Post on 25-Jun-2015
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia
Dosen Pembimbing :
Drs. Uep Tatang Sontani M.Si
Askolani S.E, M.M
Disusun oleh :
Linda Lufianti 0705648
Sri Mulyani 0703852
Ima Fitri 0700926
Suci Setia 0704414
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2008
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu aktivitas yang
penting disemua organisasi. Titik fokusnya adalah orang-orang. Orang-orang
merupakan darah kehidupan organisasi. Hal itu dikemukan sebab aktivitas-
aktivitas sumber daya manusia melibatkan orang-orang, maka aktivitas-
aktivitas itu harus direncanakan dan implementasikan supaya mencapai hasil
yang di inginkan. Mulai dari system informasi, program, dan kebijakan yang
diambil oleh orang-orang tersebut. Oleh karena itu manajemen sumber daya
merupakan salah satu elemen penting dalam suatu organisasi untuk mencapai
suatu tujuan organisasi.
Yogyakarta merupakan suatu kota budaya di Indonesia yang masih
memegang teguh adat istiadat sehingga hal ini menciptakan Yogyakarta
menjadi kota yang berbeda dengan kota-kota yang lain, selain itu Yogyakarta
juga merupakan kota sejarah di Indonesia hal ini terbukti ketika Yogyakarta
dijadikan sebagai ibu kota Negara sebelum dipindahlan ke Jakarta. Dengan
berbagai keistemewaan itu maka yogyakarta berkembang menjadi daerah
industri pariwisata yang menawarkan berbagai wisata mulai dari tempat
hingga makanan. Dari sinilah awal mula bakpia djava dilahirkan dikota
Yogyakarta.
Bakpia merupakan salah satu makanan khas Yogyakarta bahkan sudah
menjadi icon dari wisata kuliner di Yogyakarta sehingga bakpia djava lahir
dengan menyajikan suatu produk makanan berupa bakpia yang dikemas
dengan format berbeda mulai dari proses produksi hingga proses pemasaran.
Semua tidak lepas dari sumber daya manusia yang ada didalam manajemen
bakpia djava, dengan berbagai kreativitas serta ide-ide yang inovatif yang
dimiliki oleh sumber daya manusia di perusahaan djava yang termanajerial.
Selain bakpia tak kalah unik lagi lahir sebuah icon Yogyakarta yaitu sebuah
perusahaan koveksi yang berorientasi pada kaos yaitu dagadu. Sebuah usaha
yang berawal dari iseng-iseng hingga menjadi sebuah perusahaan konveksi
yang ternama diyogyakarta hingga di Indonesia. Dan kembali lagi, hal itu
tidak dapat terlepas dari sumber daya manusia yang kreatif serta inovatif
dengan sistem manajemen yang baik.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah sebagai alat untuk
menggali potensi diri dalam hal mengobservasi suatu perusahaan, Adapun
tujuan khusus diantaranya :
1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang perusahaan yang
terdapat di Yogyakarta khususnya pada Bakpia Djava dan PT. Aseli
Dagadu Djogdja
2. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia
3. Sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan penulis dalam hal
penulisan karya tulis
BAB II
ISI
2.1 Perusahaan Bakpia Djava
2.1.1 Visi dan Misi
Visi:
Menjadi produsen spesial oleh-oleh makanan khas Jogja baik lokal
maupun nasional dengan tetap menjaga mutu atau kualitas produk,
pelayanan, dan kebersihan atau higienis.
Misi:
Ikut melestarikan makanan tradisional lokal untuk diangkat ke
permukaan agar menjadikan makanan tradisional Indonesia menjadi
tuan rumah di negaranya sendiri.
2.1.2 Sejarah Perusahaan
Daerah Istimewa Yogyakarta, atau biasa disebut Jogja, adalah
satu dari tempat-tempat pusat kebudayaan di Jawa. Propinsi ini
memiliki karisma tertentu yang selalu mempesona setiap orang yang
mengunjunginya. Beberapa dari daya tarik budaya yang dimiliki oleh
Yogyakarta, yang akan sulit dilupakan oleh mereka yang pernah
menyaksikannya. Yogyakarta adalah daerah tujuan wisata terbesar
kedua setelah Bali. Berbagai obyek wisata dikembangkan di wilayah
ini, seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata
pendidikan, bahkan yang terbaru, wisata malam. Daerah Istimewa
Yogyakarta adalah daerah yang relative kecil dan sempit, tetapi kaya
akan seni dan budaya yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
Itulah sebabnya sebagian orang mengakui bahwa Yogyakarta
merupakan tempat lahirnya budaya Jawa.
Maka lahirlah pencetusan sebuah gagasan dalam menciptakan
sebuah produk makanan yang kaya cita rasa yaitu Bakpia Djava dengan
resep tradisional tempoe doeloe menawarkan rasa kacang ijo, keju,
coklat, dan kumbu. Bakpia Djava hadir pertama di toko Kulon Jaya,
tepatnya daerah Pathok Jl. KS Tubun 93, Yogyakarta pada Mei 2007.
Makanan oleh-oleh ini telah terbukti sangat digemari oleh seluruh
lapisan masyarakat di Indonesia, dan memiliki pangsa pasar yang
sangat besar.
Makanan tradisional Indonesia, sangatlah kaya akan cita rasa.
Paduan dari berbagai macam bumbu, yang eksotis, rasa manis, rasa
gurihnya garam dan rasa pedasnya cabai, dan merica angatlah dikenel
oleh segenap lapisan masyarakat di negara kita. Selain menyajikan
makanan khas tradisisonal yaitu Bakpia Djava sebagai sajian utama,
toko Kulon Jaya juga menyajikan berbagai makanan tradisional
Indonesia lain-lainnya (Yangko, Geplak, Wingko, Moci, Getuk
Magelang, Krasikan, Aneka Dodol, Jenang, Madu Mongso, Bandeng,
Sale basah, Wajit Cililin, Wajit Kletik, Sambel Pecel, Gethuk Goreng,
Paru, Cakar, Usus, Belut, Kripik Tempe, Kripik Sukun, Kripik Nangka,
Kripik Gadung, Kripik Bayam, Lanting, Intip, Peyek Tumpuk, Abon
Varia, Serundeng,Kacang Campur, Brem, Krupal, Tedne, Stik Balado,
Opak Mentah, Sale Keju, Rengginan, Slondok, Bolu Prit, Marning,
Rambak Kulit, Sale Kering, Kerupuk Umbi-umbian, Pisang Aroma,
Enting-Enting Salatiga, Ampyang, Aneka Permen, Aneka Minuman
Sehat, Kue Satru, Emping Pedas Manis, Mede Rasa Madu, Keripik
Daun Singkong, Singkong Bakar, Tau Sa Ko, Angking Warna, dll.)
2.2 PT. Aseli Dagadu Djogdja
2.2.1 Visi dan Misi
Visi:
Menjadi perusahaan komersial terkemuka di Indonesia yang
membawahi unit-unit bisnis dengan keunggulan kompetitif dan
komparatif dibidang creative concept, creative desain dan creative
activities yang memberikan keuntungan bagi seluruh stakeholder.
Menjadikan Dagadu Djokdja sebagai magnet bagi pembangunan
komunitas creative yang smart dan smile dengan fokus utama pada
pengembangan potensi generasi muda Indonesia untuk berkembang
menjadi individu yang kreatif dan inovatif yang siap menghadapi
persaingan global.
Misi:
Mengembangkan merek Dagadu Djokdja sebagai icon bagi
pengembangan bisnis cinderamata di Yogyakarta dengan
mempertahankan dan mengembangkan pasar wisatawan yang datang ke
Yogyakarta.
Membangun icon baru bagi daerah-daerah wisata favorit lain
baik di Indonesia maupun di luar Indonesia melalui pengembangan
produk berupa oblong wisata dengan mengangkat merek HirukPikuk®
dengan sasaran pasar wisatawan.
Mengembangkan bisnis casual dengan jangkauan pasar yang
luas dengan menggunakan jaringan distribusi yang telah ada seperti
department store di Indonesia melalui pengembangan merek
AFTERHOUR® dengan sasaran pasar utama adalah kaum muda dan
professional muda.
Menjadikan bisnis Corporate Order sebagai embrio bagi bisnis
Marketing Solution yang mengedepankan creative concept, creative
desain dan creative activities sebagai keunggulan kompetitif dan
komparatif yang ditawarkan dengan sasaran pasar perusahaan-
perusahaan nasional yang concern pada peningkatan layanan konsumen
dan loyalitas produktivitas karyawannya.
Merintis bisnis-bisnis baru yang didasarkan pada pemanfaatan
popularitas dan kredibilitas merek Dagadu Djokdja melalui kerjasama
strategis dengan pihak-pihak lain yang relevan.
Memperbaiki kualitas SDM dan sistem informasi manajemen
(keuangan, perpajakan, inventori dan HRM) yang menyokong
peningkatan kinerja tim manajemen secara keseluruhan.
Secara terus-menerus berkreasi dan berinovasi melalui aktivitas-
aktivitas yang didasarkan pada sinergi potensi gerasi muda dalam
melahirkan karya yang unggul.
2.2.2 Sejarah PT. Aseli Dagadu Djogdja
Sejarah Dagadu Djokja berawal dari ide-ide cemerlang 25
mahasiswa UGM, yang sebagian besar kuliah di Teknik Arsitektur
UGM. Mereka sama-sama mempunyai minat di bidang kepariwisataan,
perkotaan, dan tentu saja rancang grafis. Kesamaan minat itulah yang
kemudian membuat mereka memantapkan niatnya setelah mendapat
tawaran untuk membukan kios kaki lima di Malioboro Mall Yogya
yang dibuka tahun 1994. Nama Dagadu berasal dari kata ‘matamu’
yang dirubah dalam bahasa gaul anak-anak Yogya saat itu. Kemudian
dibelakang kata Dagadu ditambah kata Djogja yang menyimbolkan
kota dimana Dagadu berdiri.
Sejak awal kelahirannya, Dagadu Djokdja sudah memposisikan
diri sebagai produk cinderamata alternatif dari Yogya. Sebuah
cinderamata, tentu saja akan mengeksplorasi semangat dan khasanah
budaya lokal. Selain praktis dan ringan sebagai syarat fungsionalnya,
cinderamata juga menjadi benda kenangan. Dengan kata lain, selalu ada
cerita dibaliknya, ada keunikan yang dibawanya. Yogya selalu menjadi
tema sentral produk Dagadu Djokdja.
Dagadu berasal dari bahasa slang anak muda Yogya yang
berarti: Matamu, Mata Anda, Your Eyes… itu kini telah menjadi bagian
dari produk budaya Jogja, tentu saja di samping batik, bakpia, geplak,
dan gudeg.
Siapa datang ke Yogya, Yogyakarta,
Jogja, Jogjakarta, atau Djokdja tanpa membeli
dagadu, maka dijamin tidak sah kehadirannya.
"Sudah ke Djokdja masa tak beli Dagadu, sudah
ke Dagadu, Jangan Beli yang palsu",
sesumbarnya orang Jogja yang rata-rata
memang bangga dengan dagadu. Begitulah,
Dagadu telah menyulap gaya hidup manusia
Jogja bahkan Indonesia menjadi insan-insan yang fashionable dan
penuh sportivitas. Atau dalam bahasa Darmanto Jatman, "This t-shirt
will transform you from the member of tradisional rural agrarian
feudal community unto a postmodern posturban postindustrial
postdemocratic c.y."
Maka benarlah kata Aart Van Zoest dalam bukunya De Rol Van
Context, Cultuur en Ideologie in Semiotiek, bahwa pakaian adalah
sistem yang amat terkenal. Katanya, kita berpakaian bukan saja karena
pertimbangan-pertimbangan fungsional seperti menutupi aurat atau juga
melindungi tubuh dari hawa dingin. Melainkan, pakaian adalah
lambang, alat semiotic. Dengan pakaian kita menyatakan "Saya gagah
sekali", "Saya berasal dari Jogja" , "Saya masih muda", dan seterusnya.
Dagadu kini memang telah menjadi isyarat, menjadi tanda,
menjadi simbol, yang di dalamnya terkandung makna, terkandung
pesan, seperti yang digelorakan oleh para ahli semiotika macam
Umberto Eco, Martin Krampen, Roman Jakobson, sampai Roland
Barthes. Bagi kami, dagadu adalah isyarat adanya semangat untuk
berkarya melalui media yang dulunya cuma oblong dan kini sudah
dipresentasikan dalam berbagai
pernik cinderamata seperti mug,
gelas, ganci (gantungan kunci),
gancet (gantungan kunci karet)
dan pernik lainnya. Pada media
itu, terkandung juga tanda adanya
keinginan untuk berkomunikasi
lewat gambar atau tulisan yang
lucu, cerdas dan akrab. Yang jelas
kami memang Dagadu, yang smart-smile-djokdja.
Seperti tertulis dalam penggalan puisi "Duile Dagadu", …pakai kaos
dagadu, cakil lupa ia denawe, batal nantang-nantang Arjune, malah
asik ngerep dagadu adu da dee, dagadu sip gandumu mengsle. Pokoke
dagadu kaya rase, tak Selam tak Serani, tak Jawe tak Bali, tak Golkar
tak Golput, pakai dagadu semua sesudare. Dagadu membebaskan kamu
dari semangat suku, membebaskan anda dari belenggu SARA,
pokoknye, bebas dari primodialisme dan sektarianisme dah!................
Bicara tentang brand di Indonesia, masih ingat dengan Dagadu ?
Dirintis oleh 25 mahasiswa UGM jurusan arsitektur di tahun 1994
dengan semangat ‘main-main’, Dagadu berhasil muncul sebagai salah
satu sarana pencitraan kota Jogja yang khas.
Didesain unik dengan kalimat-kalimat guyonan plesetan tipikal
Jogja sebagai pesan utamanya, Dagadu menjadi medium yang bercerita
tentang kota Jogja kepada para wisatawan. Isi pesannya semua tentang
Jogja. Ya tentang artefaknya, bahasanya, kultur kehidupannya, maupun
peristiwa keseharian yang terjadi di dalamnya. Saat itu, di Jogja terjadi
demam Dagadu. Namun ternyata, demam Dagadu tak hanya terasa di
Jogja. Tapi menular, beberapa pabrik kaos di Bandung pun di era yang
sama mengikuti kesuksesan Dagadu dengan menciptakan kaos serupa
namun satu per satu tumbang.
Tak hanya di pulau Jawa, demam Dagadu juga menular sampai
ke Bali hingga terlahirlah brand serupa Dagadu di Bali bernama Joger.
Era kaos dengan kalimat-kalimat lucu, bisa jadi, sudah lewat. Dagadu
pun kini tak lagi riuh terdengar. Namun ada hal menarik yang bisa kita
pelajari dari Dagadu di masa lalu yaitu cara berkomunikasi alias
beriklan yang tidak paritas.
Dagadu berkomunikasi lewat kaosnya, stikernya, gantungan
kuncinya, papan pengumuman di toko, penunjuk arahnya, hingga
pernak-pernik lainnya yang digarap dengan serius sehingga menjadi
sarana iklan yang dicintai konsumen dan terus dikenang. Di saat yang
sama, konsumen pemakai kaos Dagadu pun juga merupakan iklan
berjalan yang menyebar di mana-mana.
Dagadu sudah menggunakan cara komunikasi non traditional di
saat istilah itu pun belum dikenal di Indonesia. Dagadu juga
membuktikan bahwa komunikasi dengan cara ini mampu membuat
sebuah brand dikenal, dicintai, dan tidak dikonsumsi hanya oleh
‘kalangan terbatas’ seperti yang selama ini sering diperdebatkan.
Visi: menyemarakan kota Jogja sebagai kota wisata, ingin menemukan
kembali roh Jogja yang oleh sebagian pihak dirasa kian menghilang.
Misi: PT.Aseli Dagadu Djokdja untuk membangun kemitraan antara
industri dengan mahasiswa Jogja dalam dunia kerja paruh waktu.
Selain untuk merepresentasikan layanan yang smart, smile & Djokdja.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Dasar Teori Pembahasan Kasus
Dalam pemikiran untuk mengintergrasikan perencanaan sumber daya
manusi (SDM) kedalam perencanaan strategi, maka perlu terlebih dahulu
untuk memahami hal-hal yang terpikirkan yang menyangkut dengan :
Pertama, masalah-masalah SDM seharusnya dipikirkan kedalam formulasi
daripada rancangan bisnis
Kedua, masalah-masalah SDM harus dipandang sesuatu yang sangat penting
kedalam bisnis jangka panjang terkait dengan untuk meningkatkan wawasan
dalam meraih suatu perubahan
Ketiga, masalah-masalah SDM kedalam perencanaan bisnis harus dituangkan
kedalam tiga tingkatan strategi jangka panjang, menengah dan tahunan
Keempat, masalah-masalah SDM harus dilakukan dengan suatu pendekatan
dari perencanaan strategic dengan melibatkan pihak-pihak yang kepentingan
atasnya
Kelima, masalah-masalah SDM dalam melaksanakan dimana dapat saja
menjadi formal dan informal dan subjektif
Keenam, masalah-masalah SDM dalam perencanaannya hingga
pertanggungan-jawabannya terletak kedalam yang disebut dengan manajemen
operasional, walaupun dalam praktek bisnis, dimana akan dibantu oleh
analisis dari staf perencana bisnis.
Sejalan dengan pemikiran diatas, yang sangat perlu dihayati bahwa pikiran
tersebut harus dikembangkan dalam arti pikiran tersebut dipikirkan secara
sungguh-sungguh bukan sekedar dalam pikiran aktivitas tambahan, sehingga
harus jelas dalam kerangka berpikir perencanaan strategi yang menyangkut
dalam, Apa bisnisnya itu ? Ia akan menjadi apa ? Seharusnya ia menjadi apa ?
Oleh karena itu, dalam pemikiran analisis strategic, ia merupakan pikiran
yang tidak bisa dipisahkan dalam memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan
keuangan, teknologi, sumber alam, paten dan produk, pangsa dan posisi pasar
dsb.
Oleh karena itu, maka pemikiran perencanaan SDM, bukan sekedar untuk
memenuhi pensyaratan saja, melainkan harus dipikirkan kebutuhan secara
sistimatis yang sejalan dengan kebutuhan perubahan yang tidak pasti,
sehingga perencanaan SDM harus dapat memberikan manfaat dalam
pemikiran jangka panjang yang mencakup
1) harus dihayati dalam pemahaman atas implikasi straegi bisnis sumber daya
manusia
2) merekrut manusia berbakat yang berpengalaman jauh sebelum waktu
dibutuhkan baik dari kampus maupun pasar
3) harus sejalan dengan pemikiran untuk pengembangan karyawan dalam
wawasan persfekif manajerial
4) analisa serta pengawasan yang terkait dengan peningkatan biaya, relokasi,
turnover dsb.
Jadi memikirkan perencanaan SDM, harus dipandang dari sudut
kepentingan strategic bukan kepentingan operasional, sehingga keputusan
perencanaan strategi melibatkan komitmen-komitmen sumber-sumber utama,
dimana ia berjalan searah dengan satu perubahan yang sangat fundamentalnya
sendiri.
Langkah-langkah Pemikiran
Melangkah dengan pemikiran baru, melibatkan serangkaian tahap yang
menyangkut dalam pengumpulan data, analisa, dan peninjauan ulang, oleh
karena itu unsur-unsur penting daripada perencanaan strategi serta pengaruh
potensial terhadap perencanaan sumber daya manusia sebagai berikut :
Pertama, merumuskan fhilosofi perusahaan yang terintergrasi yaitu yang
berkaitan dengan sifat, mencakup “Kenapa bisnis yang bersangkutan ada ?
Sumbangan unik apa yang ia perbuat atau dapat dibuat ? Motif-motif atau
nilai-nilai pokok apa saja yang dimiliki oleh para pemilik atau CEO-nya?.
Kedua, mengekspos kondisi-kondisi lingkungan yaitu yang terkait perubahan
ekonomi, sosial, teknologi, politik dsb dalam hubungannya untuk menyajikan
peluang atau ancaman.
Ketiga, mengevaluasi kekuatan dan kelemahan kedalam lingkungan
perusahaan.
Keempat, mengembangkan tujuan kualitatip dan menjabarkan kedalam saran
kuantitatip.
Kelima, mengembangkan staregi-strategi sebagai landasan untuk
merumuskan seperangkat kebijaksanaan yang akan dilaksanakan.
Tiga Peringkat Perencanaan :
Perencanaan Jangka Panjang
Berdasarkan pemikiran intuitif untuk memberikan suatu arah persfektif
yang menyangkut 1) falsafah perusahaan 2) pengamatan lingkungan 3)
kekuatan dan hambatan 4) tujuan dan sasaran 5) strategi.
Perencanaan Jangka Menengah/Operasi
Berdasarkan pemikiran jangka menengah untuk memberikan arah pada
posisi masa depan yang menyangkut 1) program yang terencana 2)
sumber daya yang dibutuhkan 3) strategi organisasi 4) perencanaan
memasuki bisnis baru, hasil yang telah dicapai, kerugian yang dihadapi.
Pengangguran Tahunan
Berdasarkan pemikiran jangka pendek untuk memberikan suatu arah
kinerja tahunan yang menyangkut 1) anggaran 2) sasaran pelaksanaan
unit, individu 2) penjadwalan dan uraian tugas 3) monitoring dan
pengawasan hasil-hasil.
Dampak Sumber Daya Manusia Pada Perencanaan dan Pengembangan
Perusahaan
Peran sumber daya manusia sangat menentukan atas suatu usaha untuk
mencapai keberhasilan daripada kapasitas suatu organisasi yaitu terkait
dengan pengaruhnya adalah sebagai berikut:
1) biaya ekonomis
2) kapasitas untuk beroperasi secara efektif
3) kapasitas untuk mempertanggung jawabkan perusahaan baru dan untuk
merubah operasi.
Kapasitas untuk meraih sasaran-sasaran strategis kedalam biaya ekonomis
terkait dengan apa yang disebut dengan :
1. penjualan dan penghasilan bersih tiap karyawan
2. biaya-biaya kompensasi serta manfaat sebagai satu persentase daripada
total costs & pengeluaran
3. costs pergantian karyawan termasuk perekrutan dan pelatihan
4. kerawanan pengeluaran legal dan pengeluaran tetap
5. kerawanan hubungan buruh bagi peningkatan costs
6. lain-lain.
Kapasitas untuk beroperasi secara efektif terkait dengan apa yang disebut :
a. spesifikasi serta kompleksitas teknik yang diminta
b. stabilitas dan motivasi daripada tenaga kerja yang dipekerjakan
c. kompetensi karyawan yang ada hubungannya dengan jabatan yang
diwajibkan
d. efektivitas organisasi
e. gaya serta falsafah manajerial
f. lain-lain.
Kapasitas untuk mempertanggung jawabkan perusahaan baru dan merubah
operasi dengan apa yang disebut :
1. potensi sumber daya manusia yang tidak disiapkan/tidak dikembangkan
2. penguasaan wawasan daripada sumber-sumber manajemen
3. adaptabilitas / penolakan atas perubahan
4. persaingan bagi para manusia berbakat
5. lain-lain
Demi keberhasilan pengelolaan sumber daya manusia dalam jangka
panjang, organisasi perlu mengintegrasikan antara strategi organisasi, strategi
sumber daya manusia, dan perencanaan sumber daya manusia. Ditinjau dari
sejarah perjalanannya, integrasi ketiga hal diatas mengalami evolusi, yaitu
dimulai dari keterkaitan secara administrative, pertalian satu arah, pertalian
dua arah, dan pertalian integrative. Berbagai faktor mempengaruhi kuat-
lemahnya tuntutan terhadap integrasi. Faktor-faktor tersebut antara lain:
• Adanya perubahan terhadap tuntutan keahlian tenaga kerja
• Adanya perubahan komposisi angkatan kerja
• Diversifikasi usaha
• Kesetaraan status antara eksekutif sumber daya manusia dengan eksekutif
bidang fungsional lain
• Kekurangan keahlian yang tajam
• System kompensasi yang memberikan penghargaan terhadap kinerja
eksekutif
Perencanaan sumber daya manusia merupakan proses memperoleh
karyawan yang tepat baik jumlah maupun kualitas pada jabatan dan waktu
yang tepat. Agar memperoleh perencanaan sumber daya manusia secara
efektif, suatu rencana sumber daya manusia mencakup 4 tahapan:
1. analisa situasi atau mempelajari lingkungan
2. meramalkan permintaan sumber daya manusia
3. analisa pasokan sumber daya manusia
4. pengembangan rencana tindakan
Analisa jabatan merupakan dasar bagi sebagian besar aktivitas manajemen
sumber daya manusia, karena informasi yang diperoleh dari analisis jabatan
dapat dipergunakan untuk penarikan, seleksi, pengupahan, pelatihan
karyawan, dan sebagainya. Dalam konteks strategic analisa jabatan
diperlukan untuk mendukung perusahaan dalam mengadakan perubahan-
perubahan terhadap jabatan yang telah ada, baik melalui penciptaan jabatan
baru atau pengurangan terhadap jabatan yang telah ada.
BAB III
PENUTUP
3.I Kesimpulan
Perencanaan SDM awal difokuskan pada peramalan kebutuhan SDM di
masa depan serta cara pencapaian tujuannya dan implementasi program-program,
yang kemudian berkembang, termasuk dalam hal pengumpulan data untuk
mengevaluasi keefektifan program yang sedang berjalan dan memberikan
informasi kepada perencana bagi pemenuhan kebutuhan untuk revisi peramalan
dan program saat diperlukan. Dalam pelaksanaannya, perencanaan SDM harus
disesuaikan dengan strategi tertentu agar tujuan utama perencanaan yaitu
memfasilitasi keefektifan organisasi dapat dicapai. Perencanaan SDM harus
diintegrasi¬kan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang
organisasi. Hasil evaluasi perencanaan SDM jangka panjang dapat digunakan
sebagai dasar perencanaan suksesi organisasi.
Dalam perkembangannya, perencanaan suksesi dirasa sudah tidak lagi
sesuai karena banyak terjadi gap antara kebutuhan dengan hasil yang ingin
dicapai, oleh karena itu diperlukan alat baru yang mampu menyampaikan
kebutuhan organisasi dalam melaksanakan suksesi. Model baru yang mampu
menggantikan peranan perencanaan suksesi adalah manajemen suksesi, sehingga
diperlukan revisi bagi pembaharuan pelaksanaan suksesi yang didasarkan pada
manajemen suksesi.
Adapun dalam pengembangan dapat dilakukan dengan mengefektifkan
segala sesuatu yang sudah ada didalam perencanaan dan yang sudah dijalankan
kemudian memperbaiki kekurangan yang ada dalam sistem tersebut, mulai dari
aspek yang terkecil hingga yang terbesar. Dalam hal ini kita akan lebih mudah
untuk mengembangkan suatu perusahaan ketika kita tahu apa yang dibutuhkan
serta kekurangan yang harus diperbaiki sehingga dalam prosesnya nanti
pengembangan akan lebih terencana dan dapat meminimalisir hambatan-hambatan
yang dapat mengganggu dalam proses pengembangan.
3.2 Saran
Didalam perencanaan dan pengembangan perusahaan Dagadu dan Bakpia
Djava mempunyai berbagai alternatif tentang hal-hal yang dapat meningkatkan
mutu perusahaan tersebut melalui berbagai cara diantaranya sebagai berikut:
Lebih memperbanyak servis-servis untuk pelanggan
Tempat yang disediakan lebih diperluas dan penambahan fasilitas
Karyawan harus mempunyai pengetahuan yang lebih serta memahami
dengan baik tentang perusahaan
Peningkatan kualitas perusahaan dari segala aspek
Tetap mengutamakan kualitas dibanding kuantitas
Mengefisienkan harga