Post on 06-Feb-2018
Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages pp. 28- 40
Volume 1, No. I, November 2012 - 28
PENGARUH PINJAMAN MODAL KERJA DAN
PROFESIONALISME SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP
LABA USAHA KECIL MENENGAH KOTA BANDA ACEH
Cut Yusriati1, Muhammad Arfan
2, M. Rizal Yahya
2
1) Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: Problems of Small Medium Enterprises (SMEs) in Indonesia is still low performance of SMEs that look of profitability. Low profitability and return on capital loans late show weakness in the performance of the financial sector. SME profitability also depends on the professionalism of the employees. This study aimed to determine the effect of partial and simultaneous working capital and professionalism to profits of small and medium enterprises in the city of Banda Aceh. 32 with a total sample using simple random sampling approach. Testing is done by multiple linear regression. The results showed that working capital loans and professionalism of employees significantly either partially or simultaneously to profits of SMEs in Banda Aceh. The increase in working capital loans and professionalism employees will be able to increase the company's acquisition of profits.
Keywords: Profit, Capital, Professionalism
Abstrak: Permasalahan UKM di Indonesia adalah masih rendahnya kinerja UKM yang terlihat dari
perolehan laba. Perolehan laba yang masih rendah serta pengembalian modal pinjaman yang terlambat
menunjukkan kelemahan kinerja di sektor keuangan. Perolehan laba UKM juga sangat ditentukan oleh
profesionalitas pegawai. Penelitian ini bertujuan unutuk mengetahui pengaruh secara parsial dan
simultan modal kerja dan profesionalisme terhadap laba usaha kecil dan menengah di Kota Banda Aceh.
Jumlah sampel sebanyak 32 dengan menggunakan pendekatan simple random sampling, dan pengujian
dilakukan dengan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pinjaman modal kerja
dan profesionalisme karyawan berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun secara simultan
terhadap laba UKM di Kota Banda Aceh. Peningkatan pinjaman modal kerja dan professional pegawai
akan mampu meningkatkan perolehan laba perusahaan.
Kata kunci: Laba, Modal, Profesionalitas
PENDAHULUAN
Permasalahan UKM di Indonesia
adalah masih rendahnya kinerja UKM
yang terlihat dari perolehan laba.
Perolehan laba yang masih rendah serta
pengembalian modal pinjaman yang
terlambat menunjukkan kelemahan kinerja
di sektor keuangan. UKM di Indonesia
juga masih sangat minim dalam upaya
pengembangan produk maupun penciptaan
produk baru. UKM juga tidak berfokus
dalam upaya pengembangan pasar
sehingga tidak ada peningkatan penjualan.
Laba UKM yang rendah disebabkan
oleh beberapa hal, seperti kekurangan
modal kerja. Kendala-kendala tersebut
mengakibatkan rendahnya produktivitas di
kelompok usaha tersebut, buruknya
kualitas dari produk-produk yang
dihasilkannya, dan ini semua membuat
UKM sangat sulit memainkan perannya
seperti yang disebut di atas secara optimal
(Partomo, 2009).
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
29 - Volume 2, No. 1, November 2012
Modal kerja UKM dapat bersumber
dari pemilik UKM dan lembaga keuangan
(bank dan non-bank). Pemilik UKM dapat
melakukan pengajuan pinjaman modal jika
modal yang dimiliki masih kurang. Modal
kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah
yang cukup agar memungkinkan
perusahaan untuk beroperasi secara
ekonomis dan tidak mengalami kesulitan
keuangan, misalnya dapat menutup
kerugian dan mengatasi keadaan krisis atau
darurat tanpa membahayakan keadaan
keuangan perusahaan.
Modal kerja yang cukup juga
bermanfaat agar perusahaan dapat
melunasi kewajiban-kewajiban jangka
pendek tepat pada waktunya. UKM juga
dapat membeli barang dengan tunai
sehingga dapat mendapatkan keuntungan
berupa potongan harga. Ketersedian modal
yang cuku p juga menjamin perusahaan
memiliki credit standing dan dapat
mengatasi peristiwa yang tidak dapat
diduga seperti kebakaran, pencurian, dan
sebagainya. Modal yang cukup juga dapat
menjamin persediaan dalam jumlah yang
cukup guna melayani permintaan
konsumennya.
Pinjaman modal kerja akan mampu
meningkatkan laba perusahaan. Helfert
menjelaskan bahwa kinerja perusahaan
adalah hasil dari banyak keputusan
individu yang dibuat secara terus menerus
oleh manajemen (Ardiana, 2010). Crosson
dan Belverd (2011:19) mengatakan bahwa
ukuran kinerja dapat berbentuk keuangan
(financial) ataupun bukan keuangan
(nonfinancial). Ukuran kinerja dalam
bentuk keuangan meliputi laba atas
investasi, laba bersih sebagai persentase
dari penjualan, dan biaya kualitas rendah
sebagai persentase dari penjualan.
Tindakan tersebut menggunakan informasi
moneter untuk mengukur kinerja sebuah
organisasi menghasilkan keuntungan atau
segmennya divisi, departemen, lini produk,
wilayah penjualan, atau kegiatan operasi.
Ukuran kinerja bukan keuangan termasuk
berapa kali kegiatan terjadi atau waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan tugas.
Contohnya adalah jumlah keluhan
pelanggan, jumlah pesanan dikirim hari
yang sama, dan waktu yang dibutuhkan
untuk mengisi perintah. Ukuran kinerja
seperti ini sangat berguna dalam
mengurangi atau menghilangkan limbah
dan inefisiensi dalam kegiatan operasi.
Perolehan laba UKM juga sangat
ditentukan oleh faktor SDM. Oleh sebab
itu, usaha peningkatan perolehan laba
UKM juga harus disertai dengan
pengembangan SDM dalam berbagai aspek.
Salah satu hasil survei menunjukkan
bahwa tingkat pendidikan pengusaha UKM
di Indonesia adalah SLTA (44,1 persen), D-
3 (7,4 persen), dan S-1 (17,9 persen) dan
sisanya di bawah SLTA. Fakta ini
sebenarnya menepis pandangan bahwa
pendidikan UKM di Indonesia relatif
rendah. Namun peningkatan kualitas SDM
sangat diperlukan terutama di bidang
kompetensi SDM seperti knowledge, skill
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 2, No.1, November 2012 - 30
dan ability serta attitude dalam
berwirausaha (Ardiana, 2010:42).
Untuk mengetahui besarnya pengaruh
pinjaman modal kerja dan profesionalisme
SDM terhadap laba UKM maka penulis
akan menggunakan analisis regresi linear
berganda. Bila mana hasil penelitian nanti
menunjukkan bahwa kedua variabel
tersebut yaitu pinajaman modal kerja dan
profesionalisme SDM berpengaruh
terhadap laba UKM maka diharapkan
dapat bermanfaat bagi UKM.
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas, maka yang menjadi perumusan
masalah dan tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui:
1. Apakah pinjaman modal kerja
berpengaruh terhadap laba usaha
kecil menengah di Kota Banda
Aceh.
2. Apakah profesionalisme karyawan
berpengaruh terhadap laba usaha
kecil menengah di Kota Banda
Aceh.
3. Apakah pinjaman modal kerja dan
profesionalisme karyawan secara
simultan berpengaruh terhadap laba
usaha kecil dan menengah di Kota
Banda Aceh.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Kerangka Teoritis dan Pengembangan
Hipotesis
Laba
Financial Accounting Standart
Boards (FASB) mendefinisikan laba
kedalam beberapa definisi yaitu Earning
menitik beratkan pada apa yang telah
diterima atau diharapkan untuk diterima
oleh suatu entitas dari suatu output
(pendapatan) dan apa yang telah
dikorbankan untuk mengahasilkan output
tersebut (biaya). Earning juga mencakup
transaksi tambahan atau insidentil dari
entitas tersebut dan efek dari kejadian dan
keadaan lain yang bermula dari lingkungan
( laba dan rugi).
Dalam bukunya Anis Cariri (Hilal,
2009:17), laba adalah jumlah pendapatan
yang diperoleh dalam satu periode. Disisi
lain akuntan mendefinisikan laba dari
sudut pandang perusahaan sebagai satu
kesatuan. Laba akuntansi secara
operasional didefinisikan sebagai
perbedaan pendapatan yang direalisasi dan
transaksi yang terjadi selama satu periode
dengan biaya yang berkaitan dengan
pendapatan tertentu. Data laba sering
dilaporkan dalam penerbitan laporan
keuangan dan digunakan secara luas oleh
pemegang saham dan penanam modal serta
potensial dalam mengevaluasi kemampuan
perusahaan.
Modal Kerja
Soediyono (2001:160) menyebutkan
bahwa modal kerja merupakan sumber
pembiayaan jangka panjang yang khusus
membiayai kegiatan perusahaan sehari-hari,
sedangkan menurut Munawir (2005:115)
modal kerja adalah kelebihan nilai aktiva
yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
31 - Volume 2, No. 1, November 2012
hutang-hutangnya.
Berbagai pengertian di atas maka
dapat disimpulkan bahwa modal kerja
merupakan sejumlah dana yang tertanam
untuk membiayai kegiatan operasional
keseharian perusahaan.
Peranan modal kerja bagi perusahaan
(Djarwanto, 2005:116-117) adalah:
1. Melindungi perusahaan terhadap
krisis modal kerja karena turunnya
nilai dari aktiva lancar.
2. Memungkinkan untuk dapat
membayar kewajiban-kewajiban tepat
pada waktunya.
3. Menjamin dimilikinya kredit standing
perusahaan semakin besar dan
memungkinkan bagi perusahaan
untuk menghadapi bahaya atau
kesulitan keuangan yang terjadi.
4. Memungkinkan untuk memiliki
persediaan dalam jumlah yang cukup
untuk melayani konsumen.
5. Memungkinkan bagi perusahaan
untuk dapat beroperasi yang lebihe
fisien karena tidak ada kesulitan untuk
memperoleh barang atau jasa yang
dibutuhkan.
6. Memungkinkan bagi perusahaan
untuk memberikan syarat kredit yang
lebih menguntungkan bagi pelanggan
Profesionalisme Sumber Daya Manusia
Secara sederhana, profesionalisme
yang diartikan perilaku, cara, dan kualitas
yang menjadi ciri suatu profesi seseorang
dikatakan professional apabila
pekerjaannya memiliki cirri standar teknis
atau etika suatu prinsip (Oerip dan Utomo,
2000:264-265). Menurut Imawan
(1997:77) profesionalisme menunjukkan
hasil kerja yang sesuai dengan standar
teknis atau etika sebuah profesi. Aktivitas
kerja itu lazim berhubungan dengan
penghasilan dalam bentuk uang.
Wigjosoebroto (1999:1) dalam
Widodo (2007) mengemukakan bahwa
profesionalisme merupakan suatu paham
tentang cara dan ciri melakukan kerja
didalam masyarakat, sebagai berikut :
1. Merefleksikan adanya itikad untuk
merealisasikan nilai kebijakan yang
dijunjung tinggi oleh masyarakat,
yang karena itu tidak mengharapkan
upah materiil oleh pihak profesional
pelakunya, melainkan demi tegaknya
kehormatan diri.
2. Dikerjakan berdasarkan kemahiran
teknis yang bermutu tinggi, karenanya
mensyaratkan adanya pendidikan dan
latihan bertahun-tahun secara
eksklusif dan berat.
3. Dalam pelaksanaannya menundukkan
diri pada kontrol sesama yang
terorganisasi, berdasarkan kode-kode
etik yang dikembangkan dan
disepakati bersama didalam
organisasi.
Hubungan Pinjaman Modal Kerja
dengan Laba
Komaruddin (2005:80) menyebutkan
untuk menilai keefektifan modal kerja
dapat digunakan rasio antara total
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 2, No.1, November 2012 - 32
penjualan dengan jumlah modal kerja rata-
rata (working capital turnorver). Ratio ini
menunjukan hubungan antara modal kerja
dengan penjualan akan menunjukan
banyaknya penjualan yang dapat diperoleh
perusahaan (dalam jumlah rupiah) untuk
tiap rupiah modal kerja.
Mulyono (2006) membuktikan
pengaruh dampak pemberian kredit bagi
UKM. Dari hasil analisa dengan regresi
linier ternyata kredit dan perkuatan
permodalan yang diterima UKM yang
diperuntukan untuk pembelian bahan baku
dan peralatan berpengaruh positif terhadap
volume usaha, meskipun pengaruh tersebut
tidak signifikan. Dengan meningkatnya
volume usaha akan berpengaruh pada
meningkatnya produksi barang dan jasa
yang berarti pula meningkatkan
perekonomian daerah
Hubungan Profesionalisme Sumber
Daya Manusia dengan Laba
Menurut Veithzal (2005) kinerja
adalah hasil atau tingkat keberhasilan
seseorang secara keseluruhan selama
periode tertentu di dalam melaksanakan
tugas dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, seperti standar hasil kerja,
target atau sasaran atau kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama.
Sumber daya manusia sangat
mempengaruhi kinerja sebuah perusahaan.
Hal ini dibuktikan oleh peneilitian Ardiana
(2010). Ardiana membuktikan bahwa
kompetensi SDM UKM memiliki
hubungan yang signifikan terhadap kinerja
UKM. Dari hasil analisa data diketemukan
bahwa kompetensi yang terdiri dari
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan
masing-masing memiliki pengaruh yang
signifikan kecuali variabel pengetahuan
yang tidak signifikan. Jika diuji lebih
lanjut secara bersama-sama ketiga variabel
diatas memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja UKM di Kota Surabaya.
Adapun skema kerangka penelitian ini
dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Gambar 1. Skema Kerangka Penelitian
Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Ha1 : Pinjaman modal kerja
berpengaruh terhadap laba usaha
kecil menengah di Kota Banda
Aceh.
Ha2 : Profesionalisme sumber daya
manusia berpengaruh terhadap
laba usaha kecil menengah di Kota
Banda Aceh.
Ha3 : Pinjaman modal kerja dan
profesionalisme sumber daya
manusiaberpengaruh terhadap laba
usaha kecil menengah di Kota
Banda Aceh.
Pinjaman Modal
Kerja
Profesionalisme
Karyawan
Laba
UKM
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
33 - Volume 2, No. 1, November 2012
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini tergolong penelitian
analitik dengan pendekatan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian
ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan-
hubungannya dengan tujuan
mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori
dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan
fenomena alam. Proses pengukuran adalah
bagian yang sentral dalam penelitian
kuantitatif karena hal ini memberikan
hubungan yang fundamental antara
pengamatan empiris dan ekspresi
matematis dari hubungan-hubungan
kuantitatif. Peneliti tidak
melakukan intervensi terhadap data. Seting
penelitian ini adalah di Kota Banda Aceh.
Subjek penelitian ini adalah UKM yang
meminjam modal kerja di Bank Syariah.
Pemilihan Bank Syariah dikarenakan
komitmen dan kontribusi bank syariah
dalam rangka peningkatan laba UKM di
Kota Banda Aceh sangat besar. Objek
penelitian ini adalah laba, profesionalisme
karyawan, dan pinjaman UKM. Penelitian
dilakukan sejak Juni 2011 sampai Januari
2012.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
usaha kecil yang telah mendapat pinjaman
modal kerja dari Bank Syariah Mandiri
Cabang Banda Aceh dalam wilayah Kota
Banda Aceh. Pemilihan Bank Syariah
dikarenakan komitmen dan kontribusi bank
syariah dalam rangka peningkatan laba
UKM di Kota Banda Aceh sangat besar.
Populasi yang diambil adalah penerima
pinjaman pada 2010. Jumlah populasi
adalah sebanyak 34 usaha kecil (Laporan
Bank Syariah Mandiri). Penelitian ini
menggunakan pemilihan sampel
robabilitas secara simple random sampling
berdasarkan pertimbangan bahwa setiap
sampel yang dipilih memiliki
kemungkinan yang sama.
Dalam penelitian ini presisi yang
digunakan sebesar 95 persen (=0,05),
maka jumlah sampel yang akan diteliti
sebanyak 32 UKM. Penelitian ini
menggunakan pemilihan sampel
robabilitas secara simple random sampling
berdasarkan pertimbangan bahwa setiap
sampel yang dipilih memiliki
kemungkinan yang sama. Adapun rincian
sampel berdasarkan jenis usaha dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis UKM Berdasarkan Jenis Usaha
No Jenis UKM Jumlah
1 Usaha
Manufaktur 5
2 Usaha
Dagang 15
3 Usaha Jasa 12
Rata-rata 32
Sumber: Bank Syariah Mandiri Banda Aceh, 2012
Metode Analisis dan Rancangan
Pengujian Hipotesis
Metode analisis yang digunakan
adalah regresi berganda. Model ini dipilih
karena penelitian ini dirancang untuk
http://id.wikipedia.org/wiki/Fenomenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kausalitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kausalitashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Model_matematis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Teorihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesishttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengukuranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengamatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Empiris
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 2, No.1, November 2012 - 34
menentukan variabel independen yang
mempunyai pengaruh terhadap variabel
dependen.
Model yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
Y = b0 + b1X1 + b 2X2 + .................. (1)
Dimana:
Y = Laba UKM
X1 = Pinjaman Modal
X2 = Profesionalisme TK
0 = Konstanta
b1, b 2 = Koefisien regresi
= koefisien error
Hipotesis yang akan diuji secara
parsial sebagai berikut:
1. Hipotesis pengaruh pinjaman
modal kerja terhadap laba UKM
yaitu:
Ho1 : b1 = 0 ; Pinjaman modal kerja
tidak berpengaruh signifikan
terhadap laba UKM di Kota Banda
Aceh
Ha1 : b1 0 ; Pinjaman modal kerja
berpengaruh signifikan terhadap
laba UKM di Kota Banda Aceh
2. Hipotesis pengaruh
profesionalisme terhadap laba UKM
yaitu:
Ho2 : b2 = 0 ; Profesionalisme tidak
berpengaruh signifikan terhadap
laba UKM di Kota Banda Aceh
Ha2 : b2 0 ; Profesionalisme
berpengaruh signifikan terhadap
laba UKM di Kota Banda
Aceh
Hipotesis yang akan diuji secara
simultan adalah sebagai berikut:
Ho3 : Jika sekurang-kurangnya ada
satu bi (i=1,2) = 0 ;
Pinjaman modal kerja dan
prfofesionalisme tidak
mempengaruhi laba UKM di
Kota Banda Aceh
Ha3 : bi 0 ; Pinjaman modal kerja
dan pofesionalisme
mempengaruhi laba UKM di
Kota Banda Aceh
HASIL PEMBAHASAN Hasil Regresi Linear
Analisis statistik yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu regresi linier
berganda. Analisis ini digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh variabel-
variabel bebas yaitu pinjaman modal kerja
dan pengalaman kerja terhadap variabel
terikat yaitu laba.
Tabel 2. Ringkasan Hasil Estimasi Regresi
Model
Unstandardized
Coefficients
Standa
rdized
Coeffic
ients t Si
g.
B Std.
Error Beta
1
(Const
ant)
5.390.5
76,452
911142
8,773
0,5
92
0,5
59
Pinja
man
0,429 0,131 0,482 3,2
66
0,0
03
Pengalaman
7.872.3
26,802
355251
0,936
0,327 2,2
16
0,0
35
a. Dependent Variable: Laba
Sumber: Hasil uji 2012
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
35 - Volume 2, No. 1, November 2012
Berdasarkan hasil analisis dengan
program SPSS yang trelihat pada Tabel 2
maka dapat diketahui persamaan regresi
yang terbentuk. Adapun persamaan regresi
linier yang terbentuk adalah :
Y = 5.390.576,452 + 0,429 X1 +
7.872.326,802X2
Berdasarkan hasil analisis dapat
diketahui bahwa seluruh variabel bebas
berpengaruh positif terhadap variabel
terikat. Hal ini berarti bahwa peningkatan
modala kerja akan menambahh perolehan
laba UKM di Kota Banda Aceh.
Pengalaman kerja karyawan juga akan
meningkatkan perolehan laba UKM di
Kota Banda Aceh.
Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis merupakan
jawaban untuk kelima hipotesis dalam
peneltian ini. Hipotesis peratam dan kedua
terjawab dalam hasil pengujian hipotesis
secara parsial, sedangkan hipotesis ketiga
akan terjawab dengan pengujian secara
simultan (bersama-sama).
a) Pengujian secara parsial akan
dilakukan untuk hipotesis pertama dan
kedua yang berbunyi sebagai berikut:
Ha1 : Pinjaman modal kerja berpengaruh
signifikan terhadap laba UKM di
Kota Banda Aceh
Ha2 : Profesionalisme berpengaruh
signifikan terhadap laba UKM di
Kota Banda Aceh
Hasil pengujian hipotesis dengan Uji
t dapat diperhatikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Uji t
Model Coefficients t Sig.
B
1
(Constant) 5.390.576,45 0,592 0,559
Pinjaman 0,429 3,266 0,003
Pengalaman 7.872.326,80 2,216 0,035
a. Dependent Variable: Laba
ttabel = 1,684
Sumber: Hasil uji 2012
Hasil pengujian pada Tabel 3 dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
1) Hasil Uji Pengaruh Pinjaman Modal
terhadap Laba
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat
bahwa koefisien pinjaman modal kerja
(X1) sebesar 0,429. Hal ini berarti bahwa
setiap kenaikan pinjaman modal kerja
sebesar Rp 1 maka akan meningkatkan
nilai laba UKM sebesar Rp 0,429, atau
dengan kata lain kenaikan pinjaman modal
kerja sebesar Rp 1.000.000 maka akan
menaikan perolehan laba sebesar Rp
429.000 per tahun. Begitu juga dengan
penurunan pinjaman modal kerja sebesar
Rp 1.000.000 maka akan menurunkan nilai
perolehan laba sebesar Rp 429.000 per
tahun. Karena nilai t hitung (3,266)
variabel pinjaman modal kerja lebih besar
dari nilai t tabel (1,684) maka hipotesis
pertama yang menyatakan bahwa
Pinjaman modal kerja berpengaruh
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 2, No.1, November 2012 - 36
signifikan terhadap laba UKM di Kota
Banda Aceh adalah diterima.
2) Hasil Uji Pengaruh Profesionalisme
terhadap Laba
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat
bahwa koefisien profesionalisme (X2)
sebesar 7.872.326,80. Hal ini berarti
bahwa setiap kenaikan profesionalisme
(pengalaman kerja) pegawai sebesar 1
tahun maka akan meningkatkan nilai laba
UKM sebesar Rp 872.326,80 per tahun.
Begitu juga dengan penurunan
profesionalisme pegawai (pengalama
kerja) 1 tahun maka akan menurunkan nilai
perolehan laba sebesar Rp 7.872.326,80
per tahun. Karena nilai t hitung (2,216)
variabel profesionalisme lebih besar dari
nilai t tabel (1,684) maka hipotesis kedua
yang menyatakan bahwa profesionalisme
karyawan berpengaruh signifikan terhadap
laba UKM di Kota Banda Aceh adalah
diterima.
b) Hasil Pengujian Hipotesis Secara
Simultan
Pengujian secara simultan dilakukan
dengan uji F. Tujuan pengujian secara
simultan untuk mengatahui apakah
pinjaman modal kerja dan profesionalisme
berpengaruh secara simultan (bersama-
sama) terhadap laba UKM di kota Banda
Aceh. Pengujian secara simultan akan
dilakukan untuk hipotesis ketiga yaitu:
Ha3 : Pinjaman modal kerja dan
pofesionalisme mempengaruhi laba
UKM di Kota Banda Aceh
Hasil pengujian dapat diperhatikan
pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Uji F
Model Sum of
Squares
d
f
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1,717E15 2 8,587E14 8,762 0,001a
Residual 2,842E15 9 9,801E13
Total 4,560E15 1
a. Predictors: (Constant), Pengalaman, Pinjaman
b. Dependent Variable: Laba
Sumber: Hasil uji 2012
Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui
bahwa nilai F hitung sebesar 8,762. Nilai
tersebit lebih besar dari nilai F tabel yang
hanya sebesar 4,120.Berdasarkan
perbandingan tersebut maka hipotesis
ketiga bahwa Pinjaman modal kerja dan
pofesionalisme mempengaruhi laba UKM
di Kota Banda Aceh diterima.
Hasil uji determinasi menunjukkan
bahwa nilai adj R2 sebesar 0,334. Hal ini
bermakna bahwa pinjaman modal kerja
dan profesionalisme mampu menjelaskan
perubahan variabel laba sebesar 33,4
persen, sedangkan 66,6 persen dijelaskan
oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Koefisien korelasi (R) sebesar 0,614
menunjukkan bahwa derajat hubungan
(korelasi) antar variabel dependen
(pinjaman modal kerja dan
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
37 - Volume 2, No. 1, November 2012
profesionalisme) dengan variabel
independen (laba) sebesar 61,4 persen.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Pinjaman Modal Kerja
berpengaruh terhadap Laba
Hasil pengujian hipotesis pertama
menunjukkan bahwa pinjaman modal kerja
berpengaruh signifikan terhadap laba
UKM di Kota Banda Aceh. Kenaikan
pinjaman modal kerja sebesar Rp
1.000.000 maka akan menaikan perolehan
laba sebesar Rp 429.000. Begitu juga
dengan penurunan pinjaman modal kerja
sebesar Rp 1.000.000 maka akan
menurunkan nilai perolehan laba sebesar
Rpp 429.000.
Pinjaman modal kerja dapat
meningkatkan kemampuan UKM dalam
menjalankan usahanya. Tambahan modal
kerja dioptimalkan untuk melalukan usaha
sehingga memberikan kemapuan UKM
dalam menciptakan produk dan jasa.
Peningkatana produk dan jasa yang
diciptakan pada akhirnya memberikan
penjualan yang lebih tinggi dari sebelum
adanya penambahan modal kerja.
Peningkatan penjualan memberikan laba
yang lebih besar ke pengusaha UKM di
Kota Banda Aceh. Kondisi ini sesuai
dengan hasil uji yang menunjukkan adanya
pengaruh positif dan signifikan yaitu
pinjaman modal kerja terhadap laba UKM
di Kota Banda Aceh.
Hasil penelitian ini mendukung dan
sesuai penelitian yang dilakukan oleh
Nurhafni (2009) yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan secara parsial modal
kerja dan perputaran modal kerja terhadap
pendapatan perusahaan-perusahaan
consumer goods industry yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Hasil yang sama
juga ditunjukkan oleh penelitian Rahma
(2011). Hasil penelitiannya menyimpulkan
bahwa manajemen modal kerja
berpengaruh terhadap profitabilitas
perusahaan manufaktur PMA dan PMDN
yang terdaftar di BEI periode 2004-2008)
Pengaruh Profesionalisme berpengaruh
terhadap Laba
Hasil pengujian hipotesis
menunjukkan hasil profesionalisme
karyawan berpengaruh signifikan terhadap
laba UKM di Kota Banda Aceh. Setiap
kenaikan profesionalisme (pengalaman
kerja) pegawai sebesar 1 tahun maka
akan meningkatkan nilai laba UKM
sebesar Rp 872.326,80. Begitu juga dengan
penurunan profesionalisme pegawai
(pengalama kerja) 1 tahun maka akan
menurunkan nilai perolehan laba sebesar
Rpp 7.872.326,80.
Profesionel pegawai sangat
menentukan kinerja UKM. Hasil
wawancara dengan pemilik UKM
diketahui bahwa pemilik UKM sangat
membutuhkan tenaga kerja yang memiliki
pengalaman kerja yang tinggi. Karyawan
dengan pengalaman kerja yang lama
mampu menunjukkan kinerja yang tinggi
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 2, No.1, November 2012 - 38
sehingga oeprasional usaha dapat lebih
baik. Operasi produksi yang lancar dan
dapat selesai dengan waktu yang singkat
mampu meningkatkan penjualan.
Peningkatan penjualan ini mampu
memberikan laba yang lebih besar. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian iyang
menunjukkan bahwa pengalaman kerja
pegawai berpengaruh positif dan signifikan
terhadap laba UKM di Kota Banda Aceh.
Hasil penelitian ini didukung oleh
peneltian Rachmawati (2006) yang
melakukan penelitian tentang peran
sumber daya manusia terhadap perolehan
laba perusahaan. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa upaya peningkatan
kualitas SDM karyawan akan memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap
perubahan laba perusahaan.
Hasil wawancara dengan pemilik
UKM mengenai profesionalime yang
diukur dengan tingkat pendidikan
menunjukkan bahwa untuk UKM,
pendidikan bukanlah faktor yang
terpenting. Janis usaha yang umumnya
dijalankan oleh UKM lebih menuntut
keterampilan dan kecepatan, bukan
kemampuan akademik yang tinggi.
Lulusan univesitas dengan gelasr Diploma
maupun Sarjana tidak menjamin
kemampuan kerja yang baik sehingga tidak
mempengaruhi perolehan laba UKM. Hasil
ini sesuia dengan hasik uji dimana
pendidikan tidak berpengaruh signifikan
terhadap laba UKM di Kota Banda Aceh.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dengan
uji statistik maka kesimpulan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Pinjaman modal kerja berpengaruh
signifikan terhadap laba UKM di Kota
Banda Aceh. Pinjaman modal kerja
berpengaruh positif terhadapa laba.
Kenaikan pinjaman modal kerja akan
meningkatkan perolehan laba UKM di
Kota Banda Aceh, atau dengan kata
lain, UKM yang meiliki modal kerja
yang lebih besar akan memiliki
perolehan laba yang lebih banyak.
2. Profesionalisme karyawan
berpengaruh signifikan terhadap laba
UKM di Kota Banda Aceh.
Profesionalisme berpengaruh positif
terhadapa laba. Meningkatnya
profesionalisme karyawan akan
meningkatkan perolehan laba UKM di
Kota Banda Aceh.
3. Pinjaman modal kerja dan
profesionalisme karyawabn
berpengaruh secara simultan dan
signifikan terhadap laba UKM di Kota
Banda Aceh. Pinjaman modal kerja
dan profesionalisme karyawan secara
simultan berpengaruh positif
terhadapa laba. Kenaikan pinjaman
modal kerja dan peningkatan
profesionalisme laryawan akan
mampu meningkatkan laba UKM di
Kota Banda Aceh.
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
39 - Volume 2, No. 1, November 2012
Saran
Saran yang dapat penulis berikan
setelah melakukan penelitian ini adalah
sebagao berikut:
1. Pemilik UKM diharapkan mampu
mengoptimalkan pinjaman modal
kerja untuk lebih meningkatkan
perolehan laba usaha. Pemilik UKM
jug disarankan untuk memperkerjakan
karyawan yang memiliki pengalaman
kerja yang baik sehingga mampu
bekerja dengan maksimal dan mampu
memperoleh laba yang lebih besar.
2. Perbankan diharapkan tidak perlu
ragu dalam memberikan pinjaman
modal kerja ke UKM karena hasil
penelitiani menunjukkan bahwa
modal kerja yang diberikan mampu
meningkatkan laba UKM yang
nantinya dapat memudahkan pemilik
usha untuk mengembalikan pinjaman
tersebut.
3. Pemerintah diharapkan mampu
membantu UKM dengan memberikan
pinjaman modal kerja dengan
persyaratan dan bungan yang ringan
sehingga UKM mampu
memaksimalkan dan mengoptimalkan
produksinya. Pemerintah juga
diharapkan memberikan pelatihan dan
pembimbingan untuk UKM, khusunya
karyawan demi meningkatkan
kemampuan kerja karyawan UKM.
Upaya ini diharapkan mampu
meningkatkan laba UKM di Kota
Banda Aceh.
4. Peneliti diharapkan melakukan
penelitian lanjutan dengan
menggunakan metode yang lebih baik
dan sampel yang lebih banya agar
menghasilkan sebuah penelitian yang
lebih sempurna.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Alwi, S., 2003. Alat-alat Analisis dalam
Pembelanjaan. Yogyakarta: Andi Ofset.
Anonim, 2006. Kajian Dampak Program
Perkreditan Dan Perkuatan Permodalan
Usaha Kecil Menengah Terhadap
Perekonomian Daerah. Jurnal
Pengkajian Koperasi dan UKM. Nomor
1. Hal: 23-41.
Anthony, A., et al. 1995. Management
Accounting, International Edition, New
Jersey. Englewood Cliffs: Prantice-Hall
International Inc.
Ardiana, B.S., 2010. Kompetensi SDM UKM
dan Pengaruhnya terhadap Kinerja
UKM di Surabaya. Jurnal Manajemen
dan Kewirausahaan. Vol.12, No. 1.
Hal: 42-55.
Djarwanto, PS., 2000. Pokok-pokok Analisa
Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Crosson, S. dan Belverd E. Needles, Jr., 2011.
Managerial Accounting, Ninth Edition.
Canada: Nelson Education, Ltd.
Hall, R, 1968. Profesionalization and
bureaucratation. American Sociological
Review. Vol.33. Hal: 92 104.
Hamalik, O., 2000. Pengembangan Sumber
Daya Manusia, Manajemen Pelatihan
Ketenagakerjaan, Pendekatan Terpadu.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hilal, F., 2009. Pengaruh Laba Akuntansi,
Total Arus Kas Dan Net Profit Margin
Terhadap Return Saham Perusahaan
Asuransi Yang Terdaftar Pada Bursa
Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Yogyakarta.
Imawan, R., 1999. Proesionaliasme Bidang
Politik dan Swadaya Masyarakat.
Makalah yang disajikan Pada
Seminar Nasional Ilmu-Ilmu Sosial
1997. Proceding. Universitas
Sumatera Utara.
Khairul. 2006. Pengaruh Pinjaman Modal
Kerja dari PT Jasa Raharja dan PT
Taspen terhadap Kinerja Usaha Kecil di
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 2, No.1, November 2012 - 40
Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Tesis. Universitas Syiah Kuala
Komaruddin, A., 2005. Dasar-dasar
Manajemen Modal Kerja. Jakarta:
Rineka Cipta.
Mouritsen, J., 1998. Driving Growth:
Economic Value Added versus
Intellectual Capital. Management
Accounting Research. Vol 9. Hal: 461-
482.
Mulyadi. 1997. Akuntansi Manajemen:
Konsep, Manfaat dan Rekayasa. (Edisi
kedua). Yokyakarta : Bagian Penerbitan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Munawir, S., 2005. Analisa Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Liberty.
Munizu, M., 2010. Pengaruh Faktor-Faktor
Eksternal dan Internal terhadap Kinerja
Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di
Sulawesi Selatan. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.12,
No. 1. Hal: 33-41.
Mulyono, 2006. Kajian Dampak Program
Perkreditan Dan Perkuatan Permodalan
Usaha Kecil Menengah Terhadap
Perekonomian Daerah. Jurnal
Pengkajian Koperasi dan UKM.
Nomor 1 Tahun I.
Nazhir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Nurhafni. 2009. Pengaruh Modal Kerja dan
Perputaran Modal Kerja terahadap
Return of Equity Perusahaan Consumer
Goods Industry yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Skripsi. Universitas
Syiah Kuala.
Oerip, P. dan Oetomo Tatag, 2000. Mengatasi
Krisis Manusia di Perusahaan. Jakarta:
Grasindo.
Partomo, T.S., 2009. Peranan UKM Dan
Pentingnya Modal Ventura Di
Indonesia. Policy Discussion Paper
Series. Proceding. Jakarta:
Universitas Trisakti.
Rachmawati, R., 2006. Analisis Penerapan
Akuntansi Sumber Daya Manusia Pada
Perusahaan. Jurnal Bisnis, Manajemen,
dan Akuntasnsi. Vol. 8, No. 2. Hal:
1148-1167.
Riyanto, B., 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan
Perusahaan. Yogyakarta: Yayasan
Badan Penerbit Gadjah Mada.
Sedarmayanti., 2004. Pengembangan
Kepribadian Pegawai. Bandung:
Mandar Maju.
Soediyono, R., 2001. Analisa Laporan
Keuangan : Analisa Ratio. Yogyakarta:
Liberty.
Stewart, T., 1997. Intellectual Capital: The
New Wealth of Organization. New
York: Doubleday,
Sugiarto, dkk., 2001. Teknik Sampling. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.
Suwartojo. 1982. Modal Kerja. Jakarta:
Lembaga PPM dan Balai Aksara.
Tri, N.J., 2008. Pengaruh Kandungan Informasi
Arus Kas, Komponen Arus Kas, Dan
Laba Akuntansi Terhadap Return
Saham. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wahyu, N., 2008. Pengaruh Pemberian Modal
Kerja Bergulir Proyek Penanggulangan
Kemiskinan Di Perkotaan (P2KP)
Terhadap Pengembangan Usaha
Masyarakat. Jurnal Sosekhum. Vol. 4
No.5. Hal: 51-62.
Widodo, D., 2007. Membangun Birokrasi
Berbasis Kinerja. Malang: Bayu Media.