Post on 21-Jan-2018
Pemetaan Desa Untuk Percepatan Pembangunan Desa
dan Kawasan Perdesaan
Prof. Hasanudin Z. AbidinKepala Badan Informasi Geospasial
Jakarta, 02 Juni 2017
URGENSI PEMETAAN DESA
URGENSI PEMETAAN DESA
PETA DESA
Data spasial Kawasan Perdesaan untuk keperluan perencanaan, pembangunan dan pengendalian Wilayah
Untuk Mempercepat Proses tata batas dan tata ruang Kawasan Desa
Untuk Sarana Monitoring Program/Intervensi Pembangunan agar dapat dipatu secara spasial sampai unit terkecil administrasi yaitu Level Desa
PEMANFAATAN PETA DESA ANTAR K/L
NO KEMENTERIAN/LEMBAGA KEBUTUHAN1 Menko Bidang Pembangunan Manusia Pelaksanaan Gerakan Desa
2 Kementerian ATR/ BPN Penyusunan Peta Rencana Detil Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
3 Kementerian Desa, PDT Perencanaan Pembangunan dan Pengelolaan Desa
4 Kementerian Dalam Negeri Penertiban administrasi batas desa dan pemberian kode wilayah desa
5 Kementerian Keuangan Penghitungan Alokasi Dana Desa
6 Kementerian Pertanian Pemetaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
7 Kementerian ESDM Penyelesaian konflik batas perijinan tambang
8 Kementerian LHK Pemetaan batas desa di kawasan hutan
9 Pemerintah Daerah Penyusunan peta lampiran RDTR dan PZ, Penertiban administrasi batas desa, Pengelolaan potensi desa, Perijinan
10 Badan Pusat Statistik Sensus dan analisis data statistik
11 Kementerian PU dan Pera Pembangunan infrastruktrur
URGENSI PEMETAAN DESA
Peta Desa beragam
BIG dengan Kementrian Desa pada tanggal 16 Februari 2016, meluncurkan Peta Desa yang terdiri dari 3 tema (peta Citra, Peta Penutup Lahan dan Peta Infrastruktur)
DIPERLUKAN STNADAR PEMETAAN Yang BAKU
URGENSI PEMETAAN DESA
Peta Desa beragam
PETA DESA
peta tematik bersifat dasar yang berisi unsur
dan informasi batas wilayah, infrastruktur
transportasi, toponim, perairan, sarana
prasarana, penutup lahan dan
penggunaan lahan yang disajikan dalam
peta citra, peta sarana dan prasarana, serta peta penutup lahan
dan penggunaan lahan
Perka BIG No 3Tentang Spesifikasi
Teknis Penyajian Peta Desa
Peta Citra
peta yang menampilkan
sebagian unsur Rupabumi
Indonesia pada citra tegak yang
meliputi foto udara atau citra
satelit resolusi tinggi.
Peta Sarana dan
Prasarana
peta yang menampilkan
sebagian unsur rupabumi
indonesia indonesia dalam
bentuk peta garis dengan
menonjolkan unsur sarana dan
prasarana termasuk bangunan.
Peta Penutup Lahan
dan Penggunaan
Lahan
peta yang menampilkan sebagian unsur rupabumi indonesia dalam bentuk
peta garis dengan menutamakan unsur penutup lahan dan penggunaan lahan.
Standar Pemetaan Desa Sesuai Perka BIG No 3 Tahun 2016
DIPERLUKAN STANDAR PEMETAAN BAKUUNTUK ACUAN NASIONAL
STATUS PEMETAAN BATAS DESA sd 2016
STATUS PEMETAAN BATAS DESA sd 2017
STATUS PEMETAAN BATAS DESA
PROSES PENYUSUNAN PETA BATAS
RENCANA DELINEASI BATAS DESA 2016 - 2020
2016 2017 2018 2019 2020
JUMLAH DESA 2.865 7.900 4.700 5.650 6.600
Total Delineasi
Batas Desa s.d
2020 27.715
2%
33%
65%
Rekap Delineasi Batas Desa
: Tahun 2013 - 2015
: Tahun 2016 - 2020
: Belum Didelineasi
RENCANA DELINEASI BATAS DESA 2016 - 2020
STRATEGI PERCERPATAN PEMETAAN DESA DENGAN BERBAGAI SUMBER DATA PEMETAAN DESA
01 Peta Rupabumi Indonesia 1:50000Kualitas baik namun masih sangat terbatas, saat ini baru tersedia 1.774 NLP (sd 2016)
02 Peta Dasar dalam Penyusunan RDTR 120 RDTR kurang lebih 2000 desa
03 Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) OrthorektifikasiPeta batas desa kesepakatan 12.159 desa Protensial dapat diukur 1.204 desa
04 Data RBI 1:10K, citra satelit lainnya termasuk Google
SUMBER DATA PEMETAAN DESA
SUMBER DATA PEMETAAN DESA
SUMBER DATA PEMETAAN DESA
RENCANA PERCEPATAN PEMETAAN DESA
8430 Kelurahan74754 Desa7160 Kecamatan
98 Kota416 Kabupaten34 Provinsi
# PERTAMABIG Melakukan Validasai Bersama Batas Desa Indikatif bersama Kemendagri, BPS, dan Kementrian Desa Transmigrasi dan Daerah Tertinggal, Diharapkan BULAN AGUSTUS 2017 selesai dan Paling lambat tanggal 17 Oktober 2017
RENCANA PERCEPATAN PEMETAAN DESA
# KEDUAMenegakkan Citra Satelit Resolusi Tinggi yang telah tersedia seluas 929.465,0222 Km2
melalui Ortho Rektifikasi, untuk melengkapi yang sudah ada sebanyak 4.152 TITIK,
PEMANFAATAN BATAS DESA/PETA DESA UNTUK PENYUSUNAN SID BERBASIS
INFORMASI GEOSPASIAL
SINKRONISASI BATAS DESA BPS, KEMENDAGRI DAN BIG
Hasil Kompilasi dan IntegrasiRBI dan BPS
Hasil Kompilasi dan IntegrasiRBI dan JATENG
Hasil Kompilasi dan IntegrasiBPS dan JATENG
8.559 Desa/Kelurahan yang sudah sinkron, dapat Segera ditindaklanjuti dalam menyusun Kesepakatan Batas Desa.
SINKRONISASI BATAS DESA BIG, BPS, KEMENDAGRI, KEMENDESA TRANSMIGRASI DAN DAERAH TERTINGGAL
PEMANFAATAN BATAS DESA/PETA DESA UNTUK SID
Model di Jawa TengahIdentifikasi dan Sinkronisasi Batas Kabupaten Kota
Identifikasi dan Sinkronisasi Batas Kecamatan
Identifikasi dan Sinkronisasi Batas Desa Menyusun Model SID
FITUR SID1. (Homepage dashboard)2. (Proyeksi Kebutuhan Pangan Aggregate Jawa Tengah3. (Rasio pemenuhan kebutuhan pangan)4. (Proyeksi Kebutuhan Pangan Per Desa)5. (data persil tnp2k)6. (PELAPORAN PER DESA)7. (DELINASI PERSIL BY NAME BY ADDRESS)
Fitur Beranda1
http://geoportal.jatengprov.go.id:10000/sidesa/
FITUR SID (Homepage dashboard) Fitur Beranda1
http://geoportal.jatengprov.go.id:10000/sidesa/
FITUR SID (Rasio pemenuhan kebutuhan pangan)
http://geoportal.jatengprov.go.id:10000/sidesa/
Analisa potensi produksi padi per desaseluruh provinsi jateng berdasarkan :
1. Lahan baku sawah (DATA KEMENTAN)
2. Jenis Irigasi Sawah (DATA PUPR)
3. Produksi rata – rata padipertahun (DATA KEMENTAN)
4. Jumlah Penduduk (DATA BPS)
2
http://geoportal.jatengprov.go.id:10000/sidesa/
http://geoportal.jatengprov.go.id:10000/sidesa/
http://geoportal.jatengprov.go.id:10000/sidesa/
PEMANFAATAN BATAS DESA/PETA DESA UNTUK SID
Model di Jawa Tengah
Integrasi Data Batas Wilayah, Persil BPN dan TNP2K ke Dalam SISTEM INFORMASI DESA BERBASIS GEOSPASIAL
Model Pemanfaatan SIDUntuk Analisis Pemberian Bantuan ke Desa
Sistem Pelaporan dari Aparat Desamaupun Masyarakat
MODEL DASHBOARD SISTEM INFORMASI DESA BERBASIS GEOSPASIAL
HARAPAN KEDEPANPercepatan Pemetaan Batas Desa/Peta Desa
1. Menyediakan peta desa skala besar yang berkualitas untuk seluruhwilayah desa di Indonesia
2. Percepatan dalam menyediakan standar pembuatan peta desayang dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan petadesa sebagai acuan nasional
3. Memperluas keterlibatan K/L/P dan Masyarakat dalam Pemetaan Desa melalui skema participatory mapping sebanyak 74754 Desadan 8430 Kelurahan dengan 7160 Kecamatan di (98 Kota/ 416 Kabupaten/ 34 Provinsi
HARAPAN KEDEPANPercepatan Penyusunan SID Berbasis Spasial
1. Perlu penyusunan standar data spasial dan non spasial dari SKPD yang akanmendukung SID
2. Perlunya sosialisasi standar tipe data ke SKPD dan Desa yang akan mendukungSID
3. Perlu dilakukan normalisasi data di database untuk menghindari redundancy data
4. Perlu peningkatan kapasitas bandwidth dan storage server untuk menampungpeningkatan besaran data
5. Perlu mengoptimalkan simpul jaringan kabupaten / kota di jawa tengahterutama dalam sharing data, sehingga data tidak harus selalu ada di database SID
6. Perlu memanfaatkan teknologi mobile / gadget untuk mempermudah model pelaporan
TERIMAKASIH