Post on 21-Jan-2021
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE,
FREE CASH FLOW, DAN KEPEMILIKAN SAHAM
INSTITUTIONAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks
JII (Jakarta Islamic Index) Periode 2015-2017)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
SHINTA PURBONINGRUM
B 100 160 362
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
ii
iii
1
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, FREE CASH
FLOW, DAN KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL TERHADAP
KEBIJAKAN DIVIDEN.
(Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks JII
(Jakarta Islamic Index) Periode 2015-2017)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
Leverage, Free Cash Flow, dan Kepemilikan Saham Institusional terhadap
Kebijakan Dividen. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi
penelitian ini adalah Perusahaan yang tergabung dalam indeks JII (Jakarta Islamic
Index). Metode penentuan sampel dengan purposive sampling adalah sebanyak 17
perusahaan. Data penelitian ini merupakan data sekunder yang data diperoleh dari
Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan tahun 2015-2017 yang diakses melalui
website Indonesia Stock Exchange (IDX). Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis
dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel Profitabilitas, Free Cash Flow, Kepemilikan Saham Intitusional
berpengaruh positif signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Sedangkan Leverage
berpengaruh negatif signifikan terhadap Kebijakan Dividen dan Likuiditas tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen.
Kata Kunci : Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Kebijakan Dividen
Abstract
This study aims to examine the effect of Profitability, Liquidity, Leverage, Free
Cash Flow, and Institutional Share Ownership on Dividend Policy. This research is
a quantitative research. The population of this study is companies that are
incorporated in the JII index (Jakarta Islamic Index). The method of determining
samples by purposive sampling is 17 companies. This research data is secondary
data obtained from the 2015-2017 Annual Financial Report of the Company which
is accessed through the Indonesia Stock Exchange (IDX) website. Analysis of the
data used in this study is a descriptive statistical test, a classic assumption test, and
a hypothesis test using multiple regression analysis. The results showed that the
variable Profitability, Free Cash Flow, Institutional Share Ownership had a
significant positive effect on Dividend Policy. Whereas Leverage has a significant
negative effect on Dividend Policy and Liquidity has no effect and is not significant
on Dividend Policy.
Keywords: Profitability, Liquidity, Leverage, Dividend Policy
2
1. PENDAHULUAN
Salah satu investasi yang paling diminati oleh masyarakat akhir-akhir ini adalah
saham. Karena saham tergolong dalam investasi dengan return yang tinggi, tapi
sebanding pula dengan risiko yang dihadapi. Return yang bisa didapatkan oleh
investor yaitu mendapatkan dividen maupun dari capital gain. Pada perusahaan
yang telah go public, dividen merupakan salah satu daya tarik untuk investor agar
dapat menanamkan dananya di pasar modal. Dividen dapat dibagikan dalam bentuk
sejumlah uang (cash dividend) maupun sejumlah saham (stock dividend).
Sedangkan capital gain merupakan selisih harga beli dengan harga jual saham.
Besar kecilnya dividen yang akan dibagikan oleh perusahaan tergantung pada
kebijakan dari masing-masing perusahaan sehingga pertimbangan manajemen
sangat diperlukan, dikarenakan adanya perbedaan kepentingan pihak-pihak yang
ada dalam perusahaan. Bagi para investor mereka cenderung berharap pembayaran
dividen lebih besar sedangkan pihak manajemen cenderung menahan kas untuk
membayar utang atau meningkatkan investasi.
Menurut tatang (2013: 12) kebijakan dividen perusahaan dipandang sebagai
cerminan dari harapan manajemen atas kinerja di masa mendatang. Oleh Karena
itu, kenaikan dividen dapat dijadikan sebagai indikasi bahwa harga saham juga akan
naik. Jika perusahaan memperhatikan kondisi ini, maka akan muncul kemungkinan
bahwa manajer akan menggunakan dividen sebagai sinyal atas prospek laba yang
kuat dan atau untuk mendukung harapan manajemen atas kenaikan harga saham
karena investor akan menyikapi pengumuman dividen sebagai proksi dari
pertumbuhan laba di masa mendatang. Menurut Nugraha (2012) Kebijakan dividen
yang optimal adalah kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan antara
dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksimalkan
harga saham perusahaan.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk investor dalam menanamkan modalnya
dan untuk meminimalisir risiko serta ketidakpastian yang akan datang, investor
dapat menganalisis berbagai macam informasi, baik informasi yang diperoleh dari
kinerja perusahaan maupun informasi lain yang relevan. Informasi yang diperoleh
3
dari perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin
dalam laporan keuangan tahunan perusahaan.
Menurut Wicaksana (2012:1) menyatakan bahwa perusahaan yang akan
membagikan dividen dihadapkan pada berbagai macam pertimbangan antara lain:
perlunya menahan sebagian laba untuk re-investasi yang mungkin lebih
menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat
pemegang saham, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran
dividen dan faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan dividen. Hal inilah
yang akan menentukan kebijakan dividen yang diproksikan dengan dividend payout
ratio. para investor sering menggunakan dividend payout ratio sebagai tolak ukur
return dalam berinvestasi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan
dividen dan akan dibahas pada skripsi ini yaitu profitabilitas, likuiditas, leverage,
free cash flow, dan kepemilikan saham institusional.
Profitabilitas merupakan elemen penting bagi perusahaan yang berorientasi
pada laba. Bagi pimpinan perusahaan profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolak
ukur untuk mengetahui keberhasilan dari perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan
bagi investor profitabilitas dapat dijadikan sebagai sinyal dalam melakukan
investasi pada suatu perusahaan (Haryetty dan Ekayanti 2012).
Rasio likuiditas merupakan salah satu rasio yang menunjukkan bagaimana
perusahaan mampu memenuhi kewajiban lancarnya dengan asset lancar yang
dimilikinya. Tingkat likuiditas yang tinggi dapat menggambarkan kinerja
perusahaan yang baik karena dengan tingkat likuiditas yang baik perusahaan akan
lebih mudah untuk memenuhi kewajiban pembayaran dividen (Sartono, 2001:114).
Semakin tinggi tingkat likuiditas semakin besar pula tingkat kemampuan perusahan
untuk membayarkan dividen kepada para pemegang saham.
Leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansialnya baik jangka pendek maupun jangka panjang (Wiagustini, 2010:76).
Semakin tinggi rasio leverage menunjukan bahwa semakin besar kewajiban yang
harus dipenuhi oleh perusahaan, sebaliknya semakin rendah rasio leverage
menunjukan bahwa perusahaan mampu memenuhi kebutuhan pendanaan
perusahaan dengan modal sendiri. Tingginya kewajiban yang harus dibayarkan
4
akan mengurangi laba yang didapat perusahaan, tentunya akan berdampak pada
pembagian dividen. Semakin tinggi utang maka semakin rendah tingkat dividen
yang akan dibagikan.
Free cash flow merupakan kas yang berlebih di perusahaan yang dapat
dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen (Brigham dan
Daves, 2003 dalam Pradana dan sanjaya, 2014). Free cash flow berpengaruh positif
terhadap dividend payout ratio. Semakin tinggi free cash flow maka semakin tinggi
dividend payout ratio atau sebaliknya.
Kepemilikan saham institusional secara mayoritas dapat memberikan pengaruh
signifikan kepada investor untuk melakukan pengawasan atas aktivitas perusahaan.
Menurut Fitriyah (2011), kepemilikan dalam perusahaan 20% atau lebih, baik
melalui anak perusahaan atau bukan anak perusahaan, dapat memberikan hak
pengawasan pada perusahaan. Pengawasan yang tinggi memungkinkan untuk
meminimalisir tingkat penyelewengan yang dilakukan oleh pihak manajer.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH
PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, FREE CASH FLOW, DAN
KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUTIONAL TERHADAP KEBIJAKAN
DIVIDEN (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks JII
(Jakarta Islamic Index) Periode 2015 - 2017)”.
2. METODE
Dasar penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif untuk menguji hipotesis
penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian ini akan menguji apakah
profitabilitas, likuiditas, leverage, free cash flow, dan kepemilikan saham
institusional terhadap kebijakan dividen. Data yang digunakan adalah data
sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis regresi berganda (Multiple
regresional analisis). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan yang tergabung dalam indeks JII (Jakarta Islamic Index) periode 2015-
2017. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling.
5
Adapun kriteria pemilihan sampel yang diterapkan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut: (1) Perusahaan yang terdaftar pada indeks JII di Bursa Efek
Indonesia tahun 2015 – 2017. (2) Perusahaan yang menyediakan data laporan
keuangan tahun 2015 – 2017. (3) Perusahaan yang membagikan dividen rutin setiap
tahun. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen yang di proksikan
dengan Dividen payout ratio (DPR). DPR dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
𝐃𝐏𝐑 = 𝐃𝐢𝐯𝐢𝐝𝐞𝐧 𝐩𝐞𝐫 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫
𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐩𝐞𝐫 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 (𝟏)
b. Variabel Independen
1) Profitabilitas
Penelitian ini menggunakan proksi Return On Equity (ROE) sebagai ukuran
profitabilitas perusahaan. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan
mempergunakan sumber saya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas
ekuitas. Penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus:
ROE = 𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐒𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐚𝐣𝐚𝐤
𝐌𝐨𝐝𝐚𝐥 𝐒𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 (2)
2) Likuiditas
Likuiditas perusahaan menunjukan kemampuan perusahaan dalam mendanai
operasional perusahaan dan melunasi kewajiban jangka pendeknya. Penelitian ini
menggunakan proksi Current Ratio (CR) dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut:
𝐂𝐑 =𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫
𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫 (𝟑)
3) Leverage
Rasio ini menyatakan bahwa seberapa besar risiko keuangan perusahaan. Dengan
adanya peningkatan hutang akan menimbulkan biaya bunga atas hutang tersebut.
6
Sehingga akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi
pemegang saham termasuk dividen yang akan diterima. Leverage di proksikan
dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan dihitung menggunakan rumus:
𝑫𝑬𝑹 =𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐊𝐞𝐰𝐚𝐣𝐢𝐛𝐚𝐧
𝐄𝐤𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐏𝐞𝐦𝐞𝐠𝐚𝐧𝐠 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 (𝟑)
4) Free Cash Flow
Free Cash Flow dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala rasio,
dimana nilai free cash flow dibagi dengan total asset pada periode yang sama
dengan tujuan agar lebih comparable bagi perusahaan-perusahaan yang dijadikan
sampel (Kangarluei et al 2011 dalam Agustia 2013). Penelitian ini dihitung dengan
menggunakan rumus:
𝐅𝐂𝐅 =𝐀𝐫𝐮𝐬 𝐊𝐚𝐬 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐎𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢 − 𝐀𝐫𝐮𝐬 𝐊𝐚𝐬 𝐈𝐧𝐯𝐞𝐬𝐭𝐚𝐬𝐢
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭 (𝟒)
5) Kepemilikan Saham Institusional
Kepemilikan saham institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh
investor besar seperti perusahaan asuransi, bank, dana pension, dan investment
banking yang membeli saham perusahaan dalam jumlah besar (Griffin dan Ebert
2007 dalam Agustia 2013). Kepemilikan saham institusi dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
𝐈𝐍𝐒𝐓 =𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐢𝐧𝐬𝐭𝐢𝐭𝐮𝐬𝐢
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐞𝐝𝐚𝐫 (𝟓)
Metode analisis data menggunakan analisis regresi berganda (Multiple
regresional analisis). Berikut persamaan Regresi (Analisis Regresi Berganda):
Y = α +𝛃𝟏𝐗𝟏 +𝛃𝟐𝐗𝟐 + 𝛃𝟑𝐗𝟑 + 𝛃𝟒𝐗𝟒 +𝛃𝟓𝐗𝟓 + e (6)
Keterangan:
Y = Kebijakan Perusahaan (DPR)
𝑋1 = variabel Profitabilitas (ROE)
𝑋2 = variabel Likuiditas (CR)
𝑋3 = variabel Leverage (DER)
7
𝑋4 = variabel Free Cash Flow (FCF)
𝑋5 = variabel Kepemilikan Saham Institusional (INST)
α = konstanta
𝛽1, 𝛽2, 𝛽3, 𝛽4, 𝛽5= koefisien regresi
e = error term (tingkat kesalahan penduga)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Uji Asumsi Klasik
Tabel 1. Uji Normalitas
N Kolmogorov-
Smirnov
Asymp
Sig (2-
tailed)
Keterangan
50 0,893 0,403 Data terdistribusi normal
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov adalah 0,893 dengan
nilai Asymp Sig (2-tailed) 0,403 yang lebih besar dari 0,05, maka disimpulkan
bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal.
Tabel 2. Uji Multikolinearitas
Variabel Independen Tolerance VIF Keterangan
Profitabilitas
Likuiditas
Leverage
Free Cash Flow
Kepemilikan Saham
0,382
0,537
0,568
0,370
0,881
2,617
1,862
1,761
2,703
1,135
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas
Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada tabel diatas tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan tidak ada ada
variabel independen yang memiliki nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih dari
10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi korelasi antar variabel independen
sehingga model regresi ini tidak ada masalah multikolinearitas.
8
Tabel 3. Uji Heteroskedastisitas
Variabel Independen Sig. Keterangan
Profitabilitas
Likuiditas
Leverage
Free Cash Flow
Kepemilikan Saham Institutional
0,813
0,095
0,060
0,768
0,692
Bebas Heteroskedastisitas
Bebas Heteroskedastisitas
Bebas Heteroskedastisitas
Bebas Heteroskedastisitas
Bebas Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil pengujian dengan uji glejser menunjukkan bahwa nilai
signifikansi (sig.) dari masing-masing kelima variabel independen lebih besar dari
0,05 (5%), maka dapat disimpulkan bahwa model penelitian tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas.
Tabel 4. Uji Autokorelasi
Nilai DW-hitung Kriteria Keterangan
1,733 1,5 sampai 2,5 Bebas Autokorelasi
Berdasarkan hasil diatas, diperoleh Durbin-Watson (DW) sebesar 1,733 dimana
nilai DW terdapat diantara 1,5 sampai 2,5 maka dapat disimpulkan data penelitian
tidak terjadi autokorelasi.
3.1.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Independen Koefisien
Regresi
Std.
Error
𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 Sig.
(Constant) -4,781 14,071 -0,340 0,736
Profitabilitas (ROE) 0,420 0,098 4,289 0,000
Likuiditas (CR) 0,011 0,021 0,530 0,599
Leverage (DER) -0,107 0,036 -3,013 0,004
Free Cash Flow (FCF) 0,551 0,193 2,853 0,007
Kepemilikan Saham
Intitutional (INST)
0,521 0,168 3,106 0,003
Berdasarkan hasil penghitungan pada tabel 5, diperoleh persamaan analisis regresi
linear berganda adalah sebagai berikut:
DPR = -4,781 + 0,420 ROE + 0,011 CR – 0,107 DER + 0,551 FCF + 0,521
INST + e
9
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen
Hasil analisis menunjukkan bahwa, terdapat pengaruh profitabilitas terhadap
kebijakan dividen pada suatu perusahaan. Profitabilitas merupakan hal yang sangat
diperhatikan oleh para pemegang saham dan calon investor dalam suatu
perusahaan. Karena profitabilitas merupakan hasil yang diperoleh melalui usaha
manajemen terhadap dana yang diinvestasikan pemilik atau investor. Hal ini sesuai
dengan Bird in the Hand Theory yang menyatakan bahwa investor lebih menyukai
dividen tunai daripada dijanjikan adanya imbal hasil atas investasi (capital gain) di
masa yang akan datang karena menerima dividen tunai merupakan bentuk dari
kepastian yang berarti mengurangi risiko.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suharli dan Oktorina (2005)
bahwa rasio profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan. Stabilitas keuntungan adalah penting untuk mengurangi
risiko apabila terjadi penurunan laba yang memaksa manajemen untuk memotong
dividen. Perusahaan yang memiliki stabilitas keuntungan dapat menetapkan tingkat
pembayaran dividen dengan yakin mensinyalkan kualitas atas keuntungan mereka.
Hasil penelitian yang sejalan pula dikemukakan oleh Michell Suharli (2006),
Yudiana dan Yadnyana (2016) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen.
3.2.2 Pengaruh Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh likuiditas terhadap
kebijakan dividen pada suatu perusahaan. Likuiditas tidak memengaruhi besar
kecilnya kebijakan dividen. Perusahaan yang menunjukkan kendala pembayaran
(kekurangan likuiditas) mengarahkan manajemen untuk membatasi pertumbuhan
dividen. Pembayaran dividen merupakan arus kas keluar, dimana likuidnya kas
tersebut akan memungkinkan perusahaan lebih berfokus menyelesaikan
operasional yang berhubungan dengan biaya aktivitas perusahaan.
10
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristianawati (2012),
Dessy Irmawati (2012), Sunarya (2013) yang menunjukkan bahwa likuiditas
memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan dividen.
3.2.3 Pengaruh Leverage Terhadap Kebijakan Dividen
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh leverage terhadap kebijakan
dividen pada suatu perusahaan. Struktur permodalan yang lebih tinggi dimiliki oleh
hutang menyebabkan pihak manajemen akan memprioritaskan pelunasan
kewajiban terlebih dahulu sebelum membagikan dividen kepada pemegang saham.
Semakin tinggi leverage, semakin besar dana yang harus disediakan untuk melunasi
hutang sehingga akan mengurangi jumlah dividen yang akan dibayarkan kepada
pemegang saham.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian, Devi (2014), Jannati (2014)
dan Gede Yoga (2016) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif pada
kebijakan dividen.
3.2.4 Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Kebijakan Dividen
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh free cash flow terhadap
kebijakan dividen suatu perusahaan. Semakin besar jumlah free cash flow yang ada
di perusahaan, mengindikasikan semakin sehat perusahaan tersebut dikarenakan
dengan memiliki kas berlebih perusahaan dapat menggunakan kas tersebut salah
satunya untuk membagikan dividen.
Sejalan dengan penelitian Lucyanda dan Lilyana (2012) dan Paramita
(2015) mengatakan bahwa free cash flow berpengaruh positif pada kebijakan
dividen.
3.2.5 Pengaruh Kepemilikan Saham Institusional Terhadap Kebijakan Dividen
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kepemilikan saham
institusional terhadap kebijakan dividen suatu perusahaan. Sejalan dengan
penelitian Tandelilin dan Wilberforce (2002) yang menyatakan bahwa kepemilikan
institusional berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen karena kepemilikan
institusional lebih mementingkan stabilitas (return) melalui pembagian dividen.
Semakin tinggi saham yang dimiliki oleh pihak institusional dalam perusahaa,
semakin tinggi kebijakan dividen. Kepemilikan institusional sebagai pemegang
11
saham mayoritas dapat berperan sebagai control dan pengawas terhadap kinerja
manajemen perusahaan. Scoot (2000) dalam Firmanda, et.al. (2015) menjelaskan
bahwa kepemilikan saham institusional yang tinggi akan menghasilkan upaya-
upaya pengawasan yang lebih intensif sehingga dapat membatasi perilaku manajer.
Sejalan dengan penelitian Suprihati (2015), Munawaroh (2015) dan Rahayu
dan Rusliati (2019) mengatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh
positif terhadap kebijakan dividen.
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Berdasarkan hasil uji parsial yang telah dilakukan, variabel Profitabilitas
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Hal
ini dapat dibuktikan oleh nilai signifikansi 0,000 < α = 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa H1 yang menyatakan Profitabilitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kebijakan Dividen diterima.
2) Berdasarkan hasil uji parsial yang telah dilakukan, variabel Likuiditas tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Hal ini dapat
dibuktikan oleh nilai signifikansi 0,599 > α = 0,05. Maka dapat disimpulkan
bahwa H2 yang menyatakan Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kebijakan Dividen ditolak.
3) Berdasarkan hasil uji parsial yang telah dilakukan, variabel Leverage
mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Hal
ini dapat dibuktikan oleh nilai signifikansi 0,004 < α = 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa H3 yang menyatakan Leverage berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Kebijakan Dividen diterima.
4.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan penelitian yaitu:
12
1) Penelitian ini memiliki sampel sebanyak 17 perusahaan pada perusahaan yang
tergabung dalam indeks JII (Jakarta Islamic Index) dengan menggunakan
metode purposive sampling periode 2015 – 2017.
2) Penelitian ini menggunakan variabel dependen kebijakan dividen dan variabel
independen yaitu profitabilitas, likuiditas, leverage, free cash flow, dan
kepemilikan saham institusional.
4.3 Saran
Berikut adalah saran dari penelitian yang dilakukan, antara lain:
1) Bagi peneliti berikutnya diharapkan agar memperluas jangkauan penelitian
dengan menambah jumlah sampel, waktu serta faktor-faktor lain yang dapat
berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
2) Para investor diharapkan dapat memperhatikan profitabilitas, free cash flow,
kepemilikan saham institusional yang berpengaruh secara signifikan terhadap
kebijakan dividen sebelum mengambil keputusan dalam melakukan investasi
di pasar modal/ suatu perusahaan.
3) Bagi peneliti berikutnya penelitian ini juga dapat dijadikan referensi tambahan
untuk melakukan penelitian yang membahas tentang profitabilitas, likuiditas,
leverage, free cash flow, dan kepemilikan saham institusional terhadap
kebijakan dividen.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi Suhartono. 2015. Pengaruh Free Cash Flow Dan Struktur Kepemilikan
Terhadap Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.
Artikel Ilmiah. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya
Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash
Flow dan Leverage Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, Vol.15, No.1, 27-42
Brigham, Eugene F.dan Joel F. Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan
Edisi Kesebelas. Jakarta: Salemba Empat.
Butarbutar, Nurlina. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang
Tercatat di BEI periode 2008–2010. Skripsi. Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Dhestiani,R, Paramita dan Hartono, 2018, Pengaruh Profitabilitas dan Free Cash
Flow terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai variabel
moderating. Jurnal Of Accounting.
13
Firmanda. Ridho; Kharis Raharjo; dan Abrar Oemar. 2015. Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan Institusional; Kebijakan Hutang, Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan, dan Cash Position Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pandanaran. Februari. Vol. 1
No. 1.
Fitriyah, Fury K dan Hidayat, Dina. 2011. Pengaruh Kepemilikan Institusional, set
Kesempatan Investasi, dan Arus Kas Bebas terhadap Utang. Media Riset
Akuntansi, Vol. 1, No.1.
Ghozali, Imam. 2013, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19, Badan Penerbit UNDIP, Semarang.
Harianja, Hotriando, Ade Fatma Lubis, dan Zainal Bahri Torong. 2013. Analisa
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen dengan Cash Ratio
sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Barang Konsumsi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi,6(2),
109-121.
Harun Sulfikram, 2018. Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow, Leverage,
Likuiditas, dan Size Terhadap Dividen Payout Ratio. Jurnal Riset
Akutansi|Vol 5. No.2
Haryetti, dan Ekayanti, 2012. Pengaruh Profitabilitas, Investment Opportunity Set
dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal
Ekonomi| Vol. 20, No. 3
Husnan, Suad. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi
Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Jensen, Michael dan Meckling. 1976. The Theory of The Firm: Manajerial
Behaviour, Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Financial and
Economics, 3:305-360
Junaidi, J. (2014). Statistika Deskriptif dengan Microsoft Excel. Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Jambi, Jambi.
Kristianawati, Iin. 2012. Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas, dan
Leverage terhadap Kebijakan Dividen. Skripsi. Semarang: FE dan Bisnis
Universitas Dian Nuswantoro.
Lucyanda, J. dan Lilyana. 2012. Pengaruh Free Cash Flow dan Struktur
Kempemilikan Terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Dinamika
Akuntansi, 4(2): 129 - 138.
Munawaroh, Soimah. 2015. Pengaruh Leverage, Likuiditas Kepemilikan
Institusional, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen.
Nugraha, Dimas Adi. 2012. Analisis Pengaruh Insider Ownership, Debt To Equity
Ratio, Return On Equity, Firm Size dan Investment Opportunity Set
Terhadap Dividen Payout Ratio. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro
Nurrahmadany, Henny. 2017. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage
Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. Naskah Publikasi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
14
Paramita, A.S. 2015. Free Cash Flow, Leverage, Besaran Dan Siklus Hidup
Perusahaan: Bukti Kebijakan Deviden Di Indonesia. Jurnal Riset Ekonomi
dan Manajemen, 15(1): 169 - 181.
Pradana S.W.L dan Sanjaya I.P.S, 2014. Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow,
Dan Invesment Opportunity Set Terhadap Dividend Payout Ratio, Makalah
Simposium Nasional Akuntansi XVII, 2014.
Pramana, G.R.A dan Sukartha I.M. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang
Memengaruhi Kebijakan Dividen Di Bursa Efek Indonesia, E-Jurnal
Akuntansi 12.2: 221-232. Universitas Udayana.
Pratiwi, Lenny. 2018. Pengaruh Profitabily, Free Cash Flow, Investment
Opportunity Set, Shareholder Power dan Firm Size terhadap Dividend
Payout Ratio pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Rosdini, D. (2009). Pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio.
Paper Accounting in Finance University Padjajaran.
Sari K dan Sudjarni L, 2015. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan
Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen. E-Jurnal
Manajemen Unud|Vol. 4 No. 10
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. Fakultas
Ekonomi UGM. Yogyakarta
Sasongko, Hendro dkk. 2012. Analisis Pengaruh Aliran Kas Bebas Positif dan
Negatif, Dividend dan Leverage Terhadap Nilai Pemegang Saham. Jurnal
Ilmiah Ranggagading. Vol.12, No.1: 72-81
Sunarya, Devi Hoei. 2013. Pengaruh Kebijakan Utang, Profitabilitas dan Likuiditas
terhadap Kebijakan Dividen dengan Size sebagai Variabel Moderasi pada
Sektor Manufaktur Periode 2008-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya.Vol. 2 No. 1
Supardi. 2005, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, UII Press, Yogyakarta
Suharli, Michell dan Megawati Oktorina. 2005. Memprediksi Tingkat
Pengembalian Investasi Pada Equity Securities Melalui Rasio Profitabilitas,
Likuiditas, dan Hutang Pada Perusahaan Publik di Jakarta. Jurnal.
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Surhali Michell, 2006, Studi Empiris Mengenai Pengaruh Profitabilitas, Leverage,
dan Harga Saham Terhadap Jumlah Dividen Tunai. Jurnal MAKSI|Vol. 6
No. 2
Tаndelilin, Eduаrdus. 2010. Portofolio dаn Investаsi (Teori dаn Аplikаsi). Edisi
Keduа. Yogyаkаrtа: Kаnisius.
Tatang Ary Gumanti. 2013. “Kebijakan Dividen; Teori, E,piris, dan Implikasi”.
UPP STIM YKPN: Yogyakarta.
Utami, Ari Putri (2015) Pengaruh free cash flow terhadap dividend payout ratio:
Studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks periode
2010-2013. Thesis. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Yudha S, Eko dan Elok Sri Utami. 2014. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan
Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Dividen Payout Ratio (DPR)
Pada Perusahaan Otomotif di Bursa Economics. Pp. 3-24.
15
Wicaksana, I Gede. 2012. Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio, Dan Return
On Asset Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Di
Bursa Efek Indonesia. Tesis. Fakultas Ekonomi Udayana, Denpasar.
Wiagustini. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Udayana University Press.
Denpasar
Widjaya N dan Ari Darmawan, (2018), “Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan
Saham Manajer, Kepemilikan Saham Institusi, dan Leverage Terhadap
Dividen” Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 64 No.1