Post on 22-Oct-2021
Sasmita
Jurnal Ilmiah Betrik, Volume.10, No.03, Desember 2020 196
Penerapan Metode Forward Chaining Untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit
Pada Manusia
Sasmita,M.Kom
Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Pagar Alam
JalanMasik Siagim No.75 Simpang Mbacang Kec.Dempo Tengah Kota Pagar Alam
Sur-el : sasmitha661@gmail.com
Abstrak:
Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh dan bagian terluar dari tubuh manusia yang lentur dan kulit
yang lembut dari benteng pertahanan sangat mudah ditembus dari berbagai penyakit yang datang dari luar.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang didapatkan dari Eka Rahmayanti,S.Kep. Ners bahwa
cara mendekteksi penyakit kulit yang di lakukan UPTD Puskesmas sidorejo Kota Pagar Alam ini masih
manual yaitu dengan cara pasien datang langsung ke Puskesmas. Sistem pakar merupakan sistem yang
menggunakan pengetahuan manusia yang terekam dalam komputer untuk memecahkan persoalan yang
biasanya memerlukan keahlian manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sistem pakar
diagnosa penyakit kulit untuk membantu masyarakat dibidang kesehatan terutama penyakit kulit.
Penelitian ini menggunakan metode forward chaining dan metode pengembangan sistem adalah metode
waterfall yang terdiri dari analisa, desain, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan, yang diharapkan bisa
membantu memberikan fasilitas mudah dan cepat, terutama dalam hal konsultasi kesehatan dan
penyampaian informasi tentang penyakit kulit pada masyarakat untuk mengatasi penyakit kulit.
Kesimpulan yang didapat yaitu dengan adanya sistem pakar ini dapat membantu masyarakat mengetahui
tentang penyakit kulit dan cara mengatasinya.
Kata kunci : Penyakit kulit, Sistem Pakar, Web,Waterfall dan Forward Chaining.
Abstract:
The skin is the largest organ in the body and the outermost part of the human body is supple, and the soft
skin of the fortress is very easily panetrted from various diseases that come from outside. Based on
observations and interviews obtainted from Eka rahmayanti that how to detect skin diseases carried out at
UPTD The sidorejo Health Center in Pagar Alam City is still manual, namely by way of patients coming
directly to the puskesmas . Expert systems are systems that use human knowledge captured on a computer
to solve problems that usually require human expertise. In the field of health, especially skin diseases, this
research uses the forward chaining method which testing and maintenance which is expected to help
provide easy and quick facilites. Especially in terms of health consultations and the delivery of
informations about skin diseases in hemans to overcome skin disseases the conclusion obtained is that the
existence of this expert system can help the public know about skin diseases about skin diseases and ways.
Keywords : Skin diseases, Expert Web System. Waterfal, and Forward Chaining.
Sasmita
Jurnal Ilmiah Betrik, Volume.10, No.03, Desember 2020 197
1. PENDAHULUAN
Sistem pakar merupakan sistem yang
menggunakan pengetahuan manusia yang
terekam dalam komputer untuk
memecahkan persoalan yang biasanya
memerlukan keahlian manusia. Sistem
pakar diagnosa penyakit kulit ini merupakan
suatu sistem pakar yang dirancang sebagai
alat bantu untuk mendiagnosa jenis penyakit
kulit pada manusia yang disebabkan oleh
infeksi jamur. Sistem pakar ini dibangun
untuk memberikan informasi mengenai
diagnosis penyakit kulit akibat infeksi jamur
pada manusia serta cara
penatalaksanaannya, dan dapat
menghasilkan suatu alternatif solusi
yang cepat dalam menentukan jenis
penyakit kulit infeksi jamur dengan melihat
gejala yang timbul tanpa harus berkonsultasi
dengan seorang pakar. (Dini Agustina1,
2016)
Berdasarkan penelitian (Riandari,
2017) dalam jurnal “Sistem Pakar Diagnosa
penyakit Kulit Wajah Menggunakan
Metode certainty Factor” didapatkan hasil
bahwa, sehingga dengan adanya sistem ini
masyarakat dapat mengetahui secara dini
gejala-gejala penyakit pada wajah dan cara
penanggulangannya sebelum konsultasi
ataupun membeli obat ke dokter kulit.
Tujuan nya adalah agar dapat merancang
sebuah sistem pakar untuk mendiagnosa
penyakit kulit wajah berdasarkan gejala
yang diinputkan dan dapat menerapkan
metode certainty factor untuk mendiagnosa
penyakit kulit wajah. Metode yang
digunakan dalam sistem pakar ini adalah
dengan menggunakan certainty Factor.
Berdasarkan hasil penetian yang
dilakukan (ramadhan, 2018) dengan judul
“Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit
Berbasis Web dengan Metode Forward
Chaining” didapatkan hasil bahwa, Jika
pada tubuh seseorang terkena suatu
penyakit, maka akan menganggu
penampilan dan aktifitas orang tersebut.
Jika hal tersebut terus-menerus dibiarkan
maka akan menyebabkan penyakit kulit
tersebut menjadi membesar sehingga akan
sulit untuk mengobatinya. Tujuan nya
adalah agar masyarakat dapat
memanfaatkan teknologi yang telah
berkembang saat ini untuk menjaga pola
hidup serta kesehatan cendrung lebih
terjaga. Rancangan sistem penyakit kulit
pakar diharapkan bisa membantu hasilnya
memberikan fasilitas yang mudah dan cepat,
terutama dalam hal konsultasi kesehatan
dan penyampaian informasi tentang
penyakit kullit kepada masyarakat untuk
mengatasi penyakit kulit. Metode yang
gunakan untuk sistem pakar diagnosa
penyakit kulit ini adalah Forward chaining.
Menurut penelitian (Dini Agustina1,
2016) dengan jurnal berjudul “Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit Kulit Akibat Jamur”
didapatkan hasil, sebagai alat bantu untuk
mendiagnosa jenis penyakit kulit pada
manusia yang disebabkan oleh infeksi
jamur. Sistem pakar ini dibangun untuk
memberikan informasi mengenai diagnosis
penyakit kulit akibat infeksi jamur pada
manusia serta cara penatalaksanaannya, dan
dapat menghasilkan suatu alternatif solusi
Sasmita
Jurnal Ilmiah Betrik, Volume.10, No.03, Desember 2020 198
yang cepat dalam menentukan jenis
penyakit kulit infeksi jamur dengan melihat
gejala yang timbul tanpa harus berkonsultasi
dengan seorang pakar. Tujuannya adalah
dalam penelitian ini adalah merancang dan
membangun sistem pakar online untuk
mendiagnosa penyakit kulit akibat infeksi
jamur. Sedangkan manfaat yang diperoleh
dari penelitian ini adalah mempermudah
pengguna pasien) untuk mengidentifikasi
penyakit pada kulit yang di akibatkan oleh
infeksi jamur sehingga pengguna dapat
mengetahui penyakit yang dikeluhkan.
Metode yang dapat digunakan untuk sistem
pakar ini adalah certainty Factor.
Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara yang didapatkan dari Eka
Rahmayanti,S.Kep. Ners bahwa cara
mendekteksi penyakit kulit yang di lakukan
UPTD Puskesmas sidorejo Kota Pagar
Alam ini masih manual yaitu dengan cara
pasien datang langsung ke Puskesmas lalu
langsung menuju ke bagian rekam medis
atau bagian informasi untuk meminta nomor
antrian setelah itu langsung dipanggil oleh
bagian rekam medis, dan mereka bertanya
ditanya keluhan penyakitnya apa kalau
penyakit kulit ke poli umum. Dengan
pembuatan sistem pakar ini agar dapat
mempermudah seorang pasien untuk
mengetahui penyakit yang diderita.
Dengan latar belakang dan uraian di
atas maka penulis tertarik membuat sistem
dengan judul penelitian “ Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit Kulit Pada Manusia
Menggunakan Metode Forward
Chaining”
2. METODE PENELITIAN
Metode merupakan suatu cara atau
teknis yang dilakukan dalam proses
Penelitian. Sedangkan Penelitian itu sendiri
diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu
pengetahuan dijalankan untuk memperoleh
fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,
hati-hati sistematis untuk mewujudkan
kebenaran (Mardalis, 2014:24).
2.1 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis
gunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Wawancara
Dalam tahap ini penulis
mengajukan beberapa pertanyaan
kepada pihak yang terkait yaitu pemilik
kebun salak.
b. Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara
mengamati secara langsung terhadap
objek penelitian. Adapun data yang
didapat dari hasil penelitian lapangan
ini adalah mengenai proses
pertumbuhan buah salak dari awal
penanaman.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode
yang digunakan dalam mencari data-
data yang berkaitan dengan penelitian.
d. Kuesioner
Kuesioner diberikan untuk
melakukan pengujian dengan black box
testing setelah program jadi. Kuesioner
Sasmita
Jurnal Ilmiah Betrik, Volume.10, No.03, Desember 2020 199
tersebut diberikan kepada instrument
terkait pada bidangnya.
e. Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan data dari
buku dan jurnal yang berhubungan
dengan penelitian.
2.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan model pengembangan SDLC
air terjun (waterfall) sering juga disebut
model sekuensial linier (sequential linier)
atau alur hidup klasik (classic life cyle).
Model air terjun menyediakan pendekatan
alur hidup perangkat lunak secara
sekuensial atau terurut dimulai dari analisis,
desain, pengkodean, pengujian, dan tahap
pendukung (support). Berikut adalah
gambar model air terjun (Rosa A.S M. ,
2016).
2.3.Kecerdasan Buatan (Artificial
Inteligence) Kecerdasan buatan berasal dari
bahas inggris (Artificial Inteligence) atau
di singkat AI. Inteligence adalah kata
sifat yang berarti cerdas, Sedangkan
Artificial artinya buatan. Kecerdasan
buatan yang dimaksud disini merujuk
pada mesin yang mampu berfikir,
menimbang tindakan tindakan yang akan
diambil dan mampu mengambil
keputusan seperti yang dilakukan
manusia. Kecerdasan buatan merupakan
bidang ilmu komputer yang sangat
penting di era kini dan masa yang akan
datang untuk mewujudkan sistem
komputer yang cerdas. Bidang ini telah
berkembang sangat pesan di 20 tahun
terakhir seiring dengan kebutuhan
perangkat cerdas pada pada industri dan
ruamah tangga (Zulfian Azmi, 2017:11).
2.4. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan (knowledge) adalah
sesuatu yang terwujud dalam bahasa jiwa
dan pikiran seseorang karena adanya
reaksi, sentuhan dan hubungan dengan
lingkungan dan alam sekitarnya.
2.5. Jaringan Semantik
Jaringan semantik merupakan teknik
representasi pengetahuan yang digunakan
untuk menggambarkan data dan informasi
yang menunjukan hubungan antara objek.
2.6. Sistem (System)
Sistem merupakan sekumpulan
prosedur yang saling berkaitan dan saling
terhubung untuk melakukan suatu tugas
besama-sama. Secara garis besar, sebuah
sistem informasi terdiri atas tiga
komponen utama.
2.7. Pakar (Expert)
Pakar adalah seseorang yang
mempunyai pengetahuan, pengalaman dan
metode khusus, serta mampu
menerapkannya untuk memecahkan
masalah atau memberi nasihat. Seorang
pakar harus mampu menjelaskan dan
mempelajari hal-hal baru yang berkaitan
dengan topik permasalahan, jika perlu
harus mampu menyusun kembali
pengetahuan-pengetahuan yang
didapatkan, dan dapat memecahkan
aturan-aturan serta menentukan relevansi
kepakarannya (T.Sutojo, 2011).
Sasmita
Jurnal Ilmiah Betrik, Volume.10, No.03, Desember 2020 200
2.8. Sistem Pakar (Expert System)
Sistem pakar merupakan program
kecerdasan buatan yang menggabungkan
pangkalan pengetahuan base dengan
sistem inferensi untuk menirukan seorang
pakar. Sistem pakar merupakan sistem
yang berusaha mengadopsi pengetahuan
manusia ke komputer, agar komputer
dapat menyelesaikan masalah seperti yang
biasa dilakukan oleh para ahli. Diharapkan
dengan sistem pakar ini, pengguna dapat
menyelesaikan masalah tertentu, tanpa
bantuan para ahli dalam bidang tersebut
(Zulfian Azmi, 2017:11).
2.9. Mesin inferensi
Mesin inferensi (Inference engine)
merupakan otak dari sistem pakar, bagian
ini mengandung mekanisme fungsi befikir
dan pola-pola penalaran sistem yang
digunakan oleh seorang pakar.
2.10. Forward Chaining
Forward Chaining merupakan suatu
metode dari inference engine untuk
memulai penalaran suatu data dari fakta-
fakta yang ada menuju suatu kesimpulan.
Forward Chaining juga dapat diartikan
strategi pengambilan keputusan yang
dimulai dari bagian premis (fakta)
menuju konklusi (kesimpulan akhir).
2.11. MySQL
MySQL merupakan sebuah software
sistem manajemen basis data (database
management system) atau DBMS. Dalam
MySQL ini sebuah website disimpan dan
diolah. MySQL cukup popular terutama
dikalangan web programmer yang
bernaung di bawah sistem operasi UNIX
atau LINUX (Junaidi, 2010:4).
2.12. Axure
Axure merupakan salah satu desain
yang spesialisasi dalam perancangan
aplikasi bebasis browser, 12 tahun
kemudian axure dikenal sebagai sebuah
standar dalam pembuatan perancangan
sebuah aplikasi (Melanesia N.W.
Rumbiak, 2017:91).
2.13. Rancangan Sistem
a. Usecase Diagram
Gambar 1 Usecase Diagram
b. Class Diagram
Gambar 2 Class Diagram
admin
user
LoginLogout
akun
Gejala
Penyakit
Hasil Konsultasi
Laporan
Validasi
Konsultasi
View
Input
edit
hapus
View Input
edit
hapus
View Input
edit
hapus
View Inputedit
hapus
View
cetak
<<include>>
Cek Validasi
cetak
<<include>>
Login
+id+username+password
+get id_admin()+set id_admin()+get username()+set username()+get password()+set password()+query lihat()+query input()+query edit()+query Hapus()
Gejala
+id+_gejala+id_penyakit
+get id()+set id_gejala()+get gejala()+set gejala()+get id_penyakit()+set id_penyakit()+query lihat()+query input()+query edit()+query hapus()
penyakit
+id+nm_penyakit+keterangan+gambar+solusi
+get id()+set id()+get nm_penyakit()+setnm_penyakit()+get keterangan()+set keterangan()+get gambar()+set gambar()+get solusi()+set solusi()+query lihat()+query input()+query edit()+query hapus()
Konsultasi
+id+user+id_penyakit+tanggal
+get id()+set id()+get user()+set user()+get id_penyakit()+set id_penyakit()+get tanggal()+set tanggal()+query lihat()+query input()+query edit()+query hapus()
user
+id_+nama+tanggal lahir+jk+alamat+telpon
+get idr()+set id()+get nama()+set nama()+get tanggal lahir()+set tanggal lahir()+get jk()+set jk()+get alamat()+set alamat()+get telpon()+get telpon()+query lihat()+query input()+query edit()+query hapus()
mengelola admin
+input admin()+edit admin()+hapus admin()+lihat admin()
mengelolah gejala
+input gejala()+edit gejala()+hapus gejala()+lihat gejala()
mengelolah penyakit
+input penyakit()+edit penyakit()+hapus penyakit()+lihat penyakit()
Mengelolah konsultasi
+input konsultasi()+edit konsultasi()+hapus konsultasi()+lihat Konsultasi()
Kelolah user
+input user()+edit user()+hapus user()+lihat user()
Koneksi basis data
+host+database+username+password
+open()+close()
Validasi
+login()+logout()
antarmuka
+form admin()+form gejala()+form penyakit()+form konsultasi()+form user()+tampilkan admin()+tampilkan gejala()+tampilkan penyakit()+tampilkan konsultasi()+tampilkan user()
main
+admin()
1
1
1
1 1 1
1
1
11
11
1
1
1
1
11
Sasmita
Jurnal Ilmiah Betrik, Volume.10, No.03, Desember 2020 201
c. Story Board
Gambar 3 Halaman Utama
Gambar 4 Halaman user
d. Rancangan Menu Akun User
Gambar 5 Menu Akun User
e Rancangan Halaman Konsultasi
Gambar 6 Halaman Konsultasi
f. Rancangan Halaman Hasil Konsultasi
Gambar 7 Halaman Hasil Konsultasi
g. Rancangan Halaman Cetak Konsultasi
Gambar 8 Halaman Cetak Konsultasi
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Dari Penelitian ini telah didapatkan
hasil menentukan Diagnosa Penyakit Kulit
Pada Manusia menggunakan metode
forward chaining adalah sistem yang yang
memberikan informasi mengenai Penyakit
Kulit dan membantu user untuk mengetahui
hasil Penyakit Kulit melalui gejala-gejala
yang diinputkan kedalam sistem pakar ini.
Untuk mewujudkan sistem pakar yang
sesuai dengan gejala tersebut, digunakan
metode forward chaining yang
menggunakan data-data atau fakta-fakta
awal untuk selanjutnya diproses dan
akan menghasilkan suatu informasi
tentang Penyakit kulit pada Manusia.
Dengan informasi berbasis sistem pakar
Sasmita
Jurnal Ilmiah Betrik, Volume.10, No.03, Desember 2020 202
orang awam pun dapat menyelesaikan
masalah yang cukup rumit, yang
sebenarnya hanya dapat diselesaikan
dengan bantuan para ahli.
a. Tampilan Halaman Utama
Halaman utama merupakan form utama
pada saat user maupun admin mengakses
sitem pakar ini. Menu ini akan digunakan
oleh user secara umum, untuk memilih
apakah sebagai user atau admin.
Gambar 12 Halaman Menu Utama
b. Halaman Utama User
Halaman utama user merupakan
halaman awal yang ditampilkan pada saat
user berhasil login kedalam sistem Halaman
ini adalah menu beranda, akun, konsultasi dan
logout.
Gambar 13 Halaman Utama User
c. Halaman Akun User
Halaman Data akun user atau
pengguna merupakan halaman yang
menampilkan data user yang diinpukan oleh
user, user dapat mengubah (edit), seperti
gambar dibawah ini.
.
Gambar 14 Halaman Akun User
d. Halaman Konsultasi
Halaman konsultasi merupakan halaman
dimana user dapat melakukan konsultasi
dengan cara memilih gejala yang dialami,
seperti gambar dibawah ini.
Gambar 15 Halaman Konsultasi
e. Halaman Hasil Konsultasi
Halaman Hasil konsultasi merupakan
halaman dimana user dapat melakukan
konsultasi dengan cara memilih gejala yang
dialami, setelah itu sistem melakukan proses
dan mengeluarkan hasil konsultasi dari data
gejala yang telah klian pilih. Seperti gambar
dibawah ini.
.
Sasmita
Jurnal Ilmiah Betrik, Volume.10, No.03, Desember 2020 203
Gambar 16 Halaman Hasil Konsultasi
f. Halaman Cetak Hasil Konsultasi
Berisi tentang data hasil konsultasi yang
dapat dicetak oleh pengguna atau user. Seperti
gambar dibawah ini.
Gambar 17 Halaman Cetak Konsultasi
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
penulis lakukan dalam hal membuat Sistem
Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Pada
Mansuia Menggunakan Metode Forward
Chaining Pada UPTD Puskesmas Sidorejo
Kota Pagar Alam, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Sistem pakar ini dapat memberikan
informasi dan diagnosa untuk
mengetahui penyakit kulit agar
masyarakat lebih mengetahui gejala
yang dialami tentang penyakit kulit.
2. Sistem pakar ini dapat membantu
pengguna (user) untuk mempermudah
mendapatkan informasi tentang
Penyakit kulit pada manusia sesuai
dengan gejala yang dialami.
3. Sistem pakar ini juga dapat di jadikan
sebagai media penerapan intelegensi
seorang ahli atau pakar menganalisis
penyakit kulit pada manusia sesuai
dengan gejalanya.
DAFTAR RUJUKAN
[1] Agus Prayitno, Y. S. (2015). Pemanfaatan
Sistem Informasi Perpustakaan Digital
BerbasisWebsite untuk para Penulis.
[2] Alexander, F. (2013 ). Web Programing
Power Pack.
[3] Arhami, M. (2005). Konsep Dasar Sistem
Pakar. Yogyakarta: Penerbit ANDi.
[4] Ari Basuki, A. D. (2002 ). Sistem
Pendukung Keputusan. Jakarta
[5] Azmi zulfian, S. Y. (2017). Penghantar
Sistem Pakar dan Metode. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
[6] Budi, r. (2016). Modul Pemprograman.
Bandung: 26.
[7] Comas Eko Suharyanto, J. E. (2017).
Perancangan sistem informasi pergajian
Terintegrasi berbasis web. Jurnal nasional
sistem informasi, 225-232.
[8] Dini Agustina1, H. M. (2016). Sistem
Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Akibat
Infeksi Jamur. JUITA, 2086-9398.
[9] Hartati&Iswanti, S. H. (2008). Sistem
Pakar&Pengembanganya. Yogyakarta:
Graha ilmu.
[10] Hasan Abdurahman, A. R. (2014). Aplikasi
pinjaman pembayaran secara kredit pada
Bank Yudha Bhakti. computech dan bisnis,
61-69.
[11] Ibeng, P. (2019). Retrieved from
Pengertian Diagnosis. Ciri, manfaat dan
tahap Diagnosa: http://pendidikan.co.id
[12] M. Ramaddan Julianti1, A. B. (2018).
Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit
Berbasis Web dengan Metode Forward
Sasmita
Jurnal Ilmiah Betrik, Volume.10, No.03, Desember 2020 204
Chaining. JURNAL SISFOTEK GLOBAL,
2088 – 1762.
[13] M.shalahuddin, R. A. (2016). Rekayasa
Perangkat Lunak terstruktur dan
berorientasi Objek. bandung: informatika .
[14] Mardalis, D. (2014). metode penelitian
suatu pendekatan proposal. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
[15] Neni merlina, M. R. (2012). Perancangan
sistem pakar. Bogor: Ghalia Indonesia.
[16] Paryati. (2011). SISTEM PAKAR
BERBASIS WEB UNTUK
MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT. 95
– 102.
[17] Pratama, I. P. (2014). Sistem Informasi dan
Implementasinya. Bandung: Informatika
Bandung.
[18] Putratama, V. (2002). pemprograman WEB
dengan menggunakan PHP dan
FRAMEWORK CODEIGNITER. 96.
[19] Raharjo, R. (2018). Belajar Faremework
Codeigniter. Bandung: Informatika
Bandung.
[20] Riandari, F. (Desember 2017). SISTEM
PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT
KULIT WAJAH MENGGUNAKAN
METODE CERTAINTY FACTOR. Jurnal
Mantik Penusa, 2580-9741.
[21] Rosa, & Shalahuddin, M. (2018). Rekayasa
Perangkat Lunak. Bandung: Informatika.
[22] Sibero, A. F. (2013). WEB programing
power pack. Yogyakarta.
[23] Sulaini, I. (2007). Pemprograma Internet
dengan PHP. Palembang.
[24] T.Sutojo, S. L. (2011). Kecerdasan Buatan.
yogyakarta : C.V ANDI OFFSET.
[25] Untari, E. (2013). DIAGNOSIS
KESULITAN BELAJAR POKOK
BAHASAN PECAHAN PADA SISWA
KELAS V SEKOLAH DASAR. Jurnal
Ilmiah STKIP PGRI Ngawi, 13.
[26] Verdi Yasin, S. M. (2012). Rekayasa
Perangkat Lunak Berorientasi Objek.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
[27] Wibowo, U. (2017). Retrieved from
http://journey.utuhwibowo.com
[28] yasin, V. (2012). Rekayasa Perangkat
Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra.
[29] Zulfian Azmi, S. d. (2017). Penghantar
Sistem Pakar dan Metode. Jakarta: Mitra
Wacana Media.