Post on 19-Jun-2015
description
Al-Qur’an
Serial Manhaj Tarbawi
ALALALAL----QURQURQURQUR’’’’ANANANAN
MATERI TARBIYAHMATERI TARBIYAHMATERI TARBIYAHMATERI TARBIYAH
Al-Qur’an
DAFTAR ISI
TaTaTaTa’’’’riful Qurriful Qurriful Qurriful Qur’’’’an (Mengenal Alan (Mengenal Alan (Mengenal Alan (Mengenal Al----QurQurQurQur’’’’an)an)an)an)
AlAlAlAl----QurQurQurQur’’’’an Mendahului Sainsan Mendahului Sainsan Mendahului Sainsan Mendahului Sains
Tafsir AlTafsir AlTafsir AlTafsir Al----QurQurQurQur’’’’an Surat an Surat an Surat an Surat AlAlAlAl----QariQariQariQari’’’’ahahahah
Tafsir AlTafsir AlTafsir AlTafsir Al----QurQurQurQur’’’’an Surat an Surat an Surat an Surat AlAlAlAl----ZalzalahZalzalahZalzalahZalzalah
Tafsir AlTafsir AlTafsir AlTafsir Al----QurQurQurQur’’’’an Surat an Surat an Surat an Surat AlAlAlAl----‘‘‘‘AlaqAlaqAlaqAlaq
Tafsir AlTafsir AlTafsir AlTafsir Al----QurQurQurQur’’’’an Surat an Surat an Surat an Surat AlAlAlAl----KafirunKafirunKafirunKafirun
Tafsir AlTafsir AlTafsir AlTafsir Al----QurQurQurQur’’’’an Surat an Surat an Surat an Surat AAAAnnnn----NashrNashrNashrNashr
Tafsir AlTafsir AlTafsir AlTafsir Al----QurQurQurQur’’’’an Surat an Surat an Surat an Surat AlAlAlAl----LahabLahabLahabLahab
Tafsir AlTafsir AlTafsir AlTafsir Al----QurQurQurQur’’’’an Surat an Surat an Surat an Surat AlAlAlAl----MaMaMaMa’’’’unununun
Tafsir AlTafsir AlTafsir AlTafsir Al----QurQurQurQur’’’’an Surat an Surat an Surat an Surat AlAlAlAl----‘‘‘‘AshrAshrAshrAshr
Tafsir AlTafsir AlTafsir AlTafsir Al----QurQurQurQur’’’’an Surat an Surat an Surat an Surat AlAlAlAl----IkhlashIkhlashIkhlashIkhlash
Tafsir AlTafsir AlTafsir AlTafsir Al----QurQurQurQur’’’’an Surat an Surat an Surat an Surat AlAlAlAl----FalaqFalaqFalaqFalaq
Tafsir AlTafsir AlTafsir AlTafsir Al----QurQurQurQur’’’’an Surat an Surat an Surat an Surat AlAlAlAl----NaasNaasNaasNaas
Al-Qur’an
TA’RIFUL QUR’AN
(MENGENAL AL-QUR’AN)
Ketika manusia mencoba mengupas keagungan Al-Qur’an Al-Karim, maka ketika itu
pulalah manusia harus tunduk mengakui keagungaan dan kebesaran Allah swt. Karena
dalam Al-Qur’an terdapat lautan makna yang tiada batas, lautan keindahan bahasa yang
tiada dapat dilukiskan oleh kata-kata, lautan keilmuan yang belum terpikirkan dalam
jiwa manusia, dan berbagai lautan lainnya yang tidak terbayangkan oleh indra kita.
Oleh karenanya, mereka-mereka yang telah dapat berinteraksi dengan Al-Qur’an
sepenuh hati, dapat merasakan ‘getaran keagungan’ yang tiada bandingannya. Mereka
dapat merasakan sebuah keindahan yang tidak terhingga, yang dapat menjadikan
orientasi dunia sebagai sesuatu yang teramat kecil dan sangat kecil sekali. Sayid Qutub,
di dalam muqadimah Fi Dzilalil Qur’annya mengungkapkan, “Hidup di bawah naungan
Al-Qur’am merupakan suatu kenikmatan. Kenikmatan yang tiada dapat dirasakan,
kecuali hanya oleh mereka yang benar-benar telah merasakannya. Suatu kenikmatan
yang mengangkat jiwa, memberikan keberkahan dan mensucikannya.”
Cukuplah menjadi bukti keindahan bahasa Al-Qur’an seperti yang diriwayatkan oleh
Ibnu Ishaq dari Imam Zuhri (Abu Syahbah, 1996 : I/312), “Bahwa suatu ketika Abu
Jahal, Abu Lahab, dan Akhnas bin Syariq secara sembunyi-sembunyi mendatangi
rumah Rasulullah saw. pada malam hari untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat Al-
Qur’an yang dibaca Rasulullah saw. dalam shalatnya. Mereka bertiga memiliki posisi
Al-Qur’an
yang tersendiri, yang tidak diketahui oleh yang lainnya. Hingga ketika Rasulullah saw.
usai melaksanakan shalat, mereka bertiga memergoki satu sama lainnya di jalan.
Mereka bertiga saling mencela dan membuat kesepakatan untuk tidak kembali
mendatangi rumah Rasulullah saw.
Namun pada malam berikutnya, ternyata mereka bertiga tidak kuasa menahan gejolak
jiwanya untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an. Mereka bertiga mengira
bahwa yang lainnya tidak akan datang ke rumah Rasulullah saw., dan mereka pun
menempati posisi mereka masing-masing. Ketika Rasulullah saw. usai melaksanakan
shalat, mereka pun memergoki yang lainnya di jalan. Dan terjadilah saling celaan
sebagaimana yang kemarin mereka ucapkan.
Kemudian pada malam berikutnya, gejolak jiwa mereka benar-benar tidak dapat
dibendung lagi untuk mendengarkan Al-Qur’an, dan merekapun menempati posisi
sebagaimana hari sebelumnya. Dan manakala Rasulullah saw. usai melaksanakan shalat,
mereka bertiga kembali memergoki yang lainnya. Akhirnya mereka bertiga membuat
mu’ahadah (perjanjian) untuk sama-sama tidak kembali ke rumah Rasulullah saw. guna
mendengarkan Al-Qur’an.
Masing-masing mereka mengakui keindahan Al-Qur’an, namun hawa nafsu mereka
memungkiri kenabian Muhammad saw. Selain contoh di atas terdapat juga ayat yang
mengungkapkan keindahan Al-Qur’an. Allah mengatakan,
�������� �� �� ������� �������� ������������ ������ �� � �!"��#$%�& &�'�( ��)%��*�+�� �,���!-��./�0���� �1�2. ���� 34�5) �� ��2�63��7�+ #8��9��:%�& �;% �<�- ��. �&
“Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu
akan melihatnya tunduk terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah. Dan
perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.”
(Al-Hasyr: 21)
Definisi Al-Qur’an
Dari segi bahasa, Al-Qur’an berasal dari qara’a, yang berarti menghimpun dan
menyatukan. Sedangkan Qira’ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata yang
satu dengan yang lainnya dengan susunan yang rapih (Al-Qattan, 1995: 20). Mengenai
hal ini, Allah berfirman,
Al-Qur’an
���+"��#=�- �����>�� ��)��� � .!3? ,���+"��#= �A3�5<��B �C��+%����= &�D3E�B
”Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka
ikutilah bacaannya itu.” (Al-Qiyamah: 17-18)
Al-Qur’an juga dapat berarti bacaan, sebagai masdar dari kata qara’a. Dalam arti seperti
ini, Allah swt. mengatakan,
�!,�>� ���� �F�,�$�� �G�36��� ��+"��#= ���<���" �H� ��#B IJ����K
“Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum
yang mengetahui.” (Fushshilat: 3)
Adapun dari segi istilahnya, Al-Qur’an adalah Kalamullah yang merupakan mu’jizat
yang ditunjukan kepada Nabi Muhammad saw., yang disampaikan kepada kita secara
mutawatir dan dijadikan membacanya sebagai ibadah.
Keterangan dari definisi itu adalah sebagai berikut:
ا� آ����م) .1 ) Kalam Allah
Bahwa Al-Qur’an merupakan firman Allah yang Allah ucapkan kepada Rasulullah saw.
melalui perantaraan Malaikat Jibril as. Firman Allah merupakan kalam (perkataan),
yang tentu saja tetap berbeda dengan kalam manusia, kalam hewan ataupun kalam para
malaikat. Allah berfirman,
��L,�� IM�L�- �.�3? �,�( %!3? “Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (An-
Najm: 4)
2. (�� Mu’jizat (ا�
Kemu’jizaan Al-Qur’an merupakan suatu hal yang sudah terbukti dari semejak zaman
Rasulullah saw. hingga zaman kita dan hingga akhir zaman kelak. Dari segi susunan
Al-Qur’an
bahasanya, sejak dahulu hingga kini, Al-Qur’an dijadikan rujukan oleh para pakar-pakar
bahasa. Dari segi isi kandungannya, Al-Qur’an juga sudah menunjukkan mu’jizat,
mencakup bidang ilmu alam, matematika, astronomi bahkan juga ‘prediksi’
(sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-Rum mengenai bangsa Romawi yang
mendapatkan kemenangan setelah kekalahan), dan sebagainya.
Salah satu bukti bahwa Al-Qur’an itu merupakan mu’jizat adalah bahwa Al-Qur’an
sejak diturunkan senantiasa memberikan tantangan kepada umat manusia untuk
membuat semisal ‘Al-Qur’an tandingan’, jika mereka memiliki keraguan bahwa Al-
Qur’an merupakan kalamullah. Allah swt. berfirman,
���N M�B �1���)#K %!3?�- ��� %9� �� OP�N,�Q36 &,�<%:�B ��+����� �� � ��)%�5*�+ �5>� �R�S�=�T��U �1���)#K %!3? ��. �& �!-�T �� �1#KVW&���2�� &,� �T&�- , &,# ��%0�< �1�� %!3E�B
�X5�� #� #P�N��Y�Z%�&�- �4�5)�& ��(�T,#=�- M��.�& �N�5)�& &,#$5<��B &,# ��%0�< ����-����3��B��/%
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan
kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu
dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat
(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang
disediakan bagi orang-orang kafir.” (Al-Baqarah: 23-24)
Bahkan dalam ayat lainnya, Allah menantang mereka-mereka yang ingkar terhadap Al-
Qur’an untuk membuat semisal Al-Qur’an, meskipun mereka mengumpulkan seluruh
umat manusia dan seluruh bangsa jin sekaligus,
��� �!"��#$%�& &�'�( 3�%9�>36 &,�<%:�� %!�� �� � [3Y%�&�- �\�+3E%�& �H���>����& 3�]�� %�#=&� 32�_ � ������ �1�2�7���6 �!��K �,���- ��� %9�>36 �!,�<%:��
“Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa Al Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan
Al-Qur’an
dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.” (Al-Isra’:
88)
Diturunkan kepada (و!�� ���� ا� ���� م� �� ��� ��� ا� �ـ��ل) .3
Nabi Muhammad SAW
Bahwa Al-Qur’an ini diturunkan oleh Allah swt. langsung kepada Rasulullah saw.
melalui perantaraan Malaikat Jibril a.s. Allah swt. menjelaskan dalam Al-Qur’an,
�S�>�����%�& �J�N #��3*�)���� ��5+3?�- ,�S��:%�& �a-[��& ��36 �8�*�+ ,�� �;3�% �= �� � �!,#/����3N�'�)�>%�& �� , �S3�� bM36��� O!��Q� 36
“Dan sesungguhnya Al Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,
dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar
kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan
bahasa Arab yang jelas.” (Asy-Syu’ara: 192-195)
Diriwayatkan secara mutawatir (()�'�#ا&% ا� �$#ل) .4
Setelah Rasulullah saw. mendapatkan wahyu dari Allah swt., beliau langsung
menyampaikan wahyu tersebut kepada para sahabatnya. Di antara mereka terdapat
beberapa orang sahabat yang secara khusus mendapatkan tugas dari Rasulullah saw.
untuk menuliskan wahyu. Terkadang Al-Qur’an ditulis di pelepah korma, di tulang-
tulang, kulit hewan, dan sebagainya. Di antara yang terkenal sebagai penulis Al-Qur’an
adalah Ali bin Abi Thalib, Mu’awiyah, Ubai ibn Ka’b, dan Zaid bin Tsabit.
Demikianlah, para sahabat yang lain pun banyak yang menulis Al-Qur’an meskipun
tidak mendapatkan instruksi secara langsung dari Rasulullah saw. Namun pada masa
Rasulullah saw. ini, Al-Qur’an belum terkumpulkan dalam satu mushaf sebagaimana
yang ada pada saat ini.
Pengumpulan Al-Qur’an pertama kali dilakukan pada masa Khalifah Abu Bakar Al-
Shidiq, atas usulan Umar bin Khatab yang khawatir akan hilangnya Al-Qur’an, karena
banyak para sahabat dan qari’ yang gugur dalam Peperangan Yamamah. Tercatat dalam
peperangan ini, terdapat tiga puluh sahabat yang syahid. Mulanya Abu Bakar menolak,
namun setelah mendapat penjelasan dari Umar, beliaupun mau melaksanakannya.
Mereka berdua menunjuk Zaid bin Tsabit, karena Zaid merupakan orang terakhir kali
membacakan Al-Qur’an di hadapan Rasulullah saw. sebelum beliau wafat.
Al-Qur’an
Pada mulanya pun Zaid menolak, namun setelah mendapatkan penjelasan dari Abu
Bakar dan Umar, Allah pun membukakan pintu hatinya. Setelah ditulis, Mushaf ini
dipegang oleh Abu Bakar, kemudian pindah ke Umar, lalu pindah lagi ke tangan
Hafshah binti Umar. Kemudian pada masa Utsman bin Affan ra, beliau memintanya
dari tangan Hafsah. (Al-Qatthan, 1995: 125 – 126).
Kemudian pada masa Utsman bin Affan, para sahabat banyak yang berselisih pendapat
mengenai bacaan (baca; qiraat) dalam Al-Qur’an. Apalagi pada masa beliau kekuasan
kaum muslimin telah menyebar sedemikian luasnya. Sementara para sahabat terpencar-
pencar di berbagai daerah, yang masing-masing memiliki bacaan/ qiraat yang berbeda
dengan qiraat sahabat lainnya (Qiraat sab’ah). Kondisi seperti ini membuat suasana
kehidupan kaum muslimin menjadi sarat dengan perselisihan, yang dikhawatirkan
mengarah pada perpecahan.
Pada saat itulah, Hudzaifah bin al-Yaman melaporkan ke Utsman bin Affan, dan
disepakati oleh para sahabat untuk menyalin mushaf Abu Bakar dengan bacaan/qiraat
yang tetap pada satu huruf.
Utsman memerintahkan (1) Zaid bin Tsabit, (2) Abdullah bin Zubair, (3) Sa’d bin ‘Ash,
(4) Abdul Rahman bin Harits bin Hisyam untuk menyalin dan memperbanyak mushaf.
Dan jika terjadi perbedaan di antara mereka, maka hendaknya Al-Qur’an ditulis dengan
logat Quraisy. Karena dengan logat Quraisylah Al-Qur’an diturunkan.
Setelah usai penulisan Al-Qur’an dalam beberapa mushaf, Utsman mengirimkan ke
setiap daerah satu mushaf, serta beliau memerintahkan untuk membakar mushaf atau
lembaran yang lain. Sedangkan satu mushaf tetap disimpan di Madinah, yang akhirnya
dikenal dengan sebutan mushaf imam. Kemudian mushaf asli yang diminta dari Hafsah,
dikembalikan pada beliau. Sehingga jadilah Al-Qur’an dituliskan pada masa Utsman
dengan satu huruf, yang sampai pada tangan kita. (Al-Qatthan, 1995 : 128 – 131)
Demikianlah sejarah singkat periwayatan Al-Qur’an sampai kepada kita secara
mutawatir. Selain dihafal oleh ratusan sahabat, penulisan Al-Qur’an juga terjamin
keotentikannya serta dijamin pertanggungjawaban ilmiahnya. Tidak ada satu kitab suci
pun dari agama selain Islam yang memiliki jaminan keotentikan seperti itu. Ini
sekaligus bukti nyata dari firman Allah SWT :
�!,#c�B��Z�� ���� �5+3?�- ��%Kd'�& ��)%�5*�+ ��Z�+ �5+3? “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-
benar memeliharanya.” (Al-Hijr: 9)
Al-Qur’an
5. () ��+�' Membacanya sebagai ibadah ('�و&�ا�
Dalam setiap huruf Al-Qur’an yang kita baca, memiliki nilai ibadah yang tiada
terhingga besarnya. Dan inilah keistimewaan Al-Qur’an, yang tidak dimiliki oleh
apapun yang ada di muka bumi ini. Allah berfirman,
& .!3? �1�(��)%=�e�N �5>� &,#$�0�+���- �P�� 5��& &,���=���- ��. �& �J����K �!,# ���� ���'.��N,���< ��� fP�N��Y�< �!,������ f���3+�� � �- &G��g , �� �1�(���3*���- �1�(�N,��#� �1�2��dB�,����
IN,#/�� IN,#0�h ��5+3? ��� �7�B “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat
dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka
dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang
tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan
menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Mensyukuri.” (Fathir: 29 – 30)
Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. juga pernah mengatakan,
��� ���������� � ����� ������������� �������� ���� ������ ������ � ��!�" #� �$� �� ��� �% #�&' �� &()��� &' �� &*����� &' �� &+���� #�,���� &' �� -� �./�%��
”Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitabullah (Al-Qur’an), maka ia akan
mendapatkan satu kebaikan. Dan satu kebaikan itu dengan sepuluh kali lipatnya. Aku
tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim sebagai satu haruf. Namun Alif merupakan satu
huruf, Lam satu huruf dan Mim juga satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
Wallaahu a’lam bish shawab.
---oo0oo---
Sumber: dakwatuna.com
Al-Qur’an
AL-QUR’AN MENDAHULUI SAINS
�B ��)�<���" �132�3��)�g [i�Z%�& ��5+�� �1�2�� �5������� �5��L �132jQ#0�+�� M�B�- 3k��Bl%�& MI��32�� mW�M�� d�#K �� � ��5+�� �;�6��36 �n%/�� �1���-��
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an
itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas
segala sesuatu?” (Fushilat (41): 53).
A. Al-Qur’an Kitab Hidayah
Tanya: Untuk apa Allah swt menurunkan Al-Qur’an?
Jawab: Allah swt menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi petunjuk bagi manusia. Al-
Qur’an adalah kitab petunjuk, bukan kitab kedokteran atau teknik, bukan kitab
astronomi atau kimia yang menghimpun berbagai informasi ilmiah ilmu-ilmu tersebut.
Sekali lagi ia hanya kitab hidayah ilahi bagi perilaku manusia.
B. Al-Qur’an Turun dengan Ilmu Allah swt
Tanya: Kalau begitu apa maksud ungkapan “Al-Qur’an mendahului sains modern?”
Jawab: Artinya, ketika Al-Qur’an berbicara tentang manusia, tumbuhan, atau makhluk
lain, ia pasti berbicara tentang hakikatnya. Manusia baru mengetahuinya setelah sains
dan peralatan-peralatan canggih digunakan untuk melakukan berbagai penelitian ilmiah.
Itulah makna Al-Qur’an mendahului sains modern sekaligus sebagai bukti baru
mukjizat Al-Qur’an di masa kemajuan teknologi yang semakin menegaskan bahwa ia
adalah kalamullah yang tidak sedikitpun mengandung kesalahan.
C. Sesaknya Dada
Tanya: Apa contoh masalah ini?
Jawab: Contoh-contoh cukup banyak, di antaranya penemuan para pilot tentang
semakin sesaknya dada mereka setiap kali mereka menambah ketinggian di udara
sampai-sampai mereka merasa tercekik karena tak mampu bernafas akibat semakin
berkurangnya kadar oksigen. Realita ini belum diketahui sebelumnya, orang
menganggap bahwa udara tersedia sampai ke planet-planet dan bintang-bintang yang
Al-Qur’an
ada di langit. Sedangkan Al-Qur’an telah mengungkap hakikat ini sejak empat belas
abad lebih. Allah swt. berfirman:
%!�� �T3��� ���- 3F�� �g3E% �� �C�N���U �a������ �������2�� %!�� ��. �& �T3��� ��>�B ��. �7�� #����Y�� �;���'�K jW��>5Q�& M�B ��5�5��� ��>5+�:�K ������L �f$���o �C�N���U %����Y��
�!,�)��p�� ��� ���'.�& �� � �\�����& ��. �& “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya
Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang
dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit,
seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada
orang-orang yang tidak beriman.” (Al-An’am (6): 125).
Maksudnya: Barangsiapa berhak disesatkan Allah swt karena amal-amalnya yang buruk
dan permusuhannya terhadap Islam, maka Allah swt. menjadikan dadanya sempit bila
mendengar mauizhah (nasihat) yang mengingatkannya tentang kebenaran Islam seperti
sempitnya dada orang yang naik ke langit. Hal ini tidak diketahui manusia yang tidak
beriman sebelum mereka menggunakan pesawat terbang. Lalu apakah Nabi Muhammad
saw. memiliki pesawat khusus untuk menyampaikan informasi ini? Atau apakah yang
disampaikan semata wahyu yang berasal dari ilmu Allah swt?!
D. Informasi tentang Pusat Perasa di Kulit
Tanya: Adakah contoh yang lain?
Jawab: Ya, kita ambil contoh dari susunan tubuh manusia. Dulu orang percaya bahwa
saraf perasa terdapat di seluruh tubuh dengan kepekaan yang sama. Namun ilmu
pengetahuan modern mengungkap kekeliruan ini, ternyata pusat kepekaan terhadap rasa
sakit dan lainnya terletak pada kulit di mana jarum suntik hanya terasa sakit pada kulit.
Al-Qur’an menyebutkan hakikat ini sebelum penemuan para ahli.
�1�(�T,# �� �H�Y�7�+ ��>. #K &�N��+ �132�� ���+ �q�,�g ��)�<���l36 &-���0�K ���'.�& .!3? &�T,# �� �1�(��)%�5��6��>��/�L &�*�3*� �!��K ��. �& .!3? �J&�'��%�& &,#=-#'���� ��(�����h
Al-Qur’an
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami
masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit
mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (An-Nisa (4): 56).
Maksudnya: Perasaan sakit menerima azab terpusat pada kulit mereka dan apabila kulit
itu telah hangus matang mereka tidak merasakan azab lagi. Oleh karenanya, Allah swt.
Yang Maha Mengetahui ciptaan-Nya menggantinya dengan kulit yang baru agar mereka
tetap merasakan azab.
Apakah Muhammad saw memiliki alat-alat bedah khusus untuk mengetahui informasi
ini? Atau apakah ini hanyalah bukti bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang
diturunkan dengan ilmu-Nya? Maha Benar Allah swt. yang telah berfirman:
[i�Z%�& ��5+�� �1�2�� �5������� �5��L �132jQ#0�+�� M�B�- 3k��Bl%�& M�B ��)�<���" �132�3��)�gI��32�� mW�M�� d�#K �� � ��5+�� �;�6��36 �n%/�� �1���-��
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an
itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas
segala sesuatu?” (Fushilat (41): 53).
Kesimpulan
Al-Qur’an mengandung informasi yang baru terungkap kebenarannya setelah berabad-
abad lamanya seiring kemajuan ilmu pengetahuan.
• Di antaranya informasi Al-Qur’an tentang sesaknya dada orang yang menjelajah
langit, dan pusat rasa yang ada di kulit. Ilmu pengetahuan abad dua puluh
kemudian membenarkan informasi Al-Qur’an ini.
• Kebenaran ini sebagai bukti bahwa Al-Qur’an semata-mata wahyu Allah swt.
kepada Rasul-Nya Muhammad saw. Allahu a’lam
---oo0oo---
Sumber: dakwatuna.com
Al-Qur’an
SURAT AL-QORI'AH
Surat ini Makkiyyah dan terdiri dari 11 ayat. Di surat ini digambarkan pemandangan
hari Kiamat.
��� ا ا���� ا�����
Terjemahan Qur'an Ayat
Hari Kiamat, ���0�1��2��� 1
apakah hari Kiamat itu? ���0�1��2��� �� 2
Tahukah kamu apakah hari Kiamat
itu? ���0�1��2��� �� �3��14�� ���� 3
Pada hari itu manusia seperti anai-anai
yang bertebaran, � �5����" �6�7���� �8/�,�9 �*/�9 �:��;/��<�=���
4
dan gunung-gunung seperti bulu yang
dihambur-hamburkan. �#�������" �.��<�>��� �8/�,�?���:/�5��=���
5
Dan adapun orang-orang yang berat
timbangan (kebaikan) nya, ����9�@��/� A���2�B #� �7��C�� 6
maka dia berada dalam kehidupan
yang memuaskan. D��)�E��1 D���)�0 F�� �/���� 7
Dan adapun orang-orang yang ringan
timbangan (kebaikan) nya, ����9�@��/� A7�5�G #� �7����� 8
maka tempat kembalinya adalah
neraka Hawiyah. ���9����H ��7��C�� 9
Dan tahukah kamu apakah neraka
Hawiyah itu? ��)�H �� �3��14�� ���� 10
(Yaitu) api yang sangat panas. ���)���� &1��I 11
Al-Qur’an
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
Al-Qara' artinya pukulan keras. Kejadian yang agung
tersebut dinamakan Qari'ah karena memukul orang-
orang dan memekakkan telinga. Maksudnya adalah hari
Kiamat di mana manusia terpukul oleh dahsyatnya dan
kengeriannya.
1. �01�2��
Binatang kecil dan bodoh yang mengerumuni api. 2. :� 5��"
Terpencar. 3. ;/�<J�
Bulu yang berwarna-warni. 4. #����"
Yang ditebar. 5. :/5�J�
Yang menaung mereka sebagaimana seorang ibu
menaungi anaknya. 6. �C�
Neraka Jahannam. 7. �9��H
Yang menyala-nyala. 8. F��
Syarah:
Al-Qari'ah yang mengucang manusia karena dahsyatnya serta memekakkan telinga
mereka dengan suaranya yang menggelegar adalah hari Kiamat. Hari di mana ketakutan
besar terjadi dan benda-binda yang diatas bercambur dengan benda-benda di bawah.
Musuh-musuh Allah dibuat takut oleh siksaan Allah dan kehinaan. Itulah Al-Qari'ah Al-
Kubra. Tahukah kamu apa itu Al-Qari'ah? Pertanyaan ini untuk mendramatisir kondisi.
Tahukah kamu? Apa itu Al-Qari'ah? Ya, siapa memberitahumu tentangnya dan
diberitahu hakikatnya? Tidak ada yang dapat memberitahumu selain yang
menciptakannya, Dialah Allah. Anda tidak akan tahu selain apa yang diceritakan
kepadamu oleh Tuhannya.
Pada hari itu manusia berada dalam kebingungan bagai laron yang berpencaran
mengerumuni api. Buruknya, yang berterbangan itu adalah gunung-gunung nan kokoh
Al-Qur’an
kuat, yang selama ini menjadi simbul kekokohan, ia bagai bulu yang diterbangkan.
Subhanallah! Adapun kondisi manusia pada saat itu; siapa yang berat timbangan
kebaikannya dan banyak keikhlasannya, pada hari itu ia berada dalam kehidupan penuh
ridha. Ia berada dalam ketenangan dan kedamaian jiwa karena mendapat keridhaan-
Nya.
Sedangkan orang yang ringan timbangan amal kebaikannya dan senantiasa mengikuti
kebatilan serta jauh dari kebenaran, maka tempat singgahnya adalah Hawiyah.
Alangkah menakutkannya perubahan ini. Yang menaunginya api yang menyala. Api
yang menjerumuskan penghuninya. Tahukah kamu api itu? Kamu sama sekali tidak
tahu hakikatnya. Ia adalah api yang menyala-nyala dan menyertika muka dan
memanggang kulit. Mudah-mudahan Allah memelihar akita dari dahsyatnya api itu.
---oo0oo---
Sumber: At-Tafsir Al-Wadhih, Dr. Muhammad Al-Hijazi
Al-Qur’an
SURAT AL-ZALZALAH
Surat ini Madaniyyah dan terdiri dari 8 ayat. Di dalamnya Allah menegaskan bahwa
kebaikan, apapun adanya, Allah akan membalas pelakunya. Dan kejahatan, apapun
adanya, pelakunya juga akan dibalas. Semua itu terjadi pada hari Kiamat.
��� ا ا���� ا�����
Terjemahan Qur'an Ayat
Apabila bumi diguncangkan dengan
guncangannya (yang dahsyat), �������K���@ �L1M� �A���K���@ ��N�O 1
dan bumi telah mengeluarkan beban-
beban berat (yang dikandung) nya, �������2�B�� �L1M� �A�P� G���� 2
dan manusia bertanya: "Mengapa
bumi (jadi begini)?", ����� �� �8���IQ� �.��%�� 3
pada hari itu bumi menceritakan
beritanya, ��H�1��<G�� �;7�R���? DS�T�/�9 4
karena sesungguhnya Tuhanmu telah
memerintahkan (yang sedemikian itu)
kepadanya.
����� U����� �V7���1 7�8�C�� 5
Pada hari itu manusia ke luar dari
kuburnya dalam keadaan yang
bermacam-macam, supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan)
pekerjaan mereka.
�W?��!X�� �6�7���� �1�RY�9 DS�T�/�9(������=0�� ��� �)��
6
Barang siapa yang mengerjakan
kebaikan seberat zarah pun, niscaya
dia akan melihat (balasan) nya.
�W )�G DZ7�1�N �.��2��� �[�=��9 #�=���\� �9
7
Dan barang siapa yang mengerjakan
kejahatan seberat zarah pun, niscaya
dia akan melihat (balasan) nya pula.
�7W �X DZ7�1�N �.��2��� �[�=��9 #����\� �9
8
Al-Qur’an
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
Kegoncangan yang sangat kuat. 1. A�K�@
Jamak dari Tsiqal yang makna dasarnya perhiasan rumah.
Yang dimaksudkan di sini adalah semua yang di alam kubur. 2. �]�2B�
Maksudnya, keluar dari kubur mereka. 3. 6���� 1RY9
Berpisah. Sekelompok di surga dan kelompok lain di Sa'ir. 4.$�?�!X�
Sesuatu yang terlihat melalui cahaya matahari yang masuk
melalui celah jendela. 5. Z1N .�2�
Syarah:
Apabila Allah hendak menyudahi dunia ini dan memulai Kiamat, Allah memerintahkan
bumi dan ia pun terguncang dengan sangat keras, tidak seperti biasanya. Semua yang
tersimpan di dalamnya keluar; api, air, tambang, dan sisa-sisa bangkai. Saat itu, orang
yang menyaksikannya berkata, "Apa ini?" Maksudnya, apa yang terjadi dengan bumi
ini. Ini tidak seperti biasanya dan tidak diketahui sebabnya. Pada saat itu bumi
menceritakan, berbicara dengan kejadian itu dan bukan dengan kata-kata. Sebagaimana
yang dikatakan Al-Allamah At-Thabari dalam tafsirnya, "Ia melaksanakan perintah.
Apa yang terjadi di muka bumi dan tidak biasa terjadi disebabkan karena Tuhanmu
menitahkan kepadanya. Perintah-Nya yang sampai kepada bumi. Perintah semacam itu
merupakan perintah kejadian. Semua yang terjadi di alam semesta ini akibat dari
perintah kejadian yang datang dari Allah. Hanya saja ada peristiwa yang terjadi tanpa
sebab lahiriyah maka ia dinisbatkan kepada perintah kejadian, sedangkan yang terjadi
akibat perkara biasa ia tidak dinisbatkan kepadanya, walaupun sejatinya ia juga
bersumber dari Allah.
Pada hari itu manusia dikeluarkan dari perut bumi, mereka berbeda-beda, masing-
masing sesuai dengan amal perbuatannya untuk melihat akibat perbuatan mereka.
Barangsiapa melakukan perbuatan baik sebesar zarrah akan dibalas dan barangsiapa
melakukan perbuatan buruk sebesar zarrah pun akan dibalas.
Al-Qur’an
Allah berfirman,
�8��" �8�O�� �$T)�X & �5�I �(���_�? `�� �����)�2��� �*/�)�� �a��2��� �#9�@��/�=��� �b�c�I���d�<�e��� ����� U�5�"�� ����� ���)�?�� f.�4 �G #� D�7�<�� �.��2���
"Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) Hanya seberat biji
sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah kami sebagai pembuat
perhitungan." (Al-Anbiya': 47).
Surat ini merupakan surat targhib dan tarhib
---oo0oo---
Sumber: At-Tafsir Al-Wadhih, Dr. Muhammad Al-Hijazi
Al-Qur’an
SURAT AL-'ALAQ
Dinamakan surat Iqra’ atau surat Al-Qalam, Makkiyah dan terdiri dari 19 ayat. Di surat
ini Nabi diperintahkan untuk membaca disertai adanya penjelasan tentang kekuasaan
Allah terhadap manusia dan penjelasan sifat-sifatnya. Juga disebutkan keterangan
tentang pembangkangan sebagian menusia dan balasan yang sesuai dengan perbuatan.
��� ا ا���� ا�����
Terjemahan Qur'an Ayat
Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu Yang menciptakan, �g���G h�S7��� �V7���1 �(e��� ��� �%� 1
Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. fg���0 #� �8���IQ� �g���G 2
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah, �*� �"M� �V7���1�� ��� �%� 3
Yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan kalam. �(���2����� �(7���0 h�S7��� 4
Dia mengajarkan kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya. (����9 (�� �� �8���IQ� �(7���0 5
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia
benar-benar melampaui batas, U�i�j�)�� �8���IQ� 7�8�O `�" 6
karena dia melihat dirinya serba cukup. U��i�!e� �\k�1 �8�� 7
Sesungguhnya hanya kepada
Tuhanmulah kembali (mu). U��P7� �� �V7���1 U���O 7�8�O 8
Bagaimana pendapatmu tentang orang
yang melarang, U����9 h�S7��� �A9���1�� 9
seorang hamba ketika dia mengerjakan
salat, U7���l ��N�O �WR<�0 10
Al-Qur’an
bagaimana pendapatmu jika orang yang
melarang itu berada di atas kebenaran, m�R����� U���0 �8��" �8�O �A9���1�� 11
atau dia menyuruh bertakwa (kepada
Allah)? m�/�27�!���� � ��� ��� 12
Bagaimana pendapatmu jika orang yang
melarang itu mendustakan dan
berpaling?
7���/�?�� � 7�S�" �8�O �A9���1��U 13
Tidakkah dia mengetahui bahwa
sesungguhnya Allah melihat segala
perbuatannya?
m� �9 ��7���� 7�8�C�� (����9 (���� 14
Ketahuilah, sungguh jika dia tidak
berhenti (berbuat demikian) niscaya
Kami tarik ubun-ubunnya,
�5����� ���!��9 (�� #�T�� `�" �W����)�l�7������
15
(yaitu) ubun-ubun orang yang
mendustakan lagi durhaka. D��T�n��G D����N��" D��)�l��I 16
Maka biarlah dia memanggil
golongannya (untuk menolongnya), ���9�4��I �oR�)���� 17
kelak Kami akan memanggil malaikat
Zabaniyah, 7�K�� �oR���e���)�I��� 18
sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh
kepadanya; dan sujudlah dan
dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan),
R�>e��� ����j�? p `�" � �!�%���
19
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
Jamak dari 'Alaqah artinya segumpal darah. 1. g�0
Lebih mulia dan yang mulia. 2. * "M�
Al-Qur’an
As-Saf'u artinya menarik dengan kasar, sedangkan An-
Nashiyah artinya rambut di ubun-ubun. Maksudnya
sebagai bentuk penghinaan.
3. �)l����� #�5���
Yang memanggil. 4. �94�I
Malaikat yang dituagaskan untuk mengurusi orang-orang
kafir di neraka. Di dalamnya mereka dimasukkan secara
paksa.
5. �)I��K��
Mendekatlah kepada Tuhanmu melalui ibadah. 6. !%��
Syarah:
Dalam Shahih-nya Bukhari meriwayatkan dari Aisyah ra. yang artinya demikian,
“Wahyu pertama yang sampai kepada Rasul adalah mimpi yang benar. Beliau tidak
pernah bermimpi kecuali hal itu datang seperti cahaya Shubuh. Setelah itu beliau senang
berkhalwat. Beliau datang ke gua Hira dan menyendiri di sana, beribadah selama
beberapa malam. Yang untuk itu beliau membawa bekal. Kemudian kembali ke
Khadijah dan membawa bekal serupa. Sampai akhirnya dikejutkan oleh datangnya
wahyu, saat beliau berada di gua Hira. Malaikat datang kepadanya dan berkata,
“Bacalah!” Beliau menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” lalu Rasulullah saw. berkata,
“Lalu di merangkulku sampai terasa sesak dan melepaskanku. Ia berkata, ‘Bacalah!’
Aku katakan, ‘ Aku tidak bisa membaca.’ Lalu di merangkulku sampai terasa sesak dan
melepaskanku. Ia berkata,
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Al-Hadits).
Dengan demikian maka awal surat ini menjadi ayat pertama yang turun dalam Al-
Qur’an sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia. Wahyu pertama yang sampai kepada
Nabi saw. adalah perintah membaca dan pembicaraan tentang pena dan ilmu. Tidakkah
kaum Muslimin menjadikan ini sebagai pelajaran lalu menyebarkan ilmu dan
mengibarkan panjinya. Sedangkan Nabi yang ummi ini saja perintah pertama yang
harus dikerjakan adalah membaca dan menyebarkan ilmu. Sementara ayat berikutnya
turun setelah itu. Surat pertama yang turun secara lengkap adalah Al-Fatihah.
Pengertian ringkas ayat-ayat ini adalah: Agar kamu menjadi orang yang bisa membaca,
ya Muhammad. Setelah tadinya kamu tidak seperti itu. Kemudian bacalah apa yang
Al-Qur’an
diwahyukan kepadamu. Jangan mengira bahwa hal itu tidak mungkin hanya
dikarenakan kamu orang ummi, tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis. Allah-lah
yang menciptakan alam ini, yang menyempurnakan, menentukan kadarnya, dan
memberi petunjuk. Yang menciptakan manusia sebagai makhluk paling mulia dan
menguasainya serta membedakannya dari yang lain dengan akal, taklif, dan pandangan
jauhnya. Allah swt. menciptakannya dari darah beku yang tidak ada rasa dan gerak.
Setelah itu ia mnejadi manusia sempurna dengan bentuk yang paling indah. Allah-lah
yang menjadikanmu mampu membaca dan memberi ilmu kepadamu ilmu tentang apa
yang tadinya tidak kamu ketahui. Kamu dan kaummu tadinya tidak mengetahui apa-apa.
Allah juga yang mampu menurunkan Al-Qur’an kepadamu untuk dibacakan kepada
manusia dengan pelahan. Yang tadinya kamu tidak tahu, apa kitab itu dan apa keimanan
itu?
Bacalah dengan nama Tuhanmu, maksudnya dengan kekuasaan-Nya. Nama adalah
untuk mengenali jenis dan Allah dikenali melalui sifat-sifat-Nya. Yang menciptakan
semua makhluk dan menyempurnakan sesuai dengan bentuk yang dikehendaki-Nya.
Dan Allah swt. telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, ya Muhammad. Dan Tuhanmu lebih mulia dari setiap yang mulia. Karena
Allah swt. yang memberikan kemuliaan dan kedermawanan. Maha Kuasa daripada
semua yang ada. Perintah membaca disampaikan berulang-ulang karena orang biasa
perlu pengulangan termasuk juga Al-Mushtafa Rasulullah saw. Karena Allah sebagai
Dzat yang paling mulia dari semua yang mulia, apa susahnya memberikan kenikmatan
membaca dan menghapal Al-Qur’an kepadamu tanpa sebab-sebab normal. Silakan baca
firman Allah,
�O���Ik �%�� ����=�P ���)���0 7�8 “Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya.” (Al-Qiyamah: 17).
U����? `�� �V�q� �2���e “Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) Maka kamu tidak akan
lupa.” (Al-A’la: 6).
Bacalah dengan nama Tuhanmu yang Maha Mulia dan mengajarkan manusia untuk
saling memahami dengan pena, meski jarak dan masa mereka sangat jauh. Ini
merupakan penjelasan tentang salah satu indikasi kekusaan dan ilmu (manusia).
Al-Qur’an
(����9 (�� �� �8���IQ� �(7���0
“Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Allah memberikan insting dan kemampuan berpikir kepada manusia yang
menjadikannya mampu mengkaji dan mencerna serta mencoba sampai ia mampu
menyibak rahasia alam. Dengan demikian ia dapat menguasai alam dan
menundukkannya sesuai dengan yang diinginkannya.
rs��=7���� U���O m�/�!e� 7�(�B �W�)�=�P �L1M� F�� �� (�,�� �g���G h�S7��� �/�H�b<�e 7�#�H�7�/����&()���0 tsF�X 7�[�,�� �/�H�� Du�����=�e
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu” (Al-Baqarah:
29).
� �� آ �� ا����ء �دم و� ����� ()�ل ال�%$#" � >�د;:9 آ78� إن ه23ء ب0���ء أ+.-,+*
“Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya” (Al-
Baqarah: 31).
Nampaknya Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk membaca secara umum dan
khususnya membaca Al-Qur’an. Setelah itu Allah menjelaskan bahwa hal itu sangat
mungkin bagi Allah yang menciptakan semua makhluk dan menciptakan manusia dari
segumpal darah. Dia-lah yang Maha Mulia dan tidak pelit terutama terhadap Rasul-Nya.
Dialah yang mengajarkan manusia dengan pena tentang apa yang belum pernah
diketahuinya.
7�8�O `�"U�i�j�)�� �8���IQ�, U��i�!e� �\k�1 �8��
“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas. Karena dia
melihat dirinya serba cukup. Sesungguhnya Hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).”
Al-Qur’an
Sungguh benar, bahwa manusia itu melampaui batas, sombong, dan keterlaluan
melakukan dosa. Karena ia menganggap dirinya tidak butuh kepada orang lain
akibatnya melimpahnya harta, anak-anak, dan lain-lain. Sesungguhnya pada hari Kiamat
nanti ia akan kembali kepada Allah swt. dan akan diminta pertanggung-jawaban atas
semua yang dilakukan.
Mungkin anda bertanya tentang konsiderasi ayat-ayat ini. Saya katakan bahwa ketika
Allah swt. menyebutkan indikasi kekuasaan dan ilmu serta kesempurnaan nikmat yang
dianugerahkan kepada manusia. Tujuannya adalah agar manusia tidak ingkar nikmat.
Namun apa lacur, ternyata manusia benar-benar mengingkari dan melampaui batas.
Oleh karena itu Allah swt. ingin menjelaskan sebabnya, bahwa cinta dunia, tertipu
olehnya, dan berambisi terhadapnya dapat menyibukkannya dari melihat ayat-ayat Allah
yang agung.
Setelah memerintahkan Nabi-Nya untuk membaca wahyu yang ada di dalam kitab-Nya
dan menjelaskan penyebab kekafiran manusia, Allah membuat perumpamaan gembong
kekafiran, yakni Abu Jahal. Kendatipun pengertian ayat tersebut umum.
Ceritakan kepada-Ku, ya Muhammad, tentang seseorang yang melarang hamba untuk
tunduk kepada Allah dan melakukan shalat. Apa urusanya? Orang itu sungguh
mengherankan, ia kafir dan bermaksiat kepada Tuhannya. Ia melarang orang lain
melakukan kebaikan terutama shalat. Ceritakan kepada-Ku tentang kondisi orang
tersebut, kalau memang ia termasuk golongan kanan dan termasuk orang-orang yang
mendapat petunjuk setelah itu ia mengajak orang lain kepada ketakwaan dan kebaikan.
Kalau orang itu seperti ini keadaannya tentu ia berhak mendapatkan pahala yang besar
dan surga sebagai tempat tinggalnya.
Ceritakan kepada-Ku tentang orang yang berdusta serta berpaling dari kebenaran lalu
mengerahkan segenap potensinya untuk mengejar apa yang diinginkan. Tidakkah
mereka tahu bahwa Allah swt. melihat? Sebenarnya mereka mengakui bahwa Allah swt.
mengetahui yang gaib dan yang nyata lalu akan membalas masing-masing orang sesuai
dengan amal perbuatannya. Kalau amalnya baik balasannya baik dan kalau amalnya
buruk dibalas dengan keburukan. Maka bergegaslah kalian, wahai manusia, menuju
Allah, bertaubatlah dan beramallah untuk mendapatkan ridha-Nya.
Kalla, kata penolakan bagi orang yang bermaksiat kepada Allah. Aku bersumpah, jika
orang-orang kafir dan pelaku kemaksiatan itu tidak menyudahi perbuatan mereka, Kami
akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih. Kami akan hinakan mereka
serendah-rendahnya sesuai dengan tingkat kesombongan mereka di dunia. Dan bagi
Allah hal itu tidaklah sulit. Akan Kami tarik ubun-ubun mereka dengan kasar. Ubun-
ubun yang sering menyombongkan dirinya karena kekuatan dan keyakinanya bahwa
dirinya akan selamat dari murka Allah. Padahal tidak ada yang bisa mengalahkan Allah,
baik yang ada di bumi maupun di langit. Tentu saja dugaan tersebut salah karena
Al-Qur’an
mereka melampaui batas dan berlaku jahat, khususnya terhadap orang-orang baik dan
jujur. Kami akan hinakan orang seperti ini, maka biarkan saja malaikat yang memanggil
mendorong mereka semua. Bahkan Kami, Allah swt. akan memanggil Zabaniyah.
Yakni Allah swt. akan memanggil Zabaniyah, penjaga Jahannam untuk mendorong
mereka.
“Pada hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan sekuat- kuatnya.”
Pada saat itu mereka tidak memiliki penolong maupun pembantu.
Kalla, tinggalkan orang kafir itu dengan perbuatannya dan jangan sampai
mengganggunya, ya Rasulullah. Bersujudlah selalu untuk Allah serta mendekatlah
kepada-Nya melalui ibadah, karena ibadah merupakan benteng yang kokoh dan jalan
keselamatan. Allahu a’lam.
---oo0oo---
Sumber: At-Tafsir Al-Wadhih, Dr. Muhammad Al-Hijazi
Al-Qur’an
SURAT AL-KAFIRUN
Surat Makkiyah, terdiri dari enam ayat. Surat ini memutus keinginan orang-orang kafir
dan menjelaskan perbedaan antara ibadah mereka dan ibadah Nabi saw. yang lebih luas.
��� ا ا���� ا�����
Terjemahan Qur'an Ayat
Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir, �8�� ����,��� ���7�9�� ��9 �[�% 1
aku tidak akan menyembah apa yang
kamu sembah. �8��R�<��? �� �R�<0�� p 2
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang
aku sembah. �� �� �8��R����0 (�!I�� p���R�<0 3
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah
apa yang kamu sembah. (�?R�<�0 �� &R����0 ��I�� p�� 4
Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi
penyembah Tuhan yang aku sembah. �R�<0�� �� �8��R����0 (�!I�� p�� 5
Untukmulah agamamu dan untukkulah
agamaku". �#9�4 �F���� (�,��9�4 (�,�� 6
Diriwayatkan, setelah berputus asa menghadapi Nabi, para pemimpin Quraisy
mendatangi beliau. Mereka melihat adanya kebaikan dalam dakwah beliau namun
mereka enggan mengikutinya karena kecintaan mereka bertaqlid buta. Mereka berkata,
"Marilah, kami menyembah tuhanmu untuk suatu masa dan kamu menyembah tuhan
kami. Dengan demikian ada perdamaian di antara kita dan permusuhan lenyap. Jika
pada ibadah kami ada kebenaran anda bisa mengambil sebagian dan jika pada ibadahmu
ada kebenaran kami mengambilnya. Maka surat ini turun untuk membantah mereka dan
memupus harapan mereka.
Syarah:
Ya Muhammad, katakan kepada orang-orang kafir yang tidak ada kebaikannya sedikit
pun pada mereka dan tidak ada harapan untuk beriman. Katakan kepada mereka, aku
tidak menyembah apa yang kalian sembah. Sebab kalian menyembah tuhan-tuhan yang
kalian jadikan sebagai perantara kepada Allah yang Esa lagi Maha Perkasa. Kalian
menyembah tuhan-tuhan yang kalian kira terwujud dalam bentuk patung atau berhala.
Al-Qur’an
Sedangkan aku menyembah Tuhan yang Esa, Satu, Tunggal, Tempat bergantung yang
tidak perlu istri dan anak, tiada yang menyamai dan tiada pesaing. Tidak terwujud
dalam fisik atau pribadi seseorang. Tidak membutuhkan perantara dan tidak ada yang
mendekati-Nya melalui makhluk. Sarana yang mendekatkan seseorang kepada-Nya
hanyalah ibadah. Jadi, antara apa yang aku sembah dan kalian sembah sangat berbeda.
Maka aku tidak menyembah apa yang kalian sembah dan kalian tidak menyembah apa
yang aku sembah.
Hai orang-orang kafir yang mantap dengan kakafiran. Aku tidak menggunakan cara
ibadah kalian dan kalian tidak menggunakan cara ibadahku. Ayat 2 dan 3 menunjukkan
perbedaan antar kedua tuhan yang disembah. Nabi menyembah Allah sedangkan
mereka menyemmbah patung dan berhala berikut perantara lainnya. Sementara ayat 4
dan 5 menunjukkan perbedaan ungkapan. Ibadah Nabi itu murni dan tidak
terkontaminasi oleh kesyirikan serta jauh dari ketidak-tahuan tentang tuhan yang
disembah itu. Ibadah kalian penuh dengan kesyirikan juga tawasuul tanpa usaha.
Bagaimana mungkin kedua jenis ibadah ini bisa bertemu. Sebagian ulama berkata,
menbantah pengulangan pada surat ini. Pengertiannya, aku tidak menyembah apa yang
kalian di masa lalu demikian pula kalian, tidak menyembah apa yang aku sembah. Jelas
dan akhirnya sama.
Bagi kalian agama kalian termasuk dosanya kalian tanggung sendiri dan bagi kami
agama kami, aku bertanggung jawab terhadap memikul bebannya. Kedua ungkapan
untuk menguatkan ungkapan sebelumnya.
---oo0oo---
Sumber: At-Tafsir Al-Wadhih, Dr. Muhammad Al-Hijazi
Al-Qur’an
SURAT AN-NASHR
Madaniyah, terdiri dari tiga ayat, sebagai berita gembira bagi Nabi dan sahabat yang
berupa turunnya pertolongan Allah bagi agama mereka. Dibukanya hati manusia untuk
menerima agama ini lalu diperintahkannya mereka untuk bertasbih dan mensucikan
Allah. Sebab itu semua adalah faktor keberhasilan.
��� ا ا���� ا�����
Terjemahan Qur'an Ayat
Apabila telah datang pertolongan
Allah dan kemenangan. �w!�5����� ��7���� � Y�I xs��P ��N�O 1
Dan kamu lihat manusia masuk
agama Allah dengan berbondong-
bondong,
�#9�4 F�� �8/���GR�9 �6�7���� �A9���1���WP��/���� ��7����
2
maka bertasbihlah dengan memuji
Tuhanmu dan mohonlah ampun
kepada-Nya. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penerima tobat.
�\ �5i�!e��� �V7���1 �R=���� w7�<�����W��7�/�? �8��" ��7�I�O
3
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
Pertolongan-Nya. 1. y� YI
Artinya penakhlukkan sebuah negeri atau keputusan
untuk sebuah persengketaan antara kalian dan musuh
Islam.
وال?7< . 2
Jamak dari fauj, artinya berkelompok-kelompok. 3. $�P�/��
Tasbih berarti pensucian dan hamdun berarti pujian
untuk Allah yang memang layak mendapat pujian itu 4 .V�1 R=z w<��
Al-Qur’an
Syarah:
Nabi sangat berambisi agar semua manusia beriman, terutama Quraisy dan bangsa
Arab. Sebagai manasia, Nabi juga tidak mengetahui yang gaib. Oleh karena itu
terkadang ia terguncang dan gusar kalau ada yang menimpa dakwah. Maka surat ini
menjadi berita gembira untuk beliau dan mengingatkan beliau, sebaiknya engkau tidak
bersikap demikian. Ini konteksnya, kebaikan orang-orang baik adalah kejahatan orang-
orang dekat. Boleh jadi sesuatu menjadi kebaikan bagimu namun bagi orang lain dosa
kecil yang tidak perlu minta ampun.
Jika pertolongan Allah datang dan memang harus datang. Lalu datang pula kunci untuk
negeri yang tadinya tertutup dan hati yang yang terkatup. Anda melihat manusia masuk
ke dalam agama Allah berbondong-bondong dan berkelompok-kelompok. Untuk
menyambut kemenangan ini, wajib bersyukur dan memuji Allah karena Dia yang layak
mendapat pujian. Jika itu semua terjadi, kamu juga wajib bertasbih mensucikan
Tuhanmu seperti yang seharusnya. Bertasbihlah untuk-Nya dengan memuji-Nya atas
perbuatan indah-Nya, menyebut sifat-sifat-Nya yang laik dan nama-nama-Nya yang
bagus. Juga beristighfarlah untuk dosamu dan mintalah ampunan atas apa yang pernah
kamu lakukan dan tidak layak bagimu selaku penutup para dan rasul. Beristighfarlah
kepada Allah karena Dia Maha menerima taubat hamba-Nya serta memaafkan
kesalahannya. Dia Maha Mengetahui apa yang engkau lakukan. Yang menjadi objek
bicara surat ini adalah Nabi dan siapa saja pantas.
Diriwayatkan bahwa surat ini merupakan belasungkawa untuk Nabi, karena Muhammad
saw telah menunaikan risalahnya secara sempurna. Jika telah menunaikan tugas, beliau
akan segera bertemu dengan Pertemanan Tertinggi, Allah Azza wa Jalla. Sebagian
sahabat memahami esensi surat ini lalu menangisi Rasulullah.
---oo0oo---
Sumber: At-Tafsir Al-Wadhih, Dr. Muhammad Al-Hijazi
Al-Qur’an
SURAT AL-LAHAB
Surat Makkiyah, 5 ayat, berisi cacian untuk Abu Lahab dan istrinya, si pembawa kayu
bakar.
��� ا ا���� ا�����
Terjemahan Qur'an Ayat
Binasalah kedua tangan Abu Lahab
dan sesungguhnya dia akan binasa. 7�{�?�� f{���� F���� ��R�9 A7�<�? 1
Tidaklah berfaedah kepadanya harta
bendanya dan apa yang ia usahakan. �{���" ���� ������ ����0 U���|�� �� 2
Kelak dia akan masuk ke dalam api
yang bergejolak. f{���� �u��N �W1��I U��Y�)�e 3
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa
kayu bakar. �{�j����� �����7�=�� ���?��� ��� 4
Yang di lehernya ada tali dari sabut. DR��� #� �[<�� ��H�R)�P F�� 5
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
At-Tabab artinya hancur dan merugi. Maksud ayat ini
adalah Abu Lahab merugi dan binasa. 1. {] }� �R9 A<?
Ia akan mendapati panasnya dan akan merasakannya. 2 . U�Y)e
Apakah kayu bakar yang dimaksudkan di sini? Memang
Arwa binti Harb bin Umayyah, saudar perempuan Abu
Sufyan dan istri Abu Lahab itu memang benar-benar
membawa kayu bakar. Atau apakah yang dimaksudkan
karena dia seorang wanita yang berbuat onar dan
kerusakan. Ungkapan pada ayat ini merupakan kiasan
untuk perbuatannya ini.
3. {j~� ����
Tali untuk mengikat. 4 .R�
Al-Qur’an
Syarah:
Diriwayatkan bahwa ketika Nabi saw. diperintahkan untuk berdakwah secara terang-
terangan kepada manusia, terutama kerabat dekat dan keluarga beliau. Beliau berdiri di
atas bukit seraya memanggil, "Wahai sahabat!" Orang-orang Quraisy pun berkumpul.
Beliau melanjutkan, "Bagaimana menurut kalian jika aku bercerita kepada kalian bahwa
musuh akan menyerang kalian pagi atau sore hari? Apakah kalian percaya kepadaku?"
Mereka menjawab, "Kami percaya." Beliau berkata, "Sesungguhnya aku adalah pemberi
peringatan tentang siksaan yang pedih." Abu Lahab berkata, "Celakahlah kamu, apakah
hanya untuk ini kamu mengumpulkan kami!" Allah segera menurunkan surat ini.
7�{�?�� f{���� F���� ��R�9 A7�<�? Abu Lahab celaka dan mengelami kerugian yang besar. Ini doa buruk baginya. Terbukti
ia telah celaka dan merugi. Buktinya firman Allah,
7�{�?��
Tidak ada gunanya harta benda Abu Lahab. Usaha dan perkerjaannya juga tidak
menolongnya. Semua itu tidak ada gunanya tidak dapat menggagalkan doa Nabi saw.
Padahal Abu Lahab itu paman beliau sendiri. Namanya Abdul Uzza. Dia merupakan
musuh yang paling keras. Ia sering berjalan di belakang Nabi. Setiap kali beliau
mengatakan sesuatu dia mendustakannya. Oleh karena itu Allah menyebutkan balasan
atas perbuatannya itu. Ia akan memasuki neraka yang panasnya dan dahsyatnya tidak
ada yang tahu selain Penciptanya. Neraka yang menjilat-jilat. Ia dan istrinya, si
Pembawa kayu bakar akan merasakan api itu.
Diriwayatkan pula bahwa wanita itu biasa meletakkan duri di jalan yang akan dilalui
Rasulullah saw. setelah dikumpulkannya untuk menghalangi dakwah beliau. Ada pula
yang mengatakan wanita itu berupaya mengobarkan permusuhan antara Nabi dan orang-
orang. Ia membawa kayu bakar fitnah dan menyalakan permusuhan di antara mereka.
Allah manambah gambaran buruk wanita ini dengan ungkapan,
DR��� #� �[<�� ��H�R)�P F�� "Yang di lehernya ada tali dari sabut."
Ia pernah mempunyai kalung dan bersumpah untuk dibelanjakan dalam rangka melawan
Al-Qur’an
Rasulullah. Oleh karena itu Allah menggantinya dengan tali di lehernya yang kuat
melilit di lehernya. Kala itu ia berada di neraka Jahannam. Ada yang mengatakan, ini
bentuk penghinaan kepadanya digambarkan sebagai tukang kayu bakar untuk
meredahkannya karena kesombongannya dan suaminya.
---oo0oo---
Sumber: At-Tafsir Al-Wadhih, Dr. Muhammad Al-Hijazi
Al-Qur’an
SURAT AL-MA’UN
Surat ini Makkiyah, terdiri dari 7 ayat. Di sini Allah menjelaskan orang-orang yang
mendustakan agama berikut sifat-sifatnya.
��� ا ا���� ا�����
Terjemahan Qur'an Ayat
Tahukah kamu (orang) yang
mendustakan agama? �#97�R���� � 7�S�,�9 h�S7��� �A9���1�� 1
Itulah orang yang menghardik anak
yatim, �()�!�)��� 7�o�R�9 h�S7��� �V���S�� 2
dan tidak menganjurkan memberi
makan orang miskin. �*����n U���0 7�����9 p���d�,��=���
3
Maka kecelakaanlah bagi orang-
orang yang salat, �d7���Y�=���� �[9�/�� 4
(yaitu) orang-orang yang lalai dari
salatnya, �8/�H��e (���?`�l #�0 (�H �#9�S7��� 5
orang-orang yang berbuat ria. �#9�S7����8��s�� �9 (�H 6
dan enggan (menolong dengan)
barang berguna. �8/�0��=��� �8/����=�9�� 7
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
Balasan, ada yang mengartikannya Islam. 1. #9R���
Menghardik dan membentak dengan
keras. 2 . ()!)�� oR9
Al-Qur’an
Tidak menasihati orang lain untuk itu. 3. d,�J� *��n U�0 �� p�
Kebinasaan. 4 .[9/�
Lalai terhadapnya. 5. 8/H�e
Semua yang berguna dan bermanfaat. 6 . 8/0�J�
Syarah:
Tahukah kamu siapa yang mendustakan agama? Katakan kepadaku, siapakah dia?
Wajib bagi orang yang beragama untuk tahu hakikat ini agar dia menjauhi hal ini
berikut sifat-sifatnya. Kata tanya di sini dimaksudnya untuk membuat audiens
penasaran terhadap berita lanjutannya. Juga sebagai pertanda bahwa masalah ini sangat
misteri. Sebab setiap orang mengklaim dirinya membenarkan agama. Apakah kamu
tahu siapa yang sesungguhnya mendustakan agama itu? Kalau tidak tahu, itulah
sebenarnya yang mendustakan agama itu; yang menghardik dan memperlakukan anak
yatim secara kasar serta merampas haknya jika ia mempunyai harta benda, atau haknya
untuk mendapatkan sedekah jika anak itu fakir. Dia juga tidak menasihati orang lain
untuk memberi makan kepada fakir miskin. Jika menasihati saja tidak, tentu dia sendiri
tidak memberi makan kepada mereka.
Lihatlah tanda-tanda orang yang mendustakan agama sebagaimana yang disebutkan Al-
Qur'an ini; merampas hak, menyakiti orang lemah, sangat pelit terhadap orang-orang
yang memang punya hak. Jika kamu tahu hal itu, sungguh celaka orang-orang yang
shalat, mereka yang lalai terhadap shalatnya, yang mengerjakan shalat tanpa khusyu',
tidak menghadirkan hati untuk merenungi keagungan Allah, dan tanpa mentadaburi
makna yang dibacanya. Shalat yang dilaksanakan seseorang namun ia tidak merasa
berada di hadapan Penciptanya. Anda melihatnya bertasbih dengan otaknya dan
menggerak-gerakkan ujung jemarinya namun ia tidak sadar sudah berapa rakaah yang
dikerjakannya.
Itulah shalat sebagian orang yang mendustakan agama. Shalat semacam ini tentu saja
tidak mencegah perbuatan keji dan mungkar. Karena orang yang mengerjakannya lalai
dari zikir kepada Allah. Lebih dari itu ia juga mengharap agar dilihat manusia disebut-
sebut. Mereka lakukan hal itu bukan untuk Allah. Karena terlalu pelitnya, mereka
menolak memberi kepada orang yang membutuhkan.
Al-Qur’an
Tahukah kamu siapa orang yang mendustakan agama? Dialah yang berperilaku kasara
terhadap anak yatim dan tidak memberikan hak-hak fakir miskin. Di samping itu ia juga
lalai terhadap shalatnya, memperlihatkan amalnya kepada manusia, dan menahan
pemberiannya kepada orang lain. Celaka dan celakalah orang seperti itu. Kandatipun
mereka puasa dan shalat.
---oo0oo---
Sumber: At-Tafsir Al-Wadhih, Dr. Muhammad Al-Hijazi
Al-Qur’an
SURAT AL-‘ASHR
Surat ini Makkiyah dan terdiri dari 3 ayat. Di dalamnya terdapat sumpah bahwa
manusia berada dalam kerugian dan kesesatan. Kecuali orang yang dipelihara Allah,
mereka adalah orang-orang yang beriman dan beramal shalih serta saling menasihati
dalam kebenaran dan kesabaran.
��� ا ا���� ا�����
Terjemahan Qur'an Ayat
Demi masa. � Y������� 1
Sesungguhnya manusia itu benar-benar
berada dalam kerugian, f ��G F�5�� �8���IQ� 7�8�O 2
kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasihat
menasihati supaya menaati kebenaran
dan nasihat menasihati supaya menetapi
kesabaran.
�/���=�0�� �/���k �#9�S7��� p�O 7�g������� �/�l��/�?�� �u������7�Y��
� <7�Y���� �/�l��/�?��
3
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
Apakah yang dimaksud di sini adalah seluruh masa atau masa
tertentu yang ada di ujung siang. 1. Y���
Kesesatan dan kerusakan. 2 . �G
Masing-masing menasihati yang lain. 3. �/l�/?
Ketuguhan. Maksudnya kebenaran. 4 .g~��
Sabar adalah kekuatan jiwa untuk menghadapi kesulitan. 5. �Y���
Al-Qur’an
Syarah:
Allah bersumpah dengan masa karen ada banyak pelajaran di dalamnya. Padanya ada
hal-hal yang saling berlawanan dan ini menunjukkan bahwa dunia dan masa tersebut
mempunyai tuhan yang mengendalikan dan menguasainya. Tidakkah kamu melihat
malam dan siang yang saling susul menyusul. Kamu juga melihat tanda-tanda malam
dan tanda-tanda siang. Tidakkah kamu melihat di sana ada kesenangan dan ada
kesusahan, ada kebahagiaan dan ada kesedihan, ada sehat dan ada sakit, ada rasa takut
dan rasa aman. Ada orang meninggal karena lapar dan ada yang binasa karena
kekenyangan. Ada yang meninggal karena tenggelam dan ada yang mati karena
terbakar. Ini semua terjadi bukan karena campur tangan masa. Ini menunjukkan bahwa
alam semesta mempunyai ilah yang menciptakannya dan mengaturnya. Dialah yang
paling berhak untuk ditiju dan disembah, tiada yang lain.
Manusia dalam kerugian dan kesesatan, kekufuran dan kebinasaan, karena ia terjerumus
ke dalam kemaksiatan dan kekufuran serta dosa-dosa yang dipilihnya sendiri.
Subhanallah, manusia bagai tenggelam dalam kerugian yang mengelilinya dari berbagai
penjuru. Sebab itu telah melakukan dosa terhadap hak-hak Allah yang memelihara dan
memberinya berbagai nikmat dan kebaikan.
Manusia, semuanya, berada dalam dosa yang membinasakan kecuali yang dipelihara
Allah dan ditunjukkan kepada kebaikan. Mereka itulah orang-orang yang beriman
kepada Allah, malaikat-Nya, dan rasul-rasul-Nya dengan keimanan yang tulus. Selain
itu mereka juga mengerjakan amal shalih yang berguna dan diridhai Allah dan Rasul-
Nya serta orang-orang beriman. Lalu apakah cukup itu saja. Tidak, perlu sifat ketiga,
yaitu agar masing-masing menasihati yang lain tentang kebenaran dan keteguhan yang
didukung oleh dalil yang kuat dan syairah yang tepat. Masing-masing menasihati yang
lain untuk bersabar menghadapi hal-hal yang tidak disukai dan berbagai kesulitan.
Sebab, tidak cukup bagi anda hanya melakukan kebaikan saja. Setelah memperbaiki
diri, anda mesti mengajak orang lain menuju kebenaran dan menempuh jalan yang
lurus. Untuk itu anda pasti akan menemui kesulitan, maka bersabarlah dan ajak orang
lain untuk bersabar. Sabar adalah setengah keimanan dan Allah yang membimbing
menuju kebaikan.
---oo0oo---
Sumber: At-Tafsir Al-Wadhih, Dr. Muhammad Al-Hijazi
Al-Qur’an
SURAT AL-IKHLASH
Makkiyah, terdiri dari 4 ayat, surat tauhid dan pensucian nama Allah Ta'ala. Ia
merupakan prinsip pertama dan pilar tama Islam. Oleh karena itu pahala membaca surat
ini disejajarkan dengan sepertiga Al-Qur'an. Karena ada tiga prinsip umum: tauhid,
penerapan hudud dan perbuatan hamba, serta disebutkan dahsyatnya hari Kiamat. Ini
tidaklah mengherankan bagi orang yang diberi karunia untuk membacanya dengan
tadabbur dan pemahaman, hingga pahalanya disamakan dengan orang membaca
sepertiga Al-Qur'an.
��� ا ا���� ا�����
Terjemahan Qur'an Ayat
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha
Esa, &R���� ��7���� �/�H �[�% 1
Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. �R�=7�Y�� ��7���� 2
Dia tiada beranak dan tiada pula
diperanakkan, R��/�9 (���� R���9 (�� 3
dan tidak ada seorang pun yang setara
dengan Dia". &R���� �W/�5�" ���� #�,�9 (���� 4
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
Satu Dzat-Nya, sifat-Nya, dan perbuatan-Nya. 1. R��
Dapat mencukupi semua kebutuhan sendirian. 2 . R=Y��
Sepadan, sama, dan tandingan.
3. $��5"
Syarah:
Inilah prinsip pertama dan tugas utama yang diemban Nabi saw. Beliau pun
menyingsingkan lengan baju dan mulai mengajak manusia kepada tahuhid dan
Al-Qur’an
beribadah kepada Allah yang Esa. Oleh karena itu di dalam surat ini Allah
memerintahkan beliau agar mengatakan, "Katakan, 'Dialah Allah yang Esa." Katakan
kepada mereka, ya Muhammad, "Berita ini benar karena didukung oleh kejujuran dan
bukti yang jelas. Dialah Allah yang Esa. Dzat Allah satu dan tiada berbilang. Sifat-Nya
satu dan selain-Nya tidak memiliki sifat yang sama dengan sifat-Nya. Satu perbuatan
dan selain-Nya tidak memiliki perbuatan seperti perbuatan-Nya.
Barangkali pengertian kata ganti 'dia' pada awal ayat adalah penegasan di awal tentang
beratnya ungkapan berikutnya dan penjelasan tentang suatu bahaya yang membuatmu
harus mencari dan menoleh kepadanya. Sebab kata ganti tersebut memaksamu untuk
memperhatikan ungkapan berikutnya. Jika kemudian ada tafsir dan penjelasannya jiwa
pun merasa tenang. Barangkali anda bertanya, tidakkah sebaiknya dikatakan, "Allah
yang Esa" sebagai pengganti dari kata, "Allah itu Esa." Jawabannya, bahwa ungkapan
seperti ini adalah untuk mengukuhkan bahwa Allah itu Esa dan tiada berbilang Dzat-
Nya.
Kalau dikatakan, "Allah yang Maha Esa," tentu inplikasinya mereka akan meyakini
keesaan-Nya namun meragukan eksistensi keesaan itu. Padahal maksudnya adalah
meniadakan pembilangan sebagaimana yang mereka yakini. Oleh karena itu Allah
berfirman,
&R���� ��7���� �/�H �[�% ,�R�=7�Y�� ��7���� "Dia-lah Allah, Dia itu Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu."
Artinya tiada sesuatu pun di atas-Nya dan Dia tidak butuh kepada sesuatu pun. Bahkan
selain-Nya butuh kepada-Nya. Semua makhluk perlu berlindung kepada-Nya di saat
sulit dan krisis mendera. Maha Agung Allah dan penuh berkah semua nikmat-Nya.
R��/�9 (���� R���9 (�� "Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan"
Ini merupakan pensucian Allah dari mempunyai anak laki-laki, anak perempuan, ayah,
atau ibu. Allah tidak mempunyai anak adalah bantahan terhadap orang-oran musyrik
yang mengatakan bahwa malaikat itu anak-anak perempuan Allah, terhadap orang-
orang Nashrani dan Yahudi yang mengatakan 'Uzair dan Isa anak Allah. Dia juga bukan
anak sebagaimana orang-orang Nashrani mengatakan Al-Masih itu anak Allah lalu
mereka menyembahnya sebagaimana menyembah ayahnya. Ketidak-mungkinan Allah
Al-Qur’an
mempunyai anak karena seorang anak biasanya bagian yang terpisah dari ayahnya.
Tentu ini menuntut adanya pembilangan dan munculnya sesuatu yang baru serta serupa
dengan makhluk. Allah tidak membutuhkan anak karena Dialah yang menciptakan alam
semesta, menciptakan langit dan bumi serta mewarisinya. Sedangkan ketidak-
mungkinan Allah sebagai anak, karena sebuah aksioma bahwa anak membutuhkan ayah
dan ibu, membutuhkan susu dan yang menyusuinya. Maha Tinggi Allah dari semua itu
setinggi-tingginya.
&R���� �W/�5�" ���� #�,�9 (���� "Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Ya. Selama satu Dzat-Nya dan tidak berbilang, bukan ayah seseorang dan bukan
anaknya, maka Dia tidak menyerupai makhuk-Nya. Tiada yang menyerupai-Nya atau
sekutu-Nya. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan.
Meskipun ringkas, surat ini membantah orang-orang musyrik Arab, Nashrani, dan
Yahudi. Menggagalkan pemahaman Manaisme (Al-Manawiyah) yang mempercayai
tuhan cahaya dan kegelapan, juga terhadap Nashrani yang berpaham trinitas, terhadap
agama Shabi'ah yang menyembah bintang-bintang dan galaksi, terhadap orang-orang
musyrik Arab yang mengira selain-Nya dapat diandalkan di saat membutuhkan, atau
bahwa Allah mempunyai sekutu. Maha Tinggi Allah dari semua itu.
Surat ini dinamakan Al-Ikhlas, karena ia mengukuhkan keesaan Allah, tiada sekutu
bagi-Nya, Dia sendiri yang dituju untuk memenuhi semua kebutuhan, yang tidak
melahirkan dan tidak dilahirkan, tiada yang menyerupai dan tandingan-Nya.
Konsekuensi dari semua itu adalah ikhlas beribadah kepada Allah dan ikhlas
menghadap kepada-Nya saja.
---oo0oo---
Sumber: At-Tafsir Al-Wadhih, Dr. Muhammad Al-Hijazi
Al-Qur’an
SURAT AL-FALAQ
Makkiyah, ada yang mengatakan Madaniyyah, terdiri dari 5 ayat, dan salah satu dari
dua ayat perlindungan
��� ا ا���� ا�����
Terjemahan Qur'an Ayat
Katakanlah: "Aku berlindung kepada
Tuhan Yang Menguasai subuh, �g���5��� 7� � �� �N/�0�� �[�% 1
dari kejahatan makhluk-Nya, �g���G �� 7� �X #� 2
dan dari kejahatan malam apabila telah
gelap gulita, #����{�%�� ��N�O fg�e��| 7� �X 3
dan dari kejahatan wanita-wanita tukang
sihir yang menghembus pada buhul-
buhul,
�R�2����� F�� �u��B�7�57���� 7� �X #��� 4
dan dari kejahatan orang yang dengki
apabila ia dengki". �R���� ��N�O DR�e��� 7� �X #��� 5
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
Asalnya terbelahnya sesuatu dan jelasnya sesuatu dari yang lain.
Maksudnya pada surat ini adalah semua yang dibelah Allah baik
berupa bumi untuk tumbuhan, gunung untuk mata air, gunung
untuk hujan, dan rahim untuk jabang bayi.
1.g�5��
Malam yang sangat gelap gulita. 2 . ge�|
Masuk ke dalam apa saja dan menutupi apa saja.
3 .{%� �NO
Nafatsah maksudnya hembusan yang keluar dari mulut. 4 .u�B�5���
Jamak dari 'uqdah, apakah maksudnya buhul tali atau yang
dimaksud ikatan cinta dan hubungan antar manusia. 5.R2��� �
Al-Qur’an
Syarah:
Diriwayatkan bahwa ada orang Yahudi mensihir Nabi saw. Hingga beliau sakit sampai
tiga hari. Sakit beliau sangat parah sampai-sampai tidak sadar terhadap apa yang
dilakukan. Kemudian Jibril datang dna memberitahu tentang bagian yang terkena sihir.
Setelah itu beliau dibacakan surat An-Nas dan Al-Falaq akhirnya kembali sadar seperti
semula.
Menurutku riwayat ini tidak benar sebagaimana pendapat para ulama. Ia hanya celoteh
orang-orang Yahudi dengan tujuan agar manusia ragu terhadap Nabi saw. Dan
menganggap beliau terkena sihir. Padahal Allah berfirman,
�Ai7���� ��=�� �[���5�? (�� �8�O�� �V7���1 #� �V)���O �.�KI�� �� ��7���� �./�e7� �� ���7�9�� ��9�#9� ����,��� �*/�2��� h�R��9 p ��7���� 7�8�O �6�7���� �#� �V�=�Y��9 ��7������ ���!����e�1
”Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika
tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan
amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (Al-Ma’idah: 67)
�d�q�K��!��=��� �3���)�5�" �7�I�O "Sesungguhnya kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang
memperolok-olokkan (kamu)." (Al-Hijr: 95).
Katakan kepada mereka, ya Muhammad, "Aku berlindung kepada Tuhan seluruh alam
yang dapat membelah tanah dan langit, aku berlabuh kepada-Nya dari semua kejahatan
yang menimpaku, keluargaku, dakwahku, dan sahabatku. Aku berlindung kepada-Mu
dari kejahatan malam jika telah menjadi gelap gulita dan menutupi seluruh alam.
Karena kegelapan malam bisa menjadi tabir bagi setiap orang yang melampaui batas
dan pendosa. Aku juga berlindung kepada-Mu dari para wanita peniup buhul tali yang
mereka ikat." Sebagaimana yang dijelaskan tadi. Namun maksud yang sebenarnya
adalah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatn para pengadu domba yang
memutuskan hubungan cinta kasih. Dengan demikian ta' pada kata,
�B�5���
Al-Qur’an
Bermakna hiperbol dan tidak menujukkan ta'nits (feminim). Yakni orang yang berusaha
mengadu domba, mengerahkan segenap upayanya untuk menyakiti orang yang dipuji.
Tidak ada jalan untuk mendaptkan keridhaan orang semacam ini. Maka tidak ada cara
lain menghadapi orang tersebut selain menhadap kepada Allah agar berkenan
memelihara kita dari kejahatannya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
---oo0oo---
Sumber: At-Tafsir Al-Wadhih, Dr. Muhammad Al-Hijazi
Al-Qur’an
SURAT AL-NAAS
Surat An-Nas ini Makkiyah menurut pendapat paling benar, terdiri dari 6 ayat. Ini
merupakan ayat perlindungan yang kedua
��� ا ا���� ا�����
Terjemahan Qur'an Ayat
Katakanlah: "Aku berlindung kepada
Tuhan (yang memelihara dan menguasai)
manusia.
�6�7���� 7� � �� �N/�0�� �[�% 1
Raja manusia. �6�7���� �V��� 2
Sembahan manusia. �6�7���� �����O 3
dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa
bersembunyi, �6�7������� �6��/e�/��� 7� �X #� 4
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam
dada manusia. �1��R�l F�� �6�/e�/�9 h�S7����6�7����
5
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam
dada manusia. �1��R�l F�� �6�/e�/�9 h�S7����6�7����
5
dari (golongan) jin dan manusia. �6�7������ ��7���>��� �#� 6
Al-Qur’an
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
Yang membisikkkan kata-kata jahat di dada manusia. 1.6�/e/��
Bentuk hiperbola dari kata Al-Khunus yang berarti kembali atau
terlambat. Karena kalau ia diusir ia mundur dan kembali. 2. 6����
Makhluk tersembunyi, tidak ada yang mengetahuinya selain
Penciptanya.
3.������ #
Syarah:
Katakan kepada mereka, "Aku berlindung kepada Allah agar menjagaku dari kejahatan
makhluk yang berbisik kepadaku. Aku berlindung kepada Tuhan menusia yang
mendidik dan mengambil sumpah kepada mereka di kala mereka kecil atau lemah.
Allah telah menguasai urusan mereka dan Dialah Pemilik Manusia. Dia ilah mereka dan
mereka budak-Nya. Dia yang layak disembah, ditunduki, dan dituju. Sebab Dialah
Allah Ta'ala yang menciptakan manusia, menumbuh-kembangkan mereka, serta
menguasai urusan mereka. Karena Dialah tempat berlindung dan meminta pertolongan.
Bernaung kepada-Nya dari kejahatan bisikan di dalam hati yang biasa menghiasi
kejahatan dan menampakkan keburukan dengan bentuk kabaikan. Itulah bisikan yang
kebanyakan mengajak kepada larangan, baik dari bangsa jin, makhluk yang
tersembunyi, yang mereka itu anak-anak dan tentara Iblis atau dari bangsa manusia
seperti halnya teman-teman buruk. Mudah-mudahan kita dipelihara Allah dari kejahatan
syetan jin dan syetan manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengabulkan. Dia juga Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah sendiri telah
mengajarkan kita bagaimana berlindung diri dari kejahatan lahir maupun batin. Wallahu
A'lam.
---oo0oo---
Sumber: At-Tafsir Al-Wadhih, Dr. Muhammad Al-Hijazi