Post on 23-Jan-2015
description
MUKJIZAT RESEP OBAT RASULULLAH SAW
A. KONSEP & PRINSIP PENGOBATAN NABI
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Swt. Rabb penguasa dan
penggengam alam semseta. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah
kepada manusia agung, uswatun hasanah, pemberi contoh aplikasi wahyu Allah
dalam segala aspek kehidupan, Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw. adalah suri tauladan terbaik bagi kita umat islam
(QS.33:21). Suri tauladan tersebut mencakup semua aspek kehidupan kita,
termasuk dalam memelihara kesehatan atau berobat dan mengobati orang sakit.
Allah Swt berfirman :“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
(QS.33:21).
Jika Allah telah menjamin bahwa rasulullah adalah teladan sempurna hal
itu berarti semua amalan beliau adalah membawa keselamatan, kebaikan dan
ridlo Allah Swt.amalan beliau tersebut tidak terbatas pada maslah-masalah
ibadah maghdhoh saja tetapi mencakup semua aspek kehidupan termasuk juga
kesehatan. Hal itu dikarenakan semua perkataan beliau adalah wahyu Allah Swt
yang menciptakan alam semsesta dan memegang rahasianya (QS.21:45 ; 53:4).
Salah satu contoh di antara sekian banyak hikmah dari amalan beliau di
bidang kesehatan adalah perintah beliau dalam hal makanan. Beliau saw apabila
makan senantiasa mengunyah makanan selembut mungkin. Dalam salah satu
riwayat disebutkan bahwa beliau memerintahkan sahabatnya mengunyah
makanan 33x. Bagi orang awam dan pendek akalnya, hal ini pastilah
menjengkelkan. Tetapi tidak demikian bagi dokter. Mereka mendapati bahwa
makanan yang dimakan dengan lembut akan dapat menghindarkan seseorang
dari penyakit perut. Oleh karenanya para dokter menyarankan kita untuk
mengunyah makanan selama 30 – 45 kali. Apa rahasianya? Tidak lain adalah
bahwa makanan yang kita santap setelah melewati mulut dan kerongkongan
akan turun memasuki lambung.
Di dalam lambung inilah makanan akan dihancurkan supaya aman dicerna
oleh usus halus. Saat makanan memasuki lambung, lambung akan mengeluarkan
asam lambung yang fungsinya adalah menghancurkan makanan juga toksin atau
pathogen-patogen yang masuk bersama makanan. Bila makanan yang masuk ke
lambung terlalu kasar (kurang lembut mengunyahnya) maka lambung akan
mengeluarkan jumlah asalam lambung dan pepsin untuk mengancurkannya.
Akbitanya, asam lambung dan pepsin ini akan berbalik melukai mukosa
lambung yang menyebabkan terjadi peradangan lambung. Inilah penyebab
penyakit maag. Subhanallah, betapa sempurnanya petunjuk Allah yang
disampaikanNya melalui RasululNya.
B. KONSEP PENGOBATAN RASULULLLAH SAW
Dalam Shahih Al-Bukhari diriwayatkan dari Said Bin Jubair, dari Ibnu
Abbas, dari Nabi Sholallahu alaihi wasalam
“Kesembuhan itu ada 3, dengan meminumkan madu (bisyurbata
‘asala), sayatan pisau hijamah (syurthota mihjam), dan dengan besi panas
(kayta naar) dan aku melarang ummatku melakukan pengobatan dengan besi
panas.”
“Gunakanlah dua penyembuh; Al Qur’an dan Madu” (HR. Ath
Thabrani dari Abu Hurairah)
Masih banyak dalail dalil shahih yang menjelaska pengobatan nabawi.
Tetapi dari cuplikan dua hadits tersebut dapat diketahui bahwa Pengobatan yang
dianjurkan oleh Rasulullah Saw adalah : Al Qur’an, madu, al hijamah (sayatan
pisau/bekam), dan kay tetapi rasululullah melarang yang terakhir ini.
1. Pengobatan Dengan Al Qur’an.
Menerut Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya At Thibun
Nabawy bahwa penyakit itu digolongkan 2 jenis yakni menyakit bathin dan
penyakit dhahir (fisik). Penyakit batin adalah penyakit yang bverkaitan dengan
jauhnya batin (hati) seseorang dari Allah Swt. Penyakit ini menyerah unsur ruh
manusia seperti keranjingan, kesurupan dsb. Pengobatan penyakit ini adalah
dengan Al Qur’an (Ibadah, do’a, ruqyah syar’iyah). Sedangkan yang kedua,
adalah penyakit Dhahir (fisik). Penyakit ini obatnya adalah dengan obat-obatan
dokter yang sesuai dengan al Qur’an (pembahasan sebab penyakit dan terapinya
akan dibahas di lain bab dibelakang)
2. Pengobatan Dengan Madu
“Allah Swt berfirman “Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang
bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan
bagi manusia.” (An Nahl:69).
Madu, merupakan makanan juga obat yang dinyatakan oleh Allah Swt
dalam al Qur’an. Oleh karena itu Rasulullah Saw amat gemar menggunakan
madu sebaga makanan maupun sebagai obat-obatan. Bahkan Beliau saw paling
suka meminum madu di pagi hari dengan dicampur air dingin. Hal itu
dimakdsudkan untuk menjaga atau mengobati penyakit usus. (Pembahasan
tenatang pengobtan madu, insya Allah akan dibahas di lain bab). Keunggulam
madu sebagai makanan dan obat dikarenakan ia di hasilkan dari lebah yang
menghisap nectar bunga. Selain madu, rasulullah juga seringan menggunkan
makanan atau tumbuhan sebagai pengobtan seperti : habatus sauda, kurma,
mentimun mesir, susu kambing, dsb. Dari sinilah ada sebagian ulama yang
menafsirkan madu sebagai obat-obatan alamiah.
3. Pengobatan Dengan Al-Hijamah/Berbekam
a. Definisi Berbekam / Al-Hijamah
Dalam bahasa Melayu, hijamah biasa disebut bekam. Di masyarakat
Jawa dan lainnya disebut kop atau cantuk. Di Sumbawa dan sekitarnya
disebut tangkik atau batangkik. Dalam Bahasa Inggris disebut blood cupping
atau blood letting. Dengan bahasa yang lebih ilmiah, cakupan yang lebih luas
dan dengan pendekatan medis, kami menyebutnya Oxidant Drainage Therapy
yang disingkat ODT.
Secara terminologis dapat dipahami, bahwa hijamah adalah:
Pengeluaran “darah kotor” dari dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan
melakukan penyedotan dan penyayatan pada bagian yang dimaksud.
Karena penggunaan istilah “darah kotor” untuk darah hijamah ini dapat
dimaknai lain, misalnya darah haid wanita, maka kami lebih suka
menyebutnya toxin atau racun. Tapi karena cakupan toxin ini terbatas, maka
kami lebih suka menyebutnya oxidant.
Jadi definisi Bekam / hijamah yang lebih luas ialah metode pengobatan
dengan penyedotan kulit di bagian-bagian tertentu untuk mengeluarkan racun,
toxin dan oxidant dalam tubuh melalui torehan tipis pada pembuluh darah
perifer di kapiler pada lapisan epidermis.
Al Hijamah disebut juga kop, bekam, cantuk, besungu, cupping terapi
(terapi gelas), blood letting.
Hijamah ada dua macam :
1. Hijamah Jaffah (bekam kering), hijamah hanya berupa cupping
(penyedotan), yang prinsip kerjanya mengeluarkan angin dari tubuh.
Bekam Kering dibagi 2 macam : a. Bekam tarik b. Bekam luncur c.
Bekam magnit
2. Hijamah Damawiyyah (bekam basah), hijamah dengan cara
mengeluarkan darah dari kulit yang sudah dicupping (disedot)
sebelumnya. Rasulullah hanya mengenal cara yag kedua dan tidak
mengenal cara pertama, dan cara mengeluarkan darah ialah dengan
Syarthoh (sayatan).
b. Beberapa Hadits Tentang Berbekam / Al-Hijamah
1. Termuat di dalam Shahih Al-Bukhari, dari Ibnu Abbas, dari Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam; beliau bersabda: “Kesembuhan itu ada
dalam tiga hal: sayatan hijamah (bekam), minum madu, dan sundutan
dengan api. Tetapi aku melarang ummatku melakukan sundutan”
2. “Sesungguhnya cara pengobatan kalian ang paling ideal adalah
hijamah dan menggunakan al qusthul bahri”. (Muttafaq alaihi).
3. Termuat dalam Sunan Ibnu Majah, dari Katsir Ibnu Salim, dia
berkata: Aku mendengar Anas Ibnu Malik mengatakan: Telah
bersabda Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam: “Aku tidak melewati
malaikat pada malam Isro’ Mi’roj, kecuali mereka mengatakan:
“Wahai Muhammad, perintahkanlah kepada ummatmu untuk
berbekam” .
4. “Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah hijamah”. (HR.
Ibnu Majah & At Tirmidzi).
c. Waktu Utama Untuk Melakukan Berbekam / Al-Hijamah
Waktu yang paling ideal untuk melakukan hijamah adalah :
Siklus jam-an : rentang ± 2 jam sesudah makan
Siklus harian : antara jam 8.00 – 10.00 atau jam 13.00 – 15.00
SIklus mingguan : Senin, Selasa dan Kamis.
Siklus Bulanan : setiap tanggal 17, 19, 21 dari bulan Qomariyah.
Tahunan : Bulan Sya’ban, untuk pengobatan preventif agar dibulan
Ramadhan tubuh bugar dan dapat menyelesaikan berbagai aktifitas
ibadah dengan sempurna di bulan yang penuh berkah.
Dari Abbdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu, beliau berkata, beliau
berkata, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: “Waktu yang paling
baik bagi kalian untuk melakukan hijamah ialah pada tanggal 17, 19, dan 21
(dari bulan Qomariyah)”. (Shahih Sunan At Tirmidzi).
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: “Hijamah sebelum
makan pagi adalah paling ideal. Hijamah itu dapat menambah kecerdasan
akal, menambah kekuatan hafalan orang-orang yang menghafal, siapa yang
hendak melakukan pengobatan dengan hjamah, hendaklah dia melakukannya
pada hari Kamis, atas nama Allah, Hindarilah hijamah pada hari Jum’at, hari
Sabtu dan hari Ahad. Lakukanlah hijamah pada hari Senin dan Selasa.
Hindari hijamah pada hari Rabu, karena itu merupakan hari ketika Ayyub di
timpa bala’. Penyakit lepra dan kusta tidak muncul melainkan pada hari rabu
atau malam rabu”. (Shahih Sunan Ibnu Majah, Al AlBany, 2/261).
Al Khallal berkata, Aku diberitahu oleh Ismah bin Isham, dia berkata,
aku diberi tahu Hambal, dia berkata: “Abu Abdullah Ahmad bin Hambal
biasa melakukan hijamah kapanpun ketika darah bergejolak (tidak normal),
dan kapanpun waktunya”, (Ath Thibb An Nabawy, Ibnu Qayyim Al Jauziyah,
hal. 59).
Termuat di dalam Atsar bahwa berbekam yang dilaksanakan pada
waktu perut kosong (rentang ± 3 jam sesudah makan) merupakan pengobatan,
pada waktu perut kenyang merupakan penyakit.
Pengarang Al-Qanun, Ibnu Sina berkata: “Dianjurkan untuk tidak
berbekam pada awal bulan, karena darah belum bergerak dan bergejolak.
Juga tidak diakhir bulan karena darah telah berkurang. Melainkan pada
pertengahan bulan di mana darah benar-benar telah bergejolak dan banyak
karena banyaknya sinar rembulan”.
Secara ilmiah dan medis, jika waktu-waktu yang ditetapkan oleh para
ulama itu merupakan waktu yang paling baik dan paling tepat untuk
melakukan hijamah, karena saat itulah darah sedang tidak normal, maka
waktu datangnya sakit adalah merupakan waktu yang paling tepat dan efektif,
karena saat itulah darah sedang tidak normal.
d. Laki-laki Membekam Wanita Atau Sebaliknya
Ibnu Baththal berkata, “Pengobatan dengan hijamah terhadap wanita
hanya boleh dilakukan mahramnya, atau oleh para wanita yang memang
dapat melakukannya, sebab tempat yang akan diobati tidak boleh disentuh
oleh lain mahram”.
Jadi, Hijamah terhadap wanita harus dilakukan oleh ahli hijamah
wanita, hijamah terhadap laki-laki harus dilakukan oleh ahli hijamah laki-laki
pula. Kalaulah harus dilakukan secara bersilang (karena mendesak, darurat)
maka mahram harus menyertainya.
e. Penyakit Yang Dapat Disembuhkan Dengan Berbekam / Al-Hijamah
Insya Allah semua penyakit dapat disembuhkan dengan hijamah, sesuai
dengan pernyataan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, hijamah merupakan cara
pengobatan & penyembuhan yang paling ideal. Menurut kajian medis modern
hijamah dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, karena sel-sel darah putih
tidak ikut keluar dari tubuh dan hanya sel-sel darah merah yang keluar.
Adapun beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan hijamah
berdasarkan penelitian ilmiah dan praktik langsung, yaitu :
o Sakit kepala
o Masuk angin
o Migraine
o Lumpuh setengah badan (hemiplegia)
o Pendarahan pada otak
o Encok (sciatica)
o Sakit gigi, telinga, mata, hidung
o Varices
o Reumatik
o Sakit tulang punggung
o Wasir
o Elephantiasis (kaki gajah)
o Haid tidak teratur
o Tumor
o Sakit tenggorokkan
o Sesak napas
o Alergi; gatal-gatal, asma, bronchitis
o Benjol-benjol di lengan dan paha
o Dada berdebar-debar
o Buang air kecil tanpa terkontrol
o Sakit liver dan limpa
o Kanker
o Sembelit, lambung & pencernaan
o Bisul
o Asam Urat
o Kolesterol
o Impotensi
o Penyumbatan pembuluh darah
o Darah tinggi
o Pundak pegal-pegal & kaku
o Kaki & tangan kesemutan
f. Beberapa Tikik Berbekam / Al-Hijamah
Dari Ibnu Abbas dia berkata: “Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
berbekam pada kepalanya yang sering pusing-pusing…. (HR. Bukhari)
Termuat di dalam Ash-Shahih, bahwa “beliau berbekam pada
kepalanya ketika dalam keadaan ihram, untuk menghilangkan pening yang
ada di kepalanya.”
Abu Na’im menyebutkan di dalam kitabnya Ath-Thibbun Nabawi,
sebuah hadits marfu’: “Lakukanlah olehmu berbekam pada rongga kuduk,
karena menyembuhkan lima penyakit”, salah satu diantaranya adalah lepra.
Di dalam hadits lain termuat: “Lakukanlah olehmu berbekam pada
rongga kuduk, karena menyembuhkan tujuh puluh dua penyakit”. Segolongan
dari mereka menganggapnya baik dan mengatakan bahwa hal itu bermanfaat
terhadap exophthalmos, yaitu penonjolan bola mata, kelebatan alis, dan
kelebatan bulu mata, disamping bermanfaat pula terhadap kotoran kelopak
mata.
Termuat di dalam Sunan Abu Daud, dari Hadits Jabir, bahwa Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam berbekam pada pinggul beliau untuk
menghilangkan kelesuan.
C. PRINSIP-PRINSIP PENGOBATAN RASULULLAH SAW.
1. Keyakinan Bahwa Allah SWT., Sebagai Maha Penyembuh
Bila memperhatikan pengobatan modern sekarang sungguh banyak
yang bertolak belakang dengan prinsip pengobatan Rasulullah Saw. Manusia
sekarang banyak beranggapan bahwa obat bisa menyembuhkan penyakit.
Keyakinan ini adalah keyakinan yang batil bahkan bisa menjurus kepada
syirik. Seorang ulama dari Malaysia H Ismail bin Ahmad mengungkapkan
bahwa rata-rata pasien muslim yang berobat ke rumah sakit, setelah sembuh
sakitnya mereka semakin jauh dari Allah Swt dikarenakan mereka memiliki
keyakinan yang salah bahwa yang menyembuhkan mereka adalah obat
disamping obat-obatn tersebut tidak bisa dipastikan kehalalannya.
Sebaliknya, Reasulullah mengajarkan bahwa Allah Swt adalah Dzat
Yang Maha Penyembuh. Allah berfirman, “Dan apabila aku sakit, maka
Dialah yang menyembuhkan aku.” (Asy Syu’ara:80). Keyakinan ini akan
membantu pasien untuk tenang dan dekat kepada Allah yang pada akhirnya
akan mempercepat proses kesembuhannya. Itulah sebabnya Rasulullah saw
selalu mengajarkan orang yang sakit untuk berdoa kepada Allah Swt. Salah
satu doa’ yang matsur adalah do’anya Nabi Yunus : Laa illaha illa anta
subhanaka inni kuntu minal dhalimiin atau doa sebagai berikut :
“Allahumma rabbannaasi adhibil ba’sa wasyfi antas syaafii laa
syifaa’a illaa syifaauka syifaan laa yughaadiru saqma” Ya Allah, Rabb
pemelihara manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah,,
Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan melainkan
kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sedikitpun
penyakit” (HR Bukhari)
2. Menggunakan Obat Halalan Thayyiba
Prinsip pengobatan dalam Islam yang diajarkan Rasulullah yang kedua
adalah Bahwa obat yang dikomsumsi harus halal dan baik. Allah Swt yang
menurunkan penyakit, maka dialah yang menyembuhkan. Bila kita
menginginkan kesembuhan dari Allah Swt maka media ikhtiar (penggunaan
obat) kita haruslah media yang diridhoiNya. Allah melarang kita memasukan
barang yang haram dan merusak ke dalam tubuh kita. Allah berfirman:
"Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah
telah rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman
kepadanya " (QS.Al-Maidah: 88)
“…dan janganlah kamu mencampakkan dirimu dalam kebinasaan..”
(QS.2:195)
Rasulullah Saw bersabda : "Setiap daging (jaringan tubuh) yang
tumbuh dari makanan haram, maka api nerakalah baginya." (HR At-
Tirmidzi)
“Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obatnya, dan
menjadikan setiap penyakit pasti ada obatnya. Maka berobatlah kalian, tapi
jangan dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud)
Pengunaan obat yang halal disamping mendatangkan ridlo Allah adalah
agar supaya badan tetap sehat. Ibnu Qayim menyatakan bahwa setiap yang
haram bukanlah obat. Karena setiap yang haram tidaklah menyembuhkan
melainkan akan mendatangkan penyakit baru yakni penyakit hati.
3. Tidak Menimbulkan Mudlarat
Prinsip pengobatan dala Islam yang ketiga adalah dalam menerapi
pasien atau mengkonsumsi obat hendaklah diperhatikan kemudhoratan obat.
Seorang dokter muslim akan selalu mempertimbangkan penggunaan obat
kepada pasiennya. Untuk penyakit sederhana obatnya adalah obat sederhana
(dengan makanan/obat alamiah). Tidak boleh memberikan pasien dengan obat
kompleks (obat kimia) sebelum menggunakan obat sederhana dikarenakan
obat kompleks bisa memiliki sifat merusak tubuh pasien.
4. Pengobatan Tidak Bersifat TBC (Tahayul, Bid’ah & Khurafat)
Pengobatan yang disyariatkan dalam Islam adalah Pengobatan yang
bisa diteliti secara ilmiah. Pengobatan dalam Islam tidak boleh berbau syirik
(pergi ke dukun, kuburan, dsb). Allah sendiri selalu memberikan
pertolongannya (obat) melalui pengetahuan sebab suatu penyakit.
5. Selalu Mencari Yang Lebih Baik (Ikhtiar dan Tawakal)
Islam mengajarkan bahwa dalam berobat hendaklak mencari obat atau
dokter yang lebih baik. Dalam etika kedokteran Islam diajarkan bila ada 2
obat yang kualitasnya sama maka pertimbangan kedua yang harus diambil
adalah yang lebih efektif dan tidak memiliki efek rusak bagi pasien. Itulah
sebabnya rasulullah menganjurkan kita untuk berobat pada ahlinya. Sabda
beliau,
Abu Dawud, An Nasai dan Ibnu Majah meriwayatkan dari hadits ‘Amr
Ibnu Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya; katanya: Telah berkata Rasulullah
saw: “Barang siapa yang melakukan pengobatan, sedang pengobatannya
tidak dikenal sebelum itu, maka dia bertanggung jawab (atas perbuatannya)”
D. SUMBER-SUMBER PENGOBATAN RASULULLAH SAW.
Dalam Shahih Al-Bukhari diriwayatkan dari Said Bin Jubair, dari Ibnu
Abbas, dari Nabi Sholallahu alaihi wasalam “Kesembuhan itu ada 3, dengan
meminumkan madu (bisyurbata ‘asala), sayatan pisau hijamah (syurthota
mihjam), dan dengan besi panas (kayta naar) dan aku melarang ummatku
melakukan pengobatan dengan besi panas.”
“Gunakanlah dua penyembuh; Al Qur’an dan Madu” (HR. Ath
Thabrani dari Abu Hurairah)
Dari aparan hadits-hadits di atas dapat kita ketahui bahwa sumber
pengobatan rasulullah Saw adalah :
1. Al Qur’an
2. Madu (Obat Alamiah), atau
3. Gabungan Al Qur’an dan obat alamiah.
Tiga sumber pengobatan inilah yang utama dan mulia menurut Ibnul
Qayim. Beliau mengatakan bahwa cirri pengobatan dalam Islam adalah
pengunaan Al Qur’an dan dengan bahan alamiah. Sementara pengobatan
alopatik (kimia) tidaklah dikenal dalam pengobatan islam. Pengobatan ini
munculnya dari orang-orang romawi yang digali dg prinsip sillogisme atas
pendapat Aristoteles, dan Socrates. Sedangkan pengobatan islam digali atas
dasar wahyu. Dengan demikian megikuti wahyu itu lebih pasti dan lebih selamat
dari pada mengikuti pendapat manusia.
Kebenaran tentang kebaikan/keungulan obat alamiah dibandingkan dengan
obat alopatik (kimia) telah ditemukan oleh para ahli medis belakangan ini. Di
dalam Convention of Medical Heretic, Robert S. Mendelson, berkata bahwa
hampir 100% antibiotik yg diberikan tidak perlu. Antibiotik hanya boleh
diberikan 3-4 kali dalam hidup. Dalam buku Bad Treatment Bad Doctor :
penggunaan antibiotik untuk salesme biasa secara berlebihan, mengakibatkan
tubuh semakin lemah dan bakteria makin kuat. Penyakit semakin sukar dirawat,
yang berarti risiko maut semakin besar.
Berikut ini adalah table perbedaan anatara obat alamiah vs obat alopatik :
Pengobatan Konvensional/alopati; Pengobatan Herba/Homeopati
1. Berasa dari Barat
2. Fizikal
3. Mengobati gejala penyakit
(Symptomatic Treatment)
4. Membunuh kuman penyakit
5. Memiliki kesan yang lebih
cepat
6. Terjadi Efek Samping
7. Mengandungi Kimia
Anorganik dan Sintetis
Berasal Dari Timur
Fizikal & Ruhani
Mengobati Punca/Causa
Penyakit
Meningkatkan Imunitas Tubuh
Memiliki Kesan
lambat/bertahap
Tidak ada efek samping
Materi alami: Mengandung
nutrisi makanan, vitamin dan
mineral organik
E. KAIDAH PENGOBATAN THIBBUN NABAWY
1. Menjaga kesehatan
Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak
hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” (QS 2:184)
Allah SWT mengizinkan berbuka puasa bagi orang yang sakit karena
alsan penyakit dan membolehkan orang yang bepergian untuk berbuka dalam
rangka memelihara kesehatan dan kekuatannya selam perjalanan.
2. Menghindari pantangan dari peyakit (Pencegahan)
« Dan jika kamu sakitatau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh
air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih) » (QS. 5 :6)
Allah SWT membolehkan orang yang sakit mengganti pemakaian air
dengan debu untuk mencegah jasadnya dari infeksi yang mengganggunya,
sehingga dia dapat dicegah dari segala faktor yang menggangunya baik dari
dalam maupun dari luar.
3. Menolak atau membuang bahan yang basi (beracun) atau penyakit.
“Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya
(lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau
bersedekah atau berkorban.” (QS. 2: 196)
Allah SWT membolehkan orang yang ikhram, yang dikepalanya ada
yang gangguan atau sakit seperti kutu, gatal, tau yang lainnya, untuk
mencukur rambutnya untuk menolak/ menghilangkan materi yang
menimbulkan gangguan di kepala.
F. KHASIAT OBAT TRADISIONAL RASULULLAH SAW.
1. Khasiat Buah Delima
a. Hakikat Buah Delima
“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang
tidak berjunjung, pohon kurma. Tanaman-tanaman yang bermacam-macam
buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak
sama (rasanya). Makanlah dari buahnya yang bermacam-macam itu bila dia
berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan
dikeluarkan zakatnya);dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya,
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (al-An’aam [6]:
141)
Delima, sejenis buah lain yang disebutkan di dalam Al-Qur`an,
mengandung potassium yang besar volumenya, selain dari mineral-mineral
lain seperti fosfor, kalsium, besi, dan sodium, dan vitaman-vitamin A, B1,
B2, B3, dan C. Bereaksi bersama sodium, potassium mengatur ekuilibrium air
tubuh dan menjaga detak jantung agar tetap normal. Dengan memelihara
keseimbangan kadar potassium-sodium, buah ini juga menunjang kepekaan
saraf dan otot agar berfungsi secara teratur, mencegah edema, dan
mengurangi kadar gula yang beredar di dalam darah. Delima menghilangkan
rasa letih otot dan memungkinkannya bergerak dengan mudah,22 dan juga
menguatkan jantung. 23
Tanaman Berkhasiat
Berbagai jurnal kesehatan menyebutkan, sari buah delima bisa menjaga
kesehatan jantung dan dapat mencegah/mengobati penyakit kanker (lihat pula
Jus yang Menyehatkan).
Selain biji, bagian yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan
tradisional antara kulit batang dan kulit akar, serta daun. Kulit akar dan kulit
batangnya mengandung alkaloid peliterin, sebuah senyawa aktif untuk
mengobati penyakit cacing dan diare.
Tumbukan buah dan seduhannya juga berguna untuk menghentikan
mencret atau disentri. Sementara air rebusan bunganya bisa dijadikan obat
alternatif untuk meredakan sakit gigi.
Kulit akar, kulit batang, serta kulit buahnya juga mengandung zat
penyamak (tanin), yang berkhasiat untuk mengecilkan pori-pori, antiseptik
dan hemostatik (obat keputihan). Kadar tanin tertinggi terdapat pada kulit
akar (28 %), sedangkan kulit buah yang kering mengandung 26 persen tanin.
Bahkan, menurut Anorital dan Yuningprapti (1995), kulit buah delima
termasuk golongan slightly toxic serta memiliki daya anti-bakteri terhadap
Salmonella typhi: penyebab penyakit tipus. Nah, mengapa kita tidak segera
membudidayakannya? (Sriyati-32)
DELIMA — Di Irak dan Iran, jus delima yang dibuat kumur terlebih
dahulu sebelum diminum membantu membersihkan mulut dan gigi, serta
mencegah infeksi sehingga membantu menghilangkan bau mulut yang tidak
sedap. Memakan dengan perlahan-lahan buah delima dan mengeluarkan
bijinya dapat menjernihkan suara yang serak dan menghindari kekeringan
tenggorokan. Manfaat lainnya, kandungan zat tannin dalam buah delima
dapat membius cacing gelang, cacing kremi dan cacing pita dalam usus
sehingga mereka dapat dikeluarkan melalui air besar. Cara ini sudah biasa
digunakan oleh penduduk Mesir dan Vietnam.
b. Manfaat Daun Delima
Bagi Anda yang sering mengalami gangguan pada pencernaan,
misalnya perut sering kembung, mual dan sering terasa perih. Anda dapat
menyembuhkannya dengan minum air seduhan daun delima. Caranya sebagai
berikut : ambil 5 helai daun delima, cuci kemudian di iris halus. Sedu irisan
daun delima tersebut dengan iar mendidih kira-kira setengah gelas. Biarkan
sampai 5 menit, minum air seduhan tersebut hangat-hangat, selama 5 hari
berturut-turut. Insya Allah pencernaan Anda akan sehat kembali.
c. Rahasia Penciptaan Buah Kurma
Di dalam al Quran, terakam indah firman Allah yang bermaksud, ” Di
dalam kedua- duanya (syurga) juga terdapat buah- buahan serta pohon kurma
dan delima”. [Surah al Rahman ayat 68]. Allah menyebut buah delima
(rumman) sebanyak 3 kali di dalam ayatNya untuk menunjukkan betapa
hebatnya penciptaan Allah itu dan ia juga disebut sebagai buahan daripada
syurga. Mengapa begitu sekali pengiktirafan Allah terhadap buah delima
sebagai anugerah kepada makhlukNya di muka bumi? Apakah keistimewaan
di sebalik sebiji buah delima?
Jika ditinjau, delima yang berasal dari negara Iran dikenali sebagai
Pinica granatum dalam istilah botani juga didapati di India, Afghanistan dan
Syria. Pada zaman Nabi Musa as lagi, buah delima yang bermutu sudah
ditanam di Palestin dan Lebanon. Buah delima menjadi simbol kesuburan
bagi perkahwinan masyarakat di Timur Tengah. Manakala dalam agama
Kristian, buah delima menjadi simbol kebangkitan semula dan kehidupan
yang kekal serta dalam agama Buddha, buah delima dikatakan buah yang
berkat selain daripada buah limau dan pic. Di China pula, buah delima
menjadi satu simbol kesuburan, rezeki yang melimpah ruah, keturunan yang
ramai dan masa depan yang diberkati. Namun, dalam Islam, buah delima
merupakan salah satu buah yang terdapat di dalam syurga yang dikurniakan
Allah sebagai rezeki yang boleh dinikmati oleh umat manusia yang
menunjukkan tanda- tanda kekuasaanNya sebagaimana yang termaktub dalam
firmanNya di dalam surah al An’am ayat 99 dan ayat 141.
Al Ghazali mengajak manusia agar merenung tentang penciptaan buah
delima sebagai tanda kehebatan Allah di mana ia terbentuk seperti kantung-
kantung kecil yang segar, dengan bahagian bawahnya besar dan bahagian
atasnya tipisyang kelihatan seperti bukit.Kemasan yang tersusun rapi biji
buah tersebut seakan disusun oleh manusia serta dibalut dengan kulit yang
tipis seperti tenunan halus dan akhirnya ia dibalut dengan kulit yang tebal
mengelilingi buah delima tersebut. Hikmah penciptaan buah delima dengan
percaturan yang sebegitu rupa mempunyai nilai kehebatan tersendiri.
Seandainya ia tidak dilapisi dengan lapisan yang halus itu, sudah tentu sari
makanan tidak dapat sampai kepada biji buah delima tersebut. Dengan
mendapat sari makanan itulah, buah delima mempunyai rasa manis tetapi
akarnya sendiri mempunyai rasa yang amat pahit.. Lapisan yang membahagi
ruang biji buah delima berfungsi untuk memelihara buahnya dan seluruh biji
buah tersebut dilitupi dengan kulit yang keras tetapi rasanya agak pahit adalah
untuk menjaganya bebas daripada segala hama. Sorotan tentang kejadian ini
menunjukkan kepada kita betapa setiap kejadian yang Allah ciptakan
mempunyai keistimewaan tersendiri.
Dari sudut pemakanan, buah delima amat kaya dengan sodium dan
mengandungi unsur- unsur nutrien seperti riboflavin, tiamin, niasin, vitamin
C, kalsium dan fosforus. Manakala zat protein dan lemak hanyalah sedikit
sahaja terkandung di dalamnya. Oleh sebab ia mempunyai nilai pemakanan
yang baik, buah delima juga disarankan dimakan dalam mengimbangi
pemakanan sempurna dari kelas buah- buahan.
Ternyata buah delima mempunyai banyak manfaat untuk manusia sama
ada sebagai buah- buahan mahupun dijadikan sebagai ubat penawar. Menurut
Ibn Qayyim Al Jauziyah, buah delima bersifat panas dan lembap, oleh sebab
itu ia amat baik untuk menguatkan perut, tekak, dada dan paru- paru keranaia
akan melegakan batuk. Sepertimana sabda daripada Nami Muhammad SAW
daripada Ali dan Abu Nu’aim yang bermaksud: “Buah delima dan kulitnya
dapat menguatkan perut untuk penghadaman”. Jus buah delima dapat
memberikan zat kepada tubuh badan serta menyegarkan badan dan ia dapat
dihadam dengan cepat kerana sifatnya yang ringan dan akan mengeluarkan
haba bersama dengan angin di dalam perut. Oleh sebab itu buah delima tidak
disarankan kepada mereka yang menghidap demam. Ia juga bertindak sebagai
penawar yang baik untuk cirit birit, anemia, tekanan darah tinggi dan atritis.
Di samping itu, buah delima dapat menguatkan jantung dan membantu
dalam fungsi saraf dan otot. Oleh kerana itulah, ia mampu menghilangkan
rasa keletihan. Di dalam perubatan homeopati pula, buah delima disarankan
untuk mengubat cirit birit, sakit telinga dan kurang lawas penghadaman.
Tidak dapat dinafikan bahawa terdapat bukti yang menyatakan
bahagian pokok delima banyak kegunaan dan faedahnya. Dan ini telah diakui
dalam perubatan melayu seperti ramuan jamu daripada pokok delima sebagai
ubat cacing. Ramuan ini sebenarnya sudah lama diamalkan oleh masyarakat
tradisional melayu. Cuma yang mungkin, ilmu perubatan Melayu tradisional
ini tidak terus diamalkan dan tidak langsung sampai kepada generasi baru
sekarang dan ia seolah- olah dibiarkan begitu sahaja. Bahagian kulit buah
delima pula mengandungi sejenis alkaloid yang boleh mengawal beberapa
cenis cacing seperti cacing pita yang mendiami perut manusia. Rasanya yang
pahit tidak sesuai untuk dimakan tidak seperti bijinya yang manis, tetapi
manfaat daripada rasa pahit tersebut ialah dapat menghapuskan cacing pita
dalam perut manusia. Kulitnya yang tebal pula bertanggungjawab melindungi
buah delima supaya dapat disimpan dengan mutu yang baik. Jika diselusuri
faedah dan kepentingan kulit serta batang buah delima, ia dapat digunakan
untuk melembut dan menguningkan kulit lembu dan kambing dalam industri
barangan kulit di Morocco dan Syria. Ini kerana kulitnya mengandungi
punicotannic acid yang agak tinggi iaitu sebanyak 22%. Manakala bunga
buah delima pula mempunyai nilai yang amat tinggi dalam tujuan perubatan
kerana ia dapat mengubati pelbagai jenis penyakit.
Justeru, kemanfaatan buah delima tidak dapat disangkal lagi kerana ia
bukanlah hanya sekadar sebiji buah yang mengandungi banyak khasiat untuk
dimakan tetapi keseluruhan penciptaan pokok buah delima memberi manfaat
kepada umat manusia. Sekaligus ia menggambarkan kepada kita, betapa
hebatnya kuasa Allah. Renungkanlah dan perhatikanlah, bagaimana dahan
tempat buah delima tergantung yang diciptakanNya dengan rapi dan kuat
serta tidak gugur buahnya sebelum sampai waktunya. Ini menunjukkan
betapa setiap kejadian yang Allah cipta mempunyai rahsia dan keistimewaan
tersendiri agar manusia mendapat manfaat dan menilai kurniaan tersebut.
d. Delima (Punica granatum L.), Menghadang Infeksi HIV
“Apa sih enaknya buah delima? Buah kok isinya biji semua.” Pernah
mendengar komentar begitu? Biasanya nada sumbang terhadap delima
dilontrakan oleh mereka yang tak mau repot. Banyak juga yang enggan
memakan delima karena bingung cara memakannya.
Buah delima memang unik. Bila buah yang berbentuk buni ini dibelah
dua, akan terlihat tumpukan biji yang berdempetan satu sama lain. lalu
dimana daging buahnya? Daging buah delima menempel pada biji,
menyerupai selaput pembungkus biji, menyerupai selaput pembungkus biji.
Rasanya asam-asam manis, segar di lidah.
Untuk mendapatkan daging buahnya, keseluruhan biji harus turut
dikulum. Persis memakan buah markisah. Bedanya markisah biasa ditelan
bersama bijinya, buah delima tidak demikian. Umumnya bagian biji tidak ikut
dimakan karena keras dan bila tergigit menimbulkan rasa baru yang membuat
daging buah delima tak seenak dan sesegar semula.
e. Khasiat tak ternilai
Tak salah pepatah mengatakan berakit-rakit ke hulu berenang-renang
ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Jika mau sedikit
repot memakan buah delima, Anda akan menuai manfaat yang tak ternilai
harganya. Buah delima menyimpan khasiat bagi kesehatan, suatu anugerah
yang tak bisa dinilai dengan uang.
Daging buah delima berkhasiat sebagai penyejuk dan dapat digumakan
mengobati sariawan, suara serak, sakit di tenggorokan, cacingan, perut
kembung, rematik, sering buang air kecil, menurunkan tekanan darah tinggi,
bahkan menurunkan berat badan. Biji delima yang sering dibuang juga
menyimpan khasiat antara lain dapat menurunkan demam dan
menyembuhkan batuk.
f. Menghadang kerja virus
Rupanya khasiat delima tak hanya terpendam pada daging buah dan
biji. Sejumlah penelitian membuktikan kulit kayu, kulit akar, kulit buah, dan
bunga delima juga potensial mengobati penyakit.
Contohnya bunga delima, dapat mengobati radang gusi dan bronkitis.
Begitu dengan bagian kulit buah yang oleh masyarakat Cina disebut shi liu pi,
merupakan obat alami mengatasi radang tenggorokan, radang telinga,
keputihan dan perdarahan.
Contohnya bunga delima ini kini menjadi perhatian para ilmuwan
kedokteran karena berpotensi mengendalikan penyebaran infeksi di dalam
tubuh, termasuk infeksi karena virus HIV penyebab penyakit AIDS. Jadi,
masih tidak tertarik mencoba delima? Pengobatan tradisional dengan delima
Sering buang air kecil
Sediakan 1 buah delima masak yang masih segar lalu ambil isi berikut
bijinya. Tambahkan segenggam kucai yang sudah dicuci bersih dan dipotong
seperlunya. Rebus bahan dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa separuhnya.
Setelah dingin saring. Minum ramuan 2 kali sehari, masing-masing tiga
perempat gelas.
Keputihan
Sediakan 30 gram kulit delima kering dan 15 gram herba sambiloto
kering. Cuci bersih, lalu rebus dengan 1 liter air, sampai airnya bersisa
separuhnya. Setelah dingin, saring air rebusan. Lalu bagi menjadi 3 bagian
untuk diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan malam. Ramuan ini juga dapat
digunakan untuk mencuci vagina.
Batuk yang sudah berlangsung lama
Sediakan buah delima yang belum terlalu masak. Di malam hari
sebelum tidur junyah bijinya sampai halus, setelah itu buang dan jangan
ditelan.
Menurunkan berat badan
Sediakan 2 buah delima yang masih muda. Ambil isinya, lalu tumbuk
sampai halus. Tambahkan setengah cangkir air masak dan sedikit garam.
Remas sampai merata lalu peras dengan kain. Minum air perasan sekaligus.
Lakukan setiap hari sampai kelihatan hasilnya.
2. Khasiat Buah Semangka
Di dalam bukunya At Thibbun Nabawy, Ibnul Qayyim menjelaskan
khasiat semangka dengan panjang lebar. Beliau rahimahullah menyebutkan
bahwa mengkonsumsi semangka dapat membersihkan tubuh dari toksin dan
membantu mengeluarkan batu dari perut (yang dimaksud oleh beliau
mungkin batu ginjal –ed). Semangka juga lebih mudah dicerna dibandingkan
mentimun.
Beliau juga menyebutkan bahwa semangka bisa menyembuhkan
demam. Dan apabila ditambah jahe, semangka bisa digunakan untuk
menghilangkan kedinginan.
Beliau mengatakan bahwa untuk memperoleh efek penyehatan yang
maksimal, semangka sebaiknya dimakan pada saat sedang musim berbuah
dan sebelum makan. Semangka akan memberikan efek cleansing terhadap
perut serta menghilangkan penyakit darinya.
a. Fakta tentang Semangka
Semangka yang masih sekerabat dengan melon dan ketimun ini
sebenarnya termasuk jenis sayur-sayuran, bukan buah. Semangka
mengandung 92% air dan 8 % gula.
Lycopene, antioksidan yang terdapat pada semangka, jenisnya sama
dengan apa yang terkandung pada tomat mentah. Secangkir semangka
mengandung lycopene yang setara dengan apa yang dikandung dua tomat
berukuran sedang.
Semangka juga merupakan sumber beta-carotene. Kulit buah semangka
adalah sumber alami citrulline, asam amino yang merangsang produksi nitric
oksida yang memperlancar aliran darah melalui pembuluh arteri.
Penelitian telah membuktikan bahwa mengkonsumsi semangka dapat
mengurangi resiko terhadap beberapa jenis kanker. Riset yang dilakukan di
Korea membuktikan bahwa laki-laki yang mengkonsumsi banyak semangka,
disertai dengan buah lainnya, memiliki resiko yang lebih rendah dari terkena
kanker usus.
Penelitian yang lain menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi
semangka, disertai dengan makanan lain yang mengandung carotenoid yang
tinggi, beresiko rendah terkena kanker prostat.
b. Tips Mengkonsumsi Semangka
Setiap bagian semangka bisa dikonsumsi, bahkan biji (dijadikan
kuaci) dan juga kulitnya
Semangka tahan 7-10 hari dalam suhu kamar
Saat memotong semangka, tutup bagian terbukanya dengan plastic
wrap dan masukkan ke dalam kulkas
Hindari semangka yang masih mentah karena akan berasa sedikit
asam
3. Khasiat Labu Siam
Meskipun bentuknya tidak eksotis, labu siam banyak manfaatnya bagi
kesehatan manusia. Sayuran yang murah harganya ini merupakan makanan
sehat buat jantung, mampu menangkal kanker, dan sangat baik bagi wanita
hamil.
Labu siam pertama kali ditemukan oleh Patrick Browne di Jamaika
pada tahun 1756. Jenis tanaman ini banyak ditanam di kawasan Filipina,
Malaysia, dan Indonesia. Di Meksiko, tanaman labu siam tidak hanya
dimanfaatkan buahnya sebagai sayuran, umbinya juga sebagai bahan pangan
sumber karbohidrat.
Labu Siam bukanlah sayuran asing bagi sebagian besar penduduk
Indonesia. Labu siam dikenal dengan beberapa sebutan, seperti labu jipang
(Jawa Tengah), manisah (Jawa Timur), serta waluh siam (Jawa Barat). Di
dunia internasional, sayuran ini disebut chayote.
Dalam kehidupan sehari-hari, labu siam dikenal sebagai sayuran buah
yang menyehatkan. Buahnya bisa dimasak sebagai lalapan, sayur lodeh,
oseng-oseng, atau sayur asam. Pucuk batang dan daun mudanya biasa dibuat
lalap atau sayuran lainnya.
Labu siam (Sechium edule Sw) merupakan tanaman yang termasuk
dalam famili Cucurbitaceae. Tanaman ini termasuk tanaman merambat yang
dapat tumbuh pada tanah dataran tinggi maupun dataran rendah, tanpa banyak
memerlukan perawatan khusus.
Berdasarkan penampilan buahnya, labu siam terbagi menjadi dua
varietas, yaitu varietas labu Siam dan varietas labu anggur. Varietas labu siam
memiliki ukuran buah besar, dapat dipanen pada stadium cukup tua untuk
bahan sayuran, atau stadium amat muda (baby) sebagai bahan lalapan.
Varietas labu anggur memiliki ukuran buah kecil, umumnya dipanen pada
stadium amat muda (baby) untuk dijadikan bahan lalapan.
Kaya Serat
Komposisi gizi labu siam dapat dilihat pada tabel. Buah labu siam
memiliki kadar serat yang cukup baik, yaitu 1,7 g per 100 g. Konsumsi serat
dalam jumlah yang cukup sangat baik untuk mengatasi sembelit dan aman
untuk lambung yang sensitif atau radang usus. Serat pangan dapat
mengurangi risiko penyakit kanker yang disebabkan sistem pencernaan yang
tidak sempurna.
Komposisi Gizi per 100 gram Labu Siam
Komposisi gizi Kadar
Energi (kkal) 17
Protein (g) 0,82
Lemak (g) 0,13
Karbohidrat (g) 3,9
Serat (g) 1,7
Gula (g) 1,85
Kalsium (mg) 17
Besi (mg) 0,34
Magnesium (mg) 12
Fosfor (mg) 18
Kalium (mg) 125
Natrium (mg) 2
Seng (mg) 0,74
Tembaga (mg) 0,12
Mangan (mg) 0,19
Selenium (mg) 0,2
Vitamin C 7,7
Tiamin (mg) 0,03
Riboflavin (mg) 0,03
Niacin (mg) 0,47
Vitamin B6 (mg) 0,08
Folat (mkg) 93
Vitamin E (mkg) 0,12
Vitamin K (mkg) 4,6
Serat pangan mampu mengurangi waktu tinggal (transit time) makanan
sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses.
Selama tinggal di saluran pencernaan, serat pangan akan mengikat zat-zat
karsinogenik (penyebab kanker). Berkat singkatnya transit time sisa makanan
di saluran pencernaan, waktu zat karsinogenik bermukim dalam tubuh juga
makin pendek, sehingga peluang terjadinya kanker menjadi sangat kecil.
Kandungan asam folat pada buah labu siam juga cukup baik, yaitu 93
mkg per 100 g. Konsumsi 100 gram labu Siam cukup untuk memenuhi 23,25
persen kebutuhan tubuh akan asam folat.
Asam folat sangat penting bagi ibu hamil karena dapat mengurangi
risiko kelahiran bayi cacat. Konsumsi asam folat yang rendah pada ibu hamil
berhubungan erat dengan berat bayi lahir rendah dan kejadian neural tube
defects (gangguan otak).
Defisiensi asam folat ditandai oleh gejala anemia, yaitu jumlah sel butir
darah merah berkurang. Kebutuhan asam folat pada orang dewasa adalah 400
mkg per hari. Kebutuhan ini menjadi dua kali lipat pada ibu yang sedang
hamil, dan bertambah 50 persen pada ibu yang sedang menyusui.
a. Cegah kanker:
Buah labu siam memiliki kadar serat yang cukup baik, yaitu 1,7 g per
100 g. Konsumsi serat dalam jumlah yang cukup sangat baik untuk mengatasi
sembelit dan aman untuk lambung yang sensitif atau radang usus. Serat
pangan dapat mengurangi risiko penyakit kanker yang disebabkan sistem
pencernaan yang tidak sempurna. Dengan mengkonsumsi rutin makanan
olahan labu siam, mampu menekan risiko kaker.
b. Makanan baik wanita hamil
Asam folat sangat penting bagi ibu hamil karena dapat mengurangi
risiko kelahiran bayi cacat. Konsumsi asam folat yang rendah pada ibu hamil
berhubungan erat dengan berat bayi lahir rendah dan kejadian neural tube
defects (gangguan otak). Kandungan asam folat pada buah labu siam juga
cukup baik, yaitu 93 mkg per 100 g. Konsumsi 100 gram labu siam setiap
hari cukup untuk memenuhi 23,25 persen kebutuhan tubuh akan asam folat.
c. Cegah hipertensi
Buah labu siam juga kaya akan Kalium. Kalium berguna bagi tubuh
untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan
karbondioksida di dalam darah. Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja
otot dan simpul saraf. Kalium yang tinggi juga akan memperlancar
pengiriman oksigen ke otak dan membantu memperlancar keseimbangan
cairan, sehingga tubuh menjadi lebih segar. Untuk itu, penderita tekanan
darah tinggi baik secara rutin mengkonsumsi labu siam.
d. Turunkan kolesterol
Buah labu siam juga mengandung komponen vitamin yang cukup
tinggi. Niasin merupakan bagian dari vitamin B kompleks yang disebut
sebagai vitamin B3, berfungsi untuk menurunkan produksi VLDL (very low
density lipoprotein) di dalam hati, sehingga produksi kolesterol LDL (low
density lipoprotein) dan trigliserida dapat menurun. Mengkonsumsi rutin
berbagai olahan labu siam sangat baik untuk menurunkan kolesterol.
e. Atasi asam urat:
Labu siam juga sangat baik bagi penderita asam urat. Efek diuretik dari
labu siam akan melancarkan pembuangan air kecil, sehingga kelebihan asam
urat dapat segera dikeluarkan dari dalam tubuh.
f. Diabetes mellitus
Labu siam juga baik bagi penderita diabetes. Hal itu disebabkan pada labu
siam terdapat kandungan karbohidrat yang cukup tinggi, sehingga penderita
diabetes tidak perlu mengonsumsi makanan pokok secara berlebihan.
Konsumsi rutin labu siam yang telah dikukus, karena kandungan patinya
mengenyangkan.
g. Gusi Berdarah:
Parut labu siam secukupnya, beri dua sendok air matang dan satu sendok
madu, minum 3 kali sehari, untuk menyembuhkan sariawan, makan sebagai
lauk setelah dikukus atau direbus.
h. Tumit Hitam
Getah labu siam, dioleskan di tempat tersebut, biarkan hingga kering
setelah itu dicuci tumit hingga bersih.
4. Khasiat Air Zam-zam
a. Kandungan Air Zam-zam
Air zam-zam merupakan air yang terdapat di tanah suci Mekkah, Arab
Saudi. Air ini hampir selalu dijadikan oleh-oleh para jemaah haji yang pulang
ke tanah air. Air zam-zam sangat dipercaya dapat membawa berkah bagi
siapa saja yang meminumnya, juga sangat diyakini dapat menyembuhkan
berbagai penyakit.
Para jamaah haji yang meminum air zam-zam sendiri juga menyatakan
bahwa setelah minum air zam-zam, sangat terasa kesegaran yang luar biasa.
Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim disebutkan
bahwa setelah Rasulullah SAW meminum air dari sumur zam-zam, beliau
bersabda: ” Ia (air zam-zam) penuh berkah, ia (air zam-zam) adalah
makanan yang mengenyangkan dan obat bagi penyakit.”
Keyakinan bahwa air zam-zam penuh berkah serta sabda Rasulullah
SAW mengenai manfaat zam-zam telah terbukti secara ilmiah. Berdasarkan
beberapa penelitian, ditemukan bahwa selain air zam-zam tidak berbau
sebagai salah satu indikator air sehat, air tanah suci ini juga terbukti memiliki
kandungan mineral kalsium, magnesium, dan fluorida yang tinggi. Air zam-
zam dikatakan memiliki muatan ion-ion yang seimbang. Sebuah penelitian
lainnya menyebutkan bahwa kualitas air zam-zam tidak berubah selama
penyimpanan dalam jangka waktu lama dan ditempatkan di mana pun, ditilik
dari tekstur, warna, dan baunya.
Kandungan kalsium dan magnesium air zam-zam apabila dibandingkan
dengan air konsumsi yang biasa kita minum relatif jauh lebih tinggi. Kalsium
di dalam tubuh berfungsi dalam pembentukan tulang dan gigi. Selain itu juga
berperan penting di dalam reaksi pembekuan darah, di mana reaksi ini sangat
diperlukan selama proses penutupan luka dan penghentian aliran darah saat
terjadi pelukaan. Manfaat kalsium yang lain adalah sebagai media untuk
terjadinya respon hormonal dan juga berfungsi sebagai salah satu katalisator
kerja enzim. Untuk ibu hamil dan menyusui, keberadaan kalsium dalam
nutrient yang dikonsumsi sangat membantu pembentukan otak, tulang serta
sel-sel darah merah di dalam tubuh janin yang dikandungnya. Kalsium juga
memiliki peran yang sangat besar untuk menurunkan tekanan darah, serta
memiliki kemampuan mengikat kolesterol. Sehingga diet yang mengandung
kalsium sangat menguntungkan.
Adapun magnesium merupakan mineral prima pengikat ion fosfat di
dalam tubuh. Mineral magnesium yang berikatan dengan fosfat ini berperan
di dalam proses metabolisme yang menghasilkan tenaga. Kebutuhan akan
magnesium di dalam tubuh individu berkisar antara 300 sampai 450 mg/hari.
Kekurangan magnesium dapat menimbulkan terjadinya kelelahan yang
bersifat kronis, kekurangan energi, menurunnya respon imun baik seluler
maupun humoral di mana respon imun tersebut sangat utama di dalam
perlindungan tubuh terhadap penyakit, akibat luas dari kekurangan
magnesium terhadap tubuh adalah kerentanan tubuh terhadap serangan
penyakit. Selain itu defisiensi magnesium juga dapat memicu terjadinya stres.
Ion fluor merupakan salah satu ion penting yang mempunyai peranan
sebagai antibiotik. Oleh karena itu sebagian besar produk pasta gigi
mengedepankan adanya kandungan fluorida di dalam kemasannya yang
difungsikan untuk menangkis timbunan bakteri penyebab plak gigi.
Air zam-zam yang terbukti mempunyai kandungan fluorida yang cukup
tinggi sudah pula diteliti kemampuannya menekan pertumbuhan koloni
bakteri yang sengaja dibiakkan pada media penumbuh bakteri. Kerja fluorida
sebagai antimikroba ini didasari oleh kemampuan senyawa ini di dalam
menghambat kerja enolase, yaitu suatu enzim glikolitik yang mengubah 2-
fosfogliserat menjadi fosfoenolpiruvat. Enzim ini merupakan enzim yang
berperan di dalam metabolisme pertumbuhan mikroba secara umum.
Berdasarkan berbagai pembuktian-pembuktian tersebut di atas,
menunjukkan bahwa betapa besarnya manfaat air zam-zam bagi kesehatan
tubuh kita. Selain mengandung beberapa mineral penting bagi tubuh, zam-
zam juga bersifat steril dengan adanya kandungan fluorida yang memiliki
sifat antimikroba dalam jumlah yang proporsional serta tidak memberikan
dampak meracuni bagi tubuh.
Komposisi mineral di dalam air zam-zam diharapkan dapat lebih
dipelajari untuk kemudian diterapkan di dalam proses produksi air sehat
sebagai bahan air konsumsi.
b. Keistimewaan Air Zam-zam
Air Zam-Zam bukanlah air yang asing bagi kaum Muslimin. Air ini
mempunyai keutamaan yang sangat banyak. Rasulullah telah menjelaskan
kegunaan air tersebut. Beliau bersabda,"Sebaik-baik air yang ada di muka
bumi adalah Zam-Zam. Di dalamnya terdapat makanan yang mengenyangkan
dan penawar penyakit."[1] Apa rahasia dibalik air yang banyak memiliki
khasiat dan penuh barakah ini?
1. Makna Zam-zam
Kata Zam-Zam dalam bahasa Arab berarti, yang banyak atau melimpah.
Adapun air Zam-Zam yang dimaksud oleh syari'at, yaitu air yang berasal dari
sumur Zam-Zam. Letaknya dengan Ka'bah, berjarak sekitar 38 hasta.
Dinamakan Zam-Zam, sesuai dengan artinya, karena memang air dari sumur
tersebut sangat banyak dan berlimpah. Tidak habis walau sudah diambil dan
dibawa setiap harinya ke seluruh penjuru dunia oleh kaum Muslimin.
Dinamakan dengan Zam-Zam, bisa juga diambil dari perbuatan Hajar.
Ketika air Zam-Zam terpancar, ia segera mengumpulkan dan
membendungnya. Atau diambil dari galian Malaikat Jibril dan perkataannya,
ketika ia berkata kepada Hajar.
Disebutkan juga, bahwa nama Zam-Zam adalah 'alam, atau nama asal
yang berdiri sendiri, bukan berasal dari kalimat atau kata lain. Atau juga
diambil dari suara air Zam-Zam tersebut, karena zamzamatul ma` adalah,
suara air itu sendiri.[3]
Nama lain Zam-Zam, sebagaimana telah diketahui, antara lain ia
disebut barrah (kebaikan), madhmunah (yang berharga), taktumu (yang
tersembunyi), hazmah Jibril (galian Jibril), syifa` suqim (obat penyakit),
tha'amu tu'im (makanan), syarabul abrar (minuman orang-orang baik),
thayyibah (yang baik).
2. Sejarah Munculnya Zam-zam
Disebutkan oleh Imam al Bukhari dalam Shahih-nya, dari hadits Ibnu
'Abbas. Suatu saat, ketika berada di Mekkah, Nabi Ibrahim menempatkan
istrinya Hajar dan anaknya Ismail di sekitar Ka`bah, di suatu pohon besar
yang berada di atas sumur Zam-Zam. Waktu itu, tidak ada seorangpun di
Mekkah, melainkan mereka bertiga. Setelah Nabi Ibrahim Alaihissalam
meletakkan kantong berisi kurma dan air, iapun beranjak pergi. Namun Hajar
mengikutinya seraya mengatakan,”Wahai Ibrahim, kemanakah engkau akan
pergi dengan meninggalkan kami sendiri di tempat yang tiada manusia lain,
atau yang lainnya?"
Pertanyaan itu ia ulangi terus, tetapi Nabi Ibrahim tidak menengok
kepadanya. Sampai akhirnya Hajar berseru kepadanya,”Apakah Allah yang
menyuruhmu melakukan hal ini?”
“Ya,” jawab Nabi Ibrahim. "Kalau begitu, Allah tidak akan
menyengsarakan kami,” seru Hajar. Kemudian kembalilah Hajar ke
tempatnya, dan Nabi Ibrahim terus melanjutkan perjalanannya.
Sesampainya di Tsaniyah -jalan bebukitan, arah jalan ke Kada`.
Rasulullah ketika memasuki Mekkah juga melewati jalan tersebut- dan
keluarganya tidak dapat melihatnya lagi, Nabi Ibrahim q menghadap ke arah
Baitullah, lalu mengangkat kedua tangannya seraya berdoa : "Ya Tuhan kami,
sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah
yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah)
yang dihormati. Ya Tuhan kami, (yang demikian itu) agar mereka mendirikan
shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka, dan
beri rizkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur"
[Ibrahim/14 : 37]
Ibunda Ismail menyusui anaknya dan meminum dari kantong air
tersebut. Hingga akhirnya air itupun habis, dan anaknya kehausan. Dia
melihat anaknya dengan penuh cemas, karena terus menangis. Dia pun pergi
untuk mencari sumber air, karena tidak tega melihat anaknya kehausan.
Pergilah dia menuju bukit terdekat, yaitu bukit Shafa, dan berdiri di
atasnya. Pandangannya diarahkan ke lembah di sekelilingnya, barangkali ada
orang disana. Akan tetapi, ternyata tidak ada.
Dia pun turun melewati lembah sampai ke bukit Marwa. Berdiri di
atasnya dan memandang barangkali ada manusia di sana? Tetapi, ternyata
tidak juga. Dia lakukan demikian itu hingga tujuh kali.
Ketika berada di atas bukit Marwa, dia mendengar ada suara, dia
berkata kepada dirinya sendiri, "Diam!" Setelah diperhatikannya ternyata
memang benar dia mendengar suara, kemudian dia pun berkata, "Aku telah
mendengar, apakah di sana ada pertolongan?"
Tiba-tiba dia melihat Malaikat Jibril, yang mengais tanah dengan
kakinya (atau dengan sayapnya, sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang
lain), kemudian memukulkan kakinya di atasnya. Maka keluarlah darinya
pancaran air. Hajar pun bergegas mengambil dan menampungnya.
Diciduknya air itu dengan tangannya dan memasukkannya ke dalam tempat
air. Setelah diciduk, air tersebut justru semakin memancar. Dia pun minum
air tersebut dan juga memberikan kepada putranya, Ismail. Lalu Malaikat
Jibril berkata kepadanya, "Jangan takut terlantar. Sesungguhnya, di sinilah
Baitullah yang akan dibangun oleh anak ini (Ismail) bersama ayahnya. Dan
sesungguhnya, Allah tidak akan menelantarkan hambanya."
Beberapa waktu kemudian, datanglah orang-orang dari kabilah Jurhum
turun di lembah Makkah. Mereka turun karena melihat burung -burung yang
berputar-putar. Mereka berkata,"Burung ini berputar-putar di sekitar air.
Kami yakin di lembah ini ada air," lalu mereka mengirim utusan, dan ternyata
benar mereka mendapatkan air. Utusan itupun kembali dan memberitahukan
kepada orang-orang yang mengutusnya tentang adanya air. Merekapun
kemudian mendatanginya, dan meminta izin dari Ummu Ismail, bahwa
mereka akan mampir ke sana. Ummu Ismailpun mempersilahkan dengan
syarat, bahwa mereka tidak berhak memiliki (sumber) air tersebut, dan
kabilah Jurhum inipun setuju.
3. Penemuan Kembali Air Zam-zam
Ketika Abdul Muthalib sedang tidur di Hijr Ismail, dia mendengar suara
yang menyuruhnya menggali tanah. "Galilah thayyibah (yang baik)!" "Yang
baik yang mana?" tanyanya. Esoknya, ketika tidur di tempat yang sama, dia
mendengar lagi suara yang sama, menyuruhnya menggali barrah (yang
baik)?" Dia bertanya, "Benda yang baik yang mana?" Lalu dia pergi.
Keesokan harinya, ketika tidur di tempat yang sama di Hijr Ismail, dia
mendengar lagi suara yang sama, menyuruhnya menggali madhmunah
(sesuatu yang berharga). Dia bertanya," Benda yang baik yang mana?"
Akhirnya pada hari yang keempat dikatakan kepadanya : "Galilah Zam-
Zam!" Dia bertanya,"Apa itu Zam-Zam?" Dia mendapat jawaban : "Air yang
tidak kering dan tidak meluap, yang dengannya engkau memberi minum para
haji. Dia terletak di antara tahi binatang dan darah. Berada di patukan gagak
yang hitam, berada di sarang semut".
Sesaat Abdul Muthalib bingung dengan tempatnya tersebut, sampai
akhirnya ada kejelasan dengan melihat kejadian yang diisyaratkan kepadanya.
Kemudian iapun bergegas menggalinya. Orang-orang Quraisy bertanya
kepadanya,"Apa yang engkau kerjakan, hai Abdul Muthalib? Dia
menjawab,"Aku diperintahkan menggali Zam-Zam," sampai akhirnya ia
beserta anaknya, Harits mendapatkan apa yang diisyaratkan dalam mimpinya,
menggali kembali sumur Zam-Zam yang telah lama dikubur dengan sengaja
oleh suku Jurhum, tatkala mereka terusir dari kota Mekkah.
4. Keutamaan dan Khasiat Air Zam-zam
Dari penjelasan Rasulullah dan para ulama dapat diketahui, bahwa air
Zam-Zam memiliki barakah dan keutamaan. Di antara dalil-dalil yang
menunjukkan keutamaan air Zam-Zam dapat disebutkan sebagai berikut.
:- - � ا لم� م� م�ز� ز� م�اء� �م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل الله� ص�ل�ى الله� و�ل� س� ر� ق�ال� ��اس ع�ب �ن� و�اب ��ر اب ج� ع�ن�
( ) ماجه وابن أحمد أخرجه �ه� ل ر�ب� ش�
"Dari Jabir dan Ibnu 'Abbas, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda,"Air Zam-Zam, tergantung niat orang yang meminumnya."
Ibnu Taimiyyah berkata,”Seseorang disunnahkan untuk meminum air Zam-
Zam sampai benar-benar kenyang, dan berdoa ketika meminumnya dengan
doa-doa yang dikehendakinya. Tidak disunnahkan mandi dengannya
(menggunakan air Zam-Zam)."
م�اء� �م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل الله� الله ص�لى� و�ل� س� ر� ق�ال� �ل� قا �ه�م�ا ع�ن الله� ض�ي� ر� ��اس ع�ب �ن� اب و�ع�ن�
�ن� إ �ه� ل ر�ب� ش� � لم�ا م� م�ز� ز�
�ه� �ت ر�ب ش� �ن� و�إ الله �ع�ك� ب �ش� أ �ع�ك� ب ل�ش� �ه� �ت ر�ب ش� �ن� و�إ الله �ك� فا ش� ف�ي �ش� ت �س� ت �ه� �ت ر�ب ش�
�ل� م�اع�ي إس� الله� �ا ق�ي و�س� �م� ال الس� �ه� �ي ع�ل �يل� ائ �ر� ب ج� م�ة� ه�ز� و�ه�ي� الله� ق�ط�ع�ه� �ك� ظ�م�ئ �ق�ط�ع� ل
�م� ال الس� �ه� �ي ع�ل
اإلسناد صحيح وقال والحاكم الدارقطني رواه
"Dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anh, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda : "Air Zam-Zam sesuai dengan niat ketika meminumnya. Bila
engkau meminumnya untuk obat, semoga Allah menyembuhkanmu. Bila
engkau meminumnya untuk menghilangkan dahaga, semoga Allah
menghilangkannya. Air Zam-Zam adalah galian Jibril, dan curahan minum
dari Allah kepada Ismail."
�ه�ا مIي �س� ن �ا �ن ك �ق�و�ل� ي �ه� م�ع�ت س� ق�ال� �ه�م�ا ع�ن الله� ض�ي� ر� ��اس ع�ب �ن� اب ع�ن� �ل� الطLف�ي �ي� ب� أ و�ع�ن�
( الكبير ( في الطبراني رواه �ال� �ع�ي ال ع�ل�ى �ع�و�ن� ال �ع�م� ن �ج�د�ه�ا ن �ا �ن و�ك م� م�ز� ز� �ي� �ع�ن ي Pاع�ة� ب ش�
"Dari Abi Thufail, dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Saya
mendengar Rasulullah bersabda,”Kami menyebut air Zam-Zam dengan
syuba'ah (yang mengenyangkan). Dan kami juga mendapatkan, air Zam-Zam
adalah sebaik-baik pertolongan (kebutuhan atas kemiskinanan)". [HR
Tabrani]
�ه� م�ن ر�ب� ف�ش� م� م�ز� ز� م�اء� م�ن� Qس�ج�ل� ب د�ع�ا �م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل الله ص�ل�ى الله� س�ول� ر� �ن� إ
أحمد) رواه � �و�ض�أ (و�ت
"Dari Usamah, bahwasanya Rasulullah meminta untuk didatangkan segantang
air Zam-Zam, kemudian beliau meminumnya dan berwudhu dengannya" [HR
Ahmad].
ق�يه�م� ( ) �س� و�ي ض�ى �م�ر� ال ع�لى� Lب�ص� ي �ان� و�ك ب� �ق�ر� و�ال �د�او�ي� األ ف�ي� م� م�ز� ز� م�اء� �ح�م�ل� ي �ان� ك
( ) . صحيح] حديث
"Disebutkan dalam Silsilah Shahihah, adalah Rasululllah membawa air Zam-
Zam di dalam kantong-kantong air (yang terbuat dari kulit). Beliau
menuangkan dan membasuhkannya kepada orang yang sedang sakit".
اء� �ط�ح� �ب ال �ج�م�ع� ت م�اع�يل� �س� إ Lم� أ ج�ع�ل�ت� �ه� �ع�ق�ب ب م� م�ز� ز� �ض� ك ر� �ن� ي ح� �م� ال الس� �ه� �ي ع�ل �ل� �ر�ي ب ج� �ن� إ
�ت� : �ن كا �ه�ا �ت ك �ر� ت �و� ل �ل� ي م�اع� �س� إ �م� و�أ P ه�اج�را الله� ح�م� ر� �م� ل و�س� �ه� �ي الله ع�ل ص�ل�ى Lي� �ب الن ف�ق�ال�
Pا �ن م�ع�ي Pا �ن .ع�ي
( صحيح )
Tatkala Jibril memukul Zam-Zam dengan tumit kakinya, Ummi Ismail
segera mengumpulkan luapan air. Nabi berkata,"Semoga Allah merahmati
Hajar dan Ummu Ismail. Andai ia membiarkannya, maka akan menjadi mata
air yang menggenangi (seluruh permukaan tanah)."
�م� - -: ل و�س� �ه� �ي الله ع�ل ص�ل�ى الله و�ل� س� ر� ق�ال� �ل� قا �ه�م�ا ع�ن الله� ض�ي� ر� ��اس ع�ب �ن� اب و�ع�ن�
"� ق�م الس� ف�اء� و�ش� ،� الط�ع�م ط�ع�ام� �ه� ف�ي ، م� م�ز� ز� م�اء� ر�ض�� األ� و�ج�ه� ع�ل�ى �م�اء �ر� ي خ� "،
"Dari Ibnu 'Abbas, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda,"Sebaik-baik air yang terdapat di muka bumi adalah Zam-Zam. Di
dalamnya terdapat makanan yang mengenyangkan dan penawar penyakit."
Abu Dzar al Ghifari berkata,"Selama 30 hari, aku tidak mempunyai
makanan kecuali air Zam-Zam. Aku menjadi gemuk dan lemak perutku
menjadi sirna. Aku tidak mendapatkan dalam hatiku kelemahan lapar."
��ن� : فإ م� م�ز� ز� �م�اء� ب �ك� ع�ن �ر�د�ه�ا �ب أ ف�ق�ال� الح�م�ى� �ي� �ن �خ�ذ�ت ف�أ �ة� �م�ك ب ��اس ع�ب �ن� اب ال�س� �ج� أ �ت� �ن ك
و� ( � أ �م�اء� �ال ب �ر�د�وه�ا ب
� ف�أ �م� ج�ه�ن �ح� في م�ن� �ح�م�ى ال ق�ال� �م� ل و�س� �ه� �ي الله ع�ل ص�ل�ى الله� و�ل� س� ر�
( م� م�ز� ز� �م�اء� ب �ل� . قا
"Dari Hammam, dari Abi Jamrah ad-Duba`i, ia berkata : "Aku duduk bersama
Ibnu 'Abbas di Mekkah, tatkala demam menyerangku. Ibnu 'Abbas
mengatakan, dinginkanlah dengan air Zam-Zam, karena Rasulullah
mengatakan, sesungguhnya demam adalah dari panas Neraka Jahannam,
maka dinginkanlah dengan air atau air Zam-Zam"
الله� : و�ل� س� ر� �ن� أ �ر� ب �خ� و�ت م� م�ز� ز� م�اء� م�ن� �ح�م�ل� ت �ت� �ان ك �ه�ا ن� أ �ه�ا ع�ن الله� ض�ي� ر� ة� �ش� ع�ائ ع�ن�
�ه� �ح�م�ل ي �ن� كا �م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل الله ص�ل�ى
Dari 'Aisyah, ia membawa air Zam-Zam. Ia mengkabarkan, sesungguhnya
dahulu Rasulullah membawanya (sebagai bekal-Pen.).
Ibnul Qayyim berkata,"Aku dan selain diriku telah megalami perkara
yang ajaib tatkala berobat dengan air Zam-Zam. Dengan izin Allah, aku telah
sembuh dari beberapa penyakit yang menimpaku. Aku juga menyaksikan
seseorang yang telah menjadikan air Zam-Zam sebagai makanan selama
beberapa hari, sekitar setengah bulan atau lebih. Ia tidak mendapatkan rasa
lapar, ia melaksanakan thawaf sebagaimana manusia yang lain. Ia telah
memberitahukan kepadaku bahwa, ia terkadang seperti itu selama empat
puluh hari. Ia juga mempunyai kekuatan untuk berjima', berpuasa dan
melaksanakan thawaf ".
Beliau rahimahullah berkata,"Ketika berada di Mekkah, aku mengalami
sakit dan tidak ada tabib dan obat (yang dapat menyembuhkannya). Akupun
mengobatinya dengan meminum air Zam-Zam dan membacakan atasnya
berulangkali (dengan al Fatihah), kemudian aku meminumnya. Aku
mendapatkan kesembuhan yang sempurna. Akupun menjadikannya untuk
bersandar ketika mengalami rasa sakit, aku benar-benar banyak mengambil
manfaat darinya."
Demikian penjelasan singkat tentang air Zam-Zam. Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberitahukan kepada kita dan
membenarkan khasiat dan keutamaan air yang tak pernah kering tersebut,
meskipun setiap hari diambil oleh banyak manusia. Dengan mengetahui
secara sepintas air Zam-Zam ini, maka hendaknya dapat meningkatkan dan
memperkuat sandaran dan ketergantungan kita kepada Allah. Dia-lah yang
Maha Penguasa mengatur segala yang Ia kehendaki.