Post on 30-Nov-2019
PENGELOLAAN IRIGASI
Oleh: SuyitnoWater Management Specialist-CS05
BAHAN PELATIHAN PEMBEKALAN COMMUNITYFASILITATOR FMSRB-FMSAP
1
RUANG LINGKUP
1. Pendahuluan2. Pengenalan Jaringan Irigasi3. Pengembangan dan Pengelolaan Sistem
Irigasi Partisipatif4. Prinsip Pemberian Air Irigasi5. Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
I. PENDAHULUANDefinisi1. Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi
untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasirawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambakSistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi,kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia.
2. Usaha menambah kelembaban tanah sehingga dapat optimal bagipertumbuhan tanaman
Manfaat Pemberian Air Irigasi1. Pembasahan tanah & mengatur pembasahan tanah2. Menyuburkan tanah3. Kolmatasi4. Mengatur suhu tanah5. Mengurangi gangguan hama, pembersihan tanah, dsbManfaat Pengembangan/ Pengelolaan IrigasiMeningkatkan produksi pertanian melalui peningkatan luas areal tanam sebagaiakibat peningkatan intensitas tanam dan/ luas baku lahan.Sumber air irigasi:1. Air Permukaan: air hujan, sungai, danau, bendung, waduk, embung, mata air,
dsb2. Air tanah (dangkal, intermediate, dalam)
II. PENGENALAN JARINGAN IRIGASI
Kepemilikan Jaringan Irigasi1. Jaringan irigasi pemerintah2. Jaringan irigasi desa3. Jaringan irigasi swasta
Areal Layanan Jaringan Irigasi1. Petak tersier
Petak ini menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada bangunansadap (off take) tersier (luas 50-100 ha). Petak tersier dibagi menjadibeberapa petak kuarter (luas 8-15 ha)
2. Petak sekunderPetak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang kesemuanyadilayani oleh satu saluran sekunder. Biasanya petak sekunder menerimaair dari bangunan bagi yang terletak di saluran primer atau sekunder
3. Petak primerPetak primer terdiri dari beberapa petak sekunder, yang mengambil airlangsung dari saluran primer. Petak primer dilayani oleh satu saluranprimer yang mengambil airnya langsung dari sumber air, biasanya sungaiatau waduk.
Jaringan Irigasi, terdiri dari:1. Bangunan Pengambilan, berfungsi menyadap/ mengambil air dari
sumbernya untuk disalurkan ke jaringan pengangkut ke pengguna2. Bangunan Pengukur Debit, berfungsi sebagai alat untuk mengukur
besarnya debit3. Saluran Pembawa, untuk mengalirkan air dimulai dari bangunan
pengambilan dialirkan sampai ke petak lahan pertanian4. Bangunan Silang, bangunan yang terletak di dalam jaringan irigasi
yang berfungsi untuk menyilang jalan, sungai, saluran pembuang,atau saluran irigasi daerah irigasi lainnya. Bangunan silangtersebut dapat berbentuk jembatan, siphon, gorong-gorong, talang,dsb.
5. Bangunan Bagi, Sadap, dan Bangunan Bagi Sadap6. Bangunan Pelengkap Lainnya mis: bangunan terjun, got miring7. Bangunan Pengatur Muka Air mis: pintu sorong, dsb8. Bangunan Pelindung mis: bangunan pelimpah, pengglontor,
penguras, pembuang samping, dsb.9. Bangunan Pembuang
Gambar 11. Macam-macam bangunan irigasi silang.
III. PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASIPARTISIPATIF (PPSIP)
1. PPSIP adalah penyelenggaraan irigasi berbasis peran serta masyarakat petani mulaidari pemikiran awal, pengambilan keputusan sampai dengan pelaksanaan kegiatanpada tahap perencanaan, pembangunan, peningkatan, operasi, pemeliharaan danrehabilitasi.
2. Bertujuan untuk mewujudkan kemanfaatan air dalam bidang pertanian yangdiselenggarakan secara partisipatif oleh masyarakat petani/ P3A/ GP3A/ IP3A
3. Pengembangan sistim irigasi diartikan sebagai Pembangunan sistim irigasi baru danpeningkatan sistim irigasi, sedangkan Pengelolaan irigasi adalah Operasi danPemeliharaan jaringan irigasi, serta rehabilitasi jaringan irigasi
4. Pemerintah, Pemprop, Pemkab/kota sesuai kewenangannya menangani sistem irigasiprimer dan sekunder; Petani menangani sistem irigasi tersier
5. Dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pemerintahdapat mengikutsertakan masyarakat, termasuk P3A
6. Kewenangan berdasarkan strata luasan:DI < 1000 ha (DI kecil) dan utuh berada dalam satu kabupaten/ kota, ada pada
pemerintah kabupaten/ kotaDI 3000 ha A 1000 ha (DI sedang) utuh atau DI kecil yang lintas kabupaten/
kota, ada pada pemerintah provinsiDI > 3000 ha (DI besar) atau DI sedang yang lintas provinsi, strategis nasional,
dan lintas negara, ada pada Pemerintah
6.Lembaga Pengelola IrigasiTujuan:Terwujudnya tertib pengelolaan jaringan irigasi yang dibangun olehpemerintahMacam kelembagaan
Instansi pemerintah (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota), yangmembidangi irigasiPerkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)Komisi Irigasi
Instansi Pemerintah:Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PekerjaanUmumDirektorat Jenderal Bina Bangda, Kementerian Dalam NegeriDirektorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian,Kementerian Pertanian
Instansi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ KotaBapeda:Dinas Pekerjaan Umum/ Sumber Daya AirDinas Pertanian
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Pada prinsipnya, P3A wajib dibentuk secara demokratispada setiap daerah layanan/petak tersier atau desaGP3A dapat dibentuk pada daerah layanan/ blok sekunder,gabungan beberapa blok sekunder, atau satu D.IIP3A dapat dibentuk pada daerah layanan/ blok primer,gabungan beberapa blok primer, atau satu D.I.Wewenang dan tanggung jawab P3A dalam jaringan tersier
P3A berhak dan bertanggung jawab dalampengembangan dan pengelolaan Jaringan IrigasiTersier, bagian jaringan irigasi yang dibangunnya sendiri,jaringan irigasi desa, jaringan irigasi air tanah, jaringanpemberi dalam irigasi mikroP3A bertanggung jawab membiayai pengembangan danpengelolaan jaringan irigasi tersier, dengan menggunakansumber-sumber yang dikumpulkan dari petani dalambentuk tenaga, dana, dan sejenisnya yang dikelola,dimanfaatkan dan dipertanggungjawabkan oleh P3Asendiri
Komisi Irigasi (Komir):
Komir adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara wakilpemerintah, wakil perkumpulan petani pemakai air tingkat daerahirigasi dan wakil pengguna jaringan irigasi
Macam Komisi irigasi :Komisi irigasi kabupaten/kotaKomisi irigasi provinsiKomisi irigasi antar provinsi.
Tugas Utama Komisi Irigasi :Menyusun perumusan kebijakan untuk mempertahankan,meningkatkan kondisi dan fungsi irigasi,Perumusan pola dan rencana tata tanam,Perumusan rencana tahunan penyediaan air irigasi,Merekomendasikan prioritas alokasi dana pengelolaan irigasi
IV. PEMBERIAN AIR IRIGASI1. Hubungan air, tanah, dan tanaman
Sifat-sifat tanah yang penting dalam hubungannya dengan peranan air dalampertumbuhan tanaman adalah struktur, porositas dan tekstur.Secara fisik air tanah dibagi menjadi 3 macam: air gravitasi (air tanah bebas),air kapiler, dan air higroskopisSecara biologis air tanah dibedakan berdasarkan pada ketersediaannya bagitanaman, yaitu: air tidak berguna, air tersedia, dan air tidak tersedia.Air tidak berguna: air gravitasi, air tersedia: air kapiler (antara kapasitaslapang dan titik layu), air tidak tersedia: terletak dibawah titik layu (tidakdapat diserap oleh tanaman)Jadi air yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman terletak pada kondisikapasitas lapang (1/3 atm) sampai titik layu (15 atm), yang biasa disebutkapasitas tanah menahan air (water holding capacity).Jumlah air tanah yang tersedia (available water) bagi tanaman berbedapada setiap jenis tanah (tanah bertekstur halus lebih tinggi dari yang kasar)Air tanah yang mudah tersedia bagi tanaman disebut air tanah mudahtersedia (easily/ readily available water).Jumlah air tanah mudah tersedia ini bervariasi pada setiap jenis tanaman.Bila kondisi air tanah menurun dibawah batas air tanah mudah tersedia,tanaman akan mengalami stress
2. Kebutuhan Air Irigasi
Kebutuhan air tanamanMerupakan kebutuhan air untuk evaporasi dan transpirasi tanaman(disebut juga evapotranspirasi)diperoleh dari perhitungan empiris daridata iklim dan hasil percobaan (dengan lysimeter)Evapotranspirasi ada 2 macam: evapotranspirasi potensial Eto danevapotranspirasi tanaman tertentu (Etc).Etc = k x Eto, k = faktor tanaman (nilainya berbeda setiap jenis tanamandan tingkat pertumbuhannya)Kebutuhan air dilahanUntuk tanaman padi = ETc + perkolasiUntuk tanaman non padi = Etc karena tidak perlu digenangi, sehinggatidak ada perkolasiKebutuhan air irigasiKebutuhan air irigasi netto = kebutuhan air dilahan - curah hujan efektifKebutuhan air irigasi netto = kebutuhan air irigasi netto/ efisiensi irigasi
Konversi:1 liter/detik/hektar = 8,64 mm/hari1 mm/hari = 0,116 liter/detik/hektar1 mm/hari = 10 m3/ha/hari
.
3. Cara pembagian air irigasiAir yang keluar dari pintu sadap tersebut selanjutnya dibagikan ke blok blok tersier/subtersier/ kwarter, yang seterusnya dialirkan ke petak petak sawah yangmemerlukan. Pada dasarnya pembagian air dapat dilakukan dengan berbagai cara:
Secara terus menerusAir diberikan secara terus menerus selama musim tanam, dan aplikasi distribusisemacam ini hanya cocok untuk tanaman padi.
Aliran proporsional (proportional flow), bila debit pemberiannya bervariasibesarnya disesuaikan dengan kebutuhannya.Aliran tetap (fixed flow), bila besar alirannya tetap selama musim tanam
Secara bergiliran/ terputus putus/ rotasiPembagian air diberikan secara bergiliran dalam waktu dan jumlah yang telahditetapkan.Beberapa variasi dari sistim giliran ini antara lain: frekwensi, jumlah dan waktuyang tetap (fixed frequency, rate and time); frekwensi dan jumlahnya tetap, tetapidengan waktu yang bervariasi (fixed frequency and rate, and variable time); danfrekwensi tetap tetapi jumlah dan waktunya bervariasi (fixed frequency, andvariable rate and time).Berdasarkan permintaan (0n demand)Pada sistim ini air hanya diberikan bila ada permintaan dari pemakai, yang dalamhal ini dikenal 2 macam cara, yaitu: penyalurannya berdasarkan permintaansebelumnya, dan yang penyalurannya secara bebas dengan tanpa memberitahukan sebelumnya.
4. Cara aplikasi air irigasi
Irigasi permukaan (surface irrigation)Irigasi basinIrigasi alur (furrow)Irigasi borderLainnya: Penyiraman, Irigasi gentong, Alat penetessederhana, Irigasi perpipaan, dsbBotol plastik dibalik
Irigasi bawah permukaan (sub surface irrigation)
Irigasi bertekanan (pressurized irrigation)Irigasi tetesIrigasi sprinkler
.
.
.
V. OPERASI DAN PEMELIHARAAN1. Keberhasilan usaha tani pada suatu daerah sangat ditentukan oleh
kondisi dan kinerja irigasi2. Menurunnya kinerja irigasi dapat berakibat:
a. Menurunnya produktivitas, intensitas tanam, dan resiko berusahatani
b. Menurunnya komitmen petani mempertahankan ekosistem sawahkonversi lahan
2. Menurunnya kinerja irigasi disebabkan adanya:a. Disain jaringan irigasi tidak tepat, akibat dari: pendekatan menitik
beratkan aspek teknis, lemahnya kontrol saat pembangunan, ketidaksesuaian pola pikir perencana dan petani (terutama pada jaringantersier/ JIDES atau yang setingkat)
b. Sistem O&P irigasi buruk, akibat dari : sistem manajemen O&P tidaksesuai dengan tuntutan teknis, keterbatasan dana
c. Kombinasi dari keduanya.3. Untuk menjaga kesinambunan usaha tani yang optimal diperlukan
pelaksanaan O&P secara terencana, sistematis dan berkelanjutan.4. Operasi dan pemeliharaan jaringan tersier/ JIDES atau yang setingkat
dengan itu menjadi tanggung jawab petani/ P3A
KONDISI & KINERJA INFRASTRUKTUR IRIGASI
. •" )
100 • •SANGAT 90 -BAIK
~
..•• .
,.
.f., .~ •BAIKRUSAK
j,I'KURANG
•
..
.
Umur Layanan (tahun)
Kin
erja
Infr
astr
uktu
rSD
A(%
)
Ting
katK
erus
akan
(%)
Kon
disi
Pras
aran
a(%
)
0
BAIK10
80
70
RUSAK20 RINGAN
55
0
I.
SEDANG
40#
•
O&PO&P KURANG BAIKBAIK
RUSAKBERAT
\
100
REHABILITASIP. BERKALAP. RUTINPEMBANGUNANBARU
P. KHUSUS/PERBAIKAN/PENGGANTIAN(PARSIAL)
5. Kegiatan Fisik Irigasi FMSRB
Jaringan Irigasi DesaEmbung PertanianIrigasi PompaDam ParitSumur Resapan
Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan
1. Irigasi desa (JIDES)Operasi Jaringan Irigasi tersier/ tingkat usaha tani/ irigasi desa :Mencakup segala kegiatan pengaturan fasilitas bangunan yangterpasang mulai dari proses penyadapan air dari bangunan sadaptersier/ irigasi desa, penyaluran, pembagian, dan pemanfaatan di petak– petak sawah serta membuang kelebihan air ke saluran pembuangguna mendukung dan menunjang kegiatan usaha tani.Prinsip operasi :
Didasarkan atas ketersediaan airPola dan Jadwal tanam diselaraskan dengan ketersediaan airDiarahkan untuk penyediaan kelompok petani/ bukan individu masing- masing unit areal pelayanan.Pelayanan air diberikan melalui bangunan sadap tersier/ irigasi desaselaras dengan jadwal tanam yang telah tersusun, selanjutnyapengaturan dan pemanfaatan air di areal pelayanan sepenuhnyadiatur oleh petani selaku pemanfaat langsung
Prosedur operasi :Persetujuan jadwal pembagian irigasi tingkat usaha tani/ desa oleh KetuaP3APengumuman rencana irigasi (kira-kira sebulan sebelum dimulainyapenyediaan air)Pertemuan blok kuarter (membahas rencana perbaikan saluran irigasi danbangunan lainnya)Pemeriksaan/ pengecekan terakhir fasilitas irigasi, dilakukan sebelumpelepasan air irigasi.Pelepasan air irigasiPenyaluranPengaturanPembagianPemanfaatanPembuangan air kelebihanPemanfaatan sumber air lain
Indikator keberhasilanPembagian air merata sesuai kebutuhan di bagian hulu, tengah, dan hilirTidak terjadi konflikBila terjadi kekurangan , air dibagi secara adil sesuai kesepakatan
Pemeliharaan jaringan irigasi :Upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapatberfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi danmempertahankan kelestariannya melalui kegiatan perawatan,perbaikan, pencegahan dan pengamanan yang harus dilakukansecara terus menerusPemeliharaan yang tepat memungkinkan pembagian air dapat efisien,tepat waktu, merata dan mudah dioperasikanKegiatan pemeliharaan :
Saluran pembawa dan pembuang: pengembalian bentuk saluranseperti semula (reshaphing) dan pengerukan lumpur, perbaikanlining, pemotongan rumput dan pemindahan tanaman dari saluran,pemindahan batu dan puing puing, perbaikan tanggul (yangbocor, dan sebagainya).Bangunan bangunan: perbaikan bagian yang retak; perbaikanpekerjaan tanah (misalnya pemampatan); pembersihan,pengecatan, pemberian pelumas untuk pada alat alat yangterbuat dari besi.Jalan: reshaping dan perbaikan drainase
Jenis pemeliharaan:Pengamanan jaringan irigasiUpaya untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya kerusakanjaringan irigasi yang disebabkan oleh daya rusak air, hewan, atauoleh manusia guna mempertahankan fungsi jaringan irigasi.Pemeliharaan rutinKegiatan perawatan dalam rangka mempertahankan kondisiJaringan Irigasi yang dilaksanakan secara terus menerus tanpaada bagian konstruksi yang diubah atau digantiPemeliharaan berkalaKegiatan perawatan dan perbaikan yang dilaksanakan secaraberkala yang direncanakan dan dilaksanakan oleh P3A secaramandiri.Perbaikan daruratDilakukan akibat bencana alam dan atau kerusakan berat akibatterjadinya kejadian luar biasa (seperti perusakan/ penjebolantanggul, longsoran tebing yang menutup jaringan, tanggul putus,dll) dan penanggulangan segera dengan konstruksi tidakpermanen, agar jaringan irigasi tetap berfungsi
Prosedur:Inventarisasi jaringan irigasiPerencanaan pemeliharaan jaringan irigasiPelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasiPemantauan dan evaluasi pemeliharaan jaringan irigasi
Indikator keberhasilan:Terpenuhinya kapasitas saluran sesuai dengan kapasitas rencana.Terjaganya kondisi bangunan dan saluran :Kondisi baik jika tingkat kerusakan < 10 % dari kondisi awal
bangunan dan saluran, diperlukan pemeliharaan rutin.Kondisi rusak ringan jika tingkat kerusakan 10 – 20 % dari kondisi
awal bangunan dan saluran, diperlukan pemeliharaan berkala.Kondisi rusak sedang jika tingkat kerusakan 21 – 40 % dari kondisi
awal bangunan dan saluran, diperlukan perbaikan.Kondisi rusak berat jika tingkat kerusakan > 40 % dari kondisi awal
bangunan dan saluran, diperlukan perbaikan berat atau penggantian.Meminimalkan biaya rehabilitasi jaringan irigasiTercapainya umur rencana jaringan irigasi
2. EmbungDalam O&P embung, merupakan O&P bangunan embung danjaringan tersiernyaPengoperasian embung:
Pengisian airPengukuran debitPemanfaatan air
Saat debit normalSaat debit menurunSaat debit banjirPenyaluran air saat debit menurun sedikit diatas/ dibawahambang pintuMengurangi kehilangan airBila dimanfaatkan juga untuk pelihara ikanUntuk operasi jaringan tersier, prinsipnya sama dengan operasiJIDES sebelumnya.
Perlu diperhatikan juga: apakah embung sebagai sumber air utamaatau suplesi , dimanfaatkan untuk irigasi tanaman saja atau termasukair minum ternak
Pemeliharaan Embung
Pemeliharaan embung meliputi pemeliharaanembungnya sendiri dan juga jaringan irigasi tersiernyadimana air irigasi tersebut dimanfaatkan.Jenis pemeliharaannya meliputi:
Pengamanan embung dan jaringan irigasiPemeliharaan rutinPemeliharaan berkalaPemeliharaan darurat
3. Irigasi perpompaanJaringan irigasi pompa terdiri dari unit pompa dan jaringan tersieryang mengalirkan air sampai di lahan pertanian. Unit pompasendiri terdiri dari: pipa isap, pompa dan motor penggeraknya,rumah pompa, pipa tekan, bak penampung, jaringan tersier.Pengoperasian unit pompa merupakan operasi dari unit pompadan juga jaringan tersierDemikian juga dalam pemelihraan sistem irigasi pompa jugameliputi pemeliharaan unit pompa dan jaringan tersiernya.Dalam operasi dan pemeliharaan pompa biasanya sudah adabuku manual dari pabrikannya.Sedangkan pengoperasian jaringan tersiernya dilakukan sepertipengoperasian jaringan tersier dari irigasi secara gravitasi, tetapidalam pelaksanaan pembagian/ pemberian airnya dilakukanbergiliran sesuai dengan kapasitas pompa, jam operasi pompa,luas areal yang diairi, jenis tanaman, umur tanaman, dsb
4. Dam paritDam parit juga merupakan bangunan penampung air sepertihalnya embung. Namun demikian bila ternyata dam parit yangdibangun tidak dapat berfungsi menampung air dan hanyamenaikkan permukaan air, maka dam parit yang dibuat berfungsiseperti bendung/ weir/ barrage.
5. Sumur resapanSumur resapan yang dibuat tidak direncanakan untuk diambilairnya secara langsung (tidak dioperasikan).Sedangkan untuk pemeliharaannya, pada prinsipnya sepertipemeliharaan pada bangunan air lainnya.
45