Post on 06-Jul-2018
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
1/21
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangPerlu kita ketahui bahwa di dalam suatu perairan terdapat banyak peranan
parameter penentu kualitas suatu perairan seperti parameter kimia, sepeti oksigen
terlarut ( Dissolved Oxygen atau DO) dan kebutuhan oksigen biologis ( Biological
Oxygen Demand atau BOD) yang masing parameter tersebut mempunya nilai
kulaitas yang berbeda-beda.
Salah satu parameter penentu kualitas di suatu perairan ialah oksigen terlarut
( Dissolved Oxygen) atau DO. Oksigen adalah salah satu unsur kimia penunjang
utama kehidupan. Dalam air laut, oksigen dimanaatkan oleh organisme perairan
untuk proses respirasi dan untuk mengu-raikan !at organik oleh mikro organisme.
"etiadaan oksigen dalam suatu perairan akan menyebabkan organisme dalam
perairan tersebut tidak dapat hidup dalam waktu yang lama. Salah satu #ara untuk
menjaga kelestarian kehidupan dalam laut adalah dengan #ara memantau kadar
oksigen dalam perairan tersebut. Oksigen terlarut ( Dissolved Oxygen) atau DO
dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau
pertukaran !at yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan
pembiakan. Selain hal tersebut perlu kita ketahui bahwa oksigen juga dibutuhkan
untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber
utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses diusi dari udara
bebas dan hasil otosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut.
Penentuan kualitas suatu perairan dapat di analisis dengan berbagai ma#am
#ara yang dilakukan terutama untuk menentukan kadar oksigen dalam air laut,
misalnya dengan metode mikro-gasometrik, spektrometrik massa, kromatograi
gas, metoda elektrokimia dan metode $inkler. %etode yang paling sering dipakai
untuk menentukan kadar oksigen dalam air laut adalah metode $inkler. Dari
penjelasan-penjelasan sebelumnya, banyak hal yang akan kita ketahui dari
pratikum mengenai & Penentuan "adar Oksigen 'erlarut.
1.2. Tujuan
. %enentukan oksigen terlarut dalam sampel air larut.
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
2/21
1.3. Manfaat
. %ahasiswa mengetahui tentang oksigen terlarut di suatu perairan dengan
menggunakan metode $inkler.*. %ahasiswa mengetahui tentang aktor yang mempengaruhi nilai oksigen
terlarut di suatu perairan.
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
3/21
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. D ! Dissolved Oxygen)
%enurut Simanjuntak (*+*), kehidupan organisme ditunjang oleh berbagai
unsur kimia yang penting. Salah satu unsur kimia tersebut yang sangat penting
dan dibutuhkan oleh organisme baik di darat maupun di perairan adalah oksigen.
DO ( Dissolved Oxygen) merupakan jumlah oksigen terlarut pada suatu perairan.
DO ini berasal dari hasil otosintesis dan diusi udara. Pemanaatan oksigen di
perairan oleh organisme air diantaranya adalah untuk proses respirasi,
pengoksidasian !at hara yang masuk ke dalam tubuh serta digunakan
mikroorganisme untuk mengurai !at organik menjadi !at anorganik.
Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses
metabolisme atau pertukaran !at yang kemudian menghasilkan energi untuk
pertumbuhan dan pembiakan. Oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-
bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam
suatu perairan berasal sari suatu proses diusi dari udara bebas dan hasil
otosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut. "e#epatan diusi
oksigen dari udara, tergantung sari beberapa aktor, seperti kekeruhan air, suhu,
salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti arus, gelombang dan pasang
surut (handra, *+*).
"adar oksigen terlarut di perairan dapat digunakan indikator dalam kesuburan
perairan, yaitu perairan akan semakin subur jika kandungan oksigen terlarut
tinggi. Pada suatu perairan terdapat banyak limbah pen#emaran, pada penguraian
!at organik menjadi !at anorgaik dibutuhkan oksigen yang banyak. al ini akan
menyebabkan kandungan oksigen terlarut rendah. Compensation Depth
merupakan batas kedalaman saat penurunan kadar oksigen yang disebabkan
kurang eektinya otosintesis di perairan. "eadaan ini akan menunjukkan jumlah
oksigen yang dibutuhkan untuk respirasi sama dengan jumlah oksigen yang
dihasilkan dari proses otosintesis (Simanjuntak, *+*)
Oksigen terlarut merupakan salah satu penunjang utama kehidupan di laut
dan indikator kesuburan perairan. "adar oksigen terlarut semakin menurun seiring
dengan semakin meningkatnya limbah organik di perairan. al ini disebabkan
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
4/21
oksigen yang ada, dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan !at organik
menjadi !at anorganik ('irtowiyadi, *+).
2.2. T"tra#"
'itrasi adalah sebuah metode yang digunakan untuk menentukan konsentrasi
suatu larutan. aranya adalah dengan menetesi (menambahi sedikit-sedikit)
larutan yang akan di#ari konsentrasinya (analit) dengan sebuah larutan hasil
standarisasi yang sudah diketahui konsentrasi dan olumenya (titrant ). 'etesan
titrant dihentikan ketika titik ekuialen telah ter#apai. 'itik ekuialen adalah titik
dimana titrant dan analit tepat bereaksi atau jumlah olume larutan titrant dengan
mol tertentu telah sama dengan mol larutan analit. 'itik ekuialen ini susah
diamati. 'itik akhir titrasi ditentukan dengan menggunakan larutan indikator.
/ndikator ini akan berubah warna jika olume larutan titrant yang menetesi analit
berlebih atau dengan kata lain saat larutan analit sudah bereaksi semua
(%arasabessy, *++)
%enurut handra (*+*), untuk mengetahui larutan dengan komponen yang
tidak dikenal, maka dilakukan penambahan larutan standar. Proses yang dilakukan
ini disebut sebagai proses titrasi. Proses titrasi yang dilakukan membutuhkan
larutan standar sebagai titran dan larutan analit sebagai titrat. 0arutan standar
merupakan larutan yang sudah diketahui se#ara pasti konsentrasinya. 0arutan
standar dimasukkan ke dalam buret saat proses titrasi. Sedangkan larutan analit
atau titrat adalah larutan yang di#ari konsentrasinya. 'itrasi akan dihentikan jika
sudah ter#apai titik akhir titrasi. 'itik akhir titrasi akan ter#apai saat tepat terjadi
perubahan warna pada analit. Pada proses perubahan warna, maka dapat
digunakan larutan indikator untuk mengamati perubahan warna saat titik akhir
titrasi ter#apai. 'itik akhir titrasi berbeda dengan titik ekialen. 'itik ekialen
yaitu titik saat jumlah titran sama dengan jumlah analit.
%enurut 1uryanti (*++), 2enis-jenis titrasi dibedakan berdasarkan jenis
reaksi yang terjadi. Beberapa jenis titrasi diantaranya adalah 3
. 'itrasi asam basa 3 titik akhir titrasi adalah titik pada saat p reaktan 4 5
dan biasanya ketika larutan berubah warna menjadi merah muda karena
adanya indikator p enoltaelin (#ontoh).
*. 'itrasi konduktometri 3 konduktiitas larutan bergantung pada beberapa
aktor, yaitu konsentrasi, derajat disosiasi, ion alensi, temperatur, dan
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
5/21
mobilitas ion suatu larutan. 'itik akhir titrasi di#apai ketika nilai
konduktansi reaktans berada pada posisi paling rendah, karena
penambahan larutan titrant akan menaikkan nilai konduktansi lagi. 6raik
yang terbentuk berbentuk 7.
8. 'itrasi argentometri 3 pembentukan endapan dengan ion 9g:. 0arutan
analit yang telah dibubuhi indikator di#ampur dengan larutan standar
garam perak nitrat (9g1O8). Dengan mengukur olume larutan standar
(titrant ) yang digunakan sehingga ion 9g: tepat diendapkan, kadar garam
larutan analir dapat ditentukan.
;. 'itrasi redoks 3 suatu penetapan kadar reduktor atau oksidator berdasarkan
atas reaksi redoks dimana reduktor akan teroksidasi dan oksidator akan
tereduksi.
?).
'itrasi iodometri (redoksimetri) termasuk dalam titrasi dengan #ara tidak
langsung, dalam hal ini ion iodide sebagai pereduksi diubah menjadi iodium yang
nantinya dititrasi dengan larutan baku 1a*S*O8. ara ini digunakan untuk
penentuan oksidator *O*. Pada oksidator ditambahkan larutan "/ dan asam
sehingga akan terbentuk iodium yang akan dititrasi dengan 1a*S*O8. Sebagai
indikator, digunakan larutan kanji. 'itik akhir titrasi pada iodometri apabila warna
biru telah hilang. 'titrasi dengan larutan standar 1a*S*O8 terhadap pembebasan
iodium dari suatu reaksi redoks. Proses titrasi dapat dilakukan dalam analisis
kuantitati olumetri se#ara reduksimetri dan oksidimetri. al ini disebut sebagai
iodometri. 'itrasi reduksimetri adalah titrasi yang dilakukan dengan larutan
standar adalah reduktor dan analit adalah oksidator. Sedangkan titrasi oksidimetri
adalah titrasi saat reduktor sebagai analit dan oksidator sebagai titran atau larutan
standar. /odometri dapat digunakan dalam pengukuran angka peroksida pada
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
6/21
minyak. >eaksi antara peroksida pada minyak yang dilarutkan pada medium
#ampuran asetat dan kloroorm akan menghasilkan reaksi oksidasi sehingga
membebaskan iod dari kalium iodida ('irtowiyadi, *+)
2.'. Met$%e ("nkler
%etode winkler merupakan metode dengan prinsip titrasi iodometri. %etode
ini banyak digunakan dalam penentuan kadar DO. %etode $inkler akan
menghasilkan endapan %nO* yang dilakukan dengan menambahkan larutan
%nl* dan 1aO @ "/ pada sampel air laut. Andapan tersebut akan dilarutkan
kembali untuk dilakukan titrasi iodometri menggunakan larutan standar 1a*S*O8.
Pelarutan endapan %nO* menggunakan larutan l atau *SO;. 0arutan indikator
yang digunakan adalah larutan amilum (handra, *+*).
%enurut Simanjuntak (*+*), metode titrasi dengan #ara $inkler se#ara umum
banyak digunakan untuk menentukan kadar DO. Prinsipnya dengan menggunakan
titrasi iodometri. Sampel yang akan dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan
%nl* dan 1aO atau "/, sehingga akan terjadi endapan %nO*. Dengan
menambahkan *SO; atan l maka endapan yang terjadi akan larut kembali dan
juga akan membebaskan molekul iodium (/*) yang ekialen dengan DO. /odium
yang dibebaskan ini selanjutnya dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulat
(1a*S*O8) dan menggunakan indikator larutan amilum (kanji). >eaksi kimia yang
terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut 3
%n/* : 1aO %n(O)* : * 1a/
%n(O)* : O* * %nO* : * *O
%nO* : * "/ : * *O %n(O)* : /* : * "O
/* : * 1a*S*O8 1a*S;O : * 1a/
%enurut Septiawan (*+;), "elebihan metode Winkler dalam menganalisis
DO ( Dissolved Oxygen), yaitu3
a. Dengan mengikuti prosedur yang tepat dan standarisasi tio se#ara analitis, akan
diperoleh hasil penentuan oksigen terlarut yang akurat.
b. Peranan suhu dan salinitas ini sangat ital terhadap akurasi penentuan oksigen
terlarut dengan #ara DO meter.
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
7/21
#. Dibandingkan dengan metode titrasi, peranan kalibrasi alat DO meter sangat
menentukan akurasinya hasil penentuan pengukuran.
%enurut Septiawan (*+;), "elemahan metode $inkler dalam menganalisis
DO ( Dissolved Oxygen),yaitu3
a. Penambahan indikator amilum harus dilakukan pada saat mendekati titik akhir
titrasi agar amilum tidak membungkus /* karena akan menyebabkan amilum
sukar bereaksi untuk kembali ke senyawa semula.
b. Proses titrasi harus dilakukan sesegera mungkin, hal ini disebabkan karena /*
mudah menguap dan ada yang harus diperhatikan dari titrasi iodometri yang
biasa dapat menjadi kesalahan pada titrasi iodometri yaitu penguapan /*,
oksidasi udara dan adsorpsi /* oleh endapan.
2.). Baku Mutu Pera"ran
%enurut (%arasabessy, *++), keputusan %enteri 1egara 0ingkungan
idup 1o.
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
8/21
Suhu 0C 9lami8 (#)
oral3 *H-8+ ( # )
0amun3*H-8+( # )
5 0apisan %inyak - 1ihil
1O. PARAMETER FISIKA S9'C91 B9"C %C'C
p - 5-H,09>C' %gGl
* >aksa (g) %gGl +,++ +,+<
1O. PARAMETER FISIKA S9'C91 B9"C %C'C
8 "romium heksaalen (r(7/)) %gGl +,++< +,++*
; 9rsen (9s) %gGl +,+* +,++*
< "admium (d) %gGl +,++ +,+<
'embaga (u) %gGl +,++H
5 'imbal (Pb) %gGl +,++H
H Seng (Jn) %gGl +,+<
I 1ikel (1i) %gGl +,+<
B/O0O6/
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
9/21
*+ oliorm (total) %P1G++ ml +++ g
* Patogen SelG++ ml 1ihil
** Plankton SelG++ ml 'idak bloom
>9D/O 1C"0/D9
*8 "omposisi yang tidak
diketahui
BKG/ ;
III. MATE+I DAN METDE
3.1. (aktu %an Te&,at
3.1.1. Prakt"ku& La,angan
ari, tanggal 3 2umat, 9pril *+
$aktu 3 ;.;< @
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
10/21
'empat 3 0aboratorium "imia 6edung A, ?akultas Perikanan dan /lmu
"elautan Cniersitas Diponegoro, Semarang
3.2. Alat %an Ba-an
3.2.1. Alat Prakt"ku&
Ta*el 2 . 9lat-alat Praktikum
N$ Na&a Alat a&*ar /ung#"
Botol >eagen Sebagai tempat menyimpan
sampel
* 6elas Ckur Cntuk mengukur olume
bahan #air
8 0abu Ckur Cntuk mengukur bahan #air
dalam skala yang lebih besar
; Pipet 'etes Cntuk memindahkan #airan
dalam skala ke#il
< orong Cntuk membantu memasukan!at #air ke tempat yang
diameter mulutnya ke#il
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
11/21
Buret dan Statinya Sebagai alat titrasiG tempat !at
#air untuk menitrasi
5 Tissue Cntuk membersihkan alat
H Arlemayer Sebagai tempat sampel yang
akan dititrasi
3.2.2. Ba-an Prakt"ku&
Ta*el 3. Bahan-bahan Praktikum
N$ Na&a Ba-an a&*ar /ung#"
Sampel 9ir 0aut*< m0
Sebagai sempel yang akan diuji
* l Cntuk meleburkanGmelarutkan
kembali endapan
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
12/21
8 Na2S3O Sebagai larutan standar untuk
menitrasi sampel
; 9milum Sebagai larutan indikator titrasi
< MnCl2 Sebagai reagen untuk mengawetkan
larutan sample dan membuat
endapan pada larutan sample.
"/- 1aO Sebagai reagen untuk mengawetkan
larutan sample dan membuat
endapan pada larutan sample.
3.3. Met$%e
3.3.1 0ara Kerja Penga&*"lan Sa&,el
9lat-alat untuk mengambil sampel disiapkan dahulu
Sampel (air laut) diambil di tiap ekosistem (lamun, rumput
laut dan mangroe)
Botol bening warna gelap disiapkan
2arak H meter dari tepi pantai, kemudian air laut
dimasukkan dalam botol
Botol dibuka dan diisi air laut sampai hampir penuh,
usahakan tidak ada gelembung yang masuk ke dalam
botol
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
13/21
3.3.2. 0ara Kerja Penguj"an Sa&,el %" La*$rat$r"u&
Botol ditutup kembali dengan rapat
9ir laut dalam botol, ditambahkan "/-1aO dan %nl*
masing-masing sebanyak *+ tetes
Sampel disimpan dalam cool box dan dibawa ke
laboratorium untuk diuji lebih lanjut
SA0AS9/
%ulai
9lat dan bahan disiapkan
'ambahkan ml l pekat pada larutan
sampel lalu dihomogenkan
Sampel (air laut) sebanyak
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
14/21
HASIL DAN PEMBAHASAN
'.1. Ha#"l
'.1.1. Ha#"l Peru*a-an (arna Sela&a T"tra#" I$%$&etr"
Sampel tersebut dititrasi dengan 1a*S*O8
sampai terjadi perubahan warna dari kuning
pekat menjadi kuning pu#at
Ditambahkan amilum sebanyak < tetes,
kemudian titrasi dilanjutkan hingga terjadi
perubahan warna biru menjadi tidak berwarna
7olume total 1a*S8O8 sebelum dan sesudah
titrasi di #atat
"onsentrasi nilai dari oksigen akhir di#atat
SA0AS9/
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
15/21
'.2. Pe&*a-a#an
Pada saat pengambilan sampel air laut digunakan botol reagen (botol inkler!
yang berwarna gelap agar sampel tidak terkena #ahaya matahari. Sampel air laut
yang sudah diambil ditetesi dengan larutan %nl* dan juga larutan "/-1aO yang
bertujuan untuk mengawetkan sampel air laut tersebut, untuk mematikan bakteri
dan mikroorganisme yang ada di dalam sampel air laut dan kedua larutan tersebut
juga berungsi untuk mengendapkan sampel, hingga pada akhirnya sampel yang
akan diamati di laboratorium akan tetap baik keadaannya. Sampel yang akan
diamati kemudian ditetesi dengan larutan l pekat (asam kuat) yang bertujuan
untuk menghilangkan endapan atau melarutkan endapan yang ada pada sampel
sehingga sampel dapat digunakan dan dapat diamati kadar oksigennya. 0arutan
1a*S*O8 digunakan sebagai larutan standard yang telah diketahui konsentrasinya
untuk mentitrasi sampel air laut, larutan ini diberikan untuk memberikan
perubahan warna larutan yang dititrasi dari kuning pekat menjadi kuning bening.
a&*ar 1. asil 'itrasi
Pertama
a&*ar 2. asil 0arutan dibeli
/ndikator 9milum
a&*ar 3. asil akhir titrasi
/odometri
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
16/21
/ndikator yang digunakan adalah indicator amilum. Penggunaan indikator ini
untuk memperjelas perubahan warna larutan yang terjadi pada saat titik akhir
titrasi. Sensitiitas warnanya tergantung pada pelarut yang digunakan. "ompleks
iodium-amilum memiliki kelarutan yang ke#il dalam air, sehingga umumnya
ditambahkan pada titik akhir titrasi. Penambahan amilum yang dilakukan saat
mendekati titik akhir titrasi dimaksudkan agar amilum tidak membungkus iod
karena akan menyebabkan amilum sukar dititrasi untuk kembali ke senyawa
semula.
Pada praktikum ini hasil perhitungan kadar oksigen yang diperoleh dari
larutan sampel kelompok ; kelas 9 adalah *,HH mgGl. Baku mutu untuk air laut
menurut keputusan %enteri 1egara 0ingkungan idup 1o.
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
17/21
berpengaruh, pada saat meneteskan l pekat, konsentrasi dari l pekat yang
diteteskan terlalu banyak sehingga mempengaruhi sampel tersebut, pada proses
penetesan indikator amilum dapat kelebihan atau bahkan kurang yang dapat
mempengaruhi sampel juga.
asil perhitungan kadar oksigen yang diperoleh dari ; sampel berbeda-beda.
Pada hasil perhitungan kadar oksigen terlarut yang diperoleh dari ekosistem
lamun memiliki hasil kadar oksigen terlarut berkisar antara ,
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
18/21
asil perhitungan kadar DO baik dari kelompok ; dan kelompok lainnya,
didapat hasil yang terlalu tinggi, hasil perhitungan kadar DO dari suatu perairan
seharusnya tidak lebih dari *+ mgGl, jika perhitungan kadar DO melebihi *+ mgGl
maka terjadi eutroikasi. Autroikasi adalah pengayaan (enrichment ) air dengan
nutrienGunsur hara berupa bahan anorganik yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan
mengakibatkan terjadinya peningkatan produktiitas primer perairan. Cnsur hara
yang dimaksud adalah nitrogen (1) dan osor (P), atau merupakan proses di
mana suatu tumbuhan tumbuh dengan sangat #epat dibandingkan pertumbuhan
yang normal. Proses ini juga sering disebut dengan blooming yang dapat
menyebabkan tingginya kadar DO suatu perairan.
al yang meyebabkan tingginya suatu kadar DO adalah adanya keadaan
blooming atau pertumbuhan baik tumbuhan yang memproduksi unsur-unsur yang
ada se#ara berlebihan, kemudian dari aktor limbah organik yang terbawa atau
bermuara ke suatu perairan tersebut yang akan membawa senyawa-senyawa asing
dan berlebihan yang akan menyebabkan tingginya suatu kadar DO. ?aktor
kedalaman air juga dapat mempengaruhi, dimana semakin dalam air tersebut
maka semakin kadar oksigen terlarut akan menurun karena proses otosintesis
semakin berkurang dan kadar oksigen digunakan untuk pernapasan dan oksidasi
bahan @ bahan organik dan anorganik dan yang terakhir adalah suhu, semakin
rendah suhu maka akan semakin besar kandungan oksigen terlarut yang ada pada
suatu perairan tersebut, jika semakin tinggi suhu tersebut maka akan semakin
sedikit kandungan oksigen terlarut yang ada. 2ika suatu perairan dalam, maka
#ahaya matahari yang sampai ke perairan akan lebih sedikit daripada yang di
permukaan. Sedikitnya #ahaya matahari yang sampai di suatu kedalaman akan
menyebabkan ke#erahan itu sedikit. "e#erahan ini akan berdampak pada kegiatanotosintesis dan keberadaan itoplankton yang akan sedikit pula. Sehingga hal ini
akan menyebabkan oksigen yang dihasilkan dari proses otosintesis akan lebih
rendah daripada yang berada di permukaan perairan. Oksigen terlarut akan rendah
dengan semakin bertambahnya kedalaman perairan.
?aktor eksternal yang dapat menyebabkan tingginya kadar DO adalah saat
penyimpanan sampel air di laboratorium tidak dimasukkan ke lemari pendingin
sehingga suhu menjadi meningkat dan membuat mikoorganisme yg ada di sampel
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
19/21
air berotosintesis yang menyebabkan kandungan oksigen terlarut meningkat, dan
yang paling berpengaruh adalah aktor dari proses titrasi itu sendiri (human error!
yang dapat mempengaruhi hasil dari kadar DO yang sangat tinggi.
. PENUTUP
).1. Ke#"&,ulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kadar
oksigen terlarut dalam sampel air laut yang didapatkan oleh kelompok kami
adalah sebesar *,HH mgGl. Didapat pula hasil rata-rata tiap ekosistem yang
didapat seluruh kelompok yaitu pada ekosistem lamun kadar oksigen terlarutnya
adalah **,H
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
20/21
*. Sebaiknya praktikan lebih teliti dan berhati-hati selama melaksanakan
parktikum agar tidak mengganggu jalannya praktikun dan mengurangi
kerusakan alat alat laboratorium.
DA/TA+ PUSTAKA
handra, 9.D. *+*. >an#ang Bangun "ontrol p Berbasis Sel 'uning P/D
%elalui %etode 9daptie ontrol" /'S. Surabaya.
%arasabessy, %.D. *++. Pemantauan "adar 0ogam Berat dalam 9ir 0aut dan
Sedimen di Perairan Pulau Ba#an, %aluku Ctara. Pusat Penitian
O#eanograi. 2akarta
1uryanti, S. *++. /ndikator 'itrasi 9sam-Basa dari Akstrak Bunga Sepatu. C6%.
Logyakarta
Patty, S. *+8. Distribusi Suhu, Salinitas dan Oksigen 'erlarut di Perairan "ema,
Sulawesi Ctara. 0/P/. Belitung.
8/17/2019 OSKIM PENENTUAN OKSIGEN TERLARUT METODE WINKLER
21/21
Septiawan, %. *+;. Penurunan 0imbah air /ndustri 'ahu %enggunakan
'anaman 9''9/0 dengan Sistem onstru#ted $etland. C1S.
Semarang.
Simanjuntak, %. *+*. "ualitas 9ir 0aut Ditinjau dari 9spek Jat ara, Oksigen'erlarut dan p di Perairan Banggai, Sulawesi 'engah. 0/P/. 2akarta,
'irtowiyadi. *+. 9plikasi "ontrol Propotional Plus /ntegral pada Pengaturan
"adar Oksigen 9kuarium. Cniersitas Diponegoro. Semarang.