Post on 07-Mar-2019
PENGARUH PERSEPSI DAN PERILAKU MAHASISWA
TERHADAP PREFERENSI PADA BANK SYARIAH
(Studi Kasus mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
Izzuddin Fadhlurrahman
NIM: 1112085000023
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017 M / 1438 H
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
Nama : Izzuddin Fadhlurrahman
Tempat/tanggal lahir : Serang, 18 Oktober 1994
Nama Orang Tua : Ayah : Sarman
Ibu : Siti Khotimah
Alamat : Komplek Makmur Jaya RT 02/09 Jl. Anggrek Serang, Banten
Telepon : 083873375123
E-mail : fadhlurrahmanizzuddin@gmail.com
II. Pendidikan
2012 – 2017 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2009 – 2012 : SMAN 3 Kota Serang
2006 – 2009 : SMPN La Tansa Bogor
2000 – 2006 : SDN 12 Kota Serang
III. Pengalaman Organisasi
2013 – 2014 : Koordinator Minat dan Bakat HMJ Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
2012 – 2013 : Koordinator Seni dan Budaya HMJ Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2009-2012 : Anggota FORKI (Federasi Olahraga Karate-do Indonesia)
Kota Serang, Banten.
vi
ABSTRACT
This research purposes to know the influence perception and behaviour to a
preference either partially, or simultaneously. The used data in this research are the
primary data which are from 96 answers of asked respondents. The respondents are
students of the Faculty of Economics and business State Islamic University Syarif
Hidayatullah Jakarta. The analysis method of this research is multiple-liniear
regression (regresi linier berganda). According to the result of the research, it is
already known that the variable of perceptions has an influence to preference. It is
seen that t count value 2.752 is greater than t table value 1.986. For behaviour
variable, the received t count value is 3.792. It shows that behaviour variable has
influence to the preference. Whereas, in simultaneous experiment result, both
variables in the same time have significant influence to the customer’s satisfaction as
it is seen from the F count, 16,726. In coefficient determination experiment (R2), the
used variety of independent variable can describe 26,5% of the variety of dependent
variable. Meanwhile, the rest of them which is 73,5%, influenced or explained by other
variables that cannot be included in this research model.
Keyword: Perception, behaviour, preference
vii
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi dan perilaku
terhadap preferensi baik secara parsial, maupun secara simultan. Data yang
digunakan pada penelitian ini merupakan data primer yang didapat langsung dari
jawaban 96 responden yang merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Metode analisis yang
digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui bahwa variabel persepsi memiliki pengaruh terhadap
preferensi, dari nilai t hitung 2,752 lebih besar daripada nilai t tabel 1,986. Untuk
variabel perilaku, t hitung yang didapat sebesar 3,792. Hal ini menunjukan bahwa
variabel perilaku mahasiswa memiliki pengaruh terhadap preferensi. Sedangkan
pada hasil uji simultan, kedua variabel secara bersama-sama memiliki pengaruh
terhadap preferensi dengan F hitung sebesar 16,726. Pada uji koefisien determinasi
(R²), variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu
menjelaskan sebesar 26,5% variasi variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar
73,5% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
model penelitian ini.
Kata kunci: Persepsi, Perilaku, Preferensi.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-
Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:
Pengaruh Persepsi dan Perilaku Mahasiswa Terhadap Preferensi Pada Bank Syariah”
dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada nabi agung baginda Rasulullah saw, beserta keluarga dan para
sahabatnya yang senantiasa membawa kita dari zaman jahiliyah kezaman yang penuh
ilmu dan iman.
Penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari do’a, bantuan,
dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan untaian terima kasih kepada pihak pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini:
1. Terimakasih kepada kedua orangtuaku Sarman & Siti Khotimah yang selalu
senantiasa mendoakan, memperhatikan, memberi support, memberikan apa yang
terbaik untuk penulis sehingga penulis dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih baik sampai saat ini. Terimakasih banyak, jasa kalian tidak pernah
mampu terbalaskan. Peran kalian sungguh sangat berarti bagi penulis. Kepada dua
saudaraku, kakak saya M. Fajar Ismantoro, semoga cepat selesai menyusun
skripsinya dan lekas lulus, dan adik saya Fauzan Ghufron semoga dapat
menentukan pilihan yang tepat untuk kuliah nanti. Terimakasih atas kasih sayang
kalian, motivasi dan semangat yang sungguh berharga bagi penulis.
2. Ibu Aini Masruroh. SEI., MM selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi dengan penuh perhatian dan
ix
kesabaran yang sangat berarti bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini hingga tahap akhir.
3. Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Fitri Damayanti, SE., M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ade Suherlan, SE., MBA, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode
2012 – 2015.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
pengetahuan dan jasa yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.
8. Sahabat seperjuangan Perbankan Syariah angkatan 2012, khususnya Irfan
Nurahmadi Harish dan Harjuno Wahyu Kuncoro. Terima kasih telah menjadi
bagian dalam kehidupan selama masa perkuliahan. Semoga persahabatan ini akan
terus terjalin tanpa kenal usia.
9. Teman-teman KKN Bumerang, Eky, Mamih, Gusti, Rizka, Onay, Nisa, Tendi,
Topik, Bewok, Rahman, Riri, Komenk, Kim, Ayu dan Encang. Terima kasih atas
kehangatan yang kalian berikan, pengalaman berharga dan campur aduk perasaan
yang penulis rasakan dengan kalian, semoga ukhuwah kita selalu terjaga. Amin.
x
10. Teman-teman PT. Praja Karya Holdings Indonesia, Rifan, Bram, Komenk, Ajay,
Albab, Irvan, Jaty, Kentung, Kiting, Mas Adit, Rafi, Shofyan dan Galih. Semoga
apa yang kita cita-citakan tercapai.
11. Kepada seseorang yang tak kenal lelah dalam memberi support, seseorang yang
mau merelakan waktu, tenaga dan doa, berbagi dalam suka dan duka, membantu
dalam penelitian skripsi, Rizka Amalia terima kasih untuk hari-hari yang indah dan
penuh warna. Semoga cita-cita kita tercapai. Aamiin ya robbal alamin.
12. Adik-adik Perbankan Syariah angkatan 2013 sampai 2016. Semoga cepet menyusul
ya!
13. Kepada seluruh responden mahasiswa FEB UIN Syarif Hidayatullah jakarta,
terimakasih untuk meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner, dan juga kepada
segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih telah
banyak membantu dan memberi masukan serta inspirasi bagi penulis, suatu
kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua, terima
kasih banyak.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih begitu banyak
kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan.
Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai tambahan informasi
serta pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, 12 Maret 2017
Izzuddin Fadhlurrahman
xi
DAFTAR ISI
ABSTRACT ............................................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ...................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 9
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 10
E. Sistematika Penelitian .................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 12
A. Persepsi.......................................................................................................... 12
1. Pengertian Persepsi ................................................................................... 12
2. Proses Terbentuknya Persepsi .................................................................. 12
3. Faktor Faktor Persepsi ............................................................................. 15
B. Perilaku ......................................................................................................... 21
1. Pengertian Perilaku ................................................................................... 21
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku .......................................... 22
C. Preferensi ...................................................................................................... 25
1. Pengertian Preferensi ................................................................................... 25
2. Proses pengambilan keputusan konsumen ................................................. 27
D. Perbankan Syariah ...................................................................................... 30
1. Pengertian Perbankan Syariah ................................................................ 30
2. Sejarah Perbankan Syariah ..................................................................... 31
3. Dasar Hukum Perbankan Syariah .......................................................... 32
4. Prinsip Perbankan Syariah ...................................................................... 32
5. Produk Bank Syariah di Indonesia .......................................................... 34
E. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis ................................................ 38
1. Secara Parsial ............................................................................................ 38
2. Secara Simultan ......................................................................................... 40
xii
F. Penelitian terdahulu ..................................................................................... 41
G. Kerangka Berfikir ........................................................................................ 48
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 50
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 50
B. Pendekatan Penelitian ................................................................................. 50
C. Jenis Penelitian ............................................................................................. 50
D. Populasi dan Sampel .................................................................................... 51
1. Populasi ...................................................................................................... 51
2. Sampel ........................................................................................................ 52
E. Metode Pengumplan Data ........................................................................... 53
1. Sumber Data .............................................................................................. 53
2. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 54
F. Metode Analisis Data ................................................................................... 55
1. Uji Validitas ............................................................................................... 56
2. Uji Reliabilitas ........................................................................................... 57
3. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 58
4. Uji Regresi Linear Berganda .................................................................... 61
5. Uji Hipotesis ............................................................................................... 62
6. Operasional Variabel ................................................................................ 63
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 66
A. Gambaran Umum Objek Penelitian........................................................... 66
1. Sejarah Singkat FEB UIN Syarif Hidayatullah ...................................... 66
2. Profil FEB UIN Syarif Hidayatullah ....................................................... 71
3. Visi dan Misi FEB UIN Syarif Hidayatullah .......................................... 72
4. Stuktur Organisasi FEB UIN Syarif Hidayatullah ................................ 73
B. Deskripsi karakteristik responden ............................................................. 75
C. Distribusi Jawaban Responden ................................................................... 76
D. Hasil Uji kualitas data ................................................................................. 79
1. Hasil Uji Validitas ..................................................................................... 79
2. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................. 81
E. Hasil Uji Asumsi klasik ................................................................................ 82
1. Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 82
2. Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................................... 84
xiii
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 85
F. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................ 86
1. Hasil Uji Parsial (Uji t) ............................................................................. 87
2. Hasil Uji Simultan (uji F) ......................................................................... 88
3. Hasil Uji Koefisien Determinasi ( Uji R2) ................................................ 89
G. Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian ................................................. 91
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 93
A. Kesimpulan ................................................................................................... 93
B. Saran ............................................................................................................. 94
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 96
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Perkembangan Bank Umum Syariah............................................... 5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 44
Tabel 3.1 Rekapitulasi Jumlah Mahasiswa Kelas Regular 2016/2017 ...................... 52
Tabel 3.2 Operasional Variabel.................................................................................. 64
Tabel 4.1 Karakteristik Responden ............................................................................ 75
Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Responden .................................................................. 76
Table 4.3 Hasil Uji Validitas ...................................................................................... 80
Tabel 4.4 Hasil Uji Reabilitas .................................................................................... 81
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 83
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................................ 84
Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ............................................................ 86
Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial (Uji T) ............................................................................. 88
Tabel 4.9 Hasil Uji Simultan (Uji F) .......................................................................... 89
Tabel 4.10 Hasil Uji Koesfisien Determinasi ............................................................ 90
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi ....................................... 26
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ................................................................................... 49
Gambar 4.1 Struktur Organisasi FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ................... 73
Gambar 4.9 Hasil Uji Normalitas............................................................................... 82
Gambar 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 85
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di zaman modern saat ini fungsi uang sangat vital karena hampir segala aspek
kehidupan manusia mengunakan uang. Karena fungsinya tersebut uang sering beredar
dari satu orang ke orang lain dari daerah ke daerah lain bahkan dari Negara ke Negara
lain. Semakin rumitnya peredaran uang maka masyarakat membutuhkan suatu badan
organisasi yang dapat mengelola keuangnya. Lembaga tersebut sekarang disebut
dengan lembaga Perbankan. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Salah satu ukuran dari kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kemajuan
perekonomiannya. Sementara itu, yang menjadi salah satu faktor dari kemajuan
ekonomi adalah dunia bisnis. Adapun permasalahan yang sering dihadapi oleh
perusahaan sebagai pelaku bisnis yang bergerak dalam bidang usaha apapun tidak
terlepas dari kebutuhan akun dana (capital) untuk membiayai usahanya. Meskipun di
Indonesia terdapat lembaga keuangan non bank, akan tetapi lembaga keuangan bank
yang paling banyak memegang peranan dalam memenuhi kebutuhan dana (modal)
pada dunia bisnis. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup orang banyak. (Kasmir, 2011:13)
Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan di dalam kehidupanya. Hal ini
merupakan fitrah yang diberikan tuhan kepada manusia agar manusia berusaha dan
fitrah itu tidak bisa dihilangkan dalam kehidupan manusia. Dalam usaha memenuhi
2
kebutuhanya itu manusia membutuhkan bantuan manusia lainya. Maka timbulah
interkasi dan pembagian tugas yang diwujudkan bidang-bidang usaha dalam
masyarakat. Interaksi dalam masyarakat tersebut diatur oleh kesepakatan yang
tercermin norma-norma kemasyarakatan. (Wibowo dan Widodo, 2005:2)
Dalam interaksi tersebut manusia dilibatkan dengan kegiatan tukar menukar
atau sering disebut jual beli. Pada awalnya manusia melakukanya dengan tukar
menukar barang yang sering kita ketahui dengan nama sistem barter. Kemudian diduga
sistem tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan penukaran maka manusia
mengembangkan alat tukar yang sering disebut dengan uang.
Perbankan Syariah dalam peristilahan internasional juga dikenal sebagai
Islamic banking atau juga di sebut sebagai interest-free banking (Muhammad,
2011:15). Seperti hal nya bank konvensional, bank syariah mempunyai fungsi utama
yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke masyarakat
serta memberikan jasa bank lainnya. (Kasmir, 2014:12)
Dalam Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 bank syariah adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Menurut Najjar (1972) dalam Antonio (2001) Bank syariah muncul pertama
kali di Mesir, dengan nama Mit Ghamr Bank binaan Ahmad Najjar tersebut hanya
beroperasi di pedesaan Mesir dan berskala kecil namun institusi tersebut mampu
menjadi pemicu yang sangat berarti bagi perkembangan sistem finansial dan ekonomi
islam. Lalu bank syariah berkembang di berbagai negara islam seperti Pakistan,
Kuwait, Bahrain, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Iran. Berkembangnya bank-bank
syariah di negara islam berpengaruh ke Indonesia. Pada awal 1980-an, diskusi
3
mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi islam mulai di lakukan. (Antonio,
2001:25)
Bank Syariah ini lahir sebagai solusi alternatif terhadap persoalan bunga bank
dan riba. Riba berarti menetapkan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman pokok
secara bathil dan menurut jumhur ulama riba hukumnya haram.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 275:
ل ونالذياك ون من الشيطان يتخبت ه الذي يق وم كما اال الربااليق وم م ذلك المس للا احل و الربا مثل البيع إنما قال و بأنه
م و البيع با حر ه ماسلف فله فانتهى ربه من موعظة جاءه فمن الر النار أصحاب فا وآلئك عاد من و للا الى وامر
خالد ون فيها ه م
“orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orng yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit
gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat) sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang
telah sampai kepadanya, larangan dari tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba) maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum
datang larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali
(mengambil riba) maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka
kekal di dalamnya.”
Dalam praktik perbankan konvensional terdapat kegiatan-kegiatan yang
dilarang syariat islam seperti praktik riba, membiayai produksi dan perdagangan
barang-barang yang dilarang, misalnya minuman keras. Demi menghindari
pengoperasian sistem bunga, lahirlah Perbankan Syariah yang sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah. Sebagai sebuah lembaga keuangan, bank syariah memiliki fungsi yang
sama dengan lembaga keuangan lainnya, yaitu menyalurkan dana dari pihak surplus
ke pihak defisit dalam berbagai bentuk produk jasa yang ditawarkan. Namun, karena
bank syariah beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah, maka sistem dan produk
yang ditawarkan pun juga tidak sama dengan perbankan konvensional. Bank
konvensional memiliki produk utama berupa kesepakatan kontrak untuk penyimpanan
4
dan peminjaman uang, sedangkan di dalam bank syariah terdapat pula akad
(perjanjian) penyertaan modal (mudharabah/musyarakah), jual beli (murabahah), dan
berbagai jasa keuangan lainnya. Sebagai lembaga keuangan, Bank Syariah memiliki
fungsi yang sama dengan lembaga keuangan lainnya, yaitu menyalurkan dana dari
pihak yang surplus ke pihak yang defisit dalam berbagai bentuk produk dan jasa yang
ditawarkan. Namun, karena bank syariah beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip
syariah, maka sistem dan produk yang ditawarkannya pun juga tidak sama dengan
perbankan konvensional. Bank konvensional memiliki produk utama berupa
kesepakatan kontrak untuk penyimpanan dan peminjaman uang, sedangkan di dalam
bank syariah terdapat pula perjanjian (akad), penyertaan modal
(mudharabah/musyarakah), jual beli (murabahah) dan berbagai jasa keuangan lainnya.
(Wibowo, 2008:132)
Kesadaran masyarakat untuk mengunakan jasa perbankan saat ini mengalami
peningkatan, tidak terkecuali kesadaran masyarakat mengunakan layanan jasa keungan
syariah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perbankan konvensional yang
mendirikan unit syariah. Dengan asumsi perbankan akan diminati oleh nasabah, dan
asumsi nasabah yang menggunkan layanan secara syariah akan lebih tenang karena
mengutamakan kemaslahatan. Untuk lebih jelasnya perkembangan Bank Umum
Syariah bisa dilihat pada Tabel l.1 mengenai perkembangan perbankan syariah yang
dirilis dari OJK dalam kurun waktu tujuh tahun.
5
Tabel 1.1
Jumah Perkembangan Bank Umum Syariah
Tahun
Jumlah pertumbuhan dan perkembangan Bank
Umum Syariah
2009 6 unit
2009-2010 11 unit
2010-2011 11 unit
2011-2012 11 unit
2012-2013 11 unit
2013-2014 12 unit
2014-2015 12 unit
2015-2016 13 unit
Sumber: Data Statistik OJK 2016 yang diolah
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa perkembangan bank syariah dalam kurun
waktu 7 tahun semakin meningkat. Namun menurut ketua dewan komisioner Otoritas
jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad dalam acara petemuan Islamic
Development Bank (IDB) di JCC, Senayan, Senin (16/5/2016), Perkembangan
perbankan syariah di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan Malaysia. Padahal,
Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia.
Saat ini, market share perbankan syariah di Malaysia mencapai 40-50%, sementara di
Indonesia baru mencapai 5%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2016:2)
Dari data tersebut menunjukan bahwa dengan hadirnya bank syariah ternyata
belum sepenuhnya merubah persepsi maupun perilaku masyarakat di Indonseia
khususnya masyarakat muslim di Indonesia terhadap bank syariah sendiri, dilain sisi
keberadaan bank konvensional lebih mendominasi dibandingkan bank syari’ah,
6
disamping itu juga masih banyak lagi tantangan dan permasalahan yang dihadapi
perbankan syari’ah dalam perkembangannya. Dalam pelaksanaanya perbankan
syari’ah memiliki kendala diantaranya masih minimalnya SDM yang dimiliki oleh
perbankan syari’ah tersebut, persepsi yang salah tentang perbankan syari’ah “adanya
anggapan yang menyampaikan bahwa bank syari’ah sama dengan bank konvensional”
padahal diantara keduanya terdapat perbedaan yang sangat mendasar diantara kedua
objek tersebut dan masih ditemukannya praktik-praktik perbankan syari’ah yang
menyimpang dari prinsip-prinsip syari’ah.
Permasalahan yang terjadi ketika suatu produk kurang diminati adalah adanya
permasalahan dalam konsep pemasaran yang kurang maksimal. Ries dan Trout dalam
Prasetiojo dan Ihawalau mengatakan bahwa pemasaran adalah peperangan antar
produsen untuk memperebutkan persepsi konsumen. Seharusnya perbankan syariah
yang berlandaskan pada konsep ekonomi Islam sangat diminati oleh masyarakat
Indonesia yang sebagian besar masyarakatnya beragama Islam. Namun pada
kenyataanya seringkali terjadi pemahaman yang berbeda dari kalangan internal
pemeluk agama Islam maupun masyarakat pada umumnya. (Prasetijo dan Ihalauw,
2005:67)
Yang menjadi landasan permasalahan penelitian kurang diminatinya
perbankan syariah oleh masyarakat indonesia, khususnya kaum muslim. Dalam
persepsi masyarakat, bank syariah adalah bank yang sempurna dan paling ideal, karena
bukanlah islam adalah agama yang sempurna. Padahal bank syariah bukanlah islam
itu sendiri, ia merupakan bank yang menerapkan konsep syariah, tanggapan atau sikap
masyarakat terutama bagi masyarakat muslim itu sendiri, baik mengenai produk dan
7
jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, perkembangan perbankan syariah perlu
mendapatkan perhatian dari pihak yang terkait.
Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
jakarta dan lebih difokuskan pada responden mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Sudah tidak asing lagi bagi mereka mengenal syariah karena dalam pendidikan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah memberikan landasan moral
Islam kepada teori-teori ekonomi dan bisnis modern. (Pedoman Akademik FEB,
2016:306)
Para mahasiswa juga tidak asing dengan perbankan kemungkinan mereka
adalah orang yang menuntut ilmu yang jauh dari tempat tinggalnya sehingga untuk
biaya kehidupanya mereka mengandalkan kiriman dari orang tuanya. Dan perbankan
adalah salah satu akses yang digunakan untuk transfer uang guna memenuhi kebutuhan
mereka. Dengan adanya perbankan syariah, bagaimana persepsi, dan Perilaku
Mempengaruhi preferensi mahasiswa terhadap perbankan syariah. Dan apakah mereka
berniat untuk melaksanakan syariah secara kaffah.
Persepsi dan perilaku responden terhadap bunga dan bagi hasil sangat beragam,
sebagian mahasiswa tetap menerima bunga, sebagian menerima sistem bagi hasil
dengan tetap menerima bunga, dan sebagian lagi menolak bunga sehingga
memberikan nuansa yang cukup menarik sebagai gambaran tentang pengaruh,
persepsi, serta perilaku mahasiswa terhadap preferensi pada bank syariah. di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ini bagaimana para mahasiswa melihat fenomena ini
terjadi apakah sudah sesuai dengan prinsip syariah atau sebatas argumen saja karena
tentunya para mahasiswa sudah tidak asing lagi dengan keberadaan bank syariah tetapi
melalui observasi yang peneliti lakukan secara tidak langsung dengan beberapa
8
mahasiswa, mahasiswa tersebut kebetulan sama sekali tidak menggunakan produk
bank syariah.
Sehingga dari latar belakang tersebut menjadi ketertarikan penulis untuk
meneliti mengenai “Pengaruh Persepsi dan Perilaku Mahasiswa Terhadap
Preferensi Pada Bank Syariah (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).” Perbedaan
penelitian ini dengan penelitan yang sebelumnya antara lain: pertama, dari segi
sampelnya yaitu mahasiswa. Di mana mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
memiliki suatu persepsi yang logis terhadap karakteristik aktivitas bisnis perbankan
yang telah didapatkan selama bangku perkuliahan. Mahasiswa sebagai salah satu
komponen masyarakat adalah pangsa pasar yang layak jadi pertimbangan untuk
menambah jumlah nasabah. Di tahun akademik 2014/2015, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatulah Jakarta adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang telah
menghasilkan lulusan lebih dari 51.000 mahasiswa. (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2015:10)
Khususnya Fakultas Eknomi dan Bisnis yang terdiri dari jurusan Akuntansi
yang berjumlah 368 mahasiswa, jurusan Ekonomi Syariah yang berjumlah 239
mahasiswa, jurusan IESP yang berjumlah 327 mahasiswa, jurusan Manajemen yang
berjumlah 395 mahasiswa, dan jurusan Perbankan Syariah yang berjumlah 311
mahasiwa, jumlah keseluruhan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis UIN syarif
Hidayatullah Jakarta adalah 1624 mahasiswa .(Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Jakarta, 2016) Sehingga mahasiswa ekonomi tersebut seharusnya memberikan
kontribusi yang cukup besar bagi perbankan syariah.
9
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang lebih luas dan agar penelitian ini lebih
terarah, maka penelitian ini hanya dibatasi pada pengaruh persepsi dan perilaku
mahasiswa terhadap preferensi pada Bank Syariah. Untuk mempermudah
pelaksanaan penelitian ini, maka penulis merumuskan masalah penelitian kedalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Dari latar belakang diatas dapat rumuskan masalah agar pembahasan
terfokus, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Apakah variabel persepsi mahasiswa memiliki pengaruh secara parsial
terhadap preferensi pada Bank Syariah?
2. Apakah variabel perilaku mahasiswa memiliki pengaruh secara parsial
terhadap preferensi pada Bank Syariah?
3. Apakah variabel persepsi dan perilaku mahasiswa memiliki pengaruh secara
simultan terhadap preferensi mahasiswa pada Bank Syariah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah tersebut maka
tujuan penelitian yang dikehendaki sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa secara parsial terhadap
preferensi pada bank syariah.
2. Untuk mengetahui pengaruh prilaku mahasiswa secara parsial terhadap
preferensi pada bank syariah.
3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi dan perilaku mahasiswa secara simultan
terhadap preferensi pada bank syariah.
10
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara ilmiah
maupun secara praktis. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kegunaan Secara Teoritis
a. Melalui penelitian ini, peneliti mencoba menggali konsep teoritis
menegenai persepsi, perilaku mahasiswa terhadap preferensi pada Bank
Syariah.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan
sumbangan konseptual bagi peneliti sejenis maupun sivitas akademika
lainya dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemajuan
ilmu pendidikan.
2. Kegunaan Secara Praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-
pihak yang bersangkutan. Khususnya bagi penyusun umumnya bagi lembaga-
lembaga yang berkecimpung dalam ekonomi dan bisnis syariah.
E. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, yaitu:
BAB I. Pendahuluan
Pendahuluan berisi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan yang menyangkut tentang
penelitian ini.
11
BAB II. Landasan teori
Landasan teori menerangkan mengenai pengertian persepsi, sikap, perilaku,
dan perbankan syariah, penelitian terdahulu, kerangka teori dan hipotesa yang memuat
jawaban sementara atas masalah.
BAB III. Metode Penelitian
Metodologi penelitian, berisi tentang jenis dan sumber data, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukuran, teknik analisis
data.
BAB IV. Analisis Data dan Pembahasan
Analisis data berisi hasil penelitian berupa gambaran umum objek penelitian,
deskripsi data penelitian dan responden, uji validitas dan reliabilitas, analisis data
penelitian dan pembahasan.
BAB V. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan disesuaikan
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas.
Sedangkan saran merupakan himbauan kepada pembaca atau instansi terkait agar saran
yang dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat dikembangkan
menjadi bahan kajian penelitian berikutnya.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Menurut Schiffman dan Kanuk mendefinisikan persepsi sebagai proses
yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli
kedalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Sedangkan
yang dikatakan Solomon (1999) dalam Ristiyati dan Jhn J.O.I, persepsi
merupakan sebagai proses sensasi yang diterima oleh seseorang dipilih dan
dipilih, kemudian diatur dan akhirnya diinterprestasikan. (Prasetijo dan
Ihalauw, 2005:67) Untuk memahami definisi tersebut Ristiyati dan Jhn J.O.I
mendefinisikan maksud sensasi adalah sensasi datang melalui panca indra atau
sistem sensorik berupa input sensorik yang sering disebut stimulus.
Sehingga dapat disimpulkan persepsi merupakan pandangan seseorang
mengenai objek stimulus baik berupa iklan, peristiwa, maupun benda yang ia
hadapi.
2. Proses Terbentuknya Persepsi
Proses persepsi mencakup seleksi, organisasi, dan interpretasi perseptual,
diantaranya: (Rivai, 2007:69)
a) Seleksi perseptual
Seleksi perseptual terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih
stimulus berdasarkan pada psikologis yang dimiliki, set psikologis adalah
berbagai informasi yang ada dalam memori konsumen. Sebelum seleksi
persepsi terjadi, terlebih dahulu stimulus harus mendapat perhatian
darikonsumen. Oleh karena itu dua proses yang termasuk dalam definisi
13
seleksi adalah perhatian (attention) dan persepsi selektif (selective
perception).
b) Organisasi Perseptual
Organisasi perseptual (perceptual organization) berarti konsumen
mengelompokkan informasi dari berbagai sumber kedalam pengertian yang
menyeluruh untuk memahami secara lebih baik dan bertindak atas
pemahaman itu, prinsip dasar dari organisasi perseptual penyatuan adalah
bahwa berbagai stimulus akan dirasakan sebagai suatu yang
dikelomkpokkan secara menyeluruh. Prinsip-prinnsip penting dalam
integrasi persepsi adalah penutupan (closure), pengelompokkan (grouping),
dan konteks (context).
1) Penutupan
Prinsip penutupan paling cocok dipakai untuk merek produk yang
cukup dikenal oleh para konsumen prinsip ini digunakan untuk
memancing konsumen untuk mengisi huruf yang kosong, sehingga
menjadi suatu nama merek yang utuh, misalnya tampilan iklan yang
nama mereknya tidak ditulis lengkap
2) Pengelompokan
Tiga prinsip pengelompokan untuk menggolongkan stimulus atau
objek adalah
a. Kedekatan (proximity)
b. Kesamaan (similiarty)
c. kesinambungan (continuity).
14
Konsumen juga akan mengelompokkan produk berdasarkan
kesamaan (similarity), delapan bujur sangkar dan empat lingkaran akan
dikelompokkan kedalam tiga set karena masing-masing mempunyai
kesamaan. Set pertama adalah empat bujur sangkar, set kedua empat
lingkaran, dan set ketiga bujur sangkar.
Konsumen juga akan mengelompokkan simuli ke dalam bentuk
yang berkesinambungan dan tidak terpotong-potong lingkaran-
lingkaran kecil dalam gambar menunjukkan prinsip kontinuitas.
Konsumen akan melihat lingkaran-lingkaran kecil itu membentuk
sebuah arah anak panah daripada sebagai dua baris atau tujuh kolom.
Prinsip kontinuitas ini mengisyaratkan bahwa pesan dalam iklan
seharusnnya berkesinambungan mulai dari identifikasi merek sampai
pada manfaat yang bisa diperoleh oleh konsumen seandainya konsumen
membeli produk yang diiklankan.
3) Konteks (context)
Stimuli yang diterima oleh konsumen cenderung dihubungkan
dengan konteks atau situasi yang melingkupi konsumen. Oleh karena
itu, latar dari iklan akan mempengaruhi persepsi konsumen terhadap
produk.
4) Interpretasi perseptual
Proses terakhir dari perspsi adalah pemberian interpretasi atas
stimuli yang diterima konsumen. Interpretasi ini didasarkan pada
pengalaman penggunaan pada masa lalu. Yang tersimpan dalam
memori jangka panjang konsumen.
15
3. Faktor Faktor Persepsi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi orang
menurut Ristiyati dan Jhn J.O.I faktor-faktor tersebut adalah:
a. Faktor Internal
1) Kebutuhan Saat Itu (Motif)
Adalah dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan akan
menyebabkan seseorang menginterprestasikan stimulus secara berbeda.
Semakin kuat kebutuhan itu, semakin besar kecenderungan untuk
mengabaikan stimuli yang tidak ada hubunganya di lingkunganya.
Menurut Abraham Maslow dalam Sasongko mengklasifiasikan
kebutuhan secara sistematik kedalam lima kategori sebagai berikut:
(Sasongko, 2012:46)
a) Kebutuhan yang paling pokok, seperti sandang, pangan, dan papan.
b) Kebutuhan Rasa Aman, Jika kebutuhan fisiologis terpenuhi maka
kebutuhan rasa aman muncul menggantikannya. Hal ini menjadi
kebutuhan yang berusaha dipenuhi. Oleh sebab itu, kebutuhan ini
akan memotivasi seseorang seperti jaminan keamanan.
c) Kebutuhan Sosial, jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman
terpenuhi maka kebutuhan itu tidak lagi memotivasi perilaku.
Selanjutnya, kebutuhan sosial yang menjadi motivasi aktif perilaku
seperti afiliasi, memberi dan menerima kasih sayang serta
persahabatan.
16
d) Kebutuhan Ego, Kebutuhan yang berkaitan dengan kehormatan
diri, reputasi seseorang seperti pengakuan, dan penghormatan.
e) Kebutuhan Perwujudan Diri, Kebutuhan yang hanya mulai
mendominasi perilaku seseorang jika semua kebutuhan pada
tingkat yang lebih rendah terpenuhi. Keutuhan tersebut, merupakan
kebutuhan yang dimiliki semua.
2) Nilai-nilai yang Dianutnya
Perilaku konsumen biasa dipengaruhi secara langsung oleh
agama dalam produk yang secara simbolis atau ritualistic. (Schiffman
dan Kanuk, 2008:388) Bagaimanakah Islam memandang suatu
permasalahan seperti halnya pandangan mengenai fenomena perbankan
saat ini. Dalam hubunganya dengan perilaku konsumen atau nasabah
Muslim, perbedaan persepsi manusia tidak dapat dielakkan. Namun
dalam Islam telah memberikan rambu-rambu hukum kepada umatnya.
Dalam Islam mendidik umatnya agar tidak berpersepsi yang buruk
mengenai berbagai fenomena yang terjadi.
Meski aspek subjektif manusia yang berbeda-beda, namun
dalam melihat suatu objek (berpersepsi) terbangun dari sebuah konsep
pemikiran yang dianut oleh konsumen. Selain konsep Utilitiy yang
diartikan sebagai konsep kepuasan konsumen ada konsep maslahah
yang hadir dalam konsep ekonomi Islam. Konsep maslahah diartikan
sebagai konsep pemetaan perilaku konsumen berdasarkan asas
kebutuhan dan perioritas. (Muflih, 2006:93) Ada proporsi persepsi
dalam Islam, yaitu: (Muflih, 2006:97)
17
a) Maslahah bertujuan melahirkan manfaat, persepsi yang
ditentukanya ialah konsumsi sesuai dengan kebutuhan.
b) Konsep maslahah tidak selaras dengan kemuhdhoratan, itulah
sebabnya menciptakan persepsi yang menolak kemahdhoratan
seperti menolak hal-hal yang haram maupun yang syubhad.
c) Konsep maslahah memanifestasikan persepsi individu tentang
upaya setiap pergerakan amalnya mardhatilah.
3) Ekspektasi atau Harapan
Orang biasanya mempunyai harapan mengenai apapun yang
mereka hadapi baik produk maupun jasa. Harapan terbentuk dari
pengalaman sebelumnya, baik dari pengalaman yang didapat. Dapat
dicontohkan pada acara seminar pasti calon peserta diberi informasi
mengenai data pribadi dan latar belakang pendidikan pembicara,
bahkan produk diberi kemasan dengan bahan, warna dan gambar
tertentu. Semua itu merupakan suatu yang mengkondisikan prospek
untuk membentuk ekspektasi.
b. Faktor eksternal
1) Sifat-Sifat Stimulus
Faktor stimulus yang penting dan dapat mempengaruhi persepsi
konsumen antara lain:
a) Kontras
Pada umumnya sifat stimulus yang kontras kerupakan salah
satu sifat stimulus yang paling menarik perhatian. Sedang sifat
stimulus pada Perbankan Syariah memiliki sifat yang kontras
18
dengan perbankan konvensional. Baik dari pelayanan
operasionalnya dan sistem yang dianut.
b) Proximity
Menurut prinsip kedekatan (Proximity), benda atau artikel
yang berdekatan satu sama lain dalam wawasan waktu maupun
ruang akan dipersepsi sebagai bagian- bagian yang berhubungan
dari suatu pola atau konfigurasi. Dalam contohnya Mandala
Airlines dengan penumpang yang berjam tangan Rolex (mewah).
Bank Syariah yang memiliki kedekatan dengan prinsip syariah
maka dalam iklanya atau oprasionalnya identik dengan budaya-
budaya agama Islam.
2) Situasi Lingkungan Sosial
Lingkungan adalah semua karakteristik fisik dan sosial dari
dunia eksternal konsumen. Sedang lingkungan sosial adalah semua
interaksi sosial antara dan di antara masyarakat. (Peter dan Olson,
1999:5) Konsumen dapat berinteraksi dengan orang lain baik secara
langsung maupun tidak langsung (menjadi pendengar).
Manusia adalah mahluk sosial, hubungan sosial ini didorong
oleh harapan bahwa hubungan itu akan dapat membantu mereka dalam
usaha memenuhi kebutuhanya. (Prasetijo dan Ihalauw, 2005:147) Ada
beberapa elemen yang termasuk dalam lingkungan sosisal yaitu: (Peter
dan Olson, 2000:23)
19
a) Efek Budaya
Budaya secara luas sebagai makna yang dimiliki bersama
oleh sebagian besar masyarakat dalam suatu kelompok sosial.
Konsumen membeli suatu produk sebagai cara untuk mengakuisisi
makna budaya yang selanjutnya akan digunakan untuk membentuk
identitas pribadi mereka. Misalnya penggemar olahraga yang
membeli jaket tim kesayangannya. Mungkin hal yang sama akan
terjadi pada nasabah pada perbankan syariah.
b) Sub Budaya
Sub budaya adalah sekelompok orang tertentu dalam sebuah
masyarakat yang sama-sama memiliki makna untuk tanggapan
reaksi emosi, kepercayaan, nilai, dan sasaran. Sub budaya
merupakan kelompok budaya yang berbeda yang ada sebagai
segmen yang dapat dikenali dalam masyarakat tertentu lebih luas
dan lebih kompleks. (Schiffman dan Kanuk, 2008:382) Yang
termasuk sub budaya adalah seperti mahasiswa perguruan tinggi,
santri di pondok pesantren, pakar lingkungan, dan pensiunan
kenyataanya setiap kelompok yang mempunyai kepercayaan dan
kebiasaan yang sama dapat digolongkan sebagai sub budaya.
c) Kelas sosial
Kelas Sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota
masyarakat kedalam suatu hierarki setatus kelas yang berbeda,
sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status
yang sama dan para anggota kelas lainya mempunyai kelas sosial
20
yang lebih tinggi atau yang lebih rendah. (Schiffman dan Kanuk,
2008:329) Indeks variabel kelas sosial menurut Schifman
dan Kanuk:
1. Pekerjaan
2. Pendidikan
3. Penghasilan
Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunkan variabel
pendidikan karena responden merupakan mahasiswa yang
mayoritas melum memiliki pekerjaan tetap. Namun, memiliki kelas
yang berbeda dalam segi pendapatan (uang saku) dan pendidikan
(SMP, SMA, S1).
3) Kelompok Refensi
Kelompok refensi atau grup refensi adalah melibatkan satu atau
lebih orang yang dijadikan sebagai dasar pembanding atau titik refensi
dalam pembentukan sudut pandang (persepsi) dan menentukan
tindakan seseorang. (Peter dan Olson, 2000:104)
Yang termasuk kelompok refensi adalah kelompok persahabatan,
kelompok belajar, kelompok kerja yang bisa memberikan perbandingan
(rujukan) orang dalam membentuk nilai-nilai dan sikap umum atau
pedoman. (Schiffman dan Kanuk, 2008:292)
21
B. Perilaku
1. Pengertian Perilaku
Perilaku dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah tanggapan
seseorang mengenai lingkungan atau kejadian yang berhubungan dengan
individu. Sedang menurut Prasetijo dan Ihalauw adalah perilaku konsumen
dapat diartikan sebuah studi tentang bagaimana pembuat keputusan (decision
units), baik individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan beli
atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.
(Prasetijo dan Ihalauw, 2005:8) Sedang menurut Schiffman dan Kanuk studi
perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk
memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha)
guna membeli barang atau jasa yang berhubungan dengan konsumsi. Selain itu
perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk
membuat keputusan pembelian. (Schiffman dan Kanuk, 2008:5)
Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa
tahapan: (Prasetijo dan Ihalauw, 2005:5)
1. Tahapan perolehan (acquisition): mencari (searching) dan membeli
(purchasing).
2. Tahap konsumsi (consumption): menggunakan (using) dan mengevaluasi
(evaluating).
3. Tahap tindakan pasca beli (disposition): apa yang dilakukan konsumen
setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi.
22
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
Kotler menyatakan empat karakteristik atau faktor yang mempengaruhi
perilaku masyarakat yaitu: (Kotler, 2003:147)
a. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada
perilaku masyarakat. Hal ini karena budaya adalah penyebab paling
mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan suatu
petunjuk arahan pada fase pemecahan masalah di masyarakat untuk
memuaskan kebutuhan psikologis, personal dan sosial. Sub-budaya adalah
bagian kecil dari budaya atau kelompok orang yang mempunyai sistem
sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi.
Sub-budaya termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras, dan
wilayah geografis. Sedangkan kelas sosial adalah divisi masyarakat yang
relative permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-
nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa. Dalam konteks kultural, jika
suatu produk tidak dapat lagi diterima karena nilainya tidak dapat lagi
memuaskan kebutuhan maka masyarakat harus siap merevisi
penawarannya.
b. Faktor sosial
Faktor sosial perilaku masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta peran dan status sosial
masyarakat, kelompok kecil merupakan orang atau kelompok yang
berperan sebagai titik referensi dari individu untuk membentuk nilai, sikap
23
serta perilaku baik secara umum maupun khusus. Perilaku seseorang
dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil.
Keluarga adalah orang atau pihak yang dihubungkan karena
pertalian darah atau keturunan dengan perkawinan. Anggota keluarga
dapat sangat mempengaruhi perilaku masyarakat. Keterlibatan suami istri
sangat` bervariasi menurut kategori produk dan menurut tahap proses
pembelian. Peran dan status sosial konsumen yaitu seseorang individu
mempunyai tugas peranan yang berbeda saat berpartisipasi dalam keluarga
ataupun organisasi. Seseorang individu mempunyai peranan beragam
dalam keluarga.
c. Faktor Pribadi
Faktor pribadi keputusan pembelian juga dipengaruhi berbagai
karakteristik fari individu itu sendiri. Mulai dari umur dan tahap dari
hidup. Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa
hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabotan, rekreasi sering kali
berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup
keluarga, tahap-tahapan yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan
kedewasaannya.
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya
pekerjaan kasar cenderung membeli banyak pakaian untuk bekerja,
sedangkan pekerja kantor lebih banyak membeli jas dan dasi. Situasi
ekonomi, kondisi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk.
Gaya hidup, orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, pekerjaan
yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang jauh berbeda.
24
Gaya hidup adalah pola kehiduppan seseorang yang diwujudkan
dalam psikografiknya. Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih dari
sekedar kelas sosial atau kepribadian seseorang. Gaya hidup menampilkan
pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan didunia.
Kepribadian dan konsep diri, kepribadian seseorang yang jelas
mempengaruhi perilaku membelinya. Kepribadiannya menhacu pada
karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respon yang relative
konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan sekitarnya. (Kotler,
2003:150)
d. Faktor psikologi.
Faktor psikologi Pilihan dikonsumsi seseorang lebih lanjut
dipengaruhi oleh faktor psikologi yang penting, motivasi, persepsi,
pengetahuan, serta keyakinan dan sikap. Motivasi adalah kebutuhan yang
cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk
memuaskan kebutuhan tadi. Seseorang mempunyai banyak kebutuhan
pada suatu saat. Kebutuhan biologis yang muncul dari keaadaan yang
tegang seperti lapar, haus, atau merasa tidak nyaman. Setelah itu
kebutuhan psikologis, yang sering muncul dari kebutuhan akan
pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki. Kebanyakan dari kebutuhan
ini tiak cukup kuat memotivasi seseorang supaya bertindak pada suatu
saat. Kebutuhan berubah menjadi motif kalau merangsang sampai tingkat
itensitas yang mencukupi. (Kotler, 2003:156) Keyakinan dan sikap.
Melalui tindakan dan pembelajaran, orang mendapatkan keyakinan dan
25
sikap. Keduanya ini pada waktunya, akan mempengaruhi perilaku
konsumsi.
C. Preferensi
1. Pengertian Preferensi
Preferensi mempunyai makna pilihan atau memilih. Istilah preferensi
untuk mengganti kata preference dengan arti yang sama atau minat terhadap
sesuatu. Preferensi merupakan suatu sifat atau keinginan untuk memilih.
Menurut Indarto (2011) preferensi konsumen didefinisikan sebagai selera
subjektif (individu), yang diukur dengan utilitas, dari bundel berbagai barang.
Konsumen dipersilahkan untuk melakukan rangking terhadap bundel barang
yang mereka berikan pada konsumen. yang perlu diperhatikan adalah preferensi
itu bersifat independen terhadap pendapatan dan harga.
Preferensi juga diartikan sebagai derajat kesukaan seseorang terhadap
suatu jenis produk. Preferensi dapat terbentuk melalui pola pikir konsumen yang
didasari oleh beberapa alasan, antara lain : (Kotler, 2005:49)
a. Pengalaman yang diperoleh sebelumnya
Konsumen merasakan kepuasan dalam membeli produk ini dan
merasakan kecocokan dalam mengonsumsi produk yang di belinya. Maka
konsumen akan terus menerus memakai atau menggunakan merk produk
tersebut, sehingga konsumen mengambil keputusan untuk membeli.
b. Kepercayaan turun-temurun
Dikarenakan kebiasaan keluarga menggunakan produk tersebut, maka
konsumen merasa puas untuk mengulangi membeli produk tersebut.
Menurut Lilien, Kotler, dan Moriarthy dalam Simamora (2003) terdapat
26
beberapa faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen yaitu atribut,
kepentingan, kepercayaan, dan kepuasan. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi preferensi konsumen secara terperinci dapat dilihat pada
gambar di bawah ini. (Bilson, 2004:88)
Gambar 2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi
1. Atribut
Konsumen diasumsikan untuk melihat produk sebagai sekumpulan atribut,
karena tiap konsumen memiliki persepsi yang berbeda mengenai atribut
yang relevan dengan kepentingan masing –masing.
2. Kepentingan
Tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan masing-masing, karena kosumen memiliki penekanan yang
berbeda-beda dalam menilai atribut yang memiliki tingkat kepentingan
tertinggi.
Pengalaman
Kepercayaan
Atribut
Kepentingan
Kepuasan
Preferensi
27
3. Kepercayaan
Konsumen akan mengembangkan sejumlah kepercayaan mengenai letak
produk pada setiap atribut, yang biasa di sebut brand image.
4. Kepuasan
Tingkat kepuasan konsumen akan beragam sesuai dengan perbedaan atribut
yang di tampilkan suatu produk
2. Proses pengambilan keputusan konsumen
Proses yang digunakan konsumen untuk mengambil keputusan membeli
terdiri atas lima tahap yaitu : (Kotler dan Amstrong, 2011:97)
a. Pengenalan masalah
Pengenalan masalah merupakan tahap pertama dari proses
pengambilan kepututsan pembeli dimana konsumen mengenali suatu
masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan
nyata dengan keadaan yang diinginkan. Pada tahap ini pemasar harus
meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa
yang akan muncul, apa yang memunculkan mereka, dan bagaimana, dengan
adanya masalah tersebut, konsumen termotivasi untuk memilih produk
tertentu.
b. Pencarian informasi
Konsumen yang telah tertarik mungkin akan mencari lebih banyak
informasi. Apabilla dorongan konsumen begitu kuat dan produk yang
memuaskan berada dari jangkauan, konsumen kemungkinan besar akan
membelinya. Namun jika produk yang diinginkan berada jauh dari
jangkauan, walaupun konsumen mempunyai dorongan yang kuat,
28
konsumen mungkin akan menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau
melakukan pencarian informasi. Pencarian informasi merupakan tahap
dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen telah
tertarik untuk mencari lebih banyak informasi. Dalam hal ini, konsumen
mungkin hanya akan meningkatkan perhatian atau aktif mencari informasi.
Konsumen dapat memperoleh informasi dari sumber mana pun, misalnya :
- Sumber pribadi : keluarga, teman. Tetangga, kenalan.
- Sumber komersial : iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, pajangan.
- Sumber publik: media masa, organisasi penilai pelanggan.
- Sumber pengalaman : menangani, memeriksa, dan menggunakan
produk.
c. Evaluasi berbagai alternatif
Pemasar perlu mengetahui evaluasi berbagai alternatif (alternatif
evaluation), yaitu suatu tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi
merek-merek alternatif dalam satu susunan pilihan. Bagaimana konsumen
mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individu dan
situasi pembelian tertentu. Pemasar harus mempelajari pembeli untuk
mengetahui bagaimana mereka mengevaluasi alternatif merek. Jika mereka
tahu bahwa proses evaluasi sedang berjalan, pemasar dapat mengambil
langkah-langkah untuk memengaruhi keputusan pembelian.
d. Keputusan pembelian
Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan
keputusan pembelian sampai konsumen benar-benar membeli produk.
29
Biasanya keputusan pembelian konsumen (purchase decision) adalah
pembelian merek yang paling disukai. Namun demikian, ada dua faktor
yang bisa muncul diantara niat untuk membeli dan keputusan pembelian
yang mungkin mengubah niat tersebut. Faktor pertama adalah sikap orang
lain : faktor kedua adalah situasi yang tidak diharapkan. Jadi, pilihan dan
niat untuk membeli tidak selalu menghasilkan pilihan pembelian yang
aktual.
e. Perilaku pasca pembelian
Tugas pemasar tidak berakhir ketika produknya sudah dibeli
konsumen. Setelah membeli produk, konsumen bisa puas atau tidak puas,
dan akan terlibat dalam perilaku pasca pembelian (post-purchase
behaviour) yang tetap menarik bagi pemasar. Perilaku pasca pembelian
merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana
konsumen mengambill tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan
kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.
Hubungan antara harapan konsumen dengan kinerja yang dirasakan
dari produk merupakan faktor yang menentukan apakah pembeli puas atau
tidak. Jika produk gagal memenuhi harapan, konsumen akan kecewa : jika
harapan terpenuhi, konsumen akan puas : jika harapan terlampaui,
konsumen akan sangat puas.
Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang
mereka terima dari penjual, teman dan sumber lainnya. Jika penjual
melebih-lebihkan kinerja produknya, harapan konsumen tidak akan
terpenuhi, dan hasilnya adalah ketidakpuasan. Semakin besar kesenjangan
30
antara harapan dengan kinerja, semakin besar ketidakpuasan konsumen. Hal
ini menunjkkan bahwa penjual harus membuat pernyataan yang jujur
mengenai kinerja produknya sehingga pembeli bisa terpuaskan.
Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual terus
berlangsung lama sesudahnya. Pemasar perlu memusatkan perhatian pada
proses pembrlian dan bukan pada keputusan pembelian saja.
D. Perbankan Syariah
1. Pengertian Perbankan Syariah
Bank adalah suatu lembaga yang mendapat izin untuk mengerahkan
dana masyarakat berupa pinjaman sehingga sebagai perantara nasabah
penyimpan dana dan pemakai akhir. Bank secara etimologis berasal dari
bahasa Italia, yaitu kara banca yang berarti bangku atau tempat duduk. Bank
adalah suatu lembaga, badan usaha, atau organisasi yang menyelengarakan
jasa dalam lalulintas uang. Sedang menurut Undang-Undang Perbankan Bank
No. 10/1998 yaitu “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup masyarakat”. Kemudian diperjelas lagi dengan adanya undang-
undang RI no.21 tahun 2008 tanggal 16 juli tahun 2008 tentang perbankan
syariah. Dimana yang dimaksud dengan perbankan syariah adalah segala
sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan pengertian dari masing-masing
lembaga seperti bank syariah, bank umum syariah, bprs dan UUS adalah
31
sebagai berikut:
1. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari bank umum
syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah.
2. Bank umum syariah adalah bank syariah yang kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
3. Bank pembiayaan rakyat syariah adalah bank syariah yang di dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
4. Unit usaha syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja dari
kantor pusat Bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor
induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah, atau unit kerja dikantor cabang dari suatu bank yang
berkedudukan diluar begeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang
pembantu syariah dan atau unit syariah.
2. Sejarah Perbankan Syariah
Perbankan Syariah ditingkat intrernasional dipelopori oleh Islamic
Development Bank (IDB). Didirikan oleh 22 negara anggota Organisasi
Konferensi Islam pada tanggal 20 Oktober 1975. Kesempatan untuk
mendirikan Bank Syariah di Indonesia sebenarnya mulai terbuka sejak
tahun 1988 dengan adanya pakto 1988 (Oktober 1988), yaitu dengan
adanya ketentuan bahwa bank boleh beroprasi dengan mengenakan
bunga sebesar 0%.
32
Keberadaan Bank Syariah lebih dikembangkan lagi dengan
berlakunya UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Namun UU
tersebut belum tegas mencantumkan kata prinsip syariah dalam kegiatan
usaha bank. Selain itu, pengertian bank bagi hasil yang dipakai dalam
UU tersebut belum mencakup secara tepat pengertian Bank Syariah
maupun Islami Bank yang memiliki cakupan lebih luas dari pada
pengertian bagi hasil.
PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) didirikan pada bulan Mei
1992, yang gagasan pendirianya muncul dalam loka karya bank tanpa
bunga yang diprakasai oleh Majlis Ulama Indonesia. BMI ini lah yang
menjadi Bank Syariah pertama di Indonesia.
3. Dasar Hukum Perbankan Syariah
Akomodasi peraturan perundang-undangan Indonesia terhdap
ruang gerak Perbankan Syariah terdapat pada beberapa peraturan
perundang-undangan berikut ini:
a. UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU No. 7 Tahun
1992 tentang Perbankan.
b. UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Sentral. UU ini memberi
peluang bagi BI untuk menerapkan kebijakan moneter berdasarkan
prinsip-prinsip syariah.
4. Prinsip Perbankan Syariah
Secara garis besar, transaksi ekonomi yang didasarkan pada syariat
Islam ditentukan oleh hubungan akad. Akad-akad yang berlaku dalam
keseharian pada dasarnya terdiri atas lima prinsip dasar. Adapun kelima
33
prinsip yang akan ditemukan dalam lembaga keuangan syariah
diIndonesia adala: (Muflih, 2006:16)
a. Prinsip simpanan murni (al-wadiah)
Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh
bank syariah untuk memberikan kesempatan pada pihak yang
kelebihan dana untuk menyimpan dana dalam bentuk al-wadiah.
Fasilitas ini diberikan untuk tujuan investasi guna mendapatkan
keuntungan seperti halnya giro dan tabungan. Istilah al-wadiah dalam
dunia perbankan konvensional lebih dikenal giro.
b. Bagi hasil (syirkah)
Prinsip ini adalah suatu konsep yang meliputi tata cara
pembagian hasil usaha antara penyedia dan pengelola dana.
Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan
dana maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Bentuk
produk yang berdasarkan prinsip ini adalah mudharaban dan
musyarakah. Prinsip mudharabah ini dapat digunakan sebagai dasar
baik produk pendanaan (tabungan dan deposito) maupun pembiayaan,
sedangkan musyarakah lebih banyak untuk pembiayaan dan
penyertaan.
c. Prinsip jual beli (at-tijarah)
Prinsip ini merupakan suatu konsep yang menerapkan tata cara
jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang
dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank dalam
melakukan pembelian barang tersebut kepada nasabah dengan
34
sejumlah harga beli ditambah keuntungan (margin). Implikasinya
dapat berupa: murabahah, salam, dan istisna.
d. Prinsip sewa (al-ijarah)
Prinsip ini secara garis besar terdiri dari dua jenis. Pertama,
ijarah (sewa murni) seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat
produk lainnya. (operating lease). Secara tekhnik bank dapat membeli
dahulu barang yang dibutuhkan oleh nasabah, kemudian barang
tersebut disewakan dalam waktu yang telah disepakati oleh nasabah.
Kedua, bai al-takjiri atau ijarah mumtahiya bitamlik, yang merupakan
penggabungan sewa dan beli dimana penyewa mempunyai hak untuk
memiliki barang pada akhir masa sewa.
e. Prinsip jasa/ fee (al-jir walumullah)
Prinsip ini meliputi seluruh layanan non pembiayaan yang
diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara
lain: bank garansi, kliring, inkaso, jasa, transfer dan lain-lain.
5. Produk Bank Syariah di Indonesia
Secara umum, produk bank syariah dapat dibagi menjadi tiga kategori,
yaitu produk penghimpunan dana, produk penyaluran dana, dan produk jasa.
(Muhammad, 2005:177)
a. Produk Penghimpun Dana
Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan, dan
deposito. Dalam penerapannya, produk tersebut dilaksanakan melalui akad
wadi’ah dan mudharabah. (Purnamasari and Suswinarto, 2011:26)
35
1) Prinsip Wadi’ah
Wadi’ah adalah titipan murni dari satu pihak kepada pihak lain, baik
individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan
kepada si penitip kapan saja si penitip menghendaki. Prinsip wadi’ah
dapat dikembangkan menjadi dua jenis, yaitu:
a) Wadi’ah yad-amanah.
Prinsipnya, harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak
yang dititipi (Bank). Contohnya seperti produk sejenis save deposit
box.
b) Wadi’ah yad-dhamanah.
Pihak yang dititipi (bank) boleh menggunakan dan
memanfaatkan harta titipan. Akad tersebut biasa diaplikasikan
dalam produk rekening giro dan tabungan.
2) Prinsip Mudharabah
Dalam akad mudharabah, nasabah yang menyimpankan uangnya
di bank bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana) dan bank sebagai
mudharib (pengelola). Nasabah pun berhak menerima bagi hasil dari
akad tersebut. Akad ini pun diaplikasikan dalam dua bentuk, yaitu mudh
arabah mutlaqah dimana nasabah membebaskan bank untuk memutar
dana tersebut dalam bentuk usaha apapun, dan mudharabah
muqayyadah yang berarti bahwa nasabah membatasi bank untuk
menginvestasikan dana ke dalam usaha tertentu saja. Prinsip
mudharabah dalam produk bank syariah dapat dikembangkan untuk
jenis produk giro, tabungan, maupun deposito.
36
b. Produk Penyalur Dana
Penyaluran dana berarti bahwa bank menyediakan dana segar yang
dapat digunakan oleh nasabah dalam bentuk pembiayaan ataupun produk
penyaluran dana lainnya, yang mana di bank syariah dapat dikembangkan
dengan tiga model, yaitu: (Purnamasari and Suswinarto, 2011:38)
1) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang
dilakukan dengan prinsip jual beli. Prinsip jual beli ini dikembangkan
menjadi bentuk-bentuk pembiayaan sebagai berikut:
a) Pembiayaan Murabahah, yaitu merupakan akad jual beli antara
bank dengan nasabah, bank membeli barang dan menjual kepada
nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan yang
disepakati. Murabahah diterapkan untuk pembiayaan investasi,
konsumtif, dan produktif.
b) Salam atau saham, adalah akad jual beli barang pesanan (muslam
fiih) antara pembeli (muslam) dengan penjual (muslam ilaih).
Spesifikasi (jenis, ukuran, jumlah, mutu) dan harga barang
disepakati di awal akad dan pembayaran dilakukan di mukan
secara penuh. Apabila bank bertindak sebagai penjual, kemudian
memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang tersebut
salam paralel. Salam diterapkan untuk pembelian produk
pertanian.
c) Istishna, adalah akad jual beli (mashnu’) antara pemesan
(mustasni’) dengan penerimaan pesanan (sani’). Pembayaran
dilakukan sesuai dengan kesepakatan (bias dimuka, cicilan, dan di
37
akhir). Apabila bank bertindak sebagai sani’ kemudian menunjuk
pihak lain untuk membuat barang disebut istishna paralel. Istishna
diterapkan pada pembiayaan manufaktur dan konstruksi.
2) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa
dilakukan dengan prisip sewa. Pada dasarnya prinsip ijarah sama
dengan prinsip jual beli, namun perbedaannya terletak pada obyek
transaksinya, bila pada jual beli objek transaksinya adalah barang,
maka pada ijarah obyek transaksinya jasa.
3) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk usaha kerja sama yang
ditujukan guna mendapatkan sekaligus barang dan jasa, dengan prisip
bagi hasil. Produk bagi hasil untuk produk pembiayaan di bank Syariah
dioperasionalkan dengan pola-pola sebagai berikut:
a) Musyarakah, adalah kerja sama antara dua pihak dalam satu bidang
usaha.
b) Mudharabah, kerja sama dengan mana pemilik dana memberikan
dana 100% kepada pengelola dana yang memiliki keahlian.
c. Produk Jasa
Bank Syariah juga memiliki hak untuk melakukan berbagai pelayanan
jasa perbankan kepada nasabah dengan imbalan jasa sebagai
keuntungannya. Jasa tersebut diantaranya sebagai berikut: (Sri Indah
Nikensari, 2012:146)
1) Sharf atau jual belu valuta asing. Bank dapat mengambil keuntungan
dari jasa jual beli valuta asing tersebut, namun penyerahannya harus
dilakukan seketika pada waktu yang sama.
38
2) Wakalah. Nasabah memberi kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya
melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti: transfer, dan sebagainya.
E. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis
1. Secara Parsial
a. Pengaruh Persepsi Terhadap Preferensi
Hubungan ini didukung oleh penelitian terdahulu yang di lakukan
oleh Firdaus (2010) yang berjudul “Persepsi Pegawai UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Mengenai Perencanaan Biaya Pendidikan Anak
(Studi tentang preferensi pada produk asuransi syariah atau perbankan
syariah)“ dipaparkan bahwa pengaruh persepsi memberikan kontribusi
terhadap preferensi. Ia menegaskan bahwa persepsi terbentuk karena
benefit yang diberikan oleh perusahaan sehingga membentuk preferensi
yang cenderung positif.
Pada penelitian Muhammad haris (2015) dalam penelitiannya yang
berjudul “analisis faktor-faktor yang memengaruhi preferensi nasabah
terhadap bank syariah di DKI Jakarta” Persepsi responden terhadap bank
syariah sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari penilaian yang relatif
baik terhadap bank syariah, artinya bank syariah memberikan citra yang
baik sehingga responden memiliki pengetahuan yang lebih berkembang
mengenai bank syariah dan meningkatkan peluang untuk menjadi
nasabah bank syariah.
Kemudian dalam penelitian Riza Mayani (2011) yang berjudul
“Pengaruh persepsi terhadap preferensi guru SDI AL-IZHAR Pondok
Labu mengenai asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi
39
syariah”. Hasil penelitian yang di peroleh adalah bahwa persepsi guru SD
AL-Izhar mempunya hubungan yang positif dan berpengaruh terhadap
preferensi terhadap asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi
syariah.Maka berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh, persepsi
memiliki pengaruh terhadap preferensi nasabah terhadap bank syariah.
Sehingga hipotesis yang di ajukan:
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Persepsi mahasiswa
terhadap Preferensi pada Bank Syariah.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Persepsi Mahasiswa
terhadap Preferensi pada Bank Syariah.
b. Pengaruh Perilaku Terhadap Preferensi
Menurut Kotler (2009) menyimpulkan perilaku konsumen adalah
studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi memiliuh,
membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau
pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Artinya adalah Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur
perilaku konsumen terhadap suatu produk atau jasa.
Menurut Salvatore (2011) dalam buku Teori Mikroekonomi, ia
menegaskan bahwa preferensi konsumen didasari oleh perilaku
konsumen, dimana perilaku konsumen terhadap barang dan jasa akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pendapatan, selera
konsumen, dan harga barang disaat kondisi lain tidak berubah (ceteris
paribus). Teori perilaku konsumen menjelaskan bagaimana seseorang
40
dengan pendapatan yang diperolehnya dapat membeli barang atau jasa
sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pada penelitian yang di lakukan oleh Anna Putri Barna (2010)
dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi
nasabah bank syariah (Studi kasus pada bank mega syariah KCP
Panglima Polim)” menyatakan bahwa semakin bank bebas dari bunga,
semakin nasabah menghindari bunga bank, dan semakin bagi hasilnya
sesuai harapan, maka akan semakin nasabah tertarik untuk berpreferensi
menggunakan BSMI. Kemudian didukung oleh teori kotler bahwa salah
satu faktor yang mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihannya
terhadap suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh faktor psikologis, yang
di dalamnya terdapat indikator sikap, perilaku dan kepercayaan. Maka
hipotesis yang diajukan:
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Perilaku mahasiswa
terhadap Preferensi pada Bank Syariah.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Perilaku Mahasiswa
terhadap Preferensi pada Bank Syariah.
2. Secara Simultan
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Persepsi dan Perilaku
Mahasiswa Terhadap Preferensi Pada Bank Syariah.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Persepsi dan Perilaku
Mahasiswa Terhadap Preferensi Pada Bank Syariah.
41
F. Penelitian terdahulu
Sebagai acuan perbandingan untuk penelitian yang dilakukan oleh peneliti,
maka peneliti mencantumkan beberapa penelitian terdahulu diantaranya:
1. Dian ariani (2007) persepsi masyarakat umum terhadap bank syari’ah di
Medan.
Menyatakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah tingkat pendidikan, usia dan pelayanan mempengaruhi persepsi
masyarakat terhadap bank syari’ah di Medan. Penelitian tersebut
menggunakan penelitian kuantitatif. Hasil penelitian tersebut terdapat
hubungan yang signifikan dan positif antara variable pendidikan, usia dan
pelayanan dengan persepsi masyarakat umum terhadap bank syari’ah di
Medan. Dari ketiga variable bebas, terlihat bahwa variable pelayanan
merupakan variable utama yang memberikan kontribusi paling besar dalam
hubungannya dengan hasil persepsi masyarakat umum terhadap bank
syariah di Medan.
2. Lizta Siska Mutiara (2010) persepsi jual beli pembiayaan murabahah
terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syari’ah
Menyatakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
persepsi atas prinsip jual beli dalam pembiayaan murabahah terhadap
motivasi mahasiswa menjadi nasabah Bank syariah. Penelitian tersebut
menggunakan penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa
persepsi pembiayaan murabahah memiliki hubungan yang signifikan
terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syariah. Hal ini
terbukti dalam table coefficient, diperoleh nilai korelasi antara variable X
42
(persepsi jual beli pembiayaan murabahah) dengan variable Y (motivasi
mahasiswa menjadi nasabah Bank syari’ah) sebesar 0,427, hal ini
menunjukan terdapat hubungan yang sedang dan positif karena berada
pada interval 0,40-0,599, dan berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh
nilai T hitung sebesar 4,459 dan T table sebesar 1,6622. Karena nilai t
hitung > t table (4, 459> 1,6622) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
terdapat hubungan persepsi atas prinsip jual beli pembiayaan murabahah
terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syari’ah.
3. Dani Panca Setiasih (2011) analisis persepsi, preferensi, sikap, dan
perilaku dosen terhadap perbankan syari’ah.
Menyatakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
persepsi, prefrensi sikap, dan perilaku dosen terhadap perbankan syari’ah.
Penelitian ini bersifat kuantitatif dan metode pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik penyebaran angket, hasil penelitian
menunjukan bahwa variable persepsi tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap sikap, diketahui bahwa nilai t hitung adalah 1,534
sedangkan nilai t table adalah 1,692 yang lebih besar dibandingkan dengan
t hitung. Sedangkan variable preferensi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap sikap hal ini diketahui bahwa nilai t hitung adalah
3,307. Sedangkan nilai t table adalah 1,692 yang lebih kecil dibandingkan
dengan t hitung dan variable sikap mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku diketahui bahwa nilai t hitung adalah 7,173 sedangkan
nilai t table adalah 1,692 yang lebih kecil dibandingkan dengan t hitung,
meskipun persepsi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap
43
dosen pada perbankan syariah tetapi secara system perbankan syari’ah
lebbih bagus atau amanah dibandingkan dengan perbankan konvensional.
4. Metawa dan almossawi (1998) dari hasil penelitiannya di Bahrain
menemukan bahwa keputusan nasabah dalam memilih bank adalah karena
lebih didorong oleh factor agama. Nasabah menekankan pada ketaatannya
pada prinsip-prinsip ajaran Islam. Selain itu juga keputusan nasabah
didorong oleh factor keuntungan, factor keluarga dan teman, serta factor
lokasi bank. Faktor-faktor tersebut dihubungkan dengan karakterisik
nasabah seperti umur, pendapatan, dan pendidikan ternyata menunjukan
bahwa secara signifikan factor agamis mempengaruhi keputusan nasabah
untuk memilih bank syari’ah. (Kamal naser, vol.17 No.3, 1999.135-150).
5. T. Coyle (1999) melalui studi empirisnya di singapura dengan
menggunakan bahwa secara umum muslim maupun non muslim kurang
memahami produk bank syari’ah. Sikap muslim dan non muslim dalam
memilih bank syari’ah adalah pelayanan yang cepat dan efisien,
kerahasiaan bank, reputasi dan citra bank, ringannya biaya cek, dan
tersedianya tempat parkir, untuk nasabah penyimpanan dana non muslim,
bank yang dipilih adalah bank yang paling mampu memberikan
pendapatan paling besar (66,5 persen akan menarik dananya bila bank
syari’ah tidak mampu memberikan pendapatan). (T.Coyle,Vol 8.No,
7,1999,16-18)
44
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Dani
Panca
Setiasih
(2011)
(journal)
Analisis
Persepsi,
preferensi,
sikap, dan
perilaku dosen
terhadap
perbankan
syari’ah
Menggunakan
metode non
probability
sampling
dalam
penarikan
sampel
Teknik yang
digunakan
dalam
pengambilan
sampel
adalah
purposive
sampling
sedangkan
dalam
penelitian
ini
aksidental
sampling
Hasil penelitian
menunjukan bahwa
variabel persepsi
tidak mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
sikap, diketahui
bahwa nilai t hitung
adalah 1.534
sedangkan nilai t
tabel 1,692 yang
melebihi besar
dibandingkan
dengan t hitung.
45
Lanjutan Tabel 2.1
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaan
2 Liztya
Siska
Mutiara
(2010)
(journal)
Persepsi jual
beli
pembiayaan
murabahah
terhadap
motivasi
mahasiswa
menjadi
nasabah bank
syari’ah
Menggunakan
sampling
aksidental
dalam
pengambilan
sampel
Hanya
menggunakan
satu variabel
bebas yaitu
persepsi jual
beli
pembiayaan
dalam
menentukan
motivasi
mahasiswa
menjadi
nasabah bank
syari’ah
sedangkan
dalam
penelitian ini
menggunakan
tiga variabel
yaitu persepsi,
perilaku dan
preferensi
Hasil
penelitian
menunjukan
bahwa
variabel
persepsi
pembiayaan
murabahah
memiliki
hubungan
yang
signifikan
terhadap
motivasi
mahasiswa
menjadi
nasabah bank
syari’ah
46
Lanjutan Tabel 2.1
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
3 Bank
Indonesia
(BI)
(2000)
(journal)
Potensi,
preferensi dan
perilaku
masyarakat
Jawa tengah
terhadap bank
syari’ah
Variabel
yang
digunakan
sama
dengan
penulis
yaitu
variabel
preferensi
dan perilaku
Menggunakan
variabel
potensi
Hasil dari
penelitian terlihat
sebagian
responden tidak
tahu 84.40%
ketidaktahuan
masyarakat
terhadap produk
perbankan syari’ah
ini sebetulnya
lebih banyak
masih terbatasnya
jumlah perbankan
syari’ah yang ada
di jawa tengah
47
Lanjutan Tabel 2.1
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
4 Khairuddin
(2005)
(journal)
Preferensi
nasabah
terhadap
produk
pembiayaan
mudharabah,
musyarakah
dan
murabahah
bank syari’ah
Dalam
penelitian
ini hanya
mengguna
kan 1
variabel
yaitu
preferensi
Penulis
menggunakan
3 variabel
yaitu persepsi,
perilaku dan
preferensi
Menunjukan hasil
bahwa nasabah
berdasarkan
karakteristiknya
seperti jenis
kelamin,
pendidikan
terakhir dan
pendapatan
perbulan, tidak
mempunyai sikap
terhadap semua
atribut produk
pembiayaan bank
syari’ah
48
Lanjutan Tabel 2.1
No Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
5 Dian
Ariani
(2007)
(journal)
Persepsi
masyarakat
umum terhadap
bank syari’ah
Hanya
menggunaka
n satu
variable
Teknik
penarikan
sampel
dengan
menggunaka
n metode
simple
random
sampling,
sedangkan
penelitian ini
menggunaka
n sampling
aksidental
Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa
terdapat hubungan
yang signifikan dan
positif antara
variabel
pendidikan, usia
dan pelayanan
dengan persepsi
masyarakat umum
terhadap bank
syariah di medan.
Sumber : data yang diolah
G. Kerangka Berfikir
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian, dan
landasan teori yang menjelaskan pengaruh persepsi dan perilaku Mahasiswa
terhadap preferensi pada Bank Syariah maka disusunlah kerangka berpikir dari
penelitian ini dalam gambar berikut:
49
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir
Persepsi Mahasiswa (X1)
Perilaku Mahasiswa (X2)
Preferensi Mahasiswa pada Bank Syariah
(Y)
Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
b. Uji Reliabilitas
Uji Regresi Berganda
Uji asumsi klasik a. Uji Normalitas b. Uji Multikolinearitas c. Uji Heteroskedasitas
Uji Hipotesis a. Uji F b. Uji t c. Uji R2
Kesimpulan & Saran
50
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup penelitian tentang pemasaran
terhadap perbankan syariah. Bertujuan untuk menganalisis persepsi dan perilaku
sebagai variabel independen, preferensi sebagai variabel dependen. Agar
penelitian ini terarah dan mendekati apa yang diharapkan, maka melihat batasan
lokasi dan waktu agar tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya. Dengan ini
penelitian dilakukan pada mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya.
Selain itu metode kuantitatif juga digunakan untuk menganalisis secara statistik guna
melakukan uji penelitian terhadap data yang diperoleh. Alasan untuk melakukan
penelitian ini adalah untuk memprediksi dan menganalisa persepsi dan perilaku
terhadap preferensi mahasiswa terhadap Bank syariah.
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian
lapangan yang data dan informasinya diperoleh dari kegiatan dilapangan kerja
penelitian. Adapun pola penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif.
Jenis penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan dengan variable yang lain. Jenis penelitian
51
deskriptif bertujuan “menggambarkan secara sistematis, akurat fakta dan karakteristik
mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu yang ada dilapangan”. Dalam
kontek ini peneliti berusaha menggambarkan keadaan lapangan sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk kemudian dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Jadi
populasi bukan sekedar orang tetapi juga obyek atau subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh obyek atau
obyek itu. (Sugiyono, 2007b:72) Jadi populasi merupakan keseluruhan jumlah
subjek penelitian. Adapun dilihat dari jumlahnya, populasi ada yang jumlahnya
terhingga (terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu) dan jumlah tak terhingga
(terdiri dari elemen yang sukar sekali dicari batasannya).
Jumlah populasi yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis dari angkatan
2013-2016 dan jurusan mulai dari Akuntansi, Ekonomi Syariah, Ilmu Ekonomi
dan Studi Pembangunan, Manajemen, dan Perbankan Syariah adalah
berjumlah:
52
Tabel 3.1
Rekaptulasi Jumlah Mahasiswa Kelas Reguler 2016/2017
Jurusan
Angkatan
Akuntansi Ekonomi
Syariah
Ilmu
Ekonomi
dan Studi
Pembangunan
Manajemen Perbankan
Syariah Jumlah
2013 82 61 65 83 80 371
2014 100 73 75 98 84 430
2015 64 43 72 89 66 318
2016 122 62 115 125 81 505
Total 1.624 Sumber: Rekaptulasi Jumlah Mahasiswa FEB Program Reguler 2016
Dengan ini diketahui bahwa jumlah mahasiswa aktif FEB UIN Jakarta
mulai dari angkatan 2013-2016 yang menjadi populasi adalah berjumlah 1.624
mahasiswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Cara
pengambilan sempel berpedoman pada teknik solvin, untuk tingkat kesalahan
10%. rumus untuk menghitung dari populasi yang diketahui jumlahnya
(syofian) adalah sebagai berikut.
𝑛 = (Ν
1 + Ν ∙ 𝑒2)
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = Taraf kesalahan sebesar 10%
53
Sehingga jumlah sampel yang akan diteliti berjumlah:
1624
=
(1 + 1624 ∙ 0,12)
1624
=
(1 + 16)
1624
17 = 95,52
= 96 Orang
Berdasarkan perhitungan, maka penulis menetapkan sampel sebanyak 96
orang. Teknik accidental sampling digunakan untuk menentukan sampel.
Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang ditemui cocok dengan sumber data.
(Sugiyono, 2007a:96)
E. Metode Pengumplan Data
1. Sumber Data
a. Data Primer
Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu
data yang diperoleh dari sumbernya tanpa adanya perantara. Sumber ini
dapat berupa manusia, benda-benda, atau tempat objek penelitian itu
sendiri. Dalam penelitian ini dapat memperoleh data langusng yang ditemui
di lapangan seperti kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
54
b. Data Sekunder
Data yang digunakan secara tidak langsung dari sumbernya atau
organisasi yang bukan pengolahnya, seperti dari buku-buku, dokumen,
artikel, dan literatur yang berkaitan tentang yang akan diteliti.
2. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode field
research yaitu, metode yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke tempat
diadakannya penelitian untuk mendapatkan data yang kongkrit. Adapun
metode yang digunakan dalam mengumpulkan data ini adalah sebagai berikut:
a. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal-
hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkip, buku, agenda dan
sebagainya.
b. Metode Angket (Kuesioner)
Metode angket (Kuesioner) adalah suatu cara pengumpulan data dengan
memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden dengan harapan
mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Tujuan dari
penyebaran angket ini adalah mencari informasi lengkap mengenai suatu
masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan
jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan isian daftar pertanyaan. Teknik
ini merupakan bentuk alat pengumpulan data dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan. Diharapkan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada setiap
responden, peneliti dapat menghimpun data yang relevan sesuai dengan tujuan
penelitian.
55
c. Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
social (Sugiyono, 2007c:33). Dengan skala likert, maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian variabel tersebut
dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang berupa
pernyataan atau pertanyaan.
Penelitian ini memberikan lima alternatif jawaban kepada responden,
maka skala yang digunakan 1-5 bobot pemetaan adalah sebagai berikut:
SS: Sangat Setuju (5) TS: Tidak Setuju (2)
S: Setuju (4) STS: Sangat Tidak Setuju (1)
N: Netral/Ragu-ragu (3)
Ciri khas skala likert ini adalah bahwa semakin tinggi skor diperoleh
responden, maka merupakan indikasi bahwa responden tersebut semakin
positif terhadap objek yang diteliti.
F. Metode Analisis Data
Data yang telah terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner akan diolah dan
dianalisis dengan tujuan data yang diolah tersebut menjadi sebuah informasi,
sehingga karakteristik dapat lebih mudah dipahami untuk dijadikan dasar
pengambilan keputusan. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan
Software Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 23.
56
Jenis data yang digunakan adalah data primer. Pengumpulan data primer
dilakukan melalui penyebaran kuesioner pada responden yaitu mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jika valid maka instrumen
tersebut dapat dipergunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliable
berarti instrument yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
dan akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 1999:109)
Uji ini digunakan untuk melihat pertanyaan yang disebarkan responden valid
atau tidak dan layak untuk dilanjutkan. Uji validitas dan Reabilitas kuesioner
dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software Statistical Product and
Service Solutions (SPSS) versi 23 untuk memperoleh hasil terarah.
1. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
valid dan sah suatu instrumen, instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkapkan data variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
validitas instrument menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang tentang variabel yang dimaksud. (Arikunto, 1998:145) Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan
Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang
diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Uji validitas dilakukan oleh 96
responden yang kemudian diolah dengan software SPSS 23. Dengan responden
yang di uji berjumlah 96, maka r tabel statistik dengan jumlah n=96 diperoleh
r tabel 0,202. (Arikunto, 1998:402)
57
2. Uji Reliabilitas
Uji reabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument
dapat dipercaya untuk mengumpulkan data karena instrument tersebut sudah
baik. Instrument yang reliable akan menghasilkan data yang dipercaya pula.
(Arikunto, 1998:154)
Adapun untuk memperoleh indeks reliabilitas menggunakan one shot
yaitu pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau yang mengukur korelasi antara jawaban pertanyaan SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan menguji statistic
Cronbach Alpha (ɑ). Variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai
Cronbach Alpha ˃ 0.60. dan ini disesuaikan dengan yang dikemukakan oleh
Triton jika skala itu dikelompokan kedalam lima kelas dengan reng yang sama,
maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
(Sugiyono, 2007c:197)
1) Nilai Alpha Cronbach 0.00 s.d 0.20 berarti kurang reliable
2) Nilai Alpha Cronbach 0.21 s.d 0.40 berarti agak reliable
3) Nilai Alpha Cronbach 0.41 s.d 0.60 berarti cukup reliable
4) Nilai Alpha Cronbach 0.61 s.d 0.80 berarti reliable
5) Nilai Alpha Cronbach 0.81 s.d 1.00 berarti sangat reliable
58
Untuk menguji reabilitas instrumen dapat digunakan uji reabilitas
internal yang diperoleh dengan cara menganalisis data dari suatu hasil
pengetesan dengan rumus sebagai berikut: (Siregar, 2013:58)
𝑟11 = [𝐾
𝑘 − 1] [1 −
∑ 𝜎𝑏2
𝜎𝑡2 ]
Keterangan:
r11 = Koefisien reliabilitas instrumen
k = jumlah butir pertanyaan
∑ 𝜎𝑏2 = jumlah varians butir
𝜎𝑡2 = varians total
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel independent dan variabel dependent keduanya mempunyai
distribusi normal atau mendekati normal. (Ghozali, 2011:160) Data yang
baik dan layak dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi normal.
Normalitas dapat dilihat dengan cara melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal grafik. Jika data (titik) menyebar jauh dari garis
diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan
bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data (titik)
menyebar menjauh dari garis diagonal maka tidak menunjukkan pola
distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
59
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel
independent atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linear yang
sempurna atau mendekati sempurna. Uji multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi dengan variabel
bebas (independent). Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya
multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
(Ghozali, 2011:171)
Jika variabel independent saling berkorelasi, maka variabel – variabel
ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independent yang
memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independent sama dengan nol.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model
regresi adalah sebagai berikut:
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independent
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependent.
2) Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independent. Jika antar
variabel ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90), maka
hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Tidak adanya
korelasi yang tinggi antar variabel independent tidak berarti bebas dari
multikolinieritas. Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya efek
kombinasi dua atau lebih variabel independent.
3) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya
(2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
60
variabel independent manakah yang dijelaskan oleh variabel independent
lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independent
menjadi variabel dependent (terikat) dan diregres terhadap variabel
independent lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independent yang terpilih
jika dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Jadi nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut
off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah
nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Setiap peneliti harus
menentukan tingkat kolinieritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai misal
nilai tolerance = 0.10 sama dengan tingkat kolinieritas 0.95. Walaupun
multikolinieritas dapat dideteksi dengan nilai tolerance dan VIF, tetapi kita
masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel independent mana sajakah
yang saling berkolerasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. (Ghozali, 2011:138)
Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi
heterokedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi
heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili
berbagai ukuran (kecil, sedang, besar). Salah satu cara untuk mendeteksi
61
ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan cara melihat grafik plot
antara nilai prediksi variabel terikat (dependent) yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya)
yang telah di studentized.
Dengan analisis jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas dan
jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. (Ghozali,
2011:139)
4. Uji Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau
lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel
terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas. (Ety Rochaety,
2007:138)
Variabel independen terdiri dari persepsi dan perilaku sedangkan variabel
dependennya adalah preferensi. Persamaan regresi yang diinterpretasikan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
62
Keterangan:
Y = Preferensi
α = Konstanta
X1 = Persepsi Mahasiswa
X2 = Perilaku Mahasiswa
β1, β2 = Koefisien Regresi
e = Standar Eror
5. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (T)
Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independent secara individual (parsial) terhadap variabel
devenden.
• Jika sig < 0.05, maka H1 diterima
• Jika sig > 0.05, maka H1 ditolak.
b. Uji Simultan (F)
Uji statistik F digunakan untuk mencari apakah semua variabel
independen yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen \untuk mengambil keputusan
hipotesis diterima atau ditolak dengan membandingkan tingkat signifikasi
(alpha) sebesar 5% (0,05) jika nilai probibality f lebih besar dari alpha 0,05
maka model regresi tidak dapat diprediksi untujk memprediksi variabel
dependen dengan kata lain variabel independen secara bersama-sama tidak
berpengaruh dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan
dimaksudkan untuk mengukur besarnya analisis pengaruh persepsi dan
𝒀 = 𝜶 + 𝜷𝟏𝑿𝟏 + 𝜷𝟐𝑿𝟐+ 𝒆
63
Perilaku mahasiswa FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan sikap
sebagai variabel . (Ghozali, 2011)
c. Uji Koefisiensi Determinasi (R)
Koefisien determinasi adalah suatu ukuran yang dapat menjelaskan
porsi variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh garis regresinya
atau variabel bebasnya. Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1
yaitu 0 ≤ r2 ≤ 1. Bila r2 = 1 berarti 100% total variasi variabel terikat
dijelaskan oleh variabel bebasnya dan menunjukan ketepatan yang baik.
Dan bila r2 = 0 berarti tidak ada total variasi variabel terikat yang dijelaskan
oleh variabel bebasnya. (Ghozali, 2011)
Dalam output SPSS, koefisiensi determinasi terletak pada tabel
model summeryb dan tertulis R square. Namun untuk regresi linier
berganda sebaiknya menggunakan R square yang sudah disesuaikan atau
tertulis adjusted R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel
independen yang digunakan dalam penelitian.
6. Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel utama yaitu variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen) yaitu sebagai berikut:
a. Variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah ;
1) Persepsi mahasiswa FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (X1)
2) Perilaku mahasiswa FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (X2)
b. Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah preferensi mahasiswa pada
bank syariah.
64
Secara keseluruhan, penentuan indikator serta definisi operasional variabel
yang digunakan dalam penelitian ini, dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Variabel Sub
Variabel Indikator Penggukuran
Persepsi
(X1)
(Ristiyati
dan Jhn
J.O.I., 2005)
Faktor
Internal
a. Sesuai dengan kebutuhan.
b. Sesuai dengan nilai-nilai
yang dianutnya.
c. Sesuai dengan ekspetasi
atau harapan.
Skala
likert
Faktor
Eksternal
a. Sesuai dengan budaya
Agama islam.
b. Sesuai dengan
subbudaya (universitas)
c. Kelas sosial
d. Kelompok refensi
Skala
likert
Perilaku
(X2)
(Ristiyati
dan Jhn
J.O.I., 2005)
Perolehan
a. Membuka rekening di
bank syariah (membeli)
b. Menetukan Bank syariah
(mencari)
Skala
likert
Konsumsi
a. Menggunakan produk/jasa
pada bank syariah
b. Kenyamanan menjadi
nasabah di bank syariah
(evaluasi)
Pasca
konsumsi
a. Tidak akan
menggunakan bank lain
selain syariah (loyalitas)
b. Merekomendasikan kepada
teman
65
Preferensi
(Bilson
Simamora,
2005)
Atribut a. Kesukaan terhadap
kualitas produk/jasa pada
bank syariah.
Skala
likert
kepentingan
a. Adanya keinginan
bertransaksi sesuai
dengan syariat islam.
b. Adanya kebutuhan
menggunakan
produk/jasa pada bank
syariah.
c. .
Kepercayaan
a. Keyakinan pada kualitas
produk/jasa pada bank
syariah.
b. Sesuai dengan yang di
harapkan
Pengalaman
a. Pengalaman
menggunakan
produk/jasa pada bank
syariah.
kepuasan
a. Merasa puas setelah
menggunakan
produk/jasa bank syariah
b. Tindakan pasca
pembelian
66
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat FEB UIN Syarif Hidayatullah
Lahirnya FEB tidak lepas dari program konversi Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Berdasarkan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 031 tanggal 20 Mei 2002,
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi berubah menjadi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden Republik
Indonesia pada 8 Juni 2002 bersamaan dengan upacara Dies Natalis ke-45 dan
Lustrum ke-9 serta pemancangan tiang pertama pembangunan Kampus UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta melalui dana Islamic Development Bank (IDB).
Perubahan dari IAIN menjadi UIN diiringi pula dengan penambahan-
penambahan Fakultas Umum sebagai bentuk integrasi keilmuan dan
penghilangan dikotomi ilmu umum dan ilmu agama. Prodi-prodi di bawah
program konversi tersebut pada akhirnya diwadahi dalam Fakultas. Prodi
Akuntansi dan Manajemen diwadahi di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
(FEIS).
Pada awal pendiriannya, FEIS memiliki dua Program Studi, yakni
Akuntansi dan Manajemen. FEIS melakukan pengembangan seperti membuat
program Kelas Internasional (Akuntansi dan Manajemen) pada tahun 2004
bekerjasama dengan Internasional Islamic University Malaysia (IIUM) dan
Universiti Utara Malayasia (UUM). Kerjasama tersebut berupa pemberian
ijazah double degree.
67
Setahun kemudian, 2005, berdirilah dua prodi, yakni prodi Hubungan
Internasional (HI) dan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP)—
berdasarkan SK Mendiknas Nomor 2130/D/T/2006 dan program Non-Reguler
(Akuntansi, Manajemen dan IESP) pada tahun 2003. Pada Maret 2005
dilakukan akreditasi Prodi Manajemen dan Akuntansi. Manajemen
memperoleh akreditasi “A” sesuai dengan Surat Keputusan Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi Nomor 026/BAN/PT/ak-IX/ S1/I/2006. Sedangkan
Akuntansi terakreditasi “B” sesuai dengan Surat Keputusan Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi Nomor 028/BAN/PT/ak-IX/S1/I/2006.
Dengan berdirinya Fakultas Ilmu Sosial dan Pemerintahan (FISIP) TA
2009/2010, program studi HI—yang awalnya berada di FEIS—resmi
dipindahkan ke FISIP. Seiring pindahnya HI ke FISIP dan juga demi
perkembangan Fakultas, FEIS mengusulkan perubahan nama menjadi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis (FEB). Perubahan nama tersebut disesuaikan dengan
perkembangan akademik dan tuntutan pasar serta prospek pengelolaan fakultas
ke depan. Hal ini juga sesuai dengan prodi-prodi yang dimiliki Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, yaitu Prodi Akuntansi (Reguler dan Kelas Internasional),
Prodi Manajemen (Reguler dan Kelas Internasional) dan Prodi Ilmu
Ekonomi dan Studi Pembangunan / IESP (Reguler).
Dari tahun ke tahun, FEB telah mengalami perkembangan, baik dari
sisi jumlah mahasiswanya, fasilitas, kualitas lulusan dan kualitas pelayanan.
Dilihat dari total jumlah keseluruhan, baik yang sudah lulus maupun yang
masih aktif, jumlah mahasiswa FEB mencapai 5000-an. Dalam beberapa
tahun akademik, FEB pernah membuka empat kelas untuk setiap program studi
68
(Manajemen, Akuntansi dan IESP). Tahun 2010, FEB membatasi jumlah
penerimaaan mahasiswa baru. Konsekuensinya masing-masing jurusan hanya
membuka dua kelas saja. Tidak hanya itu, sejak tahun 2009, program non-
Reguler (untuk jurusan Akuntansi, Manajemen dan IESP) sudah tidak
membuka lagi penerimaan mahasiswa baru. Dan sekarang sedang
menghabiskan mahasiswa angkatan yang sudah ada. Fasilitas pendukung
kegiatan akademis yang diciptakan di antaranya adalah fasilitas hotspot yang
memberikan kemudahan dalam akses internet bagi mahasiswa dan dosen; Bank
Mini sebagai sarana pendukung praktikum perbankan; Pojok Bursa dan Pasar
Modal yang memberikan informasi tentang perkembangan investasi keuangan
dan pasar modal; Carrier Office sebagi pusat informasi dunia kerja, atau
magang; Website Fakultas sebagai pusat pelayanan informasi dan data dan
Lembaga Pengembangan Ekonomi Syariah. Perkembangan akademik lainnya
adalah akan dibukanya Program Magister, baik itu Magister Akuntansi
(MAKSI), Magister Ilmu Manajemen (MIM), dan Magister Ekonomi yang saat
ini dalam proses pengurusan SK.
Dari sisi kualitas lulusan atau alumni dapat dilihat dari nilai rata-rata
IPK lulusan dengan nilai memuaskan (3,00-3,70). Semakin meningkatnya
jumlah alumni FEB yang melanjutkan S2 baik di dalam negeri maupun di luar
negeri. Sebuah survey yang telah dilakukan salah satu dosen FEB pada tahun
2009 menyatakan bahwa 79.3 persen alumni FEB berminat melanjutkan studi
S2. Untuk di dalam negeri seperti di UI, UGM, UNPAD, Universitas Trisaksi,
dan universitas lainnya. Untuk di luar negeri seperti di Malaysia, Australia,
Rusia. Program-program lain untuk peningkatan kualitas yang dilakukan
69
seperti membangun kerjasama dengan universitas lain baik di dalam negeri
maupun di luar negeri dalam bentuk perogram double degree dan student
exchange ke Australia (2005), Tari Saman ke Singapura (2010), Summer
School (10 Mahasiswa Kelas Internasional) ke Jerman (2011) dan pengiriman
pemain footsal mahasiswi ke Amerika (2010).
Dilihat dari akseptabilitasnya di dunia kerja, 50 persen alumni FEB
setelah lulus atau menyelesaikan kuliah memperoleh pekerjaan. Waktu yang
dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan adalah 0-1 tahun. Hampir di semua
kementrian di Indonesia dan kantor-kantor dinas lainnya sudah ada lulusan dari
FEB, terutama untuk posisi accounting, seperti Kementerian Agama,
Kementerian Keuangan, Kementerian HAM, dan lain-lain.
Bahkan juga telah banyak alumni FEB yang bekerja di berbagai bank
utama di Indonesia seperti BCA, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank
Syariah Mandiri, Bank Muamalat dan lain-lain. Dilihat dari kreativitasnya
dalam membuka peluang kerja, telah banyak dilahirkan entrepreneur muda
yang dilahirkan melalui inkubator bisnis yang bekerjasama dengan berbagai
pihak luar seperti Bank Mandiri dalam membantu upaya terciptanya
wirausahawan dari kalangan mahasiswa dan alumni FEB.
Dari sisi pelayanan, FEB berusaha menjadikan mahasiswa
sebagai stakeholder utama, yang harus dilayani secara prima. Perwujudan
pelayanan prima itu berupa pelayanan satu pintu (one stop service). Saat ini
sudah dimulai penciptaan website individu dosen untuk memudahkan
informasi dan proses komunikasi pembelajaran yang interaktif antar dosen dan
mahasiswa.
70
Pada tahun 2011-2012, tiga program studi di FEB melakukan
akreditasi untuk kedua kalinya. Hasilnya, program studi manajemen—
berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Nomor: 018//BAN-PT/Ak-SURV-III/S1/XII/2011 tertanggal 22 Desember
2011—mendapatkan nilai “A” (361) yang berlaku sampai 28 Juli 2016.
Prodi Akuntansi—berdasarkan Surat Keputusan BAN PT nomor
008/BAN-PT/Ak-XIV/VI/2011–mendapatkan nilai “B” (347) berlaku sampai
23 Juni 2016. Sedangkan Profi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan—
berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Nomor:023/BAN-PT/Ak-SURV-III/S1/III/2012, tertanggal 16 Maret 2012—
mendapatkan nilai “A” (365), berlaku sampai 28 Juli 2016.
Perkembangan selanjutnya adalah pada tahun 2012, FEB resmi
membuka dua program studi baru, yakni Program Studi Perbankan Syariah dan
Program Studi Ekonomi Syariah berdasarkan Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1119 Tahun 2012. Program Studi ini
diselenggarakan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Agama Nomor 36
Tahun 2009 tentang Penetapan Pembidangan Ilmu dan Gelar Akademik di
Lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam. Untuk angkatan pertama, FEB
membuka satu kelas untuk masing-masing prodi baru. Dua prodi baru ini
diselenggarakan untuk menjawab kebutuhan dan tantangan perbankan syariah,
keuangan syariah dan ekonomi syariah di Indonesia. Jadi sampai sekarang FEB
telah memiliki lima program studi: Manajemen (program regular dan kelas
internasional), Akuntansi (program regular dan kelas internasional), Ilmu
Ekonomi dan Studi Pembangunan, Perbankan Syariah, dan Ekonomi Syariah.
71
Sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan standard pelayanan
akademik, FEB telah berusaha mengikuti sertifikasi ISO 2008:9001
dan Alhamdulillah, FEB resmi mendapatkan sertifikat tersebut pada awal
tahun 2013.
2. Profil FEB UIN Syarif Hidayatullah
Salah satu tantangan sarjana muslim Indonesia adalah memperkenalkan
Islam Indonesia ke kancah dunia. Isu internasionalisasi Islam Indonesia ini kini
semakin gencar dibicarakan terutama oleh lembaga-lembaga pendidikan Islam
Indonesia baik yang di bawah Kementerian Agama maupun Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI), seperti UIN pasti tidak akan
lepas dari tugas untuk menjawab tantangan tersebut. UIN bahkan harus
menjadi garda depan (avant garde) pengusung gagasan-gagasan Islam
Indonesia ke kancah internasional. Mahasiswa-mahasiswa dan alumni-alumni
perguruan tinggi Islam harus bisa menjadi perwakilan Indonesia di luar negeri
sebagai jendela Indonesia yang sangat menentukan dalam membangun citra
Indonesia dan masyarakatnya. Sarjana-sarjana Islam Indonesia bisa menjadi
produsen atau trendsetter keberagamaan dan intelektualisme alternatif bagi
komunitas Muslim dunia. Kita sudah memiliki modalitas tersebut.
204 juta muslim di Indonesia merupakan angka yang semestinya cukup
signifikan untuk menggerakkan pendulum peradaban Islam dunia. Selain itu,
tradisi kesarjanaan Indonesia pernah membentuk diskursus keislaman tingkat
dunia. Islam di negeri ini pernah melahirkan ulama berkaliber internasional,
seperti Imam Nawawi al-Bantani dan Mahfudz al-Tirmisi, yang karyanya
72
beredar di belahan dunia lain. Khazanah pemikiran keagamaan di Indonesia
juga telah melahirkan Begawan-cum-ilmuwan kontemporer seperti Bung
Hatta, Nurcholish Madjid (Cak Nur) dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ini
merupakan modal besar bagi kita untuk membangun peradaban Islam
Indonesia.
Dalam kerangka itulah, FEB sebagai ujung tombak pembangun
peradaban dan intelektualisme ekonomi Islam Indonesia, akan senantiasa
menjawab tantangan zaman dan melahirkan sarjana-sarjana yang
memiliki piety, integrity dan knowledge untuk menjadi sosok insane yang
memiliki kualitas profesionalisme Islami dalam berkontribusi menumbuhkan
perekonomian Indonesia baik yang bersifat lokal maupun nasional. Serta
mampu mengantarkan wacana ekonomi Islam Indonesia ke tingkat
Internasional. The last but not least, profil ini mudah-mudah merefleksikan
cita-cita agung tersebut.
3. Visi dan Misi FEB UIN Syarif Hidayatullah
Visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah menjadi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Berstandar Mutu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Bertaraf
Internasional dengan Keunggulan Integrasi Keilmuan, Moralitas Keislaman
dan Karakteristik Keindonesiaan. Adapun Misi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis adalah:
1. Melaksanakan dan Mengembangkan Inisiatif “Manajemen Perubahan”
pada Layanan Akademik, Administrasi Umum dan Keuangan.
2. Melaksanakan dan Mengembangkan Tatalaksana Pendidikan, Penelitian
dan Pengabdian.Revitalisasi Sistim Kelembagaan Fakultas yang dapat
73
Mendukung Inisatif dan Kerja Integrasi Keilmuan, Keislaman dan
Karakteristik ke Indonesiaan.
4. Stuktur Organisasi FEB UIN Syarif Hidayatullah
Gambar 4.1
Struktur Organisasi FEB UIN Syarif Hidayatullah
Berikut adalah susunan Pimpinan Dekanat, Pimpinan Program Studi, Bagian Tata
Usaha, dan Lembaga-Lembaga periode 2015:
a. Pimpinan Dekanat
1) Dekan: Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si
2) Wakil Dekan Bidang Akademik: Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA, QIA.,
BKP
3) Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum: Dr. Ade Sofyan Mulazid
4) Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni: Dr. Desmadi
Saharuddin, MA
74
b. Pimpinan Program Studi
1) Ketua Program Studi Manajemen: Titi Dewi Warninda, SE., M.Si
2) Sekretaris Program Studi Manajemen: Ela Patriana, MM
3) Ketua Program Studi Akuntansi: Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si
4) Sekretaris Program Studi Akuntansi: Hepi Prayudiawan, SE., MM
5) Ketua Program Studi IESP: Arief Fitrijanto, M.Si
6) Sekretaris Program Studi IESP: Najwa Khairina, M.Sc
7) Ketua Program Studi Ekonomi Syariah: Yoghi Citra Pratama, M.Si
8) Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah: Endra Kasni Laila, M.Si
9) Ketua Program Studi Perbankan Syariah: Adhitya Ginanjar, M.Si
10) Sekretaris Program Studi Perbankan Syariah: Fitri Damayanti, M.Si
c. Bagian Tata Usaha
1) Kepala Bagian Tata Usaha: Muhammad Noor, M.Ag
2) Kepala Sub. Bagian Kepegawaian: Drs. Ikhwan, M.Ag
3) Kepala Sub. Bagian Umum: Nia Sumianingsih, SE
4) Kepala Sub. Bagian Akademik: Dra. Madinatul Musyarofah
5) Kepala UPT. Perpustakaan Fakultas: Lilik Istiqoriyah, M.SI
d. Lembaga-lembaga
1) Koordinator Bank Mini & Kewirausahaan:
2) Koordinator Pojok Bursa :
3) Koordinator Lab. Komputer: Fitriyani Jalil, SE., M.Sc
e. Koordinator Carrier Office: Yusar Sagara, SE., M.Si., Ak
75
B. Deskripsi karakteristik responden
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengmukakan
gambaran karakteristik responden yang dijadikan sample pada penelitian.
Karakteristik pada penelitian ini meliputi pada jenis kelamin, angkatan, dan
jurusan. Berdasarkan tanggapan responden dari data kuesioner yang terkumpul,
maka hasil dari identifikasi karakteristik responden ialah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden
Variabel Klasifikasi
Jumlah responden
Nominal (%)
Jumlah kuesioner
Disebar
Tidak kembali
Tidak dapat diolah
Dapat diolah
96
0
0
96
100 %
0%
0%
100%
Jenis kelamin Pria
Wanita
55
41
57,29%
42,70%
Total 96 100%
Jurusan
Akuntansi
Manajemen
IESP
Ekonomi Syariah
Perbankan Syariah
12
14
13
24
33
12,5%
14,58%
13,54%
25%
34,37%
Total 96 100%
Data penelitian diperoleh dari hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada
seluruh responden yang berjumlah 96 orang. Hasil kuesioner dapat dilihat pada
Tabel 4.2. Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden laki-laki lebih
dominan yakni sebesar 57,29% dibandingkan dengan responden perempuan yang
berjumlah 42,70%. Ditinjau dari jurusan responden, nampak bahwa jurusan
perbankan syariah dan ekonomi syariah adalah responden terbanyak dengan
persentase responden dari jurusan perbankan syariah sebesar 34,37%, dan
76
selanjutnya diikuti oleh responden dari jurusan ekonomi syariah dengan
persentase 25%.
C. Distribusi Jawaban Responden
Pengaruh persepsi dan perilaku terhadap preferensi mahasiswa terhadap
bank syariah akan dilihat dari masing-masing variabel. Berikut ini adalah hasil
jawaban-jawaban responden berdasarkan kuesioner adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Jawaban Responden
Persepsi (X1)
No. pernyataan STS
(%)
TS
(%)
R
(%)
S
(%)
SS
(%) Total
1 Bank syariah memberikan
kemudahan kepada
mahasiswa dalam
memenuhi kebutuhan
transaksi sehari-hari.
0 0 7,3 53,1 39,6 100
2 Aktifitas kegiatan dan
operasional yang di
jalankan Bank Syariah
sudah sesuai dengan syariat
islam.
0 8,3 6,3 44,8 59,4 100
3 Bank syariah memiliki
sistem transaksi yang sesuai
dengan harapan saudara.
0 2,1 8,3 49,0 40,6 100
4 Bank syariah merupakan
perbankan yang
menggunakan ketentuan
syariat Islam dalam segala
bentuk transaksinya.
0 0 10,4 47,9 47,1 100
5 Lingkungan pendidikan
yang islami membuat
saudara tertarik untuk
menggunakan produk/jasa
bank syariah.
0 0 8,3 55,2 36,5 100
6 Sivitas akademika jurusan
memberikan pengaruh bagi
saudara untuk
menggunakan produk/jasa
bank syariah.
0 2,1 10,4 54,2 33,3 100
77
7 Keluarga atau teman-teman
memberikan pengaruh bagi
saudara untuk
menggunakan produk/jasa
bank syariah.
0 2,1 6,3 54,2 37,5 100
Rata-rata 0 2,08 8,18 51,2 42
Perilaku (X2)
1 Saudara merasa tertarik
untuk menjadi nasabah
bank syariah.
0 0 1,0 58,3 40,6 100
2 Saudara sering mencari
berbagai informasi
mengenai bank syariah.
0 0 1,0 56,3 42,7 100
3 Saudara berusaha untuk
memilih dan menggunakan
produk/jasa pada bank
syariah.
0 0 5,2 47,9 46,9 100
4 Saudara merasa lebih aman
dalam melakukan transaksi
di bank syariah.
0 0 1,0 50,0 49,0 100
5 Saudara bersedia
menggunakan bank syariah
untuk jalur transaksi
keuangan anda.
0 0 3,1 52,1 44,8 100
6 Saudara akan mengajak
teman-teman saudara untuk
menjadi nasabah di bank
syariah.
0 0 3,1 53,1 56,3 100
Rata-rata 0 0 2,4 52,95 46,71
Preferensi (Y)
1 Saudara merasa lebih
senang terhadap produk
atau jasa pada bank syariah.
0 2,1 0 60,4 37,5 100
2 Saudara akan menggunakan
bank syariah karena ingin
bertransaksi sesuai dengan
syariat islam.
0 1,0 7,3 60,4 31,3 100
3 Saudara akan menggunakan
bank syariah karena merasa
tertarik dengan produk atau
jasa bank syariah.
0 0 6,3 58,3 35,4 100
78
4 Saudara mempercayai
bahwa bank syariah
memiliki sistem bagi hasil
(nisbah) yang adil dan
transparan.
0 0 9,4 55,2 35,4 100
5 Saudara meyakini sistem
dan produk-produk pada
bank syariah sudah sesuai
dengan prinsip-prinsip
syariah.
0 0 13,5 52,1 34,4 100
6 Saudara merasa lebih cocok
menggunakan produk atau
jasa pada bank syariah. 0 1,0 11,5 60,4 27,1 100
7 Saudara memperoleh
kepuasan menggunakan
produk/jasa bank syariah. 0 1,0 6,3 61,5 31,3 100
8 Saudara akan mengajak
orang lain untuk
menggunakan bank syariah. 0 1,0 8,3 51,0 39,6 100
Rata-rata 0 0,76 7,82 57,41 34
Distribusi jawaban responden disajikan pada tabel 4.2. Berdasarkan tabel 4.3,
dapat terlihat terlihat rata-rata tanggapan responden sebagai berikut:
1. Pada variabel persepsi, rata-rata jawaban responden menunjukkan: sangat tidak
setuju (0%), tidak setuju (2,08%), ragu-ragu (8,18%), setuju (51,2%), dan
sangat setuju (42%). Berdasarkan jawaban responden tersebut, responden
memiliki persepsi yang baik pada dimensi persepsi mahasiswa terhadap bank
syariah sebesar 51,2% walaupun masih ada responden yang masih tidak setuju
sebesar 2,08% dan ragu-ragu sebesar 8,18%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memiliki persepsi yang cukup baik terhadap bank
syariah.
79
2. Pada variable perilaku, rata-rata jawaban responden menunjukkan: sangat tidak
setuju (0%), tidak setuju (0%), ragu-ragu (2,4%), setuju (52,95%), dan sangat
setuju (46,71%). Berdasarkan jawaban responden tersebut, responden lebih
dominan memberikan penilaian baik terhadap perilaku pada bank syariah
dengan nilai sebesar 52,95% walaupun masih ada responden yang memberikan
penilaian ragu-ragu sebesar 2,4%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memiliki perilaku yang cukup baik terhadap bank syariah.
3. Pada variabel preferensi, rata-rata jawaban responden menunjukkan: sangat
tidak setuju (0%), tidak setuju (0,7625%), ragu-ragu (7,82%), setuju (57,41%),
dan sangat setuju (34%). Berdasarkan jawaban responden tersebut, responden
lebih dominan memberikan penilaian baik terhadap dimensi preferensi pada
bank syariah sebesar 57,41% walaupun masih ada responden yang memberikan
penilaian yang kurang baik tapi tidak terlalu tinggi sebesar 0,7625%. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki preferensi yang cukup
tinggi pada bank syariah.
D. Hasil Uji kualitas data
1. Hasil Uji Validitas
Validitas adalah pengukuran yang menunjukkan tingkat ketepatan
(kesahihan) ukuran suatu instrumen terhadap konsep yang diteliti. (Suharso,
2009) Untuk mendapatkan data primer peneliti melakukan penyebaran
kuesioner kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai dari tiap
butir pernyataan atau r hitung tersebut positif dan lebih besar dari r tabel. Pada
uji try out 96 responden, peneliti menggunakan rumus df = n – 2, jadi 96 – 2 =
80
94 dan didapati nilai 0,202 sebagai r tabel. Berikut ini adalah hasil uji validitas
pada variabel penelitian.
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas
Pertanyaan R hitung R tabel keterangan
Persepsi Mahasiswa (X1)
PR1 0,681 0,202 VALID
PR2 0,721 0,202 VALID
PR3 0,689 0,202 VALID
PR4 0,715 0,202 VALID
PR5 0,773 0,202 VALID
PR6 0,745 0,202 VALID
PR7 0,701 0,202 VALID
Perilaku Mahasiswa (X2)
PRL1 0,555 0,202 VALID
PRL2 0,663 0,202 VALID
PRL3 0,692 0,202 VALID
PRL4 0,736 0,202 VALID
PRL5 0,720 0,202 VALID
PRL6 0,640 0,202 VALID
Preferensi (Y)
PREF1 0,544 0,202 VALID
PREF2 0,595 0,202 VALID
PREF3 0,686 0,202 VALID
PREF4 0,761 0,202 VALID
PREF5 0,715 0,202 VALID
81
PREF6 0,713 0,202 VALID
PREF7 0,721 0,202 VALID
PREF8 0,655 0,202 VALID
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 21 butir pertanyaan yang
diberikan kepada 96 responden memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari r
tabel sebesar 0,2006 yang berarti semua item pertanyaan dinyatakan valid.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi data dalam jangka
waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang
digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Variabel-variabel tersebut
dikatakan Cronbach Alpha-nya memiliki nilai > 0,60 yang berarti bahwa
instrumen tersebut dapat dipergunakan sebagai pengumpul data yang handal
yaitu hasil pengukuran relatif koefisien jika dilakukan pengukuran ulang. Uji
reliabilitas ini bertujuan untuk melihat konsistensi. (Ghozali, 2011:48) Berikut
adalah hasil uji reliabilitas pada variabel penelitian.
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas
Sumber: Data diolah, 2016
Dari hasil pengujian, didapat seluruh nilai cronbach’s alpha penelitian
lebih besar dari 0,60; sehingga dapat disimpulkan bahwa semua instrumen
penelitian reliabel.
Variabel Cronboach’s alpha N of item Keterangan
Persepsi (X1) 0,838 7 Reliabel
Perilaku (X2) 0,752 6 Reliabel
Preferensi (X3) 0,766 8 Reliabel
82
E. Hasil Uji Asumsi klasik
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas data adalah hal yang lazim dilakukan sebelum sebuah
metode statistik. Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji
persyaratan analisis data atau biasa disebut asumsi klasik. Tujuan uji
normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data yang
mampunyai pola seperti distribusi normal.
Uji normalitas dilakukan dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual
akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual
normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya. (Ghozali, 2013:161)
Uji normalitas data dengan menggunakan pengolahan SPSS 23 for
windows menghasilkan grafik sebagai berikut:
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data diolah, 2017
83
Dari grafik P-P Plot di atas terlihat bahwa sebaran data memusat pada
nilai rata-rata dan median atau nilai P-P Plot terletak di garis diagonal, maka
dapat dikatakan bahwa data penelitian ini memiliki penyebaran dan
terdistribusi normal. Dengan normalnya data pada penelitian ini maka
penelitian ini dapat diteruskan.
Uji normalitas secara grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati
secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya.
Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji
statistik. (Ghozali, 2013:163) Adapun hasil perhitungan normalitas secara
statistik yang dilihat berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data diolah 2016
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 96
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,88470959
Most Extreme
Differences
Absolute ,062
Positive ,061
Negative -,062
Test Statistic ,062
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
84
Pada tabel 4.5, diperoleh hasil output uji Kolmogorov Smirnov. Nilai
Sig. 0,200. Nilai signifikansi masing-masing variabel lebih dari 0.05, yang
berarti bahwa data tersebut terdistribusi secara normal.
2. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). (Ghozali,
2013:105) Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas, mengacu
pada nilai yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah
nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10. (Ghozali, 2013:106)
Untuk melihat hasil uji multikolinieritas, berikut peneliti sajikan
dalam tabel 4.7:
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Data diolah 2016.
Dapat dilihat dari tabel 4.7 di atas, nilai tolerance persepsi (X1) dan
perilaku (X2) sebesar 0,876 lebih besar dari 0.10. Kemudian nilai VIF
keduanya sebesar 1,141 seluruhnya kurang dari nilai VIF 10. Maka dapat
disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat masalah
multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
x1 ,876 1,141
x2 ,876 1,141
a. Dependent Variable: y
85
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. (Ghozali, 2013:139)
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisisnya adalah jika ada pola tertentu,
seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastsitas.
Untuk melihat hasil uji heterokedastisitas penelitian ini, berikut peneliti
sajikan gambar 4.3:
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data diolah, 2017
86
Berdasarkan gambar 4.3, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data
tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat
suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi
layak digunakan untuk memprediksi preferensi responden berdasarkan
variabel yang mempengaruhinya, yaitu persepsi dan perilaku.
F. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi
linier berganda. Untuk mempermudah dalam menganalisis data, semua
pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS
(Statistical Package for Sosial Science) for windows version 23. Adapun hasil
regresi dari data primer yang diolah dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
B Std. Error
1 (Constant) 11,628 3,909
x1 ,254 ,092
x2 ,557 ,147
a. Dependent Variable: y Sumber: Data diolah, 2017
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh model persamaan regresi
sebagai berikut:
Y=11,628+0,254X1+0,557X2+e
87
Konstanta (α) sebesar 11,628; artinya apabila persepsi mahasiswa dan
perilaku mahasiswa tidak ada atau nilainya adalah 0, maka preferensi
mahasiswa pada bank syariah nilainya sebesar 11,628.
Koefisien regresi variabel persepsi (X1) sebesar 0,254; artinya apabila
persepsi ditingkatkan 1 satuan, maka preferensi mahasiswa mengalami
kenaikan sebesar 0,254 satuan. Koefisien bernilai positif artinya ada hubungan
positif antara persepsi dengan preferensi mahasiswa. Semakin baik persepsi
mahasiswa, maka semakin meningkat preferensi mahasiswa terhadap bank
syariah.
Koefisien regresi variabel perilaku (X2) sebesar 0,557; artinya apabila
perilaku mahasiswa ditingkatkan 1 satuan, maka preferensi mahasiswa
mengalami kenaikan sebesar 0,557 satuan. Koefisien bernilai positif artinya
terjadi hubungan searah antara perilaku dengan preferensi mahasiswa. Semakin
baik perilaku mahasiswa maka akan semakin meningkat preferensi mahasiswa
terhadap bank syariah.
1. Hasil Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji pengaruh variabel
persepsi dan perilaku secara parsial terhadap preferensi mahasiswa terhadap
bank syariah dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:
88
Tabel 4.8
Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) 2,974 ,004
x1 2,752 ,007
x2 3,792 ,000
a. Dependent Variable: y
Sumber: Data diolah, 2017.
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui nilai t hitung dari setiap
variabel.
a. Pengaruh persepsi mahasiswa terhadap preferensi
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai t hitung sebesar 2,752
dengan nilai Sig. sebesar 0,007. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung
lebih besar daripada nilai t tabel 1,986 dan nilai Sig. lebih kecil daripada
0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel
persepsi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi
mahasiswa.
b. Pengaruh perilaku mahasiswa terhadap preferensi
Berdasarkan tabel dapat diperoleh nilai t hitung sebesar 3,792
dengan nilai Sig. sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung
lebih besar daripada nilai t tabel 1,986 dan nilai Sig. lebih kecil daripada
0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel
perilaku mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi
mahasiswa.
2. Hasil Uji Simultan (uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh
89
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Salah satu
cara melakukan uji F adalah dengan membandingkan nilai F hasil
perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar
daripada nilai F tabel, maka kita menerima hipotesis alternatif yang
menyatakan bahwa semua varibel independen secara simultan
mempengaruhi varibel dependen. (Ghozali, 2013:98)
Untuk melihat apakah variabel-variabel independen dalam penelitian
ini berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama, maka
berikut peneliti sajikan dalam tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 284,359 2 142,180 16,726 ,000b
Residual 790,547 93 8,501
Total 1074,906 95
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x2, x1
Sumber: Data diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh nilai F hitung sebesar 16,726 dengan
nilai Sig sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih
besar dari F tabel 3,09 dan nilai Sig lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian
H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya persepsi dan perilaku mahasiswa secara
bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap preferensi pada bank syariah.
3. Hasil Uji Koefisien Determinasi ( Uji R2)
Koefisien Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang kecil berarti
90
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Ghozali, 2013:97) Untuk
lebih jelas, peneliti telah sajikan dalam tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber: Data diolah, 2017
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,265
atau (26,5%). Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh
variabel persepsi dan perilaku mahasiswa terhadap preferensi pada bank
syariah sebesar 26,5%. Atau variasi variabel independen yang digunakan
dalam model mampu menjelaskan sebesar 26,5% variasi variabel dependen.
Sedangkan sisanya sebesar 73,5% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Dalam penelitian-penelitian terdahulu, terdapat variabel lain yang
mempengaruhi preferensi. Seperti dalam penelitian Fahd Noor (2010)
didapat bahwa variabel Pengetahuan, Profesionalitas, Akses dan Fasilitas
merupakan variabel yang paling mempengaruhi variabel preferensi.
Kemudian penelitian yang di lakukan oleh Finna Putri Barna (2010)
terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi preferensi nasabah untuk
menggunakan produk dan jasa bank syariah. Diantaranya adalah : Faktor
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,514a ,265 ,249 2,916
a. Predictors: (Constant), x2, x1
b. Dependent Variable: y
91
SDM, faktor syariah, faktor lokasi, faktor sikap terhadap fatwa, faktor
sosial, faktor produk dan fasilitas dan faktor merek.
Dari ketujuh faktor tersebut, faktor SDM merupakan faktor yang
paling dominan dalam mempengaruhi preferensi nasabah untuk
menggunakan produk dan jasa bank syariah.
Kemudian penelitian yang di lakukan oleh Riski Indriawan (2014)
mengemukakan bahwa faktor ekonomi dan faktor agama secara signifikan
mempengaruhi variabel preferensi santri pesantren terhadap perbankan
syariah.
Menurut peneliti, variabel lain yang paling berpengaruh adalah
pemasaran dari bank syariah tersebut. Karena pemasaran adalah hal yang
sangat diperlukan dalam mempromosikan, mendistribusikan segala bidang
bisnis agar dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta
tujuan perusahaan.
G. Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian
1. Pada hasil uji kualitas data dapat dilihat bahwa semua instrumen pada
penelitian ini dapat dijadikan alat penelitian yang layak. Hal ini
didasarkan pada keterangan yang menyatakan VALID dan RELIABEL
pada tiap item pernyataan yang telah diuji pada software SPSS.
2. Pada hasil uji asumsi klasik, uji normalitas dilakukan dengan melihat
grafik normal probability plot dan uji Kolmogorov-Smirnov.
Berdasarkan hasil dari keduanya, data dalam penelitian ini dapat
dikatakan terdistribusi secara normal. Sedangkan pada uji
multikolinearitas yang menggunakan nilai tolerance dan VIF
92
menyatakan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat gejala
multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian. Dan pada uji
heteroskedastisitas, grafik scatterplot menunjukkan bahwa model
persamaan regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Sehingga
model regresi layak digunakan untuk memprediksi preferensi mahasiswa
pada bank syariah berdasarkan variabel persepsi dan perilaku.
3. Pada hasil uji hipotesis, peneliti menggunakan beberapa uji seperti uji
parsial (uji t) dan uji simultan (uji F) serta uji koefisien determinasi (uji
R2). Dari hasil uji t, diketahui bahwa hasil t hitung pada variabel persepsi
sebesar 2,752 yang berarti memiliki pengaruh terhadap preferensi
mahasiswa. Sedangkan dari hasil variabel perilaku, diketahui nilai t
hitung sebesar 3,792 sehingga variabel ini memiliki pengaruh terhadap
preferensi mahasiswa. Untuk uji F, diketahui bahwa nilai F hitung
16,726 lebih besar dari F tabel 3,09 Sehingga persepsi dan perilaku
mahasiswa secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap
preferensi pada bank syariah. Sedangkan pada uji R2, variabel persepsi
dan perilaku menjelaskan variabel preferensi mahasiswa pada bank
syariah sebesar 26,5%
93
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil uji hipotesis yang telah diajukan
dengan model analisis regresi linier berganda maka dapat ditarik disimpulkan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa variable
persepsi mahasiswa berpengaruh terhadap preferensi pada bank syariah.
Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai t hitung sebesar 2,752 dengan nilai
Sig. sebesar 0,007. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih kecil
daripada nilai t tabel 1,986 dan nilai Sig. lebih besar daripada 0,05,
sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa
variabel persepsi mahasiswa secara parsial berpengaruh terhadap
preferensi pada bank syariah.
2. Berdasarkan hasil uji secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel
perilaku mahasiswa berpengaruh terhadap preferensi pada bank syariah.
Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai t hitung sebesar 3,792 dengan nilai
Sig. sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar
daripada nilai t tabel 1,986 dan nilai Sig. lebih kecil daripada 0,05. Dengan
demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa
variabel perilaku mahasiswa mempunyai pengaruh terhadap preferensi
pada bank syariah.
3. Berdasarkan uji simultan (uji F) menunjukan bahwa terdapat pengaruh
antara variabel persepsi dan perilaku mahasiswa secara bersama-sama
94
terhadap preferensi pada bank syariah. Dalam penelitian ini diperoleh nilai
F hitung sebesar 16,726 dengan nilai Sig sebesar 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari F tabel 3,09 dan nilai
Sig lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
Hal ini mengartikan bahwa persepsi dan perilaku mahasiswa secara
bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap preferensi pada bank
syariah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
persepsi dan perilaku mahasiswa berpengaruh terhadap preferensi pada bank
syariah. Terdapat saran dari peneliti, yaitu:
Didapat bahwa variabel persepsi dan perilaku mempunyai pengaruh
terhadap preferensi yang artinya pandangan dan tanggapan mahasiswa
mengenai perbankan syariah sudah cukup baik bila dilihat dari skor uji t.
Kemudian didukung dengan lingkungan sivitas akademika dan lingkungan
organisasi yang islami sehingga menjadikan mahasiswa memiliki pandangan
dan tanggapan yang baik terhadap perbankan syariah. Untuk itu peneliti
menyarankan kepada semua bank umum syariah untuk melakukan pemasaran,
seperti: Melakukan kegiatan penyuluhan, pemberian beasiswa,
penyelenggaraan seminar, membuka peluang karir atau magang kepada
mahasiswa Fakultas Ekonomi di setiap Universitas khususnya di Sekolah-
Sekolah Tinggi Islam agar menjadi nasabahnya karena peluang yang ada pada
segmen tersebut cukup besar.
95
Untuk pihak yang ingin meneliti lebih lanjut, dapat menambahkan
variabel lain dengan dimensi dan indikator yang berbeda serta didukung oleh
teori-teori atau penelitian terbaru yang dapat mempengaruhi preferensi
mahasiswa. Karena dalam penelitian ini diketahui terdapat 73,5% faktor-faktor
lain yang mempengaruhi preferensi mahasiswa pada bank syariah.
96
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, M. S. (2001) Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani.
Arikunto, S. (1998) Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Bina Aksara.
Bilson, S. (2004) Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Ety Rochaety (2007) Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. 1st edn.
Mitra Wacana Media.
Fahd Noor (2010) Preferensi Masyarakat Pesantren Terhadap Bank Syariah.
Finna Putri Barna (2010) Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Preferensi
Nasabah Bank Syariah.
Ghozali, I. (2011) Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2013) Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21. 7th
edn. Semarang: Universitas Diponegoro.
Kasmir. (2011) Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. 11th edn. Jakarta: Rajawali
Pers.
______. (2014) Manajemen Perbankan. 12th edn. Jakarta: Rajawali Pers.
Kotler, P. (2003) Marketing Management : Analysis, Planning, Implamantation, and
control. New Jersey: Prentice Hall.
________. (2005) Manajemen Pemasaran. 1st & 2nd edn. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia.
________. and Amstrong, G. (2011) Marketing an Introduction. 10th edn. Perason.
Muflih, M. (2006) Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Muhammad. (2005) Pengantar Akutansi Syariah. 2nd edn. Jakarta: Salemba Empat.
__________. (2011) Manajemen Bank Syariah. 2nd edn. Yogyakarta.
Otoritas Jasa Keuangan (2016) Statistik Perbankan Syariah.
Peter, J. P. and Olson, J. C. (1999) Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.
Keempat. Jakarta: Erlangga.
97
_________________________. (2000) Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran. Pertama. Jakarta: Erlangga.
Prasetijo, R. and Ihalauw, J. J. O. I. (2005) Prilaku Konsumen. Yogyakarta:
Andi Offset.
Purnamasari, I. D. and Suswinarto (2011) Akad Syariah. Bandung: Mizan.
‘Rekaptulasi Jumlah Mahasiswa Program Reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis’
(2016). Akademik FEB.
Riski Indriawan (2014) Preferensi Santri Pesantren Terhadap Bank Syariah di
Kota Yogyakarta.
Rivai, V. (2007) Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Raja Grafindo Persada.
Sasongko, F. A. (2012) Analisa Pengaruh Motivasi Konsumen Persepsi Kualitas
Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian PC Tablet Ipad.
Universitas Diponogoro. Available at: http://eprints.undip.ac.id/23078/
(Accessed: 25 October 2016).
Schiffman, L. G. and Kanuk, L. L. (2008) Consumen Behaviour Indonesia. Macanan
Jaya Cemerlang.
Siregar, S. (2013) Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Sri Indah Nikensari (2012) Perbankan Syariah. Semarang: Pustaka Rizki Putra.
Sugiyono. (1999) Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
________. (2007a) Metode Penelitian Administrasi: Dilengkapi dengan Metode
R&D. Bandung: Alfabeta.
________. (2007b) Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
________. (2007c) Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suharso, P. (2009) Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis. 1st edn. Jakarta:
PT. Indeks.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2015) Pedoman Akademik Strata 1 2015/2016.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Wibowo, E. and Widodo, H. (2005) Mengapa Memilih Bank Syariah? Bogor:
Ghalia Indonesia.
Wibowo, M. G. (2008) Membuat Memahami Bunga dan Riba Ala Muslim Indonesia.
Yogyakarta: Baruni Press.
Hal: Permohonan pengisian kuesioner
Kepada Yth,
Saudara/i Responden
Di Tempat
Assalamualaikum wr wb
Dengan Hormat,
Saya adalah mahasiswa program strata (S1) Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan
perbankan syariah, sedang menyusun sebuah karya ilmiah sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE), dengan ini saya:
Nama : Izzuddin Fadhlurrahman
NIM : 1112085000023
Mengharapkan kesediaan dan partisipasi Mahasiswa/i untuk mengisi
kuesioner yang terlampir dengan jujur. Adapun judul penelitian yang saya
ajukan adalah “Pengaruh Persepsi dan Perilaku Mahasiswa Terhadap
Preferensi Pada Bank Syariah”
Informasi yang diperoleh melalui kuesioner ini hanya akan digunakan
untuk kepentingan penelitian (riset) dan tidak untuk kepentingan di luar riset,
sehingga akan saya jaga kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian.
Demikian permohonan saya, atas kesediaan Saudara/i dalam
meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner dan menyatakan pendapat dalam
penelitian ini, saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,
Izzuddin Fadhlurrahman
Lampiran 1 : Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
Assalamualaikum wr. wb
Dalam rangka pengumpulan data, saya memohon kesediaan saudara/i untuk
mengisi angket yang telah saya sediakan. Mengingat kualitas penelitian ini sangat
tergantung dari pengisian saudara/i, saya mohon agar saudara/i untuk mengisi dengan
sejujurnya. Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terimakasih.
Data Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : a. Perempuan b. Laki-laki
3. Jurusan :
4. Angkatan :
Petunjuk pengisian kuesioner
Pada setiap nomor pernyataan berikan pendapat saudara dengan tanda centang (√)
pada salah satu kolom. STS, TS, R, S, SS berikut ini.
STS : Sangat tidak setuju
TS : Tidak setuju
R : Ragu-ragu
S : Setuju
SS : Sangat setuju
1. Persepsi
a. Faktor Internal
No Pernyataan STS TS R S SS
1
Bank syariah memberikan
kemudahan kepada mahasiswa
dalam memenuhi kebutuhan
transaksi sehari-hari.
2
Aktifitas kegiatan dan operasional
yang di jalankan Bank Syariah
sudah sesuai dengan syariat islam.
3
Bank syariah memiliki sistem
transaksi yang sesuai dengan
harapan saudara.
b. Faktor Eksternal
No Pernyataan STS TS R S SS
4
Bank syariah merupakan
perbankan yang menggunakan
ketentuan syariat Islam dalam
segala bentuk transaksinya.
5
Lingkungan pendidikan yang
islami membuat saudara tertarik
untuk menggunakan produk/jasa
bank syariah.
6
Sivitas akademika jurusan
memberikan pengaruh bagi
saudara untuk menggunakan
produk/jasa bank syariah.
7
Keluarga atau teman-teman
memberikan pengaruh bagi
saudara untuk menggunakan
produk/jasa bank syariah.
2. Perilaku
a. Perolehan
No Pernyataan STS TS R S SS
1 Saudara merasa tertarik menjadi
nasabah bank syariah
2 Saudara sering mencari berbagai
informasi mengenai bank syariah
b. konsumsi
No Pernyataan STS TS R S SS
3 Saudara berusaha untuk memilih
dan menggunakan produk/jasa
pada bank syariah.
4
Saudara merasa lebih aman dalam
melakukan transaksi di bank
syariah
c. pasca konsumsi
No Pernyataan STS TS R S SS
5 Saudara bersedia menggunakan
bank syariah untuk jalur transaksi
keuangan anda.
6
Saudara akan mengajak teman-
teman anda untuk menjadi
nasabah di bank syariah
3. Preferensi
a. atribut
No Pernyataan STS TS R S SS
1 Saudara merasa lebih senang
terhadap produk atau jasa pada
bank syariah.
b. Kepentingan
No Pernyataan STS TS R S SS
2
Saudara akan menggunakan bank
syariah karena ingin bertransaksi
sesuai dengan syariat islam
3
Saudara akan menggunakan bank
syariah apabila ada keperluan
tertentu.
c. kepercayaan
No Pernyataan STS TS R S SS
4
Saudara mempercayai bahwa bank
syariah memiliki sistem bagi hasil
(nisbah) yang adil dan transparan
5
Saudara meyakini sistem dan
produk-produk pada bank syariah
sudah sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah
d. pengalaman
No Pernyataan STS TS R S SS
6
Saudara merasa lebih cocok
menggunakan produk atau jasa
pada bank syariah.
e. kepuasan
No Pernyataan STS TS R S SS
7
Saudara merasakan kepuasan
menggunakan produk/jasa bank
syariah.
8 Saya akan mengajak orang untuk
menggunakan bank syariah
Lampiran 2: Tabulasi Jawaban Responden
Persepsi (X1)
q1 q2 q3 q4 q5 q6 q7 total
5 5 5 5 5 5 5 35
3 2 3 3 4 3 3 21
4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 3 4 4 4 27
4 4 4 3 3 3 4 25
5 5 5 5 3 3 5 31
3 3 4 4 3 3 4 24
4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 5 3 4 4 5 31
3 4 3 4 3 2 2 21
4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 5 5 5 5 5 35
5 5 5 5 5 5 5 35
4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 5 4 4 4 5 32
5 5 5 5 5 5 5 35
4 4 4 5 5 4 4 30
4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 4 5 4 4 5 32
4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 5 5 5 5 4 32
4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 4 4 5 5 5 33
5 4 5 5 4 4 3 30
3 2 4 4 4 3 4 24
5 5 5 5 4 4 4 32
4 4 4 5 5 5 4 31
4 4 4 5 4 4 4 29
5 5 5 5 5 5 5 35
5 5 4 4 5 5 5 33
4 2 3 3 4 3 3 22
4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 3 4 4 4 27
4 2 4 3 3 3 4 23
3 2 4 3 3 3 4 22
3 3 4 4 3 3 4 24
4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 5 3 4 4 5 31
3 4 3 4 3 2 2 21
4 4 4 5 4 4 4 29
5 5 5 5 5 5 5 35
5 5 5 5 5 5 5 35
4 4 4 4 4 4 4 28
4 5 5 4 4 4 4 30
4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 5 5 5 4 4 33
5 5 5 5 5 5 5 35
5 5 5 5 5 4 4 33
4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 5 5 5 4 4 33
4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 4 4 5 5 30
4 2 4 4 4 4 4 26
4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 5 4 4 4 4 31
5 4 4 4 4 4 4 29
4 4 4 5 5 5 5 32
5 5 5 5 5 5 5 35
4 5 5 5 5 3 4 31
4 4 4 4 4 5 5 30
4 5 5 5 4 4 4 31
5 5 4 4 4 4 5 31
4 3 5 5 5 5 5 32
5 5 4 4 4 4 5 31
4 5 5 5 5 4 4 32
5 4 4 4 4 5 5 31
4 4 4 5 5 4 4 30
4 4 5 5 5 5 5 33
4 5 5 5 5 5 5 34
5 5 5 4 4 4 4 31
4 4 5 5 5 5 5 33
5 5 4 4 4 4 4 30
5 5 5 4 4 4 4 31
5 5 5 5 5 5 4 34
4 4 4 4 4 4 5 29
4 4 4 4 5 5 5 31
5 2 5 4 5 5 5 31
4 4 5 5 5 5 5 33
5 5 5 5 5 4 4 33
4 5 5 5 4 4 4 31
4 4 5 5 5 5 5 33
4 4 4 4 4 4 5 29
4 5 5 5 5 5 4 33
5 5 5 5 4 4 4 32
4 2 3 3 4 4 3 23
4 3 5 5 5 5 5 32
5 4 3 5 5 4 4 30
5 5 3 5 5 4 5 32
4 5 2 4 4 5 5 29
4 5 4 4 4 5 5 31
5 3 2 4 4 5 3 26
5 3 4 4 4 5 3 28
5 4 3 4 4 4 4 28
Perilaku (X2)
q1 q2 q3 q4 q5 q6 total
5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 24
5 5 5 4 4 4 27
5 5 4 4 4 4 26
4 5 5 5 5 5 29
4 4 4 4 4 4 24
5 4 4 4 4 4 25
5 5 5 5 5 5 30
5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 4 4 24
5 5 5 4 4 4 27
5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 3 3 22
4 4 4 4 4 4 24
5 4 5 5 4 4 27
5 5 5 5 5 5 30
5 5 5 5 5 5 30
4 4 5 4 4 5 26
5 5 3 5 5 5 28
4 4 4 5 5 4 26
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 24
4 4 3 4 3 4 22
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 24
4 4 5 5 4 4 26
5 5 4 4 4 4 26
4 4 4 4 4 4 24
5 5 5 5 5 5 30
5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 4 5 25
4 4 4 4 4 4 24
4 4 5 4 4 5 26
5 4 4 4 4 4 25
4 5 5 5 4 4 27
5 3 4 4 4 4 24
3 4 4 4 4 4 23
5 5 3 3 3 5 24
4 4 4 4 5 3 24
4 4 4 4 4 4 24
4 5 5 4 4 4 26
5 5 5 4 5 5 29
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 5 5 5 27
5 5 5 5 5 5 30
5 5 5 5 5 5 30
5 5 5 5 5 5 30
4 4 5 4 5 5 27
5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 24
5 4 4 4 4 4 25
4 5 5 5 4 4 27
5 5 5 5 4 4 28
5 5 4 4 4 4 26
4 4 4 4 5 5 26
5 5 5 5 5 5 30
4 4 5 5 5 5 28
4 4 4 5 5 5 27
4 4 5 5 5 4 27
5 5 5 4 4 4 27
4 4 3 5 5 5 26
5 5 5 4 4 4 27
4 4 5 5 5 5 28
5 5 4 4 4 4 26
4 4 4 4 5 5 26
4 4 4 5 5 5 27
4 4 5 5 5 5 28
5 5 5 5 4 4 28
4 4 4 5 5 5 27
5 5 5 4 4 4 27
5 5 5 5 4 4 28
4 5 5 5 5 5 29
4 4 4 4 4 4 24
4 5 5 4 4 5 27
4 4 5 5 4 4 26
4 4 4 5 5 5 27
5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 4 3 23
4 4 4 5 5 5 27
4 4 4 4 4 4 24
4 4 5 5 5 5 28
5 5 5 5 5 4 29
4 4 4 5 5 4 26
4 4 3 5 5 5 26
5 5 5 5 5 4 29
4 4 5 5 5 5 28
4 4 4 5 5 5 27
4 5 4 5 4 5 27
5 5 5 4 4 4 27
5 5 5 5 5 4 29
5 5 4 4 4 4 26
4 4 4 5 5 5 27
Preferensi (Y)
q1 q2 q3 q4 q5 q6 q7 q8 total
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 3 3 3 3 4 4 4 28
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 3 3 3 4 29
4 3 4 4 4 4 4 3 30
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 3 3 3 4 4 4 29
4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 5 5 4 4 5 5 38
5 5 4 5 4 5 5 5 38
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 5 5 5 5 5 5 38
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 5 33
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 5 4 4 5 5 35
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 5 4 4 4 4 5 36
5 4 4 4 4 4 4 4 33
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 5 5 5 5 4 4 36
4 4 5 5 5 4 5 4 36
4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 3 4 4 4 4 5 5 34
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 5 5 5 5 5 4 37
5 5 5 5 5 4 4 5 38
5 4 5 5 5 4 4 4 36
4 4 4 4 3 3 3 3 28
4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 5 5 4 4 5 5 38
2 4 4 4 4 2 2 2 24
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 5 5 5 5 5 5 38
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 5 33
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 5 4 4 5 5 35
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 5 5 5 4 4 35
4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 5 4 4 4 4 5 36
2 4 4 4 4 4 4 4 30
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 3 3 3 3 5 5 30
4 4 5 5 5 4 5 4 36
5 5 4 4 4 4 4 4 34
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 4 4 4 3 4 4 4 32
5 5 5 4 4 3 4 3 33
4 4 4 5 4 4 4 4 33
4 4 4 5 5 5 4 4 35
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 5 5 5 4 4 4 5 36
4 4 4 4 5 4 4 5 34
5 5 3 3 4 4 4 4 32
4 4 4 4 3 3 4 5 31
5 5 5 5 4 4 4 4 36
5 3 5 4 5 3 4 3 32
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 5 5 4 4 4 4 4 35
4 4 4 4 5 5 5 5 36
4 4 5 5 5 4 4 4 35
5 4 4 4 4 4 4 4 33
4 5 5 3 5 3 4 4 33
5 5 4 5 3 4 4 3 33
4 4 5 4 5 3 3 5 33
5 5 3 3 4 4 3 4 31
4 3 4 3 3 4 4 4 29
4 3 4 4 3 5 5 5 33
5 5 4 4 4 3 3 4 32
4 4 4 3 3 4 4 3 29
5 4 4 3 3 4 4 3 30
4 4 4 4 5 5 5 4 35
4 4 4 5 4 4 4 5 34
5 5 5 5 5 5 4 4 38
4 4 4 4 5 5 5 5 36
5 4 4 4 4 5 5 5 36
4 4 3 4 5 3 5 5 33
5 2 5 4 4 4 3 3 30
4 5 5 5 5 5 4 4 37
4 4 4 4 5 5 5 5 36
4 3 4 4 3 4 4 5 31
5 5 4 4 4 3 4 5 34
Lampiran 3: Hasil Output SPSS
1. Hasil Uji Kualitas Data
a. Variabel persepsi (X1)
Correlations
q1 q2 q3 q4 q5 q6 q7 qtot
q1 Pearson Correlation 1 ,560** ,351** ,300** ,406** ,450** ,377** ,681**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
q2 Pearson Correlation ,560** 1 ,443** ,469** ,336** ,286** ,380** ,721**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,005 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
q3 Pearson Correlation ,351** ,443** 1 ,491** ,425** ,318** ,414** ,689**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
q4 Pearson Correlation ,300** ,469** ,491** 1 ,648** ,422** ,284** ,715**
Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,005 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
q5 Pearson Correlation ,406** ,336** ,425** ,648** 1 ,712** ,454** ,773**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
q6 Pearson Correlation ,450** ,286** ,318** ,422** ,712** 1 ,628** ,745**
Sig. (2-tailed) ,000 ,005 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
q7 Pearson Correlation ,377** ,380** ,414** ,284** ,454** ,628** 1 ,701**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,005 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
qtot Pearson Correlation ,681** ,721** ,689** ,715** ,773** ,745** ,701** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,838 7
b. Variabel Perilaku (X2)
Correlations
q1 q2 q3 q4 q5 q6 qtot
q1 Pearson Correlation 1 ,683** ,352** ,110 ,080 ,058 ,555**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,287 ,438 ,575 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96
q2 Pearson Correlation ,683** 1 ,493** ,227* ,122 ,175 ,663**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,026 ,235 ,089 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96
q3 Pearson Correlation ,352** ,493** 1 ,402** ,298** ,184 ,692**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,003 ,072 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96
q4 Pearson Correlation ,110 ,227* ,402** 1 ,719** ,484** ,736**
Sig. (2-tailed) ,287 ,026 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96
q5 Pearson Correlation ,080 ,122 ,298** ,719** 1 ,641** ,720**
Sig. (2-tailed) ,438 ,235 ,003 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96
q6 Pearson Correlation ,058 ,175 ,184 ,484** ,641** 1 ,640**
Sig. (2-tailed) ,575 ,089 ,072 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96
qtot Pearson Correlation ,555** ,663** ,692** ,736** ,720** ,640** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,752 6
c. Variabel Preferensi (Y) Correlations
q1 q2 q3 q4 q5 q6 q7 q8 qtot
q1 Pearson Correlation 1 ,459** ,358** ,220* ,143 ,267** ,283** ,259* ,544**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,031 ,165 ,008 ,005 ,011 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
q2 Pearson Correlation ,459** 1 ,378** ,371** ,324** ,189 ,201* ,304** ,595**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,065 ,049 ,003 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
q3 Pearson Correlation ,358** ,378** 1 ,666** ,580** ,317** ,257* ,187 ,686**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,011 ,068 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
q4 Pearson Correlation ,220* ,371** ,666** 1 ,583** ,492** ,428** ,351** ,761**
Sig. (2-tailed) ,031 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
q5 Pearson Correlation ,143 ,324** ,580** ,583** 1 ,476** ,403** ,315** ,715**
Sig. (2-tailed) ,165 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
q6 Pearson Correlation ,267** ,189 ,317** ,492** ,476** 1 ,649** ,425** ,713**
Sig. (2-tailed) ,008 ,065 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
q7 Pearson Correlation ,283** ,201* ,257* ,428** ,403** ,649** 1 ,643** ,721**
Sig. (2-tailed) ,005 ,049 ,011 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
q8 Pearson Correlation ,259* ,304** ,187 ,351** ,315** ,425** ,643** 1 ,655**
Sig. (2-tailed) ,011 ,003 ,068 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
qtot Pearson Correlation ,544** ,595** ,686** ,761** ,715** ,713** ,721** ,655** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,766 9
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,514a ,265 ,249 2,916
a. Predictors: (Constant), x2, x1
b. Dependent Variable: y
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 284,359 2 142,180 16,726 ,000b
Residual 790,547 93 8,501
Total 1074,906 95
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x2, x1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11,628 3,909 2,974 ,004
x1 ,254 ,092 ,261 2,752 ,007
x2 ,557 ,147 ,360 3,792 ,000
a. Dependent Variable: y