Post on 01-Dec-2015
GEAR BOX DAN HEAD SPINDLE
I. TUJUAN
1)Mahasiswa dapat mengetahui komponen dari gear box dan head spindle
2)Mahasiswa dapat menjelaskan alir kerja gear box dan head spindle
3)Mahasiswa dapat mengetahui komponen yang mudah rusak dari gear box dan
headspindle
4)Mahasiswa dapat menganalisis kerusakan pada gear box dan head spindle
II.DASAR TEORI
Gear box adalah Kotak pengatur ini terletak di bagian depan landasan dan di bawah kepala
tetap.Berisi rangkaian roda-roda gigi yang berbeda untuk mengatur gerakan poros pembaut
dan porostransporter (pengulir) dipergunakan untuk mengatur gerakan eretan pembawa dan
pembuatan ulir.Untuk pembuatan ulir dan pemakanan (pemotogan biasanya diletakkan di
dekat kotak pengaturroda gigi).
III.ALAT DAN BAHAN
1) Kunci L
2) Kunci pass
3) Obeng
4) Mesin bubut
IV.KESELAMTAN KERJA
a) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
b) Letakan alat dan bahan pada tempat yang rata dan bersih
V. DATA PENGAMATAN
1.Gambar komponen
2.Nama Komponen
1)Cover plate
2)Head stock
3)Bearing cover 87
4)Compensating washer
5)Ball bearing
6)Parallel key
7)Counter shaft
8)Sliding gear 23
9)Shim ring 0.2
10)Gear
11)Bush
12)Tingtening nut
13)Seal
14)Gear 32
15)Sliding gear 55
16)Bearing cover 103
17)Hexagon head screw
18)Main spindle
19)Sliding gear a dan b metr
20)Primary saft
21)Spancer
22)Gear 30 B metr
23)Gear 28 A metr
24)Gear 25 A metr
25)Gear 30 A metr
26)Shimping
27)Retaining ring
28)Secondary shaft
29)Gear 19
30)Gear 40
31)Gear 14
32)Spindle shaft
33)Sliding gear A metr
34)Sliding gear B metr
35)Gear 42
36)Feed box
37)Socket head spindle
3. Alir Kerja
HIDROLIK
I. TUJUAN
1)Mahasiswa dapat mengetahui komponen dari pompa hidrolik
2)Mahasiswa dapat menjelaskan alir kerja pompa hidrolik
3)Mahasiswa dapat mengetahui komponen yang mudah rusak dari pompa hidrolik
4)Mahasiswa dapat menganalisis kerusakan pada pompa hidrolik
2. DASAR TEORI
Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya
dengan menggunakan media penghantar dengan media cair untuk memperoleh
daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan.Dimana fluida penghantar
ini dinaikan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan yang kemudian diteruskan
ke silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katup katup. Gerakan translasi batang
piston dari silinder. Kerja yang dilakukan oleh tekanan fluida pada ruang silinder
dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur.
A. Dasar-dasar sistem hidrolik :
a. Hukum paskal
Prinsip dasar sistem hidrolik berasal dari hukum pascal, dimana tekanan
dalam fliuda statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1) Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang
2) Tekanan di setiap titik sama untuk semua arah
3) Tekanan yang diberikan kesebagian fluida dalam tempat tertutup,
merambat secara seragam ke bagian fluida lainya.
B. Komponen dan fungsinya :
Sistem hidrolik didukung oleh 3 unit komponen utama, yaitu :
1. Unit tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid/ minyak hidrolik
Pada sistem ini, unit tenaga terdiri atas :
■penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar
■pomba hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik
sehingga pompa hidrolik bekerja
■tangki hidrolik berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik
■ kelengkapan (accesories) seperti : preasure gauge, gelas penduga, relief
valve
2. Unit penggerak (actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi
tenaga mekanik
Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yakni :
■penggerak lurus (linier actuator) : silinder hidrolik
■penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator.
3. Unit pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik
Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-
macamnya akan dibahas berikut ini.
3.1katup pengarah (Directional Control Valve = DCV)
katup (valve) adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk
melepas, menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup
tersebut.
Contoh jenis katup pengarah : katup 4/3 penggerak lever, katup pengarah
dengan piring putar, katup dengan pegas bias.
3.2macam-macam katup pengarah khusus
1) Check valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah
aliran dan juga sebagai preassure control (pengontrol tekanan)
2) Pilot Operated Check Valve, katup ini dirancang untuk aliran cairan
hidrolik yang dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup
pada arah lawanya, kecuali ada tekanan cairan yang dapat
membukanya.
3) Katup pengatur tekanan, tekanan cairan hidrolik diatur untuk
berbagai tujuan misalnya untuk membatasi tekanan operasional
dalam sistem hidrolik, untuk mengatur tekanan agar penggerak
hidrolik dapt bekerja secara berurutan, untuk mengurangi tekanan
yang mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil.
Macam-macam katup pengatur tekanan adalah :
a. Relief valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja
pada sistem dan juga mencegah terjadinya beban lebih atau
tekanan yang melebihi kemampuan rangkaian hidrolik.
b. Sequence valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk
mengurutkan pekerjaan yaitu menggerakan silinder hidrolik
yang satu kemudian baru yang lain.
c. Preassure reducting valve, berfungsi untuk menurunkan
tekanan fluida yang mengalir pada saluran kerja karena
penggerak yang akan menerimanya didesain dengan tekanan
yang lebih rendah
4) Flow control valve, katup ini digunakan untuk mengatur volume
aliran yang berarti mengatur kecepatan gerak actuator (piston)
C. Perawatan pada sistem hidrolik
Periksa kebocoran katup kontrol pada sendi penyegelan atau permukaan.
Banyak hal yang dapat menyebabkan kerusakan pada katup kontrol. Yang pertama
biasanya oli kotor dan kebersihan peralatan. Minyak kotor juga merupakan
penyebab paling umum dari kerusakan katup. Pembongkaran katup perlu dilakukan
untuk memeriksa dan mengganti bagian-bagian yang aus jika perlu. Ketika
pemasangan area harus bersih, hal tersebut bertujuan supaya komponen-komponen
selalu terjaga kebersihanya. Periksa kondisi aktuator, akumulator dan komonen
hidrolik lainya yang digunakan dalam sistem. Carilah kebocoran dan bagian-bagian
yang rusak. Keocoran biasanya terjadi pada permukaan poros, seal poros dan
segel. Segel rusak biasanya karena segel itu sendiri kering atau rusak karena
lingkungan yang kotor. Setelah semua sistem telah dibersihkan dan diperbaiki,
pertimbangkan penyaringan minyak. Gunakan sistem filtrasi yang sesuai dengan
kapasitas sistem.
CHUCK
I. TUJUAN
1) Mahasiswa dapat mengetahui komponen dari chuck
2) Mahasiswa dapat menjelaskan alir kerja chuck
3) Mahasiswa dapat mengetahui komponen yang mudah rusak dari
chuck
4) Mahasiswa dapat menganalisis kerusakan pada chuck
II. DASAR TEORI
Chuck merupakan salah satu komponen mesin bubut yang berfungsi
untuk mencekambenda kerja yang akan dibubut. Chuck terdiri bagian yang
bisa bergerak, yaitu rahang yangbergerak bergeser jika kunci chucknya
diputar, ada 2 macam chuck, yaitu;
a.Chuck rahang 3( tiga)
b.Chuck rahang 4(empat)
Rahang chuck akan bergerak mencekam, jika ulir melingkar yang ada
di rumah chuckdigerakkan oleh kunci chuck yang ada di bagian luar rumah
chuck, yang berbentuk kunci segiempat. Jika kunci tersebut diputar kekanan
maka ulir melingkar bergerak, ulir tersebutterhubung dengan rahang
yang akan membawanya bergerak masuk (menjepit ). Jika kuncichuck
diputar kekiri maka rahang akan bergerak keluar (melepas ).
Prinsip kerja
System kerja dari cekam rahang 3 ini berbeda dengan cekam rahang
4 dimana cekamrahang 3 bekerja dengan prinsip otomatis apabila salah
satu pinion digerakan denganmenggunakan kunci chuck maka ketiga rahang
akan bergerak bersamaan, hal inimenunjukan saling terkaitanya ketiga
rahang chuck tersebut, gerakan chuck jaws initergantung putaran kunci
chuk, apabila kunci chuck diputar searah jarum jam maka gerkan jawsnya
akan menuju titik pusat dari bentuk lingkaran rumah chuck dan apabila kunci
chuckdiputar kekiri maka ketiga jawsnya akan meregang dan keluar dari titik
pusat secarabersamaan. Pada saat pinon digerakan maka akan
bersinggungan dengan scroll yangmenggerkan jaws kearah masuk dan
keluar.
III. ALAT DAN BAHAN
1) Kunci L
2) Kunci chuck
3) Baskom
4) Obeng
5) Chuck rahang tiga
IV. KESELAMATAN KERJA
1) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2) Letakkan alat dan bahan pada tempat yang rata dan bersih
V. DATA PENGAMATAN
1.Gambar komponen
2.Nama komponen
1) Scroll
2) Baut M5
3) Pinion
4) Baut pengikat pinion
5) M 10 X 30 DIN 939.8.8
6) Kunci chuck
7) Baut transportir
8) Body depan
9) Body belakang
10) Set of 3 inside jaws
3.Alir kerja
4. Komponen yang mudah rusak
1) Baut pengikat pinion
2) M10 X DIN 939. 8.8
3) Baut transportir
4) Baut M5
5) Kunci chuck
VI. ANALISIS DATA
Ukuran nyata kurang sesuai dengan ukuran standar.
Cacat yang terdapat pada scroll menyababkan Jaws tidak bisa bergerak secara
singkron
VII. KESIMPULAN
Chuck yang kami bongkar sudah tidak bisa bekerja dengan baik, dikhawatirkan saat
digunakan pada mesin akan menyebabkan produk tidak sentris saat proses pembuatan.
KEPALA LEPAS
Operator Kunci Chuck
Pinion Scrool
Jaws 1
Jaws 2
Jaws 3
I. TUJUAN
1) Mahasiswa dapat mengetahui komponen komponen kepala lepas
2) Mahasiswa dapat menjelaskan alir kerja kepala lepas
3) Mahasiswa dapat mengetahui komponen yang mudah rusak dari kepala lepas
4) Mahasiswa dapat menganalisis kerusakan pada kepala lepas
II. DASAR TEORI
Kepala lepas ditempatkan di atas alas mesin dan dapat dikunci (diklem)
sepanjang alas. Fungsinya adalah sebagai penyangga salah satu ujung benda
kerja terutama pada saat pembubutan antara dua senter.
Kepala lepas terdiri dari 3 bagian utama, yaitu;
1) Alas.
Alas Mempunyai luncuran sudut siku-siku dan dapat meluncur pada garis
sumbu alas mesin
2) Badan.
Bagian badan terpasang di atas alas yang kedudukannya dapat diatur dengan
menggunakan baut penyetel.
3) Spindel.
Spindel kepala lepas dapat bergerak memanjang (longitudinally) dengan
memutar rodatangan yang ada pada kepala lepas
III. ALAT DAN BAHAN
1) Kunci pass
2) Obeng
3) baskom
4) Kepala lepas mesin bubut
IV. Keselamatan kerja
a) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
b) Letakan alat dan bahan pada tempat yang rata dan bersih
V. DATA PENGAMATAN
1. Nama komponen
1) Handle
2) Hand wheel
3) Ring
4) Securing nut
5) Graduated ring meter
6) Set crew
7) Shield metr
8) Hexagon head screw
9) Clamping plate
10) Tail stock barret metr
11) Lead screw metr
12) Clamp piece
13) Clamap lever
14) Tail stock housing
2.Alir kerja
Operator Handle Tail stock barret metr
Lead screw
3. Komponen yang mudah rusak
1) Bearing
2) Hexagon head spindle
3) Seccuring nut
VI. ANALISIS DATA
Kepala lepas yang kami bongkar masih dalam keadaan baik dan masih bisa
bekerja,komponen tidak ada yang rusak atau hilang
VIII. KESIMPULAN
Kepala lepas yang kami bongkar masih bisa bekerja dengan baik
MEMBONGKAR ERETAN MESIN BUBUT
1.Tujuan
a. Mahasiswa mampu mengetahui komponen-komponen dari eretan mesin
bubut.
b. Mahasiswa mampu mengetahui sistem kerja dari eretan.
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kerusak dari eretan yang dibongkar.
2. Dasar Teori
Eretanterdiridariatasalas,eretanlintang,daneretanatas.eretan alas adalaheretan
yang kedudukannyapada alas mesin.Gerakaneretanitumelaluiroda yang
dihubungkanrodabatanggigipanjang yang dipasangdibawah alas
melaluipenghantar.
bearing
Center lepasGraduated ring metr
handwheel
EretanLintang
LetaknyaDiataseretan alas dankedudukannyamelintangterhadap
alas .fungsieretanlintangadalahuntukmemberikantempatpemakananpahatsaat
membubutbagianujungpahatdenganputarantiappembagianukurannyamengatu
rpemakananpadabubut.
EretanAtas
Letakeretanatasberadadiataseretanlintangdan di
ikatolehbautdenganmurikat.fungsieretanatasmesinbubutadalahmemegangeret
anperkakasbubutdanmemberigerakan yang diperlukan.
3. Alat dan Bahan
a. Kunci L
b. Kunci pass
c. Obeng
d. Eretan mesin bubut EMCO Maximat Super 11
e. Wadah menaruh baut
4. Keselamatan Kerja
a. Menggunakan alat praktek sesuai dengan fungsinya.
b. Meletakan alat praktek pada tempat yang aman.
c. Bekerja dengan hati-hati.
5. Data Pengamatan
a. Gambar Komponen
b. Nama Komponen
1. Top Slide
2. Bottom Slide
3. Centre Bolt
4. Swive Base
5. Graduated
6. Socket Head Screw
7. Set Screw
8. Hexagonal Nut
9. Lead Screw Nut Metr
10. Gib
11. Lead Screw Metr
12. Cross Slide Screw Metr
13. Cross Slide Nut Metr
14. Cover Mouth
15. Cross Slide Table
16. Grauated Ring Metr
17. Hand wheel
18. Handle
19. Cross Slide Wheel
6. Diagram Alir
Eretan Melintang Secara Manual
Handle eretan melintang menggerakan ulir (Cross Slide Screw Metr) yang
menyebabkaneretan melintang menjadi bergerak.
Eretan Memanjang Secara manual
Handle pemutar RG I dan memngerakan RG II, RG II ini berpasangan
dengan RG rack pada bed mesin sehingga eretan memanjang bergerak
Eretan Memanjang Secara Otomatis
Handle otomatis eretan memanjang mengatur pergerakan memnyebabkan
ulir cacing tercekam, sehingga eretan memanjangpun bergerak secara
otomatis.
Eretan Melintang Secara Otomatis
Hadle Otomatis eretan melintang menggerakan slede gear sehingga RG I
dan RG II bergerak secara otomatis.
7. Analisis Data
Dari pengamatan praktikum yang kelompok kami lalukan kami mendapatkan
data bahwa eretan pada mesin bubut maksimat V10-P masih layak untuk
digunakan dengan catatan bagian-bagian atau komponen-komponen dari
eretan yang rusak ataupun yang telah hilang harus digantikan. Komponen yang
hilang pada eretan yang kami amati kebanyakan pada baut pengikatnya.
8. Kesimpulan
Eretan mesin bubut maksimat V10-P yang kami amati masih layak untuk
digunakan.
MEMBONGKAR MESIN BOR
1. Tujuan
a. Mahasiswa mengetahui komponen dari mesin bor.
b. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja dari mesin bor.
c. Mahasiswa menganalisis kerusakan yang terjadi pada mesin bor.
2. Dasar Teori
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong
yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan
pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang
berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan menggunakan pemotong berputar
yang disebut BOR.
Dengan fungsi tunggal yang bisa dilakukan dengan mesin bor, bagian-bagian
penting mesin ini tidak terlalu banyak dan cukup mudah dimengerti. Presisi dan
kestabilan merupakan kunci penting untuk mendapatkan hasil yang baik dari
sebuah mesin bor baik bor horisontal maupun mesin bor vertikal.
Prinsip kerja dari mesin bor adalah memutar mata bor yang memiliki alur
puntir yang digenggem oleh chuck yang terpasang pada poros spindel yang dapat
digerakan naik atau turun untuk mengupankan mata bor ke bahan yang akan
dibuat lubang. Dengan menggunakan daya motor listrik dan ditransmisikan
dengan menggunakan hubungan puli dan sabuk, maka daya dapat diteruskan ke
chuck yang menggenggam mata bor.
3. Alat dan Bahan
a. Kunci L
b. Kunci pass
c. Palu
d. Tracker
e. Obeng
f. Baskom
4. Keselamatan Kerja
a. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
b. Meletakan Alat dan bahan pada tempat yang aman.
5. Data Pengamatan
a. Gambar Komponen
b. Nama Komponen
1. Bolt lidsuport
2. Catch
3. Spindle speed legend plate
4. Belt cover
5. BSK
6. Vee belt
7. Gear shaft pulley
8. Motor
9. Gearbox cover
10.Upper seal
6. Analisis Data
Pada mesin bor yang kami amati ada beberapa bagian yang hilang dan retak
sehingga mesin bor tidak dapat dipakai. Selain itu faktor umur dari alat akan
memengaruhi keoptimuman kerja dari mesin itu sendiri. Ada beberapa baut
pengikat yang hilang dan ada pula yang mengalami keausan.
7. Kesimpulan
Komponen yang hilang dan rusak harus diganti agar mesin bor dapat berfungsi
kembali.
Dongkrak Hidroulik
I.TUJUAN
1) Mahasiswa dapat mengetahui komponen dari Dongrak Hidroulik
2) Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja Dongrak Hidroulik
3) Mahasiswa dapat mengetahui komponen yang mudah rusak dari Dongrak Hidroulik
Dasar teori.
Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal.
Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap kecil diberi gaya tekan,
gaya tersebut akan diteruskan oleh fluida (minyak) yang terdapat di dalam pompa.
Akibatnya, minyak dalam dongkrak akan menghasilkan gaya angkat pada pengisap
besar dan dapat mengangkat beban di atasnya.
III.ALAT DAN BAHAN
5) Kunci L
6) Kunci pass
7) Obeng
IV.KESELAMTAN KERJA
c) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
d) Letakan alat dan bahan pada tempat yang rata dan bersih
Komponen yang diamati:
a) Katup Buang
b) Pengungkit
c) Kataup tekan
d) Katup isap
e) Pluter pengangkar beban
f) Katup pengaman
g) batang pengisi silinder utama
h) lubang pengisian oli
i) seal hidrolik tekan
j) pluyer pengisi utama
k) silinder utama
l) silinder pengisi
m) reservoir
n) tutup reservoir
o) mur penahan
p) beban
q) mur penahan pluyer pengisi
r) mur batang penekan katup
Analisis
Cara kerja dongkar hidrolik sebagai berikut :
Apabila g dikencangkan, katup a tertutup, tuas pengungkit b dinaikan pluyyer j
ikut terangkat. Oli masik silinder l melewati katup d, pengungkit b ditekan turun,
maka pluyer jikut turun sambil menekan oli di bawahnya,lalu masik silinder utama
lewat katup tekan c. masuknya oli ke dalam silinder utama k menyebabkan pluyer e
terangkat. Bila tuas b berulang kali digerakan naik turun , maka oli dalam reservoir
akan dipindahkan ke dalam silinder utama melalui silinder pengisi. Pluyer e akan
naik semakin tinggi.
Untuk menurunkan beban p harus menurunkan pluyer e , caranya:
Batang g dikendorkan diputar berlawana arah jarum jam, lalu katup tekan a terbuka,
oli dari dalam silinder akan keluar lewat katup a. oli dalam silinder utama akan
mengisi reserve
Katup f berfungsi untuk melepaskan( mengeluarkan) oli dari dalam silinder utama ,
jika tekanan dalam silinder berlebilan . hal tersebut agar seal tidak mudak rusak.
Katup yang bocor menyebabkan katup tidak dapat menutup dengan rapat, akibatnya
tekadi rembesan atau bocor.
Oli yang sudah telalu lama perlu diperbarui
Volume oli dalam reservoir peril di cer 1 tahun sekali, tambah juka perlu
Jika dongrak didrolik ini dapat rembesan oli yang keluar, makaseferalah di perbaiki.
MESIN FRAIS
I.TUJUAN
4) Mahasiswa dapat mengetahui komponen dari mesin frais
5) Mahasiswa dapat menjelaskan alir kerja mesin frais
6) Mahasiswa dapat mengetahui komponen yang mudah rusak dari mesin frais
7) Mahasiswa dapat menganalisis kerusakan pada mesi frais
II.DASAR TEORI
Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila
dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain mampu
memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa,
juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang
dikehendaki. Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus,
tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk pendingin mata milling
agar tidak cepat aus. Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram). Milling
menghasilkan permukaanyang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan
kehalusan atau kualitaspermukaan yang ditentukan.Prinsip kerja mesin millingTenaga
untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh
sebuahmotor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu
transmisi untukmenghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.Spindel mesin milling
adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk memegangdan memutar
cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan. Gerakan pemotongan pada
cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi
gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal
inidapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan
benda kerja.
III.Alat dan bahan
1. Kunci L
2. R
IV.keselamatan kerja
1) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2) Letakan alat dan bahan pada tempat yang rata dan bersih
V.DATA PENGAMATAN
1. Gambar komponen
2. Nama komponen
1) Pulley bertingkat
2) Roda gigi
3) Tuas / handle
4) Baut
5) Motor
6) Belt
7) Spindle
8) Poros
9) Arbor
10) Bed mesin
VI. Alir Kerja
VI.Komponen yang mudah rusak
- Poros dapat aus retak, bengkok, patah.
- Roda gigi dapat retak, patah, atau, aus
- Pulley + Belt dapat patah, putus, retak , longgar.
- Sendi putar macet.
- Belt dari motorke pulley tengah tidak ada
- Baut tutup poros penghantar hilang
- Baut tutup mesin tidak ada 1
VII. ANALISIS DATA
Roda gigi yang kekurangan pelumas atau sering pemberian pelumas terlambat maka
keausan akan sering terjadi. Kerusakan bisa berupa korosi atau keausan. Kerusakan akibat
keausan ditandai dengan kekuranganya volume pada rida gigi. Sengankan keausan akubat
korosi, ditandai dengan gigi menjadi bopeng dan tidak rata karena termakan korosi. Patah
pada rida gigi sering terjadi dikarenakan kelebihan beban. Kelebihan beban ini dapat berupa
baban kejut sehingga gigi patah. Untuk mengindari kerusakan seperti ini dapa mesin
dilengkapi kopling gesek, agar beban secarapelahan.
Roda gigi ukuran kecil yang mengalami keusan sebaiknya diganti bersama dengan roda gigi
psangannya. Dan jika salah satu gigi patah dapat diperbaiki dengan cara pengelasan listrik
atau dengan pelapisan logam. Langkah selajutnya adalah proses finishing yang berupa
pembubutan.
Pada mesin frais ini terdapat susunan pulley yang dapat mengatur keceparan Arbor tehantng
pada letak belt dan atayu sabuk di susunan pulley.
Keceparan arbor dikendalikan oleh transmisi gear box atas. Dengan susunan sebai berikut:
VIII.KESIMPULAN
Mesin frais masih bisa digunaka