Post on 25-Oct-2015
description
PERCOBAAN BLJ-1
Biakan/Jamur/dan Actinomycetes
I. Tujuan Percobaan
Mengenalkan kepada mahasiswa pemakaian mikroskop untuk melihat macam-macam
jamur.
II. Dasar Teori
Jamur adalah suatu organisme yang mempunyai ciri-ciri spesifik sebagai berikut:
- Mempunyai inti sel
- Memproduksi spora
- Tidak mempunyai klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis
- Dapat berkembang biak secara seksual maupun aseksual
- Beberapa diantaranya sel yang mengandung selulosa atau khitin atau keduanya.
Perkembangan jamur secara seksual yaitu dengan cara membelah diri membentuk spora
konidia, sedangkan oembaiakan seksual yaitu dengan cara menyatukan sel-sel gamet
dengan miselium yang saling bertukar isi atau yang disebut konyugasi.
KLASIFIKASI JAMUR
1. Zygomycotina
Perkembang-biakan pada zygomycotina bersatunya hifa (+) dan hifa (-) dan
hifanya bersekat dan homositik, hidupnya saprofit pada substrat tertentu, berkembang
biak secara seksual.
Contoh :
- Rhyzopus Pembuatan tempe, roti
- Mucor mucedo Pembuatan selai, keju, roti
2. Oomycotina
Struktur tubuh uniseluler (bersel satu) dan ( multiseluler (bersel banyak).
Berkembang biak secara aseksual yang akan membentuk spora (zoospora). Spora ini
dalam sporagium seksual membentuk oospora.
3. Ascomycotina
Struktur tubuh ada yang bersel satu ada yang bersel banyak dan berkembang
biak dengan aseksual, hidupnya saprofit pada bahan makanan dan sampah. Hidup parasit
pada tanaman. Secara seksual, pada yang bersel satu akan membentuk askus (askospora).
4. Basidiomycotina
Struktur tubuhnya umumnya membentuk payung, pada bagian bawah hidung
merupakan tempat terbentuknya basidium. Perkembang biakan secara aseksual pada
spora vegetatif (spora yang tidak kawin), yaitu menghasilkan konidia (konidiospora)
sedangkan pada seksual spora generatif (spora yang kawin) menghasilkan basidia
(basidiospora), yang umumnya hidup saprofit.
Contoh:
- Volvariella volvaceaea jamur metang
- Auricularia polytricha jamur kuping
5. Deuteromycotina
Hifahnya bersekat dan dinding selnya berbentuk bahan khitin. Reproduksinya secara
aseksual membentuk konidia (konidiospora) dan pada yang secara aseksual belum
diketahui.
Contoh:
Aspergillus wentii kecap
Monilla sitophylla oncom merah
Jamur yang menguntungkan bagi manusia :
- Saccharomyces cereviseae fregmentasi anggur, alkohol, roti
- Aspergillus wentii pembuatan kecap
- Aspergillur Orizae Pembuatan sake
- Saccharomyches Lardami Pembuatan cream
- Penicillium Notatum Penghasil antibiotik penisilin
Jamur yang merugikan bagi manusia :
- Penicillium crustacum Penyebab penyakit paru-paru
- Phitohtora Parasit pada tanaman kentang
- Unstilago maydis Parasit pada tanaman jagung
- Aspergillus fidulans penyebab penyakit telingan manusia
III. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan :
1. Larutan methylen blue
2. Jagung, jeruk kunci, tempe, roti yang ditumbuhi jamur, dan bawang putih.
Alat yang digunakan :
1. Mikroskop (1)
2. Preparat (1)
3. Kaca Objek (1)
4. Kaca tutup (1)
5. Pinset (1)
IV. Prosedur percobaan
1. Menyiapkan sampel yang ditumbuhi jamur, misalnya tempe, kelapa yang telah
ditumbuhi jamur, jeruk nipis, roti atau apa saja yang telah ditumbuhi jamur.
2. Sampel ini harus dipersiapkan terlebih dahulu beberapa hari sebelum praktikum
(menyiapkan dirumah).
3. Menyelidiki jamur-jamur yang di temukan dalam sampel secara teliti. Misalnya
adanya: spora, mycellia, septa, rhizoit, dan lainya.
4. Menyelidiki jamur dalam bahan tersebut dan mengamati perbedaan dalam tiap
jenis bahan tersebut.
5. Menggambarkan morphologi jamur yang sudah diamati.
6. Mencatat semua hasil pengamatan saudara dan jelaskan perbedaan jamur dari
tiap-tiap sampel tersebut.
V. Data Pengamatan
No.
Sample Jamur yang Terdapat
1 Tempe dan Bawang Putih
Zygomycotina
2 Roti Ascomycotina
3 Jagung Basidiomycotina
4 Jeruk Kunci Cocodimycosis
Tabel Data Pengamatan BLJ-1
VI. Analisa Percobaan
Pada percobaan kali ini, melakukan percobaan mengenai pengembangbiakan jamur
dengan mikroskop. Sampel yang digunakan ada 5 sampel, yaitu bawang putih, jagung,
roti yang telah ditumbuhi jamur, tempe, dan jeruk kunci. Mikroskop terlebih dahulu
dibersihkan. Kaca preparat dan kaca penutup dibersihkan terlebih dahulu dengan
menggunakan alkohol kemudian dibersihkan dengan menggunakan tisue. Sampel yang
pertama hingga terakhir diambil dengan menggunakan pinset lalu diletakkan di atas kaca
preparat dan ditutup dengan kaca penutup setelah ditambahakn dengan methylen blue.
Berdasarkan data atau hasil pengamatan, dapat dikatakan bahwa jamur yang terdapat
pada tempe adalah Zygomycotina. Karena mempunyai sedikit yang halus dan hifanya
berwarna biru dan berdekatan. Pada roti terdapat jamur Ascomycotina karena memiliki
hifa yang berbentuk misellium. Jamur yang terdapat pada jagung adalah Basidiomycotina
karena hifanya bersekat dan memiliki cabang yang membesar. Sedangkan pada jeruk
kunci terdapat jamur Cocodimycosis.
VII. Kesimpulan
Mikroskop terdiri dari dua lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler.
Mikroskop digunakan untuk memperoleh bayangan yang sangat halus dari
suatu benda sehingga dapat dilihat susunan yang halus dari suatu benda yang
bagian-bagiannya tidak dapat dilihat dengan kasat mata.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh data:
o Jamur pada tempe dan bawang putih adalah Zygomycotina.
o Jamur pada roti adalah Ascomycotina.
o Jamur pada jagung adalah Basidiomycotina.
o Jamur pada jeruk kunci adalah Cocodimycosis.
Daftar Pustaka
Tim Lab. Rekayasa Bioproses.2012.”Penuntun Praktikum Rekayasa Bioproses”.
Politeknik Negeri Sriwijaya:Palembang.
http://id.shuong.com/Medicineandhealth/nutrion/manfaatdanbahayaroti//24januari2012
Gambar Alat
Mikroskop
Kaca Penutup
Kaca Preparat Pinset
PERCOBAAN BLJ-2
(Biakan jeast)
I. Tujuan Percobaan :
Mengenalkan kepada mahasiswa bentuk mikroorganisme dari jeast roti.
II. Dasar Teori :
Jeast roti merupakan bahan yang berupa jamur yang berasal dari famili Ascomicotina
yang digunakan dalam pembuatan roti. Jamur yang digunakan yaitu: Saccharomyces
cereviseae.
Ciri-ciri Ascomicotina adalah :
1. Bersel satu dan ada yang bersel banyak
2. Hifa bersekat atau berinti banyak
3. Reproduksi aseksual yang membentuk konidia/konidiospora
4. Reproduksi seksual yaitu dengan membentuk askus (askospora)
Ascomicotina yang menguntungkan :
- Saccharomyces Sp. (ragi), dapat digunakan dalam pembuatan alkohol, tape, sake,
dan roti serta kue
- Penicillium notatum dan P.chrysogenum menghasilkan antibiotik
- Claviceps purpurea dapat menghasilkan alkoloid untuk membuat bahan obat-
obatan.
Ascomicotina yang merugikan :
- Aspergillus nidulans ditemukan parasit dalam telingan manusia dan
menyebabkan penyakit otomucosisi
- Aspergilus plavus dapat menghasilkan zat racun aflatoksin
- Penicillium crustaceum menyebabkan penyakit paru-paru kronis pada manusia.
Hidupnya tersebar dialam bebas, baik yang bersifat saprofit pada bahan makanan
dan sampah serta hidup parasit pada tanaman.
III. Bahan yang digunakan :
1. Larutan methylen blue
2. Jeast roti
3. Gula
IV. Alat yang digunakan :
1. Mikroskop (1)
2. Preparat (1)
3. Kaca objek (1)
4. Kaca tutup (1)
5. Tabung reaksi (2)
6. Spatula (1)
7. Rak tabung reaksi (1)
8. Pinset (1)
V. Prosedur Percobaan :
1. Mengambil jeast roti, membiakkan dalam tabung-tabung reaksi dalam air yang
telah ditambah gula sedikit.
2. Setelah terjadi pembiakan, mengambil sedikit dan menaruh di gelas preparat dan
mengamati dengan mikroskop.
3. Menggambarkan morfologi jeast yang sudah diamati.
4. Mencatat semua yang di lihat dan membuat kesimpulan dan pengamatan anda.
VI. Data Pengamatan
Gambar sebelum ragi roti dibiakkan
Gambar setelah ragi roti dibiakkan
VII. Analisa Percobaan
Setelah melakukan percobaan pada ragi roti (fermipan) dapat dianalisa bahwa
diperlukan seujung spatula ragi roti + ½ sdt gula pasir lalu ditambahkan sedikit air
aqudest. Menunggu selama 1 jam hingga menimbulkan busa yang mengendap pada
tabung reaksi. Menyiapkan mikroskop, kaca preparat dan kaca penutup untuk dibersihkan
terlebih dahulu dengan menggunakan alkohol. Setelah 1 jam, campuran ragi roti dan gula
pasir dimasukkan dengan cara diteteskan di atas kaca preparat, kemudian meneteskan
larutan methylen blue dan ditutup dengan kaca penutup. Setelah diamati, dapat diketahui
bahwa jamur yang terdapat pada ragi roti adalah jenis Ascomycotina yaitu Saccharomyces
cerevisiae. Bentuknya seperti gelembung besar dan kecil. Saccharomyces cerevisiase
adalah jamur bersel tunggal yang telah memahat milestones.
VIII. Kesimpulan
Jamur yang terdapat pada ragi roti adalah jenis Ascomycotina yang bernama
Saccharomyces cerevisiae.
Saccharomyces cerevisiae disebut sebagai mikroorganisme aman.
Jamur ini merupakan mikroorganisme pertama yang dikembangkan untuk
membuat makanan.
Daftar Pustaka
Tim Lab. Rekayasa Bioproses.2012.”Penuntun Praktikum Rekayasa Bioproses”.
Politeknik Negeri Sriwijaya:Palembang.
Gambar Alat
Kaca Penutup Kaca Preparat Spatula
PinsetRak Tabung ReaksiTabung Reaksi
Mikroskop
PEMBUATAN NATA de COCO
A. TEORI
1. Air Kelapa
Air kelapa merupakan media yang sangat sesuai untuk pertumbuhan berbagai
jenis mikroorganisme. Nata de Coco merupakan salah satu produk hasil olahan kelapa
yang menggunakan proses fregmentasi. Pada pengolahan air kelapa yang menjadi nata de
cocco mikroorganisme yang berperan adalah Acetobacter xyinum. Selain itu faktor lain
yang juga berperan adala pH dan suhu fregmentasi.
Diantara faktor-faktor tersebut yang paling berperan adalah mikroorganisme,
karena bagaimanapun banyak nutrisi yang ditambahkan ataupun kondisi medianya sudah
baik tetapi bila mikroorganismenya kurang maka proses fregmentasi untuk pembentukan
nata de coco tidak berjalan dengna baik pula, hal ini menunjukan bahwa aktivitas bakteri
sangat menentukan hasil yang akan diperoleh.
Air kelapa dapat dimanfaatkan dengan bantuan mikroorganisme (bakteri),
seperti alkohol, asam Cuka dan nata de coco karena air kelapa ini rasanya manis dan
mengandung mineral 4%, gula 2% dan air.
Air kelapa merupakan media yang sangat sesuai untuk pertumbuhan berbagai
jenis mikroorganisme. Oleh karena itu proses fregmentasi merupakan tahap yang tidak
dapat dikesampingkan. Air kelapa yang mengalami fregmentasi akan mengandung
berbagai jenis bakteri seperti saccaromyces dan Acetobacter, karena air kelapa yang telah
mengalami fregmentasi banyak mengandung asam maka bakteri yang tumbuh lebih cepat
dan lebih banyak adalah Acetobacter xylinum.
Komposisi air kelapa banyak mengandung mineral dan vitamin sehingga dapat
dijadikan media yang baik dalam pertumbuhan mikroba dibantu dengan gula yang
terdapat dalam air kelapa maka akan terjadi fregmentasi dengan mudah menjadi alkohol
dan asam asetat.
2. Nata de Coco
Nata de coco sebenarnya terjadi karena fregmentasi glukosa yang merupakan
salah satu jenis karbohidrat, karbohidrat tersebut berada dalam larutan gula yang
terkandung dalam air kepala oleh Actobacter cylinum. Kemudian glukosa tersebut
digabung dengan asam lebak membentuk cairan nata pada membran sel.
Selanjutnya cairan ini dikeluarkan bersama enzim yang akan
mempolimerisasikan glukosa menjad selukosa di luar sel. Secara fisik nata bertekstur
lembut dan berwarna putih. Air kelapa yang di gunakan untuk pengolahan nata de coco
rata-rata mengandung gula sekitar 14,5% dan pH 4,29%. Berdasarkan komposisi
kimianya maka nata de coco termasuk dalam makanan penyegar atau pencuci mulut, dan
dikomposisiskan dengan buah-buahan lainya.
Nata de Coco yang dikenal di masyarakat saat iini adalah dibuat dari air kelapa
yang kadar gulanya telah ditingkatkan dengan penambahan gula pasir 70 gr/lt air kelapa,
starter 156 ml (16,5%) dan asam asetat 20-22 ml.
3. Bakteri
Pembentukan nata de coc adalah oleh bakteri asam asetat yang disebut Acetobacter
xylinum. Bakteri ini tergolong family Psomonadeceae dan termasuk genus acetobacter,
panjang dua ujung biasanya terdapat sebagai sel tunggal. Bakteri ini membentuk asam
dari glukosa, etil alkohol, propil alkohol, dan glikol. Mengoksidasi asam asetat menjadi
karbondioksida dan air.
Dalam fregmentasinya bakteri ini dapat mengubah glukosa menjadi selulosa
secara ekstraseluler sehingga terbentuk lapisan tebal, gelembun-gelembung udara yang
terbentuk adalah akibat dari metabolisme berupa gas CO2 mempunyai kecendrungan
melekat pada jaringan selulosa, sehingga struktur permukaaan menjadi naik dan hal ini
ternyata membantu persediaaan oksigen untuk mikroba. Nata de coco merupakan salah
satu produk hasil olahan air kelapa dengan menggunakan proses fregmentasi . Air kelapa
yang digunakan alasanya adalah air kelapa yang sudah tua karena air kelapa
dikategorikan sebagai limbah yang dibuang sedangkan air kelapa yang masih muda dapat
digunakan secara langsung tanpa diolah misalnya sebagai minuman segar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Nata de Coco adalah :
1. Varietas kelapa
Air kelapa yang baik digunakan adalah air kepala dari varietas kelapa ganjah
karena penggunaan air kelapa ini akan menghasilkan nata de coco yang lebih tebal bila
dibandingkan dengan menggunakan air kelapa dari varietas kelapa hibrida.
2. Temperatur 28-310C
Temperatur merupakan faktor yang akan mengontrol kondisi lingkungan dari
proses fregmentasi dan temperatur yang digunakan pada fregmentasi ini adalah 28-310C.
3. pH media
pH atau derajat keasaman yang digunakan juga merupakan parametes tetap,
untuk mengendalikan tingkat keasaman dari proses, dan menjaga bakteri tetap dapat
tumbuh dengan baik, seperti Acetobacter xylinum adalah pH 4. Sehingga diperlukan
penambahan bahan untuk mendapatkan pH yang diinginkan, yang biasanya asalah asam
asetat glasial.
4. Gula sebagai sumber karbon
Proses fregmentasi dapat terjadi apabila mengandung cairan karbohidrat seperti
jenis surkosa, laktosa dan jenis lainya yang didapatkan banyak dalam gula, merupakan
sumber karbon yang digunakan sebagai nutrisi bagi pertumbuhan bakteri pada saat
proses metabolisme dan juga sebagai sumber energi pada saat perombakan glukosa dan
fruktosa menjadi selulosa.
5. Sumber Nitrogen
Sumber nitrogen yang digunakan dapat berupa ammonium pospat. Ammonium
sulfat dan sumber nitrogen lainya. Nitrogen ini juga merupakan sumber nutrisi untuk
pertumbuhan dari bakteri, konsentrasi yang biasanya digunakan adalah 0,3%-0,7%.
B. PEMBUATAN BIAKAN MURNI (starter) nata de Coco
Biakan murni untuk pembuatan nata de coco dibuat dengan dua cara :
a. Cara I : Bahan dan alat yang dipergunakan.
Yeast ekstrak agar : 0,25 gram
K2HPO4/KH2PO4 : 0,50/0,39 gram
MgSO4 : 0,06 gram
Gula pasir : 10 gram
Agar-agar : 2 gram
Air kelapa : 100 ml
Air bersih : secukupnya
Asam asetat : secukupnya
Biakan murni Acetobacter
Autoklaf (dangdang), botol
Langkah Kerja :
Campurkan semua bahan (kecuali asa asetat dan biakan murni), lalu encerkan
dengan air yang bersih.
Panaskan campurkan tersebut agar bahan cepat terlarut.
Setelah semua bahan-bahan larut, campurkan (adonan) didinginkan kembali, lalu
tambahkan asam cuka hingga mencapai 4,5.
Kemudian adonan disterilkan dalam autoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit.
Jika autoklaf tidak tersedia, sterilisasi dilakukan dengan menggunakan dandang.
Dalam keadaan panas, masukan adonan tersebut ke dalam botol atau tabung
reaksi yang sebelumnya telah disterilkan. Kemudian didiamkan dalam posisi
miring sampai beku. Adonan beku tersebut dinamakan media agar miring.
Selanjutnya media agar miring tersebut diinokulasi dengan biakan murni
Acetobacter xylinum dan simpan bahan tersebut dalam ruangan yang aman
selama 5 hari. Bakteri akan tumbuh diatas permukaan media agar. Supaya biakan
murni dapat bertahan, maka setiap sebulan sekali dipindahkan ke dalam media
yeast ekstrak agar baru.
b. Cara II
Pembuatan biakan murni cara II ini dilakukan Acetobacter xyliinum sukar
diperoleh. Untuk memperoleh bakteri tersebut digunakan ampas nanas. Bahan yang
diperlukan adalah : nanas, air, dan gula secukupnya, sehingga diperoleh perbandingan
ampas nanas, gula dan air sebesar 6:3:1. Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah: pisau,
parut (penghancur nanas), wadah botol jar dan kertas.
Cara pembuatanya adalah sebagai berikut :
Menyiapkan buah nanas yang matang, kupas dan cuci hingga bersih.
Membelah nanas tesebut dan potong kecil-kecil, lalu hancurkan dengan alat
penghancur atau dibelah dan diparut.
Memeras hancuran nanas sampai sarinya habis.
Selanjutnya mencampurkan ampas nanas dengan air dan gula pasir dengan
perbandingan 6:3:1.
Mengaduk semua bahan hingga tercampur merata lalu masukkan ke dalam botol
jar. Kemudian botol ditutup kertas dan diperam selama 2-3 minggu, sampai
terbentuk lapisan putih di atasnya. Lapisan itulah bakteri pembentuk nata.
PROSES PEMBUATAN Nata de Coco
a. Peralatan yang digunakan
Gelas kimia 2 liter
Saringan
Karet gelang
Spatula
Auto klav
Panci
Ember
Kain kasa
Kaca arloji
Neraca analitik
Kompor
Loyang plastik agar datar
b. Bahan yang digunakan
Air kelapa : 4 liter
Natrium benzoat :
Starter : 1 liter
Asam asetat glasial : 40 ml
Gula pasir : 20 gram
Air bersih : secukupnya
Pupuk ZA : 20 gram
c. Langkah kerja pembuatan Nata de Coco
Menyiapkan air kelapa yang telah dirsaring dan bebas kotoran lainya.
Memanaskan air kelapa tersebut agar mikroba yang dapat dicemari mati.
Sementara memanaskan, ditambahkan gula sebanyak 7,5% dari jumlah
air yang digunakan.
Setelah larutan dingin, menempatkan dalma gelas kimia yang btelah
disterilkan lalu menambahkan asam setat sehigga keasaman larutan
mencapai pH antara 4,5-5.
Larutan yang diinokulasikan (dicampurkan) dengan starter yang telah
dibiakan lalu difregmentasikan selama 14 hari dalam ruangan yang
tertutup rapat dan bersih.
Setelah terbentuk nata maka hasil diremdam dalam ari bersih untuk
menghilangkan keasaman dan keasamanya hilang, dapat direndam dalam
air gula untuk mendapatkan rasa manis.
Gambar 1. Diagram proses pembuatan Nata de Coco
PEMBUATAN YOGURT KEDELAI
Yogurt adalah merupakan produk oalahan secara fregmentasi pada kondisi
proses tertentu dengan bantuan bakteri penghasil asam laknat. Pada mulanya yogurt
terbuat dari susu sapi, dengan batuan eskrim atau bubur. Yogurt tidak hanya dapat dibuat
dari susu sapi, tetapi juga dari bahan kacang-kacangan seperti kadang kedelai, kacang
hijau.
Pada prinsipnya pembuatan yogurt kedelai ini dengan cara inokulasi susu
kedelai dengan starter Lactobacillus dan diinkubasi pada suuhu 380C di dalam alat
inkubator selama 4 jam. Bakteri L. Casei ini dapat menghasilkan asam laktat selama
proses fregmentasi terhadap susu kedelai.
Substrat utama yang dipecah dalam suatu proses fregmentasi adalah
karbohidrat. Asam yang terbentuk pada produk susu hasil fregmentasi adalah hasil
perombakan laktosa oleh bakteri. Proses perombakan laktosa selama proses fregmentasi
oleh bakteri pembentuk asam laktat digambarkan sebagai berikut :
m.o
C12H22O11 + H20 4C3H6O3
(laktosa) (air) (asam laktat)
Asam laktat yang dihasilkan ini menyebabkan penurunan pH susu atau meningkatkan
kadar asam susu.
A. Bahan dan Peralatan
Bahan : - Susu kedele - gula pasir
(kacang kedele, yang dibuat jadi susu kedele)
- Lactobacillus casei - air
- Susu krim - essens (misalnya : strawberry)
Peralatan :
Autoklaf - viscometer
Inkoubator - neraca analitik
Termometer - kaca arloji
Hot plate - batang pengaduk
Pipet ukur 5 ml, 25 ml - erlemeyer
Spatula - gelas kimia 50 ml, 250 ml
Pipet tetes - oven
pH-meter digital - bola karet
B. Pembuatan starter
Starter atau bibit adalah sejumlah bakteri yogurt yang ditambahkan kedalam susu
agar berkembang biak. Pembuatan starter dapa diambil dari yogurt yang ada di pasaran
dengan syarat, yogurt tersebut masih mengandung bakteri hidup. Umumnya, pembuatan
produk sus hasil fregmentasi yang digunakan adalah biakan penghasil asam laktat.
C. Langkah kerja :
1. Memasak air 250 ml hingga mendidih, kemudian masukan susu krim 3 sendok
makan.
2. Memasukkan susu kedalam erlemeyer, kemudian disterilisasikan dalam autoklaf.
3. Mendinginkan susu hingga 350C.
4. Menambahkan 2 sendok makan minuman yakult sebagai bakteri pengasam (sumber
Lactobacillus)
5. Memasukkan starter tersebut kedalam inkubator ke dalam selama 7 jam dengan
suhu 380C.
6. Menyimpan starter ke dalam lemari es.
D. Pembuatan Yogurt
1. Merebus susu kedelai yang telah ditambah susu krim pada suhu 1000C selam 30
menit, sambil selalu diaduk supaya tidak gosong.
2. Melakukan sterilisasi pada autoklaf.
3. Mendinginkan susu kedelai sampai 450C, lalu tambahkan gelatin 1 gram dan
essens1 ml (jika diinginkan).
4. Menambahkan starter kedalam susu kedelai tersebut pada suhu 350C.
5. Menginkubasikan (peran) susu kedelai yang sudah ditambah starter tersebut pada
alat inkubator dengan suhu 380C selam 4 jam, kemudian disimpan di dalam lemari
es supaya produk yogurt tersebut tahan lama.
Gambar 3. Diagram proses pembuatan yogurt