Post on 16-Jan-2017
Sistem bus adalah Penghubung bagi keseluruhan
komponen computer dalam menjalankan tugasnya.
1. Data atau program yang tersimpan dalam memori dapat diakses dandieksekusi CPU melalui perantara bus.
2. Melihat hasil eksekusi melalui monitor juga menggunakan sistem bus.
3. Kecepatan komponen penyusun komputer harus diimbangi kecepatan danmanajemen bus yang baik.
1. PARAMETER DASAR PERANCANGAN BUS
2. METODE ARBITRASI
3. TIMING
4. LEBAR BUS
5. JENIS TRANSFER DATA
Parameter dasar perancangan bus dapat diklasifikasikan
berdasarkan jenis :
a. DedicatedBus dibedakan menjadi bus yang khusus menyalurkan data tertentu, misalnya paket data saja, atau alamat saja.
b. MulitiplexedBus dilalukan informasi yang berbeda baik data, alamat maupun sinyal kontroldengan metode multipleks data maka bus ini disebut Multiplexed bus.
• Pada metode tersentral diperlukan pengontrol bus sentral atau arbiter yang
bertugas mengatur penggunaan bus oleh modul. Arbiter bisa suatu modul
atau bagian fungsi CPU.
• Pada metode terdistribusi, setiap modul memiliki logika pengontrol akses
(access control logic) yang berfungsi mengatur pertukaran data melalui bus.
• Kedua metode arbitrasi intinya menugaskan suatu perangkat bisa modul
I/O ataupun CPU bertindak sebagai master kontrol pertukaran.
Metode pewaktuan sinkron terjadinya event pada bus ditentukan oleh
sebuah pewaktu (clock).
• Sebuah transmisi 1 – 0 disebut siklus waktu atau siklus bus dan
menentukan besarnya slot waktu.
• Semua perangkat modul pada bus dapat membaca atau pengetahui
siklus clock. Biasanya satu siklus untuk satu event.
• Model ini mudah diimplementasikan dan cepat namun kurang fleksibel
menangani peralatan yang beda kecepatan operasinya.
• Biasanya digunakan untuk modul–modul tertentu yang sudah jelas
karakteristiknya.
• Ker j a modul yang t i dak ser empak kecepat annya.
• Event yang t er j adi pada bus t er gant ung event sebel umnyasehi ngga di per l ukan si nyal – si nyal val i dasi unt uk
mengi dent i f i kasi dat a yang di t r ansf er .
• Si st emi ni mampu menggabungkan ker j a modul–modul yang
ber beda kecepat an maupun t eknol ogi nya, asal kan at ur an
t r ansf er nya sama.
Semaki n l ebar bus maka semaki n besar
dat a yang dapat di t r ansf er sekal i
wakt u.
Semaki n besar bus al amat , akan semaki n
banyak r ange l okasi yang dapat
di r ef ensi kan.
Operasi transfer data adalah pertukaran data antar modul
sebagai tindak lanjut atau pendukung operasi yang sedang
dilakukan.
Saat operasi baca (read), terjadi pengambilan data dari
memori ke CPU, begitu juga sebaliknya pada operasi
penulisan maupun operasi – operasi kombinasi.
Bus harus mampu menyediakan layanan saluran bagi
semua operasi computer.