Post on 23-Jan-2016
Nury Nusdwinuringtyas
Pendidikan Kedokteran fisik dan rehabilitasi Master epidemiologiJabatan Kepala divisi Rehabilitasi Respirasi departemen Rehabilitasi Medik FKUI/RSCM Ketua modul kardiorespirasi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Sekretaris modul respirasi S1 reguler
Organisasi Pelindung klub paru RSCM Kelompok kerja Respina- Sleep apnea
Pulmonary Rehabilitation
Nury Nusdwinuringtyas
KONSEP DASAR KINESIOLOGI DAN
BIOMEKANIK
KINESIOLOGI
Adalah bagian dari ilmu fisiologi yang menjelaskan dan menganalisa
lokomotor, yang merupakan refleksi dari aktifitas kekuatan mekanik.
Dipelajari : Gerak Gerakan tulang pada sendi tubuh manusia,
termasuk: Peran gravitasi Otot skeletal Mekanik sendi
Terutama ASPEK MEKANIK
Aktifitas daya/kekuatan yang terjadi pada tubuh, terkait keseimbangan dan gerak.
Aplikasi mekanik terhadap tubuh manusia, disebut BIOMEKANIK
APLIKASI MEKANIK
STATIKPengaruh mekanik pada tubuh, dalam posisi seimbang
DINAMIKPengaruh mekanik pada tubuh, dalam posisi gerak. Kinematik : Terkait dengan geometri gerak Kinetik : Terkait dengan kekuatan yang
menghasilkan gerak
KINEMATIK
Ilmu yang mempelajari gerak dari aspek geometrik gerak, tanpa memperdulikan aktifitas kekuatan yang memproduksi gerak.
Aplikasi dalam kehidupan manusia : Deskiripsi gerak Pengukuran gerak Pencatatan gerak Karakteristik gerak Bagian tubuh yang menyebabkan gerak
MENENTUKAN POSISI DAN GERAK TUBUH
1. Titik pusat gravitasi
2. Garis aksis gerak
3. Bidang gerak
TITIK PUSAT GRAVITASI
Pusat gravitasi tubuh terletak :
1 inchi didepan Vertebra S2
GARIS AKSIS GERAK
Garis pada bidang vertikal, frontal dan horizontal yang saling tegak lurus, bertemu pada titik pusat
gravitasi.
BIDANG GERAK1. BIDANG GERAK
UTAMA (CARDINAL SAGITAL PLANE)
– Bidang mid sagital
– Bidang vertikal yang membagi tubuh atas 2 bagian sama : kiri dan kanan
BIDANG GERAK
2. BIDANG FRONTAL UTAMA
(CARDINAL FRONTAL PLANE)bidang vertikal yang sejajar dengan tulang frontalis, membagi tubuh atas 2 bagian sama: depan dan belakang
BIDANG GERAK3. BIDANG
HORIZONTAL UTAMA (CARDINAL FRONTAL PLANE)
– Bidang transversal
– Bidang yang membagi tubuh atas 2 bagian: atas dan bawah
Pernapasan normal
Fungsi paru = pertukaran gas
Memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida
Pernapasan normal
Otot pernapasan utama:
-diaphragma -interkostalis -otot perut
•
Saat menarik napas , diafragma bergerak turun. Lingkaran dada membesar. Saat demikian tekanan dalam rongga dada lebih rendah dari tekanan atmosfer udara masuk
Pengeluaran napas, secara normal merupakan peristiwa pasif. Terjadi karena daya recoil saat paru mencapai perkembangan maksimal udara keluar
Pernapasan saat sesak
Otot pernapasan
tambahan :
-skalenus
-sternomastoideus
-trapesius
Pergerakan saat bernapas
Diapfagma bergeser : 1,5 cm – 10 cm
Pergeseran diafragma = 2/3 volume paru
Diameter sangkar dada :
berdiri : 1 cm
tidur : 0,6 cm
maksimal : 8 cm
(depan - belakang : 3 cm; kesamping : 1,5 cm)
Distribusi tekanan
Udara masuk saat tekanan dalam intrapleura berkisar antara 6- 10 cm H2O dan dalam dada 3- 4 cm H2O; lebih rendah lagi saat bernapas dalam
Saat mengeluarkan napas, gerakan menguncup paru memberikan tekanan positif pada alveoli. Saat mengeluarkan napas dengan paksa, tekanan dalam pleura mencapai 50 – 70 cm H2O
Jalan udara
Jalan udara merupakan bagian paru yang dilewati udara saat keluar – masuk.
Pada keadaan normal , tahanan sangat rendah udara mudah keluar
Tekanan jalan udara
Normal sangat kecilTekanan alveolar 0,5
– 1,5 cm H2O udara dalam alveolar habis keluar
PRODUKSI MUKUS
Hidung sampai ke bronkiolus dilapisi oleh membran mukosilia.
Mukus diproduksi oleh sel sel serous, sel goblet atau sel mukus, sel clara dan tipe II sel alveoler.
Jumlah mukus jumlah sel yang memproduksi mukus luas permukaan salurannya.
Jumlah mukus di perifer > sentral.
Pada keadaan normal, jumlah mukus yang diproduksi dan mencapai trakea sekitar 10 sampai 100 mL perhari.
PROSES MOBILISASI MUKUS
Mekanisme transport bronkus adalah transport mukosiliar.
Saluran pernapasan pusat: sel silia sedikit tetapi berukuran besar.
Saluran pernapasan perifer: sel silia banyak tetapi ukurannya lebih kecil.
Transportasi mukus viscoelastic dan bentuk permukaan mukus.
Sekret bronkial dibagi menjadi 2 lapis:
•Lapisan sol perisiliar viskositas lebih rendah.
•Lapisan gel (diatas lapisan perisiliar) viskositas lebih tinggi.
Secara keseluruhan, luas permukaan perifer > sentral mukus potensi terakumulasi di sentral.
Hal ini terkompensasi dengan adanya pembersihan mukus yang tinggi di sentral dan adanya proses resorbsi di saluran sentral.
Equal Pressure Point (EPP)
Tekanan alveoli > tekanan pleural (arah upstream) ≠ dinamik kompresi.
Tekanan bronkial ↓ ke arah down stream (ke arah mulut) tekanan bronkial = tekanan pleural EPP
↑ tekanan pleural > tekanan bronkial dinamik kompresi.
Equal Pressure Point (EPP)
-00
0 0
--2 -1
+38
A.Preinspiration B. During inspiration
C. End -inspiration D. Forced
expiration
-5
+5
0
+6
-7
0
-8
+8
0
+30
-11
+19 0
Nury 2008
THORACIC INCISIONS
MEDIAN STERNOTOMY
Sternum is divided in the midline with a saw
MEDIAN STERNOTOMY
Pericardium is opened and suspended, allowing full cardiac and hilar access
MEDIAN STERNOTOMY
Sternal halves impacted with interrupted wire closure
ANTERIOR THORACOTOMY
Line of incision, left chest rotated up 30 degrees
ANTERIOR THORACOTOMY
Deep exposure with pectoralis major incised medially
ANTERIOR THORACOTOMY
Pericardium opened, heart exposed, sutures placed in stab wound
ANTERIOR THORACOTOMY
Chest closure with rib reapproximation and paracostal sutures
POSTEROLATERAL THORACOTOMY
Incision with patient in left lateral decubitus position
POSTEROLATERAL THORACOTOMY
Wide exposure with latissimus dorsi divided, 5th rib incised posteriorly
POSTEROLATERAL THORACOTOMY
Rib approximator allows secure closure with paracostal sutures
LATERAL MUSCLE SPARING THORACOTOMY
Incisions, patient in left lateral decubitus position
LATERAL MUSCLE SPARING THORACOTOMY
Subcutaneous flaps allow serratus anterior muscle retraction upward and chest wall access
LATERAL MUSCLE SPARING THORACOTOMY
After interior front-to-back muscle division, crossed Balfour and Tuffier retractors provide exposure without rib fractures
COMPARISONS OF THE FOUR MOST USEFUL
INCISIONS
Asma&gangguan paru obstruksi menahun
Tahanan jalan udara meningkat karena ;
Otot bronkus menyempit Mukosa/ jaringan lunak
membengkak Sekresi bertambah udara terperangkap
↓
SESAK
Lingkaran sesak
Sulit bernapas
Cemas
Otot menegang
Kebutuhan oksigen meningkat
Makin sesak
• General medical management
• Oxygen therapy• Chest physical
therapy• Exercise conditioning• Exercice in COPD• Exercise in asthma
• Exercise in cystic fibrosis
• Exercise in disorders of chest wall function
• Exercise in paradoxical vocal fold function
• Nutritional isues• Psychological support
Braddom: chp 35
Management options for individuals with severe lung disease
• Mechanical ventilation• Lung volume
reduction surgery• Lung transplant
Management options for individuals with severe lung disease
• Mechanical ventilation• Lung volume reduction
surgery• Lung transplant
Special consideration
• Obesity related pulmonary dysfunction
• Spinal cord injury and pulmonary dysfunction
Rekapitulasi Pasien Rujukan Rawat Inap Bulan Juli s.d Oktober 2009
Juli Agustus September Oktober
Peny. Dalam / Pulmo 15 10 9 13
Bedah Thorax 7 4 1
Bedah Digestive 2 4 2
Bedah Urologi 1
Bedah Tumor 2
Bedah Syaraf 4 1 1
Bedah Orthopedi 1
THT 1
Neurologi 11 1
OBS Gym 2 2 1
IGD lt.2, HCU, ICU 1 4 2 2
Jumlah 43 25 13 23
Rekapitulasi Pasien Rujukan Rawat Jalan Bulan Juli s.d Oktober 2009
Juli Agustus September Oktober
Peny. Dalam / Pulmo 25 39 22 50
Bedah Thorax 1
Bedah Digestive
Bedah Urologi 1 1
Bedah Tumor
Bedah Syaraf 1 1
Bedah Orthopedi 1
THT 16 2 2
Neurologi 3
Mata 1 1
Geriatri 6
IRM 2
OBS Gym 1
IGD lt.2, HCU, ICU
Jumlah 43 43 29 52
Rehabilitasi paruTujuan
Meredakan sesak Perbaikan keecemasan
dan depresi Meningkatkan
kemampuan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
Perbaikan kualitas hidup Penurunan hari rawat
International Classification of Functioning, Disability & Health
Aktivitas PartisipasiFungsi dan struktur tubuh
Faktor lingkungan Faktor pribadi
Gangguan kesehatan
Tatalaksana
ObatLatihan pernapasan
-relaksasi
-posisi saat sesak
-pursed-lip breathing
-pernapasan
diafragma
Pengeluaran dahak
Obat
-Jalan udara:
Ekspektoran,Mukolitik,
Bronkodilator
-pelemas otot dll Tehnik
Postural drainage
Vibrasi
Insentive spirometri
Postural Drainage
Postural darainage bertujuan untuk mengeluarkan mukus dari seluruh segmen paru dengan mengandalkan gaya gravitasi.
Lebih efektif bila jumlah mukus >> dan perlengketan yang minimal hidrasi yang baik, aerosol dan bronkodilator
Postural drainage dan perkusi meliputi 4 tahapan:
1.Memposisikan pasien sehingga mukus dapat mengalir dari paru paru ke saluran keluar yang akan mengakibatkan batuk atau batuk yang distimulasi.
2.Perkusi, clapping secara ritmik pada dinding dada dengan tangan yang membentuk sungkup pada seluruh lapangan paru
3. Vibrasi, gerakan vibrasi yang cepat pada dada saat pasien melakukan ekspirasi yang panjang (biasanya pada saat purse lips breathing)
4. "Huffing" and Coughing untuk mengeluarkan sekret diikuti dengan relaxed control breathing.
Postural drainage: bronkus vertikal umumnya sekitar 20 menit.
Lama atau tidaknya proses tersebut tergantung pada jumlah mukus, viskositas mukus, luas saluran mukus dan perlengketan mukus.
Perhatian khusus pada postural drainage :•Muntah darah•Edema paru•Pleral efusion yang luas•Emboli paru•Pneumothorax•Cardiac aritmia•Hipertensi atau hipotensi berat•Miocardial infark•Angina yang tidak stabil•Post bedah saraf
Latihan rekondisi
Latihan anggota gerak bawah
-sepeda, tredmill/ jentera lari Otot pernapasan Senam asma
NutrisiVentilasi mekanik
Sikap tubuh saat sesak
Posisi saat sesak
Duduk bersandar.
Kepala menunduk, bahu relaks, cenderung turun.agak membungkuk, Letakkan tangan dan lengan bawah pada pangkuan (paha) dengan posisi tangan menghadap ke atas.
Ke dua kaki menapak,
Posisi saat sesak
Duduk Letakkan bantal pada
meja Letakkan lengan di atas
bantal Letakkan kepala di atas
lengan Kaki menapak di lantai
atau pada bangku kecil
Posisi saat sesak- berdiri
Agak membungkuk, tangan bisa diletakkan pada meja dapur atau punggung kursi
Kaki agak terbuka , dengan satu kaki agak ke depan, dengan lutut sedikit menekuk,
Posisi saat sesak- bersandar
Kepala dan bahu relaks
Kaki agak ke depan dengan jarak yang nyaman
Latihan pernapasanPURSED-LIP BREATHING
(seperti mengeluarkan napas perlahan melalui sedotan)
Tarik napas•
• 1. Tarik napas perlahan melalui hidung hingga paru penuh terisi udara.
• 2. Posisikan bibir anda seperti akan bersiul. Kemudian keluarkan napas perlahan.
Keluar napas
PERNAFASAN DIAFRAGMA
1.Duduk yang nyaman dengan bahu relaks
2. Letakkan satu tangan di atas perut. Kemudian tarik napas perlahan melalui hidung. (Gerakkan perut mengembung saat menarik napas)
3. Kemudian kerutkan otot perut dan keluarkan napas melalui mulut dengan tehnik pursed-lip. (Rasakan gerakan perut mengempis
Note: • Lakukan manuver tersebut di atas tiga kali kemudian beristirahat sejenak. • Latihan ini dapat dilakukan sesering mungkin dalam sehari.
Jacobson’s relaxation exercise
• Foto pasien Kaki, Tumit, Betis, Lutut, Paha, Otot perut, Tangan, Bahu, Leher , dan Wajah.
EMG Biofeedback
“Olah raga”
Asesment
Sesak skala sesak
Uji jalan 6 menit
Uji latih – dibatasi gejala
Kuesioner kualitas hidup -St. George’s Respiratory Questionnaire (SGRQ)
Skala Borg
USAHA SESAK KAKI LELAH6 0 tidak ada 0 tidak ada7 sangat, sangat 0,5 tidak nyata 0,5 tidak nyata mudah8 1 sangat ringan 1 sangat ringan9 sangat mudah 2 ringan 2 ringan10 3 sedang 3 sedang11 ringan 4 sedikit berat 4 sedikit berat12 5 berat 5 berat13 sedikit berat 6 614 7 sangat berat 7 sangat berat15 8 816 9 917 sangat berat 10 sangat, sangat 10 sangat, sangat berat berat1819 sangat, sangat berat20 ? Tidak tertahankan ? Tidak tertahankan
Simpulan
Tatalaksana rehabilitasi paru berpedoman pada fungsi seseorang agar tidak hanya terbebas dari penyakit atau sesak, namun dapat melaksanakan aktivitas hidup sesuai dengan keterbatasan yang ada.
• Dengan pemberian obat, dan tatalaksana gerak yang tepat
What Is the Team Approach?
• Most formal PR programs include a team of healthcare providers.
• They include doctors, nurses, rehabilitation therapists, psychosocial staff and dietitians working together.
• The team evaluates each person's overall physical and emotional status. An individual program is then developed.
• The doctor, a specially trained registered nurse, a rehabilitation specialist, or a respiratory care practitioner coordinate the program.
Most pulmonary rehab programs include:
• Medical management
• Exercise
• Breathing retraining
• Education
• Emotional support
• Nutrition counseling
• Exercice induce asthma• Exercise induce desaturation• Oxygen therapy• Suction• Nebulizer• Vital sign• Spirometry• Peakflow meter
Pulmonary Rehabilitation Guidance
Functional capacity(Outcome)
Therapeutic exercise
Asthma Mild 1/2/3 4/2/1
Moderate 1/2/3 4/2/1
Severe 2/3 ½
1=Astrand- steady state2= symptom limited / incremental3= 6 minutes walk
1 = relaxation2= ventilatory muscle training3= isolated muscle training4= erobic
Pulmonary Rehabilitation GuidanceFunctional capacity(Outcome)
Therapeutic exercise
COPD
Mild 2/3 4/3/2/1
Moderate 2/3 4/3/2/1
Severe 2/3 1/2/3
Very severe
3 1/3/2
1=Astrand- steady state2= symptom limited / incremental3= 6 minutes walk
1 = relaxation2= ventilatory muscle training3= isolated muscle training4= erobic
Sidoarjo- lumpur lapindo; 27 Juli 2006