Post on 02-Apr-2020
TAHAP PELAKSANAAN
BANGUNAN GEDUNG HIJAU
LESSON LEARNED
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
B A D A N P E N G E M B A N G A N S U M B E R D A Y A M A N U S I A
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JALAN, PERUMAHAN
PERMUKIMAN, DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Balai Diklat PUPR Wilayah V Yogyakarta
Tirta MZ, ST.GP
Yogyakarta, 22 Oktober 2019
2
| PROFIL PENGAJAR
Tirta MZ, ST.GP
Riwayat Pendidikan
1. Jurusan Teknik
Lingkungan, ITENAS
Bandung
2. Greenship Professional
Angkatan 12, GBCI
Bandung, 09 Juni 1977
Riwayat Pekerjaan
1. 2004 - 2007 - Project Quality Control PT PP
2. 2007 - 2008 - Project Environmental PT PP
3. 2009 - 2013 - Project QHSE PT PP
3. 2013 - Sekarang - Green Management
Section, Head Office, PT PP (Persero) Tbk
3
DAFTAR
ISI
01STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN
02KOMPETENSI
DASAR
03INDIKATOR
KEBERHASILAN
04OUTLINE
MATERI
4| 01. STANDAR KOMPETENSI LULUSANLesson Learned Tahap Pelaksanaan Bangunan Gedung Hijau
Peserta mampu memahami
implementasi konstruksi hijau di
lapangan
5| 02. KOMPETENSI DASARMATA PELATIHAN
Kompetensi Dasar
Peserta Diharapkan Mampu Melaksanakan ketentuan
Penerapan dan Penilaian Kinerja pada Tahap
Pelaksanaan Bangunan Gedung Hijau
6| 03. INDIKATOR KEBERHASILAN MATA PELATIHAN
Indikator Keberhasilan 2
Peserta mampu memahami implementasi konstruksi hijau
di lapangan
Peserta mampu memahami definisi, proses dan langkah
pelaksanaan konstruksi hijau di lapangan
Peserta mampu menerapkan langkah penilaian kinerja
pelaksanaan konstruksi hijau di lapangan
Indikator Keberhasilan1
Indikator Keberhasilan 3
Pendahuluan4.1
Green Building Dan Green Construction4.2
Implementasi Konstruksi Hijau4.3
04. OUTLINE MATERI
9| 4.1 PENDAHULUAN TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
1
2
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Nomor 02/PRT/M/2015
tentang Bangunan Gedung Hijau
SE No 86/2016
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Bangunan Gedung Hijau
13TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
“ Perencanaan dan pengelolaan proyek konstruksi untuk meminimalkan pengaruh proses konstruksi
terhadap lingkungan agar terjadi keseimbangan antara kemampuan lingkungan
dan kebutuhan manusia untuk generasi sekarang dan mendatang”
“.... meminimalkan pengaruh proses konstruksi terhadap lingkungan”
usaha atau cara yang digunakan dalam proses konstruksi untuk
menggunakan sumber daya alam secara efisien dan meminimalkan limbah
yang dihasilkan akibat proses konstruksi untuk menghindari terjadinya
pencemaran lingkungan.
(Wulfram I Ervianto)
Konstruksi Hijau
15TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
Tata cara penilaian kinerja BGH pada tahap pelaksanaan teknis meliputi 3 aspek, yaitu:
Pemeriksaan dilakukan terhadap dokumen teknis pelaksanaan Bangunan Gedung terhadap
aspek BGH yang ada pada bangunan dan metode dalam proses konstruksinya terkait dengan
lingkungan. Ketentuan lebih lanjut mengenai kondisi minimum persyaratan teknis BGH
mengikuti aturan yang berlaku di daerah masing-masing.
Tata Cara Penilaian Kinerja
Tahap Pelaksanaan Konstruksi
1. Proses konstruksi hijau
2. Praktik perilaku hijau
3. Rantai pasok hijau
16TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
A. Proses Konstruksi Hijau
B. Praktik Perilaku Hijau
C. Rantai Pasok Hijau
1. Penggunaan Material Konstruksi
2. Pemilihan Pemasok dan/atau Sub Kontraktor
3. Konservasi Energi
1. Metode Pelaksanaan Konstruksi Hijau
2. Pengoptimalan Penggunaan Peralatan
3. Penerapan Manajemen Pengelolaan Limbah Konstruksi
4. Penerapan Konservasi Air pada Pelaksanaan Konstruksi
5. Penerapan Konservasi Energi pada Pelaksanaan Konstruksi
1. Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)
2. Penerapan Perilaku Ramah Lingkungan
Aspek Penilaian Kinerja
181. Metode Pelaksanaan
Konstruksi Hijau
a. Memiliki jadwal pelaksanaan
konstruksi ( 1 poin)
b. Melakukan evaluasi
kinerja
secara berkala
(1 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
S – Curve PelaksanaanKonstruksi
c. Melakukan perbaikan
atas dasar
hasil evaluasi (1 Poin)
Pelaksanaan Management Review (MR)Di Proyek
d. Memiliki bukti yang menunjukkan
inovasi-inovasi dalam proses
konstruksi (1 Poin)
Inovasi
4
Poin
192. Pengoptimalan Penggunaan
Peralatan
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
c. Seluruh alat berat memiliki
izin
kelaikan fungsi (1 poin)
a. Memiliki jadwal, operasi
alat-alat berat (1 poin)
b. Seluruh alat berat memiliki
jadwal pemeliharaan
(1 poin)
202. Pengoptimalan Penggunaan
Peralatan
e. Berhasil meminimalkan waktu jeda
operasional alat berat (1 poin)
d. Seluruh operator alat berat memiliki
sertifikat / ijin (1 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
5
Poin
213. Penerapan Manajemen
Pengelolaan Limbah Konstruksi
a. Melakukan optimasi dalam pemakaian material sehingga menciptakan pengurangan timbulan
sampah konstruksi (3 poin)
Pemanfaatan Sisa Cor Beton
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
Pemanfaatan Potongan
Besi
Pola Pemasangan
Pemanfaatan Puing
Untuk Jalan Lingkungan
22
b. memiliki area pemilahan dan pengumpulansampah konstruksi (3 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
Tempat Sampah 3 Jenis
(Organik, Non-Organik, B3)
3. Penerapan Manajemen
Pengelolaan Limbah Konstruksi
23
d. terdapat laporan pendaur ulangan
sampah konstruksi (5 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
c. memiliki tempat penyimpanan material
yang aman sehingga dapat meningkatkan
usia material (2 poin)
Pencatatan Manifest (B3)
13
Poin
3. Penerapan Manajemen
Pengelolaan Limbah Konstruksi
244. Penerapan Konservasi Air
Pada Pelaksanaan Konstruksi
a. Pengelolaan Air Hujan
1) Memiliki sumur resapan
(2 poin)
2) Memiliki kolam penampungan
air hujan (2 poin)
3) Memiliki kolam penampungan air hujan
dengan kapasitas yang besar (3 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
7
Poin
25
b. Pemanfaatan Air Hujan
1) Air hujan dimanfaatkan sebagai sumberair bersih untuk konstruksi (2 poin)
2) Memiliki sistem penahan air permukaan sehingga memilikiwaktu yang cukup untuk dapat diresapkan ke tanah (3 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
5
Poin
26
c. Dewatering
1) Proyek konstruksi melakukan proses
dewatering yang telah memiliki ijin
(1 poin)
2) Proyek konstruksi melakukan proses dewatering
memiliki skenario proses dewatering (1 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
27TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
3) Proyek konstruksi melakukan proses dewatering memiliki sumur pantau (1 poin)
Air dewatering dimanfaatkan kembali untuk air kerjadan keperluan lain (kamar mandi, car wash, curingbeton, dll.)
Recharge well digunakan untuk menstabilkankembali muka air tanah diluar lokasi proyek yangturun akibat pemompaan sumur dewatering
Konsep pemanfaatan :• Air dewatering dari gutter masuk kedalam
treatment plant.• Treatment plant berguna untuk mengendapkan
lumpur• Air kemudian masuk ke kolam penjernihan.
Penjernihan dilakukan dengan memberikan tawas• Air kemudian dapat dimanfaatkan kembali• Sisa air akan masuk ke recharge well untuk
diresapkan• Luapan air terakhir akan masuk ke drainase kota
28
c. Dewatering
4) Proyek konstruksi melakukan proses dewatering melakukan
pengamatan penurunan muka tanah di sekitar lokasi
konstruksi
(1 poin)
5) Proyek konstruksi yang mengolah air dewatering (1 poin)
6) Proyek memanfaatkan air dewatering sebagai sumber
air untuk konstruksi (3 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
Pemasangan Piezometer (PZ) untuk memantau penurunan muka air tanah
8
Poin
295. Penerapan Konservasi Energi
Pada Pelaksanaan Konstruksi
a. Manajemen Energi saat Konstruksi
1) Memiliki rencana penggunaan energi saat konstruksi (1 poin)
2) Memiliki SOP manajemen sesuai dengan ketentuan diatas (2 poin)
3) Melaksanakan SOP, dibuktikan dengan hasil penggunaan energi
sesuai dengan rencana (2 poin)
4) Melakukan manajemen energi pada pelaksanaan konstruksi (2 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
7
Poin
30b. Sistem Kelistrikan saat Konstruksi
1) menggunakan peralatan yang telah lulus uji emisi
(jika menggunakan genset) (1 poin)2) memasang KWh meter pada panel induk
dan panel distribusi (2 poin)
3) dilakukan monitoring dan evaluasi
secara berkala beserta
langkah langkah perbaikan (2 poin)
4) tata cara, persyaratan, dan detail penerapan konservasi energi pada pelaksanaan konstruksi
sesuai dengan ketentuan teknis (2 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
7
Poin
321. Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (SMK3)
Melakukan usaha pencegahan kecelakaan kerja konstruksi
a. Memiliki metode pengingatan K3L melalui
suara secara berkala (1 poin)
b. Menjelaskan tentang ketentuan baju dan peralatan
pengaman, disertai dengan bukti foto pelaksanaan di
lapangan (1 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
331. Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (SMK3)
Melakukan usaha pencegahan kecelakaan kerja konstruksi
c. Dalam dokumen rencana K3 memiliki SOP untuk setiap
jenis pekerjaan (1 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
d. Terdapat rambu-rambu K3 di proyek konstruksi(1 poin)
34
f. Melakukan usaha pencegahan timbulnya penyakitakibat kerja konstruksi (2 poin)
e. Terdapat induksi kepada pekerja konstruksi baru(1 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU1. Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (SMK3)
35
g. Memberikan mess pekerja yang bersih dan layak huni, makamendapatkan nilai (1 poin)
h. Menyediakan toilet yang layak pakai (1 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
9
Poin
1. Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (SMK3)
362. Penerapan Perilaku
Ramah Lingkungan
a. Aktivitas konstruksi memperhitungkan potensi dampak negatif terhadap lingkungan (3 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
GREEN CONSTRUCTION TARGET
1. Tepat Guna Lahan
2. Efisiensi dan Konservasi Energi
3. Konservasi Air
4. Manajemen Lingkungan Proyek
5. Sumber dan Siklus Material
6. Kesehatan dan Kenyamanan di Lingkungan Proyek
37TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
MELAKSANAKAN PENGUKURAN
GETARAN TERKAIT DENGAN
PENGOPERASIAN ALAT BERAT
Uji dampak lingkungan
38TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAUUji dampak lingkungan
MELAKSANAKAN
PENGUKURAN
KEBISINGAN TERKAIT
DENGAN
PENGOPERASIAN ALAT
BERAT
HASIL TES KEBISINGAN:
45,38 dB - 67,46 dB
SYARAT KURANG DARI 70 dB
39TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAUUji dampak lingkungan
PELAKSANAAN UJI EMISI PADA
ALAT BERAT PROYEK
40
b. Melakukan kegiatan penghematan energi (3 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
BARAT
Diperbanyak bukaan arah
Utara -Selatan
Penggunaan Tower Crane
Inverter
41
b. Melakukan kegiatan penghematan energi (3 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
BARAT
WIND & SOLAR POWER
SOLAR CELL
LAMPU HEMAT ENERGY & SISTEM SENSOR
SENSOR CAHAYA
42
c. Melakukan kegiatan konservasi air (3 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
Upaya konservasi air
di site area
43
d. Melakukan kegiatan penghematan sumber daya (3 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
GREEN ATTITUDE
“Konsep perilaku hijau yang bertujuan untuk
meminimalisir dampak dari aktivitas sehari-hari
kita terhadap lingkungan”
44
d. Melakukan kegiatan penghematan sumber daya (3 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
12
Poin
1. Hemat Listrik
2. Hemat Air
3. Pengelolaan Sampah
4. Kesehatan Dalam Ruangan
5. Hemat Material
6. Hemat BBM
GREEN ATTITUDE
46TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
• Prinsip 1
• Pertimbangkan apakah suatu produk sangat diperlukan sebelum melakukan pembelian.
• Prinsip 2
• Membeli produk dengan pertimbangan berbagai dampak lingkungan selama siklus hidupnya.
• Prinsip 3
• Pilih pemasok yang komitmen untuk peduli terhadap lingkungan (ISO 14001)
• Prinsip 4
• Kumpulkan informasi lingkungan pada produk dan pemasok
Established by Green Purchasing Network(GPN)
Principles of Green Purchasing
471. Penggunaan Material Konstruksi
a. dalam proses konstruksi menggunakan material yang bahan baku berasal dari Indonesia (3 poin)
b. dalam proses konstruksi menggunakan material yang ramah lingkungan (3 poin)
c. rencana pengiriman dan pemanfaatanmaterial dilakukan dengan tepat sesuai dengankriteria diatas (1 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
48
d. rencana penggunaan alat berat dilakukan dengan tepat(1 poin)
e. material yang digunakan memiliki sedikitkemasan pembungkus (2 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
10
Poin
1. Penggunaan Material Konstruksi
492. Pemilihan Pemasok dan/atau
Sub Kontraktor
a. Pemasok material dan/atau alat yang beralamat
dekat dengan lokasi proyek (4 poin)
b. Pemasok material dan/atau alat yang
produknya buatan Indonesia (5 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
9
Poin
503. Konservasi Energi
a. Pernah melakukan dan memiliki laporan audit energi dariperalatan (2 poin)
b. Memiliki aturan mengenai konservasi energi (1 poin)
c. Alat berat yang digunakan pada proses konstruksi hemat energi (1 poin)
TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
4
Poin
51TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
A. Proses Konstruksi Hijau
B. Praktik Perilaku Hijau
C. Rantai Pasok Hijau
1. Penggunaan Material Konstruksi (10 poin)
2. Pemilihan Pemasok dan/atau Sub Kontraktor (9 poin)
3. Konservasi Energi (4 Poin)
1. Metode Pelaksanaan Konstruksi Hijau (4 poin)
2. Pengoptimalan Penggunaan Peralatan ( 5 poin)
3. Penerapan Manajemen Pengelolaan Limbah Konstruksi (13 poin)
4. Penerapan Konservasi Air pada Pelaksanaan Konstruksi (20 poin)
5. Penerapan Konservasi Energi pada Pelaksanaan Konstruksi (14 poin)
1. Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) (9 poin)
2. Penerapan Perilaku Ramah Lingkungan (12 poin)
100
Poin
Total Poin
52TAHAP PELAKSANAAN BANGUNAN HIJAU
1. Dokumen Izin Mendirikan Bangunan
2. Gambar Rencana
3. Dokumen Rencana Kerja dan Syarat
4. Dokumen Pelaksanaan
5. Dokumen Kontrak
6. Jadwal pekerjaan
7. Kurva S
8. Data pemakaian listrik
9. Data retribusi sampah/ timbulan sampah
10. Data pemakaian air
11. Data pemeriksaan air limbah
12. Dokumen pengukuran kualitas udara
13. Dokumen pemeriksaan kebisingan
Dokumen
TERIMAKASIH
Tirta MZ, ST.GP
Green Management Section – Dept. KM & GreenDVSTRATEC
PT PP (Persero) Tbk
tirtamazli@ptpp.co.id - 081290778700