Post on 18-Feb-2018
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 1/20
LAPORAN HASIL DISKUSI
MODUL FOUNDATION OF CLINICAL PRACTICE
PEMICU 4
KELOMPOK DISKUSI 2
Bakri Bayquni Nasutin I!!!!""!"
R#ayatun I!!!!!""$
A%&in Prata'a (au#ari) I!!!!!"*+
Sya#rina Faki#un I!!!!2""2
D),) A-#'a, Bas.i I!!!!2"!!D,i N&ria,i I!!!!2"!4
H)ri-k A%&)nus /i%%i' I!!!!2"22
Ri,#a Ra#'atania I!!!!2"20
1ita A'a%ia Asikin I!!!!2"+2
E%sa R)stiana I!!!!2"0
Nisa K#inanty I!!!!2"0
PRO1RAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN
UNI3ERSITAS TAN(UN1PURA
PONTIANAK
2"!
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 2/20
BAB I
PENDAHULUAN
Demam dengue ( dengue fever, selanjutnya disingkat DF) adalah penyakit
yang terutama terdapat pada anak remaja atau dewasa, dengan tanda-tanda klinis
demam nyeri otot atau dan nyeri sendi yang disertai leucopenia, dengan/tanpa ruam
(rash) dan limfadenopati, demam bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada
pergerakan bola mata, rasa mengecap terganggu, trombositopenia ringan dan bintik-
bintik perdarahan (petekie) spontan DF ini disebabkan oleh virus genus Flavivirus,
famili Flaviviridae, dan mempunyai ! jenis serotipe, yaitu " D#$-%, D#$&, D#$-',
D#$-! nfeksi salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi terhadap serotipe yang
bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk terhadap serotipe lain sangat
kurang, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap
serotipe lain tersebut eseorang yang tinggal di daerah endemis dengue dapat
terinfeksi oleh ' atau ! serotipe selama hidupnya *eempat serotipe virus dengue
dapat ditemukan di berbagai daerah di ndonesia Di ndonesia, pengamatan virus
dengue yang dilakukan sejak tahun %+ di beberapa rumah sakit menunjukkan
bahwa keempat serotipe ditemukan dan bersirkulasi sepanjang tahun erotipe D#$-'
merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan banyak yang menunjukkan
manifestasi klinik yang berat nfeksi virus dengue sudah melanda seluruh daerah di
ndonesia .leh karena itu, semua praktisi kesehatan harus dapat mendiagnosis dan
menangani penyakit ini dengan benar
A PEMICU
eorang pasien laki-laki berusia &' tahun datang ke uskesmas dengan
keluhan demam
B KLARIFIKASI DAN DEFINISI
-
C KATA KUNCI
% 0aki-laki &' tahun
& Demam
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 3/20
D RUMUSAN MASALAH
0aki-laki &' tahun mengeluh demam
E ANALISIS MASALAH
F HIPOTESIS
0aki-laki &' tahun mengalami Demam Dengue
BAB II
STATUS PASIEN
A ANAMNESIS
1namnesis dilakukan dengan cara autoanamnesa
! I,)ntitas
$ama 2 3udi
4enis *elamin 2 0aki-laki
5mur 2 &' tahunuku 6angsa 2 7elayu
1gama 2 *risten
1lamat 2 epakatekerjaan 2 enjaga took swalayan
2 Ri5ayat P)nyakit S)karan6
*eluhan 5tama 2 Demam sejak ! hari yang laluasien datang ke uskesmas dengan keluhan demam sejak ! hari yang
lalu Demam dirasakan tinggi mendadak dan kemudian pasien merasa
Laki-laki 23 th
Demam
Anamnesis
PemeriksaanFisik
PemeriksaanPenunjang
Diagnosis
Tata laksana
DD : Demam dengue,malaria, demam tifoid,
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 4/20
menggigil etelah mengkonsumsi arasetamol, demam turun, tetapi
kemudian naik kembali elain demam, pasien juga mengeluhkan pegal-
pegal/ngilu, nyeri kepala, mual, mulas, dan ingin muntah asien menyangkal
adanya mimisan, nyeri pada bola mata, fotopobia, ruam maupun ikterik pada
kulit, dan perdarahan subkonjungtiva *onsistensi dan jumlah 616 dan 61*
tidak ada keluhan
+ Ri5ayat P)nyakit Da#u%u
asien pernah mengalami patah tulang pada tangan kiri
4 Ri5ayat K)%uar6a
bu pasien mengalami hipertensi dan ayah pasien mengalami diabetes
*eluarga tidak ada riwayat sakit yang sama dengan pasien saat ini Ri5ayat Lin6kun6an Ssia% ,an K)7iasaan
asien tidak ada bepergian ke luar kota ola makan pasien baik dan
pasien selalu mencuci tangan sebelum makan 6ak mandi di rumah pasien
rutin dikuras, tetapi tempat penampungan air di sekitar lingkungan rumah
pasien jarang dibersihkan Di rumah pasien maupun lingkungan seitarnya
tidak ada tikus serta banjir 8erdapat tetangga pasien yang mengalami gejala
demam yang sama
B PEMERIKSAAN FISIK
! Status Pr)s)nt
*eadaan umum2 8ampak sakit sedang
*esadaran 2 9ompos mentis8ekanan Darah 2 %%:/;: mm<g
$adi 2 ;: kali/menit
3espirasi 2 &! kali/menit
uhu 2 '+,o 9
2 Status 1)n)%aris
a8 K)9a%a
6entuk 2 $ormal, simetris3ambut 2 <itam, lurus, distribusi merata, tidak mudah dicabut
7uka 2 6ulat, simetris
7ata 2 *onjungtiva ananemis, sklera anikterik, reflek cahaya(=/=)
8elinga 2 0iang telinga lapang, serumen (-), sekret (-)
<idung 2 eptum tidak deviasi, pernapasan cuping hidung
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 5/20
(-),sekret (-)
7ulut 2 6ibir tidak kering, sianosis (-), lidah tidak kotor, gusi
tidak ada perdarahan, faring tidak hiperemis78 L)#)r
8rakhea 2 Di tengah
*>6 2 8idak membesar 4? 2 8idak meningkat
-8 T#raks
6entuk 2 $ormal, simetris3etraksi suprasternal 2 (-)
3etraksi 2 interkostal (-)
,8 (antun6
nspeksi 2 ktus kordis tidak terlihat
alpasi 2 ktus kordis teraba sela iga ? garis midlavikula kirierkusi 2 ekak
6atas atas sela iga garis parasternal kiri
6atas kanan sela iga ? garis parasternal kanan
6atas kiri sela iga ? garis midklavikula1uskultasi 2 6unyi jantung @ normal, reguler, murmur (-)
)8 Paru
nspeksi 2 6entuk dan pergerakan hemitoraks kiri sama dengankanan
alpasi 2 Fremitus taktil dan vokal hemitoraks kiri sama dengan
kananerkusi 2 onor
1uskultasi 2 uara nafas vesikuler (=/=), ronkhi (-/-), wheeAing(-/-)
.8 A7,')n
nspeksi 2 Datar, simetris
1uskultasi 2 6ising usus (=) normal
erkusi 2 8impani, hepar2 redup, asites (-), hepatosplenomegali(-)
alpasi 2 <epar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
68 Ekstr)'itas
uperior 2 1kral hangat, sianosis (-), ikterik (-)
nferior 2 1kral hangat, sianosis (-), ikterik (-)
+ P)')riksaan K#usus:Lain
Rumple Leed Test 2 etekie & (=)
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 6/20
C RESUME PEMERIKSAAN
*eadaan umum 2 8ampak sakit sedang
*esadaran 2 9ompos mentis8ekanan Darah 2 %%:/;: mm<g
$adi 2 ;: kali/menit
3espirasi 2 &! kali/menituhu 2 '+,o 9
emeriksaan Fisik 5mum2 $ormal
Rumle Leed Test 2 etekie & (=)
D DIA1NOSA
% Diagnosa *erja 2 Demam Dengue
& Diagnosa 6anding 2 7alaria
Demam tifoid 0eptospirosis
E USULAN PEMERIKSAAN PENUN(AN1
% emeriksaan darah rutin 2 0eukosit, trombosit, <t, <b
& g7 dan g> anti-dengue
F PENATALAKSANAAN
! Nn M),ika')ntsa
• 8irah baring
• 7inum banyak, jenis minuman 2 air bening, teh manis,
sirup, jus buah, susu, oralit
• Diet tinggi kalori tinggi protein
• .bservasi tanda-tanda vital (8D, nadi, suhu, frekuensi pernafasan)
• 1wasi perdarahan
• eriksa <b, <t, trombosit tiap B-%& jam
2 M),ika')ntsa
aracetamol 'C:: mg
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 7/20
BAB III
PEMBAHASAN
A ETIOLO1IDemam Dengue (DD) dan Demam 6erdarah Dengue (D6D) disebabkan virus
dengue yang termasuk kelompok 6 Arthropod Borne Virus (1rboviroses) yang
sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviridae, dan mempunyai !
jenis serotipe, yaitu " D#$-%, D#$&, D#$-', D#$-! nfeksi salah satu serotipe
akan menimbulkan antibodi terhadap serotipe yang bersangkutan, sedangkan
antibodi yang terbentuk terhadap serotipe lain sangat kurang, sehingga tidak dapat
memberikan perlindungan yang memadai terhadap serotipe lain tersebut%
B EPIDEMIOLO1I
nfeksi virus dengue telah ada di ndonesia sejak abad ke -%;, seperti yang
dilaporkan oleh David 6ylon seorang dokter berkebangsaan 6elanda aat itu
infeksi virus dengue menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai penyakit
demam lima hari (vijfdaagse koorts) kadang-kadang disebut juga sebagai demam
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 8/20
sendi (knokkel koorts). Disebut demikian karena demam yang terjadi menghilang
dalam lima hari, disertai dengan nyeri pada sendi, nyeri otot, dan nyeri kepala
7orbiditas dan mortalitas infeksi virus dengue dipengaruhi berbagai faktor antara
lain status imunitas pejamu, kepadatan vektor nyamuk, transmisi virus dengue,
keganasan (virulensi) virus dengue, dan kondisi geografis setempat ola
berjangkit infeksi virus dengue dipengaruhi oleh iklim dan kelembaban udara
ada suhu yang panas (&;-'&9) dengan kelembaban yang tinggi, nyamuk 1edes
akan tetap bertahan hidup untuk jangka waktu lama Di ndonesia, karena suhu
udara dan kelembaban tidak sama di setiap tempat, maka pola waktu terjadinya
penyakit agak berbeda untuk setiap tempat Di 4awa pada umumnya infeksi virus
dengue terjadi mulai awal 4anuari, meningkat terus sehingga kasus terbanyak
terdapat pada sekitar bulan 1pril-7ei setiap tahun%
C PATO1ENESIS
?irus merupakan mikrooganisme yang hanya dapat hidup di dalam sel hidup
7aka demi kelangsungan hidupnya, virus harus bersaing dengan sel manusia
sebagai pejamu (host) terutama dalam mencukupi kebutuhan akan protein
ersaingan tersebut sangat tergantung pada daya tahan pejamu, bila daya tahan
baik maka akan terjadi penyembuhan dan timbul antibodi, namun bila daya tahan
rendah maka perjalanan penyakit menjadi makin berat dan bahkan dapat
menimbulkan kematian%
Ealaupun DD dan D6D disebabkan oleh virus yang sama, tapi mekanisme
patofisiologisnya berbeda dan menyebabkan perbedaan klinis erbedaan utama
adalah adanya renjatan yang khas pada D6D yang disebabkan kebocoran plasma
yang diduga karena proses immunologi, pada demam dengue hal ini tidak terjadi &
7anifestasi klinis DD timbul akibat reaksi tubuh terhadap masuknya virus yang
berkembang di dalam peredaran darah dan ditangkap oleh makrofag elama &
hari akan terjadi viremia (sebelum timbul gejala) dan berakhir setelah lima hari
timbul gejala panas 7akrofag akan menjadi antigen presenting cell (19) dan
mengaktifasi sel 8-<elper dan menarik makrofag lain untuk memfagosit lebih
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 9/20
banyak virus 8-helper akan mengaktifasi sel 8-sitotoksik yang akan melisis
makrofag yang sudah memfagosit virus 4uga mengaktifkan sel 6 yang akan
melepas antibodi 1da ' jenis antibodi yang telah dikenali yaitu antibodi
netralisasi, antibodi hemaglutinasi, antibodi fiksasi komplemen roses tersebut
akan menyebabkan terlepasnya mediator-mediator yang merangsang terjadinya
gejala sistemik seperti demam, nyeri sendi, otot, malaise dan gejala lainnya'
atofisiologi primer D6D dan dengue so!k sndrome (D) adalah
peningkatan akut permeabilitas vaskuler yang mengarah ke kebocoran plasma ke
dalam ruang ekstravaskuler, sehingga menimbulkan hemokonsentrasi dan
penurunan tekanan darah ada kasus berat, volume plasma menurun lebih dari&:, hal ini didukung penemuan post mortem meliputi efusi pleura,
hemokonsentrasi dan hipoproteinemi!
1ntibodi yang muncul pada umumnya adalah g> dan g7, pada infeksi
dengue primer antibodi mulai terbentuk, dan pada infeksi sekunder kadar antibodi
yang telah ada jadi meningkat' 1ntibodi terhadap virus dengue dapat ditemukan
di dalam darah sekitar demam hari ke-, meningkat pada minggu pertama sampai
dengan ketiga, dan menghilang setelah B:-+: hari *inetik kadar g> berbeda
dengan kinetik kadar antibodi g7, oleh karena itu kinetik antibodi g> harus
dibedakan antara infeksi primer dan sekunder ada infeksi primer antibodi g>
meningkat sekitar demam hari ke-%! sedang pada infeksi sekunder antibodi g>
meningkat pada hari kedua .leh karena itu diagnosa dini infeksi primer hanya
dapat ditegakkan dengan mendeteksi antibodi g7 setelah hari sakit kelima,
diagnosis infeksi sekunder dapat ditegakkan lebih dini dengan adanya
peningkatan antibodi g> dan g7 yang cepat!
D DIA1NOSIS! Ana'n)sis
7anifestasi klinis dapat bersifat asimptomatik, demam yang tidak khas,
demam dengue, demam berdarah dengue atau sindrom syok dengue ada
umumnya pasien mengalami fase demam selama &- hari, yang diikuti oleh
fase kritis selama &-' hari ada waktu ini pasien tidak mengalami demam,
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 10/20
akan tetapi mempunyai risiko untuk terjadinya renjatan jika tidak mendapat
pengobatan yang adekuat
1wal penyakit biasanya terjadi mendadak, disertai gejala prodroma
seperti nyeri kepala, nyeri di berbagai bagian tubuh, anoreksia, menggigil,
malaise 8erdapat pula sindrom trias, yaitu demam tinggi, nyeri pada anggota
badan, dan timbulnya ruam yang bersifat makulopapular 3uam muncul pada
B-%& jam sebelum suhu naik pertama kali, yaitu pada hari ke '- berlangsung
'-! hari 3uam terdapat di dada, tubuh, serta abdomen, menyebar ke anggota
gerak dan mukaB
2 P)')riksaan Fisik
Diawali dengan demam mendadak tinggi, fa!ial flush, muntah, nyeri
kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri tenggorok dan faring hiperemis, nyeri di
bawah lengkung iga kanan >ejala penyerta tersebut lebih mencolok pada
Demam Dengue (DD) dibanding Demam 6erdarah Dengue (D6D)
<epatomegali dan kelainan fungsi hati lebih sering ditemukan pada D6D
ada D6D terjadi peningkatan permeabilitas kapiler sehingga menyebabkan
perembesan plasma, hipovolemia, dan syok erembesan plasma
mengakibatkan ekstravasasi cairan ke dalam rongga pleura dan rongga
peritoneal selama &!-!; jam erdarahan dapat berupa peteckie, epitaksis,
melena, ataupun hematuria
+ Krit)ria Dia6nsis /HO$
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 11/20
4 P)')riksaan P)nun;an6
•0eukosit2 dapat normal atau menurun
• 8rombosit2 umumnya terdapat trombositopenia pada hari ke- '-;
• <ematokrit2 kebocoran plasma dibuktikan dengan peningkatan
hematocrit G &: dari hematokrit awal, umumnya dimulai pada hari
ke-' demam
• <emostasis2 dilakukan pemeriksaan 8, 188, fibrinogen, D-dimer,
atau FD pada keadaan yang dicurigai terjadi perdarahan atau
kelainan pembekuan darah
• rotein/abumin2 dapat terjadi hipoproteinemia
• >.8/>82 dapat meningkat
• 5reum, kreatinin2 bila didapatkan gangguan fungsi ginjal
• #lektrolit2 parameter pemantauan pemberian cairan
• >olongan darah dan !ross mat!h2 bila akan diberikan transfusi atau
komponen darah
• muno serologi dilakukan pemeriksaan g> dan g7 terhadap dengue
g7 terdeteksi mulai hari ke- '-, meningkat sampai minggu ke-',
menghilang setelah B:-+: hari edangkan g>, pada infeksi primer
mulai terdeteksi pada hari ke-%!, pada infeksi sekunder mulai
terdeteksi hari ke-&
• emeriksaan radiologis
ada foto dada didapatken efusi pleura, terutama pada hemitoraks
kanan tetapi apabila terjadi perembesan plasma hebat, dapat dijumpai
pada kedua hemithoraks emeriksaan ini sebaiknya dilakukan dalam
posisi lateral dekubitus kanan
• 5>2 dapat digunakan untuk melihat adanya asites dan efusi pleura
P)nata%aksanaana D)'a' ,)n6u)!
asien DD dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat ada fase demam
pasien dianjurkan2
• 8irah baring, selama masih demam
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 12/20
• .bat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan 5ntuk
menurunkan suhu menjadi H '+9, dianjurkan pemberian parasetamol
1setosal/salisilat tidak dianjurkan (indikasi kontra) oleh karena dapat
meyebabkan gastritis, perdarahan, atau asidosis
• Dianjurkan pemberian cairan danelektrolit per oral, jus buah, sirop, susu,
disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama & hari
• 7onitor suhu, jumlah trombosit danhematokrit sampai fase konvalesen
ada pasien DD, saat suhu turun pada umumnya merupakan
tandapenyembuhan 7eskipun demikian semua pasien harus diobservasi
terhadap komplikasi yang dapat terjadi selama & hari setelah suhu turun
<al ini disebabkan oleh karena kemungkinan kita sulit membedakan
antara DD dan D6D pada fase demam erbedaan akan tampak jelas saat
suhu turun, yaitu pada DD akan terjadi penyembuhan sedangkan pada
D6D terdapat tanda awal kegagalan sirkulasi (syok) *omplikasi
perdarahan dapat terjadi pada DD tanpa disertai gejala syok .leh karena
itu, orang tua atau pasien dinasehati bila terasa nyeri perut hebat, buang
air besar hitam, atau terdapat perdarahan kulit serta mukosa seperti
mimisan, perdarahan gusi, apalagi bila disertai berkeringat dingin, hal
tersebut merupakan tanda kegawatan, sehingga harus segera dibawa
segera ke rumah sakit ada pasien yang tidak mengalami komplikasi
setelah suhu turun &-' hari, tidak perlu lagi diobservasi
7 DBD tan9a syk <,)ra;at I ,an II80
M),ika')ntsa
• 1ntipiretik dapat dianjurkan, penggunaan paracetamol lebih disarankan
dibanding dengan aspirin
• Diusahakan untuk tidak memberikan obat-obatan yang tidak diperlukan
untuk mengurangi detoksifiksasi obat dalam hati
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 13/20
• *ortikosteroid diberikan pada D6D ensefalopati, apabila terdapat
perdarahan salurah cerna, kortikosteroid tidak boleh diberikan
• 1ntibiotik diberikan untuk D6D ensefalopati
Su9rti.
• 7engatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat peningkatan
permeabilitas kapiler dan perdarahan
• *unci keberhasilan adalah kemampuan untuk mengatasi masa peralihan
dari fase demam ke fase syok
• 9airan itravena diperlukan apabila anak terus menerus muntah,tidak
mau minum, demam tinggi, dehidrasi yang memperberat terjadinya
syok, nilai hematokrit cernderung meningkat pada pemeriksaan berkala- DBD ,is)rtai syk <,)ra;at III ,an I380
• enggantian volume plasma segera, cairan intravena larutan ringer
laktat %-&: ml/kg66 secara bolus diberikan dalam waktu ': menit
1pabila syok belum teratasi tetap berikan ringer laktat &: mg/kg66
ditambah koloid &:-': ml/kg66/jam, maksimal %::/hari
• emberian cairan %: mg/kg66/jam diberikan %-! jam pasca syok
?olume cairan diturunkan menjadi ml/kg66/jam, selanjutnya ml, dan
' ml apabila tanda vital dan diuresis baik
• 4umlah urin % ml/kg66/jam merupakan indikasi bahwa sirkulasi
membaik
• ada umumnya cairan tidak perlu diberikan lagi !; jam setelah syok
teratasi
• .ksigen &-! 0/menit pada D6D syok
• *oreksi asidosis metabolic dan elektrolit pada D6D syok
• ndikasi pemberian darah2
8erdapat perdarahan secara klinis
etelah pemberian cairan kristaloid dan koloid, syok menetap,
hematokrit turun diduga telah terjadi perdarahan, berikan darah
segar %: ml/kg66 1pabila kadar hematokrit tetap I!: vol maka berikan darah
dalam volume kecil
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 14/20
lasma segar dan beku dan suspensi trombosit berguna untuk
koreksi koagulopati atau koagulasi intravaskular diseminata (*D)
pada syok berat yang menimbulkan perdarahan masif emberian transfuse suspense pada *D harus selalu disertai
plasma segar (berisi factor koagulasi yang diperlukan), untuk
mencegah perdarahan lebih hebat* P)'antauan0
8anda vital dan hematokrit harus dimonitor dan dievaluasi secara
teratur untuk menilai hasil pengobatan <al-hal yang harus diperhatikan
pada monitoring adalah2
• $adi, tekanan darah, respirasi, dan temperature harus dicatat setiap
%-': menit atau lebih sering, sampai syok teratasi
• *adar hematokrit dipantau setiap !-B jam sekali sampai klinis pasien
stabil
• etiap pasien harus mempunyai formulir pemantauan mengenai jenis
cairan, jumlah, dan tetesan, untuk menentukan apakah cairan yang
diberikan sudah mencukupi
• 4umlah dan frekuensi diuresis
ada pengobatan syok, kita harus yakin benar bahwa penggantian
volume intravaskuler telah terpenuhi dengan baik 1pabila diuresis
belum % mg/kg66 sedang jumlah cairan sudah melebuhi kebutuhan,
dan ditandai dengan tanda overload (edema, pernafasan meningkat,)
maka furosemid % mg/kg66 dapat diberikan 8etapi apabila diuresis
tetap belum mencukupi, maka pemberian dopamin dapat
dipertimbangkan emantauan kadar ureum dan kreatinin juga perlu
dilakukan%
•
1dakah pembesaran hati, tanda perdarahan saluan cerna, tandaensefalopati
• *adar hemoglobin, hematokrit, dan trombosit setiap B-%& jam
• ada D6D syok, lakukan !ross mat!h untuk persiapan transfusi darah
bila diperlukan0 Krit)ria M)'u%an6kan Pasi)n!
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 15/20
• 8ampak perbaikan secara klinis
• 8idak demam selaina &! jam tanpa antipiretik
• 8idak dijumpai distres pernafasan (disebabkan oleh efusi pleura atau• asidosis)
• <ematokrit stabil
• 4umlah trombosit cenderung naik I ::::/pl
• 8iga hari setelah syok teratasi
• $afsu makan membaik
DAFTAR PUSTAKA
% Depkes, &:%: 8ata 0aksana D6D wwwdepkesgoid/downloads/8ata
&:0aksana&:D6Dpdf Diakses tanggal % 1pril &:%&& <arikushartono, <idayah $, Dar- mowandowo E, oegijanto Demam
6erdarah Dengue2 lmu enyakit 1nak, Di- agnosa dan enatalaksanaan 4akarta2
alemba 7edika" &::&
' oegijanto atogenesa dan erubahan atofisiologi nfeksi ?irus Dengue
wwwpediatrikcom/buletin/&::B:&&:- ;ma&gi-buletindoc" &::& Jcited &:%:K"
1vailable from2 wwwpediatrikcom/ buletin/&::B:&&:-;ma&gi-buletindoc! $ovriani < 3espon mun dan Derajat *esakitan Demam 6erdarah Dengue dan
Dengue yndrome ada 1nak 9ermin Dunia *edokteran &::&"?ol %'!2!B-+
uhendro, $ainggolan 0, 9hen *, ohan < 8 Buku Ajar "lmu #enakit $alam
%ilid """ &disi "V 4akarta2 6alai enerbit F*5" &::B h%%:-%%B oedarmo , >arn, <, <adinegoro 3 Buku Ajar "lmu 'esehatan Anak
"nfeksi #enakit Tropis &disi #ertama 4akarta2 6alai enerbit F*5" &::&2 h
%;'-;!, 'B
udjiadi 1 <, <egar 6, <andryastuti , dris $ , >andaputra # ,
<armoniati # D #edoman #elaanan edis "katan $okter Anak "ndonesia
4akarta2 6alai enerbit F*5" &:%: h %!%-!
; Eorld <ealth .rganiAation 9omprehensive >uideline for revention and 9ontrol
of Dengue and Dengue <aemorrhagic Fever 3evised and #Cpanded #dition"
&:%%
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 16/20
LAMPIRAN
R)s)9 untuk Kasus
,r =
SIP 24*0>
(% S)9akat 2 A ?aniPraktik@ Puku% !*""2!"" /IB
Pntianak !4 D)s)'7)r 2"!
3/ aracetamol tab :: mg $o LL
' dd % tab prn (demam)
3/ .ndansetron tab ! mg no ?
% dd % tab prn (mual dan muntah)
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 17/20
LAMPIRAN
Tata Laksana D)n6u)
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 18/20
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 19/20
7/23/2019 PEMICU 4 FCP
http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-4-fcp 20/20