Post on 05-Feb-2018
PENGARUH PERILAKU BELAJAR, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SOSIAL TERHADAP
STRES KULIAH PADA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
NASKAH PUBLIKASI
MARLIA
080420103171
Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2016
ii
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) ada tidaknya pengaruh
perilaku belajar terhadap stres kuliah (2) ada tidaknya pengaruh kecerdasan
emosional terhadap stres kuliah (3) ada tidaknya pengaruh kecerdasan sosial terhadap
stres kuliah(4) ada tidaknya pengaruh perilaku belajar, kecerdasan emosional,
kecerdasan sosial secara bersama-sama terhadap stres kuliah mahasiswa Prodi
Akuntansi UMRAH. Perilaku belajar kecerdasn emosional , dan kecerdasan sosial
merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi stres kuliah mahasiswa Prodi
Akuntansi UMRAH. .
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode kuesioner. Metode
analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis regresi linear
berganda. sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi Universitas
Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) di Tanjungpinang angkatan 2012.
Hasil penelitian ini adalah (1) ada pengaruh antara kepercayaan diri terhadap
Prestasi belajar (2) ada pengaruh antara perilaku belajar terhadap prestasi belajar (3)
tidak ada pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar. Uji secara
simultan dengan uji F menunjukkan ada pengaruh antara kepercayaan diri, perilaku
belajar dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar mahasiswa prodi
akuntansi umrah.
Kata kunci : Kepercayaan Diri, Perilaku Belajar dan Kecerdasan Emosional
Kecerdasan social.
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Universitas Maritim Raja Ali Haji telah resmi menjadi perguruan tinggi,
negeri setelah ditandatanganinya peraturan presiden No.53 tahun 2011 tentang
penegrian UMRAH pada tanggal 8 september 2011. Berubahnya status UMRAH
menjadi perguruan tinggi negeri tentunya diiringi dengan penigkatan – peningkatan
kualitas perguruan tinggi dalam aspek – aspek salah satu yang paling penting adalah
kualitas mahasiswa dan lulusan yang berkualitas dihasilkan.
Belajar merupakan hak setiap orang akan tetapi kegiatan belajar perguruan
tinggi merupakan suatu hak istimewa karna hanya orang yang memenuhi syarat yang
dapat belajar diperguruan tersebut. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek
kehidupan. Stres dapat dialami oleh siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar
berat ringan yang berbeda dan dalam jangka panjang - pendek yang tidak sama,
pernah atau akan mengalaminya dan tidak seorang pun bisa terhindar dari padanya
dan memiliki implikasi negatif jika berakumulasi dalam kehidupan individu tanpa
solusi yang tepat. Akumulasi stres merupakan akibat dari ketidakmampuan individu
dalam mengatasi dan mengendalikan stresnya.
Sesuai dengan berkembangnya zaman teknologi pada saat ini maka pengaruh
kecerdasan emosional dan perilaku belajar terhadap stres kuliah sangat berpengaruh,
karena siapa pun dapat mengalami stres tak terkecuali mahasiswa. Usaha dalam
pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas tidak terlepas
dari pengajaran. Untuk mencapai kegiatan pengajaran dibutuhkan proses
pembelajaran. Proses pembelajaran kadang tidak berjalan sebagaimana yang
diharapkan, banyak faktor yang menyebabkan proses pembelajaran tidak berjalan
sebagaimana yang diharapkan, misalnya faktor tujuan, materi/bahan ajaran,
metode/media, evaluasi, anak didik/ siswa, pendidik/guru.
Hasil penelitian sebelumnya mengenai kecerdasan emosional dengan stres
telah dilakukan tetapi terhadap karyawan, peneliti berasumsi bahwa kecerdasan
emosional akan meningkat sesuai dengan kematangan umur seseorang, sehingga
hasilnya penelitian kecerdasan emosional dengan karyawan belum tentu sama dengan
hasil penelitian kecerdasan emosional pada saat mahasiswa, karena pada saat
mahasiswa suasananya, kebutuhannya, pergaulannya, dan kematangannya sangat
berbeda dengan pada saat bekerja, sehingga hasil penelitian ini akan bermanfaat
untuk akademisi, mahasiswa, dan pengembangan kurikulum. Bagi akademisi akan
menjadi rujukan yang bermanfaat dalam mengenali mahasiswanya sesuai kematangan
mereka untuk menciptakan suasana kelas yang tidak menimbulkan stres kuliah,
sementara bagi mahasiswa dapat merujuk hasil penelitian ini dengan mempelajari
manfaat kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa sehingga secara tidak
langsung mahasiswa akan belajar untuk mengelola kecerdasan emosional dengan baik
dan mengunakan perilaku belajar yang baik dalam menghadapi stres kuliah.
2
Kajian Pustaka
Pengertian Proses pembelajaran
Pengertian umum mengenai konsep stres banyak digunakan untuk suatu
pilihan srategik dalam mencapai tujuan individual seseorang Terjadinya proses stres
didahului oleh adanya sumber stres (stresor) yaitu setiap keadaan yang dirasakan
orang mengancam dan membahayakan dirinya. Istilah stres atau ketegangan memiliki
konotasi yang beragam. Bagi sementara orang, stres dapat menggambarkan keadaan
psikhis yang telah mengalami berbagai tekanan yang melampaui batas ketahanannya.
Sementara orang lain mengatakan stres bersifat subyektif hanya berhubungan dengan
kondsi-kondisi psikologis dan emosi seseorang.
Adapula yang menganggap stres dan ketegangan merupakan faktor sebab akibat.
Namun banyak orang cenderung mengangap stres serbagai tanggapan patologos
(proses penyimpangan kondisi biologis yang sehat) terhadap tekanan-tekanan
psikologis dan sosial yang berhubungan pekerjaan dan lingkungannya.
Mendifinisikan stres secara sederhana sebagai interaksi individu dengan angkatan.
Kemudian difinisi tersebut dirinci lebih jauh sebagai respon yang adaptif ditengahi
oleh perbedaan individual dan proses psikologis yang merupakan konsekuensi dari
tindakan dan sistem internal atau kejadian yang meminta kondisi psikologis dan fisik
seseorang secara berlebihan. Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang. Stres yang terlalu besar
dapat mengancam kemampuan atau kondisi seseorang dalam menghadapi lingkungan
Handoko (2008). Dilihat dari sudut pandang orang yang mengalami stres seseorang
akan memberikan tanggapan terhadap hal-hal yang dinilai mendatangkan stres.
Tanggapan orang terhadap sumber stres dapat berpengaruh pada segi psikologi dan
fisiologis. Tanggapan ini disebut strain, yaitu tekanan atau ketegangan. Seseorang
yamg mengalami stres secara psikologis menderita tekanan dan ketegangan yang
membuat pola pikir seseorang menjadi kacau. Dalam proses itu, hal yang dapat
menyebabkan stres dan pengalaman orang yang mengalami stres akan saling
berkaitan.
Perilaku Belajar
Perilaku adalah suatu perbuatan atau aktivitas, atau sembarang respon, itu
reaksi, tanggapan, jawaban atau itu balasan yang dilakukan oleh suatu organisme.
Secara khusus pengertian perilaku adalah bagian dari satu kesatuan pola reaksi
Suwardjono (2004). Menyatakan bahwa belajar di perguruan tinggi merupakan suatu
pilihan srategik dalam mencapai tujuan individual seseorang. Semangat, cara belajar,
dan sikap mahasiswa terhadap belajar sangat dipengaruhi oleh kesadaran akan adanya
tujuan individual dan tujuan lembaga pendidikan yang jelas. Kuliah merupakan ajang
untuk mengkonfirmasi pemahaman mahasiswa dalam proses belajar mandiri
Kecerdasan Emosional
3
Komponen kecerdasan emosional atau kerangka kerja kecakapan emosi
menurut Goleman (2005) dalam Dwijayanti.A.P (2009) terdapat lima dimensi
antaralain :
1. Kesadaran diri atau pengendalian diri. Pada dasarnya dimensi ini untuk
mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, siumber daya dan institusi, seprti :
kesadaran emosi, dan penilaian diri secara teliti.
2. Pengsturan diri atau pengendalian diri memberi tekanan pada mengelola londisi,
impuls, dan sumber daya diri sendiri, seperti : kendali diri, sifat dapat dipercaya,
kewaspadaan, adaptibilitas, dan motivasi.
3. Motivasi yaitu kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan
peralihan sasaran, seperti : komitmen, inisiatif, dan optimisme.
4. Empati merupakan kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan dan kepentingan
orang lain seperti : memahami orang lain, orientasi pelayanan, dan mengatasi
keragaman dan kesadaran politisi.
5. Keterampilan sosial, yaitu keterampilan dalam menggunggah tanggapan yang
dikehendaki pada orang lain, seperti : pengaruh, komunikasi, pemimpinan,
kasalisator perubahan, manajemen konflik, pengikat jaringan, kalaboroasi dan
kooporasi serta kemampuan tim.
Pengertian Kecerdaan Sosial
Buzam dalam dwijayanti (2009), menyebutkan kecerdasan sosial adalah
ukuran kemampuan diri dalam pergaulan di masyarakat, dasn kemampuan
berintersaksi sosial dengan orang disekitar.
Menururt Geloman dalam Dwijayanti (2009), komponen kecerdasan sosial
atau unsur-unsur kecerdasan sosial terdapat dua dimensi yaitu :
1. kecerdasan sosial, pada dasarnya dimensi ini untuk mengetahui perasaan
diri sendiri, tentang orang lain, seperti empati dasar, penyelarasan,
ketetapan empatik, dan pengertian sosial.
2. Fasilitas sosial semata-mata dengan merasakan bagaimana orang lain
merasakan atau mengetahui apa yang mereka pilirkan tidak menjamin
interaksi yang kaya, seperti sinkronisasi, prestasi diri, oengaruh, dan
kepedulian.
Buzam dalam Dwijayanti (2009), menyebutkan kecerdasan sosial
adalah ukuran kemampuan diri dalam pergaulan masyarakat, dan kemampuan
berinteraksi sosial dengan orang disekitarnya. Seseorang yang kecerdasan
sosialnya tinggi akan merasa nyaman walau pun berada diantara orang-orang
yang berlainan, baik dalam usia, kebudayaan, atau pun tingkat sosial. Seorang
mahasiswa yang memiliki kecerdasan sosial yang baik akan mampu bergaul
dan berinteraksi dengan masyarakat dengan baik. Maka mahasiswa tersebut
dapat saling memberi motivasi kepada satu sama lain, misalnya dalam hal
memahami pelajaran, semakin tinggi motivasi dari lingkungan diharapkan
akan semakin tinggi pula pemahaman mahasiswa tersebut.
4
Pengertian Stres
Pengertian umum mengenai konsep stres banyak digunakan untuk
suatu pilihan srategik dalam mencapai tujuan individual seseorang Terjadinya proses
stres didahului oleh adanya sumber stres (stresor) yaitu setiap keadaan yang
dirasakan orang mengancam dan membahayakan dirinya. Istilah stres atau
ketegangan memiliki konotasi yang beragam. Bagi sementara orang, stres dapat
menggambarkan keadaan psikhis yang telah mengalami berbagai tekanan yang
melampaui batas ketahanannya. Sementara orang lain mengatakan stres bersifat
subyektif hanya berhubungan dengan kondsi-kondisi psikologis dan emosi seseorang.
Ada pula yang menganggap stres dan ketegangan merupakan faktor sebab akibat.
Rismayana (2012), Menguji Pengaruh perilaku belajar, kecerdasan emosional
kecerdasan spiritual terhadap stress kuliah. Sampel pada penelitian ini adalah
mahasiswa universitas Hasanuddin danUniversitas Negri Makassar Akuntansi.
Perilaku belajar menunjukkan hasil sebaliknya yaitu tidak ada pengaruh antara
perilaku belajar dan stres kuliah mahasiswa akuntansi.Dari uraian diatas maka
hipotesis dinyatakan sebagai berikut:
H1 : Diduga perilaku belajar berpengaruh signifikan terhadap stress kuliah prodi
Akuntansi UMRAH .
H2 : Diduga kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap stres kuliah prodi
Akuntansi UMRAH.
H3 : Diduga kecerdasan sosial berpengaruh signifikan terhadap stres kuliah prodi
Akuntansi UMRAH.
H4 : Diduga pengaruh signifikan perilaku belajar, kecerdasan emosional, dan
kecerdasan sosial terhadap stress kuliah prodi Akuntansi UMRAH
METODE PENELITIAN
1.1. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
ditanjungpinang yang berada disenggarang jalan politehnik. Ada pun yang
menjadi objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akuntansi Universitas
Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).
1.2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal ini dikarenakan
penelitian kuantitatif lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk
menghasilkan penaksiran kuantitatif yang kokoh. Data yang diperoleh berhubungan
dengan angka yang menggunakan teknik analisis statistik untuk menganalisis data.
5
1.3. Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah seseuatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peniliti untuk dipelajari sehingga menghasilkan informasi tentang hal
tersebut dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono dalam Analisa,2011).
Berdasarkan landasan teori dan hipotesis yang diajukan maka variabel-variabel dalam
penelitian ini adalah :
a. Variabel Dependen ( Variabel Terikat)
Variabel Dependen atau variaber (terikat) adalah stress kuliah mahasiswa
akuntansi (Y) yang diukur dengan menggunakan skala likert dengan katagori sebagai
berikut :
1. Nilai A = 5
2. Nilai B = 4
3. Nilai C = 3
4. Nilai D = 2
5. Nilai E = 1
b. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Yang mrenjadi variabel independen pada penelitian ini adalah Perilaku
Belajar, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Sosial.
Metode Pentuan Populasi dan Sampel
Populasi
Menurut Nazir dalam Purwanto (2011:42) keterangan populasi dapat
dilakukan dengan dua cara (1) sensus (complate enumeration) bila tiap unit populasi
dihitung atau (2) survey (sampel enumeration) bila perhitungan dilakukan hanya pada
bagian populasi. Penghematan pengumpulan data dengan pertimbangan yang secara
metodologis bertanggungjawab dilakukan dengan atas seluruh populasi tetapi atas
sampel-bagian dari populasi yang mewakili populasi karena keduannya memiliki
kesamaan karakteristik.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kulitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2008). Yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2012
Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji
yang berstatus sebagai mahasiswa aktif. Berdasarkan data yang diperoleh dari
pihak fakultas, jumlah populasi mahasiswa Akuntansi angkatan 2012 di
Universitas Maritim Raja Ali Haji adalah sebanyak 168 orang.
6
Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi
angkatan 2012 yang duduk di semester 8 angkatan 2012 jurusan Akuntansi UMRAH
adalah :
1. Karena mahasiswa semester 8 merupakan mahasiswa akhir, dimana
penulis berasumsi bahwa mereka telah memiliki rencana atau pemikiran
mengenai alternatif apa yang akan mereka tempuh setelah kelulusan
2. Diharapkan memiliki pengetahuan yang memadai tentang jawaban
dengan rencana mereka.
RumusSlovin :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Persen Kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolerir atau diinginkan. Penulis menggunakan 10 %Semsester 8
UMRAH :
n = 168
168(0.1)2+1
n = 168
2.68
n = 62.69
n = 74
Total responden 74 responden
Pengambilan sampel dilakukan penulis dengan teknik judgment sampling,
yaitu mengambil sampel berdasarkan penilaian terhadap karakteristik sampel yang
sesuai dengan tujuan penelitian (Purwanto, 2009). Adapun kriterianya adalah :
1. Masih aktif menjadi mahasiswa dan mahasiswi di Fakultas Ekonomi
Maritim Raja Ali Haji
2. Mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif dikampus. Hal ini memudahkan
peneliti pada saat pengambilan sampel yaitu melalui pembagian kuesioner
kepada setiap responden.
3. Mahasiswa dan mahasiswi akuntansi yang telah menempuh mata kuliah
Auditing I dan Auditing II. Alasannya karena pada tingkat tersebut mahasiswa
telah mengalami stress dalam belajar. Adapun alasan penulis tidak mengambil
mahasiswa semester (6) dan semester (10) meskipun mahasiswa tersebut sudah
termasuk kedalam katagori semester akhir karena semester tersebut tidak
termasuk kriteria sudah yang telah ditentukan.
7
Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Kuesioner
Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang
akan responden jawab, biasanya dalam alternative yang didefinisikan dengan jelas
(Sekaran 2006). Kuesioner yang diberikan dalam penelitian ini berupa pertnayaan
tertutup (closed question). Yaitu kosioner yang meminta responden untuk
membuat pilihan diantara rangkaian alternative yang diberikan oleh peneliti.
Skala yang digunakan adalah skala Likert yaitu skala yang berisikan lima tingkat
preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut:
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5
2. Tinjauan Kepustakaan (Library Research)
Metode ini dilakukan dengan mempelajari teori-teori dan konsep-konsep yang
sehubungan dengan masalah yang diteliti penulis pada buku-buku, makalah, dan
jurnal juga guna memperoleh landasan teori yang memadai untuk melakukan
pembahasan. Library reseach merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh
terhadap karya publikasi dan nonpublikasi dari sumber skunder dalam bidang minat
khusus bagi peneliti (Sekaran,2006).
3. Mengakses Website dan Situs-situs
Metode ini untuk mencari website maupun situs-situs yang menyediakan
informasi sehubungan dengan masalah dalam penelitian.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Agar konsep yang digunakan dapat diukur swcara empiris dan untuk
menghindari penafsiran yang berbeda, maka konsep tersebut harus diberi definisi.
Definisi operasional menurut indriantoro merupakan penetuan gagasan
sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Setiap dari pernyataan dari variabel
yang diteliti menggunakan skala yang dikenal dengan Skala Likert. Skala Likert tidak
hanya mengkatagorikan variabel kedalam kelompok, tetapi juga melakukan rangking
terhadap kategori. Skala ini umumnya menggunkan lima tingkatan (Ghozali,2006).
Alternatif jawaban pada pernyataan adalah sebagai berikut :
1. Jawaban sangat setuju diberi nilai 5
2. Jawaban Setuju diberi nilai 4
3. Jawaban Ragu-ragu diberi nilai 3
4. Jawaban Tidak Setuju diberi nilai 2
5. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi nilai 1
8
Metode Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Karena
terdapat tiga variabel independen. Hal ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
serta adanya hubungan antara kejadian yang satu dengan kejadian yang lainnya.
Dalam pengelolaan data, proses perhitungan regresi menggunakan bantuan SPSS 21.
Persamaan yang diperoleh dalam analisis data tersebut adalah sebagai berikut :
Diminta
Y1 : stress kuliah
β1,β2,β3 :Koefisien Regresi
X1: Perilaku belajar
X2: kecerdasan emosional
X3 : Kecerdasan sosial
e : Standar Eror (Faktor penganggu)
Uji Reabilitas dan Validitas
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas
juga mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul
dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Pengujian validitas dipergunakan dengan
membandingkan nilai probabilitas hasil penelitian dengan batas signifikan yaitu 5%.
Uji validitas yang akan digunakan penulis untuk mengukur validitas dengan
melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau
variabel. Untuk melihat kevalidan suatu pertanyaan dapat dilihat Cronbach Alpha
pada kolom Correlated Item- Total Correlation. Dengan perhitungan r tabel. Jika r
hitung > r tabel maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan
valid(Ghozali, 2006:45). Menggunakan Produk momen dengan rumus:
r-tabel = n=2
= 74-2
= 72 (0.2287)
Y1=a+β1X1+β2X2+β3X3+e
9
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Unit Analisis atau Observasi
Tabel 4.3
Pengujian Validitas variabel Perilaku Belajar X1
Variabel Item r hitung Syarat r
tabel
Keterangan
Perelaku belajar X1 1 0,48609 >0,228 Valid
2 0,489 >0,228 Valid
3 0,678 >0,228 Valid
4 0,748 >0,228 Valid
5 0,882 >0,228 Valid
6 0,882 >0,228 Valid
Pengujian Validitas Variabel Kecerdasan Emosional
Varibel Item r hitung R table Keterangan
Kecerdasan Emosional X2 1 0,698 >0,228
Valid
2 0,622 >0,228 Valid
3 0,642 >0,228 Valid
4 0,432 >0,228 Valid
5 0,369 >0,228 Valid
6 0,537 >0,228 Valid
Pengujian validitas variabel Kecerdasan sosial X3
Varibel Item r hitung Syarat r
tabel
Keterangan
Kecerdasan sosial
(X3)
1 0,293 >0,228 Valid
2 0,370 >0,228 Valid
3 0,749 >0,228 Valid
4 0,603 >0,228 Valid
5 0,749 >0,228 Valid
6 0,678 >0,228 Valid
10
Pengujian validitas variabel Stres Kuliah Y
Variabel Item r hitung Syarat r tabel Keterangan
Stress Kuliah
(Y)
1 0,335 >0,228 Valid
2 0,480 >0,228 Valid
3 0,609 >0,228 Valid
4 0,593 >0,228 Valid
5 0,680 >0,228 Valid
6 0.585 >0,228 Valid
Hasil Uji Normlaitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 74
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
2.06427314
Most Extreme
Differences
Absolute .091
Positive .061
Negative -.091
Kolmogorov-Smirnov Z .784
Asymp. Sig. (2-tailed) .570
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant
)
8.868 5.141 1.725 .089
x1 -.029 .089 -.037 -.327 .745 .918 1.08
9
x2 .272 .118 .256 2.301 .024 .946 1.05
7
x3 .338 .112 .330 3.004 .004 .968 1.03
3
11
Berdasarkan Tabel 4.6 pengujian pada variabel terikat (Y), jika r hitung > r
tabel dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan valid, maka layak untuk digunakan
sebagai instrument penelitian.
4.2.1. Uji Reliabilitas
Suatu koesioner dikatakan reabel (handal) jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Instrumen yang
reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya, suatu variabel dikatakan
reliabel jika nilai alpha Cronbach adalah lebih besar dari 0,6 hasil uji reliabilitas
dapat dilihat pada tabel berikut :
Sumber : Output pengolahan data SPSS.V.21.(2016)
a. Dependent Variable: y
Variabel Cronbach’s alpha Keterangan
Perilaku belajar (X1) 0,733 Reliabel
Kecerdasan emosional (X2) 0,617 Reliabel
Kecerdasan sosial (X3) 0,684 Reliabel
Stres kuliah (Y) 0,617 Reliabel
Tabel 4.7
Pengujian Realibilitas Variabel Penelitian
12
Hasil Uji Glesjer
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8.868 5.141 1.725 .089
x1 -.029 .089 -.037 -.327 .745
x2 .272 .118 .256 2.301 .024
x3 .338 .112 .330 3.004 .004
a. Dependent Variable: y
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .564a .318 .288 2.108 2.088
13
Hasil Uji Analisis Regresi Liniear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3.803 3.837 .991 .325
SKOR_P -.070 .088 -.083 -.799 .427
SKOR_K
E
.686 .132 .529 5.206 .000
SKOR_K
C
.129 .103 .127 1.242 .218
Hasil uji T
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 119.597 3 39.866 5.213 .003b
Residual 535.281 70 7.647
Total 654.878 73
a. Dependent Variable: y
Hasil Uji Adjusted R2
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .564a .318 .288 2.108 2.088
Kesimpulan
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolera
nce
VIF
1
(Constant) 3.803 3.837 .991 .325
SKOR_P -.070 .088 -.083 -.799 .427 .895 1.117
SKOR_KE .686 .132 .529 5.206 .000 .945 1.058
SKOR_KC .129 .103 .127 1.242 .218 .931 1.074
a. Dependent Variable: SKOR_S
14
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya,maka dapat diambil kesimpulannya sebagai berikut :
1. Hasil pengujian secara persial membuktikan bahwa Perilaku Belajar memiliki
pengaruh terhadap Stres kuliah
2. Secara parsial Kecerdasan Emosional berpengaruh signifikan terhadap Stres
Kuliah
3. Secara parsial Kecerdasan Sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap Stres
kuliah
4. Secara Simultan Perilaku Belajar, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Sosial
memiliki pengaruh terhadap Stres Kuliah.
5. Berdasarkan nilai Adjusted R2
dari hasil analisis dengan SPSS 21 sebesar
0,288. Dengan demikian besar pengaruh yang diberikan oleh variabel Perilaku
Belajar, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Sosial terhadap Stres Kuliah
adalah sebesar 28,8 sedangkan sisanya dipengaruhi oleh factor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka saran yang dapat
peneliti berikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang agar
lebih meningkatkan dan mengembangkan kurikulum jurusan akuntansi dalam
menunjang pengetahuan dan kemampuan mahasiswa.
2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan pengembangan dengan
menaambah kan variabel lain, menanbahkan jumlah responden agar
mendapatkan hasil yang lebih baik dan menambah kan jumlah pernyataan
kuesioner untuk mempermudah apabila terjadi masalah dalam melakukan uji
kuesioner sehingga dapat dilakukan penyelesaian.
Kelemahan penelitian
Penelitian ini hanya melakukan survei melalui kuesioner tanpa dilengkapi
dengan metode pengumpulan data lainnya untuk keakuratan data yang diteliti seperti
wawancara. Peneliti memberikan saran agar metode pengumpulan dats selanjutnya
dapat dilengkapi dengan metode lainnya seperti wawancara agar data yang
dikumpulkan lebih akurat.
15
DAFTAR PUSTAKA
Arsawan, Edi Wayan. 2013. Pengaruh perilaku Belajar dan Kecerdasan Emosional
Terhadap Stres Kuliah. Universitas Poli Teknik Bali.
Ghozali , imam, 2007. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS.
Semarang. Badan penerbit universitas Diponegoro
Hery. 2008. Pengantar Akuntansi 1. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Jakarta.
Hanifah dan Syukriy, Abdullah. 2001. Pengaruh Perilaku Belajar terhadap Prestasi
Akademik Mahasiswa Akuntansi. Media Riset Akuntansi, Auditing, dan
Informasi. Volum,1, No. 3, 63-86.
Indriaty, N.2013. pengaruh Persepsi mahasiswa tentang metode Mengajar,
kemandirian dan Lingkungan Belajar terhadap prestasi Masiswa jurusan
Akuntansi Angkatan 2010 Universitas Maritim Raja Ali Haji. Jurnal
Akuntnasi.
Lesmana,F.B. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kepercayaan Diri Terhadap
Pemahaman Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Jember.
Mardahlena. 2007. Pengaruh kecerdasan emosional (pengendalian diri, motivasi,
empati, dan keterampilan sosial ). Skripsi. Universitas Budi luhur. Jakarta
Marita, dkk. 2008. Kajian empiris atas perilaku belajar dan kecerdasan emosional
dalam mempengaruhi stres kuliah mahasiswa akuntansi. Simposium
akuntansi nasional X1pontianak.
Nugraha,A,P.2013 Pengaruh Perilaku Belajar terhadap tingkat pemahaman
Akuntansi.Universitas Jamber. Skripsi Akuntansi Jamber
Rachmi , filia, 2010. Pengaruh kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan
perilaku belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Skipsi fakultas
ekonomi. Universitas Diponegoro semarang.
Saryanti, Endang. 2010. Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar, Efikasi Diri dan
Kecerdasan Emosional yang Beroengaruh pada Stres Kuliah pada
16
Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi di Surakarta. Jurnal Akuntansi.
Surakarta: STIE AUB Surakarta.
Wirartha, I Mide. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. C.V. Andi Offset.
Bandung.
WWW.Google. Com.