Post on 21-Jan-2015
description
II.MEMILIH BENTUK
KEPEMILIKAN BISNIS
TEGUH WIYONO BUDI PRASETYO
STMIK AKAKOM YOGYAKARTA
KEPUTUSAN BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS (JEFF MADURA, 2007)
Keputusan BentukKepemilikan Bisnis Keputusan Bentuk
Kepemilikan Bisnis
Akses BisnisKe PendanaanAkses Bisnis
Ke Pendanaan
Kendali AtasBisnis
Kendali AtasBisnis
Pajak yang dibayarkanPajak yang dibayarkan
NilaiPerusahaan
NilaiPerusahaan
Pertimbangan beberapa aspek dalam memutuskan kepemilikan bisnis
1. KEPEMILIKAN PERSEORANGAN(sole proprietorship)
Bisnis dimiliki oleh seorang pemilik. Pemilik dari suatu kepemilikan perseorangan disebut pemilik tunggal (sole proprietor)
Keuntungan yang didapatkan akan dianggap sebagai laba pribadi pemiliknya dan menjadi subyek pajak penghasilan pribadi. Beberapa contoh umum : rumah makan, perusahaan
konstruksi lokal, tukang cukur, toko pakaian, kelontong, dll
KARAKTERISTIK (sole proprietorship)
Pemilik harus bersedia menerima tanggungjawab atas kinerja perusahaan secara penuh
Pemilik harus bersedia bekerja dengan waktu yang fleksibel
Karena besarnya tanggungjawab, pemilik harus selalu memonitor secara langsung setiap perkembangan perusahaannya
Banyak pemilik perseorangan yang telah berhasil karena latar belakang pernah bekerja pada bidangnya. Pengalaman banyak dijadikan acuan penting dalam manajerial, mamahami persaingan, dan perilaku konsumen.
KEUNTUNGAN (sole proprietorship)
1. Seluruh keuntungan akan diterima oleh pemilik tunggal. bagian keuntungan yang diambil ditentukan sendiri oleh pemilik.
2. Organisasi mudah, tidak perlu persyaratan khusus atau membuat entitas hukum secara terpisah --- Ijin Gangguan (HO), TDP, Amdal (bila perlu), dll
3. Pengendalian penuh, dengan seorang pemilik yang mengendalikan penuh maka potensi konflik pengambilan keputusan dapat dihilangkan
4. Pajak yang lebih rendah (bebas dari implikasi pemajakan ganda)
KERUGIAN (sole proprietorship) Pemilik tunggal menanggung seluruh kerugian.
Konsekuensi dari penerima keuntungan tunggal, maka kerugianpun harus ditanggung sendiri.
Subjek kewajiban yang tidak terbatas (unlimited liability). Tidak ada batasan hutang yang menjadi tanggungjawab pemiliknya. Jika menghadapi tuntutan hukum maka ia bertanggungjawab penuh atas semua keputusan perusahaan.
Dana cenderung terbatas. Biasanya kesulitan untuk investasi pada perusahaan skala besar.
Keahlian terbatas. Karena keahlian terbatas biasanya sulit mengendalikan/memaksimalkan potensi aspek bisnisnya.
2. KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN (Partnership)
Bisnis dimiliki oleh dua orang atau lebih. Para pemilik disebut sekutu (partner).
Para pemilik harus melegalkan Anggaran Dasar perusahaannya dengan Akta Notaris dan melengkapi persyaratan sesuai aturan pemerintah berkaitan bidang bisnis yang dikelola.
Contoh di Indonesia bisa berbentuk : Firma/Kongsi atau Persekutuan/Perserikatan Persekutuan Komanditer / Comanditair Venootschaap (CV)
BEBERAPA JENIS (Partnership)
Persekutuan umum (general partnership), seluruh sekutu akan memiliki kewajiban yang tidak terbatas, sehingga semua sekutu akan bertanggungjawab secara pribadi atas seluruh kewajiban perusahaan. Contoh di Indonesia : beberapa pengusaha membuat
kesepakatan kongsi untuk dalam bentuk Firma untuk memperluas usahanya.
BEBERAPA JENIS (Partnership)
Persekutuan terbatas (limited partnership), perusahaan memiliki sekutu umum (general partners) yang mempunyai tanggungjawab tidak terbatas dan sekutu terbatas (limited partners) yaitu investor yang tidak berperan dalam manajemen dan kewajibannya hanya dibatasi oleh dana yang diinvestasikan ke perusahaan. Contoh di Indonesia :
Persekutuan Komanditer / Comanditair Venootschaap (CV) yang didalamnya ada komanditer aktif dan komanditer pasif.
KEUNTUNGAN (Partnership)
1. Tambahan pendanaan dari para sekutu akan sangat bermanfaat bagi pengembangan operasi bisnis.
2. Pembagian kerugian, setiap kerugian bisnis yang di alami oleh persekutuan akan ditanggung oleh seluruh sekutu sesuai dengan masing-masing perannya.
3. Memungkinkan lebih banyak spesialisasi, Dengan banyak sekutu, para sekutu dapat memusatkan perhatian pada masing-masing spesialisasi yang dimilikinya shg dapat melayani berbagai macam customer.
KERUGIAN (Partnership)
1. Pembagian Pengendalian. Pengambilan keputusan dalam sekutu harus dibagi, dampaknya apabila tidak sepakat akan mengganggu hubungan bisnis dan pribadi. Misalnya ada anggota sekutu yang tidak mempunyai keahlian dalam bisnis.
2. Kewajiban tidak terbatas. Para sekutu umum menjadi subjek dari kewajiban tidak terbatas sama seperti perusahaan perseorangan
3. Pembagian Keuntungan. Setiap keuntungan harus dibagikan diantara semua sekutu. Semakin banyak sekutu, semakin kecil tingkat laba yang dibagikan.
3. PERSEROAN TERBATAS (Corporation)
Suatu badan hukum tersendiri yang berhak melakukan tindakan-tindakan bisnis maupun hukum terlepas dari para pemegang sahamnya.
Pemilik perusahaannya adalah para pemegang sahamnya, karena pemegang saham terlepas dari entitas hukumnya maka kewajibannyannya terbatas artinya tidak dianggap bertanggungjawab secara pribadi atas tindakan-tindakan perusahan. Kerugian yang ditanggung juga maksimal sebesar modal yang disetorkannya.
Untuk mendirikan PT seorang atau kelompok harus membuat akta pendirian (charter) yang disahkan oleh Notaris dan dicatatkan dalam lembaran berita negara melalui Departemen Hukum dan HAM.
Corporation……………………..………Lanjutan
Akta pendirian harus mencantumkan aspek2 penting perusahaan. Seperti : Nama perusahaan, tempat kedudukan, saham
yang diterbitkan, operasi perusahaan dll. Kemudian secara organisasi harus membuat Anggaran Dasar (bylaws) yaitu panduan umum dalam mengelola perusahaan.
Para pemegang saham memilih dewan direksi yang bertanggungjawab membuat kebijakan umum perusahaan dan memlih para pejabat penting yang ditugaskan mengelola perusahaan sehari-hari. Misal Direktur Utama (CEO-Chief Executive Officer)
Corporation……………………..………Lanjutan
Para pemegang saham memperoleh penghasilan melalui : Dividen, yaitu bagian keuntungan perusahaan yang
didistribusikan kepada pemegang saham selama periode tertentu.
Peningkatan nilai saham. Ketika perusahaan menguntungkan, nilai sahamnya cenderung meningkat lebih tinggi dari pada waktu membeli. Pada perusahaan terbuka peningkatan nilai dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal.
PERSEROAN TERTUTUP versus PERSEROAN TERBUKA
Perseroan Tertutup (privately held).
Kepemilikan dibatasi hanya sekelompok kecil investor saja.
Pemilik saham memperoleh keuntungan riil dari dividen
Bisnis yang dikelola kebanyakan masih dalam skala kecil-menengah.
Sebagian besar perseroan terbatas di Indonesia masih berupa perseroan tertutup.
Perseroan Terbuka (publicly held).
Kepemilikan terbuka bagi masyarakat, saham dapat dengan mudah dijual atau dibeli oleh para investornya melalui Pasar Modal
Pemlilik saham memperoleh keuntungan dari dividen dan capital gain.
Bisnis yang dikelola berskala besar dan membutuhkan investasi pendanaan relatif besar
KELEBIHAN (Corporation)
1. Kewajiban terbatas.Resiko yang ditanggung oleh pemilik terbatas pada modal yang diinvestasikan.
2. Akses pendanaan, Perseroan dapat dengan mudah memperoleh pendanaan dengan menerbitkan saham baru, shg memberikan fleksibilitas untuk mengmbangkan usaha baru dalam skala besar.
3. Perpindahan kepemilikan dengan mudah, Investor akan dengan mudah membeli atau menjual saham dengan cepat melalui Pasar Modal dengan dibantu pialang secara online.
KELEMAHAN (Corporations)
1. Biaya organisasi yang tinggi. Konsekuensi bentuk organisasi yang lebih kompleks adalah biaya organisasi yang lebih besar, mulai awal pembentukan sd mekanisme pelaksanaannya.
2. Pengungkapan Keuangan. Ketika perseroan menjadi terbuka, masyarakat investasi mempunyai hak dalam batasan tertentu untuk melihat data2 keuangan perusahaan. Untuk perseroan tertutup tidak diharuskan menyampaikan kepada publik.
3. Masalah perwakilan (agency problem). Para manajer kadang-kadang bertindak tidak sesuai dengan keinginan para pemegang saham, misal manajemen biaya tinggi.
KELEMAHAN (Corporations)
4. Pajak yang Tinggi. Konsekuensi dari sebuah entitas hukum yang terpisah dari pemiliknya adalah pengenaan pajak yang terpisah pula. Pajak menjadi variabel signifikan dalam analisis cost-benefit. Sebuah perseroan terbatas akan dikenakan konsekuensi pajak ganda sbb :
Pajak tahunan perseroan (berdasarkan laba tahunan perusahaan)
Pajak penghasilan atas dividen pagi pemegang saham.
ILUSTRASI PEMAJAKAN GANDA JEFF MADURA, 2007
Pemilik
OperasiBisnis
Perusahaan
LabaPerusahaan
LabaSetelah Pajak
Pemerintah
Investasi pada perusahaan 1
2
3
45
6
Pajak penghasilan pribadi
Dividen
Laba ditahan
Pajak
PERBANDINGAN DAMPAK PAJAKBentuk Perseroan Terbatas dan Kepemilikan Perseorangan
Dampak Pajak pada Perseroan Terbatas
Dampak Pajak pada Kepemilikan Perseorangan
LabaPerseroan
Laba PerushStlh Pajak
PemilikPemegang Saham
Pemerintah
Laba Kepemilikanperseorangan
Pemilik Pemerintah
Pajak Penghasilan PT
Dividen
Pajak Penghasilan Pribadi
PenghasilanPribadi
Pajak
Penghasilan Pribadi
DAMPAK KEPEMILIKAN TERHADAP PENGEMBALIAN INVESTASI
Profitabilitas perusahaan banyak diukur dengan menghitung pengembalian atas ekuitas (total investasi para pemegang saham)
(Return on Equity-RoE). RoE = Laba setelah pajak
EkuitasContoh : RoE = $150.000 = 0,15 atau 15 %
$1.000.000
ILUSTRASI DALAM PERUSAHAAN JEFF MADURA, 2007
Pemilik
OperasiBisnis
Perusahaan
LabaPerusahaan
LabaSetelah Pajak
Pemerintah
Investasi pada perusahaan 1
2
3
45
6
Pajak penghasilan pribadi
Dividen
Laba ditahan
Pajak
PERUBAHAN BENTUK KEPEMILIKAN
Perusahaan dapat berubah bentuk kepemilikannya sesuai perkembangannya.
PerusahaanPerseorangan
Sekutu terbatas
Perseroan Terbatas
Persekutuan
Contoh perubahan bentuk kepemilikan perusahaan.
BENTUK LAIN BADAN USAHA :
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah badan usaha yang didirikan oleh negara dan kepemilikannya dipegang oleh pemerintah. Bentuk organisasi : Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Negara (PN), Perusahan Umum (PERUM), Perseroan Terbatas (PT)’.
KOPERASI : Bentuk kerjasama dari para anggota untuk memenuhi kebutuhan bersama secara lebih ekonomis. Para anggota mendapatkan keuntungan SHU berdasarkan kontribusi mereka dalam memberikan keuntungan dalam koperasi.
YAYASAN : Bentuk organisasi swasta yang bertujuan untuk kepentingan sosial dan kemasyarakatan. Misal : panti Asuhan, Rumah Sakit, Pendidikan, dll