Post on 30-May-2015
description
BESARAN DAN SATUAN
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
FISIKA
Disusun Oleh :
Ahwal Laili
NIM. 201323037
KELAS B
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ABDURRACHMAN SHALEH SITUBONDO
2013
BAB 1
PENDAHULUAN
Tanpa kita sadari, setiap hari kita menggunakan alat ukur sebagai alat untuk
mempermudah pekerjaan maupun untuk mempermudah aktivitas kita. Alat ukur yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita temui adalah alat ukur dari besaran
pokok. Berbagai macam alat ukur dari besaran pokok inilah yang mempermudah kita
mengetahui berapa hasil dari pengukuran yang didapat. Ndalamun yang sering kita temui
dan kita gunakan, dari 7 besaran pokok yang ditetapkan dalam satuan internasional berupa
panjang, suhu, massa, waktu, kuat arus listirik, intensitas cahaya dan jumlah zat, untuk
daerah di kabupaten situbondo hanya 5 besaran pokok yang sering ditemui dalam
kehidupan sehari-hari meiputi panjang, suhu, massa, waktu dan kuat arus listrik.
Contoh sederhana penggunaan alat ukur besaran pokok adalah mahasiswa di
kampus yang masih menggunakan mistar (penggaris) untuk mengerjakan soal yang
berhubungan dengan menggambar atau lainnya. Tak hanya itu saja, di kampus maupun di
sekolah-sekolah memiliki laboratorium dimana dalam laboratorium terdapat berbagai alat
yang diantaranya merupakan alat ukur besaran pokok seperti termometer, jangka sorong,
mikrometer sekrup dan stopwatch.
BAB 2
INTI DAN PEMBAHASAN
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki nilai dan satuan.
Satuan adalah pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran
memiliki satuan masing-masing.
Berdasarkan dari arah dan nilainya, besaran dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1. Besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memiliki nilai tanpa memiliki arah. Contoh:
massa, panjang, waktu, energi, usaha, suhu, kelajuan dan jarak.
2. Besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah. Contoh: gaya, berat, kuat
arus, kecepatan, percepatan dan perpindahan.
Berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :
1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari
pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa
merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini
tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran
non fisika adalah Jumlah.
Berdasarkan jenis satuannya, besaran dibagi menjadi 2 meliputi :
1. Besaran pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepakan
para ahli fisika, berdasarkan satuan SI (Sistem internasional) besaran pokok yaitu :
2. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran yang diturukan dari
besaran pokok. Meliputi :
Dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hal bekerja atau aktivitas lainnya, biasanya
kita lebih banyak menggunakan 5 besaran pokok dari 7 besaran pokok satuan internasional
yaitu panjang, massa, waktu, suhu dan arus listrik. Misalnya saja saat kita sekolah ataupun
mengerjakan tugas, kita menggunakan penggaris sebagai alat ukur. Berbeda saat kita berada
di pasar, kita sering melihat atau bertransaksi secara langsung menggunakan timbangan
pasar, saat kita mengantarkan keluarga yang memiliki balita untuk dibawa ke puskesmas
ditimbang berat badannya menggunakan timbangan badan, saat kita berada di laboratorium
sekolah atau kampus atau pun peneliti disana kita akan melihat dan menggunakan neraca 2
lengan-jangka sorong-mikrometer sekrup, saat kita ke tukang jahit dan tukang kayu maka
kita akan melihat mereka menggunakan meteran jahit dan meteran kayu maupun meteran
lipat, saat kita ke pelelangan ikan biasanya kita melihat timbangan gantung, saat sakit kita
menggunakan termometer untuk melihat suhu badan, dan lain sebagainya.
Berikut contoh alat ukur dari besaran pokok beserta fungsinya yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari dan yang sering kita temui dikehidupan sehari-hari :
NO. NAMA ALAT UKUR dan JENIS
ALAT UKUR
GAMBAR FUNGSI BIASA DITEMUKAN/BIASA
DILIHAT
1 Penggaris
Alat ukur
panjang
Untuk mengukur
benda yang
ukurannya
Anak sekolahan
2 Timbangan
pasar
Alat ukur massa
Untuk
mengetahui
berat benda
Dipasar, ditoko
3 Timbangan
badan
Alat ukur massa
Untuk
mengetahui
berat badan
Di rumah sakit,
puskesmas, UKS.
4 Jam tangan, jam
dinding
Alat ukur waktu
Untuk melihat
waktu
Dirumah dan
ditangan
5 Meteran jahit
Alat ukur
panjang
Untuk mengukur
panjang suatu
benda berupa
kain
Tukang jahit
6 Meteran lipat
Alat ukur
panjang
Untuk mengukur
panjang suatu
benda berupa
kayu, etc.
Tukang kayu
7 Termometer
Alat ukur suhu
Untuk
mengetahui
suhu badan
Dirumah sakit,
puskesmas.
8 Stopwatch
Alat ukur waktu
Untuk
mengetahui
waktu
Guru olahraga,
olahragawan
9 Jangka sorong
Alat ukur
panjang
Untuk mengukur
benda yag
ukurannya kecil
Di laboratorium
10 Timbangan
gantung untuk
ikan
Alat ukur massa
Untuk melihat
hasil berat ikan
Di pelelangan ikan
11 Mikrometer
sekrup
Alat ukur
panjang
Untuk mengukur
benda yang
ukurannya
sangat kecl
Di laboratorium
12 Voltmeter
Alat ukur arus
listrik
Untuk mengukur
tegangan listrik
Orang tekhnik yang
bekerja di PLN,
komputer di
sekolah-sekolah.
KESALAHAN DALAM PENGUKURAN
Kesalahan dalam pengukuran adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0.
Kesalahan dapat digolongkan menjadi empat golongan :
1. Keteledoran
Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil
menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak
komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil.
2. Kesalahan sistematik
Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh :
kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan
mikrometer skrup 0,01 mm
3. Kesalahan acak
Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kualitatif),
Contoh :
- kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang
- pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana
- pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II
Newton.
4. Ketidakpastian pada Pengukuran
Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin
akan mendapatkan nilai benar X0,melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian
ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan
kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dengan yang namanya alat ukur.
Alat ukur dibutuhkan dan digunakan setiap hari untuk mempermudah pekerjaan manusia.
Berbagai macam alat ukur pun beragam dan sesuai fungsinya masing-masing. Alat ukur yang
sering digunakan dan ditemui dalam kehidupan sehari-hari merupakan alat ukur dari
besaran pokok berupa panjang, massa, suhu, waktu dan kuat arus.
Saran
Untuk mempermudah pekerjaan ataupun untuk mengetahui hasil besaran, maka
dibutuhkan alat ukur. Namun dalam memilih alat ukur sebaiknya kita menyesuaikan alat
ukur yang akan digunakan dengan benda (objek) yang akan diukur. Seperti misalnya kita
akan mengukur kain, maka sebaiknya menggunakan meteran kain, bukan menggunakan
meteran kayu ataupun penggaris agar lebih efektif dan efisien serta pengukurannya lebih
valid.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia, 2013, pengertian besaran dan satuan, 15 November 2013.
Jasa kalibrasi, 2013, besaran dan satuan, 15 November 2013.
Rumus hitung, 2013 macam-macam alat ukur dan kegunaannya, 15 November 2013.
Edie daneva, 2013, macam-macam alat ukur dalam fisika, 15 November 2013.
Anne Ahira, 2013, macam-macam alat ukur dan fungsinya, 15 November 2013.