Post on 25-Jun-2015
Mengelola Dana Penelitian
Rully IndrawanDisampaikan pada Workshop, 30 Juli 2013
di Academic Research and Community Services Deparment – ARCS Swiss
Germany University, Tangerang
Rully IndrawanBogor, 26 Maret 1961
Menjadi Guru besar sejak 2001 sebagai dosen PNS dpk di Unpas (golongan IVE).
Saat ini menjabat Asdir I Pasca Sarjana Unpas, Staf Ahli Dewan Pertimbangan Presiden RI Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah. Anggota
Komite Perencana Propinsi Jabar, Reviewer Penelitian Dikti Kemendikbud. dlsb.
Pernah menjadi Rektor IKOPIN (2007-2011). Pembantu Rektor II Unpas (2004-2008).
Pembantu Rektor I (2003-2004), Ketua Lembaga Penelitian (1994-2004). Sekretaris Lembaga Penelitian (1991-1994), dan Sekretaris Prodi
Ekonomi Koperasi (1985-1991). Selain itu pernah tercatat sebagai profesor assitent di Waseda
University Tokyo Jepang (2008-2010). Wakil ketua Forum PT bidang Perumahan Kantor Menpera RI
(2008-2010). Staf Ahli Ketua DPD RI (2007-2010). Ketua Korpri Kopertis Wilayah IV Jabar-Banten
(2007-2010). Pernah beberapa kali menjadi anggota delegasi Indonesia di beberapa negara.
Tahun 1991 mendapat penghargaan finalis Dosen Teladan Nasional. Dan tahun 2011 menerima Bakti
Koperasi dari Presiden RI sebagai Rektor IKOPIN. Tahun 2012 mendapat Satya Lencana
Pembangunan bidang Koperasi dari Presiden RI sebagai Guru Besar Universitas Pasundan
Menjadi Guru besar sejak 2001, sebagai dosen PNS Kopertis Wilayah IV dpk di Unpas (golongan
IVE). Asdir I Pasca Sarjana Unpas, Staf Ahli Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden RI)
Bidang Pembangunan dan Otda. Anggota Dewan Pakar Forum Ekonomi Jabar, Reviewer
Penelitian Dikti Kemendikbud., Ketua Dekopinwil Jabar, dlsb.
Pernah menjadi Rektor IKOPIN (2007-2011). Di Unpas, Pembantu Rektor II (2004-2008);
Pembantu Rektor I (2003-2004); Ketua Lembaga Penelitian (1994-2004); Sekretaris Lembaga
Penelitian (1991-1994); dan Sekretaris Prodi Ekonomi Koperasi (1985-1991). Selain itu
pernah tercatat sebagai Profesor Assistent di Waseda University Tokyo Jepang (2008-2010).
Wakil Ketua Forum PT bidang Perumahan Kantor Menpera RI (2008-2010). Staf Ahli Ketua DPD RI
(2007-2010). Ketua Korpri Kopertis Wilayah IV Jabar-Banten (2007-2010). Angota Komite
Perencana Jabar (2009-2012). Pernah beberapa kali menjadi anggota delegasi Indonesia di
beberapa negara. Tahun 1991 penghargaan Dosen Teladan I
Kopertis Wilayah IV dan finalis Dosen Teladan Nasional. Tahun 2011 menerima Bakti Koperasi
dari Presiden RI sebagai Rektor IKOPIN. Tahun 2012 mendapat Satya Lencana Pembangunan
bidang Perkoperasian dari Presiden RI
rullyindrawan26@gmail.comrullyindrawan.wordpress.com
Sistimatika
• Permasalahan Penelitian di PTS• Pembiayaan Penelitian• Program Penelitian DP2M• Pemetaan Penelitian Perguruan Tinggi• Pengelolaan Program Penelitian di PT• Akuntabilitas Pembiayaan
Permasalahan Penelitian di PTS
• PTS sebagai bagian integral dari kinerja penelitian nasional;• Rendahnya alokasi dana penelitian dalam anggaran
keuangan PTS. Dan terbatasnya akses kepada sumber pendanaan penelitan dampak dari permasalahan struktural dan kultural;
• Sistem insentif dan disinsentif penelitian bg para dosen;• Kinerja pengelola lembaga penelitian; • Masalah internal lain dalam manajemen PTS
• Mengutip data Pusat Penelitian Perkembangan Iptek Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Pusppiptek-LIPI), dalam kurun waktu 2001-2010, lembaga penelitian dan pengembangan di Korea Selatan, KAIST, menghasilkan jumlah publikasi internasional terbesar, yaitu 20.183 publikasi. Lembaga JST Jepang (13.604) dan CSIRO Australia (11.611). Indonesia (LIPI) memiliki 417 publikasi ilmiah.
• Menurut United States Patent and Trademark Office (USPTO) permohonan paten dari Jepang ke AS selama tahun 2010 mencapai 44.811. Jerman mengajukan 12.363 aplikasi paten, sedangkan Korea Selatan 11.671. Sementara itu, paten dari Indonesia di AS pada tahun yang sama hanya enam permohonan.
Sumber: diolah dari data SCImagoJR
National U
nivers
ity o
f Sin
gapore
Chulalo
ngkorn
Unive
rsity
Univers
iti Putra
Mala
ysia
Univers
ity o
f the P
hilippin
es Dilim
an
Univers
ity o
f Indonesia
Vietn
am N
ational U
nivers
ity
Inst
itut P
ertania
n Bogor
05000
100001500020000250003000035000400004500050000 49227
9081
37311570 1124 518 512
Jumlah Publikasi Perguruan Tinggi Terkemuka ASEAN
(Data Scopus sd Januari 2009)
WASMEN MANALU
Sumber: WASMEN MANALU, IPB
Pembiayaan Penelitian
Pemerintah mengalokasikan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari
dana bantuan operasional PT dana untuk dana penelitian di PTN dan PTS.
Prinsip-prinsip Pembiayaan
Semangat Implementasi Paradigma Baru Pendidikan Tinggi, berfokus Mutu.
Semangat “Continuous Quality Improvement” (CQI) (membangun TQM & QA)
Semangat Kompetisi Semangat Internal Selection Semangat Tumbuhnya Pola Pikir Perencanaan
Berbasis Aktifitas & Outcomes Semangat Sistem Evaluasi “PEER” & EXTERNAL
Program Penelitian DP2M
Program Hibah Penelitian di Perguruan Tinggi dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu Hibah Penelitian Desentralisasi
dan Hibah Penelitian Kompetitif
Nasional
Kelompok PT
Alokasi Dana
Program
Mandiri 100% Penelitian unggulan PT berbasis pada RIP.
Utama 60%40%
Penelitian unggulan PT berbasis pada RIP.Penelitian kompetitif multi tahun.
Madya 35%65%
Penelitian unggulan PT berbasis pada RIP.Penelitian kompetitif multi tahun.
Binaan 25%75%
Penelitian unggulan PT berbasis pada RIP.Penelitian kompetitif multi tahun.
• Penelitian Unggulan Strategis Nasional,
• Riset Andalan Perguruan Tinggi dan InDustri (RAPID),
• Penelitian Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional,
• Penelitian Kompetensi,• Penelitian Strategis Nasional.
• Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi,• Hibah Bersaing,• Penelitian Fundamental,• Penelitian Tim Pascasarjana,• Penelitian Kerjasama antar Perguruan
Tinggi (PEKERTI),• Penelitian Disertasi Doktor,
DESENTRALISASI
SENTRALISASI
Pemetaan Penelitian Perguruan Tinggi
Sumber: Edaran Libtabmas no. 1266/E5.2/PL/2012
PTN PTS Jumlah0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Politeknik Non BinaanPT BinaanPT MadyaPT UtamaPT Mandiri
2013
Tujuan Pemetaan Kinerja Penelitian
1. Mendapatkan gambaran kinerja penelitian pada Perguruan Tinggi sebagai dasar dalam penyusunan dan penyempurnaan program-program penelitian di Ditlibatmas.
2. Sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam penetapan mekanisme desentralisasi penelitian pada Perguruan Tinggi
3. Sebagai salah satu pertimbangan dalam penetapan dan pengalokasian dana penelitian desentarlisasi di PT
Variabel Utama Pemetaan
1. Ketersediaan SDM (Guru Besar, Doktor, S2)
2. Keberadaan dan aktivitas pusat penelitian/pusat studi/pusat kajian
3. Sumber dana penelitian
4. Luaran penelitian
5. Pengelolaan Penelitian di Perguruan Tinggi
6. Ketersediaan sarana dan prasarana penelitian
Variabel Utama (Rincian Variabel)
No Komponen Bobot (%)
1 Jumlah dosen berdasarkan strata (SDM) 10
2 Penelitian pada pusat studi / pusat kajian 10
3 Penelitian dosen dengan dana DP2M Dikti 20
4 Penelitian dosen dengan dana dari luar DP2M Dikti 10
5 Luaran penelitian 35
6 Manajemen LP/LPPM 15
Variabel Pendukung
1. Jumlah mahasiswa (student body) pada setiap perguruan tinggi
2. Aktivitas pusat studi/kajian di luar kegiatan penelitian
3. Ketersediaan sarana dan prasarana penelitian
4. Ketersediaan payung penelitian/roadmap pada pusat studi/pusat kajian
Pengelolaan Program Penelitian di PT
• Manajemen LP/LPPM merupakan variabel utama dalam pengukuran kinerja penelitian PT;
• Fungsi LP/LPPM PT adalah merencanakan, memobilisasi, mengedukasi, mensosialisaikan, menseleksi, memonitoring, mengevaluasi, mendukung publikasi, melaporkan hasil, dan mempertanggungjawabkan kegiatan;
• Perlu dukungan pemangku kepentingan.
Pimpinan PT
Pengelola LP/LPPM
Pusat/Fakultas
Dosen
RIPP
Mekanisme Pengelolaan Dana Penelitian DP2M
Usulan Peneliti
anSeleksi
Pengumuman
Hasil Selesks
i
Kontrak LP/LPP
M dengan Dp2M
Kontrak Peneliti dengan LP/LPP
M
Monitoring
Internal /Ekster
nal
Pelaporan
Hasil dan
Keuangan ke
LP/LPPM
Pelaporan hasil
dan Keuangan ke Dikti
Log Book,
Bukti pendukun
g,
Laporan,
Publikasi
Akuntabilitas Dana
• Pentingnya tertib administrasi keuangan untuk membangun kepercayaan
• Pentingnya pemahaman yang sama ttg format/model/ jenis pelaporan keuangan
• Laporan keuangan LP/LPPM perlu didukung laporan keuangan peneliti.
• Pembayaran pajak lembaga untuk penelitian PTS.
Panduan Umum Pelaporan Keuangan Peneliti
1. Laporan keuangan dibuat oleh Ketua Tim Peneliti (penanda tangan kontrak)
2. Realisasi tahapan, alokasi dan jenis pengeluaran dana disesuaikan dengan kontrak.
3. Pos‐pos pengeluaran diklasifikasi sesuai dengan ketentuan proposal yakni:•Biaya gaji/upah/HR; •Biaya bahan habis pakai; •Biaya perjalanan dinas; •Biaya operasional lainnya (sewa, pengembangan institusi, pemeliharaan, konsinyasi, fotocopi, adminisrasi dll)
4. Porsi masing‐masing pos harus sesuai dengan ketentuan yang ada dalam anggaran/proposasl (tergantung skim/jenis penelitian)
5. Bukti‐Bukti disusun berdasarkan pos pengeluaran‐pengeluaran sesuai urutan dalam rincian proposal .
6. Penggunaan materai disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
Bukti Pendukung
• Bukti syah penerimaan honorarium• Kuitansi untuk pengeluaran berupa sewa
ataupun pembelian akomodasi Perjalanan Dinas /SPPD.
• Bukti resmi setoran pajak (PPh pasal 21, sebesar 15%)
Pajak
1. Pengenaan Pajak yang harus dipotong oleh LP/LPPM pada saat belanja barang/penyerahan jasa sewa/penyerahan honorarium; kemudian disetorkan ke Kas Negara melalui bank/kantor pos/tempat lain yang ditunjuk.
2. Penyaluran dana diberikan secara penuh/utuh tanpa potongan pajak baik dari kas umum negara ke kas umum daerah maupun dari kas umum daerah ke rekening perguruan tinggi.
3. Kewajiban pajak atas penggunaan dana diselesaikan oleh LP/LPPM penerima hibah sesuai dengan perundang-undangan
4. PTS hanya diwajibkan memotong PPh 21 dan 23
5. Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Setiap pembelian barang atau pemakaian jasa (sewa) yang nilainya Rp. 1.000.000, keatas maka dikenakan PPN sebesar 10% disertai Faktur Pajak dengan menyertakan identitas Pengusaha kena pajak
6. Pajak Penghasilan (PPh. Ps 21) Setiap penyerahan honorarium dikenakan pajak seebsar 15% dari pengasilan bruto.
7. Pajak Penghasilan Belanja Barang (PPh. Ps. 22) (PTS tidak perlu);
8. Pajak Penghasilan Pemakaian Jasa (Sewa) (PPh. Ps. 23). Setiap sewa yang nilainya Rp. 1.000.000,‐keatas maka dikenakan PPh Ps. 23 sebesar 2 % Bukti Surat Setoran Pajak (SSP) menggunakan NPWP tempat sewa
Contoh
Cash flow
Tangerang, --------20..Ketua Tim
............................................
Wasalam,
hatur nuhun