Post on 18-Jul-2015
PendahuluanVolume menunjukkan berapa banyak jumlah saham yang diperdagangkan pada periode tertentu.
Semakin besar volume, berarti semakin aktif saham tersebut (banyak diperjual belikan)
Jika ada 2 orang membeli dan menjual saham masing- masing 100 lembar, berarti volumenya adalah 100, bukan 200.
Contoh Volume
Berikut ini contoh data fiktif volume transaksi saham
Volume transaksi pada periode itu adalah 4125
No Waktu Jumlah Beli Jumlah Jual Harga Volume Volume Kumulatif
1 9:30 300 300 1000 300 300
2 10:00 500 500 1005 500 800
3 11:30 2500 2500 1010 2500 3300
4 13:45 150 150 1015 150 3450
5 15:00 125 125 1020 125 3525
6 15:40 600 600 1025 600 4125
Volume Trend Table
Informasi volume tidak bisa disajikan sendiri, oleh karena itu perlu dipasangkan dengan harga pasar.
No Harga Volume Ekspektasi Pasar
1 Naik Naik Bullish Trend
2 Naik Turun Hati-hati karena aksi beli menurun
3 Turun Naik Bearish Trend
4 Turun Turun Hati-hati karena aksi jual menurun
Untuk membandingkan apakah volume tersebut tinggi, biasanya trader membandingkan dengan 10 hari sebelumnya.
Rule of thumb:1. High Volume : volume saat ini > volume rata-rata 10 hari lalu2. Low Volume : volume saat ini < volume rata-rata 10 hari lalu3. Average Volume : volume saat ini hampir = volume rata-rata 10
hari lalu*Rata-rata volume didapatkan dari moving average volume (dibahas nanti)
Volume Trend Table
Grafik Volume dan Moving Average
Gambar di atas adalah contoh grafik volume dan moving average volumenya.
grafik batang hijau dan merah menunjukkan volume transaksi
garis yang membentang adalah moving average
Konsep Volume Trend Table
Ketika investor institusional membeli atau menjual saham, mereka tidak akan menjual dalam jumlah kecil. Mereka akan bertransaksi dalam ratusan atau ribuan lot.
Karena pembelian dalam jumlah yang besar, harga cenderung akan naik. Uang ini biasa disebut smart money.
Smart money relatif lebih hati-hati dalam pengambilan keputusan jika dibandingkan retail trader
Konsep Volume Transaksi
Jika harga sedang naik (bullish) dan masuk smart money ke catatan transaksi di pasar. Kita bisa ikut masuk bersama smart money tersebut.
Mengapa? Hal ini menunjukkan ada ketertarikan dari investor besar (institutional investors) untuk membeli saham tersebut. Dan biasanya mereka telah menimbang resiko dan hal lainnya sebelum bertransaksi.Contoh ini dapat dilihat di kasus 1 volume trend table
Konsep Volume TransaksiPada kasus kedua, harga naik tetapi volume turun.Q: Apa yang menyebabkan harga naik?A: partisipan pasar banyak melakukan aksi beli
Q: Apakah ada institutional investor yang terlibat?A: belum tentu
Q: Bagaimana cara mengetahuinya?A: Jika mereka membeli, volume tentunya akan naik.
Konsep Volume Transaksi
Artinya, kasus kedua ini disebabkan adanya aksi beli dari partisipan retail dan bukan influential buying yang mendorong aksi beli.
Oleh karena itu trader perlu hati-hati karena bisa jadi merupakan bull trap yang mengakibatkan kerugian.
Untuk kasus ketiga adalah kebalikan dari kasus pertama.Investor besar melakukan penjualan dalam jumlah besar (smart money selling) sehingga harga cenderung turun, sehingga Kita juga bisa ikut menjual saham yang sama.
Begitu juga untuk kasus keempat, merupakan kebalikan dari kasus ketiga. Banyak aksi jual dari para trader retail sehingga harga turun dan bisa jadi merupakan bear trap.
Konsep Volume Transaksi
Review
Berdasarkan materi sebelumnya, berarti Kita telah memliki 3 cara konfirmasi terhadap saham yaitu: candlestick, support & resistance, dan volume.
Jika ingin menginisiasi trading, Kita sekarang bisa juga melihat volume untuk konfirmasi trend.
Review
Contoh kondisi: 1. Terdapat pola bullish engulfing. 2. Support berada pada low dari pola bullish engulfing
○ Dengan candlestick dan support & resistance, trader telah mendapatkan 2 konfirmasi aksi pembelian
3. Selain itu juga terdapat indikasi volume yang tinggi
Dengan 3 variabel independen ini, sudah dipastikan bahwa trader akan membeli saham dan menahannya dalam jangka panjang.