Post on 20-Mar-2019
PENGEMBANGAN MODEL PENGENALAN BAHASA TULIS
UNTUK ANAK KELOMPOK BERMAIN DAN TAMAN KANAK-KANAK
Tadkiroatun Musfiroh, dkk
Subjek Validasi Pengguna : 29 + 58 Subjek Uji Terbatas: 2 guru, 12 anak Subjek Uji Luas : 18 guru, 166 anak .
Teknik Pengumpulan Data : Angket, wawancara, dokumentasi, observasi (dengan panduan lembar observasi checklist & catatan lapangan) Analisis Data: Deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data angket dan checklist observasi dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif Data hasil wawancara, diskusi, catatan lapangan, dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Validitas Data Metode pengumpulan data ganda, sumber data ganda, ketekunan pengamatan, expert judgment
PENELITIAN TAHUN KE-2
Penetapan ahli, guru untuk validasi belakang meja
Validasi model & panduan penerapan model oleh ahli
Validasi model dan panduan penerapan model oleh pengguna
Revisi Uji coba Terbatas
REVISI
Uji Coba Luas
MODEL JADI
REVISI
PENELITIAN TAHUN KE-3
Masukan Infrml Masukan Ahli Masukn Penddk Masukan Ahli
Ada contoh SKH Tahap-tahap Pelaksaanaan dibuat jelas Model dibuat untuk KB dan TK dipisah Diberi contoh bagaimana tujuan dan kegiatan. Istilah linguistik dan yg terlalu ilmiah diganti dg kata yg mudah dipahami
Pisahkan antara KB, TK A, dan TK B Perlu ada tujuan Umum Pedoman kategori pemerolehan Didasarkan pada riset yang sesuai Tabel pemerolehan membaca & menulis untuk anak sebaiknya diambil dari hasil penelitian Indonesia. Gradasi perbedaan pemerolehan membc & menulis dibuat lbh tegas apabila perlu diberi contoh. Ada alasan mengapa model ini perlu dibuat
Perlu ada contoh kegiatan yg khusus utk KB, TK A, dan TK B Mengacu pada menu generik Perlu disampaikn pentingnya penggunaan model di KB & TK Tahapan pelaksanaan model diperjelas Gambar diperbanyak agar jelas
Perspektif literasi- Psikolinguistik diperjelas Tujuan diperinci untuk KB dan TK Diberi pedoman evaluasi atau observasi Beri rambu-rambu proses evaluasi yang sesuai Perlu contoh kegiatan dan evaluasi Jika perlu tahap kompetensi, sebaiknya dimunculkan sehingga guru menjadi jelas bahwa model tidak disamaratakan
Gambar 3. Grafik Kesiapan Penerapan Model
0
5
10
15
20
25
30
35
40
DasBT Bermain Informal Simblat Pajril Pusat2 Linwhole Integras Evintik
Komponen Penerapan Model
Sko
r K
esia
pan
Skor Rata2 Skor Maks
KD NM
USIA
PBTR PBTP Min BTR Min BTP Pekasim Dastul Dasca
B S B S B S B S B S B S B S
MY 2 1 1 1 1 5 6 2 2 0 0 5 5 1 2 PDK 2 1 1 1 1 5 5 1 2 0 0 5 6 2 3 DW 2;5 1 2 1 1 5 6 2 3 0 1 5 6 2 3 HN 3 1 2 1 1 5 7 2 3 0 1 6 7 2 4 ZK 3;6 2 2 2 2 5 6 2 2 1 1 7 7 2 3 TD 3;6 2 3 2 3 6 8 2 3 1 2 7 8 4 6 HS 4;2 3 3 3 3 6 6 3 3 1 2 8 8 5 6 PDB 4;5 3 4 3 4 7 9 4 6 2 3 9 10 5 6 HG 4;5 3 5 3 4 7 8 5 6 2 3 8 9 5 6 MD 4;5 5 6 5 6 10 14 6 8 3 4 9 11 6 7 TY 4;5 5 5 5 5 9 10 6 6 3 3 9 10 6 6 IS 4;7 5 6 5 6 14 16 7 9 4 6 10 12 7 8
SKOR MAKS
11 17 21 11 11 18 12
Uji Coba Terbatas
Gambar 5. BT Sebelum dan Sesudah Model
0123456789
BPTR BPTP MINCA MINUL PEKASIM DASTUL DASCA
Aspek Pengenalan Bahasa Tulis
Capa
ian
BT
sblm model stlh model
Perkembangan Pem BTR dan BTP Uji Luas
n Pemerolehan BTR n Pemerolehan BTP
KELAS
321
Mean
9
8
7
6
5
4
3
2
PBTR1
PBTR2
KELAS
321
Mean
9
8
7
6
5
4
3
2
BPTP1
PBTP2
. Peningkatan Minat Baca-Tulis n Peningkatan Minca n Peningkatan Minul
KELAS
321
Mean
20
18
16
14
12
10
8
6
4
MINCA1
MINCA2
KELAS
321
Mean
10
8
6
4
2
0
MINUL1
MINUL2
n Kepekaan BT
KELAS
321
Mean
10
8
6
4
2
0
PEKASIM1
PEKASIM2
PEKASIM1
PEKASIM1
98653210
Frequency
50
40
30
20
10
0
PEKASIM2
PEKASIM2
109876543210Frequency
40
30
20
10
0
Landasan BTR dan BTP (Landasan Membaca dan Menulis)
n Landasan BTR n Landasan BTP
KELAS
321
Mean
10
8
6
4
2
0
LANCA1
LANCA2
KELAS
321Mean
18
16
14
12
10
8
6
4
LANUL1
LANUL2
Sebelum Model n 1. Deteksi Pencapaian baca-tulis tidak dilakukan atau belum optimal n 2. Pajanan kurang berfungsi n 3. Anak diajak keluar ttp pajanan tulisan kurang diperhatikan n 4. Guru TK hanya berpatok pada SKH n 5. Sistem fonik mendominasi n 6. Pembelajaran lebih ditentukan guru n 7. Pengembangan motorik halus dilakukan dalam bentuk tugas: n meniru gambar dan meniru mewarnai, n 8. Anak-anak cenderung pasif dalam ekspresi tulis n 9. Tahap pura-pura membaca tidak terlihat n 10. Tahap menulis acak kurang memperoleh respon positif n 11. Bercerita dengan buku jarang dilakukan (1-2 kali dalam sebulan) n 12. Pajanan buku cerita bergambar terbatas 2-5 eks & disimpan n 13. Coretan anak dibiarkan (dianggap sebagai latihan motorik halus) n 14. Instruksi klasikal dan instruksi mekanik mendominasi
Setelah Model
1. Deteksi membaca dan menulis dilakukan pada beberapa anak 2. Pajanan difungsikan sebagai media dan materi dan lebih diperkaya 3. Anak diajak keluar dan anak-anak diajak melihat pajanan tulisan 4. Pelaksanaan SKH lebih fleksibel 5. Sistem fonik digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan (guru menuliskan
agenda), bermain, dan membaca buku cerita, bermain peran 6. Anak mengambil bagian dalam pembelajaran: memberikan usulan keg. 7. Anak-anak dirangsang untuk bermain: bermain balok, menggambar, mewarnai,menebalkan garis, dan membuat coretan bebas. 8. Anak lebih berani membuat “coretan” dan menjelaskan makna coretan 9. Tahap pura-pura membaca terlihat begitu anak melihat pajanan tulisan 10. Tulisan acak anak dielisitasi dan dipajan dengan bentuk benar 11. Bercerita dengan buku dilakukan 2-4 kali dalam seminggu 12. Pajanan bucer brgb sdkt tulisan bjml 15an & terakses lgsng oleh anak 13. Coretan anak dielisitasi dan dianggap sebagai coretan bermakna 14. Instruksi klasikal dan mekanik kadang-kadang masih muncul
Catatan
n Beberapa kelemahan yang masih muncul perlu diantisipasi terutama dalam hal media-sumber, munculnya instruksi klasikal dan mekanik, serta kurangnya kesempatan bagi anak untuk berkontak dan mengelaborasi sumber.
n Guru/lembaga pelaksana model perlu diuji kesiapan pelaksanaan model.
PENGEMBANGAN MODEL PENGENALAN BAHASA TULIS UNTUK ANAK KELOMPOK BERMAIN DAN TAMAN KANAK-KANAK
Tahun ke-3
Tadkiroatun Musfiroh Ari Kusmiatun
Latar Belakang PENGENALAN BT BERBASIS PEMEROLEHAN A. Mampu meningkatkan 7 Aspek BT B. Meningkat proses pembelajaran melalui :
1. Deteksi BTP dan BTR 2. Pengayaan Pajanan 3. Pajanan sbg media & sumber (bkn pajangan) 4. SKH lebih fleksibel 5. Integrasi fonik dg kegiatan lain 6. Anak blh usul apa yg akan dipelajari 7. Rangsang melalui berbagai kegiatan main 8. Anak lebih berani & tertantang utk ber BTP & BTR 9. Tahap membaca pura2 lbh jelas 10. Tahap acak dielisitasi & berbantuan 11. Bercerita dg buku 2-4 X seminggu 12. Instruksi klasikal & imitasi mekanik sedikit berkurang.
Uji Luas & Uji Terbatas
Gambar 29. Grafik Peningkatan Aspek Pengenalan BT
0
5
10
15
20
25
PBTR PBTP Minca Minul Pekasim Dasca DastulAspek Pengenalan BT
Skor
Anak
Sebelum Model Setelah Model Skor Maks Mngkn
Gambar 5. BT Sebelum dan Sesudah Model
0123456789
BPTR BPTP MINCA MINUL PEKASIM DASTUL DASCA
Aspek Pengenalan Bahasa Tulis
Capa
ian BT
sblm model stlh model
• KARAKTERISTIK MODEL
• @ Didasarkan pada capaian riil anak • @ dikembangkan dari “belajar melalui bermain” • @ bersifat informal • @ simbol sebagai alat berbahasa • @ sumber riil di sekitar anak • @ penggunaan pusat-pusat *** • @ penyatuan linear & whole language • @ integrasi BT, ket motorik halus, bhs lisan @ evaluasi informal dan otentik
Bagan Penelitian
Model Jadi Th ke-2
Pre-test
Perlakuan
Post-test
UJI PRODUK
MODEL FINAL
PRODUK MASSAL
DISEMINASI
HIMPAUDI IGTKI
PUSDI PAUD DINDIK
Pemi Li han Lo Ka si
Metode Penelitian n Lokasi : 24 kelas (12 kelas di DIY, 12 Jateng) n Subjek: 24 guru sbg kel. eksperimen 24 guru sbg kel. kontrol n Met.Pengambln Data : Observasi dg lembar
observasi, elisitasi, dokumentasi n Analisis Data : Kuantitatif & Kualitatif
Deteksi BTP & BTR
Komponen Model BT
Rencana implementasi evaluasi
Persiapan
Tujuan
Whole & phonics, BSB, informl, Integ MH & BL, Fungsi BT
Materi
Metode
Media
Evaluasi
Pngmbngn BTP & BTR Rangsang Minat Pngmbngan Kepekaan Landsn Baca & Tulis
Pajanan riil, buku
Label, APE, buku di pusat2
Informal & Otentik
Perbandingan BTP & BTR Minca & Minul Pekasim Lanca & Lanul Sbl & Ssdh Mdl
Hsl natural Dok. Portflio
Obsvs pedmn Elisitasi
Isi Model
Sasaran model Anak KB, TK A & TK B
MODEL PENGENALAN BT BERBASIS PEMEROLEHAN