Post on 03-Mar-2019
PENGEMBANGAN MENYIMAK DAN BERBICARADI SMU
OlehTim LPMP
Disampaikan pada TOT Guru Pemandu MGMP SMA Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Tanggal 19—25 Juni 2007di LPMP Jawa Tengah
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MENYIMAKDI SMU
A. PENDAHULUAN
Betapa penting peran menyimak dalam kehidupan sehari-hari, kiranya tidak
perlu diragukan lagi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan pada
berbagai kesibukan menyimak. Apalagi dalam era globalisasi seperti saat ini, sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat dituntut untuk
mampu menyimak berbagai informasi dengan cepat dan tepat, baik melalui berbagai
media, seperti radio, televisi, telepon, dan internet, maupun melalui tatap muka secara
langsung. Berbagai lembaga, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, sering
mendatangkan para pakar yang sesuai dengan bidang informasi yang dibutuhkannya
untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui kegiatan rapat, ceramah, seminar,
diskusi, debat, simposium, dan sebagainya. Dalam kegiatan semacam itu, peserta
dituntut untuk memiliki keterampilan menyimak yang memadai.
Jika diperinci, minimal ada empat peran menyimak dalam kehidupan, yaitu
sebagai landasan belajar bahasa, penunjang keterampilan berbicara, membaca, dan
menulis, pelancar komunikasi, dan penambah informasi.
Apabila dibandingkan dengan aktivitas berbahasa yang lain, aktivitas
menyimak selalu melebihi kegiatan berbicara, membaca, dan menulis (hasil penelitian
Paul T. Rankin: menyimak: 42%; berbicara: 25%; membaca: 15%; menulis: 11% ).
Hal itu menunjukkan bahwa menyimak mempunyai peran yang penting.
Mengingat betapa penting peran menyimak dalam kehidupan manusia,
pembelajaran menyimak sebagai bagian dari pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia di SMA/MA sudah selayaknya mendapat perhatian yang sama dengan
pembelajaran keterampilan berbahasa yang lain. Pembelajaran menyimak perlu
dilaksanakan secara sungguh-sungguh sebagaimana pembelajaran keterampilan
berbahasa yang lain.
Agar dapat melaksanakan pembelajaran menyimak dengan baik, guru dituntut
memiliki keterampilan menyimak yang memadai dan dapat mengelola pembelajaran
menyimak secara efektif.
Di dalam makalah ini berturut-turut ini diuraikan secara singkat beberapa hal
yang berkaitan dengan pengembangan keterampilan menyimak, yaitu konsep
1
menyimak, aspek kemampuan menyimak di dalam kurikulum, beberapa teknik
pembelajaran menyimak, contoh model pembelajaran menyimak, penilaian berbasis
kelas dalam pembelajaran menyimak, contoh penilaian pembelajaran menyimak, dan
hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran menyimak.
B. KONSEP MENYIMAK
Menyimak merupakan suatu proses. Sebagai sebuah proses, peristiwa
menyimak diawali dengan kegiatan mendengarkan bunyi bahasa secara langsung atau
tidak langsung. Bunyi bahasa yang ditangkap oleh telinga diidentifikasi jenis dan
pengelompokannya menjadi suku kata, kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana. Jeda
dan intonasi juga ikut diperhatikan oleh penyimak. Bunyi bahasa yang diterima
kemudian ditafsirkan maknanya dan dinilai kebenarannya agar dapat diputuskan
diterima tidaknya. Dengan kata lain, menyimak merupakan suatu proses yang
mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menafsirkan,
menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalam wacana lisan.
Tujuan utama menyimak antara lain untuk mendapatkan fakta, menganalisis
fakta, mengevaluasi fakta, mendapatkan inspirasi, mendapatkan hiburan, dan
memperbaiki kemampuan berbicara.
Secara garis besar menyimak dibagi menjadi dua jenis, yakni menyimak
ekstensif dan menyimak intensif. Menyimak ekstensif ialah proses menyimak yang
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari seperti menyimak radio, televisi, percakapan
orang di pasar, dan menyimak pengumuman.
Jenis-jenis menyimak ekstensif meliputi (1) menyimak sekunder, yaitu
menyimak yang terjadi secara kebetulan, misalnya, sambil memasak mendengarkan
siaran berita, (2) menyimak sosial, yaitu menyimak yang berlangsung dalam situasi-
situasi sosial seperti di pasar atau terminal, (3) menyimak apresiatif, yaitu menyimak
untuk menghayati dan menikmati sesuatu, misalnya menyimak pembacaan puisi, atau
menyimak drama, dan (4) menyimak pasif, yaitu menyimak yang dilakukan tanpa
upaya sadar Jenis-jenis menyimak ini lebih banyak digunakan secara alamiah.
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak yang harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan penuh konsentrasi agar dapat menangkap makna yang
dikehendaki. Menyimak intensif diakhiri dengan kegiatan mengungkapkan kembali
sesuatu yang dipahami secara lisan maupun tulis.
2
Jenis-jenis menyimak intensif adalah (1) menyimak kritis, yaitu kegiatan
menyimak untuk memberikan penilaian secara objektif mengenai kebenaran informasi
yang disimak; (2) menyimak konsentratif, yaitu menyimak dengan dengan penuh
perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik tentang informasi yang disimak;
(3) menyimak eksploratif, yaitu kegiatan menyimak yang dilakukan untuk
menemukan informasi baru; (4) menyimak kreatif, yaitu kegiatan menyimak yang
bertujuan mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas penyimak, misalnya dengan
cara mengemukakan kembali gagasan pembicara; (5) menyimak interogatif, yaitu
kegiatan menyimak yang bertujuan memperoleh informasi dengan cara mengajukan
pertanyaan yang diarahkan kepada pemerolehan informasi tersebut; (6) menyimak
selektif, yaitu kegiatan menyimak yang memusatkan perhatian pada hal tertentu yang
sudah dipilih.
Agar dapat menyimak secara efektif, penyimak harus menyimak dengan
penuh konsentrasi, menelaah materi simakan, menyimak dengan kritis, dan apabila
bahan simakan cukup panjang dapat diikuti dengan kegiatan mencatat. Di samping
itu, penyimak hendaknya siap fisik dan mental, bermotivasi, objektif, menyeluruh,
selektif, tidak mudah terganggu, menghargai pembicara, cepat menyesuaikan diri,
tidak mudah emosi, kontak dengan pembicara, dan responsif.
Pada saat menyimak, perlu dihindari beberapa kebiasaan yang kurang
menguntungkan, antara lain keegosentrisan, keengganan ikut terlibat, ketakutan akan
perubahan, keinginan menghindari pertanyaan, puas terhadap penampilan eksternal,
menghindari penjelasan yang sulit, penolakan terhadap pembicara, mengritik
penampilan/cara berbicara pembicara, perhatian pura-pura, mencatat detil
pembicaraan, dan menyerah pada gangguan.
Demikianlah beberapa konsep menyimak yang perlu diketahui guru untuk
mengembangkan keterampilan menyimaknya, yang pada gilirannya akan dapat
mengelola pembelajaran dengan sebaik-baiknya.
C. TEKNIK PEMBELAJARAN MENYIMAK
Agar pembelajaran menyimak berhasil dengan memuaskan perlu dipilih teknik
pembelajaran yang sesuai. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
teknik pembelajaran, antara lain teknik yang dipilih hendaknya:
(1) relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai
(2) menantang dan merangsang siswa untuk belajar
3
(3) mengembangkan kreativitas siswa secara individual/kelompok
(4) memudahkan siswa memahami materi pelajaran
(5) mengarahkan aktivitas belajar siswa pada tujuan pembelajaran
(6) mudah diterapkan dan tidak menuntut peralatan yang rumit, dan
(7) menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Ada beberapa teknik pembelajaran menyimak, beberapa di antaranya
dipaparkan di bawah ini.
1. Simak-Ulang Ucap
Teknik simak-ulang ucap biasanya digunakan untuk memperkenalkan bunyi
bahasa dengan pengucapan atau lafal yang tepat dan jelas. Guru dapat mengucapkan
atau memutar rekaman bunyi bahasa tertentu seperti fonem, kata, kalimat, ungkapan,
semboyan, kata mutiara dengan lafal dan intonasi yang tepat. Setelah itu, siswa
menirukan ucapan guru. Pengucapan ulang bunyi bahasa tersebut dapat dilakukan
secara klasikal, kelompok, atau individual.
2. Bermain Tebak-Tebakan
Bermain tebak-tebakan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang
sederhana, guru mendeskripsikan secara lisan suatu benda tanpa menyebutkan nama
bendanya. Tugas siswa menerka nama benda itu. Tentu saja guru dapat memodifikasi
permainan ini agar lebih menarik.
3. Mengidentifikasi Kata Kunci
Untuk menyimak kalimat yang panjang, siswa perlu mencari kalimat intinya.
Kalimat inti dapat dicari melalui beberapa kata kunci. Kata kunci itulah yang
mewakili pengertioan kalimat. Guru menyiapkan kalimat panjang dan disampaikan
secara lisan. Setelah menyimak, siswa harus menentukan beberapa kata kunci yang
mewakili pengertian kalimat.
4. Mengidentifikasi Kalimat Topik
Setiap paragraf dalam wacana mengandung dua unsur, yakni kalimat topik dan
kalimat pengembang. Guru memperdengarkan sebuah wacana pendek (satu paragraf).
Setelah menyimak, siswa disuruh menyebutkan kalimat topiknya.
4
5. Menjawab Pertanyaan
Melalui teknik ini siswa dilatih untuk memahami isi bahan simakan. Setelah
menyimak, siswa diminta menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi wacana
yang diperdengarkan. Pertanyaan yang harus dijawab siswa tentu saja dikembangkan
sesuai dengan bahan simakan. Adapun bahan simakan dapat berupa wacana nonsastra
maupun wacana sastra.
6. Menyelesaikan Cerita
Guru atau salah seorang siswa diminta menceritakan sebuah kisah yang sudah
dipersiapkan, sedangkan siswa lain mendengarkan cerita tersebut. Setelah guru/siswa
mengisahkan sebagian cerita, siswa lain diminta meneruskan cerita tersebut.
Demikian seterusnya secara bergiliran siswa diminta melanjutkan cerita temannya
sampai cerita itu berakhir. Dengan cara demikian, siswa harus menyimak jalan cerita
yang disampaikan sebab pada giliran berikutnya setiap siswa mungkin ditunjuk guru
untuk melanjutkan cerita.
7. Bisik Berantai
Guru membisikkan suatu pesan kepada seorang siswa. Siswa tersebut
membisikkan pesan itu kepada siswa kedua. Siswa kedua membisikkan pesan kepada
siswa ketiga. Begitu seterusnya. Siswa terakhir menyebutkan pesan itu dengan suara
keras dan jelas di depan kelas. Guru memeriksa apakah pesan itu benar-benar sampai
kepada siswa terakhir atau tidak.
8. Merangkum
Merangkum atau menyingkat isi bahan simakan berarti menyimpulkan isi
bahan simakan secara singkat. Siswa mencari inti bahan simakan. Bahan yang
dilisankan dapat berupa wacana sastra maupun nonsastra.
9. Memparafrase
Parafrase berarti alih bentuk. Dalam pembelajaran sastra, parafrase
diwujudkan dalam bentuk memprosakan puisi. Guru mempersiapkan puisi yang
sesuai. Puisi dibacakan dengan suara dan intonasi yang tepat. Siswa menyimak dan
kemudian menceritakan kembali dengan kata-katanya sendiri.
5
Demikianlah sebagian dari beberapa teknik pembelajaran yang dapat dipilih
dalam pembelajaran kemampuan mendengarkan. Tentu saja, dalam pelaksanaannya
teknik-teknik tersebut dapat dimodifikasi, divariasi, digabungkan, ditambah, atau
dikurangi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Di samping itu,
teknik pembelajaran mendengarkan juga dapat dikembangkan sendiri oleh guru sesuai
dengan keperluan.
D. MODEL KEGIATAN PEMBELAJARAN MENYIMAK
Di dalam KTSP SMA/MA 2006 disebutkan bahwa ada 12 standar kompetensi
(SK) yang harus dikuasai siswa dalam kemampuan berbahasa dan bersastra subaspek
kemampuan menyimak dengan rincian 6 SK kemampuan menyimak aspek
kemampuan berbahasa dan 6 SK kemampuan menyimak aspek kemampuan bersastra.
Enam SK kemampuan menyimak aspek kemampuan berbahasa dikembangkan
menjadi 24 kompetensi dasar (KD), sedangkan 6 SK kemampuan menyimak aspek
kemampuan bersastra dikembangkan ke dalam 24 KD.
Adapun penjabaran SK dan KD pada tiap kelas dan tiap semester adalah
sebagai berikut.
KELAS X Semester 1
Standar Kompetensi:
1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung/tidak
langsung.
2. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak langsung.
Kompetensi dasar:
1. Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik (berita dan nonberita).
2. Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang
disampaikan secara langsung/melalui rekaman.
3. Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikans ecara
langsung ataupun melalui rekaman.
4. Mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun
melalui rekaman.
KELAS X Semester 2
Standar Kompetensi:
1. Memahami informasi melalui tuturan.
6
2. Memahami cerita rakyat yang dituturkan.
Kompetensi dasar:
1. Menyimpulkan isi informasi yang disampaikan melalui tuturan langsung.
2. Menyimpulkan isi informasi yang didengar melalui tuturan tidak langsung
(rekaman atau teks yang dibacakan).
3. Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang
disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman.
4. Menjelaskan hal-hal yang menarik tentang latar cerita rakyat yang
disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman.
KELAS XI Semester 1
Standar Kompetensi:
1. Mendengarkan berbagai informasi dari sambutan/khotbah dan wawancara.
2. Memahami pementasan drama.
Kompetensi dasar:
1. Menemukan pokok-pokok isi sambutan/khotbah yang didengar.
2. Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara.
3. Mengidentifikasi persitiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik
pada pementasan drama.
4. Menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan.
KELAS XI Semester 2
Standar Kompetensi:
1. Memahami pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi atau
seminar.
2. Memahami pembacaan cerpen.
Kompetensi Dasar:
1. Merangkum isi pembicaraan dalam suatu diskusi atau seminar.
2. Mengomentari pendapat seseorang dalam suatu diskusi/seminar.
3. Mengidentifkasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan.
4. Menemukan nilai-nilai dalam cerpen yang dibacakan.
KELAS XII Semester 1
Standar Kompetensi:
1. Memahami informasi dari berbagai laporan.
2. Memahami pembacaan novel.
7
Kompetensi Dasar:
1. Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan.
2. mengomentari berbagai laporan lisan dengan memberikan kritik dan saran.
3. Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal, intonasi, dan
penghayatan.
4. Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dari pembacaan penggalan novel.
KELAS XII Semester 2
Standar Kompetensi:
1. Memahami informasi dari berbagai sumber yang disampaikan secara lisan.
2. Memahami pembacaan teks drama.
Kompetensi Dasar:
1. Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan secara
langsung.
2. Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan melalui
radio/televisi.
3. Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui
pembacaan.
4. Menyimpulkan isi drama melalui pembacaan teks drama.
Berkaitan dengan pencapaian dua belas KD tersebut, guru perlu menyiapkan
bahan pembelajaran berupa (1) pembacaan wacana nonberita dan wacana berita, (2)
pembacaan cerita, (3) pembacaan puisi, (4) tuturan langsung/tidak langsung, (5)
pembacaan cerita rakyat, (6) pembacaan sambutan/khotbah, (7) wawancara/rekaman
wawancara, (8) pementasan drama, (9) diskusi/seminar (10) pembacaan cerpen, (11)
laporan lisan, (12) pembacaan penggalan novel, (13) rekaman informasi dari
radio/TV, dan (14) pembacaan teks drama.
Selanjutnya, berikut disajikan beberapa contoh model kegiatan pembelajaran
menyimak.
1. Menyimak Berita
Berita merupakan laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
Berita yang lengkap selalu memuat jawaban atas pertanyaan apa, siapa, di mana,
kapan, mengapa, dan bagaimana. Penyampaian berita dapat dilakukan secara lisan
maupun tertulis, baik langsung maupun melalui berbagai media.
8
Dalam kaitannya dengan pembelajaran menyimak, kompetensi yang akan
dicapai melalui pembelajaran menyimak berita adalah agar siswa mampu
mendengarkan siaran atau informasi dari media elektronika atau pembacaan teks dan
memberikan tanggapan. Indikator pencapaiannya adalah siswa mampu (1) mencatat
pokok-pokok isi berita, (2) mengajukan pertanyaan tentang isi berita, (3) menjawab
pertanyaan yang berhubungan dengan isi berita, dan (4) mengungkapkan kembali isi
berita yang didengar dalam beberapa kalimat secara runtut.
Untuk pembelajaran menyimak, berita dapat diambil dari siaran (langsung)
radio/televisi, atau dapat dibacakan di kelas.
Berikut dipaparkan salah satu model kegiatan pembelajaran menyimak berita.
(1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang berita hangat hari itu dengan
berpedoman pada 5 W + 1 H (what, who, where, whem, why, how).
(2) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan
manfaat yang akan diperoleh jika siswa menguasai kompetensi tersebut.
(3) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
(4) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok.
(5) Siswa mendengarkan rekaman/pembacaan berita radio/televisi.
(6) Siswa mencatat pokok-pokok isi berita.
(7) Siswa membuat pertanyaan mengenai isi berita.
(8) Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain.
(9) Siswa mengungkapkan kembali secara tertulis isi berita.
(10) Siswa bersama guru menyimpulkan cara efektif menyimak berita.
(11) Refleksi
2. Menyimak Khotbah
Khobah merupakan salah satu jenis pidato yang terutama menguraikan ajaran-
ajaran agama. Karena itu, bahasa khotbah bersifat persuasif.
Kompetensi dasar yang akan dicapai melalui pembelajaran menyimak khotbah
adalah siswa mampu menyimak khotbah dengan indikator pencapaian kompetensi
siswa mampu (1) mencatat pokok-pokok isi khotbah yang didengarkan, (2)
menuliskan pokok-pokok isi khotbah dalam beberapa kalimat, dan (3) menyampaikan
secara lisan ringkasan isi khotbah.
Contoh Model Kegiatan Pembelajaran:
(1) Guru menunjukkan gambar peristiwa khotbah
9
(2) Guru menanyakan apa saja yang didapatkan dari sebuah khotbah
(3) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan
manfaat yang akan diperoleh jika siswa menguasai kompetensi tersebut.
(4) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
(5) Guru memperdengarkan rekaman khotbah.
(6) Siswa mencatat pokok-pokok isi khotbah melalui identifikasi kata kunci dan
kalimat topik.
(7) Siswa secara berkelompok berdiskusi untuk menentukan pokok-pokok isi
khotbah.
(8) Setiap kelompok menuliskan pokok-pokok isi khotbah dalam beberapa
kalimat.
(9) Wakil setiap kelompok menyampaikan ringkasan khotbah secara lisan.
(10) Kelompok lain menilai dengan menggunakan rubrik yang sudah
dipersiapkan.
(11) Guru dan siswa mengukuhkan simpulan cara efektif menyimak khotbah dan
cara menyimpulkan isi khotbah.
(12) Refleksi
3. Menyimak Puisi
Ada banyak hal yang dapat diperoleh ketika seseorang mendengarkan
pembacaan puisi. Dengan mendengarkan puisi rasa keindahan bertambah tajam, sikap
berempati dan bersimpati berkembang, pengetahuan dan pengalaman bertambah luas,
dan pembaca dapat merefleksikan hasil pembacaan itu dalam berbagai bentuk, seperti
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalam puisi.
Berikut dipaparkan salah satu model pembelajaran mendengarkan puisi untuk
mencapai kompetensi dasar mendengarkan puisi yang disampaikan secara langsung
dan mengungkapkan unsur-unsur di dalamnya yang indikator pencapaiannya adalah
siswa mampu: (1) menentukan tema puisi yang dibacakan, (2) mengungkapkan makna
yang terkandung dalam puisi yang dibacakan, dan (3) mengungkapkan pesan dalam
puisi yang dibacakan.
Contoh model kegiatan pembelajarannya sebagai berikut.
(1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang masalah yang berkaitan dengan
puisi.
10
(2) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan
manfaat yang akan diperoleh jika siswa menguasai kompetensi tersebut.
(3) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
(4) Siswa mendengarkan model pembacaan puisi.
(5) Salah seorang siswa membacakan puisi.
(6) Siswa lain mengomentari pembacaan puisi.
(7) Siswa secara berkelompok berdiskusi untuk menentukan tema, makna, dan
pesan yang terkandung dalam puisi disertai data yang mendukung.
(8) Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi kelompoknya dalam selembar
karton dan menempelnya di dinding.
(9) Setiap kelompok menilai hasil diskusi kelompok lain dan menentukan mana
yang paling baik.
(10) Guru dan siswa mengukuhkan simpulan cara menemukan tema, makna, dan
pesan puisi yang disimak.
(11) Refleksi
4. Menyimak Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah cerita dari zaman dahulu yang hidup di kalangan rakyat
yang diwariskan secara lisan. Dongeng, mite, legenda, fabel, dan parabel adalah
contoh-contoh cerita rakyat.
Di dalam pembelajaran menyimak, bahan simakan yang berupa cerita rakyat
dapat berupa penyajian secara langsung, dibacakan, atau melalui rekaman.
Adapun tujuan pembelajaran menyimak cerita rakyat adalah: siswa mampu
mendengarkan cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan mengungkapkan
unsur-unsur di dalamnya. Ketercapaian tujuan tersebut ditandai oleh indikator: siswa
mampu (1) menentukan isi atau amanat yang terdapat di dalam cerita, dan (2)
mengutarakan secara lisan amanat dalam cerita rakyat dengan memperhatikan
pelafalan kata dan kalimat yang tepat
Contoh model penyajiannya sebagai berikut.
(1) Siswa diajak bertanya jawab tentang satu permasalahan yang ada kaitannya
dengan tema cerita rakyat yang akan diperdengarkan.
(2) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan
manfaat yang akan diperoleh jika siswa menguasai kompetensi tersebut.
(3) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
11
(4) Siswa mendengarkan pembacaan cerita rakyat oleh guru.
(5) Siswa secara berkelompok membuat pertanyaan tentang cerita rakyat yang
baru saja diperdengarkan.
(6) Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain.
(7) Siswa secara berkelompok menentukan amanat cerita rakyat yang
diperdengarkan dengan bukti yang mendukung.
(8) Wakil dari setiap kelompok siswa menyampaikan amanat cerita rakyat secara
lisan dan siswa dari kelompok lain memberikan penilaian dengan
menggunakan rubrik yang telah disiapkan untuk menentukan yang terbaik.
(9) Refleksi
5. Menyimak Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab antara pewawancara dengan seseorang
yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Di
dalam wawancara, pewawancara membimbing arah percakapan melalui serangkaian
pertanyaan.
Tujuan pembelajaran menyimak wawancara adalah melatih kepekaan siswa
dalam menerima atau mencari informasi. Karena itu, menyimak wawancara dapat
diarahkan pada upaya menemukan pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara dan
membuat rangkuman isi pembicaraan dalam beberapa kalimat.
Pembelajaran menyimak wawancara dapat dilakukan secara langsung, atau
dari rekaman kaset atau video.
Salah satu model penyajiannya sebagai berikut.
(1) Siswa diajak bertanya jawab tentang satu permasalahan yang ada kaitannya
dengan tema wawancara yang akan disaksikan.
(2) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan
manfaat yang akan diperoleh jika siswa menguasai kompetensi tersebut.
(3) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
(4) Siswa mendengarkan wawancara antara guru dan kepala sekolah mengenai
topik tertentu.
(5) Siswa mencatat pokok-pokok isi wawancara.
(6) Siswa menuliskan rangkuman isi wawancara.
(7) Siswa menyampaikan hasil rangkumannya secara lisan dan ditanggapi oleh
siswa lain.
12
(8) Siswa bersama guru menyimpulkan cara menyimak wawancara yang baik.
(9) Refleksi.
E. PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK
Sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2004, penilaian pembelajaran menyimak
mengacu pada penilaian berbasis kelas Penilaian berbasis kelas dalam arti penilaian
sebagai assessment merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh dan
mengefektifkan informasi tentang hasil belajar siswa pada tingkat kelas selama dan
setelah kegiatan belajar mengajar (KBM).
Adapun bentuk-bentuk alat penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran
bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menyimak antara lain sebagi berikut.
1. Portofolio, yaitu kumpulan hasil karya siswa baik dalam bentuk
tertulis, karya seni, maupun berbagai penampilan yang tersimpan dalam bentuk
kaset video atau audio yang ditata untuk tujuan penilaian.
2. Tes performasi, yaitu penilaian terhadap suatu kompetensi yang
memfokuskan pada unjuk kerja siswa. Pada tes performansi, penilai mengamati
penampilan/hasil karya siswa sesuai dengan pedoman yang telah dikembangkan.
3. Rubrik, yaitu sebuah daftar yang memuat indikator-indikator dari
sebuah kompetensi dan pemaknaannya. Rubrik merupakan alat untuk melakukan
penyekoran, penilaian, dan menentukan 'grade' sebuah unjuk kerja. Rubrik
merupakan pedoman penilaian pada tes performansi.
4. Lembar Observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data
tentang aspek afektif yang terjadi pada diri siswa, partisipasi siswa dalam
pembelajaran, sikap khusus siswa, maupun respon siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
Contoh Pelaksanaan Penilaian dalam Pembelajaran Menyimak
1. Penilaian Pembelajaran Menyimak Khotbah
a. Rubrik
Pembelajaran Menyimak Khotbah
(untuk penilaian penyampaian secara lisan isi khotbah yang diperdengarkan)
No. Aspek yang Dinilai Pertanyaan Pemandu Skor
1 2 3 4 5
13
1. Kesesuaian isi Apakah semua rincian sesuai dengan isi khotbah?
2. Kelengkapan isi Apakah rincian lengkap sesuai dengan butir-butir keseluruhan yang ada pada khotbah?
3. Ketepatan simpulan Apakah simpulan yang dibuat merangkum keseluruhan detil isi dan hal yang inti?
4. Pelafalan & intonasi Apakah pelafalannya tepat dan menggunakan intonasi yang bervariasi?
5. Penggunaan Bahasa Apakah menggunakan pilihan kata yang tepat dan kalimat yang baik dan benar?
6. Kelancaran Apakah penyampaiannya lancar, tidak tersendat-sendat?JUMLAH SKOR (maks.30)
b. Lembar Observasi
No. Nama Siswa ketekunan Kerjasama Keaktifan Keberanian
c. Jurnal
Nama : Tanggal :Judul Wacana yang Disimak:
1. Yang saya pahami dari wacana yang diperdengarkan ……………………………..2. Bagian yang saya sukai dan alasannya …………………………………………….3. Bagian yang tidak saya pahami atau tidak saya sukai ………………………………4. Yang saya harapkan dari pembelajaran kemampuan mendengarkan ………………5. Kesulitan yang saya alami dalam mendengarkan …………………………………...6 dst.
F. HAL-HAL LAIN YANG HARUS DIPERHATIKAN
Agar pembelajaran menyimak dapat berlangsung dengan baik, paling tidak
hal-hal di bawah ini hendaknya mendapat perhatian.
1. Pelaksanaan pembelajaran menyimak perlu memperhatikan prinsip-prinsip
pendekatan kontekstual.
14
2. Jika bahan berupa teks yang dibacakan, usahakan agar teks tersebut belum
dibaca oleh siswa.
3. Usahakan agar model/pembaca teks membacakan teks secara jelas dan tepat
sehingga tidak mengganggu proses pemahaman penyimak.
4. Jika dalam pembelajaran menggunakan media (audio/audiovisual), usahakan
agar kondisi media betul-betul siap pakai.
5. Bahan yang diperdengarkan hendaknya tidak terlalu panjang (dibatasi
waktunya) mengingat daya konsentrasi siswa terbatas.
6. Usahakan agar tercipta suasana yang kondusif untuk menyimak.
7. Sebelum kegiatan menyimak dilaksanakan, kemukakan secara jelas tujuan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
8. Ajaklah siswa untuk bersama-sama menilai unjuk kerja teman-temannya.
F. PENUTUP
Sebagaimana dikemukakan pada bagian awal tulisan ini, pembelajaran
menyimak merupakan salah satu bagian dari pembelajaran kemampuan berbahasa
yang sama pentingnya dengan aspek kemampuan berbahasa yang lain, yaitu
berbicara, membaca, dan menulis. Oleh sebab itu, guru hendaknya dapat
mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran menyimak dengan sebaik-baiknya
agar pembelajaran dapat betul-betul bermakna. Bagaimanapun, kunci sukses
pembelajaran berada di tangan guru.
DAFTAR BACAAN
Ariani, Farida. 2004. Keterampilan Menyimak. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
Depdikbud. 1985. Menyimak dan Pengajarannya. Jakarta: Universitas Terbuka.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA 2004. Jakarta.
Harsiati, Titik. 2004. Penilaian Berbasis Kelas. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
Kamijan, Suyono, dan Kisyani Leksono. 2003. Menyimak. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
Nurhadi dan Agus Gerald Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapan dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
Suyatno. 2004a. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC
15
Suyatno. 2004b. Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
Tarigan, Djago. 1990. Pendidikan Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Depdikbud.
Tarigan, Henry Guntur. 1984. Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Underwood, Mary. 1989. Teaching Listening. London: Longman.
16
PANDUAN PELATIHAN MENYIMAK
1. Menyimak Berita
Untuk mendapatkan informasi tentang peristiwa-peristiwa aktual, kita dapat
melakukan berbagai aktivitas, salah satunya adalah dengan mendengarkan berita yang
disiarkan melalui media radio maupun televisi. Untuk dapat memperoleh informsi
yang lengkap mengenai berita tersebut, kita dituntut untuk menjadi penyimak berita
yang baik. Agar dapat menjadi penyimak berita yang baik, kita perlu banyak berlatih.
Sekarang, mari kita berlatih menyimak berita dengan mengikuti langkah-
langkah berikut.
a. Menyimak Berita
Simaklah dengan seksama berita yang akan diperdengarkan kepada Anda.
Kenalilah pokok-pokok beritanya dengan berpedoman pada 5 W + 1 H (what, who,
where, when, why, how).
b. Menjawab Pertanyaan tentang Kelengkapan Berita
Setelah menyimak berita tadi, silakan Anda mengisi format berikut
berdasarkan berita yang Anda simak:
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa?
2. Siapa?
3. Di mana?
4. Apabila/Kapan?
5. Mengapa?
6. Bagaimana?
c. Menuliskan Pokok-Pokok Berita
Silakan Anda menuliskan pokok-pokok berita yang Anda simak.
Pokok-Pokok Berita
17
…………………………………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
d. Menuliskan Isi Berita secara Runtut
Setelah memahami pokok-pokok berita, silakan Anda mengembangkan
pokok-pokok berita tersebut menjadi sebuah paragraf.
Isi Berita
…………………………………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
e. Bertanya Jawab tentang Isi Berita
Silakan Anda membuat beberapa empat pertanyaan yang bersangkut paut
dengan isi berita. Selanjutnya, pertanyaan Anda akan dijawab oleh peserta pelatihan
yang lain. (kegiatan ini dapat dilakukan secara kelompok atau individual)
Pertanyaan
…………………………………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
f. Menyimpulkan Cara Menyimak Berita
Setelah melaksanakan latihan menyimak berita, tentu Anda dapat
menyimpulkan cara menyimak berita. Tulislah simpulan Anda tentang langkah
menyimak berita secara efektif.
18
Langkah Menyimak Berita secara Efektif
…………………………………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
2. Menyimak Pembicaraan dalam Wawancara
a. Menyimak Wawancara
Berikut ini akan diperdengarkan sebuah wawancara tentang topik tertentu.
Simaklah dengan seksama wawancara tersebut.
b. Menuliskan Informasi Penting
Kegiatan berikutnya, tuliskan informasi-informasi penting dalam wawancara
tersebut yang menyangkut narasumber, pewawancara, dan pokok-pokok isi
pembicaraan.
Pewawancara : ………………………………………………………………………..
Nara Sumber : ………………………………………………………………………..
Pokok-Pokok Isi Pembicaraan:
(1) ……………………………………………………………………………………
(2) …………………………………………………………………………………….
(3) …………………………………………………………………………………….
(4) …………………………………………………………………………………….
c. Merangkum Isi Pembicaraan
Berdasarkan catatan Anda, tuliskan seluruh isi pembicaraan dalam beberapa
kalimat.
Isi Pembicaraan
…………………………………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
19
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
3. Menyimak Pembacaan Cerpen
Kali ini kita akan berlatih menyimak cerita. Pelatihan ini dilaksanakan untuk
mempertajam kemampuan menyimak sastra Anda. Marilah kita ikuti langkah-langkah
berikut:
a. Menjawab Pertanyaan
Untuk mengawali kegiatan ini, silakan Anda menjawab pertanyaan berikut:
(1) Apakah yang terpikir di benak Anda ketika Anda mendengar nama-nama
berikut disebut: Paijo, Wage, Endang, Bambang, Mince, Dice, Laila Karimah,
Luthfi Al-Aziz, Kusumaningdyah, Haryo Purbaningrat.
(2) Apa yang akan terjadi andaikata ada seorang anak dari keluarga modern yang
bernama Paijo?
(3) Apa pula yang akan terjadi andaikata ada anak yang lahir di kolong jembatan
diberi nama Kusumaningdyah Ayu Saraswati?
(4) Apakah yang dapat Anda simpulkan dari gambaran tentang nama-nama
tersebut?
b. Menyimak Cerpen
Coba bandingkan jawaban atas pertanyaan tadi dengan informasi yang Anda
peroleh melalui kegiatan menyimak cerpen yang akan diperdengarkan kepada Anda.
c. Melanjutkan Cerita
Selanjutnya, untuk melatih daya simak Anda, ikutilah kegiatan berikut:
Salah seorang peserta menceritakan kembali sebagian cerita. Peserta lain melanjutkan
cerita tersebut, yang kemudian diikuti oleh peserta yang lain lagi sampai cerita
berakhir.
d. Memahami Cerita
Sekarang, Anda sudah mengetahui jalan cerita cerpen yang Anda simak.
Selanjutnya, agar pemahaman terhadap cerita yang Anda simak menjadi lebih baik,
kerjakan tugas-tugas di bawah ini.
20
1. Siapakah tokoh utama cerita yang Anda simak? Bagaimana ciri-cirinya?
2. Apa konflik yang dihadapinya?
3. Bagaimana pengarang menyelesaikan konflik itu?
4. Lukiskankanlah latar cerpen tersebut.
5. Bagaimana pengaruh latar terhadap unsur cerita yang lain?
6. Apa yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita tersebut?
e. Mengubah Cerita
Cerita yang baru saja Anda simak akan berbeda jalan ceritanya jika salah satu
unsurnya diubah. Untuk melatih keterampilan kreatif Anda, ubahlah cerita tadi
dengan mengerjakan tugas berikut:
Seandainya Sukidi tidak mau memenuhi permintaan isterinya untuk memberi
nama Wage kepada anaknya, dan tetap bersikeras menamainya dengan nama yang
sudah dipersiapkan sebelumnya, apa yang akan terjadi?
Yang Akan Terjadi
…………………………………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
d. Menirukan Dialog Hasil Simakan
Ingat-ingatlah kembali dialog antara Sukidi dengan isterinya ketika
mempersoalkan nama bagi calon anaknya. Sekarang, bentuklah pasangan-pasangan
yang berperan sebagai Sukidi dan isterinya.
a. Rencanakan dialog antara Sukidi dan isterinya dengan bahasa Anda sendiri.
b. Peragakanlah dialog itu di hadapan peserta.
21
4. Menyimak Puisi
Banyak sekali pengalaman menarik yang dapat kita peroleh dari menikmati
karya sastra. Bahkan tidak jarang, kita dapat memperoleh pengalaman baru yang
mungkin tidak kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Untuk dapat menikmati
puisi, kita dapat membaca sendiri puisi tersebut, atau bisa juga dengan menyimak
pembacaan puisi oleh orang lain. Kali ini kita akan berlatih menyimak puisi. Ikutilah
langkah di bawah ini.
a. Menyimak Puisi
Simaklah puisi yang akan diperdengarkan kepada Anda dengan penuh
penghayatan.
b. Menirukan Pembacaan Puisi
Kepada Anda akan diperdengarkan kembali pembacaan puisi tadi. Setiap
diperdengarkan satu baris, tirukanlah sepersis mungkin.
c. Membaca Puisi
Kini giliran Anda membacakan puisi. Silakan salah satu di antara Anda
membacakan puisi yang sama dengan yang Anda dengarkan tadi. Setelah itu,
komentarilah pembacaan puisi rekan Anda tersebut.
d. Menentukan Tema Puisi
Untuk menentukan tema puisi, silakan Anda kerjakan tugas berikut.
(1) Tulislah empat pernyataan kemungkinan tema puisi yang Anda dengarkan
tadi.
(2) Cermatilah bagaimana hubungan keempat pernyataan tema yang telah Anda
tentukan. Apakah keempatnya mempunyai hubungan yang (a) sejajar, (b)
sebab akibat, (c) akibat sebab, (d) pernyataan dan contoh, atau mempunyai
hubungan lainnya.
(3) Dari hasil menceramati hubungan tema yang Anda buat tersebut, tentukanlah
tema puisi.
(4) Tema itu dinyatakan oleh penyair di awal, tengah, akhir, atau dalam
keseluruhan puisi?
22
e. Menentukan Kembali Tema Puisi
Diskusikanlah temuan Anda tentang tema puisi tersebut dengan rekan Anda
untuk menemukan tema yang paling sesuai.
f. Menunjukkan Relevansi Tema dengan Situasi
Tema dalam puisi merupakan hasil pemikiran dan perasaan penyair. Ia bisa
merupakan hasil tanggapan atau perenungan dari situasi yang dirasakan, dihayati, dan
dialami penyair. Apakah puisi yang Anda dengarkan tadi juga mencerminkan hal itu?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, silakan Anda menjawab pertanyaan berikut.
(1) Bagaimanakah cara yang dilakukan kebanyakan guru dalam mengajarkan
mata pelajaran bahasa Indonesia sesudah tahun 2000 setelah dilakukan
peningkatan mutu guru?
(2) Bagaimanakah cara yang dilakukan kebanyakan guru dalam mengajarkan
mata pelajaran bahasa Indonesia sebelum tahun 2000?
(3) Keadaan pembelajaran bahasa Indonesia yang manakah yang digambarkan
dalam puisi yang Anda simak tadi?
g. Menyimpulkan Pesan Puisi
Penyair sering menyampaikan pesan dan ajaran moral melalui puisi yang
diciptakan.
Kepada Anda akan diperdengarkan bagian-bagian puisi yang tadi Anda simak
kemudian tentukan pesan yang ada di dalamnya.
Pesan Puisi
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
5. Merancang Model Kegiatan
Rancanglah sebuah model kegiatan pembelajaran menyimak. Usahakan
kegiatan yang Anda rancang memenuhi prinsip-prinsip pendekatan kontekstual.
Hasilnya, diskusikan dengan rekan Anda.
23
SOAL MENYIMAK
1. Jenis menyimak yang bertujuan mengevaluasi dan merespon informasi
termasuk jenis menyimak ….
A. interogatif
B. eksploratori
C. konsentratif
D. analitis
E. estetis
2. Untuk dapat menemukan tema cerpen yang disimak, penyimak harus
melakukan kegiatan berikut, kecuali ….
A. menyimak cerpen dengan penuh perhatian
B. mengidentifikasi urutan peristiwa
C. mengidentifikasi asal usul pengarangnya
D. mengidentifikasi tokoh dan konfliknya
E. memahami sikap pengarang
3. Bahan menyimak wawancara berikut sesuai dengan prinsip pendekatan
kontekstual, kecuali ….
A. mengundang narasumber untuk diwawancarai di kelas
B. memutar VCD rekaman wawancara di televisi
C. guru membacakan teks wawancara di depan kelas
D. guru mewawancarai siswa berprestasi
E. dua orang siswa berperan sebagai pewawancara dan yang diwawancarai
4. Di dalam pembelajaran menyimak, guru memperdengarkan wacana pendek.
Siswa diminta mencari kata-kata yang menunjukkan gagasan utama wacana
tersebut. Teknik yang digunakan guru dalam pembelajaran menyimak tersebut
adalah teknik ….
A. simak-ulang ucap
B. identifikasi tema wacana
C. identifikasi kalimat topik
24
D. identifikasi kata kunci
E. merangkum
5. Dalam pembelajaran menyimak, guru menilai penampilan siswa dalam
menceritakan kembali cerpen yang disimak. Dalam menilai penampilan siswa
tersebut, guru dapat menggunakan alat penilaian yang berupa ….
A. rubrik
B. lembar observasi
C. portofolio
D. jurnal
E. performansi
KUNCI JAWABAN
1. B
2. C
3. C
4. D
5. A
25