Post on 10-Jan-2020
LAPORAN KINERJA DEKONSENTRASI TA 2018
PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN (199004)
DINAS KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
PROGRAM : KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
OUTCOME : Meningkatnya akses kemandirian, dan Mutu Sediaan
Farmasi , Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN :
1. Tenaga Kefarmasian yang mampu dalam
melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai
standar
2. Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota yang.
melaksanakan Program tata kelola obat public dan
perbekalan kesehatan.
3. Sarana Produksi dan Distribusi sediaan farmasi dan
pengamanan Pangan yang di bina.
4. Layanan Perencanaan,konsolidasi dan evaluasi
terhadap manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya.
5. Tenaga kesehatan dan masyarakat di prov/kab/kota
yang terpapar tentang penggunaan Alat kesehatan
dan PKRT yang tepat guna.
6. Produk dan Sarana Distribusi Alat kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah tangga (PKRT).
A. LATAR BELAKANG
Kebijakan Program Kefarmasian dan Alat kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi
Sulaesi Selatan di dasarkan kepada Kebijakan Kementerian Kesehatan seperti
myang tertuang dalam Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015 - 2019 dan
melaksanakan kebijakan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan (Sebagai Daerah
Otonom) melalui Dinas Kesehatan Provinsi yang tertuang dalam RPJMD 2015 –
2019 yang di jabarkan dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
2015 – 2019, antara kedua kebijakan tersebut saling berhubungan dan mendukung
satu sama lain sehingga program dan kegiatan yang ada mendukung pencapaian
program Kementerian Kesehatan termasuk program Kefarmasian dan Alat
Kesehatan.
Berdasarkan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
tahun 2017 indikator sasaran yang ingin di capai adalah persentase ketersediaan
obat dan vaksin sebesar 80 % di tahun 2018, untuk mencapai sasaran tersebut
maka dilakukan kegiatan meliputi ketersediaan obat esensial generik di sarana
pelayanan kesehatan dasar, peningkatan Mutu dan Keamanan Alat Kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan (PKRT), Peningkatan Penggunaan Obat Rasional melalui
Pelayanan Kefarmasian yang berkualitas, Peningkatan Produksi mutu sarana
produksi dan distribusi Kefarmasian, dalam upaya Peningkatan Program tersebut di
perlukan dukungan Manajemen dalam Pelaksanaan tugas teknis pada program
kefarmasian dan alat kesehatan. Untuk mendukung kegiatan Program Kefarmasian
dan Alat kesehatan maka di perlukan anggaran dari berbagai sumber seperti Dana
Dekonsentrasi (APBN), Dana Daerah (APBD) dan dana dari DAK (Dana Alokasi
Khusus) sub Bidang Kefarmasian.
B. EVALUASI PELAKSANAAN TAHUN 2018
Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan dengan Penyerapan anggaran sampai
Bulan Desember 2018 sebesar 95 % ( Rp. 2.444.771.613,-) dengan rincian kegiatan
sebagai berikut :
1. Peningkatan Pelayanan Kefarmasian
Tenaga kesehatan di kab/Kota yang mampu melaksanakan pelayanan
kefarmasian sesuai standar sebesar 95.44% Rp. 469,152.235;- dengan Realisasi
fisik mencapai 100 %.
2. Peningkatan Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes
Dinas Provinsi dan Kab/Kota yang melaksanakan Program Tata Kelola Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan sebesar 97.50% Rp. 755.794.700,- dengan
Realisasi fisik baru mencapai 100 %.
3. Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian
Sarana Produksi dan Distribusi sediaan farmasi dan pengamanan pangan yang
di bina sebesar 92.16 % Rp. 164.807.000,- dengan realisasi fisik mencapai
100 %.
4. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya pada program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Layanan Perencanaan, konsolidasi dan evaluasi terhadap manajemen dan
pelaksanaan tugas teknik lainnya sebesar 95.24% Rp. 588.111.803,- dengan
realisasi fisik mencapai 100 %.
5. Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga (PKRT)
Tenaga Kesehatan dan Masyarakat di Prov/Kab/Kota yang terpapar Tentang
Penggunaan Alat Kesehatan dan PKRT yang tepat guna sebesar 96.08% Rp.
300.005.100,- dengan realisasi fisik mencapai 100 %.
6. Peningkatan Pengawasan Alat Kesehatan (Alkes) dan Perkalan Kesehatan
Rumah Tangga (PKRT)
Produk dan Sarana Distribusi Alat Kesehatan serta Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga (PKRT) yang di uji sebesar 89.94 % Rp. 196.900.775,- dengan
realisasi fisik mencapai 100 %.
C. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN
Keberhasilan pelaksanaan Kegiatan dan program kefarmasian dan Alat Kesehatan di
tentukan oleh oleh bagaimana mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam
lingkungan yang kondusif dan meminimalkan hambatan dan kendala yang ada.
Salah satu kendala atau hambatan yang ada adalah :
1. Masih rendahnya kualifikasi Tenaga yang melaksanakan kegiatan Teknis dan
administratif di tingkat Provinsi dan Kab/Kota.
2. Penentuan persentase indikator kinerja program masih mengacu kepada
program di direktorat Kefarmasian dan Alkes Kemenkes RI, belum ada program
dan kegiatan yang berdasarkan pada kebutuhan dan ketersediaan sumber daya
di daerah.
3. Masih rendahnya komitmen dan kerja sama dalam membangun sinergis lintas
program lain.
4. Dukungan dana daerah masih kurang untuk mencapai indikator Kinerja dalam
rangka memenuhi output dan outcome kegiatan dengan wilayah 24 kab/kota
sehingga sumber pembiayaan lebih fokus kepada Dana Dekonsentrasi dan dana
Alokasi Khusus (DAK).
5. Belum terselenggaranya manajemen data dan informasi hasil Pelaksanaan
kegiatan indikator pencapaian kinerja yang yang terintegrasi sehingga hasilnya
belum dapat di manfaatkan dengan maksimal.
Dalam menghadapi kendala kendala tersebut maka kegiatan Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan tetap melakukan Advokasi denga stakeholder yang
terkait terutama kegiatan kegiatan dengan prioritas nasional dan melaksanakan
pembinaan dalam rangka peningkatan SDM secara berkesinambungan.
Makassar, 31 Desember 2018
Kepala Bidang Pengembang SDK
Dra. Hj. Fithriyani,Apt, M.Kes
NIP. 19670112 199401 2 001