PENGAYAAN RUBI FARMAKOLOGI.pptx

Post on 13-Dec-2015

50 views 4 download

description

menuju S.farm :')

Transcript of PENGAYAAN RUBI FARMAKOLOGI.pptx

PENGAYAAN RUBI FARMAKOLOGI

PERSIAPAN SIDANG KOMPREHENSIF

Dr. Patonah, MSi., Apt.

PENDAHULUAN

1. Anatomi fisiologi manusia: fungsi sistem organ tubuh manusia

2. Patofisiologi: penyakit sistem organ dan penanda nya

3. Farmakologi: obat-obat yang mempengaruhi anatomi dan fisiologi sistem organ dan infeksi pada sistem organ (indikasi, kontraindikasi, efek samping, dosis, farmakokinetika obat)

4. Farmakoterapi: dasar pemilihan obat untuk penyakit organ, sistem organ dan infeksi

Research Group of Pharmacology – Clinical Pharmacy

STFB

Rational drug therapy

Medicines,nutraceuticals,cosmeceuticals

i

PharmacologicalActivities *

Toxicological research

Pharmaceutical care

clinical test

SyntheticMedicines

Development ofPharmacological-

toxicologicalmethods

Naturalproducts

Medical devices

Pharmaceutical Care System

Pharmaceutical Care Service

Pre-clinical test

New Methods in Pharmacology-

Toxicology

Pharmaceutical technology

Phytochemistry

Pharmacological Activities : - Drug for : Cardiovascular disorders Blood disorders Gastrointestinal diseases Respiratory diseases Neurologic and psychiatric disorders Endocrine and metabolic diseases Sensory system (Skin, eye and ear diseases) Renal diseases Infectious diseases : bacterial, mycotic , viral, helmint, protozoal infections Bond and joint disorders - Nutraceutical - Cosmeceutical

RUTE PEMBERIAN OBAT

NASIB OBAT DALAM TUBUH

Obat bebas

IV, Oral (absorpsi)

jaringanterikat

reseptor

terikat

plasma terikat

Biotransformasi(metabolit)

ekskresi

TERAPI SERANGAN PIRAI KRONIS Urikostatika :

mengurangi pembentukan asam urat

Alopurinol

Urikosurik :

meningkatkan eliminasi asam urat

Probenesid

Sulfinpirazon

TEKANAN DARAH

CARDIAC OUTPUT RESISTENSI PERIFER

TERAPI FARMAKOLOGI

REGULASI GLUKOSA

GOLONGAN OBAT ANTI DIABETES1. Insulin

2. Sulfonilurea ----- insulin secretagogue

3. Meglitinid (repaglinid, nateglinid)---- insulin secretagogue

4. Biguanida (metformin)---- insulin sensitizer

5. Tiazolidindion (Glitazon)--- insulin sensitizer

6. Penghambat α-glukosidase (miglitol, akarbose)

7. Gliptin (Inhibitor DPP-IV) (sitagliptin, vildagliptin, saxagliptin)

PATOFISIOLOGI DAN PERAN FARMAKOLOGI

PATOFISIOLOGI TUKAK LAMBUNG

Tukak terbentuk apabila terjadi kerusakan pd pertahanan mukosa dan mekanisme perbaikannya yang pada kondisi normal melindungi lambung dan duodenum dari lingkungan asam pada saluran gastrointestinal bagian atas.

Terdapat ketidakseimbangan antara :- faktor defensif (bersifat mempertahankan dan

melindung mukosa lambung dari faktor agresif)- agresif (faktor-faktor baik dari luar ataupun dalam,

yang bersifat menipiskan/merusak mukosa lambung)

TIGA BENTUK UMUM DARI TUKAK :

Tukak peptik yang disebabkan oleh Helicobacter pylori

Tukak peptik yang disebabkan oleh obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID)

Tukak peptik yang berhubungan dengan stress (ulcer stress)

ISO Farmakoterapi

Faktor Defensif Faktor agresifMukus Asam lambungBikarbonat PepsinProstaglandin H. pyloriFungsi pilorik normal Gerak peristaltikPembaharuan sel Obat ulsergenikEpitel lambung Alkohol

Nikotin

TERAPI FARMAKOLOGI

1. ANTASIDAIndikasi: meringankan dispepsiaMK : Menetralkan asam lambung atau mengikatnya.Penggunaan : diberikan paling baik ketika gejala-gejala muncul/diperkirakan akan muncul (diantara waktu makan dan sebelum tidur, 4x sehari/lebih)

Interaksi:Analgesik : ekskresi asetosal dipertinggi dalam urin

basa

Antiaritmia : ekskresi kinidin dalam urin basa, kadang bisa kadar plasma

Antibakteri : absorbsi azitromisin, sefpodoksim, siprofloksasin, isoniazid, nitrofurantoin,

norfloksasin, ofloksasin, ifampisin, dan sebagian besar tetrasiklin

Antiepileptik : absorbsi gabapentin dan fenitoinAntijamur : absorbsi itrakonazol dan ketokonazolAntimalaria : absorbsi klorokuin dan hidroksiklorokuin

a. Antasida dg kandungan Alumunium dan / Magnesium

Alumunium Hidroksid(Aluko)

Magnesium Trisiklat (Benolicrol, Biogastron, Gastralex, Gelusil, Homag, Promag, Waisan)Peringatan: menyebabkan hipermagnesemia pd penderita gangguan ginjalES : diare

Kompleks Magnesium Hidrotalsit(Talsit, Waisan Forte)Peringatan: menyebabkan hipermagnesemia pd penderita gangguan ginjal

Sediaan senyawa lain ditemukan dalam sediaan tunggal maupun kombinasi- Simetikon: diberikan sendiri/ditambahkan pada antasida sbg antiflatulen.- Senyawa alginat (Aeropax, Aeroson, Emka Gasmag) melindungi mukosa esophagus dari refluks gastroesofageal

b. Antasida dengan kandungan natrium bikarbonat

(Antimaag)• Peringatan: gangguan hati dan ginjal, penyakit jantung, kehamilan, pasien yang membatasi pemasukan garam, usia lanjut, hindari penggunaan jangka panjang.• ES : bersendawa, alkalosis pada penggunaan jangka panjang

c. Antasida dengan kandungan bismuth dan kalsium

sebaiknya dihindari :

• bismuth yang terabsorbsi bersifat neurotoksik menyebabkan ensefalopati dan cenderung menyebabkan konstipasi

• kalsium : penggunaan klinik dosis rendah diragukan, tetapi penggunaan dosis besar menyebabkan hiperkalsemia, alkalosis.

2. ANTAGONIS RESEPTOR-H2

MK: mengurangi sekresi asam lambung dg menghambat reseptor H2.

ES: relatif jarang dan dapat ditoleransi dg baik.Pusing, lelah, ruam kulit, kadang-kadang disfungsi hati, gangguan

darah, bradikardi, bingung, urtikarian, angiodema.Simetidin : kadang-kadang dikaitkan dengan ginekomastia,

impotensi dan mialgia.Peringatan: kurangi dosis untuk pasien gangguan ginjal, hati. Tidak digunakan pd pasien hamil dan menyusui.

Simetidin Famotidin Nizatidin Ranitidin

Indikasi

T. lambung, T. duodenum, tukak stomal, refluks esofagitis, sindrom Zollinger-Ellison.

T. LambungT. DuodenumT. Stomalrefluks esofagitis sindrom Zollinger-Ellison.

T. LambungT. duodenum tukak stomal, refluks esofagitis

T. lambung, T. duodenum, tukak stomal, refluks esofagitis, dyspepsia episodic kronis, tukak akibat AINS, sindrom Zollinger-Ellison.

Sediaan beredar

Simetidin, Blokacid, Cimet, Decamet, Priocid, Ramet, Reducit, Sanmetidin, dll

Famotidin, Corocyd, Facid, Famocid, Gaster, Hacip, Interfam, Ulfalm, Ulmo, dll

Axid Ranitidin, Gastridin, Graseric, Radin, Rantin, Renatac, Zantac, dll

InteraksiMeningkatkan kerja warfarin, fenitoin, dan teofilin.

- - -

3. ANTIMUSKARINIK SELEKTIF

MK: Antagonis reseptor asetilkolin tipe muskarinik

Pirenzepin

Indikasi Tukak lambung dan duodenum

Dosis Oral 50 mg sehari dua kali, dosis lazim 50-150 mg perhari

Peringatan Gangguan hati atau ginjal, pecandu alkohol

Sediaan beredar Gastrozepin, Pirenzepin (ultrax)

Interaksi Menimbulkan toksisitas yang fatal pada pemberian bersama obat NSID

4. KHELATOR DAN SENYAWA KOMPLEKS

MK: bekerja melalui efek toksik langsung pd H. Pylori lambung / dg merangsang sekresi prostaglandin / bikarbonat mukosa

Trikalium Disitratobismutat Sukralfat

Indikasi Tukak lambung dan duodenum Tukak lambung dan duodenum

Peringatan -Ganguan ginjal (hindarkan bila berat), kehamilan dan menyusui.

Efek samping

Membuat lidah berwarna gelap, wajah kehitaman, mual dan muntah

Konstipasi, diare,mual, gangguan pencernaan, gangguan lambung, mulut kering, ruam, gatal-gatal, nyeri punggung, pusing, sakit kepala, vertigo, dan mengantuk

Sediaan beredar

De-Nol Inpepsia, Ulcron, Ulcumaag, Ulsafate, Ulsidex

Interaksi Menurunkan absorbsi tetrasiklinMenurunkan absorbsi siprofloksasin, norfloksasin, tetrasiklin, fenitoin, ketokonazol, tiroksin.

5. AGONIS PROSTAGLANDIN

MK: Analog prostaglandin sekresi mukus naik protektif pada lambung.ES : diare, nyeri abdomen, dyspepsia, kembung, mual, muntah, pendarahan vagina yang abnormal, menorhagia, dan pendarahan pasca menopause.Peringatan: keadaan hipotensi yang dapat memicu komplikasi yang berat. KI : kehamilan/merencanakan kehamilan (meningkatkan tonus uterin).

Misoprostol

Indikasi Tukak lambung dan duodenum, tukak karena AINS

Dosis 800 mg sehari (dalam 2 atau 4 dosis terbagi)

Sediaan beredar Cytotec

Interaksi -

5. AGONIS PROSTAGLANDIN

MK: Analog prostaglandin sekresi mukus naik protektif pada lambung.ES : diare, nyeri abdomen, dyspepsia, kembung, mual, muntah, pendarahan vagina yang abnormal, menorhagia, dan pendarahan pasca menopause.Peringatan: keadaan hipotensi yang dapat memicu komplikasi yang berat. KI : kehamilan/merencanakan kehamilan (meningkatkan tonus uterin).

Misoprostol

Indikasi Tukak lambung dan duodenum, tukak karena AINS

Dosis 800 mg sehari (dalam 2 atau 4 dosis terbagi)

Sediaan beredar Cytotec

Interaksi -

6. INHIBITOR POMPA PROTON

MK: menghambat sistem enzim adenosin trifosfat hydrogen-kalium (pompa proton) dari sel pariental lambung hambatan pembentukan asam lambung.

ES:- umum : sakit kepala, diare, ruam, gatal-gatal, dan pusing. - Omeprazole dan lansoprazol: urtikaria, mual, muntah, konstipasi, kembung, nyeri abdomen, lesu, paraestesia, nyeri otot dan sendi, pandangan kabur, edema perifer, perubahan hematologic (eosinofilia, trombositopenia, leucopenia), perubahan enzim hati dan gangguan fungsi hati, depresi, mulut kering.

Peringatan: digunakan hati-hati pada pasien dg penyakit hati, kehamilan dan menyusui

Omeprazol Lansoprazol Pantoprazol

Indikasi

T. lambung dan T. duodenum, T. duodenum karena sindrom Zollinger-Ellison, pengurangan asam lambung selama anestesi umum, refluks gastroesofagus, dyspepsia karena asam lambung.

Tukak lambung dan Tukak duodenum, tukak duodenum atau gastritis karena H. pylori, refluks gastrointestinal, dyspepsia karena asam.

Tukak lambung danTukak duodenum.

Sediaan beredar

Omeprazole, Lambuzol, Loklor, Losec, Protop, Prilos.

Betalans, Laz, Prolanz, Prosogan.

Pantozol.

Interaksi

Meningkatkan kerja warfarin, meningkatkan efek fenitoin, menghambat metabolisme diazepam.

Mempercepat metabolisme kontrasepsi oral (estrogen dan progesteron)

-

ProglumideACh

PGE2Histamine Gastrin

Adenyl cyclase

_+

ATP cAMP

Protein Kinase (Activated)

Ca++

+

Ca++

Proton pump

KK+ H+

Gastric acid

Parietal cell

Lumen of stomach

AntacidOmeprazole

Ranitidine

H2M3

Misoprostol

_

__

_

+

PGE receptor

+

+

Gastrin recepto

r+

+

+

PENGELOMPOKKAN DIARE (KLINIK) Diare sekretori

Diare osmotik

Diare eksudatif

DIARE SEKRETORI

Peningkatan sekresi atau penurunan absorpsi air dan elektrolit dalam jumlah besar.

Penyebab - Enterotoksin bakteri yang dikeluarkan oleh cholera atau strain Escherichia coli

Large-volume diare akibat sekresi cairan dan elektrolit oleh kelenjar mukosa berlebihan dan inhibisi absorbsi natrium klorida.

DIARE EKSUDATIF

Penyebab - infeksi bakteri sehingga terjadi pengeluaran mukus, protein, atau darah ke saluran pencernaan

DIARE OSMOTIK

Penyebab

•Kekurangan enzim laktase

Substansi seperti susu, gula atau laktosa tidak terabsorpsi - subtansi tetap berada di dalam lumen - osmosis air ke dalam lumen.

Bertambahnya air dan substansi yang tidak diserap meningkatkan volume diare.

TERAPI FARMAKOLOGI

Kategori Obat Diare (meringankan) :- Antimotilitas- Adsorben- Antisekresi- Antibiotik- Mikroflora usus

ANTIMOTILITASObat Contoh obat Mekanisme Efek samping

Antimotilitas Difenoksilat, loperamid , paregoric, opioid, difenoxin

Menunda transit isi intraluminal

Meningkatkan kapasitas saluran cerna

Memperpanjang waktu kontak dan absorpsi

Potensi terjadi adiksi

Memperburuk keadaan pd diare akibat infeksi

GOLONGAN OPIOID

Kodein Fosfat

Efek samping

Mual, muntah, konstipasi, mengantuk, dosis besar hipotensi dan depresi nafas, mulut kering, berkeringat, sakit kepala, vertigo

Kontraindikasi

Depresi nafas akut, alkoholisme akut, Ileus paralitik, tekanan kranial, feokromositoma

LO P E R A M I D

MK

Menormalkan keseimbangan resorpsi-sekresi dari sel-sel mukosa - memulihkan sel-sel dalam keadaan hipersekresi kembali normal

Efek samping

Nyeri abdominal (perut), mual, muntah, mulut kering, mengantuk, pusing, ruam kulit, dan megakolon toksik

Kontraindikasi

Hipersensitivitas loperamid, hambatan peristaltik, bayi dan anak < 2 tahun, wanita hamil dan menyusui.

Hindari penggunaan sebagai terapi utama untuk disentri akut, ulseratif kolitis akut, bacterial enterocolitis dan kolitis pseudomembran.

ADSORBENObat Contoh obat Mekanisme Efek Samping

Adsorben Kaolin pektin, karbo absorben, attapulgit

Absorbsi toksin dalam usus

Dapat mengabsorbsi nutrisi, obat, dan enzim pencernaan muntah, konstipasi, feses hitam

ANTISEKRESIobat Contoh obat mekanisme Efek samping

Antisekresi Bismut subsalisilat Mengurangi sekresi di saluran pencernaan

Menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen

Terjadi penggelapan warna lidah dan feses

KI : Alergi terhadap Salisilat

MIKROFLORA USUS

Lactobacillus

Mekanisme Kerja

Mengembalikan fungsi usus dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen

ANTIBIOTIK

Indikasi Pasien dengan gejala dan tanda diare infeksi seperti demam, feses berdarah, leukosit pada feses

ETIOLOGI1. Pola hidup : Diet rendah serat, kurang minum, kebiasaan

buang air besar yang buruk, kurang olah raga.2. Sering menahan keinginan defekasi (biasa pada anak-

anak)3. Kelainan anatomi (struktur) :Fissura ani, hemoroid, striktur,

dan tumor, abses perineum, megakolon.4. Kelainan endokrin dan metabolik :Hiperkalsemia,

hipokalemia, hipotiroid, DM, dan kehamilan5. Kelainan syaraf: Stroke, penyakit Hirschprung, Parkinson,

sclerosis multiple, lesi sumsum tulang belakang, penyakit Chagas, disotonomia familier

6. Efek obat : Antidepresan, logam (besi, bismuth), anti kholinergik, opioid (kodein, morfin), antasida (aluminium, senyawa kalsium), “calcium channel blockers” (verapamil), OAINS (ibuprofen, diclofenac), simpatomimetik (pseudoephidrine), cholestyramine dan laksan stimulans jangka panjang.

7. Gangguan psikologi (depresi)

TERAPI FARMAKOLOGI

Golongan Obat berdasarkan MK :

Laksan osmotikGaram Inggris, Na Sulfat, manitol, laktulosa, sorbitol, gliserol

Laksan pembentuk massa - bulk formingSerat makanan

Laksan iritatif

Fenoftalen, ol. Ricini, bisacodil

LubrikanParafin, gliserin

MATERI

Antibiotika

Antijamur

Antiseptika

Antilepra

Antiparasit: Antelmintik, antimalaria

Antiprotozoa

Antitumor

Antivirus

PERBEDAAN PENGINFEKSI

Parasit: - Protozoa- Helminth (cacing)

Mikroba:- Bakteri- Virus- Jamur

Tumor

ANTIBIOTIKA

Antibiotik adalah zat yang pada permulaannya diperoleh dari mikroba, dengan kemajuan ilmu dan teknologi, antibiotik dapat dibuat secara semi-sintetis bahkan dapat pula dibuat secara sintetik penuh contohnya kloramfenikol.

Antibiotik yang pertama kali ditemukan adalah - penisilin tahun 1929, ditemukan oleh Alexander Fleming - disusul oleh Waksman yang menemukan streptomisin pada tahun 1943.- Antibiotik yang dibuat secara semi-sintetik adalah ampisilin, amoksisilin, oksasilin, kloksasilin, dikloksasilin, karbenisilin, rifampisin, dll.

KLASIFIKASI ANTIBIOTIKA

Antibiotik dapat digolongkan berdasarkan

cara/tipe kerja,

mekanisme kerja

dan spektrum kerja

serta struktur kimianya.

Penggunaan antibiotik perlu didasari dengan berbagai pertimbangan khusus karena dapat menimbulkan efek samping dan toksisitas, termasuk reaksi non farmakologi seperti hipersensitif, superinfeksi, dan mutasi spontan sehingga timbul resistensi.

SYARAT ANTIBIOTIKA

Persyaratan suatu antibiotik untuk dapat digunakan sebagai obat ialah harus mempunyai toksisitas selektif yaitu pada dosis efektif untuk memusnahkan mikroba, hanya toksis untuk mikroba tersebut dan tidak toksis untuk tuan rumah.

Umumnya antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel mempunyai toksisitas selektif yang tinggi artinya cukup aman untuk manusia, contohnya penisilin dan turunannya.

Antibiotik yang bekerja menghambat sintesis protein mempunyai toksisitas selektif yang sedang

Antibiotik yang mempengaruhi membran sitoplasma umumnya mempunyai toksisitas selektif yang rendah contohnya streptomisisn, kanamisin, dll.

KLASIFIKASI ANTIBIOTIKA BERDASARKAN MEKANISME KERJANYA1. Menghambat sintesis dinding sel bakteri (penicillin, sefalosporin)

2. Meningkatkan permeabilitas membran sel (amfoterisin B, polimiksin)

3. Bakterisidal, Menghambat sintesis protein bakteri (aminoglikosida: treptomisin, tobramisin)

4. Bakteriostatik, menghambat sintesis ptoten bakteri (kloramfenikol, tetrasiklin)

5. Menghambat sintesis asam nukleat yaitu meghambat sintesis DNA atau RNA dgn mengikat asam nukleat atau interaksi dgn enzim yg diperlukan utk sintesis asam nukleat (rifampin, asam nalidiksat)

6. Antimetabolit: mengganggu reaksi biokimia tertentu yg menyebabkan menurunnya sintesis komponen sel yg penting (trimetoprim, sulfonmida)

7. Inhibitor sintesis DNA virus (asiklovir, vidarabin)

KLASIFIKASI BERDASARKAN KEPEKAAN MIKROORGANISME

1. Antibiotika spektrum sempit a. gram + kokus dan basil:

- Penisilin G- Penisilinase-resisten penisilin- Eritromisin- Klindamisin- Vankomisin- Basitrasin

b. gram negatif aerob-Aminoglikosida-Sefalosporin (generasi I dan II)

c. mikobakteria: -Isoniazid-Rifampin-Etmbutol-Pirazinamid

2. Antibiotika spektrum luas (gram positif dan negatif):- penisilin spektrum luas-Sefalosporin (generasi III)-Tetrasiklin-Kloramfenikol-Trimetorpim-Sulfonamida-Imipenem-siprofloksasin

BAKTERISIDAL

target the bacterial cell wall (penicillins and cephalosporins)

or the cell membrane (polymixins),

or interfere with essential bacterial enzymes (quinolones and sulfonamides)

BAKTERIOSTATIK

target protein synthesis (aminoglycosides, macrolides, and tetracyclines)

WHAT IS THE IDEAL ANTIBACTERIAL? Selective target – target unique

Bactericidal – kills

Narrow spectrum – does not kill normal flora

High therapeutic index – ratio of toxic level to

therapeutic level

Few adverse reactions – toxicity, allergy

Various routes of administration – IV, IM, oral

Good absorption

Good distribution to site of infection

Emergence of resistance is slow

PEMILIHAN ANTIBIOTIKA

Banyak pertimbangan yang harus diperhatikan pada pemilihan antibiotik yang tepat dan rasional.

Salah satu bahan pertimbangan yang utama adalah kepekaan mikroba.

Biasanya untuk mikroba tertentu ada beberapa antibiotik yang dapat dipilih, yaitu antibiotik pilihan pertama, pilihan kedua, dan pilihan ketiga.

Pemilihan obat didasarkan kepada tanda-tanda penyakit dan hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan mikroba penyebab infeksi.

Dengan mengetahui mikroba penyebab infeksi maka dapat ditentukan antibiotik yang dapat digunakan.

Disamping kepekaan mikroba, ada faktor lain yang mempengaruhi pemilihan obat yaitu kondisi pasien yang dapat meningkatkan efek samping obat, misalnya faktor genetik, usia, dan kondisi patologik.

Untuk pasien yang hipersensitif terhadap antibiotik tertentu, misal alergi terhadap penisilin, harus menggunakan antibiotik lain.

Untuk menguji kepekaan mikroba terhadap berbagai antibiotik dapat digunakan metode cakram kertas dengan membandingkan diameter hambatan pertumbuhan mikroba oleh masing-masing antibiotik pada konsentrasi yang sama.

Cara ini dapat juga digunakan untuk meneliti perubahan kepekaan mikroba oleh antibiotik tertentu.

Sebagai langkah pertama untuk mengetahui kepekaan adalah mengisolasi mikroba dari tempat infeksi dari tubuh pada manusia.

Isolasi dapat dilakukan dari darah, urin, apusan kulit, apusan vagina, dahak, dan sebagainya. Setelah mikroba diisolasi dapat langsung diuji kepekaan terhadap beberapa antibiotik atau dilakukan identifikasi mikroba terlebih dahulu.

Bila jenis mikroba sudah diketahui maka dilakukan uji kepekaan terhadap antibiotik yang umum digunakan untuk mikroba tersebut dari tabel obat pilihan.

Pengujian ini perlu dilakukan karena mikroba dapat berubah menjadi resisten. Umumnya mikroba yang diisolasi dari pasien, berkurang kepekaannya terhadap antibiotik, sehingga pada pengobatan diperlukan dosis yang lebih tinggi.

FAKTOR INANG YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN OBAT, RUTE PEMBERIAN ATAU DOSIS

Daya tahan tubuh inang

Site of infection- Kondisi yg meyulitkan: meningitis, endokarditis, abses

Usia

Wanita hamil dan menyusui

Riwayat reaksi aalergi (penisilin, sulfonamida, trimetoprim, eritromisin)

Faktor genetik: defisiensi enzim glukosa 6 fosfat dehidrogenase (penggunaan sulfonamida, menyebabkan hemolisis)

TERAPI KOMBINASI ANTIBIOTIKA1. Aditif

2. sinergisme: trimetoprim+sulfametoksazol

3. Antagonisme: bakteriostatik+bakterisid

INDIKASI PENGGUNAAN KOMBINASI ANTIBIOTIKA Terapi awal infeksi berat

Infeksi campuran (abses otak, infeksi pelvis, perforasi abdomen)

Mencegah resistensi

Menurunkan toksisitas

Meningkatkan kerja antibakteri (penisilin + aminoglikosida)

KERUGIAN KOMBINASI ANTIBIOTIKA Meningkatkan resiko toksik dan reaksi lrgi

Kemungkinan efek antagonisme antibiotika

Meningkatkan resiko suprainfeksi

Menambah biaya pasien

PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA UTK PROFILAKSIS Prosedur operasi

Mencegah bakteri endokarditis ( pd pasien dgn kelainan fungsi jantung, katup buatan rentan infeksi endokaditis pd prosedur operasi, penanganan gigi

PENYALAHGUNAAN ANTIBIOTIKA Terapi infeksi virus

Terapi demam

Dosis yg tidak tepat

terapi penyakit bukan infeksi (tdk ada informasi bakteriologi)