Post on 31-Oct-2015
OLAHRAGA PADA PASIENDIABETES MELITUS
disusun oleh :
Aulia Ratu P (092010101015)Yudha Anantha KP (092010101044)Adhitya Wicaksono (092010101056)Kristia Yudha Bayu M (092010101077)
KLASIFIKASI
• DM TIPE 1 insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM)
• DM TIPE 2 , non-insulin-dependent diabetes (NIDDM)
DM TIPE 1
• Gula darah terkontrolo Hiperglikemi ringan tanpa ketosiso Latihan menurunkan konsentrasi glukosa darah dan
menurunkan dosis insulin yang diperlukan
• Gula darah tidak terkontrolo Kurang insulin sebelum latihan dapat mengganggu
transport glukosa ke dalam ototo Pasokan glukosa sebagai sumber energi berkurango Kompensasninya terjadi penggunaan asam lemak bebas &
produksi benda ketono Timbul ketosiis
DM TIPE 2
• Maksimalkan kalori bila pasien gemuk
Pertimbangan olahraga untuk penderita DM
• Konsentrasi gula darah serum 200-400mg/dL
Perlu pengawasan medis selama latihan
• Gula serum puasa > 400mg tidak boleh latihan
hipoglikemi pada saat latihan
• Pemakaian insulin terlalu banyak• Peningkatan penyerapan insulin dari
tempat injeksi• Dapat terjadi langsung setelah
latihan, namun bisa juga 4-6 jam setelah latihan
• Disarankan : turunkan dosis insulin, konsumsi karbohidrat sebelum latihan
Hipoglikemia merupakan salah satu kegawatan diabetic yang mengancam, sebagai akibat dari menurunnya kadar glukosa darah < 60 mg/dl. Adapun batasan Hipoglikemia antara lain adalah:
• Hipoglikemi murni : ada gejala hipoglikemi, glukosa darah < 60 mg/dl
• Reaksi hipoglikemi : gejala hipoglikemi bila gula darah turun mendadak, misalnya dari 400 mg/dl menjadi 150 mg/dl
• Koma hipoglikemi : koma akibat gula darah < 30 mg/dl• Hipoglikemi reaktif : gejala hipoglikemi yang terjadi 3 – 5
jam sesudah makan.
Kriteria Hipoglikemia KAD HONK/SHH
Glukosa <60 mg/dl 250-600 mg/dl 600-1200 mg/dl
Plasma keton - ++++ +/-
Ketonuria - + -
Anjuran frekuensi dan intensitas olahraga dan contoh olah raganya
Persiapan olahraga
• Konsultasi dahulu dengan dokter sebelum memilih olahraga yang akan di jalani. Dokter akan merekomendasikan jenis olahraga apa yang boleh dilakukan sesuai dengan kondisi penderita.
• Perhatikan faktor-faktor kenyamanan dalam berolahraga,seperti selalu gunakan kaus kaki yang nyaman,periksa apakah ada benda yang mengganggu sebelum mengenakan sepatu untuk menghindari lecet atau goresan di kaki.Bila terdapat masalah di kaki,sebaiknya pilih berenang,senam atau bersepeda yang tidak terlalu membebani kaki. Jangan mengangkat beban berat karena akan meningkatkan teanan darah secara tiba-tiba.
• Kenakan tanda pengenal diabetes agar orang tahu bila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
• Jika gula darah kurang dari 100 mg / dL sebelum berolahraga, harus makan snack.
• Waktu terbaik untuk olahraga adalah sekitar 1 jam setelah makan, ketika gula darah sedikit lebih tinggi
(Harvard Medical School. 2009. Exercise Prescription for Diabetes. http://www.health.harvard.edu/fhg/updates/exercise-prescription-for-diabetes.shtml)
• Stay hydratedIngatlah untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan Anda. Sebelum mulai olahraga, minum air terlebih dahulu. Jangan lupa juga untuk minum air selama berolahraga, terutama ketika sudah melakukan olahraga aerobik lebih dari 30 menit
• Jika gula darah adalah 300 mg / dL atau lebih tinggi sebelum berolahraga, sebaiknya tidak latihan karena tingkat gula bisa menjadi lebih tinggi.
Gula darah diatas 300 mg/dl tidak disarankan berolahraga
Gula darah diatas 300 menunjukkan kondisi hiperglikemi, pada kondisi tersebut sudah terjadi defisiensi insulin dan resistensi perifer yang nyata
Terjadi hiperglikemi intravaskuler namun hipoglikemi pada jaringan
Olahraga meningkatkan pemakaian glukosa, artinya jaringan yang hipoglikemi akan memrintahkan tuuh untuk menambah glukosa
Tubuh merespon dengan rasa lapar dan proses glukoneogenesis
Gula darah semakin meningkat, dan terjadi ketosis akibat pembongkaran asam lemak dan asidosis
pemanasan
• Awali dan akhiri latihan dengan pemanasan dan pendinginan selama 5-10 menit untuk mengurangi resiko jantung dan cedera otot.
• Contoh:– Berjalan– Stretching
inti
• Disarankan untuk memulai dengan olahraga yang ringan seperti senam aerobik, berjalan, berenang, dan bersepeda. Olahraga aerobik bermanfaat bagi pernapasan dan meningkatkan kerja jantung. Bagi yang tidak pernah berolahraga,awali dengan 10-20 menit setiap kali latihan, beberapa kali seminggu.
• Contoh olahraga:– berenang,senam atau bersepeda
pendinginan
• Setelah selesai berolahraga,konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat komplex seperti ubi,roti dan jagung. Lakukan pengetesan glukosa darah 12 jam setelah latihan yang agak berat untuk mengecek adanya hipoglikemi yang muncul setelah latihan (late onset).Lakukan olahraga dengan gembira,ada baiknya gabung dengan klub olahraga diabetes untuk meningkatkan motivasi dan menciptakan suasana yang nyaman (sumber infoaskes).
Antisipasi lain
• Pemakaian alas kaki yang tepat dan perawatan kesehatan kaki yang baik
• Waspadai latihan panas yang berlebihan dapat menimbulkan masalah seperti neuropati
• Waspadai penggunaan β-bloker yang dapat mengganggu pengenalan gejala hipoglikemi
Mekanisme beta-bloker mengganggu pengenalan hipoglikemia?
• Beta 1 selektif lebih baik drpd beta-bloker nonselektif, karena punya efek samping hipoglikemia relatif ringan dan tidak menghambat reseptor beta 2 yang memperantai vasodilatasi di otot rangka(Farmakologi FK UI)
• Rangsangan dari reseptor 1β oleh adrenalin menginduksi chronotropic positif dan inotropic efek pada jantung dan meningkatkan kecepatan konduksi jantung dan automaticity Menyebabkan rangsangan dari reseptor 1β pada ginjal renin rilis
• Rangsangan dari reseptor 2β menginduksi relaksasi otot halus, menginduksi getaran di otot rangka, dan meningkatkan glycogenolysis dalam hati dan otot rangka. Rangsangan dari reseptor β menginduksi lipolysis.
FARMAKOLOGI
• Obat Hipoglikemik Oral• Insulin• Kombinasi
POLA MAKAN DM
• 3J–Jumlah kalori–Jadwal makanan–Jenis makanan
Jumlah Kalori
Dewasa Kalori/ kg BB ideal
Kerja santai
Sedang Berat
Gemuk 25 30 35Normal 30 35 40Kurus 35 40 40-50
*ditambah dan dikurangi beberapa faktor yaitu jenis kelamin, umur, aktifikasi, kehamilan/laktasi, adanya
komplikasi dan berat badan
Jadwal Makanan
• Jadwal makan utama : pagi, siang, dan malam, ditambah porsi makanan ringan di sela-sela waktu tersebut (selang waktu sekitar tiga jam) Makan pagi – makanan
ringan – makan siang – makanan ringan – makan malam – makanan ringan (pembagian jumlah kalori harus rata)
Jenis Makanan
Menurut peneliti gizi asal Universitas Airlangga, Surabaya, Prof. Dr. Dr. H. Askandar Tjokroprawiro
1. DIET A 40 – 50% karbohidrat, 30 – 35% lemak
dan 20 – 25% protein
2. DIET B 68% karbohidrat, 20% lemak, dan 12%
protein (cocok untuk orang Indonesia)
American College of Sport Medicine. 1995. American College of Sport Medicine. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Harvard Medical School. 2009. Exercise Prescription for Diabetes. http://www.health.harvard.edu/fhg/updates/exercise-prescription-for-diabetes.shtml
Hiswani. Peranan Gizi dalam Diabetes Mellitus. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara.
American Diabetes Association. 2011. Types of Exercise. http://www.diabetes.org/food-and-fitness/fitness/ideas-for-exercise/types-of-exercise.html
http://www.medscape.org http://www.news-medical.net/health/Beta-Blockers-What-are-Beta-Bl
ockers-%28Indonesian%29.aspx
Zinman Bernard. 2001. Diabetes Mellitus in Exercise. American Diabetes Association.