Post on 03-Mar-2019
P R O S E D U R
PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI SWASTA
DAN
PENYELENGGARAN PROGRAM STUDI
PERGURUAN TINGGI SWASTA
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Gedung D Pintu Satu Senayan Jakarta Pusat
2015
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS i
KATA PENGANTAR
Sejak tanggal 10 Agustus 2012 telah dilakukan pembaharuan dan strategi pembangunan
pendidikan tinggi melalui penerbitan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi (UU Dikti). Untuk menyiapkan peraturan pelaksanaan UU Dikti tersebut,
sejak 1 September 2012 pendirian Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Penyelenggaraan
Program Studi PTS, kecuali jenis pendidikan vokasi, telah dihentikan sementara
(moratorium) selama 2 (dua) tahun. Sementara proposal pendirian PTS dan
penyelenggaraan Program Studi yang telah diterima sebelum moratorium, tetap diproses
dan diberi izin sejauh memenuhi persyaratan.
Untuk melaksanakan UU Dikti, pada tanggal 18 September 2014 telah diterbitkan peraturan
pelaksanaan berupa Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 95
Tahun 2014 Tentang Pendirian, Perubahan, Dan Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri Serta
Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta.
Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta berdasarkan
Permendikbud No. 95 Tahun 2014 akan dilakukan secara digital atau daring (online),
sehingga selain dapat mengurangi waktu, biaya, dan tenaga, juga diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan yang bersih dan efisien.
Berdasarkan uraian di atas, diterbitkan buku Prosedur Pendirian Perguruan Tinggi Swasta
dan Penyelenggaraan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta yang substansinya diuraikan
pada Bab-Bab di bawah ini.
Terhitung sejak Buku ini diterbitkan, pendirian PTS dan penyelenggaraan Program Studi di
PTS dilakukan sesuai dengan prosedur yang diuraikan dalam Buku ini.
Atas bantuan dan kerja keras semua pihak dalam penerbitan Buku ini, saya menyampaikan
penghargaan dan terima kasih.
Jakarta, 2 Januari 2015
Direktur Kelembagaan dan Kerjasama,
Hermawan Kresno Dipojono
195602071980101001
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
2. Standar Nasional Pendidikan Tinggi ............................................................................... 2
3. Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta .......................... 3
BAB II PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI SWASTA .................................................................... 4
1. Pengertian ....................................................................................................................... 4
2. Persyaratan ..................................................................................................................... 5
3. Prosedur .......................................................................................................................... 5
4. Jadwal.............................................................................................................................. 8
BAB III PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PERGURUAN TINGGI SWASTA ..................... 9
1. Pengertian ....................................................................................................................... 9
2. Persyaratan ..................................................................................................................... 9
3. Prosedur ........................................................................................................................ 10
4. Jadwal............................................................................................................................ 11
LAMPIRAN ............................................................................................................................... 12
Lampiran 1 - Usul pendirian PTS .......................................................................................... 12
Lampiran 2 - Legalitas Badan Penyelenggara....................................................................... 13
Lampiran 3 - Ketersediaan Lahan Calon Kampus Perguruan Tinggi .................................... 16
Lampiran 4 - Rancangan Rencana Strategis ......................................................................... 17
Lampiran 5 - Rancangan Statuta .......................................................................................... 18
Lampiran 6 - Rancangan Sistem Penjaminan Mutu Internal ............................................... 19
Lampiran 7 - Studi Kelayakan ............................................................................................... 21
Lampiran 8 - Laporan Keuangan Badan Penyelenggara ...................................................... 35
Lampiran 9 - Proposal Program Studi ................................................................................36
Lampiran a - Dosen Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi ......................................... 48
Lampiran b - Laboran Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi ..................................... 48
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS iii
Lampiran c - Teknisi Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi ........................................ 49
Lampiran d - Pustakawan Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi .............................. 49
Lampiran e - Tenaga Administrasi Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi ................ 50
Lampiran f - Daftar Prasarana (Lahan) Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi ................... 50
Lampiran g - Daftar Ruang Kuliah Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi ........................... 51
Lampiran h - Daftar Ruang Auditorium/Seminar Dengan Perangkat Multi Media Untuk
Keseluruhan Perguruan Tinggi ........................................................................... 51
Lampiran i - Daftar Ruang Laboratorium Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi ............... 52
Lampiran j - Daftar Ruang Perpustakaan Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi ............... 52
Lampiran k - Daftar Tanah/Bangunan/Gedung/Ruang/Laboratorium untuk prodi baru
yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan
Penyelenggaraan Prodi diterbitkan Direktorat Jenderal ............................... 53
Lampiran l - Daftar Alat Pembelajaran/ seminar/rapat yang tersedia saat ini atau akan
disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktorat
Jenderal ................................................................................................................. 54
Lampiran m - Daftar Alat praktikum/penelitian yang tersedia saat ini atau akan
disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan Prodi diterbitkan Direktur
Jenderal ................................................................................................................. 54
Lampiran n - Data Keuangan 5 (lma) tahun terakhir tanpa program studi baru (dalam
jutaan rupiah) ....................................................................................................... 55
Lampiran o - Data Keuangan 5 (lima) tahun terakhir dengan program studi baru (dalam
jutaan rupiah) ....................................................................................................... 55
Lampiran p - Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi ................................................. 56
Lampiran q - Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi ................................................. 57
Lampiran r - Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi ................................................. 58
Lampiran s - Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi ................................................. 59
Lampiran 10 - Usul penambahan Prodi Baru ....................................................................... 60
Lampiran 11 - Kode Etik Anggota Tim Penilai ...................................................................... 61
Lampiran 12 - Kode Etik Pengusul ........................................................................................ 62
********
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
UU Dikti pada tanggal 10 Agustus 2012 telah menetapkan pola baru dalam perizinan
pendirian PTS dan Penyelenggaraan Prodi PTS.
Sebelum UU Dikti ditetapkan, baik izin pendirian PTS maupun izin pembukaan Prodi PTS
diterbitkan terlebih dahulu oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, kemudian dalam
kurun waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Izin tersebut,
PTS wajib untuk meminta akreditasi kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT). Setelah UU Dikti ditetapkan, izin pendirian PTS akan diterbitkan apabila
proposal pendirian PTS telah memenuhi syarat minimal akreditasi institusi sebagaimana
ditetapkan oleh BAN-PT. Demikian pula, izin Penyelenggaraan Prodi pada PTS akan
diterbitkan apabila proposal Penyelenggaraan Prodi pada PTS telah memenuhi syarat
minimal akreditasi Prodi sebagaimana ditetapkan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri
(LAM) dari Prodi yang bersangkutan.
Dengan demikian, di dalam surat Keputusan Izin Pendirian PTS maupun Izin
Penyelenggaraan Prodi pada PTS akan tercantum status akreditasi minimum dari PTS
dan/atau Prodi pada PTS yang bersangkutan.
Pengaturan pendirian PTS dapat ditemukan dalam Pasal 60 ayat (2) dan ayat (4) UU
Dikti yang menetapkan sebagai berikut:
Ayat (2): PTS didirikan oleh Masyarakat dengan membentuk badan penyelenggara
berbadan hukum yang berprinsip nirlaba dan wajib memperoleh izin Menteri.
Ayat (4): Perguruan Tinggi yang didirikan harus memenuhi standar minimum
akreditasi.
Sedangkan pengaturan penyelenggaraan Prodi pada PTS dapat ditemukan dalam Pasal
33 ayat (3) dan ayat (5) UU Dikti yang menetapkan sebagai berikut:
Ayat (3): Program Studi diselenggarakan atas izin Menteri setelah memenuhi
persyaratan minimum akreditasi.
Ayat (5): Program Studi mendapatkan akreditasi pada saat memperoleh izin
penyelenggaraan.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 2
2. Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Sebelum UU Dikti, penerbitan izin pendirian PTS dan/atau penyelenggaraan Prodi pada
PTS didasarkan pada standar yang diatur dalam Kepmendiknas No. 234/U/2000 Tentang
Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi.
Setelah UU Dikti diterbitkan, Standar Pendidikan Tinggi (Standar Dikti) terdiri atas:
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) sebagaimana diatur dalam
Permendikbud No. 49 Tahun 2104 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi,
sebagai standar minimum akreditasi perguruan tinggi (institusi) dan program studi.
Dengan demikian, izin pendirian PTS dan izin penyelenggaraan Prodi pada PTS yang
disyaratkan harus memenuhi standar/syarat minimum akreditasi berarti harus
memenuhi SN Dikti;
Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh perguruan tinggi, yang terdiri atas
Standar Bidang Akademik dan Standar Bidang Non Akademik. Standar ini harus
melampaui SN Dikti untuk menentukan peringkat akreditasi di atas peringkat
akreditasi minimum. Standar ini dapat dipenuhi ketika PTS atau Prodi pada PTS akan
meminta reakreditasi di kemudian hari.
Pengaturan mengenai Standar Dikti sebagaimana dikemukakan di atas, dapat
ditemukan dalam Pasal 54 UU Dikti sebagai berikut:
(1) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas:
a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Menteri atas usul suatu
badan yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Nasional
Pendidikan Tinggi; dan
b. Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
(2) Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan satuan standar yang meliputi standar nasional pendidikan, ditambah
dengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat.
(4) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas
sejumlah standar dalam bidang akademik dan nonakademik yang melampaui
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 3
3. Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta
Permendikbud No. 95 Tahun 2014 Tentang Pendirian, Perubahan, Dan Pembubaran
Perguruan Tinggi Negeri Serta Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan
Tinggi Swasta, terdiri atas 2 (dua) bagian utama sebagai berikut:
a. Bab II Tentang Pendirian Perguruan Tinggi yang mengatur antara lain mengenai
persyaratan dan prosedur pendirian PTS; dan
b. Bab IV Tentang Pembukaan Program Studi yang mengatur antara lain mengenai
persyaratan dan prosedur pembukaan Program Studi pada PTS.
Permendikbud No. 95 Tahun 2014 ini merupakan dasar hukum Pemerintah untuk
menetapkan Prosedur Pendirian PTS dan penyelenggaraan Prodi pada PTS yang
dilakukan secara digital atau daring (online).
********
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 4
BAB II
PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI SWASTA
1. Pengertian
Pendirian Perguruan Tinggi Swasta (PTS) adalah pembentukan baru:
Universitas, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik
dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, universitas dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi;
Institut, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan
dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, institut dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi;
Sekolah Tinggi, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik
dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, sekolah tinggi
dapat menyelenggarakan pendidikan profesi;
Politeknik, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam
berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat,
politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi;
Akademi, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam
satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu;
oleh Badan Penyelenggara berbadan hukum yang berprinsip nirlaba.
Badan Penyelenggara berbadan hukum adalah subyek hukum berbentuk:
Yayasan;
Perkumpulan; atau
bentuk lain yang berprinsip nirlaba;
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 5
2. Persyaratan
Berdasarkan uraian di atas, dokumen yang harus diserahkan untuk memenuhi syarat
pendirian PTS terdiri atas:
a. Usul Pendirian PTS;
b. Legalitas Badan Penyelenggara;
c. Ketersediaan Lahan untuk Kampus Perguruan Tinggi;
Selain persyaratan di atas, untuk memenuhi persyaratan akreditasi minimum, PTS yang
didirikan harus memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) sebagaimana
dibuktikan melalui dokumen:
d. Studi Kelayakan;
e. Rancangan Statuta;
f. Rancangan Program Akademik dalam bentuk Proposal Program Studi– 1 (satu)
Proposal per Prodi;
g. Rancangan Rencana Strategis;
h. Rancangan Sistem Penjaminan Mutu Internal;
i. Laporan Keuangan Badan Penyelenggara; dan
j. Rekomendasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti) di wilayah PTS akan
didirikan, atau L2 Dikti di wilayah Badan Penyelenggara berdomisili.
Format dokumen pendirian PTS sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan
huruf h dapat dilihat dalam Lampiran.
3. Prosedur
Prosedur pendirian PTS sebagai berikut:
a. Badan Penyelenggara meminta rekomendasi L2 Dikti di wilayah PTS akan didirikan.
Dalam hal L2 Dikti belum terbentuk di wilayah di mana PTS akan didirikan, maka
tugas dan fungsinya masih dijalankan oleh Kopertis wilayah setempat tersebut.
L2 Dikti atau Kopertis setempat akan memberi rekomendasi tentang:
1) rekam jejak Badan Penyelenggara yang berdomisili di wilayah L2 Dikti dimana PTS
akan didirikan. Apabila domisili Badan Penyelenggara berbeda dengan domisili
PTS yang akan didirikan, maka rekomendasi tentang rekam jejak Badan
Penyelenggara diminta dari L2 Dikti di wilayah Badan Penyelenggara berdomisili;
2) tingkat kejenuhan berbagai Prodi yang akan diselenggarakan dalam pendirian PTS
tersebut di wilayah L2 Dikti;
3) tingkat keberlanjutan PTS tersebut jika diizinkan oleh Pemerintah;
4) keberadaan lahan yang akan digunakan untuk kampus PTS yang akan didirikan.
b. Badan Penyelenggara membuat dokumen sesuai persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam angka 2 huruf a sampai dengan huruf j, dengan susunan sebagai berikut:
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 6
No Dokumen Lampiran Bentuk
1 Usul Pendirian PTS 1 Semua dokumen dari Pengusul:
Dibuat dalam file pdf;
Dipindai (scan) dan diubah menjadi file pdf;
Dikirim secara digital ke Direktur Jenderal dengan alamat:
silemkerma.dikti.go.id
2 Legalitas Badan Penyelenggara 2
3 Ketersediaan Lahan untuk Kampus Perguruan Tinggi
3
4 Rekomendasi L2 Dikti di wilayah PTS yang akan didirikan, atau L2 Dikti di wilayah Badan Penyelenggara berdomisili
--
5 Rancangan Rencana Strategis 4
6 Rancangan Statuta 5
7 Rancangan Sistem Penjaminan Mutu Internal 6
8 Studi Kelayakan 7
9 Laporan Keuangan Badan Penyelenggara 8
10 Rancangan Program Akademik dalam bentuk Proposal Program Studi – 1 (satu) Proposal per Prodi
9
Badan Penyelenggara bertanggungjawab atas kebenaran data dan informasi yang
dimuat dalam semua Dokumen di atas. Dalam hal Badan Penyelenggara memberikan
data dan informasi yang tidak benar, Badan Penyelenggara dapat dikenakan sanksi
pidana berdasarkan Pasal 242 ayat (1) juncto ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana.
c. Direktur Jenderal melakukan penilaian dan verifikasi usul pendirian PTS dengan
menugaskan Tim Penilai, yang terdiri atas Sub Tim Penilai Bidang Kelembagaan dan
Sub Tim Penilai Bidang Program Studi, melalui tahap sebagai berikut:
1) Tahap Penilaian
Penilaian dokumen dalam bentuk digital oleh Tim Penilai:
Dokumen No. 1 sd. Dokumen No. 9 oleh Sub Tim Penilai Bidang Kelembagaan;
Dokumen No. 10 oleh Sub Tim Penilai Bidang Program Studi.
Tim Penilai akan memberikan rekomendasi kelayakan untuk masuk pada Tahap
Verifikasi.
Apabila Tim Penilai tidak memberikan rekomendasi kelayakan, maka 10 dokumen
usul pendirian PTS dikembalikan secara digital, dan dapat diajukan kembali pada
Periode berikutnya setelah disempurnakan.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 7
2) Tahap Verifikasi
Tahap ini akan diselenggarakan apabila usul pendirian PTS telah diberi
rekomendasi layak pada Tahap Penilaian. Tahap Verifikasi terdiri atas:
Presentasi usul pendirian PTS dilakukan oleh Ketua Pengurus Badan
Penyelenggara (tidak dapat diwakilkan) didampingi oleh anggota Pengurus
lainnya di hadapan Tim Penilai, dengan susunan acara sebagai berikut:
o Pembukaan oleh Tim Penilai;
o Presentasi ringkasan Studi Kelayakan oleh Ketua Pengurus Badan
Penyelenggara disajikan dalam bentuk slide presentasi:
o Diskusi dan tanya jawab dengan Tim Penilai.
Tim Penilai akan memberikan rekomendasi untuk dilakukan visitasi kepada
Direktur Jenderal pada akhir semua presentasi.Pemberitahuan visitasi kepada
Pengusul dilakukan secara daring (online).
Visitasi ke lokasi rencana kampus PTS oleh Tim Penilai didampingi oleh wakil
dari L2 Dikti setempat, diterima oleh Ketua Pengurus Badan Penyelenggara
(tidak dapat diwakilkan) serta anggota Pengurus lainnya, dengan susunan acara
sebagai berikut:
o Pembukaan oleh Ketua Pengurus Badan Penyelenggara;
o Verifikasi data dan informasi yang dicantumkan dalam 10 Dokumen dengan
fakta lapangan, antara lain:
calon dosen dan calon tenaga kependidikan;
prasarana dan sarana;
penerimaan lingkungan masyarakat setempat;
Tim Penilai akan memberikan rekomendasi kepada Direktur Jenderal pada
akhir visitasi.
Perhatian: Visitasi oleh Tim Penilai tidak berarti izin pendirian PTS pasti
diterbitkan.
d. Setelah menerima Rekomendasi kelayakan pendirian PTS dari Tim Penilai, Direktur
Jenderal mengajukan usul pendirian PTS kepada Menteri. Menteri dapat menolak
usul pendirian yang diajukan Direktur Jenderal.
e. Dalam hal Menteri menyetujui usul Direktur Jenderal, Menteri menetapkan
pendirian PTS yang berbentuk universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, atau
akademi.
Setelah penetapan Menteri sebagaimana dimaksud pada huruf e, PTS baru tersebut
dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 8
4. Jadwal
Dalam 1 (satu) tahun takwim diselenggarakan 1 (satu) periode pengusulan pendirian
PTS, dengan jadwal sebagai berikut:
No Kegiatan Waktu
1 Penerimaan 10 (sepuluh) Dokumen Pendirian PTS Januari sd. Maret
2 Tahap Penilaian Februari sd. Mei
3 Tahap Presentasi April sd. Juli
4 Tahap Visitasi Juni sd. September
5 Tahap Penetapan September sd. Oktober
6 Sosialisasi atau Bimbingan Teknis Prosedur Pendirian PTS Bagi Pengusul baru Periode berikut atau Pengusul ulang
September sd. Desember
********
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 9
BAB III
PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI
PERGURUAN TINGGI SWASTA
1. Pengertian
Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki
kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,
pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
Penyelenggaraan Program Studi pada PTS dapat terdiri atas:
Pembukaan Program Studi, yaitu pembentukan Program Studi bersamaan dengan
pendirian PTS baru;
Penambahan Program Studi, yaitu pembentukan Program Studi pada PTS yang telah
memiliki izin pendirian PTS.
Pada Bab ini hanya akan diuraikan persyaratan dan prosedur Penambahan Prodi di PTS
yang telah memiliki izin pendirian.
2. Persyaratan
Berdasarkan uraian di atas, dokumen yang harus diserahkan untuk memenuhi syarat
penambahan Prodi di PTS terdiri atas:
a. Usul Penambahan Prodi;
b. Rekomendasi Senat Perguruan Tinggi atas Penambahan Prodi;
c. Keputusan Menteri Tentang Izin Pendirian PTS yang akan menambah Prodi.
Selain persyaratan di atas, untuk memenuhi persyaratan akreditasi minimum,
penambahan Prodi harus memenuhi SN Dikti, sebagaimana dibuktikan melalui
dokumen:
d. Rencana Strategis PTS yang akan menambah Prodi;
e. Rancangan Program Akademik dalam bentuk Proposal Program Studi – 1 (satu)
Proposal per Prodi;
f. Rekomendasi L2 Dikti di wilayah PTS yang akan menambah Prodi.
Format dokumen penambahan Prodi sebagaimana dimaksud pada huruf a dan e dapat
dilihat dalam Lampiran.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 10
3. Prosedur
Prosedur penambahan Prodi pada PTS sebagai berikut:
a. Pemimpin PTS (Rektor/Ketua/Direktur) meminta rekomendasi dari L2 Dikti di wilayah
PTS yang akan menambah Prodi. Dalam hal L2 Dikti belum terbentuk di wilayah PTS
yang akan menambah Prodi, maka tugas dan fungsinya masih dijalankan oleh
Kopertis wilayah tersebut.
L2 Dikti atau Kopertis setempat akan memberi rekomendasi tentang:
1) rekam jejak PTS yang akan menambah Prodi;
2) tingkat kejenuhan Prodi yang akan diselenggarakan oleh PTS tersebut di wilayah
L2 Dikti;
3) tingkat keberlanjutan Prodi tersebut jika diizinkan oleh Pemerintah;
4) bebas konflik internal PTS di tingkat Badan Penyelenggara dan/atau tingkat PTS
yang bersangkutan.
b. Pemimpin PTS membuat atau menyerahkan dokumen sesuai persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a sampai dengan huruf f, dengan
susunan sebagai berikut:
No Dokumen Lampiran Bentuk
1 Usul Penambahan Prodi 10 Semua dokumen dari Pengusul:
Dibuat dalam file pdf;
Dipindai (scan) dan diubah menjadi file pdf;
Dikirim secara digital ke Direktur Jenderal dengan alamat:
silemkerma.dikti.go.id
2 Rekomendasi Senat Perguruan Tinggi atas Penambahan Prodi
--
3 Keputusan Menteri Tentang Izin Pendirian PTS yang akan menambah Prodi
--
4 Rencana Strategis PTS yang akan menambah Prodi
--
5 Rancangan Program Akademik dalam bentuk Proposal Program Studi – 1 (satu) Proposal per Prodi
9
6 Rekomendasi L2 Dikti di wilayah PTS yang akan menambah Prodi
--
Pemimpin PTS bertanggungjawab atas kebenaran data dan informasi yang dimuat
dalam semua Dokumen di atas. Dalam hal Pemimpin PTS memberikan data dan
informasi yang tidak benar, Pemimpin PTS dapat dikenakan sanksi pidana
berdasarkan Pasal 242 ayat (1) juncto ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana.
c. Direktorat Jenderal melakukan penilaian Proposal Program Studi dengan
menugaskan Sub Tim Penilai Bidang Program Studi dibantu oleh asosiasi profesi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 11
dan/atau kelompok sejawat sebidang dengan Prodi yang akan dibuka;
d. Apabila hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf c menyatakan bahwa
Prodi yang diusulkan layak untuk dibuka, maka Direktur Jenderal menetapkan
pembukaan Prodi tersebut;
e. Apabila penambahan Prodi pada PTS mengakibatkan perubahan bentuk PTS
tersebut, maka Pemimpin PTS harus mengajukan perubahan bentuk PTS
sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Setelah Direktur Jenderal menetapkan pembukaan Prodi tersebut, PTS dapat
menyelenggarakan Prodi tersebut.
4. Jadwal
Dalam 1 (satu) tahun takwim diselenggarakan 1 (satu) periode pengusulan penambahan
Prodi, dengan jadwal sebagai berikut:
No Kegiatan Waktu
1 Penerimaan 6 (enam) Dokumen Penambahan Prodi Januari sd. Maret
2 Tahap Penilaian Februari sd. Juli
3 Tahap Penetapan Juli sd. Agustus
4 Sosialisasi atau Bimbingan Teknis Prosedur Penambahan Prodi Bagi Pengusul baru Periode berikut atau Pengusul ulang
September sd. Desember
********
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 12
LAMPIRAN
Lampiran 1 – Usul Pendirian PTS
Yayasan/Perkumpulan/Persyarikatan/Badan Hukum Nirlaba Lain
Skola Notobotosongo Tibolimo
Alamat: Jl. Majuterus Raya 888 Bungokembang 99923 Indonesia
Telepon: 020 – 302020 Fax: 020 – 393098 – Email: skola@yayasan.com
Nomor : 73/YSN/08/2015 Hal : Usul pendirian Perguruan Tinggi Swasta Lampiran : 9 (sembilan) dokumen. Kepada yang terhormat, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Gedung D Lantai 6 Jl. Pintu I Senayan JakartaTinggi Dengan hormat, Melalui surat ini perkenankan kami, Yayasan/Perkumpulan/Badan Hukum Nirlaba........... mengusulkan pendirian Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik/Akademi ............., dengan program studi sebagai berikut:
1. Program Studi ................................................................................................................. 2. Program Studi ................................................................................................................. 3. Program Studi ................................................................................................................. 4. Program Studi ................................................................................................................. 5. dst.
Bersama ini kami sampaikan 9 (sembilan) dokumen sebagai berikut: 1. Legalitas Badan Penyelenggara; 2. Ketersediaan Lahan untuk Kampus Perguruan Tinggi; 3. Rekomendasi L2 Dikti di wilayah PTS yang akan didirikan; 4. Rancangan Rencana Strategis; 5. Rancangan Statuta; 6. Rancangan Sistem Penjaminan Mutu Internal; 7. Studi Kelayakan; 8. Laporan Keuangan Badan Penyelenggara; 9. ....(..............................................) buah Proposal Program Studi. Atas perhatian dan bantuan Bapak, kami sampaikan terima kasih.
Bungokembang, .... Januari 2015. Ketua,
Prof.Dr.H.R.Notobotosongo,ST.,Empt
y
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 13
Lampiran 2 – Legalitas Badan Penyelenggara
Contoh Keputusan Menkumham Tentang
Pengesahan Yayasan
Contoh Berita Negara Tentang
Pengesahan Yayasan
Akta Notaris Pendirian Yayasan/Perkumpulan/Badan Hukum Nirlaba lain yang berisi
Anggaran Dasar Yayasan/Perkumpulan/Badan Hukum Nirlaba lain tersebut, beserta semua
perubahannya wajib dilampirkan.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 14
Contoh Keputusan Menkumham Tentang
Pengesahan Yayasan (Digital) 1
Contoh Keputusan Menkumham Tentang
Pengesahan Yayasan (Digital) 2
Akta Notaris Pendirian Yayasan/Perkumpulan/Badan Hukum Nirlaba lain yang berisi
Anggaran Dasar Yayasan/Perkumpulan/Badan Hukum Nirlaba lain tersebut, beserta semua
perubahannya wajib dilampirkan.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 15
Contoh Surat Menkumham Tentang Penyesuaian Yayasan pada UU Yayasan (Jika Yayasan melakukan penyesuaian atau perubahan)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 16
Lampiran 3 – Ketersediaan Lahan untuk Kampus Perguruan Tinggi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 17
Lampiran 4 – Rancangan Rencana Strategis
BAB ISI
Kata Pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan Bab II Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran PTS
1. Visi PTS 2. Misi PTS 3. Tujuan PTS 4. Sasaran PTS
Bab III
Strategi dan Arah Kebijakan PTS
Bab IV
Program Pengembangan PTS 1. Bidang Akademik
a. Kurikulum b. Dosen dan Tenaga Kependidikan c. Proses Pembelajaran d. Penilaian Pendidikan e. Kemahasiswaan f. Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
2. Bidang Non Akademik a. Sarana dan Prasarana b. Sumber Pendanaan
Bab V
Penutup
Lampiran
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 18
Lampiran 5 – Rancangan Statuta
BAB ISI
Pembukaan
Bab I Ketentuan Umum
Bab II Visi, Misi, Tujuan, dan Ciri Khas PTS
Bab III Identitas PTS
Bab IV Penyelenggaraan Pendidikan PTS
Bab V Kebebasan Akademik, Kebebasan MimbarAkademik dan Otonomi Keilmuan PTS
Bab VI Gelar dan Penghargaan PTS
Bab VII Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas dan Wewenang Setiap Organ PTS
Bab VIII Dosen dan Tenaga Kependidikan PTS
Bab IX Mahasiswa dan Alumni PTS
Bab X Kerjasama PTS
Bab XI Sarana dan Prasarana PTS
Bab XII Keuangan dan Kekayaan PTS
Bab XIII Sistem Penjaminan Mutu Internal PTS
Bab XIV Ketentuan Peralihan
Bab XV Ketentuan Penutup
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 19
Lampiran 6 – Rancangan Sistem Penjaminan Mutu Internal
BAB ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (jika ada)
Daftar Gambar (jika ada)
Bab I Pendahuluan
Bab II Kebijakan SPMI 1. Visi, Misi, Tujuan PTS 2. Latar Belakang PTS menjalankan SPMI. 3. Luas lingkup Kebijakan SPMI (misal: akademik & nonakademik). 4. Daftar dan Definisi Istilah dalam dokumen SPMI. 5. Garis besar kebijakan SPMI pada PTS antara lain:
a. Tujuan dan Strategi SPMI b. Prinsip atau Azas Pelaksanaan SPMI c. Manajemen SPMI (PPEPP) d. Unit atau pejabat khusus penanggungjawab SPMI (termasuk struktur organisasi,
dan tata kelola SPMI) e. Jumlah dan nama semua Standar Dikti dalam SPMI.
6. Informasi singkat tentang dokumen SPMI lain yaitu Manual SPMI, Standar SPMI, dan Formulir SPMI.
7. Hubungan Kebijakan SPMI dengan berbagai Dokumenlain di PTS (misal: Statuta, Renstra).
Bab III Manual SPMI 1. Tujuan dan maksud Manual SPMI. 2. Luas lingkup Manual SPMI.
a. Manual Penetapan Standar Dikti; b. Manual Pelaksanaan Standar Dikti; c. Manual Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti; d. Manual Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti; e. Manual Peningkatan Standar Dikti.
3. Rincian tentang hal yang harus dikerjakan. 4. Pihak yang bertanggungjawab mengerjakan sesuatu. 5. Uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai manual SPMI. 6. Uraian bagaimana dan bilamana pekerjaan itu harus dilaksanakan. 7. Rincian formulir yang harus dibuat dan digunakan sebagai bagian dari manual SPMI. 8. Rincian sarana yang digunakan sesuai petunjuk dalam manual SPMI.
Bab IV Standar SPMI PTS 1. Definisi Istilah 2. Rasionale Standar Dikti (alasan penetapan standar tersebut) 3. Pernyataan Isi Standar Dikti (misal: mengandung unsur A,B,C, dan D) 4. Interaksi antar Standar Dikti 5. Strategi Pencapaian Standar Dikti (bagaimana mencapai Standar Dikti) 6. Indikator Pencapaian Standar Dikti (apa yang diukur/dicapai, bagaimana mengukur/
mencapai, dan target pencapaian) 7. Pihak yang terlibat dalam pemenuhan Standar Dikti; 8. Referensi (keterkaitan Standar Dikti ini dengan Standar Dikti lain);
Bab V Formulir SPMI PTS Terdapat banyak macam maupun jumlah formulir SPMI sesuai dengan peruntukan untuk setiap Standar Dikti.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 20
BAB ISI
Dapat dipastikan bahwa setiap Standar Dikti membutuhkan berbagai macam formulir sebagai alat untuk mengendalikan Pelaksanaan Standar Dikti, dan merekam mutu hasil pelaksanaan Standar Dikti.
Bab VI Rencana Implementasi SPMI PTS
Lampiran
Peningkatan SPMI
Evaluasi dan Pengendalian
SPMI
Penerapan
SPMI (al: Pelembagaan)
Dokumen/
Buku
Kebijakan
SPMI
Dokumen/
Buku
Manual SPMI
Dokumen/
Buku
Standar SPMI
Ka
izen SP
MI
Dokumen/
Buku
Formulir
SPMI
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 21
Lampiran 7 – Studi Kelayakan
BAB ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (Jika Ada)
Bab I Pendahuluan
Bab II Bentuk, Nama, Visi, Misi, dan Ciri Khas PTS
1. Universitas a. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan
pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi, dan jika memenuhi syarat, universitas dapat menyelenggarakan pendidikan profesi;
b. Dapat menyelenggarakan Program D I, D II, D III, D IV, S1, S2, dan/atau S3 serta Pendidikan Profesi;
c. Jumlah Program Diploma tidak lebih setengah dari jumlah Program Sarjana; d. Memiliki minimal 10 (sepuluh) program studi, yang terdiri atas:
3 (tiga) kelompok bidang IPA; dan
2 (dua) kelompok bidang IPS atau lebih;
2. Institut a. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan
pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, institut dapat menyelenggarakan pendidikan profesi;
b. Dapat menyelenggarakan Program D I, D II, D III, D IV, S1, S2, dan/atau S3 serta Pendidikan Profesi;
c. Jumlah Program Diploma tidak lebih setengah dari jumlah Program Sarjana; d. Memiliki minimal 6 (enam) program studi, yang terdiri atas 3 (tiga) kelompok
disiplin ilmu, teknologi dan/atau kesenian yang berbeda;
3. Sekolah Tinggi a. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan
pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi;
b. Dapat menyelenggarakan Program D I, D II, D III, D IV, S1, S2, dan/atau S3 serta Pendidikan Profesi;
c. Memiliki 1 (satu) program studi atau lebih;
4. Politeknik a. Menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan
dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi;
b. Dapat menyelenggarakan Program D I, D II, D III, D IV, S2 Terapan, dan/atau S3 Terapan serta Pendidikan Profesi;
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 22
c. Memiliki 3 (tiga) program studi atau lebih.
5. Akademi a. Menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu atau beberapa cabang Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu; b. Dapat menyelenggarakan Program D I, D II, dan/atau D III; c. Memiliki 1 (satu) program studi atau lebih.
Bab III Penyelenggaraan, Organisasi, Dan Lembaga Penunjang Kegiatan PTS
Bab IV Dosen dan Tenaga Kependidikan Setiap Program Studi
1. Dosen untuk 1 (satu) Prodi harus memenuhi syarat: e. Jumlah minimal 6 (enam) orang; f. Berijazah minimal Magister dalam dan luar negeri (ijazah sudah disetarakan); g. Bidang Studi linear dengan Prodi yang diusulkan; h. Berusia maksimum 50 (lima puluh) tahun ketika diangkat sebagai Dosen Tetap; i. Bersedia bekerja 40 (empat puluh) jam per minggu yang dinyatakan dalam Surat
Pernyataan Kesediaan Bekerja di Badan Penyelenggara pengusul pendirian PTS, apabila izin Pendirian PTS diterbitkan oleh Direktorat Jenderal;
j. Berdomisili di wilayah rencana pendirian PTS; k. Belum memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN); l. Tidak merangkap sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS); m. Tidak merangkap sebagai guru; n. Menyerahkan Daftar Riwayat Hidup; o. Menyerahkan foto copy dokumen sebagai berikut:
Ijazah Sarjana dan Magister, termasuk SK Penyetaraan ijazah (bila ada);
Transkrip Akademik Program Sarjana dan Program Magister;
KTP mutakhir yang masih berlaku. 2. Tenaga Kependidikan
a. Universitas
Tenaga Administratif : 4 (empat) D III dan 3 (tiga) S1
Teknisi/Laboran : 30 (tiga puluh) DIII
Pustakawan : 4 (empat) D III dan 3 (tiga) D IV/S1 b. Institut
Tenaga Administratif : 4 (empat) D III dan 2 (dua) S1
Teknisi/Laboran : 18 (delapan belas) DIII
Pustakawan : 4 (empat) D III dan 2 (dua) D IV/S1 c. Sekolah Tinggi
Tenaga Administratif : 3 (tiga) D III dan 1 (satu) S1
Teknisi/Laboran : 6 (enam) DIII
Pustakawan : 2 (dua) D III dan 1 (satu) D IV/S1 d. Politeknik
Tenaga Administratif : 4 (empat) D III dan 1 (satu) S1
Teknisi/Laboran : 9 (sembilan) DIII
Pustakawan : 2 (dua) D III dan 2 (dua) D IV/S1 e. Akademi
Tenaga Administratif : 3 (tiga) D III
Teknisi/Laboran : 3 (tiga) D III
Pustakawan : 1 (satu) D III dan 1 (satu) D IV/S1
Bab V Bidang Ilmu, Program Studi, dan Metode Pembelajaran
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 23
Bab VI Prospek Minat dan Daya Tampung Mahasiswa Setiap Program Studi
Bab VII Kebutuhan Dunia Kerja Terhadap Lulusan Setiap Program Studi
Bab VIII Prasarana Dan Sarana PTS
a. Prasarana (Lahan) untuk PTS:
Dimiliki oleh Badan Penyelenggara dengan bukti sertifikat atau disewa untuk paling sedikit 20 (dua puluh) tahun dengan hak opsi, dimuat dalam Perjanjian Sewa Menyewa Lahan yang dibuat di hadapan Notaris;
Luas: o Universitas : minimal 10.000m2 o Institut : minimal 8.000m2 o Sekolah Tinggi: minimal 5.000m2 o Politeknik : minimal 5.000m2 o Akademi : minimal 5.000m2
b. Sarana
Ruang Kuliah (0.5 m2 per mahasiswa) o Universitas : minimal 1.000m2 o Institut : minimal 600m2 o Sekolah Tinggi: minimal 200m2 o Politeknik : minimal 300m2 o Akademi : minimal 100m2
Ruang Kerja Dosen Tetap (4 m2 per orang) o Universitas : minimal 300m2 o Institut : minimal 180m2 o Sekolah Tinggi: minimal 60m2 o Politeknik : minimal 90m2 o Akademi : minimal 30m2
Ruang Administrasi dan Kantor (4 m2 per orang) o Universitas : minimal 80m2 o Institut : minimal 60m2 o Sekolah Tinggi: minimal 30m2 o Politeknik : minimal 40m2 o Akademi : minimal 20m2
Ruang Perpustakaan o Universitas : minimal 600m2 o Institut : minimal 450m2 o Sekolah Tinggi: minimal 300m2 o Politeknik : minimal 300m2 o Akademi : minimal 150m2
Ruang Komputer o Universitas : minimal 720m2 o Institut : minimal 540m2 o Sekolah Tinggi: minimal 270m2 o Politeknik : minimal 360m2 o Akademi : minimal 180m2
Buku minimal 500 judul.
Jurnal: berlangganan minimal 2 (dua) jurnal ilmiah yang terakreditasi pada bidang studi yang relevan.
Bab IX Sumber Dana Dan Pembiayaan Selama Lima Tahun PTS
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 24
a. Badan Penyelenggara menyediakan anggaran investasi dan operasional; b. Badan Penyhelenggara menjamin ketersediaan anggaran investasi dan operasional:
Politeknik dan Akademi : selama 4 (empat) tahun;
Universitas, Institut, Sekolah Tinggi : selama 6 (enam) tahun. c. Membuat Proyeksi Arus Kas (lihat Pedoman Penyusunan dalam Lampiran a)
Bab X Kesimpulan
Lampiran (jika ada)
Lampiran a – Pedoman Penyusunan Proyeksi Arus Kas
Pedoman Penyusunan Proyeksi Arus Kas
Proyeksi Arus Kas adalah bagian dari Studi Kelayakan dan merupakan penjabaran keuangan
dari seluruh rencana yang dibuat pada Studi Kelayakan.
Proyeksi Arus Kas harus mampu mencerminkan bahwa:
1. Badan Penyelenggara telah merencanakan penyelenggaraan PTS dengan cermat dan
seksama, sehingga tidak terjadi kesulitan keuangan (likuiditas) ketika penyelenggaraan
PTS di kemudian hari yang berakibat mutu pendidikan tinggi dikorbankan, atau bahkan
sampai penutupan PTS tersebut.
2. Penyelenggaraan PTS merupakan kegiatan nirlaba.
Dokumen Proyeksi Arus Kas terdiri atas:
1. Proyeksi Arus Kas – per jenis penerimaan dan pengeluaran;
2. Proyeksi Arus Kas – per unit organisasi (prodi dan pusat)
3. Proyeksi Arus Kas – Prodi X (yang dibuat untuk setiap prodi)
4. Rincian Perhitungan Proyeksi Arus Kas – Prodi
5. Proyeksi Arus Kas – Pusat
6. Rincian Proyeksi Arus Kas – Pusat
Komponen penerimaan dan pengeluaran kas pada Proyeksi Arus Kas per jenis penerimaan
dan pengeluaran sudah didasarkan pada SN Dikti. Jadi disarankan untuk mengikutinya.
Sedangkan sub komponen penerimaan dan pengeluaran pada Proyeksi Arus Kas – Prodi dan
Pusat bisa disesuaikan (ditambah dan dikurangi) dengan karakteristik masing-masing PTS.
Di bawah ini diberikan 6 (enam) format Proyeksi Arus Kas sebagai berikut:
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 25
Nama PTS: .........................................................................................................................
Proyeksi Arus Kas – per jenis penerimaan dan pengeluaran
Periode 20X1 – 20X5
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 26
Nama PTS: .........................................................................................................................
Proyeksi Arus Kas – per Prodi
Periode 20X1 – 20X5
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 27
Nama PTS: .........................................................................................................................
Proyeksi Arus Kas –Prodi X
Periode 20X1 – 20X5
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 28
Nama PTS: .........................................................................................................................
Rincian Proyeksi Arus Kas – Prodi X
Periode 20X1 – 20X5
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 29
Nama PTS: .........................................................................................................................
Rincian Proyeksi Arus Kas – Prodi X (lanjutan)
Periode 20X1 – 20X5
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 30
Nama PTS: .........................................................................................................................
Rincian Proyeksi Arus Kas – Prodi X (lanjutan)
Periode 20X1 – 20X5
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 31
Nama PTS: .........................................................................................................................
Rincian Proyeksi Arus Kas – Pusat
Periode 20X1 – 20X5
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 32
Nama PTS: .........................................................................................................................
Rincian Proyeksi Arus Kas – Pusat
Periode 20X1 – 20X5
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 33
Beberapa prinsip dasar pengelolaan keuangan Perguruan Tinggi dan penyusunan Proyeksi
Arus Kas:
1. Investasi awal untuk pembangunan kampus merupakan tanggungjawab Badan
Penyelenggara;
2. Proyeksi arus kas menjadi bagian dari Studi Kelayakan dan angka-angka yang menjadi
dasar perhitungan konsisten dengan data pada Studi Kelayakan;
3. Proyeksi arus kas disusun dengan angka-angka yang wajar dan realistik (tidak dibesar-
besarkan untuk penerimaan dan dikecil-kecilkan untuk pengeluaran);
4. Arus kas perguruan tinggi tidak dapat diproyeksikan defisit. Jika terjadi defisit, Badan
Penyelenggara wajib memberikan subsidi/hibah;
5. Proyeksi arus kas merupakan penjabaran dari visi dan misi serta positioning perguruan
tinggi. Paling tidak terdapat dua posisi perguruan tinggi, yaitu menjadi perguruan tinggi
dengan kualitas yang lebih tinggi dari perguruan tinggi di sekitarnya (atau di
tingkatpropinsi, negara, regional) danmenjadiperguruantinggi yang menampung calon
mahasiswa yang tidak mendapat kesempatan untuk kuliah karena kalah bersaing atau
faktor ekonomi. Pada posisi pertama, berarti perguruan tinggi harus lebih baik dari
perguruan tinggi lain, baik dalam bentuk gedung, sarana prasarana, dosen, dan tenaga
kependidikan. Gedung dan sarana prasana sebaiknya disiapkan sebelum penerimaan
mahasiswa. Dosen dan tenaga kependidikan memperoleh gaji yang lebih tinggi
dibandingkan perguruan tinggi lain. Tarif SPP juga dapat ditetapkan lebih tinggi.
Sedangkan untuk posisi kedua, tarif SPP harus lebih rendah namun perguruan tinggi
yang akan didirikan harus dapat menunjukkan bahwa kualitas perguruan tinggi tetap
dijaga.
6. SPP ditetapkan berdasarkan satuan biaya operasional pendidikan tinggi. SPP ditetapkan
per prodi. Perhitungan dari satuan biaya operasional pendidikan tinggi adalah seluruh
pengeluaran operasional pendidikan tinggi pada prodi A ditambah dengan biaya
penyusutan atas gedung dan sarana prasarana yang telah dibangun dan diadakan dibagi
dengan jumlah mahasiswa.
7. Pengeluaran gaji dan tunjangan dosen dan tenaga kependidikan harus
memperhitungkan THR dan kenaikan gaji tahunan serta penambahan jumlah dosen
tetap dan tenaga kependidikan. Selain itu, perhitungan pengeluaran gaji dan honor
dosen juga harus memperhitungkan pajak pendapatan, jika pajak ditanggung oleh
BadanPenyelenggara
8. Investasi gedung dan sarana prasarana sebaiknyad ilakukan sebelum pengusulan
pendirian perguruan tinggi disampaikan sehingga menunjukkan keseriusan Badan
Penyelenggara dalam persiapan pendirian perguruan tinggi. Namun jika Badan
Penyelenggara mengkhawatirkan investasi yang akan sia-sia jika izin belum diberikan,
maka investasi dapat dilakukan setelah izin diberikan. Idealnya, investasi langsung
dilakukan setelah izin keluar, yaitu pada tahun pertama dan ditampilkan dalam proyeksi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 34
arus kas tahun pertama. Sebelum gedung dan sarana prasarana selesai
dibangun/diadakan maka Badan Penyelenggara harus menyewa gedung dan sarana
prasarana dengan konsekuensi harus membayar uang sewa. Jika Badan Penyelenggara
belumdapat menyediakan gedung dan sarana prasarana pendidikan pada tahun-tahun
pertama penyelenggaraan, maka diharapkan gedung dan sarana prasarana milik sendiri
sudah tersedia pada tahun ke 6. Untuk itu investasi pembangunan dan pengadaan
gedung dan sarana prasarana sudah harus disiapkan pada tahun keempat dari
penyelenggaraan. Rencana pembangunan gedung harus didukung dengan dokumen-
dokumen gambar dan spesifikasi bangunan, IMB, dan RAB, yang dibuat oleh kontraktor/
konsultan.
9. Buku-buku juga dapat disediakan setelah izin keluar. Untuk itu Badan Penyelenggara
harus membuat daftar judul buku yang direncanakanakan diadakan berikut harganya
dan jumlah pembelian. Dana yang disediakan untuk perpustakaan menjadi bagian dari
Proyeksi Arus Kas.
10. Badan Penyelenggara diminta untuk memberikan foto copy kepemilikan dana dalam
jumlah yang mencukupi sesuai dengan perhitungan pada Proyeksi Arus Kas pada
komponen Subsidi Badan Penyelenggara. Kepemilikan dana dapat berupa foto copy
rekening koran, tabungan, sertifikat deposito dan surat berharga lainnya atas nama
Badan Penyelenggara. Sesuai dengan namanya, bukti kepemilikan dana bukan garansi
bank atau surat jaminan bank.
11. Jika bukti kepemilikan dana Badan Penyelenggara lebih besar dari kekayaan awal Badan
Penyelenggara, maka Badan Penyelenggara diminta menjelaskan perbedaan tersebut.
Jika sumber perbedaan berasal dari kegiatan operasional lainnya, maka Badan
Penyelenggara diminta untuk menyampaikan Laporan Keuangan yang disusun sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku, yaitu PSAK 45 revisi. Jika perbedaan bersumber
dari hibah, maka hibah tersebut harus didukung oleh akta hibah yang dibuat di hadapan
notaris. Jika hibah yang diperoleh lebih dari Rp. 500 juta, maka Badan Penyelenggara
wajib untuk membuat dan menyampaikan Laporan Keuangan yang diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik.
********
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 35
Lampiran 8 – Laporan Keuangan Badan Penyelenggara
Berdasarkan PSAK 45 Revisi 2011
I Laporan Posisi Keuangan
II Laporan Aktivitas
III Laporan Arus Kas
1. Badan Penyelenggara wajib menyampaikan Laporan Keuangan Badan Penyelenggara 3 (tiga) tahun terakhir, atau paling sedikit Laporan Keuangan Badan Penyelenggara tahun terakhir jika usia Badan Penyelenggara lebih dari 3 (tiga) bulan pada akhir tahun penyusunan Laporan Keuangan.
2. Laporan Keuangan Badan Penyelenggara disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45 Revisi 2011 tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba.
3. Berdasarkan PSAK 45 Revisi 2011, laporan keuangan yang wajib disampaikan terdiri atas:
a. Laporan Posisi Keuangan
b. Laporan Aktivitas
c. Laporan Arus Kas
4. Badan Penyelenggara yang menerima hibah lebih dari Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah), atau telah menjalankan kegiatan dengan mengelola dana paling sedikit sekitar Rp.2.000.000.000 (dua milyar rupiah) wajib menyampaikan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.
********
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 36
Lampiran 9 – Proposal Program Studi
BAB ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (jika ada)
Bab I Pendahuluan
Bab II Kurikulum Program Studi
Bab III Sumberdaya
Bab IV Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Bab V Pendanaan
Bab VI Manajemen Akademik Program Studi
Bab VII Sistem Penjaminan Mutu Internal
Bab VIII Kesimpulan
Lampiran: a. Dosen Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi b. Laboran Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi c. Teknisi Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi d. Pustakawan Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi e. Tenaga Administrasi Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi f. Daftar Prasarana (Lahan) Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi g. Daftar Ruang Kuliah Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi h. Daftar Ruang Auditorium/Seminar Dengan Perangkat Multi Media Untuk
Keseluruhan Perguruan Tinggi i. Daftar Ruang Laboratorium Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi j. Daftar Ruang Perpustakaan Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi k. Daftar Tanah/Bangunan/Gedung/Ruang/Laboratorium untuk prodi baru yang
tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan Prodi diterbitkan Direktorat Jenderal
l. Daftar Alat Pembelajaran/seminar/rapat yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktorat Jenderal
m. Daftar Alat praktikum/penelitian yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan Prodi diterbitkan Direktur Jenderal
n. Data Keuangan 5 (lma) tahun terakhir tanpa program studi baru (dalam jutaan rupiah)
o. Data Keuangan 5 (lima) tahun terakhir dengan program studi baru (dalam jutaan rupiah)
p. Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi - Daftar Pustaka/Buku Teks Wajib yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktor Jenderal
q. Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi - Daftar Jurnal Yang Tersedia Saat Ini Atau Akan Disediakan Sebelum Keputusan Penyelenggaraan Diterbitkan Direktur Jenderal
r. Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi - Daftar Pustaka/Buku Teks Elektronik (eBook) yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktur Jenderal
s. Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi - Daftar e-Jurnal yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktur Jenderal
Daftar Riwayat Hidup Dosen dan Tenaga Kependidikan disertai Foto Copy Ijazah yang telah dilegallisasi.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 37
Contoh
PROPOSAL
PROGRAM STUDI
...............................................................
(nama program studi)
......................................................
(nama PTS)
...................
Logo Perguruan Tinggi
...............................................
nama kota, bulan dan tahun
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 38
DAFTAR ISI
Hal Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar (jika ada) Daftar Lampiran I. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi 1.1.1 Misi, Tujuan, Dan Cara Pencapaian Tujuan 1.1.2 Manfaat Program Studi 1.1.3 Kemampuan Dan Potensi Perguruan Tinggi 1.1.4 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang Dan Ancaman
1.2 Aspek Spesifikasi 1.2.1 Nomeklatur Dan Jenjang Program Studi 1.2.2 Posisi Program Studi 1.2.3 Keunggulan Dan Karakteristik Program Studi 1.2.4 Hubungan Program Studi Yang Diusulkan Terhadap Program Studi Lain
Pada Institusi Pengusul
II. KURIKULUM
2.1 Rumpun Keilmuan 2.1.1 Bidang Ilmu/Kajian Yang Menjadi Pokok Program Studi Dan
Konstelasinya Dengan Bidang Ilmu Lainnya
2.1.2 Perkembangan Bidang Ilmu/Kajian 2.1.3 Perkembangan rancangan keahlian (khusus prodi vokasi)
2.2 Rancangan Kurikulum 2.2.1 Profil Dan Profesi Lulusan Program Studi 2.2.2 Analisis Profil 2.2.3 Capaian Pembelajaran Program Studi 2.2.4 Matriks Bahan Kajian Yang Diturunkan Dari Capaian Pembelajaran 2.2.5 Mata Kuliah Yang Mengait Pada Bahan Kajian 2.2.6 Susunan Mata Kuliah Per Semester Berikut Bobotnya
2.3 Sistem Pembelajaran 2.3.1 Metode Dan Bentuk Pembelajaran Yang Diadopsi 2.3.2 Cara Mengembangkan Suasana Dan Interaksi Akademik Dan Perilaku
Kecendekiawanan
2.3.3 Rancangan Proses Pembelajaran Yang Terkait Dengan Penelitian Mahasiswa Pada Tugas Akhir
2.3.4 Rancangan Proses Pembelajaran Yang Terkait Dengan Pengabdian Kepada Masyarakat
2.3.5 Sistem/Pola Pembelajaran Yang Dapat Mengantarkan Lulusan Mampu Membuat Karya Ilmiah/Nyata Layak Publikasi
2.3.6 Sistem Pembobotan Dan Beban Belajar 2.3.7 Sistem Penilaian Pembelajaran Dan Tata Cara Pelaporan Penilaian
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 39
III. SUMBERDAYA 3.1 Sumberdaya Manusia
3.1.1 Ketersediaan Jumlah Dan Kualifikasi Seluruh Dosen 3.1.2 Ketersediaan Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Kependidikan 3.1.3 Perencanaan Pengembangan Dosen Dan Tenaga Kependidikan 3.1.4 Kebutuhan Dan Mekanisme Pemenuhan Kebutuhan Dan Rencana
Pengembangannya
3.1.5 Kebijakan Tentang Value And Reward System Untuk Sumberdaya Manusia
3.2 Sarana dan Prasarana 3.2.1 Kesiapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran 3.2.2 Kebutuhan Dan Mekanisme Pemenuhan Kebutuhan, Dan Perencanaan
Pengembangan Sarana Dan Prasarana
IV. PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
4.1 Kebijakan di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 4.1.1 Kebijakan Pengalokasian Anggaran Untuk Penelitian Dan Pengabdian
Kepada Masyarakat
4.1.2 Kebijakan Pelaksanaan Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Oleh Dosen
4.1.3 Kebijakan Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Oleh Dosen Bersama Mahasiswa Dikaitkan Dengan Upaya Pencapaian Misi Dan Tujuan Program Studi
4.1.4 Kebijakan Dan Standard Operation Procedures Pengunggahan Tugas Akhir Mahasiswa Dan Karya Ilmiah Dosen
4.2 Publikasi Dosen
V. PENDANAAN 5.1 Manajemen Finansial
5.1.1 Kebijakan, Regulasi, Panduan, Dan SOP Dari Manajemen Keuangan Di Institusi Pengusul
5.1.2 Kebijakan Untuk Mencegah Korupsi 5.1.3 Kebijakan Untuk Memastikan Terjadinya Efektivitas Dan Efisiensi
Menajemen Keunagn Di Insititusi Pengusul
5.1.4 Kebijakan Tentang Aid And Affordability 5.1.5 Keterlibatan Aktif Pengelola Program Studi Dalam Proses Pengelolaan
Dana
5.1.6 Cash Flow Selama Lima Tahun Pertama Penyelenggaraan Program Studi 5.1.7 Cara Penggalangan Sumber Dana Untuk Operasional Pendidikan, Riset,
Pengabdian Kepada Masyarakat, Dan Dana Investasi
5.2 Aspek Keberlanjutan 5.2.1 Jumlah Dan Kebutuhan Lulusan Dengan Profil Dan Kompetensi Seperti
Lulusan Program Studi
5.2.2 Jumlah Dan Lulusan Yang Dihasilkan Dibandingkan Dengan Kebutuhan Pasar Dalam Menyerap Lulusan
5.2.3 Keberadaan Sumber Peserta Didik 5.2.4 Jumlah Mahasiswa Yang Akan Direkrut 5.2.5 Dukungan Kerjasama 5.2.6 Penggalangan Beasiswa Untuk Mahasiswa Yang Tidak Mampu Secara
Ekonomi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 40
VI. MANAJEMEN AKADEMIS 6.1 Manajemen Akademis
6.1.1 Prosedur Dan Penutupan Program Studi Di Tingkat Fakultas Dan Institusi 6.1.2 Struktur Organisasi Dan Manajemen Penyelenggaraan Program Studi
Yang Diusulkan
6.1.3 Metode Pengelolaan Dan Pengembangan Sumberdaya Yang Ada Tanpa Mengganggu Program Studi Lain Dan Metode Peningkatan Mutu Akademik Program Studi Yang Diusulkan
6.1.4 Mekanisme Penerimaan Dan Jumlah Mahasiswa Baru Yang Direncanakan Dalam 5 ((Lima) Tahun Pertama
6.1.5 Rencana Pengembangan Dan Peningkatan Mutu Akademik Program Studi Untuk Jangka Pendek, Menengah, Dan Panjang.
VII. SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
7.1 Sistem Penjaminan Mutu Internal 7.1.1 Sistem Penjaminan Mutu Yang Dapat Menjamin Terselenggaranya
Proses Pembelajaran
7.1.2 Pengorganisasian Sistem Penjaminan Mutu Internal 7.1.3 Dokumen Mutu 7.1.4 Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal 7.1.5 Monitoring Dan Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
VIII. KESIMPULAN LAMPIRAN
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 41
Contoh
PROPOSAL PROGRAM STUDI (Program Diploma & Program Sarjana)
Pengusul yang telah memperoleh Surat Rekomendasi dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2
Dikti) di wilayah PTS yang akan membuka program studi dapat mengajukan Proposal Program Studi
dengan format terlampir.
Penyusunan Proposal Program Studi ini merujuk kepada peraturan yang telah ada dan telah
disesuaikan untuk kebutuhan evaluasi daring (on-line). Pengusul harus mengikuti format yang telah
disediakan dan memberikan keterangan ringkas dan jelas disertai dengan data dari sumber yang sah.
Format Proposal Program Studi mengacu pada Ketentuan dan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku, terdiri atas:
I. KEMANFAATAN & KEUNGGULAN
II. KURIKULUM
III. SUMBER DAYA
IV. PENELITIAN & PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
V. PENDANAAN
VI. MANAJEMEN AKADEMIS
VII. SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
VIII. KESIMPULAN
Pada setiap bagian atau sub bagian, pengusul perlu menyajikan informasi dan analisis yang berkaitan
dengan aspek-aspek yang diminta sesuai dengan halaman maksimum yang ditentukan, pada kertas
berukuran A4, Font 11-Calibri, margin kiri, kanan, atas, bawah imasing-masing 2cm. Pengusul juga
wajib memberikan data yang mendukung terhadap analisis atau pernyataan pada aspek kualitatif
terkait. Olahan atau analisis data dimasukkan ke dalam badan dokumen sedangkan data yang
relevan dapat disampaikan dalam Lampiran apabila halaman tidak mencukupi.
Program studi : ……….. …
Program studi lain yang diusulkan pada saat bersamaan, apabila ada, yaitu:
1. … Program … (misalnya Program Sarjana)
2. … Program … (misalnya Program Diploma Tiga)
3. dan seterusnya bila lebih dari dua.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 42
I. PENDAHULUAN
1.1Analisis Situasi (maksimum 7 halaman)
Berikan analisis terhadap :
1. Misi dan tujuan penyelenggaraan program studi yang diusulkan dan cara untuk
mencapainya.
2. Manfaat program studi yang diusulkan terhadap institusi, masyarakat, dan bangsa
khususnya yang terkait dengan pengelolaan sumber daya bangsa (manusia dan alam)
dalam rangka peningkatan nation competitiveness
3. Kemampuan dan potensi perguruan tinggi untuk mengelola program studi yang
diusulkan.
4. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (KKPA/SWOT Analysis) yang komprehensif
hingga sampai pada keputusan untuk mengajukan program studi dengan nama dan
jenjang tertentu.
Penjelasan tersebut harus didukung dengan data.
1.2 Aspek Spesifikasi (maksimum 7 halaman)
Berikan analisis terhadap :
1. Nomenklatur dan jenjang program studi
2. Posisi program studi yang diusulkan terhadap bidang ilmu di tingkat nasional dan
internasional
3. Keunggulan dan karakteristik program studi yang diusulkan dalam pengembangan
bidang keilmuan dan keahlian berkarya
4. Hubungan program studi yang diusulkan dengan program studi lain pada institusi
pengusul (minimum 60% perbedaan dari kurikulum program studi lain di institusi
pengusul)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 43
II. KURIKULUM
2.1 Rumpun Keilmuan (maksimum 10 halaman)
Berikan penjelasan terhadap : 1. Bidang ilmu atau bidang kajian yang menjadi pokok dari program studi dan konstelasinya
terhadap bidang ilmu lainnya (lengkapi dengan diagram relasi antar bidang tersebut) 2. Perkembangan bidang ilmu atau bidang kajian saat ini dan 10 tahun kedepan 3. Untuk program studi vokasi perlu mencantumkan perkembangan rancangan keahlian
yang akan dibentuk CATATAN : Analisis yang diberikan harus didukung oleh data yang mendukung pernyataan
tersebut diatas.
2.2 Rancangan Kurikulum (maksimum 20 halaman)
Berikan penjelasan terhadap : 1. Profil dan profesi lulusan program studi yang diusulkan 2. Analisis profil di atas bermuara pada kepentingan pengembangan keilmuan dan/atau
pengembangan kemampuan khusus. 3. Capaian Pembelajaran (CP) dari program studi merujuk SN-DIKTI (Permendikbud No 49
Tahun 2014) dan memiliki level sesuai dengan jenjang Kerangka Kualifikasi nasional Indonesia/KKNI (Perpres No 8 Tahun 2012). Uraikan proses penyusunan CP tersebut.
4. Matriks bahan kajian yang diturunkan dari CP. 5. Matakuliah yang mengait pada bahan kajian 6. Susunan matakuliah per semester berikut bobotnya
2.3 Sistem Pembelajaran (maksimum 20 halaman)
Berikan penjelasan terhadap: 1. Metode dan bentuk pembelajaran yang diadopsi dalam pelaksanaan pembelajaran
setiap mata kuliah pada rancangan kurikulum yang disesuaikan dengan CP yang direncanakan dengan memperhatikan jumlah mahasiswa per kelas, ketersediaan dosen yang sesuai dengan standar dosen, ketercukupan sumber belajar, dan ketercukupan sarana pembelajaran, dan lingkungan belajar yang sesuai, yang memungkinkan interaksi antara mahasiswa dan dosen, sesuai dengan standar sarana dan prasarana.
2. Cara mengembangkan suasana akademik, interaksi akademik antara dosen-mahasiswa, dan perilaku kecendekiawanan
3. Rancangan proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian mahasiswa pada tugas akhir.
4. Rancangan proses pembelajaran yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakat misalnya dalam bentuk magang, kerja praktek, atau kegiatan sejenis.
5. Sistem/pola pembelajaran yang dapat mengantarkan lulusan mampu membuat karya ilmiah dan atau karya nyata layak publikasi sesuai dengan level pendidikannya
6. Sistem pembobotan dan beban belajar (sistem SKS atau lainnya) 7. Sistem Penilaian Pembelajaran dan tata cara pelaporan penilaian yang transparan dan
akuntabel.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 44
III. SUMBERDAYA
3.1Sumberdaya Manusia (maksimum 15 halaman)
Berikan uraian terhadap :
1. Ketersediaan jumlah dan kualifikasi seluruh dosen (penuh waktu dan paruh waktu) yang
akan mengampu program studi yang diusulkan (nama, kualifikasi akademik, tanggal
lahir, bidang keahlian).
2. Ketersediaan jumlah dan kualifikasi tenaga kependidikan ditinjau dari kompetensinya
(nama, kualifikasi akademik, tanggal lahir, bidang keahlian).
3. Perencanaan pengembangan untuk aspek dosen dan tenaga kependidikan hingga
mampu menyelenggarakan program studi selama lima tahun ke depan.
4. Kebutuhan dan mekanisme pemenuhan kebutuhan, serta perencanaan pengembangan
untuk aspek sumber daya manusia hingga mampu menyelenggarakan program minimal
lima tahun ke depan.
5. Kebijakan tentang value & reward system untuk sumberdaya manusia di perguruan
tinggi; serta bagaimana menyiapkan sistem nilai dan penghargaan yang konsisten.
CATATAN : Uraian yang diberikan di atas harus didukung oleh data-data yang mendukung
pernyataan tersebut diatas.
3.2 Sarana dan Prasarana (maksimum 10 halaman)
Berikan uraian terhadap:
1. Kesiapan sarana dan prasarana pembelajaran sesuai dengan kurikulum (mengacu
kepada Permendikbud No. 49 Tahun 2014)
2. Kebutuhan dan mekanisme pemenuhan kebutuhan, serta perencanaan pengembangan
untuk aspek sarana prasarana pembelajaran sehingga mampu menyelenggarakan
program studi minimum lima tahun ke depan.
Catatan : Lengkapi uraian di atas dengan data berdasarkan jumlah, spesifikasi, dan fungsi
sehingga sesuai dengan program pembelajaran yang direncanakan.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 45
IV. PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
4.1 Kebijakan Di Bidang Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (maksimum 10
halaman)
Berikan penjelasan mengenai: 1. Kebijakan pengalokasian anggaran untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
di institusi pengusul 2. Kebijakan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen di
institusi pengusul 3. Kebijakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen bersama mahasiswa
dikaitkan dengan upaya pencapaian misi dan tujuan program studi 4. Kebijakan dan standard operation procedures pengunggahan tugas akhir mahasiswa dan
karya ilmiah dosen
4.2 Publikasi Dosen (halaman menyesuaikan)
Sajikan tabel daftar publikasi tiga tahun terakhir seluruh dosen yang mengampu program studi yang diusulkan (nama, judul artikel, nama jurnal, volume – nomor – halaman, tahun) atau makalah yang dipresentasikan pada pertemuan ilmiah. Artikel tersebut dapat dilacak keberadaannya melalui internet.
V. PENDANAAN
5.1 Manajemen Finansial (maksimum 20 halaman)
Berikan penjelasan tentang: 1. Kebijakan, regulasi, panduan, dan SOP dari manajemen keuangan di institusi pengusul
khususnya terkait dengan a. Penganggaran, b. Pengelolaan/pemanfaatan, dan
c. Pencatatan terhadap:
Kebutuhan investasi
Biaya operasional
Biaya pemeliharaan
Biaya pengembangan
Biaya taktis dan strategis lainnya 2. Kebijakan untuk mencegah korupsi dalam penanganan manajemen keuangan; yang
mampu mendemonstrasikan public accountability dari segi penempatan dan alokasi dana dan sumber daya lainnya dikaitkan dengan pengukuran tangible outcomes dan justifikasi untuk memperbesar investasi dana publik maupun privat
3. Kebijakan untuk memastikan terjadinya efektivitas dan efisiensi manajemen keuangan di institusi pengusul terkait dengan pengelolaan dana masyarakat, pemerintah, kerja sama privat, dan peningkatan dana.
4. Kebijakan tentang aid and affordability: yang menyatakan bagaimana harga dan biaya hubungannya dengan subsidi dan akses. Berikan analisis yang mendalam terhadap penetapan unit cost mahasiswa dengan biaya investasi
5. Keterlibatan aktif pengelola program studi dalam sebagian atau seluruh proses pengelolaan dana (perencanaan, realisasi, dan pertanggungjawaban penggunaan dana)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 46
melalui mekanisme yang transparan dan akuntabel. 6. Cash flow selama lima tahun pertama penyelenggaraan program studi secara
komprehensif yang menyangkut:
Dana operasional
Sumber dana investasi
Sumber dana yang berkelanjutan bukan SPP
Kontribusi peserta didik (dapat berupa SPP)
Sumber dana lainnya 7. Cara penggalangan sumber dana untuk dana operasional pendidikan, riset, pengabdian
masyarakat, dan dana invesitasi untuk menunjang penyelenggaraan Program Studi yang diusulkan sesuai dengan cash flow yang direncanakan pada butir 6.
5.2 Aspek Keberlanjutan (maksimum 15 halaman)
Berikan uraian terhadap : 1. Jumlah kebutuhan lulusan dengan profil dan kompetensi seperti lulusan PS yang
diusulkan di tingkat regional, nasional dan internasional; 2. Jumlah lulusan yang dihasilkan (oleh PS yang diusulkan dan PS yang sama yang telah
ada) dibandingkan dengan kebutuhan pasar dalam menyerap lulusan; 3. Keberadaan sumber peserta didik; 4. Jumlah mahasiswa yang akan direkrut pada saat PS mulai diselenggarakan sesuai dengan
analisis cash flow yang direncanakan 5. Dukungan kerjasama yang akan sangat membantu pengembangan PS yang diusulkan; 6. Penggalangan beasiswa untuk mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi.
CATATAN : Uraian yang diberikan diatas harus didukung oleh data-data yang mendukung pernyataan tersebut diatas.
VI. MANAJEMEN AKADEMIS
6.1 Manajemen Akademis (maksimum 20 halaman)
Berikan penjelasan terhadap : 1. Prosedur pembukaan dan penutupan program studi di tingkat fakultas dan institusi,
peran eksekutif dan Senat Akademik. 2. Struktur organisasi dan manajemen penyelenggaraan Program studi yang diusulkan. 3. Metode pengelolaan dan pengembangan sumberdaya yang ada tanpa mengganggu
program studi lain dan metode peningkatan mutu akademik PS yang diusulkan; 4. Mekanisme penerimaan dan jumlah mahasiswa baru yang direncanakan dalam 5 tahun
pertama. 5. Rencana pengembangan dan peningkatan mutu akademik program studi untuk jangka
pendek (1-5 tahun ke depan), jangka menengah (5-10 tahun ke depan) dan jangka panjang (10-15 tahun ke depan),
CATATAN : Penjelasan yang diberikan diatas harus didukung oleh dokumen pendukung
yang relevan.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 47
VII. SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
7.1 Sistem Penjaminan Mutu Internal (maksimum 10 halaman)
1. Uraikan Sistim Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dapat menjamin terselenggaranya proses pembelajaran pada Program studi yang diusulkan sehingga dapat dicapai Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes) yang telah ditetapkan
2. Jelaskan dan gambarkan dalam bentuk bagan pengorganisasian Sistem Penjaminan Mutu Internal (lembaga/unit kerja, personil, ruang lingkup tugas, prosedur kerja dsb)
3. Jelaskan informasi tentang Kebijakan SPMI, Manual SPMI, Standar SPMI, dan Formulir SPMI yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 dan Surat Edaran Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Nomor 152/ET/2012).
4. Jelaskan implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal pengusul
5. Jelaskan sistem monitoring dan evaluasi penjaminan mutu internal pengusul dan tindak lanjutnya.
VIII. KESIMPULAN
Kesimpulan (maksimum 3 halaman)
Berikan kesimpulan berupa analisis yang ringkas namun komprehensif minimal berisi penjelasan bagaimana program studi yang diusulkan akan memenuhi kebutuhannya. Sesuaikan dengan data dan analisis sebelumnya, sehingga kesimpulan mencerminkan bahwa program studi yang diusulkan layak dibuka dan dapat terselenggara secara berkelanjutan.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 48
Lampiran Proposal Program Studi berupa Tabel a sampai dengan Tabel s
Lampiran a - Dosen Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi
No Nama Jenjang Pendidikan
Terakhir (S2/S3) Bidang Keahlian Tanggal lahir Bidang Ilmu
STATUS PADA SAAT PENGUNGGAHAN PROPOSAL
Pegawai Tetap Pegawai Kontrak
Baru tahap MOU
Unit Kerja
1
2
3
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Lampiran b - Laboran Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi
No Nama Jenjang Pendidikan
Terakhir Bidang Keahlian Tanggal lahir Bidang Ilmu
STATUS PADA SAAT PENGUNGGAHAN PROPOSAL
Pegawai Tetap Pegawai Kontrak
Baru tahap MOU
Unit Kerja
1
2
3
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 49
Lampiran c - Teknisi Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi
No Nama Jenjang Pendidikan
Terakhir Bidang Keahlian Tanggal lahir Bidang Ilmu
STATUS PADA SAAT PENGUNGGAHAN PROPOSAL
Pegawai Tetap Pegawai Kontrak
Baru tahap MOU
Unit Kerja
1
2
3
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Lampiran d - Pustakawan Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi
No Nama Jenjang Pendidikan
Terakhir Bidang Keahlian Tanggal lahir Bidang Ilmu
STATUS PADA SAAT PENGUNGGAHAN PROPOSAL
Pegawai Tetap Pegawai Kontrak
Baru tahap MOU
Unit Kerja
1
2
3
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 50
Lampiran e - Tenaga Administrasi Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi
No Nama Jenjang Pendidikan
Terakhir Bidang Keahlian Tanggal lahir Bidang Ilmu
STATUS PADA SAAT PENGUNGGAHAN PROPOSAL
Pegawai Tetap Pegawai Kontrak
Baru tahap MOU
Unit Kerja
1
2
3
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Lampiran f - Daftar Prasarana (Lahan) Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi
No. Nomor Inventaris
Aset tanah dll Kepemilikan/UKPJ Sertifikat Lahan Luas (m2) Lokasi
Jumlah Pemakai
Rasio Luas (m2)/Pemakai
1
2
3
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
UKPJ = Unit Kerja Penanggung Jawab
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 51
Lampiran g - Daftar Ruang Kuliah Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi
No. Nomor Inventaris Aset Ruang Kuliah
Kepemilikan/UKPJ IMB Luas (m2) Lokasi Jumlah
Pemakai Rasio
Luas (m2)/Pemakai
1
2
3
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
UKPJ = Unit Kerja Penanggung Jawab
Lampiran h - Daftar Ruang Auditorium/Seminar Dengan Perangkat Multi Media Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi
No. Nomor Inventaris Ruang
Auditorium/Seminar Kepemilikan/UKPJ IMB
Luas (m2)
Lokasi Jumlah
Pemakai Rasio
Luas (m2)/Pemakai
1
2
3
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
UKPJ = Unit Kerja Penanggung Jawab
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 52
Lampiran i - Daftar Ruang Laboratorium Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi
No. Nomor Inventaris
Ruang Laboratorium Kepemilikan/UKPJ IMB Luas (m2) Lokasi
Jumlah Pemakai
Rasio Luas (m2)/Pemakai
1
2
3
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
UKPJ = Unit Kerja Penanggung Jawab
Lampiran j - Daftar Ruang Perpustakaan Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi
No. Nomor Inventaris
Ruang Perpustakaan Kepemilikan/UKPJ IMB Luas (m2) Lokasi
Jumlah Pemakai
Rasio Luas (m2)/Pemakai
1
2
3
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
UKPJ = Unit Kerja Penanggung Jawab
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 53
Lampiran k - Daftar Tanah/Bangunan/Gedung/Ruang/Laboratorium untuk prodi baru yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum
Keputusan Penyelenggaraan Prodi diterbitkan Direktorat Jenderal
Tanah Nomor Inventaris
Tanah/Bangunan/Gedung/Ruang/Laboratorium
Kepemilikan/ UKPJ
Sertifikat/IMB Luas (L)
(m2) Lokasi
Jumlah Pemakai
(P)
Rasio L/P (Luas per
Mahasiswa/Pemakai)
Tersedia khusus*)
Tersedia Resouce
Sharing*)
Akan disediakan*
)
Bangunan dan Gedung
Ruang Kuliah Umum
Ruang seminar dengan multi media
Ruang Rapat kaprodi dan dosen
Ruang Kerja Dosen
Labora-torium
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 54
Lampiran l - Daftar Alat Pembelajaran/ seminar/rapat yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktorat Jenderal
Nama Alat Jumlah UKPJ Spesifikasi singkat
LCD
OHP
Papan Tulis
Alat Peraga
Lain-lain (sebutkan):
Dst.
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Lampiran m - Daftar Alat praktikum/penelitian yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan Prodi diterbitkan
Direktur Jenderal
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Fungsi Alat UKPJ No Lab
Tersedia khusus*)
Tersedia Resouce Sharing*)
Akan disediakan*)
1
2
3
4
5
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 55
Lampiran n - Data Keuangan 5 (lma) tahun terakhir tanpa program studi baru (dalam jutaan rupiah)
Lampiran o - Data Keuangan 5 (lima) tahun terakhir dengan program studi baru (dalam jutaan rupiah)
Tahun Pertama (Proyeksi Th-1)
Tahun Kedua (Proyeksi Th-2)
Tahun Ketiga (Proyeksi Th-3)
Tahun Keempat (Proyeksi Th-4)
Tahun Kelima (Proyeksi Th-5)
Tambahan Belanja investasi
Tambahan Belanja pemeliharaan
Tambahan Belanja operasional
Sumber pendanaan tambahan
Tahun Pertama Tahun Kedua Tahun Ketiga Tahun Keempat Yahun Kelima
Jumlah perolehan dana total
Sumber pendanaan
Belanja investasi
Belanja operasional
Gaji dan upah
Pelaksanaan Pendidikan/pembelajaran
Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat
Administrasi
Lain-lain
Biaya pemeliharaan
Jumlah fakultas yang dibiayai
Jumlah program studi yang dibiayai
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 56
Lampiran p - Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi
Daftar Pustaka/Buku Teks Wajib yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktor Jenderal
Mata Kuliah
No Judul Buku ISBN/Penerbit Pengarang Jumlah Mata Kuliah Tersedia khusus
Tersedia Resouce Sharing
Akan disediakan
Mata Kuliah 1
1
2
3
4
5
Mata Kuliah 2
6
7
8
9
10
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 57
Lampiran q - Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi
Daftar Jurnal yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktur Jenderal
Mata Kuliah
No Judul jurnal ISSN/Penerbit Jumlah nomor Mata Kuliah Tersedia khusus Tersedia Resouce
Sharing Akan disediakan
Prodi 1 1
2
3
4
5
Prodi 2 6
7
8
9
10
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 58
Lampiran r - Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi
Daftar Pustaka/Buku Teks Elektronik (eBook) yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktur Jenderal
Mata Kuliah
No Judul Buku ISBN/Penerbit Pengarang Jumlah Mata Kuliah Tersedia khusus
Tersedia Resouce sharing
Akan disediakan
Mata Kuliah 1
1
2
3
4
5
Mata Kuliah 2
6
7
8
9
10
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 59
Lampiran s - Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi
Daftar e-Jurnal yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktur Jenderal
Mata Kuliah
No Judul jurnal ISSN/Penerbit Jumlah Mata Kuliah Tersedia khusus Tersedia
Resouce Sharing Akan disediakan
Prodi 1 1
2
3
4
5
Prodi 2 6
7
8
9
10
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 60
Lampiran 10 - Usul penambahan Prodi baru
Yayasan/Perkumpulan/Persyarikatan/Badan Hukum Nirlaba Lain
Skola Notobotosongo Tibolimo
Alamat: Jl. Majuterus Raya 888 Bungokembang 99923 Indonesia
Telepon: 020 – 302020 Fax: 020 – 393098 – Email: skola@yayasan.com
Nomor : 109/YSN/02/2017 Hal : Usul penambahan Program Studi Lampiran : 1(satu) dokumen. Kepada yang terhormat, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Gedung D Lantai 6 Jl. Pintu I Senayan Jakarta Dengan hormat, Melalui surat ini perkenankan kami, Yayasan/Perkumpulan/Badan Hukum Nirlaba ..................... mengusulkan penambahan Program Studi baru di Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik/ Akademi ....................., yaitu program studi sebagai berikut:
1. Program Studi ..................................... Program ........................(mis: Program Sarjana) 2. Program Studi ..................................... Program ........................(mis: Program Diploma Tiga) 3. Program Studi ..................................... Program ......................... 4. Program Studi ..................................... Program ......................... 5. dst.
Bersama ini kami sampaikan ..... (...........) buah Proposal Program Studi.
Atas perhatian dan bantuan Bapak, kami sampaikan terima kasih.
Bungokembang, .... Januari 2015. Ketua,
Prof.Dr.H.R.Notobotosongo,ST.,Empt
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 61
Lampiran 11 - Kode Etik Anggota Tim Penilai
Kode Etik Anggota Tim Penilai
Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Prodi PTS
ASAS a. Asas Integritas
memiliki kepribadian yang dilandasi kejujuran, kebijaksanaan, keberanian dan tanggungjawab untuk membangun kepercayaan;
b. Asas Obyektivitas tidak memihak dan menghindari pertentangan kepentingan;
c. Asas Kerahasiaan menghargai nilai dan kepemilikan data dan informasi yang diperoleh, serta tidak mengungkapkan data dan informasi tersebut kepada yang tidak berhak sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
d. Asas Kompetensi memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksana-kan tugas sebagai anggota Tim Penilai.
PERILAKU
a. Melaksanakan tugas secara tepat waktu, bersungguh-sungguh dan berdedikasi;
b. Menghormati dan mendukung pencapaian tujuan penilaian pendirian PTS dan Penyelenggaraan Prodi PTS;
c. Menggalang kerjasama yang sehat dengan sesama anggota Tim Penilai;
d. Menggunakan dan menjaga data dan informasi yang diperoleh selama bertugas sebagai anggota Tim Penilai;
e. Meningkatkan secara berkelanjutan pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan keterampilan untuk bertugas sebagai anggota Tim Penilai;
f. Tidak melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan atau menimbulkan prasangka yang meragukan kemampuannya untuk bersikap dan bertindak obyektif;
g. Tidak menerima suatu pemberian dalam bentuk apapun dari pihak yang dinilai atau pihak terkait;
h. Menerima tugas jika sesuai dengan pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan keterampilan yang dimilikinya, atau jika telah mengemukakan keterbatasan yang dimilikinya;
i. Tidak menyampaikan pendapat pribadi seolah-olah sebagai kebijakan Direktorat Jenderal.
SANKSI
a. Untuk menegakkan Kode Etik tersebut di atas, Direktur Jenderal membentuk Komisi Etik yang terdiri atas 5 (lima) orang yang berwenang mengevaluasi dan memberi rekomendasi kepada Direktur Jenderal tentang penjatuhan sanksi, apabila terjadi pelanggaran Kode Etik tersebut.
b. Anggota tim Penilai yang melanggar Kode Etik di atas akan dievaluasi dan dijatuhi sanksi oleh Direktur Jenderal setelah mempertimbangkan rekomendasi Komisi Etik.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 62
Lampiran 12 - Kode Etik Pengusul
Kode Etik Pengusul Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Prodi PTS
ASAS a. Asas Pengabdian
memiliki tujuan untuk ikut serta mencerdaskan bangsa Indonesia dengan menyelenggarakan pendidikan tinggi;
b. Asas Nirlaba tidak bertujuan mencari keuntungan berupa materi dengan cara mendirikan PTS atau menyelenggarakan Prodi PTS;
c. Asas Kejujuran memberikan data dan informasi yang benar tentang kemampuan, kondisi, dokumen yang sah dan akurat tentang Badan Penyelenggara sesuai peraturan perundang-undangan;
d. Asas Ketaatan Pada Peraturan mematuhi peraturan perundang-undangan, baik dalam pengusulan maupun dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi.
PERILAKU
a. Mengajukan usul pendirian PTS dan/atau penyelenggaraan Prodi PTS sesuai jadwal yang telah ditetapkan dalam Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Prodi PTS;
b. Menaati prosedur yang telah ditetapkan dalam Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Prodi PTS;
c. Menjalin hubungan yang saling menghormati dan bermartabat dengan Pejabat, Tim Penilai, dan Staf Direktorat Jenderal;
d. Memberikan data dan informasi yang benar dan akurat tentang Badan Penyelenggara dan pendirian PTS dan/atau penyelenggaraan Prodi PTS yang diusulkan;
e. Meningkatkan secara berkelanjutan pengetahuan, keahlian, pengalam-an, dan keterampilan untuk menyusun usul dan menyelenggarakan pendidikan tinggi melalui pendirian PTS dan/atau penye-lenggaraan Prodi PTS;
f. Tidak melakukan tindakan yang menimbul-kan konflik kepentingan atau menimbul-kan prasangka yang meragukan kemam-puannya untuk bersikap jujur, benar, dan obyektif;
g. Tidak memberikan suatu pemberian dalam bentuk apapun kepada Pejabat, Tim Penilai, dan Staf Direktorat Jenderal;
h. Memberikan data dan informasi jika sesuai dengan fakta, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki;
i. Tidak menyampaikan pendapat pribadi seolah-olah sebagai kebijakan Badan Penyelenggara.
SANKSI
Pelanggaran Kode Etik di atas menyebabkan usul Pendirian PTS dan/atau Penyelenggaran Prodi PTS tidak diproses dan dikembalikan kepada Pengusul.