Post on 01-Feb-2016
description
MAKALAH ILMU PANGAN DASAR
PENGENALAN KACANG – KACANGAN
KACANG PANJANG
Disusun oleh :
Amalia Mahardhika 1513411003
Yunita Anggi Anggraini 1513411038
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pangan Dasar. Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Kacang Panjang yang kami sajikan
beradasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan proposal ini baik secara langsung maupun tidak
langsung,
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Politeknik Kesehatan
Tanjug Karang. Penulis memohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan
yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna
bagi penyusun khususnya dan pembaca umumnya.
Bandar Lampung, November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II TINJAUN PUSTAKA
2.1 Sistematika Tumbuhan
2.2 Morfologi Tumbuhan
2.3 Syarat Pertumbuhan
2.4 Pembibitan
2.5 Pengolahan Media Tanam
2.6 Teknik Persiapan Lahan
2.7 Teknik Persiapan Benih
2.8 Teknik Penanaman
2.9 Teknik Pemeliharaan
2.10 Pengolahan hama dan penyakit
2.11 Panendan pasca panen
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Salah satu jenis sayuran yang sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia
maupun dunia salah satunya adalah kacang panjang. Masyarakat dunia menyebutkan dengan
nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India
dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan benua Afrika. Plasma nutfah kacang
uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya India, sedangkan
plasma nutfah kacang tunggak (Vigna unguiculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena
itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama
Abbisinia dan Ethiopia.
Kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber vitamin dan
mineral. Fungsinya sebagai pengatur metabolisme tubuh, meningkatkan kecerdasan dan
ketahanan tubuh serta memperlancar proses pencernaan karena kandungan seratnya yang
tinggi (Rasyid Panji, 2012.). Kacang panjang dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu
kelompok merambat dan tidak merambat. Kelompok kacang panjang yang banyak
dibudidayakan adalah kelompok yang merambat, cirinya tanaman membelit pada ajir dan
buahnya panjang ± 40-70 cm berwarna hijau atau putih kehiijauan (BP3K Lubuk Pinang,
2012).
Kacang panjang di Indonesia merupakan mata dagangan sehari-hari. Pendayagunaan
kacang panjang sangat beragam, yakni dihidangkan untuk berbagai masakan mulai dari
bentuk mentah sampai masak. Prospek ekonomi dan sosial kacang panjang sangat cerah,
sehingga budidaya kacang panjang cukup menjanjikan.
Dalam tahun-tahun terakhir banyak permintaan baik dalam maupun luar negeri,
dimana permintaan tersebut belum terpenuhi. Kacang panjang juga dipromosikan sebagai
sumber protein dan mineral. Dengan demikian sayuran ini menarik perhatian konsumen
yang mengerti arti nilai gizi dan kualitas makanan yang kaya akan vitamin
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu kacang Panjang?
2. Apa saja kandungan dan manfaat kacang panjang?
3. Apa saja produk olahan kacang panjang?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui jenis kacang panjang
2. Mengetahui kandungan kacang panjang
3. Mengetahui apa saja produk olahan dari kacang panjang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kacang Panjang
Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi
kurang lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan
permukaan licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi
rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang
lebih 4 cm, dan berwarna hijau. Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai
silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk
kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm,
berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1
cm, dan berwarna ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25
cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang berwarna coklat muda.
Tanaman kacang panjang adalah tanaman yang banyak dikosumsi
dimasyarakat indonesia selain rasanya yang enak dibuat campuran sayur atau ditumis
tanaman kacang panjang juga memiliki beberapa khasiat kandunagan dan khasiat
diantaranya adalah sebagai berikut: kacang panjang mengandung enam antosianin
(sianidin 3-O-galaktosida, sianidin 3-O-glukosida, delfinidin 3-O-glukosida, malvidin 3-
O-glukosida, peonidin3-O-glukosida, dan petunidin 3-O-glukosida), flavonol atau
glikosida flavonol (kaempferol 3-O-glukosida, quersetin, quersetin 3-O-glukosida,
kuersetin 3-O-6′-asetilglukosida) (Wong and Chang, 2004), aglikon flavonoid
(kuersetin, kaempferol, isorhamnetin) (Lattanzio et al., 2000). Daun dan akarnya
mengandung saponin dan polifenol (Hutapea, 1994). Selain itu juga mengandung
protein, karbohidrat, lemak, serat, kalsium, besi, fosfor, potasium, sodium, vitamin B1,
vitamin B2, vitamin C, dan niasin (Handri and Rafira, 2003). Kandungan senyawa-
senyawa di dalam kacang panjang ini berperan dalam proses proliferasi, diferensiasi,
dan sintesis protein di sel target yang berbeda-beda. (Aryati, 2001).
2.2 Sistematika Tumbuhan
Sinonim :(Vigna sinensis (L.) Savi ex Hassk.)., Vigna unguiculata(L.) Walp., Vigna
cylindrical Endl., Vigna catjang (Burm.) Walp.
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rosales
Suku : Leguminosae (Papilionaceae)
Marga : Vigna
Jenis : Vigna cylindrica (L.) Skeels
Nama umum/dagang : Kacang panjang (Hutapea et al., 1994)
2.2 Morfologi Tumbuhan
Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semakyang
hidupnya menjalar dan tanaman kacang panjang ini merupakan
tanaman semusim yang dengan tinggi kurang lebih 2,5 mpada bagian batang
tanaman kacang panjang ini umumnya tumbuhnya tegak, silindris, lunak dan berwarna
hijau dengan permukaan licin kemudian daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang
6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan
menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau. Kemudian
bunga tanaman kacang panjang ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai
silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota
berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang
kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna
kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Kemudian buah
tanaman kacang panjang ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm.
Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang berwarna coklat muda
(Hutapea et al., 1994).
2.3 Syarat Pertumbuhan
Tanaman kacang panjang ini tumbuh baik pada jenistanah Latosol / lempung
berpasir, subur, gembur, banyakmengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH
sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara
600-1.500 mm/tahun dan ketinggian tempat optimum kurang dari 800 m dpl.
2.4 Pembibitan
Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut:
Penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak
rusak atau cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih
untuk 1 hektar antara 1.5-20 kg.
Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada
lubang tanam yang sudah di siapkan.
2.5 Pengolahan Media Tanam
Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar, dicangkul atau dibajak hingga tanah
menjadi gembur.
Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm,
tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan dan kemudian untuk sistem guludan
lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan dengan jarak
antara guludan 30-40 cm
Lakukan pengapuran jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dolomit
sebanyak 1-2 ton/ha dan campurkan secara merata dengan tanah pada kedalaman
30 cm
Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas
bedengan dengan dosis ± 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air
secukupnya untuk setiap 1000 m2(10 botol/ha).
Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA, cara penggunaannya
sebagai berikut: alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air
dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk
tadi untuk menyiram bedengan.
alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan Super Nasa
untuk menyiram 10 meter bedengan.
2.6 Teknik Persiapan Lahan
Pembentukan bedengan
Lahan dibersihkan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak sedalam 30 cm
hingga tanah menjadi gembur. Buat parit keliling, biarkan tanah dikeringkan
selama 15-30 hari. Setelah 30 hari buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80
cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk
sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan
jarak antara guludan 30-40 cm.
Pengapuran
Pengapuran dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dosis
tergantung kemasaman tanah. Berikan kapur pertanian dalam bentuk kalsit,
dolomit, atau zeagro sebanyak 1-2 ton/ha tergantung dari pH awal dan jumlah
Alumunium. Kapur dicampur secara merata dengan tanah pada kedalaman 30
cm.
Penambahan pupuk kandang
Pada saat pembentukan bedengan atau guludan tambahkan 10-20 ton/ha pupuk
kandang, dengan dosis 4-5 ton/ha dicampur merata dengan tanah sambil
dibalikkan
2.7 Teknik Persiapan Benih
Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah yang memiliki penampilan
bernas/berisi, memiliki ukuran yang seragam dan normal, daya kecambah tinggi
di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit.
Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.
Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada
lubang tanam yang telah disiapkan.
2.8 Teknik Penanaman
Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40
cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm.
Waktu tanam yang baik pada tanaman kacang panjang adalah awal musim
kemarau/awal musim penghujan akan tetapi dapat juga ditanam
disepanjang musim asal air tanahnya memadai untuk pembudidayaan tanaman
kacang panjang.
Benih direndam POC NASA dosis 2 tutup/liter selama 0,5 jam lalu
tiriskan hingga benih benar kering.
Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam yang sudah dibuat sebanyak 2
biji kemudian ditutup dengan tanah tipis atau dengan abu dapur dan usahakan
lubang tanamnya jangan terlalu dalam karena hal ini dapat memperlambat
tumbuhnya tanaman kacang panjang sampai dengan muncul kepermukaan tanah.
2.6 Teknik Pemeliharaan
Pemaliharaan tanaman kacang panjang meliputi beberapa faktor diantaranya adalah
sebagai berikut :
Penyulaman : Benih tanaman kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari setelah
tanam dan benih yang tidak tumbuh maka segerah harus disulam kembali
secepatnya agar nanti dalam pemenennya dapat dipanen secara bersamaan.
Penyiangan: Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu
setelah tanam atau tergantung pertumbuhan rumput di kebun jika dalam waktu
seminggu rumput sudah tumbuh banyak maka penyianagan dilakukan setiap
minggu dan penyiangan dilakukan dengan cara mencabut rumput liar atau
membersihkannya dengan alat kored sampai benar-benar bersih penyiangan ini
dimaksudkan agar tanaman kacang panjang tidak berebut unsur hara dengan
rumput.
Pemangkasan : Tanaman kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan
pemangkasan daun maupun ujung batang hal ini ditunjukan karena
tanaman kacang panjang yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan
bunga sehingga tanaman lama untuk berbuah.
Pemupukan : Dosis pupuk makro sebagai berikut:
Waktu
Dosis Pupuk Makro (per ha)
Urea (kg) SP-36 (kg) KCl (kg)
Dasar 50 75 25
Umur 45 hari 50 25 75
TOTAL 100 100 100
Catatan : Atau sesuai rekomendasi setempat.
Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang
tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman kacang panjang tergantung
dari jarak tanamPOC NASA diberikan 1-2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2
minggu, dengan cara disemprotkan (4-8 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total
POC NASA untukpemeliharaan 1-2 botol per 1000 M2 (10-20 botol/ha). Akan lebih
bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA
+ 1 tutupHormonik/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan
penyemprotan,karena dapat mengganggu penyerbukan (dapat disiramkan dengan dosis
+ 2 tutup/10 liter air).
2.7 Pengolahan Hama dan Penyakit
1) Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
a. Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan
tanaman kacang panjang yang terserang lalat kacang pertumbuhannya
akan terhambat dan daun tanaman kacang panjang akan berwarna
kekuningan dengan pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan
membengkak.
b. Pengendalian lalat kacang dapat dilakukan dengan cara pergiliran tanaman
yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan
PESTONA.
2) Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
a. Gejala: pertumbuhan tanaman kacang panjang dapat terlambat karena
hama kutu daun ini mengisap cairan sel tanaman kacang
panjang dan penurunan hasil pemanenan. Kutu daun ini biasanya
hidup bergerombol di pucuk tanaman kacang panjang dan berperan sebagai
vektor virus.
b. Pengendalian kutu daun dapat dilakukan dengan cara rotasi tanaman kacang
panjang dengan tanaman yang bukan famili kacang-kacangan
dan dengan penyemprotan Natural BVR
3) Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
a. Gejala: daun tanaman kacang panjang yang terserang ulat gerayak
akan berlubang-lubang dengan ukuran yang tidak pasti,biasanya serangan
berat ulat gerayak ini terjadi pada musim kemarau selain itu ulat gerayak
ini juga menyerang polong buah tanaman kacang panjang.
b. Pengendalian ulat gerayak ini bisa dilakukan dengan cara kultur teknis, rotasi
tanaman kacang panjang dengan tanaman yangbukan famili kacang-
kacangan dan dapat juga dilakukan dengan penanaman serempak natural
VITURA.
4) Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
a. Gejala: biji tanaman kacang panjang yang terserang penggerek batang
akan rusak berlubang-lubang dan akan hancur sampai 90%.
b. Pengendalian penggerek biji ini dapat dilakukan dengan caramembersihkan
dan memusnahkan sisa-sisa tanaman kacang panjang karena sisa-sisa
tanaman kacang panjang dapat dijadikan tempat persembunyian
hama penggerek biji ini atau dapat juga dilakukan yaitu benih kacang panjang
diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.
5) Ulat bunga ( Maruca testualis)
a. Gejala: bunga tanaman kacang panjang yang terserang ulat bunga
biasanya larva ulat bunga yang menyerang bunga yang sedang membuka,
kemudian larva ulat bunga ini memakan polong.
b. Pengendalian ulat bunga ini dapat dilakukan dengan rotasi tanaman dan
menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman dan dengan disemprot
larutan PESTONA.
6) Penyakit Antraknose ( jamur Colletotricum lindemuthianum )
a. Gejala: serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam
kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji.
b. Pengendalian penyakit antraknose dapat dilakukan dengan rotasi tanaman,
perlakuan benih sebelum ditanam dengan Natural GLIO dan POC NASA dan
membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.
7) Penyakit mozaik ( virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV).
a. Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya
tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun.
b. Pengendalian penyakit mozaik dapat menggunakan benih sehat dan bebas
virus, semprot vector kutu daun dan tanaman yangtersersang dicabut dan
dibakar.
8) Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.)
a. Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang
sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit
ditularkan kutu daun. Pengendalian penyakit ini sama dengan pengendalian
penyakit mosaik.
9) Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum )
a. Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman
mati. Pengendalian layu bakteri ini dapat dilakukandengan rotasi tanaman,
perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati dan gunakan Natural
GLIO pada awal tanam.
2.8 Panen dan pasca panen
Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan
dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol.
Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-
4 bulan.
Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong
tangkai buah dengan pisau tajam.
Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu
disortasi.
Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg dan siap dipasarkan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Melihat dari cara pembudidayaan tanaman kacang panjang tidak terlalu sulit dalam
membudidayakan maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembudidayaan tanaman
kacang panjang sangat menguntungkan dan harus dibudidayakan secara besar-besaran
karena tanaman kacang panjang dalam pemanenanya tidak hanya satu kali panen saja
bahkan bisa sampai dua atau tiga kali panen selain itu tanaman kacang panjang juga
memiliki beberapa khasiat untuk manusia.
3.2 Saran
Melihat dari cara pembudidayaanya dapat disarankan bahwa dalam pembudidayaan
tanaman kacang panjang harus siap dalam mengatasi hama dan penyakit yang akan
menyerang tanaman kacang panjang tersebut oleh karena penangan demi penangan
terus dilaksanakan dan dikembangkan agar tanaman-tanaman kacang panjang dapat
tumbuh dengan baik selain itu dapat disarankan agar dalam penggunaan pestisida untuk
menangani hama harus menggunakan pestisida organik karena agar tidak
membahayakan banyak kehidupan baik manusia, hewan bahkan tumbuhan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Bp3k Lubuk Pinang. 2012. Cara Budidaya Kacang Panjang.
(http://bp3kkeclubukpinang.blogspot.com/2012/08/cara-budidaya-kacang-
panjang.html). Akses Tanggal 19 November 2015.
Guramalem. 2011. Cara Budidaya Kacang
Panjang. (http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/10/cara-(budidaya-kacang-
panjang-lengkap.html#ixzz2FqSsP7Kq). Akses Tanggal 19 November 2015.
Hutapea, J.R. 1994. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III). Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan. Jakarta.
Rasyid Panji. 2012. Manfaat Kacang Panjang Bagi
Tubuh.http://makanansehat123.blogspot.com/2012/10/7-manfaat-kacang-panjang-
bagi-tubuh.html. Akses Tanggal 19 November 2015.