Post on 26-Feb-2018
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
1/25
TANATOLOGIPaper ini dibuat untuk melengkapi persyaratan mengikuti Kepaniteraan
Klinik Senior di Bagian Ilmu Kedokteran Kehakiman RS P!
OLEH :
AMELINA OCTAVIANA (101001011)
VANNY OCKTARIA (1010070100136)
INDRA WILIO (101001091)
INDAH MAHARANI HSB (101001090)KENNY SON S (101001106)
PEMBIMBING :
Dr R!"# M#$#r%! & S'
BAGIAN ILMU KEDOKTERANKEHAKIMAN
RSUD. DR PIRNGADIMEDAN
2014
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
2/25
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul
T#%#"*+*,! - dengan baik.
Paper ini dibuat untuk melengkapi persyaratan kepaniteraan kllinik senior
di Bagian Ilmu orensik !S" #r. Pirngadi $edan. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Dr R!"# M#$#r%!& S' atas bimbingan dan arahannya
sehingga paper ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penyajian paper ini dikarenakan keterbatasan ilmu dan pengalaman. $aka dengan
segala kerendahan hati% penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersi&at
membangun dari pembaca sekaligus guna menyempurnakan paper ini
kedepannya.
$edan% Agustus '()*
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
3/25
DA TAR ISI
+alaman
K#"# P.%,#%"#r ...................................................................................... i
D#/"#r I ! ................................................................................................ ii
BAB I PENDAH L AN ...................................................................... )
BAB 2 TIN A AN P STAKA ............................................................ '
'.). #e&inisi...................................................................................... '
'.'. Perubahan Pasca ,ematian .......................................................
'.'.). Perubahan Segera Pasca ,ematian..................................
'.'.'. Perubahan anjutan Pasca ,ematian.............................. )'
'./.Penentuan Waktu ,ematian....................................................... )0
'./.). 1ntomologi orensik........................................................ )0'./.' Perkiraan saat kematian dengan cara lain.......................... )2'././ Aplikasi penentuan lama kematian.................................... '(
K. !4'5+#% .................................................................................. '/
D#/"#r P5 "# # ............................................................................. '
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
4/25
BAB I
PENDAH L AN
,ematian adalah suatu proses yang dapat dikenal secara klinis pada
seseorang berupa tanda kematian% yaitu perubahan yang terjadi pada tubuh mayat.
Perubahan tersebut dapat timbul beberapa saat setelah seseorang benar telah
meninggal. )
Perubahan yang terjadi yang diperiksa dan diperhatikan dalam
menentukan suatu kematian% dapat juga sekaligus membantu menentukan berapa
lama telah mati% posisi korban saat mati dan sering bisa menentukan cara dan
penyebab kematian. )
,ematian manusia dapat dibedakan atas ' bentuk yaitu kematian somatik
dan kematian seluler. #alam peristi3a kematian somatik% akan lebih dahulu
dialami% daripada kematian seluler. 4leh karena saat kematian somatik terjadi%
sesungguhnya tubuh masih melakukan akti5itasnya secara molekuler% dengan
persediaan oksigen yang terbatas didalam setiap sel-sel maupun jaringan-jaringan
tubuh. #an bila oksigen tersebut benar-benar habis% barulah metabolism sel akan berhenti secara bertahap. )%'
Segala hal yang berhubungan dan mempengaruhi proses kematian itu
sendiri% sangatlah penting untuk diketahui dan dimengerti. 6ang kesemuanya itu
dapat dipelajari di dalam salah satu cabang ilmu pengetahuan kedokteran &orensik
yaitu Tanatologi. )%'
BAB IITIN A AN P STAKA
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
5/25
I DE INISI
,ematian adalah suatu proses yang dapat dikenal secara klinis pada
seseorang berupa tanda kematian% yaitu perubahan yang terjadi pada tubuh mayat.
Perubahan tersebut dapat timbul beberapa saat setelah seseorang benar telah
meninggal. "ntuk menentukan lamanya kematian seseorang dapat dikaji dari segi
cabang ilmu &orensik yang berhubungan dengan tanatologi. )
Tanatologi berasal dari thanatology %thanatos berarti kematian dan logy%
logos berarti ilmu% jadi tanatologi adalah ilmu tentang kematian% ini meliputi
pembahasan mengenai pengertian mati% cara menetapkan telah terjadi kematian%
dan perubahan post-mortem. )
"ntuk Tanatologi terdapat beberapa istilah tentang kematian yaitu 7kematian somatis 8mati klinis9 dan kematian seluler 8mati molekuler9
1 K.4#"!#% *4#"! (4#"! +!%! ) 7
,ematian yang terjadi akibat terhentinya &ungsi ketiga system penunjang
kehidupan% yaitu s istem sirkulasi, respirasi dan innervasi. Secara klinis
tidak ditemukan lagi re&leks-re&leks tubuh% nadi tidak teraba 8palpasi9%
denyut jantung tidak terdengar 8auskultasi9% tidak ada gerak pernapasan
8inspeksi ),dan suara na&as tidak terdengar juga 8auskultasi9% sel-sel tubuh
masih hidup% otot-otot masih dapat dirangsang dan masih memberikan
reaksi terhadap rangsangan listrik% peristaltik usus kadang-kadang masih
terdengar% dilatasi pupil masih terjadi pada pemberian midriatikum seperti
atropin dan miosis pupil pada pemberian midriatikum seperti
&isostigmin.)%'
2 K.4#"!#% .+5+.r (4#"! 4*+. 5+.r) 7
,ematian organ atau jaringan tubuh yang timbul beberapa saat setelah
kematian somatis. #aya tahan hidup masing-masing organ atau jaringan
berbeda-beda dalam merespon ketiadaan oksigen%sehingga terjadinya
kematian seluler pada tiap organ atau jaringan tidak bersamaan. '%/ Sel-sel
otak paling cepat mati karena kekurangan 4 ' . #alam 3aktu -* menit
jaringan otak tidak mendapat 4 ' ia akan mati dan tidak dapat diperbaiki
lagi 8irre5ersibe9% otot masih dapat dirangsang dengan listrik di ba3ah /
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
6/25
jam% sementara kornea masih dapat ditransplantasikan diba3ah : jam
kematian. ) Pengetahuan ini penting dalam transplantasiorgan. /
P.r+5 ! ."#85! # # . .r#'# .%! .4#"!#% +#!%%;#& .'.r"! :
1 M#"! 5r! ( 5 '.% . #%!4#"!*%& #''#r.%" .#"8)
Terhentinya ketiga sistem kehidupan di atas% yang ditentukan dengan alat
kedokteran sederhana. Tetapi dengan peralatan kedokteran canggih masih
dapat dibuktikan bah3a ketiga sistem tersebut masih ber&ungsi pada batas
basal metabolik. $ati suri sering ditemukan pada kasus keracunan obat
tidur% koma karena mor&in dan barbiturat% tersengat aliran listrik dan
tenggelam .)%'%/
2 M#"! .r. r#+
,erusakan kedua hemis&er otak yang irreversible % kecuali batang otak dan
serebelum% sedangkan kedua system lainnya yaitu system pernapasan dan
kardio5askular masih ber&ungsi dengan bantuan alat . )%'%/
3 M#"! *"# (4#"! #"#%, *"# )
Bila telah terjadi kerusakan seluruh isi neuronal intrakranial yang
irre5ersible% termasuk batang otak dan serebelum. #engan diketahuinya
mati otak 8mati batang otak9 maka dapat dikatakan seseorang secara
keseluruhan tidak dapat dinyatakan hidup lagi% sehingga alat bantu dapat
dihentikan .'%/
Agar dapat menentukan dengan pasti bah3a korban telah mati% perlu
diketahui perihal tanda-tanda kehidupan dan tentunya perihal tanda-tanda
kematian serta perubahan lanjut yang terjadi pasca kematian.Tanda-tanda kematian yang penting adalah 7
) ,erja jantung dan peredaran darah berhenti' Pernapasan berhenti/ !e&leks cahaya dan re&leks kornea mata hilang
,ulit pucat* !elaksasi otot tubuh
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
7/25
: Terhentinya akti&itas otak serta perubahan-perubahan yang timbul
beberapa 3aktu kemudian setelah mati 8post mortem9 , yang dapat
menjelaskan kemungkinan diagnosis kematian dengan lebih pasti. '
#alam kepustakaan ilmu kedokteran &orensik dikenal suatu metode untuk
menentukan suatu kematian saat kematian dalam kasus kejahatan yang disebut
metode tri klasik atau T8. C+# !< Tr!# yang meliputi tiga metode sebagai berikut
7
1 L!=*r M*r"! (L. #4 M#;#")2 R!,*r M*r"! (K# 5 M#;#")3 A+,*r M*r"! (S585 M#;#") 2
II PER BAHAN PASCA KEMATIANPerubahan-perubahan tubuh yang terjadi setelah mati 8post mortem9% dapat
dibagi menjadi perubahan dini;segera dan perubahan lanjut #alam perubahan
dini% dapat diklasi&ikasikan atas 7
A P.r5 #8#% S.,.r# P#
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
8/25
Ada beberapa teori dalam menentukan lamanya kematian
berdasarkan penurunantemperatur tubuh mayat% yaitu 7
Bah3a dalam keadaan biasa tubuh yang tertutup pakaian mengalami
penurunan temperatur '%* ( atau )%*( = 8$odi>s teks book9 setiap jam
pada enam jam pertama dan )%:-' ( atau (%2-)%'( = 8$odi>s teks book9
pada enam jam berikutnya% sehinggadalam )' jam suhu tubuh akan
sama dengan suhu sekitarnya. S;4' *% .!"8 8Inggris9.)%'%/ # !%, P M* ! 8India9 menyatakan hubungan penurunan suhu tubuh
dengan lama kematian adalah sebagai berikut 7#ua jam pertama suhu tubuh turun setengah dari perbedaan antara
suhu tubuh dan suhu sekitarnya.#ua jam berikutnya% penurunan suhu tubuh setengah dari nilai
pertama 8dua jam pertama9.#ua jam selanjutnya% penurunan suhu tubuh setengah dari nilai
terakhir 8dua jam ke dua9% atau );0 dari perbedaan suhu initial
tadi .)%'%/ #engan membuat tabel nomogram +enssege & lamanya 3aktu kematian
tubuh mayat di lingkungan subtropis 8? '/ ( =9 berbeda dengan di
lingkungan tropis 8@ '/ ( =9. H.% .,. 8)22*9. ) Penurunan suhu tubuh mayat dalam keadaan telanjang dengan suhu
lingkungan )*%* ( = yaitu (%** ( = tiap jam pada / jam pertama. #an
)%)( = pada : jamberikutnya serta(%0 ( = tiap jam periode
selanjutnya. M#r 8#++ #% H*#r. 8)2:'9. '%/
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
9/25
Biasanya dalam )' jam suhu tubuh mayat akan sama dengan suhu
lingkungan. )%'
Penentuan lama kematian dapat ditentukan melalui rumus : )%'
L#4# .4#"!#% ( #4) > 585 "5 58 (37 0C) ? 585 r. "#+ ( ##"
!'.r! #) @ 3
Ada beberapa&aktor yang harusdipertimbangkandalampenentuan lama
kematian% antaralain 7
a. Suhu sekitar b. "murc. enis kelamind.
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
10/25
Setelah seseorang yang meninggal% mayatnya menjadi suatu benda
mati sehingga darah akan berkumpul sesuai dengan 8hukum gra5itasi9 di
daerah yang letaknya paling rendah dari tubuh. Aliran darah akan terusmengalir pada daerah tersebut% sehingga pembuluh-pembuluh kapiler akan
mengalami penekanan oleh aliran darah tersebut% dan menyebabkan sel-sel
darah ke luar dari kapiler menuju sel-sel serta jaringan sekitar dan
memberi kesan 3arnaungukemerahan. ,emudian dalam 3aktu sekitar :
jam% lebam mayat ini semakin meluas dan menetap 8setelah darah masuk
ke jaringan9% yang pada akhirnya akan membuat 3arna kulit menjadi gelap
8li5id9.'
Aspek mediko-legal 7) $erupakan tanda pasti dari kematian.' #apat memperkirakan lamanya kematian tersebut. Bila kematian di
jumpai dengan lebam mayat yang 3arnanya masih dapat menghilang
karena penekanan% maka kematian tersebut masih di ba3ah : jam./ Bisa membantu dalam menentukan posisi dari mayat saat kematian .
ika mayat terletak pada posisi punggung diba3ah% maka lebam mayat
pertama sekali terlihat pada bagian leher dan bahu% baru kemudianmenyebar ke punggung. Pada mayat dengan posisi tergantung% lebam
mayat tampak pada bagian tungkai dan lengan.#apat memperkirakan penyebab kematian. Pada beberapa kasus%
3arna dari lebam mayat ini bisa lain dari pada umumnya% misalnya 7
a ,ematian karena keracunan karbon monoksida% lebam mayat
ber3arna merah cerah 8bright red9.
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
11/25
b Pada keracunan asam hidrosianida% lebam mayat ber3arna merah
terang atau merah jambu 8cherry red9.c Pada keracunan potasium klorat% lebam mayat ber3arna coklat
8light bro3n9.d Pada keracunan &os&or% lebam mayat ber3arna kebiruan lebih
gelap. '
/. ,aku mayat8 Rigor mortis, post mortem rigidity 9,aku mayat adalah suatu keadaan dimana tubuh mayat mengalami
perubahan% berupa kekakuan oleh karena proses biokimia3i. * ,aku mayat
dimulai sekitar )-' jam% setelah kematian 8berhentinya / sistem dalam
tubuh9. #an setelah )' jam kaku mayat menjadi lengkap diseluruh tubuh%
dan pada )' jam berikutnya akan berangsur menghilang 8setelah ' -/:
jam9. '
Proses kaku mayat dibagi dalam / tahap 7i Periode relaksasi primer 8&laksiditas primer9ii ,aku mayat 8rigor mortis9iii Periode relaksasi sekunder '
Relaksasi primer (flaksiditas primer)+al ini terjadi segera setelah kematian dan berlangsung selama '-/
jam. Seluruh otot tubuh mengalami relaksasi% dan bisa digerakkan ke
segala arah. Iritabilitas otot masih ada tetapi tonus otot menghilang.
Pada kasus di mana mayat letaknya berbaring rahang ba3ah akan jatuh
dan kelopak mata juga akan turun dan lemas. ) %'
aku mayat (rigor mortis)
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
12/25
,aku mayat akan terjadi setelah sekitar '-/ jam% setelah kematian atau
setelah &ase relaksasi primer. ,eadaan ini berlangsung setelah
terjadinya kematian tingkat sel% dimana akti5itas listrik otot tidak ada
lagi . )%'
Mekanisme terjadinya kaku mayat :Berkaitan dengan adanya &ilament ; serabut actin dan myosin yang
mempunyai si&at menyimpan glikogen% untuk menghasilkan energi.
1nergi ini digunakan untuk mengubah A#P 8adenosinediphosphatase9
menjadi ATP 8adenosinetriphosphatase9%selama masih ada ATP serabut
actin dan miosin tetap lentur dan masih dapat berkontraksi dan relaksasi.
!eaksi ini dapat terjadi bila% tubuh cukup oksigen. Bila cadangan glikogen
habis% maka energi tidak dapat terbentuk lagi% akan terjadi penimbunan
A#P 8tidak dapat dirubah jadi ATP9 dan penimbunan asam laktat%
akibatnya actin dan myosin menjadi masa seperti jelli yang kaku 8sti&&gel9
dan akhirnya muncul keadaan rigiditas.!eaksi biokimia terjadi serentak di seluruh otot tubuh% yang mulai
kaku otot kecil 8mempunyai kandungan glikogen relati& sedikit9. Akibat
kaku mayat ini seluruh tubuh menjadi kaku% otot memendek dan
persendian pada mayat akan terlihat dalam posisi sedikit &leksi. ,eadaan
ini berlangsung selama ' - 0 jam pada musim dingin dan )0-/: jam pada
musim panas. #isebabkan oleh karena otot tetap dalam keadaan hidrasi
oleh karena adanya ATP. ika tidak ada oksigen% maka ATP akan terurai
dan akhirnya habis% sehingga menyebabkan penumpukan asam laktat dan
penggabungan aktinomiosin 8protein otot9. )%'
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
13/25
aktor-&aktor yang mempengaruhi kaku mayat 7! ,eadaan ingkungan .
Pada keadaan yang kering dan dingin% kaku mayat lebih lambat
terjadi dan berlangsung lebih lama dibandingkan pada lingkungan
yang panas dan lembab. Pada kasus di mana mayat dimasukkan ke
dalam air dingin% kaku mayat akan cepat terjadi dan berlangsung lebih
lama.' "sia.
Pada anak-anak dan orang tua% kaku mayat lebih cepat terjadi dan
berlangsung tidak lama. Pada bayi prematur biasanya tidak ada kaku
mayat. ,aku mayat baru tampak pada bayi yang lahir mati tetapi
cukup usia 8tidak prematur9." =ara kematian .
Pada pasien dengan penyakit kronis% dan sangat kurus% kaku mayat
cepat terjadi dan berlangsung tidak lama. Pada pasien yang mati
mendadak% kaku mayat lambat terjadi dan berlangsung lebih lama.
,ondisi otot.Terjadi kaku mayat lebih lambat dan berlangsung lebih lama pada
kasus di mana otot dalam keadaan sehat sebelum meninggal%
dibandingkan jika sebelum meninggal keadaan otot sudah lemah. '
Periode relaksasi sekunder 4tot menjadi relaks 8lemas9 dan mudah digerakkan. +al ini terjadi
karena pemecahan protein% dan tidak mengalami reaksi secara &isik
maupun kimia. Proses pembusukan juga mulai terjadi. Pada beberapa
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
14/25
kasus% kaku mayat sangat cepat berlangsung sehingga sulit
membedakan antara relaksasi primer dengan relaksasi sekunder. '
A '. M. ! * ? L.,#+ :
! $embuktikan tanda kematian yang pasti# $enentukan lamanya 3aktu kematian/ $emperkirakan cara;penyebab kematian '
B P.r5 #8#% L#% 5"#% P#
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
15/25
. $enghasilkan gas pembusukan% menyebabkan perut gembung% kantong
pelir gembung 8membesar9% prolaps uterus% prolaps anus dan akhirnya
seluruh tubuh gembung 8kulit% otot% organ9
* ,ulit mudah terkelupas dan mudah dilepaskan dengan sedikit tekanan saja.: $ayat menjadi besar karena gas pembusukan memasuki jaringan% apalagi
perut yang banyak mengandung kuman pembusukan menjadi sangat besar%
mulut terbuka karena bibir atas dan ba3ah menjadi bengkak.C
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
16/25
,ecepatan pengapungan oleh karena pembusukan mayat tergantung dari 7
). !# $ayat anak-anak dan orang tua lebih lambat terapung.'. B.%"5 "5 58 4rang yang gemuk dan kuat% mayatnya cepat terapung.
$ayat yang kurus lebih lambat terapung./. K.# ##% #!r Pada air yang jernih% pengapungan mayat lebih lambat
terjadi dibandingkan pada air kotor.. C5#
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
17/25
lilin yang lunak% licin dan 3arnanya ber5ariasi mulai dari putih keruh
sampai coklat tua. '
Adiposere mengandung asam lemak bebas% yang dibentuk melalui proses hidrolisa dan hidrogenasi setelah kematian disebut saponi&ikasi.
Adanya en im bakteri dan air sangat penting untuk berlangsungnya proses
tersebut. #engan demikian% maka adiposere biasanya terbentuk pada
mayat yang terbenam dalam air atau ra3a-ra3a. ama pembentukan
adiposere ini juga ber5ariasi% mulai dari ) minggu sampai )( minggu. '
angka 3aktu yang terkecil untuk pembentukan adiposere di daerah tropis
dimulai sesudah )-/ minggu."ntuk perubahan seluruhnya pada orang de3asa diperlukan /-:
bulan bahkan sampai )' bulan% tergantung tempat% kelembaban% dan suhu
sekitar. )%' Warna keputihan dan bau tengik seprti bau minyak kelapa. #apat
digunakan sebagai kepentingan identi&ikasi ataupun pemeriksaan luka-
luka% oleh karena proses penga3etan alami% meskipun kematian telah
lama .'
M544!/! # !
$ummi&ikasi adalah mayat yang mengalami penga3etan akibat proses pengeringan dan penyusutan bagian-bagian tubuh. ,ulit menjadi
kering% keras% dan menempel pada tulang kerangka. $ayat menjadi lebih
tahan dari pembusukan sehingga masih jelas menunjukkan ciri-ciri
seseorang. enomena ini terjadi pada daerah yang panas dan lembab% di
mana mayat dikuburkan tidak begitu dalam dan angin yang panas selalu
bertiup sehingga mempercepat penguapan cairan tubuh. ' angka 3aktu
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
18/25
yang diperlukan sehingga terjadi mumi&ikasi biasanya lama% bisa dalam
3aktu / bulan atau lebih% mayat relati& masih utuh% maka identi&ikasi lebih
mudah dilakukan. Begitu pula luka-luka pada tubuh korban kadang masih
dapat dikenal. )%'
Tanda-tanda mummi&ikasi 7
o $ayat jadi mengecil.o ,ering% mengkerut% atau melisut.o Warna coklat kehitaman.o ,ulit melekat erat dengan tulangnya.o Tidak berbau.o ,eadaan anatominya masih utuh. )%'
P.%5+#%,#%
,eadaan hancurnya jaringan mayat akibat pembusukan sehingga
mayat hanya tinggal tulang. Setelah proses pembusukan%mayat akan
tinggal tulang dan sisa-sisa ligamen yang terlekat padanya. Biasanya
penulangan mulai terjadi sekitar minggu . Pada 3aktu ini% tulang masih
menunjukkan sisa-sisa ligamen yang terlekat padanya disamping bau
tulang yang masih busuk. Setelah / bulan% tulang kelihatan ber3arna
kuning. Setelah : bulan% tulang tidak lagi memberi kesan ligamen dan
ber3arna kuning keputihan% serta tidak lagi mempunyai bau busuk pada
mayat. '
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
19/25
Aspek $edikolegal 7
)$emperkirakan lamanya kematian'$emastikan adanya kematian
/$engarahkan penyebab kematian$embantu dalam identi&ikasi bila telah terjadi proses penga3etan tubuh
mayat secara alami 8adiposere dan mummi&ikasi9 '
III PENENT AN LAMA KEMATIAN#alam kasus tertentu% terutama yang berkaitan dengan pembunuhan dimana
tidak ada saksi diperlukan penentuan saat kmatian korban untuk mencari siapa
yang mungkin terlibat dalam peristi3a tersebut. Peneilitian berbasis perubahn
&isik% kimia% biokimia% histologi dan perubahan en im telah banyak dilakukan
tetapi belum ada cara atau metode yang handal untuk menentukan lama kematian.
Ini disebabkan &aktor yang mempengaruhi sangat banyak% baik dari pengaruh luar
tubuh 8iklim% suhu% kelembapan%ruang terbuka atau tertutup% aliran udara9 maupun
dari tubuh korban 8jenis kelamin% umur% pera3akan% gi i% penyakit% sebab
kematian% dll9.Penentuan lama kematian secara kasar dengan menggunakan perubahan
temperatur dan kaku mayat dapat dipedomani tabel berikut. '
T.4'.r#"5r T5 58 K# 5 M#;#" L#4# K.4#"!#%
+angat Tidak kaku #i ba3ah / jam
+angat ,aku /-0 jam
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
20/25
#ingin ,aku 0-' jam
#ingin Tidak ,aku ebih ' jam
P1N1NT"AN WA,T" ,1$ATIAN 6AN< T1!,INI
1ntomologi orensik 1ntomologi &orensik adalah ilmu yang mempelajari tentang serangga yag
dijumpai pada mayat. Ilmu ini dapat dipergunakan untuk memperkirakan
3aktu kematian. Ilmu ini sangat penting apabila mayat yang ditemui sudah
busuk% sehingga penurunan suhu% lebam mayat dan kaku mayat tidak dapat
digunakan lagi.Serangga yang terdapat pada he3an atau manusia ialah keluarga lalat atau
diptera% khususnya lalat biru8 calliphora erytrocephala9% lalat hijau 8lucilia
caecar9 dan lalat rumah 8musca domestica9. Serangga yang hidup setelah lalat
dari jenis kumbang 8coleoptera9% selanjutnya serangga omni5orus seperti
semut% penyengat dan sebagainya. Serangga yang paling sering dijumpai pada
mayat yang membusuk adalah lalat% dalam bentuk telur% lar5a atau lalat
de3asa. )%'%/%
#%, # $# "5 ! #r#% 8! 5' +#+#"
Perkiraan saat kematian dengan cara lain
Beberapa petunjuk lain dapat juga dipergunakan untuk membantu
penentuan lama kematian seperti7 mata% isi saluran cerna% kandung kemih%
arloji tangan dan pakaian korban
$ata,ilatan kornea tidak ada lagi. ,ornea menjadi keruh dan akhirnya
ber3arna putih 8dalam 3aktu )(-)' jam setelah kematian9%
pupilmengalami dilatasi dan tidak bereaksi% 3alaupun diberikan tetesan
ase Waktualat bertelur pada mayat )0-/: jam setelah mati
$enetas menjadi lar5a ' jam kemudian
ar5a menjadi pupa 8kepompong9 -* hari kemudian
Pupa menjadi lalat de3asa -* hari kemudian
umlah 3aktu telur menjadi lalat de3asa )) hari
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
21/25
atropin atau eserin. Tekanan bola mata menurun. !e&leks kornea dan
konjungti5a tidak ada. )%' Isi saluran cerna
$akanan masuk kedalam saluran pencernaan akan mengalami proses pencernaan hingga akhienya akan dikeluarkan oleh tubuh.
Isi lambung#alam ) jam pertama separuh dari makanan yag masuk ke
lambung sudah dicernakan dan masuk ke pylorus. Sisa Setengahnya akan
masuk ke pylorus pada jam kedua. Sisa seengahnya lagi akan selesai
dicerna dan keluar dari lambung pada jam yang ketiga. #an selesai
seluruhnya kira-kira jam. )%'
"sus$akanan yang sudah dicerna sampai di daerah ileo-caecal dalam
3aktu :-0 jam% di kolon trans5ersum dalam 3aktu 2-)( jam. ,olon pel5is
)'-) jam% dikeluarkan dalam 3aktu ' -'0 jam.penentuan lama kematian
dari isi pencernaan ini dinilai dari suatu korban makan dan tidak ada
hubungan langsung dengan 3aktu pemeriksaan dilakukan. )%' ,andung kemih
,andung kemih biasanya dikosongkan sebelum tidur% dan dalam3aktu tidur isi kandung kemih akan bertambah. Bila didapati mayat pada
pagi hari dengan kandung kemih kosong kemungkinan ia menunggal
menjelang pagi haridan bila masih penuh tentu meninggalnya lebih a3al.
PakaianPakaian dapat menentukan lama kematian karena orang yang
mempunyai kebiasaan menggunakan pakaian sesuai dengan 3aktu pakaian
kantor% sekolah% pakaian tidur% pakaian renang% olah raga dll% kadang-kadang dapat dipakai sebagai petunjuk. Bila korban terbunuh sedang
memakai pakaian tidur tentu diperkirakan 3aktu kematian adalah malam
atau sebelum bangun pagi. )%' am tangan
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
22/25
Bila korban memakai jam tangan pada 3aktu mengalami cedera
maka saat kematian dapat ditunjukkan secara tepat dari jarum jam
berhenti% misalnya7 dalam peristi3a kebakaran. )%'
Aplikasi penentuan lama kematian
Bilasaatkematiankorbantidakdiketahui%makabeberapapetunjuk di
ba3ahinidapatdipakai7
) am pertama setelah kematian% tubuh masih hangat 8dengan termometer
panjang didapati suhu /C ( =9% otot-otot masih lemas seluruhnya 8periode
relaksasi primer9% kornea mata bening% belum tampak atau belum jelas adanya
lebam mayat.' -: jam% telah mulai dingin 8suhu rektal / -/* ( =9% kaku mayat di rahang telah
ada% begitu juga di beberapa persendian% lebam mayat masih hilang pada
penekanan. )%'%/
/ )(-)' jam% mayat mulai dingin 8suhu sekitar '2-/( ( =9% kaku mayat lengkap di
seluruh tubuh seperti papan% bila diangkat kaki% panggul dan punggung juga
terangkat% lebam mayat sangat jelas dan tidak hilang pada penekanan. )%'%/
):-)0 jam% mayat dingin 8sama dengan suhu ruangan '0-'2 ( =9% kaku mayat di
beberapa persendian telah hilang% mulai tampak tanda-tanda pembusukan
terutama di daerah perut bagian kanan ba3ah tampak biru kehijauan% lebam
mayat meluas di seluruh bagian terendah dari tubuh. )%'%/
* '(-' jam% dingin% kaku mayat sudah menghilang 8relaksasi sekunder9% tanda
pembusukan makin jelas% perut mulai tegang% bau pembusukan% darah
pembusukan keluar dari hidung dan mulut. )%'%/
: /(-/: jam% mayat menggembung% muka bengkak% mata tertutup% bibir
menebal% gas dan air pembusukan keluar dari hidung dan mulut% tampak garis
pembuluh darah di permukaan tubuh 8marble appearance9. )%'%/
C (- 0 jam% gelembung pembusukan di seluruh tubuh% skrotum bengkak% lidah
bengkak dan menonjol keluar. Sebagian gelembung pecah%kulit mudah
terkelupas. )%'%/
0 / hari% pembusukan lanjut% uterus bisa prolaps. #emikian anus% mata menonjol
keluar% muka sangat bengkak kehitaman. !ambut dan kuku mudah dicabut.
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
23/25
2 -* hari% perut mengempes kembali karena gas keluar dari celah jaringan yang
rusak;hancur% sutura kepala merenggang% otak mengalami perlunakan menjadi
seperti bubur. )%'%/
)( :-)( hari%jaringan lunak tubuh melembek dan lama-lama menjadi hancur%rongga dada dan perut bisa terlihat karena sebagian otot sudah hancur dan
seterusnya hingga akhirnya tinggal tulang belulang. )%'%/
Aplikasi penentuan saat kematian akan lebih bernilai bila dilakukan di Tempat
Pejadian Perkara 8T,P9. Penilaian saat kematian yang dilakukan dirumah sakitkurang akurat karena &aktor lingkugan yang sudah berbeda% perlakuan terhadap
mayat dalam perjalanan 8ditutup dengan kain% dihembus angin% dalam kantong
mayat% perubahan posisi% kaku mayat mungkin telah diganggu %dll9 serta jauhnya
korban diba3a dari T,P ke !umah Sakit.
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
24/25
BAB III
KESIMP LAN
,ematian hanya dapat dialami oleh organisme hidup. Secara medis% kematian
merupakan suatu proses dimana &ungsi dan metaboliseme sel organ-organ internal
tubuh terhenti. #ikenal beberapa istilah kematian% yaitu7 mati somatis% mati
celluler% mati cerebral% dan mati batang otak.
Bila seseorang meninggal dunia maka siklus oksigen akan terhenti% tubuh akan
mengalami berbagai perubahan jaringan yang disebut perubahan a3al kematianatau tanda kematian tidak pasti dimana susunan sara& pusat akan mengalami
kemunduran dengan cepat ini akan menyebabkan perubahan pada tubuh menjadi
insensible% re&lek cahaya dan re&lek kornea hilang% aliran darah% gerakan na&as
berhenti% kulit pucat dan otot mengalami relaksasi.
Setelah beberapa 3aktu akan timbul tanda-tanda berupa lebam mayat% kaku
mayat% penurunan suhu tubuh% pembusukan% mumi&ikasi dan adiposere% yang
dapat membantu dalam penentuan 3aktu kematian.Selain itu%terdapat juga metode penentuan cara kematian terkini yaitu%
berdasarkan entomologi &orensik%pengosongan isi lambung dan penelitian tulang.
Namun% 3alaupun diman&aatkan semua sarana yang ada% penentuan saat kematian
yang tepat adalah tidak mungkin hanya untuk memperkirakan saat kematian yang
mendekati ketepatan.
7/25/2019 Paper Forensik Tanatologi
25/25
DA TAR P STAKA
). Amir A. %lmu edokteran &orensik . '()). Penerbit7 !amadhan. +al *-C).'. Singh S. %lmu edokteran &orensik . '() . +al7 :-0'./. Singh A. %lmu edokteran ehakiman . '()(. #iktat. +al7 )'- ''.
. $istar. Penentuan Lama ematian $ilihat $ari eadaan 'ulang . +al7 )-:.