Transcript of Pangeran Antasari
- 1. Team Work Presentation Pangeran Antasari
- 2. Gregorius Trigusti Susetya / 13 Justinus Dipo Nugroho /16
Vanesia Tasya Kurniawan /30 Kel 1Pangeran Antasari
- 3. 1. Biografi 2. Silsilah 3. Pewaris Kerajaan Banjar 4.
Perlawanan terhadap Belanda 5. Meninggal dunia DAFTAR ISI
- 4. Gambar Pangeran Antasari
- 5. 1. Biografi 5 Pangeran Antasari lahir di Kayu Tangi,
Kesultanan Banjar, 1797 atau 1809 dan meninggal di Bayan Begok,
Hindia-Belanda, 11 Oktober 1862 pada umur 53 tahun. Ia adalah
Sultan Banjar. Pada 14 Maret 1862, beliau dinobatkan sebagai
pimpinan pemerintahan tertinggi di Kesultanan Banjar (Sultan
Banjar) dengan menyandang gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul
Mukminin dihadapan para kepala suku Dayak dan adipati (gubernur)
penguasa wilayah Dusun Atas, Kapuas dan Kahayan yaitu Tumenggung
Surapati/Tumenggung Yang Pati Jaya Raja.
- 6. 6 2. Silsilah Semasa muda nama beliau adalah Gusti Inu
Kartapati. Ibu Pangeran Antasari adalah Gusti Hadijah binti Sultan
Sulaiman. Ayah Pangeran Antasari adalah Pangeran Masohut (Mas'ud)
bin Pangeran Amir. Pangeran Amir adalah anak Sultan Muhammad
Aliuddin Aminullah yang gagal naik tahta pada tahun 1785. Ia diusir
oleh walinya sendiri, Pangeran Nata, yang dengan dukungan Belanda
memaklumkan dirinya sebagai Sultan Tahmidullah II Pangeran Antasari
memiliki 3 putera dan 8 puteri. Pangeran Antasari mempunyai adik
perempuan yang bernama Ratu Antasari alias Ratu Sultan Abdul Rahman
yang menikah dengan Sultan Muda Abdurrahman bin Sultan Adam tetapi
meninggal lebih dulu setelah melahirkan calon pewaris kesultanan
Banjar yang diberi nama Rakhmatillah, yang juga meninggal semasa
masih bayi.
- 7. Hidup untuk Allah dan Mati untuk Allah! 7 Pangeran Antasari
tidak hanya dianggap sebagai pemimpin Suku Banjar, beliau juga
merupakan pemimpin Suku Ngaju, Maanyan, Siang, Sihong, Kutai,
Pasir, Murung, Bakumpai dan beberapa suku lainya yang berdiam di
kawasan dan pedalaman atau sepanjang Sungai Barito. Untuk
mengokohkan kedudukannya sebagai pemimpin perjuangan umat Islam
tertinggi di Banjar bagian utara (Muara Teweh dan sekitarnya), maka
pada tanggal 14 Maret 1862, bertepatan dengan 13 Ramadhan 1278
Hijriah, dimulai dengan seruan: 3. Pewaris Kerajaan Banjar
- 8. 8 Perang Banjar pecah saat Pangeran Antasari dengan 300
prajuritnya menyerang tambang batu bara milik Belanda di Pengaron
tanggal 25 April 1859. Selanjutnya peperangan demi peperangan
dipkomandoi Pangeran antasari di seluruh wilayah Kerajaan Banjar.
Dengan dibantu para panglima dan pengikutnya yang setia, Pangeran
Antasari menyerang pos-pos Belanda di Martapura, Hulu Sungai, Riam
Kanan, Tanah Laut, Tabalong, sepanjang sungai Barito sampai ke
Puruk Cahu. Pertempuran yang berkecamuk makin sengit antara pasukan
Khalifatul Mukminin dengan pasukan Belanda, berlangsung terus di
berbagai medan. Pasukan Belanda yang ditopang oleh bala bantuan
dari Batavia dan persenjataan modern, akhirnya berhasil mendesak
terus pasukan Khalifah. Dan akhirnya Khalifah memindahkan pusat
benteng pertahanannya di Muara Teweh. 4. Perlawanan Terhadap
Belanda
- 9. 9 Berkali-kali Belanda membujuk Pangeran Antasari untuk
menyerah, namun beliau tetap pada pendirinnya. Ini tergambar pada
suratnya yang ditujukan untuk Letnan Kolonel Gustave Verspijck di
Banjarmasin tertanggal 20 Juli 1861. ...dengan tegas kami terangkan
kepada tuan: Kami tidak setuju terhadap usul minta ampun dan kami
berjuang terus menuntut hak pusaka (kemerdekaan)...
- 10. Setelah berjuang di tengah-tengah rakyat, Pangeran Antasari
kemudian wafat di tengah-tengah pasukannya tanpa pernah menyerah,
tertangkap, apalagi tertipu oleh bujuk rayu Belanda pada tanggal 11
Oktober 1862 di Tanah Kampung Bayan Begok, Sampirang, dalam usia
lebih kurang 75 tahun. Pangeran Antasari telah dianugerahi gelar
sebagai Pahlawan Nasional dan Kemerdekaan oleh pemerintah Republik
Indonesia berdasarkan SK No. 06/TK/1968 di Jakarta, tertanggal 27
Maret 1968. Nama Antasari diabadikan pada Korem 101/Antasari dan
julukan untuk Kalimantan Selatan yaitu Bumi Antasari. Kemudian
untuk lebih mengenalkan P. Antasari kepada masyarakat nasional,
Pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) telah mencetak dan
mengabadikan nama dan gambar Pangeran Antasari dalam uang kertas
nominal Rp 2.000,- . 10 5. Meninggal Dunia
- 11. Tempat Pemakaman Pangeran Antasari
- 12. Jl. Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Jl. Pangeran
Antasari Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=DB-5V_9N3nA
- 13. Terima Kasih