Post on 05-Oct-2021
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM)
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn KELAS XI SMA PGRI SUNGGUMINASA
KABUPATEN GOWA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
OLEH:
MIRANDA
105430013015
JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Miranda
Nim : 10543 00130 15
Jurusan : Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn)
Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif
dan Menyenangkan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PPKn
Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibutkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 27 Agustus 2019
Yang Membuat Pernyataan
Miranda
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTASKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Miranda
Nim :10543 00130 15
Jurusan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Fakultas : Keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, 27 Agustus 2019
Yang Membuat Perjanjian
Miranda
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Tidak ada yang tidak mungkin bila kita yakin
Karena setiap proses tidak akan pernah mengkhianati hasinya
Mulailah dari mana Anda berada.
Gunakan apa yang anda miliki.
Lakukan apa yang Anda bisa
Kupersembahkan karya ini untuk :
Kedua orang tua, saudaraku, dan teman-temankku
atas doa, motivasi dan dukungannya sehingga
penulis terus berusaha dan menggapai cita-cita.
ABSTRAK Miranda, 105430013015, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan dalam Meningkatkan Hasil Belajar PPKn pada Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa. Skripsi. Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan FKIP Univrsitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Muhajir dan Pembimbing II Jumiati Nur.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen :. Adapun masalah utama dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan metode Pembelajaran konvesnsional PPKn pada Siswa Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa, (2) Bagaimana pengaruh penerapan Model Pembelajaran PAKEM dalam meningkatkan hasil belajar PPKn pada siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui penerapan metode Pembelajaran konvensinoal PPKn Pada Siswa Kelas XISMA PGRI Sungguminasa. (2) Untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Pembalajaran PAKEM dalam meningkatkan hasil belajar PPKn pada siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa. Dengan teknik pengumpulan data adalah: Tes, Observasi, Angket.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) pembelajaran PAKEM pada mata
pelajaran PPKn di SMA PGRI Sungguminasa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran. (2) penerapan model pembelajaran PAKEM pada mata pelajaran PPKn di SMA PGRI Sungguminasa sangat berpengaruh pada hasil pembelajaran PPKn. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa 86,30 sehingga dapat di simpulkan bahwa setalah melakukan penerapan model pembelajaran PAKEM pada siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa mengalami peningkatan pada hasil belajar siswa. Kata Kunci : Penerapan Model Pakem dan Hasil belajar PPKn
ABSTRACT Miranda, 105430013015, The Effect of Implementing Active, Creative,
Effective and Enjoyable Learning Models in Improving Learning Outcomes of PPKn in Class XI of SMA PGRI Sungguminasa, Gowa Regency. Thesis. Department of Citizenship Education FKIP University of Muhammadiyah Makassar. Supervisor I Muhajir and Supervisor II Jumiati Nur.
This research is an experimental research: The main problems in this study
are (1) How is the application of conventional PPKn Learning methods in Class XI High School Students PGRI Sungguminasa, (2) How is the effect of applying the PAKEM Learning Model in improving the PPKn learning outcomes in Class XI High School students in PGRI Sungguminasa.
The purpose of this study are: (1) To find out the application of PPKn Conventionalino Learning Method in Class XISMA PGRI Sungguminasa students. (2) To determine the effect of the application of PAKEM Learning Model in improving the learning outcomes of PPKn in class XI students of SMA PGRI Sungguminasa. The data collection techniques are: Test, Observation, Questionnaire.
The results showed: (1) PAKEM learning in PPKn subjects at SMA PGRI
Sungguminasa can be more active in the learning process. (2) the application of the PAKEM learning model in PPKn subjects at Sungguminasa High School PGRI is very influential on the PPKn learning outcomes. Can improve student learning outcomes 86.30 so that it can be concluded that after implementing the PAKEM learning model in class XI students of SMA PGRI Sungguminasa has increased student learning outcomes.
KEYWORDS: Implementation of Model Pakem and Learning Outcomes PPKn
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberi berbagai karunia dan nikmat yang tak terhingga kepada
seluruh makhluk-Nya.Salam dan Shalawat kita hanturkan kepada junjung kita
Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihiwasallam yang merupakan panutan kita
sampai akhir zaman. Dengan keyakinan itu penulis dapar menyelesaikan
kewajiban akademik dalam penulisan Skripsi
Meskipun upaya-upaya untuk tersusunnya Skripsi yang baik telah
dilakukan secara maksimal akan tetapi sebagai manusia biasa tentu ada
kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam penuliasan Skripsi ini. Penyelesaian
Skripsi ini tentukan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, saya ucapkan terima
kasih banyak kepada kedua orang tua Alm Abbas dan Rapia dan saudara yang
telah berdoa memotivasi, dan memberi nasihat da tiada hentinya penulis dalam
proses pencarian ilmu. Kepada Dr. Muhajir,M.Pd dan Dra. Jumiati Nur, M.Pd.,
pembimbing I dan pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan
serta memotivasi untuk penyelesai skripsi sehingga selesainya skripsi ini.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim SE MM Rektor Unversitas
Muhammadiyah Makassar
2. Erwin Akib, M.Pd., dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Dr. Muhajir M.Pd Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganeegaraan Universitas Muhammmadiyah Makassar.
4. Dosen PPKn yang telah membimbing kami dari awal kuliah sampai
skripsi.
5. Dr. Muhajir, M. Pd., Auliah Andika Rukman, SH., MH, Dr. A. Rahim,
SH., M. Hum dan Dr. Andi Sugiarti, M.Pd. selaku dewan penguji.
Ucapan dan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan
skepada kepala sekolah SMA PGRI Sungguminasa dan ibu Nurhaeda selaku guru
PPKn yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman seperjuanganku St
Hairunisa dan Suryani yang telah menemani dalam suka maupun duka dan
teman-teman rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan angkatan 2015 atas segala kebersamaan, motivasi, saran dan
bantuannya kepada penulis telah memberikan pelangi dalam suka hidup.
Akhir kata penulis mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak
agar dapat menjadi masukan yang bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
pembaca pada umumnya semoga segala usaha kita bernilai ibadah di sisi Allah
SubhanahuWata;alaAmiiiin. Makassar, 27 Agustus 2019
Penulis
MIRANDA 105430013015
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
SURAT PERYATAAN. ................................................................................. iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan masalah ............................................................................... 5 C. TujuanPenelitian ................................................................................. 5 D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 7
A. KajianPustaka ...................................................................................... 7 1. Hasil penelitian yang relevan ......................................................... 7 2. Pengertian Belajar Dan Pembelajaran ............................................ 8 3. Pengertian Pembelajaran PPKn ...................................................... 13 4. Pengertian Model Pembelajaran PAKEM ...................................... 16
B. KerangkaPikir ..................................................................................... 32 C. Uji Hipotesis………………………………………………………... 33 D. DefinisiOperasionalVariabel ............................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 35
A. Jenis desain dan Penelitian .................................................................. 35 B. Waktu dan Lokasi Penelitian .............................................................. 35 C. Sumber Data penelitian ....................................................................... 35 D. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 36 E. Desain Penelitian ................................................................................. 37 F. InstrumenPenelitian............................................................................. 38
G. TeknikPengumpulan Data ................................................................... 39 H. TeknikAnalisis Data ............................................................................ 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 45
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 45 B. Pembahasan………………………………………………………… . 78
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 82
A. Kesimpulan ......................................................................................... 82 B. Saran .................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Siswa Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa ..................... 41
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas XI IPA Eksperimen .... 45
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas XI IPS Kontrol ........... 46
Tabel 4.3 Karakteristik Siswa Kelas XI IPA Eksperimen ........................ 47
Tabel 4.4 Karakteristik Siswa Kelas XI IPS Kontrol ............................... 48
Tabel 4.5 Nilai Hasil Respon Belajar Siswa Kelas XI IPA Eksperimen .. 49
Tabel 4.6 Nilai Hasil Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol.......... 50
Tabel 4.7 Hasil Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen ........................ 51
Tabel 4.8 Hasil Respon Siswa Kelas XI IPS Kontrol ............................... 52
Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen ....... 53
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Kelas
Eksperimen ............................................................................... 56
Tabel 4.11 Rekapitulasi Peningkatan Nilai Siswa Pada Kelas Eksperimen. 57
Tabel 4.12 Klasifikasi Gain Ternormalisasi Pada Kelas Eksperimen....... 58
Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Kontrol ............ 59
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Kelas
Kontrol .................................................................................... 61
Tabel 4.15 Rekapitulasi Peningkatan Nilai Siswa Pada Kelas Kontrol .... 62
Tabel 4.16 Klasifikasi Gain Ternormalisasi Pada Kelas Kontrol ............. 63
Tabel 4.17 Analisis Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen SMA PGRI
Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn Pada
Pertanyaan Ke-1 ....................................................................... 64
Tabel 4.18 Analisis Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen SMA PGRI
Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn Pada Pertanyaan
Ke-2 ......................................................................................... 65
Tabel 4.19 Analisis Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen SMA PGRI
Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn Pada Pertanyaan
Ke-3 .......................................................................................... 65
Tabel 4.20 Analisis Respon Siswa Kelas XI SMA IPA Eksperimen PGRI
Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn Pada Pertanyaan
Ke-4 .......................................................................................... 66
Tabel 4.21 Analisis Respon Siswa Kelas XI SMA IPA Eksperimen PGRI
Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn Pada Pertanyaan
Ke-5 .......................................................................................... 67
Tabel 4.22 Analisis Respon Siswa Kelas XI SMA IPA Eksperimen PGRI
Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn Pada Pertanyaan
Ke-6 .......................................................................................... 68
Tabel 4.23 Analisis Respon Siswa Kelas XI SMA IPA Eksperimen PGRI
Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn Pada Pertanyaan
Ke-7 .......................................................................................... 68
Tabel 4.24. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA
PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada
Pertanyaan Ke-1 ....................................................................... 70
Tabel 4.25. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA
PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada
Pertanyaan Ke-2 ....................................................................... 70
Tabel 4.26. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA
PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada
Pertanyaan Ke-3 ....................................................................... 71
Tabel 4.27. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA
PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada
Pertanyaan Ke-4 ....................................................................... 72
Tabel 4.28. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA
PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada
Pertanyaan Ke-5 ....................................................................... 73
Tabel 4.29. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA
PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada
Pertanyaan Ke-6 ....................................................................... 73
Tabel 4.30. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA
PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada
Pertanyaan Ke-7 ....................................................................... 74
DAFTAR GAMBAR
Kerangka Pikir .......................................................................................... 37
DAFTAR LAMPIRAN
1. Instrumen Lembar Observasi, Test, angket
2. RPP
3. Silabus
4. Profil SMA PGRI Sungguminasa
5. Visi dan Misi SMA PGRI Sungguminasa
6. Struktur Organisasi SMA PGRI Sungguminasa
7. Data Guru
8. Data Siswa
9. Dokumentasi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia pada saat sekarang inisangatlah dipengaruhi oleh globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang pesat, selain membawa dampak positif juga membawa dampak negatif, hal itu bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi sangat membantu dalam kemajuan pendidikan di Indonesia agar mampu bersaing ditingkat internasional. Pada sisi yang lain, bisa mengurangi mutu pendidikan di Indonesia. Semakin terbukanya lapangan lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari berbagai macam Negara yang masuk ke Indonesia membuat keyakinan akan kualitas pendidikan nasional berkurang, secara bersamaan dengan disadari maupun tidak mengurangi rasa nasionalisme dalam diri, sehingga menganggap pendidikan nasioanal kurang memberikan jaminan untuk masa depan. Hal ini di buktikan dengan tidak sedikitnya para komunitas pelajar Indonesia yang sedang melanjutkan studi di luar negeri.
Untuk menanggulangi hal tersebut di atas, maka kebijakan pendidikan nasioanl haruslah dapat memberikan kemudahan dan membuka akses seluas-luasnnya bagi seluruh masyarakat agar mendapatkan pendidikan yang sangat layak.Ada banyak berbagai masalah pendidikan yang menjadi catatan penting dan memerlukan perhatian khusus diantara menyangkut masalah kebijakan pendidikan.Anak Indonesia, tenaga pendidik atau guru, relevansi pendidikan, mutu pendidik, pemeratan, menejemen pendidikan dan pembiayaan pendidikan.
Sekolah dapat dimisalkan sebagai lapangan yang dapat menghasilkan suatu produk atau hasil. Sebelum diolah, sekolah terlebih dahulu menerima masukan atau saran dan bahan mentah yaitu calon siswa. Potensi-potensi yang ada dalam diri calon siswa inilah yang nantinya akan dikembangkan kualitasnya melalui proses model pembajaran agar menghasilkan lulusan atau produk yang baik. Proses inilah yang sangat penting untuk dicermati dari masa ke masa dan terus ditingkatkan kualitasnya. Dengan demikian, maka perlu adanya pendekatan pembelajaran yang akan menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif agar pembelajaran lebih bermakna, sehingga dapat melahirkan generasi-generasi penerus yang handal dan mampu menyesuaikan serta mampu beradaptasi dengan tuntutan zaman.
Guru atau tenaga pendidik harus mampu menerapkan Model-Model Pembelajaran dengan berbagai jenis pendekatan, metode, dan penggunaan alat-alat peraga, atau media secara efektif dan kreatif pada seluruh aspek yang akan dikembangkan pada diri anak didiknya, antara lain aspek aktif, kreatif dan efektif dan siswa yang sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa. Seorang guru harus memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas pembelajaran
yang akan dilaksanakannya didalam kelas. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, seorang guru dapat memikirkan atau membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki gaya mengajar. Untuk memenuhi hal tersebut diatas, seorang guru dituntut agar mampu mengelola proses belajar mengajar yang dapat memberikan rangsang atau stimulusi kepada siswa sehingga ingin belajar karena memang siswa sebagian subjek utama dalam pembelajaran dikelas.
Seorang guru diharapkan mampu mengembangkan suasana Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan bagi siswa untuk mengkaji hal yang dapat menarik minat dan motivasi siswa sehingga mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar dikelas. Pakem atau singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan merupakan suatu Model Pembelajaran yang dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan kreatifitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan. Penggunaan Model PAKEM dapat diterapkan berbagai macam mata pelajaran, tak terkecuali dalam mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn). Banyak siswa yang kurang begitu antusias mengikuti mata pelajaran PPKn, mereka menganggap mata pelajaran PPKn membosankan karena merupakan pelajaran menghafal, metode yang diterapkan kurang begitu menarik dan berfariasi sehingga tidak bisa membawa mereka untuk ikut berpartisipasi secara langsung atau aktif dalam pembelajaran dikelas.
Pada umumnya seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran PPKn selama ini menggunakan cara atau metode yang kurang bervariasi dan cenderung monoton, sehingga peserta didik mudah merasa jenuh serta kurang bersemangat. Hal ini akan mengakibatkan perhatian, motivasi dan minat siswa terhadap pelajaran menurun untuk itu perlu adanya keanekaragaman dalam menyajian dalam materi pembelajaran. Berhubungan hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar PPKn pada siswa dalam segi pengetahuan, perilaku dan keterampilan.Kepekaan dan kejelian dalam membaca situasi oleh guru sangat diharapkan untuk merubah pandangan siswa yang selama ini pelajaran PPKn dianggap sebagai pelajaran yang membosankan dirubah menjadi pelajaran yang sangat menyenangkan sehingga motivasi dalam diri siswa dapat muncul kembali.Motivasi dapat merupakan dorongan dasar yang menggerakkan seorang individu untuk bertingkah laku. Jadi motivasi merupakan kebutuhan merupakan yang artinya setiap individu termotivasi untuk melakukan sesuatu aktivitas yang merupakan kebutuhannya.Oleh karena itu, perbuatan seseorang didasarkan atas motivasi yang mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya, termasuk dalam hal belajar.
Oleh karena, itu pengguna Model PAKEM dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang baik, sebab dalam Model PAKEM, aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran seorang guru harus dapat menciptakan suasana dimana siswa dapat aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan pendapat yang
dapat menghasilkan suatu gagasan atau ide yang cemerlan. Proses aktif dalam belajar dari pengajar sangat penting bagi usaha meningkatkan ilmu dan pengetahuan, bukan seperti proses pasif yang selama ini berkembang, karena siswa yang hanya dipaparkan materi melalui metode ceramah saja sehingga siwa tidak dapat ikut terlibat secara langsung atau aktif, hal ini sangat bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif siswa sangatlah penting dalam pembentukan generasi penerus yang kreatif dan berguna bagi dirinya secara pribadi maupun bagi orang lain.
Berdasarkan uraian masalah diatas, maka dilakukan penelitian terhadap ”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif Dan
Menyenangkan (PAKEM) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PPKn Pada Siswa Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa”. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan metode Pembelajaran konvensional PPKn pada
Siswa Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa?
2. Bagaimana pengaruh penerapan Model Pembelajaran PAKEM dalam
meningkatkan hasil belajar PPKnpada siswa kelas XI SMA PGRI
Sungguminasa?
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penerapan metode Pembelajaran konvensional PPKn
Pada Siswa Kelas XISMA PGRI Sungguminasa.
2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Pembalajaran PAKEM
dalam meningkatkan hasil belajar PPKnpada siswa kelas XI SMA PGRI
Sungguminasa.
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
a). Manfaat praktis
1. SMA PGRI Sungguminasa
Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam menerapkan
Model PAKEM selanjutnya. Tidak hanya pada mata pelajaran PPKn saja, tetapi
jika memungkinkan dapat juga diterapkan pada mata Pelajaran yang lain.
2. Bagi Jurusan PPKn
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang sangat
berarti bagi kemajuan pendidikan yang berupa pengetahuan tentang karakteristik
pelaksanaan PAKEM di SMA Sungguminasa, khususnya pada mata Pelajaran
PPKn dan dijadikan sebagai bahan revisi bagi perkembangan penelitian
selanjutnya
b).Manfaat teroritis
Untuk memberikan masukan tentang upaya dan strategi yang dapat
dilakukan oleh peneliti selanjutnya dalam memecahkan permasalahan yang sama
dan masih ada kaitanya dengan Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
PAKEM.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Kajian Teori
1. Hasil Penelitian Relevan Sebelum adanya penelitian ini, ada penelitian atau tulisan yang telah
dilakukan oleh penulis atau peneliti sebelumnya yang membahas tentang metode PAKEM, seperti pada: 1) Ayi Suherman “Model Pembelajatran PAKEM Dalam Pendidikan Jasmanin Di
Sekolah Dasar” Desain pengembangan Model Pembalajaran PAKEM
merupakan model pengembangan kemampuan aktivitas dan kreativitas siswa
yang berkenaan dengan aspek pendahuluan, pengembangan, pengulangan,
pembaharuan, cooling down dan umpan balik. Sedangkan kegiatan
pembelajaran memiliki langkah-langkah berikut: orientasi, pelacakan,
konprontasi, inkuiri, akomodasi, dan transfer. Hasil penelitian belajar
dikembangkan berdasarkan tujuan kemampuan dan keterampilan gerak siswa
2) Aslida (2017) “Penerapan Model Pembelajaran PAKEM Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Pada Materi Sepak Bola Siswa Kelas IV SD Negeri 013
Merkasari” Dilihat dari nilai terendah pada siklus I untuk mata pelajaran penjas
40-90 sebanyak 13,8% dan nilai tertinggi antara 80-90 sebanyak 11, 1%
sedangkan siklus II nilai terendah antara 50-59 sebanyak 13,8%. Hasil
penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan Model Pembelajaran
PAKEM dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan hasil belajar siswa
pada pelajaran penjas.
2. Belajar Dan Pembelajaran
Belajar dan Pembelajaran merupakan aktivitas utama dalam proses
pendidikan. Pendidikan secara nasional di Indonesia didefinisikan sebagai usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran, agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang di perlukan baik untuk diri peserta didik itu sendiri
maupun untuk masyarakat, bangsa dan negarannya.
Kelangsungan proses interaksi yang bersifat edukatif antara peserta didik
dengan guru dalam proses pembelajarannya, dibutukan komponen-kompenen
pendukung yang sekaligus mencirikan terjadinya interaksi edukatif tersebut.
Komponen dimaksudkan adalah tujuan yang ingin dicapai, bahan/pesan yang
menjadi isi interaksi, peserta didik yang aktif mengalami proses pembelajaran,
guru yang melaksanakan proses pembelajaran, metode untuk mencapai tujuan
pembelajaran, situasi yang memungkinkan proses pembelajaran berjalan dengan
baik, dan penilaian terhadap hasil interaksi dalam proses pembelajaran.
Belajar dan pembelajaran berlangsung dalam suatu proses yang dimulai
dengan perencanaan berbagi komponen dan perangkat pembelajaran agar dapat
implementasikan dalam bentuk interaksi yang bersifat edukatif, dan diakhiri
dengan evaluasi untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
a. Pengertian Belajar
Menurut (Dimyati dan Mudjiono:1996). Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan
belajar, dimana pihak yang mengajar adalah guru dan belajar adalah siswa yang berorientasi pada kegiatan mengajar materi yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran.
1. Tujuan Belajar
Menurut pendapat (Udin. S. Winataputra:2008). Tujuan belajar dapat diartikan
sebagai suatu kondisi perubahan tingkah laku dari individu setelah individu
tersebut melaksanakan proses belajar. Melalui belajar diharapkan dapat terjadi
perubahan ( peningkatan) bukan hanya pada aspek kongitif, tetapi juga pada aspek
lainnya.
2. Ciri-ciri Belajar
a. Pelaku belajar adalah siswa yang bertindak untuk belajar atau
pembelajaran.
b. Tujuan dari belajar yaitu memperoleh hasil belajar dan pengalaman
hidup.
c. Proses belajar berasal dari internal atau dalam diri individu.
d. Tempat individu untuk belajar sembarang, alias dimana saja.
e. Waktu individu atau seseorang tau belajar adalah sepanjang hayat
(sampai kapan pun).
f. Syarat terjadinya yaitu adanya motivasi untuk belajar.
g. Tindakan belajar dapat dikatakan berhasil jika dapat memecahkan
masalah.
h. Kegunaan belajar bagi pembelajaran yaitu meningkatkan martabat
pribadi. hasil dari belajar sebagai dampak dari pengajaran dan
pengiring. (Dimyati Dan Mudjiyono :2013)
a) Perubahan yang bersifat permanen perubahan perilaku yang diperoleh dari
proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat
dalam dirinya.
b) Perubahan yang bertujuan dan terarah individu melakukan kegiatan
belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek
maupun tujuan jangka panjang.
c) Perubahan perilaku secara menyeluruh perubahan perilaku belajar bukan
hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk
memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampilan.
3. Prinsip-prinsip Belajar
Banyak teori dan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh para ahli yang
satu dengan yaang lainnya memiliki persamaan dan juga perbedaan.Dari berbagai
prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip relatif berlaku umum yang dapat
kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu
meningkatkan keterampilan mengajar.
a) Perhatian Dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar. Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat.Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbulnya motivasinya untuk mempelajari bidang tersebut.
b) Keaktifan
Keatifan itu beragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati.
c) Keterlibatan Langsung/Berpengalaman
Dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerucut pengelamannya mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung.
d) Pengulangan
Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akanberkembangan. Sepertinya halnya pisau yang selalu diasahakan menjadi tajam, maka daya-daya yang akan yang latih dengan pengadaan pengulangan-pengulangan akan menjadi sempurna.
e) Tantangan
Tantangan yang didapati dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.
f) Balikan Dan Penguatan
Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengalami dan mendaptkan hasil yang baik. Hasil, apa lagi yang baik, akan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya.
g) Perbedaan Individual
Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswaa memiliki perbedaan satu dengan yaang lain. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara hasil belajar siswa.
b. Pengertian Pembelajaran.
Menurut Sutikno (2013) Mengertikan Pembelajaran sebagai upaya untuk
membelajarkan siswa. Dalam pengertian lain, pembelajaran adalah usaha-usaha
yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses
belajar dalam diri siswa.
1. Ciri-ciri Pembelajaran
Ciri-ciri Pembelajaran menurutEggen&Kouchak (2012) sebagai berikut:
a. Guru menjadipengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui,
mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan
perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi
berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan.
b. Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam
pelajaran.
c. Aktivitas-aktivitas guru sepenuhnya didasarkan pada pengajar Guru secara
aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada guru dalam
menganalisis informasi
d. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan
keterampilan berpikir.
e. Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan
f. dan gaya mengajar guru.
2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pada hakikatnya mempunyai kedudukan yang sangat penting. Tujuan
pembelajaran ini merupakan landasan bagi: Menurut pendapat (Sagala, Syaiful
DR.,H.,M.Pd. : 2008)
a. Penetuan isi (materi) bahan ajar.
b. Penetuan dan pengembangan strategis pembelajaran.
3. Peran Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran.
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasikan
suatu strategis pembelajaran. Tanpa guru sebagus apapun strategis atau ide apapun
startegis, ini tidak akan terwujud tampa adanya guru yang berperan didalamnya.
3. Pembelajaran PPKn
a). Pembelajaran PPKn
Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-
kultural bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Menurut (Amran, A: 2016) Pendidikan
Kewarganegaraan mengalami perkembangan sejarah yang sangat panjang, yang
dimulai dari Civic Education, Pendidikan Moral Pendidikan, Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan.
Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada
budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk
perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Landasan PPKn adalah Pancasila dan UUD 1945, yang berakar pada nilai-
nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, tanggap pada tuntutan perubahan
zaman, serta Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
b).Tujuan Pembelajaran PPKn
Tujuan Mata Pelajaran Kewarganegaraan adalah sebagai berikut:
1) Berpikir secara kritis, rasonal ,dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
2) Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggungjawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lain.
4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
c).Ruang Lingkup Pembelajaran PPKn
Ruang lingkup mata pelajaran PPKn meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara,
sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan
jaminan keadilan.
2) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tertib
di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah,
norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan
peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
3) Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM.
4) Kebutuhan warganegara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan
warganegara.
5) Konstitusi negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan
dasar negara dengan kostitusi.
6) Kekuasaan dan Politik meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem
politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem
pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokarasi.
7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi
terbuka.
4. Model Pembelajaran PAKEM
a.Model Pembelajaran Menurut Mills (dalam Suprijono: 2011) Model adalah bentuk representasi
akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan Model. Model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem..
Pengertian model pembelajaran adalah kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya. Hal ini sesuai dengan Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar negara pendidikan menangah, pasal 2.
Model pembelajaran bisa juga diartikan sebagai seluruh rangkaian penyajian materi yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran sendiri memiliki makna yang lebih luas dari pada strategis, metode atau sekedar prosedur pembelajaran.
Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam model pembelajaran dari yang sederhana sampai model yang sangat kompleks dan rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya. Beberapa contoh model-model pembelajaran diantaranya adalah ceramah, diskusi, demonstrasi, studi kasus, bermain peran (role play) dan lain sebagainya yang bisa diterapkan. Semuanya memiliki kelemahan dan kelebiha masing-masing.
Model pembelajaran merupakan landasan praktis pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulumdan implikasinya pada tingkat operasional dikelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru dikelas.
Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut (Arends,2016) Model Pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefenisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. 1. Ciri-ciri Model Pembelajaran
Adapun Menurut Rofa’ah (2016:71) Ciri-ciri Model Pembelajaran Sebagai
Berikut:
a. Rasional terotik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembngan.
b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
2. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran
Dalam praktek semua model pembelajaran bisa dikatakan baik jika
memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Semakin kecil upaya yang dilakukan guru dan semakin besar aktivitas
belajar siswa, maka hal itu semakin baik
b. Semakin sedikit waktu yang diperlukan guru mengaktifkan siswa belajar
juga semkin baik.
c. Sesuai dengan cara belajar siswa yang dilakukan
d. Dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru
e. Tidak satupun metode yang paling sesuai untuk segala tujaun, jenis materi,
dan proses belajar yang ada. (Abdillah:2015)
3.Manfaat Model Pembelajaran
Menurut Adisusilo, Sutarjo (2013:56) sebagai berikut:
a. Nilai memberi tujuan atau arah ke mana kehidupan harus menuju.
b. Nilai memberi aspirasi atau inspirasi kepada seseorang untuk hal yang
berguna.
c. Nilai mengarah seseorang untuk bertingkah laku atau bersikap sesuai
dengan moralitas masyarakat.
d. Nilai menarik itu, memikat hati seseorang untuk di pikirkan
e. Nilai mengusik perasaan.
f. Nilai terkait dengan keyakinan atau kepercayaan seseorang.
g. Suatu nilai menuntut adanya aktivitas sesuai dengan nilai.
h. Suatu nilai menuntut adanya aktivitas sesuai dengan nilai.
i. Nilai biasanya muncul dalam kesadaran.
4). Kelompok dan Jenis-jenis Model Pembelajaran
Ada sejumlah pandangan atau pendapat berkenaan dengan model pembelajaran yang perlu kita kaji untuk memperluas pemahaman dan wawasan kita sehingga kita dapat semakin fleksibel dalam menetukan salah satu beberapa Model Pembelajaran yang tepat.Aunurrahman (2016:147) aktivitas belajar mengajar dapat dijabarkan dari 4 Model utama yaitu:
a). The Classical Model, dimana guru lebih menitikberatkan peranannya dalam
pemberian informasi melalui mata pelajaran dan materi pelajaran yang
disajikannya.
b). The Technological Model, yang lebih menitikberatkan peranan pendidikan
sebagai transmisi informasi, lebih dititi beratkan untuk mencapai kompetensi
individual siswa.
c). The Personalised Model, dimana proses pembelajaran dikembangkan dengan
memperhatikan minat, pengalaman dan perkembangan siswa untuk
mengaktualisasikan pontesi-pontesiindividualistasnya.
d). The Interaction Model, dengan menitikberatkan pola interdepensi antara guru
dan siswa sehungga tercipta komunikasi dialogis di dalam proses pembelajaran.
Berikut ini di uraikan beberapa diantara contoh kelompok Model-model Pembelajaran yang dapat diterapkan guru secara sinergis melalui aktivitas Pembelajaran yang dikelolanya. 1. Kelompok model interaksi sosial (social interaction models)
Model interaksi sosial adalah suatu model pembelajaran yang beranjak dari pandangan bahwa segala sesuatu tidak terlepas dari realitas kehidupan, individu tidak mungkin melepaskan dirinya dari interaksi dengan orang lain. Karena itu proses pembelajaran harus dapat menjadi wahana untuk mempersiapkan siswa agar dapat berinteraksi secara luas dengan masyarakat.Kelompok interaksi sosial ini meliputi sejumlah model yaitu:
a) Intvestigasi Kelompok (Group Investigation)
b) Bemain Peran (Rolen Playing)
c) Model Penelitian Yurisprudensi (Jurisprodential Inquiry)
2. Kelompok Model pengolahan Informasi (Information ProcessingModel)
Kelompok Model pengolahan informasi salah satu kelompok Model Pembelajaran yang lebih menitikberatkan pada aktivitas-aktivitas yang lebih terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran. Ada beberapa bentuk model yang
dapat di pertimbangkan guru untuk diterapkan di dalam proses pembelajaran yang termasuk kelompok ini model:
Berpikir induktif (inductive thiking)
a. Pencapaian konsep (concept attainment)
b. Memorisasi
c. Advance oraganizers
d. Penelitian Ilmiah (Scienitific inquiry)
f. Inquiry trainin
e. Synectics
3. Kelompok Model Personal (The Personal Family Model)
Model personal dikembangkan dengan beberapa tujuan esensial:
a) Untuk mengarahkan perkembangan dan kesehatatan mental dan emsional
melalui pengembangan rasa percaya diri dan pandangan realistik tentang
dirinya, dengan membangun rasa empati dirinya terhadap orang lain.
b) Pengembangan keseimbanganproses pendidikan beranjak dari kebutuhan dan
aspirasi siswa sendiri, menempatkan siswa sebagai partner di dalam menetukan
apa yang ia pelajari dan bagaimana ia mempelajarinya
c) . Mengembangkan aspek aspek khusus kemampuan berpikir kualitatif, seperti
kreativitas, ekspresi-ekspersi pribadi
4. Kelompok Model-model Sistem Perilaku
Model Pembelajaran behavioral pada mulanya dikembangkan pada eksprimen terhadap kondisi yang bersifat klasikal.
Terdapat beberapa bentuk Model yang termasuk kelompok Model ini yaitu: a) Belajar Tuntas (Mastery Learning)
b) Pengajaran langsung (DircetInstreuction)
c) Simulasi (Simulation)
b. PAKEM 1. Pengertian PAKEM
Menurut pandangan (Suprijono 2011:11) Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) adalah pembelajaran yang bermakna yang dikembangkan keterkaita antara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik. Beriorentasi untuk menggali dan mengembangkan potensi terbesar siswa dengan metodologi pembelajaran yang mengedepankan kreatifitas, efektif dalam pencapaian target dan kualitas serta menyenangkan dalam prosesnya, sehingga anak bisa memahami materi dengan nyaman, senang dan ceria.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif siswa dalam membangun pengetahuannya, bukan proses yang hanya menerima ceramah guru tentang pengetahuan, sehingga jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk berperan aktif maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Peran aktif siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Seseorang bisa dikatakan kreatif apabila ia secara konsisten dan terus menerus menghasilkan sesuatu yang kreatif, yaitu hasil/orisinal dan sesuai dengan keperluan kreativitas siswa bisa dilihat pada kemampuannya dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan. Selain itu Kreativitas siswa juga bisa dilihat dari kecerdasan dalam mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas.
Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidaklah efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif maka pembelajaran tersebut tidak ubahnya sepertinya bermain biasa
Sementara itu Ciri-ciri yang paling menonjol dalam PAKEM adalah sebagai berikut: a) Adanya sumber belajar yang beranekaragam.
b) Sumber belajar yang beragam tersebut kemudian didesain skenario
pembelajaran dengan berbagai kegiatan.
c) Hasil kegiatan pembelajaran berupa karya-karya individu atau kelompok siswa
dipajang di kelas.
d) Aktivitas pembelajaran yang bervariasi secara aktif
e) .Dalam mengerjakan berbagai tugas, para siswa baik secara individual maupun
kelompok, mencoba mengembangkan kreativitas mereka semaksimal mungkin.
f) . Dalam menjalanka aktivitas, terlihat antusiasme dan rasa senang siswa.
Serangkaian kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tersebut sering disebut dengan pendekatan Pembelajaran PAKEM adalah salah satu pendekatan yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap dan pemahamannya dengan penekan belajar samba bekerja. Sementara guru, menggunakan berbagi sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan dan efektif.
Fokus PAKEM adalah pada kegiatan siswa dalam grup, individu, dan kelas, partisipasi di dalam proyek, penelitian, penelidikan, penemuan, dan beberapa macam strategis yang dibatasi dari imaginasi guru.
Secara garis besar, gamabaranpakem adalah sebagai berikut: a) Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang menggembangkan pemahaman
dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
b) Guru menggunakan berbagai alat dan car memebangkitkan semangat,
termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan
pembelajaran menarik, menyenangkan cocok bagi siswa.
c) Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang
lebih menarik serta menyediakan pojok baca.
d) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk
cara belajar kelompok.
e) Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecehan
suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasanya, dan melibatkan siswa dalam
menciptakan lingkungan sekolah.
PAKEM diterapkan di sekolah untuk menghasilkan lulusan yang dimiliki sejumlah keterampilan yang beragam, yang nantinya diperlukan untuk menjalani kehidupan di masa yang akan datang. Untuk menjamin keberhasilan proses pembelajaran, maka proses belajar mengajar di kelas haruslah dirancang agar
mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan.
2. Tujuan PAKEM
Tujuan PAKEM adalah untuk menciptakan lingkungan yang
menyenangkan dengan menyiapkan siswa memperoleh keterampilan,
pengetahuan, dan sikap untuk persiapan kehidupan masa depannya. Kegiatan
PAKEM mengeksplorasikan pengelolahan kelas aktif, strategi dan teknik
pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk
berpikir.(Rusman, 2014:322)
3. Prinsip-prinsip PAKEM
Pembelajaran mengaktifkan peserta didik, mendorong, kreativitas peserta
didik dan guru, pembelajaranya efektif, pembelajarannya menyenangkan
utamanya bagi peserta didik.dan prinsip-prinsip PAKEM antara lain. (Ismail, Arif.
2008:46-47)
a) Mengalami: peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun
emasional
b) Komunikasi: kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi
antara guru dan peserta didik.
c) Interaksi: kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya interaksi multiarah
d) Refleksi: kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik kembali apa
telah dilakukan.
4. Karakteristik PAKEM
Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan) adalah sebuah Model Pembajaran yang memungkinkan peserta
didik mengerajakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan keterampilan,
sikap dan pemahaman berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk
pemanfaatan lingkungan suapaya pembelajaran lebih menarik menyenangkan, dan
efektif.
PAKEM dijadikan sembagai Model Pembelajaran yang mempunyai
karakteristik tersendiri dan rasa cocok untuk diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar dikelas. (Hartono 2013:148-162) karakteristik dalam Model
Pembelajaran PAKEM sebagai berikut.
a). Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang memerlukan keterlibatan penuh semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spritual. Guru harus berkreasi sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan, serta melakukan kegiatan yang mampu memberikan pengalaman langsung. Siswa yang aktif berupaya untuk membangun pengetahuannya sendiri.Siswa didorong untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri. sebuah proses belajar dikatakan aktif (aktiv eleraning) apabila
mengandung beberapa point:
1. Keterlekatan pada tugas (commitment). Dalam hal ini, materi, metode, dan
strategis pembelajaran hendaknya bermanfaat bagi siswa (meaningful), sesuai
dengan kebutuhan siswa (relevan), dan bersifat/memiliki keterkaitan dengan
penting pribadi (personal).
2. Tanggung jawab (responsibility). Dalam hal ini, sebuah proses belajar perlu
memberikan wewenang kepada siswa untuk berpikir kritis secara bertanggung
jawab, sedangkan guru lebih banyak mendengar dan menghormati Ide-ide
siswa, serta mmberikan pilihan dan peluang kepada siswa untuk mengambil
keputusa sendiri.
3. Motivasi (motivation). Proses belajar hendaknya lebih mengembangkan
motivasi siswa. Motivasi intrinsik adalah dan keadaan yang berasal dari dalam
diri siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar.
b). Pembelajaran Kreatif
pembelajaran kreatif tak hanya terpaku pada kurikulum. Pembelajaran kreatif menekakankan pada proses terciptanya kreativitas. Imajinasi dan nalar sisw ataupun guru sama-sama dikembangkan.Tak ada batas yang mampu menghalangi terciptanya kreativitas karena ruang kreatif akan terciptanya dalam ruangan yang bebas dan tanpa banyak aturan. Tak heran dalam perjalanannya, guru yang kreatif selalu melakukan tindakan-tindakan baru di luar rambu-rambu kurikulum.
Guru kreatif selalu mengembangkan kegiatan belajar yang beragam. Proses belajar yang berlangsung di depan kelas bagi guru kreatif tak hanya cukup menyampaikan materi an sich, tapi juga mempunyai rasa tanggung jawab untuk mengunggah, menginspirasi, dan memotivasi siswa untuk melakukan eksperimentasi dan berkreasi dalam hidupnya.
Guru kreatif juga tidak tergantung pada satu elemen pendidikan yang tidak pokok, layaknya harus ada LCD. Guru kreatif akan membuat alat bantu belajar meskipun sederhana. Fasilitasnya yang mumpuni dan gedung sekolah yang mewah bukan ukuran utama bagi guru kreatif.
c). Pembelajaran Efektif
Efektivitas menjadi poin penting dalam proses pembealajaran. Efektif tidaknya sebuah pembelajaran bisa dilihat dari jauh mana sasaran minimal dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan itu tercapai. Pembelajaran disebut efektif ketika pembelajaran telah mencapai tujuan yang diinginkan dalam jasapendidikan, seperti pada penguasaan IPTEK sebagai bahan ajar, pembentukan keterampilan atau kemampuan belajar yang lebih efektif dan efisien.Dan apabila mampu memberi pengalaman baru bagi siswa atau pun bagi guru.
Agar proses pembelajaran menjadi efektif, ada beberapa hal yang patut dimiliki guru, antara lain sebagai berikut: 1) Menguasai materi dengan baik
2) Menguasai strategis dengan baik
3) Memahami gaya belajar siswa
4) Memotivasi siswa
5) Memahami tujuan pembelajaran
6) Tidak monoton dalam menggunakan metode
7) Mengajarkan cara mengajari sesuatu
8) . Melakukan penilaian dengan baik
d). Pembelajaran Menyenangkan
Pembelajaran menyenangkan adalah situasi di mana siswa merasa nyaman,
tenang, dan tak ada tekanan dalam belajar.Pembelajaran menyenangkan
akanselalumenggungah rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu. Siswa akan fokus
terhadap materi pelajaran. Sekolah akan menjadi tempat yang selalu dirindukan
dan guru akan selalu menjadi sosok dinanti-nantikan kehadirannya.
Pembelajaran menyenangkan membutuhkan dukungan pengelola kelas serta penggunaan media pembelajaran.Kelas yang artistik dan dilengkapi dengan fasilitas yang mencukupi berpengaruh terhadap iklim pembelajaran. Pembelajaran menyenangkan dapat juga tercipta karena guru mampu menyeseuaikan proses pembelajaran dengan karakteristik siswa dan mampu membangun suasana humoris di dalam kelas.
Pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola hubungan yang baik antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Guru memposisikan sebagai mitra belajar siswa, sehingga dapat menciptakan suasana yang demokratis yang tidak ada beban dalam proses pembelajaran.
Untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan guru harus mampu merancang pembelajaran dengan baik,memilih materi yang tepat memilih dan mengembangkan strategis yang dapat melibatkan siswa secara optimal. Selain itu juga harus bisa menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan, sehingga siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan rasa aman, dan nyaman tanpa adanya rasa takut dan tertekan.
Pembelajaran menyenangkan perlu dipahami artinya secara luas, bukan berarti hanya ada lelucon, banyak bernyanyi, atau tepuktangna yang meriah.Pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran yang diminati oleh siswa.Siswa merasa nyaman, aman, dan asyik.perasaan yang mengasyikan mengandung unsur dorongan keingintahuan yang di sertai upaya mencari tahu sesuatu.Adapun ciri pokok pembelajaran menyenangkan Adanya lingkungan yang rileks, menyenangkan, tidak membuat tegang, aman, menarik, dan tidak membuat
siswa ragu melakukan sesuai meskipun keliru untuk mencapai keberhasilan yang tinggi sebagai berikut: 1) Terjaminnya ketersediaan materi pelajaran dan metode yang relevan.
2) Terjaminnya ketersediaan materi pelajaran dan metode yang relevan.
3) Terlibat seluruh indera dan aktivitas otak kiri serta kanan
4) Adanya situasi belajar yang menantang bagi siswa untuk berpikir jauh
kedepan dan mengeksplorasi materi yang sedang dipelajari
e). Penerapan PAKEM Guru mempunyai peran vital terhadap terciptanya pembelajaran berbasis
PAKEM. Keterampilan guru untuk mengemas pembelajaran menjadi penetuan.Kalau guru tidak menguasai banyak strategis dan metode pembelajaran, PAKEM tidak bisa diterapkan dengan efektif PAKEM. Membutuhkan guru yang mampu membangun suasana dengan dinamis dengan memanfaatkan beberapa fasilitas ruangan, dan sarana penunjang lainnya.
Secara psikologis-pedagogis, Penerapan PAKEM dalam proses belajar mengajar, diyakni dan telah terbukti berdasarkan pengalaman memiliki dampak positif terhadap penguatan hasil belajar, kesan mendalam, dan tahan lama dalam memori peserta didik sehingga tidak mudah lupa terhadap pengetahuan yang telah diperolehnya, atau dalam bahasa psikologis belajar dikenal dengan istilah long term memory. Di samping itu, dari sisi pendidik, penerapan PAKEM dengan sendirinya akan semakin memotivasi pendidik sebagai manager,fasilitator, motivator, inspirator, trasformator, dan pembelajaran yang memiliki leraning tradition yang kuat untuk secara terus menerus mengembangkan diri dan meningkatkan diri dan meningkatkan profesionalitasnya f). faktor Yang Mendorong Diterapkannya PAKEM
Disamping hal yang tersebut di atas, masih terdapat faktor lain yang
menjadi pendorong diterapkannya PAKEM, yaitu antara lain:
a) Adanya lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan PAKEM.
b) .Digunakan pakem sebagai strategi pembelajaran di sebagai besar sekolah
c) Adanya hubungan kerja yang harmonis dan kondusif
d) Adanya partisipasi dari masyarakat yang besar bagi penerapan PAKEM
e) Adanya dukunga dana bantuan langsung (block grant)
B. Kerangka Pikir
Kondisi sekarang adalah pembelajaran masih bersifat konvesionalyaitu
guru kepada siswanya bahwa guru menggunakan metode yang kurang bervariasi
dan cenderung monoton sehingga peserta didik mudah merasa jenuh serta kurang
bersemangat dalam proses pembelajaran PPKn. Juga menggunakan metode
tradisional yang mengakibatkan perhatian, motivasi dan minat siswa terhadap
pelajaran menurun. Sehingga hasil belajar siswa tidak sesuai yang di harapkan
yang berdasarkan tujuan dari materi pembelajaran PPKn Tentunya hal itu sebagai
faktor pendorong untuk diterapkannya.pembelajaran dengan menggunakan model
PAKEM (Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).Yaitu siswa
terlibat dalam aktivitas Model PAKEM sebagai prosesPembelajaranPPKn pada
siswa. Model pembelajaran hal ini siswa mampu mengolah materi pelajaran PPKn
dalam mengembangkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran agar supaya
hasil belajar siswa dapat meningkat. Maka tentunya dengan hasil belajar siswa
dari segi pengetahuan, perilaku, dan keterampilan dapat bermanfaat baik dalam
diri sendiri terhadap orang lain dan lingkungannyaUntuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada alur bagan berikut ini :
Adapun alur-alur bagan sebagai berikut:
C.Uji Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan penelitian yang
diturunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat. Hipotesis merupakan
dugaan sementara dari jawaban rumusan masalah penelitian.jadi hipotesis dalam
penelitian ini adalah terdapat pengaruh penerapan model PAKEM dalam
meningkatkan bila diterapkan Model Pembelajaran PAKEM dalam meningkatkan
hasil belajar PPKn siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa Kab Gowa.
Pembelajaran PPKn
Penerapan Model
PAKEM
Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran PPKn
Hasil belajar Siswa
MeningkatBELAJARBELAJARSIS
WSmeningkat
Penerapan Metode Konvensional
D.Definisi Operasional Variabel
Defenisi Operasional adalah variabel penelitian dimaksudkan untuk
memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis adapun
variabel penelitian sebagai berikut:
1. Model PAKEM
Model PAKEM merupakan rancangan atau pola yang digunakan dalam
menyusun kurikulum, kegiatan pembelajaran, mengatur materi yang diajarkan,
dan memberi petunjuk pada guru dalam proses pembelajaran.
2. Hasil belajar PPKn pada siswa kelas XI
Seluruh efisien dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di
sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan hasil
belajar.
Hasil belajar merupakan kemampuan internal yang meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan
orang itu melakukan sesuai kemampuannya.
Hasil belajar PPKn adalah wujud dari pencapaian indikator yang didapat
setelah proses balajar mengajar PPKn.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Secara sederhana penelitian
eksperimen adalah penelitian yang mencari pengaruh dari suatu perlakuan yang
diberikan. Sugiyono (2014:107) menjelaskan bahwa metode penelitian
eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI Sungguminasa
Kabupaten Gowa dan dilaksanakan kurang lebih selama dua (2) bulan. Alasan
saya mengambil lokasi penelitian di SMA PGRI Sungguminasa karna
pembelajaran belum diterapkan model PAKEM di sekolah tersebut jadi
bagaimana seorang mampu mengembangkan potensi yang dimiliki siswa.
C. Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian sebagai berikut adalah:
1. Sumber data Primer (Primary Data) merupakan sumber data yang
diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara
mengumpulkan data secara langsung dapat dilakukan dengan observasi
langsung.
2. Sumber data Sekunder (Secondary Data) merupakan sumber data
penelitian (diperoleh dan catat oleh pihak lain), yang berupa catatan atau
laporan historis yang telah tersusun dalam arsip ( data documenter) yang di
publikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Seperti literatur atau
naskah akademik, Koran, Majalah, famflet dan sejenisnya.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek /subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yan ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyona,2015:117).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 2 (dua) SMA
PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa.
Tabel 1.1. Data Siswa Kelas XI Di SMA PGRI Sungguminasa
No. Kelas Jumlah Siswa
1. XIIPA 30 Orang
2. XI IPS 30 Orang
Jumlah 60 Orang
Berdasarkan jumlah kedua kelas SMA PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa
terserbut, maka populasinya adalah 60 orang siswa.
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah adalah teknik claster
random sampling. Dirandom Dari seluruh siswa kelas XISMA PGRI
Sungguminasa Kabupaten Gowa. dan hanya diambil 2 kelas sebagai sampel
penelitian. Dari 2 kelas yang terpilih sebelumnya, dirandom lagi untuk
menentukan kelas yang menjadi kelas eksperimen dan kelas yang menjadi kelas
kontrol. Dalam hal ini terpilih kelas XI IPA sebagai kelompok eksperimen dan
satu kelas yaitu kelas XI IPS sebagi kelas kontrol. Saya memilih kelas XI IPA
Sebagai kelas eksprimen karena tidak banyak siswa yang aktif dan kreatif dalam
proses pembelajaran sehingga membuat saya termotivasi untuk menerapakan
model PAKEM dan kelas XI IPS sebagai kelas kontrol dengan menggunakan
pembelajaran konvesional.
Table 1.2
Data Sampel Siswa Kelas XI Di SMA PGRI Sungguminasa
NO KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL
1 XIIPA XI IPS
Berdasarkantabel diatas, maka yang menjadisampeleksperimenadalah
kelas XI IPA dengan jumlah 30 orang, sedangkan kelompok kontrol adalahkelas
XI IPS dengan jumlah 30 orang.
E. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini dipilih dua kelompok siswa yang homogen darisegi rata-rata kelompok hasil tes. Kelompok pertama sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kedua sebagai kelompok kontrol. Kelompok kontrol disini adalah kelompok yang diberikan pelakuan dengan mengguakan model PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,Efektif dan Menyenangkan ), sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang diberi perlakuan dengan menggunakan pengajaran konvensional.
Untuk lebih jelasnya desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 1. Model Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan Observasi
E XI1 01
K XI2 02
Sumber Hasil Penelitian 2017
Keterangan:
E = Kelompok Eksperimen (menggunakan Model PAKEM)
K = Kelompok Kontrol (menggunakan pembelajaran Konvensional)
XI1 = Perlakuan yang diberikan kepada eksperimen berupa Model PAKEM
XI2 = Perlakuan yang diberikan pada kelas kontrol berupa pembelajaran
Konvensional
O1 =Observasi pada kelas eksperimen
O2 = Observasi pada kelas kontrol
F. Instrument Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Lembar Observasi
untuk mengamati aktivitas siswa dan mengukur hasil belajar siswa dan
penilaian setiap aspek interaksi antara siswa serta instrumen ini juga digunakan
untuk mendapatkan data penilaian tentang Pengaruh Penerapan Model PAKEM
dalam meningkatkan Hasil Belajar PPKn yang digunakan. Untuk
mengetahui apa saja yang dilakuka siswa selama proses pembelajaran berlangsung
dengan waktu yang telah ditentukan, peneliti menggunakan lembar observasi
aktivitas siswa.
2. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar merupakan suatu alat ukur yang berisi pertanyaan-
pertanyaan yang setiap butir pertanyaan tersebut mempunyai jawaban atau
ketentuan yang dianggap benar. Dan tes hasil belajar supaya kita bisa mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa setelah selesai proses belajar mengajar
berlangsung.
3. Angket
Angket merupakan instrumen pencarian data yang berupa pertanyaan
tertulis yang memerlukan jawaban tertulis. Instrumen disusun berdasarkan
indikator yang dapat mengungkapkan tingkat kemandirian belajar siswa.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data. Penelitian ini peneliti menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai lembar pengamatan yang digunakan
untuk mengukur kemandirian belajar siswa selama proses pembelajaran siswa
berlangsung.
2. Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-atauran yang sudah ditentukan. 2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai lembar pengamatan yang digunakan
untuk mengukur kemandirian belajar siswa selama proses pembelajaran siswa
berlangsung.
3. Lembar Angket
Lembar angket merupakan lembar yang berisi pertanyaan yang akan di
ajukan pada responden dari hasil pembelajaran pada saat penelitian berlangsung.
H. Teknik Analisis Data Teknis analisis data yang digunakan untuk menganalisis data diperoleh
adalah dengan menggunakan analisis statistika deskriptif dan statistik inferensial. 1. Analisis Statistika Deskriptif
Analisis Statistika Deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan skor
hasil belajar PPKn yang diperoleh dari masing-masing kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol .
Analisis statistika deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang diperoleh. Hal-hal yang dideskripsikan yaitu
hasil belajar siswa, serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
a. Analisis data hasil belajar
Hasil belajar siswa yang meliputi: nilai tertinggi, nilai terrendah, nilai
rata-rata, rentang, median, standar deviansi, dan tabel distribusi frekuensi. Kriteria
yang digunakan untuk menentukan hasil belajar adalah :Menurut standar
kategorisasi Departemen Pendidikan Nasional (Ayudiah : 2007) yang dinyatakan
dalam tabel berikut.
Tabel 3.2 Kategori Standar KetuntasanMinimal Hasil Belajar PPKn
Siswa Kelas XI (Dua) SMA PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa.
Nilai Hasil Belajar Kategori
0-64 Sangat Rendah
65-74 Rendah
75-84 Sedang
85-94 Tinggi
95-100 Sangat Tinggi
Sumber: (SMA PGRI Sungguminasa)
Hasil belajar PPKn siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar
secara individual dan klasikal. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas apabila
memiliki nilai paling sedikit 70 dari skor ideal 100 sesuai dengan KKM (kriteria
ketuntasan minimal) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah, sedangkan
ketuntasan klasikal tercapai apabila minimal 80% siswa di kelas tersebut telah
mencapai skor paling sedikit 70
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎x 100%
b. Analisis data aktivitas siswa
Data hasil pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dianalisis dengan melihat rata-rata aktivitas hasil penagamatan. Artinya tingkat aktivitas siswa dihitung dengan cara menjumlah nilai tiap aspek kemudian membaginya dengan banyak aspek yang dinilai.
Adapun langkah-langkah untuk menentukan persentase rata-rata aktivitas sisawa adalah sebagai berikut: 1. Menentukan banyaknya siswa yang aktif dalam proses pembelajaran
2. Mencari persentase aktivitas siswa, dengan menggunakan rumus (Mutmainnah,
2016:33).
𝑠 = 𝑋
𝑁𝑋 100%
Keterangan : S = presentase aktivitas siswa X = banyaknya siswa yang aktif N = jumlah seluruh siswa pada kelas yang diberikan treatment
Kriteria jumlah siswa dalam pembelajaran dikatakan aktif apabila jumlah siswa yang aktif telah mencapai≥75%.
2. Analisis Statistik Inferensial
Sugiyono (2015: 209) menyatakan bahwa “statistik Inferensial”adalah
teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi”. Teknik ini dimaksudkan untuk pengujian hipotesis penelitian. Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas sebagi uji prasyarat. a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara spesisifik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Untuk pengujian tersebut digunakan uji Anderson Darly atau Kolmogorow Smirnow dengan menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05,dengan syarat: Jika Pvalue ≥ a =0,05 maka distribusinya adalah normal. Jika Pvalue < a =0,05 maka distribusinya adalah tidak normal b. Uji Gain Ternomalisasi
Untuk mengetahui seberapa besar ketuntasan hasil belajar siswa, diuji dengan menggunakan rumus Normalized Gain:
𝑔 = 𝑆𝑆𝑝𝑜𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑆𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑆𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑆𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Dengan g adalah gain yang dinormalisasi (N-Gain), skor posttest nilai rata-rata hasil belajar siswa setelah menerapkan Model PAKEM, skor pretest adalah nilai rata-rata hasil belajar siswa sebelum menerapkan Model PAKEM dan skor maksimal adalah nilai skor maksimal ideal.
Tinggi rendahnya gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Jika g ≥ 0,7, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori tinggi
2) Jika 0,7 ˃ g ≥ 0,3 maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori sedang,
dan
3) Jika g < 0,3 maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori rendah.
Keterangan :
𝜇g = Parameter skor rata-rata gain ternomalisasi kriteria pengambilan keputusan
adalah :HO diterima jika P-Value ˃𝛼dan HO ditolak jika P-Value ≤ 𝛼,dimana 𝛼=5%. Jika
P-Value<𝛼berarti peningkatan hasil belajar PPKn siswa mencapai 0,30.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Deksripsi pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti untuk
mendapatkan data hasil peneliti yaitu pada pertemuan pertama peneliti
memberikan uji prestest terlebih dahulu kepada siswa dan akhir pertemuan
peneliti memberikan uji posttest dan membagikan angket kepada siswa. Dengan
begitu peneliti dapat meraih data hasil belajar siswa.
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas XI IPA Eksperimen
No. Aspek Yang Diamati Frekuensi
Ya Tidak 1. Peserta didik menulis tes hasil yang diberikan oleh
guru 28 3
2. Peserta didik memperhatikan guru pada saat pembelajaran berlangsung
30 0
3. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
26 4
4 Peserta didik mengemukkan pendapatnya 24 6 5. Peserta didik saling menghargai pendapat orang lain 24 6 6. Dalam proses pembelajaran siswa lebihaktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan 22 8
7. Penanaman sikap tanggung jawab dalammengerjakan tugas, mengerjakan hasil ulangan, dan menaati tata tertib sekolah
26 4
Rata-Rata Jumlah 26 4 Sumber : Dokumentasi dan Observasi
Dari Tabel tersebut memberikan informasi aktivitas siswa kelas XI IPA
bahwa rata-rata jumlah siswa yang yang melakukan aktivitas adalah 26 siswa.
Sementara yang melakukan aktivitas negatif sebanyak 4 siswa. Frekuensi Peserta
didik memperhatikan guru pada saat pembelajaran berlangsung termasuk paling
banyak terlihat pada jumlah siswa sebanyak 30. Adapun aktivitas paling rendah
adalah aktivitas dalam proses pembelajaran siswa lebihaktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan hanya 22 siswa.
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas XI IPS Kontrol
No Aspek Yang Diamati Frekuensi
Ya Tidak
1. Peserta didik menulis tes hasil yang diberikan oleh guru 22 8
2. Peserta didik memperhatikan guru pada saat
pembelajaran berlangsung
24 6
3. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 19 11
4 Peserta didik mengemukkan pendapatnya 20 10
5. Peserta didik saling menghargai pendapat orang lain 18 12
6. Dalam proses pembelajaran siswa lebihaktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan
22 8
7. Penanaman sikap tanggung jawab dalammengerjakan
tugas, mengerjakan hasil ulangan, dan menaati tata tertib
sekolah
21 9
Jumlah 21 9
Dari Tabel tersebut memberikan informasi aktivitas siswa kelas XI IPS
bahwa rata-rata jumlah siswa yang yang melakukan aktivitas adalah 21 siswa.
Sementara yang melakukan aktivitas negatif sebanyak 9 siswa. Frekuensi Peserta
didik memperhatikan guru pada saat pembelajaran berlangsung termasuk paling
banyak terlihat pada jumlah siswa sebanyak 24. Adapun aktivitas paling rendah
adalah peserta didik saling menghargai pendapat orang lain hanya 18 siswa.
1. Analisis Statistik Responden Kelas Eksperimen
Tabel 4.3. Karakteristik Siswa Kelas XI IPA Eksperimen
No Responden Umur Jenis Kelamin
L P 1 Aks 16 √ 2 Asz 16 √ 3 Asr 16 √ 4 Ab 16 √ 5 Ar 16 √ 6 Cjs 16 √ 7 Dny 16 √ 8 Er 17 √ 9 Faa 16 √
10 Gsp 15 √ 11 Ha 16 √ 12 Hr 16 √ 13 Ih 17 √ 14 Isn 17 √ 15 Kba 16 √ 16 Lnj 16 √ 17 Mar 16 √ 18 Mkt 16 √ 19 Mp 17 √ 20 Mpa 16 √ 21 Mrm 17 √ 22 Myi 17 √ 23 Nu 16 √ 24 Nh 16 √ 25 Nra 15 √ 26 Nsr 15 √ 27 Sal 16 √ 28 Sar 16 √ 29 Sr 15 √ 30 Tip 16 √
Jumlah Rata-rata
482 16
15 15
Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki
untuk kelas eksperimen sebanyak 15 orang dan jumlah responden perempuan
kelas eksperimen sebanyak 15 orang dengan rata-rata umur responden yang
berada dalam kelas eksperimen yaitu 16 tahun.
2. Karakteristik Kelas Kontrol
Tabel 4.4. Karakteristik Siswa Kelas XI IPS Kontrol
No Responden Umur Jenis Kelamin
L P 1 Ad 16 √ 2 Ara 16 √ 3 Aps 16 √ 4 Afh 17 √ 5 Ch 16 √ 6 Dh 16 √ 7 Gnp 16 √ 8 Isl 17 √ 9 ki 16 √
10 Kg 15 √ 11 Myj 16 √ 12 Mi 16 √ 13 Mis 17 √ 14 Mma 17 √ 15 Msr 16 √ 16 Na 16 √ 17 Na 16 √ 18 Nis 16 √ 19 Nuf 17 √ 20 Nf 16 √ 21 Nu 17 √ 22 Pn 17 √ 23 Ps 16 √ 24 Sr 16 √ 25 Sh 15 √ 26 Sao 15 √ 27 Ti 16 √ 28 Tn 16 √ 29 Mr 15 √ 30 Mfz 16 √
Jumlah Rata-rata
483 16,1
13 17
Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki
untuk kelas eksperimen sebanyak 13 orang dan jumlah responden perempuan
kelas eksperimen sebanyak 17 orang dengan rata-rata umur responden yang
berada dalam kelas ekperimen yaitu 16 tahun.
3. Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Tabel 4.5. Nilai Hasil Respon Belajar Siswa Kelas XI IPA Eksperimen
No Responden Nilai Hasil Belajar
Pretest Posttest 1 Aks 45 82 2 Asz 38 83 3 Asr 40 83 4 Ab 50 87 5 Ar 38 86 6 Cjs 43 83 7 Dny 45 87 8 Er 40 85 9 Faa 50 92 10 Gsp 43 86 11 Ha 55 92 12 Hr 50 93 13 Ih 55 88 14 Isn 55 92 15 Kba 48 86 16 Lnj 55 92 17 Mar 45 85 18 Mkt 45 87 19 Mp 45 90 20 Mpa 35 78 21 Mrm 38 81 22 Myi 49 86 23 Nu 40 87 24 Nh 43 83 25 Nra 40 85 26 Nsr 35 83 27 Sal 40 85 28 Sar 55 88 29 Sr 40 82 30 Tip 55 92
Rata-Rata 45,17 86,30
Dari tabel tersebut memberikan informasi aktivitas siswa kelas XI IPA
bahwa rata-rata pretest adalah 45,17 sedangkan rata-rata posttest adalah 86,30
dengan nilai siswa tertinggi adalah 93.
4. Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol
Tabel 4.6. Nilai Hasil Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol
No Nama Nilai Hasil Belajar
Pretest Posttest 1 Ad 45 80 2 Ara 45 82 3 Aps 40 79 4 Afh 50 83 5 Ch 45 79 6 Dh 35 75 7 Gnp 40 78 8 Isl 45 80 9 ki 50 78 10 Kg 45 82 11 Myj 35 75 12 Mi 43 76 13 Mis 45 78 14 Mma 42 76 15 Msr 48 74 16 Na 40 83 17 Na 40 77 18 Nis 45 75 19 Nuf 40 80 20 Nf 55 75 21 Nu 50 75 22 Pn 48 80 23 Ps 43 78 24 Sr 40 78 25 Sh 45 77 26 Sao 38 77 27 Ti 50 80 28 Tn 40 82 29 Mr 45 78 30 Mfz 50 78
Rata-Rata 44,07 78,27
Dari tabel tersebut memberikan informasi aktivitas siswa kelas XI IPA
bahwa rata-rata pretest adalah 44,07 sedangkan rata-rata posttest adalah 78,27
dengan nilai siswa tertinggi adalah 83.
5. Hasil Respon Siswa Kelas XI IPAEksperimen
4.7. Hasil Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen
Pertanyaan Jawaban/Respons Persentase Respons
SS4
S 3
TS 2
STS 1
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
Apakah anda lebih berani berani mengemukakan pendapat dalam pembelajaran ini?
18 8 4 0 60 26,7 13,3 0
Apakah anda lebih berani berani mengemukakan pendapat dalam pembelajaran ini?
18 8 4 0 60 26,7 13,3 0
Apakah anda lebih menghargai pendapat orang lain dalam pembelajaran ini?
25 3 2 0 83,3 10 6,7 0
Apakah anda lebih mudah mengerjakan soal pada pembelajaran PPKn dengan cara belajar seperti ini?
20 6 4 0 66,7 20 13,3 0
Apakah anda lebih suka belajar bersama teman-teman dikelas?
23 7 0 0 76,7 23,3 13,3 0
Apakah anda lebih senang belajar seperti ini?
20 9 1 0 66,7 30 3,3 0
Apakah anda lebih lebih berani mengajukan pertanyaan pada guru?
16 10 4 0 53,3 33,3 13,3 0
Rata-rata
20 7 3 0 66,18 24 6,32 0
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh informasi bahwa rata-rata
respon sangat setuju sebanyak 20 siswa atau 6618 %setuju sebanya7 siswa atau
24%, dan tidak setuju sebanyak 3 Siswa atau 6,32 %, serta sangat tidak setuju
siswa. pada item siswa lebih menghargai pendapat temannya merupakan respon
dengan persentase tertinggi yaitu 83,2% sedangkan item siswa lebih berani
mengajukan pertanyaan pada guru merupakan item dengan respon terendah yaitu
hanya 53,3%.
6. Hasil Respon Siswa Kelas XI IPS Kontrol
4.8. Hasil Respon Siswa Kelas XI IPS Kontrol
Pertanyaan
Jawaban/Respons Persentase Respons SS 4
S 3
TS 2
STS 1
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
Apakah anda lebih berani berani mengemukakan pendapat dalam pembelajaran ini?
16 10 4 0 53,3 33,3 13,3 0
Apakah anda lebih berani berani mengemukakan pendapat dalam pembelajaran ini?
17 5 8 0 56,6 16,6 26,6 0
Apakah anda lebih menghargai pendapat orang lain dalam pembelajaran ini?
24 4 2 0 80 13,3 6,6 0
Apakah anda lebih mudah mengerjakan soal pada pembelajaran PPKn dengan cara belajar seperti ini?
21 6 3 0 70 20 10 0
Apakah anda lebih suka belajar bersama teman-teman
19 9 2 0 63,3 30 6,6 0
dikelas? Apakah anda lebih senang belajar seperti ini?
21 8 1 0 30 26,6 3,3 0
Apakah anda lebih lebih berani mengajukan pertanyaan pada guru?
15 10 5 0 50 33,3 16,6 0
Rata-rata
19 7,48 3,57 0 57,5 25 10 0
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh informasi bahwa rata-rata
respon sangat setuju sebanyak 19 siswa atau 57,5 % setuju sebanya 7,48 siswa
atau 25%, dan tidak setuju sebanyak 3,57 Siswa atau 10%, serta sangat tidak
setuju tidak ada siswa dalam kategori ini. pada item siswa lebih menghargai
pendapat temannya merupakan respon dengan persentase tertinggi yaitu 80%
sedangkan item siswa lebih berani mengajukan pertanyaan pada guru merupakan
item dengan respon terendah yaitu hanya 50%.
7. Hasil Analisis Deskriptif
a) Hasil belajar siswa kelas Eksperimen
Deskripsi hasil belajar siswa, kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen
Statistik Pretest Posttest Ukuran sampel 30 30
Rata-Rata 45,17 86,30 Median 45,00 86,00 Modus 40,00 83,00
Std. Deviasi 6,46 3,83 Variansi 41,66 14,63 Range 20,00 15,00
Nilai Terendah 35,00 78,00 Nilai Tertinggi 55,00 93,00
Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa rata-rata pretest siswa kelas eksperimen adalah 45,17. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum nilai pretest tersebut berada pada kategori sangat rendah. Nilai median pretest sebesar 45,00 menunjukkan bahwa ada sekitar 50% siswa yang memperoleh nilai paling tinggi 45,00 atau paling rendah 45,00. Adapun nilai modus sebesar 40,00 menunjukkan bahwa perolehan nilai pretest siswa kelas eksperimen dengan frekuensi terbesar adalah 40,00. Berdasarkan nilai rata-rata, median dan modus, dapat dikatakan bahwa pada umumnya hasil pretest siswa kelas eksperimen berada dibawah rata-rata.
Selanjutnya, nilai rata-rataposttest siswa kelas eksperimen adalah 86,30. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum nilai posttest tersebut berada pada kategori tinggi, dengan demikian ada peningkatan perolehan nilai mean siswa dari pretest ke posttest. Nilai median posttest siswa sebesar 86,00 menunjukkan bahwa ada sekitar 50% siswa yang memperoleh nilai paling tinggi 86,00 atau paling rendah 86,00. Adapun nilai modus sebesar 83,00 menunjukkan bahwa posttestsiswa kelas eksperimen perolehan nilai dengan frekuensi terbesar adalah 83. Berdasarkan nilai mean, median dan modus, dapat dikatakan bahwa pada umumnya hasil posttest siswa kelas eksperimen berada di atas rata-rata.
Adapun histogram hasil belajar siswa untuk data pretest dan posttest yaitu:
Gambar 4.1 Histogram Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Selanjutnya pada tabel 4.7 diperlihatkan frekuensi hasil belajar kelas eksperimen.
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Kelas Eksperimen
Interval Kategori penguasaan
siswa
Pretest Posttest
Frekuensi Presentase
(%) frekuensi
Presentase (%)
0-64 Sangat Rendah 30 100 0 0,00 65-74 Rendah 0 0 0 0,00 75-84 Sedang 0 0 9 30,00 85-94 Tinggi 0 0 20 66,67 95-100 Sangat Tinggi 0 0 1 33,33
Jumlah 30 100 30 100,00
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua skor pretest siswa hanya berada dalam kategori sangat rendah saja.Tidak satupun siswa yang memperoleh skor dalam kategori rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.Sebaliknya untuk skor posttest, siswa memperoleh nilai posttest pada kategori sedang, tinggi, dan sangat tinggi.Hal ini memberikan indikasi bahwa terjadi peningkatan hasil belajar setelah diterapkan model pembelajaran PAKEM dikelas XI SMA PGRI Sungguminasa. Kemudian pada umumnya siswa berada pada ketegori tinggi dengan persentase 66,67.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa secara deskriptif terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran PAKEM dikelas XI SMA PGRI Sungguminasa.
Selanjutnya dari data pretest dan posttest berkaitan hasil belajar siswa
maka selanjutnya dilakukan analisis nilai gain terhadap peningkatan hasil belajar
siswa. Adapun hasil analisis tentang peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan
setelah menerapkan diterapkan model pembelajaran PAKEM di kelas XI SMA
PGRI Sungguminasaadalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Rekapitulasi Peningkatan Nilai Siswa pada Kelas Eksperimen
Statistik Gain Ukuran sampel 30
Rata-Rata 0,75 Median 0,75 Modus 0,73
Std. Deviasi 0,05 Variansi 0,01 Range 0,20
Nilai Terendah 0,66 Nilai Tertinggi 0,86
Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa rata-rata peningkatan nilai siswa untuk kelas eksperimen adalah 0,75. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum peningkatan nilai siswa dari pretes ke posttest tersebut berada pada kategori tinggi. Nilai median peningkatan nilai siswa sebesar 0,75 menunjukkan bahwa ada sekitar 50% siswa yang peningkatan nilainya paling tinggi 0,75 atau paling rendah 0,75. Adapun nilai modus sebesar 0,73 menunjukkan bahwa perolehan peningkatan nilai siswa untuk kelas eksperimen dengan frekuensi terbesar adalah 0,73.
Selanjutnya nilai rata-rata, median dan modus (gain), dapat dikatakan bahwa pada umumnya terjadi peningkatan nilai siswa untuk kelas eksperimen di atas rata-rata.
Adapun histogram data peningkatan hasil belajar siswa yaitu:
Gambar 4.2 Histogram Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Tabel 4.12 Klasifikasi Gain Ternormalisasi Pada Kelas Eksperimen
Koefisien normalisasi gain Jumlah siswa Persentase (%) Klasifikasi
g < 0,3 0 0,00 Rendah 0,3 ≤ g < 0,7 6 20,00 Sedang
g ≥ 0,7 24 80,00 Tinggi Jumlah 30 100,00
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua skor peningkatan nilai siswa hanya berada dalam 2 kategori saja, yaitu kategori sedang dan tinggi.Tidak satupun peningkatan nilai siswa yang memperoleh skor dalam kategori rendah.Hal ini memberikan indikasi bahwa secara klasikal terjadi peningkatan nilai siswa dari pretest ke posttest pada kelas eksperimen.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara deskriptif
terjadi peningkatan nilai siswa setelah diterapkan model pembelajaran PAKEM
dikelas XI SMA PGRI Sungguminasa.
b) Hasil belajar siswa kelas kontrol
Deskripsi hasil belajar siswa, kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini.
Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Kelas kontrol
Statistik Pretest Posttest Ukuran sampel 30 30
Rata-Rata 44,07 78,27 Median 45,00 78,00 Modus 45,00 78,00
Std. Deviasi 4,76 2,59 Variansi 22,69 6,69 Range 20,00 9,00
Nilai Terendah 35,00 74,00 Nilai Tertinggi 55,00 83,00
Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa rata-ratapretest siswa kelas kontrol adalah 44,07. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum nilai pretest tersebut berada pada kategori sangat rendah. Nilai median pretest sebesar 45,00 menunjukkan bahwa ada sekitar 50% siswa yang memperoleh nilai paling tinggi 45,00 atau paling rendah 45,00. Adapun nilai modus sebesar 45,00 menunjukkan bahwa perolehan nilai pretest siswa kelas eksperimen dengan frekuensi terbesar adalah 45,00. Berdasarkan nilai rata-rata, median dan modus, dapat dikatakan bahwa pada umumnya hasil pretest siswa kelas kontrol berada dibawah rata-rata.
Selanjutnya, nilai rata-rata posttest siswa kelas kontrol adalah 78,27. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum nilai posttest tersebut berada pada kategori sedang, dengan demikian ada peningkatan perolehan nilai mean siswa dari pretest ke posttest namun tidak signifikan. Nilai median posttest siswa sebesar 78,00 menunjukkan bahwa ada sekitar 50% siswa yang memperoleh nilai paling tinggi 78,00 atau paling rendah 78,00. Adapun nilai modus sebesar 78,00 menunjukkan bahwa posttest siswa kelas kontrol perolehan nilai dengan frekuensi terbesar adalah 78. Berdasarkan nilai rata-rata, median dan modus, dapat dikatakan bahwa pada umumnya hasil posttest siswa kelas kontrol berada di atas rata-rata namun tidak terlalu signifikan.
Adapun histogram hasil belajar siswa untuk data pretest dan posttest yaitu:
Gambar 4.3 Histogram Data Hasil Belajar Siswa Kelas kontrol Selanjutnya pada tabel 4.11 diperlihatkan frekuensi hasil belajar kelas kontrol.
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Kelas Kontrol
Interval Kategori penguasaan
siswa
Pretest Posttest
Frekuensi Presentase
(%) Frekuensi
Presentase (%)
0-64 Sangat Rendah 30 100 0 00,00 65-74 Rendah 0 0 1 3,33 75-84 Sedang 0 0 29 96,67 85-94 Tinggi 0 0 0 0,00 95-100 Sangat Tinggi 0 0 0 0,00
Jumlah 30 100 30 100,00
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua skor pretest siswa hanya berada dalam kategori sangat rendah saja.Tidak satupun siswa yang memperoleh skor dalam kategori rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.Sebaliknya untuk skor posttest, siswa memperoleh nilai posttest pada kategori rendah dan sedang.Hal ini memberikan indikasi bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol namun sangat rendah. Kemudian pada umumnya siswa berada pada ketegori sedang dengan persentase 96,67.
Selanjutnya dari data pretest dan posttest berkaitan hasil belajar siswa
maka selanjutnya dilakukan analisis nilai gain terhadap peningkatan hasil belajar
siswa. Adapun hasil analisis tentang peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan
setelah pada kelas kontroladalah sebagai berikut:
Tabel 4.15 Rekapitulasi Peningkatan Nilai Siswa pada Kelas kontrol
Statistik Gain Ukuran sampel 30
Rata-Rata 0,61 Median 0,62 Modus 0,60
Std. Deviasi 0,06 Variansi 0,01 Range 0,28
Nilai Terendah 0,44 Nilai Tertinggi 0,72
Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa rata-rata peningkatan nilai siswa untuk kelas kontrol adalah 0,61. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum peningkatan nilai siswa dari pretes ke posttest tersebut berada pada kategori tinggi. Nilai median peningkatan nilai siswa sebesar 0,62 menunjukkan bahwa ada sekitar 50% siswa yang peningkatan nilainya paling tinggi 0,62 atau paling rendah 0,62. Adapun nilai modus sebesar 0,60 menunjukkan bahwa perolehan peningkatan nilai siswa untuk kelas kontrol dengan frekuensi terbesar adalah 0,60.
Selanjutnya nilai rata-rata, median dan modus (gain), dapat dikatakan
bahwa pada umumnya terjadi peningkatan nilai siswa untuk kelas kontrol.
Adapun histogram data peningkatan hasil belajar siswa yaitu:
Gambar 4.4 Histogram Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas
Kontrol
Tabel 4.16 Klasifikasi Gain Ternormalisasi pada Kelas Kontrol
Koefisien normalisasi gain Jumlah siswa Persentase (%) Klasifikasi g < 0,3 0 0,00 Rendah
0,3 ≤ g < 0,7 29 96,67 Sedang g ≥ 0,7 1 3,33 Tinggi Jumlah 30 100,00
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua skor peningkatan nilai siswa hanya berada dalam 2 kategori saja, yaitu kategori sedang dan tinggi.Tidak satupun peningkatan nilai siswa yang memperoleh skor dalam kategori rendah.Hal ini memberikan indikasi bahwa secara klasikal terjadi peningkatan nilai siswa dari pretest ke posttestpada kelas kontrol.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara deskriptif
terjadi peningkatan nilai siswa kelas kontrol di kelas XI SMA PGRI
Sungguminasa namun tidak signifikan.
8. Respon belajar siswa Kelas XI IPA Eksperimen
Data tentang respon siswa terhadap pembelajaran PPKn melalui penerapan model pembelajaran PAKEM diperoleh melalui angket respon siswa. Angket ini diberikan kepada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran model pembelajaran PAKEM untuk diisi menurut perasaan dan pendapat mereka terhadap kegiatan pembelajaran. Hasil analisis data respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran PAKEM yang diisi oleh 30 orang siswa ditunjukkan pada Tabel sebagai berikut.
Tabel 4.17.Analisis Respon Siswa Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-1
No Pertanyaan
Jawaban/Respons Persentase Respons SS4
S 3
TS 2
STS 1
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
1. Apakah anda senang cara belajar yang baru saja berlangsung ?
20 9 1 0 66,7 30 3,3 0
Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan
informasi bahwa untuk pertanyaan ke-1 tentang pendapat mengenai cara belajar
yang diberikan melalui model pembelajaran PAKEM dapat dilihat bahwa secara
umum siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasamemberi respon positif terhadap
pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran PAKEM. Hal ini terlihat
pada katagori sangat setuju siswa sebanyak 20 siswa atau66,7% dan kategori
setuju sebanyak 9 siswa atau 30%. Kemudian untuk kategori tidak setuju hanya 1
orang atau 3,3% serta untuk kategori sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya
untuk pertanyaan ke-2 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.18.Analisis Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-2
No Pertanyaan Jawaban/Respons Persentase Respons
SS4
S 3
TS 2
STS 1
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
2. Apakah anda lebih berani berani mengemukakan pendapat dalam pembelajaran ini?
18 8 4 0 60 26,7 13,3 0
Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan
informasi bahwa untuk pertanyaan ke-2 tentang pendapat mengenai keberanian
memberikan pendapat dalam pembelajaran melalui model pembelajaran PAKEM
dapat dilihat bahwa secara umum siswa kelas XI IPA SMA PGRI Sungguminasa
memberi respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui model
pembelajaran PAKEM. Hal ini terlihat pada katagori sangat setuju siswa
sebanyak 18 siswa atau 60% dan kategori setuju sebanyak 8 siswa atau 26,7%.
Kemudian untuk kategori tidak setuju hanya 4 orang atau 13,3% serta untuk
kategori sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan ke-3 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.19.Analisis Respon Siswa Kelas XI IPA EksperimenSMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-3
No Pertanyaan
Jawaban/Respon Persentase Respon SS4
S 3
TS 2
STS 1
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
3. Apakah anda lebih menghargai pendapat orang lain dalam pembelajaran ini?
25 3 2 0 83,3 10 6,7 0
Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan
informasi bahwa untuk pertanyaan ke-3 tentang pendapat mengenai siswa mampu
menghargai pendapat temannya dalam pembelajaran melalui model pembelajaran
PAKEM dapat dilihat bahwa secara umum siswa kelas XI IPA SMA PGRI
Sungguminasa memberi respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran
melalui model pembelajaran PAKEM. Hal ini terlihat pada katagori sangat setuju
siswa sebanyak 25 siswa atau 83,3% dan kategori setuju sebanyak 3 siswa atau
10%. Kemudian untuk kategori tidak setuju sebanyak 2 siswa atau 10% serta
untuk kategori sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan ke-4
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.20. Analisis Respon Siswa Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-4
No
Pertanyaan
Jawaban/Respons Persentase Respons SS4
S 3
TS 2
STS 1
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
4. Apakah anda lebih mudah mengerjakan soal pada pembelajaran PPKn dengan cara belajar seperti ini?
20 6 4 0 66,7 20 13,3
0
Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan
informasi bahwa untuk pertanyaan ke-4 tentang pendapat mengenai kemudahan
siswa dalam mengejakan soal dalam pembelajaran melalui model pembelajaran
PAKEM dapat dilihat bahwa secara umum siswa kelas XI SMA PGRI
Sungguminasamemberi respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui
model pembelajaran PAKEM. Hal ini terlihat pada katagori sangat setuju siswa
sebanyak 20 siswa atau66,7% dan kategori setuju sebanyak 6 siswa atau 20%.
Kemudian untuk kategori tidak setuju sebanyak 4 atau 13,3% serta untuk kategori
sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan ke-5 dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.21. Analisis Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-5
No Pertanyaan
Jawaban/Respons Persentase Respons SS4
S 3
TS 2
STS 1
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
5. Apakah anda lebih suka belajar bersama teman-teman dikelas?
23 7 0 0 76,7 23,3 13,3 0
Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan
informasi bahwa untuk pertanyaan ke-5 tentang pendapat kesukaam belajar
belajar bersama teman-teman dikelas dalam pembelajaran melalui model
pembelajaran PAKEM dapat dilihat bahwa secara umum siswa kelas XI IPA
SMA PGRI Sungguminasamemberi respon positif terhadap pelaksanaan
pembelajaran melalui model pembelajaran PAKEM. Hal ini terlihat pada katagori
sangat setuju siswa sebanyak 23 siswa atau76,7% dan kategori setuju sebanyak 7
siswa atau 23,3%. Kemudian untuk kategori tidak setuju serta untuk kategori
sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan ke-6 dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.22.Analisis Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-6
No Pertanyaan
Jawaban/Respon Persentase Respon SS4
S 3
TS 2
STS 1
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
6. Apakah anda lebih senang belajar seperti ini?
20 9 1 0 66,7 30 3,3 0
Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan
informasi bahwa untuk pertanyaan ke-4 tentang pendapat mengenai kesenangan
belajar melalui model pembelajaran PAKEM dapat dilihat bahwa secara umum
siswa kelas XI IPA SMA PGRI Sungguminasa memberi respon positif terhadap
pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran PAKEM. Hal ini terlihat
pada katagori sangat setuju siswa sebanyak 20 siswa atau 66,7% dan kategori
setuju sebanyak 9 siswa atau 30%. Kemudian untuk kategori tidak setuju
sebanyak 1 atau 3,3% serta untuk kategori sangat tidak setuju tidak ada.
Selanjutnya untuk pertanyaan ke-7 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.23. Analisis Respon Siswa Kelas XI IPA Eksperimen SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-7
No Pertanyaan
Jawaban/Respon Persentase Respon SS4
S 3
TS 2
STS 1
SS 4
S 3
TS 2
STS
7 Apakah anda lebih lebih berani mengajukan pertanyaan pada guru?
16 10 4 0 53,3 33,3 13,3 0
Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan
informasi bahwa untuk pertanyaan ke-7 tentang pendapat mengenai keberanian
siswa dalam mengajukan pertanyaan terhadap guru dalam proses pembelajaran
melalui model pembelajaran PAKEM dapat dilihat bahwa secara umum siswa
kelas XI IPA SMA PGRI Sungguminasa memberi respon positif terhadap
pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran PAKEM. Hal ini terlihat
pada katagori sangat setuju siswa sebanyak 16 siswa atau 53,3% dan kategori
setuju sebanyak 10 siswa atau 33,3%. Kemudian untuk kategori tidak setuju
sebanyak 4 atau 13,3% serta untuk kategori sangat tidak setuju tidak ada.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa respon siswa yang diajar
dengan model pembelajaran PAKEM sdapat dikatakan efektif karena telah
memenuhi kriteria respon siswa yaitu siswa memberikan respon positif.
3. Respon belajar siswa Kelas XI IPS Kontrol
Data tentang respon siswa terhadap pembelajaran PPKn melalui penerapan model pembelajaran Konvensional diperoleh melalui angket respon siswa. Angket ini diberikan kepada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran model pembelajaran Konvensional untuk diisi menurut perasaan dan pendapat mereka terhadap kegiatan pembelajaran. Hasil analisis data respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran Konvensional yang diisi oleh 30 orang siswa ditunjukkan pada Tabel sebagai berikut.
Tabel 4.24. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA PGRI
Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-1
No Pertanyaan Jawaban/Respons Persentase Respons
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
1 Apakah anda lebih berani berani mengemukakan pendapat dalam pembelajaran ini?
16 10 4 0 53,3 33,3 13,3 0
Berdasarkan hasil pengolahan angket pada Tabel tersebut memberikan
informasi bahwa untuk pertnyaan ke-1 tentang pendapat mengenai cara belajar
yang diberikan melalui model pembelajaran Konvensional dapat dilihat bahwa
secara umum siswa kelas XI IPS SMA PGRI Sungguminasa memberi respon
positif terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran
Konvensional. Hal ini terlihat pada kategori sangat setuju siswa sebanyak 16
siswa atau 53,3% dan kategori setuju sebanyak 10 siswa atau 33,3%. Kemudian
untuk kategori tidak setuju 4 siswa atau 13,3% serta untuk kategori sangat tidak
setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan ke-2 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.25. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-2
No Pertanyaan
Jawaban/Respons Persentase Respons SS 4
S 3
TS 2
STS 1
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
2 Apakah anda lebih berani berani mengemukakan pendapat dalam pembelajaran ini?
17 5 8 0 56,6 16,6 26,6 0
Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan
informasi bahwa untuk pertanyaan ke-2 tentang pendapat mengenai keberanian
memberikan pendapat dalam pembelajaran melalui model pembelajaran
Konvensional dapat dilihat bahwa secara umum siswa kelas XI IPS SMA PGRI
Sungguminasa memberi respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran
melalui model pembelajaran Konvensional. Hal ini terlihat pada katagori sangat
setuju siswa sebanyak 17 siswa atau 56,6% dan kategori setuju sebanyak 5 siswa
atau 16,6%. Kemudian untuk kategori tidak setuju hanya 8 orang atau 26,6% serta
untuk kategori sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan ke-3
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.26. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-3
No Pertanyaan
Jawaban/Respons Persentase Respons SS 4
S 3
TS 2
STS 1
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
3 Apakah anda lebih menghargai pendapat orang lain dalam pembelajaran ini?
23 5 2 0 76,6 16,6 6,6 0
Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan
informasi bahwa untuk pertanyaan ke-3 tentang pendapat mengenai siswa mampu
menghargai pendapat temannya dalam pembelajaran melalui model pembelajaran
Konvensional dapat dilihat bahwa secara umum siswa kelas XI IPS SMA PGRI
Sungguminasa memberi respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran
melalui model pembelajaran Konvensional. Hal ini terlihat pada katagori sangat
setuju siswa sebanyak 23 siswa atau 76,6% dan kategori setuju sebanyak 4 siswa
atau 16,6%. Kemudian untuk kategori tidak setuju sebanyak 2 siswa atau 6,6%
serta untuk kategori sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan
ke-4 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.27. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-4
No Pertanyaan
Jawaban/Respons Persentase Respons SS 4
S 3
TS 2
STS 1
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
4 Apakah anda lebih mudah mengerjakan soal pada
21 6 3 0 70 20 10 0
pembelajaran PPKn dengan cara belajar seperti ini?
Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan
informasi bahwa untuk pertanyaan ke-4 tentang pendapat mengenai kemudahan
siswa dalam mengejakan soal dalam pembelajaran melalui model pembelajaran
Konvensional dapat dilihat bahwa secara umum siswa kelas XI IPS SMA PGRI
Sungguminasa memberi respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran
melalui model pembelajaran Konvensional. Hal ini terlihat pada katagori sangat
setuju siswa sebanyak 21 siswa atau 70% dan kategori setuju sebanyak 6 siswa
atau 20%. Kemudian untuk kategori tidak setuju sebanyak 3 atau 10% serta untuk
kategori sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan ke-5 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.28. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-5
No Pertanyaan
Jawaban/Respons Persentase Respons SS 4
S 3
TS 2
STS 1
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
5 Apakah anda lebih suka belajar bersama teman-teman dikelas?
19 9 2 0 63,3 30 6,6 0
Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan
informasi bahwa untuk pertanyaan ke-5 tentang pendapat kesukaam belajar
belajar bersama teman-teman dikelas dalam pembelajaran melalui model
pembelajaran Konvensional dapat dilihat bahwa secara umum siswa kelas XI IPS
SMA PGRI Sungguminasa memberi respon positif terhadap pelaksanaan
pembelajaran melalui model pembelajaran Konvensional. Hal ini terlihat pada
katagori sangat setuju siswa sebanyak 19 siswa atau 63,3% dan kategori setuju
sebanyak 9 siswa atau 30%. Kemudian untuk kategori tidak setuju serta untuk
kategori sangat tidak setuju tidak ada. Selanjutnya untuk pertanyaan ke-6 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.29. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-6
No Pertanyaan
Jawaban/Respons Persentase Respons SS 4
S 3
TS 2
STS 1
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
6 Apakah anda lebih senang belajar seperti ini?
21 8 1 0 30 26,6
3,3 0
Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan
informasi bahwa untuk pertanyaan ke-4 tentang pendapat mengenai kesenangan
belajar melalui model pembelajaran Konvensional dapat dilihat bahwa secara
umum siswa kelas XI IPS SMA PGRI Sungguminasa memberi respon positif
terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran Konvensional.
Hal ini terlihat pada katagori sangat setuju siswa sebanyak 21 siswa atau 30% dan
kategori setuju sebanyak 9 siswa atau 26,6%. Kemudian untuk kategori tidak
setuju sebanyak 1 atau 3,3% serta untuk kategori sangat tidak setuju tidak ada.
Selanjutnya untuk pertanyaan ke-7 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.30. Analisis Respon Belajar Siswa Kelas XI IPS Kontrol SMA PGRI Sungguminasa Terhadap Pembelajaran PPKn pada Pertanyaan Ke-7
No Pertanyaan
Jawaban/Respons Persentase Respons SS 4
S 3
TS 2
STS 1
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
7 Apakah anda lebih lebih berani mengajukan pertanyaan pada guru?
15 10 5 0 50 33,3 16,6 0
Berdasarkan hasil pengolahan angket pada tabel tersebut memberikan
informasi bahwa untuk pertanyaan ke-7 tentang pendapat mengenai keberanian
siswa dalam mengajukan pertanyaan terhadap guru dalam proses pembelajaran
melalui model pembelajaran Konvensioanl dapat dilihat bahwa secara umum
siswa kelas XI IPS SMA PGRI Sungguminasa memberi respon positif terhadap
pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran Konvensional. Hal ini
terlihat pada katagori sangat setuju siswa sebanyak 15 siswa atau 50% dan
kategori setuju sebanyak 10 siswa atau 33,3%. Kemudian untuk kategori tidak
setuju sebanyak 5 atau 15,5% serta untuk kategori sangat tidak setuju tidak ada.
4. Hasil Analisis Inferensial
Untuk menguji hipotesis penelitian yang berkaitan dengan indikator-indikator hasil belajar dan minat untuk tiap pendekatan diterapkan uji kesamaan duarata dengan menggunakan uji-t.
Setelah memenuhi syarat normalitas.Hasil-hasil uji yang dimaksud dapat dilihat pada uraian berikut: 1. Hasil belajar siswa kelas eksperiment
a) Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PRETEST_EKSPERIMEN .155 30 .064 .914 30 .019
POSTTEST_EKSPERIMEN .132 30 .193 .946 30 .135
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan hasil pengolahan data pretest kelas eksperimen diperoleh
statistik Kolmogrov-Smornov 0,155 dengan nilai p= 0,64. Karena nilai p ini lebih
besar dari taraf signifikansi α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data nilai
pretest siswa kelas eksperimen berdistribusi normal. Begitu halnya dengan data
posttest diperoleh statistik Kolmogrov-Smornov 0,132 dengan nilai p= 0,193.
Karena nilai p ini lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa data nilai posttest siswa kelas eksperimen berdistribusi
normal.
b) Gain ternormalisasi (T-One Sample Test)
One-Sample Test
Test Value = 0.30
T df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
GAIN_EKSPERIMEN 48.673 29 .000 .45233 .4333 .4713
Setelah dilakukan ujione sample testdiperoleh nilaithit=48,67> ttabel = 1,70
maka𝐻0: 𝜇𝑔 ≤ 0,3ditolak dan 𝐻1: 𝜇𝑔 > 0,3 diterima dengan perkataan lain untuk
tingkat kepercayaan 95% rata-rata peningkatan nilai nilai siswa pada kelas
eksperimen lebih dari atau sama dengan 0,3.
Dengan demikian rata-rata peningkatan nilai siswa teruji kebenarannya,
sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dikelas eksperimen
SMAPGRI Sungguminasamemenuhi nilai gain yaitu 0,3.
2) Hasil belajar siswa kelas Kontrol
a) Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
PRETEST_KONTROL .156 30 .062 .952 30 .186
POSTTEST_KONTROL .142 30 .129 .945 30 .126
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan hasil pengolahan data pretest kelas kontrol diperoleh statistik
Kolmogrov-Smornov 0,156 dengan nilai p= 0,062. Karena nilai p ini lebih besar
dari taraf signifikansi α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data nilai pretest
siswa kelas konrol berdistribusi normal. Begitu halnya dengan data posttest
diperoleh statistik Kolmogrov-Smornov 0,142 dengan nilai p= 0,129. Karena nilai
p ini lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
data nilai posttest siswa kelas kontrol berdistribusi normal.
b) Gain ternormalisasi
One-Sample Test
Test Value = 0.30
t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
GAIN_KONTROL 28.334 29 .000 .30900 .2867 .3313
Setelah dilakukan ujione sample testdiperoleh nilaithit=28,334> ttabel = 1,70
maka𝐻0: 𝜇𝑔 ≤ 0,3 ditolak dan 𝐻1: 𝜇𝑔 > 0,3 diterima dengan perkataan lain untuk
tingkat kepercayaan 95% rata-rata peningkatan nilai nilai siswa pada kelas kontrol
lebih dari atau sama dengan 0,3 namun tidak lebih terendah dibandingkan pada
kelas eksperimen melalui Penerapan Model Pembelajaran PAKEM.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa rata-ratapretest siswa kelas
eksperimen adalah 45,17. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum nilai pretest
tersebut berada pada kategori sangat rendah. Selanjutnya, nilai rata-rataposttest
siswa kelas eksperimen adalah 86,30. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum
nilai posttest tersebut berada pada kategori tinggi, dengan demikian ada
peningkatan perolehan nilai mean siswa dari pretest ke posttest. Hal ini
memberikan indikasi bahwa terjadi peningkatan hasil belajar setelah diterapkan
model pembelajaran PAKEM di kelas XI SMA PGRI Sungguminasa. Kemudian
pada umumnya siswa berada pada ketegori tinggi dengan persentase
66,67.Berdasarkan bahwa secara deskriptif terjadi peningkatan hasil belajar siswa
setelah diterapkan model pembelajaran PAKEM di kelas XI SMA PGRI
Sungguminasa.
Sedangkan rata-rata pretest siswa kelas kontrol adalah 44,07. Hal ini
menunjukkan bahwa secara umum nilai pretest tersebut berada pada kategori
sangat rendah. Selanjutnya, nilai rata-rata posttest siswa kelas kontrol adalah
78,27. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum nilai posttest tersebut berada
pada kategori sedang, dengan demikian ada peningkatan perolehan nilai mean
siswa dari pretest ke posttest namun tidak signifikan. Hal ini memberikan indikasi
bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol namun sangat rendah.
Kemudian pada umumnya siswa berada pada ketegori sedang dengan persentase
96,67. Secara deskriptif terjadi peningkatan nilai siswa kelaskontrol di kelas XI
SMA PGRI Sungguminasa namun tidak signifikan.
Selain itu dapat juga dapat dilihat bahwa secara umum rata-rata siswa
kelas XI SMA PGRI Sungguminasa memberi respon positif terhadap pelaksanaan
pembelajaran melalui model pembelajaran PAKEM, dimana rata-rata keseluruhan
persentase siswa adalah 91%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa respon
siswa yang diajardengan model pembelajaran PAKEM dapat dikatakan efektif
karena telah memenuhi kriteria respon siswa yaitu siswa memberikan respon
positif.
Hasil temuan penelitian tersebut di atas sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Magdalena (2017) bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
program pendidikan yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam, baik
dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga
negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter.Penerapan model PAKEM
memungkinkan penyajian materi dan penyampaian tujuan pembelajaran
kewarganegaraan lebih efektifdalam meningkatkan karakter kewarganegaraan.
Melalui model Pakem, pembelajaran kewarganegaraan didisain dengan menciptakan
suasana kelas yang aktif, interaktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, sekaligus
dalam menumbuhkan nilai-nilai karakter kewarganegaraan.Penelitian ini memiliki
kaitan yang relevan yakni pembelajaran PAKEM dapat membuat siswa lebih aktif
dan lebih menyenagkan.
Sebagaimana seperti yang diungkapkan oleh E. Mulyasa (2006) “bahwa
pada umumnya pelaksanaan proses pembelajaran dimulai dengan pertanyaan
pembuka. Hal ini mempunyai banyak fungsi dalam menjajaki proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu: (1) menyiapkan peserta didik dalam
proses belajar, karena dengan pre-tes maka pikiran mereka akan terfokus pada
soal-soal yang harus mereka jawab atau kerjakan; (2) untuk mengetahui tingkat
kemajuan peserta didik sehubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan;
(3) mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta didik mengenai
bahan ajar yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran; (4) mengetahui
dari mana yang seharusnya proses pembelajaran dimulai, tujuan-tujuan mana yang
perlu mendapat perhatian khusus”.
Waktu penyampaian materi, guru selalu memantau kegiatan siswa. Guru
tidak hanya diam di depan kelas, duduk-duduk dan berceramah, guru juga aktif
dalam proses pembelajaran, tidak hanya ceramah dan murid disuruh mencatat saja
tetapi guru juga aktif memberikan bantuan terhadap siswa, membimbing siswa
yang merasa kesulitan dalam pembelajaran. Dalam model pakem, guru harus
kreatif dalam menciptakan metode, media, sumber belajar dan alat bantu
pembelajaran yang bervariasi.
Penggunaan metode studi kasus sesuai seperti yang ada pada bukunya
Margono, (2002:102) “metode ini menggunakan prinsip berfikir induktif.Hal ini
berarti sejak awal siswa dihadapkan pada data, kemudian perlahan-lahan siswa
menemukan konsep atau kategori dari data tersebut.Pembelajaran ini tidak
sekedar siswa memahami data, tetapi lebih esensial lagi mencari keterkaitan antar
data.Pengkategorian tersebut terkait dengan prinsip pemecahan masalah, siswa
dihadapkan pada masalah dari artikel koran atau internet kemudian diidentifikasi
sebab-akibatnya dan dicari alternatif pemecahannya”.
Penerapan PAKEM dalam proses kegiatan belajar mengajar pada pelajaran
PPKn khususnya pada materi Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
dalam Perspektif Pancasila sangat membutuhkan kreativitas guru, tanpa
kreativitas dalam merancang pembelajaran, siswa akan merasa bosan dan mereka
lebih memilih untuk berbincang-bincang dengan temannya. Kepala sekolah SMA
PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa, memberikan, kebebasan seluas-luasnya
kepada guru untuk mengembangkan kreativitasnya, baik itu dalam menerapkan
metode alat, media, dan sebagainya
Memberikan tugas untuk melihat kejadian sehari-hari yang biasa dialami
kemudian apa yang dilihat oleh siswa itu langsung dibuat tugas setelah itu baru di
praktikkan di depan kelas. Bahwa guru PPKn mengatakan kreativitas yang harus
dimiliki seorang guru adalah guru harus mengikuti perkembangan zaman, tidak
hanya berjalan di tempat saja, tetapi mengikuti kemajuan-kemajuan di bidang
pendidikan.Misalnya kadang-kadang memberikan tugas kepada siswa yang
berkaitan dengan kemajuan teknologi yang sesuai dengan materi dan sesuai
dengan perkembangan zaman sehingga anak dapat memahami materi
pembelajaran dengan baik dan dapat mengembangkan kreativitas- kreativitas yang
dimiliki.Beliau juga mengatakan bahwa meningkatkan kreativitas dalam
mengajar, yaitu dengan metode yang semakin bagus, semakin canggih sehingga
anak semangat dan termotivasi. Kelas XI IPA dan XI IPS SMA PGRI
Sungguminasa Kabupaten Gowa menerapkan Kurikulum 2013. Pada pelajaran
PPKn kelas XI IPA dan XI IPS materi yang terdapat pada kurikulum tersebut
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila.
Kreativitas guru dalam menerapkan PAKEM merupakan salah satu faktor
pendukung proses pembelajaran di dalam kelas. Guru juga menjadi penetuan
keberhasilan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Beragamanya karakter
yang dimiliki oleh siswa, tentunya tidak sama satu dengan yang lainnya. Masing-
masing siswa berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, tidak semua siswa
mudah masuk menyerap pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Untukl itulah
pengelolaan kelas sangat dibutukan dalam proses pembelajaran. Guru harus
mampu mengelola dan menguasai kelas secara baik dan secara menarik sehingga
tidak ada siswa yang merasa bosan dan asik sendiri dengan kegiatannya masing-
masing.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Penerapan metode konvensional yang dilakukan dalam proses
pembelajaran dikelas oleh guru PPKn dimana guru yang lebih aktif dalam
pembelajaran berlangsung dibandingkan dengan siswa kelas XI IPS
sebagai kelas Kontrol dalam penelitian dengan skor nilai rata-rata 78,27.
2. Setelah diterapkan model PAKEM pada mata pelajaran PPKn di kelas XI
IPA sebagai kelas Eksperimen SMA PGRI Sungguminasa berpengaruh.
Hal ini terlihat pada hasil pembelajaran PPKn siswa kelas XI IPA
Eksperimen dengan skor nilai rata-rata 86,30 bahwa siswa yang di ajar
dengan model pembelajaran PAKEM dapat meningkatkan hasil belajar.
B. Saran Berdasarkan penelitian, maka saran yang dapat peneliti sebagai berikut:
1. Bagi guru, guru di tuntut untuk lebih dapat memahami karakteristik siswa
yaitu: dengan memahami sifat yang dimiliki anak dan memahami siswa
cara perorangan serta tingkat kemampuan siswa agar pakem dapat di
terima dengan baik.
2. Bagi siswa, siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam proses
pembelajaran di kelas serta selalu belajar dengan lebih giat lagi.
DAFTAR PUSAKA
Abdillah.(2015) Prinsip-prinsip Belajar untuk Pengejaran. Surabaya” Usaha
Nasional Arends, 2016 Belajar Dan Pembelajaran (Model Pembelajaran) Penerbit :
ALFABETA bandung . Aunurrahman.2016. Belajar dan Pembelajaran.Bandung:Alfabeta. Adisusilo, Sutarjo. 2013. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persabda. Amran, A. 2016. Pendidikan Pancasila. Jakarta: RAJAsmani, J. M. 2011. 7 Tips
Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Dan Menyenangkan).Jogjakarta:DIVA Press.
AyiSuherman. ISSN 1412-565X. Model Pembelajaran PAKEM Dalam
Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar. Aslinda.Volumen 6 Nomor 2 Oktober 2017 ISSN:2303-1514. Penerapan Model
Pembelajaran PAKEM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Sepak Bola.Siswa Kelas IV SD Negeri Mekarsari.
Budimansyah, Dasim. Dkk. 2009.Pakem Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan, Bandung: PT GenesindoChatarina. Dimyanti Dan Mudjiyono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran.Rineka Cipta:
Jakarta Eggen, Kouchak. 2012. Strategis dan Model Pemblejaran. Jakarta: PT Indeks. E. Mulyasa. 2006. Kurikulum yang disempurnakan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Hartono, R. 2013. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima
Murid.Jogyakarta:Diva Press. Hakim, A &Suparlan. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Malang: UM Press. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Ismail, Arif. 2008. Model-model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta:Pustaka
Pelajar
Magdalena, Citra. 2017. Penerapan Model Pakem Dalam Pembelajaran PPKn Berbasis Karakter. Prosiding Seminar Nasional Universitas Negeri Medan. Vol.1 No.1
Margono. 2002. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta Rusman.(2014). Modep-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme
Guru). Jakarta: Raja Grafindo Persada Rofa’ah. (2016). Pentingnya Kompetensi Guru DALAM Kegiatan Pembelajaran
dalam Perspektif Islam. Yongyakarta: Deepublish Rozak, A &Ubaedilla. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan(Civic Eduacation).
Jakarta: Prenadamedia Grup.,W.2014. Sagala, Syaiful, DR.,H.,M.Pd. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta.
Alfabeta Bandung. Situmorang, Rosita. 2017. Penerapan Pendekatan Pembelajaran Pakem untuk
Meningkatkan KeaktifanBelajar Siswa pada Kompetensi Dasar Organisasi Kelas V SD Negeri 066650 Medan Kota. Jurnal UISU. Vol. 5 No. 2 Hal. 107 - 111
Sutikno, S. 2013. Belajar dan Pembelajaran.Lombok:Holostica Suprijono 2011.Cooperative Learning, Pustaka Pelajar Udin. S. Winataputra, (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran.Jakarta.Unversitas
Terbuka
1. Visi dan Misi SMA PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa
a. Visi
Terwujudnya peserta didik yang beriman, cerdas, terampil, mandiri, dan berwawasan global c. Misi
1. Menanamkan keimanan dan ketakwaan melakukan pengalaman
ajaran Agama.
2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan
3. Mengembangkan bidang ilmu pengetahuan teknologi
4. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan,
kewirausahaan dan pengembangan diri yang terencana dan
berkesinambungan
5. Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah dan
lembaga lain yang terkait.
2. Profil Singkat PGRI Sungguminasa
1. Nama sekolah : SMA PGRI Sungguminasa
2. NSS :304190301001
NPSN :40313282 3. Alamat Sekolah
Jalan : Mangka Dg. Bombong No. 31 Sungguminasa
Kelurahan : Panccinongang
Kecamatan : Somba Opu
Kabupaten/gowa : Gowa
Provinsi : Sulawesi Selatan
Kode pos : 92111
4. No. Telpon : 0411-8984667
Website : http://www.smapgrisungguminasa.net
Email : smapgrisungguminasa@gmail.com
5.status sekolah : Swasta
Akreditas : C
Tanggal SK Akreditasnya : 02 Desember 2011
6. Luas Tanah : 3685 m2
Luas Bangunan : 2. 836 m2 7. Akses Internet : Wifi
8. Jumlah Rombongan Belajar : 6 [ enam ]
9. Kurikulum : KTSP 2006
10. Program Jurusan : IPA, IPS
11. Daftar Tamatan :
TAHUN PELAJARAN
TAMATAN (%) RATA-RATANEM/UAN SISWA YANG LANJUT KE PT (%)
2012/2013 100 100 32,52 32,75 11 15
2013/2014 100 100 44,20 75,00 15 20
2014?2015 100 100 71,02 60,00 15 20
2015/2016 100 100 54,32 60,00 10 15
a. Riwayat Sekolah
Riwayat singkat berdirinya SMA PGRI Sungguminasa adalah pada awal tahun 1978 tepatnya pada tanggal 10 Januari SMA ini telah terakreditasi sejak tahun 2001
Adapun nama-nama yang menjabat sebagai kepala sekolah mulai pada awal berdirinya sekolah hingga saat ini :
1. Drs. H. Sallatu Bandu (1978-1998)
2. Ahmad Karin BA (1998-1999)
3. Drs. Abd Gani (1999-2000)
4. Dra. Hj. Isnawari Sallatu, M.Si (2000 s/d sekarang)
b. Fasilitas Sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik.Jumlah ruang kelas menunjang kegiatan belajar memadai.Keadaan Gedung SMA PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa.
Ruang Kepala Sekolah : 1 Baik
Ruang TU : 1 Baik
Ruang Guru : 1 Baik
Ruang Kelas : 8 Baik
Ruang Lab. IPA
Biologi : ada (Lab. bersama)
Fisika : ada (Lab. bersama)
Kimia : ada (Lab. bersama)
Ruang Lab. Bahasa : Belum ada
Ruang Lab IPS : Belum ada
Ruang Komputer : ada
Ruang Perpustakaan : ada
Mushollah : 1 Baik
Ruang Olahraga : Belum ada
Kantin Sekolah : 1 Baik
WC : 2 Baik
Kelengkapan fasilitas belajar di sekolah merupakan hal yang
sangat menunjang proses belajar mengajar. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran semakin lengkap fasilitas yang dimiliki maka semakin lancer
proses belajar mengajar di sekolah tersebut.
Sebagai sekolah menengah atas, SMA PGRI Sungguminasa Kab.
Gowa memiliki fasilitas yang dapat dikategorikan cukup memadai dan
mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar yang kondusif.
c. Jumlah Siswa
Siswa-siswi di SMA PGRI Sungguminasa berjumlah 208 Siswa yang terdiri dari kelas X MIA berjumlah 28 Siswa kelas X IIS berjumlah 27 siswa, kelas XI MIA berjumlah 30 siswa, kelas XI IIS berjumlah 30 siswa, kelas XII IPA 1 berjumlah 30 siswa kelas XII IPA 2 berjumlah 32 siswa dan XII IPS berjumlah 28
3. Personil
Personil tenaga edukasi SMA PGRI Sungguminasa terdiri dari pimpinan atau kepala sekolah 1 orang, wakil kepala sekolah 1 orang, wali kelas/guru bidang studi, dan staf tata usaha dengan perincian sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah : 1 orang
2. Wakil Kepala Sekolah : 1 orang
3. Guru : 20 Orang
4. Staf Tata Usaha : 2 Orang
a. Guru
1. Nama-Nama Pimpinan SMA PGRI Sungguminasa Gowa
No Nama Jabatan
1. Dra. Hj. IsnawatiSallatu, M.Si Kepala Sekolah
2. Dra. Faridah Wakil Kepala Sekolah
2. Nama-Nama Guru Pamongdan Guru-Guru lain
No Nama Jabatan
1. Dra. Hj. IsnawatiSallatu, M.Si KepalaSekolah
2. Dra. Faridah WakilKepalaSekolah
3. Muh. Gusli, S.Pd Ekonomi/Bendahara
4. Drs. Abd. Haris, S.Pd Geografi/Pembina OSIS
5. Nurhaeda, S.Pd Pkn/KoodinatorPerpustakaan
6. Lince Rerung L. Padang, S.Pd Pembina Tk, I/ guru Madya
7. Dra. SamawatiPalad Pend. Seni/WaliKelas
8. Lince R. L. Padang, S.Pd Kimia/WaliKelas
9. SittiNurAsmi, S.Pd Biologi/KoordinatorLeb
10. IldaLisdawai, S.Pd BahasaInggris/WaliKelas
11. Supriadi, S.Pd BK/Mulok, WaliKelas
12. NurIdayani, S.Pd Prakarnya/Tikom
13. Rosniati, S.S., S.Pd., M.Pd Bahasa Indonesia
14. NurSyamsi Bahasa Indonesia
15. SuryaniMajid, S.Pd Fisika
16. Herliana, S.Pd Matematika
17. NurAhdiyah,S.Pd Sejarah
18. Nasrawati,S.Pd BahasaAsing
19. MuhRidwan.S.Jafar,S.pd Penjas
20. Hasniati, S.Pd Matematika/walikelas
21. SittiNursidah, S.Pd.I Pend. Agama Islam/B. Arab
3. NamaStaf Tata Usaha
No Nama Jabatan Alamat
1. ST. Merana KepalaTata Usaha Tomposappa
MIRANDA
105430013015
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN PANCASILA dan KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SILABUS
MATA PELAJARAN PPKn SMK KELAS XI
MATERI HARMONISASI HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA DALAM
PERSPEKTIF PANCASILA
SILABUS MATA PELAJARAN PPKn SMA
SATUAN PENDIDIKAN : SMA
KELAS : XI
SEMESTER : GANJIL
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar Indikator pencapaian kompetensi
Materi Pokok Kegiatan pembelajaran
Penilaian Alokasi waktu
Sumber,alat, bahan Teknik Bentuk Contoh
3.1 Menganalisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
3.1.1.Menjelaskan
makna hak asasi
manusia.
3.1.2. Menjelaskan
makna hak
kewajiban asasi
manusia.
3.1.3.Menelaah
karakteristik hak
asasi manusia
dalam nilai-nilai
pancasila.
3.1.4. Menelaah
karakteristik
kewajiban asasi
manusia dalam
nilai-nilai
pancasila
3.1.5. Menelaah
Makna hak asasi manusia
Makna Kewajiban asasi manusia.
Hak dan
kewajiban asasi manusia dalam nilai dasar pancasila.
Hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai
Peserta didik berdiskusi
Membaca dan mencari sumber yang relevan
Berpikir mengenai pemecahan masalah yang diberikan
Aktif mengoreksi jawaban (apakah pertanyaan sudah terjawab, atau seberapa jauh keakuratan jawaban yang diperoleh dengan estimasi sebelumnya.
Menemukan alternatif pemecahan lain.
Memperluas
Tes Non-tes
Pilihan ganda
Rubrik
Rubrik penilaian sikap
6x45’ (3xpertemuan)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MK, Kelas XI . Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganeg
hak dan kewajiban
asasi manusia
sesuai nilai-nilai
dasar pancasila.
3.1.6. Menelaah
hak dan kewajiban
asasi manusia
sesuai nilai-nilai
instrumental
pancasila.
3.1.7. Menelaah
hak dan kewajiban
asasi manusia
sesuai nilai-nilai
praksis pancasila.
3.1.8. Menelaah
penyebab
pelanggaran hak
asasi manusia.
3.1.9. Menelaah
instrumental pancasila.
Hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai praksis pancasila.
Penyebab
pelanggaran hak asasi manusia.
Kasus
pelanggaran ham di Indonesia.
Upaya pemerintah dalam menegakkan ham.
Upaya
konsep ilmiah dan generalisasi melalui pertanyaan konstruksi.
Kegiatan presentasi
Peserta didik aktif menjelaskan jawaban berdasar sumber yang terkait.
araan SMA/MA/SMK/MK, Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Erlangga.
Hidayati., S &Prawirohartono., S. 2014. Konsep dan Penerapan BiologiSMA/MA Kelas X, Kelompok Peminatan. Penerbit : Bailmu
Internet/med
ia massa.
Power point
Video dan
gambar
kasus pelanggaran
hak asasi manusia
di Indonesia.
3.1.10. Menelaah
upaya pemerintah
dalam menegakkan
hak asasi manusia.
3.1.11. Menelaah
upaya penanganan
kasus pelanggaran
hak asasi manusia.
4.1.1.
penanganan kasus pelanggaran ham.
4.1 Menyajikan hasil analisis pelanggaran ham dalam perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
4.2.1 Menalar hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 4.2.2 Menyaji hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam
Penyebab pelanggaran ham
Kasus pelanggaran ham di Indonesia.
Upaya pemerintah dalam menegakkan ham.
Upaya
Memperluas konsep ilmiah dan generalisasi melalui pertanyaan konstruksi.
Kegiatan presentasi
Peserta didik aktif menjelaskan jawaban berdasar sumber yang terkait.
Non tes Rubrik Lembar penilaian diskusi
2x45 (1xpertemuan)
kehidupan berbangsa dan bernegara
penanganan kasus pelanggaran ham.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan pendidikan : SMA PGRI SUNGGUMINASA
Mata pelajaran : Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
Kelas / semester : XI / ganjil
Alokasi waktu : 4 x pertemuan ( 2 X 45 menit )
Materi pokok : Harmonisasi Hak Dan Kewajiban Asasi Manusia Dalam Perspektif
Pancasila
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI-3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan indicator (IPK)
No Kompetensi dasar Indikator
1. 1.1 Menghayati nilai keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam
menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran
1.1 Menghargai hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
hak dan kewajiban asasi manusia
berdasarkan perspektif Pancasila untuk
mewujudkan harmoni kehidupan
berbangsa dan bernegara
2.1 Menghargai nilai-nilai praksis dalam
kasus-kasus pelanggaran hak dan
kewajiban asasi manusia berdasarkan
perspektif Pancasila untuk mewujudkan
harmoni kehidupan berbangsa dan
bernegara
2.2.1 Bersikap peduli terhadap hak
asasi manusia berdasarkan
perspektif pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan
bernegara
3.1 Menganalisis kasus-kasus pelanggaran hak
asasi manusia dalam prespektif Pancasila
untuk mewujudkan harmoni hak dan
kewajiban asasi manusia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
3.1.1 Memahami konsep Hak dan
Kewajiban Asasi Manusia
3.1.2 Memahami substansi Hak dan
Kewajiban Asasi Manusia
dalam Pancasila
3.1.3 Menganalisis kasus-kasus
pelanggaran hak asasi manusia
3.1.4 Menganalisis upaya penegakan
Hak Asasi Manusia
3.1.4 Menganalisis pelanggaran hak
asasi manusia dalam perspektif
pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
4.1 Menyaji hasil analisis kasus-kasus
pelanggaran hak asasi manusia
dalam perspektif Pancasila untuk
mewujudkan harmoni hak dan
kewajiban asasi manusia dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
4.1 Menyaji hasil analisis pelanggaran
hak asasi manusia dalam perspektif
pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
C. Tujuan pebelajaran
Setelah mengamati, membaca dari berbagai sumber, berdiskusi, tanya jawab dan penugasan, peserta didik dapat:
1. Menghargai hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila sebagai anugerah Tuhan
yang Maha Esa
2. Bersikap peduli terhadap hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
3. Memahami konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
4. Memahami substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila
5. Menganalisis kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia
6. Menganalisis upaya penegakan Hak Asasi Manusia
7. Menganalisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
8. Menyaji hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
D. Materi Pembelajaran
Materi Pokok Harmonisasi Hak Dan Kewajiban Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasila
a. Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
b. Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila
c. Kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia
d. Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia
E. Metode pembelajaran
Strategi :pencarian informasi, dialog dan berpikir kritis Pendekatan : Scientific / Ilmiah Model : PAKEM Metode : diskusi tanya jawab dan penugasan
F. Media pembelajaran
Media yang di gunakan dalam proses pembelajaran: Leptop
Spidol
Papan Tulis
G. Sumber belajar
Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas
XI
Pengalaman peserta didik dan guru
H. langkah-langkah pembelajaran
1. Proses pembelajaran
Pertemuan pertama dan kedua (2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
/ waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta
didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan
berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan
kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
3. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab
tentang manfaat proses pembelajaran.
4. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
10
menit
Inti Mengamati
Mengamati gambar dan atau membaca dari berbagai
sumber dengan penuh rasa syukur tentang Konsep Hak
dan Kewajiban Asasi Manusia dan Substansi Hak dan
Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila
Menanya
Guru membimbing peserta didik untuk
70
menit
mengidentifikasi pertanyaan dari pembelajaran yang
berkaitan dengan :
Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
dalam Pancasila
Mengajukan pertanyaan dengan penuh kejujuran dan
kedisiplinan tentang Konsep Hak dan Kewajiban
Asasi Manusia dan Substansi Hak dan Kewajiban
Asasi Manusia dalam Pancasila
Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk
media cetak dan elektronik dengan penuh kejujuran
dan kedisiplinan Konsep Hak dan Kewajiban Asasi
Manusia dan Substansi Hak dan Kewajiban Asasi
Manusia dalam Pancasila.
Mencatat semua informasi tentang materi Konsep Hak
dan Kewajiban Asasi Manusia dan Substansi Hak dan
Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi
dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Mengasosiasi
Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan
tentang Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dan
Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam
Pancasila.
Menganalisis Konsep Hak dan Kewajiban Asasi
Manusia dan Substansi Hak dan Kewajiban Asasi
Manusia dalam Pancasila
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan hasil analisis dengan penuh
kedisplinan tentang Konsep Hak dan Kewajiban
Asasi Manusia dan Substansi Hak dan Kewajiban Asasi
Manusia dalam Pancasila
Guru menjelaskan dan membimbing tugas individu
untuk merangkum poin-poin terpenting dari
pembahasan materi Konsep Hak dan Kewajiban Asasi
Manusia dan Substansi Hak dan Kewajiban Asasi
Manusia dalam Pancasila. Laporan dapat berupa
displai, bahan tayang, maupun dalam bentuk kertas
lembaran.
Guru menjelaskan pedoman penilaian selama penyajian
materi, seperti aspek penilaian meliputi :
- Kemampuan bertanya
- Kebenaran gagasan/materi
- Argumentasi yang benar dan logis
- Bahasa yang digunakan (bahasa baku)
- Sikap (sopan, toleransi, kerjasama)
Penutup Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal
Guru memberikan umpan balik atas proses
pembelajaran dan hasil laporan individu.
Guru memberikan tugas peserta didik untuk
mengerjakan Tugas dilaksanakan secara perorangan dan
untuk penilaian kompetensi pengetahuan.
10
menit
Pertemuan ketiga dan keempat (2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
/ waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta
didik untuk mengikuti pembelajaran dengan
melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa,
kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan
sumber belajar.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
3. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab
tentang manfaat proses pembelajaran.
4. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
10
menit
Inti Mengamati
Mengamati gambar dan atau membaca dari berbagai
sumber dengan penuh rasa syukur tentang Kasus-kasus
pelanggaran hak asasi manusia dan Upaya Penegakan
Hak Asasi Manusia.
Menanya
Guru membimbing peserta didik untuk
mengidentifikasi pertanyaan dari pembelajaran yang
berkaitan dengan :
Kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia
Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia
Mengajukan pertanyaan dengan penuh kejujuran dan
kedisiplinan tentang Kasus-kasus pelanggaran hak
asasi manusia dan Upaya Penegakan Hak Asasi
Manusia.
Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk
70
menit
media cetak dan elektronik dengan penuh kejujuran
dan kedisiplinan Kasus-kasus pelanggaran hak asasi
manusia dan Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia.
Mencatat semua informasi tentang materi Kasus-kasus
pelanggaran hak asasi manusia dan Upaya Penegakan
Hak Asasi Manusia.yang telah diperoleh pada buku
catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Mengasosiasi
Menganalisis Kasus-kasus pelanggaran hak asasi
manusia dan Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia.
Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan
tentang Kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia
dan Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia.
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan hasil analisis dengan penuh
kedisplinan tentang Kasus-kasus pelanggaran hak
asasi manusia dan Upaya Penegakan Hak Asasi
Manusia.
Guru menjelaskan dan membimbing tugas individu
untuk merangkum poin-poin terpenting dari
pembahasan materi Kasus-kasus pelanggaran hak asasi
manusia dan Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia.
Laporan dapat berupa displai, bahan tayang, maupun
dalam bentuk kertas lembaran.
Guru menjelaskan pedoman penilaian selama penyajian
materi, seperti aspek penilaian meliputi :
- Kemampuan bertanya
- Kebenaran gagasan/materi
- Argumentasi yang benar dan logis
- Bahasa yang digunakan (bahasa baku)
- Sikap (sopan, toleransi, kerjasama)
Penutup Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal
Guru memberikan umpan balik atas proses
pembelajaran dan hasil laporan individu.
Guru memberikan tugas peserta didik untuk
mengerjakan Tugas dilaksanakan secara perorangan dan
untuk penilaian kompetensi pengetahuan.
10
menit
Sungguminasa, 16 Juli 2019
Mahasiswa
Miranda NIM:105430013015
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Nama : Waktu :
No
Nama siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah Ket
Kerja sama
Mengungkapkan pendapat
Menjawab pertanyaan
SB B K DB B K SB B K 9-10 6-8 5 9-10 6-8 5 9-10 6-8 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Angket Respon Siswa Pada Model PAKEM
Berilah tanda chock list (√) sesuai dengan pilihan sikapmu terhadap pertanyaan di bawah ini: Keterangan : Ya atau Tidak Nama :………
No
Pertanyaan
Pilihan sikap Ya Tidak
1. Cara belajar yang baru saja berlangsung sangat menarik
2. Kesempatan berdiskusi dalam pembelajaran ini membuat saya lebih berani mengemukakan pendapat
3. Dengan cara belajar seperti ini, membuat saya lebih menghargai pendapat orang lain
4. Saya lebih mudah mengerjakan soal pada pembelajaran tematik dengan cara belajar seperti ini
5. Saya ingin topik lain diajarkan seperti ini 6. Saya lebih suka belajar kelompok dari pada
belajar sendiri-sendiri
7. Cara belajar seperti ini, menjadikan saya senang belajar
8. Cara belajar seperti ini, membuat saya lebih berani mengajukan pertanyaan pada guru maupun teman
9. Belajar kelompok membuat saya lebih mudah
Absen Siswa Kelas IPA Eksperimen
No NIS NAMA ABSEN PERTEMUAN
KETERANGAN
1 6043 Adel karay sulaiman √ √ a a a 2 6044 Ahmad said zahir √ √ √ √ √ 3 6045 Andi suci ramadahan.A.B √ √ a √ √ 4 6047 Arif budiman √ √ √ √ √ 5 6048 Asri radiansah √ √ √ √ √ 6 6049 Candra januarta sufianto chai √ √ a √ a 7 6050 Desriani natasyia yahya a √ √ a √ 8 6051 Erling √ √ √ a √ 9 6052 Farnsiska aprilia akur √ √ √ a √ 10 6053 Goido sepivianus prasetio √ √ √ √ √ 11 6054 handayani √ √ √ a √ 12 6055 Hariyanti.R √ √ √ √ √ 13 6056 Ihsan √ √ √ √ √ 14 6057 isnawati √ √ √ √ √ 15 6058 Katrina butu allo √ √ √ √ √ 16 6059 Lusiano novendra jandu √ √ √ √ √ 17 6060 Mardiana a √ √ √ √ 18 6062 Muh. Kasman tahir √ √ √ √ √ 19 6063 Muh. fadil √ √ √ √ √ 20 6064 Muh. Padil aswandi √ √ √ √ √ 21 6065 Muh. Ridwan maulana √ √ √ √ √ 22 6067 Muh. Yaumil imam.R √ √ √ a √ 23 6068 Nurindah √ √ i a √ 24 6070 Nur hikmah.A √ √ √ √ √ 25 6071 Nur resky afriyanti √ √ √ √ √ 26 6072 Nur sri rahayu √ √ √ √ √ 27 6073 salsabilah √ √ √ √ √ 28 6074 Sendy aulia ramadhan √ a √ √ √ 29 6075 Sahrul ramadhan √ √ s √ √ 30 6076 Tri ita putri a √ √ √ √ JUMLAH
HADIR TIDAK
27 3
29 1
25 5
24 6
28 2
Absen Siswa Kelas IPS Kontrol
No NIS NAMA ABSEN PERTEMUAN
KETERANGAN
1 6078 Aditia a √ √ a √ 2 6079 Alamsyah ramadhan agus √ a √ √ √ 3 6080 Ananda putri shindi rahmat a √ a √ √ 4 6081 Aurielia febriyanto herlina √ √ √ √ √ 5 6083 chaidir a √ √ a a 6 6084 Datuk herlambang √ √ √ √ √ 7 6085 Gregorius nandito putra a √ √ √ √ 8 6087 Irsandi saputra latief √ a √ √ √ 9 6088 Katarina isdiani √ √ √ √ √ 10 6089 Katarina gelu a a √ √ √ 11 6090 Maria yolanda jadut √ √ √ √ √ 12 6093 Muh. Ilham √ a √ √ a 13 6094 Muh. Iqra suwandi √ √ √ √ √ 14 6095 Muh. Mirza anugrah √ √ √ √ √ 15 6096 Muh. Restu saisar panjaitan √ a a √ √ 16 6099 Nabilah azzahra a √ √ √ √ 17 6100 Nadia a √ √ √ √ 18 6102 Ninis indah sari √ √ √ √ a 19 6103 Nur fadillah √ √ √ √ √ 20 6104 Nurfanisa √ √ √ a a 21 6105 Nursanti √ √ √ √ √ 22 6106 Pipit novianti a √ √ √ a 23 6017 Putri salsabilah √ √ √ √ √ 24 6108 Sucih ramadani √ √ √ √ √ 25 6109 Sultan harun √ √ √ √ a 26 6110 Sri afia ovaira a √ √ √ √ 27 6111 Tiara √ √ √ √ √ 28 6112 Tri nurhalizah √ √ a √ √ 29 6114 Muh. Raihan a √ √ √ a 30 6116 Muh. Fakhri zacky a a √ √ √ JUMLAH
HADIR TIDAK
19 11
24 6
27 3
27 3
23 7
1. Analisis Statistik Responden Kelas Eksperimen
Tabel 4.3. Karakteristik Siswa Kelas XI IPA Eksperimen
No Responden Umur Jenis Kelamin
L P 1 Adel karay sulaiman 16 √ 2 Ahmad said zahir 16 √ 3 Andi suci ramadhan. A.B 16 √ 4 Arif budiman 16 √ 5 asri radiansah 16 √ 6 Candra januarta sufianto chai 16 √ 7 Desriani natasyia yahya 16 √ 8 Erling 17 √ 9 Farnsiska aprilia akur 16 √ 10 Goido sepivianus presetio 15 √ 11 Handayani 16 √ 12 Harinyanti.R 16 √ 13 Ihsan 17 √ 14 Isnawati 17 √ 15 Katrina butu allo 16 √ 16 Lusiano novendra jandu 16 √ 17 Mardiana 16 √ 18 Muh. Kasman tahir 16 √ 19 Muh.padil 17 √ 20 Muh. Padil aswandi 16 √ 21 Muh.ridwan maualana 17 √ 22 Muh. Yaumil imam R 17 √ 23 Nurindah 16 √ 24 Nur hikmah. A 16 √ 25 Nurul resky Afriyanti 15 √ 26 Nur sri rahayu 15 √ 27 Salsabilah 16 √ 28 Sendy aulia ramadan 16 √ 29 Sahrul ramadhan 15 √ 30 Tri ita putrid 16 √
Jumlah Rata-rata
482 16
15 15
2. Karakteristik Kelas Kontrol
Tabel 4.4. Karakteristik Siswa Kelas XI IPS Kontrol
No Responden Umur Jenis Kelamin L P
1 Aditia 16 √ 2 Alamsyah ramadhan agus 16 √ 3 Ananda putri shindi rahmat 16 √ 4 Aurielia febriyanto herlina 17 √ 5 Chaidir 16 √ 6 Datuk herlambang 16 √ 7 gregorius nandito putra 16 √ 8 Irsandi saputra latief 17 √ 9 katarina isdiani 16 √ 10 Katarani gelu 15 √ 11 Maria yolanda jadut 16 √ 12 Muh. Ilham 16 √ 13 muh.iqra suwandi 17 √ 14 muh. Mirza anugrah 17 √ 15 Muh. Restu saisar panjaitan 16 √ 16 Nabilah azzahra 16 √ 17 Nadia 16 √ 18 Ninis indah sari 16 √ 19 Nur fadillah 17 √ 20 Nurfanisa 16 √ 21 Nursanti 17 √ 22 Pipit novianti 17 √ 23 Putri sal sabilah 16 √ 24 Sucih ramadhani 16 √ 25 Sultan harun 15 √ 26 Sri afia ovara 15 √ 27 Tiara 16 √ 28 Tri nurhalizah 16 √ 29 Muh.raihan 15 √ 30 Muh fakhri zacky 16 √
Jumlah Rata-rata
483 16,1
13 17
Tes Tugas kelas XI IPS kontrol
1. Jelaskan defenisi hak dan kewajiban HAM yang kalian ketahui?
2. Sebutkan dan jelaskan2 defenisi menurut para ahli dan simpulkan sendiri ?
3. Sebutkan minimal 5 kasus pelanggaran HAM ?
4. Sebutkan minimal 5 pelanggaran kewajiban HAM ?
5. Apa yang menyebabkan seseorang melanggar hak dan kewajiban HAM ?
Jawaban
1. Hak adalah hal yang kita dapatkan setelah menjalani kewajiban dan kewenangan
atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu
yang harus dilakukan untuk mendpatkan hak. Manusia juga memiliki hak asasi
manusia yang telah di peroleh sejak lahir
2. a. menurut Mahfudz M.D. menjelaskanbahwa HAM merupakanhak yang
melekat pada martabat setiap manusia yang mana hak tersebut dibawah sejak
lahir kedunia sehingga pada hakikatnya hak tersebut bersifat kodrati.
b. menurut John Locke. Menjelaskan bahwa HAM ialah hak-hak yang
berlangsung diberikan tuhan yang esa kepada manusia sebagai kodrai. Oleh
karenanya tidak ada kekuatan apapun di dunia yang bisa mencabutnya
3. a. peristiwatrisakti
b. kasuspembunuhanmarsinah
c. kasusdukunsantet di banyuwangi
d. penculikanaktivis pro demokrasi
e.kasihpenganiayaanwartawa
4. a. tidakmembayarpajak
b. melawanhukum
c. tidakmenjagaketertiban
d. melanggaraturan yang berlaku
e. tidakikutmempertahankan NKRI
5. dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar bahwa peristiwa-peristiiwa
pelanggaran HAM seperti pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan,
penganiayan yang dilakukan oleh majikan terhadap pembantudan lain
sebagainya
Tugas Ulangan Kelas XI IPS Kontrol
1. apa kalian ketahui tentang makna HAM ?
2. Sebutkan bunyi UU RI nomor 39 tahun 1999 tentang HAM?
3. HAM memiliki ciri-ciri khusus sebutkan ?
4. Jelaskan secara sederhan amakna kewajiban HAM yang kalian ketahui ?
5. Mengapa hak dan kewajiban HAM dikatakan sebagai dua hal yang saling
berkaitan dan tidak dapat di pisahkan ?
Jawaban 1. Selain mendapatkan hak, setiap orang juga mempunyai kewajiban.
Tentunya juga mempunyai kewajiban. Seorang anak, harus melaksanakan
perintah orang tua, misalnya membantu membersihkan lingkungan rumah.
2. Seperangkat hak yang melekat pada keberadaan dan hakekat manusia
sebagai makhluk tuhan yang mahaEsa yang merupakan anugrah yang wajib
untuk dihormati, dijunjung tinggi serta dilindungi negara, pemerintah,
hukum dan setiap pribadi demi kehormatan juga perlindungan terhadap
harkat dan martabat manusia.
3. a. tidak dapat dicabut
b.tidak dapat dibagi
c. hakiki
d. universal
4. sapabila tidak dilaksanakan tidak memungkinkan dan tegak terlaksananya HAM
5. hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan, oleh karena itu, kedua hal yang terlihat paradok situ harus disatukan, ada hak dan sekaligus ada kewajiban, agar semuanya terjalin secara adil dan berimbang
Tes Tugas kelas XI IPA Eksperimen
6. Jelaskan defenisi hak dan kewajiban HAM yang kalian ketahui?
7. Sebutkan dan jelaskan2 defenisi menurut para ahli dan simpulkan sendiri ?
8. Sebutkan minimal 5 kasus pelanggaran HAM ?
9. Sebutkan minimal 5 pelanggaran kewajiban HAM ?
10. Apa yang menyebabkan seseorang melanggar hak dan kewajiban HAM ?
Jawaban
1. Hak adalah hal yang kita dapatkan setelah menjalani kewajiban dan kewenangan
atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu
yang harus dilakukan untuk mendpatkan hak. Manusia juga memiliki hak asasi
manusia yang telah di peroleh sejak lahir
2. a. menurut Mahfudz M.D. menjelaskanbahwa HAM merupakanhak yang
melekat pada martabat setiap manusia yang mana hak tersebut dibawah sejak
lahir kedunia sehingga pada hakikatnya hak tersebut bersifat kodrati.
b. menurut John Locke. Menjelaskan bahwa HAM ialah hak-hak yang
berlangsung diberikan tuhan yang esa kepada manusia sebagai kodrai. Oleh
karenanya tidak ada kekuatan apapun di dunia yang bisa mencabutnya
3. a. peristiwatrisakti
b. kasuspembunuhanmarsinah
c. kasusdukunsantet di banyuwangi
d. penculikanaktivis pro demokrasi
e.kasihpenganiayaanwartawa
4. a. tidakmembayarpajak
b. melawanhukum
c. tidakmenjagaketertiban
d. melanggaraturan yang berlaku
e. tidakikutmempertahankan NKRI
5. dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar bahwa peristiwa-peristiiwa
pelanggaran HAM seperti pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan,
penganiayan yang dilakukan oleh majikan terhadap pembantudan lain
sebagainya
Tugas Ulangan Kelas XI Eksperimen
6. apa kalian ketahui tentang makna HAM ?
7. Sebutkan bunyi UU RI nomor 39 tahun 1999 tentang HAM?
8. HAM memiliki ciri-ciri khusus sebutkan ?
9. Jelaskan secara sederhan amakna kewajiban HAM yang kalian ketahui ?
10. Mengapa hak dan kewajiban HAM dikatakan sebagai dua hal yang saling
berkaitan dan tidak dapat di pisahkan ?
Jawaban 4. Selain mendapatkan hak, setiap orang juga mempunyai kewajiban.
Tentunya juga mempunyai kewajiban. Seorang anak, harus melaksanakan
perintah orang tua, misalnya membantu membersihkan lingkungan rumah.
5. Seperangkat hak yang melekat pada keberadaan dan hakekat manusia
sebagai makhluk tuhan yang mahaEsa yang merupakan anugrah yang wajib
untuk dihormati, dijunjung tinggi serta dilindungi negara, pemerintah,
hukum dan setiap pribadi demi kehormatan juga perlindungan terhadap
harkat dan martabat manusia.
6. a. tidak dapat dicabut
b.tidak dapat dibagi
c. hakiki
d. universal
4. sapabila tidak dilaksanakan tidak memungkinkan dan tegak terlaksananya HAM
5. hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan, oleh karena itu, kedua hal yang terlihat paradok situ harus disatukan, ada hak dan sekaligus ada kewajiban, agar semuanya terjalin secara adil dan berimbang
1. Kepala sekolah
2. Guru pamong
3. Proses pembelajaran kelas XI IPA dan IPS
RIWAYAT HIDUP
Miranda lahir di Bantaeng, 25 Juli 1995. Dari ayahanda ALM
Abbas dan ibunda Rapia. Penulis merupakan anak ke 5 dari 5 bersaudara.
Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SDN 24 Pandang-Pandang
dan lulus tahun 2009, lalu melanjutkan pendidikan di SMPN 3 Bissappu
dan selesai pada tahun 2012, penulis melanjutkan pendidikan tingkat SMAN 1 Bantaeng dan
selesai pada tahun 2015.
Pada tahun 2015 penulis lulus seleksi masuk perguruan tinggi pada Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi dengan judul
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Dan Menyenangkan (Pakem) Dalam
meningkatkan Hasil Belajar PPKn Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa Kabupaten Gowa.