Post on 30-Apr-2022
1
PENGARUH BAURAN PEMASARAN 4P TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN FOODCOURT MARDIGRASS, TANGERANG.
Muhamad Ikbal Firdaus H. Ambo Sakka Hadmar
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
signifikan bauran pemasaran (produk, harga, promosi, dan lokasi) secara parsial
dan secara bersama-sama terhadap minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass,
Tangerang dan untuk mengetahui variabel bauran pemasaran (produk, harga,
promosi, dan lokasi) manakah yang berpengaruh secara dominan dalam minat beli
konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
Teknik Pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner. Kuesioner
disebar sebanyak 120 dan berhasil didapat sebanyak 116 responden. Pada tahap
analisis dilakukan uji validitas dan reliabilitas, asumsi klasik (uji normalitas,
heterosdastisitas, dan multikolinearitas), uji regresi linier berganda, uji koefisien
determinasi, dan uji statistik (uji t dan uji F). Aplikasi SPSS versi 22 digunakan
untuk membantu pengujian model ini.
Hasil penelitian menunjukkan secara parsial bahwa variabel yang
berpengaruh secara signifikan yaitu produk (X1), dan promosi (X3) terhadap minat
beli (Y) konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang. Sedangkan variabel harga
(X2), dan lokasi (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen
Foodcourt Mardigrass, Tangerang. Uji F menunjukkan bahwa keempat variabel
berpengaruh secara simultan terhadap minat beli dengan nilai koefisien
determinasi sebesar 36,9%. Sedangkan sisanya sebesar 63,1% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti pelayanan, dan citra
merek. Variabel yang paling dominan yaitu produk (X1).
Kata kunci : produk, harga, promosi, lokasi, minat beli
ABSTRACT
This research aims to find out and analyse the significant influence the
marketing (product, price, promotion, and place) partially and together against the
interest of Foodcourt costumers in Mardigrass, Tangerang and for to know the
variable marketing (product, price, promotion, and place) where the ascendent to
dominantly in the interest of consument buy Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
The technique of data with the to divide of the quesionnaire. Quesionnaire
to divide as many 120 and successfully obatained as many 116 respondents. At
this stage of the analysis out test validity and reliability, the classical assumptions
2
(test of normality, heterosdastisitas, and multikolinearity), determination of
coefficients test, and the test statistic (t test and F test). Application of SPSS
version 22 used to help testing this model.
The result showed that partially significant influential variable that is
products (X1), and promotions (X3) against the interest of the consument to buy
(Y) Foodcourt Mardigrass, Tangerang. While the variable rate (X2), and place
(X4) not affect significantly to consument buying interest Foodcourt Mardigrass,
Tangerang. F test show that the foor influential variables are simultaneously
buying interest against the value of the coefisien determination of 36,9%. While
the test of 63,1% is affected by other variables not examined in this study, such as
service, and brand image. The most dominant variable that is product (X1).
Keywords: product, price, promotion, place, interest buy
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin ketat khususnya
pada usaha kuliner. Persaingan dalam usaha ini yaitu meliputi baik usaha kecil
hingga usaha besar. Persaingan kuliner saat ini begitu ketat dan berbagai cara
dilakukan oleh pelaku usaha agar mampu bersaing dengan para pesaing lainnya
didalam pasar, diantaranya dengan membuat berbagai varian produk, cita rasa,
dan fasilitas yang diberikan diusaha tersebut.
Pelaku usaha manapun tentunya ingin memberikan hal-hal yang berbeda
dalam produk maupun fasilitas yang ada didalam usaha yang sedang
dikembangkan. Hal tersebut dilakukan guna untuk menarik minat konsumen agar
ingin datang dan mencoba menu atau fasilitas yang tersedia didalam tempat usaha
tersebut. Dengan adanya menu yang berbeda dengan yang lain seperti dalam hal
rasa, tampilan, porsi, dan harga maka akan membuat konsumen menikmati menu
yang diberikan oleh pelaku usaha. Selain itu dilihat dari fasilitas yang ada serta
promo-promo dan diskon yang diberikan akan menambah kenyamanan dan minat
dari konsumen baik dari kalangan bawah maupun kalangan menengah ke atas
agara usaha tersebut dapat dinikmati oleh semua kalangan, dan akan mudah bagi
usaha tersebut untuk bersaing dengan usaha-usaha lainnya yang sejenis karena
sudah banyak dikenal oleh semua kalangan.
Untuk mencapai hal tersebut para pelaku usaha harus meningkatkan minat
dari konsumen yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang beragam. Maka dari
itu para pelaku usaha dituntut untuk membuat produk yang tidak hanya memenuhi
kebutuhan konsumen secara fungsional namun juga secara emosional. Sehebat
apapun promosi dan murahnya harganya, produk tetap menjadi kunci utama
3
suksesnya suatu usaha. Jika suatu produk tidak berperan sebagai kunci utama
sumber kebutuhan yang harus memuaskan kosumen maka semua elemen lain
yang berkaitan tidak berarti.
Seperti Foodcourt Mardigrass yang sudah dikenal banyak oleh semua kalangan
masyarakat. Foodcourt ini begitu banyak dikenal oleh masyarakat karena
merupakan salah satu Foodcourt besar yang ada di Tangerang khususnya dibagian
kabupaten Tangerang. Selain itu, untuk menu yang diberikanpun berbeda antara
satu penjual dengan penjual lain di Foodcourt tersebut. Namun pada
kenyataannya Foodcourt Mardigrass, Tangerang tetap saja masih sepi dari
pengunjung terutama pada hari kerja. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya ruko
atau kios yang tutup pada hari kerja, lalu ada pula beberapa pemilik usaha yang
mengalami kerugian akibat kurangnya minat beli dari konsumen.
Tetapi perubahan demi perubahan dilakukan oleh Foodcourt Mardigrass
agara dapat menarik minat dari konsumen seperti selalu melihat kebutuhan dan
membuat produk yang berbeda dari Foodcourt yang lainnya, sehingga membuat
konsumen tertarik dan berminat untuk melakukan pembelian di Foodcourt
Mardigrass ketimbang Foodcourt lainnya. Dengan menciptakan produk yang
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen sangat penting untuk
dipertimbangkan oleh para pelaku usaha dalam membangun ataupun
mempertahankan usahanya.
Selain produk, perubahan lain yang dilakukan adalah harga, sangat sulit
untuk menetapkan harga pada suatu produk, karena konsumen sendiri sangatlah
sensitif terhadap harga. Maka dari itulah para pelaku usaha harus benar-benar
menetapkan harga secara konsisten agar konsumen tidak merasa ditipu dan
meragukan kualitas produk yang diberikan. Harga yang diberikan oleh Foodcourt
Mardigrass pun bervariasi dan sangat terjangkau oleh konsumen dari jenis
minuman dan makanan sehingga membuatnya lebih banyak diminati oleh
konsumen.
Perubahan lain yang tidak boleh dilupakan adalah promosi, jika pelaku
usaha menciptakan atau ingin memperkenalkan produk barunya dari produk
sebelumnya, sudah tentu pelaku usaha harus memperkenalkan kepada konsumen.
Melakukan promosi sangatlah penting karena seberapa hebatnya produk dan
seberapa murahnya harga yang diberikan oleh pelaku usaha jika tidak
memperkenalkan produknya kepada konsumen sungguh bukanlah sesuatu yang
berarti.
Promosi dilakukan dengan berbagai cara, seperti cara yang mudah
dilakukan adalah promosi dari mulut ke mulut, promosi seperti ini sangatlah
efektif untuk menarik minat dari konsumen sekaligus membuktikan bahwa
konsumen yang sebelumnya telah menggunakan atau mengkonsumsi produk
4
tersebut merasa puas dan berminat untuk memberitahukan rasa puasnya kepada
rekannya. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan selembaran-
selembaran yang berisikan bahwa usaha yang dijalankan sedang melakukan
promosi, cara ini telah dilakukan seperti disebuah acara-acara, event-event,
ataupun bazar-bazar yang tentunya banyak calon konsumen yang berkumpul,
memungkinkan untuk membeli pun besar. Selain itu, terlebih lagi Foodcourt
Mardigrass selalu mengadakan sebuah acara seperti acara musik yang dapat
menarik konsumen untuk datang dan memberitahukan bahwa Foodcourt
Mardigrass sedang melakukan promosi. Promosi yang dilakukan dapat berupa
potongan harga dan pemberian diskon. Disinilah para pelaku usaha harus benar-
benar teliti dan cermat dalam menetapkan strategi promosi seperti apa yang
dilakukan agar konsumen tetap loyal dalam membelanjakan uangnya.
Selain ketiga variabel yang telah disebutkan, lokasi pun dirubah agar dapat
menarik minat dari konsumen. Lokasi yang strategis menunjang kelancaran dari
usaha yang dijalankan, apabila lokasi mudah diakses maka konsumen akan mudah
untuk menuju ke tempat usaha. Foodcourt Mardigrass memiliki lokasi yang
sangat mudah ditemukan dan diakses oleh konsumen. Selain itu, Foodcourt
Mardigrass berada dekat dengan tempat wisata rekreasi sehingga membuat
konsumen mudah datang dan memungkinkan orang yang berkunjung ketempat
rekreasi tersebut akan datang ke Foodcourt Mardigrass. Fasilitas yang diberikan
pun dirubah dan dibuat senyaman mungkin, dari mulai tempat untuk makan ada
yang memakai kursi dan ada juga yang lesehan, ada yang di dalam ruangan dan
ada juga diluar ruangan.
Semua hal tersebut dilakukan untuk menjaga hubungan antar konsumen
sebaik mungkin untuk mendapatkan minat dari konsumen untuk tertarik datang ke
Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
Melihat pentingnya konsumen dalam menentukan kesuksesan dan
kelancaran suatu usaha, penggunaan strategi pemasaran yaitu bauran pemasaran
dapat dilakukan untuk menciptakan minat pembelian terhadap produk yang
ditawarkan dan dapat diterima oleh konsumen pada umumnya.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Adakah pengaruh signifikan bauran pemasaran 4P (produk, harga,
promosi, dan lokasi) secara parsial terhadap minat beli konsumen pada
Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
2. Adakah pengaruh signifikan bauran pemasaran 4P (produk, harga,
promosi, dan lokasi) secara bersama-sama terhadap minat beli konsumen
pada Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
5
3. Variabel bauran pemasaran manakah yang paling berpengaruh dominan
terhadap minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh signifikan bauran
pemasaran 4P (produk, harga, promosi, dan lokasi) secara parsial terhadap
minat beli konsumen di Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh signifikan bauran
pemasaran 4P (produk, harga, promosi, dan lokasi) secara bersama-sama
terhadap minat beli konsumen di Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran manakah
yang paling berpengaruh dominan terhadap minat beli konsumen di
Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
Kegunaan Penelitian
1. Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dalam bidang
pemasaran khususnya dalam menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi minat beli konsumen.
2. Perusahaan
Dalam penelitian ini diharapkan sebagai sumber informasi yang berguna
bagi perusahaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli
konsumen, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kebijakan
selanjutnya.
3. Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam
bidang pemasaran bagi penulis dan pembaca serta dapat menjadi referensi bagi
penelitian selanjutnya.
Kerangka Pemikiran
Gambar.1 Kerangka Pemikiran Sumber: (Nugroho dan Japarianto, 2013)
Produk
Harga
Promosi
Minat Beli
Lokasi
6
Hipotesis
1 = Produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
2 = Harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
3 = Promosi berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
4 = Lokasi berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
5 = Produk, Harga, Promosi, dan Lokasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
6 = Ada pengaruh signifikan variabel bauran pemasaran yang dominan terhadap minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
TELAAH PUSTAKA
Definisi Pemasaran Menurut American Marketing Association (AMA) dalam (Kotler dan
keller, 2010:5) pemasaran adalah suatu fungsi operasional dan serangkaian proses
untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan
dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan pemangku kepentingannya.
Menurut Kotler dan Keller (2010:5) pemasaran adalah memenuhi
kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
Definisi Bauran Pemasaran
Menurut Kotler & Amstrong dalam penelitian (Andita dan Dewi,
2016:717) bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali
yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang yang diinginkan
dipasar sasaran.
Definisi Produk Produk adalah sekumpulan nilai kepuasan yang kompleks. Nilai sebuah
produk ditetapkan oleh pembeli berdasarkan manfaat yang akan meraka terima
dari produk tersebut (Hurriyati, 2015:51).
Product/Produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar yang
bersangkutan. Menurut Kotler dalam (Nugroho dan Japarianto, 2013:2) produk
dapat diukur melalui :
7
1. Variasi produk
2. Kualitas produk
3. Tampilan produk
Definisi Harga Menurut Aptaguna dan Pitalokam (2016:52) harga adalah sejumlah uang
yang dibutuhkan atau ditukarkan kekonsumen untuk mendapatkan atau memiliki
manfaat serta penggunaannya. Harga dapat diukur diantaranya melalui Chandra
dalam (Nugroho dan Japarianto, 2013:3) :
1. Harga produk pesaing
2. Diskon (potongan harga)
3. Variasi sistem pembayaran
Definisi Promosi Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah
mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka,
maka mereka tidak akan pernah membelinya. Pada hakikatnya menurut Buchari
dalam (Hurriyati, 2015:57) promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.
Yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan
dan produknya agar bersedia menerima, memebeli, dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Tjiptono dalam (Nugroho dan Japarianto, 2013:3) promosi dapat
diukur secara garis besar melalui:
1. Tingkat kemenarikan iklan
2. Publisitas pesaing
Definisi Lokasi
Tempat/lokasi adalah produk berupa tempat yang dipasarkan dengan
menciptakan, memelihara atau mengubah sikap atau perilaku terhadap tempat
tertentu, sehingga mereka datang ketempat tertentu tersebut (Adiba, 2016:673).
Menurut Kotler & Armstrong dalam (Nugroho & Japarianto, 2013:3) lokasi bisa
diukur melalui:
1. Seberapa strategis tempat tersebut.
2. Fasilitas yang bisa didapat oleh calon konsumen.
3. Kemudahan dalam mengakses lokasi tersebut
Definisi Minat Beli
Minat beli adalah sesuatu diperoleh dari proses belajar dan proses
pemikiran yang membentuk suatu persepsi (Aptaguna dan Pitaloka, 2016:52).
Menurut Oliver dalam (Aptaguna dan Pitaloka, 2016:52) Minat beli ini
menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi
8
suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen
harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam
benaknya itu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Menurut kotler dan keller (2010:166) Perilaku konsumen adalah studi
tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Perilaku pembelian konsumen
dipengaruhi oleh faktor berikut ini:
1. Faktor Budaya
2. Faktor Sosial
3. Faktor Pribadi
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini memiliki tujuan untuk
mengetahui hubungan sebab dan akibat antara variabel bebas (produk, harga,
promosi, dan lokasi) terhadap variabel terikat (minat beli)konsumen Foodcourt
Mardigrass, Tangerang.
Objek dan Subjek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
Subjek yang diteliti adalah konsumen yang melakukan pembelian di Foodcourt
Mardigrass, Tangerang.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
(Sugiyono, 2016:137), data primer merupakan sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data, yaitu dengan melalui penyebaran
kuesioner yang dibagikan kepada responden yang berisi pernyataan-pernyataan
untuk mengetahui tanggapan responden mengenai produk, harga, promosi, dan
lokasi terhadap minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2016:80). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Foodcourt
Mardigrass, Tangerang.
9
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2016:81). Pengambilan sampel dilakukan
dengan pertimbangan bahwa populasi yang ada sangat besar jumlahnya,
sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi yang ada.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2016:84).
Jenis non probability sampling yang digunakan adalah jenis sampling
purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan menggunakan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016:85). Peneliti menetapkan kriteria
sendiri untuk responden yang dipilih. Responden yang dipilih oleh penulis
dalam penelitian ini adalah orang yang memesan produk Foodcourt
Mardigrass, Tangerang, baik yang memakan ditempat ataupun tidak
ditempat.
Pada penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui pasti, oleh karena
itu untuk menentukan ukuran sampel penelitian dari populasi tersebut
dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Rao Purba, 1996):
N = ��
�(���)�
Dimana : N = Jumlah sampel Z = tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% (1,96) Moe = Margin of error maximal, adalah pengembalian sampel yang masih dapat ditoleransi sebesar 10%. Dengan menggunakan Margin of error sebesar 10%, maka jumlah sampel minimal dapat diambil sebesar :
N = �,���
�(�,�)�
N = 96,04 Jumlah minimal sampel yang harus digunakan dalam penelitian ini sebesar 96,04 responden. Karena dasar tersebut, maka pada penelitian ini peneliti menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 120 orang responden.
Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2016:142).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset
lapangan yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan
data-data yang berhubungan dengan masalah penelitian. Kuesioner dibagikan
kepada konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang. Kuesioner berisi pernyataan
10
pernyataan yang akan disampaikan untuk mengetahui tanggapan responden
mengenai Produk, Harga, Promosi, dan Lokasi terhadap minat beli konsumen.
Metode Pengukuran Data
Metode pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal,
yaitu skala yang bertujuan untuk membedakan antara kategori-kategori dalam satu
variable dengan asumsi bahwa ada urutan atau tingkatan skala. Angka-angka
ordinal lebih menunjukkan urutan peringkat (Rangkuti, 2007:65). Model skala
yang digunakan adalah skala likert dengan instrumen yang digunakan adalah
kuesioner.
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
analisis statistik inferensial. Statistik inferensial adalah teknik statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi (Sugiyono, 2016:148). Analisis yang digunakan antara lain : analisis
regresi linier berganda, koefisien Determinasi, uji parsial t (uji t), dan uji F
(Anova) dengan menggunakan program SPSS versi 22.00.
Operasionalisasi Variabel
Tabel. 1
Variabel Operasionalisasi
Variabel
Penelitian
Definisi Operasional
Indikator
Skala
Pengukuran
Produk (X1)
Produk adalah elemen kunci dalam penawaran pasar. Pemimpin pasar biasanya menawarkan produk dan jasa bermutu tinggi yang memberikan nilai pelanggan yang paling unggul (Kotler dan Keller, 2013:3).
-Variasi produk -Tampilan produk -Kualitas rasa produk
Ordinal
Harga (X2)
Menurut Tjiptono dalam (Rahman, 2010:77) harga memiliki istilah yang beraneka ragam. Hal ini menunjukkan penetepan harga sangat bergantung pada jenis produk spesifik yang dijual.
- Harga yang ditawarkan terjangkau oleh konsumen
-harga memiliki daya saing dengan harga produk lain
-Harga sesuai dengan Kualitas
Ordinal
Promosi (X3)
Menurut Buchari dalam (Hurriyati, 2015:57) promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, memebeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
-Iklan -Penjualan pribadi -Promosi penjualan -Publikasi
Ordinal
11
Lokasi (X4)
Menurut Prihandoyo C, dkk (2013:6) lokasi dapat diartikan sebagai ilmu tentang alokasi secara geografis dari sumber daya yang langka, serta hubungannya atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha atau kegiatan lain (activity).
- seberapa strategi tempat tersebut
-Akses menuju lokasi mudah
-Area parkir memadai
Ordinal
Minat Beli (Y)
Menurut Helmi M.S (2016:3) minat beli adalah suatu keinginan untuk membeli suatu produk atau jasa akibat pengaruh baik eksternal maupun internal dimana sebelumnya dilakukan evaluasi terhadap produk atau jasa yang akan dibeli.
-Minat Transaksional -Minat Refrensial -MinatPreferensial -Minat Eksploratif
Ordinal
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2016 : 267), validitas merupakan derajat ketepatan
antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat
dilaporkan oleh peneliti.
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-
pernyataan pada kuesioner yang harus dihilangkan/diganti karena dianggap
tidak relevan. Jika rhitung > rtabel = valid, dan jika rhitung < rtabel = tidak valid.
Tabel. 2 Hasil Uji Validitas Produk (X1)
No. Item rhitung rtabel Keterangan
1
2
3
4
0,535
0,705
0,667
0,448
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Tabel. 3 Hasil Uji Validitas Harga (X2)
No. Item rhitung rtabel Keterangan
1
2
3
4
0,665
0,766
0,552
0,643
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
12
Tabel. 4 Hasil Uji Validitas Promosi (X3)
No. Item rhitung rtabel Keterangan
1
2
3
4
0,580
0,684
0,570
0,888
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Tabel. 5 Hasil Uji Validitas Lokasi (X4)
No. Item rhitung rtabel Keterangan
1
2
3
0,515
0,880
0,835
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Tabel. 6 Hasil Uji Validitas Minat Beli (Y)
No. Item Rhitung rtabel Keterangan
1
2
3
4
0,482
0,745
0,839
0,755
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Hasil Perhitungan dari semua variabel yang telah dilakukan terhadap 30
orang responden menunjukkan hasil yang baik, karena syarat minimum yang
harus dipenuhi agar dikatakan valid adalah lebih besar dari (>) 0,361 dapat
dipenuhi, sehingga dapat disimpulkan bahwa ke empat variabel bebas (produk,
harga, lokasi, dan promosi) dan variabel terikat (minat beli) dapat dikatakan valid.
13
Uji Reliabilitas
Tabel. 7 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach
Alpha
Standar
Ketentuan
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
Produk
Harga
Promosi
Lokasi
Minat Beli
0,715
0,756
0,761
0,802
0,782
0,7
0,7
0,7
0,7
0,7
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat dijelaskan hasil
dari analisis reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha diketahui nilai dari
variabel produk = 0,715, harga = 0,756, promosi = 0,761, lokasi = 0,802, dan
minat beli = 0,782. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua variabel terreliabel
karena memiliki nilai lebih dari Cronbach Alpha (0,7).
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Gambar.2 Uji Normalitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa semua data yang
ada berdistribusi normal, karena semua data menyebar membentuk garis
lurus diagonal maka data tersebut memenuhi asumsi normal atau
mengikuti garis normalitas. Hal ini membuktikan bahwa model regresi
14
yang digunakan layak untuk memprediksi pengaruh produk, harga,
promosi, lokasi, dan minat beli.
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara varibel independen. Jika
variabel independent saling berkorelasi, maka variabe-variabel ini tidak
ortogonal.
Tabel. 8 Tabel Multikolinearitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel
bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10, berarti tidak terjadi
multikolinearitas. Hasil perhitungan VIF menunjukkan tidak ada variabel
bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. sehingga disimpulkan tidak
ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi.
3. Uji Heterosdastisitas
Uji heterosdastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika nilai variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heterosdastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau
tidak terjadi heterosdastisitas.
15
Gambar.3 Uji Heterosdastisitas Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan grafik di atas dapat terlihat bahwa distribusi data tidak
teratur dan tidak membentuk pola tertentu, serta tersebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
model regresi ini tidak terjadi masalah heterosdastisitas.
Regresi Linier Berganda
Regresi berganda merupakan perkembangan dari regresi linier sederhana,
yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk melakukan prediksi permintaan
dimasa yang akan datang, berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui
pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak
bebas (dependent).
Tabel. 9 Hasil Pengolahan Regresi Linier Berganda
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 2,095 + 0,502 X1 + 0,010 X2 + 0,335 X3 + 0,046 X4
Dari persamaan regresi tersebut diketahui bahwa nilai konstanta sebesar
2,095. Hal ini berarti bahwa apabila tidak terdapat produk, harga, promosi, dan
lokasi maka nilai minat beli adalah sebesar 2,095. Artinya kemungkinan minat
16
beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
- Koefisien regresi produk (X1) sebesar 0,502 yang berarti bahwa jika
produk meningkat, maka minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass,
Tangerang akan meningkat sebesar 0,502. Jadi semakin baik produk yang
diciptakan maka akan semakin tinggi minat beli konsumen terhadap
Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
- Koefisien regresi harga (X2) sebesar 0,010 yang berarti bahwa jika harga
meningkat, maka minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang
akan meningkat sebesar 0,010. Jadi semakin baik harga yang diciptakan
maka akan semakin tinggi minat beli konsumen terhadap Foodcourt
Mardigrass, Tangerang.
- Koefisien regresi pomosi (X3) sebesar 0,335 yang berarti bahwa jika
promosi meningkat, maka minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass,
Tangerang akan meningkat sebesar 0,335. Jadi semakin baik promosi yang
diciptakan maka akan semakin tinggi minat beli konsumen terhadap
Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
- Koefisien regresi lokasi (X4) sebesar 0,046 yang berarti bahwa jika lokasi
meningkat, maka minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang
akan meningkat sebesar 0,046. Jadi semakin baik lokasi yang diciptakan
maka akan semakin tinggi minat beli konsumen terhadap Foodcourt
Mardigrass, Tangerang.
Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. banyak peneliti menganjurkan
untuk menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi
terbaik. Tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu
variabel independent ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2013 : 97).
Tabel. 10 Hasil Pengolahan Koefisien Determinasi
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
17
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel. 10 diperoleh nilai sebagai berikut :
Nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,369 sehingga
dalam hal ini berarti 36,9% minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass,
Tangerang dipengaruhi oleh variabel bauran pemasaran (produk, harga, promosi,
dan lokasi) sedangkan sisanya 63,1% (100-36,9) dipengaruhi oleh variabel lain
yang ditidak diteliti dalam penelitian ini dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi minat beli konsumen yaitu : Faktor budaya, Faktor Sosial, dan
Faktor Pribadi. Dimana konsumen lebih menyukai produk yang biasa dikonsumsi
dengan harga yang relatif murah, promosi yang cukup menarik dan lokasi yang
tidak terlalu padat dengan banyaknya pengunjung yang menjadi kaitan antara
faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen dan variabel yang diteliti
dalam penelitian ini.
Dengan kata lain, minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang
tidak hanya dipengaruhi oleh variabel-variabel bauran pemasaran dalam penelitian
ini, tetapi juga oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
Uji Parsial t (Uji t) Uji t digunakan Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Untuk menguji variabel
yang berpengaruh X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y secara terpisah, maka digunakan
uji t. adapun kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut.
1. Jika signifikansi < 0,05 maka H1 diterima berarti ada pengaruh
signifikansi variabel independent secara individual terhadap variabel
dependen.
2. Jika signifikansi > 0,05 maka H1 ditolak berarti tidak ada pengaruh
signifikan variabel independent secara individual.
3.
Tabel. 11 Hasil Pengolahan Uji Parsial t
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
18
Hasil analisis berdasarkan Tabel. 11 yang didapat adalah sebagai berikut :
- Variabel produk (X1) menghasilkan thitung sebesar 5,071 dengan
probabilitas signifikansi 0,000. Dimana diketahui bahwa nilai signifikansi
0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara individual variabel
produk (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat beli
(Y).
- Variabel harga (X2) menghasilkan thitung sebesar 0,130 dengan probabilitas
signifikansi 0,897. Dimana diketahui bahwa nilai signifikansi 0,897 >
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara individual variabel harga (X2)
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat beli (Y).
Artinya, kemungkinan minat beli konsumen tidak melihat atau
memperhatikan harga karena adanya perubahan ekonomi yang terjadi.
- Variabel promosi (X3) menghasilkan thitung sebesar 3,840 dengan
probabilitas signifikansi 0,000. Dimana diketahui bahwa nilai signifikansi
0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara individual variabel
promosi (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat beli
(Y).
- Variabel lokasi (X4) menghasilkan thitung sebesar 0,487 dengan probabilitas
signifikansi 0,627. Dimana diketahui bahwa nilai signifikansi 0,627 >
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara individual variabel lokasi (X4)
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat beli (Y).
Artinya, kemungkinan minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass,
Tangerang dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Uji F (Anova) Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independent atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (dependent). Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol (Ghozali, 2013 : 98).
a. Menentukan kriteria pengujian : 1. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, artinya variabel bauran pemasaran
(produk, harga, promosi, dan lokasi) berpengaruh signifikan terhadap variabel minat beli konsumen.
2. Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, artinya variabel bauran pemasaran (produk, harga, promosi, dan lokasi) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel minat beli konsumen.
19
Tabel. 12 Hasil Pengolahan Uji F (Anova)
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan hasil uji F (anova) pada tabel. 12 diperoleh nilai Fhitung
sebesar 17,845. Dengan mengambil taraf signifikansi (α) sebesar 5%, dan dengan
menggunakan rumus df = ( k – 1 ; n – k), dimana k = jumlah variabel bebas
(independent variable), dan n = jumlah sampel, sehingga df yang digunakan
adalah (4 – 1 ; 116 – 4) = (3 ; 112), maka diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,69 Karena
nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak , H1
diterima, artinya variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan lokasi (X4)
secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli (Y) konsumen Foodcourt
Mardigrass, Tangerang. Hal tersebut juga dapat dilihat melalui tingkat signifikansi
0,000 yang lebih kecil dari 0,05.
Variabel Dominan Variabel dominan bertujuan untuk menentukan variabel bebas yang terbukti berpengaruh dominan atau terbesar terhadap variabel terikat.Untuk mengetahui variabel dominan dilihat pada tabel. 13.
Tabel. 13 Variabel Dominan
Variabel B T
Produk (X1) 0,502 5,071
Harga (X2) 0,010 0,130
Promosi (X3) 0,335 3,840
Lokasi (X4) 0,046 0,487 Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Pada tabel. 13 dapat disimpulkan bahwa variabel Produk (X1) merupakan
variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi Minat Beli (Y) konsumen
dengan koefisien sebesar 0,502 dan nilai t 5,071 diikuti oleh variabel Promosi
(X3) sebesar 0,335 dan nilai t 3,840, variabel Lokasi (X4) sebesar 0,046 dan nilai t
0,487, dan variabel Harga (X2) sebesar 0,010 dan nilai t 0,130.
20
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pembahasan atas hasil penelitian yang dilakukan pada konsumen
Foodcourt Mardigrass, Tangerang, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai
berikut :
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel produk terhadap minat
beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
2. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel harga terhadap
minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
3. Terdapat Pengaruh yang signifikan antara varibael promosi terhadap minat
beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
4. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel lokasi terhadap
minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
5. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bauran pemasaran 4P
(produk, harga, promosi, dan lokasi) secara bersama-sama terhadap minat
beli konsumen pada Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
6. Variabel produk mempunyai pengaruh yang dominan terhadap minat beli
konsumen pada Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian peneliti ingin memberikan saran
sebagai berikut :
1. Foodcourt Mardigrass, Tangerang harus selalu mempertahankan strategi
produk, dan promosi yang selama ini sudah dilakukan, dan jika perlu
tingkatkan kembali strategi produk, dan promosi dengan inovasi-inovasi
baru agar semakin banyak konsumen yang berminat membeli di
Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
2. Dan sebaiknya Foodcourt Mardigrass, Tangerang memperbaiki strategi
harga sehingga harga yang ditawarkan dapat bersaing dengan Foodcourt
lainnya yang akan membuat konsumen berminat untuk membeli di
Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
3. Lokasi dari Foodcourt Mardigrass, Tangerang pun sebaiknya ditambahkan
lagi fasilitas-fasilitas yang mendukung agar konsumen tertarik dan
berminat membeli di Foodcourt Mardigrass, Tangerang dengan
memberikan sarana dan prasarana bagi konsumen.
4. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya peneliti menggunakan variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini dan diduga berpengaruh
terhadap minat beli konsumen Foodcourt Mardigrass, Tangerang.
21
DAFTAR PUSTAKA
Adiba. (2016). Pengaruh Suasana Toko Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Aurora Shop Samarinda. Jurnal Administrasi Bisnis. Hal. 670-682. Diakses dari http://www.google.com. Pada tanggal 28 Februari 2018.
Andita, Ayu Rizki dan Dewi, Citra Kusuma. (2016). Pengaruh Bauran
Pemasaran Green Marketing Terhadap Proses Keputusan Pembelian Produk The Body Shop (Studi Pada Pengguna The Body Shop Di Kota Bandung. E-Proceeding Of Management, Vol. 3, No. 1. Hal. 715 diakses dari http://www.google.com. Pada tanggal 30 Januari 2018.
Aptaguna, A dan Pitaloka, E. (2016). Pengaruh Kualitas Layanan Dan Harga Terhadap Minat Beli Jasa Go-Jek. Widyakala, Vol. 3. Hal, 49-56. Diakses dari http://www.google.com. Pada tanggal 29 Desember 2017.
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Semarang : UNDIP.
Hurriyati, Ratih. (2015). Bauran Pemasaran Dan Loyalitas Konsumen. Bandung : Alfabeta.
Kotler, Philip. And Keller, K.L. (2010). Manajemen Pemasaran. Edisi Tigabelas,
Jilid 1, Jakarta: Erlangga
Nugroho, R. & Japarianto, E. (2013). Pengaruh People, Physical Evidence,
Product, Promotion, Price dan Place Terhadap Tinkgkat Junjungan Di Kafe Coffee Cozies Surabaya. Jurnal Management Pemasaran Petra. Vol. 1, No. 2, Hal 1-9. diakses dari http://www.google.com. Pada tanggal 12 Maret 2018.
Nunnaly, J. Rucker, D.D dan Hayes, A.F. (2007).“assesing Moderated Mediation Hypotheses Theory, Method and Prescription”. Multivariate Behavioral Research. 42. 387-400.
Rangkuti, Freddy. (2007). Riset Pemasaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Rao, Purba. (1996). ”Measuring Consumer Perceptions Throigh Factor Analysis”. The Asian Manager (February-March).
22
Siregar, Syofian. (2015). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS Versi 17. Edisi 1, Cetakan 3. Jakarta : Bumi Aksara.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung
: Alfabeta.