Post on 02-Mar-2019
MEKANISME KERJA KREATIF DESAIN DALAM MEMBUAT MEDIA
IKLAN LUAR RUANG DI PT. ARESTA LINTAS MEDIA YOGYAKARTA
Dimas Prasetyo
D.1307091
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perubahan jaman yang terus berkembang, membuat biro –biro
advertising harus selalu mengikuti perubahan trend yang terjadi di masyarakat
supaya iklan produk/jasa yang ditawarkan pada masyarakat dapat berjalan efektif
dan efisien sesuai tujuan. Prinsip yang penting adalah bagaimana caranya agar
penjualan dapat terdongkrak naik dengan sentuhan kreatif yang menarik.
Salah satu cara untuk memenuhi tujuan tersebut adalah dengan membuat media
iklan luar ruang. Media iklan luar ruang merupakan salah satu strategi kreatif
untuk menawarkan suatu produk / jasa kepada masyarakat agar sesuai dengan
tujuan sebab media iklan luar ruang dapat menciptakan tampilan penawaran
produk yang bagus, kombinasi antara produk dan tata penataan ruang desain
untuk menstimulasi dan menciptakan desain yang sedemikian rupa akan membuat
2
suatu tampilan seperti yang diinginkan, sehingga konsumen yang melihatnya
dapat tertarik. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku konsumen dan bisa membuat
konsumen tergerak hatinya dan akhirnya membeli produk yang ditawarkan di
dalamnya. Dengan demikian daya jual produk / jasa yang ditawarkan akan
semakin meningkat, selain itu media iklan luar ruang juga akan memperkuat citra
eksklusif yang selama ini ditonjolkan oleh toko / produsen melalui beragam
iklannya.
Kuliah Kerja Media merupakan suatu pelatihan pada dunia kerja yang
sesungguhnya. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir di suatu
instansi yang sesuai dengan jurusan / konsentrasinya. Pada pelaksanaan Kuliah
Kerja Media antara mahasiswa dan instansi harus memiliki hubungan mutualisme
/ hubungan yang saling menguntungkan. Contoh dari hubungan yang saling
menguntungkan yaitu mahasiswa mempunyai kontribusi langsung untuk
membantu pekerjaan di instansi tersebut sehingga pekerjaan di instansi tersebut
menjadi lebih ringan, disamping itu mahasiswa mendapat ilmu dan pengetahuan
yang bermanfaat dari perusahan tersebut.
B. Tujuan
Bagian kreatif suatu biro iklan lebih mengarah pada strategi-strategi
promosi yang dilakukan melalui sebuah desain yang menarik dimulai dengan
penentuan konsep suatu desain, realisasi desain dengan mempertimbangkan apa
yang khas dari produk yang akan diiklankan, dari ciri khas tersebut, desain yang
kita buat harus menonjolkan ciri dari produk, dan tidak mengabaikan
keharmonisan, kesatuan dan warna pada desain, sehingga desain tersebut dapat
1
3
menarik khalayak dan mampu memberikan suatu kesan yang dapat merayu
audiens untuk mengkonsumsi suatu produk atau jasa dari perusahaan yang
diiklankan.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui segala sesuatu tentang bagian creative yang belum pernah
didapat pada masa perkuliahan di FISIP UNS .
2. Untuk memperoleh pengetahuan dan praktek dalam membuat desain media
iklan luar ruang.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara dan mekanisme kerja seorang creative
desain dalam menciptakan desain media iklan luar ruang yang menarik.
Tujuan Umum
1. Pelaksanaan Kuliah Kerja Media sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar professional Ahli Madya ( Amd ) di bidang Komunikasi Terapan
konsentrasi Periklanan Universitas Sebelas Maret.
2. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman praktek tentang tugas
dibagian creative dalam suatu biro advertising dan meningkatkan wawasan
dan kemampuan tentang dunia kreatif sehingga dapat menjadi tenaga yang
terampil dan professional.
C. Waktu dan tempat Pelaksanaan Kuliah Kerja Media
Kuliah Kerja Media yang dilakukan penulis adalah antara awal bulan
Februari sampai akhir bulan Maret 2010, KKM dilakukan secara mandiri atau
4
individu oleh tiap mahasiswa mulai dari proposal pengajuan permohonan magang,
waktu pelaksanaan magang hingga konsentrasi yang dipilih.
Penulis melaksanakan KKM selama satu setengah bulan antara awal bulan
Februari sampai dengan akhir bulan Maret 2010. Adapun data mengenai
perusahaan tempat KKM adalah sebagai berikut :
Nama Perusahaan : PT. Aresta Lintas Media
Alamat : Jl. Gedong Kuning Selatan, Gg. Cendana, No. 257
Banguntapan, Yogyakarta 55198
Telp : (0274) 451375, (0274) 451376
Fax : (0274) 451375
E-mail : aresta_advoutdoor@yahoo.com
Bidang usaha : Advertising agency
Waktu pelaksanaan : Februari – Maret 2010
Waktu kerja : Senin – Sabtu
Konsentrasi : Creative Design
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Iklan dan Kreatif
1. Pengertian Periklanan
Iklan bukanlah barang baru dalam sejarah perekonomian Indonesia. Di
perpustakaan nasional tersimpan bukti sejarah yang menunjukan bahwa iklan
telah ada sejak Koran di Indonesia lebih dari 100 tahun yang lalu.
Menurut Bedjo Riyanto, (2000 : 18), sesungguhnya yang dimaksudkan
dengan iklan adalah salah satu bentuk komunikasi yang harus memenuhi 4 hal
sebagai berikut :
1. Komunikasi non personal
2. Disampaikan melalui media komunikasi massa
3. Dibayar dengan tariff tertentu yang diketahui umum
4. Diketahui secara jelas sponsor / pemasangan iklannya
Periklanan dalam perkembangannya pada taip-tiap Negara dewasa ini
mempunyai sebutan atau arti yang berbeda-beda, sesuai dengan keragaman bahasa
dari setiap Negara yang menggunakannya.
Istilah iklan pertama kali diperkenalkan oleh Soedardjo Tjokrosisworo,
seorang tokoh pers nasional Indonesia pada tahun 1951, untuk menggantikan
Advertentie (bahasa Belanda) atau Advertising (bahasa Inggris) agar sesuai dengan
semangat bahasa nasional Indonesia. Beberapa pendapat mengenai definisi
periklanan :
5
6
1. Jefkins, 1995: 5 mengatakan bahwa periklanan merupakan proses
penyampaian pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan
kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk, barang atau jasa
tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.
2. Menurut Dendi Sudiana, 1986: 1, iklan adalah salah satu bentuk komunikasi
yang terdiri atas informasi dan gagasan tentang suatu produk yang ditujukan
kepada khalayak secara serempak agar memperoleh sambutan baik.
3. Nuryanto, 1997 : 7, berpendapat bahwa iklan adalah suatu metode atau cara
memikat perhatian public atas suatu barang atau jasa tanpa penjualan secara
langsung. Tegasnya melalui media iklan, public ditarik perhatiannya,
dipengaruhi atau dibujuk agar mau membeli barang-barang atau jasa serta
mau menerima ide-ide yang dibawakan atau dianjurkan oleh iklan tersebut.
Dalam perkembangan selanjutnya, Masyarakat Periklanan Indonesia
melakukan pembatasan secara lebih terperinci untuk membedakan kesimpang
siuran penggunaan istilah iklan dan periklanan. Iklan didefinisikan sebagai segala
bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan lewat suatu media
dan ditujukan pada sebagian atau seluruh masyarakat, sedangkan periklanan
diartikan sebagai keseluruhan proses yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan
pengawasan penyampaian iklan.
Rhenald Kasali, 1995: 24 mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus
diperhatikan,untuk bisa mengerti dan memahami peranan periklanan, hal-hal yang
harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. What (positioning)
7
Apa yang ditawarkan dari produk yang diiklankan, atau ingin dijual sebagai
apa
2. Who (segmen konsumen)
Siapa yang cocok dijadikan sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan
psikografi
3. How (kreativitas)
Bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik, menyukai, dan loyal
4. Where (media dan kegiatan)
Dimana saja daerah pasar yang perlu digarap, serta media dan kegiatan apa
saja yang cocok untuk daerah pasar tersebut
5. When (penjadwalan)
Kapan kegiatan dilaksanakan dan akan memerlukan waktu berapa lama
6. How Much
Seberapa jauh intensitas kampanye atau berapa banyak dana yang tersedia
untuk membiayai kegiatan tersebut.
1.1. Cakupan Periklanan
Periklanan melayani banyak tujuan dan banyak pula pemakaiannya,mulai
dari perorangan yang memasang iklan mini disurat kabar daerah hingga
perusahaan besar yang memanfaatkan jaringan televisi untuk memperdagangkan
merek-merek populer kepada jutaan pemirsa.
Menurut Jefkins, 1995: 5 setiap orang dapat menjadi pemasang iklan, dan
iklan dapat menjangkau setiap orang.Perusahaan penerbit surat kabar yang paling
besar sekalipun membutuhkan pemasukkan yang bersumber dari iklan.
8
1.2. Jenis-Jenis Iklan
Di dunia ini banyak sekali berbagai macam iklan,dan iklan tersebut selalu
dikemas dengan sangat menarik.Dari banyak sekali iklan yang diciptakan dan
muncul dimana-mana akan mendorong orang untuk mengetahui produk apa yang
diklankan.
Jefkins, 1995: 5 mengemukakan bahwa secara garis besar, iklan dapat
digolongkan menjadi 7 kategori pokok. Ke 7 kategori tersebut,yakni :
1. Iklan konsumen
2. Iklan bisnis ke bisnis atau iklan antar bisnis
3. Iklan perdagangan
4. Iklan eceran
5. Iklan keuangan
6. Iklan langsung
7. Iklan lowongan kerja
Jefkins, 1995: 43 berpendapat media utama iklan yang utama adalah
koran-koran bertiras banyak, radio, televisi, wahana iklan luar ruangan, serta iklan
bioskop dalam keadaan lebih terbatas, dengan bantuan penyebaran literatur
penjualan, penyelenggaraan pemeran-pameran dan promosi penjualan secara
berkala.Pensponsoran kegiatan-kegiatan olahraga yang memasyarakat yang pada
gilirannya bisa dimanfaatkan untuk memajang iklan lapangan di arena
pertandingan.
2. Pengertian Kreatifitas
9
Kreatifitas merupakan anugerah alam dan anugerah Tuhan yang
sekaligus menuntut manusia untuk berkecimpung dengan filsafat ilmu yang
mencari kesejahteraan hidup manusia. Oleh karena itu, Filsafat ilmu abad ke-20
tidak lagi mengutamakan penalaran semata, tetapi bertujuan untuk juga
meningkatkan dan membuka tabir alam yang tersedia dalam mendalami alam
melalui suatu dimensi yang disebut dimensi kreatif. Kreatifitas yang dimiliki
manusia lahir bersamaan dengan lahirnya manusia itu. Sejak lahir manusia
memperlihatkan kecenderungan mengaktualkan dirinya yang mencakup
kemampuan kreatif. Kreatifitas adalah suatu kondisi,sikap, atau keadaan yang
sangat khusus sifatnya dan hampir tak mungkin dirumuskan secara tuntas.
Menurut Henrik Lisby (Majalah Desain Grafis Concept Vol.02 Edisi 07’05:14),
“Kreativitas adalah menjadi unik, di tengah-tengah dunia yang segala sesuatunya
menjadi semakin mirip”.
Menurut David Campbell (1986 :11-12), kreativitas adalah kegiatan yang
mendatangkan hasil yang sifatnya :
1. Baru (novel): inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, dan
mengejutkan
2. Berguna (useful): lebih enak, lebih praktis, mempermudah,
memperlancar, mendorong,mengembangkan, mendidik, memecahkan
masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil
lebih baik/banyak
3. Dapat dimengerti (understandable): hasil yang sama dapat dimengerti
dan dapat dibuat di lain waktu
10
Creative Desain Menurut Yulianto, (2006: 25) Creative design merupakan
elemen penting dalam sebuah perusahaan periklanan maupun struktur organisasi
EO, Creative menurut bahasa adalah menciptakan sesuatu yang baru tanpa ada
contoh sebelumnya. Karena menghasilkan sesuatu yang bersifat kreatif itu bentuk
akhirnya akan mempunyai ciri-ciri kebaruan dan keunikan meskipun unsur-unsur
dasarnya sudah ada sebelumnya. karena dari sinilah sebuah ide atau gagasan hasil
desain muncul yang nantinya akan ditawarkan kepada klien. Kreatifitas dan ide-
ide inilah yang nanti akan mendukung keberhasilan branding activation, untuk
menciptakan ingatan daripada konsumen. Seorang kreator juga dituntut untuk
mampu menciptakan sebuah desain yang memiliki karakteristik dan kualitas yang
bagus, karena dari terciptanya sebuah ingatan konsumen, hal ini akan membangun
loyalitas daripada konsumen.
Dalam berkomunikasi, seorang Creative design menggunakan kata
(huruf) dan symbol serta elemen-elemen grafis. Seperti halnya komunikator yang
lain, Creative design memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan pesan yang
efektif, jelas dan mudah dimengerti. Adapun elemen-elemen grafis meliputi garis,
bentuk, volume, tekstur dan warna.
Hahn, 1999: 185 bependapat bahwa desain dapat diartikan sebagai
gabungan dari beberapa elemen-elemen yang didasari prinsip-prinsip desain,
sehingga tercipta sebuah kesatuan karya seni yang memiliki nilai estetis dan
kualitas. Sebuah proses pembentukan yang diawali dari pencarian ide, memilih
dan menyusun elemen-elemen grafis (garis, bidang, warna, tekstur) sehingga
11
tercipta suatu kesatuan bentuk yang memilik cita rasa, kualitas dan nilai
keindahan.
Hahn, 1999: 188 berpendapat bahwa suatu proses desain dapat dikatakan
selesai jika sang kreator telah selesai dengan sempurna dalam mempertimbangkan
semua komponen desain secara seimbang. Komponen proses desain antara lain :
1. Ide
2. Fungsi
3. Media (alat dan bahan)
4. Metode / tehnik
Konsep terbaru dari konsep kreatifitas yang menonjol dalam filsafat abad
ke-20 didasarkan atas fungsi dasar berfikir, merasa, penginderaan cipta talen, dan
intituisi. Kreatifitas melibatkan sintesis dari semua fungsi ini bahkan lebih dari itu
karena ada percikan dari dimensi lain. Adapun tahap-tahap kreatifitas menurut
Graham Wallas ( 1988 : 66 ), Yaitu :
1. Preparation (persiapan)
Pada tahap ini ide itu datang dan timbul dari berbagai kemungkinan. Namun,
biasanya ide itu berlangsung dengan hadirnya suatu ketrampilan, keahlian atau
ilmu pengetahuan tertentu sebagai latar belakang atau sumber dari mana ide
itu lahir.
2. Incubation (inkubasi)
Dalam ilmu kedokteran masa inkubasi menunjuk pada masa pengeraman
suatu penyakit. Dalam pengembangan suatu kreatifitas, pada masa ini
diharapkan hadirnya suatu pemahaman serta kematangan terhadap ide yang
tadi timbul (setelah dieram). Berbagai teknik dalam menyegarkan dan
12
meningkatkan kesadaran itu, seperti meditasi, latihan peningkatan kreatifitas,
dapat dilangsungkan untuk memudahkan “perembetan” perluasan dan
pendalaman ide.
3. Illumination (iluminasi)
Suatu tingkat penemuan saat inspirasi yang tadi diperoleh,dikelola,digarap,
kemudian menuju kepada pengembangan suatu hasil (product development).
Pada masa ini terjadi komunikasi terhadap hasilnya dengan orang yang
signifikan (yang penting) bagi penemu.sehingga hasil yang telah dicapai dapat
lebih disempurnakan lagi.
4. Verifikation (verifikasi)
Perbaikan dari perwujudan hasil dan tanggung jawab terhadap hasil menjadi
tahap akhir dari proses ini. Dimensi dari perwujudan karya kreatif untuk
diteruskan kepada masyarakat yang lebih luas terjadi setelah perbaikan dan
penyempurnaan terhadap karyanya itu berlangsung.
2.1. Ciri-Ciri Orang Kreatif
Menurut Campbell (1986:27) ciri-ciri orang kreatif secara umum dapat
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori.
(1) Ciri-ciri pokok: merupakan kunci awal untuk melahirkan ide, gagasan, ilham,
pemecahan, cara baru, penemuan.
(2) Ciri-ciri yang memungkinkan: adalah suatu keadaan yang membuat seseorang
mampu mempertahankan ide-ide kreatif sekali sudah ditemukan tetap hidup.
(3) Ciri-ciri sampingan: tidak langsung berhubungan dengan penciptaan atau
menjaga agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup, tetapi kerap
mempengaruhi perilaku orang-orang kreatif.
13
B. Elemen Desain Grafis
Setiap elemen desain grafis mempunyai sifat yang berbeda. Masing-
masing sifat dari elemen perlu dipelajari sehingga untuk menggabungkan sekian
banyak elemen menjadi bentuk yang serasi diperlukan pemahaman sifat atas
setiap eleman menurut pujiriyanto ( 2005 : 87 ), elemen-elemen tersebut antara
lain :
1. Garis, suatu elemen desain grafis yang terdiri dari unsure titik yang memiliki
peran untuk mendukung keindahan, keseimbangan, dan harmoni. Setiap
bentuk garis yang berbeda memiliki karakter yang berbeda.
2. Bentuk, merupakan suatu wujud yang menmpati ruang yang biasanya
mempunyai dimensi dua atau tiga. Suatu bentuk dapat dibuat beraturan atau
sebaliknya.
3. Tekstur, merupakan keadaan atau gambaran yang menyangkut sifat dan
kualitas fisik permukaan suatu benda,seperti kusam, mengkilap, kasar, halus
yang dapat diaplikasikan dalam desain.
4. Ruang atau Space, merupakan sesuatu yang terkait dengan tingkat
kedalaman sehingga memberikan kasan jauh, dekat, tinggi, dan rendah.
Hubungan antar ruang merupakan bagian dari perencanaan desain, apakah
berupa jarak antar huruf atau huruf dengan gambar.
C. Prinsip - prinsip Desain
Menurut McElroy dalam Pujiriyanto ( 2005 : 92 ), untuk menghasilkan
desain yang berkualitas diperlukan pertimbangan–pertimbangan yang cerdas
14
dalam mengorganisasikan elemen-element grafis sesuai dengan prinsip-prinsip
desain secara tepat dengan memperhatikan keterbatasan bahan. Untuk itulah
diperlukan kreativitas untuk menghasilkan desain yang kreatif. Berikut ini adalah
prinsip-prinsip desain adalah :
1. Keseimbangan, artinya halaman harus tampil seimbang dan harmonis.
2. Penekanan, memberikan pengertian bahwa tidak semua unsue grafis adalah
sama pentingnya dan perhatian pembaca harus difokuskan pada titik fokus.
3. Irama, artinya pola yang diciptakan dengan mengulangi dan membuat variasi
dari unsur grafis yang ada dan menggunakan ruangan diantaranya (unsur
grafis) untuk memberikan kesan gerak.
4. Kesatuan, mengandung pengertian semua bagian dan unsur grafis bersatu
padu dan serasi sehingga pebaca memahaminya sebagai suatu kesatuan,
Desain yang efektif meneraokan prinsip variasi dalam kontinuitas.
Setelah mengetahui prinsip-prinsip desain grafis dalam proses pembuatan
media iklan luar ruang, terdapat juga langkah (mekanisme) / tahapan yang harus
dilakukan untuk membuat media iklan luar ruang.
D. Mekanisme Proses Kreatif Desain
1. Mengetahui Apa Yang Dibuat
Seorang kreatif desain harus mengetahui terlebih dahulu apa yang akan
dikerjakan, akan dibuat seperti apa, dan mengetahui apa yang diinginkan oleh
konsumen. Hal ini dimaksudkan supaya konsumen / klien tidak kecewa (merasa
15
puas) dengan apa yang kita kerjakan, selain itu supaya tidak terjadi kekeliruan
pada saat realisasi desain.
Proses ini biasanya bisa diketahui dari seorang AE (account exsecutive)
karena dalam hal ini seorang AE akan melobi konsumen supaya menggunakan
jasa diperusahaannya, dan secara otomatis konsumen akan menerangkan kepada
seorang AE apa yang mereka inginkan jika sudah merasa cocok atau terjadi
kerjasama. Selain dengan menggunakan seorang AE, tahap ini bisa langsung
diketahui oleh seorang kreatif, tetapi dengan syarat konsumen bertemu langsung
dengan bagian kreatif.
2. Pembuatan Desain Kreatif
Proses ini merupakan perumusan dan penulisan dari pesan visual yang
akan disampaikan serta ditampilkan melalui karya desain grafis. Dalam tahap ini
seorang desainer biasanya melakukan 3 tahap menurut Kusriyanto Adi (2007 :72),
yaitu :
1. Sket ( Thumbnails )
Merupakan pembuatan hasil akhir dari karya desain yang dilakukan dengan
cara mencorat – coret seperti yang ada dipikiran secara kasar. Biasanya karya
desain dalam bentuk ini di buat kecil sebagai miniatur dari hasil akhir.
2. Rough
Merupakan perbaikan dari thumbnail. Pada tahap ini, semua elemen – element
desain grafis dibuat serupa walaupun tidak sama persis, baik ilustrasi maupun
16
gambar warna yang digunakan , jenis, corak, dan ukuran huruf cetak yang
akan ditempatkan mewakili hasil akhir yang akan dicetak. Kadang-kadang
rough juga dibuat beberapa buah untuk dijadikan alternatif komprehensif.
Pada tahap ini diperlukan kemampuan untuk dapat menuliskan atau
melukiskan jenis huruf cetak yang dipilih. Kemampuan itu untuk digunakan
pada pembuatan judul yang harus dibuat mirip dengan jenis huruf cetak yang
akan dipilih.
3. Komprehensif
Berdasakan rough maka dibuatlah desain komprehensif. Element-element dari
karya desain ( teks, gambar, dsb ) dibuat sebagaimana karya desain nantinya.
Semua yang ada pada halaman dari komprehensif sudah sama dengan apa
yang akan diproduksi nanti.
3. Penggunaan Rumus AIDAS
Media iklan luar ruang tidak hanya bisa digunakan sebagai daya tarik
untuk menawarkan produk saja tetapi juga bisa digunakan sebagai tempat iklan
jadi dalam proses pembuatan media luar ruang juga harus memperhatikan unsur-
unsur dalam pembuatan iklan yang akan memperoleh perhatian terlebih dahulu,
salah satunya dengan menggunakan rumus AIDAS.
Kusriyanto, Adi.2007:329 berpendapat bahwa seorang kreatif desain
haruslah memperhatikan faktor-faktor yang biasa disebut AIDAS. Hal itu
merupakan urutan reaksi dari kebanyakan orang Asia terhadap iklan yang
dibacanya, faktor-faktor tersebut antara lain :
17
a. Attention ( perhatian )
Iklan harus menarik perhatian khalayak sasaran. Untuk menarik perhatian
iklan memerlukan bantuan antara lain beupa ukuran untuk media cetak, air
time untuk media penyiaran, warna spot atau full color, lay out, typografi,
ataupun sound efek.
b. Interest ( minat )
Memerlukan rangsangan untuk menimbulkan daya tarik orang terhadap iklan.
c. Desire ( kebutuhan / keinginan )
Iklan harus bisa membangkitkan keinginan konsumen untuk menikmati iklan
sehingga tertarik.
d. Action ( tindakan )
Iklan harus bisa membuat calon konsumen melakukan suatu tindakan
terhadap produk yang diiklankan.
e. Satisfaction ( kepuasan )
Pada tahap akhir ini, sebuah iklan harus bisa membuat konsumen merasa puas
setelah membeli, mencoba, atau memperoleh informasi tentang barang/produk
yang diiklankan.
Berdasarkan urutan kebiasaan tersebut, hendaknya bisa digunakan sebagai
poin-poin iklan dalam melakukan proses pembuatan media luar ruang yang
menarik, yang mudah dimengerti dan dipahami serta mempunyai daya tarik yang
besar bagi orang-orang yang melihatnya.
18
E. Media Iklan Luar Ruang
1. Pengertian Media Iklan Ruang
Jefkins, 1995: 126 mengemukakan bahwa iklan luar ruang adalah iklan
yang terdiri dari poster-poster dalam berbagai ukuran dan papan-papan yang
bercat,entah itu terbuat dari besi,kayu atau bambu, serta dihias dan dipajang di
jalan-jalan dan atau pada tempat-tempat yang terbuka atau yang sekiranya cukup
strategis untuk dilihat sebanyak mungkin orang yang lewat
Iklan luar ruang biasanya tidak bertahan lama, hal ini dikarenakan sering
terkena sinar matahari dan hujan. Hal tersebut akan membuat iklan luar ruang
akan cepet rusak dan tidak tahan lama.
2. Karakteristik Iklan Media Luar Ruang
Jefkins, 1995: 128: 129 berpendapat bahwa ukuran media luar ruang
sangat bervariasi, mulai dari ukuran kecil maupun yang besar seperti yang sering
kita lihat di jalan-jalan atau tanah kosong. Namun secara umum, karakteristik
media ini dapat dirangkum sebagai berikut Ukuran dan dominasi: Karena
ukurannya yang pada umumnya cukup besar, maka media ini mendominasi
pemandangan dan mudah menarik.
a. Warna: Kebanyakan dihiasi dengan aneka warna, dengan gambar-gambar dan
pemandangan yang realistis sehingga memudahkan pemirsa untuk mengingat
produk yang diwakilinya.
b. Pesan-pesan singkat: Dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang
yang sedang bergerak, dan mungkin saja hanya dilihat dari kejahuan, maka
kalimat atau pesan-pesan tertulis, biasanya terbatas pada slogan singkat atau
19
sekedar satu nama yang sengaja dicetak dengan huruf yang besar-besar dan
mencolok.
c. Zoning: Kampanye iklan secara umum dapat diorganisir dalam suatu daerah
atau kota tertentu.Penempatan media iklan luar ruang secara strategis dapat
menciptakan suatu kampanye iklan yang sangat ekonomis.
d. Efek mencolok: Karakteristik media iklan luar ruang yang sangat penting
adalah kemampuannya dalam menciptakan kesan atau ingatan pemirsa melalui
penebalan, warna, ukuran, dan pengulangan.
3. Kelemahan Media Iklan Luar Ruang
Jefkins, 1995: 130 berpendapat bahwa media iklan luar mempunyai
kelemahan-kelemahan yang tidak mungkin terhindarkan, kelemahan tersebut
antara lain :
1. ketidakmampuannya memuat pesan sekaligus
2. Rentan terhadap vandalisme atau cuaca
3. Kurangnya konsentrasi penonton untuk mengingat pesan-pesan iklan karena
mereka melihat iklan dengan berjalan / sambil lalu.
4. Waktu yang digunakan untuk merancang, mencetak, dan memamerkan cukup
lama.
20
BAB III
DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI
A. Sejarah PT. Aresta Lintas Media
Pendiri perusahaan ini adalah almarhum bapak Sugeng Supriyanto.
Sebelum mendirikan perusahaan ini bapak Sugeng hanyalah seorang karyawan
biasa yang bekerja di beberapa perusahaan advertising yang berada di daerah Solo
dan Yogyakarta. Perusahaan yang pernah ditempati antara lain : UD. Sinar Baru
jln. Slamet Riyadi Solo, perusahaan Advertising Pelangi Nusantara, Yogyakarta
dan diperusahaan Advertising Wijaya Creative, Yogyakarta. Setelah 8 tahun
bekerja di perusahaan orang lain, dan sudah merasa mempunyai pengalaman yang
cukup, akhirnya bapak Sugeng mendirikan perusahaan sendiri dengan nama PT.
Aresta Advertising. Bapak Sugeng adalah seseorang yang selalu mempunyai
semangat tinggi, selalu bekerja keras, pantang menyerah, disiplin, dan yang paling
menonjol adalah kebaikannya mengkaryakan hidup bagi sesama. Berkat semua itu
bapak Sugeng diberi kepercayaan sebagai Ketua Divisi Iklan Media Luar Ruang
di PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia).
Berkembangnya PT. Aresta Advertising dan semakin bertambahnya klien-
klien di Aresta, bapak Sugeng kemudian mengubah nama perusahaan ini menjadi
PT. Aresta Lintas Media. PT. Aresta Lintas Media yang di kenal dengan merk
dagang Aresta Advertising bergerak dalam bidang media luar ruang (outdoor
reklame) berdiri sejak Th. 1992 dengan dukungan tenaga muda yang handal,
professional, energik, berpengalaman dan penuh dengan kreativitas. PT. Aresta
20
21
Lintas Media dari pertama berdiri dan sampai sekarang berada di jalan Gedong
Kuning Sekatan, Gg.Cendana, Rj.257 Banguntapan, Yogyakarta.
Selama kurun waktu yang cukup lama dan seiring dengan kemajuan
teknologi yang pesat, PT. Aresta Lintas Media berusaha memadukan dan men-
selaraskan antara kemajuan teknologi tersebut dengan daya imaginative dan
kreativitas yang selalu dimiliki oleh setiap karyawan yang ada di perusahaan.
Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, tidak akan
mungkin bisa berguna. Demikian pula suatu produk, tanpa adanya suatu proses
pengenalan kepada konsumen, maka konsumen pun tidak akan pernah mengenal
produk tersebut, dan akan percuma jika produk itu di produksi karena akan sia-sia.
Di sinilah peran komunikasi massa sebagai media yang akan
memperkenalkan setiap produk, di mana konsumen sendiri yang akan memilah
dan memilih produk mana yang memang menjadi kebutuhan mereka, dan sesuai
dengan daya beli konsumen tersebut. Banyak cara untuk memperkenalkan barang
kepada para calon konsumen, antara lain dengan menggunakan media luar ruang.
Media luar ruang ini sering di sebut dengan Reklame. Media ini sangat effektif
sebagai media komunikasi, karena media ini tidak hanya mengandalkan copy
writer, tetapi juga mempergunakan suatu visual sebagai pesan yang akan
menggoda konsumen untuk melihat, memahami dan kemudian tentu saja
mengkonsumsi produk tersebut. Karena hal inilah PT. Arestas Lintas Media
memfokuskan barang yang diproduksi adalah media luar ruang dengan harapan
perusahaan ini akan selalu mendapat pesanan dari klien-klien, dan bisa terus
berkembang.
22
PT. Aresta Lintas Media bisa berkembang dan bertahan sampai sekarang
tidak luput dari bantuan rekan kerja yang solid dan penuh kepercayaan dan
akhirnya PT. Aresta Lintas Media mengukuhkan dirinya dalam jajaran perusahaan
periklanan yang ternama di Daerah Istimewa Yogyakarta. PT. Aresta Lintas
Media sebagai media komunikasi yang memperkenalkan produk mereka kepada
khalayak sasaran, bidang kerjanya meliputi :
1. Graphic Design
Graphic Desain adalah bidang di perusahaan ini untuk mewujudkan
Design dengan media kertas , kain maupun menggunakan media keras, misalnya :
acrylic, triplek dan kain
2. Media Iklan Luar Ruang
Iklan luar ruang adalah iklan yang ditempatkan di udara terbuka misalnya
papan reklame yang dipasang ditepi atau di persimpangan jalan. Biasanya
dipasang ditempat yang mudah dilihat oleh pelintas jalan. Tujuannya adalah
menginformasikan tentang suatu produk kepada konsumen dengan menggunakan
media luar ruang dan ukurannya bermacam-macam,dari yang ukuran kecil sampai
dengan ukuran yang besar.Media iklan luar ruang ini antara lain :
1. Billboard
Berdasarkan cara pembuatannya billboard dibedakan menjadi beberapa
macam :
- Billboard full letter
- Billboard letter + gambar
- Billboard letter + full gambar
23
- Billboard plus letter gambar
- Billboard letter timbul +neon box
2. Baliho
3. Neon box
4. Acrylic
Bahan pokok acyrilic di bedakan menjadi 2 macam :
1. acyrilic bening
2. acyrilic putih / susu
6. Spanduk
7. Umbul-umbul
8. Rontek
B. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : Aresta Advertising
(Aresta Lintas Media PT)
Anggota PPPI DIY. AA-02-024
Alamat : Jln. Gedong Kuning Selatan, Gg.
Cendana Rj. 257
Banguntapan, Yogyakarta55198
Telp. / Fax : 62-274-451375, 451376
E-mail : aresta_advoutdoor@yahoo.com
Bidang usaha : Advertising service outdoor/indoor/
desain grafis
Penanggung jawab : Bpk Sugeng Supriyanto (owner)
24
Creative design : Sutriyanto
Client service : S. Waluyo Siswoyo
Administrasi : Heni W
Yuli
Produksi
Ka. Produksi : Sugi
Air Brusher : Sofyan
Eko
Teknikal support : Gentot
Dirjo
Lelo
Suroso
Eko
Electrical : Jono
Muji
Marwoto
Marno
Driver : Kanio
Yatno
Office boy : Basuki
25
Selama berdiri PT. Aresta selalu memegang visi misi yang selalu
dipertahankan sampai sekarang.Hal ini dimaksudkan supaya kualitas-kualitas
barang yang dihasilkan oleh perusahaan ini akan selalu baik dan berkualitas
unggul.
C. Visi dan Misi PT. Aresta Lintas Media
Dengan selalu berpegang dengan apa yang selama ini menjadi visi-misi,
perusahaan ini dapat maju, berkembang hingga menjadi seperti ini, dan mungkin
akan menjadi lebih besar dan lebih berkembang. Visi dan Misi PT. Aresta Lintas
Media adalah sebagai berikut :
VISI
Sebagai media komunikasi yang menjembatani Produsen dan Konsumen
untuk saling mengenal dalam bentuk media komunikasi massa, terutama dalam
media out – indoor.
MISI
Mendukung terwujudnya iklim komunikasi massa yang kondusif dengan
tetap mengedepankan Etika, Estetika dan Kreativitas.
PT. Aresta Lintas Media selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk
kliennya. Dalam hal klien, PT. Aresta Lintas Media mempunyai klien utama,
klien utama ter sebut adalah BPD ( Bank Pembangunan Daerah ).
Seiring berjalannya waktu,PT. Aresta Lintas Media mendapat pesanan –
pesanan dari klien yang heterogen, dan membuat perusahan ini semakin peka
terhadap perkembangan dalam dunia iklan dan menjadikan PT. Aresta Lintas
Media ini semakin berpengalaman di bidangnya.
26
Berikut merupakan sebagian dari client dan pekerjaan yang sudah dijalani
PT. Aresta Lintas Media, antara lain :
No Nama Client Produk Lokasi
1. Asli Motor Panel Board Yogyakarta/Jateng
2. Bank Central Asia Neonbox Yogyakarta
3. Bank Buana Neonsign on box Yogyakarta
4. Bank. BPD DIY Bill Board 5m x 10m Yogyakarta
5. Channel 5 Neon Box Yogyakarta
6. Happy Land Neon Box/ Neon Sign Yogyakarta
7. Indosat Yogyakarta Shop sign/Mural Yogyakarta
8. Indosat Semarang Shop sign/Mural Yogyakarta
9. Indofood Yogyakarta Shop sign Yogyakarta
10. Kedaulatan Rakyat Bill Board 5m x 10m Yogyakarta/Jateng
11. KFC Shop sign Yogyakarta
12. Ludiro Husodo RS Bill Board Yogyakarta
13. Met Life Insurance Neon Box Yogyakarta
14. Pemkota DIY Bill Board Yogyakarta
15. PT. Alam Persada Bill Board Yogyakarta
16. PT. Djarum
Indonesia
Neon Box Yogyakarta
17. PT. PERTAMINA Shop Sign Yogyakarta/Solo
18. Palms Building Bill board Yogyakarta
19. Papa Rons Road Sign Yogyakarta
20. Pemda Bantul Bill Board Yogyakarta
27
21. Sarinah Letter 3D Yogyakarta/Jakarta
22. Toshiba Bill Board Yogyakarta
23. Universitas Janabadra Bill Board Yogyakarta
D. Bagan Alur Order PT. Aresta Lintas Media
E. Pembagian Kerja dan Struktur Organisasi PT. Aresta Lintas Media
1. Direktur (Penanggung Jawab)
Memimpin, Mengatur dan bertanggung jawab atas jalannya perusahaan
secara menyeluruh.
KLIEN
ACCOUNT EXECUTIVE
KREATIF
PRODUKSI
KEUANGAN
PEMASANGAN
28
2. Creative Design
Menuangkan ide, gagasan dan kreasi dalam pengerjaan desain sebelum
proses produksi dilakukan.
3. Client Service (Marketing/Account executive)
Melaksanakan kegiatan marketing yakni mencari klien dan menjaga
hubungan baik dengan mereka.
4. Sekretaris
Bertanggung jawab dan membantu tugas direktur dala menjalankan
perusahaan
5. Administrasi
Bertanggung jawab dalam segala urusan administrasi perusahaan. file
surat, file data klien serta mengarsipkan berkas perusahaan yang lain.
6. Keuangan
Bertanggung jawab atas kegiatan pembukuan yaitu mencatat keluar
masuknya kas, menyajikan laporan keuangan sampai urusan pajak
perusahaan.
7. Logistik
Bertanggung jawab atas pembelian bahan atau alat yang digunakan dalam
proses produksi perusahaan.
8. Tim Produksi (Eksekutor)
Bertanggung jawab langsung atas semua proses produksi, pemasangan,
dan perawatan iklan media luar ruang yang sudah dipasang ditempat yang
telah ditentukan.
29
BAB IV
PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
A. Tempat Pelaksanaan KKM
Dalam melaksanakan kuliah kerja media penulis bertempat di CV.Simpul
Communication yang beralamat di Jln. Gedong Kuning Selatan, Gg.Cendana Rj.
257 Banguntapan, Yogyakarta 55198. Pelaksanaanya dimulai tanggal 10 februari
– 20 maret 2010., masuk setiap hari senin-sabtu,mulai pukul 08.00 – 16.00 wib.
B. Pelaksanaan Kuliah Kerja Media
Pada waktu melaksanakan KKM, penulis ditempatkan pada bagian kreatif
khusus pembuatan desain grafis. Manajer divisi kreatif menjelaskan tentang
kegiatan dibagian kreatif di PT.Aresta Lintas Media. Penulis juga diberi deadline
tugas selama melakukan Kuliah Kerja Media.Adapun rincian kegiatan penulis
selama magang, antara lain sebagai berikut :
Penulis diberi tugas untuk membuat desain untuk beberapa macam instansi
dan toko, yang dikerjakan dengan format corel draw. Gambar/image yang
digunakan dalam pembuatan desain visual tersebut berupa gambar vektor atau
bisa bisa juga mengambil ornamen – ornamen dari clipart. Hal utama yang harus
diperhatikan adalah gambar tersebut pikselnya tidak bleh pecah apabila diperbesar
sesuai dengan ukuran aslinya.
Untuk setiap bentuk desain dalam pembuatan media iklan luar ruang
disesuaikan dengan ukuran dan akan ditempatkan dimana desain tersebut. Desain-
desain yang sudah dibuat penulis antara lain :
1. Spanduk untuk memperingati hari Imlek
29
30
2. Poster untuk Bank Pembangunan Daerah
3. Desain gapura toko Marina
4. Desain tower untuk toko Marina
5. Branding toko Inyong yang disponsori oleh Surya 12
6. Branding gasebo Inyong yang disponsori oleh Surya 12
7. Branding toko Punden Rejaki yang disponsori oleh Surya 12
8. Branding toko Raharjo yang disponsori oleh Surya 12
9. Desain neon box apotik Pratama
10. Desain jenis neon box tower
11. Desain neon box toko Salma
12. Desain spanduk untuk toko Bakmi Kadin
13. Desain neon box untuk Bengkel Hape
14. Membuat desain gapura FISIP UNS
Wujud dari desain yang penulis buat antara lain berupa desain
spanduk,neon box dan membranding toko. Selain itu penulis juga diberi tugas
untuk membantu pemasangan dan pembuatan neon box,karena selain ingin bisa
mendesain penulis juga ingin mengetahui bagaimana cara pemasangan dan
pembuatan neon box . Hal ini dilakukan penulis jika tidak ada pekerjaan di Divisi
kreatif.
C. Fungsi Bagian Perusahaan dan Proses Dalam Penyelenggaraan Media
Pada mekanisme kreatif ini seluruh bagian dari perusahaan mempunyai
fungsi masing-masing yang saling berhubungan untuk menjalin kerja sama satu
31
dengan yang lainnya, selain itu hubungan ini dijalin supaya dapat menciptakan
karya yang bagus karena dengan kerja sama antar tim tersebut, maka mereka
dapat mengerjakan iklan yang dipesan klien, meminimalkan kesalahan. Fungsi
bagian-bagian itu ialah :
a) Klien :
Membawa desain atau materi yang akan diproses menjadi sebuah media
iklan, memesan iklan yang diinginkan, selain itu juga memberitahukan
bagaimana ukurannya, menjelaskan akan dipasang dimana iklannya nanti.
b) Marketing :
Bernegosiasi dengan klien untuk mencapai kesepakatan tarif, ukuran, warna
dengan klien. Merayu klien supaya menggunakan jasa perusahaan, bagian ini
adalah bagian yang terpenting, karena jika bagian ini gagal mendapatkan
klien, maka perusahaan akan sulit mendapatkan pekerjaan. Seorang marketing
harus pintar bernegosiasi dan pandai berbicara.
c) Cretive Design :
Mengolah materi dari marketing atau dengan klien langsung, materi ini
dituangkan pada suatui ide, gagasan dan kreativitas yang tinggi untuk diproses
menjadi sebuah desain media iklan luar ruang yang menarik.
d) Tim Produksi :
Sebagai eksekutor akhir yang merealisasikan atau melakukan produksi media
iklan. Tim produksi bisa bergerak kalau sudah mendapatkan desain dari
bagian kreatif desain.
e) Operasional lapangan dan Transport (eksekutor) :
32
Memasang ditempat yang telah ditentukan, setelah proses pelunasan pajak.
f) Monitoring (eksekutor) :
Mengawasi agar iklan yang sudah terpasang tetap terjaga dari segi konstruksi
maupun keamanannya. Hal ini dimaksudkan supaya bagian operasional tidak
sembarangan memasang, selain itu menjaga supaya media iklan luar ruang
terpasang dengan benar dan bertahan lama.
g) Pembongkaran (eksekutor) :
Melakukan pembongkaran jika masa atau waktu kontrak telah habis.
Dengan mengetahui fungsi dari bagian-bagian perusahaan iklan, maka
barulah bisa dilaksanakan proses penyelenggaraan media (proses dengan klien,
perijinan, produksi, pemasangan). Hal-hal yang dilakukan dalam proses tersebut,
yaitu :
a) Proses dengan klien (pengiklan) :
Melakukan penyusunan studi kelayakan iklannya, perencanaan lokasi dan
bentuk media iklannya, serta melakukan negosiasi harga media iklannya. Jika
sudah terjalin kesepakatan, maka barulah terjadi kerjasama.
b) Proses perijinan :
Mengurus titik lokasi media (akan dipasang dimana iklannya), persetujuan
konstruksi, persetujuan rancangan desain iklan, dan pekerjaan kerangka
konstruksi media.
c) Proses produksi :
Menyiapkan bahan medianya, pelaksanaan pekerjaan kerangka konstruksi
media, dan realisasi bentuk nyata media tersebut.
33
d) Proses pemasangan :
Memasang media iklan di tempat yang telah disepakati dan melakukan
pengawasan serta pemeliharaan media iklan supaya bisa bertahan lama dan
tidak terjadi penyalahgunaan.
D. Tugas dan Tanggung jawab seorang Creative
Tugas seorang kreator dalam mengemas, menyusun materi dan sarana
promosinya dalam pembuatan desain sangat berpengaruh atas keberhasilan sebuah
media iklan luar ruang.
Di PT. Aresta Lintas Media, seorang Creative Design dituntut untuk selalu
memiliki ide dan gagasan yang baru, menarik, berkreasi, jelas dan mudah
dimengerti yang nantinya akan diaplikasikan dalam sebuah bentuk desain promosi
yang akan ditawarkan., seorang Creative Design juga harus mampu menghasilkan
sebuah karya seni yang memiliki karakteristik serta kualitas yang bagus, yang
dapat menciptakan ingatan dari khalayak, karena dari ingatan khalayak tersebut,
hal inilah yang nantinya akan membangun loyalitas daripada khalayak terhadap
apa yang kita komunikasikan. Di dalam pembuatan iklan media luar ruang,
seorang Creative Design juga harus mampu memiliki pemikiran yang kreatif serta
imajinasif dalam pengemasan konsep-konsep pembuatan media iklan luar ruang
yang akan diciptakan guna menunjang keberhasilan sebuah brand image.
E. Jabatan atau Posisi Yang Berada di Divisi kreatif
Jabatan atau posisi yang berada di bidang kreatif ada beberapa, yang
dimana pada bagian-bagian tersebut mempunyai tugas yang berbeda-beda, dan
tugasnya saling berhubungan. Jabatan atau posisi tersebut, antara lain:
Copywriter (penulis naskah)
34
Copywriter adalah orang yang bertugas memikirkan ide atau gagasan
berupa kata-kata atau kalimat yang akan digunakan dalam iklan.
Art director (pengarah artistik)
Art director bertanggung jawab pada tampilan suatu media iklan luar
ruang.
Graphic designer (perancang grafis)
Bertugas mempersiapkan rancangan (layout) tampilan pada iklan
media luar ruang.
Creative director (direktur kreatif)
Bertugas mengawasi seluruh proses produksi iklan pada biro iklan.
F. Mekanisme Kerja Kreatif Desain
Didalam instansi PT. Aresta Lintas Media terdapat sistem kerja yang
terorganisir dengan baik salah satu contohnya sistem kerja divisi kreatif. Berikut
ini adalah mekanisme kerja divisi kreatif PT. Aresta Lintas Media :
Mekanisme Kerja Creative Design
Alternatif
Desain
Creative
Desain Creative
Ide dan
Gagasan
Account
Executive
Klien Account
Executive
35
(Sumber: PT. Aresta Lintas Media)
Keterangan :
1. Bagian kreatif mendapatkan tugas dari seorang AE.
Disini seorang Creative design mendapat tugas dari AE tentang yaitu berisi
permintaan klien, permintaan dari ini bisa mulai dari permintaan pembuatan
desain untuk media iklan luar ruang, atau bisa juga klien tersebut bertemu
langsung dengan divisi shingga lebih jelas dan mudah dimengerti
permintaannya.
2. Penuangan ide dan gagasan Creative design.
Setelah mendapat tugas, seorang Creative design akan mencari ide-ide yang
sebisa mungkin ide tersebut belum pernah dipakai jadi hasil desainnya nanti
masih orisinil, selain mencari ide seorang creative harus mencari gagasan dan
menuangkannya untuk menjadikan sebuah konsep-konsep acara ataupun
sebuah desain yang sesuai dengan permintaan klien. Dari sinilah seorang
creative design harus mampu berpikir kreatif serta imajinasif untuk
mendapatkan sebuah konsep yang sesuai dengan keinginan klien maupun
khalayak. Seorang creative design juga harus melihat target market, target
audiens, dan lokasinya yang seperti apa, hal ini dimaksudkan supaya dapat
menyeimbangkan ide dan konsep dalam pembuatan desain media luar ruang.
3. Pemantuan melalui AE.
Seorang Creative design juga harus selalu melakukan pemantuan terhadap
AE, hal ini penting dilakukan karena untuk mengantisipasi apabila ada klien
yang mengajukan permintaan lain ataupun klien kurang setuju dengan konsep
36
desain promosi yang sebelumnya, jadi nanti pada akhirnya klien akan merasa
puas dengan desain yang dibuat dan meminimalkan kesalahan.
4. Alternative desain
Dalam setiap pengerjaan tugasnya, seorang Creative design juga bertanggung
jawab untuk membuat alternative desain, apabila klien kurang setuju dengan
desain yang ditawarkan maka seorang creative bisa memperlihatkan hasil
desain yang lain. Hal ini sangat penting dilakukan guna menjaga hubungan
baik serta memberikan kepuasan kepada klien yang menggunakan jasa
perusahaan. Selain itu jika klien ada kekeliruan tentang pemesanan, misalnya
penggunaan warna yang tidak sesuai, maka seorang kreatif desain dituntut
supaya bisa memberi penjelasan bagaimana seharusnya desain media iklan
yang baik, benar dan menarik yang sesuai dengan identitas produk atau
perusahaan.
G. Kendala / Hambatan Dalam Kreatif Desain
Semua tugas yang telah dilakukan di PT.Aresta Lintas Media ini juga
mempunyai kendala/hambatan, baik dari pihak klien maupun dari divisi kretif,
kendala tersebut antara lain :
a. Kendala dari klien
1. Klien belum mempunyai budget yang cukup untuk pembuatan iklan
yang seperti diinginkan.
2. Klien belum merasa butuh sekali untuk membuat iklan media luar
ruang.
37
3. Kesadaran klien untuk beriklan masih tergolong rendah (untuk
perusahaan kecil)
4. Klien kurang bisa menjelaskan apa yang keinginan sebenarnya untuk
iklan yang akan diiklankan.
b. Kendala penulis
1. Masih sering canggung dalam mendesain.
2. Belum terlalu paham akan komposisi warna.
3. Belum terlalu bisa menerapkan humus AIDAS.
4. Masih sering revisi dalam mendesain.
c. Kendala dari divisi kreatif
1. Penyesuaian bentuk desain dengan budget yang terbatas
2. Kompetisi yang cukup ketat dengan biro iklan lain
3. Bagi seorang dalam divisi kreatif yang masih baru kurang bisa
mengeksplore diri karena kurangnya referensi dan pengalaman dalam
kinerja divisi kreatif.
38
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya Kuliah Kerja Media yang telah dilaksanakan dan
diterapkan secara nyata dan langsung dalam dunia kerja diharapkan akan
menambah pengetahuan dan pengalaman serta meningkatkan wawasan dan
kemampuan sehingga dapat menjadi tenaga yang terampil dan profesional. Dari
pengamatan penulis selama mengikuti magang, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Mekanisme kerja kreatif desain dibagi menjadi 4 tahap, tahap pertama
seorang kreatif mendapatkan tugas dari divisi AE, yang sebelumnya
telah melakukan negosiasi dengan klien, sehingga klien berminat
menggunakan jasa perusahaan untuk mengiklankan produk atau jasa.
Tahap kedua seorang kreatif baru melakukan penuangan ide dan
gagasan, pada tahap ini seorang kreatif dituntut untuk bisa
menuangkan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Hasil desain harus
diperhatikan, warna dominan harus sesuai dengan warna dominan
produk, penggunan rumus AIDAS sangatlah diperhatikan pada tahap
ini karena akan membuat iklan kelihatan menarik, dan menimbulkan
rasa ingin memiliki atau menggunakan produk yang ditawarkan.
Tahap ketiga pemantauan terhadap AE, Seorang Creative design juga
harus selalu melakukan pemantuan terhadap AE, hal ini penting
dilakukan karena untuk mengantisipasi apabila ada klien yang
38
39
mengajukan permintaan lain ataupun klien kurang setuju dengan
konsep desain promosi yang sebelumnya, hal ini juga akan
meminimalkan kesalahan. Tahap terakhir adalah tahap pengadaan
desain alternative, dalam setiap pengerjaan tugasnya, seorang
Creative design juga bertanggung jawab untuk membuat alternative
desain, apabila klien kurang setuju dengan desain yang ditawarkan.
Hal ini penting dilakukan guna menjaga hubungan baik serta
memberikan kepuasan kepada klien.
2. Pada mekanisme kreatif seluruh bagian dari perusahaan mempunyai
fungsi masing-masing yang saling berhubungan untuk menjalin kerja
sama satu dengan yang lainnya, selain itu hubungan ini dijalin supaya
dapat menciptakan karya yang bagus karena dengan kerja sama antar
tim tersebut, maka mereka dapat mengerjakan iklan yang dipesan
klien dan tepat waktu
3. Di dalam pembuatan iklan media luar ruang, seorang Creative Design
harus mampu memiliki pemikiran yang kreatif serta imajinasif dalam
pengemasan konsep-konsep pembuatan media iklan luar ruang yang
akan diciptakan guna menunjang keberhasilan sebuah brand image.
4. Jabatan atau posisi yang berada di bidang kreatif ada beberapa, yang
dimana pada bagian-bagian tersebut mempunyai tugas yang berbeda-
beda, dan tugasnya saling berhubungan. Jabatan atau posisi tersebut,
antara lain:
Copywriter (penulis naskah) pembuat ide / konsep
Art director (pengarah artistik) bertanggung jawab pada tampilan
iklan
40
Graphic designer (perancang grafis) mempersiapkaan layout iklan
Creative director (direktur kreatif) mengawasi proses produksi
B. Saran
Dengan selesainya pelaksanaan Kuliah Kerja Media, penulis bisa
memberikan saran-saran yang mungkin bisa berguna,khususnya bagi Diploma III
dan PT.Aresta Lintas Media.
a. Saran bagi Diploma III Periklanan UNS
1. Berhubung tidak ada penjurusan dalam perkuliahan, diharapkan para
mahasiswa diberikan gambaran tentang divisi kreatif terutama dalam mata
kuliah Desain Grafis mohon pembahasan dan pelatihan tentang creative
design lebih diperdalam. Selain itu juga diajarkan cara menggunakan
macromedia flash dan 3D supaya dapat mengikuti perkembangan dunia
iklan khususnya divisi kreatif.
b. Saran bagi PT.Aresta Lintas Media
1. Untuk menunjang kelancaran bekerja mohon pengadaan komputer untuk
mahasiswa yang magang pada divisi kreatif.
2. Untuk PT.Aresta Lintas Media sebaiknya lebih meberi tanggung jawab
kepada para peserta magang,dengan cara sering memberikan tugas atau
pekerjaan,sehingga para peserta magang lebih banyak mendapatkan ilmu.
41
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, David.1986. Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta: Kanisius
Hahn, Fred A dan Mangun, Kenneth G. Beriklan dan Berpromosi Sendiri,.
Jakarta : Grasindo, 1999
Kasali,Renald.1995.Manajemen Periklanan:Konsep dan Aplikasinya di Indonesia
/ Renald Kasali – cet. IV -.Jakarta :Pustaka Utama Grafiti
Kusrianto,Adi, 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta.CV andi
Offset.
Nuryanto. Periklanan. Surakarta. Depdikbud UNS, 1997
Pujiriyanto, 2005. Deain Grafis Komputer. Yogyakarta. CV Andi Offset.
.
Riyanto, Bedjo. 2000.Iklan Surat Kabar dan Perubahan Masyarakat di Jawa Masa
Kolonial (1870-1915). Yogyakarta: Tarawang.
Sudiana, Dendi. 1986. Komunikasi Periklanan Cetak. Bandung: CV. Ramadja
Karya.
Yulianto, Firman Asep. Kreatif yang Islami. Bandung : PT. Media Pustaka
Utama. 2006.