Post on 27-Oct-2015
description
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perencanaan merupakan salah satu dari empat fungsi
manajemen yang penting dan saling terkait satu sama lain. Berbicara
tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan apakah suatu
rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan mendasari
pikiran aktual diajukan manakala kita melihat realitas keseharian yang
menunjukkan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang salah
dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal
perencanaan itu sendiri atau pun pada saat proses perencanaan itu
berlangsung. Banyak perencanaan yang gagal gara-gara apa yang
direncanakan tersebut tidak mempunyai pijakan yang relevan dengan
kondi sisosial budaya masyarakat.
Perkembangan baru saat ini diwarnai oleh globalisasi dan
terutama berupa perubahan yang cepat dan sering tak terduga dan
makin kuatnya peranan sektor pendidikan dalam pembangunan. Hal
ini mendorong kita untuk sekali lagi memikirkan ulang keefektifan
pendekatan perencanaan pendidikan yang kita anut sekarang. Salah
satu yang mungkin dapat kita lirik adalah pendekatan perencanaan
stratejik, yang telah banyak dipakai di negara-negara lain beberapa
tahun terakhir ini.
Logika dasar dari perencanaan strategis adalah, dalam
lingkungan dunia yang berubah secara pesat dan tak menentu, suatu
organisasi memerlukan kemampuan untuk melakukan perubahan
rencana dan manajemen dengan tepat. Maka, kemampuan untuk
senantiasa melakukan penangkapan lingkungan eksternal dari
organisasi, serta upaya terus-menerus senantiasa melakukan
penelaahan kemampuan dan kelemahan organisasi internal menjadi
prasayarat bagi organisasi untuk tetap strategis. Dengan kata lain
1
2
perencanaan startegik merupakan analisa sistematis dan perumusan
sasaran kedepan, mengenai respon-respon dan pilihan-pilihan, serta
pemilihan optimal dan penetapan instruksi-instruksi untuk
mengimplementasikannya secara rasional dalam organisasi.
Dengan demikian perencanaan strategi berangkat dari misi
dan visi, mandat dan nilai-nilai yang menjadi dasar suatu organisasi
untuk berkembang menjadi visi organisasi di masa mendatang.
Proses analisis yang mengkaitkan antara misi dan visi, serta
perkembangan lingkungan eksternal serta kekuatan dan kelemahan
internal ini akan membawa organisasi menemukan arah menuju yang
paling strategi paling efektif.
Selain itu, lingkungan pendidikan saat ini sangat kompetitif,
hal ini menuntut lembaga pendidikan untuk membangun keunggulan
dan memutakhirkan peta perjalanan (road map) organisasi secara
berkelanjutan, menempuh langkah-langkah strategik dan
mengerahkan serta memusatkan kapabilitas dan komitmen seluruh
staf dalam mewujudkan masa depan organisasi. Kecenderungan
umum, saat ini lembaga pendidikan hanya mengandalkan anggaran
tahunan sebagai alat perencana masa depan organisasi, sehingga
menjadi tidak koheren antara misi,visi, tujuan, rencana jangka
panjang, rencana jangka pendek, serta implementasinya. Selain itu,
sistem perencanaan pada umumnya hanya mengikutsertakan
sebagian kecil staf organisasi untuk membangun masa depan
organisasi.
Untukitu, maka perencanaan strategis merupakan solusi yang
dapat diandalkan sebagai penentu masa depan sebuah lembaga.
Perencanaan strategis telah lama digunakan sebagai alat untuk
mentransformasi dan merevitalisasi lembaga bisnis, publik, dan non-
profit. Tujuan utamanya adalah untuk merespon kemungkinan
terjadinya perubahan-perubahan lingkungan di masa depan.
Perubahan tersebut sebagai akibat terjadinya ketidak tentuan
3
keadaan politik, ekonomi, tuntutan masyarakat, dan perubahan
teknologi yang terjadi secara cepat. Kesemuanya itu menuntut
perubahan internal dan eksternal organisasi agar bisa menjalankan
kegiatan atau programnya secara berkesinambungan.
Perencanaan strategik merupakan suatu rencana jangka
panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan kemana
lembaga akan diarahkan, dan bagaimana sumber daya dialokasikan
untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai
kemungkinan keadaan lingkungan. Selai nitu, perencanaan strategic
(Strategic Plans) juga merupakan suatu proses pemilihan tujuan-
tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-
program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.
Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi
suatu lembaga menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam
memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat
mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga
dapat dikatakan bahwa perencanaan strategi dapat menentukan
keberhasilan organisasi atau perusahaan, hal ini disebabkan karena:
1. Perencanaan strategi merupakan tipe perencanaan yang
terpenting
2. Melakukan perencanaan strategi berarti menetapkan misi
organisasi secara jelas
3. Perencanaan strategi memungkinkan pimpinan mempersiapkan
diri terhadap kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan
organisasinya.
Pendidikan merupakan komponen yang memiliki peran yang
strategis bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan tujuan yang telah
dirumuskan. Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat adalah “mencerdaskan
kehidupan bangsa”.Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan usaha
4
yang terencana dan terprogram dengan jelas dalam agenda
pemerintahan yang berupa penyelenggaraan pendidikan.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang
diberikan tugas untuk mewujdkan tujuan pendidikan nasional harus
menjalankan perannya dengan baik. Dalam menjalankan peran
sebagai lembaga pendidikan ini, sekolah harus dikelola dengan baik
agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan
dengan optimal. Pengelolaan sekolah yang tidak professional dapat
menghambat proses pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat
menghambat langkah sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai
lembaga pendidikan formal.
Agar pengelolaan sekolah tersebut dapat berjalan dengan
baik, dibutuhkan rencana strategis sebagai suatu upaya/cara untuk
mengendalikan organisasi (sekolah) secara efektif dan efisien, sampai
kepada implementasi garis terdepan, sedemikian rupa sehingga
tujuan dan sasarannya tercapai. Perencanaan strategis merupakan
landasan bagi sekolah dalam menjalankan proses pendidikan.
Dalam menyusun rencana strategis, langkah pertama yang
harus dilakukan menurut Bryson adalah Identifikasi mandat organisasi
dan memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi. Sedangkan Fred M
Davis dan Michel Allisson-Jude Kaye, proses pertama dalam
perencanaan strategis adalah mengembangkan dan menegaskan
pernyataan visi dan misi organisasi.
Terkait dengan hal tersebut, kami tertarik untuk membahas
mengenai langkah pertama dalam penyusunan perencanaan
strategis, yaitu mengidentifikasi mandat, misi, visi dan nilai organisasi.
5
B. Fokus Masalah
Dalam makalah ini pembahasan kami fokuskan pada
pendapat tiga orang pakar yaitu John M. Bryson, Fred M Davis dan
Michel Allisson-Jude Kaye. Disamping itu kami bahas pula bagaimana
aplikasinya dalam lembaga pendidikan.
C. Tujuan
Mempu mengidetifikasi tiga pendapat dari tiga orang pakar terkait
dengan Mandat, Visi dan Misi serta aplikasinya dalam pendidikan.
6
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Mandat, Misi dan Nilai organisasi menurut John M. Bryson1
Menurut Bryson ada sepuluh langkah proses perencanaan strategik
yaitu :
1. Initiating and agreeing on a strategic planning process (memulai
dan menyetujui proses perencanaan strategik)
2. Identifying organization mandates (Identifikasi perintah atau
mandat organisasi)
3. Clarifying organizational mission and values (Memperjelas misi
dan nilai organisasi)
4. Assessing the external and internal environments (mengkaji
lingkungan eksternal dan internal)
5. Identifying the strategic issues facing an organization.
(Mengidentifikasi isu-isu strategic yang dihadapi organisasi)
6. Formulating strategies and plans to manage the issues.
(Merumuskan strategi dan rencana untuk mengelola isu)
7. Reviewing and adopting the strategies and plan. (Mereview dan
mengadopsi strategi dan rencana).
8. Establishing an effective organization vision. (Menetapkan visi
organisasi yang efektif)
9. Developing an effective implementation process.
(Mengembangkan proses implementasi yang efektif)
10. Reassesing the strategies and the strategic planning proses.
(Menaksir kembali strategi dan proses perencanaan strategi)
1 John M. Bryson, Strategic Planning for public and Non Profit Organization, 4th edition, (San Fransisco: Jossey Bass, 2011) hh. 47 - 66
6
7
Langkah kedua dan ketiga mempunyai hubungan yang sangat
erat. Keduanya sama-sama memberikan pembenaran sosial bagi
keberadaan organisasi. Organisasi public dan nirlaba akan dinilai
secara eksternal yang berarti bahwa organisasi mempunyai tugas
untuk mencapai tujuan masyarakat tertentu, dan legitimasi organisasi
ditentukan oleh masyarakat yang lebih luas. Oleh karena itu
organisasi public harus menunjukkan bahwa keberadaannya benar-
benar menciptakan nilai bagi masyarakat. Hasil dari langkah ini akan
menjadi pedoman ketika organisasi melakukan analisa lingkungan
eksternal maupun internal.
1. Identifikasi Mandat
a. Pengertian Mandat
Mandat adalah apa yang diharapkan dilakukan (atau tidak
dilakukan) organisasi oleh otoritas eksternal. Ada dua jenis
mandat yaitu: 1) mandat formal berupa hukum, undang-
undang, pasal-pasal pada peraturan perusahaan, piagam. dan
2). Mandat informal yang biasanya terangkum dalam norma-
norma atau harapan stakeholder kunci.
b. Tujuan dan Hasil Identifikasi Mandat
1. Kompilasi mandat formal dan informal yang dihadapi
organisasi termasuk siapa memandatkan apa dan dengan
kekuatan apa.
2. Intepretasi terhadap apa yang diperlukan sebagai akibat
dari mandat.
3. Klarifikasi tentang apa yang dilarang oleh mandat
tersebut,
4. Klarifikasi apa yang tidak diatur dalam mandat (batas-
batas kasar yang tidak dilarang)
8
c. Manfaat Melakukan Identifikasi Mandat
1. Kejelasan mengenai apa yang dimandatkan (apa yang
harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan)
sehingga mandat akan bener-benar dijalankan.
2. Mempertinggi kemungkinan untuk mengembangkan misi
yang tidak terbatas pada mandat. Sesuatu yang secara
eksplisit tidak dilarang pada mandate, berarti dapat dilihat
sebagai suatu tujuan yang potensial bisa dikembangkan.
d. Langkah – Langkah Identifikasi Mandat
1. Kumpulkan mandat baik yang formal maupun informal.
2. Tinjau kembali sehingga jelas apa yang harus dilakukan,
apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang boleh
dilakukankan.
3. Secara rutin ingatkan selalu anggota organisasi untuk
bertindak sesuai mandat.
4. Lakukan peninjauan mandate secara teratur dan
diskusikan mana mandat terbaru, mana yang perlu direvisi
dan mana yang harus dibuang.
2. Klarifikasi Misi
a. Pengertian Misi
Misi memperjelas tujuan organisasi/mengapa organisasi
melakukan sesuatu. Misi sangat membantu organisasi untuk
mengembangkan misi organisasi menjadi visi sukses. Tanpa
visi sukses anggota organisasi tidak akan tahu bagaimana
cara mencapai misi.
b. Tujuan Klarifikasi Misi
Menetapkan tujuan organisasi maupun filosofi dan nilai yang
menjadi panduan organisasi.
c. Manfaat Jangka Panjang Klarifikasi Misi :
1. Memulai kebiasaan untuk memfokuskan diskusi pada hal
yang benar-benar penting.
9
2. Memperjelas tujuan organisasi.
3. Menjadikan kepemimpinan yang lebih efektif karena
menentukan misi adalah fungsi pokok kepemimpinan.
4. Membantu menyelesaikan konflik.
5. Memberikan alat control social.
6. Memberikan perhatian yang eksplisit kepada filosofi dan
nilai dan budaya.
d. Hasil Klarifikasi Misi :
1. Analisis stakeholder
Kunci keberhasilan sektor publik atau organisasi nirlaba
adalah kepuasan stakeholder. Oleh karena itu perlu
dilakukan anlalisis terhadap :
a. Siapa stakeholder
Contoh stakeholder :
Badan yang memerintah
Partai politik
Warga
Komunitas keuangan
Generasi masa depan
Kelompok kepentingan
Pembayar pajak
Penerima layanan
Perserikatan
Pegawai
Media
Pesaing
Pemasok
Pemerintah lain
Perlu diingat bahwa stakeholder saling bersaing untuk
mempengaruhi organisasi, sehingga perlu dikenali
stakeholder kunci, generasi masa depan harus
10
menjadi prioritas, dan kelompok pegawai kunci harus
diidentifikasikan secara eksplisit.
b. Kriteria apa yang digunakan stakeholder untuk menilai
kinerja organisasi. Tim perencana strategi dapat
menerka (karena lebih cepat dan menghindari
jawaban stakeholder yang tidak jujur) atau bertanya
kepada stake holder (melalui survey, wawancara,
diskusi kelompok
c. Membuat penilaian seberapa baik kinerja organisasi
menghadapi kriteria stakeholder dengan
mendiskusikan untuk mencari alternatif terbaik untuk
ke depannya.
Selanjutnya harus pula didiskusikan bagaimana
stakeholder mempengaruhi organisasi sehingga
diketahui stakeholder kunci. Apa yang diperlukan
untuk memuaskan stakeholder kunci tersebut dan
urutan kasar stakeholder berdasarkan arti pentingnya
bagai organisasi.
3. Pernyataan Misi yaitu deklarasi tujuan organisasi sebagai
inspirasi.
Pernyataan misi harus mengandung enam hal yaitu :
a. Siapa kita (Identitas organisasi): who we are bukan what we
do
b. Kebutuhan sosial politik apa yang harus dipenuhi dan masalah
social politik apa yang harus dipecahkan. Organisasi adalah
alat bagi tujuan, bukan tujuan itu sendiri.
c. Secara umum, apa yang kita lakukan untuk mengenal,
mengantisipasi atau merespon kebutyuhan atau masalah
tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat masalah
eksternal untuk menciptakan inovasi internal.
11
d. Bagaimana merespon stakeholder kunci yaitu apa yang akan
dilakukan organisasi untuk memuaskan stakeholder kunci.
e. Apa filosofi dan nilai inti organisasi sehingga dapat
mempertahankan integritas.
f. Apa yang membuat kita berbeda dan unik. Menjadi organisasi
publik bukan jaminan keberlangsungan, bila kita tidak bisa
menunjukkan bahwa kiat berbeda dan unik, karena banyak
kebutuhan publik yang sekarang mulai di “privatisasi”.
Dari uraian diatas dapat kita dirumuskan beberapa panduan
proses yang harus diingat ketika kelompok perencana strategis
bekerja untuk memperjelas misi dan mandat :
1. Menugaskan seseorang untuk menghimpun mandat formal dan
informal yang dihadapi organisasi.
2. Melengkapai analisis stakeholder baik stakeholder eksternal
maupun internal.
3. Menulis pernyataan misi secara individual, kemudian didiskusikan
sehingga terbentuk misi kelompok.
4. Mengembangkan rancangan pernyataan misi, memilih slogan
yang menggambarkan inti dari misi.
5. Melakukan pengembangan pernyataan misi.
6. Menguji kembali rancangan pernyataan misi.
7. Mempertahankan kesepakatan misi, sehingga menjadi pedoman
dalam merumuskan tujuan, merumuskan isu startegis,
mengembangkan strategi yang efektif dan visi sukses dan
menyelesaikan konflik yang mungkin timbul.
8. Menyusun pernyataan misi secara eksplisit, dihadirkan secara
fisik, ditempel di tembok.
9. Menggunakan misi sebagai landasan semua keputusan
organisasi.
10. Melakukan tinjauan secara periodik terhadap misi.
12
B. Mengembangkan Pernyataan Visi dan Misi Organisasi Menurut
Fred M. Davis.2
Model Manajemen Strategik Davis:
Formulasi
Strategi
Implementasi
Strategi
Evaluasi
Dari model tersebut dapat dijelaskan bahwa menurut David Visi
dan misi dikembangkan pada awal sebuah organisasi dibentuk dan
menjadi landasan pengembangan misi. Visi yang jelas akan
memberikan dasar untuk pengembangan misi yang komprehensif. Visi
mencerminkan apa yang ingin dicapai oleh organisasi dalam jangka
panjang, oleh karena itu pernyataan visi seharusnya singkat, lebih
disukai satu kalimat dan mewadahi semua aspirasi.
1. Pengertian Visi dan Misi
a. Visi
Visi adalah apa yang ingin kita capai
Menggambarkan masa depan yang diinginkan organisasi.
2 Fred R. David, Stategic Management, manajemen stategis, konsep, edisi 10, terjemahan Ichsan Setyobudi, ( Jakarta: Salemba Empat: 2006), h. 70
Pernyataan Visi dan Misi
Merumuskan, mengevaluasi dan memilih strategi
Implementasi strategi : isu manajemen
Implementasi strategi : isu pemasaran,keuangan,akutansi, penelitian dan pengembangan, SIM
Mengukur dan mengevaluasi kinerja
Audit InternalAudit eksternal
Penetapan tujuan jangka panjang
13
Harus dibuat terlebih dahulu dan diutamakan
Singkat, satu kalimat, merupakan hasil masukan semua
manajer
b. Misi
Pernyataan jangka panjang tentang tujuan yang
membedakan suatu organisasi dengan organisasi serupa.
Pernyataan jangka panjang, yang merupakan deklarasi
tentang alasan keberadaan sebuah organisasi. Pernyataan
misi yang jelas merupakan landasan perumusan tujuan dan
formulasi strategi yang efektif.
Misi sering disebut Creed statement, pernyataan tujuan,
pernyataan filosofi, penyataan kepercayaan, pernyataan
prinsip-prinsip bisnis, pernyataan “mendefinisikan apa
bisnis kita”.
Misi mengungkapkan apa yang ingin dicapai perusahaan
dan pelanggan yang akan dilayani.
Misi adalah fondasi untuk prioritas, strategi, rencana, dan
penugasan.
Misi merupakan titik awal untuk mendisain pekerjaan
manajerial.
2. Proses Pengembangan Misi :
a. Menyeleksi beberapa artikel tentang pernyataan misi,
kemudian dibaca oleh para perencana strategi dan dianalisa
b. Manajer membuat pernyataan misi secara individu
c. Fasilitator (eksternal maupun internal) atau Komite manajer
Tingkat atas menyatukan pernyataan misi dan didistribusikan
kepada seluruh manajer.
d. Melakukan revisi dokumen
e. Dokumen pernyataan misi.
14
3. Pentingnya Pernyataan Visi dan Misi
a. Memastikan Tujuan dasar organisasi
b. Menjadi standar/dasar alokasi dana
c. Menciptakan kondisi/iklim organisasi
d. Titik utama mengidentifikasikan tujuan dan arah organisasi
e. Dasar pembuatan stuktur kerja beserta tupoksinya
f. Dasar pengembangan evaluasi waktu, biaya dan kinerja.
4. Karakteristik Pernyataan Misi
Pernyataan misi adalah alat yang efektif untuk berkomunikasi
dengan stakeholder internal dan eksternal. Pernyataan misi
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Misi adalah deklarasi sikap dan pandangan organisasi.
b. Misi harus berorientasi pada pelanggan.
c. Misi merupakan deklarasi kebijakan sosial.
5. Komponen Pernyataan Misi
Pernyataan misi adalah bagian yang paling kelihatan dan dilihat
public, oleh karena itu sebuah misi harus memasukkan
kesembilan komponen penting berikut ini :
a. Pelanggan- siapa pelanggan perusahaan.
b. Produk atau jasa – Apa produk dan jasa perusahaan.
c. Pasar – secara geografis, dimana perusahaan berkompetisi.
d. Teknologi – Apakah perusahaan mererapkan teknologi baru?
e. Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan dan
profitabilitas. Apakah perusahaan berkomitmen untuk
pertumbuhan dan kondisi keuangan yang baik.
f. Filosofi – Apa dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas
etika
g. Konsep Diri – Apa kemampuan khusus dan keunggulan
kompetitif
h. Perhatian akan citra publik – Apakah perusahaan renposif
terhadap pemikiran sosial, masyarakat dan lingkungan.
15
i. Perhatian pada karyawan – apakah karyawan merupakan
asset yang berharga bagi perusahaan.
C. Menegaskan Misi dan Visi Menurut Michael Allison dan Jude
Kaye3
1. Pengertian Misi
Misi adalah sebuah kalimat yang menjawab siapa,
mengapa dan apa yang dilakukan organisasi. Rumusan misi harus
dapat menyampaikan hakekat organisasi kepada para stakeholder
dan kepada masyarakat.
2. Pentingnya Rumusan Misi
Rumusan misi merupakan salah satu ciri organisasi nirlaba
yang sukses.
Ada 4 ciri utama organisasi nirlaba yang sukses:
a. Rumusan misi yang jelas dan telah disepakati
b. Direktur eksekutif yang kuat dan kompeten
c. Dewan direktur yang dinamis
d. Keterlibatan seluruh komponen organisasi dalam
pengumpulan dana
3. Langkah Menegaskan Misi dan Visi :
a. Tulis (tegaskan kembali atau tulis ulang rumusan misi anda)
Rumusan misi harus mengandung:
Maksud :
Satu kalimat yang melukiskan hasil akhir yang ingin dicapai
oleh organisasi (untuk siapa)
Menciptakan rumusan maksud dengan mengidentifikasi
masalah fokus:
Dapat dilakukan dengan sekedar mengajukan pertanyaan
untuk apa kami ada? Misalnya :Misi “California Child Care
3 Michael Allison and Jude Kaye, Strategic Planning for Non Profit Organization, terjemanhan, ( Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004) hh. 67 -92
16
Resource and Referal Network” adalah: Untuk mencapai
sistem perawatan anak yang bermutu, yang memenuhi
kebutuhan anak dan keluarga
b. Mengapa memperjelas maksud itu penting ?
Supaya secara tidak sengaja membatasi efektivitas
Contoh: Maksud awal dari March of dimes adalah
“melenyapkan folio” Karena rumusan maksud sangat jelas,
setelah Folio dilenyapkan maka organisasi harus memilih
tutup atau memfokuskan kembali misinya.Maka March dimes
memperjelas maksud untuk usaha yang lebih luas yaitu:
“melenyapkan cacat sejak lahir”.
Bisnis :
Gambaran tentang sarana utama (program, tindakan,
layanan) yang digunakan untuk mencapai maksud
Bisnis tidak sama dengan maksud, maksud adalah tujuan
sedangkan bisnis adalah sarana .Bisnis harus
merumuskan metode apa yang akan digunakan organisasi
untuk mengejar maksud.
Misalnya: memberi layanan kesehatan, bimbingan dan
pendidikan kesehatan
Nilai :
Daftar nilai-nilai dan keyakinan yang dianut bersama oleh
anggota organisasi
Nilai-nilai, keyakinan dan asumsi membimbing pekerjaan
dan memberi pedoman kepada orang yang kaitannya
dengan sarana untuk mencapai maksud.
Komponen nilai dan keyakinan melukiskan prinsip dasar
yang dimiliki oleh anggota organisasi, misalnya: integritas,
mutu, dan keunggulan dalam pelayanan
17
c. Susun Rancangan Rumusan Visi
Visi adalah gambaran sukses yang menjadi pemandu.
Apabila rumusan misi menjawab pertanyaan tentang mengapa
organisasi ada, bisnis apa yang diterjuni, maka visi menjawab
pertanyaaan akan tampak gambaran seperti apakah sukses
itu? Visi menjadi sebuah gambaran yang mengilhami dan
memotivasi orang untuk bekerja sama .Visi menantang serta
mengilhami kelompok meregangkan kemampuannya dan
mencapai maksud.
Sebuah misi yang efektif harus membawakan sekaligus
visi eksternal dan visi internal.
Visi eksternal memusatkan perhatian pada bagaimana
dunia menjadi lebih baik, diubah, atau berbeda bila organisasi
mencapai maksudnya.
Visi internal menjelaskan akan seperti apa organisasi
ketika bekerja secara efektif dan efisien untuk menopang visi
eksternal misalnya layanan atau paduan produk organisasi itu,
citra atau reputasi, pendanaan, kerjasama, penggunaan
teknologi, dewan, staf dan fasilitasnya dan apa yang
membedakan organisasi itu dari pesaingnya.
Menyusun Visi dimulai dengan intuisi dan gagasan-
gagasan yang berkembang melalui diskusi dan menghasilkan
sebuah rasa arah motivasi bersama. Tantangannya adalah
menciptkan visi yang cukup besar untuk mengilhami orang
tetapi juga didasarkan atas realitas sehingga orang percaya
bahwa visi itu dapat akan terjadi.
Perumusan visi tidak hanya membantu dalam
mengilhami dewan dan staf tetapi juga menjadi landasan
untuk menetapkan prioritas.
18
D. Misi dan Visi Organisasi Menurut Buku J. Salusu4
Salah satu domain keputusan strategik yang penting adalah
perumusan misi, tujuan dan sasaran. Misi itu merupakan “Alat yang
tak ternilai” untuk mengarahkan perumusan strategi dan pelaksanaan
strategi. Ia merupakan fondasi yang konstan dalam pengambilan
keputusan strategik. Ia bahkan adalah common thread yang
menyatukan seluruh aktivitas organisasi.5
Misi sebenarnya menjelaskan hal-hal yang sangat fundamental,
merupakan falsafah dari organisasi, sekaligus sebagai pendorong
lahirnya inspirasi-inspirasi yang penuh motivasi.6
Misi juga penting karena suatu perumusan tujuan dan sasaran
yang realistik hanya mungkin dilakukan jikalau terlebih dahulu misi
organisasi sudah diidentifikasi.
1. Unsur – Unsur Misi
Misi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang
diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang dapat
ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok
masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang dapat diperoleh serta
aspirasi dan cita-cita di masa depan.7 Dari pengertian itu
tampaknya ada lima unsur penting yang tidak dapat dilupakan
dalam merumuskan misi suatu organisasi, yaitu :
a. Produk atau pelayanan apa yang akan ditawarkan. Apakah itu
pendidikan anak-anak, pendidikan tinggi, kursus komputer,
pelayanan kesehatan, dan lain-lain.
4 Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit. Jakarta: Grasindo, 1996.5 Thomas L Wheelen,., dan Hunger, J.David. Strategic Management and Business Policy. (Reading, Mas: Addison-Wesley Publ. Company, 1990,. h. 1236 Jack Kotten,. Strategic Management in Public and Nonprofit Organization. ( New York Praeger Publishers, 1991), h. 1237 Philip; Kotler, Ferrell, O.C; dan Lamb, Charles. Strategic Marketing for Nonprofit Organization. (Englewood Cliffs: Prentice Hall, 1987)
19
b. Apakah produk atau pelayanan yang ditawarkan itu dapat dan
mampu memenuhi kebutuhan tertentu yang memang
diperlukan dan bahkan dicari karena belum tersedia selama ini
c. Publik mana yang akan dilayani. Semua orang, semua warga
negara, atau hanya kelompok tertentu, misalnya kelompok
dokter, kelompok perawat, kelompok sarjana politik, kelompok
wanita, kelompok anak-anak, orang sakit, orang cacat, atau
anak-anak yatim piatu.
d. Bagaimana kualitas barang atau pelayanan yang hendak
ditawarkan. Teknologi dan sumber daya yang digunakan cukup
mahal tetapi memiliki daya saing yang kuat. Hal ini perlu
dicatat sebagai komitmen untuk membangkitkan dukungan dari
pihak publik.
e. Aspirasi apa yang diinginkan di masa yang akan datang. Perlu
ditegaskan bahwa dengan bantuan dari pihak lain, organisasi
dapat lebih maju dan lebih cepat dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat dari pada sekedar hidup bertahan. Keuntungan
apa yang dapat diperoleh masyarakat dengan produk atau
pelayanan itu. Akan lebih sehat? Lebih terampil? Lebih
berbobot? Apa saja yang diperkirakan akan mendatangkan
nilai tambah bagi kelompok yang dilayani.
2. Pedoman Perumusan Misi
Seperti telah yang telah diuraikan, misi cukup singkat
dengan rumusan KISS yaitu keep it short and simple.8 Secara
singkat, pedoman perumusan misi dapat diuraikan sebagai
berikut:
Misi yang semula terdiri dari satu halaman, diringkaskan
dalam satu dua kalimat atau satu paragraf, realistik dalam artian
sejauh mana kemampuan organisasi mengantisipasi sumber
8 Kanauft, E.B., Berger, Renee A., dan Gray, Sandra T. Profiles of Excellence: Achieving Success in the Nonprofit Sector. (San Francisco: Jossey-Bass Publisher, 1991), h. 128
20
keuangan dan sumber daya manusia. Cukup luas, yang mampu
bertahan untuk suatu kurun waktu tertentu sehingga tidak perlu
sering direvisi.
Tetapi harus pula spesifik agar dapat dipakai sebagai dasar
dalam mengembangkan tujuan dan progaram untuk
merealisasikan misi itu. Dengan demikian haruslah operasional,
artinya mampu menggambarkan hasil yang dapat dicapai, bukan
hanya slogan atau keinginan keinginan belaka yang tidak akan
pernah tercapai.
3. Visi Strategik
Kalau misi menggambarkan kehendak organisasi maka visi
lebih jauh, Lonnie Helgeson, menjelaskan bagaiman rupa yang
seharusnya dari suatu organisasi kalau ia berjalan dengan baik.
Misi belum menjelaskan bagaimana rupa organisasi itu kalau
sudah berhasil. Seorang arsitek akan memberi tahu kepada
pemilik bangunan, melalui desainnya, rupa dan penampilan
bangunan itu kalau kalau dikerjakan dengan baik. Ia tidak sekedar
menggambar bangunan itu, tetapi memperlihatkan kekokohan dan
kesatuan yang mutlak serta memberi harapan yang
menyenangkan bagi pemiliknya. Itulah visi, keberhasilan, yang
biasanya dipersiapkan sedikit lebih lama dibanding dengan waktu
yang dipakai untuk merumuskan misi.
Visi keberhasilan dapat dijelaskan sebagai suatu deskripsi
tentang bagaimana seharusnya rupa dari suatu organisasi pada
saat ia berhasil dengan sukses melaksanakan strateginya dan
menemukan dirinya yang penuh potensi yang mengagumkan.
Perumusan visi adalah tugas dari manajemen tingkat atas.
Namun, itu haruslah merupakan proses interaksi yang memberi
21
peluang untuk mendapatkan umpan balik dari semua tingkat
manajemen.9
Untuk menggambarkan visi keberhasilan, diperlukan
keberanian, keberanian melihat ke depan, karena masa depan
selalu penuh dengan tantangan. Selain itu, juga dituntut kerja
keras untuk menerjemahkan visi itu dalam bentuk yang nyata dan
menanggulangi berbagai rintangan yang dapat menghambat
direlaisasikannya visi itu seperti diuraikan dalam misi. Disamping
kerja keras, diperlukan disiplin dari semua pihak terutama para
pengambil keputusan tingkat tinggi.
Suatu visi keberhasilan yang jelas akan memberikan
manfaat yang besar dari organisasi. Visi keberhasilan yang sudah
dipahami bersama akan mencegah para pengambil keputusan
untuk berdebat tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang
harus ditunda, bagaimana melakukannya, mengapa dan
sebagainya. Visi keberhasilan sebenarnya juga merupakan sketsa
masa depan yang bisa dilihat sehingga mendorong setiap orang
untuk mulai hidup dan bekerja dalam situasi yang dikehendaki itu.
Visi menggambarkan masa depan yang lebih baik,
memeberi harapan dalam mimpi, tetapi juga menggambarkan
hasil-hasil yang memuaskan. Ia adalah gambaran kata-kata yang
menampakkan kekokohan dan kesatuan organisasi. Visi memiliki
kekuatan yang mampu mengundang, memanggil, dan
menyerukan kepada setiap orang untuk beramai-ramai memasuki
masa depan sekarang.
9 Huge, Ernest C. “Developing Vision and Strategy Change”, Executive Excellence, 7 Jan 1990: h. 6-7
22
BAB. III
PEMBAHASAN
Perencanaan startegik bagi organisasi publik maupun organisasi
nirlaba mutlak diperlukan karena organisasi akan selalu menghadapi
perubahan yang harus dihadapi. Perubahan yang kadang-kadang tidak
bisa diprediksi yang berkembang di masyarakat harus disikapi dan
diantisipasi dengan melakukan perencanaan strategik. Berbeda dengan
perencanaan konvensional yang bersifat reaktif dan hanya berfokus pada
internal customer, perencanaan strategic lebih bersifat inovatif,
memperhitungkan konsumen eksternal dan proaktif.
A. Pembahasan Teori
Apabila kita kaji teori dari Bryson, Davis, bisa kita temukan
persamaan sebagai berikut :
1. Misi merupakan pernyataan hal-hal yang harus dicapai organisasi
bagi pihak yang berkepentingan di masa datang.
2. Misi harus dirumuskan dan dinyatakan secara eksplisit, sehingga
semua anggota organisasi dapat mengetahui dan memahami dan
dapat menjadikan pedoman dalam melakukan tugas dan
fungsinya.
3. Pernyataan misi harus :
a. Menunjukkan dengan jelas identitas organisasi, apa yang
hendak dicapai organisasi dan bidang kegiatan utamanya.
b. Menunjukkan apa yang dilakukan untuk mencapai maksud
organisasi dan program-programnya.
c. Merujuk dengan jelas siapa pelanggan, stakeholder yang
merupakan penerima layanan organisasi baik yang bersifat
eksternal maupun internal.
d. Mengandung filosofi, konsep diri, nilai-nilai organisasi yang
menjadi pedoman etika dan menunjukkan integritas organisasi.
22
23
4. Misi yang jelas akan membantu organisasi dalam merumuskan
tujuan dan isu-isu strategis yang akan dihadapi organisasi.
5. Misi juga merupakan deklarasi kebijakan sosial untuk memenuhi
kebutuhan sosial politik yang berkembang di masyarakat.
Namun demikian apabila pendapat tersebut dibandingkan ada beberapa
perbedaan yang terlihat,sebagai berikut :
Perbedaan Bryson Davis Alison Salusu
Mandat Mandat organisasi harus jelas sebelum merumuskan misi
- Tercakup dalam unsur misi yaitu “ maksud”
-
Misi Misi dirumuskan setelah melakukan analisis stakeholder dan perumusanya dilakukan tim renstra yang terdiri dari berbagai komponen.
Misi dikembangkan oleh komite manajer tingkat atas dari usulan para manajer di bawahnya.
Dikembangkan oleh pimpinan organisasi.
Dirumuskan dalam satu kalimat singkat.
Visi Disusun setalah misi, analisa lingkungan dan isu strategis serta rencana dirumuskan.
Dibuat terlebih dahulu dan diutamakan karena menggambarkan masa depan yang dinginkan organisasi
Disusun untuk memberi dorongan untuk mencapai misi organisasi
Memerlukan waktu yang lebih lama untuk merumuskan visi
B. Aplikasi
Memahami langkah-langkah pengidentifikasian mandat, misi
dan visi akan mempermudah para pimpinan dalam menyusun rencana
strategi bagi organisasi. Di sekolah Kepala Sekolah dan Tim
penyusun renstra harus mempelajari mandat formal maupun informal
24
yang harus dilaksanakan oleh sekolah dan menjadikan sekolah
berbeda dengan organisasi publik lain.
Renstra Kemendiknas merupakan salah satu acuan dalam
menyusun renstra pendidikan di Negara kita. Dalam renstra
Kemendiknas, visi dan misi disusun setelah dilakukan analisis
terhadap keadaan pendidikan di Indonesia secara umum baik secara
eksternal maupun internal.
Visi Kemendiknas 2005 – 2015 yaitu “Menghasilkan Insan
Indonesia Cerdas dan Kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna)”
dicapai melalui empat tema pembangunan, yaitu 10:
a. tema pembangunan I (2005 – 2009) dengan fokus pada
peningkatan kapasitas dan modernisasi;
b. tema pembangunan II (2010 – 2015) dengan fokus pada
penguatan pelayanan;
c. tema pembangunan III (2015 – 2020) dengan fokus pada
penguatan daya saing regional; dan
d. tema pembangunan IV (2020 – 2025) dengan fokus pada
penguatan daya saing internasional.
Sehingga visi kemendiknas 2014 adalah “Terselenggaranya
Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan
Indonesia Cerdas Komprehensif” Yang dimaksud dengan layanan
prima pendidikan nasional adalah layanan pendidikan yang:
a. Tersedia secara merata di seluruh pelosok nusantara; terjangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat;
b. Berkualitas/bermutu dan relevan dengan kebutuhan kehidupan
bermasyarakat, dunia usaha, dan dunia industri;
c. Setara bagi warga negara Indonesia dalam memperoleh
pendidikan berkualitas dengan memperhatikan keberagaman latar
10 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2010-2014
25
belakang sosial-budaya, ekonomi, geografi, gender, dan
sebagainya;
d. Menjamin kepastian bagi warga negara Indonesia mengenyam
pendidikan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat,
dunia usaha, dan dunia industri.
Untuk mencapai visi Kemendiknas 2014, Misi Kemendiknas
2010 – 2014 dikemas dalam “Misi 5K” sebagai berikut.
KODE MISI
M1 Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan
M2 Meningkatkan Keterjangkauan Layanan Pendidikan
M3 Meningkatkan Kualitas/Mutu dan Relevansi Layanan
Pendidikan
M4 Meningkatkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan
Pendidikan
M5 Meningkatkan Kepastian/Keterjaminan Memperoleh
Layanan Pendidikan
Untuk mencapai visi dan misi tersebut Kemdikmas mempunyai
Motto “Melayani Semua dengan Amanah” yang merupakan
perwujudan dari tata nilai yang merupakan dasar sekaligus arah bagi
sikap dan perilaku seluruh pegawai dalam menjalankan tugas. Tata
nilai juga akan menyatukan hati dan pikiran seluruh pegawai dalam
usaha mewujudkan layanan prima pendidikan. Tata nilai yang
dimaksud adalah amanah, profesional, visioner, demokratis,
inklusif, dan berkeadilan.
Pada dasarnya misi yang disusun oleh Kepala Sekolah, setelah
mempelajari mandat pendidikan yang harus dilaksanakan sekolah,
harus benar-benar mencerminkan identitas sekolah kita, apa yang
akan dicapai jangka panjang dan merupakan perumusan misi yang
26
dapat memgakomodasi stakeholder sekolah, seperti orang tua,
masyarakat sekitar, sekolah lain di tingkat bawah (sebagai penyedia
input siswa) dan di tingkat atas (sebagi pemakai output), dunia usaha,
instansi pemerintah lain.
Misi yang disusun juga harus menunjukkan filosofi, nilai dan
keyakinan yang memberikan panduan bagi pengambilan keputusan
dan memberikan motivasi untuk bersama-sama mewujudkan misi dan
visi sukses yang sudah disepakati.
Dalam merumuskan misi tatap harus berpegang pada
kemampuan internal dan keadaan eksternal sehingga misi bukan
merupakan “mission impossible”
Contoh beberapa visi dan misi .
1. Universitas Negeri Jakarta11
a. Visi
Menjadi Universitas yang memiliki keunggulan kompetitif dalam
membangun masyarakat Indonesia yang maju, demokratis dan
sejahtera berdasarkan Pancasila di era globalisasi.
b. Misi
1. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dan
lingkungan.
2. Menyiapkan tenaga akademik dan/atau profesional yang
bermutu, bertanggung jawab dan mandiri di bidang
pendidikan dan nonkependidikan guna menghadapi
berbagai tantangan di masa depan.
3. Mengembangkan ilmu dan praksis kependidikan dalam
rangka mempercepat pencapaian pembangunan
pendidikan nasional.
11 www.unj.ac.id/
27
4. Mengembangkan berbagai bentuk pengabdian kepada
masyarakat di bidang ilmu, teknologi, dan seni yang
berdaya guna dan berhasil guna.
5. Menciptakan budaya akademik yang kondusif bagi
pemberdayaan semua potensi kemanusiaan yang optimal
dan terintegrasi secara berkesinambungan.
6. Memfungsikan dirinya selaku universitas yang mampu
menerapkan prinsip-prinsip entrepreneurship dalam
kinerjanya secara berkesinambungan.
2. Program Pasca Sarjana UNJ12
a. Visi
Merujuk pada Visi Universitas Negeri Jakarta yang tercantum
dalam statuta maka visi Program Pascasarjana dapat
dirumuskan sebagai berikut: “menjadi program pascasarjana
yang unggul, terkemuka dan memiliki daya saing tinggi di
tingkat nasional, regional, dan internasional pada tahun
2020”
b. Misi :
1. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan magister dan doktor
yang berorientasi pada keunggulan, kejujuran, integritas,
dan kewibawaan akademik yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dan demokrasi untuk menghasilkan lulusan
yang mandiri, profesional, kompetitif dan berakhlak mulia.
2. Mengembangkan gagasan kreatif dan inovatif melalui riset
sehingga mampu beradaptasi untuk mengantisipasi
perubahan dan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir secara berkelanjutan.
3. Mengembangkan kapasitas kelembagaan program studi
sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja dan
keunggulan kompetitif dalam persaingan global.
12 www.unj.ac.id/pps/
28
4. Menyediakan berbagai jenis layanan pendidikan dalam
pengembangan keilmuan melalui kerjasama kemitraan
dengan berbagai pihak sesuai dengan perkembangan
kebutuhan masyarakat baik di tingkat nasional, regional, dan
internasional.
3. Prodi Manajemen Pendidikan S2 UNJ13
a. Visi :
Lima tahun kedepan menjadi program studi unggulan dalam
mewujudkan pemimpin masa depan yang kompeten di bidang
manajemen pendidikan, peneliti pendidikan, dan konsultan
manajemen pendidikan professional di tingkat internasional.
b. Misi :
1. Mengembangkan kualitas pendidikan magister yang
berorientasi pada keunggulan di tingkat internasional.
2. Mengembangkan gagasan kreatif dan inovatif melalui riset
sehingga mampu beradaptasi untuk mengatasi perubahan
dan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir secara
berkelanjutan di tingkat internasional.
3. Mengembangkan ketrampilan manajerial dalam bidang
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di tingkat
internasional.
4. Mengembangkan kemampuan entrepreneur dalam bidang
manajemen pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di
tingkat internasional
5. Mengembangkan pembelajaran model kolaborasi pada
tingkat riset (joint research), pengembangan keilmuan,
penelitian, dan pembimbingan tesis di tingkat internasional.
13 Hand Out Prodi S2 MP PPs UNJ
29
4. SMP Puspanegara14
a. Visi :
Mewujudkan peserta didik yang Cerdas, Disiplin, dan Kreatif
(CERDIK) berlandaskan Iman dan Taqwa (IMTAQ)
b. Misi :
1. Melaksanakan pembelajaran secara tuntas dan efektif.
2. Menumbuhkan semangat berprestasi peserta didik dan
tenaga kependidikan.
3. Mengoptimalkan kompetensi peserta didik melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi terpadu.
4. Menanamkan sikap disiplin diri setiap warga sekolah.
5. Meningkatkan kecerdasan dan pola piker yang berwawaan
IPTEK dan berlandaskan IMTAQ.
6. Meningkatkan kreatifitas peserta didik melalui kegiatan
ekstrakurikuler.
7. Meningkatkan profesionalisme tenaga edukatif dan
keteladanan.
8. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan
terhadap ajaran agama yang dianut setiap warga sekolah.
14 Puzpa News, Edisi 31, Mei 2012
30
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Identifikasi mandat dan perumusan misi serta visi merupakan
langkah penting dalam perencanaan strategik. Dengan melakukan
identifikasi mandat dan perumusan/penegasan misi organisasi para
pimpinan organisasi dapat menfokuskan diri untuk membicarakan hal
yang benar-benar penting bagi organisasi, dan dapat meningkatkan
keefektifitasan kepemimpinan.
Perumusan misi juga merupakan upaya pengklarifikasikan
tujuan organisasi sehingga bisa menjadi perekat social dan menjadi
sarana untuk untuk memecahkan masalah/konflik yang timbul.
Perumusan misi juga bisa menjadi sarana untuk menggali filosofi, nilai
dan keyakinan sehingga bisa secara eksplisit menjadi pedoman bagi
semua anggota organisasi.
Pernyataan misi yang disusun dituangkan dalam dokumen
pernyataan misi yang mengandung unsur :
1. Menunjukkan dengan jelas identitas organisasi, apa yang hendak
dicapai organisasi dan bidang kegiatan utamanya.
2. Menunjukkan apa yang dilakukan untuk mencapai maksud
organisasi dan program-programnya.
3. Merujuk dengan jelas siapa pelanggan, stakeholder yang
merupakan penerima layanan organisasi baik yang bersifat
eksternal maupun internal.
4. Mengandung filosofi, konsep diri, nilai-nilai organisasi yang
menjadi pedoman etika dan menunjukkan integritas organisasi.,
Dalam organisasi publi seperti sekolah yang bersifar nirlaba,
misi harus memberikan visi sukses untuk mencapainya baik berupa
visi eksternal yaitu dunia menjadi lebih baik dengan adanya organisasi
kita maupun visi internal yaitu wujud organisasi seperti apa yang
30
31
dapat mendukung visi eksternal. Dengan demikian sekolah sebagai
organisasi akan dapat menghadapi tantangan dan berkembang untuk
mewujudkan misi pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam
Pemebukaan UUD 1945 Alinea 4 “Mencerdaskan kehidupan
bangsa”. Semoga
B. Rekomendasi
Dalam menyusun Renstra termasuk merumuskan misi maupun
visi sekolah, Kepala Sekolah hendaknya menyusun Tim Perumus
Renstra yang komprehensif yang terdiri dari unsur pimpinan, guru dan
perwakilan komite sekolah dengan mengingat hal-hal sebagai berikut:
1. Mandat yang tertuang dalam UU, PP dan Peraturan terkait harus
dipelajari secara seksama agar dalam merumuskan misi tidak
terlalu sempit atau bertentangan dengan mandat tersebut.
2. Perumusan misi harus dilakukan dengan memperhatikan
kepentingan organisasi dan bukan mendahulukan kepentingan
pribadi atau kelompok.
3. Dokumen misi yang sudah dirumuskan hendaknya dihadirkan
secara fisik, ditempel di tempat-tempat strategis di sekolah agar
terinternalisasi pada semua warga sekolah dan memotivasi untuk
mewujudkan misi tersebut.
4. Semua warga sekolah selalu merujuk pada misi sekolah pada saat
pengambilan keputusan, penyelesaian konflik, perencanaan
kegiatan maupun monitoring dan evaluasi.
5. Filosifi, nilai-nilai dan keyakinan yang melandasi misi hendaknya
selalu dijaga dan dijadikan acuan sehingga bisa menjadi budaya
sekolah yang menunjukkan integritas setiap warga sekolah.
6. Implementasi misi selalu dimonitoring dan dievaluasi sehingga
selalu “up to date” dan menjadikan sekolah “unggul” yang berbeda
dari sekolah lain.