Post on 10-Jul-2016
description
Sasaran belajar1 Memahami dan Menjelaskan Anattomi Saluran Napas Atas
11 Makroskopis
Sistem Repiratorius adalah satu sistem dari proses pernafasan dimana terjadinya pertukaran gas (O2 dan CO2) pada tubuh ada 2 sistem Dalam sistem respirasi terjadi proses sbbMulai waktu menarik nafas (inspirasi) rarr udara yang masuk hidung membawa O2 ditarik ke dalam saluran nafas intuk diteruskan ke paru-paru dan waktu mengelurakan nafas (ekspirasi) udara yang membawa CO2 didorong keluar dari paru-paruSkematis Anatomi dalam proses respirasi adalah sbbPada waktu inspirasi udara masuk melalui kedua nares anterior rarr vestibulum nasi rarr cavum nasi rarr yang dibatasi oleh septum nasirarrUdara keluar dari cavum nasi rarr nares posterior = choanae rarrmasuk ke nasophaarybxrarrmasuk ke laryngopharynx (epiglotis membuka aditus laryngis pintu larynx) rarr daerah larynx rarr trachea rarrMasuk bronchus primer rarr bronchus sekunder rarr bronchiolus segmentalis (tersier) rarr brochiulus terminalis rarr melalui brochiulus respiratorius rarr masuk organ paru rarr ductus alveolaris rarr alveoli rarr Pada alveoli terjadi difusi pertukaran CO2 (yang dibawa apulmonalis) keluar paru dan O2 masuk ke dalam vena pulmonalisrarrMasuk atrium sinistra rarr ventrikel sinistra rarr dipompakan melalui aorta ascendens rarr masuk sirkulasi sistemik rarr oksigen (O2) didistribusikan
Anatomi HidungOrgan hidung merupakan organ yang pertama berfungsi dalam saluran napas Terbentuk oleh tulang (os nasal) tulang rawan (cartilago) dan otot
httpningrumwahyunifileswordpresscom200908gbr-13jpgw=300amph=230 21 februaru 2013
Bagian penting yang terdapat pada hidung adalah sbba Nares anterior = apertura nasalis anterior (lubang hidung)b Vestebulum nasi bagian hidung rarr tempat muara nares anterior (batas
epitel kulit dengan mucosa hidung) Terdapat silia yang kasar yang berfungsi sebagai saringan udara yang masuk waktu inspirasi
c Cavum nasi (rongga) yakni bagian dalam rongga hidung yang berbentuk terowongan mulai dari nares anterior sampai ke nares posterior rarr keluar pada nares posterior yang dikenal dengan Choana rarr dilanjutkan ke daerah nasopharynx
d Conchae nasalis yaitu tonjolan yang terbentuk dari tulang tipis dan ditutupi mucosa yang dapat mengeluarkan lendir Dalam cavum nasi ada3 buah concha nasalis yaitu Concha nasalis superior Concha nasalis media Concha nasalis inferior
e saluran keluarcairan melalui hidung yaitu Meatus nasalis superior (antara concha nasalis superior dan media) Meatus nasalis media (antara concha media dan inferior) Meatus nasalis inferior (antara concha nasalis inferior dan donding
atas maxilla)f Septum nasi (sekat) yakni sekat yang berasal dari tulang dan tulang
rawan serta jaringan mucosa sbb Cartilago septi nasi Os Vomer Lamina parpendicularis os ethmoidalisPada sudut mata medial terdapat hubungan hidung dan mata melalui ductus nasolacrimalis tempat keluarnya air mata ke hidung melalui meatus inferior Pada nasopharynx terdapat hubungan antara hidung dengan rongga telinga melalui OPTA (Osteum Pharyngeum Tuba Auditiva) yang dikenal dengan Eustachii
Dalam ilmu THT pemeriksaan hidung ada 2 cara sbba Rhinoscopy anterior (langsumg meilhat cavum nasi bagian depan
serta isinya dengan Head Lamp)b Rhinoscopy posterior (melihat bagian belakang cavum nasi dan
oropharynx dengan pakai kaca pembesar)Pada tulang neurocranium dan splachnocranium terdapat rongga-rongga yang disebut dengan sinus Sinus-sinus berhubungan dengan cavum nasi dikenal dengan Sinus-sinus Paranasalis antara laina Sinus sphenodalis mergeluarkan sekresinya melalu meatus
superiorb Sinus frontalis ke meatus mediac Sinus maxillaris ke meatus mediad Sinus ethmoidalis ke meatus superior dan mediaBila terdapat infeksi pada sinus dinamakan dengan sinusitis yang sering terjadi pada komplikasi penderita infeksi rongga hidung dan sakit gigi (rhinitis chronis) yaitu sinus maxilaris
httpsinusitissiteblogspotcom201003sinusitis-karena-alergihtml
Persarafan hidungPersarafan sensorik dan sekremotorik hidung bagian depan dan atas cavum nasi mendapat persarafan sensorik dari cabang nervus opthalmicus bagian lainnya termasuk mucusa hidung dipersarafi oleh ldquogangglion sfenopalatinumrdquoDaerah nasopharynx dan concha nasalis mendapat persarafan sensorik dari cabang ldquogangglion pterygopalatinumrdquoSerabut-serabut nervus olfactoris (keluar dari cavum cranii melalui lamina cribosa ethmoidalis) bukan untuk mensarafi hidung tapi untuk fungsional penciumanVaskularisasi hidungPembuluh darah berasal dari Arteri carotis externa dan interna (A carotis eksterna amp interna) A carotis eksterna mensuplai darah ke hidung lewat A maksilaris interna dan A fasialis Cabang terminal A
fasialis yaitu A labialis superior mensuplai darah ke dasar hidung dan septum bagian anterior Sedangkan A maksilaris interna akan masuk fossa pterigomaksilaris dan kemudian membentuk 6 percabangan arteri yaitu posterior superior alveolar descending palatine infraorbital sphenopalatine pterygoid canal dan pharyngeal Adescending palatine berjalan ke bawah melalui kanalis palatina mayor dan mensuplai darah ke dinding lateral hidung serta juga septum hidung bagian anterior lewat percabangan ke foramen incisivus Adapun A sfenopalatin masuk hidung dekat area perlekatan posterior konka media untuk kemudian mensuplai dinding lateral hidung dan juga memberikan percabangannya ke septum hidung anterior Arteri carotis interna memberikan kontribusi pada sistem vaskularisasi hidung terutama lewat cabangnya A ophtalmicus (Megantara Imam 2008) ldquoPlexus kisselbachrdquo (terbentuk dari a ethmoidalis anterior a ethmoidalis posterior dan a sphenopalatinum) yang mudah pecah oleh traumainfeksi sehingga sering menjadi sumber epistaxis (perdarahan hidung) terletak di bagian anterior tulang rawan septum Setiap cabang arteri yang mensuplai hidung ke area ini saling berhubungan membentuk anastomosis
Anatomi PharynxPharynx adalah bagian dari traktus digestivus dan traktus respiratorius yang terletak dibelakang cavum nasi cavum oris dan di belakang larynx Merupakan saluran musculomembranosus yang berbentuk kerucut dengan basis diatas dan apex dibawah Pharynx membentang dari basis cranii (tuberculum pharyngeum) sampai setinggi cartilgo cricoid di bagian depan dan setinggi VC 6 di bagian belakang Pharynx mempunyai panjang sekitar 125 cm diameter transversal dari lumen pharynx lebih besar daripada diameter antero-posterior lumen pharynx Batas-batas dan hubungan pharynx a Cranial corpus os sphenoidalos dan pars basilaris os occipitalis b Caudal lanjut ke esophagus
c Ventral choanae menghubungkan ke cavum nasi isthmus faucium menghubungkan dengan cavum oris dan aditus laryngis menghubungkan dengan larynx
d Dorsal fascia prevertebralis dan jaringan ikat longgar areolar dengan bagian cervical dari clumna vertebralis
e Lateral processus styloideus a carotis comunis dan interna vena jugularis interna nervus glossopharyngeal vagus dan hypoglossal dan trunkus simpatikus dan di atas dengan bagian-bagian kecil dari Pterygoidei interni
Berdasarkan letaknya pharynx dibagi menjadi 3 bagiana Nasopharynx (pars nasalis pharyngis)
Bagian pharynx yang berada dibelakang cavum nasi dan diatas palatum molle berfungsi sebagai tractus respiratorius sehingga dindingnya tidak kolaps Nasopharynx dihubungkan dengan cavum nasi oleh choanae Nasopharynx berhubungan dengan oropharynx lewat isthmus pharyngeus Pada dinding lateral nasopharynx terdapat ostium pharyngeum tubae auditiva (OPTA) Pada atap dan dinding posterior terdapat tonsila pharyngea yang dapat mengalami pembesaran dikenal sebagai adenoid yang membuat buntu tractus respiratorius Di samping OPTA terdapat di depan lekukan yang disebut fosa Rosenmuller
b Oropharynx (pars oralis pharyngis)Mulai dari palatum mole ke tulang hyoid Ini membuka ke bagian depan melalui isthmus faucium ke dalam mulut sementara di dinding lateral antara kedua lengkungan palatina terdapat tonsila palatina
c Laryngopharynx (pars laryngea pharyngis)Di depannya terdapat pintu masuk larnyx yang digerakkan oleh epiglotis Di bawah muara glotis bagian medial dan lateral terdapat ruangan yang disebut sinus piriformis yaitu di antara lipatan ariepiglotika dan cartilago thyroid Lebih ke bawah lagi terdapat otot-otot dari lamina cricoid dan di bawahnya terdapat muara esofagus(Gray Henry 1918 Boeis etal 1997)
Anatomi LarnyxDaerah dimulai dari aditus laryngis sampai batas bawah cartilagp cricoid Larynx merupakan bagian terbawah dari saluran nafas bagian atas menyerupai limas ldquocavum laryngisrdquo bagian atas adalah ldquoaditus
laryngisrdquo (pintu) lebih besar dari bagian bawah yaitu cartilago cricoid yang berbentuk lingkaran
Rangka dibentuk oleh1 Tulang yakni oshyoid (1 buah) yang
a dapat diraba di daerah batas atas leher dengan batas bawah dagub terbentuk dari jaringan tulang seperti besi telapak kudac berfungsi tempat perlekatan otot mulut dan cartilago thryroid
2 Tulang rawana Cartilago thyroid (1 buah)
Terletak di bagian depan dan dapat diraba tonjolan yang dikenal dengan ldquoprominenrsquos laryngisrdquo atau ldquojakunrdquo lebih jelas pada laki-laki
Melekat ke atas dengan os hyoid dan ke bawah dengan cartilago cricoid ke belakang dengan arytenoid
Jaringan ikat nya ldquomembrana thyrohyoidrdquo Mempunyai cornu superior dan inferior Perdarahan dari athyroidea superior dan inferior
b Cartilago arytenoid (2 buah) Terletak posterior dari lamina cartilago thyroid dan di atas dari
cartilago cricoid Mempunyai bentuk seperti burung penguin Bagian ujung (apex) terdapat tulang rawan kecil cartilago
cornuculuta dan cuneiforme (sepasang) Kedua arytenoid dihubungkan oleh marytenoideus tranversus
c Epiglotis (1 buah) Tulang rawan berbentuk sendok Melekat di antara kedua cartilago arytenoid Berfungsi membuka dan menutup aditus laryngis Berhubungan dengan cartilago arytenoid melalu maryepiglotica Pada waktu biasa epiglotis terbuka tetapi pada waktu menelan
epiglotis menutup aditus laryngis supaya makanan tidak masuk ke larynx
d Cartilago criocoid Batas bawah cartilago thyroid (daerah larynx) Berhubungan dengan thyroid debgan ligamentum cricothyroid
dan mcricothyroid medial lateral Batas bawah adalah cinci pertama trachea Berhubungan dengan cartilago arytenoid dengan otot
mcricoarytenoideus posterior dan lateralis
Anatomi Larynx
Di dalam cavum laryngis terdapata Plica vocalis pita suara asli
Bidang antara plica vocalis kiri dan kana disebut dengan ldquorima glotisrdquo sedangkan antara kedua plica ventricularis disebut ldquoplica ventriculirdquo
Pada rima glotis terdapat mvocalis mcricoarytenoideus posterior dan di sampingnya mthyroarytenoideus
Salah satu fungsi dari larynx membantu respirasi dengan mengatur besar kecilnya rima glotis Bila m Cricoarytenoideus berkontraksi menyebabkan prosesus cartilago arytenoid bergerak ke lateral
sehingga rima glotis terbuka yang disebut abduksi plica vocalis sedangakan sebaliknya bila mcricoarytenoideus posterior relaksasi terjadi adduksi plica vocalis dan rima glotis menutup udara tidak bisa masuk
b Plica ventricularis pita suara palsu
Otot-otot larnyxa Otot external larynx yang membantu pergerakan larynx adalah
Otot-otot suprahyoid rarr menarik larynx ke bawa (mdigastricus mgeniohyoideus dan mmylohyoideus)
Otot-otot infrahyoid rarr menarik larynx ke atas (msternohyodeus momohyoideus mthyrohyodeus)
b Otot internal larynx Mcrycoarytenoideus posterior dikenal debagai ldquosafety of muscle
larynxrdquo berfungsi untuk membuka kedua pita suara kalau ada gangguan pada fungsi otot tsb dapat menyebabkan orang bisa tercekik dan bisa mati karena rima glotis tertutup misal trauma pada nervus vagus yang mensyarafi otot-otot larynx
Mcrycoarytenoideus lateralis untuk menutup rima glotis Marytenoideus transversus dan arytenoideus obliq Mvocalis Maryepiglotica
Persarafan daerah larynx Berasal dari serabut-serabut nervus cranialis ke 10 (vnvagus) dengan cabang-cabang ke larynx sebagai nlaryngis superior dan nreccurent (nlaryngis inferior)
12 MikroskopisSistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis Fungsi ini disebut sebagai respirasi
Sistem pernapasan dimulai dari rongga hidungmulut hingga ke alveolus di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darahSistem pernapasan biasanya dibagi menjadi 2 daerah utamaa Bagian konduksi meliputi rongga hidung nasofaring laring trakea
bronkus bronkiolus dan bronkiolus terminalisb Bagian respirasi meliputi bronkiolus respiratorius duktus alveolaris
dan alveolussaluran pernapasan secara umum dibagi menjadi pars konduksi dan pars respirasi Sebagian besar bagian konduksi dilapisi epitel respirasi yaitu epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat dilihat ada 5 macam sel epitel respirasi yaitu sel silindris bersilia sel goblet mukosa sel sikat (brush cells) sel basal dan sel granul kecil Epitel respiratorik berupa epitel
bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet
Rongga hidungRongga hidung terdiri atas vestibulum dan fosa nasalis Pada vestibulum di sekitar nares terdapat kelenjar sebasea dan vibrisa (bulu hidung) Epitel di dalam vestibulum merupakan epitel respirasi sebelum memasuki fosa nasalis Pada fosa nasalis (cavum nasi) yang dibagi dua oleh septum nasi pada garis medial terdapat konka (superior media inferior) pada masing-masing dinding lateralnya Konka media dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi sedangkan konka superior ditutupi oleh epitel olfaktorius yang khusus untuk fungsi menghidumembaui Epitel olfaktorius tersebut terdiri atas sel penyokongsel sustentakuler sel olfaktorius (neuron bipolar dengan dendrit yang melebar di permukaan epitel olfaktorius dan bersilia berfungsi sebagai reseptor dan memiliki akson yang bersinaps dengan neuron olfaktorius otak) sel basal (berbentuk piramid) dan kelenjar Bowman pada lamina propria Kelenjar Bowman menghasilkan sekret yang membersihkan silia sel olfaktorius sehingga memudahkan akses neuron untuk membaui zat-zat Adanya vibrisa konka dan vaskularisasi yang khas pada rongga hidung membuat setiap udara yang masuk mengalami pembersihan pelembapan dan penghangatan sebelum masuk lebih jauh
epitel olfaktori khas pada konka superior
Sinus paranasalisTerdiri atas sinus frontalis sinus maksilaris sinus ethmoidales dan sinus sphenoid semuanya berhubungan langsung dengan rongga hidung Sinus-sinus tersebut dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet yang lebih sedikit serta lamina propria yang mengandung sedikit kelenjar kecil penghasil mukus yang menyatu dengan periosteum Aktivitas silia mendorong mukus ke rongga hidungFaringNasofaring dilapisi oleh epitel respirasi pada bagian yang berkontak dengan palatum mole sedangkan orofaring dilapisi epitel tipe skuamosagepengLaringLaring merupakan bagian yang menghubungkan faring dengan trakea Pada lamina propria laring terdapat tulang rawan hialin dan elastin yang berfungsi sebagai katup yang mencegah masuknya makanan dan sebagai alat penghasil suara pada fungsi fonasi Epiglotis merupakan juluran dari tepian laring meluas ke faring dan memiliki permukaan lingual dan laringeal Bagian lingual dan apikal epiglotis ditutupi oleh epitel gepeng berlapis
sedangkan permukaan laringeal ditutupi oleh epitel respirasi bertingkat bersilindris bersilia Di bawah epitel terdapat kelenjar campuran mukosa dan serosaDi bawah epiglotis mukosanya membentuk dua lipatan yang meluas ke dalam lumen laring pasangan lipatan atas membentuk pita suara palsu (plika vestibularis) yang terdiri dari epitel respirasi dan kelenjar serosa serta di lipatan bawah membentuk pita suara sejati yang terdiri dari epitel berlapis gepeng ligamentum vokalis (serat elastin) dan muskulus vokalis (otot rangka) Otot muskulus vokalis akan membantu terbentuknya suara dengan frekuensi yang berbeda-beda
epitel epiglotis pada pars lingual berupa epitel gepeng berlapis dan para pars laringeal berupa epitel respiratori
2 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme PernapasanA Mekanisme pernapasan berdasarkan antomi
Pada waktu inspirasi udara masuk melalui kedua nares anterior rarr vestibulum nasi
rarrcavum nasi lalu udara akan keluar dari cavum nasi menuju rarr nares posterior
(choanae) rarr masuk ke nasopharynxmasuk ke oropharynx (epiglottis membuka
aditus laryngis) rarr daerah larynx rarr trakeamasuk ke bronchus primer rarr bronchus
sekunder rarr bronchiolus segmentalis (tersier) rarr bronchiolus terminalis rarr melalui
bronchiolus respiratorius rarr masuk ke organ paru rarr ductus alveolaris rarr alveolipada
saat di alveoli terjadi pertukaran CO2 (yang dibawa Apulmonalis)lalu keluar paru
dan O2 masuk kedalam vena pulmonalislalu masuk ke atrium sinistra rarr ventrikel
sinistra rarr dipompakan melalui aorta ascendens rarr masuk sirkulasi sistemik rarr
oksigen (O2) di distribusikan keseluruh sel dan jaringan seluruh tubuh melalui
respirasi internalselanjutnya CO2 kembali ke jantung kanan melalui kapiler vena rarr
dipompakan ke paru dan dengan ekspirasi CO2 keluar bebas
B Mekanisme pernapasan berdasarkan fisiologinya
Inspirasi merupakan proses aktif akan terjadi kontraksi otot ndash otot inspirasi akan
meningkatkan volume intratorakaltekanan intrapleura di bagian basis paru akan turun
dari normal sekitar -25 mm Hg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal
inspirasi menjadi ndash 6 mm Hgjaringan paru semangkin tegang tekanan di dalam
saluran udara menjadi sedikit lebih negatif dan udara mengalir kedalam parupada
akhir inspirasi daya rekoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke kedudukan
ekspirasi sampai tercapai keseimbangan kembali antara daya rekoil jaringan paru dan
dinding dadatekanan didalam saluran udara menjadi sedikit positif dan udara
mengalir meninggalkan paruselama pernapasan tenangekspirasi merupakan proses
pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume
inratorakalnamun pada awal ekspirasi masih terdapat kontraksi ringan otot
inspirasikontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya rekoil paru dan memperlambat
ekspirasi
Sistem respirasi secara fisiologis meliputi pernafasan luar dan pernafasan dalam
a Pernafasan luar (eksternal) pertukaran O2 ndash CO2 antar sel-sel tubuh dengan
udara luar
b Pernafasan dalam (internal) respirasi sel didalam mitokondria intrasel
dimana metabolisme ini membutuhkan O2 dari kapiler jaringan dan menyuplai
metabolit CO2 ke kapiler
Proses pernafasan luar meliputi beberapa tahapan
1 Ventilasi pertukaran udara luar dengan alveol paru Terdiri dari inspirasi dan
ekspirasi
2 Difusi pertukaran O2 ndash CO2 antara udara alveol dengan kapiler paru
- Fase gas pertukaran gas antara udara luar dengan udara alveol Semakin berat
molekul gas semakin cepat proses difusinya (O2gt CO2)
- Fase membran pertukaran O2 ndash CO2 antara alveol dengan darah dalam kapiler
paru melewati membran kapiler Semakin tipis membran semakin cepat
difusinya
- Fase cairan pertukaran O2 ndash CO2 dalam sirkulasi darah dengan hemoglobin
dalam eritrosit Semakin mudah larut difusi semakin cepat (CO2gt O2 karena
daya larut CO2 243x gt O2)
3 Perfusi pengangkutan O2 dan CO2 oleh pembuluh darah paru ke kapiler jaringan
atau sebaliknya
4 Pertukaran O2 ndash CO2 antara darah di kapiler jaringan dengan sel-sel jaringan
Pengaturan pernafasan
Tiga pusat pengaturan pernapasan normal yaitu
1) Pusat Respirasi
Terletak pada formatio retikularis medula oblongata sebelah kaudalPusat respirasi
ini terdiri atas pusat inspirasi dan pusat ekspirasi
2) Pusat Apneustik
Terletak pada pons bagian bawahMempunyai pengaruh tonik terhadap pusat
inspirasiPusat apneustik ini dihambat oleh pusat pneumotaksis dan impuls aferen
vagus dari reseptor paru-paruBila pengaruh pneumotaksis dan vagus dihilangkan
maka terjadi apneustik
3) Pusat Pneumotaksis
Terletak pada pons bagian atasBersama-sama vagus menghambat pusat apneustik
secara periodikPada hiperpnea pusat pneumostaksis ini merangsang pusat respirasi
Aktivitas pernapasan diatur secara kimia dan non-kimia
penurunan PO2 peningkatan PCO2 atau konsentrasi ion H darah akan meningkatkan
aktivitas pusat respirasi Perubahan yang berlawanan mempunyai efek hambatan
terhadap aktivitas respirasi
Secara non-kimia pengaturan aktivitas pernapasan adalah melalui suhu tubuh dan aktivitas fisikPeningkatan suhu tubuh dapat meningkatkan aktivitas pernafasan
3 Memahami dan Menjelaskan Rhinitis Alergi31 Definisi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh alergi pada pasien yangatopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebutRhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin keluarnya cairan dari hidung rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh IgE (ARIA 2001)Klasifikasi
1 Lama berlangsung Intermitten kadang-kadang Gejala lt 4 hariminggu atau lt 4 minggu Persisten menetap Gejala gt 4 hariminggu dan atau gt 4 minggu
2 Port drsquoentree (cara masuknya alergen) Inhalan alergen yang masuk lewat inspirasi pernafasan Co tungau debu spora
fungi serbuk bunga dll Ingestan alergen yang masuk lewat saluran pencernaan Co ikan laut udang
telur dll Injektan alergen yang masuk tubuh lewat suntikan atau tusukan Co obat-obatan
(penisilin) dan gigitan serangga Kontaktan alergen yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan
mukosa Co kosmetik logam latex dll
3 Derajat penyakit Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur aktifitas harian olahraga
belajar bekerja dll yang mengganggu Sedangberat bila didapati 1 gt gangguan terhadap aktifitas yang disebut
diatas4 Respon
Fase Cepat langsung sejak terpapar alergen hingga 1 jam setelahnya Gejala berupa bersin-bersin hidung tersumbat dan rinore Disebabkan oleh pengikatan mediator inflamasi (terutama histamin) dengan reseptornya yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler perangsangan serabut vidianus (ujung NV) dan kontraksi otot polos
Fase Lambat 4-8 jam setelah fase cepat Gejala didominasi hidung tersumbat hiposmia dan post nasal drip Disebabkan pelepasan VCAM (vascular cell adhesion molecule) oleh sel endotel post-kapiler yang diaktivasi mediator fase cepat Sehingga sel leukosit (terutama eosinofil) berinfiltrasi dan memproduksi protein-protein eosinofilik yang menyebabkan hidung hiperreaktif dan hiperresponsif
32 Epidemiologi33 EtiologiEtiologi faktor predisposisi dan pencetusReaksi imunologis berupa ldquoHipersensitivitas tipe 1rdquo yang diperantarai oleh
IgEReaksi ini merupakan interaksi antara faktor genetik dengan faktor pencetusFaktor predisposisi genetik atau riwayat atopik keluarga sangat berperan dalam ekspresi rhinitis alergiFaktor pencetus Bermacam-macam diantaranya adalah suhu dingin debu polusi udara asap rokok aroma yang kuat atau merangsang obat-obatan tertentu gigitan serangga toxin mikroba dllBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atasbull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamurbull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udangbull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebahbull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)
34 Manifestasi Klinis- Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu Hal ini merupakan mekanisme fisiologik yaitu proses membersihkan sendiri (self cleaning process)
- Bersin dianggap patologik bila terjadinya lebih dari 5 kali setiap serangan sebagai
akibat dilepaskannya histamin Disebut juga sebagai bersin patologis (Soepardi Iskandar2004) - Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi)
- Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung mata telinga faring atau laring Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang ndash garis hitam melintang pada tengah Punggung hidung akibat sering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic salute) pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan Lubang hidung bengkak disertai dengan sekret mukoid atau cair
Tanda di mata termasuk edema kelopak mata kongesti konjungtiva lingkar hitam dibawah mata (allergic shiner) Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid Tanda laringeal termasuk suara serak dan edema pita suara
Gejala lain yang tidak khas dapat berupa batuk sakit kepala masalah penciuman mengi penekanan pada sinus dan nyeri wajah post nasal drip Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu mudah marah kehilangan nafsu makan dan sulit tidur (Harmadji 1993)
35 PatofisiologiRinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap
sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reaksi alergi terdiri dari proses sensitivitas dan 2 fase yaitu1Immediate Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan allergen sampai satu jam setelahnya dan2Late Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai24-48 jamKontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai APC akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan HLA II membentuk kompleks peptoda MHC II yang dipresentasikan pada sel T helper (Th0) APC akan melepas interleukin 1 yang mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi T helper 1 dan
T helper 2 Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3 IL 4 IL 5 IL 13 IL 4 dan IL 13 diikat reseptornya di permukaan limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Ig E Ig E di sirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat reseptor Ig E di permukaan sel mastosit atau basofil sehingga kedua sel ini aktif Bila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang sama kedua rantai Ig E mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi mastosit dan basofil dengan terlepasnya mediator kimia terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan prostaglandin leukostrin D4 leukotrin C4 bradikinin PAF dan berbagai sitokin Terjadilah reaksi alergi fase cepatHistamin merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga rinore
36 Diagnosa dan Diagnosis Bandinga Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
httpningrumwahyunifileswordpresscom200908gbr-13jpgw=300amph=230 21 februaru 2013
Bagian penting yang terdapat pada hidung adalah sbba Nares anterior = apertura nasalis anterior (lubang hidung)b Vestebulum nasi bagian hidung rarr tempat muara nares anterior (batas
epitel kulit dengan mucosa hidung) Terdapat silia yang kasar yang berfungsi sebagai saringan udara yang masuk waktu inspirasi
c Cavum nasi (rongga) yakni bagian dalam rongga hidung yang berbentuk terowongan mulai dari nares anterior sampai ke nares posterior rarr keluar pada nares posterior yang dikenal dengan Choana rarr dilanjutkan ke daerah nasopharynx
d Conchae nasalis yaitu tonjolan yang terbentuk dari tulang tipis dan ditutupi mucosa yang dapat mengeluarkan lendir Dalam cavum nasi ada3 buah concha nasalis yaitu Concha nasalis superior Concha nasalis media Concha nasalis inferior
e saluran keluarcairan melalui hidung yaitu Meatus nasalis superior (antara concha nasalis superior dan media) Meatus nasalis media (antara concha media dan inferior) Meatus nasalis inferior (antara concha nasalis inferior dan donding
atas maxilla)f Septum nasi (sekat) yakni sekat yang berasal dari tulang dan tulang
rawan serta jaringan mucosa sbb Cartilago septi nasi Os Vomer Lamina parpendicularis os ethmoidalisPada sudut mata medial terdapat hubungan hidung dan mata melalui ductus nasolacrimalis tempat keluarnya air mata ke hidung melalui meatus inferior Pada nasopharynx terdapat hubungan antara hidung dengan rongga telinga melalui OPTA (Osteum Pharyngeum Tuba Auditiva) yang dikenal dengan Eustachii
Dalam ilmu THT pemeriksaan hidung ada 2 cara sbba Rhinoscopy anterior (langsumg meilhat cavum nasi bagian depan
serta isinya dengan Head Lamp)b Rhinoscopy posterior (melihat bagian belakang cavum nasi dan
oropharynx dengan pakai kaca pembesar)Pada tulang neurocranium dan splachnocranium terdapat rongga-rongga yang disebut dengan sinus Sinus-sinus berhubungan dengan cavum nasi dikenal dengan Sinus-sinus Paranasalis antara laina Sinus sphenodalis mergeluarkan sekresinya melalu meatus
superiorb Sinus frontalis ke meatus mediac Sinus maxillaris ke meatus mediad Sinus ethmoidalis ke meatus superior dan mediaBila terdapat infeksi pada sinus dinamakan dengan sinusitis yang sering terjadi pada komplikasi penderita infeksi rongga hidung dan sakit gigi (rhinitis chronis) yaitu sinus maxilaris
httpsinusitissiteblogspotcom201003sinusitis-karena-alergihtml
Persarafan hidungPersarafan sensorik dan sekremotorik hidung bagian depan dan atas cavum nasi mendapat persarafan sensorik dari cabang nervus opthalmicus bagian lainnya termasuk mucusa hidung dipersarafi oleh ldquogangglion sfenopalatinumrdquoDaerah nasopharynx dan concha nasalis mendapat persarafan sensorik dari cabang ldquogangglion pterygopalatinumrdquoSerabut-serabut nervus olfactoris (keluar dari cavum cranii melalui lamina cribosa ethmoidalis) bukan untuk mensarafi hidung tapi untuk fungsional penciumanVaskularisasi hidungPembuluh darah berasal dari Arteri carotis externa dan interna (A carotis eksterna amp interna) A carotis eksterna mensuplai darah ke hidung lewat A maksilaris interna dan A fasialis Cabang terminal A
fasialis yaitu A labialis superior mensuplai darah ke dasar hidung dan septum bagian anterior Sedangkan A maksilaris interna akan masuk fossa pterigomaksilaris dan kemudian membentuk 6 percabangan arteri yaitu posterior superior alveolar descending palatine infraorbital sphenopalatine pterygoid canal dan pharyngeal Adescending palatine berjalan ke bawah melalui kanalis palatina mayor dan mensuplai darah ke dinding lateral hidung serta juga septum hidung bagian anterior lewat percabangan ke foramen incisivus Adapun A sfenopalatin masuk hidung dekat area perlekatan posterior konka media untuk kemudian mensuplai dinding lateral hidung dan juga memberikan percabangannya ke septum hidung anterior Arteri carotis interna memberikan kontribusi pada sistem vaskularisasi hidung terutama lewat cabangnya A ophtalmicus (Megantara Imam 2008) ldquoPlexus kisselbachrdquo (terbentuk dari a ethmoidalis anterior a ethmoidalis posterior dan a sphenopalatinum) yang mudah pecah oleh traumainfeksi sehingga sering menjadi sumber epistaxis (perdarahan hidung) terletak di bagian anterior tulang rawan septum Setiap cabang arteri yang mensuplai hidung ke area ini saling berhubungan membentuk anastomosis
Anatomi PharynxPharynx adalah bagian dari traktus digestivus dan traktus respiratorius yang terletak dibelakang cavum nasi cavum oris dan di belakang larynx Merupakan saluran musculomembranosus yang berbentuk kerucut dengan basis diatas dan apex dibawah Pharynx membentang dari basis cranii (tuberculum pharyngeum) sampai setinggi cartilgo cricoid di bagian depan dan setinggi VC 6 di bagian belakang Pharynx mempunyai panjang sekitar 125 cm diameter transversal dari lumen pharynx lebih besar daripada diameter antero-posterior lumen pharynx Batas-batas dan hubungan pharynx a Cranial corpus os sphenoidalos dan pars basilaris os occipitalis b Caudal lanjut ke esophagus
c Ventral choanae menghubungkan ke cavum nasi isthmus faucium menghubungkan dengan cavum oris dan aditus laryngis menghubungkan dengan larynx
d Dorsal fascia prevertebralis dan jaringan ikat longgar areolar dengan bagian cervical dari clumna vertebralis
e Lateral processus styloideus a carotis comunis dan interna vena jugularis interna nervus glossopharyngeal vagus dan hypoglossal dan trunkus simpatikus dan di atas dengan bagian-bagian kecil dari Pterygoidei interni
Berdasarkan letaknya pharynx dibagi menjadi 3 bagiana Nasopharynx (pars nasalis pharyngis)
Bagian pharynx yang berada dibelakang cavum nasi dan diatas palatum molle berfungsi sebagai tractus respiratorius sehingga dindingnya tidak kolaps Nasopharynx dihubungkan dengan cavum nasi oleh choanae Nasopharynx berhubungan dengan oropharynx lewat isthmus pharyngeus Pada dinding lateral nasopharynx terdapat ostium pharyngeum tubae auditiva (OPTA) Pada atap dan dinding posterior terdapat tonsila pharyngea yang dapat mengalami pembesaran dikenal sebagai adenoid yang membuat buntu tractus respiratorius Di samping OPTA terdapat di depan lekukan yang disebut fosa Rosenmuller
b Oropharynx (pars oralis pharyngis)Mulai dari palatum mole ke tulang hyoid Ini membuka ke bagian depan melalui isthmus faucium ke dalam mulut sementara di dinding lateral antara kedua lengkungan palatina terdapat tonsila palatina
c Laryngopharynx (pars laryngea pharyngis)Di depannya terdapat pintu masuk larnyx yang digerakkan oleh epiglotis Di bawah muara glotis bagian medial dan lateral terdapat ruangan yang disebut sinus piriformis yaitu di antara lipatan ariepiglotika dan cartilago thyroid Lebih ke bawah lagi terdapat otot-otot dari lamina cricoid dan di bawahnya terdapat muara esofagus(Gray Henry 1918 Boeis etal 1997)
Anatomi LarnyxDaerah dimulai dari aditus laryngis sampai batas bawah cartilagp cricoid Larynx merupakan bagian terbawah dari saluran nafas bagian atas menyerupai limas ldquocavum laryngisrdquo bagian atas adalah ldquoaditus
laryngisrdquo (pintu) lebih besar dari bagian bawah yaitu cartilago cricoid yang berbentuk lingkaran
Rangka dibentuk oleh1 Tulang yakni oshyoid (1 buah) yang
a dapat diraba di daerah batas atas leher dengan batas bawah dagub terbentuk dari jaringan tulang seperti besi telapak kudac berfungsi tempat perlekatan otot mulut dan cartilago thryroid
2 Tulang rawana Cartilago thyroid (1 buah)
Terletak di bagian depan dan dapat diraba tonjolan yang dikenal dengan ldquoprominenrsquos laryngisrdquo atau ldquojakunrdquo lebih jelas pada laki-laki
Melekat ke atas dengan os hyoid dan ke bawah dengan cartilago cricoid ke belakang dengan arytenoid
Jaringan ikat nya ldquomembrana thyrohyoidrdquo Mempunyai cornu superior dan inferior Perdarahan dari athyroidea superior dan inferior
b Cartilago arytenoid (2 buah) Terletak posterior dari lamina cartilago thyroid dan di atas dari
cartilago cricoid Mempunyai bentuk seperti burung penguin Bagian ujung (apex) terdapat tulang rawan kecil cartilago
cornuculuta dan cuneiforme (sepasang) Kedua arytenoid dihubungkan oleh marytenoideus tranversus
c Epiglotis (1 buah) Tulang rawan berbentuk sendok Melekat di antara kedua cartilago arytenoid Berfungsi membuka dan menutup aditus laryngis Berhubungan dengan cartilago arytenoid melalu maryepiglotica Pada waktu biasa epiglotis terbuka tetapi pada waktu menelan
epiglotis menutup aditus laryngis supaya makanan tidak masuk ke larynx
d Cartilago criocoid Batas bawah cartilago thyroid (daerah larynx) Berhubungan dengan thyroid debgan ligamentum cricothyroid
dan mcricothyroid medial lateral Batas bawah adalah cinci pertama trachea Berhubungan dengan cartilago arytenoid dengan otot
mcricoarytenoideus posterior dan lateralis
Anatomi Larynx
Di dalam cavum laryngis terdapata Plica vocalis pita suara asli
Bidang antara plica vocalis kiri dan kana disebut dengan ldquorima glotisrdquo sedangkan antara kedua plica ventricularis disebut ldquoplica ventriculirdquo
Pada rima glotis terdapat mvocalis mcricoarytenoideus posterior dan di sampingnya mthyroarytenoideus
Salah satu fungsi dari larynx membantu respirasi dengan mengatur besar kecilnya rima glotis Bila m Cricoarytenoideus berkontraksi menyebabkan prosesus cartilago arytenoid bergerak ke lateral
sehingga rima glotis terbuka yang disebut abduksi plica vocalis sedangakan sebaliknya bila mcricoarytenoideus posterior relaksasi terjadi adduksi plica vocalis dan rima glotis menutup udara tidak bisa masuk
b Plica ventricularis pita suara palsu
Otot-otot larnyxa Otot external larynx yang membantu pergerakan larynx adalah
Otot-otot suprahyoid rarr menarik larynx ke bawa (mdigastricus mgeniohyoideus dan mmylohyoideus)
Otot-otot infrahyoid rarr menarik larynx ke atas (msternohyodeus momohyoideus mthyrohyodeus)
b Otot internal larynx Mcrycoarytenoideus posterior dikenal debagai ldquosafety of muscle
larynxrdquo berfungsi untuk membuka kedua pita suara kalau ada gangguan pada fungsi otot tsb dapat menyebabkan orang bisa tercekik dan bisa mati karena rima glotis tertutup misal trauma pada nervus vagus yang mensyarafi otot-otot larynx
Mcrycoarytenoideus lateralis untuk menutup rima glotis Marytenoideus transversus dan arytenoideus obliq Mvocalis Maryepiglotica
Persarafan daerah larynx Berasal dari serabut-serabut nervus cranialis ke 10 (vnvagus) dengan cabang-cabang ke larynx sebagai nlaryngis superior dan nreccurent (nlaryngis inferior)
12 MikroskopisSistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis Fungsi ini disebut sebagai respirasi
Sistem pernapasan dimulai dari rongga hidungmulut hingga ke alveolus di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darahSistem pernapasan biasanya dibagi menjadi 2 daerah utamaa Bagian konduksi meliputi rongga hidung nasofaring laring trakea
bronkus bronkiolus dan bronkiolus terminalisb Bagian respirasi meliputi bronkiolus respiratorius duktus alveolaris
dan alveolussaluran pernapasan secara umum dibagi menjadi pars konduksi dan pars respirasi Sebagian besar bagian konduksi dilapisi epitel respirasi yaitu epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat dilihat ada 5 macam sel epitel respirasi yaitu sel silindris bersilia sel goblet mukosa sel sikat (brush cells) sel basal dan sel granul kecil Epitel respiratorik berupa epitel
bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet
Rongga hidungRongga hidung terdiri atas vestibulum dan fosa nasalis Pada vestibulum di sekitar nares terdapat kelenjar sebasea dan vibrisa (bulu hidung) Epitel di dalam vestibulum merupakan epitel respirasi sebelum memasuki fosa nasalis Pada fosa nasalis (cavum nasi) yang dibagi dua oleh septum nasi pada garis medial terdapat konka (superior media inferior) pada masing-masing dinding lateralnya Konka media dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi sedangkan konka superior ditutupi oleh epitel olfaktorius yang khusus untuk fungsi menghidumembaui Epitel olfaktorius tersebut terdiri atas sel penyokongsel sustentakuler sel olfaktorius (neuron bipolar dengan dendrit yang melebar di permukaan epitel olfaktorius dan bersilia berfungsi sebagai reseptor dan memiliki akson yang bersinaps dengan neuron olfaktorius otak) sel basal (berbentuk piramid) dan kelenjar Bowman pada lamina propria Kelenjar Bowman menghasilkan sekret yang membersihkan silia sel olfaktorius sehingga memudahkan akses neuron untuk membaui zat-zat Adanya vibrisa konka dan vaskularisasi yang khas pada rongga hidung membuat setiap udara yang masuk mengalami pembersihan pelembapan dan penghangatan sebelum masuk lebih jauh
epitel olfaktori khas pada konka superior
Sinus paranasalisTerdiri atas sinus frontalis sinus maksilaris sinus ethmoidales dan sinus sphenoid semuanya berhubungan langsung dengan rongga hidung Sinus-sinus tersebut dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet yang lebih sedikit serta lamina propria yang mengandung sedikit kelenjar kecil penghasil mukus yang menyatu dengan periosteum Aktivitas silia mendorong mukus ke rongga hidungFaringNasofaring dilapisi oleh epitel respirasi pada bagian yang berkontak dengan palatum mole sedangkan orofaring dilapisi epitel tipe skuamosagepengLaringLaring merupakan bagian yang menghubungkan faring dengan trakea Pada lamina propria laring terdapat tulang rawan hialin dan elastin yang berfungsi sebagai katup yang mencegah masuknya makanan dan sebagai alat penghasil suara pada fungsi fonasi Epiglotis merupakan juluran dari tepian laring meluas ke faring dan memiliki permukaan lingual dan laringeal Bagian lingual dan apikal epiglotis ditutupi oleh epitel gepeng berlapis
sedangkan permukaan laringeal ditutupi oleh epitel respirasi bertingkat bersilindris bersilia Di bawah epitel terdapat kelenjar campuran mukosa dan serosaDi bawah epiglotis mukosanya membentuk dua lipatan yang meluas ke dalam lumen laring pasangan lipatan atas membentuk pita suara palsu (plika vestibularis) yang terdiri dari epitel respirasi dan kelenjar serosa serta di lipatan bawah membentuk pita suara sejati yang terdiri dari epitel berlapis gepeng ligamentum vokalis (serat elastin) dan muskulus vokalis (otot rangka) Otot muskulus vokalis akan membantu terbentuknya suara dengan frekuensi yang berbeda-beda
epitel epiglotis pada pars lingual berupa epitel gepeng berlapis dan para pars laringeal berupa epitel respiratori
2 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme PernapasanA Mekanisme pernapasan berdasarkan antomi
Pada waktu inspirasi udara masuk melalui kedua nares anterior rarr vestibulum nasi
rarrcavum nasi lalu udara akan keluar dari cavum nasi menuju rarr nares posterior
(choanae) rarr masuk ke nasopharynxmasuk ke oropharynx (epiglottis membuka
aditus laryngis) rarr daerah larynx rarr trakeamasuk ke bronchus primer rarr bronchus
sekunder rarr bronchiolus segmentalis (tersier) rarr bronchiolus terminalis rarr melalui
bronchiolus respiratorius rarr masuk ke organ paru rarr ductus alveolaris rarr alveolipada
saat di alveoli terjadi pertukaran CO2 (yang dibawa Apulmonalis)lalu keluar paru
dan O2 masuk kedalam vena pulmonalislalu masuk ke atrium sinistra rarr ventrikel
sinistra rarr dipompakan melalui aorta ascendens rarr masuk sirkulasi sistemik rarr
oksigen (O2) di distribusikan keseluruh sel dan jaringan seluruh tubuh melalui
respirasi internalselanjutnya CO2 kembali ke jantung kanan melalui kapiler vena rarr
dipompakan ke paru dan dengan ekspirasi CO2 keluar bebas
B Mekanisme pernapasan berdasarkan fisiologinya
Inspirasi merupakan proses aktif akan terjadi kontraksi otot ndash otot inspirasi akan
meningkatkan volume intratorakaltekanan intrapleura di bagian basis paru akan turun
dari normal sekitar -25 mm Hg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal
inspirasi menjadi ndash 6 mm Hgjaringan paru semangkin tegang tekanan di dalam
saluran udara menjadi sedikit lebih negatif dan udara mengalir kedalam parupada
akhir inspirasi daya rekoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke kedudukan
ekspirasi sampai tercapai keseimbangan kembali antara daya rekoil jaringan paru dan
dinding dadatekanan didalam saluran udara menjadi sedikit positif dan udara
mengalir meninggalkan paruselama pernapasan tenangekspirasi merupakan proses
pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume
inratorakalnamun pada awal ekspirasi masih terdapat kontraksi ringan otot
inspirasikontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya rekoil paru dan memperlambat
ekspirasi
Sistem respirasi secara fisiologis meliputi pernafasan luar dan pernafasan dalam
a Pernafasan luar (eksternal) pertukaran O2 ndash CO2 antar sel-sel tubuh dengan
udara luar
b Pernafasan dalam (internal) respirasi sel didalam mitokondria intrasel
dimana metabolisme ini membutuhkan O2 dari kapiler jaringan dan menyuplai
metabolit CO2 ke kapiler
Proses pernafasan luar meliputi beberapa tahapan
1 Ventilasi pertukaran udara luar dengan alveol paru Terdiri dari inspirasi dan
ekspirasi
2 Difusi pertukaran O2 ndash CO2 antara udara alveol dengan kapiler paru
- Fase gas pertukaran gas antara udara luar dengan udara alveol Semakin berat
molekul gas semakin cepat proses difusinya (O2gt CO2)
- Fase membran pertukaran O2 ndash CO2 antara alveol dengan darah dalam kapiler
paru melewati membran kapiler Semakin tipis membran semakin cepat
difusinya
- Fase cairan pertukaran O2 ndash CO2 dalam sirkulasi darah dengan hemoglobin
dalam eritrosit Semakin mudah larut difusi semakin cepat (CO2gt O2 karena
daya larut CO2 243x gt O2)
3 Perfusi pengangkutan O2 dan CO2 oleh pembuluh darah paru ke kapiler jaringan
atau sebaliknya
4 Pertukaran O2 ndash CO2 antara darah di kapiler jaringan dengan sel-sel jaringan
Pengaturan pernafasan
Tiga pusat pengaturan pernapasan normal yaitu
1) Pusat Respirasi
Terletak pada formatio retikularis medula oblongata sebelah kaudalPusat respirasi
ini terdiri atas pusat inspirasi dan pusat ekspirasi
2) Pusat Apneustik
Terletak pada pons bagian bawahMempunyai pengaruh tonik terhadap pusat
inspirasiPusat apneustik ini dihambat oleh pusat pneumotaksis dan impuls aferen
vagus dari reseptor paru-paruBila pengaruh pneumotaksis dan vagus dihilangkan
maka terjadi apneustik
3) Pusat Pneumotaksis
Terletak pada pons bagian atasBersama-sama vagus menghambat pusat apneustik
secara periodikPada hiperpnea pusat pneumostaksis ini merangsang pusat respirasi
Aktivitas pernapasan diatur secara kimia dan non-kimia
penurunan PO2 peningkatan PCO2 atau konsentrasi ion H darah akan meningkatkan
aktivitas pusat respirasi Perubahan yang berlawanan mempunyai efek hambatan
terhadap aktivitas respirasi
Secara non-kimia pengaturan aktivitas pernapasan adalah melalui suhu tubuh dan aktivitas fisikPeningkatan suhu tubuh dapat meningkatkan aktivitas pernafasan
3 Memahami dan Menjelaskan Rhinitis Alergi31 Definisi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh alergi pada pasien yangatopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebutRhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin keluarnya cairan dari hidung rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh IgE (ARIA 2001)Klasifikasi
1 Lama berlangsung Intermitten kadang-kadang Gejala lt 4 hariminggu atau lt 4 minggu Persisten menetap Gejala gt 4 hariminggu dan atau gt 4 minggu
2 Port drsquoentree (cara masuknya alergen) Inhalan alergen yang masuk lewat inspirasi pernafasan Co tungau debu spora
fungi serbuk bunga dll Ingestan alergen yang masuk lewat saluran pencernaan Co ikan laut udang
telur dll Injektan alergen yang masuk tubuh lewat suntikan atau tusukan Co obat-obatan
(penisilin) dan gigitan serangga Kontaktan alergen yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan
mukosa Co kosmetik logam latex dll
3 Derajat penyakit Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur aktifitas harian olahraga
belajar bekerja dll yang mengganggu Sedangberat bila didapati 1 gt gangguan terhadap aktifitas yang disebut
diatas4 Respon
Fase Cepat langsung sejak terpapar alergen hingga 1 jam setelahnya Gejala berupa bersin-bersin hidung tersumbat dan rinore Disebabkan oleh pengikatan mediator inflamasi (terutama histamin) dengan reseptornya yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler perangsangan serabut vidianus (ujung NV) dan kontraksi otot polos
Fase Lambat 4-8 jam setelah fase cepat Gejala didominasi hidung tersumbat hiposmia dan post nasal drip Disebabkan pelepasan VCAM (vascular cell adhesion molecule) oleh sel endotel post-kapiler yang diaktivasi mediator fase cepat Sehingga sel leukosit (terutama eosinofil) berinfiltrasi dan memproduksi protein-protein eosinofilik yang menyebabkan hidung hiperreaktif dan hiperresponsif
32 Epidemiologi33 EtiologiEtiologi faktor predisposisi dan pencetusReaksi imunologis berupa ldquoHipersensitivitas tipe 1rdquo yang diperantarai oleh
IgEReaksi ini merupakan interaksi antara faktor genetik dengan faktor pencetusFaktor predisposisi genetik atau riwayat atopik keluarga sangat berperan dalam ekspresi rhinitis alergiFaktor pencetus Bermacam-macam diantaranya adalah suhu dingin debu polusi udara asap rokok aroma yang kuat atau merangsang obat-obatan tertentu gigitan serangga toxin mikroba dllBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atasbull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamurbull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udangbull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebahbull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)
34 Manifestasi Klinis- Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu Hal ini merupakan mekanisme fisiologik yaitu proses membersihkan sendiri (self cleaning process)
- Bersin dianggap patologik bila terjadinya lebih dari 5 kali setiap serangan sebagai
akibat dilepaskannya histamin Disebut juga sebagai bersin patologis (Soepardi Iskandar2004) - Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi)
- Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung mata telinga faring atau laring Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang ndash garis hitam melintang pada tengah Punggung hidung akibat sering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic salute) pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan Lubang hidung bengkak disertai dengan sekret mukoid atau cair
Tanda di mata termasuk edema kelopak mata kongesti konjungtiva lingkar hitam dibawah mata (allergic shiner) Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid Tanda laringeal termasuk suara serak dan edema pita suara
Gejala lain yang tidak khas dapat berupa batuk sakit kepala masalah penciuman mengi penekanan pada sinus dan nyeri wajah post nasal drip Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu mudah marah kehilangan nafsu makan dan sulit tidur (Harmadji 1993)
35 PatofisiologiRinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap
sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reaksi alergi terdiri dari proses sensitivitas dan 2 fase yaitu1Immediate Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan allergen sampai satu jam setelahnya dan2Late Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai24-48 jamKontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai APC akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan HLA II membentuk kompleks peptoda MHC II yang dipresentasikan pada sel T helper (Th0) APC akan melepas interleukin 1 yang mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi T helper 1 dan
T helper 2 Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3 IL 4 IL 5 IL 13 IL 4 dan IL 13 diikat reseptornya di permukaan limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Ig E Ig E di sirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat reseptor Ig E di permukaan sel mastosit atau basofil sehingga kedua sel ini aktif Bila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang sama kedua rantai Ig E mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi mastosit dan basofil dengan terlepasnya mediator kimia terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan prostaglandin leukostrin D4 leukotrin C4 bradikinin PAF dan berbagai sitokin Terjadilah reaksi alergi fase cepatHistamin merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga rinore
36 Diagnosa dan Diagnosis Bandinga Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
Dalam ilmu THT pemeriksaan hidung ada 2 cara sbba Rhinoscopy anterior (langsumg meilhat cavum nasi bagian depan
serta isinya dengan Head Lamp)b Rhinoscopy posterior (melihat bagian belakang cavum nasi dan
oropharynx dengan pakai kaca pembesar)Pada tulang neurocranium dan splachnocranium terdapat rongga-rongga yang disebut dengan sinus Sinus-sinus berhubungan dengan cavum nasi dikenal dengan Sinus-sinus Paranasalis antara laina Sinus sphenodalis mergeluarkan sekresinya melalu meatus
superiorb Sinus frontalis ke meatus mediac Sinus maxillaris ke meatus mediad Sinus ethmoidalis ke meatus superior dan mediaBila terdapat infeksi pada sinus dinamakan dengan sinusitis yang sering terjadi pada komplikasi penderita infeksi rongga hidung dan sakit gigi (rhinitis chronis) yaitu sinus maxilaris
httpsinusitissiteblogspotcom201003sinusitis-karena-alergihtml
Persarafan hidungPersarafan sensorik dan sekremotorik hidung bagian depan dan atas cavum nasi mendapat persarafan sensorik dari cabang nervus opthalmicus bagian lainnya termasuk mucusa hidung dipersarafi oleh ldquogangglion sfenopalatinumrdquoDaerah nasopharynx dan concha nasalis mendapat persarafan sensorik dari cabang ldquogangglion pterygopalatinumrdquoSerabut-serabut nervus olfactoris (keluar dari cavum cranii melalui lamina cribosa ethmoidalis) bukan untuk mensarafi hidung tapi untuk fungsional penciumanVaskularisasi hidungPembuluh darah berasal dari Arteri carotis externa dan interna (A carotis eksterna amp interna) A carotis eksterna mensuplai darah ke hidung lewat A maksilaris interna dan A fasialis Cabang terminal A
fasialis yaitu A labialis superior mensuplai darah ke dasar hidung dan septum bagian anterior Sedangkan A maksilaris interna akan masuk fossa pterigomaksilaris dan kemudian membentuk 6 percabangan arteri yaitu posterior superior alveolar descending palatine infraorbital sphenopalatine pterygoid canal dan pharyngeal Adescending palatine berjalan ke bawah melalui kanalis palatina mayor dan mensuplai darah ke dinding lateral hidung serta juga septum hidung bagian anterior lewat percabangan ke foramen incisivus Adapun A sfenopalatin masuk hidung dekat area perlekatan posterior konka media untuk kemudian mensuplai dinding lateral hidung dan juga memberikan percabangannya ke septum hidung anterior Arteri carotis interna memberikan kontribusi pada sistem vaskularisasi hidung terutama lewat cabangnya A ophtalmicus (Megantara Imam 2008) ldquoPlexus kisselbachrdquo (terbentuk dari a ethmoidalis anterior a ethmoidalis posterior dan a sphenopalatinum) yang mudah pecah oleh traumainfeksi sehingga sering menjadi sumber epistaxis (perdarahan hidung) terletak di bagian anterior tulang rawan septum Setiap cabang arteri yang mensuplai hidung ke area ini saling berhubungan membentuk anastomosis
Anatomi PharynxPharynx adalah bagian dari traktus digestivus dan traktus respiratorius yang terletak dibelakang cavum nasi cavum oris dan di belakang larynx Merupakan saluran musculomembranosus yang berbentuk kerucut dengan basis diatas dan apex dibawah Pharynx membentang dari basis cranii (tuberculum pharyngeum) sampai setinggi cartilgo cricoid di bagian depan dan setinggi VC 6 di bagian belakang Pharynx mempunyai panjang sekitar 125 cm diameter transversal dari lumen pharynx lebih besar daripada diameter antero-posterior lumen pharynx Batas-batas dan hubungan pharynx a Cranial corpus os sphenoidalos dan pars basilaris os occipitalis b Caudal lanjut ke esophagus
c Ventral choanae menghubungkan ke cavum nasi isthmus faucium menghubungkan dengan cavum oris dan aditus laryngis menghubungkan dengan larynx
d Dorsal fascia prevertebralis dan jaringan ikat longgar areolar dengan bagian cervical dari clumna vertebralis
e Lateral processus styloideus a carotis comunis dan interna vena jugularis interna nervus glossopharyngeal vagus dan hypoglossal dan trunkus simpatikus dan di atas dengan bagian-bagian kecil dari Pterygoidei interni
Berdasarkan letaknya pharynx dibagi menjadi 3 bagiana Nasopharynx (pars nasalis pharyngis)
Bagian pharynx yang berada dibelakang cavum nasi dan diatas palatum molle berfungsi sebagai tractus respiratorius sehingga dindingnya tidak kolaps Nasopharynx dihubungkan dengan cavum nasi oleh choanae Nasopharynx berhubungan dengan oropharynx lewat isthmus pharyngeus Pada dinding lateral nasopharynx terdapat ostium pharyngeum tubae auditiva (OPTA) Pada atap dan dinding posterior terdapat tonsila pharyngea yang dapat mengalami pembesaran dikenal sebagai adenoid yang membuat buntu tractus respiratorius Di samping OPTA terdapat di depan lekukan yang disebut fosa Rosenmuller
b Oropharynx (pars oralis pharyngis)Mulai dari palatum mole ke tulang hyoid Ini membuka ke bagian depan melalui isthmus faucium ke dalam mulut sementara di dinding lateral antara kedua lengkungan palatina terdapat tonsila palatina
c Laryngopharynx (pars laryngea pharyngis)Di depannya terdapat pintu masuk larnyx yang digerakkan oleh epiglotis Di bawah muara glotis bagian medial dan lateral terdapat ruangan yang disebut sinus piriformis yaitu di antara lipatan ariepiglotika dan cartilago thyroid Lebih ke bawah lagi terdapat otot-otot dari lamina cricoid dan di bawahnya terdapat muara esofagus(Gray Henry 1918 Boeis etal 1997)
Anatomi LarnyxDaerah dimulai dari aditus laryngis sampai batas bawah cartilagp cricoid Larynx merupakan bagian terbawah dari saluran nafas bagian atas menyerupai limas ldquocavum laryngisrdquo bagian atas adalah ldquoaditus
laryngisrdquo (pintu) lebih besar dari bagian bawah yaitu cartilago cricoid yang berbentuk lingkaran
Rangka dibentuk oleh1 Tulang yakni oshyoid (1 buah) yang
a dapat diraba di daerah batas atas leher dengan batas bawah dagub terbentuk dari jaringan tulang seperti besi telapak kudac berfungsi tempat perlekatan otot mulut dan cartilago thryroid
2 Tulang rawana Cartilago thyroid (1 buah)
Terletak di bagian depan dan dapat diraba tonjolan yang dikenal dengan ldquoprominenrsquos laryngisrdquo atau ldquojakunrdquo lebih jelas pada laki-laki
Melekat ke atas dengan os hyoid dan ke bawah dengan cartilago cricoid ke belakang dengan arytenoid
Jaringan ikat nya ldquomembrana thyrohyoidrdquo Mempunyai cornu superior dan inferior Perdarahan dari athyroidea superior dan inferior
b Cartilago arytenoid (2 buah) Terletak posterior dari lamina cartilago thyroid dan di atas dari
cartilago cricoid Mempunyai bentuk seperti burung penguin Bagian ujung (apex) terdapat tulang rawan kecil cartilago
cornuculuta dan cuneiforme (sepasang) Kedua arytenoid dihubungkan oleh marytenoideus tranversus
c Epiglotis (1 buah) Tulang rawan berbentuk sendok Melekat di antara kedua cartilago arytenoid Berfungsi membuka dan menutup aditus laryngis Berhubungan dengan cartilago arytenoid melalu maryepiglotica Pada waktu biasa epiglotis terbuka tetapi pada waktu menelan
epiglotis menutup aditus laryngis supaya makanan tidak masuk ke larynx
d Cartilago criocoid Batas bawah cartilago thyroid (daerah larynx) Berhubungan dengan thyroid debgan ligamentum cricothyroid
dan mcricothyroid medial lateral Batas bawah adalah cinci pertama trachea Berhubungan dengan cartilago arytenoid dengan otot
mcricoarytenoideus posterior dan lateralis
Anatomi Larynx
Di dalam cavum laryngis terdapata Plica vocalis pita suara asli
Bidang antara plica vocalis kiri dan kana disebut dengan ldquorima glotisrdquo sedangkan antara kedua plica ventricularis disebut ldquoplica ventriculirdquo
Pada rima glotis terdapat mvocalis mcricoarytenoideus posterior dan di sampingnya mthyroarytenoideus
Salah satu fungsi dari larynx membantu respirasi dengan mengatur besar kecilnya rima glotis Bila m Cricoarytenoideus berkontraksi menyebabkan prosesus cartilago arytenoid bergerak ke lateral
sehingga rima glotis terbuka yang disebut abduksi plica vocalis sedangakan sebaliknya bila mcricoarytenoideus posterior relaksasi terjadi adduksi plica vocalis dan rima glotis menutup udara tidak bisa masuk
b Plica ventricularis pita suara palsu
Otot-otot larnyxa Otot external larynx yang membantu pergerakan larynx adalah
Otot-otot suprahyoid rarr menarik larynx ke bawa (mdigastricus mgeniohyoideus dan mmylohyoideus)
Otot-otot infrahyoid rarr menarik larynx ke atas (msternohyodeus momohyoideus mthyrohyodeus)
b Otot internal larynx Mcrycoarytenoideus posterior dikenal debagai ldquosafety of muscle
larynxrdquo berfungsi untuk membuka kedua pita suara kalau ada gangguan pada fungsi otot tsb dapat menyebabkan orang bisa tercekik dan bisa mati karena rima glotis tertutup misal trauma pada nervus vagus yang mensyarafi otot-otot larynx
Mcrycoarytenoideus lateralis untuk menutup rima glotis Marytenoideus transversus dan arytenoideus obliq Mvocalis Maryepiglotica
Persarafan daerah larynx Berasal dari serabut-serabut nervus cranialis ke 10 (vnvagus) dengan cabang-cabang ke larynx sebagai nlaryngis superior dan nreccurent (nlaryngis inferior)
12 MikroskopisSistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis Fungsi ini disebut sebagai respirasi
Sistem pernapasan dimulai dari rongga hidungmulut hingga ke alveolus di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darahSistem pernapasan biasanya dibagi menjadi 2 daerah utamaa Bagian konduksi meliputi rongga hidung nasofaring laring trakea
bronkus bronkiolus dan bronkiolus terminalisb Bagian respirasi meliputi bronkiolus respiratorius duktus alveolaris
dan alveolussaluran pernapasan secara umum dibagi menjadi pars konduksi dan pars respirasi Sebagian besar bagian konduksi dilapisi epitel respirasi yaitu epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat dilihat ada 5 macam sel epitel respirasi yaitu sel silindris bersilia sel goblet mukosa sel sikat (brush cells) sel basal dan sel granul kecil Epitel respiratorik berupa epitel
bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet
Rongga hidungRongga hidung terdiri atas vestibulum dan fosa nasalis Pada vestibulum di sekitar nares terdapat kelenjar sebasea dan vibrisa (bulu hidung) Epitel di dalam vestibulum merupakan epitel respirasi sebelum memasuki fosa nasalis Pada fosa nasalis (cavum nasi) yang dibagi dua oleh septum nasi pada garis medial terdapat konka (superior media inferior) pada masing-masing dinding lateralnya Konka media dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi sedangkan konka superior ditutupi oleh epitel olfaktorius yang khusus untuk fungsi menghidumembaui Epitel olfaktorius tersebut terdiri atas sel penyokongsel sustentakuler sel olfaktorius (neuron bipolar dengan dendrit yang melebar di permukaan epitel olfaktorius dan bersilia berfungsi sebagai reseptor dan memiliki akson yang bersinaps dengan neuron olfaktorius otak) sel basal (berbentuk piramid) dan kelenjar Bowman pada lamina propria Kelenjar Bowman menghasilkan sekret yang membersihkan silia sel olfaktorius sehingga memudahkan akses neuron untuk membaui zat-zat Adanya vibrisa konka dan vaskularisasi yang khas pada rongga hidung membuat setiap udara yang masuk mengalami pembersihan pelembapan dan penghangatan sebelum masuk lebih jauh
epitel olfaktori khas pada konka superior
Sinus paranasalisTerdiri atas sinus frontalis sinus maksilaris sinus ethmoidales dan sinus sphenoid semuanya berhubungan langsung dengan rongga hidung Sinus-sinus tersebut dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet yang lebih sedikit serta lamina propria yang mengandung sedikit kelenjar kecil penghasil mukus yang menyatu dengan periosteum Aktivitas silia mendorong mukus ke rongga hidungFaringNasofaring dilapisi oleh epitel respirasi pada bagian yang berkontak dengan palatum mole sedangkan orofaring dilapisi epitel tipe skuamosagepengLaringLaring merupakan bagian yang menghubungkan faring dengan trakea Pada lamina propria laring terdapat tulang rawan hialin dan elastin yang berfungsi sebagai katup yang mencegah masuknya makanan dan sebagai alat penghasil suara pada fungsi fonasi Epiglotis merupakan juluran dari tepian laring meluas ke faring dan memiliki permukaan lingual dan laringeal Bagian lingual dan apikal epiglotis ditutupi oleh epitel gepeng berlapis
sedangkan permukaan laringeal ditutupi oleh epitel respirasi bertingkat bersilindris bersilia Di bawah epitel terdapat kelenjar campuran mukosa dan serosaDi bawah epiglotis mukosanya membentuk dua lipatan yang meluas ke dalam lumen laring pasangan lipatan atas membentuk pita suara palsu (plika vestibularis) yang terdiri dari epitel respirasi dan kelenjar serosa serta di lipatan bawah membentuk pita suara sejati yang terdiri dari epitel berlapis gepeng ligamentum vokalis (serat elastin) dan muskulus vokalis (otot rangka) Otot muskulus vokalis akan membantu terbentuknya suara dengan frekuensi yang berbeda-beda
epitel epiglotis pada pars lingual berupa epitel gepeng berlapis dan para pars laringeal berupa epitel respiratori
2 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme PernapasanA Mekanisme pernapasan berdasarkan antomi
Pada waktu inspirasi udara masuk melalui kedua nares anterior rarr vestibulum nasi
rarrcavum nasi lalu udara akan keluar dari cavum nasi menuju rarr nares posterior
(choanae) rarr masuk ke nasopharynxmasuk ke oropharynx (epiglottis membuka
aditus laryngis) rarr daerah larynx rarr trakeamasuk ke bronchus primer rarr bronchus
sekunder rarr bronchiolus segmentalis (tersier) rarr bronchiolus terminalis rarr melalui
bronchiolus respiratorius rarr masuk ke organ paru rarr ductus alveolaris rarr alveolipada
saat di alveoli terjadi pertukaran CO2 (yang dibawa Apulmonalis)lalu keluar paru
dan O2 masuk kedalam vena pulmonalislalu masuk ke atrium sinistra rarr ventrikel
sinistra rarr dipompakan melalui aorta ascendens rarr masuk sirkulasi sistemik rarr
oksigen (O2) di distribusikan keseluruh sel dan jaringan seluruh tubuh melalui
respirasi internalselanjutnya CO2 kembali ke jantung kanan melalui kapiler vena rarr
dipompakan ke paru dan dengan ekspirasi CO2 keluar bebas
B Mekanisme pernapasan berdasarkan fisiologinya
Inspirasi merupakan proses aktif akan terjadi kontraksi otot ndash otot inspirasi akan
meningkatkan volume intratorakaltekanan intrapleura di bagian basis paru akan turun
dari normal sekitar -25 mm Hg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal
inspirasi menjadi ndash 6 mm Hgjaringan paru semangkin tegang tekanan di dalam
saluran udara menjadi sedikit lebih negatif dan udara mengalir kedalam parupada
akhir inspirasi daya rekoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke kedudukan
ekspirasi sampai tercapai keseimbangan kembali antara daya rekoil jaringan paru dan
dinding dadatekanan didalam saluran udara menjadi sedikit positif dan udara
mengalir meninggalkan paruselama pernapasan tenangekspirasi merupakan proses
pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume
inratorakalnamun pada awal ekspirasi masih terdapat kontraksi ringan otot
inspirasikontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya rekoil paru dan memperlambat
ekspirasi
Sistem respirasi secara fisiologis meliputi pernafasan luar dan pernafasan dalam
a Pernafasan luar (eksternal) pertukaran O2 ndash CO2 antar sel-sel tubuh dengan
udara luar
b Pernafasan dalam (internal) respirasi sel didalam mitokondria intrasel
dimana metabolisme ini membutuhkan O2 dari kapiler jaringan dan menyuplai
metabolit CO2 ke kapiler
Proses pernafasan luar meliputi beberapa tahapan
1 Ventilasi pertukaran udara luar dengan alveol paru Terdiri dari inspirasi dan
ekspirasi
2 Difusi pertukaran O2 ndash CO2 antara udara alveol dengan kapiler paru
- Fase gas pertukaran gas antara udara luar dengan udara alveol Semakin berat
molekul gas semakin cepat proses difusinya (O2gt CO2)
- Fase membran pertukaran O2 ndash CO2 antara alveol dengan darah dalam kapiler
paru melewati membran kapiler Semakin tipis membran semakin cepat
difusinya
- Fase cairan pertukaran O2 ndash CO2 dalam sirkulasi darah dengan hemoglobin
dalam eritrosit Semakin mudah larut difusi semakin cepat (CO2gt O2 karena
daya larut CO2 243x gt O2)
3 Perfusi pengangkutan O2 dan CO2 oleh pembuluh darah paru ke kapiler jaringan
atau sebaliknya
4 Pertukaran O2 ndash CO2 antara darah di kapiler jaringan dengan sel-sel jaringan
Pengaturan pernafasan
Tiga pusat pengaturan pernapasan normal yaitu
1) Pusat Respirasi
Terletak pada formatio retikularis medula oblongata sebelah kaudalPusat respirasi
ini terdiri atas pusat inspirasi dan pusat ekspirasi
2) Pusat Apneustik
Terletak pada pons bagian bawahMempunyai pengaruh tonik terhadap pusat
inspirasiPusat apneustik ini dihambat oleh pusat pneumotaksis dan impuls aferen
vagus dari reseptor paru-paruBila pengaruh pneumotaksis dan vagus dihilangkan
maka terjadi apneustik
3) Pusat Pneumotaksis
Terletak pada pons bagian atasBersama-sama vagus menghambat pusat apneustik
secara periodikPada hiperpnea pusat pneumostaksis ini merangsang pusat respirasi
Aktivitas pernapasan diatur secara kimia dan non-kimia
penurunan PO2 peningkatan PCO2 atau konsentrasi ion H darah akan meningkatkan
aktivitas pusat respirasi Perubahan yang berlawanan mempunyai efek hambatan
terhadap aktivitas respirasi
Secara non-kimia pengaturan aktivitas pernapasan adalah melalui suhu tubuh dan aktivitas fisikPeningkatan suhu tubuh dapat meningkatkan aktivitas pernafasan
3 Memahami dan Menjelaskan Rhinitis Alergi31 Definisi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh alergi pada pasien yangatopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebutRhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin keluarnya cairan dari hidung rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh IgE (ARIA 2001)Klasifikasi
1 Lama berlangsung Intermitten kadang-kadang Gejala lt 4 hariminggu atau lt 4 minggu Persisten menetap Gejala gt 4 hariminggu dan atau gt 4 minggu
2 Port drsquoentree (cara masuknya alergen) Inhalan alergen yang masuk lewat inspirasi pernafasan Co tungau debu spora
fungi serbuk bunga dll Ingestan alergen yang masuk lewat saluran pencernaan Co ikan laut udang
telur dll Injektan alergen yang masuk tubuh lewat suntikan atau tusukan Co obat-obatan
(penisilin) dan gigitan serangga Kontaktan alergen yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan
mukosa Co kosmetik logam latex dll
3 Derajat penyakit Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur aktifitas harian olahraga
belajar bekerja dll yang mengganggu Sedangberat bila didapati 1 gt gangguan terhadap aktifitas yang disebut
diatas4 Respon
Fase Cepat langsung sejak terpapar alergen hingga 1 jam setelahnya Gejala berupa bersin-bersin hidung tersumbat dan rinore Disebabkan oleh pengikatan mediator inflamasi (terutama histamin) dengan reseptornya yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler perangsangan serabut vidianus (ujung NV) dan kontraksi otot polos
Fase Lambat 4-8 jam setelah fase cepat Gejala didominasi hidung tersumbat hiposmia dan post nasal drip Disebabkan pelepasan VCAM (vascular cell adhesion molecule) oleh sel endotel post-kapiler yang diaktivasi mediator fase cepat Sehingga sel leukosit (terutama eosinofil) berinfiltrasi dan memproduksi protein-protein eosinofilik yang menyebabkan hidung hiperreaktif dan hiperresponsif
32 Epidemiologi33 EtiologiEtiologi faktor predisposisi dan pencetusReaksi imunologis berupa ldquoHipersensitivitas tipe 1rdquo yang diperantarai oleh
IgEReaksi ini merupakan interaksi antara faktor genetik dengan faktor pencetusFaktor predisposisi genetik atau riwayat atopik keluarga sangat berperan dalam ekspresi rhinitis alergiFaktor pencetus Bermacam-macam diantaranya adalah suhu dingin debu polusi udara asap rokok aroma yang kuat atau merangsang obat-obatan tertentu gigitan serangga toxin mikroba dllBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atasbull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamurbull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udangbull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebahbull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)
34 Manifestasi Klinis- Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu Hal ini merupakan mekanisme fisiologik yaitu proses membersihkan sendiri (self cleaning process)
- Bersin dianggap patologik bila terjadinya lebih dari 5 kali setiap serangan sebagai
akibat dilepaskannya histamin Disebut juga sebagai bersin patologis (Soepardi Iskandar2004) - Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi)
- Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung mata telinga faring atau laring Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang ndash garis hitam melintang pada tengah Punggung hidung akibat sering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic salute) pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan Lubang hidung bengkak disertai dengan sekret mukoid atau cair
Tanda di mata termasuk edema kelopak mata kongesti konjungtiva lingkar hitam dibawah mata (allergic shiner) Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid Tanda laringeal termasuk suara serak dan edema pita suara
Gejala lain yang tidak khas dapat berupa batuk sakit kepala masalah penciuman mengi penekanan pada sinus dan nyeri wajah post nasal drip Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu mudah marah kehilangan nafsu makan dan sulit tidur (Harmadji 1993)
35 PatofisiologiRinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap
sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reaksi alergi terdiri dari proses sensitivitas dan 2 fase yaitu1Immediate Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan allergen sampai satu jam setelahnya dan2Late Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai24-48 jamKontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai APC akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan HLA II membentuk kompleks peptoda MHC II yang dipresentasikan pada sel T helper (Th0) APC akan melepas interleukin 1 yang mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi T helper 1 dan
T helper 2 Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3 IL 4 IL 5 IL 13 IL 4 dan IL 13 diikat reseptornya di permukaan limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Ig E Ig E di sirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat reseptor Ig E di permukaan sel mastosit atau basofil sehingga kedua sel ini aktif Bila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang sama kedua rantai Ig E mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi mastosit dan basofil dengan terlepasnya mediator kimia terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan prostaglandin leukostrin D4 leukotrin C4 bradikinin PAF dan berbagai sitokin Terjadilah reaksi alergi fase cepatHistamin merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga rinore
36 Diagnosa dan Diagnosis Bandinga Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
fasialis yaitu A labialis superior mensuplai darah ke dasar hidung dan septum bagian anterior Sedangkan A maksilaris interna akan masuk fossa pterigomaksilaris dan kemudian membentuk 6 percabangan arteri yaitu posterior superior alveolar descending palatine infraorbital sphenopalatine pterygoid canal dan pharyngeal Adescending palatine berjalan ke bawah melalui kanalis palatina mayor dan mensuplai darah ke dinding lateral hidung serta juga septum hidung bagian anterior lewat percabangan ke foramen incisivus Adapun A sfenopalatin masuk hidung dekat area perlekatan posterior konka media untuk kemudian mensuplai dinding lateral hidung dan juga memberikan percabangannya ke septum hidung anterior Arteri carotis interna memberikan kontribusi pada sistem vaskularisasi hidung terutama lewat cabangnya A ophtalmicus (Megantara Imam 2008) ldquoPlexus kisselbachrdquo (terbentuk dari a ethmoidalis anterior a ethmoidalis posterior dan a sphenopalatinum) yang mudah pecah oleh traumainfeksi sehingga sering menjadi sumber epistaxis (perdarahan hidung) terletak di bagian anterior tulang rawan septum Setiap cabang arteri yang mensuplai hidung ke area ini saling berhubungan membentuk anastomosis
Anatomi PharynxPharynx adalah bagian dari traktus digestivus dan traktus respiratorius yang terletak dibelakang cavum nasi cavum oris dan di belakang larynx Merupakan saluran musculomembranosus yang berbentuk kerucut dengan basis diatas dan apex dibawah Pharynx membentang dari basis cranii (tuberculum pharyngeum) sampai setinggi cartilgo cricoid di bagian depan dan setinggi VC 6 di bagian belakang Pharynx mempunyai panjang sekitar 125 cm diameter transversal dari lumen pharynx lebih besar daripada diameter antero-posterior lumen pharynx Batas-batas dan hubungan pharynx a Cranial corpus os sphenoidalos dan pars basilaris os occipitalis b Caudal lanjut ke esophagus
c Ventral choanae menghubungkan ke cavum nasi isthmus faucium menghubungkan dengan cavum oris dan aditus laryngis menghubungkan dengan larynx
d Dorsal fascia prevertebralis dan jaringan ikat longgar areolar dengan bagian cervical dari clumna vertebralis
e Lateral processus styloideus a carotis comunis dan interna vena jugularis interna nervus glossopharyngeal vagus dan hypoglossal dan trunkus simpatikus dan di atas dengan bagian-bagian kecil dari Pterygoidei interni
Berdasarkan letaknya pharynx dibagi menjadi 3 bagiana Nasopharynx (pars nasalis pharyngis)
Bagian pharynx yang berada dibelakang cavum nasi dan diatas palatum molle berfungsi sebagai tractus respiratorius sehingga dindingnya tidak kolaps Nasopharynx dihubungkan dengan cavum nasi oleh choanae Nasopharynx berhubungan dengan oropharynx lewat isthmus pharyngeus Pada dinding lateral nasopharynx terdapat ostium pharyngeum tubae auditiva (OPTA) Pada atap dan dinding posterior terdapat tonsila pharyngea yang dapat mengalami pembesaran dikenal sebagai adenoid yang membuat buntu tractus respiratorius Di samping OPTA terdapat di depan lekukan yang disebut fosa Rosenmuller
b Oropharynx (pars oralis pharyngis)Mulai dari palatum mole ke tulang hyoid Ini membuka ke bagian depan melalui isthmus faucium ke dalam mulut sementara di dinding lateral antara kedua lengkungan palatina terdapat tonsila palatina
c Laryngopharynx (pars laryngea pharyngis)Di depannya terdapat pintu masuk larnyx yang digerakkan oleh epiglotis Di bawah muara glotis bagian medial dan lateral terdapat ruangan yang disebut sinus piriformis yaitu di antara lipatan ariepiglotika dan cartilago thyroid Lebih ke bawah lagi terdapat otot-otot dari lamina cricoid dan di bawahnya terdapat muara esofagus(Gray Henry 1918 Boeis etal 1997)
Anatomi LarnyxDaerah dimulai dari aditus laryngis sampai batas bawah cartilagp cricoid Larynx merupakan bagian terbawah dari saluran nafas bagian atas menyerupai limas ldquocavum laryngisrdquo bagian atas adalah ldquoaditus
laryngisrdquo (pintu) lebih besar dari bagian bawah yaitu cartilago cricoid yang berbentuk lingkaran
Rangka dibentuk oleh1 Tulang yakni oshyoid (1 buah) yang
a dapat diraba di daerah batas atas leher dengan batas bawah dagub terbentuk dari jaringan tulang seperti besi telapak kudac berfungsi tempat perlekatan otot mulut dan cartilago thryroid
2 Tulang rawana Cartilago thyroid (1 buah)
Terletak di bagian depan dan dapat diraba tonjolan yang dikenal dengan ldquoprominenrsquos laryngisrdquo atau ldquojakunrdquo lebih jelas pada laki-laki
Melekat ke atas dengan os hyoid dan ke bawah dengan cartilago cricoid ke belakang dengan arytenoid
Jaringan ikat nya ldquomembrana thyrohyoidrdquo Mempunyai cornu superior dan inferior Perdarahan dari athyroidea superior dan inferior
b Cartilago arytenoid (2 buah) Terletak posterior dari lamina cartilago thyroid dan di atas dari
cartilago cricoid Mempunyai bentuk seperti burung penguin Bagian ujung (apex) terdapat tulang rawan kecil cartilago
cornuculuta dan cuneiforme (sepasang) Kedua arytenoid dihubungkan oleh marytenoideus tranversus
c Epiglotis (1 buah) Tulang rawan berbentuk sendok Melekat di antara kedua cartilago arytenoid Berfungsi membuka dan menutup aditus laryngis Berhubungan dengan cartilago arytenoid melalu maryepiglotica Pada waktu biasa epiglotis terbuka tetapi pada waktu menelan
epiglotis menutup aditus laryngis supaya makanan tidak masuk ke larynx
d Cartilago criocoid Batas bawah cartilago thyroid (daerah larynx) Berhubungan dengan thyroid debgan ligamentum cricothyroid
dan mcricothyroid medial lateral Batas bawah adalah cinci pertama trachea Berhubungan dengan cartilago arytenoid dengan otot
mcricoarytenoideus posterior dan lateralis
Anatomi Larynx
Di dalam cavum laryngis terdapata Plica vocalis pita suara asli
Bidang antara plica vocalis kiri dan kana disebut dengan ldquorima glotisrdquo sedangkan antara kedua plica ventricularis disebut ldquoplica ventriculirdquo
Pada rima glotis terdapat mvocalis mcricoarytenoideus posterior dan di sampingnya mthyroarytenoideus
Salah satu fungsi dari larynx membantu respirasi dengan mengatur besar kecilnya rima glotis Bila m Cricoarytenoideus berkontraksi menyebabkan prosesus cartilago arytenoid bergerak ke lateral
sehingga rima glotis terbuka yang disebut abduksi plica vocalis sedangakan sebaliknya bila mcricoarytenoideus posterior relaksasi terjadi adduksi plica vocalis dan rima glotis menutup udara tidak bisa masuk
b Plica ventricularis pita suara palsu
Otot-otot larnyxa Otot external larynx yang membantu pergerakan larynx adalah
Otot-otot suprahyoid rarr menarik larynx ke bawa (mdigastricus mgeniohyoideus dan mmylohyoideus)
Otot-otot infrahyoid rarr menarik larynx ke atas (msternohyodeus momohyoideus mthyrohyodeus)
b Otot internal larynx Mcrycoarytenoideus posterior dikenal debagai ldquosafety of muscle
larynxrdquo berfungsi untuk membuka kedua pita suara kalau ada gangguan pada fungsi otot tsb dapat menyebabkan orang bisa tercekik dan bisa mati karena rima glotis tertutup misal trauma pada nervus vagus yang mensyarafi otot-otot larynx
Mcrycoarytenoideus lateralis untuk menutup rima glotis Marytenoideus transversus dan arytenoideus obliq Mvocalis Maryepiglotica
Persarafan daerah larynx Berasal dari serabut-serabut nervus cranialis ke 10 (vnvagus) dengan cabang-cabang ke larynx sebagai nlaryngis superior dan nreccurent (nlaryngis inferior)
12 MikroskopisSistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis Fungsi ini disebut sebagai respirasi
Sistem pernapasan dimulai dari rongga hidungmulut hingga ke alveolus di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darahSistem pernapasan biasanya dibagi menjadi 2 daerah utamaa Bagian konduksi meliputi rongga hidung nasofaring laring trakea
bronkus bronkiolus dan bronkiolus terminalisb Bagian respirasi meliputi bronkiolus respiratorius duktus alveolaris
dan alveolussaluran pernapasan secara umum dibagi menjadi pars konduksi dan pars respirasi Sebagian besar bagian konduksi dilapisi epitel respirasi yaitu epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat dilihat ada 5 macam sel epitel respirasi yaitu sel silindris bersilia sel goblet mukosa sel sikat (brush cells) sel basal dan sel granul kecil Epitel respiratorik berupa epitel
bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet
Rongga hidungRongga hidung terdiri atas vestibulum dan fosa nasalis Pada vestibulum di sekitar nares terdapat kelenjar sebasea dan vibrisa (bulu hidung) Epitel di dalam vestibulum merupakan epitel respirasi sebelum memasuki fosa nasalis Pada fosa nasalis (cavum nasi) yang dibagi dua oleh septum nasi pada garis medial terdapat konka (superior media inferior) pada masing-masing dinding lateralnya Konka media dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi sedangkan konka superior ditutupi oleh epitel olfaktorius yang khusus untuk fungsi menghidumembaui Epitel olfaktorius tersebut terdiri atas sel penyokongsel sustentakuler sel olfaktorius (neuron bipolar dengan dendrit yang melebar di permukaan epitel olfaktorius dan bersilia berfungsi sebagai reseptor dan memiliki akson yang bersinaps dengan neuron olfaktorius otak) sel basal (berbentuk piramid) dan kelenjar Bowman pada lamina propria Kelenjar Bowman menghasilkan sekret yang membersihkan silia sel olfaktorius sehingga memudahkan akses neuron untuk membaui zat-zat Adanya vibrisa konka dan vaskularisasi yang khas pada rongga hidung membuat setiap udara yang masuk mengalami pembersihan pelembapan dan penghangatan sebelum masuk lebih jauh
epitel olfaktori khas pada konka superior
Sinus paranasalisTerdiri atas sinus frontalis sinus maksilaris sinus ethmoidales dan sinus sphenoid semuanya berhubungan langsung dengan rongga hidung Sinus-sinus tersebut dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet yang lebih sedikit serta lamina propria yang mengandung sedikit kelenjar kecil penghasil mukus yang menyatu dengan periosteum Aktivitas silia mendorong mukus ke rongga hidungFaringNasofaring dilapisi oleh epitel respirasi pada bagian yang berkontak dengan palatum mole sedangkan orofaring dilapisi epitel tipe skuamosagepengLaringLaring merupakan bagian yang menghubungkan faring dengan trakea Pada lamina propria laring terdapat tulang rawan hialin dan elastin yang berfungsi sebagai katup yang mencegah masuknya makanan dan sebagai alat penghasil suara pada fungsi fonasi Epiglotis merupakan juluran dari tepian laring meluas ke faring dan memiliki permukaan lingual dan laringeal Bagian lingual dan apikal epiglotis ditutupi oleh epitel gepeng berlapis
sedangkan permukaan laringeal ditutupi oleh epitel respirasi bertingkat bersilindris bersilia Di bawah epitel terdapat kelenjar campuran mukosa dan serosaDi bawah epiglotis mukosanya membentuk dua lipatan yang meluas ke dalam lumen laring pasangan lipatan atas membentuk pita suara palsu (plika vestibularis) yang terdiri dari epitel respirasi dan kelenjar serosa serta di lipatan bawah membentuk pita suara sejati yang terdiri dari epitel berlapis gepeng ligamentum vokalis (serat elastin) dan muskulus vokalis (otot rangka) Otot muskulus vokalis akan membantu terbentuknya suara dengan frekuensi yang berbeda-beda
epitel epiglotis pada pars lingual berupa epitel gepeng berlapis dan para pars laringeal berupa epitel respiratori
2 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme PernapasanA Mekanisme pernapasan berdasarkan antomi
Pada waktu inspirasi udara masuk melalui kedua nares anterior rarr vestibulum nasi
rarrcavum nasi lalu udara akan keluar dari cavum nasi menuju rarr nares posterior
(choanae) rarr masuk ke nasopharynxmasuk ke oropharynx (epiglottis membuka
aditus laryngis) rarr daerah larynx rarr trakeamasuk ke bronchus primer rarr bronchus
sekunder rarr bronchiolus segmentalis (tersier) rarr bronchiolus terminalis rarr melalui
bronchiolus respiratorius rarr masuk ke organ paru rarr ductus alveolaris rarr alveolipada
saat di alveoli terjadi pertukaran CO2 (yang dibawa Apulmonalis)lalu keluar paru
dan O2 masuk kedalam vena pulmonalislalu masuk ke atrium sinistra rarr ventrikel
sinistra rarr dipompakan melalui aorta ascendens rarr masuk sirkulasi sistemik rarr
oksigen (O2) di distribusikan keseluruh sel dan jaringan seluruh tubuh melalui
respirasi internalselanjutnya CO2 kembali ke jantung kanan melalui kapiler vena rarr
dipompakan ke paru dan dengan ekspirasi CO2 keluar bebas
B Mekanisme pernapasan berdasarkan fisiologinya
Inspirasi merupakan proses aktif akan terjadi kontraksi otot ndash otot inspirasi akan
meningkatkan volume intratorakaltekanan intrapleura di bagian basis paru akan turun
dari normal sekitar -25 mm Hg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal
inspirasi menjadi ndash 6 mm Hgjaringan paru semangkin tegang tekanan di dalam
saluran udara menjadi sedikit lebih negatif dan udara mengalir kedalam parupada
akhir inspirasi daya rekoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke kedudukan
ekspirasi sampai tercapai keseimbangan kembali antara daya rekoil jaringan paru dan
dinding dadatekanan didalam saluran udara menjadi sedikit positif dan udara
mengalir meninggalkan paruselama pernapasan tenangekspirasi merupakan proses
pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume
inratorakalnamun pada awal ekspirasi masih terdapat kontraksi ringan otot
inspirasikontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya rekoil paru dan memperlambat
ekspirasi
Sistem respirasi secara fisiologis meliputi pernafasan luar dan pernafasan dalam
a Pernafasan luar (eksternal) pertukaran O2 ndash CO2 antar sel-sel tubuh dengan
udara luar
b Pernafasan dalam (internal) respirasi sel didalam mitokondria intrasel
dimana metabolisme ini membutuhkan O2 dari kapiler jaringan dan menyuplai
metabolit CO2 ke kapiler
Proses pernafasan luar meliputi beberapa tahapan
1 Ventilasi pertukaran udara luar dengan alveol paru Terdiri dari inspirasi dan
ekspirasi
2 Difusi pertukaran O2 ndash CO2 antara udara alveol dengan kapiler paru
- Fase gas pertukaran gas antara udara luar dengan udara alveol Semakin berat
molekul gas semakin cepat proses difusinya (O2gt CO2)
- Fase membran pertukaran O2 ndash CO2 antara alveol dengan darah dalam kapiler
paru melewati membran kapiler Semakin tipis membran semakin cepat
difusinya
- Fase cairan pertukaran O2 ndash CO2 dalam sirkulasi darah dengan hemoglobin
dalam eritrosit Semakin mudah larut difusi semakin cepat (CO2gt O2 karena
daya larut CO2 243x gt O2)
3 Perfusi pengangkutan O2 dan CO2 oleh pembuluh darah paru ke kapiler jaringan
atau sebaliknya
4 Pertukaran O2 ndash CO2 antara darah di kapiler jaringan dengan sel-sel jaringan
Pengaturan pernafasan
Tiga pusat pengaturan pernapasan normal yaitu
1) Pusat Respirasi
Terletak pada formatio retikularis medula oblongata sebelah kaudalPusat respirasi
ini terdiri atas pusat inspirasi dan pusat ekspirasi
2) Pusat Apneustik
Terletak pada pons bagian bawahMempunyai pengaruh tonik terhadap pusat
inspirasiPusat apneustik ini dihambat oleh pusat pneumotaksis dan impuls aferen
vagus dari reseptor paru-paruBila pengaruh pneumotaksis dan vagus dihilangkan
maka terjadi apneustik
3) Pusat Pneumotaksis
Terletak pada pons bagian atasBersama-sama vagus menghambat pusat apneustik
secara periodikPada hiperpnea pusat pneumostaksis ini merangsang pusat respirasi
Aktivitas pernapasan diatur secara kimia dan non-kimia
penurunan PO2 peningkatan PCO2 atau konsentrasi ion H darah akan meningkatkan
aktivitas pusat respirasi Perubahan yang berlawanan mempunyai efek hambatan
terhadap aktivitas respirasi
Secara non-kimia pengaturan aktivitas pernapasan adalah melalui suhu tubuh dan aktivitas fisikPeningkatan suhu tubuh dapat meningkatkan aktivitas pernafasan
3 Memahami dan Menjelaskan Rhinitis Alergi31 Definisi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh alergi pada pasien yangatopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebutRhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin keluarnya cairan dari hidung rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh IgE (ARIA 2001)Klasifikasi
1 Lama berlangsung Intermitten kadang-kadang Gejala lt 4 hariminggu atau lt 4 minggu Persisten menetap Gejala gt 4 hariminggu dan atau gt 4 minggu
2 Port drsquoentree (cara masuknya alergen) Inhalan alergen yang masuk lewat inspirasi pernafasan Co tungau debu spora
fungi serbuk bunga dll Ingestan alergen yang masuk lewat saluran pencernaan Co ikan laut udang
telur dll Injektan alergen yang masuk tubuh lewat suntikan atau tusukan Co obat-obatan
(penisilin) dan gigitan serangga Kontaktan alergen yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan
mukosa Co kosmetik logam latex dll
3 Derajat penyakit Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur aktifitas harian olahraga
belajar bekerja dll yang mengganggu Sedangberat bila didapati 1 gt gangguan terhadap aktifitas yang disebut
diatas4 Respon
Fase Cepat langsung sejak terpapar alergen hingga 1 jam setelahnya Gejala berupa bersin-bersin hidung tersumbat dan rinore Disebabkan oleh pengikatan mediator inflamasi (terutama histamin) dengan reseptornya yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler perangsangan serabut vidianus (ujung NV) dan kontraksi otot polos
Fase Lambat 4-8 jam setelah fase cepat Gejala didominasi hidung tersumbat hiposmia dan post nasal drip Disebabkan pelepasan VCAM (vascular cell adhesion molecule) oleh sel endotel post-kapiler yang diaktivasi mediator fase cepat Sehingga sel leukosit (terutama eosinofil) berinfiltrasi dan memproduksi protein-protein eosinofilik yang menyebabkan hidung hiperreaktif dan hiperresponsif
32 Epidemiologi33 EtiologiEtiologi faktor predisposisi dan pencetusReaksi imunologis berupa ldquoHipersensitivitas tipe 1rdquo yang diperantarai oleh
IgEReaksi ini merupakan interaksi antara faktor genetik dengan faktor pencetusFaktor predisposisi genetik atau riwayat atopik keluarga sangat berperan dalam ekspresi rhinitis alergiFaktor pencetus Bermacam-macam diantaranya adalah suhu dingin debu polusi udara asap rokok aroma yang kuat atau merangsang obat-obatan tertentu gigitan serangga toxin mikroba dllBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atasbull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamurbull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udangbull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebahbull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)
34 Manifestasi Klinis- Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu Hal ini merupakan mekanisme fisiologik yaitu proses membersihkan sendiri (self cleaning process)
- Bersin dianggap patologik bila terjadinya lebih dari 5 kali setiap serangan sebagai
akibat dilepaskannya histamin Disebut juga sebagai bersin patologis (Soepardi Iskandar2004) - Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi)
- Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung mata telinga faring atau laring Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang ndash garis hitam melintang pada tengah Punggung hidung akibat sering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic salute) pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan Lubang hidung bengkak disertai dengan sekret mukoid atau cair
Tanda di mata termasuk edema kelopak mata kongesti konjungtiva lingkar hitam dibawah mata (allergic shiner) Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid Tanda laringeal termasuk suara serak dan edema pita suara
Gejala lain yang tidak khas dapat berupa batuk sakit kepala masalah penciuman mengi penekanan pada sinus dan nyeri wajah post nasal drip Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu mudah marah kehilangan nafsu makan dan sulit tidur (Harmadji 1993)
35 PatofisiologiRinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap
sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reaksi alergi terdiri dari proses sensitivitas dan 2 fase yaitu1Immediate Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan allergen sampai satu jam setelahnya dan2Late Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai24-48 jamKontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai APC akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan HLA II membentuk kompleks peptoda MHC II yang dipresentasikan pada sel T helper (Th0) APC akan melepas interleukin 1 yang mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi T helper 1 dan
T helper 2 Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3 IL 4 IL 5 IL 13 IL 4 dan IL 13 diikat reseptornya di permukaan limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Ig E Ig E di sirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat reseptor Ig E di permukaan sel mastosit atau basofil sehingga kedua sel ini aktif Bila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang sama kedua rantai Ig E mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi mastosit dan basofil dengan terlepasnya mediator kimia terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan prostaglandin leukostrin D4 leukotrin C4 bradikinin PAF dan berbagai sitokin Terjadilah reaksi alergi fase cepatHistamin merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga rinore
36 Diagnosa dan Diagnosis Bandinga Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
c Ventral choanae menghubungkan ke cavum nasi isthmus faucium menghubungkan dengan cavum oris dan aditus laryngis menghubungkan dengan larynx
d Dorsal fascia prevertebralis dan jaringan ikat longgar areolar dengan bagian cervical dari clumna vertebralis
e Lateral processus styloideus a carotis comunis dan interna vena jugularis interna nervus glossopharyngeal vagus dan hypoglossal dan trunkus simpatikus dan di atas dengan bagian-bagian kecil dari Pterygoidei interni
Berdasarkan letaknya pharynx dibagi menjadi 3 bagiana Nasopharynx (pars nasalis pharyngis)
Bagian pharynx yang berada dibelakang cavum nasi dan diatas palatum molle berfungsi sebagai tractus respiratorius sehingga dindingnya tidak kolaps Nasopharynx dihubungkan dengan cavum nasi oleh choanae Nasopharynx berhubungan dengan oropharynx lewat isthmus pharyngeus Pada dinding lateral nasopharynx terdapat ostium pharyngeum tubae auditiva (OPTA) Pada atap dan dinding posterior terdapat tonsila pharyngea yang dapat mengalami pembesaran dikenal sebagai adenoid yang membuat buntu tractus respiratorius Di samping OPTA terdapat di depan lekukan yang disebut fosa Rosenmuller
b Oropharynx (pars oralis pharyngis)Mulai dari palatum mole ke tulang hyoid Ini membuka ke bagian depan melalui isthmus faucium ke dalam mulut sementara di dinding lateral antara kedua lengkungan palatina terdapat tonsila palatina
c Laryngopharynx (pars laryngea pharyngis)Di depannya terdapat pintu masuk larnyx yang digerakkan oleh epiglotis Di bawah muara glotis bagian medial dan lateral terdapat ruangan yang disebut sinus piriformis yaitu di antara lipatan ariepiglotika dan cartilago thyroid Lebih ke bawah lagi terdapat otot-otot dari lamina cricoid dan di bawahnya terdapat muara esofagus(Gray Henry 1918 Boeis etal 1997)
Anatomi LarnyxDaerah dimulai dari aditus laryngis sampai batas bawah cartilagp cricoid Larynx merupakan bagian terbawah dari saluran nafas bagian atas menyerupai limas ldquocavum laryngisrdquo bagian atas adalah ldquoaditus
laryngisrdquo (pintu) lebih besar dari bagian bawah yaitu cartilago cricoid yang berbentuk lingkaran
Rangka dibentuk oleh1 Tulang yakni oshyoid (1 buah) yang
a dapat diraba di daerah batas atas leher dengan batas bawah dagub terbentuk dari jaringan tulang seperti besi telapak kudac berfungsi tempat perlekatan otot mulut dan cartilago thryroid
2 Tulang rawana Cartilago thyroid (1 buah)
Terletak di bagian depan dan dapat diraba tonjolan yang dikenal dengan ldquoprominenrsquos laryngisrdquo atau ldquojakunrdquo lebih jelas pada laki-laki
Melekat ke atas dengan os hyoid dan ke bawah dengan cartilago cricoid ke belakang dengan arytenoid
Jaringan ikat nya ldquomembrana thyrohyoidrdquo Mempunyai cornu superior dan inferior Perdarahan dari athyroidea superior dan inferior
b Cartilago arytenoid (2 buah) Terletak posterior dari lamina cartilago thyroid dan di atas dari
cartilago cricoid Mempunyai bentuk seperti burung penguin Bagian ujung (apex) terdapat tulang rawan kecil cartilago
cornuculuta dan cuneiforme (sepasang) Kedua arytenoid dihubungkan oleh marytenoideus tranversus
c Epiglotis (1 buah) Tulang rawan berbentuk sendok Melekat di antara kedua cartilago arytenoid Berfungsi membuka dan menutup aditus laryngis Berhubungan dengan cartilago arytenoid melalu maryepiglotica Pada waktu biasa epiglotis terbuka tetapi pada waktu menelan
epiglotis menutup aditus laryngis supaya makanan tidak masuk ke larynx
d Cartilago criocoid Batas bawah cartilago thyroid (daerah larynx) Berhubungan dengan thyroid debgan ligamentum cricothyroid
dan mcricothyroid medial lateral Batas bawah adalah cinci pertama trachea Berhubungan dengan cartilago arytenoid dengan otot
mcricoarytenoideus posterior dan lateralis
Anatomi Larynx
Di dalam cavum laryngis terdapata Plica vocalis pita suara asli
Bidang antara plica vocalis kiri dan kana disebut dengan ldquorima glotisrdquo sedangkan antara kedua plica ventricularis disebut ldquoplica ventriculirdquo
Pada rima glotis terdapat mvocalis mcricoarytenoideus posterior dan di sampingnya mthyroarytenoideus
Salah satu fungsi dari larynx membantu respirasi dengan mengatur besar kecilnya rima glotis Bila m Cricoarytenoideus berkontraksi menyebabkan prosesus cartilago arytenoid bergerak ke lateral
sehingga rima glotis terbuka yang disebut abduksi plica vocalis sedangakan sebaliknya bila mcricoarytenoideus posterior relaksasi terjadi adduksi plica vocalis dan rima glotis menutup udara tidak bisa masuk
b Plica ventricularis pita suara palsu
Otot-otot larnyxa Otot external larynx yang membantu pergerakan larynx adalah
Otot-otot suprahyoid rarr menarik larynx ke bawa (mdigastricus mgeniohyoideus dan mmylohyoideus)
Otot-otot infrahyoid rarr menarik larynx ke atas (msternohyodeus momohyoideus mthyrohyodeus)
b Otot internal larynx Mcrycoarytenoideus posterior dikenal debagai ldquosafety of muscle
larynxrdquo berfungsi untuk membuka kedua pita suara kalau ada gangguan pada fungsi otot tsb dapat menyebabkan orang bisa tercekik dan bisa mati karena rima glotis tertutup misal trauma pada nervus vagus yang mensyarafi otot-otot larynx
Mcrycoarytenoideus lateralis untuk menutup rima glotis Marytenoideus transversus dan arytenoideus obliq Mvocalis Maryepiglotica
Persarafan daerah larynx Berasal dari serabut-serabut nervus cranialis ke 10 (vnvagus) dengan cabang-cabang ke larynx sebagai nlaryngis superior dan nreccurent (nlaryngis inferior)
12 MikroskopisSistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis Fungsi ini disebut sebagai respirasi
Sistem pernapasan dimulai dari rongga hidungmulut hingga ke alveolus di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darahSistem pernapasan biasanya dibagi menjadi 2 daerah utamaa Bagian konduksi meliputi rongga hidung nasofaring laring trakea
bronkus bronkiolus dan bronkiolus terminalisb Bagian respirasi meliputi bronkiolus respiratorius duktus alveolaris
dan alveolussaluran pernapasan secara umum dibagi menjadi pars konduksi dan pars respirasi Sebagian besar bagian konduksi dilapisi epitel respirasi yaitu epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat dilihat ada 5 macam sel epitel respirasi yaitu sel silindris bersilia sel goblet mukosa sel sikat (brush cells) sel basal dan sel granul kecil Epitel respiratorik berupa epitel
bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet
Rongga hidungRongga hidung terdiri atas vestibulum dan fosa nasalis Pada vestibulum di sekitar nares terdapat kelenjar sebasea dan vibrisa (bulu hidung) Epitel di dalam vestibulum merupakan epitel respirasi sebelum memasuki fosa nasalis Pada fosa nasalis (cavum nasi) yang dibagi dua oleh septum nasi pada garis medial terdapat konka (superior media inferior) pada masing-masing dinding lateralnya Konka media dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi sedangkan konka superior ditutupi oleh epitel olfaktorius yang khusus untuk fungsi menghidumembaui Epitel olfaktorius tersebut terdiri atas sel penyokongsel sustentakuler sel olfaktorius (neuron bipolar dengan dendrit yang melebar di permukaan epitel olfaktorius dan bersilia berfungsi sebagai reseptor dan memiliki akson yang bersinaps dengan neuron olfaktorius otak) sel basal (berbentuk piramid) dan kelenjar Bowman pada lamina propria Kelenjar Bowman menghasilkan sekret yang membersihkan silia sel olfaktorius sehingga memudahkan akses neuron untuk membaui zat-zat Adanya vibrisa konka dan vaskularisasi yang khas pada rongga hidung membuat setiap udara yang masuk mengalami pembersihan pelembapan dan penghangatan sebelum masuk lebih jauh
epitel olfaktori khas pada konka superior
Sinus paranasalisTerdiri atas sinus frontalis sinus maksilaris sinus ethmoidales dan sinus sphenoid semuanya berhubungan langsung dengan rongga hidung Sinus-sinus tersebut dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet yang lebih sedikit serta lamina propria yang mengandung sedikit kelenjar kecil penghasil mukus yang menyatu dengan periosteum Aktivitas silia mendorong mukus ke rongga hidungFaringNasofaring dilapisi oleh epitel respirasi pada bagian yang berkontak dengan palatum mole sedangkan orofaring dilapisi epitel tipe skuamosagepengLaringLaring merupakan bagian yang menghubungkan faring dengan trakea Pada lamina propria laring terdapat tulang rawan hialin dan elastin yang berfungsi sebagai katup yang mencegah masuknya makanan dan sebagai alat penghasil suara pada fungsi fonasi Epiglotis merupakan juluran dari tepian laring meluas ke faring dan memiliki permukaan lingual dan laringeal Bagian lingual dan apikal epiglotis ditutupi oleh epitel gepeng berlapis
sedangkan permukaan laringeal ditutupi oleh epitel respirasi bertingkat bersilindris bersilia Di bawah epitel terdapat kelenjar campuran mukosa dan serosaDi bawah epiglotis mukosanya membentuk dua lipatan yang meluas ke dalam lumen laring pasangan lipatan atas membentuk pita suara palsu (plika vestibularis) yang terdiri dari epitel respirasi dan kelenjar serosa serta di lipatan bawah membentuk pita suara sejati yang terdiri dari epitel berlapis gepeng ligamentum vokalis (serat elastin) dan muskulus vokalis (otot rangka) Otot muskulus vokalis akan membantu terbentuknya suara dengan frekuensi yang berbeda-beda
epitel epiglotis pada pars lingual berupa epitel gepeng berlapis dan para pars laringeal berupa epitel respiratori
2 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme PernapasanA Mekanisme pernapasan berdasarkan antomi
Pada waktu inspirasi udara masuk melalui kedua nares anterior rarr vestibulum nasi
rarrcavum nasi lalu udara akan keluar dari cavum nasi menuju rarr nares posterior
(choanae) rarr masuk ke nasopharynxmasuk ke oropharynx (epiglottis membuka
aditus laryngis) rarr daerah larynx rarr trakeamasuk ke bronchus primer rarr bronchus
sekunder rarr bronchiolus segmentalis (tersier) rarr bronchiolus terminalis rarr melalui
bronchiolus respiratorius rarr masuk ke organ paru rarr ductus alveolaris rarr alveolipada
saat di alveoli terjadi pertukaran CO2 (yang dibawa Apulmonalis)lalu keluar paru
dan O2 masuk kedalam vena pulmonalislalu masuk ke atrium sinistra rarr ventrikel
sinistra rarr dipompakan melalui aorta ascendens rarr masuk sirkulasi sistemik rarr
oksigen (O2) di distribusikan keseluruh sel dan jaringan seluruh tubuh melalui
respirasi internalselanjutnya CO2 kembali ke jantung kanan melalui kapiler vena rarr
dipompakan ke paru dan dengan ekspirasi CO2 keluar bebas
B Mekanisme pernapasan berdasarkan fisiologinya
Inspirasi merupakan proses aktif akan terjadi kontraksi otot ndash otot inspirasi akan
meningkatkan volume intratorakaltekanan intrapleura di bagian basis paru akan turun
dari normal sekitar -25 mm Hg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal
inspirasi menjadi ndash 6 mm Hgjaringan paru semangkin tegang tekanan di dalam
saluran udara menjadi sedikit lebih negatif dan udara mengalir kedalam parupada
akhir inspirasi daya rekoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke kedudukan
ekspirasi sampai tercapai keseimbangan kembali antara daya rekoil jaringan paru dan
dinding dadatekanan didalam saluran udara menjadi sedikit positif dan udara
mengalir meninggalkan paruselama pernapasan tenangekspirasi merupakan proses
pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume
inratorakalnamun pada awal ekspirasi masih terdapat kontraksi ringan otot
inspirasikontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya rekoil paru dan memperlambat
ekspirasi
Sistem respirasi secara fisiologis meliputi pernafasan luar dan pernafasan dalam
a Pernafasan luar (eksternal) pertukaran O2 ndash CO2 antar sel-sel tubuh dengan
udara luar
b Pernafasan dalam (internal) respirasi sel didalam mitokondria intrasel
dimana metabolisme ini membutuhkan O2 dari kapiler jaringan dan menyuplai
metabolit CO2 ke kapiler
Proses pernafasan luar meliputi beberapa tahapan
1 Ventilasi pertukaran udara luar dengan alveol paru Terdiri dari inspirasi dan
ekspirasi
2 Difusi pertukaran O2 ndash CO2 antara udara alveol dengan kapiler paru
- Fase gas pertukaran gas antara udara luar dengan udara alveol Semakin berat
molekul gas semakin cepat proses difusinya (O2gt CO2)
- Fase membran pertukaran O2 ndash CO2 antara alveol dengan darah dalam kapiler
paru melewati membran kapiler Semakin tipis membran semakin cepat
difusinya
- Fase cairan pertukaran O2 ndash CO2 dalam sirkulasi darah dengan hemoglobin
dalam eritrosit Semakin mudah larut difusi semakin cepat (CO2gt O2 karena
daya larut CO2 243x gt O2)
3 Perfusi pengangkutan O2 dan CO2 oleh pembuluh darah paru ke kapiler jaringan
atau sebaliknya
4 Pertukaran O2 ndash CO2 antara darah di kapiler jaringan dengan sel-sel jaringan
Pengaturan pernafasan
Tiga pusat pengaturan pernapasan normal yaitu
1) Pusat Respirasi
Terletak pada formatio retikularis medula oblongata sebelah kaudalPusat respirasi
ini terdiri atas pusat inspirasi dan pusat ekspirasi
2) Pusat Apneustik
Terletak pada pons bagian bawahMempunyai pengaruh tonik terhadap pusat
inspirasiPusat apneustik ini dihambat oleh pusat pneumotaksis dan impuls aferen
vagus dari reseptor paru-paruBila pengaruh pneumotaksis dan vagus dihilangkan
maka terjadi apneustik
3) Pusat Pneumotaksis
Terletak pada pons bagian atasBersama-sama vagus menghambat pusat apneustik
secara periodikPada hiperpnea pusat pneumostaksis ini merangsang pusat respirasi
Aktivitas pernapasan diatur secara kimia dan non-kimia
penurunan PO2 peningkatan PCO2 atau konsentrasi ion H darah akan meningkatkan
aktivitas pusat respirasi Perubahan yang berlawanan mempunyai efek hambatan
terhadap aktivitas respirasi
Secara non-kimia pengaturan aktivitas pernapasan adalah melalui suhu tubuh dan aktivitas fisikPeningkatan suhu tubuh dapat meningkatkan aktivitas pernafasan
3 Memahami dan Menjelaskan Rhinitis Alergi31 Definisi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh alergi pada pasien yangatopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebutRhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin keluarnya cairan dari hidung rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh IgE (ARIA 2001)Klasifikasi
1 Lama berlangsung Intermitten kadang-kadang Gejala lt 4 hariminggu atau lt 4 minggu Persisten menetap Gejala gt 4 hariminggu dan atau gt 4 minggu
2 Port drsquoentree (cara masuknya alergen) Inhalan alergen yang masuk lewat inspirasi pernafasan Co tungau debu spora
fungi serbuk bunga dll Ingestan alergen yang masuk lewat saluran pencernaan Co ikan laut udang
telur dll Injektan alergen yang masuk tubuh lewat suntikan atau tusukan Co obat-obatan
(penisilin) dan gigitan serangga Kontaktan alergen yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan
mukosa Co kosmetik logam latex dll
3 Derajat penyakit Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur aktifitas harian olahraga
belajar bekerja dll yang mengganggu Sedangberat bila didapati 1 gt gangguan terhadap aktifitas yang disebut
diatas4 Respon
Fase Cepat langsung sejak terpapar alergen hingga 1 jam setelahnya Gejala berupa bersin-bersin hidung tersumbat dan rinore Disebabkan oleh pengikatan mediator inflamasi (terutama histamin) dengan reseptornya yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler perangsangan serabut vidianus (ujung NV) dan kontraksi otot polos
Fase Lambat 4-8 jam setelah fase cepat Gejala didominasi hidung tersumbat hiposmia dan post nasal drip Disebabkan pelepasan VCAM (vascular cell adhesion molecule) oleh sel endotel post-kapiler yang diaktivasi mediator fase cepat Sehingga sel leukosit (terutama eosinofil) berinfiltrasi dan memproduksi protein-protein eosinofilik yang menyebabkan hidung hiperreaktif dan hiperresponsif
32 Epidemiologi33 EtiologiEtiologi faktor predisposisi dan pencetusReaksi imunologis berupa ldquoHipersensitivitas tipe 1rdquo yang diperantarai oleh
IgEReaksi ini merupakan interaksi antara faktor genetik dengan faktor pencetusFaktor predisposisi genetik atau riwayat atopik keluarga sangat berperan dalam ekspresi rhinitis alergiFaktor pencetus Bermacam-macam diantaranya adalah suhu dingin debu polusi udara asap rokok aroma yang kuat atau merangsang obat-obatan tertentu gigitan serangga toxin mikroba dllBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atasbull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamurbull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udangbull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebahbull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)
34 Manifestasi Klinis- Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu Hal ini merupakan mekanisme fisiologik yaitu proses membersihkan sendiri (self cleaning process)
- Bersin dianggap patologik bila terjadinya lebih dari 5 kali setiap serangan sebagai
akibat dilepaskannya histamin Disebut juga sebagai bersin patologis (Soepardi Iskandar2004) - Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi)
- Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung mata telinga faring atau laring Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang ndash garis hitam melintang pada tengah Punggung hidung akibat sering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic salute) pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan Lubang hidung bengkak disertai dengan sekret mukoid atau cair
Tanda di mata termasuk edema kelopak mata kongesti konjungtiva lingkar hitam dibawah mata (allergic shiner) Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid Tanda laringeal termasuk suara serak dan edema pita suara
Gejala lain yang tidak khas dapat berupa batuk sakit kepala masalah penciuman mengi penekanan pada sinus dan nyeri wajah post nasal drip Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu mudah marah kehilangan nafsu makan dan sulit tidur (Harmadji 1993)
35 PatofisiologiRinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap
sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reaksi alergi terdiri dari proses sensitivitas dan 2 fase yaitu1Immediate Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan allergen sampai satu jam setelahnya dan2Late Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai24-48 jamKontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai APC akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan HLA II membentuk kompleks peptoda MHC II yang dipresentasikan pada sel T helper (Th0) APC akan melepas interleukin 1 yang mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi T helper 1 dan
T helper 2 Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3 IL 4 IL 5 IL 13 IL 4 dan IL 13 diikat reseptornya di permukaan limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Ig E Ig E di sirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat reseptor Ig E di permukaan sel mastosit atau basofil sehingga kedua sel ini aktif Bila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang sama kedua rantai Ig E mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi mastosit dan basofil dengan terlepasnya mediator kimia terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan prostaglandin leukostrin D4 leukotrin C4 bradikinin PAF dan berbagai sitokin Terjadilah reaksi alergi fase cepatHistamin merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga rinore
36 Diagnosa dan Diagnosis Bandinga Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
laryngisrdquo (pintu) lebih besar dari bagian bawah yaitu cartilago cricoid yang berbentuk lingkaran
Rangka dibentuk oleh1 Tulang yakni oshyoid (1 buah) yang
a dapat diraba di daerah batas atas leher dengan batas bawah dagub terbentuk dari jaringan tulang seperti besi telapak kudac berfungsi tempat perlekatan otot mulut dan cartilago thryroid
2 Tulang rawana Cartilago thyroid (1 buah)
Terletak di bagian depan dan dapat diraba tonjolan yang dikenal dengan ldquoprominenrsquos laryngisrdquo atau ldquojakunrdquo lebih jelas pada laki-laki
Melekat ke atas dengan os hyoid dan ke bawah dengan cartilago cricoid ke belakang dengan arytenoid
Jaringan ikat nya ldquomembrana thyrohyoidrdquo Mempunyai cornu superior dan inferior Perdarahan dari athyroidea superior dan inferior
b Cartilago arytenoid (2 buah) Terletak posterior dari lamina cartilago thyroid dan di atas dari
cartilago cricoid Mempunyai bentuk seperti burung penguin Bagian ujung (apex) terdapat tulang rawan kecil cartilago
cornuculuta dan cuneiforme (sepasang) Kedua arytenoid dihubungkan oleh marytenoideus tranversus
c Epiglotis (1 buah) Tulang rawan berbentuk sendok Melekat di antara kedua cartilago arytenoid Berfungsi membuka dan menutup aditus laryngis Berhubungan dengan cartilago arytenoid melalu maryepiglotica Pada waktu biasa epiglotis terbuka tetapi pada waktu menelan
epiglotis menutup aditus laryngis supaya makanan tidak masuk ke larynx
d Cartilago criocoid Batas bawah cartilago thyroid (daerah larynx) Berhubungan dengan thyroid debgan ligamentum cricothyroid
dan mcricothyroid medial lateral Batas bawah adalah cinci pertama trachea Berhubungan dengan cartilago arytenoid dengan otot
mcricoarytenoideus posterior dan lateralis
Anatomi Larynx
Di dalam cavum laryngis terdapata Plica vocalis pita suara asli
Bidang antara plica vocalis kiri dan kana disebut dengan ldquorima glotisrdquo sedangkan antara kedua plica ventricularis disebut ldquoplica ventriculirdquo
Pada rima glotis terdapat mvocalis mcricoarytenoideus posterior dan di sampingnya mthyroarytenoideus
Salah satu fungsi dari larynx membantu respirasi dengan mengatur besar kecilnya rima glotis Bila m Cricoarytenoideus berkontraksi menyebabkan prosesus cartilago arytenoid bergerak ke lateral
sehingga rima glotis terbuka yang disebut abduksi plica vocalis sedangakan sebaliknya bila mcricoarytenoideus posterior relaksasi terjadi adduksi plica vocalis dan rima glotis menutup udara tidak bisa masuk
b Plica ventricularis pita suara palsu
Otot-otot larnyxa Otot external larynx yang membantu pergerakan larynx adalah
Otot-otot suprahyoid rarr menarik larynx ke bawa (mdigastricus mgeniohyoideus dan mmylohyoideus)
Otot-otot infrahyoid rarr menarik larynx ke atas (msternohyodeus momohyoideus mthyrohyodeus)
b Otot internal larynx Mcrycoarytenoideus posterior dikenal debagai ldquosafety of muscle
larynxrdquo berfungsi untuk membuka kedua pita suara kalau ada gangguan pada fungsi otot tsb dapat menyebabkan orang bisa tercekik dan bisa mati karena rima glotis tertutup misal trauma pada nervus vagus yang mensyarafi otot-otot larynx
Mcrycoarytenoideus lateralis untuk menutup rima glotis Marytenoideus transversus dan arytenoideus obliq Mvocalis Maryepiglotica
Persarafan daerah larynx Berasal dari serabut-serabut nervus cranialis ke 10 (vnvagus) dengan cabang-cabang ke larynx sebagai nlaryngis superior dan nreccurent (nlaryngis inferior)
12 MikroskopisSistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis Fungsi ini disebut sebagai respirasi
Sistem pernapasan dimulai dari rongga hidungmulut hingga ke alveolus di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darahSistem pernapasan biasanya dibagi menjadi 2 daerah utamaa Bagian konduksi meliputi rongga hidung nasofaring laring trakea
bronkus bronkiolus dan bronkiolus terminalisb Bagian respirasi meliputi bronkiolus respiratorius duktus alveolaris
dan alveolussaluran pernapasan secara umum dibagi menjadi pars konduksi dan pars respirasi Sebagian besar bagian konduksi dilapisi epitel respirasi yaitu epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat dilihat ada 5 macam sel epitel respirasi yaitu sel silindris bersilia sel goblet mukosa sel sikat (brush cells) sel basal dan sel granul kecil Epitel respiratorik berupa epitel
bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet
Rongga hidungRongga hidung terdiri atas vestibulum dan fosa nasalis Pada vestibulum di sekitar nares terdapat kelenjar sebasea dan vibrisa (bulu hidung) Epitel di dalam vestibulum merupakan epitel respirasi sebelum memasuki fosa nasalis Pada fosa nasalis (cavum nasi) yang dibagi dua oleh septum nasi pada garis medial terdapat konka (superior media inferior) pada masing-masing dinding lateralnya Konka media dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi sedangkan konka superior ditutupi oleh epitel olfaktorius yang khusus untuk fungsi menghidumembaui Epitel olfaktorius tersebut terdiri atas sel penyokongsel sustentakuler sel olfaktorius (neuron bipolar dengan dendrit yang melebar di permukaan epitel olfaktorius dan bersilia berfungsi sebagai reseptor dan memiliki akson yang bersinaps dengan neuron olfaktorius otak) sel basal (berbentuk piramid) dan kelenjar Bowman pada lamina propria Kelenjar Bowman menghasilkan sekret yang membersihkan silia sel olfaktorius sehingga memudahkan akses neuron untuk membaui zat-zat Adanya vibrisa konka dan vaskularisasi yang khas pada rongga hidung membuat setiap udara yang masuk mengalami pembersihan pelembapan dan penghangatan sebelum masuk lebih jauh
epitel olfaktori khas pada konka superior
Sinus paranasalisTerdiri atas sinus frontalis sinus maksilaris sinus ethmoidales dan sinus sphenoid semuanya berhubungan langsung dengan rongga hidung Sinus-sinus tersebut dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet yang lebih sedikit serta lamina propria yang mengandung sedikit kelenjar kecil penghasil mukus yang menyatu dengan periosteum Aktivitas silia mendorong mukus ke rongga hidungFaringNasofaring dilapisi oleh epitel respirasi pada bagian yang berkontak dengan palatum mole sedangkan orofaring dilapisi epitel tipe skuamosagepengLaringLaring merupakan bagian yang menghubungkan faring dengan trakea Pada lamina propria laring terdapat tulang rawan hialin dan elastin yang berfungsi sebagai katup yang mencegah masuknya makanan dan sebagai alat penghasil suara pada fungsi fonasi Epiglotis merupakan juluran dari tepian laring meluas ke faring dan memiliki permukaan lingual dan laringeal Bagian lingual dan apikal epiglotis ditutupi oleh epitel gepeng berlapis
sedangkan permukaan laringeal ditutupi oleh epitel respirasi bertingkat bersilindris bersilia Di bawah epitel terdapat kelenjar campuran mukosa dan serosaDi bawah epiglotis mukosanya membentuk dua lipatan yang meluas ke dalam lumen laring pasangan lipatan atas membentuk pita suara palsu (plika vestibularis) yang terdiri dari epitel respirasi dan kelenjar serosa serta di lipatan bawah membentuk pita suara sejati yang terdiri dari epitel berlapis gepeng ligamentum vokalis (serat elastin) dan muskulus vokalis (otot rangka) Otot muskulus vokalis akan membantu terbentuknya suara dengan frekuensi yang berbeda-beda
epitel epiglotis pada pars lingual berupa epitel gepeng berlapis dan para pars laringeal berupa epitel respiratori
2 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme PernapasanA Mekanisme pernapasan berdasarkan antomi
Pada waktu inspirasi udara masuk melalui kedua nares anterior rarr vestibulum nasi
rarrcavum nasi lalu udara akan keluar dari cavum nasi menuju rarr nares posterior
(choanae) rarr masuk ke nasopharynxmasuk ke oropharynx (epiglottis membuka
aditus laryngis) rarr daerah larynx rarr trakeamasuk ke bronchus primer rarr bronchus
sekunder rarr bronchiolus segmentalis (tersier) rarr bronchiolus terminalis rarr melalui
bronchiolus respiratorius rarr masuk ke organ paru rarr ductus alveolaris rarr alveolipada
saat di alveoli terjadi pertukaran CO2 (yang dibawa Apulmonalis)lalu keluar paru
dan O2 masuk kedalam vena pulmonalislalu masuk ke atrium sinistra rarr ventrikel
sinistra rarr dipompakan melalui aorta ascendens rarr masuk sirkulasi sistemik rarr
oksigen (O2) di distribusikan keseluruh sel dan jaringan seluruh tubuh melalui
respirasi internalselanjutnya CO2 kembali ke jantung kanan melalui kapiler vena rarr
dipompakan ke paru dan dengan ekspirasi CO2 keluar bebas
B Mekanisme pernapasan berdasarkan fisiologinya
Inspirasi merupakan proses aktif akan terjadi kontraksi otot ndash otot inspirasi akan
meningkatkan volume intratorakaltekanan intrapleura di bagian basis paru akan turun
dari normal sekitar -25 mm Hg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal
inspirasi menjadi ndash 6 mm Hgjaringan paru semangkin tegang tekanan di dalam
saluran udara menjadi sedikit lebih negatif dan udara mengalir kedalam parupada
akhir inspirasi daya rekoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke kedudukan
ekspirasi sampai tercapai keseimbangan kembali antara daya rekoil jaringan paru dan
dinding dadatekanan didalam saluran udara menjadi sedikit positif dan udara
mengalir meninggalkan paruselama pernapasan tenangekspirasi merupakan proses
pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume
inratorakalnamun pada awal ekspirasi masih terdapat kontraksi ringan otot
inspirasikontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya rekoil paru dan memperlambat
ekspirasi
Sistem respirasi secara fisiologis meliputi pernafasan luar dan pernafasan dalam
a Pernafasan luar (eksternal) pertukaran O2 ndash CO2 antar sel-sel tubuh dengan
udara luar
b Pernafasan dalam (internal) respirasi sel didalam mitokondria intrasel
dimana metabolisme ini membutuhkan O2 dari kapiler jaringan dan menyuplai
metabolit CO2 ke kapiler
Proses pernafasan luar meliputi beberapa tahapan
1 Ventilasi pertukaran udara luar dengan alveol paru Terdiri dari inspirasi dan
ekspirasi
2 Difusi pertukaran O2 ndash CO2 antara udara alveol dengan kapiler paru
- Fase gas pertukaran gas antara udara luar dengan udara alveol Semakin berat
molekul gas semakin cepat proses difusinya (O2gt CO2)
- Fase membran pertukaran O2 ndash CO2 antara alveol dengan darah dalam kapiler
paru melewati membran kapiler Semakin tipis membran semakin cepat
difusinya
- Fase cairan pertukaran O2 ndash CO2 dalam sirkulasi darah dengan hemoglobin
dalam eritrosit Semakin mudah larut difusi semakin cepat (CO2gt O2 karena
daya larut CO2 243x gt O2)
3 Perfusi pengangkutan O2 dan CO2 oleh pembuluh darah paru ke kapiler jaringan
atau sebaliknya
4 Pertukaran O2 ndash CO2 antara darah di kapiler jaringan dengan sel-sel jaringan
Pengaturan pernafasan
Tiga pusat pengaturan pernapasan normal yaitu
1) Pusat Respirasi
Terletak pada formatio retikularis medula oblongata sebelah kaudalPusat respirasi
ini terdiri atas pusat inspirasi dan pusat ekspirasi
2) Pusat Apneustik
Terletak pada pons bagian bawahMempunyai pengaruh tonik terhadap pusat
inspirasiPusat apneustik ini dihambat oleh pusat pneumotaksis dan impuls aferen
vagus dari reseptor paru-paruBila pengaruh pneumotaksis dan vagus dihilangkan
maka terjadi apneustik
3) Pusat Pneumotaksis
Terletak pada pons bagian atasBersama-sama vagus menghambat pusat apneustik
secara periodikPada hiperpnea pusat pneumostaksis ini merangsang pusat respirasi
Aktivitas pernapasan diatur secara kimia dan non-kimia
penurunan PO2 peningkatan PCO2 atau konsentrasi ion H darah akan meningkatkan
aktivitas pusat respirasi Perubahan yang berlawanan mempunyai efek hambatan
terhadap aktivitas respirasi
Secara non-kimia pengaturan aktivitas pernapasan adalah melalui suhu tubuh dan aktivitas fisikPeningkatan suhu tubuh dapat meningkatkan aktivitas pernafasan
3 Memahami dan Menjelaskan Rhinitis Alergi31 Definisi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh alergi pada pasien yangatopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebutRhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin keluarnya cairan dari hidung rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh IgE (ARIA 2001)Klasifikasi
1 Lama berlangsung Intermitten kadang-kadang Gejala lt 4 hariminggu atau lt 4 minggu Persisten menetap Gejala gt 4 hariminggu dan atau gt 4 minggu
2 Port drsquoentree (cara masuknya alergen) Inhalan alergen yang masuk lewat inspirasi pernafasan Co tungau debu spora
fungi serbuk bunga dll Ingestan alergen yang masuk lewat saluran pencernaan Co ikan laut udang
telur dll Injektan alergen yang masuk tubuh lewat suntikan atau tusukan Co obat-obatan
(penisilin) dan gigitan serangga Kontaktan alergen yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan
mukosa Co kosmetik logam latex dll
3 Derajat penyakit Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur aktifitas harian olahraga
belajar bekerja dll yang mengganggu Sedangberat bila didapati 1 gt gangguan terhadap aktifitas yang disebut
diatas4 Respon
Fase Cepat langsung sejak terpapar alergen hingga 1 jam setelahnya Gejala berupa bersin-bersin hidung tersumbat dan rinore Disebabkan oleh pengikatan mediator inflamasi (terutama histamin) dengan reseptornya yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler perangsangan serabut vidianus (ujung NV) dan kontraksi otot polos
Fase Lambat 4-8 jam setelah fase cepat Gejala didominasi hidung tersumbat hiposmia dan post nasal drip Disebabkan pelepasan VCAM (vascular cell adhesion molecule) oleh sel endotel post-kapiler yang diaktivasi mediator fase cepat Sehingga sel leukosit (terutama eosinofil) berinfiltrasi dan memproduksi protein-protein eosinofilik yang menyebabkan hidung hiperreaktif dan hiperresponsif
32 Epidemiologi33 EtiologiEtiologi faktor predisposisi dan pencetusReaksi imunologis berupa ldquoHipersensitivitas tipe 1rdquo yang diperantarai oleh
IgEReaksi ini merupakan interaksi antara faktor genetik dengan faktor pencetusFaktor predisposisi genetik atau riwayat atopik keluarga sangat berperan dalam ekspresi rhinitis alergiFaktor pencetus Bermacam-macam diantaranya adalah suhu dingin debu polusi udara asap rokok aroma yang kuat atau merangsang obat-obatan tertentu gigitan serangga toxin mikroba dllBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atasbull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamurbull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udangbull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebahbull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)
34 Manifestasi Klinis- Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu Hal ini merupakan mekanisme fisiologik yaitu proses membersihkan sendiri (self cleaning process)
- Bersin dianggap patologik bila terjadinya lebih dari 5 kali setiap serangan sebagai
akibat dilepaskannya histamin Disebut juga sebagai bersin patologis (Soepardi Iskandar2004) - Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi)
- Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung mata telinga faring atau laring Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang ndash garis hitam melintang pada tengah Punggung hidung akibat sering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic salute) pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan Lubang hidung bengkak disertai dengan sekret mukoid atau cair
Tanda di mata termasuk edema kelopak mata kongesti konjungtiva lingkar hitam dibawah mata (allergic shiner) Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid Tanda laringeal termasuk suara serak dan edema pita suara
Gejala lain yang tidak khas dapat berupa batuk sakit kepala masalah penciuman mengi penekanan pada sinus dan nyeri wajah post nasal drip Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu mudah marah kehilangan nafsu makan dan sulit tidur (Harmadji 1993)
35 PatofisiologiRinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap
sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reaksi alergi terdiri dari proses sensitivitas dan 2 fase yaitu1Immediate Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan allergen sampai satu jam setelahnya dan2Late Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai24-48 jamKontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai APC akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan HLA II membentuk kompleks peptoda MHC II yang dipresentasikan pada sel T helper (Th0) APC akan melepas interleukin 1 yang mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi T helper 1 dan
T helper 2 Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3 IL 4 IL 5 IL 13 IL 4 dan IL 13 diikat reseptornya di permukaan limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Ig E Ig E di sirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat reseptor Ig E di permukaan sel mastosit atau basofil sehingga kedua sel ini aktif Bila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang sama kedua rantai Ig E mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi mastosit dan basofil dengan terlepasnya mediator kimia terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan prostaglandin leukostrin D4 leukotrin C4 bradikinin PAF dan berbagai sitokin Terjadilah reaksi alergi fase cepatHistamin merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga rinore
36 Diagnosa dan Diagnosis Bandinga Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
d Cartilago criocoid Batas bawah cartilago thyroid (daerah larynx) Berhubungan dengan thyroid debgan ligamentum cricothyroid
dan mcricothyroid medial lateral Batas bawah adalah cinci pertama trachea Berhubungan dengan cartilago arytenoid dengan otot
mcricoarytenoideus posterior dan lateralis
Anatomi Larynx
Di dalam cavum laryngis terdapata Plica vocalis pita suara asli
Bidang antara plica vocalis kiri dan kana disebut dengan ldquorima glotisrdquo sedangkan antara kedua plica ventricularis disebut ldquoplica ventriculirdquo
Pada rima glotis terdapat mvocalis mcricoarytenoideus posterior dan di sampingnya mthyroarytenoideus
Salah satu fungsi dari larynx membantu respirasi dengan mengatur besar kecilnya rima glotis Bila m Cricoarytenoideus berkontraksi menyebabkan prosesus cartilago arytenoid bergerak ke lateral
sehingga rima glotis terbuka yang disebut abduksi plica vocalis sedangakan sebaliknya bila mcricoarytenoideus posterior relaksasi terjadi adduksi plica vocalis dan rima glotis menutup udara tidak bisa masuk
b Plica ventricularis pita suara palsu
Otot-otot larnyxa Otot external larynx yang membantu pergerakan larynx adalah
Otot-otot suprahyoid rarr menarik larynx ke bawa (mdigastricus mgeniohyoideus dan mmylohyoideus)
Otot-otot infrahyoid rarr menarik larynx ke atas (msternohyodeus momohyoideus mthyrohyodeus)
b Otot internal larynx Mcrycoarytenoideus posterior dikenal debagai ldquosafety of muscle
larynxrdquo berfungsi untuk membuka kedua pita suara kalau ada gangguan pada fungsi otot tsb dapat menyebabkan orang bisa tercekik dan bisa mati karena rima glotis tertutup misal trauma pada nervus vagus yang mensyarafi otot-otot larynx
Mcrycoarytenoideus lateralis untuk menutup rima glotis Marytenoideus transversus dan arytenoideus obliq Mvocalis Maryepiglotica
Persarafan daerah larynx Berasal dari serabut-serabut nervus cranialis ke 10 (vnvagus) dengan cabang-cabang ke larynx sebagai nlaryngis superior dan nreccurent (nlaryngis inferior)
12 MikroskopisSistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis Fungsi ini disebut sebagai respirasi
Sistem pernapasan dimulai dari rongga hidungmulut hingga ke alveolus di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darahSistem pernapasan biasanya dibagi menjadi 2 daerah utamaa Bagian konduksi meliputi rongga hidung nasofaring laring trakea
bronkus bronkiolus dan bronkiolus terminalisb Bagian respirasi meliputi bronkiolus respiratorius duktus alveolaris
dan alveolussaluran pernapasan secara umum dibagi menjadi pars konduksi dan pars respirasi Sebagian besar bagian konduksi dilapisi epitel respirasi yaitu epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat dilihat ada 5 macam sel epitel respirasi yaitu sel silindris bersilia sel goblet mukosa sel sikat (brush cells) sel basal dan sel granul kecil Epitel respiratorik berupa epitel
bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet
Rongga hidungRongga hidung terdiri atas vestibulum dan fosa nasalis Pada vestibulum di sekitar nares terdapat kelenjar sebasea dan vibrisa (bulu hidung) Epitel di dalam vestibulum merupakan epitel respirasi sebelum memasuki fosa nasalis Pada fosa nasalis (cavum nasi) yang dibagi dua oleh septum nasi pada garis medial terdapat konka (superior media inferior) pada masing-masing dinding lateralnya Konka media dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi sedangkan konka superior ditutupi oleh epitel olfaktorius yang khusus untuk fungsi menghidumembaui Epitel olfaktorius tersebut terdiri atas sel penyokongsel sustentakuler sel olfaktorius (neuron bipolar dengan dendrit yang melebar di permukaan epitel olfaktorius dan bersilia berfungsi sebagai reseptor dan memiliki akson yang bersinaps dengan neuron olfaktorius otak) sel basal (berbentuk piramid) dan kelenjar Bowman pada lamina propria Kelenjar Bowman menghasilkan sekret yang membersihkan silia sel olfaktorius sehingga memudahkan akses neuron untuk membaui zat-zat Adanya vibrisa konka dan vaskularisasi yang khas pada rongga hidung membuat setiap udara yang masuk mengalami pembersihan pelembapan dan penghangatan sebelum masuk lebih jauh
epitel olfaktori khas pada konka superior
Sinus paranasalisTerdiri atas sinus frontalis sinus maksilaris sinus ethmoidales dan sinus sphenoid semuanya berhubungan langsung dengan rongga hidung Sinus-sinus tersebut dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet yang lebih sedikit serta lamina propria yang mengandung sedikit kelenjar kecil penghasil mukus yang menyatu dengan periosteum Aktivitas silia mendorong mukus ke rongga hidungFaringNasofaring dilapisi oleh epitel respirasi pada bagian yang berkontak dengan palatum mole sedangkan orofaring dilapisi epitel tipe skuamosagepengLaringLaring merupakan bagian yang menghubungkan faring dengan trakea Pada lamina propria laring terdapat tulang rawan hialin dan elastin yang berfungsi sebagai katup yang mencegah masuknya makanan dan sebagai alat penghasil suara pada fungsi fonasi Epiglotis merupakan juluran dari tepian laring meluas ke faring dan memiliki permukaan lingual dan laringeal Bagian lingual dan apikal epiglotis ditutupi oleh epitel gepeng berlapis
sedangkan permukaan laringeal ditutupi oleh epitel respirasi bertingkat bersilindris bersilia Di bawah epitel terdapat kelenjar campuran mukosa dan serosaDi bawah epiglotis mukosanya membentuk dua lipatan yang meluas ke dalam lumen laring pasangan lipatan atas membentuk pita suara palsu (plika vestibularis) yang terdiri dari epitel respirasi dan kelenjar serosa serta di lipatan bawah membentuk pita suara sejati yang terdiri dari epitel berlapis gepeng ligamentum vokalis (serat elastin) dan muskulus vokalis (otot rangka) Otot muskulus vokalis akan membantu terbentuknya suara dengan frekuensi yang berbeda-beda
epitel epiglotis pada pars lingual berupa epitel gepeng berlapis dan para pars laringeal berupa epitel respiratori
2 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme PernapasanA Mekanisme pernapasan berdasarkan antomi
Pada waktu inspirasi udara masuk melalui kedua nares anterior rarr vestibulum nasi
rarrcavum nasi lalu udara akan keluar dari cavum nasi menuju rarr nares posterior
(choanae) rarr masuk ke nasopharynxmasuk ke oropharynx (epiglottis membuka
aditus laryngis) rarr daerah larynx rarr trakeamasuk ke bronchus primer rarr bronchus
sekunder rarr bronchiolus segmentalis (tersier) rarr bronchiolus terminalis rarr melalui
bronchiolus respiratorius rarr masuk ke organ paru rarr ductus alveolaris rarr alveolipada
saat di alveoli terjadi pertukaran CO2 (yang dibawa Apulmonalis)lalu keluar paru
dan O2 masuk kedalam vena pulmonalislalu masuk ke atrium sinistra rarr ventrikel
sinistra rarr dipompakan melalui aorta ascendens rarr masuk sirkulasi sistemik rarr
oksigen (O2) di distribusikan keseluruh sel dan jaringan seluruh tubuh melalui
respirasi internalselanjutnya CO2 kembali ke jantung kanan melalui kapiler vena rarr
dipompakan ke paru dan dengan ekspirasi CO2 keluar bebas
B Mekanisme pernapasan berdasarkan fisiologinya
Inspirasi merupakan proses aktif akan terjadi kontraksi otot ndash otot inspirasi akan
meningkatkan volume intratorakaltekanan intrapleura di bagian basis paru akan turun
dari normal sekitar -25 mm Hg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal
inspirasi menjadi ndash 6 mm Hgjaringan paru semangkin tegang tekanan di dalam
saluran udara menjadi sedikit lebih negatif dan udara mengalir kedalam parupada
akhir inspirasi daya rekoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke kedudukan
ekspirasi sampai tercapai keseimbangan kembali antara daya rekoil jaringan paru dan
dinding dadatekanan didalam saluran udara menjadi sedikit positif dan udara
mengalir meninggalkan paruselama pernapasan tenangekspirasi merupakan proses
pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume
inratorakalnamun pada awal ekspirasi masih terdapat kontraksi ringan otot
inspirasikontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya rekoil paru dan memperlambat
ekspirasi
Sistem respirasi secara fisiologis meliputi pernafasan luar dan pernafasan dalam
a Pernafasan luar (eksternal) pertukaran O2 ndash CO2 antar sel-sel tubuh dengan
udara luar
b Pernafasan dalam (internal) respirasi sel didalam mitokondria intrasel
dimana metabolisme ini membutuhkan O2 dari kapiler jaringan dan menyuplai
metabolit CO2 ke kapiler
Proses pernafasan luar meliputi beberapa tahapan
1 Ventilasi pertukaran udara luar dengan alveol paru Terdiri dari inspirasi dan
ekspirasi
2 Difusi pertukaran O2 ndash CO2 antara udara alveol dengan kapiler paru
- Fase gas pertukaran gas antara udara luar dengan udara alveol Semakin berat
molekul gas semakin cepat proses difusinya (O2gt CO2)
- Fase membran pertukaran O2 ndash CO2 antara alveol dengan darah dalam kapiler
paru melewati membran kapiler Semakin tipis membran semakin cepat
difusinya
- Fase cairan pertukaran O2 ndash CO2 dalam sirkulasi darah dengan hemoglobin
dalam eritrosit Semakin mudah larut difusi semakin cepat (CO2gt O2 karena
daya larut CO2 243x gt O2)
3 Perfusi pengangkutan O2 dan CO2 oleh pembuluh darah paru ke kapiler jaringan
atau sebaliknya
4 Pertukaran O2 ndash CO2 antara darah di kapiler jaringan dengan sel-sel jaringan
Pengaturan pernafasan
Tiga pusat pengaturan pernapasan normal yaitu
1) Pusat Respirasi
Terletak pada formatio retikularis medula oblongata sebelah kaudalPusat respirasi
ini terdiri atas pusat inspirasi dan pusat ekspirasi
2) Pusat Apneustik
Terletak pada pons bagian bawahMempunyai pengaruh tonik terhadap pusat
inspirasiPusat apneustik ini dihambat oleh pusat pneumotaksis dan impuls aferen
vagus dari reseptor paru-paruBila pengaruh pneumotaksis dan vagus dihilangkan
maka terjadi apneustik
3) Pusat Pneumotaksis
Terletak pada pons bagian atasBersama-sama vagus menghambat pusat apneustik
secara periodikPada hiperpnea pusat pneumostaksis ini merangsang pusat respirasi
Aktivitas pernapasan diatur secara kimia dan non-kimia
penurunan PO2 peningkatan PCO2 atau konsentrasi ion H darah akan meningkatkan
aktivitas pusat respirasi Perubahan yang berlawanan mempunyai efek hambatan
terhadap aktivitas respirasi
Secara non-kimia pengaturan aktivitas pernapasan adalah melalui suhu tubuh dan aktivitas fisikPeningkatan suhu tubuh dapat meningkatkan aktivitas pernafasan
3 Memahami dan Menjelaskan Rhinitis Alergi31 Definisi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh alergi pada pasien yangatopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebutRhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin keluarnya cairan dari hidung rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh IgE (ARIA 2001)Klasifikasi
1 Lama berlangsung Intermitten kadang-kadang Gejala lt 4 hariminggu atau lt 4 minggu Persisten menetap Gejala gt 4 hariminggu dan atau gt 4 minggu
2 Port drsquoentree (cara masuknya alergen) Inhalan alergen yang masuk lewat inspirasi pernafasan Co tungau debu spora
fungi serbuk bunga dll Ingestan alergen yang masuk lewat saluran pencernaan Co ikan laut udang
telur dll Injektan alergen yang masuk tubuh lewat suntikan atau tusukan Co obat-obatan
(penisilin) dan gigitan serangga Kontaktan alergen yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan
mukosa Co kosmetik logam latex dll
3 Derajat penyakit Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur aktifitas harian olahraga
belajar bekerja dll yang mengganggu Sedangberat bila didapati 1 gt gangguan terhadap aktifitas yang disebut
diatas4 Respon
Fase Cepat langsung sejak terpapar alergen hingga 1 jam setelahnya Gejala berupa bersin-bersin hidung tersumbat dan rinore Disebabkan oleh pengikatan mediator inflamasi (terutama histamin) dengan reseptornya yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler perangsangan serabut vidianus (ujung NV) dan kontraksi otot polos
Fase Lambat 4-8 jam setelah fase cepat Gejala didominasi hidung tersumbat hiposmia dan post nasal drip Disebabkan pelepasan VCAM (vascular cell adhesion molecule) oleh sel endotel post-kapiler yang diaktivasi mediator fase cepat Sehingga sel leukosit (terutama eosinofil) berinfiltrasi dan memproduksi protein-protein eosinofilik yang menyebabkan hidung hiperreaktif dan hiperresponsif
32 Epidemiologi33 EtiologiEtiologi faktor predisposisi dan pencetusReaksi imunologis berupa ldquoHipersensitivitas tipe 1rdquo yang diperantarai oleh
IgEReaksi ini merupakan interaksi antara faktor genetik dengan faktor pencetusFaktor predisposisi genetik atau riwayat atopik keluarga sangat berperan dalam ekspresi rhinitis alergiFaktor pencetus Bermacam-macam diantaranya adalah suhu dingin debu polusi udara asap rokok aroma yang kuat atau merangsang obat-obatan tertentu gigitan serangga toxin mikroba dllBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atasbull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamurbull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udangbull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebahbull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)
34 Manifestasi Klinis- Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu Hal ini merupakan mekanisme fisiologik yaitu proses membersihkan sendiri (self cleaning process)
- Bersin dianggap patologik bila terjadinya lebih dari 5 kali setiap serangan sebagai
akibat dilepaskannya histamin Disebut juga sebagai bersin patologis (Soepardi Iskandar2004) - Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi)
- Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung mata telinga faring atau laring Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang ndash garis hitam melintang pada tengah Punggung hidung akibat sering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic salute) pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan Lubang hidung bengkak disertai dengan sekret mukoid atau cair
Tanda di mata termasuk edema kelopak mata kongesti konjungtiva lingkar hitam dibawah mata (allergic shiner) Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid Tanda laringeal termasuk suara serak dan edema pita suara
Gejala lain yang tidak khas dapat berupa batuk sakit kepala masalah penciuman mengi penekanan pada sinus dan nyeri wajah post nasal drip Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu mudah marah kehilangan nafsu makan dan sulit tidur (Harmadji 1993)
35 PatofisiologiRinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap
sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reaksi alergi terdiri dari proses sensitivitas dan 2 fase yaitu1Immediate Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan allergen sampai satu jam setelahnya dan2Late Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai24-48 jamKontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai APC akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan HLA II membentuk kompleks peptoda MHC II yang dipresentasikan pada sel T helper (Th0) APC akan melepas interleukin 1 yang mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi T helper 1 dan
T helper 2 Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3 IL 4 IL 5 IL 13 IL 4 dan IL 13 diikat reseptornya di permukaan limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Ig E Ig E di sirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat reseptor Ig E di permukaan sel mastosit atau basofil sehingga kedua sel ini aktif Bila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang sama kedua rantai Ig E mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi mastosit dan basofil dengan terlepasnya mediator kimia terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan prostaglandin leukostrin D4 leukotrin C4 bradikinin PAF dan berbagai sitokin Terjadilah reaksi alergi fase cepatHistamin merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga rinore
36 Diagnosa dan Diagnosis Bandinga Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
sehingga rima glotis terbuka yang disebut abduksi plica vocalis sedangakan sebaliknya bila mcricoarytenoideus posterior relaksasi terjadi adduksi plica vocalis dan rima glotis menutup udara tidak bisa masuk
b Plica ventricularis pita suara palsu
Otot-otot larnyxa Otot external larynx yang membantu pergerakan larynx adalah
Otot-otot suprahyoid rarr menarik larynx ke bawa (mdigastricus mgeniohyoideus dan mmylohyoideus)
Otot-otot infrahyoid rarr menarik larynx ke atas (msternohyodeus momohyoideus mthyrohyodeus)
b Otot internal larynx Mcrycoarytenoideus posterior dikenal debagai ldquosafety of muscle
larynxrdquo berfungsi untuk membuka kedua pita suara kalau ada gangguan pada fungsi otot tsb dapat menyebabkan orang bisa tercekik dan bisa mati karena rima glotis tertutup misal trauma pada nervus vagus yang mensyarafi otot-otot larynx
Mcrycoarytenoideus lateralis untuk menutup rima glotis Marytenoideus transversus dan arytenoideus obliq Mvocalis Maryepiglotica
Persarafan daerah larynx Berasal dari serabut-serabut nervus cranialis ke 10 (vnvagus) dengan cabang-cabang ke larynx sebagai nlaryngis superior dan nreccurent (nlaryngis inferior)
12 MikroskopisSistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis Fungsi ini disebut sebagai respirasi
Sistem pernapasan dimulai dari rongga hidungmulut hingga ke alveolus di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darahSistem pernapasan biasanya dibagi menjadi 2 daerah utamaa Bagian konduksi meliputi rongga hidung nasofaring laring trakea
bronkus bronkiolus dan bronkiolus terminalisb Bagian respirasi meliputi bronkiolus respiratorius duktus alveolaris
dan alveolussaluran pernapasan secara umum dibagi menjadi pars konduksi dan pars respirasi Sebagian besar bagian konduksi dilapisi epitel respirasi yaitu epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat dilihat ada 5 macam sel epitel respirasi yaitu sel silindris bersilia sel goblet mukosa sel sikat (brush cells) sel basal dan sel granul kecil Epitel respiratorik berupa epitel
bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet
Rongga hidungRongga hidung terdiri atas vestibulum dan fosa nasalis Pada vestibulum di sekitar nares terdapat kelenjar sebasea dan vibrisa (bulu hidung) Epitel di dalam vestibulum merupakan epitel respirasi sebelum memasuki fosa nasalis Pada fosa nasalis (cavum nasi) yang dibagi dua oleh septum nasi pada garis medial terdapat konka (superior media inferior) pada masing-masing dinding lateralnya Konka media dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi sedangkan konka superior ditutupi oleh epitel olfaktorius yang khusus untuk fungsi menghidumembaui Epitel olfaktorius tersebut terdiri atas sel penyokongsel sustentakuler sel olfaktorius (neuron bipolar dengan dendrit yang melebar di permukaan epitel olfaktorius dan bersilia berfungsi sebagai reseptor dan memiliki akson yang bersinaps dengan neuron olfaktorius otak) sel basal (berbentuk piramid) dan kelenjar Bowman pada lamina propria Kelenjar Bowman menghasilkan sekret yang membersihkan silia sel olfaktorius sehingga memudahkan akses neuron untuk membaui zat-zat Adanya vibrisa konka dan vaskularisasi yang khas pada rongga hidung membuat setiap udara yang masuk mengalami pembersihan pelembapan dan penghangatan sebelum masuk lebih jauh
epitel olfaktori khas pada konka superior
Sinus paranasalisTerdiri atas sinus frontalis sinus maksilaris sinus ethmoidales dan sinus sphenoid semuanya berhubungan langsung dengan rongga hidung Sinus-sinus tersebut dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet yang lebih sedikit serta lamina propria yang mengandung sedikit kelenjar kecil penghasil mukus yang menyatu dengan periosteum Aktivitas silia mendorong mukus ke rongga hidungFaringNasofaring dilapisi oleh epitel respirasi pada bagian yang berkontak dengan palatum mole sedangkan orofaring dilapisi epitel tipe skuamosagepengLaringLaring merupakan bagian yang menghubungkan faring dengan trakea Pada lamina propria laring terdapat tulang rawan hialin dan elastin yang berfungsi sebagai katup yang mencegah masuknya makanan dan sebagai alat penghasil suara pada fungsi fonasi Epiglotis merupakan juluran dari tepian laring meluas ke faring dan memiliki permukaan lingual dan laringeal Bagian lingual dan apikal epiglotis ditutupi oleh epitel gepeng berlapis
sedangkan permukaan laringeal ditutupi oleh epitel respirasi bertingkat bersilindris bersilia Di bawah epitel terdapat kelenjar campuran mukosa dan serosaDi bawah epiglotis mukosanya membentuk dua lipatan yang meluas ke dalam lumen laring pasangan lipatan atas membentuk pita suara palsu (plika vestibularis) yang terdiri dari epitel respirasi dan kelenjar serosa serta di lipatan bawah membentuk pita suara sejati yang terdiri dari epitel berlapis gepeng ligamentum vokalis (serat elastin) dan muskulus vokalis (otot rangka) Otot muskulus vokalis akan membantu terbentuknya suara dengan frekuensi yang berbeda-beda
epitel epiglotis pada pars lingual berupa epitel gepeng berlapis dan para pars laringeal berupa epitel respiratori
2 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme PernapasanA Mekanisme pernapasan berdasarkan antomi
Pada waktu inspirasi udara masuk melalui kedua nares anterior rarr vestibulum nasi
rarrcavum nasi lalu udara akan keluar dari cavum nasi menuju rarr nares posterior
(choanae) rarr masuk ke nasopharynxmasuk ke oropharynx (epiglottis membuka
aditus laryngis) rarr daerah larynx rarr trakeamasuk ke bronchus primer rarr bronchus
sekunder rarr bronchiolus segmentalis (tersier) rarr bronchiolus terminalis rarr melalui
bronchiolus respiratorius rarr masuk ke organ paru rarr ductus alveolaris rarr alveolipada
saat di alveoli terjadi pertukaran CO2 (yang dibawa Apulmonalis)lalu keluar paru
dan O2 masuk kedalam vena pulmonalislalu masuk ke atrium sinistra rarr ventrikel
sinistra rarr dipompakan melalui aorta ascendens rarr masuk sirkulasi sistemik rarr
oksigen (O2) di distribusikan keseluruh sel dan jaringan seluruh tubuh melalui
respirasi internalselanjutnya CO2 kembali ke jantung kanan melalui kapiler vena rarr
dipompakan ke paru dan dengan ekspirasi CO2 keluar bebas
B Mekanisme pernapasan berdasarkan fisiologinya
Inspirasi merupakan proses aktif akan terjadi kontraksi otot ndash otot inspirasi akan
meningkatkan volume intratorakaltekanan intrapleura di bagian basis paru akan turun
dari normal sekitar -25 mm Hg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal
inspirasi menjadi ndash 6 mm Hgjaringan paru semangkin tegang tekanan di dalam
saluran udara menjadi sedikit lebih negatif dan udara mengalir kedalam parupada
akhir inspirasi daya rekoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke kedudukan
ekspirasi sampai tercapai keseimbangan kembali antara daya rekoil jaringan paru dan
dinding dadatekanan didalam saluran udara menjadi sedikit positif dan udara
mengalir meninggalkan paruselama pernapasan tenangekspirasi merupakan proses
pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume
inratorakalnamun pada awal ekspirasi masih terdapat kontraksi ringan otot
inspirasikontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya rekoil paru dan memperlambat
ekspirasi
Sistem respirasi secara fisiologis meliputi pernafasan luar dan pernafasan dalam
a Pernafasan luar (eksternal) pertukaran O2 ndash CO2 antar sel-sel tubuh dengan
udara luar
b Pernafasan dalam (internal) respirasi sel didalam mitokondria intrasel
dimana metabolisme ini membutuhkan O2 dari kapiler jaringan dan menyuplai
metabolit CO2 ke kapiler
Proses pernafasan luar meliputi beberapa tahapan
1 Ventilasi pertukaran udara luar dengan alveol paru Terdiri dari inspirasi dan
ekspirasi
2 Difusi pertukaran O2 ndash CO2 antara udara alveol dengan kapiler paru
- Fase gas pertukaran gas antara udara luar dengan udara alveol Semakin berat
molekul gas semakin cepat proses difusinya (O2gt CO2)
- Fase membran pertukaran O2 ndash CO2 antara alveol dengan darah dalam kapiler
paru melewati membran kapiler Semakin tipis membran semakin cepat
difusinya
- Fase cairan pertukaran O2 ndash CO2 dalam sirkulasi darah dengan hemoglobin
dalam eritrosit Semakin mudah larut difusi semakin cepat (CO2gt O2 karena
daya larut CO2 243x gt O2)
3 Perfusi pengangkutan O2 dan CO2 oleh pembuluh darah paru ke kapiler jaringan
atau sebaliknya
4 Pertukaran O2 ndash CO2 antara darah di kapiler jaringan dengan sel-sel jaringan
Pengaturan pernafasan
Tiga pusat pengaturan pernapasan normal yaitu
1) Pusat Respirasi
Terletak pada formatio retikularis medula oblongata sebelah kaudalPusat respirasi
ini terdiri atas pusat inspirasi dan pusat ekspirasi
2) Pusat Apneustik
Terletak pada pons bagian bawahMempunyai pengaruh tonik terhadap pusat
inspirasiPusat apneustik ini dihambat oleh pusat pneumotaksis dan impuls aferen
vagus dari reseptor paru-paruBila pengaruh pneumotaksis dan vagus dihilangkan
maka terjadi apneustik
3) Pusat Pneumotaksis
Terletak pada pons bagian atasBersama-sama vagus menghambat pusat apneustik
secara periodikPada hiperpnea pusat pneumostaksis ini merangsang pusat respirasi
Aktivitas pernapasan diatur secara kimia dan non-kimia
penurunan PO2 peningkatan PCO2 atau konsentrasi ion H darah akan meningkatkan
aktivitas pusat respirasi Perubahan yang berlawanan mempunyai efek hambatan
terhadap aktivitas respirasi
Secara non-kimia pengaturan aktivitas pernapasan adalah melalui suhu tubuh dan aktivitas fisikPeningkatan suhu tubuh dapat meningkatkan aktivitas pernafasan
3 Memahami dan Menjelaskan Rhinitis Alergi31 Definisi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh alergi pada pasien yangatopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebutRhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin keluarnya cairan dari hidung rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh IgE (ARIA 2001)Klasifikasi
1 Lama berlangsung Intermitten kadang-kadang Gejala lt 4 hariminggu atau lt 4 minggu Persisten menetap Gejala gt 4 hariminggu dan atau gt 4 minggu
2 Port drsquoentree (cara masuknya alergen) Inhalan alergen yang masuk lewat inspirasi pernafasan Co tungau debu spora
fungi serbuk bunga dll Ingestan alergen yang masuk lewat saluran pencernaan Co ikan laut udang
telur dll Injektan alergen yang masuk tubuh lewat suntikan atau tusukan Co obat-obatan
(penisilin) dan gigitan serangga Kontaktan alergen yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan
mukosa Co kosmetik logam latex dll
3 Derajat penyakit Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur aktifitas harian olahraga
belajar bekerja dll yang mengganggu Sedangberat bila didapati 1 gt gangguan terhadap aktifitas yang disebut
diatas4 Respon
Fase Cepat langsung sejak terpapar alergen hingga 1 jam setelahnya Gejala berupa bersin-bersin hidung tersumbat dan rinore Disebabkan oleh pengikatan mediator inflamasi (terutama histamin) dengan reseptornya yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler perangsangan serabut vidianus (ujung NV) dan kontraksi otot polos
Fase Lambat 4-8 jam setelah fase cepat Gejala didominasi hidung tersumbat hiposmia dan post nasal drip Disebabkan pelepasan VCAM (vascular cell adhesion molecule) oleh sel endotel post-kapiler yang diaktivasi mediator fase cepat Sehingga sel leukosit (terutama eosinofil) berinfiltrasi dan memproduksi protein-protein eosinofilik yang menyebabkan hidung hiperreaktif dan hiperresponsif
32 Epidemiologi33 EtiologiEtiologi faktor predisposisi dan pencetusReaksi imunologis berupa ldquoHipersensitivitas tipe 1rdquo yang diperantarai oleh
IgEReaksi ini merupakan interaksi antara faktor genetik dengan faktor pencetusFaktor predisposisi genetik atau riwayat atopik keluarga sangat berperan dalam ekspresi rhinitis alergiFaktor pencetus Bermacam-macam diantaranya adalah suhu dingin debu polusi udara asap rokok aroma yang kuat atau merangsang obat-obatan tertentu gigitan serangga toxin mikroba dllBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atasbull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamurbull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udangbull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebahbull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)
34 Manifestasi Klinis- Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu Hal ini merupakan mekanisme fisiologik yaitu proses membersihkan sendiri (self cleaning process)
- Bersin dianggap patologik bila terjadinya lebih dari 5 kali setiap serangan sebagai
akibat dilepaskannya histamin Disebut juga sebagai bersin patologis (Soepardi Iskandar2004) - Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi)
- Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung mata telinga faring atau laring Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang ndash garis hitam melintang pada tengah Punggung hidung akibat sering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic salute) pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan Lubang hidung bengkak disertai dengan sekret mukoid atau cair
Tanda di mata termasuk edema kelopak mata kongesti konjungtiva lingkar hitam dibawah mata (allergic shiner) Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid Tanda laringeal termasuk suara serak dan edema pita suara
Gejala lain yang tidak khas dapat berupa batuk sakit kepala masalah penciuman mengi penekanan pada sinus dan nyeri wajah post nasal drip Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu mudah marah kehilangan nafsu makan dan sulit tidur (Harmadji 1993)
35 PatofisiologiRinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap
sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reaksi alergi terdiri dari proses sensitivitas dan 2 fase yaitu1Immediate Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan allergen sampai satu jam setelahnya dan2Late Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai24-48 jamKontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai APC akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan HLA II membentuk kompleks peptoda MHC II yang dipresentasikan pada sel T helper (Th0) APC akan melepas interleukin 1 yang mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi T helper 1 dan
T helper 2 Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3 IL 4 IL 5 IL 13 IL 4 dan IL 13 diikat reseptornya di permukaan limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Ig E Ig E di sirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat reseptor Ig E di permukaan sel mastosit atau basofil sehingga kedua sel ini aktif Bila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang sama kedua rantai Ig E mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi mastosit dan basofil dengan terlepasnya mediator kimia terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan prostaglandin leukostrin D4 leukotrin C4 bradikinin PAF dan berbagai sitokin Terjadilah reaksi alergi fase cepatHistamin merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga rinore
36 Diagnosa dan Diagnosis Bandinga Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
Sistem pernapasan dimulai dari rongga hidungmulut hingga ke alveolus di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darahSistem pernapasan biasanya dibagi menjadi 2 daerah utamaa Bagian konduksi meliputi rongga hidung nasofaring laring trakea
bronkus bronkiolus dan bronkiolus terminalisb Bagian respirasi meliputi bronkiolus respiratorius duktus alveolaris
dan alveolussaluran pernapasan secara umum dibagi menjadi pars konduksi dan pars respirasi Sebagian besar bagian konduksi dilapisi epitel respirasi yaitu epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat dilihat ada 5 macam sel epitel respirasi yaitu sel silindris bersilia sel goblet mukosa sel sikat (brush cells) sel basal dan sel granul kecil Epitel respiratorik berupa epitel
bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet
Rongga hidungRongga hidung terdiri atas vestibulum dan fosa nasalis Pada vestibulum di sekitar nares terdapat kelenjar sebasea dan vibrisa (bulu hidung) Epitel di dalam vestibulum merupakan epitel respirasi sebelum memasuki fosa nasalis Pada fosa nasalis (cavum nasi) yang dibagi dua oleh septum nasi pada garis medial terdapat konka (superior media inferior) pada masing-masing dinding lateralnya Konka media dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi sedangkan konka superior ditutupi oleh epitel olfaktorius yang khusus untuk fungsi menghidumembaui Epitel olfaktorius tersebut terdiri atas sel penyokongsel sustentakuler sel olfaktorius (neuron bipolar dengan dendrit yang melebar di permukaan epitel olfaktorius dan bersilia berfungsi sebagai reseptor dan memiliki akson yang bersinaps dengan neuron olfaktorius otak) sel basal (berbentuk piramid) dan kelenjar Bowman pada lamina propria Kelenjar Bowman menghasilkan sekret yang membersihkan silia sel olfaktorius sehingga memudahkan akses neuron untuk membaui zat-zat Adanya vibrisa konka dan vaskularisasi yang khas pada rongga hidung membuat setiap udara yang masuk mengalami pembersihan pelembapan dan penghangatan sebelum masuk lebih jauh
epitel olfaktori khas pada konka superior
Sinus paranasalisTerdiri atas sinus frontalis sinus maksilaris sinus ethmoidales dan sinus sphenoid semuanya berhubungan langsung dengan rongga hidung Sinus-sinus tersebut dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet yang lebih sedikit serta lamina propria yang mengandung sedikit kelenjar kecil penghasil mukus yang menyatu dengan periosteum Aktivitas silia mendorong mukus ke rongga hidungFaringNasofaring dilapisi oleh epitel respirasi pada bagian yang berkontak dengan palatum mole sedangkan orofaring dilapisi epitel tipe skuamosagepengLaringLaring merupakan bagian yang menghubungkan faring dengan trakea Pada lamina propria laring terdapat tulang rawan hialin dan elastin yang berfungsi sebagai katup yang mencegah masuknya makanan dan sebagai alat penghasil suara pada fungsi fonasi Epiglotis merupakan juluran dari tepian laring meluas ke faring dan memiliki permukaan lingual dan laringeal Bagian lingual dan apikal epiglotis ditutupi oleh epitel gepeng berlapis
sedangkan permukaan laringeal ditutupi oleh epitel respirasi bertingkat bersilindris bersilia Di bawah epitel terdapat kelenjar campuran mukosa dan serosaDi bawah epiglotis mukosanya membentuk dua lipatan yang meluas ke dalam lumen laring pasangan lipatan atas membentuk pita suara palsu (plika vestibularis) yang terdiri dari epitel respirasi dan kelenjar serosa serta di lipatan bawah membentuk pita suara sejati yang terdiri dari epitel berlapis gepeng ligamentum vokalis (serat elastin) dan muskulus vokalis (otot rangka) Otot muskulus vokalis akan membantu terbentuknya suara dengan frekuensi yang berbeda-beda
epitel epiglotis pada pars lingual berupa epitel gepeng berlapis dan para pars laringeal berupa epitel respiratori
2 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme PernapasanA Mekanisme pernapasan berdasarkan antomi
Pada waktu inspirasi udara masuk melalui kedua nares anterior rarr vestibulum nasi
rarrcavum nasi lalu udara akan keluar dari cavum nasi menuju rarr nares posterior
(choanae) rarr masuk ke nasopharynxmasuk ke oropharynx (epiglottis membuka
aditus laryngis) rarr daerah larynx rarr trakeamasuk ke bronchus primer rarr bronchus
sekunder rarr bronchiolus segmentalis (tersier) rarr bronchiolus terminalis rarr melalui
bronchiolus respiratorius rarr masuk ke organ paru rarr ductus alveolaris rarr alveolipada
saat di alveoli terjadi pertukaran CO2 (yang dibawa Apulmonalis)lalu keluar paru
dan O2 masuk kedalam vena pulmonalislalu masuk ke atrium sinistra rarr ventrikel
sinistra rarr dipompakan melalui aorta ascendens rarr masuk sirkulasi sistemik rarr
oksigen (O2) di distribusikan keseluruh sel dan jaringan seluruh tubuh melalui
respirasi internalselanjutnya CO2 kembali ke jantung kanan melalui kapiler vena rarr
dipompakan ke paru dan dengan ekspirasi CO2 keluar bebas
B Mekanisme pernapasan berdasarkan fisiologinya
Inspirasi merupakan proses aktif akan terjadi kontraksi otot ndash otot inspirasi akan
meningkatkan volume intratorakaltekanan intrapleura di bagian basis paru akan turun
dari normal sekitar -25 mm Hg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal
inspirasi menjadi ndash 6 mm Hgjaringan paru semangkin tegang tekanan di dalam
saluran udara menjadi sedikit lebih negatif dan udara mengalir kedalam parupada
akhir inspirasi daya rekoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke kedudukan
ekspirasi sampai tercapai keseimbangan kembali antara daya rekoil jaringan paru dan
dinding dadatekanan didalam saluran udara menjadi sedikit positif dan udara
mengalir meninggalkan paruselama pernapasan tenangekspirasi merupakan proses
pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume
inratorakalnamun pada awal ekspirasi masih terdapat kontraksi ringan otot
inspirasikontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya rekoil paru dan memperlambat
ekspirasi
Sistem respirasi secara fisiologis meliputi pernafasan luar dan pernafasan dalam
a Pernafasan luar (eksternal) pertukaran O2 ndash CO2 antar sel-sel tubuh dengan
udara luar
b Pernafasan dalam (internal) respirasi sel didalam mitokondria intrasel
dimana metabolisme ini membutuhkan O2 dari kapiler jaringan dan menyuplai
metabolit CO2 ke kapiler
Proses pernafasan luar meliputi beberapa tahapan
1 Ventilasi pertukaran udara luar dengan alveol paru Terdiri dari inspirasi dan
ekspirasi
2 Difusi pertukaran O2 ndash CO2 antara udara alveol dengan kapiler paru
- Fase gas pertukaran gas antara udara luar dengan udara alveol Semakin berat
molekul gas semakin cepat proses difusinya (O2gt CO2)
- Fase membran pertukaran O2 ndash CO2 antara alveol dengan darah dalam kapiler
paru melewati membran kapiler Semakin tipis membran semakin cepat
difusinya
- Fase cairan pertukaran O2 ndash CO2 dalam sirkulasi darah dengan hemoglobin
dalam eritrosit Semakin mudah larut difusi semakin cepat (CO2gt O2 karena
daya larut CO2 243x gt O2)
3 Perfusi pengangkutan O2 dan CO2 oleh pembuluh darah paru ke kapiler jaringan
atau sebaliknya
4 Pertukaran O2 ndash CO2 antara darah di kapiler jaringan dengan sel-sel jaringan
Pengaturan pernafasan
Tiga pusat pengaturan pernapasan normal yaitu
1) Pusat Respirasi
Terletak pada formatio retikularis medula oblongata sebelah kaudalPusat respirasi
ini terdiri atas pusat inspirasi dan pusat ekspirasi
2) Pusat Apneustik
Terletak pada pons bagian bawahMempunyai pengaruh tonik terhadap pusat
inspirasiPusat apneustik ini dihambat oleh pusat pneumotaksis dan impuls aferen
vagus dari reseptor paru-paruBila pengaruh pneumotaksis dan vagus dihilangkan
maka terjadi apneustik
3) Pusat Pneumotaksis
Terletak pada pons bagian atasBersama-sama vagus menghambat pusat apneustik
secara periodikPada hiperpnea pusat pneumostaksis ini merangsang pusat respirasi
Aktivitas pernapasan diatur secara kimia dan non-kimia
penurunan PO2 peningkatan PCO2 atau konsentrasi ion H darah akan meningkatkan
aktivitas pusat respirasi Perubahan yang berlawanan mempunyai efek hambatan
terhadap aktivitas respirasi
Secara non-kimia pengaturan aktivitas pernapasan adalah melalui suhu tubuh dan aktivitas fisikPeningkatan suhu tubuh dapat meningkatkan aktivitas pernafasan
3 Memahami dan Menjelaskan Rhinitis Alergi31 Definisi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh alergi pada pasien yangatopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebutRhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin keluarnya cairan dari hidung rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh IgE (ARIA 2001)Klasifikasi
1 Lama berlangsung Intermitten kadang-kadang Gejala lt 4 hariminggu atau lt 4 minggu Persisten menetap Gejala gt 4 hariminggu dan atau gt 4 minggu
2 Port drsquoentree (cara masuknya alergen) Inhalan alergen yang masuk lewat inspirasi pernafasan Co tungau debu spora
fungi serbuk bunga dll Ingestan alergen yang masuk lewat saluran pencernaan Co ikan laut udang
telur dll Injektan alergen yang masuk tubuh lewat suntikan atau tusukan Co obat-obatan
(penisilin) dan gigitan serangga Kontaktan alergen yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan
mukosa Co kosmetik logam latex dll
3 Derajat penyakit Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur aktifitas harian olahraga
belajar bekerja dll yang mengganggu Sedangberat bila didapati 1 gt gangguan terhadap aktifitas yang disebut
diatas4 Respon
Fase Cepat langsung sejak terpapar alergen hingga 1 jam setelahnya Gejala berupa bersin-bersin hidung tersumbat dan rinore Disebabkan oleh pengikatan mediator inflamasi (terutama histamin) dengan reseptornya yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler perangsangan serabut vidianus (ujung NV) dan kontraksi otot polos
Fase Lambat 4-8 jam setelah fase cepat Gejala didominasi hidung tersumbat hiposmia dan post nasal drip Disebabkan pelepasan VCAM (vascular cell adhesion molecule) oleh sel endotel post-kapiler yang diaktivasi mediator fase cepat Sehingga sel leukosit (terutama eosinofil) berinfiltrasi dan memproduksi protein-protein eosinofilik yang menyebabkan hidung hiperreaktif dan hiperresponsif
32 Epidemiologi33 EtiologiEtiologi faktor predisposisi dan pencetusReaksi imunologis berupa ldquoHipersensitivitas tipe 1rdquo yang diperantarai oleh
IgEReaksi ini merupakan interaksi antara faktor genetik dengan faktor pencetusFaktor predisposisi genetik atau riwayat atopik keluarga sangat berperan dalam ekspresi rhinitis alergiFaktor pencetus Bermacam-macam diantaranya adalah suhu dingin debu polusi udara asap rokok aroma yang kuat atau merangsang obat-obatan tertentu gigitan serangga toxin mikroba dllBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atasbull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamurbull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udangbull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebahbull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)
34 Manifestasi Klinis- Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu Hal ini merupakan mekanisme fisiologik yaitu proses membersihkan sendiri (self cleaning process)
- Bersin dianggap patologik bila terjadinya lebih dari 5 kali setiap serangan sebagai
akibat dilepaskannya histamin Disebut juga sebagai bersin patologis (Soepardi Iskandar2004) - Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi)
- Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung mata telinga faring atau laring Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang ndash garis hitam melintang pada tengah Punggung hidung akibat sering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic salute) pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan Lubang hidung bengkak disertai dengan sekret mukoid atau cair
Tanda di mata termasuk edema kelopak mata kongesti konjungtiva lingkar hitam dibawah mata (allergic shiner) Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid Tanda laringeal termasuk suara serak dan edema pita suara
Gejala lain yang tidak khas dapat berupa batuk sakit kepala masalah penciuman mengi penekanan pada sinus dan nyeri wajah post nasal drip Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu mudah marah kehilangan nafsu makan dan sulit tidur (Harmadji 1993)
35 PatofisiologiRinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap
sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reaksi alergi terdiri dari proses sensitivitas dan 2 fase yaitu1Immediate Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan allergen sampai satu jam setelahnya dan2Late Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai24-48 jamKontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai APC akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan HLA II membentuk kompleks peptoda MHC II yang dipresentasikan pada sel T helper (Th0) APC akan melepas interleukin 1 yang mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi T helper 1 dan
T helper 2 Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3 IL 4 IL 5 IL 13 IL 4 dan IL 13 diikat reseptornya di permukaan limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Ig E Ig E di sirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat reseptor Ig E di permukaan sel mastosit atau basofil sehingga kedua sel ini aktif Bila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang sama kedua rantai Ig E mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi mastosit dan basofil dengan terlepasnya mediator kimia terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan prostaglandin leukostrin D4 leukotrin C4 bradikinin PAF dan berbagai sitokin Terjadilah reaksi alergi fase cepatHistamin merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga rinore
36 Diagnosa dan Diagnosis Bandinga Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
Rongga hidungRongga hidung terdiri atas vestibulum dan fosa nasalis Pada vestibulum di sekitar nares terdapat kelenjar sebasea dan vibrisa (bulu hidung) Epitel di dalam vestibulum merupakan epitel respirasi sebelum memasuki fosa nasalis Pada fosa nasalis (cavum nasi) yang dibagi dua oleh septum nasi pada garis medial terdapat konka (superior media inferior) pada masing-masing dinding lateralnya Konka media dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi sedangkan konka superior ditutupi oleh epitel olfaktorius yang khusus untuk fungsi menghidumembaui Epitel olfaktorius tersebut terdiri atas sel penyokongsel sustentakuler sel olfaktorius (neuron bipolar dengan dendrit yang melebar di permukaan epitel olfaktorius dan bersilia berfungsi sebagai reseptor dan memiliki akson yang bersinaps dengan neuron olfaktorius otak) sel basal (berbentuk piramid) dan kelenjar Bowman pada lamina propria Kelenjar Bowman menghasilkan sekret yang membersihkan silia sel olfaktorius sehingga memudahkan akses neuron untuk membaui zat-zat Adanya vibrisa konka dan vaskularisasi yang khas pada rongga hidung membuat setiap udara yang masuk mengalami pembersihan pelembapan dan penghangatan sebelum masuk lebih jauh
epitel olfaktori khas pada konka superior
Sinus paranasalisTerdiri atas sinus frontalis sinus maksilaris sinus ethmoidales dan sinus sphenoid semuanya berhubungan langsung dengan rongga hidung Sinus-sinus tersebut dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet yang lebih sedikit serta lamina propria yang mengandung sedikit kelenjar kecil penghasil mukus yang menyatu dengan periosteum Aktivitas silia mendorong mukus ke rongga hidungFaringNasofaring dilapisi oleh epitel respirasi pada bagian yang berkontak dengan palatum mole sedangkan orofaring dilapisi epitel tipe skuamosagepengLaringLaring merupakan bagian yang menghubungkan faring dengan trakea Pada lamina propria laring terdapat tulang rawan hialin dan elastin yang berfungsi sebagai katup yang mencegah masuknya makanan dan sebagai alat penghasil suara pada fungsi fonasi Epiglotis merupakan juluran dari tepian laring meluas ke faring dan memiliki permukaan lingual dan laringeal Bagian lingual dan apikal epiglotis ditutupi oleh epitel gepeng berlapis
sedangkan permukaan laringeal ditutupi oleh epitel respirasi bertingkat bersilindris bersilia Di bawah epitel terdapat kelenjar campuran mukosa dan serosaDi bawah epiglotis mukosanya membentuk dua lipatan yang meluas ke dalam lumen laring pasangan lipatan atas membentuk pita suara palsu (plika vestibularis) yang terdiri dari epitel respirasi dan kelenjar serosa serta di lipatan bawah membentuk pita suara sejati yang terdiri dari epitel berlapis gepeng ligamentum vokalis (serat elastin) dan muskulus vokalis (otot rangka) Otot muskulus vokalis akan membantu terbentuknya suara dengan frekuensi yang berbeda-beda
epitel epiglotis pada pars lingual berupa epitel gepeng berlapis dan para pars laringeal berupa epitel respiratori
2 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme PernapasanA Mekanisme pernapasan berdasarkan antomi
Pada waktu inspirasi udara masuk melalui kedua nares anterior rarr vestibulum nasi
rarrcavum nasi lalu udara akan keluar dari cavum nasi menuju rarr nares posterior
(choanae) rarr masuk ke nasopharynxmasuk ke oropharynx (epiglottis membuka
aditus laryngis) rarr daerah larynx rarr trakeamasuk ke bronchus primer rarr bronchus
sekunder rarr bronchiolus segmentalis (tersier) rarr bronchiolus terminalis rarr melalui
bronchiolus respiratorius rarr masuk ke organ paru rarr ductus alveolaris rarr alveolipada
saat di alveoli terjadi pertukaran CO2 (yang dibawa Apulmonalis)lalu keluar paru
dan O2 masuk kedalam vena pulmonalislalu masuk ke atrium sinistra rarr ventrikel
sinistra rarr dipompakan melalui aorta ascendens rarr masuk sirkulasi sistemik rarr
oksigen (O2) di distribusikan keseluruh sel dan jaringan seluruh tubuh melalui
respirasi internalselanjutnya CO2 kembali ke jantung kanan melalui kapiler vena rarr
dipompakan ke paru dan dengan ekspirasi CO2 keluar bebas
B Mekanisme pernapasan berdasarkan fisiologinya
Inspirasi merupakan proses aktif akan terjadi kontraksi otot ndash otot inspirasi akan
meningkatkan volume intratorakaltekanan intrapleura di bagian basis paru akan turun
dari normal sekitar -25 mm Hg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal
inspirasi menjadi ndash 6 mm Hgjaringan paru semangkin tegang tekanan di dalam
saluran udara menjadi sedikit lebih negatif dan udara mengalir kedalam parupada
akhir inspirasi daya rekoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke kedudukan
ekspirasi sampai tercapai keseimbangan kembali antara daya rekoil jaringan paru dan
dinding dadatekanan didalam saluran udara menjadi sedikit positif dan udara
mengalir meninggalkan paruselama pernapasan tenangekspirasi merupakan proses
pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume
inratorakalnamun pada awal ekspirasi masih terdapat kontraksi ringan otot
inspirasikontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya rekoil paru dan memperlambat
ekspirasi
Sistem respirasi secara fisiologis meliputi pernafasan luar dan pernafasan dalam
a Pernafasan luar (eksternal) pertukaran O2 ndash CO2 antar sel-sel tubuh dengan
udara luar
b Pernafasan dalam (internal) respirasi sel didalam mitokondria intrasel
dimana metabolisme ini membutuhkan O2 dari kapiler jaringan dan menyuplai
metabolit CO2 ke kapiler
Proses pernafasan luar meliputi beberapa tahapan
1 Ventilasi pertukaran udara luar dengan alveol paru Terdiri dari inspirasi dan
ekspirasi
2 Difusi pertukaran O2 ndash CO2 antara udara alveol dengan kapiler paru
- Fase gas pertukaran gas antara udara luar dengan udara alveol Semakin berat
molekul gas semakin cepat proses difusinya (O2gt CO2)
- Fase membran pertukaran O2 ndash CO2 antara alveol dengan darah dalam kapiler
paru melewati membran kapiler Semakin tipis membran semakin cepat
difusinya
- Fase cairan pertukaran O2 ndash CO2 dalam sirkulasi darah dengan hemoglobin
dalam eritrosit Semakin mudah larut difusi semakin cepat (CO2gt O2 karena
daya larut CO2 243x gt O2)
3 Perfusi pengangkutan O2 dan CO2 oleh pembuluh darah paru ke kapiler jaringan
atau sebaliknya
4 Pertukaran O2 ndash CO2 antara darah di kapiler jaringan dengan sel-sel jaringan
Pengaturan pernafasan
Tiga pusat pengaturan pernapasan normal yaitu
1) Pusat Respirasi
Terletak pada formatio retikularis medula oblongata sebelah kaudalPusat respirasi
ini terdiri atas pusat inspirasi dan pusat ekspirasi
2) Pusat Apneustik
Terletak pada pons bagian bawahMempunyai pengaruh tonik terhadap pusat
inspirasiPusat apneustik ini dihambat oleh pusat pneumotaksis dan impuls aferen
vagus dari reseptor paru-paruBila pengaruh pneumotaksis dan vagus dihilangkan
maka terjadi apneustik
3) Pusat Pneumotaksis
Terletak pada pons bagian atasBersama-sama vagus menghambat pusat apneustik
secara periodikPada hiperpnea pusat pneumostaksis ini merangsang pusat respirasi
Aktivitas pernapasan diatur secara kimia dan non-kimia
penurunan PO2 peningkatan PCO2 atau konsentrasi ion H darah akan meningkatkan
aktivitas pusat respirasi Perubahan yang berlawanan mempunyai efek hambatan
terhadap aktivitas respirasi
Secara non-kimia pengaturan aktivitas pernapasan adalah melalui suhu tubuh dan aktivitas fisikPeningkatan suhu tubuh dapat meningkatkan aktivitas pernafasan
3 Memahami dan Menjelaskan Rhinitis Alergi31 Definisi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh alergi pada pasien yangatopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebutRhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin keluarnya cairan dari hidung rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh IgE (ARIA 2001)Klasifikasi
1 Lama berlangsung Intermitten kadang-kadang Gejala lt 4 hariminggu atau lt 4 minggu Persisten menetap Gejala gt 4 hariminggu dan atau gt 4 minggu
2 Port drsquoentree (cara masuknya alergen) Inhalan alergen yang masuk lewat inspirasi pernafasan Co tungau debu spora
fungi serbuk bunga dll Ingestan alergen yang masuk lewat saluran pencernaan Co ikan laut udang
telur dll Injektan alergen yang masuk tubuh lewat suntikan atau tusukan Co obat-obatan
(penisilin) dan gigitan serangga Kontaktan alergen yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan
mukosa Co kosmetik logam latex dll
3 Derajat penyakit Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur aktifitas harian olahraga
belajar bekerja dll yang mengganggu Sedangberat bila didapati 1 gt gangguan terhadap aktifitas yang disebut
diatas4 Respon
Fase Cepat langsung sejak terpapar alergen hingga 1 jam setelahnya Gejala berupa bersin-bersin hidung tersumbat dan rinore Disebabkan oleh pengikatan mediator inflamasi (terutama histamin) dengan reseptornya yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler perangsangan serabut vidianus (ujung NV) dan kontraksi otot polos
Fase Lambat 4-8 jam setelah fase cepat Gejala didominasi hidung tersumbat hiposmia dan post nasal drip Disebabkan pelepasan VCAM (vascular cell adhesion molecule) oleh sel endotel post-kapiler yang diaktivasi mediator fase cepat Sehingga sel leukosit (terutama eosinofil) berinfiltrasi dan memproduksi protein-protein eosinofilik yang menyebabkan hidung hiperreaktif dan hiperresponsif
32 Epidemiologi33 EtiologiEtiologi faktor predisposisi dan pencetusReaksi imunologis berupa ldquoHipersensitivitas tipe 1rdquo yang diperantarai oleh
IgEReaksi ini merupakan interaksi antara faktor genetik dengan faktor pencetusFaktor predisposisi genetik atau riwayat atopik keluarga sangat berperan dalam ekspresi rhinitis alergiFaktor pencetus Bermacam-macam diantaranya adalah suhu dingin debu polusi udara asap rokok aroma yang kuat atau merangsang obat-obatan tertentu gigitan serangga toxin mikroba dllBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atasbull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamurbull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udangbull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebahbull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)
34 Manifestasi Klinis- Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu Hal ini merupakan mekanisme fisiologik yaitu proses membersihkan sendiri (self cleaning process)
- Bersin dianggap patologik bila terjadinya lebih dari 5 kali setiap serangan sebagai
akibat dilepaskannya histamin Disebut juga sebagai bersin patologis (Soepardi Iskandar2004) - Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi)
- Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung mata telinga faring atau laring Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang ndash garis hitam melintang pada tengah Punggung hidung akibat sering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic salute) pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan Lubang hidung bengkak disertai dengan sekret mukoid atau cair
Tanda di mata termasuk edema kelopak mata kongesti konjungtiva lingkar hitam dibawah mata (allergic shiner) Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid Tanda laringeal termasuk suara serak dan edema pita suara
Gejala lain yang tidak khas dapat berupa batuk sakit kepala masalah penciuman mengi penekanan pada sinus dan nyeri wajah post nasal drip Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu mudah marah kehilangan nafsu makan dan sulit tidur (Harmadji 1993)
35 PatofisiologiRinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap
sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reaksi alergi terdiri dari proses sensitivitas dan 2 fase yaitu1Immediate Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan allergen sampai satu jam setelahnya dan2Late Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai24-48 jamKontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai APC akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan HLA II membentuk kompleks peptoda MHC II yang dipresentasikan pada sel T helper (Th0) APC akan melepas interleukin 1 yang mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi T helper 1 dan
T helper 2 Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3 IL 4 IL 5 IL 13 IL 4 dan IL 13 diikat reseptornya di permukaan limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Ig E Ig E di sirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat reseptor Ig E di permukaan sel mastosit atau basofil sehingga kedua sel ini aktif Bila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang sama kedua rantai Ig E mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi mastosit dan basofil dengan terlepasnya mediator kimia terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan prostaglandin leukostrin D4 leukotrin C4 bradikinin PAF dan berbagai sitokin Terjadilah reaksi alergi fase cepatHistamin merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga rinore
36 Diagnosa dan Diagnosis Bandinga Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
sedangkan permukaan laringeal ditutupi oleh epitel respirasi bertingkat bersilindris bersilia Di bawah epitel terdapat kelenjar campuran mukosa dan serosaDi bawah epiglotis mukosanya membentuk dua lipatan yang meluas ke dalam lumen laring pasangan lipatan atas membentuk pita suara palsu (plika vestibularis) yang terdiri dari epitel respirasi dan kelenjar serosa serta di lipatan bawah membentuk pita suara sejati yang terdiri dari epitel berlapis gepeng ligamentum vokalis (serat elastin) dan muskulus vokalis (otot rangka) Otot muskulus vokalis akan membantu terbentuknya suara dengan frekuensi yang berbeda-beda
epitel epiglotis pada pars lingual berupa epitel gepeng berlapis dan para pars laringeal berupa epitel respiratori
2 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme PernapasanA Mekanisme pernapasan berdasarkan antomi
Pada waktu inspirasi udara masuk melalui kedua nares anterior rarr vestibulum nasi
rarrcavum nasi lalu udara akan keluar dari cavum nasi menuju rarr nares posterior
(choanae) rarr masuk ke nasopharynxmasuk ke oropharynx (epiglottis membuka
aditus laryngis) rarr daerah larynx rarr trakeamasuk ke bronchus primer rarr bronchus
sekunder rarr bronchiolus segmentalis (tersier) rarr bronchiolus terminalis rarr melalui
bronchiolus respiratorius rarr masuk ke organ paru rarr ductus alveolaris rarr alveolipada
saat di alveoli terjadi pertukaran CO2 (yang dibawa Apulmonalis)lalu keluar paru
dan O2 masuk kedalam vena pulmonalislalu masuk ke atrium sinistra rarr ventrikel
sinistra rarr dipompakan melalui aorta ascendens rarr masuk sirkulasi sistemik rarr
oksigen (O2) di distribusikan keseluruh sel dan jaringan seluruh tubuh melalui
respirasi internalselanjutnya CO2 kembali ke jantung kanan melalui kapiler vena rarr
dipompakan ke paru dan dengan ekspirasi CO2 keluar bebas
B Mekanisme pernapasan berdasarkan fisiologinya
Inspirasi merupakan proses aktif akan terjadi kontraksi otot ndash otot inspirasi akan
meningkatkan volume intratorakaltekanan intrapleura di bagian basis paru akan turun
dari normal sekitar -25 mm Hg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal
inspirasi menjadi ndash 6 mm Hgjaringan paru semangkin tegang tekanan di dalam
saluran udara menjadi sedikit lebih negatif dan udara mengalir kedalam parupada
akhir inspirasi daya rekoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke kedudukan
ekspirasi sampai tercapai keseimbangan kembali antara daya rekoil jaringan paru dan
dinding dadatekanan didalam saluran udara menjadi sedikit positif dan udara
mengalir meninggalkan paruselama pernapasan tenangekspirasi merupakan proses
pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume
inratorakalnamun pada awal ekspirasi masih terdapat kontraksi ringan otot
inspirasikontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya rekoil paru dan memperlambat
ekspirasi
Sistem respirasi secara fisiologis meliputi pernafasan luar dan pernafasan dalam
a Pernafasan luar (eksternal) pertukaran O2 ndash CO2 antar sel-sel tubuh dengan
udara luar
b Pernafasan dalam (internal) respirasi sel didalam mitokondria intrasel
dimana metabolisme ini membutuhkan O2 dari kapiler jaringan dan menyuplai
metabolit CO2 ke kapiler
Proses pernafasan luar meliputi beberapa tahapan
1 Ventilasi pertukaran udara luar dengan alveol paru Terdiri dari inspirasi dan
ekspirasi
2 Difusi pertukaran O2 ndash CO2 antara udara alveol dengan kapiler paru
- Fase gas pertukaran gas antara udara luar dengan udara alveol Semakin berat
molekul gas semakin cepat proses difusinya (O2gt CO2)
- Fase membran pertukaran O2 ndash CO2 antara alveol dengan darah dalam kapiler
paru melewati membran kapiler Semakin tipis membran semakin cepat
difusinya
- Fase cairan pertukaran O2 ndash CO2 dalam sirkulasi darah dengan hemoglobin
dalam eritrosit Semakin mudah larut difusi semakin cepat (CO2gt O2 karena
daya larut CO2 243x gt O2)
3 Perfusi pengangkutan O2 dan CO2 oleh pembuluh darah paru ke kapiler jaringan
atau sebaliknya
4 Pertukaran O2 ndash CO2 antara darah di kapiler jaringan dengan sel-sel jaringan
Pengaturan pernafasan
Tiga pusat pengaturan pernapasan normal yaitu
1) Pusat Respirasi
Terletak pada formatio retikularis medula oblongata sebelah kaudalPusat respirasi
ini terdiri atas pusat inspirasi dan pusat ekspirasi
2) Pusat Apneustik
Terletak pada pons bagian bawahMempunyai pengaruh tonik terhadap pusat
inspirasiPusat apneustik ini dihambat oleh pusat pneumotaksis dan impuls aferen
vagus dari reseptor paru-paruBila pengaruh pneumotaksis dan vagus dihilangkan
maka terjadi apneustik
3) Pusat Pneumotaksis
Terletak pada pons bagian atasBersama-sama vagus menghambat pusat apneustik
secara periodikPada hiperpnea pusat pneumostaksis ini merangsang pusat respirasi
Aktivitas pernapasan diatur secara kimia dan non-kimia
penurunan PO2 peningkatan PCO2 atau konsentrasi ion H darah akan meningkatkan
aktivitas pusat respirasi Perubahan yang berlawanan mempunyai efek hambatan
terhadap aktivitas respirasi
Secara non-kimia pengaturan aktivitas pernapasan adalah melalui suhu tubuh dan aktivitas fisikPeningkatan suhu tubuh dapat meningkatkan aktivitas pernafasan
3 Memahami dan Menjelaskan Rhinitis Alergi31 Definisi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh alergi pada pasien yangatopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebutRhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin keluarnya cairan dari hidung rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh IgE (ARIA 2001)Klasifikasi
1 Lama berlangsung Intermitten kadang-kadang Gejala lt 4 hariminggu atau lt 4 minggu Persisten menetap Gejala gt 4 hariminggu dan atau gt 4 minggu
2 Port drsquoentree (cara masuknya alergen) Inhalan alergen yang masuk lewat inspirasi pernafasan Co tungau debu spora
fungi serbuk bunga dll Ingestan alergen yang masuk lewat saluran pencernaan Co ikan laut udang
telur dll Injektan alergen yang masuk tubuh lewat suntikan atau tusukan Co obat-obatan
(penisilin) dan gigitan serangga Kontaktan alergen yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan
mukosa Co kosmetik logam latex dll
3 Derajat penyakit Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur aktifitas harian olahraga
belajar bekerja dll yang mengganggu Sedangberat bila didapati 1 gt gangguan terhadap aktifitas yang disebut
diatas4 Respon
Fase Cepat langsung sejak terpapar alergen hingga 1 jam setelahnya Gejala berupa bersin-bersin hidung tersumbat dan rinore Disebabkan oleh pengikatan mediator inflamasi (terutama histamin) dengan reseptornya yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler perangsangan serabut vidianus (ujung NV) dan kontraksi otot polos
Fase Lambat 4-8 jam setelah fase cepat Gejala didominasi hidung tersumbat hiposmia dan post nasal drip Disebabkan pelepasan VCAM (vascular cell adhesion molecule) oleh sel endotel post-kapiler yang diaktivasi mediator fase cepat Sehingga sel leukosit (terutama eosinofil) berinfiltrasi dan memproduksi protein-protein eosinofilik yang menyebabkan hidung hiperreaktif dan hiperresponsif
32 Epidemiologi33 EtiologiEtiologi faktor predisposisi dan pencetusReaksi imunologis berupa ldquoHipersensitivitas tipe 1rdquo yang diperantarai oleh
IgEReaksi ini merupakan interaksi antara faktor genetik dengan faktor pencetusFaktor predisposisi genetik atau riwayat atopik keluarga sangat berperan dalam ekspresi rhinitis alergiFaktor pencetus Bermacam-macam diantaranya adalah suhu dingin debu polusi udara asap rokok aroma yang kuat atau merangsang obat-obatan tertentu gigitan serangga toxin mikroba dllBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atasbull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamurbull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udangbull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebahbull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)
34 Manifestasi Klinis- Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu Hal ini merupakan mekanisme fisiologik yaitu proses membersihkan sendiri (self cleaning process)
- Bersin dianggap patologik bila terjadinya lebih dari 5 kali setiap serangan sebagai
akibat dilepaskannya histamin Disebut juga sebagai bersin patologis (Soepardi Iskandar2004) - Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi)
- Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung mata telinga faring atau laring Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang ndash garis hitam melintang pada tengah Punggung hidung akibat sering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic salute) pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan Lubang hidung bengkak disertai dengan sekret mukoid atau cair
Tanda di mata termasuk edema kelopak mata kongesti konjungtiva lingkar hitam dibawah mata (allergic shiner) Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid Tanda laringeal termasuk suara serak dan edema pita suara
Gejala lain yang tidak khas dapat berupa batuk sakit kepala masalah penciuman mengi penekanan pada sinus dan nyeri wajah post nasal drip Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu mudah marah kehilangan nafsu makan dan sulit tidur (Harmadji 1993)
35 PatofisiologiRinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap
sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reaksi alergi terdiri dari proses sensitivitas dan 2 fase yaitu1Immediate Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan allergen sampai satu jam setelahnya dan2Late Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai24-48 jamKontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai APC akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan HLA II membentuk kompleks peptoda MHC II yang dipresentasikan pada sel T helper (Th0) APC akan melepas interleukin 1 yang mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi T helper 1 dan
T helper 2 Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3 IL 4 IL 5 IL 13 IL 4 dan IL 13 diikat reseptornya di permukaan limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Ig E Ig E di sirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat reseptor Ig E di permukaan sel mastosit atau basofil sehingga kedua sel ini aktif Bila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang sama kedua rantai Ig E mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi mastosit dan basofil dengan terlepasnya mediator kimia terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan prostaglandin leukostrin D4 leukotrin C4 bradikinin PAF dan berbagai sitokin Terjadilah reaksi alergi fase cepatHistamin merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga rinore
36 Diagnosa dan Diagnosis Bandinga Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
dari normal sekitar -25 mm Hg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal
inspirasi menjadi ndash 6 mm Hgjaringan paru semangkin tegang tekanan di dalam
saluran udara menjadi sedikit lebih negatif dan udara mengalir kedalam parupada
akhir inspirasi daya rekoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke kedudukan
ekspirasi sampai tercapai keseimbangan kembali antara daya rekoil jaringan paru dan
dinding dadatekanan didalam saluran udara menjadi sedikit positif dan udara
mengalir meninggalkan paruselama pernapasan tenangekspirasi merupakan proses
pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume
inratorakalnamun pada awal ekspirasi masih terdapat kontraksi ringan otot
inspirasikontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya rekoil paru dan memperlambat
ekspirasi
Sistem respirasi secara fisiologis meliputi pernafasan luar dan pernafasan dalam
a Pernafasan luar (eksternal) pertukaran O2 ndash CO2 antar sel-sel tubuh dengan
udara luar
b Pernafasan dalam (internal) respirasi sel didalam mitokondria intrasel
dimana metabolisme ini membutuhkan O2 dari kapiler jaringan dan menyuplai
metabolit CO2 ke kapiler
Proses pernafasan luar meliputi beberapa tahapan
1 Ventilasi pertukaran udara luar dengan alveol paru Terdiri dari inspirasi dan
ekspirasi
2 Difusi pertukaran O2 ndash CO2 antara udara alveol dengan kapiler paru
- Fase gas pertukaran gas antara udara luar dengan udara alveol Semakin berat
molekul gas semakin cepat proses difusinya (O2gt CO2)
- Fase membran pertukaran O2 ndash CO2 antara alveol dengan darah dalam kapiler
paru melewati membran kapiler Semakin tipis membran semakin cepat
difusinya
- Fase cairan pertukaran O2 ndash CO2 dalam sirkulasi darah dengan hemoglobin
dalam eritrosit Semakin mudah larut difusi semakin cepat (CO2gt O2 karena
daya larut CO2 243x gt O2)
3 Perfusi pengangkutan O2 dan CO2 oleh pembuluh darah paru ke kapiler jaringan
atau sebaliknya
4 Pertukaran O2 ndash CO2 antara darah di kapiler jaringan dengan sel-sel jaringan
Pengaturan pernafasan
Tiga pusat pengaturan pernapasan normal yaitu
1) Pusat Respirasi
Terletak pada formatio retikularis medula oblongata sebelah kaudalPusat respirasi
ini terdiri atas pusat inspirasi dan pusat ekspirasi
2) Pusat Apneustik
Terletak pada pons bagian bawahMempunyai pengaruh tonik terhadap pusat
inspirasiPusat apneustik ini dihambat oleh pusat pneumotaksis dan impuls aferen
vagus dari reseptor paru-paruBila pengaruh pneumotaksis dan vagus dihilangkan
maka terjadi apneustik
3) Pusat Pneumotaksis
Terletak pada pons bagian atasBersama-sama vagus menghambat pusat apneustik
secara periodikPada hiperpnea pusat pneumostaksis ini merangsang pusat respirasi
Aktivitas pernapasan diatur secara kimia dan non-kimia
penurunan PO2 peningkatan PCO2 atau konsentrasi ion H darah akan meningkatkan
aktivitas pusat respirasi Perubahan yang berlawanan mempunyai efek hambatan
terhadap aktivitas respirasi
Secara non-kimia pengaturan aktivitas pernapasan adalah melalui suhu tubuh dan aktivitas fisikPeningkatan suhu tubuh dapat meningkatkan aktivitas pernafasan
3 Memahami dan Menjelaskan Rhinitis Alergi31 Definisi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh alergi pada pasien yangatopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebutRhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin keluarnya cairan dari hidung rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh IgE (ARIA 2001)Klasifikasi
1 Lama berlangsung Intermitten kadang-kadang Gejala lt 4 hariminggu atau lt 4 minggu Persisten menetap Gejala gt 4 hariminggu dan atau gt 4 minggu
2 Port drsquoentree (cara masuknya alergen) Inhalan alergen yang masuk lewat inspirasi pernafasan Co tungau debu spora
fungi serbuk bunga dll Ingestan alergen yang masuk lewat saluran pencernaan Co ikan laut udang
telur dll Injektan alergen yang masuk tubuh lewat suntikan atau tusukan Co obat-obatan
(penisilin) dan gigitan serangga Kontaktan alergen yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan
mukosa Co kosmetik logam latex dll
3 Derajat penyakit Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur aktifitas harian olahraga
belajar bekerja dll yang mengganggu Sedangberat bila didapati 1 gt gangguan terhadap aktifitas yang disebut
diatas4 Respon
Fase Cepat langsung sejak terpapar alergen hingga 1 jam setelahnya Gejala berupa bersin-bersin hidung tersumbat dan rinore Disebabkan oleh pengikatan mediator inflamasi (terutama histamin) dengan reseptornya yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler perangsangan serabut vidianus (ujung NV) dan kontraksi otot polos
Fase Lambat 4-8 jam setelah fase cepat Gejala didominasi hidung tersumbat hiposmia dan post nasal drip Disebabkan pelepasan VCAM (vascular cell adhesion molecule) oleh sel endotel post-kapiler yang diaktivasi mediator fase cepat Sehingga sel leukosit (terutama eosinofil) berinfiltrasi dan memproduksi protein-protein eosinofilik yang menyebabkan hidung hiperreaktif dan hiperresponsif
32 Epidemiologi33 EtiologiEtiologi faktor predisposisi dan pencetusReaksi imunologis berupa ldquoHipersensitivitas tipe 1rdquo yang diperantarai oleh
IgEReaksi ini merupakan interaksi antara faktor genetik dengan faktor pencetusFaktor predisposisi genetik atau riwayat atopik keluarga sangat berperan dalam ekspresi rhinitis alergiFaktor pencetus Bermacam-macam diantaranya adalah suhu dingin debu polusi udara asap rokok aroma yang kuat atau merangsang obat-obatan tertentu gigitan serangga toxin mikroba dllBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atasbull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamurbull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udangbull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebahbull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)
34 Manifestasi Klinis- Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu Hal ini merupakan mekanisme fisiologik yaitu proses membersihkan sendiri (self cleaning process)
- Bersin dianggap patologik bila terjadinya lebih dari 5 kali setiap serangan sebagai
akibat dilepaskannya histamin Disebut juga sebagai bersin patologis (Soepardi Iskandar2004) - Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi)
- Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung mata telinga faring atau laring Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang ndash garis hitam melintang pada tengah Punggung hidung akibat sering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic salute) pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan Lubang hidung bengkak disertai dengan sekret mukoid atau cair
Tanda di mata termasuk edema kelopak mata kongesti konjungtiva lingkar hitam dibawah mata (allergic shiner) Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid Tanda laringeal termasuk suara serak dan edema pita suara
Gejala lain yang tidak khas dapat berupa batuk sakit kepala masalah penciuman mengi penekanan pada sinus dan nyeri wajah post nasal drip Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu mudah marah kehilangan nafsu makan dan sulit tidur (Harmadji 1993)
35 PatofisiologiRinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap
sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reaksi alergi terdiri dari proses sensitivitas dan 2 fase yaitu1Immediate Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan allergen sampai satu jam setelahnya dan2Late Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai24-48 jamKontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai APC akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan HLA II membentuk kompleks peptoda MHC II yang dipresentasikan pada sel T helper (Th0) APC akan melepas interleukin 1 yang mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi T helper 1 dan
T helper 2 Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3 IL 4 IL 5 IL 13 IL 4 dan IL 13 diikat reseptornya di permukaan limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Ig E Ig E di sirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat reseptor Ig E di permukaan sel mastosit atau basofil sehingga kedua sel ini aktif Bila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang sama kedua rantai Ig E mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi mastosit dan basofil dengan terlepasnya mediator kimia terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan prostaglandin leukostrin D4 leukotrin C4 bradikinin PAF dan berbagai sitokin Terjadilah reaksi alergi fase cepatHistamin merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga rinore
36 Diagnosa dan Diagnosis Bandinga Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
Tiga pusat pengaturan pernapasan normal yaitu
1) Pusat Respirasi
Terletak pada formatio retikularis medula oblongata sebelah kaudalPusat respirasi
ini terdiri atas pusat inspirasi dan pusat ekspirasi
2) Pusat Apneustik
Terletak pada pons bagian bawahMempunyai pengaruh tonik terhadap pusat
inspirasiPusat apneustik ini dihambat oleh pusat pneumotaksis dan impuls aferen
vagus dari reseptor paru-paruBila pengaruh pneumotaksis dan vagus dihilangkan
maka terjadi apneustik
3) Pusat Pneumotaksis
Terletak pada pons bagian atasBersama-sama vagus menghambat pusat apneustik
secara periodikPada hiperpnea pusat pneumostaksis ini merangsang pusat respirasi
Aktivitas pernapasan diatur secara kimia dan non-kimia
penurunan PO2 peningkatan PCO2 atau konsentrasi ion H darah akan meningkatkan
aktivitas pusat respirasi Perubahan yang berlawanan mempunyai efek hambatan
terhadap aktivitas respirasi
Secara non-kimia pengaturan aktivitas pernapasan adalah melalui suhu tubuh dan aktivitas fisikPeningkatan suhu tubuh dapat meningkatkan aktivitas pernafasan
3 Memahami dan Menjelaskan Rhinitis Alergi31 Definisi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh alergi pada pasien yangatopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebutRhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin keluarnya cairan dari hidung rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh IgE (ARIA 2001)Klasifikasi
1 Lama berlangsung Intermitten kadang-kadang Gejala lt 4 hariminggu atau lt 4 minggu Persisten menetap Gejala gt 4 hariminggu dan atau gt 4 minggu
2 Port drsquoentree (cara masuknya alergen) Inhalan alergen yang masuk lewat inspirasi pernafasan Co tungau debu spora
fungi serbuk bunga dll Ingestan alergen yang masuk lewat saluran pencernaan Co ikan laut udang
telur dll Injektan alergen yang masuk tubuh lewat suntikan atau tusukan Co obat-obatan
(penisilin) dan gigitan serangga Kontaktan alergen yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan
mukosa Co kosmetik logam latex dll
3 Derajat penyakit Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur aktifitas harian olahraga
belajar bekerja dll yang mengganggu Sedangberat bila didapati 1 gt gangguan terhadap aktifitas yang disebut
diatas4 Respon
Fase Cepat langsung sejak terpapar alergen hingga 1 jam setelahnya Gejala berupa bersin-bersin hidung tersumbat dan rinore Disebabkan oleh pengikatan mediator inflamasi (terutama histamin) dengan reseptornya yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler perangsangan serabut vidianus (ujung NV) dan kontraksi otot polos
Fase Lambat 4-8 jam setelah fase cepat Gejala didominasi hidung tersumbat hiposmia dan post nasal drip Disebabkan pelepasan VCAM (vascular cell adhesion molecule) oleh sel endotel post-kapiler yang diaktivasi mediator fase cepat Sehingga sel leukosit (terutama eosinofil) berinfiltrasi dan memproduksi protein-protein eosinofilik yang menyebabkan hidung hiperreaktif dan hiperresponsif
32 Epidemiologi33 EtiologiEtiologi faktor predisposisi dan pencetusReaksi imunologis berupa ldquoHipersensitivitas tipe 1rdquo yang diperantarai oleh
IgEReaksi ini merupakan interaksi antara faktor genetik dengan faktor pencetusFaktor predisposisi genetik atau riwayat atopik keluarga sangat berperan dalam ekspresi rhinitis alergiFaktor pencetus Bermacam-macam diantaranya adalah suhu dingin debu polusi udara asap rokok aroma yang kuat atau merangsang obat-obatan tertentu gigitan serangga toxin mikroba dllBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atasbull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamurbull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udangbull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebahbull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)
34 Manifestasi Klinis- Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu Hal ini merupakan mekanisme fisiologik yaitu proses membersihkan sendiri (self cleaning process)
- Bersin dianggap patologik bila terjadinya lebih dari 5 kali setiap serangan sebagai
akibat dilepaskannya histamin Disebut juga sebagai bersin patologis (Soepardi Iskandar2004) - Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi)
- Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung mata telinga faring atau laring Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang ndash garis hitam melintang pada tengah Punggung hidung akibat sering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic salute) pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan Lubang hidung bengkak disertai dengan sekret mukoid atau cair
Tanda di mata termasuk edema kelopak mata kongesti konjungtiva lingkar hitam dibawah mata (allergic shiner) Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid Tanda laringeal termasuk suara serak dan edema pita suara
Gejala lain yang tidak khas dapat berupa batuk sakit kepala masalah penciuman mengi penekanan pada sinus dan nyeri wajah post nasal drip Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu mudah marah kehilangan nafsu makan dan sulit tidur (Harmadji 1993)
35 PatofisiologiRinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap
sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reaksi alergi terdiri dari proses sensitivitas dan 2 fase yaitu1Immediate Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan allergen sampai satu jam setelahnya dan2Late Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai24-48 jamKontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai APC akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan HLA II membentuk kompleks peptoda MHC II yang dipresentasikan pada sel T helper (Th0) APC akan melepas interleukin 1 yang mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi T helper 1 dan
T helper 2 Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3 IL 4 IL 5 IL 13 IL 4 dan IL 13 diikat reseptornya di permukaan limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Ig E Ig E di sirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat reseptor Ig E di permukaan sel mastosit atau basofil sehingga kedua sel ini aktif Bila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang sama kedua rantai Ig E mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi mastosit dan basofil dengan terlepasnya mediator kimia terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan prostaglandin leukostrin D4 leukotrin C4 bradikinin PAF dan berbagai sitokin Terjadilah reaksi alergi fase cepatHistamin merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga rinore
36 Diagnosa dan Diagnosis Bandinga Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
3 Derajat penyakit Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur aktifitas harian olahraga
belajar bekerja dll yang mengganggu Sedangberat bila didapati 1 gt gangguan terhadap aktifitas yang disebut
diatas4 Respon
Fase Cepat langsung sejak terpapar alergen hingga 1 jam setelahnya Gejala berupa bersin-bersin hidung tersumbat dan rinore Disebabkan oleh pengikatan mediator inflamasi (terutama histamin) dengan reseptornya yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler perangsangan serabut vidianus (ujung NV) dan kontraksi otot polos
Fase Lambat 4-8 jam setelah fase cepat Gejala didominasi hidung tersumbat hiposmia dan post nasal drip Disebabkan pelepasan VCAM (vascular cell adhesion molecule) oleh sel endotel post-kapiler yang diaktivasi mediator fase cepat Sehingga sel leukosit (terutama eosinofil) berinfiltrasi dan memproduksi protein-protein eosinofilik yang menyebabkan hidung hiperreaktif dan hiperresponsif
32 Epidemiologi33 EtiologiEtiologi faktor predisposisi dan pencetusReaksi imunologis berupa ldquoHipersensitivitas tipe 1rdquo yang diperantarai oleh
IgEReaksi ini merupakan interaksi antara faktor genetik dengan faktor pencetusFaktor predisposisi genetik atau riwayat atopik keluarga sangat berperan dalam ekspresi rhinitis alergiFaktor pencetus Bermacam-macam diantaranya adalah suhu dingin debu polusi udara asap rokok aroma yang kuat atau merangsang obat-obatan tertentu gigitan serangga toxin mikroba dllBerdasarkan cara masuknya allergen dibagi atasbull Alergen Inhalan yang masuk bersama dengan udara pernafasan misalnya debu rumah tungau serpihan epitel dari bulu binatang serta jamurbull Alergen Ingestan yang masuk ke saluran cerna berupa makanan misalnya susu telur coklat ikan dan udangbull Alergen Injektan yang masuk melalui suntikan atau tusukan misalnya penisilin atau sengatan lebahbull Alergen Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan 2003)
34 Manifestasi Klinis- Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu Hal ini merupakan mekanisme fisiologik yaitu proses membersihkan sendiri (self cleaning process)
- Bersin dianggap patologik bila terjadinya lebih dari 5 kali setiap serangan sebagai
akibat dilepaskannya histamin Disebut juga sebagai bersin patologis (Soepardi Iskandar2004) - Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi)
- Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung mata telinga faring atau laring Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang ndash garis hitam melintang pada tengah Punggung hidung akibat sering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic salute) pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan Lubang hidung bengkak disertai dengan sekret mukoid atau cair
Tanda di mata termasuk edema kelopak mata kongesti konjungtiva lingkar hitam dibawah mata (allergic shiner) Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid Tanda laringeal termasuk suara serak dan edema pita suara
Gejala lain yang tidak khas dapat berupa batuk sakit kepala masalah penciuman mengi penekanan pada sinus dan nyeri wajah post nasal drip Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu mudah marah kehilangan nafsu makan dan sulit tidur (Harmadji 1993)
35 PatofisiologiRinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap
sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reaksi alergi terdiri dari proses sensitivitas dan 2 fase yaitu1Immediate Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan allergen sampai satu jam setelahnya dan2Late Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai24-48 jamKontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai APC akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan HLA II membentuk kompleks peptoda MHC II yang dipresentasikan pada sel T helper (Th0) APC akan melepas interleukin 1 yang mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi T helper 1 dan
T helper 2 Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3 IL 4 IL 5 IL 13 IL 4 dan IL 13 diikat reseptornya di permukaan limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Ig E Ig E di sirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat reseptor Ig E di permukaan sel mastosit atau basofil sehingga kedua sel ini aktif Bila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang sama kedua rantai Ig E mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi mastosit dan basofil dengan terlepasnya mediator kimia terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan prostaglandin leukostrin D4 leukotrin C4 bradikinin PAF dan berbagai sitokin Terjadilah reaksi alergi fase cepatHistamin merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga rinore
36 Diagnosa dan Diagnosis Bandinga Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
akibat dilepaskannya histamin Disebut juga sebagai bersin patologis (Soepardi Iskandar2004) - Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi)
- Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung mata telinga faring atau laring Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang ndash garis hitam melintang pada tengah Punggung hidung akibat sering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic salute) pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan Lubang hidung bengkak disertai dengan sekret mukoid atau cair
Tanda di mata termasuk edema kelopak mata kongesti konjungtiva lingkar hitam dibawah mata (allergic shiner) Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid Tanda laringeal termasuk suara serak dan edema pita suara
Gejala lain yang tidak khas dapat berupa batuk sakit kepala masalah penciuman mengi penekanan pada sinus dan nyeri wajah post nasal drip Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu mudah marah kehilangan nafsu makan dan sulit tidur (Harmadji 1993)
35 PatofisiologiRinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap
sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasireaksi alergi Reaksi alergi terdiri dari proses sensitivitas dan 2 fase yaitu1Immediate Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan allergen sampai satu jam setelahnya dan2Late Phase Allergic Reactionatau reaksi alergi fase lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai24-48 jamKontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi makrofag atau monosit yang berperan sebagai APC akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung Setelah diproses antigen akan membentuk fragmen pendek peptida dan bergabung dengan HLA II membentuk kompleks peptoda MHC II yang dipresentasikan pada sel T helper (Th0) APC akan melepas interleukin 1 yang mengaktifkan Th0 untuk berproliferasi menjadi T helper 1 dan
T helper 2 Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3 IL 4 IL 5 IL 13 IL 4 dan IL 13 diikat reseptornya di permukaan limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Ig E Ig E di sirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat reseptor Ig E di permukaan sel mastosit atau basofil sehingga kedua sel ini aktif Bila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang sama kedua rantai Ig E mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi mastosit dan basofil dengan terlepasnya mediator kimia terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan prostaglandin leukostrin D4 leukotrin C4 bradikinin PAF dan berbagai sitokin Terjadilah reaksi alergi fase cepatHistamin merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga rinore
36 Diagnosa dan Diagnosis Bandinga Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
T helper 2 Th2 akan menghasilkan berbagai sitokin seperti IL 3 IL 4 IL 5 IL 13 IL 4 dan IL 13 diikat reseptornya di permukaan limfosit B sehingga sel limfosit B menjadi aktif dan akan memproduksi Ig E Ig E di sirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat reseptor Ig E di permukaan sel mastosit atau basofil sehingga kedua sel ini aktif Bila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang sama kedua rantai Ig E mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi mastosit dan basofil dengan terlepasnya mediator kimia terutama histamin Selain histamin juga dikeluarkan prostaglandin leukostrin D4 leukotrin C4 bradikinin PAF dan berbagai sitokin Terjadilah reaksi alergi fase cepatHistamin merangsang reseptor H1 pada ujung saraf vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin-bersin Histamin menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga rinore
36 Diagnosa dan Diagnosis Bandinga Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang Gejala lain ialah keluar hingus (rinore) yang encer dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal yang kadang-kadang disertai dengan banyak air mata keluar (lakrimasi) Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (Irawati Kasakayan Rusmono 2008)Perlu ditanyakan pola gejala (hilang timbul menetap) beserta onset dan keparahannya identifikasi faktor predisposisi karena faktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi respon terhadap pengobatan kondisi lingkungan dan pekerjaan Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis bila terdapat 2 atau lebih gejala seperti bersin-bersin lebih 5 kali setiap serangan hidung dan mata gatal ingus encer lebih dari satu jam hidung tersumbat dan mata merah serta berair maka dinyatakan positif (Rusmono Kasakayan 1990)
b Pemeriksaan fisik
Pada rinoskopi anterior terdapat mukosa edema basah berwarna pucat atau livid
dengan sekret encer banyakJika gejala persisten mukosa inferior tanpak hipertrofi
Gejala lain pada anak yang spesifik yaitu ada bayangan gelap di bawah mata yang
terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung Disebut juga allergic
shinerKarena gatal dengan punggung tangan mengosok-gosok hidung Disebut juga
allergic salute Keadaan menggosok hidung akan mengakibatkan garis melintang di
dorsum nasi bagia sepertiga bawah yang disbut allergic crease Dinding posterior
faring tanpak granuler dan edema (cobblestone appearance)Dinding lateral faring
menebalLidah seperti gambaran peta
c Pemeriksaan penunjang
1 In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
Hitung eosinofil dalam darah tepi bisa normal atau meningkatLebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Immuno Sorbent
Test)Pemeriksaan sitologi hidung walaupun tidak dapat memastikan diagnosis tetap
berguna sebagai pemeriksaan pelengkapJika basofil gt5 sellap mungkin karena alergi
makananJika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri
2 In vivo
Alergen penyebab bisa dicari dengan pemeriksaan tes cukit kulit uji intrakutan
atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End point TitrationSET) SET
dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai
konsentrasi Keuntungan SET adalah selain alergen penyebab juga derajat alergi serta
dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Pada alergi makanan uji kulit yang
akhir ini banyak digunakan adalah intracutaneus provocative dilutional food test
(IPDFT) tapi sebagai baku emas bisa dilakukan diet eleminasi dan Challenge test
Alergen ingestan akan lenyap dalam 5 hari secara tuntas Pada challenge test
makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari
selanjutnya diamati reaksinya Pada diet eliminasi jenis menu makanan dihilangkan
gejala juga menghilang
Pemeriksaan Laboratorium
a Uji kulit cukit (Skin Prick Test) Tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak Tes ini mempunyai sensitifitas dan spesifisitas tinggi terhadap hasil pemeriksaan IgE spesifik Akan lebih ideal jika bisa dilakukan Intradermal Test atau Skin End Point Titration Test bila fasilitas tersedia
b Kadar IgE spesifikPemeriksaan kadar IgE spesifik untuk suatu alergen tertentu dapat dilakukan secara invivo dengan uji kulit atau secara in vitro dengan metode RAST (Radio Allergosorbent Test)ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) atau RAST enzimKelebihan metode RASTdibanding uji kulit adalah keamanan dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh obat maupun kelainan kulit Hasil RAST berkorelasi cukup baik dengan uji kulit dan uji provokasi namun sensitivitas RAST lebih rendah
c IgE total serum
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
Peningkatan kadar IgE serum sering didapatkan pada penyakit alergi sehingga seringkali dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit alergiPasien dengan dermatitis atopi memiliki kadar IgE tertinggi dan pasien asma memiliki kadar IgE yang lebih tinggi dibandingkan rhinitis alergiMeskipun rerata kadar IgE total pasien alergi di populasi lebih tinggi dibandingkan pasien non-alergi namun adanya tumpang tindih kadar IgE pada populasi alergi dan non-alergi menyebabkan nilai diagnostik IgE total rendahKadar IgE total didapatkan normal pada 50 pasien alergi dan sebaliknya meningkat pada penyakit nonalergi (infeksi virusjamurimunodefisiensi keganasan)
d Hitung eosinophil dalam secretPeningkatan jumlah eosinofil dalam apusan secret hidung merupakan indikator yanglebih sensitive dibandingkan eosinofilia darah tepi dan dapat membedakan rinitis alergi daririnitis akibat penyebab lain Meskipun demikian tidak dapat menentukan alergen penyebab yangspesifikEsinofilia nasal pada anak apabila ditemukan eosinofil lebih dari 4 dalam apusan sekret hidung sedangkan pada remaja dan dewasa bila lebih dari 10Eosinofilia sekret hidung juga dapat memperkirakan respons terapi dengan kortikosteroid hidung topikalHitung eosinofil juga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan konjungtiva
Pencitraan yang digunakan dalam diagnosis dan evaluasi rhinitis alergi adalah sebagai berikuta Radiografi Bisa membantu untuk mengevaluasi kemungkinan
kelainan struktur atau untuk membantu mendeteksi komplikasi atau kondisi komorbiditas seperti sinusitis atau hipertrofi adenoid
b Computed tomography scanning Bisa sangat membantu untuk mengevaluasi sinusitis akut atau kronis
c Magnetic resonance imaging Juga dapat membantu untuk mengevaluasi sinusitis
Diagnosis Banding
-Common cold-Rinitis medikamentosa-Sinusitis
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
1 Rhinitis non alergi eosinofilik
Terjadi kebanyakan pada orang dewasaGejalanya bertahan lamamembran
mukosapucat mungkin disertai polip hidung atau penyakit sinus
2 Rhinitis neutrofilik (menular)
Terjadi selama tahun-tahun awal masa kanak-kanakTerdapat keluhan rinore
kronis danpenyumbatan hidungkebanyakan pada cuaca dingin
3 Rhinitis vasomotor
Menggambarkan suatu gangguan yang diduga akibat dari ketidak seimbangan
system pengendalian saraf otonom terhadap vaskularisasi mukosa dan kelenjer
mukosa dimanagejalannya memberi kesan sebagai rhinitis alergika namun penyebab
alerginya belum dapatdiketahui
4 Mastositosis nasal primer
Timbul paling sering saat dewasa
Lo 38 Memahami Dan Menjelaskan Komplikasi Rhinitis Alergi
a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands
akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T
CD4+) hiperplasia epitel hiperplasia goblet dan metaplasia skuamosa
b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak
c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal
Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan
udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama
bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain
akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)
dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006)
37 Tatalaksana dan Pencegahana non-medikamentosa
- Menghindari allergen
- Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga
lebih mudah untuk dikeluarkan dibuang
- Untuk meringankan nyeri dapat menggunakan asetaminofen ibuprofen
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
- Pada penderita riwayat alergi dpaat diberikan antihistamin
- Menghirup uap kabut dari suatu vaporizer karena dapat membantu
mengencerkan sekret amp mengurangi sesak di dada
- Mencuci dengan larutan garam isotonic karena dapat membantu mengeluarkan
sekret yang kental
- Batuk merupakan salah satu cara u mmbuang sekret amp debris dari saluran nafas
Oleh itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati kecuali jika sangat mengganggu amp
menyebbkan penderita susah tidur Tapi jika batuknya hebat boleh diberikan obat
anti batuk
b medikamentosa
a antihistamin
pake AH-1 bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target AH-1
merupakan lini pertama yang sering dipakai pada rhinitis alergi
AH terbagi 2 yaitu
generasi 1
bersifat lipofilik sehingga dapat menembus sawar darah otak amp placentaCo
difendhidramin klofeniramin prometasin siproheptadin amp azelatin dapat
diberikan secara topical (semprot)
generasi 2
bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak Tidak memiliki efek
seperti generasi 1 non-sedatif amp antiadrenergic
AH secara oral diabsorbsi cepat untuk mengatasi gejala pada respon fase cepat sprt
rhinorrhea bersin gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi obstruksi hidung pada fase
lambat
Kelompok 1 astemisol amp terfenadin menyebabkan aritmia ventrikel henti
jantung amp suddenly death
Kelompok 2 loratadine setirisin fexofenadine desloratadine levosetirisine
A) antihistamin1 Antihistamin golongan IFarmakodinamik
Mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin Selain itu juga efektif untuk menghambat kerja histamine pada otot polos usus dan bronkusGolongan dan contoh obat
Etanolamin Karbinoksamin Difenhidramin Dimenhidrinat
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
Etilenediamin Pirilamin TripelenaminPiperazin Hidroksizin Siklizin MeklizinAlkilamin Klorfeniramin BromfeniraminDerivat Fenotiazin PrometazinLain-Lain Siproheptadin Mebhidrolin Napadisilat
FarmakokinetikSetelah pemberian oral atau parentral antihistamin I diabsorbsi sangat
baikEfeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jamTempat utama biotransformasi AH I adalah hati tetapi dapat juga di paru-paru dan ginjal AH I diekskresi melalui urin setelah 24 jam terutama dalam bentuk metabolitnyaIndikasi
AH I berguna untuk pengobatan simtomatikberbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan AH I juga dapat mengobati alergi tipe eksudatifakut misalnya pada polinosis dan urtikaria AH I dapat menghilangkan bersin rinore dan gatal pada mata hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever AH I efektif terhadap alergi yang disebabkan debu namun AH I tidak efektif pada rhinitis vasomotorEfek Samping
Pada dosis terapi semua AH I menimbulkan efek samping yang paling sering adalah sedasiEfek ini menguntungkan bagi pasien rawat inap atau pasien yang perlu banyak tidurEfek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH I adalah vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia euphoria gelisah insomnia dan tremorEfek lain yang mungkin timbul adalah mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala rasa berat dan lemah pada tanganIntoksikasi Akut
Keracunan akut AH I terjadi karena obat golongan ini sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tanggaPada anak keracunan terjadi karena kecelakaan sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri
Pada anak kecil efek intoksikasi yang dominan adalah perangsangan dengan manifestasi halusinasi eksitasi ataksia inkoordinasi atetosis kejang kemerahan di muka dan sering pula timbul demam yang akhirnya terjadi koma dan kolaps
2 Antihistamin golongan IIAntihistamin golongan II ini lebih banyak bekerja menghambat sekresi di
lambungB) Dekongestan Oral dan Intranasal
Dekongestan oral dan intranasal (pseudoephedrine dan phenylephrine) digunakan untuk menyembuhkan kongesti nasal pada pasien alergi rhinitisEfek samping obat ini biasanya terjadi pada obat oral yaitu insomnia sakit kepala palpitasi apabila obat ini digunakan dalam jangka panjangObat ini tidak dapat diberikan pada pasien hipertensi CHDObat ini tidak boleh diberikan lebih dari 5-10 hari karena bisa menyebabkan rhinitis medicamentosa
o Indikasi AH1
berguna untuk pengobatan simptomatik berbagai penyakit alergi amp mencegah
mengobati mabuk perjalanan
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
Penyakit alergi Dapat mengobati alergi type eksudatif akut polinosis amp
urtikaria Dapat juga sbagai penghilang bersin rhinorrhea gatal hidung mata
dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever
Mabuk perjalanan amp keadaan lain Efektif u 23 kasus vertigo mual muntah
Efektif u pasca bedah antimuntah mual munth wajtu hamil
o Efek samping
Sedasi menguntungkan u pasien yang perlu banyak tidur
Vertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia dan tremor
Mulut kering dysuria palpitasi hipotensi sakit kepala
b preparat simpatomimetik
gol Agonis adrenergic α dipakai sbagai dekongestan hidung oral dengan tanpa
kombinasi AH topicalPemakaian topical hanya boleh bbrapa hari karna dapat
mnybbkan rhinitis medikamentosa
c nasal dekongestan
dpt sbgai dekongestan scara sistemik (oral) yakni efedril fenil propanolamin amp
pseudo-efedrin amp secara topical terutama berguna untuk rhinitis akut karna tempat
kerjanya yang lebih slektif Penggunaan secara topical lebih cepat dalam mengatasi
penyumbatan hidung dibandingkan dengan pengguanaan sistemikIndikasinya per-
oral topicaluntuk fenilpropanolamin onat ini harus hati-hati diberikan pada pasien
dgn rwayat hipertensi amp hipertrofi prostat
Pemberian dekongestan oral tidak dianjurkan u jangka panjang karna mmiliki
efek stimulant SSP jaid bias mnybbkan hipertensi peny Jantung coroner hipertiroid
d Kortikosteroid
Merupakan obat antiinflamasi yang kuatPengguanaan sistemik engan cepat dapat
mngatasi inflamasi yg akut shngga dianjurkan u penggunaan jangka pendek yakni
gejala buntu hidung yang beratJangka waktu kortikosteroid oral 7-14hari dengan
tapering off tergntung dari respon pngobatan Bbrpa kortikosteroid intranasal yg
dgnakan beklometason flutikasom mometason amp triamisolon memiliki efektifitas
amp keamanan yg tdk berbeda
INTRANASAL CORTICOSTEROIDS (INCS)
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
- INCS are now the drugs of choice in children with AR- Concerns that INCS may cause systemic side effects such as suppression of growth
and bone metabolism have been allayed- After 3 monthsrsquo use of fluticasone in children aged 3ndash11 yearsrhinoscopy showed no evidence of thinning of the nasal tissues or atrophy of the nasal mucosa
- There are a variety of intranasal corticosteroids available Individual drugs include beclometasonebetamethasonebudesonideflunisolidefluticasonemometasone and triamcinolone- menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat- Efek utama pada mukosa hidung mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan mediator menekan kemotaksis neutrofil mengurangi edema intrasel menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel Mast
efek samping bersin perih pada mukosa hidung sakit kepalaepistaxis dan infeksiCandida albicans (jarang terjadi)- respon puncak umumnya tercapai dalam 2- 3 minggu Dosis kemudian dapat diturunkan jika sudah tercapai respon yang diinginkan- direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan penghindaran terhadap alergenast
Sodium Kromolin (obat semprot hidung)
Efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang- suatu penstabil sel mast 1048774 mencegah degranulasi sel mast dan pelepasan mediator termasuk histamin- tersedia dalam bentuk semprotan hidung untuk mencegah dan mengobati rinitis alergi- Efek sampingnya iritasi lokal (bersin dan rasa perih pada membran mukosa hidung- Dosisnya untuk pasien di atas 6 tahun adalah 1 semprotan pada setiap lubang hidung 3-4 kali sehari pada interval yang teratur
- Untuk rinitis seasonal gunakan obat ini pada saat awal musim alergi dan digunakan terus sepanjang musim - Untuk rhinitis perennial efeknya mungkin tidak terlihat dalam 2-4 minggu pertama
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
untuk itu dekongestan dan antihistamin mungkin diperlukan pada saat terapi dimulai
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida bermanfaat untuk mengatasi rinore karena aktifitas inhibisi reseptor kolinergik permukaan sel efektor (Mulyarjo 2006)
IPRATROPIUM BROMIDA- Merupakan agen antikolinergik berbentuk semprotan hidung- bermanfaat pada rinitis alergi yang persisten atau perenial- memiliki sifat antisekretori jika digunakan secara lokal dan bermanfaat untuk mengurangi hidung berair yang terjadi pada rinitis alergi- tersedia dalam bentuk larutan dengan kadar 003diberikan dalam 2 semprotan (42 mg) 2- 3 kali sehari- Efek sampingnya ringan meliputi sakit kepala epistaxisdan hidung terasa kering
OPERATIFTindakan konkotomi (pemotongan konka inferior) bila konka hipertrofi berat dan tidak dapat dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO325 atau troklor asetat
IMUNOTERAPIDesensitasi hiposensitasi dan netralisasi Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat berlangsung lama dan pengobatan lain belum memuaskan
TerapiTerapi rinitis alergi terbagi dalam tiga pendekatan meliputi edukasi
penghindaran terhadap allergen farmakoterapi untuk pencegahan dan penanganan gejala dan imunoterapi spesifik Penghindaran terhadap allergen merupakan cara yang paling memberikan hasil Cara yang paling efektif untuk menghindari allergen adalah mengetahui tipe allergen itu sendiri setiap orang dapat memiliki alergi terhadap berbagai hal sehingga sangat dianjurkan untuk mengikuti suatu tes alergi di dokter Contoh-contoh alergi yang banyak pada masyarakat adalah alergi debu tungau udang bulu kucing dan lainnya Terapi farmakologi pada rinitis alergi didasarkan pada gejala yang terjadi Antihistamin dan dekongestan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menangani rhinitis alergi1 Rinitis alergi adalah inflamasi pada mukosa hidung yang bersifat minimal persistent sehingga terapi farmakologi yang digunakan hanya pada saat bergejala melainkan harus terus menerus
PencegahanJika sudah parah pengobatan akan lebih sulit dilakukan lantaran penggunaan
obat hanya menghilangkan gejala sedangkan penyembuhannya tergantung peran serta penderita dalam menghindari kontak dengan allergen Untuk itu terdapat lima langkah meningkatkan kualitas hidup penderita rinitis alergi yakni pertama pahami kondisi
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
tubuh anda dimana kondisi tubuh menurun menyebabkan gejala rinitis akan muncul kedua hindari faktor penyebab dan pencetus timbulnya gejala ketiga mencegah komplikasi yang bisa timbul dengan penanganan sedini mungkin keempat ubah gaya hidup untuk meningkatkan kondisi badan serta kelima kenali obat alergi Dengan mengikuti 5 langkah tersebut secara langsung penderita ikut menyembuhkan dirinya sendiri Jika bisa berlangsung secara terus-menerus maka dipastikan 5-10 tahun Rinitis Alergi tidak kambuh lagi Untuk itu mengubah pola hidup sehat bisa mengurangi angka penderita Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan agar tak merangsang kambuhnya rinitis alergi
1 Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan alergi
2 Jangan biarkan hewan berbulu masuk kedalam rumah jika alergi terhadap bulu hewan
3 Bersihkan debu dengan menyedot dan lap basah minimal 2-3 kali dalam satu minggu jangan menggunakan sapu yang dapat menyebarkan debu
4 Gunakan pembersih udara elektris (AC) untuk membuang debu rumah jamur dan pollen dari udara Cuci dan ganti filter secara berkala
5 Tutup perabotan berbahan kain dengan lapisan yang bisa dicuci sesering mungkin
6 Jangan mengunakan bahan atau perabot yang dapat menampung debu didalam debu kamar
7 Untuk menghindari kontak dengar allergen gunakan sarung tangan dan masker ketika sedang bersih-bersih di dalam maupun di luar rumah
8 Larang rokok dan pengunaan produk yang beraroma di rumah
38 KomplikasiKomplikasi rinitis alergi yang sering ialah a Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit T CD4+) hiperplasia epitelhiperplasia gobletdan metaplasia skuamosa b Otitis media yang sering residif terutama pada anak-anak c Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yang menyebabkan Sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel antara lain akibat dekstruksi mukosa
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP) dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham 2006) d Sinusitis kronis (tersering) e Sinusitis dengan trias asma (asma sinusitis dengan poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin) fAsma gObstruksi tuba Eustachian dan efusi telingah bagian tengah hHipertyopi tonsil dan adenoid iGangguan kognitif
39 Prognosis Kebanyakan pasien dapat hidup normal dengan gejala Hanya pasien yang menerima imunoterapi spesifik-alergen sembuh dari
penyakit namun banyak pasien melakukannya dengan sangat baik dengan perawatan gejala intermiten Gejala rhinitis alergi bisa kambuh 2-3 tahun setelah penghentian imunoterapi alergen
Sebagian kecil pasien mengalami perbaikan selama masa remaja tapi di sebagian besar gejala muncul kembali di awal dua puluhan atau lebih Gejala mulai berkurang ketika pasien mencapai dasawarsa kelima kehidupan
o (Becker Jack M 2009)
4 Memahami dan menjelaskan Adab Bersin dalam IslamDr Musthofa Syahatah Dekan Fakultas THT Universitas Alexandria mengatakan bahwa berwudhu dapat melindungi seseorang dari kuman penyakit Penelitian membukatikan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu Para ilmuwan membuktikan bahwa wudhu dapat mencegah lebih dari 17 penyakit seperti influenza batuk rejan radang amandel penyakit- penyakit telinga penyakit-penyakit kulit Dalam berwudhu ada istilahi istinsyaq dan istintsar Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung sedangkani sti ntsar adalah mengeluarkan air nafasnya Rasulullah sangat menyempuranakan kedaua perbuatan tersebut Dr Mustofa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman di dalam hidung akan berkurang setengahnya setelahistinsyaq pertama lalu berkurang menjadi seperempatnya setelahi sti nsyaq kedua dan menjadi sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga Penelitian menyebutkan hidung manusia setelah bersih dari kuman setelahistinsyaq akan tetap bersih selama 5 jam sebelum akhirnya tercemar lagi Oleh karena itu manusia perlu membersihkannya lagi dengan cara wudhu yang disertai istinsyaq Istinsyaq berulang kali setiap akan sholat adalah cara efektif untuk membersihkan mensterilkan dan mengurangi kuman-kuman yang bersembunyi di dalamnya Rasulullah SAW bersabda ldquoSempurnakanlah wudhu ratakanlah air di antara jari-jemari bersungguhlah dalam istinsyaq kecuali kamu berpuasardquo (HR Bukhari dan Muslim) Adab bersin Rasulullah SAW 1 Merendahkan suara dan menutup mulut serta wajah saat bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu lsquoanhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu lsquoalaihi wa sallam ketika bersin maka beliau menutup wajahnya dengan tangan atau bajunya sambil merendahkan suaranya
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
2 Tidak memalingkan leher ke kiri atau ke kanan ketika bersinHal ini agar tidak membahayakan kesehatan meskipun dilakukan dengan alasan untuk menghindari orang yang ada di depannya
3 Mengeraskan bacaan hamdalah meskipun sedang shalat wajibPara ulama telah bersepakat atas dianjurkannya mengeraskan hamdalah ketika bersin dalam shalat dan tidak disyarirsquoatkan menjawabnya bagi yang mendengarkannya Hadits yang membolehkan menjawab hamdalah pada waktu sholat adalah hadits dhoif
4 Tasymit (mendoakan seserang yang bersin)Wajib bagi yang mendengar bacaan hamdalah untuk mengucapkan tasymit yaitu ldquoYarhamukallaahrdquo dan jika tidak mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin maka maka tidak perlu mengucapkan tasymit bagi orang yang ada di sekelilingnya Rasulullah SAW telah bersabda ldquoSesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka apabila ia bersin hendaklah ia memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah Dan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit (mendorsquoakannya)rdquo (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa tasymit adalah wajib bagi muslim yang mendengar bacaan hamdalah dari orang yang bersin
5 Jawaban setelah mendengar orang yang bertasymitApabila seseorang yang bersin mengucapkan hamdalah kemudian orang yang mendengarnya bertasymit maka dianjurkan bagi yang bersin untuk mengucapkan salah satu dorsquoa berikut Dan merupakan sunnah untuk mengucapkan doa-doa tersebut secara bergantian a Mengucapkan ldquoYahdiikumullaah wa yuslihu baalakum (semoga Allah
memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian)rdquo (HR Bukhari) b Mengucapkan ldquoYaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah
mengampuni kita dan kalian semua)rdquo (HR Abu Dawud an-Nasai dan Tirmidzi)
c Mengucapkan ldquoYaghfirullah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua)rdquo (HR Bukhari dan an-Nasai)
d Mengucapkan ldquo Yarhamunallah wa iyyaakum wa yaghfirullahu lanaa wa lakum (semoga Allah merahmati dan mengampuni kami dan kalian semuardquo (HR Malik)
e Mengucapkan ldquo Afaanallaah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah mengampuni kami dan kalian semua dari api neraka dan merahmati kalian semua)rdquo (HR Bukhari)
f Mengucapkan rdquoYarhamunallaah wa iyyakum (semoga Allah merahmati kami dan kalian semua)rdquo (HR At-Thabari)
(Ummu Umar Al-Atsariyyah 2010)
Para ilmuwan membuktikanbahwa wudu dapat mencegah kebih dari 17 macam penyakit antara lain trakom influenza batuk rejan radang amandel penyakit-penyakit telinga dan penyakit-penyakit kulit
Dalam berwudhu ada istilah Istinsyaq dan Istintsar Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyempurnakan dua perbuatan itu Istinsyaq adalah menghirup air kedalam hidung Istintsar adalah mengeluarkannya dengan napasnya
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaw yang dilakukan tiga kali setiap wudhu sebelum salat lima waktu kan membersihkan sebelas macam
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat di hidung yang biasa menyebabkan penyakit pernapasan radang paru-paru demam rematik sinusitis dan alergi
Dr Musthafa Syahatah mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada di hidung akan berkurang setengah setelah istinsyaq pertama kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua kemudia sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga