjadi kanker.

Kanker kulit : terjadi pertumbuhan yg abnormal dari sel kulit

Efek pada mata :

Konjuctivis : terjadi radang konjunctiva (selaput lendir mata)

Keratitis : radang pada kornea mata Katarak : lensa mata menjadi kabur /

buram Konjunctivis, keratitis, kulit terbakar, dan

keratosis terjadi pada pemajanan jangka pendek, sedangkan katarak dan kanker kulit merupakan pemajanan radiasi UV jangka panjang

Peralatan

U V radiometer terdiri dari :

Unit detektor dimana terdapat unit fotosel sebagai suatu sensor

Panel/tampilan angka radiometer

Tempat baterai

Spesifikasi alat

Radiometer sinar UV dengan spesifikasi :

Portabel langsung dapat dibaca hasilnya

Mempunyai kisaran spektrum : 400 nm – 180 nm

Spesifikasi alat (lanjutan)

Mempunyai kemampuan radiasi 0 µW/cm2 – 19.990 µW/cm2 , dengan

resolusi 0,1 µW/cm2 Sensitivitas temperatur : -

10o sampai 40o C Kelembaban : lebih

rendah dari 85% Sumber energi : baterai 9

volt

Prosedur Kerja

Titik Pengukuran : Pengukuran minimal dilakukan pada 3 titik :

a.Zona penglihatan dengan jarak maksimal 30 cm dari mata

b.Setinggi siku (sesuai posisi kerja duduk atau berdiri) dengan jarak maksimal 30 cm dari bagian badan paling luar

c.Setinggi betis dengan jarak maksimal 30 cm dari betis

SNI 16 – 7062 - 2004

PENGUJIAN PENCAHAYAAN

Metoda pengukuran

1.Prinsip

Pengukuran intensitas penerangan memakai alat lux meter yg hasilnya dapat langsung dibaca.

Alat ini mengubah energi cahaya menjadi energi listrik, kemudian energi listrik dalam bentuk arus digunakan untuk menggerakkan jarum skala.Energi listrik diubah menjadi angka yg dapatdibaca pada layar monitor

2. Peralatan Lux Meter

Prosedur Kerja

1.PersiapanLuxmeter dikalibrasi oleh laboratorium kalibrasi yg terakreditasi

2. Penentuan titik pengukurana.Penerangan setempat (Penerangan Lokal) : Pengukuran dilakukan di titik kontak antar mata dengan

Benda kerja.

b.Penerangan umum : titik potong garis horizontal panjang dan lebar ruangan pada setiap jarak tertentu setinggi satu meter dari lantai.

Jarak tertentu tersebut dibedakan berdasarkan luas ruangan sebagai berikut:

Luas ruangan kurang dari 30 m2 ,titik potong garis horisontal panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak setiap 1 (satu) meter. Contoh:

1 m

1 m

1 m

Luas ruangan antara 30 m2 sampai 100 m2 titik potong garis horizontal panjang dan lebar ruangan ada;lah pada jarak setiap 3 (tiga) meter. Contoh:

3 m

3 m

3 m

3 m

6 m

6 m

6 m

6 m

6 m 6 m 6 m 6 m

Luas ruangan antara lebih dari 100 m2 titik potong garis horizontal panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak setiap 6 (enam) meter. Contoh:

Tata cara

Hidupkan luxmeter yg telah dikalibrasi dengan membuka penutup sensor.

Bawa alat ketempat titik pengukuran yg telah ditentukan, baik pengukuran untuk intensitas penerangan setempat atau umum.

Baca hasil pengukuran pada layar monitor setelah menunggu beberapa saat sehingga didapat nilai angka yg stabil.

Catat hasil pengukuran pada lembar hasil pencatatan untuk intensitasPenerangan setempat seperti pada lampiran C, dan untuk intensitas Penerangan umum seperti pada lampiran D

Matikan luxmeter setelah selesai dilakukan pengukuran intensitas penerangan

PENGUKURAN KADAR DEBU TOTAL DI UDARA TEMPAT KERJA

SNI 16 – 7058 - 2004

Ruang lingkup

Pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja secara gravimetri yang meliputi tahap: persiapan pengambilan contoh, penimbangan dan perhitungan kadardebu total

Peralatana. Low volume dust sampler (LVS)

dilengkapi dengan pompa pengisap udara dengan kapasitas 5 l/menit – 15 l/menit dan selang silikon atau selang teflon;

b. Timbangan analitik dengan sensitivitas 0,01 mg;

c. Pinset;d. Desikator, suhu (20+ 1)oC dan

kelembaban udara (50 + 5)%e. Flowmeter;f. Tripod;Bahan : Filter hidrofobik (misal:PVC,

fiberglass) dengan ukuran pori 0,5 m

Pengambilan contoh

a) LVS tersebut diatas dihubungkan dengan pompa pengisap udara dengan menggunakan selang silikon atau teflon

b) LVS diletakkan pada titik pengukuran (di dekat tenaga kerja terpapar debu) dengan menggunakan tripod kira-kira setinggi zona pernapasan tenaga kerja

c) Pompa pengisap udara dihidupkan dan lakukan pengambilan contoh dengan kecepatan laju aliran udara (flow rate) 10 l/menit

d) Lama pengambilan contoh dapat dilakukan selama 30 menit – 1 Jam.

Perhitungan Kadar debu total di udara dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut dan hasilnya dicatat pada formulir seperti pada formulir seperti pada lampiran B

C = (W2 – W1) – (B2 – B1)

V(mg/l)

C = (W2 – W1) – (B2 – B1)

V(mg/l) X 103 (mg/m3)

atau

Pengujian Kadar Gas Di Udara

Metode ; Spectofotometri

Prinsip Kerja;- Udara di hisap dengan pompa hisap,

melewati larutan penyerap (absorban) selama 1 jam.

- Kadar gas yang terserap/terikat pada absorban dilakukan pemeriksaan menggunakan spectofotometer sehingga dapat diketahui berapa besar kadarnya.

PENGUKURAN IKLIM KERJA

SNI 16 –7061 -2004

Pengukuran Iklim Kerja Dengan Questemp 360

Isi tabung air dengan Aquadest Tekan tombol power untuk menghidupkan. Tekan tombol run untuk menghidupkan kipas Letakan Questemp 360 di lokasi yang akan

diukur selama 10 menit dengan ketinggian 1 M.

Tekan tombol run untuk mematikan Kipas. Catat hasil pengukuran yang meliputi ; Suhu

kering, Suhu Basah, Kelembaban dan ISBB

METODE PENGUJIAN GETARAN

Ada dua (2) tipe vibrasi :1. Getaran seluruh badan (Whole Body

Vibration,WBV)WBV ditransmisikan ketubuh melalui permukaan penyangga : kaki, pantat, punggung.Contoh : pengemudi kendaraan

2. Getaran pada lengan & tangan ( Hand Arm Vibration , HAV , segmental vibration )HAV ditransmisikan ke lengan dan tangan

Vibrasi Meter

Metode pengukuran

b. Getaran Hand Arm Vibration (HAV):1) Hand Arm Belt dipasang pada Tangan pekerja2) Alat penangkap getaran (sensor) diletakkan

pada Besi yg terdapat di Hand Arm Belt pekerja melakukan pekerjaannya

3) Saklar diposisikan pada ACC (Accelerator)4) Hidupkan Vibration meter5) Tekan tombol Record6) Tekan tombol Recall untuk membaca Intensitas

Minimum dan Maksimum getaran terukur

NAB Getaran HAV (untuk pemajanan lengan dan tangan)Jumlah waktu

pemajanan perhari kerja

Nilai Percepatan pada frekuensi dominan

Meter / detik2 Grav

4 jam dan < 8 jam

4 0,4

2 jam dan < 4 jam

6 0,61

1 jam dan < 2 jam

8 0,81

< 1 jam 12 1,22

Sumber : KepMenaker No. 13 Tahun 2011Gram = meter/ detik2 : gravitasiGravitasi = 9,81 meter/ detik2

Pengujian Getaran Mekanis di Tempat Kerja (lanjutan)2. Whole Body Vibration (WBV) :

Satuan : Accelerasi (m/det2)

Yang diukur : Bagian yg menopang tubuh tenaga kerja.

Bila tenaga kerja duduk pada alas duduknya dan sandarannya Bila tenaga kerja berdiri pada lantainya

PENGUKURAN KEBISINGAN

NAB , KepMenakerTrans no.13 th 2011

Tingkat Bising (dB) Lama pemaparan diperkenankan

85 8 jam

88 4 jam

91 2 jam

94 1 jam

97 30 menit

Dan seterusnya setiap naik 3 dB waktu turun ½ nya

Sound Level Meter

Pengukuran Kebisingan ditempat kerja

Dilakukan disetiap tempat kerja yg bisingTitik pengukuran dimana ada tenaga kerjaCara pengukuran mikropon diarahkan ke sumber bising yg paling dominan setinggi telinga,dengan respon indikator fastDiukur dalam 1 shift atau 8 jam kerja pada setiap iam.jadi 8x pengukuran

Data Pengukuran   L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7

Lokasi A 52,6 51,7 52,3 51,7 53,1 52,4 51,2

Lokasi B              

Hitung Kebiisingan 24 Jam

LS = 10 log 1/16 ((T.1.100,1.L1 +…..+ T4.100,1L4) dB ALS = 10 log 1/16 ((3.100,1.(52,6) +5. 100,1.(51,7)+ 3.100,1.(52,3)+ 5.100,1(51,7)) dB A

LS = 50,9 dBA

LM = 10 log 1/8 (T5.100,1.L5 + T6.100,1.L6 + T7.100,1L7) dB ALM = 10 log 1/8 (2.100,1.53,1 + 3.100,1.52,4 + 3.100,1.51,2) dB ALM = 52,2 dB A

LSM = 10 log 1/24 (16.100,1. LS + 8.100,1.LM) dBA

LSM = 51,4 dB A

LSM = 10 log 1/24 (16.100,1. 50,9 + 8.100,1.52,2) dBA