Post on 21-Oct-2021
Universitas WIralodra Indramayu 30
Vol.IX, No.2 –Mei 2017
NILAI SOSIAL DAN PENGORBANAN TOKOH UTAMA
DALAM KUMPULAN CERPEN MATA YANG ENAK DIPANDANG
KARYA AHMAD TOHARI SEBAGAI BAHAN
DAN MODEL PEMBELAJARAN DI SMA
Permasalahan yang menjadi
pembahasan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut. Bagaimana
struktur cerpen Mata Yang Enak
Dipandang karya Ahmad Tohari? Nilai-
nilai sosial apa saja yang terdapat pada
kumpulan cerpen Mata Yang Enak
Dipandang karya Ahmad Tohari?
bagaimanakah pengorbanan tokoh utama
dalam kumpulan cerpen Mata Yang Enak
Dipandang karya Ahmad Tohari? Apakah
kumpulan cerpen Mata Yang Enak
Dipandang karya Ahmad Tohari dapat
dijadikan sebagai bahan pembelajaran
sastra di SMA? Bagaimana model yang
tepat untuk pembelajaran cerpen Mata
Yang Enak Dipandang karya Ahmad
Tohari di SMA?
Adapun metode yang digunakan
adalah metode penelitian deskriptif
kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif
yaitu untuk mendeskripsikan unsur
intrinsik, nilai sosial dan pengorbanan
tokoh utama yang terdapat pada cerpen
Mata Yang Enak Dipandang karya Ahmad
Tohari. Teknik penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah telaah pustaka,
yaitu suatu penelitian yang
mempergunakan buku-buku yang berisi
kumpulan pendapat para ahli dalam
karyanya yang dipakai sebagai bahan
acuan dalam penelitian ini. Studi pustaka
yang dilakukan dalam penelitian ini
dengan cara membaca beberapa buku di
perpustakaan mengenai pendapat para ahli
yang berkaitan dengan bahan acuan yang
berhubungan dengan penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan dapat disimpulkan sebagai
Berikut (1) Struktur dalam cerpen ini yaitu
bertemakan tentang orang yang miskin
tokoh-tokohnya juga para petani, latarnya
disawah, alur maju, amanat harus sabar
menghadapi kehidupan (2) Nilai-nilai
sosial yang terdapat pada cerpen ini yaitu
nilai material, nilai kerohanian dan nilai
vital. Dari nilai-nilai tersebut lebih banyak
mengandung nilai material dan nilai
kerohanian (3) Dalam kumpulan cerpen ini
hanya terdapat tiga pengorbanan yaitu
pengorbanan kepada keluarga,
pengorbanan kepada masyarakat dan
pengorbanan karena kebenaran (4) cerpen
ini cocok untuk dijadikan sebagai bahan
pembelajaran sastra di SMA (5) Model
pembelajaran cerpen ini ditinjau dari nilai
sosial dan pengorbananakan lebih
bermakna jika menggunakan model
pengajaran Investigasi Kelompok.
Kata Kunci: Nilai sosial, pengorbanan,
bahan dan model pembelajaran.
PENDAHULUAN
Ahmad Tohari banyak membuat
karya yang mengangkat tentang kehidupan
orang kecil atau orang miskin. Di antara
karyanya terkumpul dalam kumpulan cerpen
Mata Yang Enak Dipandang. Cerpen-cerpen
yang terdapat dalam buku tersebut akan
dianalisis, dengan pendekatan psikologi dan
ABSTRAK
oleh Eli Herlina
eli.herlina@unwir.ac.id
WACANA DIDAKTIKA
31 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
sosiologi sastra. Dengan menganailis karya
Ahmad Tohari menggunakan pendekatan
sosiologi sastra akan terlihat bagaimana
karya sastra tersebut barkaitan dengan
kehidupan sosial masyarakat.
Penulis memilih cerpen Mata Yang Enak
Dipandang sebagai bahan pembelajaran di
SMA. Kegiatan pemilihan bahan
pembelajaran ini dilakukan agar tujuan
pembelajaran tercapai secara optimal. Ide
cerita kumpulan cerpen Mata Yang Enak
Dipandang tentang kehidupan sosial,
kehidupan orang kecil atau orang miskin,
dan pengorbanan seorang kepala keluarga
demi memenuhi kebutuhan keluarganya.
KAJIAN TEORI
Pengertian cerpen
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
dinyatakan bahwa cerpen ialah berasal dari
dua kata, yaitu cerita yang artinya tuturan
tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal dan
pendek berarti kisah yang di ceritakan
pendek (tidak lebih dari 10.000 kata) yang
memberikan kesan dominan dan
memusatkan hanya pada satu tokoh saja
dalam ceritanya.
Unsur Intrinsik dalam Cerpen
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur
yang membangun karya sastra itu sendiri.
Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya
sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur
yang secara faktual dan di jumpai jika orang
membaca karya sastra. Unsur-unsur intrinsik
menurut Nurgiyantoro (2010: 23) adalah
plot, tema, penokohan, dan latar. Menurut
Aminudin (2009: 66) setting, penokohan,
tema, penokohan, sudut pandang, gaya
bahasa dan alur.
Pengertian Nilai Sosial Nilai merupakan kumpulan sikap
perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu
hal mengenai baik, buruk, benar, salah
,patut-tidak patut, mulia-hina, penting-tidak
penting.
Nilai sosial dibedakan menjadi tiga
macam yaitu:
a. Nilai material (berguna untuk
jasmani manusia)
b. Nilai vital (berguna untuk aktivitas
manusia)
c. Nilai kerohanian (berguna untuk
sumber akal, perasaan dan
keagamaan)
Pengertian Pengorbanan
Pengorbanan yaitu proses atau cara
perbuatan mengorbankan. Pengorbanan
merupakan untuk pernyataan kasih yang
tinggi, yang tidak mementingkan diri sendiri
dengan merelakan mendahulukan
kepentingan orang lain.
Jenis-jenis Pengorbanan
1. Pengorbanan kepada keluarga
2. Pengorbanan kepada masyarakat
3. Pengorbanan kepada bangsa dan negara
4. Pengorbanan karena kebenaran
5. Pengorbanan kepada agama
Pengertian bahan pembelajaran
Bahan pembelajaran adalah seperangkat
informasi yang harus diserap peserta didik
melalui pembelajaran yang menyengangkan.
Peserta didik harus benar-benar merasakan
manfaat bahan pembelajaran atau materi
setelah mempelajarinya (Iskandarwassid,
2008: 171).
Kriteria Bahan Pembelajaran
Kriteria pemilihan bahan pembelajaran
sastra menurut Rahmanto (2005: 27) yaitu;
1. Bahasa, pemilihan bahan pembelajaran
dengan memperhitungkan kosa kata yang
baru, memperhatikan segi
ketatabahasaan;
2. Psikologi, memilih bahan pembelajaran
harus sesuai dengan tahap-tahap
perkembangan psikologis siswa;
3. Latar belakang, memilih bahan
pembelajaran dengan menggunakan
prinsip mengutamakan karya-karya sastra
yang latar ceritanya dikenal oleh siswa.
Hakikat Model Pembelajaran
Menurut Suprijono (2013: 46) model
pembelajaran ialah pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan
Universitas WIralodra Indramayu 32
Vol.IX, No.2 –Mei 2017
pembelajaran di kelas maupun tutorial.
Melalui model pembelajaran guru dapat
membantu peserta didik mendapatkan
informasi, ide, ketrampilan, dan cara berfikir.
Model pembelajaran cenderung preskriptif,
dan relatif sulit dibedakan dengan strategi,
metode atau prosedur pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif, yang berarti data dan hasil
analisisnya berbentuk deskriptif kualitatif.
Datanya tidak berupa angka-angka atau
koefisien tentang penghubung antar variabel.
Menurut Arikunto (2010:3) bahwa penelitian
deskriptif adalah penelitian yang
dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,
kondisi atau hal lain-lain yang hasilnya
dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.
Sesuai dengan pendapat tersebut,
penelitian ini memfokuskan penganalisisan
pada salah satu jenis karya sastra yakni
cerpen. Metode ini dipilih untuk
mendeskripsikan data, ungkapan pernyataan,
kata-kata tertulis, wacana yang mempunyai
makana, dan tindakan para tokoh dalam
cerpen. Data tersebut harus dikumpulkan
untuk memberikan jawaban terhadap
masalah yang dikaji. Data dalam penelitian
ini adalah kata, kalimat, dan ungkapan dalam
setiap kumpulan cerpen Mata Yang Enak
Dipandang karya Ahmad Tohari yang
mengandung nilai sosial dan pengorbanan
tokoh utamanya.
Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian yang
penulis gunakan adalah kumpulan cerpen
Mata Yang Enak Dipandang karya Ahmad
Tohari, diterbitkan pertama kali oleh penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama anggota
IKAPI, jakarta, 2013, 214 halaman.
Teknik Pengumpulan Data
Selain metode penelitian, dalam suatu
penelitian diperlukan teknik khusus untuk
memudahkan peneliti dalam memeroleh data
penelitiannya yang akurat.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang
digunakan untuk memeroleh data atau
mendapatkan data. Sugiyono (2010: 35-36)
menjelaskan bahwa: Dalam penelitian
kualitatif, yang menjadi instrumen adalah
peneliti itu sendiri. Posisi peneliti dalam
penelitian kualitatif sebagai human
instrument, berfungsi menetapkan fokus
penelitian, memilih informan sebagai sumber
data, melakukan pengumpulan data, menilai
kualitas data, analisis data, menafsirkan data
dan membuat kesimpulan atas temuannya.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang
dinamakan instrumen penelitian adalah alat
atau data yang digunakan untuk melakukan
penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Nilai-nilai sosial yang ada dalam
Kumpulan Cerpen “Mata Yang Enak
Dipandang” ini yaitu;
a. Nilai material (berguna untuk
jasmani manusia).
Yang terdapat nilai material yaitu
cerpen “Mata Yang Enak
Dipandang”, “Penipu Keempat”, dan
“Sayur Bleketupuk”, “Daruan”.
Dalam cerpen “Mata Yang Enak
Dipandang” diceritakan tokoh Mirta yang
tidak bisa melihat. Karena demi
menyambung kebutuhan hidupnya, Mirta
menjadi seorang pengemis di tempat-tempat
yang ramai, dalam aktivitas mengemisnya
Mirta di temani oleh Tarsa. Tarsa sebagai
petunjuk jalan, tetapi Tarsa selalu menuntut
imbalan setiap kali membantu Mirta. Dari
hasil mengemisnya itu Mirta dapat
memenuhi kebutuhan jasmaninya, begitupun
dengan Tarsa dia dapat memenuhi kebutuhan
jasmaninya dari hasil imbalan pemberian
Mirta.
“Tapi uangmu sudah habis dan kita
belum makan, kamu juga belum kasih
aku upah!”
“Ya perolehan kali ini memang sangat
sedikit.”
WACANA DIDAKTIKA
33 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
“Itu salahmu. Kukira kamu tolol, tak
pandai mengemis.”(2013: 13).
b. Nilai vital (berguna untuk aktivitas
manusia).
Nilai vital terdapat dalam cerpen
“Harta Gantungan”. Yang
menceritakan aktivitas atau kegiatan
tokoh Kang Nurya yang ke
hidupannya selalu dengan kerbaunya.
Walau di dera penyakit ganas, ia tetap
tidak mau menjual seekor kerbau
yang jadi harta satu-satunya itu untuk
biaya berobat. Ia bersikeras
kerbaunya itu adalah harta
gantungannya.
Hari-hari Kang Nurya adalah
bersama binatang itu. Karena
keakraban itu bau kerbau adalah bau
Kang Nurya juga jadilah lelaki tua itu
dipanggil dengan sebutan Nurya
kebo.(2013: 134).
c. Nilai kerohanian (berguna untuk
sumber akal, perasaan, dan
keagamaan).
Cerpen-cerpen yang terdapat nilai
kerohanian yaitu cerpen “Warung
Penajem”, “Kang Sarpin Minta
Dikebiri”, “Akhirnya Karsim
Menyebrang Jalan”, “Rusmi Ingin
Pulang’. Cerpen “Warung Penajem”
menceritakan tokoh Jum yang ingin
membuka usaha warung, tetapi
karena persaingan dalam
perdagangan, kemudian Jum
mendatangi dukun untuk penajem
warungnya dan memberikan syarat
yang diberikan dukun tersebut untuk
memberikan kehormatannya. Kartawi
mendengar berita tentang istrinya
yang medatangi dukun dan
memberikan penajem untuk
warungnya itu. Jum menjelaskan
kepada suaminya itu bahwa memeang
benar dia telah mendatangi dukun dan
memberikan kehormatannya, tetapi
Jum menganggap bahwa itu hanya
main-main.
“yang saya berikan ke Pak Kayor
bukan begitu-begitu yang
sesungguhnya. Saya Cuma main-
main, Cuma pura-pura. Tidak
sepenuh hati, kang saya masih eling
begitu yang sebenarnya hanya untuk
kamu. Sungguh kang.” (2013: 59).
Dalam keagamaan menjelaskan
bahwa seorang wanita menyerahkan
kehormatannya hanya kepada
suaminya, tetapi dalam cerpen
“Warung Penajem” ini menceritakan
seorang wanita yang rela
menyerahkan kehormatan ke pada
laki-laki lain, dengan alasan apapun
itu sangat di larang dalam agama dan
berdosa.
2. Analisis Pengorbanan
a. Pengorbanan kepada keluarga
Pengorbanan yang diberikan
akan sangat berharga dan berguna
sekali untuk orang yang mendapat
pertolongan atau pengorbanannya.
Hal ini yang dirasakan oleh tokoh
Mirta dalam cerpen “Mata Yang
Enak Dipandang” Mirta adalah
seorang pengemis yang buta. Dalam
aktivitas mengemisnya Mirta di
temani oleh Tarsa. Tarsa sebagai
petunjuk jalan, tetapi Tarsa selalu
menuntut imbalan setiap kali
membantu Mirta. Apabila
keinginannya tidak di penuhi Tarsa
sering membiarkan atau
menelantarkan Mirta.
“Bila kamu tidak sakit, ayo
bangun. Kamu kere, bukan? Yang
namanya kere harus mengemis
bukan?
“Kali ini akau malas.”
“Tapi uangmu sudah habis dan
kita belum makan, kamu juga
belum kasih aku upah!”
“Ya perolehan kali ini
memang sangat sedikit.”
“Itu salahmu. Kukira kamu tolol,
tak pandai mengemis.”(2013: 13).
Universitas WIralodra Indramayu 34
Vol.IX, No.2 –Mei 2017
Meskipun Tarsa selalu
meminta imbalan kepada Mirta,
tetapi Mirta menganggap Tarsa
sebagai keluarganya sendiri karena
dia selalu menjadi petunjuk jalan
untuk Mirta dalam mengemis Mirta
kerja keras dan tidak mengeluh demi
memenuhi kebutuhan hidupnya dan
berbagi hasil untuk Tarsa.
b. Pengorbanan Kepada Masyrakat
Bisa membantu hidup atau
masalah seseorang menjadi lebih baik
adalah suatu pengorbanan yang
mulia, itu yang di alami Rusmi, dia
rela pergi diusir oleh masyarakat
karena status jandanya itu,
masyarakat berpikir kalau status
Rusmi dapat mengganggu rumah
tangga mereka, Rusmi merasa jika
dia pergi dari desanya itu masalah
yang ada akan hilang dan akan
membaik lagi. Rusmi pun pergi
meninggalkan desanya itu, berharap
pengorbanannya akan berguna dan
masyarakat di desa itu akan lebih
baik lagi.
c. Pengorbanan karena kebenaran
Cerpen yang mengandung
pengorbanan karena kebenaran yaitu
cerpen “Penipu Keempat”.
Pengorbanan itu akan selalu melekat
dan terkenang oleh orang yang
mendapat pengorbanan dan orang-
orang disekelilingnya, yang
mengetahui bentuk pengorbanan itu.
Ini yang di rasakan tokoh pengemis
yang dari Cikokol karena dalam
cerpen “Penipu Keempat” pengemis
ini meminta-minta kepada orang-
orang dengan alasan yang berbeda-
beda. Pengemis ini akan selalu
mengingat pengorbanan tokoh aku,
awalnya pengemis itu datang ke
rumah tokoh aku meminta-minta
dengan alasan ingin pulang ke
Cikokol tetapi tidak mempunyai uang
akhirnya tokoh aku memberikan
uangnya kepada pengemis itu. Pada
saat tokoh aku pergi ke pasar, dia
melihat pengemis yang mengaku dari
Cikokol itu sedang mengemis tetapi
dengan alasan yang berbeda,
pengemis itu sadar kalau dirinya
sudah ketahuan berbohong oleh
tokoh aku, pengemis itu merasa malu
dan langsung meminta maaf ke tokoh
aku, tetapi tokoh aku tidak marah dan
memaafkan pengemis itu.
“Maaf, Pak, saya telah menipu bapak
dan mencoba akan mengulanginya,”
katanya agak gemetar
“Tenanglah, orang Cikokol sejak
semula aku sadar dan mengerti
sampean menipuku.”
“Bapak meminta uang Bapak
kembali?”
“Hus! Yang kuminta adalah
kelanjutan cerita tentang uang yang di
copet orang dan tentang istri sampean
yang baru melahirkan.”
“Ah, Bapak, bisa saja. Bapak tentu
tahu itu cerita akal-akalan saya.”
(2013: 37).
3. Kriteria Bahan Ajar
Berdasarkan analisis dapat
disimpulkan bahwa nilai-nilai
pengorbanan tokoh utama kumpulan
cerpen “Mata Yang Enak Dipandang
“Karya Ahmad Tohari patut dijadikan
teladan siswa SMA, contohnya pada
cerpen “Mata Yang Enak Dipandang”
menceritakan seorang yang tidak bisa
melihat yang rela melakukan
pengorbanan yakni menjadi pengemis
untuk membeli kebutuhan sehari-hari,
dan dapat memberikan manfaat untuk
budi pekerti pembaca.
Hasil analisis pengorbanan tokoh
utama dalam kumpulan cerpen “Mata
Yang Enak Dipandang” Karya Ahmad
Tohari sangat tepat untuk pembelajaran
hidup dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari siswa SMA. Mereka akan
lebih menghargai orang tua, kakak yang
berkorban setulus hati demi kebahagiaan
mereka, istri yang berjuang demi usaha
rumah tangganya. Perjuangan seorang
WACANA DIDAKTIKA
35 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
wanita atau anak yang ingin kembali
pulang.
4. Model Pengajaran
a. Struktur
Langkah awal adalah menyajikan
sebuah masalah yang memancing
perhatian dan kehebohan siswa.
Penyajian masalah tersebut bisa
dilakukan secara verbal, atau mungkin
merupakan pengalaman yang nyata, baik
pengalaman yang benar-benar terjadi
ataupun pengalaman yang direkayasa
oleh guru tersebut.
Tahap Pertama : Menyajikan situasi
rumit (terencana
atau tidak
terencana)
Tahap Kedua : Menjelaskan dan
menguraikan reaksi
terhadap situasi
Tahap Ketiga : Merumuskan tugas
dan mengaturnya
dalam pembelajaran
(definisi masalah,
peran, tugas, dan
lain-lain)
Tahap Keempat : Studi yang mandiri
dan kelompok
Tahap Kelima : Menganalisis
perkembangan
dalam proses
Tahap Keenam : Mendaur Ulang
aktivitas
b. Sistem Sosial
Sistem ini berlandasan proses
demokrasi dan keputusan kelompok,
dengan struktur eksternal yang
rendah. Kebingungan yang diciptakan
haruslah alamiah tidak bisa
dipaksakan, kebingungan, dan
pertanyaan haruslah asli. Yang
merupakan hal utama yang harus
diperhatikan.
c. Peran/Tugas Guru
Guru berperan sebagai fasilitator
yang langsung terlibat dalam proses
kelompok (membantu pembelajaran
dalam merumuskan masalah,
bertindak, dan mengatur kelompok)
serta beberapa kebutuhan penelitian
dalam pengetahuan metode yang
akan digunakan serta berfungsi
sebagai seorang konselor akademik.
Siswa akan bereaksi saat menghadapi
sesuatu keadaan yang
membingungkan serta guru akan
menguji dan memerhatikan kebiasaan
mereka yang tercermin dalam reaksi
yang berbeda-beda. Mereka
menentukan informasi apakah yang
mereka butuhkan untuk mendekati
masalah dalam proses mengumpulkan
data yang relevan. Mereka
mengembangkan hipotesis dan
mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan untuk mengkajinya. Lalu
mengevaluasi hasil yang mereka
dapatkan selanjutnya meneruskan
penelitiannya atau memulai penelitian
baru.
d. Sistem Dukungan
Lingkungan harus mampu merespon
tuntutan pembelajaran yang
bermacam-macam. Guru dan siswa
harus bisa menghimpun apa saja yang
dibutuhkan saat mereka
membutuhkannya.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis
data pada bab 4, peneliti mengemukakan
beberapa simpulan sebagai berikut.
a. Struktur cerpen yang terdapat dalam
buku “Mata Yang Enak Dipandang”
karya Ahmad Tohari ada tema, tokoh,
latar,alur dan amanat.
b. Nilai-nilai yang terdapat pada kumpulan
cerpen “Mata Yang Enak Dipandang”
karya Ahmad Tohari yaitu nilai material,
nilai kerohanian dan nilai vital. Yang
terdapat nilai material yaitu cerpen “Mata
Yang Enak Dipandang”, “Penipu
Keempat”, dan “Sayur Bleketupuk”,
“Daruan”, nilai vital terdapat dalam
cerpen “Harta Gantungan”, cerpen-
cerpen yang terdapat nilai kerohanian
yaitu cerpen “Warung Penajem”, “Kang
Sarpin Minta Dikebiri”, “Akhirnya
Universitas WIralodra Indramayu 36
Vol.IX, No.2 –Mei 2017
Karsim Menyebrang Jalan”, “Rusmi
Ingin Pulang’. Dari nilai-nilai tersebut
kumpulan cerpen “Mata Yang Enak
Dipandang” lebih banyak mengandung
nilai material dan nilai kerohanian.
c. Jenis-jenis pengorbanan tokoh utama
dalam kumpulan cerpen Mata Yang Enak
Dipandang karya Ahmad Tohari yaitu
pengorbanan pada keluarga, pengorbanan
kepada masyarakat, pengorbanan kepada
bangsa dan negara, pengorbanan karena
kebenaran, dan pengorbanan kepada
agama. Tetapi dalam kumpulan cerpen
“Mata Yang Enak Dipandang” ini hanya
terdapat tiga pengorbanan yaitu
pengorbanan kepada keluarga,
pengorbanan kepada masyarakat dan
pengorbanan karena kebenaran. Cerpen-
cerpen yang terdapat pengorbanan
kepada keluarga yaitu cerpen “Mata
Yang Enak Dipandang”, “Warung
Penajem”, “Sayur Bleketupuk”, “Harta
Gantungan”, “Daruan”. Cerpen yang
terkandung pengorbanan kepada
masyarakat yaitu cerpen “Rusmi Ingin
Pulang”, “Akhirnya Karsim Menyebrang
Jalan”. Cerpen-cerpen yang mengandung
pengorbanan karena kebenaran yaitu
cerpen “Penipu Keempat”, “Kang Sarpin
Minta Dikebiri”.
d. Berdasarkan dari berbagai aspek di atas,
maka penulis berasumsi kumpulan
cerpen “Mata Yang Enak Dipandang”
Karya Ahmad Tohari cocok untuk
dijadikan sebagai bahan pembelajaran
sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA)
karena cerpen tersebut sesuai dengan
kriteria bahan pembelajaran sastra.
Model pengajaran yang tepat digunakan
untuk menganalisis cerpen ini adalah model
pengajaran Investigasi Kelompok. Model
pengajaran ini dapat membuat siswa lebih
aktif dan lebih leluasa untuk berinteraksi
dengan temannya karena model pengajaran
ini menggunakan metode diskusi kelompok.
Keterlibatan dengan orang lain akan
membuka kesempatan bagi siswa untuk
memperbaiki pemahaman terhadap materi
yang telah disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandarwassid, Dadang Sunandar. 2008.
Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Rahmanto. 2005. Metode Pengajaran Sastra.
Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan
Kualitatif, Kuantitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Suprijono, Agus.2013. Cooperative
Learning: Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarya: Pustaka
Pelajar
Tohari, Ahmad.2013. Mata Yang Enak
Dipandang. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Bandung: Alfabeta