Post on 04-Feb-2018
Menjilid dengan
Mesin Jilid Benang
GRA. PUR.012
BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2004
Modul GRA.PUR.012 2
Menjilid dengan
Mesin Jilid Benang
Penyusun Suparmi
Editor Mahfud Syaifudin Diding Wahyuding
2004
Modul GRA.PUR.012 3
Kata Pengantar
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul manual untuk
Bidang Keahlian Grafika, khususnya Program Keahlian Persiapan dan Produksi
Grafika. Modul ini disusun menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan
kompetensi, sebagai konsekuensi logis dari Kurikulum SMK Edisi 2004 yang
menggunakan pendekatan kompetensi (CBT: Competency Based Training).
Sumber dan bahan ajar pokok Kurikulum SMK Edisi 2004 adalah modul,
baik modul manual maupun interaktif dengan mengacu pada Standar Kompetensi
Nasional (SKN) atau standarisasi dunia kerja. Modul ini diharapkan digunakan
sebagai sumber belajar pokok oleh peserta diklat untuk mencapai komptensi kerja
standar yang diharapkan dunia kerja.
Penyusunan modul ini dilakukan melalui beberapa tahap, yakni dari
penyiapan materi modul, penyusunan naskah secara tertulis, setting dengan
bantuan komputer, serta divalidasi dan diujcobakan empirik secara terbatas.
Validasi dilakukan dengan teknik telaah ahli (expert-judgment), sementara ujicoba
empirik dilakukan pada beberapa peserta didik SMK. Harapannya, modul yang
telah disusun ini merupakan bahan dan sumber belajar yang sesuai untuk
membekali peserta diklat dengan kompetensi kerja yang diharapkan. Namun
demikian, karena dinamika perubahan dunia kerja begitu cepat terjadi, maka
modul ini masih akan selalu diminta masukan untuk bahan perbaikan atau revisi
agar supaya selalu relevan dengan kondisi lapangan.
Pekerjaan berat ini dapat terselesaikan, tentu dengan banyaknya dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak yang perlu diberikan penghargaan dan ucapan
terima kasih. Dalam kesempatan ini tidak berlebihan bilamana disampaikan rasa
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak,
terutama tim penyusun modul (penulis, editor, tenaga komputer modul, tenaga
Modul GRA.PUR.012 4
ahli desain grafis) atas dedikasi, pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
menyelesaikan penyusunan modul ini.
Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pakar di bidang psikologi,
praktisi dunia usaha dan industri, dan pakar akademik sebagai bahan untuk
melakukan peningkatan kualitas modul. Diharapkan para pemakai berpegang pada
azas keterlaksanaan, kesesuaian, dan fleksibelitas dengan mengacu pada
perkembangan IPTEKS pada dunia kerja dan potensi SMK serta dukungan kerja
dalam rangka membekali kompetensi standar pada peserta diklat.
Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
peserta diklat SMK Bidang Keahlian Grafika, atau praktisi yang sedang
mengembangkan bahan ajar modul SMK.
Jakarta, Desember 2004 a.n. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan,
Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto, M.Sc. NIP 130 675 814
Modul GRA.PUR.012 5
Kata Pengantar
ada setiap pembelajaran untuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu
diperlukan media yang sesuai dan tepat. Dari beberapa media yang
dapat digunakan adalah berupa modul. Untuk sekolah menengah kejuruan, modul
merupakan media informasi yang dirasakan efektif, karena isinya yang singkat,
padat informasi dan mudah dipahami bagi peserta didik. Sehingga proses
pembelajaran yang tepat guna akan dapat dicapai.
alam modul ini akan dipelajari bagaimana menjilid / menjahit buku
dengan mesin jahit benang. Teknik yang dipergunakan menggunakan
dua sistem, yaitu menembus pita dan melingkar pita. Sebagai kegiatan akhir
(finishing) dari suatu proses kegiatan percetakan, penyelesaian grafika pada
hakekatnya merupakan pekerjaan akhir terhadap barang cetakan. Namun
demikian produknya tetap harus memiliki kualitas yang baik.
ntuk melakukan pekerjaan penjilidan buku perlu dikuasai pengetahuan
bagaimana menjilid buku yang baik. Karena kalau dilihat dari jenis dan
bentuk buku terdiri dari berbagai macam dan ragamnya. Kemudian teknik-teknik
dalam menjilid buku juga semakin berkembang dan bervariasi. Dan penting pula
untuk menggali informasi dari beberapa referensi buku dalam dan luar negeri.
Surabaya, Desember 2004
Penyusun
Suparmi
P
P
U
Modul GRA.PUR.012 6
Daftar Isi
? Halaman Sampul ...................................................................... 1 ? Halaman Francis....................................................................... 2 ? Kata Pengantar ........................................................................ 3 ? Kata Pengantar ........................................................................ 5 ? Daftar Isi ................................................................................. 6 ? Peta Kedudukan Modul.............................................................. 8 ? Daftar Judul Modul ................................................................... 9 ? Mekanisme Pemelajaran ............................................................ 10 ? Glosary ................................................................................... 11
I. PENDAHULUAN
a. Deskripsi............................................................................ 12 b. Prasarat ............................................................................. 12 c. Petunjuk Penggunaan Modul ................................................ 13 d. Tujuan Akhir ...................................................................... 14 e. Kompetensi ........................................................................ 15 f. Cek Kemampuan................................................................. 18
II. PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat....................................... 19 B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1..................................................... 20 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ................................... 20 b. Uraian Materi .......................................................... 20 c. Rangkuman ............................................................ 39 d. Tugas .................................................................... 41 e. Tes Formatif ........................................................... 41 f. Kunci Jawaban ........................................................ 42 g. Lembar Kerja ......................................................... 42 2. Kegiatan Belajar 2..................................................... 45 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ................................... 45 b. Uraian Materi .......................................................... 45 c. Rangkuman ............................................................ 46 d. Tugas .................................................................... 47
Modul GRA.PUR.012 7
e. Tes Formatif ........................................................... 47 f. Kunci Jawaban ....................................................... 47 g. Lembar Kerja ......................................................... 48
III. EVALUASI A. Tes Tertulis........................................................................ 47 B. Tes Praktik......................................................................... 52 KUNCI JAWABAN A. Tes Tertulis........................................................................ 53 B. Lembar Penilaian Tes Praktik................................................ 56 IV. PENUTUP............................................................................... 60 DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 61
Modul GRA.PUR.012 8
Peta Kedudukan Modul
GRA.CTK.001 GRA.CTK.006 GRA.CTK.008 GRA.CTK.009
GRA.PUR.013 GRA.PUR.014 GRA.PUR.015 GRA.PUR.016
GRA.PUR.003 GRA.PUR.004
GRA.PUR.005
GRA.PUR.007 GRA.PUR.008
GRA.PUR.010
GRA.PUR.012
GRA.PUR.011
GRA.SUP.001
GRA. SUP.002
GRA. SUP.009
GRA. SUP.010
GRA. SUP.012
LULUS
GRA.PUR.001 GRA.PUR.002
GRA.PUR.009
Modul GRA.PUR.012 9
DAFTAR JUDUL MODUL
No. Kode Modul Judul Modul
1 GRA:CTK:001 Mengoperasikan mesin cetak tinggi (letter press)
2 GRA:CTK:006 Mengoperasikan mesin cetak offset lembaran (sheet)
3 GRA:CTK:008 Mengoperasikan mesin cetak digital
4 GRA:CTK:009 Mencetak dengan teknik cetak saring/sablon
5 GRA:PUR:001 Mengerjakan pelipatan lembar cetakan secara manual
6 GRA:PUR:002 Mengerjakan pelipatan lembar cetakan dengan mesin
7 GRA:PUR:003 Menyusun gabung lembar cetakan secara manual
8 GRA:PUR:004 Menyusun gabung lembar cetakan dengan mesin
9 GRA:PUR:005 Mengerjakan laminating
10 GRA:PUR:007 Memotong kertas dengan mesin semi otomatis
11 GRA:PUR:008 Memotong kertas dengan mesin full otomatis
12 GRA:PUR:009 Menjilid secara manual
13 GRA:PUR:010 Menjilid dengan mesin jilid lem panas
14 GRA:PUR:011 Menjilid dengan mesin jilid kawat
15 GRA:PUR:012 Menjilid dengan mesin jilid benang
16 GRA:PUR:013 Membuat pisau pon/ril/embosing
17 GRA:PUR:014 Mengepon hasil cetak dan hasil embos
18 GRA:PUR:015 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) secara manual
19 GRA:PUR:016 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) dengan mesin
20 GRA:SUP:001 Mengaplikasikan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja
21 GRA:SUP:002 Mengaplikasikan standar mutu
22 GRA:SUP:009 Mengemas hasil cetak
23 GRA:SUP:010 Mengirimkan hasil cetak
24 GRA:SUP:012 Kalkulasi grafika
Modul GRA.PUR.012 10
MEKANISME PEMELAJARAN
START
Lihat Kedudukan Modul
Lihat Petunjuk Penggunaan Modul
Kerjakan Cek Kemampuan
Nilai <=7
Nilai 7>=
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar n
Evaluasi Tertulis & Praktik
Nilai 7>=
Modul berikutnya/Uji
Kompetensi
Nilai < 7
Modul GRA.PUR.012 11
GLOSARY
ISTILAH KETERANGAN
Anleg Penepat; bagian yang menjadi pedoman (penepat). Katern Kuras Kuras Kertas yang sudah dicetak dan sudah dilipat
sedikitnya dua kali dan merupakan bagian dari sebuah buku; sebuah huruf atau angka kadang-kadang terdapat pada bagian bawah halaman pertama kuras, dimaksud untuk pedoman bagi penjilidan; kadang-kadang sebuah titik atau persegi juga dicetakkan pada bagian pungggung lipatan secara berurut untuk membantu dalam pengumpulan katern.
Meja jahit Meja yang dipergunakan untuk menjahit kuras-kuras Menjahit benang Menjahit menggunakan benang yang terbuat dari
bahan kapas atau binatang (ulat sutra). Skrup Benda memanjang berujung rucing seperti paku
yang berukir (berukir spiral digunakan untuk menguatkan sesuatu pada benda lain dengan cara memutar.
Selip Perputaran rol silinder yang kurang selaras sehingga terjadi gesekan.
Side stitch Penjahitan buku yang dilakukan pada bagian sisi buku.
Modul GRA.PUR.012 12
BAB. I PENDAHULUAN
A. Deskripsi
alam modul ini Anda akan mempelajari teknik menjilid buku dengan
menggunakan mesin jahit benang. Sistem penjilidan ini adalah
termasuk dalam kategori pekerjaan jilid dengan mesin. Pada bagian
penjilidan ini sebenarnya banyak dikerjakan berbagai bentuk pekerjaan
purna cetak atau penyelesaian. Sehingga baik tidaknya suatu bentuk jahitan
blok buku akan tergantung dari proses penggarapannya, sebab dengan jahit
blok buku yang baik akan menentukan hasil akhir yang baik pula. Dalam
pekerjaan menjahit dengan mesin akan disesuaikan dengan jenis
pekerjaannya.
B. Prasarat
alam mempelajari modul ini Anda harus telah mempelajari teknik-
teknik penjilidan yang berkembang saat ini. Selain itu pahami juga
macam-macam alat dan bahan yang dipergunakan dalam pejilidan.
Pemahaman terhadap teknik cetak juga harus dikuasai, karena pada
hakekatnya buku-buku yang dijilid merupakan hasil cetakan. Pelajari juga
buku-buku referensi tentang penjilidan, karena teknik penjilidan sekarang ini
sudah semakin berkembang dengan menerapkan berbagai teknik dan
coraknya. Kemudian untuk lebih mendalami teknik menjilid yang lebih baik,
pelajari juga modul sebelumnya yang memiliki kaitan dengan modul ini.
Sehingga kita dapat membandingkan berbagai bentuk penjilidan dan
menentukan teknik penjilidan yang akan dikerjakan pada suatu buku.
D
D
Modul GRA.PUR.012 13
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan
teliti. Karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang
sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain.
2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai
sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki.
3. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah Anda kerjakan dan 70 %
terjawab dengan benar, maka Anda dapat langsung menuju Evaluasi
untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Tetapi apabila hasil jawaban Anda
tidak mencapai 70 % benar, maka Anda harus mengikuti kegiatan
pemelajaran dalam modul ini.
4. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar
untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.
5. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam
penguasaan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian
kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.
6. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat,
jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari
modul ini.
7. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan
bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur.
8. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk
ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi
lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda
mendapatkan tambahan pengetahuan.
Modul GRA.PUR.012 14
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:
o Mengenal mesin dan peralatan untuk menjilid buku.
o Menggunakan alat menjilid blok buku sesuai fungsinya.
o Menggunakan bahan untuk menjilid sesuai kebutuhan.
o Melakukan pelipatan kuras dengan tangan
o Melakukan penjilidan blok buku dengan menggunakan mesin jahit
benang.
o Melakukan penjahitan buku dengan cara menembus pita
o Melakukan penjahitan buku dengan cara melingkar pita
Modul GRA.PUR.012 15
E. Kompetensi KOMPETENSI : Menjilid dengan mesin jilid jahit benang KODE : GRA : PUR : 012 ( A ) DURASI PEMELAJARAN : 40 Jam @ 45 menit
A B C D E F G LEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 1 2 1 1 2 1
KONDISI KINERJA
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya ; ? SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani. ? Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi. ? Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan. ? Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan SOP yang berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan
kerja yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi.
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Melakukan persiapan pengoperasian mesin jahit benang
? Peralatan kerja dan peralatan mesin penjilidan disiapkan
? Mesin penjilidan dihidupkan
? Unjuk kerja mesin dan peralatan lainnya diperiksa sesuai ketentuan.
? Penyetelan unit pemasukan mesin jahit benang
? Penyetelan unit penjahitan mesin jahit benang
? Penyetelan unit pengeluaran mesin jahit benang
? Cermat ? Teliti ? Disiplin ? Tanggungjawang ? Bekerjasama sesuai
dengan prosedural (SOP)
? Mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan dijilid
? Mempersiapkan pengoprasian mesin jahit benang
? Melakukan persiapan pengopersian mesin jahit benang
Modul GRA.PUR.012 16
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
2. Melakukan penjilidan dengan mesin jahit benang
? Perintah kerja dibaca dan dipahami sesuai aturan yang berlaku.
? Benang jahit dipasang dan disesuaikan
? Dudukan katem disesuaikan, bahan ditempatkan pada meja jahit
? Memperhatikan langkah- langkah pekerjaan
? Teknik pengopersian mesin jahit kawat
? Menggunakan perleng-kapan keselamatan kerja pada saat melaku-kan pekerjaan jahit benang
? Memperhatikan petun-juk penggunaan mesin
? Melakukan pekerjaan dengan menggunakan prosedur yang telah ditentukan
? Macam-macam jarum pada mesin jahit benang
? Jenis-jenis mesin jahit benang
? Macam-macam jahitan yang dapat dijahit dengan mesin jahit benang
? Teknik mengoperasikan mesin jahit benang
? Menjahit buku dengan 4 tusukan
? Menjahit buku dengan 6 tusukan
? Menjahit buku dengan berbagai ketebalan standar
Modul GRA.PUR.012 17
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
? Mesin diaktifkan ? Penjilidan jahit benang
contoh dibuat sesuai perintah kerja
? Ketepatan dan kera-pihan contoh hasil penjilidan diperiksa
? Dimintakan perse-tujuan hasil contoh jilid jahit benang
? Penjilidan massal dilakukan.
? Setelah selesai mesin dimatikan sesuai prosedur
? Hasil penjilidan dise-rahkan ke bagian la-in sesuai perintah kerja
? Peralatan dan perlengkapan disimpan serta tempat kerja dibersihkan sesuai ketentuan yang berlaku
Modul GRA.PUR.012 18
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3. Merawat mesin dan mengganti suku cadang
? Peralatan kerja, minyak pelumas disiapkan.
? Sistem pelumasan diperiksa dan diperbaiki bila ada yang rusak.
? Semua bagian diperiksa secara teliti
? Semua bagian mesin dibersihkan dari debu dan kotoran
? Peralatan kerja dan suku cadang yang mudah aus disiapkan
? Mesin diaktifkan ? Suku cadang yang rusak
diganti dengan yang baru dan mencatatnya.
? Penerapan keselamatan kerja
? Perawatan mesin ? Penanganan gangguan
mesin jahit kawat
? Cermat ? Teliti ? Disiplin ? Tanggungjawang ? Bekerja sesuai
dengan prosedural (SOP)
? Rambu-rambu keselamatan kerja
? Perlengkapan keselamatan kerja
? Cara perawatan mesin perfect binding
? Penanganan gangguan mesin perfect binding
? Menerapkan keselamatan kerja
? Menggunakan perlengkapan kerja
? Merawat mesin perfect binding
? Menangani gangguan mesin perfect binding
? Ujicoba penjahitan dilakukan
? Kerataan, kerapihan dan ketepatan jahitannya diperiksa.
? Dibuat laporan penggantian suku cadang dan dicatat hasilnya.
Modul GRA.PUR.012 19
F. Cek Kemampuan
1. Jelaskan tujuan utama menjilid buku dengan mesin jilid benang !
2. Sebutkan bentuk pekerjaan menjilid buku dengan mesin jilid benang !
3. Sebutkan jenis-jenis peralatan mesin jahit benang !
4. Sebutkan bahan utama pada proses jahit dengan benang !
5. Jelaskan pentingnya buku yang dijilid dengan mesin jahit benang !
6. Jelaskan secara singkat cara menjahit dengan benang !
7. Jelaskan secara singkat teknik menjahit dengan mesin jahit benang !
8. Jelaskan gangguan-gangguan pada waktu menjahit dengan mesin jahit
benang !
9. Jelaskan kwalitas menjahit dengan mesin jahit benang !
10. Jelaskan keuntungan menjahit buku dengan mesin jahit benang !
Modul GRA.PUR.012 20
BAB. II PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Kompetensi : Menjilid dengan mesin jilid jahit benang
Sub Kompetensi : 1. Melakukan persiapan pengoperasian mesin jahit benang
2. Melakukan penjilidan dengan mesin jahit benang 3. Merawat mesin dan mengganti suku cadang
Jenis Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat Belajar
Alasan Perubahan
Tanga Tangan Guru
Modul GRA.PUR.012 21
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan kegiatan pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan Anda dapat:
- Mengenal bahan dan alat menjahit buku dengan mesin jahit benang.
- Menggunakan alat dalam menjahit buku dengan mesin jahit benang.
- Menggunakan alat mesin jahit benang sesuai dengan fungsinya.
- Menggunakan bahan yang dipakai mesin jahit benang.
- Melakukan penjilidan buku dengan pita.
- Melakukan teknik penjahitan buku dengan mesin jahit benang.
- Melakukan teknik menjahit buku dengan menembus pita
- menjawab tes-tes formatif.
b. Uraian materi
alam menjahit buku, tidak lepas dari mode karena setiap metode
mempunyai sifat tersendiri, desain keduanya merupakan
ketentuan yang akan memberikan cirri khas bagi setiap jenis pekerjaan
yang diolah. Sehingga dengan demikian dapat mewujudkan suatu hasil
produksi yang lebih definitip. Oleh karena banyak peristilahan teknik
yang berwujud formula. Dan bilamana dijabarkan hal itu akan
memberikan kejelasan mengenai maksud dan tujuan dari materi ilmu
itu. itulah sebabnya maka dalam topik ini disertakan tiga pengertian
pokok untuk diketahui dan dimengerti, sebab ketiganya mempunyai
lingkup yang kalau dipandang adalah cukup luas. Menjahit buku dengan
benang kapas yang tidak asing lagi disebut pula “sewing”.
D
Modul GRA.PUR.012 22
ang dimaksud menjahit buku dengan benang ialah :
menghubungkan kuras-kuras yang satu di atas yang lain dengan
ikatan benang sampai membentuk buku. Bentuk ikatan dapat berupa
ikatan tusuk rantai, dengan pita atau bankd, atau dengan kain kasa.
Ada juga mesin jahit benang yang hanya dapat menjahit satu kuras
buku saja seperti halnya menjahit buku tulis, majalah dan sebagainya.
Untuk mengerjakan jahitan dengan mesin ini perlulah kiranya
mempelajari dahulu bagian dari pada mesin dan cara kerjanya.
Perlu kita ketahui bagian dari konstruksi mesin jahit benang :
1. Unit pemasukan, atau yang lebih dikenal dengan meja pemasukan
2. Penempatan jarum
3. Saluran benang
4. Unit pengeluaran
1. UNIT PEMASUKAN
nit pemasukan merupakan peralatan yang paling depan pada
setiap mesin. jadi sebelum pembuatan buku terjadi,
penghantaran kurasnya selalu dilubangi dengan peralatan ini. Alat
pemasukan merupakan sadel tempat muatan kuras-kuras sebelum
dan sewaktu menjahit. Bekerjanya alat pemasukan mesin ini ditarik
oleh pegas yang dihubungkan pedal kaki sehingga dapat
menghantarkan meja pemasukan yang berisi kuras dapat
disambung sampai ke unit jarum penyambung yaitu pada waktu
jarum penjahit dan pengait bekerja.
Setelah sampai ke unit penyambung meja dapat dikembalikan
menjadi sikap normal artinya terbuka dan disitulah kita memasang
kembali umpan yang berupa kuras. Demikianlah kerja seterusnya
meja pemasukan ini. Bagian-bagian dari unit pemasukan mesin
jahit ini terdiri dari :
Y
U
Modul GRA.PUR.012 23
1.1 Meja Pemasukan
Merupakan dua buah kepingan meja, yaitu meja depan dan
meja belakang. Meja depan terdapat suatu alur sepanjang
meja itu sendiri dan alur ini sebagai tempat alat penepat atau
anleg. Penyetelan alat penepat ini selain dihubungkan oleh
sekerup pengunci juga dilengkapi dengan pelat penahan
kuras, dan dapat bergerak menurut alurnya ke kiri atau ke
kanan menurut keperluannya. Meja belakang yang
merupakan pasangan meja depan distel dalam kedudukan
miring diagonal dan selalu tetap. Dengan kedudukan yang
miring diagonal ini memudahkan penempatan kuras dan
akibatnya kuras tidak jatuh. Selain itu pada ujung-ujung meja
(depan dan belakang) yang merupakan titik pertemuan kedua
meja terdapat lubang-lubang sepanjang meja itu sendiri, dan
lubang-lubang ini berguna sekali untuk jelannya jarum tusuk
depan (punching needles) dimana dia menembus.
1.2 Bagian bawah meja
Bagian ini bila dibuka terdapat stang penjepit jarum tusuk
depan, stang ini selain berfungsi sebagai penjepit juga
sebagai dasar/bantalan jarum.
1.3. Stang tempat alat penghantar atau pemegang benang
Alat digunakan sebagai skoci yang menghantar benang dari
lubang jarum penjahit kepada jarum pengait.
1.4. Alat pemasukan lain berupa cadangan
Alat ini sebagai meja cadangan yang dipergunakan untuk
membantu penempatan kuras sebelum masuk mesin. meja
cadangan ini dilengkapi dengan laci sebagai penempatan alat-
Modul GRA.PUR.012 24
alat agar memudahkan mengambilnya. Pada mesin jahit yang
semi otomatis meja pemasukan diperpanjang lagi sehingga
kuras-kuras dapat dimasukkan dengan cepat secara berderet.
2. PENEMPATAN JARUM
enempatan jarum-jarum mesin jahit itu selalu dikerjakan
secara bergantian atau bertahap, karena tempat penjepitnya
berlainan. Pemasngan tahap pertama dinilai dari memasang jarum
pengait (yang merupakan satu kelompok) dan yang kedua
memasang jarum tusuk depan. Sebelum memasang jarum-jarum
itu pada tempatnya masing-masing yang perlu dilakukan lebih
dahulu adalah menentukan pembagian tusuk buku.
Selanjutnya kita memilih atau menentukan jarum-jarumnya,
kemudian disesuaikan dengan tebal tipisnya kuras atau kertas.
Apabila jarum-jarum sudah diessuaikan maka menentukan lagi
benang penyambungnya, jadi antara ketiga bahan ini jika kita
ambil kesimpulan maka harus sesuai dan seimbang. Sebagai
contoh benang yang tidak sesuai banyak menyebabkan putusnya
benang itu sendiri, putusnya jarum dan rusaknya kertas atau
jahitan buku. Di sini kita beri contoh lagi beberapa petunjuk
tentang pemakaian jarum :
a) Jarum penjahit (sewing needles) dengan seri nomor 953/5 dan
953/V/5 adalah untuk kertas tipis sejenis kertas Bibel.
b) Jarum penjahit (sewing needles) dengan seri nomor 666/5 dan
666 V/5 dipergunakan untuk kertas tebal dan biasa.
c) Jarum pengait (hook needles) dengan seri nomor 218 R/5
untuk kertas tipis.
d) Jarum pengait (hook needles) dengan seri nomor 218 R/5
untuk kertas tebal dan biasa.
P
Modul GRA.PUR.012 25
e) Jarum tusuk depan (punching needles) dengan seri nomor 685
untuk kertas biasa dan tebal.
f) Jarum tusuk depan (punching needles) dengan seri nomor 690
untuk kertas tipis.
esuai dengan pembagian maka tiap ikatan memerlukan
sepasang jarum yaitu satu jarum penjahit dan satunya jarum
pengait. Jadi bila kita akan menjahit buku dengan tiga ikatan,
jarum jahitnya 3 buah dan jarum pengaitnya 3 buah. Pada
dasarnya acuan yang terdiri dari balok-balok penjepit terdapat
lubang-lubang jarum yang berderet dengan jarak 4 cm. Jika
panjang acuan penjepit itu misalnya 40 cm, maka lubang jarum
yang terdapat 40 lubang. Untuk memudahkan cara
pemasangannya dapat dikerjakan dengan tangan atau dengan alat
pemasang jarum (alat penyisip). Karena tempat atau jarak sempit
sekali untuk pemasangan itu jika dipasang dengan tangan sukar
sekali, oleh karena itu pemasangan jarum dikerjakan dengan
perantara alat penyisip jarum (needles insertion) lalu dimasukkan
lubang jarum menurut tusuk yang telah ditentukan. Agar
pemasangan tidak mendapatkan kekeliruan maka pedoman
memasangnya adalah sebagai berikut :
a) Rencana posisi jarum menurut ukuran buku
b) Penempatan jarum penjahitnya di sebelah kanan
c) Penempatan jarum pengaitnya di sebelah kiri
d) Pangkal jarum pada bagian yang rata menghadap kita atau ke
depan dan pangkal jarum yang bulat di belakang menurut
lubang acuannya.
e) Jarum tersebut dipasang sampai pada dasarnya, disini dapat
dikontrol dengan alat penyisip jarum (needles insertion) terasa
tidaknya sampai menekan dasarnya.
S
Modul GRA.PUR.012 26
f) Pengunci harus cukup erat sehingga dengan tarikan benang
tidak akan lepas ke bawah.
2.1. Memasang jarum tusuk depan
Jarum tusuk depan sebagai tusuk pendahuluan membuat
pertolongan pada kuras dan sangat membantu jarum pengait
dan jarum penjahit. Tanpa jarum tusuk depan jarum pengait
dan jarum penjahitnya tak mungkin dapat menembus kuras,
karena kekuatan kertas yang memadat akan memutuskan
jarum-jarum itu sendiri. jarum tusuk depan (punching
needles) dipasang sesuai dengan tusuk yang dimiliki oleh
jarum penjahitnya dan jarum pengaitnya. Pada pangkal dari
jarum ini dibuat lurus hanya ujungnya saja yang runcing.
Penempatan pada acuan sama halnya penempatan jarum
penjahit dan pengait dapat dikerjakan secara langsung artinya
tanpa alat penyisip jarum (needles insertion).
Tiap lubang jarum memiliki sekerup penyetel satu per satu
dan setelah keseluruhannya (stang jarum) dapat disetel
dengan merubah sekerup pada sebelah kanan dan kirinya.
Jarum ini tidak banyak mengalami gangguan seperti jarum
lainnya, gangguan putus benang, terpilin dan sebagainya.
Perlu diketahui cara memasangnya :
? Sekerup penyetel jarum kita kendorkan keseluruhannya,
sebab bila hanya sekerup yang berhubungan saja yang
dikendorkan membukanya stang jarum kurang bebas. bila
sudah longgar sekiranya jarum bisa masuk, baru mulai
dipasang.
? Memasangnya menurut banyaknya jarum penjahit dan
pengait serta nomor pada stang harus sama.
Modul GRA.PUR.012 27
Kita ambil contoh : buku yang mempunyai panjang pung-
gungnya 19 cm dijahit dengan 3 pita atau benang, maka :
? stang yang dipasang jarum pengait nomor
11,14,18,21,25.28
? stang yang dipasang jarum penjahit nomor
13,16,20,23,29,30
? jarum setang tusuk depan dipasang jarum nomor
11,13,14,16, 18,20,21,23,25,28,30.
Apabila semuanya sudah terkontrol baik, sekerup-sekerupnya
boleh kita keraskan.
Jarum Jahit
Jarum Pengait
Jarum Pengait
Jarum Tusuk Depan
Gb 1. Macam-macam jarum mesin jahit benang
Keterangan :
? Jarum jahit bekerjanya memasukkan benang ke dalam
kuras buku. Jarum mesin jahit buku kedudukan jarum jahit
pada mesin jahit buku yang setiap hari dipakai selalu
berubah-ubah tempatnya, disebabkan oleh ukuran buku
yang tidak sama besar atau panjangnya.
? Jarum pengait berbentuk pilin sebagai jarum penghubung
antara tusukan satu ke tusukan yang lainnya dengan
dibantu oleh sebuah alat yang disebut “sekoci”.
Modul GRA.PUR.012 28
? Jarum tusuk depan yang tugasnya membuat lubang-
lubang pendahuluan sebelum jarum yang lain dimasukkan.
Gb 2. Mesin jahit buku Martini
Modul GRA.PUR.012 29
2.2. Memasang alat pemegang/pemindah
Pada gambar di bawah ini adalah gambar unit penjahitan,
dimana jarum-jarum pengait, penjahit, jarum tusuk
pendahulu atau depan serta alat pemegang/pemindah dalam
kedudukan menjadi satu. Kedudukan ini berarti kedudukan
yang serendah-rendahnya. Terjadinya hal tersebut mula-mula
mesin kita putar dengan tangan sehingga ekseter
menempatkan benjolan (b) berimpit dengan roda yang
menghubungkan alat pemegang.
Adanya benang dapat berpindah mulai dari lubang jarum
penjahit pindah dan mengait sampai ke jarum pengait,
dengan perantara alat pemegang. Alat pemegang ini selain
tugasnya memegang benang juga menghantarkan atau
memindahkan.
Alat pemegang ini dipasang pada stang pemegang menurut
pembagian skala tusuk yang dikehendaki. Stang alat
pemegang ini memiliki lubang-lubang sekrup sebanyak apa
yang dimiliki oleh jarum lainnya. Untuk memudahkan
penyetelan dengan baik maka yang harus diperhatikan :
? Alat pemegang dipegang sebelah kiri jarum pengait
dengan jarak 3 mm.
? Sebelum dipasang perhatikan dahulu arah kait ujung
pemegang kemana menghadap, ke sebelah kiri atau ke
sebelah kanan.
? Kedudukan roda yang menghubungkan stang dengan
benjolan penggerak tepat pada garis merah, berarti tepat
pada pertengahan benjolan.
? Pada waktu alat pemegang bergerak kembali jangan
sampai terjadi gesekan yang menyebabkan bengkoknya
Modul GRA.PUR.012 30
jarum. Untuk menyetel ini dapat merubah skrup.
? Agar benang yang diterima jarum pengait dari alat
pemegang tidak selalu lepas, maka sebaiknya penyetelan
antara alat pemegang depan jarum tadi, yaitu pada waktu
melintas jaraknya setebal benang yang dipergunakan.
Gb 3.
Keterangan gambar :
a. stang pemegang
b. eksentrik benjolan
c. skrup penyetel stang pemegang
2.3. Pedoman menjahit dengan Mesin Jahit Benang
Setelah benang-benang mulai terpasang mulai dari deretan
tempat benang, melalui alat perenggang benang sampai
masuk ke lubang jarum, baru dicoba, mesin dijalankan
dengan tangan, percobaan ini maksudnya agar supaya lebih
terkontrol kembali penangkapan benangnya, baik oleh aparat
perenggang maupun pada griper pemegangnya. Mesin jahit
buku ini cara menggerakkan selain oleh tenaga listrik kaki dan
tangan selalu mengikutinya, karena sifatnya mesin ini
bukannya otomatis penuh sebelum dilakukan penjahitan
saatnya terlebih dahulu kuras mahir cara menggerakkan kaki
menginjak pedal, dimana peranan kaki atau injakan erat
Modul GRA.PUR.012 31
sekali hubungannya dengan jalannya meja pemasukan.
Latihan menginjak pedal selain dengan kekuatan tenaga
tertentu lebih-lebih perasaan tentunya tak boleh dilupakan.
Sebab dengan perasaan kita dapat menentukan tetap
tidaknya jahitan, kemudian dibarengi suara tertentu irama
mesin dapat memberi petunjuk jalannya membuka dan
menutup meja pemasukan dengan tepat. Untuk persiapan
menjahitnya perlu sekali lagi mengecek apakah kedudukan
tusuk jahitnya sudah sesuai dengan ukuran dari bukunya,
juga alat pemegangnya serta kedudukan jarum apakah sudah
tepat dan tidak ada yang kocak.
2.4. Menjahit dengan pita
Untuk menguji kekuatan jahitan yang lebih baik, dapat
dilakukan dengan sistem jahitan pita, selain dapat berfungsi
sebagai penambah ikatan dapat juga untuk membantu
merapatkan kuras-kuras dari buku itu sendiri. Dalam
hubungan dengan sampul, pita berguna juga untuk engselan,
sehingga buku itu dapat tahan dalam waktu lama tidak
mudah rusak atau terpisah antara sampul dan isi buku.
Sebagai fariasi dalam teknik penjilidan pita, dikerjakan dengan
: buku yang dijahit dengan menembus pita.
Dari hasil penjahitan ini dapat kita bedakan agar kita
mengetahui ciri-cirinya. Bila jahitan menembus pita, pita yang
ditembus tidak dapat bergerak dan ditarik karena pita
langsung ikut dijahit, dan apabila ada kesalahan sukar
membongkarnya, terpaksa memotong pita itu sendiri. Ciri-ciri
lain apabila jahitan itu kendor pita tidak dapat ditarik untuk
merapatkannya, selanjutnya pada jahitan pita ini bila
Modul GRA.PUR.012 32
menjahitnya kurang hati-hati, benang-benang pita dan
jahitnya sering menyangkut. Sekarang jahitan melingkar pita,
hasil dari jahitan ini apabila terjadi proses penjilidannya
kurang merapat atau kendor, pita masih dapat ditarik-tarik,
lebih bebas geraknya hingga mudah untuk merapat kuras,
dan apabila buku itu dibulatkan punggungnya dapat dengan
mudah mengikuti lengkungnya.
? Teknik Menjahitnya
Pengaturan jarak antara buku dan buku, diwaktu proses
penjahitan pita terjadi dapat dilakukan dua macam cara :
o Cara pertama : dengan menyisipkan balok mistar
o Cara kedua : dengan menarik pita
Setelah gelendong-gelendong pita itu terpasang dan distel
dengan baik berputarnya maupun meluncurnya pita itu
lalu dimasukkan lewat pengapitnya (lihat gambar 4).
Selanjutnya pita tadi dimasukkan melalui stang
penghantar pita sampai di atas permukaan punggung
buku
Gb. 4
Buku yang dijahit dengan
menembus pita
Modul GRA.PUR.012 33
Gb. 5
? Menyisipkan Balok Mistar
Balok mistar dipasang atau disisipkan setelah kuras-kuras
buku pertama selesai dijahit. Balok mistar itu dibuat dari
kayu yang pada salah satu sisinya dilapisi plat pengukur
dan ditengah-tengahnya terdapat alur. Alur ini
dipergunakan sebagai batas pembagian jarak pemotongan
pita dan juga sebagai dasar memotong pita. Dengan
ukuran tebal balok mistar 3,5 cm berarti setiap sisi buku
memiliki kelebihan 1,75 cm. Penyisipan balok mistar itu
dilakukan dari depans ampai berhimpit dengan bukunya.
Untuk mengimbangi antara benang, pita dan balok mistar
agar memperoleh jara yang sama maka :
o Benang dikendorkan setebal balok mistar panjangnya :
caranya dengan menarik sebuah pegangan handle ke
depan (gambar 2).
o Pita juga ditarik atau dikendorka setebal balok mistar.
Caranya dengan menarik handle ke depan (gambar 5).
o Apabila benang dan pita sudah kendor, maka
memasukkan balok mistar dapat dimasukkan dengan
mudah.
Modul GRA.PUR.012 34
? Cara Kedua dengan Menarik Pita
Perbedaan jarak yang dibuat oleh balok mistar serta cara
menarik pita tidak jauh berbeda. Bila mengugnakan balok
mistar maka buku satu dengan yang lain rongganya tetap
menurut tebal mistar dan jika menarik pita buku satu
dengan lainnya mempunyai panjang pita yang dapat
diatur, bisa pendek atau lebih panjang. Cara penarikan
benang dan pita sama dengan cara pertama (Gambar 5).
2.5. Pengapit Kuras
Diwaktu pekerjaan itu berlangsung ada kalanya kuras-kuras
itu mengendor diantara satu dengan yang lain, bahkan ada
yang menggantung. Penyebabnya karena kedudukan kuras
itu kurang rapat. Untuk mencegah mengendornya kuras yang
telah dijahit digunakan sebuah alat pembantu penyangga
atau pengapit kuras (Gambar 5.)
Penempatan alat pengapit ini dipasang pada bingkai
pengapitnya, diantara lubang-lubang tusuk yang masih
kosong atau pada sebelahnya jarum.
Pada gambar 5 disitu terdapat lagi bingkai atau stang adalah
tempat saluran benang untuk jahit pita atau band. Di waktu
keadaan normal perhatikan posisi lubang-lubang skrup yang
terdapat pada bingkai dan stang. Lubang-lubang itu memang
dibuat tidak sejajar karena cara bekerjanya stang-stang itu
berlainan, maka pada waktu penyetelan yang tepat dan baik
bilamana garis yang memberit anda pada kedua stang
tersebut segaris atau lurus. Dengan demikian mencegah
terjadinya kerusakan.
Modul GRA.PUR.012 35
Gb. 6 Pengapit kuras
3. SALURAN BENANG
Saluran benang mulai dari penempatan gelendong sampai masuk
ke unit penjahitan, melalui bebreapa peralatan :
Tempat gelendong, alat perenggang, alat penarik benang sampai
ke jarum jahit dan akhirnya ke punggung buku.
Tempat gelendong benang terdiri dari 2 deretan (gambar 2.).
Deretan pertama untuk menyalurkan benang untuk jehitan pita ini
hanya melalui satu peralatan penyetelan saja, yaitu lewat penjepit
benang terus sampai masuk lubang batang perentang, melalui alat
perenggang dan akhirnya sampai masuk pada jarum jahitnya. Jadi
benang-benang yang diantarkan itu selalu terkendali, dapat distel
tegangnya, dan dapat disamakan gaya tariknya.
Salah satu penyetel utama dalam menyalurkan benang ini ialah
alat perenggang (Gambar 7.)
Dengan alat ini dapat menentukan sambungan benang pada
punggung buku, antara jahitan kendor sampai jahitan rapat, alat
perenggang ini terletak pada satu poros atau as dan ditempatkan
pada pertengahannya sebelah menyebelah poros ini dilengkapi
Gb. 7 Alat Perenggang
Modul GRA.PUR.012 36
dengan pegas-pegas yang dapat megatur ring-ring penjepitnya,
sehingga pertolongan alat perenggang ini terdiri dari mur kerucut,
maka apabila mur ini diputar ke kanan berarti gaya renggangnya
menjadi rapat, akibatnya ring penjepit menjepit benang dengan
kertas dan tarikan benang menjadi kencang dan sebaliknya,
apabila mur kerucut (gambar 7) di putar ke kiri berarti
memperkecil renggang, melonggarkan ring penjepit dan benang
mudah ditarik.
Kesalahan menyetel alat perenggang, apabila menyetelnya terlalu
keras menyebabkan benang tak dapat ditarik dan akibatnya pada
waktu menjahit benang dikanan kiri alat tersebut distel sambil
merasakan keseimbangan tarikan benang. Apabila hasil jahitan
buku masih longgar maka alat perenggang diputar ke kanan
sedikit, sehingga adpat memperoleh jahitan yang baik tanpa
gangguan.
3.1. Menggunakan kasa penyambung
Buku-buku penting, misalnya : buku dokumentasi atau buku
yang sampai bertahun-tahun dipergunakan dalam teknik
penjilidannya ada yang menggunakan kain kasa dan ada yang
dengan pita. Bahkan ada juga yang diberi variasi pada
potongan sisi punggungnya ditutup dengan pita kapital. Jika
jahitan ini perlu dijahit dengan memakai kasa, maka alat
pembawa pita/band dilepaskan dan diganti dengan alat
penggulung kasa.
Setelah kasa ditempatkan dalam alat ini baru kedua ujung
tiang alat penggulung kain kasa distelkan atau dimasukkan
tempatnya (stang rem). Kasa yang sudah masuk tadi
disamakan jarak kanan kirinya lalu kedua sisinya diberi alat
Modul GRA.PUR.012 37
penahan, ujung kasa ditarik lewat beberapa stang sampai
turun ke bawah yang akhirnya dibawa ke alur pembawa
(gambar 2. Penempatan kain kasa).
4. MEJA PENGELUARAN MESIN JAHIT
Setiap mesin yang mempunyai meja pemasukan tentunya meja
pengeluaran tak ketinggal juga. Meja pengeluaran mesin ini terdiri
dari kepingan pelat baja yang disebelah menyebelahnya dilengkapi
dengan alur/rel. Di atas meja ini terdapat juga alat penahan kertas
yang berjalan di atas alur/rel, sehingga mudah distel maju mundur.
Selain itu meja pengeluaran ini juga dilengkapi dengan peralatan
tiang penyangga yang dapat mengatur naik turunnya meja.
Penyetelan naik atau turunnya meja dapat dengan mudah diatur
dengan memutar roda penggerak tangan yang terdapat pada
sebelah kiri mesin.
Fungsi meja pengeluaran ini berguna sekali untuk :
? Menahan kuras-kuras buuk dari bawah, menahan bagian muka
daripada buku agar tetap tegang, sehingga mengganggu
benang jahitnya.
? Menahan kuras dari belakang, karena disitu terletak alat
penahan, sehingga kuras-kuras buku tetap tertahan rapat.
? Alat pengeluarannya itu sendiri untuk mengeluarkan kuras-
kuras buku, yang baru dijahit.
Pada pembagian atas daripada meja ini terdapat juga pisau 2
buah, yang dipasang disebelah kanan dan sebelah kiri. Pisau ini
distel kekiri dan kekanan menurut panjang daripada buku yang
dijahit. Yang perlu diperhatikan pada waktu memasangnya,
berhati-hatilah terhadap ketajaman pisau, karena tempatnya yang
samar, sering menyentuh tangan.
Modul GRA.PUR.012 38
Fungsi daripada pisau yang terletak di sebelah menyebelah ini
berguna :
? Dapat menahan kuras-kuras buku karena irisan pisau itu
kedalaman mengiris yang masuk pada bagian kepala dan ekor
buku sedalam kurang lebih 2 mm.
? Agar kuras tetap berjalan normal, lurus dan tidak terjadi kuras
itu menggantung, dengan demikian tidak mengganggu jalannya
penjahitan.
? Di atas bagian dari pisau ini dapat untuk menempatan balok
perenggang/balok mistar.
Sekali lagi sesuatu yang berhubungan pisau, apakah itu dikala
membersihkan mesin/atau diwaktu menyetel pisaunya, lebih-lebih
pada waktu mengeluarkan kuras buku, perhatikan arah pisau agar
jangan sampai terjadi yang membahayakan.
? Hambatan waktu menjahit
Gangguan-gangguan
Penyebab-penyebab Mengatasi
a. Benang putus
? Benang terlalu tipis ? Benang kurang baik, nomor benang
tidak sesuai dengan jarum. ? Salah memasang saluran benang. ? Alat perenggang mur kerucutnya
terlalu rapat. ? Jarum bengkok ? Alat pemegang/pemin- dah benang bekerja kurang stabil ? Eretan pengerem terlalu keras,
menekan pedal terlalu keras.
? Ganti benang yang tebal dan sesuai.
? Ganti yang kuat dan baik.
? Pasanglah menurut petunjuk gmbr.2 pada saluran benang.
? Stel kembali alat perenggang
? Ganti dan stel kembali jarumnya.
? Periksa kembali pe-nyetelnya, sisi runcing nya dan lumasi mesin.
? Kurangi pegasnya menginjak pedal
Modul GRA.PUR.012 39
stabilkan. b. Benang
terurai ? Benang terlalu kering dan licin ? Atasi kelicinan
benang c. Jarum
pengait ? Alat pemegang menye-rempet jarum
pangait. ? Alat pemegang kendor. ? Alat pemegang salah menempatkan. ? Benang tersimpul pada jarum kait
terlalu banyak
? Stel kembali skrup ? Keraskan skrupnya ? Stel kembali ? Putuskan benang
bersihkan dari jarum.
d. Jarum pengait
tidak menang-kap
benang
? Kaitnya jarum kurang terbuka ? Jarum bengkok ? Pemegang menyangkut benang terlalu
banyak atau tidak ada kelong-garan.
? Perbaiki kait jarum ? Ganti jarum ? Mengatur sekrup
e. Alat pemegang
tidak menarik
benang sampai
keluar
? Jarak antara jarum pengait sangat lebar, seharusnya 2/3 mm.
? Disetel kembali
f. Jahitan terurai
atau lepas
? Kesalahan memotong benang antara buku satu dengan yang lain.
? Benang tidak disimpulkan.
? Jahit kembali, hati-hati memotongnya.
? Jahit kembali simpulkan yang baik.
5. CARA MENJAHIT BUKU DENGAN SISTEM BUKU YANG
DIJAHIT DENGAN MENEMBUS PITA
a. Memasang benang dan deretan benang, melalui alat
perenggang benang sampai masuk ke lubang jarum.
b. Melakukan uji coba menjalankan mesin dengan tangan.
c. Melakukan pengecekan pada kedudukan tusuk jahitnya sudah
sesuai dengan ukuran buku atau belum.
d. Melakukan pengecekan alat pemegangnya
Modul GRA.PUR.012 40
e. Melakukan pengecekan kedudukan jarum
f. Menyiapkan kuras yang sudah tersusun menurut angka
halaman, yang disiapkan di atas meja cadangan.
g. Memasukkan kuras dimulai dari angka kuras yang terakhir
(menjahitnya dimulai dari angka halaman terbesar menuju
angka halaman yang terakhir).
h. Menginjak pedal satu kali, bila kuras pertama masuk.
i. Menjahit buku satu demi satu (kuras demi kuras), untuk
memberi jarak antara satu dengan yang lain, berilah satu kali
tambahan tusuk lepas.
j. Menginjak pedal mesin untuk menjalankan meja pemasukan
tanpa disertai umpan yaitu kuras.
k. Memotong kelebihan benang yang berada di tengah-tengah.
l. Mengeluarkan hasil jahitan dari meja pengeluaran dengan hati-
hati.
m. Menyimpulkan potongan benang dengan cara ditali mati.
c. Rangkuman
? Menjahit buku dengan benang kapas disebut “sewing’.
? Menjahit buku yang seluruhnya dengan tangan hand binding.
? Yang dimaksud dengan menjahit benang ialah menghubungkan
kuras-kuras yang satu di atas yang lain dengan ikatan benang
sampai membentuk buku.
? Bagian-bagian kontribusi dari mesin jahit benang :
o unit pemasukan
o penempatan jarum
o saluran benang
? Bagian dari unit pemasukan mesin jahit terdiri dari :
o meja pemasukan
Modul GRA.PUR.012 41
o bagian bawah meja
o stang tempat alat pengantar atau pemegang lubang
o Alat pemasukan lain berupa cadangan
? Petunjuk-petunjuk tentang pemakaian jarum :
? Jarum penjahit (sewing needles) dengan seri nomor 666/5 dan
953/V/5 adalah untuk kertas tipis sejenis kertas bibel.
? Jarum penjahit (sewing needles) diberi seri nomor 666/5 dan 666
V/5 dipergunakan kertas biasa dan tebal.
? Jarum pengait (hook needles) dengan seri nomor 218 R/15 untuk
kertas tipis.
? Jarum pengait (hook needles) dengan seri nomor 218 R/6 untuk
kertas tebal dan biasa.
? Jarum tusuk depan (punching needels) dengan seri nomor 218
R/6 untuk kertas biasa dan tebal.
? Jarum tusuk depan (punching needles) dengan seri nomor 690
untuk kertas tipis.
? Jarum tusuk depan/pendahuluan membuat lubang pertolongan pada
kuras sangat membantu jarum pengait dan jarum penjahit.
? Tanpa jarum tusuk depan pengait dan jarum penjahitnya tak
mungkin dapat menemus kuras, karena kekuatan kertas yang
memadat akan memutuskan jarum-jarum itu sendiri.
? Mesin jahit buku. Cara menggerakkannya digerakkan oleh tenaga
listrik, kaki dan tangan selalu mengikutinya, karena sifatnya mesin
jahit buku tidak otomatis penuh.
? Untuk variasi dalam teknik penjilidan pita, dikerjakan dua macam
cara :
? Cara pertama : buku yang dijahit dengan cara melingkar pita
? Cara kedua : buku yang dijahit dengan menembus pita.
Modul GRA.PUR.012 42
? Ciri-ciri pita kendor pada waktu menjahit adalah : pita dapat ditarik
untuk merapatkannya.
? Tempat gelendong benang terdiri dari 2 deretan :
o deretan pertama untuk menyalurkan benang bila akan menjahit
dengan pita.
o deretan kedua dipergunakan bila akan menjahit tusuk brosur
atau tusuk rantai.
? Buku-buku dokumentasi atau buku-buku yang digunakan bertahun-
tahun teknik penjilidannya menggunakan kain kasa dan ada yang
menggunakan pita.
? Meja pengeluaran mesin jahit benang terdiri dari kepingan pelat
baja yang disebelah menyebelahnya dilengkapi dengan alur/rel, alat
penahan kertas yang berjalan di atas alur/rel, sehingga dapat disetel
maju mundur.
d. Tugas
1). Kumpulkan barang cetakan yang dijilid dengan jahit benang!
2). Carilah referensi gambar jenis-jenis mesin jahit benang!
e. Tes Formatif
1) Jelaskan yang dimaksud dengan menjahit benang!
2) Sebutkan bagian dari kontribusi mesin jahit benang!
3) Sebutkan bagian-bagian pemasukan mesin jahit benang!
4) Sebutkan dan jelaskan gelendong benang pada mesin jahit
benang!
5) Jelaskan mengenai bagian pengeluaran mesin jahit benang!
f. Kunci Jawaban
Modul GRA.PUR.012 43
1) Yang dimaksud dengan menjahit benang ialah menghubungkan
kuras-kuras yang satu di atas yang lain dengan ikatan benang
sampai membentuk buku.
2) Bagian-bagian kontribusi dari mesin jahit benang :
? unit pemasukan
? penempatan jarum
? saluran benang
3) Bagian dari unit pemasukan mesin jahit terdiri dari :
? meja pemasukan
? bagian bawah meja
? stang tempat alat pengantar atau pemegang lubang
? Alat pemasukan lain berupa cadangan
4) Tempat gelendong benang terdiri dari 2 deretan :
? deretan pertama untuk menyalurkan benang bila akan menjahit
dengan pita.
? deretan kedua dipergunakan bila akan menjahit tusuk brosur
atau tusuk rantai.
5) Meja pengeluaran mesin jahit benang terdiri dari kepingan pelat
baja yang disebelah menyebelahnya dilengkapi dengan alur/rel,
alat penahan kertas yang berjalan di atas alur/rel, sehingga dapat
disetel maju mundur.
g. Lembar Kerja
Menjilid Buku jahit benang menggunakan mesin dengan cara menembus pita 1). Alat
Modul GRA.PUR.012 44
- Mesin jahit benang
- Jarum jahit
- Jarum pengait
- Jarum tusuk depan
- Tang
- Gunting
- Cutter
- Penggaris
- Pensil
2). Bahan
- Kertas isi buku tulis dengan jumlah 10 kuras (1 kuras 32
halaman)
- Benang jahit nylon
3). Keselamatan Kerja
a. Pergunakan alat dan bahan sesuai kebutuhan.
b. Hati-hati ketika mengoperasikan mesin jahit benang.
c. Hati-hati ketika memasang jarum jahit.
d. Hati-hati memasang gulungan pita jangan sampai kendor
e. Hati-hati dalam menginjak pedal pada mesin
f. Hati-hati dalam memotong benang sebab kuras-kurasnya masih
bergandengan.
g. Pergunakan masker bila diperlukan.
h. Kembalikan peralatan yang telah digunakan pada tempatnya.
4). Langkah Kerja
a. Siapkan kuras yang terdiri dari 5 kuras
b. Susun kuras-kuras tersebut dengan teratur (secara urut)
menurut angka halaman.
c. Buatlah tanda jahitan pada kuras
d. Siapkan kuras-kuras tersebut di atas meja cadangan.
Modul GRA.PUR.012 45
e. Masukkan kuras pada meja pemasukan yang dimulai dengan
angka yang terakhir.
f. Injak pedal satu kali, bila memulai memasukkan kuras.
g. Berilah tambahan tusuk lepas, apabila buku sudah dijahit,
gunanya untuk memberi jarak antara buku satu dengan yang
lain.
h. Injaklah pedal mesin untuk menjalankan meja pemasukan
tanpa disertai umpan yaitu kuras.
i. Keluarkan hasil dari meja pengeluaran dengan hati-hati.
j. Potonglah benang yang masih bergandengan dengan hati-hati
dan simpulkan dengan cara ditali mati.
k. Ratakan punggung buku dan lakukan pengepresan.
l. Berilah lem pada punggung buku.
m. Pasanglah lembar pelindung.
n. Pasanglah lembar cover.
o. Potonglah buku tersebut dengan ukuran bersih 15 x 20 cm.
Modul GRA.PUR.012 46
2. Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan Anda dapat:
- mengenal bahan dan alat menjahit buku dengan mesin jahit benang.
- menggunakan alat dalam menjahit buku dengan mesin jahit benang.
- menggunakan alat mesin jahit benang sesuai dengan fungsinya.
- menggunakan bahan yang dipakai mesin jahit benang.
- melakukan penjilidan buku dengan pita.
- melakukan teknik penjahitan buku dengan mesin jahit benang.
- melakukan teknik menjahit buku dengan cara melingkar pita
- menjawab tes-tes formatif.
b. Uraian Materi
enjahit yang dilakukan dengan teknik melingkar pita,
pekerjaannya akan lebih mudah. Bila dilihat dari hasilnya (proses
penjilidannya kurang rapat atau kendor) pita masih dapat ditarik-tarik
dan lebih bebas gerakannya, sehingga nudah untuk merapatkan kuras-
kuras. Bila buku itu nantinya akan dibulatkan peunggungnya, maka
dengan mudah untuk mengikuti lengkungannya.
M
Gb. 8
Buku yang dijahit dengan
cara melingkar pita
Modul GRA.PUR.012 47
CARA MENJAHIT BUKU DENGAN CARA MELINGKAR PITA
1. Memasang benang dan deretan benang, melalui alat perenggang
benang sampai masuk ke lubang jarum.
2. Melakukan uji coba menjalankan mesin dengan tangan.
3. Melakukan pengecekan pada kedudukan tusuk jahitnya sudah
sesuai dengan ukuran buku atau belum.
4. Melakukan pengecekan alat pemegangnya
5. Melakukan pengecekan kedudukan jarum
6. Menyiapkan kuras yang sudah tersusun menurut angka halaman,
yang disiapkan di atas meja cadangan.
7. Memasukkan kuras dimulai dari angka kuras yang terakhir
(menjahitnya dimulai dari angka halaman terbesar menuju angka
halaman yang terakhir).
8. Menginjak pedal satu kali, bila kuras pertama masuk.
9. Menjahit buku satu demi satu (kuras demi kuras), untuk memberi
jarak antara satu dengan yang lain, berilah satu kali tambahan
tusuk lepas.
10. Menginjak pedal mesin untuk menjalankan meja pemasukan tanpa
disertai umpan yaitu kuras.
11. Memotong kelebihan benang yang berada di tengah-tengah.
12. Mengeluarkan hasil jahitan dari meja pengeluaran dengan hati-
hati.
13. Menyimpulkan potongan benang dengan cara ditali mati.
c. Rangkuman
? Menjahit dengan cara melingkar pita hasilnya kurang merapat.
? Menjahit dengan cara melingkar pita cara pengerjaannya lebih
mudah.
Modul GRA.PUR.012 48
? Hasil proses menjahit melingkar pita kuras-kurasnya kurang
merapat.
? Bila ada kesalahan pada proses menjahit melingkar pita akan lebih
mudah pembetulannya.
? Hasil jahit melingkar pita punggung mudah dibulatkan.
d. Tugas
1) Gambarlah blok buku yang sudah dijahit dengan menggunakan
mesin jahit benang!
2) Gambarlah dan beri keterangan jarum-jarum yang digunakan
untuk menjahit pada mesin jahit benang!
e. Tes Formatif
1) Jelaskan apa yang dimaksud menjilid dengan menggunakan mesin
jahit benang !
2) Jelaskan fungsi pita yang digunakan untuk menjahit buku !
3) Sebutkan bagian-bagian dari unit pemasukan mesin jahit benang !
4) Jelaskan cara memasang jarum tusuk depan !
5) Sebutkan teknik menjahit dengan pita !
f. Kunci Jawaban
1) Menjilid dengna menggunakan mesin jahit benang ialah :
menghubungkan kuras-kuras yang satu di atas yang lain dengan
ikatan benang sampai membentuk buku. Bentuk ikatan dapat
berupa ikatan tusuk rantai, dengan pita atau band, atau dengan
kain kasa.
2) Fungsi pita pada blok buku :
Modul GRA.PUR.012 49
? Sebagai penambah ikatan
? Untuk membantu merapatkan kuras-kuras dari buku itu sendiri
? Digunakan untuk engselan
3) Bagian-bagian dari unit pemasukan mesin jahit benang :
? Meja pemasukan
? Bagian bawah meja
? Stang tempat alat pengantar atau pemegang benang
4) Cara memasang jarum tusuk depan :
Sekerup penyetel jarum kita kendorkan seluruhnya, apabila hanya
skrup yang berhubungan saja yang dikendorkan membukanya
stang jarum kurang bebas, akibatnya penempatan jarum tusuk
depan tidak sampai dasar. Bila sudah longgar jarum bisa masuk,
baru mulai dipasang.
5) Teknik menjahit dengan pita ada 2 cara :
? Buku yang dijahit dengan cara melingkar pita
? Buku yang dijahit dengan menembus pita
g. Lembar Kerja
Menjilid Buku jahit benang menggunakan mesin dengan cara melingkar pita 1). Alat
- Mesin jahit benang
- Jarum jahit
- Jarum pengait
- Jarum tusuk depan
- Tang
- Gunting
- Cutter
- Penggaris
Modul GRA.PUR.012 50
- Pensil
2). Bahan
- Kuras isi buku (10 kuras: 1 kuras 16 halaman)
- Benang jahit nylon
- Benang kawat
- Linen punggung
3). Keselamatan Kerja
i. Pergunakan alat dan bahan sesuai kebutuhan.
j. Hati-hati ketika mengoperasikan mesin jahit benang.
k. Hati-hati ketika memasang jarum jahit.
l. Hati-hati memasang gulungan pita jangan sampai kendor
m. Hati-hati dalam menginjak pedal pada mesin
n. Hati-hati dalam memotong benang sebab kuras-kurasnya masih
bergandengan.
o. Pergunakan masker bila diperlukan.
p. Kembalikan peralatan yang telah digunakan pada tempatnya.
4). Langkah Kerja
a. Siapkan kuras yang terdiri dari 5 kuras
b. Susun kuras-kuras tersebut dengan teratur (secara urut)
menurut angka halaman.
c. Buatlah tanda jahitan pada kuras
d. Siapkan kuras-kuras tersebut di atas meja cadangan.
e. Masukkan kuras pada meja pemasukan yang dimulai dengan
angka yang terakhir.
f. Injak pedal satu kali, bila memulai memasukkan kuras.
g. Berilah tambahan tusuk lepas, apabila buku sudah dijahit,
gunanya untuk memberi jarak antara buku satu dengan yang
lain.
Modul GRA.PUR.012 51
h. Injaklah pedal mesin untuk menjalankan meja pemasukan
tanpa disertai umpan yaitu kuras.
i. Keluarkan hasil dari meja pengeluaran dengan hati-hati.
j. Potonglah benang yang masih bergandengan dengan hati-hati
dan simpulkan dengan cara ditali mati.
k. Ratakan punggung buku dan lakukan pengepresan.
l. Berilah lem pada punggung buku.
m. Pasanglah lembar pelindung.
n. Pasanglah lembar cover.
o. Potonglah buku tersebut dengan ukuran bersih 15 x 20 cm.
Modul GRA.PUR.012 52
BAB. III
EVALUASI
A. Tes Tertulis
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!
1. Apakah yang dimaksud dengan menjahit buku dengan menggunakan mesin !
2. Sebutkan jenis-jenis mesin jahit benang yang anda ketahui !
3. Jelaskan tentang unit pemasukan mesin jahit benang !
4. Jelaskan dengan singkat tentang penempatan jarum-jarum mesin jahit
benang !
5. Jelaskan bagaimana cara menempatkan jarum mesin jahit benang !
6. Jelaskan nomor-nomor jarum pengait, penjahit, tusuk depan !
7. Apa yang harus diperhatikan dalam penyetelan alat pemegang !
8. Apa langkah anda sebelum melakukan pekerjaan menjahit !
9. Jelaskan apa fungsi dari meja pengeluaran !
10. Jelaskan ciri-ciri menjilid dengan benang yang ditinjau dari segi kwalitasnya !
Modul GRA.PUR.012 53
B. Tes Praktik
Lakukanlah penjilidan buku dengan pita menggunakan mesin jahit benang dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Jumlah isi buku 5 kuras, setiap kuras 16 halaman.
2. Jahit kuras-kuras tersebut dengan cara melingkar pita
3. Lakukan pengeleman pada punggung buku.
4. Berilah cover buku tersebut dengan kertas bufalo
5. Ukuran potong bersih buku 15 x 20 cm.
Catatan: Kriteria diatas dapat dirubah dan instruktur/guru dapat memberikan tes praktik dengan ketentuan selain diatas.
Modul GRA.PUR.012 54
KUNCI JAWABAN
A. Tes Tertulis
1. Menjahit buku dengan menggunakan mesin :
a. Menghubungkan kuras-kuras yang satu dengan yang lain dengan ikutan
benang sampai membentuk buku.
b. Bentuk-bentuk jahitan dapat berupa ikatan tusuk rantai, dengan pita atau
band ataupun dengan kain kasa.
2. Jenis-jenis mesin jahit benang :
Brehmer, Egger, Cutberlet, Hellung, Martini, Preusse, Smyth.
3. Bagian unit pemasukan mesin jahit benang :
a. Unit pemasukan merupakan peralatan yang paling depan pada setiap
mesin.
b. Alat pemasukan merupakan sadel tempat muatan kuras-kuras sebelum
dan sewaktu dijahit.
4. Penempatan jarum-jarum mesin jahit benang
a. Pemasangan tahap pertama dimulai dari memasang jarum pengait (yang
merupakan satu kelompok).
b. Kedua memasang jarum tusuk depan, sebelum memasang jarum-jarum
itu pada tempatnya masing-masing, yang perlu dilakukan lebih dahulu
adalah menentukan pembagian tusuk buku.
5. Cara menempatkan jarum-jarum mesin jahit benang :
a. Rencana posisi jarum menurut ukuran buku.
b. Penempatan jarum penjahitnya di sebelah kanan.
c. Penempatan jarum pengaitnya di sebelah kiri.
d. Pangkal jarum pada bagian yang rata menghadap kita atau ke depan dan
pangkal jarum yang bulat di belakang menurut lubang acuannya.
Modul GRA.PUR.012 55
e. Jarum tersebut dipasang sampai pada dasarnya, disini dapat dikontrol
dengan alat penyisip jarum (needles insertion) terasa tidaknya sampai
menekan dasarnya.
f. Pengunci harus cukup erat sehingga dengan tarikan benang tidak akan
lepas ke bawah.;
6. Nomor-nomor jarum :
a. jarum pengait : 11,14,18,21,25.28
b. jarum penjahit : 13,16,20,23,29,30
c. jarum tusuk depan : 11,13,14,16, 18,20,21,23,25,28,30.
7. Yang perlu diperhatikan dalam penyetelan alat pemegang :
a. Alat pemegang dipasang.
b. Sebelum dipasang perhatikan arah kait ujung pemegang kemana
menghadap, ke sebelah kiri ataukah ke sebelah kanan.
c. Kedudukan roda yang menghubungkan stang dengan benjolan penggerak
tepat pada garis merah, berarti tepat pada pertengahan benjolan.
d. Pada waktu alat pemegang bergerak kembali jangan sampai terjadi
gesekan yang menyebabkan bengkoknya jarum. Untuk menyetel ini dapat
merubah sekrup.
e. Agar benang yang diterima jarum pengait dari alat pemegang tidak selalu
lepas, maka sebaiknya penyetelan antara alat pemegang dengan jarum
tadi, yaitu pada waktu melintas jaraknya setebal benang yang
dipergunakan.
8. Langkah sebelum melakukan pekerjaan menjahit adalah :
a. Harus mahir cara menggunakan kaki menginjak pedal, sebab peranan
kaki atau injakan erat hubungannya dengan jalannya meja pemasukan.
b. Dapat dengan perasaan dan irama mesin, sebab dengan perasaan dapat
menentukan tetap tidaknya jahitan.
c. Melakukan pengecekan apakah kedudukan tusuk jahitnya sudah sesuai
dengan ukuran dari pada bukunya.
Modul GRA.PUR.012 56
d. Melakukan pengecekan alat pemegang serta kedudukan jarum apakah
sudah tepat dan tidak ada yang kocak.
9. Fungsi meja pengeluaran berguna sekali untuk :
a. Menarik kuras-kuras buku dari bawah, menahan bagian muka daripada
buku agar tetap tegang, sehingga tidak mengganggu benang jahitnya.
b. Menahan kuras dari belakang, karena disitu terletak alat penahan,
sehingga kuras-kuras buku tetap tertahan rapat.
c. Alat pengeluarannya itu sendiri untuk mengeluarkan kuras-kuras buku,
yang baru dijahit.
10. Ciri-ciri menjilid dengan benang ditinjau dari segi kwalitasnya :
a. Kuat dan tahan puluhan tahun
b. Helai pelindung dan sampul tetap baik tidak mudah rusak
c. Benang tidak mempengaruhi kertas.
Modul GRA.PUR.012 57
B. Lembar Penilaian Tes Praktik Nama Peserta : No. Induk : Program Keahlian : Nama Jenis Pekerjaan :
PEDOMAN PENILAIAN
No. Aspek Penilaian Skor Maks.
Skor Perolehan Keterangan
1 2 3 4 5 Perencanaan 1.1. Persiapan alat 1.2. Persiapan bahan
5 5
I
Sub total 10 Proses (Sistematika & Cara Kerja) 2.1. Cara mengurutkan kuras-kuras di meja
cadangan 2.2. Cara menjahit kuras-kuras 2.3. Cara pengeleman punggung buku 2.4. Cara memasang lembar pelindung 2.5. Cara memasang lembar cover 2.6. Cara memotong bersih
5
10 10 5 5 5
II
Sub total 40 Kualitas Hasil Penjahitan 3.1. Posisi kuras sesuai dengan urutan 3.2. Helai pelindung terpasang dengan rapi 3.3. Cover terpasang dengan rapi 3.4. Pekerjaan diselesaikan dengan waktu
yang telah ditentukan
5 5
10
10
III
Sub total 30 Sikap/Etos Kerja 4.1. Tanggung jawab 4.2. Ketelitian 4.3. Inisiatif 4.4. Kemandirian
2 3 3 2
IV
Sub total 10 Laporan 5.1. Sistimatika penyusunan laporan 5.2. Kelengkapan tugas yang diberikan
4 6
Sub total 10
V
Total 100
Modul GRA.PUR.012 58
KRITERIA PENILAIAN
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor I Perencanaan
1.1. Persiapan alat 1.2. Persiapan bahan
? Peralatan penyetelan disiapkan
sesuai kebutuhan ? Peralatan penyetelan disiapkan
tidak sesuai kebutuhan ? Bahan disiapkan sesuai kebutuhan ? Bahan disiapkan tidak sesuai
kebutuhan
5 1 5 1
II Proses (Sistematika & Cara Kerja) 2.1. Cara mengurutkan kuras-
kuras di atas meja cadangan 2.2. Cara menjahit kuras-kuras 2.3. Cara pengeleman punggung 2.4. Cara memasang lembar
pelindung 2.5. Cara memasang lembar cover
2.6. Cara memotong bersih
? Posisi urutan kuras diurutkan
dengan rapid an benar ? Posisi urutan kuras tidak rapid an
salah ? Kuras-kuras dijahit dengan
menggunakan pita ? Kuras-kuras dijahit tidak
menggunakan pita ? Punggung buku dilem dengan rapi
dan rata ? Pengeleman punggung buku tidak
rapid an tidak rata ? Lembar pelindung dipasang pada
posisi yang benar ? Pemasangan lembar pelindung
tidak benar ? Cover dipasang pada posisi yang
benar ? Cover dipasang pada posisi tidak
benar ? Buku dipotong dengan ukuran
yang benar ? Buku dipotong dengan ukuran
yang salah
5 1
10 1
10
2 5 1 5 1 5 1
Modul GRA.PUR.012 59
III Kualitas Hasil Penjahitan 3.1. Posisi kuras sesuai dengan
urutan 3.2. Helai pelindung terpasang
dengan rapi 3.3. Cover terpadang dengan rapi 3.3. Pekerjaan diselesaikan
dengan waktu yang telah ditentukan
? Penggabungan urutan kuras
benar ? Urutan penggabungan kuras salah ? Helai pelindung dipasang kuat
pada bagian depan dan belakang ? Pemasangan helai pelindung tidak
kuat ? Posisi jahit sesuai dengan
ketentuan ? Posisi jahit tidak tepat ? Menyelesaikan pekerjan lebih
cepat ? Menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu ? Menyelesaikan pekerjaan melebihi
waktu yang ditentukan
5 2 5
2
10
8
10 2
IV Sikap/Etos Kerja 4.1. Tanggung jawab 4.2. Ketelitian 4.3. Inisiatif 4.4. Kemandirian
? Membereskan kembali alat dan
bahan yang dipergunakan ? Tidak membereskan alat dan
bahan yang dipergunakan ? Tidak banyak melakukan
kesalahan kerja ? Banyak melakukan kesalahan
kerja ? Memiliki inisiatif bekerja ? Kurang/tidak memiliki inisiatif
kerja ? Bekerja tanpa banyak diperintah ? Bekerja dengan banyak diperintah
2 1 3 1 3 1 2 1
VI Laporan 5.1. Sistimatika penyusunan
laporan 5.2. Kelengkapan tugas yang
diberikan
? Laporan disusun sesuai sistimatika
yang telah ditentukan ? Laporan disusun tanpa sistimatika ? Melampirkan hasil tugas dengan
benar ? Tidak melampirkan tugas
4 1 6 1
Modul GRA.PUR.012 60
BAB.IV PENUTUP
etelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes
paktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda
dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini,
maka Anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya. Mintalah
pada pengajar/instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem
penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau asosiasi
profesi yang berkompeten, apabila Anda telah menyelesaikan suatu
kompetensi tertentu. Ikuti tes praktik yang terdapat dalam modul ini. Atau
apabila Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka
hasil yang berupa nilai dari instruktur atau berupa porto folio dapat
dijadikan sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi.
Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu
standard pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat Anda
berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia
industri atau asosiasi profesi.
S
Modul GRA.PUR.012 61
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Syafi’I, Bambang Harianto, 1982, Teori Jilid Buku 1, Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan, Jakarta, Indonesia.
Ir. M.T. Djamara, 1999, Pengertian Penyelesaian Grafika dan Mutu Penjilidan Buku, Pusat Grafika Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Indonesia.
J. Michael Adam and David D. Faux, 1977, Printing Technology A Medium of
Visual Communications, Duxbury Press, North Scituate, Massachusetts, United
States of America.
J. Soetarmo, 1992, Teknik Menjilid Buku dengan Mesin, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Indonesia.