Post on 15-Jun-2015
Pengolahan Citra Digital
TUGAS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
OLEH
BASRUDDIN 09 024 014 030
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR2010
Pengolahan Citra Digital
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
A. Defenisi Pengolahan Citra Digital
Pengolahan citra merupakan proses pengolahan dan analisis citra
yang banyak melibatkan persepsi visual. Proses ini mempunyai ciri data
masukan dan informasi keluaran yang berbentuk citra. Istilah Pengolahan
citra digital secara umum didefinisikan sebagai pemrosesan citra dua
dimensi dengan komputer. Dalam definisi yang lebih luas, pengolahan citra
digital juga mencakup semua data dua dimensi. Citra digital adalah barisan
bilangan nyata maupun kompleks yang diwakili oleh bit – bit tertentu.
Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel, f(x,y),
dimana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai f(x,y) adalah intensitas
citra pada koordinat tersebut, hal tersebut diilustrasikan pada gambar
dibawah ini . Teknologi dasar untuk menciptakan dan menampilkan warna
pada citra digital berdasarkan pada penelitian bahwa sebuah warna
merupakan kombinasi dari tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru
(Red, Green, Blue) atau sering disebut dengan RGB.
Pengolahan Citra Digital
B. Dasar Warna
RGB adalah suatu model warna yang terdiri dari merah, hijau, dan
biru, digabungkan dalam membentuk suatu susunan warna yang luas. Setiap
warna dasar, misalnya merah, dapat diberi rentang nilai. Untuk monitor
komputer, nilai rentangnya paling kecil adalah 0 dan paling besar adalah
255. Pilihan skala 256 ini didasarkan pada cara mengungkap 8 digit bilangan
biner yang digunakan oleh mesin komputer. Dengan cara ini, akan diperoleh
warna campuran sebanyak 256 x 256 x 256 = 1677726 jenis warna. Sebuah
jenis warna, dapat dibayangkan sebagai sebuah vektor di ruang 3 dimensi
yang biasanya dipakai dalam matematika, koordinatnya dinyatakan dalam
bentuk tiga bilangan, yaitu komponen x, komponen y dan komponen z.
Misalkan sebuah vektor dituliskan sebagai r = (x,y,z). Untuk warna,
Pengolahan Citra Digital
komponen – komponen tersebut digantikan oleh komponen Red, Green,
Blue. Jadi, sebuah jenis warna dapat dituliskan sebagai berikut:
Putih = RGB (255,255,255)
Hitam = RGB(0,0,0)
Kuning = RGB(255,255,0)
Hijau = RGB(0,255,0)
Cyan = RGB(0,255,255)
Biru = RGB(0,0,255)
Magenta = RGB(255,0,255)
Merah = RGB(255,0,0)
C. Citra Gray
Graysacale adalah warna – warna piksel yang berada dalam rentang
gradasi warna hitam dan putih.
Pengolahan Citra Digital
Pada Color Dialog seperti yang terlihat pada gambar di atas, jika
memilih warna solid hitam, putih, atau abu – abu, maka akan berada dalam
pita warna Grayscale. Apabila tanda panah digeser ke atas menuju putih
atau ke bawah menuju ke hitam maka red, green dan blue akan memberikan
nilai yang sama. Untuk pengubahan warna image menjadi grayscale, cara
yang umumnya dilakukan adalah dengan memberikan bobot untuk masing –
masing warna dasar red, green, dan blue. Tetapi cara yang cukup mudah
adalah dengan membuat nilai rata – rata dari ketiga warna dasar tersebut
dan kemudian mengisikannya untuk warna dasar tersebut dengan nilai yang
sama ( seperti pada contoh color dialog di atas )
D. Citra Biner
Citra biner diperoleh melalui proses pemisahan piksel – piksel
berdasarkan derajat keabuan yang dimilikinya. Piksel yang memiliki derajat
keabuan lebih kecil dari nilai batas yang ditentukan akan diberikan nilai 0,
sementara piksel yang memiliki derajat keabuan yang lebih besar dari batas
akan diubah menjadi bernilai 1.
Pengolahan Citra Digital
Jika a1 =0 dan a2 = 1, maka operasi ini akan mentransformasikan
suatu citra menjadi citra biner. Misal suatu citra memiliki gray level 256,
dipetakan menjadi citra biner, maka fungsi fungsi trasformasinya adalalah
sebagai berikut:
Pixel – pixel yang nilai intensitasnya di bawah 128 diubah menjadi hitam
(nilai intensitas = 0), sedangkan pixel – pixel yang nilai intensitasnya di atas
128 diubah menjadi putih (nilai intensitas =1).
Median Filter
Median filter merupakan salah satu jenis low-pass filter, yang bekerja
dengan mengganti nilai suatu piksel pada citra asal dengan nilai median dari
piksel tersebut dan lingkungan tetangganya.
Dasar Pengolahan Citra Digital
Pengolahan citra (image processing) merupakan proses mengolah
pikselpiksel dalam citra digital untuk suatu tujuan tertentu. Beberapa alas an
dilakukannya pengolahan citra pada citra digital antara lain :
Pengolahan Citra Digital
1. Untuk mendapatkan citra asli dari suatu citra yang sudah buruk
karena pengaruh derau. Proses pengolahan bertujuan mendapatkan
citra yang diperkirakan mendekati citra sesungguhnya.
2. Untuk memperoleh citra dengan karakteristik tertentu dan cocok
secara visual yang dibutuhkan untuk tahap lebih lanjut dalam
pemrosesan analisis citra. Dalam proses akuisisi, citra yang akan
diolah ditransformasikan dalam suatu representasi numerik. Pada
proses selanjutnya representasi tersebutlah yang akan diolah secara
digital oleh komputer. Pengolahan citra pada umumnya dapat
dikelompokkan dalam dua jenis kegiatan, yaitu :
Memperbaiki citra sesuai kebutuhan
Mengolah informasi yang terdapat pada citra
Kegiatan yang kedua ini sangat erat kaitannya dengan computer
aided analysis yang umumnya bertujuan untuk mengolah suatu objek citra
dengan cara mengekstraksi informasi penting yang terdapat di dalamnya.
Dari informasi tersebut dapat dilakukan proses analisis dan klasifikasi secara
cepat memanfaatkan algoritma perhitungan komputer. Dari pengolahan citra
diharapkan terbentuk suatu sistem yang dapat memproses citra masukan
hingga citra tersebut dapat dikenali cirinya. Pengenalan ciri inilah yang sering
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi yang dibahas pada
Pengolahan Citra Digital
laporan ini adalah dasar dari aplikasi yang dapat dipergunakan dalam
berbagai bidang, misalnya bidang agro, bidang perdagangan, dll.
E. Operasi Pengolahan Citra
Operasi – operasi yang dilakukan dalam pengolahan citra banyak
ragamnya, namun secara umum operasi pengolahan citra dapat
diklasifikasikan dalam beberapa jenis sebagai berikut:
1. Perbaikkan Kualitas Citra (Image Enhancement)
Jenis operasi ini bertujuan untuk memperbaiki citra dengan cara
memanipulasi parameter-parameter citra. Dengan operasi ini, cirri-ciri
khusus yang khusus yang terdapat didalam citra lebih ditonjolkan.
Contoh – contoh operasi perbaikkan citra:
a. Perbaikkan kontras gelap/terang
b. Perbaikkan tepian objek (edge enhancement)
c. Penajaman (sharpening)
d. Pemberian warna semu (pseudocoloring)
e. Penapisan derau (noise filtering)
2. Pemugaran Citra (Image Restoration)
Operasi ini bertujuan menghilangkan cacat pada citra. Tujuan
pemugaran citra hampir sama dengan operasi perbaikkan citra. Bedanya,
pada pemugaran citra penyebab degradasi gambar diketahui.
Pengolahan Citra Digital
Contoh – contoh operasi pemugaran citra :
a. Penghilangan kesamaran (deblurring)
b. Penghilangan derau (noise)
3. Pemampatan Citra (Image Compression)
Jenis operasi ini dilakukan agar citra dapat direpresentasikan
dalam bentuk yang lebih kompak sehingga memerlukan memori yang
lebih sedikit. Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemampatan
citra adalah citra yang telah dimampatkan harus tetap mempunyai
kualitas gambar yang bagus.
Contoh – contoh operasi pemampatan citra :
a. Subsampling
b. Pengurangan kedalaman bit
c. Transformation Coding
4. Segmentasi Citra (Image Segmentation)
Jenis operasi ini bertujuan untuk memecah suatu citra kedalam
beberapa segmen dengan suatu criteria tertentu. Jenis operasi ini
berkaitan erat dengan pengenalan pola.
Contoh – contoh operasi segmentasi citra :
Pengolahan Citra Digital
5. Pengorakan Citra (Image Analysis)
Jenis operasi ini bertujuan menghitung besaran kuantitif dari citra
untuk menghasilkan diskripsinya. Tehnik pengolahan citra mengekstraksi
cirri-ciri tertentu yang membantu dalam identifikasi objek. Proses
segmentasi kadang kala diperlukan untuk melokalisasi objek yang
diinginkan dari sekelilingnya.
Contoh – contoh operasi pengorakan citra :
a. Pendeteksian tepian objek (edge detection)
b. Ekstraksi batas (boundary)
c. Representasi Daerah (region)
6. Rekonstruksi Citra (Image Reconstruction)
Jenis operasi ini bertujuan untuk membentuk ulang objek dari
beberapa citra hasil proyeksi. Operasi rekonstruksi citra banyak
digunakan dalam bidang medis.