Post on 15-Oct-2021
LAPORAN KINERJA (LAKIN)
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I PEKANBARU
TAHUN ANGGARAN 2015
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN KARANTINA PERTANIAN
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I PEKANBARU
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt, atas berkat rahmat dan
hidayahNya, Laporan Kinerja (LAKIN) Balai Karantina Pertanian Kelas I
Pekanbaru tahun 2015 dapat tersusun dengan baik dan lancar.
Laporan Kinerja (LAKIN) menggambarkan bentuk pertanggung jawaban atas
kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan dengan anggaran sesuai Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun
2015. LAKIN merupakan alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja di setiap
organisasi (self correction), dimanfaatkan untuk memperbaiki perencanaan,
pelaksanaan program dan kegiatan organisasi, serta untuk meningkatkan
kinerja.
Pada tahun 2015 Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru telah
melakukan kontrak kinerja dengan Kepala Badan Karantina Pertanian dalam
bentuk Perjanjian Kinerja. LAKIN Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
berisikan realisasi target dari penetapan kinerja dan analisis akuntabilitas
kinerjanya.
Sebagai unit kerja yang memberikan pelayanan, berupaya untuk melakukan
peningkatan kinerja yang lebih terukur secara berkesinambungan sehingga
pelayanan kepada publik dapat lebih optimal. Berbagai hambatan dan rintangan
yang muncul menjadikan tantangan untuk selalu meningkatkan kinerja sesuai
dengan target yang telah ditetapkan guna mencapai Visi dan Misi.
Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja (LAKIN) Balai Karantina Pertanian
Kelas I Pekanbaru ini masih perlu disempurnakan, oleh karena itu saran dan
masukan demi perbaikan laporan ini dari semua pihak sangat kami harapkan,
dalam upaya mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), dengan harapan dapat memberikan pertanggungjawaban
pemanfaatan anggaran yang lebih akuntabel dimasa mendatang.
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 ii
Pada akhirnya kami berharap penyajian LAKIN Balai Karantina Pertanian Kelas
I Pekanbaru Tahun 2015 ini bermanfaat sebagai bahan masukan bagi
Pengelolaan, penataan serta peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintah
khususnya Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru. Semoga Allah SWT
meridhoi dan memberikan hidayah kepada kita, khususnya seluruh pegawai
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru. Amin.
Pekanbaru, Januari 2016
Kepala,
Drh. Sri Hanum
NIP. 195908061986032001
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Daftar Tabel iv
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
v
vi
Ikhtisar Eksekutif 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Kedudukan Tugas Pokok, dan Fungsi
C. Struktur Organisasi
5
6
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015-2019 9
B. Visi dan Misi 10
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja TA. 2015 13
B. Analisis Capaian Kinerja
C. Realisasi Anggaran
D. Out Come
14
30
32
BAB IV PENUTUP 34
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Capaian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
Tahun Anggaran 2015
3
Tabel 2 Perjanjian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I
PekanbaruTahun Anggaran 2015
12
Tabel 3 Capaian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
Tahun Anggaran 2015
13
Tabel 4 Capaian Indikator Kinerja Persentasi Mediaa Pembawa yang di
lalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang
telah ditetapkan.
14
Tabel 5 Realisasi Kegiatan Karantina Hewan dan Tumbuhan Balai
Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014 dan 2015
15
Tabel 6 Realisasi Kegiatan Ekspor Karantina Hewan dan Tumbuhan Balai
Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014 dan Tahun
2015
16
Tabel 7 Capaian Indikator Kinerja Persentase Deteksi HPHK dan OPTK
pada Media Pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat
pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan.
29
Tabel 8 Capaian Indikator Kinerja Persentase Sarana dan Prasarana yang
sesuai dengan kebutuhan yang memadai.
30
Tabel 9 Realisasi Anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
Tahun 2015
31
Tabel 10 Perbandingan Anggaran Belanja DIPA Balai Karantina Pertanian
Kelas I Pekanbaru TA. 2014 dan TA. 2015
32
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I
Pekanbaru
6
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 vi
DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Form Pengukuran Kinerja berdasarkan Pencapaian Perjanjian Kinerja
tahun 2015
Grafik Pengukuran Kinerja berdasarkan Pencapaian Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2015
RKAKL Tahun Anggaran 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I
Pekanbaru
DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun Anggaran 2015
(Revisi Terakhir)
Realisasi Anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
Tahun Anggaran 2015
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 vii
RANGKUMAN WORSHOP:
PERJANJIAN KINERJA UPT
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Meningkatkan kualitas tindakan
karantina Pertanian
Prosentase kualitas
pemeriksaan karantina
pertanian
100%
Prosentase Penurunan Daerah
sebar HPHK dan OPTK (8P
dan pendukungnya)
30%
Meningkatkan kualitas pelayanan
Karantina Pertanian
Indeks Kepuasan Masyarakat 80%<
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 1
IKHTISAR EKSEKUTIF
Penyelenggaraan karantina pertanian yang tertuang dalam program
peningkatan kualitas perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan
hayati yang dilaksanakan melalui pencapaian target Kementerian Pertanian
dengan menjaga ketahanan pangan yang bebas dari ancaman hama penyakit
serta masuknya produk pertanian impor yang tidak dikehendaki melalui
pengawasan yang efektif di pintu-pintu/pelabuhan-pelabuhan pemasukan dan
pengeluaran dalam rangka mengantisipasi semakin meningkatnya volume dan
frekuensi lalu-lintas perdagangan produk pertanian.
Sebagaimana tertuang dalam Nawacita dan terangkum dalam RPJMN 2015-
2019, sasaran pembangunan pertanian ke depan adalah untuk mewujudkan
kedaulatan pangan, dimana seluruh kebutuhan pangan pokok akan diupayakan
untuk dipenuhi dari produksi dalam negeri. Upaya uii tidak mudah dilakukan
dikarenakan berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi. Tantangan
tersebut mencakup perubahan iklim, perekonomian global yang melemah,
gejolak harga pangan global, peningkatan jumlah penduduk, distribusi yang
belum merata, tingginya laju urbanisasi, sementara itu permasalahan meliputi
aspek lahan, infrastrukur, sarana produksi, regulasi kelembagaan, sumberdaya
manusia dan permodalan.
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja antara Kepala
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru dengan Kepala Badan Karantina
Pertanian Tahun 2015, secara umum hasil pengukuran terhadap 2 (dua)
sasaran strategis dengan 3 (tiga) indikator kinerja memperlihatkan bahwa
sebagian besar sasaran kinerja sangat berhasil dan berhasil.
Indikator kinerja yang sangat berhasil yaitu : (1) Deteksi HPHK dan OPTK pada
media pembawa yang di lalulintaskan melalui tempat pemasukan dan
pengeluaran yang telah ditetapkan mencapai 198 sampel uji (100%) dari target
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 2
sejumlah 203 sampel uji; (3) Sarana dan prasarana, yang sesuai kebutuhan
dan memadai mencapai 307 unit (100%) dari target sejumlah 307 unit.
Sedangkan indikator kinerja yang berhasil yaitu : (2) Sertifikasi media pembawa
yang dilalulintaskan melalui tepat pemasukan dan pengeluaran yang telah
ditetapkan mencapai 20.481 sertifikat dari target sejumlah 20.000 sertifikat
(102.00%). Berdasarkan data dasar pelayanan pengawasan dan penindakan
tahun 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru di bidang
operasionalnya mengidentifikasi adanya tindakan penahanan sebanyak 20 ,
penolakan sebanyak 16.Tindakan patroli juga dilaksanakan dibeberapa tempat
seperti diperairan dumai, pelabuhan sinaboi, pelabuhan panipahan dan pulau
rupat. Kegiatan Intelijen sebanyak 1 Kali. Monitoring dan Evaluasi sebanyak 3
Kali dengan melakukan evaluasi penyidikan, evaluasi bersama penanggung
jawab wilker dan evaluasi fumigasi dan ISPM. Untuk pemusnahan operasional
tumbuhan dan hewan sebanyak 18 kali.
LAKIN Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2015 menyajikan
capaian kinerja berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam bidang
pelayanan operasional karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati.
Keberhasilan dibidang pelayanan operasional karantina pertanian dan
pengawasan keamanan hayati tentunya bukan merupakan keberhasilan dari
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru secara institusional, namun
merupakan keberhasilan yang dicapai dari dukungan seluruh pemangku
kepentingan (stakeholder).
Dalam menjalankan tupoksinya Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
tetap berkomitmen untuk melakukan kinerja dengan baik berdasarkan Rencana
Strategis (Renstra) 2015-2019 secara konsisten, terus menerus dan
berkesinambungan.
Secara keseluruhan pelaksanaan anggaran dan kegiatan di Balai Karantina
Pertanian Kelas I Pekanbaru pada Tahun Anggaran 2015 dengan pagu
anggaran revisi terakhir sebesar Rp. 13.526.424.000,- telah terealisasi sebesar
Rp. 13.389.999.484 (99,99%)
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 3
Beberapa capaian kinerja dari Balai Karantina Pertanian Kelas Pekanbaru
secara ringkas dapat diuraikan pada Tabel 1 berikut :
Tabel 1 Capaian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
Tahun Anggaran 2015
Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Meningkatnya
tindakan
karantina
Presentase sertifikasi
media pembawa yang
dilalulintaskan melalui
tempat pemasukan dan
pengeluaran yang telah
ditetapkan.
100% x 20.000
permohonan =
20.000
sertifikat
20.481
sertifikat
102,00%
Presentase deteksi
HPHK dan OPTK pada
media pembawa yang
dilalulintaskan melalui
tempat pemasukan dan
pengeluaran yang telah
ditetapkan.
Tersedinya
sarana dan
prasarana
perkarantinaan
yang memadai
Persentase sarana dan
prasarana yang sesuai
kebutuhan dan memadai
100% x 307
unit =307 unit
307 unit 100.00 %
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama bagi
setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan
mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Hal ini diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,
jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna,
bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN).
Sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan
akuntabilitas dan sekaligus peningkatan kinerja berorientasi pada hasil
(outcome) dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah atau SAKIP. Dalam sistem tersebut diperlukan adanya
evaluasi dari pihak yang lebih independen agar diperoleh umpan balik
yang obyektif untuk perbaikan akuntabilitas dan kinerja instansi
pemerintah.
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
mengacu pada ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi dan
nepotisme; Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Keputusan LAN RI Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Apatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan LAKIN Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru ini
sebagai pertanggungjawaban kinerja yang bertujuan untuk menyajikan
capain sasaran kinerja yang telah dilaksanakan selama tahun 2016 dan
beberapa hal yang rencananya yang akan dicapai pada tahun anggaran
berikutnya. Gambaran keberhasilan Balai Karantina Pertanian Kelas I
Pekanbaru secara keseluruhan tahun 2015 sebagai penjabaran dari visi,
misi dan strategi yang memuat keberhasilan dan belum berhasilnya
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang
ditetapkan. Capaian sasaran kinerja yang dilaporkan dalam LAKIN ini
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 5
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka
analisis dan evaluasi kinerja Balai karantina Pertaniann Kelas I
Pekanbaru.
B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
1. Kedudukan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru yang berdiri berdasarkan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.210/4/2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina
Pertanian, adalah merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan
Karantina Pertanian.
2. Tugas
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan
tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.
3. Fungsi
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru mempunyai fungsi
sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan;
b. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media
pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK);
c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;
d. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;
e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;
f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan
dan tumbuhan;
g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan
keamanan hayati hewani dan nabati;
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 6
h. Pelaksanaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik
karantina hewan dan tumbuhan;
i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan dibidang karantina hewan, bidang karantina
tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati;
j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
C. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/2008 Struktur
Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru sebagaimana
gambar berikut :
Struktur Organisasi
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
Gambar 1 Struktur Organisasi BKP Kelas I Pekanbaru
K e p a l a Drh. Dwi Agus Sudaryanto
Subbagian Tata Usaha Dra. Rina Delfi, M.Si
Seksi Karantina Hewan drh. IBP. Raka Ariana
Seksi Karantina Tumbuhan Alemnt MT Simarmata, SP
Seksi Pengawasan dan Penindakan
Drh. T. Iskandar
Kelompok Jabatan Fungsonal
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 7
D. Sumber Daya (SDM, Sarana/Prasarana)
Sampai tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru memiliki
bangunan kantor di Kota Pekanbaru seluas 487 M2, bangunan kantor
Wilker Bagan Siapi Api 50 M2, bangunan kantor Wilker Dumai 3 unit
dengan total luas bangunan 636 M2, bangunan kantor Wilker Bengkalis 2
unit 70 M2 dan 50 M2, bangunan laboratorium Karantina Hewan Pekanbaru
195 M2, bangunan kantor Wilker Bandara Sutan Syarif Kasim II 200 M2,
bangunan kantor Wilker Selatpanjang 2 unit luasnya 120 M2 dan 130 M2,
bangunan kantor Wilker Tembilahan 2 unit total luas 350 M2, bangunan
kantor Wilker Sungai Guntung 110 M2, bangunan kandang wilker Bengkalis
10 M2, bangunan kandang Wilker Selatpanjang 10 M2, bangunan kandang
wilker Dumai 10 M2, bangunan kandang wilker Tembilahan 4 M2,
incenerator wilker Dumai 4 M2, Incenerator wilker Selatpanjang 4 M2,
incenerator wilker Tembilahan 4 M2, screen house Pekanbaru 24 M2, pos
jaga kantor balai 12 M2, bangunan rumah negara gol. 1 150 M2 dan
bangunan rumah gol. 2 250 M2
E. Kondisi Geografi dan Demografi
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya di Propinsi Riau dengan wilayah kerja yang terdiri dari :
a. Pelabuhan Sungai Duku;
b. Bandara Sutan Syarif Qasim II;
c. Kantor Pos Pekanbaru
d. Pelabuhan Dumai
e. Pelabuhan Bengkalis
f. Pelabuhan Selat Panjang
g. Pelabuhan Tanjung Buton
h. Pelabuhan Tembilahan
i. Pelabuhan Sungai Guntung
j. Pelabuhan Sungai Pakning.
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 8
Kegiatan mobilitas di Balai maupun di Wilker telah dilengkapi dengan 10
(sepuluh) unit kendaraan dinas roda 4 (empat) dan 54 (lima puluh empat)
unit kendaraan dinas roda 2 (dua). Sumber Daya Manusia BKP Kelas I
Pekanbaru sampai dengan Tahun Anggaran 2017 berjumlah 86 orang,
dan 25 (dua puluh lima ) orang Tenaga Harian Lepas (THL).
F. Dukungan Anggaran
Guna meningkatkan kinerja pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I
Pekanbaru diperlukan anggaran untuk mendukung terealisasinya kinerja
Tahun 2015. Secara keseluruhan pelaksanaan anggaran dan kegiatan di
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru pada awal Tahun Anggaran
2015 dengan pagu anggaran Rp. 13.526.424.000,
G. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan;
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan;
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan;
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan;
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian;
Peraturan Menteri Pertanian No.61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;
Peraturan Menteri Pertanian No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian.
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015-2019
Pada RPJMN Tahun 2015-2019, sektor pertanian masih menjadi sektor
penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran srategis sektor
pertanian tersebut digambarkan dalam kontribusi nyata pada penyediaan
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 9
bahan pangan dan bahan baku industri kecil dan menengah, penyumbang
nyata Produk Domestik Bruto (PDB), penghasil devisa negara, menyerap
tenaga kerja, sumber utama pendapatan rumah tangga pedesaan,
penyediaan bahan pakan dan bioenergi, serta berperan dalam upaya
penurunan emisi gas rumah kaca.
Perencanaan Strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5
(lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang
mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana strategi instansi
pemerintah yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategi,
kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam
mencapai tujuan.
Renstra Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru merupakan salah
satu wujud operasional dari Visi dan Misi Badan Karantina Pertanian.
Renstra dibuat dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas
serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan
pemerintahan yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program
pertanian yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Tahun ke-4 pada 2015-2019, maupun Rencana
Strategis Badan Karantina Pertanian Tahun 2015-2019.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina
Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
2000 tentang Karantina Hewan, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun
2002 tentang Karantina Tumbuhan, serta Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 22 Tahun 2008 tentang Unit Pelaksana Teknis lingkup Badan
Karantina Peranian, Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru sebagai
salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Karantina Pertanian
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 10
berkewajiban penuh dalam meningkatkan kompetensinya dalam menjaga
dan mengamankan kelestarian sumber daya alam hayati hewani.
Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan
harapan pemberi kewenangan, kebutuhan masyarakat, dan untuk
memenuhi kewajiban penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik
dibidang perkarantinaan hewan dan tumbuhan maka dibuatlah dokumen
Renstra Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru.
B. Visi Dan Misi
1. Visi Badan Karantina Pertanian :
Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya dalam Perlindungan
Kelesarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan,
Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru yang merupakan salah
satu Unit Pelayanan Teknis di Bawah Badan Karantina Pertanian harus
menyelaraskan Visi dengan Badan Karantina Pertanian sehingga visi
dapat tercapai.
Visi Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru adalah menjadi
instansi yang Tangguh dan Terpercaya dalam Perlindungan Kelestarian
Sumberdaya Alam Hayati Hewani dan Nabati serta Keamanan Pangan
Segar di Provinsi Riau dan sekitarnya.
2. Misi :
Misi Badan Karantina Pertanian adalah :
a. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan
tumbuhan dari tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan
karantina (HPHK), dan Organisme pengganggu (OPTK).
b. Mendukung terwujudnya keamanan pangan
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 11
c. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan akses pasar komoditas pertanian
d. Memperkuat kemitraan perkarantinaan
e. Meningkatkan Citra dan Kualitas Layanan Publik
Misi Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru menyelaraskan Misi
dengan Badan Karantina Pertanian sebagai berikut :
a. Melaksanakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan untuk
melindungi kelestarian sumber daya alam hayati dan nabati di
Provinsi Riau dan sekitarnya.
b. Mendukung terwujudnya keamanan pangan di Provinsi Riau dan
sekitarnya.
c. Meningkatkan citra dan kualitas pelayanan publik.
d. Memfasiliasi perdagangan dalam rangka akselerasi ekspor
komoditas pertanian di Provinsi Riau dan sekitarnya.
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Dokumen Perjanjian Kinerja adalah merupakan suatu dokumen
pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan
dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada
sumberdaya yang dimiliki oleh instansi.
Tujuan perjanjian kinerja ini antara lain adalah untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi, dan peningkatan kinerja aparatur, serta
sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi
amanah dan dijadikan dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja
sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian
reward atau penghargaan dan sanksi.
Perjanjian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun
Anggaran 2015 adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel 2 dibawah
ini :
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 12
Tabel 2 Perjanjian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
Tahun Anggaran 2015
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
Meningkatnya
tindakan karantina
Presentase media pembawa yang
memenuhi sistem jaminan kesehatan
melalui sertifikasi karantina impor di
tempat pemasukan yang telah
ditetapkan.
96%
Presentase media pembawa yang
memenuhi sistem jaminan kesehatan
melalui sertifikasi karantina antar area
di tempat pemasukan yang telah
ditetapkan.
88%
Presentase media pembawa yang
memenuhi sistem jaminan kesehatan
melalui sertifikasi karantina antar area
di tempat pengeluaran yang telah
ditetapkan.
88%
Presentase Jumlah sertifikasi ekspor
yang ditolak oleh negara tujuan melalui
tempat pengeluaran yang ditetapkan.
0-0,1%
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM)
82
Tersedianya sarana
dan prasarana
perkarantinaan yang
memadai
Persentase sarana dan prasarana yang
sesuai kebutuhan dan memadai
100%
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 13
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Tahun 2015
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode
pembanding capaian kinerja sasaran. Metode pembanding capaian kinerja
sasaran dilakukan dengan membandingkan antara rencana kerja yang
diintegrasikan dengan realisasi kinerja yang yang dicapai organisasi.
Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah
kinerja yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa
mendatang. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator
tersebut dapat diilustrasikan dalam Tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3 Capaian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
Tahun Anggaran 2017
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi
Capaian
Meningkatnya
tindakan
karantina
Presentase sertifikasi media
pembawa yang
dilalulintaskan melalui tempat
pemasukan dan pengeluaran
yang telah ditetapkan.
100% x 20.000
permohonan =
20.000
sertifikat
20.481
sertifikat
102%
Presentase deteksi HPHK
dan OPTK pada media
pembawa yang
dilalulintaskan melalui tempat
pemasukan dan pengeluaran
yang telah ditetapkan.
100% x 272
sample uji =
272 hasil uji
272
hasil uji
100 %
Tersedinya
sarana dan
prasarana
perkarantinaan
yang memadai
Persentase sarana dan
prasarana yang sesuai
kebutuhan dan memadai
100% x 300
unit =300 unit
300 unit 100,00 %
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 14
B. Analisis Capaian Kinerja
1. Indikator kinerja Presentase Sertifikasi media pembawa yang
dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah
ditetapkan, dengan metode pengukuran dengan rumus sebagai
berikut:
Capaian indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4 Capaian Indikator Kinerja Presentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah
ditetapkan
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Presentase sertifikasi media
pembawa yang
dilalulintaskan melalui
tempat pemasukan dan
pengeluaran yang telah
ditetapkan
100% x 20.000
permohonan =
20.000
sertifikat
20.451
sertifikat
102 %
Pada Tahun 2015 realisasi pelaksanaan kegiatan karantina hewan baik
untuk kegiatan impor, ekspor maupun kegiatan antar area masuk dan
keluar media pembawa HPHK sejumlah 9.643 sertifikat. Pada Tahun
2014 terealisasi sejumlah 9.400 sertifikat . Sehingga jika dibandingkan
dengan Tahun 2014 maka kegiatan Tahun 2015 ini mengalami
Kenaikan penggunaan sertifikat dari 9.400 sertifikat menjadi 9.643
sertifikat atau terjadi kenaikan sebesar 2,58%.
Target: Realisasi Jumlah Sertifikat X 100%
Jumlah Permohonan
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 15
Untuk kegiatan karantina tumbuhan pada Tahun 2015 pengeluaran
sertifikat baik untuk sertifikat impor, ekspor, antar area masuk dan antar
area keluar sejumlah 10.838 sertifikat. Sedangkan pada Tahun 2014
mengeluarkan sertifikat baik untuk sertifikat impor, ekspor, antar area
masuk dan antar area keluar sejumlah 11.201 sertifikat.
Sehingga jika dibandingkan dengan tahun 2014 maka kegiatan Tahun
2015 ini mengalami kenaikan penggunaan sertifikat atau terjadi
kenaiakan sebesar 638 sertifikat atau capaiannya sebesar 6,25%.
Secara keseluruhan realisasi jumlah sertifikasi media pembawa yang
dilalulintaskan karantina hewan dan tumbuhan baik untuk sertifikasi
impor, sertifikasi ekspor, sertifikasi antar area masuk dan sertifikasi
antar area keluar pada Tahun 2015 sejumlah 20.481 sertifikat atau
terdapat peningkatan sebesar 15,98% dari Tahun 2016 yang
terealisasi sebesar 20.859 sertifikat. Data selengkapnya dapat dilihat
pada Tabel 5 di bawah ini.
2. Indikator Presentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa
yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang
telah ditetapkan.
a. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMANTAUAN OPTK
Pemantauan dilaksanakan di 4 wilayah dalam hal ini 4
Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Siak,
Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kampar. Pemilihan wilayah
didasarkan pada data survei pendahuluan yang diperoleh dari
Dinas/Instansi terkait dalam hal ini Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Riau dan Dinas Perkebunan Provinsi Riau,
untuk mengetahui sebaran/distribusi tanaman inang di seluruh
kabupaten yang ada di Provinsi Riau, sesuai dengan sasaran OPTK
target pemantauan yang telah ditentukan.
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 16
b. SASARAN PEMANTAUAN
Sasaran pemantauan OPT/OPTK tahun 2014 adalah organisme
pengganggu tumbuhan karantina golongan A.1 dan golongan A.2
(terlampir surat Ka.Badan Karantina No. 200/KR.010/L/1/2015
tentang Arahan Pemantauan OPT/OPTK tahun 2015) yang
difokuskan pada komoditi unggulan yang ada di Provinsi Riau.
Tabel 1. Daftar OPTK A1 Sasaran Pemantauan BKP Kelas I Pekanbaru Tahun
2015
No Tanaman
Inang Nama Spesies OPTK Kelompok
1. Padi 1. Pantoea ananatis
2. Tilletia indica
3. Dickeya chrysanthemi
4. Pseudomonas syringae pv. Syringae
Bakteri
Cendawan
Bakteri
Bakteri
2. Jeruk 5. Brevipalpus callifornicus Tungau
3. Melon 6. Acidovorax citruli Bakteri
4. Nenas 7. Dickeya zeae Bakteri
5. Semangka 8.Cucumber green mottle mosaic
tobamovirus
(CGMMV)
Virus
6. Kelapa
Sawit 9. Fusarium oxysporum fsp. elaeidis
10. Lethal yellowing phytoplasma
11. Cercospora elaidis
Cendawan
Fitoplasma
Cendawan
7. Karet 12. Microcyclus ulei
Cendawan
8 Biji-bijian di
Gudang/
Pasar 13. Trogoderma granarium
14. Sitophilus granarius
Serangga
Serangga
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 17
Tabel 3. Daftar OPTK A2 Sasaran Pemantauan BKP Kelas I Pekanbaru
Tahun 2015
No Tanaman
Inang Nama Spesies OPTK Kelompok
1. Mangga 1. Bactrocera occipitalis
2. Sternochetus mangiferae
3. Sternochetus frigidus
Serangga
Serangga
Serangga
2. Tanaman
Buahan
4. Bactrocera musae
5. Bactrocera bryoniae
6. Bactrocera occipitalis
Serangga
Serangga
Serangga
3. Jagung 7. Peronosclerospora sorghi 8. Pantoea stewartii subsp. stewartii 9. Fusarium avenacum 10.Peronosclerospora philippinensis
Cendawan
Bakteri
Cendawan
Cendawan
4. Padi 11. Paraeocosmetus pallicornis Serangga
5. Kakao 12. Dysmicoccus neobrevipes 13. Planococcus lilanicus (=Planococcus
deceptor
Serangga
Serangga
6. Kelapa 14. Aceria guerreronis 15. Raoeilla indica 16. Sexava nubile
Tungau
Tungau
Serangga
HASIL PEMANTAUAN
1. KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 1. Hasil Temuan Pemantauan OPT/OPTK di Kabupaten Rokan Hulu
No.
Tanaman Inang
OPT Sasaran/OPTK
OPT/OPTK Temuan Lokasi
1. Jagung Peronosclerospora
sorghi
Pantoea stewartii
subsp. Stewartii
Fusarium
avenacum
Peronosclerospora
Curvularia lunata
Peyronaella spp.
Bipolaris maydis
Pyrenochaeta spp.
Desa Simpang
Harapan
Kec. Tambusai
Utara
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 18
philippinensis
2. Kelapa
sawit
Fusarium
oxysporum fsp.
elaeidis
Lethal Yellowing
Pythoplasma
Cercospora
elaeidis
Cercosporidium sp.
Pestalotia spp.
Desa Tambusai
Kec. Tambusai
3. Kakao Dysmicoccus
neobrevipes
Planococcus
lilanicus
(=Planococcus
deceptor)
Dysmicoccus
neobrevipes
(OPTK A2)
Desa Simpang
Harapan
Kec. Tambusai
Utara
4. Jeruk
Brevipalpus
callifornicus
Subordo Oribatida
Desa Tambusai
Kec. Tambusai
5. Biji –
bijian
Trogoderma
granarium
Sitophilus
granarius
Tribolium castaneum
Cryptolestes
ferrugineus
Desa Batas
Kec. Tambusai
6. Mangga Bactrocera
occipitalis
Sternochetus
mangifera
Sternochetus
frigidus
Bactrocera
carambolae
Bactrocera papayae
Bactrocera occipitalis
(OPTK A2)
Desa Pasir
Putih
Kec. Rambah
7. Jambu
Biji
Bactrocera musae
Bactrocera
bryoniae
Bactrocera umbrosa
Bactrocera
carambolae
Bactrocera papayae
Desa Pasir
Putih
Kec. Rambah
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 19
2. KABUPATEN SIAK
Tabel 7. Hasil Temuan OPT/OPTK pada Pemantauan di Kabupaten Siak
No Inang OPT/OPTK Target Kelompok
OPT / OPTK Lokasi
1 Jeruk 1. Brevipalpus callifornicus
1.Bactrocera carambolae 2.Bactrocera papayae
Desa Parit Baru Langkai
2. Melon 2. Acidovorax citruli NIHIL Desa Buantan Besar, Kec. Bunga raya
3. Kelapa Sawit
1. Fusarium oxysporum fsp. elaeidis 2. Lethal yellowing
phytoplasma
1. Cercospora elaidis
1. Darluca sp. 2. Fusarium solani 3. Pestalotia sp. 4. Curvulariasenegalensis
Desa Bunga Raya Kec. Bunga Raya
4. Karet 1. Microcylus ulei 1. Curvularia eragrostidis 2. Rhizoctonia solani
Desa Buantan Besar, Kec. Bunga Raya
5. Jagung 1. Peronosclerospora sorghi 2. Pantoea stewartii subsp. stewartii 3. Fusarium avenacum 4.Peronosclerospora philippinensis
1. Curvularia eragrostidis 2. Bipolaris maydis 3. Phialomyces sp.
Desa Buantan Besar, Kec. Siak
6. Kakao 5.Dysmicoccus neobrevipes 6. Planoccus lilanicus
NIHIL Desa Bunga Raya, Kec. Bunga Raya
Tabel 8. Hasil Identifikasi sampel Lalat Buah Pemantauan OPT/OPTK di Kabupaten Siak
No Inang OPT/OPTK Target Kelompok
OPT / OPTK Lokasi
7. Mangga
7. Bactrocera occipitalis 8. Sternochetus mangiferae 9. Sternochetus frigidus
1. Bactrocera carambolae 2. Bactrocera albistrigata 3. Bactrocera umbrosa 4. Bactrocera papayae
Desa Kampung Rembok, Kec. Siak
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 20
8. Jambu Air
10. Bactrocera musae 11. Bactrocera bryoniae 12. Bactrocera occipitalis
1. Bactrocera carambolae 2. Bactrocera umbrosa 3. Bactrocera albistrigata
Desa Parit Baru Langkai, Kec. Siak
9
Salak 13. Bactrocera musae 14. Bactrocera bryoniae 15. Bactrocera occipitalis
1. Bactrocera papayae
Kec. Dayun
10 Jambu Bol
16. Bactrocera musae 17. Bactrocera bryoniae 18. Bactrocera occipitalis
1. Bactrocera carambolae 2. Bactrocera papayae 3. Bactrocera albistrigata
Desa Parit Baru Langkai, Kec. Siak
Tabel 9. Hasil Identifikasi sampel Hama Gudang Pemantauan OPT/OPTK di
Kabupaten Siak
No Inang OPT/OPTK Target Kelompok
OPT / OPTK Lokasi
11. Biji-bijian di Gudang
19. Trogoderma granarium 20. Sitophilus granarium
1. Tribolium castaneum 2. Cryptolestes ferugineus 3. Dinoderus spp 4. Oryzaephilus surinamensis
Gudang Bulog Kec. Siak
3. KABUPATEN BENGKALIS
Tabel 10. Hasil Identifikasi Sampel Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK di Kecamatan Bantan, Kab Bengkalis.
No Lokasi Tanaman
Inang
Target OPTK
Hasil Identifikasi
Ket
1. Desa Jangkang N : 01033.937´
E : 1020 11.519’
Semangka
1.Cucumber green mottle mosaic tobamovirus (CGMMV)
NIHIL
2. Desa Bantan Tua N :
Jagung 1. Peronosclerospora sorghi
1. Bipolaris maydis
2. Curvularia
Tidak ditemukan OPTK
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 21
01°30.382´ E : 1020 09.333’
2. Pantoea stewartii subsp. stewartii
3. Fusarium avenacum
4. Peronoscelospora
philippinensis
eragrostidis sasaran (NIHIL)
3 Desa Bantan Tua N : 01031.400’ E : 1020 10.107
Karet 1.Microcyclus ulei
Nigrospora sp.
1. Thielaviopsis adiposa
Tidak ditemukan OPTK sasaran (NIHIL)
4 Desa Bantan Timur N : 01030.406’ E : 1020 21.363’
Kelapa
1.Aceria guerreronis 2.Raoeilla indica 3.Sexava nubila
NIHIL
5 Desa Bantan Tua N : 01033.718’ E : 1020 12.157
Kelapa Sawit
1.Fusarium
oxysporum fsp.elaeidis
2.Lethal yellowing phytoplasma
3. Cercospora elaeidis
1. Papulospora
sp. 2. Pyrenochaet
a sp.
Tidak ditemukan OPTK sasaran (NIHIL)
Tabel 11. Hasil Identifikasi Lalat Buah Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK Kab Bengkalis.
No Lokasi Tanaman
Inang
Target OPTK
Hasil Identifikasi
yang Ditemukan
Ket
1.
Desa Senggora N : 01027. 738’ E : 1020 07.594’
Mangga
1.Bactrocera
occipitalis 2.Sternochetus mangifera 3.Sternochetus
frigidus
1.Bactrocera
papayae 2.Bactrocera
carambolae
Tidak ditemukan OPTK sasaran (NIHIL)
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 22
2.
Desa Bantan Tua N : 01030.426´ E : 1020 09.418’
Tanaman
Buah (Jambu
Air)
1.Bactrocera musae 2.Bactrocera bryoniae 3.Bactrocera occipitalis
1.Bactrocera papayae 2.Bactrocera carambolae
Tidak ditemukan OPTK sasaran (NIHIL)
3
Desa Bantan Tua N : 01030.426´ E : 1020 09.418’
Tanaman Buah (Belimbing)
1.Bactrocera musae 2.Bactrocera bryoniae 3.Bactrocera occipitalis
1.Bactrocera umbrosa 2.Bactrocera papayae 3.Bactrocera carambolae
Tidak ditemukan OPTK sasaran (NIHIL)
4. KABUPATEN KAMPAR Tabel 12. Hasil Identifikasi Sampel Pemantauan Tanaman Pangan dan
Hortikultura di Kecamatan Bangkinang dan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar
No Lokasi Tan
Inang Target OPTK
Hasil Identifikasi
yang Ditemukan
Ket
1 Kecamatan Bangkinang Desa : Panglima Khatib Elev : 32 ft N : 00o30.609” E : 101o27.259”
Jagung Peronosclerospora sorghi
Fusarium avenacum
Peronosclerospora philippinensis
Pantoea stewartii subsp. Stewartii
Curvularia lunata
Curvularia clavata
Pestalotia sp
Negatif
2
Kecamatan Kampar kiri Hilir Desa : Sungai Petai Elev : 32 ft N :
Kakao (Buah dan
daun )
Dysmicoccus neobrevipes
Planococcus lilanicus (=Planococcus deceptor
Bactrocera papayae
Bactrocera cucurbitae
Negatif
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 23
00o30.609” E 101o27.259”
3 Kecamatan Kampar Kiri Hilir Desa : Sungai Sari Elev : 32 ft N : 00o21.430” E 101o00.853”
Kelapa Sawit
(Daun)
Fusarium oxysporum fsp. elaeidis
Cercospora elaidis
Lethal yellowing phytoplasma
Arthrobotrys corda
Fusarium moniliform
Curvularia eragrostidis
Negatif
4 Kecamatan Bangkinang Desa : Rimbo Panjang Elev : 32 ft N : 00o30.609” E 101o27.259”
Nenas (Buah)
Dickeya zeae Nihil
Negatif
5 Kecamatan Kampar Kiri Hilir Desa : Mentilik Elev : 32 ft N : 00o30.609” E 101o27.259”
Kelapa (daun, Buah)
Aceria guerreronis
Raoeilla indica
Sexava nubila
Nihil
Negatif
6 Kecamatan Kampar Kiri Hilir Desa : Sungai Petai Elev : 32 ft
Jeruk (daun)
Brevipalpus callifornicus
Tricothecium sp
Dilplococcum sp
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 24
N 00o30.609” E 101o27.259”
7 Kecamatan Kampar Kiri Hilir Desa : Mentilik Elev : 32 ft N : 00o30.609” E :101o27.259”
Mangga (Buah)
Bactrocera occipitalis
Sternochetus mangiferae
Sternochetus frigidus
Bactrocera papayae
Bactrocera carambolae
Bactrocera cucurbitae
Negatif
b. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMANTAUAN HPHK
Pemantauan dilaksanakan di 6 ( enam ) wilayah Kabupaten / Kota dengan
melakukan pengambilan data sekunder. Selain itu juga dilakukan
pengambilan data ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi
Riau serta BBVet Bukittinggi. Pemantauan dilaksanakan dari bulan Maret
– April 2015.
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 25
PETA MATRIKS HAMA PENYAKIT HEWAN KARANTINA 2016
PROPINSI NAMA HEWAN HAMA PENYAKIT HEWAN KARANTINA
PENYAKIT GEJALA KLINIS
PENELITIAN
LAB PASIF
SURVEILANCE
RIAU IBR SAPI V 503 {Elisa,211(+)}
ANTRAKS SAPI V 64 {sero(-) 64}
RABIES ANJING,KUCING V 23 { FAT,12(+)}
AI UGGAS V 689{56(-)}
JEMBRANA SAPI V 284 {PCR 95(+)} 480{PCR 180(+)}
BVD SAPI V 2{PCR,2(+)} 475(Elisa,2(+)}
CSF BABI V 44{ PCR 34(+)} 560{Csfabe 48(-)}
SE SAPI V 2 {2(+)} 7 {2 (+)}
ND UNGGAS V 659{estab 39(+)}
ANAPLASMA SAPI V 1301/ 417(+) 432 / 116 (+)
BABESIOSIS SAPI V 1340 / 161(+) 432 / 58 (+)
THEILERIOSIS SAPI V 1301/ 1187 (+) 432 / 429 (+)
TRYPANOSOMYASIS SAPI V 11340 / 38(+) 432 / 3 (+)
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 26
PETA DAERAH SEBAR HPHK PROP.RIAU 2015
• : AI
• : RABIES
• : IBR
• : JEMBRANA
• : PRRS
• : THEILERI
• : ANAPLASM
• : BABESIOSIS
• : SURRA
• : ND
• : BVD
20
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 27
PEMBAHASAN
a. Pada tahun 2015 ditemukan sebanyak PCR 175 (+) kasus jembrana dari
764 sampel, hal ini merupakan kejadian yang luarbiasa dari tahun
sebelumnya. Pada tahun 2015 banyak didatangkan sapi bibit dari luar
propinsi Riau yang mungkin sudah tertular penyakit Jembrana, hal ini
mengakibatkan penyakit ini menyebar hampir ke seluruh kabupaten kota
di Propinsi Riau. Hal ini tentu saja tidak menguntungkan bagi
perkembangan peternakan Propinsi Riau yang tengah giat
mengembangkan sektor peternakan sapi. Dalam ini perlu dilakukan
tindakan yang lebih ketat dimana setiap ternak sapi yang akan
dilalulintaskan harus dilengkapi dengan SKKH, hasil uji laboratorium
yang menyatakan ternak tersebut terbebas dari penyakit Jembrana serta
dilengkapi dengan sertifikat karantina bila dilalulintaskan ditempat
pemasukan dan pengeluaran karantina.
b. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No.
2541/Kpts/PD.610/6/2009, tanggal : 15 Juni 2009, Tentang Pernyataan
Propinsi Sumatera Barat, Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau “BEBAS”
dari Penyakit Keluron Menular (Brucellosis) pada Sapi dan Kerbau,
kondisi ini harus tetap dipertahankan. Hal ini harus menjadi komitmen
kita bersama terhadap persyaratan yang harus dipenuhi, berkaitan
lalulintas HPHK pembawa Brucellosis (sapi, kerbau, Kambing/Domba)
yang masuk ke Prop. Riau sebagai daerah bebas, dimana sesuai
dengan : Surat Kepala Badan Karantina, No. 3939/HM.110/L/9/09, tgl. 7
September 2009, tentang Peningkatan Pengawasan Terhadap Media
Pembawa Brucellosis di tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran.
Setiap pengeluaran MP. Brucellosis (Sapi/kerbau), dengan tujuan daerah
bebas harus memenuhi syarat :
Dilengkapi dengan SKKH (Surat keterangan kesehatan hewan)
dari daerah asal) dilampiri bukti hasil pengujian laboratorium
hasil negatif, ternak tersebut bebas brucellosis.
Ijin Persetujuan Pemasukan dari Dinas yang berwenang di Bidang
Keswan/Kesmavet daerah tujuan.
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 28
Hasil Pelaksanaan Tindakan Karantina di tempat
Pengeluaran/IKH/IKHS, berupa pemeriksaan Fisik dan Uji Lab,
sapi-sapi tersebut bebas dari Brucellosis (diterangkan pada
deklarasi Sertificat Kesehatan Hewan) yang dikeluarkan Dokter
Hewan Karantina di tempat pengeluran.
c. Dari data yang diperoleh tahun 2016, HPHK Golongan II yang terdapat di
Prov.Riau adalah Rabies, AI, Hog Cholera, IBR, Anaplasmosis,
Babesiosis, Theileriosis,Surra, Jembrana, SE, ND,BVd. Rekap Informasi
dan Situasi Penyakit Hewan Prop. Riau Tahun 2016
1) Avian Influenza
Kegiatan aktifn inTET (+) = 23 kasus
Kegiatan Pasif , inTET(+) = 0 kasus
Kegiatan Pasif, PCR (+) = 0 kasus
2) SE
Kegiatan aktif (+) = 2 kasus
Kegiatan pasif (+) = 2 kasus
3) Rabies
Kegiatan aktif (+) = 12 kasus, FAT
4) ND
Kegiatan aktif (+) = 39 kasus
Kegiatan pasif (+) = 0 kasus
5) Jembrana
Kegiatan aktif PCR (+) = 95 kasus
Kegiatan aktif Elisa (+) = 58 kasus
Kegiatan pasif PCR (+) = 180 kasus
Kegiatan pasif Elisa (+) = 70 kasus
6) IBR
Kegiatan aktif PCR (+) = 0 kasus
Kegiatan aktif Elisa (+) = 211 kasus
7) BVD
Kegiatan aktif PCR (+) = 2 kasus
Kegiatan aktif Elisa (+) = 2 kasus
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 29
8) PRRS
Kegiatan aktif Elisa (+) = 0 kasus
9) Brucellosis
Kegiatan aktif, RBT (+) = 0 kasus
Kegiatan Pasif, RBT (+) = 0 kasus
10) Anaplasma
Kegiatan aktif, (+) = 417 kasus
Kegiatan Pasif, (+) = 116 kasus
11) Babesia
Kegiatan aktif, (+) = 161 kasus
Kegiatan Pasif, (+) = 58 kasus
12) Theileria
Kegiatan aktif, (+) = 1187 kasus
Kegiatan Pasif, (+) = 429 kasus
13) Trypanosoma
Kegiatan aktif, (+) = 38 kasus
Kegiatan Pasif, (+) = 3 kasus
14) Antraks
Kegiatan aktif, (+) = 0 kasus
Pelaksanaan kegiatan di laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas
I Pekanbaru merupakan salah satu cara yang akurat untuk mendeteksi
adanya HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan
melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan.
Deteksi HPHK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui
tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan sejumlah
23 kali uji sampel yang masuk ke laboratorium . Pengujian yang
dilakukan berupa sampel DOC sebanyak 18 sampel, ayam dewasa 1
Sampel, burung 4 sampel .Pengujian yang
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 30
Pelaksanaan kegiatan di laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I
Pekanbaru merupakan salah satu cara yang akurat untuk mendeteksi
adanya HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui
tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan. Deteksi HPHK
pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan
pengeluaran yang telah ditetapkan sejumlah 21 kali uji sampel yang masuk
ke laboratorium . Pengujian yang dilakukan berupa sampel DOC sebanyak
11 sampel, ayam dewasa 2 Sampel, burung 8 sampel .Pengujian yang
dilakukan dengan memakai metode rafid test untuk mengantantisipasi
penyakit flu burung/avian influanza (AI). Deteksi OPTK pada media
pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran
yang telah ditetapkan sejumlah 182 kali uji sampel yang masuk ke
laboratorium. Pengujian yang dilakukan memakai metode PCR sebanyak 1,
Penyaringan sebanyak 2, Blother Test sebanyak 83, Identifikasi Morfologi
sebanyak 48, Pemeriksaan Mikroskop sebanyak 48. Hasil pengujian sampel
untuk OPTK berupa Daun kelapa, kecambah daun akasia, cangkang sawit,
natif tapioka, kacang tanah, cabe kering, kacang hijau, jamur kismis dan
bawang merah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan
sampel uji baik dari karantina hewan dan tumbuhan yang masuk ke
laboratorium telah diuji/terdeteksi dengan capaian 100%. . Capaian indikator
tersebut dapat dilihat pada Tabel 7 dibawah ini.
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 31
Tabel 7 Capaian Indikator Kinerja Presentase deteksi HPHK dan OPTK pada
media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan.
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Presentase deteksi HPHK
dan OPTK pada media
pembawa yang
dilalulintaskan melalui
tempat pemasukan
dan pengeluaran yang
telah ditetapkan.
100% x
sampel uji =
hasil uji
200
hasil uji
100%
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 32
BAB IV
P E N U T U P
Laporan Kinerja Balai Karantiana Pertanian Tahun 2015 ini memberikan
gambaran tentang berbagai capaian kinerja bidang perkarantinaan dan
pengawasan keamanan hayati. Laporan ini merupakan wujud dari transparansi
dan akuntabilitas Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru dalam
melaksanakan berbagai kewajiban dalam rangka meningkatkan pembangunan
Pertanian dengan melakukan kontrak kinerja dengan Kepala Badan Karantina
Pertanian dalam bentuk Penetapan Kinerja TA. 2015 Balai Karantina Pertanian
Kelas I Pekanbaru.
Dilihat dari capaian kinerja yang dilaksanakan dari Penetapan Kinerja/Kontrak
Kerja dengan Kepala Badan Karantina Pertanian dan telah dilakukan
perhitungan secara kulitatif maka secara keseluruhan pencapainnya dalam
kualifikasi berhasil dan untuk indikator kinerja persentase Sarana dan
Prasarana capaian kinerjanya sangat berhasil , lebih dari 100%
Beberapa kendala masih terdapat kelemahan dalam proses pengumpulan data
yang seharusnya dilakukan secara bertahap (triwulan), untuk itu perlu
perbaikan dalam proses pengumpulan data dari masing-masing
penanggungjawab kegiatan.
Sangat disadari bahwa laporan ini belum sempurna dalam menyajikan prinsip
transparansi dan akuntabilitas sesuai apa yang diharapkan, namun setidaknya
masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh
gambaran tentang hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan oleh Balai
Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru pada Tahun 2015.
Dimasa mendatang Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru akan
senantiasa melakukan berbagai langkah untuk lebih menyempurnakan laporan
ini sehingga terwujud transparansi dan akuntabilitas sesuai yang kita ingin
wujudkan bersama.
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2015 33
Kiranya laporan akuntabilitas kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I
Pekanbaru Tahun 2015 dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus
menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan
kinerja kedepan.
Lampiran 1. Data untuk Laporan Tahunan Badan Karantina Pertanian Tahun 2015
I. KEGIATAN OPERASIONAL KARANTINA TUMBUHAN DAN
KEAMANAN HAYATI NABATI Tabel 1. Frekuensi Temuan OPTK pada Kegiatan Intersepsi
No Nama Spesies;
Kelompok OPTK
Komoditas (Nama Umum & Nama Ilmiah); Bentuk
Komoditas
Negara / Daerah
Asal UPT Frekuensi
1. - - - - -
Tabel 2. Jumlah penolakan / ketidaksesuaian persyaratan media pembawa oleh
negara tujuan ekspor (jumlah Notification of Non-compliance (NNC) yang diterima)
No Komoditas (Nama
Umum & Nama Ilmiah); Bentuk Komoditas
Negara Tujuan /
Asal NNC
Tgl NNC
Alasan NNC
Tindakan di Negara Asal
NNC
UPT Pengeluaran Komoditas
1 - - - - - -
Tabel 3. Jumlah media pembawa impor yang tidak memenuhi persyaratan
karantina di Indonesia (jumlah Notification of Non-compliance (NNC) yang dikirim)
No Komoditas (Nama Umum & Nama Ilmiah); Bentuk
Komoditas
Negara Asal
Tgl NNC
Alasan NNC
Tindakan yg
dilakukan
UPT Pemasukan Komoditas
1 - - - - - -
II. KEGIATAN OPERASIONAL KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN
HAYATI HEWANI Tabel 4 Frekuensi Temuan HPHK pada Kegiatan Intersepsi
No Nama Spesies;
Kelompok HPHK/ OPTK
Komoditas (Nama Umum & Nama Ilmiah); Bentuk
Komoditas
Negara / Daerah
Asal UPT Frekuensi
. - - - - -