Post on 08-May-2018
LAPORAN KEGIATAN
SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV DI BALI
2015
Kerjasama antara:
KOMISI PENYIARAN INDONESIA
IKATAN SARJANA KOMUNIKASI INDONESIA
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FISIP UNIVERSITAS UDAYANA
Latar Belakang Kegiatan
Sesuai dengan perjanjian kerjasama antara KPI Pusat dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana maka diadakanlah kerjasama penelitian survey indeks kualitas program siaran televisi di Bali. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh posisi pengukuran rating yang sangat penting bagi televisi di Indonesia. Angka rating---- jumlah orang yang menonton program acara tertentu di stastiun televisi----menempati posisi sangat penting di dunia televisi Indonesia. Bagi televisi, rating menjadi acuan utama, bahkan mungkin satu-satunya dalam merancang program televisi. Angka rating menunjukkan berapa banyak suatu program ditonton oleh pemirsa televisi. Angka ini menjadi dasar bagi biro iklan dalam menempatkan produk di suatu program acara. Program acara yang mempunyai rating tinggi lebih punya potensi mendapatkan iklan. Sebaliknya acara yang ratingnya rendah (betapapun acara tersebut berkualitas) akan kesulitan mendapatkan iklan. Karena biro iklan dan pengiklan lebih suka menempatkan produknya di acara yang mempunyai rating tinggi----dengan harapan akan lebih banyak orang yang menonton dan memperoleh informasi produk. Kecenderungan ini berakibat besar bagi televisi. Karena pendapatan utama (dan satu-satunya) bagi stasiun televisi adalah iklan, maka stasiun televisi akhirnya juga menyesuaikan diri dengan membuat program yang diharapkan akan mempunyai rating tinggi. Rating lalu menjadi acuan bagi stasiun televisi untuk memproduksi atau tidak program acara di stasiun televisi.
Dominasi rating menyebabkan program acara di televisi menjadi seragam. Acara yang mempunyai rating tinggi, akan diikuti oleh tayangan lain yang mirip, dengan harapan program baru ini bisa mendapatkan rating tinggi pula. Padahal, salah satu kelemahan dari rating adalah ia hanya mengukur aspek kuantitas, berapa banyak jumlah penonton untuk acara tertentu. Angka itu tidak menilai apakah program acara itu penting atau tidak, baik atau tidak bagi bagi pemirsa. Karenanya rating hanya mencerminkan program acara yang disukai oleh masyarakat. Hal ini karena orientasi utama dari stasiun televisi adalah membuat program acara yang angka ratingnya tinggi dengan harapan bisa menarik minat pengiklan. Ketiga, dengan motivasi membuat program acara yang mempunyai rating tinggi, kerap kali stasiun televisi tidak memperhitungkan dampak suatu program bagi publik. Pemirsa televisi di Indonesia mempunyai sikap kurang kritis terhadap media televisi. Pemirsa televisi masih banyak yang tidak bisa membedakan mana program acara yang bagus dan mana yang jelek. Lebih lanjut pemirsa televisi juga belum banyak menyadari dampak dari televisi terhadap keluarga terutama anak-anak.
Berangkat dari beberaapa hal tersebut diataslah Komisi Penyiaran Indonesia Pusat yang bekerjama dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia dan Universitas Udayana melaksanakan penelitian dan ini dimaksudkan untuk “memperkaya” penelitian mengenai televisi di Indonesia, terutama pemirsa televisi yang selama ini didominasi oleh angka rating. Data rating selama ini secara reguler disediakan oleh Nielsen Media Research (NMR). Berbagai lembaga lain (Mis. Roy Morgan, Gallup, Mark Plus, Tayloe Nelson Sofres / TNS dsb) kerap membuat survei khalayak, tetapi tidak rutin dan spesik mengukur jumlah penonton seperti yang dilakukan oleh NMR. Berbagai data tersebut, seluruhnya lebih menekankan pada aspek “kuantitas” seperti jumlah pemirsa, share stasiun televisi dilihat dari jumlah pemirsa, share iklan, kebiasaan
menonton televisi dsb. Perlu dicatat, semua data rating tersebut pertama-tama dibuat dan dipakai untuk kepentingan bisnis. Ada beberapa upaya yang pernah dilakukan oleh sejumlah lembaga untuk menghadirkan pengukuran rating “alternatif”. Misalnya yang dilakukan oleh Yayasan SET, dan Kominfo. Kelemahan dari program tersebut adalah : (a) Kurang diterima oleh industri, sehingga tidak mempunyai daya paksa yang kuat kepada industri televisi; (b) Tidak dilakukan secara rutin. Kegiatan hanya dilakukan beberapa bulan, kemudian terhenti sehingga dampaknya kurang terasa.
B. TUJUAN PENELITIAN
• Adanya alternatif penilaian terhadap program televisi berdasarkan penilaian masyarakat/ pemirsa televisi, dan bisa menjadi rujukan bagi masyakarat, industri televisi, dan pengiklan.
• Terbentuknya pemirsa televisi yang kritis, bisa memilah mana program yang baik dan tidak, cocok untuk tayangan keluarga atau tidak.
• Pembentukan kamunitas pemerhati televisi di daerah-daerah. • Menyusun indeks kualitas program acara televisi • Mengukur indeks kualitas program acara televisi per bulan • Mengevaluasi kualitas program acara telivisi
C. HASIL PENELITIAN/KERJASAMA
Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan indeks kualitas program acara televisi. Indeks tersebut dibuat secara reguler yang mengukur kualitas program acara selama sebulan, dan bisa dibandingkan dari satu periode ke periode lain. Data “rating” berupa indeks kualitas ini lebih relevan dengan fungsi KPI untuk meningkatkan kualitas siaran televisi.
D. BENTUK/DESIGN SURVEY INDEKS
Riset ini ingin mengukur kualitas program acara TV, oleh karena itu digunakan peer review assessment. Hasil akhir dari peer review ini nantinya sebuah assesment yang menunjukkan gejala dan kecenderungan suatu program televisi dari satu waktu ke waktu lain. Riset ini dirancang secara periodik (longitudinal) dan menyertakan responden yang sama dari satu waktu ke waktu lain yang dikenal sebagai panel.
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah semua program acara yang ditayangkan di 15 stasiun televisi nasional (ANTV, Global, Indosiar, MetroTV, MNCTV, RCTI, SCTV, TransTV, Trans7, TVOne, NET-TV, Kompas TV, Rajawali TV dan TVRI) dengan penarikan sampling pada setiap program acara.
2. Penarikan Sampel Program
Teknik penarikan sampel yang dipakai adalah sampel acak bertahap (multistage random sampling). (Tahap ini dilakukan oleh pihak KPI)
3. Sampel Responden di Bali
Sampel responden yang disertakan dalam survei ini adalah seorang ahli - merujuk kepada orang yang mengikuti (menonton) televisi dan bisa memberikan penilaian atas program televisi. Penelitian ini akan melibatkan 90 orang responden sebagai panel ahli di Kota Denpasar.
Responden yang disertakan dalam survei ini mempunyai karakteristik atau persyaratan sebagai berikut:
• Pendidikan minimal SMA • Paham mengenai acara televisi dan bisa menilai secara kritis program acara
televisi. • Responden dapat diambil dari ibu rumah tangga, pengajar, aktivis LSM, dan
sebagainya.
(Tahapan ini dilaksanakan oleh Tim dari Universitas Udayana)
4. Penyusunan Indeks
Titik perhatian dari penelitian ini adalah kualitas dari suatu program acara yaitu seberapa baik dan berkualitas suatu program acara. Kualitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kualitas dalam arti sosial---kegunaan atau fungsi dari suatu program acara dalam masyarakat. Penelitian ini tidak masuk dalam ranah estetis---menilai kualitas suatu program acara dari aspek teknis artistitik dari suatu acara, misalnya tata pengambilan gambar, cerita, skenario, akting para pemain dan sebagainya. Kualitas di sini dilihat dari sejauh mana suatu program telah memenuhi fungsi dan kegunaannya pada pemirsa, terlepas dari apakah suatu program acara itu secara estetis baik atau bukan.
Tiga aspek inilah yang akan digunakan sebagai ukuran dalam menilai kualitas dari suatu program acara televisi. Para penilai yang terdiri dari para ahli akan menilai program televisi berdasarkan tiga aspek tersebut. Tiga aspek kualitas itu diturunkan ke dalam 10 indikator.
5. Analisis Data
Responden diminta untuk menilai setiap program acara untuk masing-masing indikator, dengan memberikan skor 1 hingga 5, di mana 1 adalah sangat tidak berkualitas dan 5 adalah sangat berkualitas. Masing-masing nilai skor untuk masing-masing aspek kategori kualitas itu nantinya, bisa dibuat rata-rata dan dibuat indeks untuk masing-masing program televisi. Dimana suatu program televisi nantinya bisa dikategorikan ke dalam 5 penilaian umum.
Nilai skor rata-rata Kategori 1 Sangat tidak berkualitas 2 Tidak berkualitas 3 Antara tidak berkualitas dan berkualitas 4 Berkualitas 5 Sangat berkualitas
Kualitas fungsi dari program
acara
Informatif: sejauh mana program acara televisi memberikan i n f o r m a s i , m e n a m b a h pengetahuan dan pengalaman baru bagi pemirsanya.
Edukatif: sejauh mana program acara televisi mendidik, memberi palajaran dan bimbingan yang baik bagi pemirsa.
Hiburan: sejauh mana program acara televisi televisi bisa
menghibur, memberi kesempatan kepada pemirsa untuk santai,
istirahat dari kesibukan sehari-hari, mengisi waktu luang dsb
E. KEGIATAN
Kegiatan dibagi menjadi lima tahapan, yang dimulai pada bulan April-Mei 2015 hingga Desember 2015. Adapun rangkaian kegiatan untuk tahap pertama adalah persiapan internal pelaksanaan, pelatihan survey, kegiatan survey, dan rapat pascapelaksaan survey. Adapun time line kegiatan dalam tabel di bawah ini:
TIME LINE KEGIATAN SURVEY TAHAP DUA
Tanggal Tujuan Tempat Persiapan Internal Pelaksanaan
15 Juni 2015 Mempersiapkan keperluan untuk survey
Ruang rapat Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNUD
Ras Amanda Dewi Yuri C.
Kegiatan Survey 17 Juni 2015 Survey Ruang Auditorium Agrokompleks Kampus Udayana Denpasar
Suka Arjawa Ras Amanda Dewi Yuri C.
Rapat Internal pascapelaksanaan
19 Juni 2015 Membuat indeks kualitas program TV Membuat laporan kegiatan
Ruang rapat Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNUD
Ras Amanda Dewi Yuri C. Kadek Dwita Imron H.T
1. Persiapan Internal Pra Pelaksanaan
Persiapan internal pelaksanaan diantaranya membahas mengenai beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelatihan dan pelaksanaan survey. Adapun pembahasan dalam notulensi berikut ini:
Rapat Internal Persiapan Pelaksanaan Survey Kualitas Program Isi Siaran Tanggal 15 Juni 2015 Tempat Ruang rapat Prodi Ilmu Komunikasi Kampus FISIP Udayana Pukul 10.00 – 14.00 wita Agenda 1. Persiapan teknis pelaksanaan survey
2. Pembagian tugas 3. Diskusi
Notulensi 1
Hal yang harus diperhatikan a. Pelaksanaan :
-‐ Mengundang dan ri-‐cek responden -‐ Membuat daftar hadir responden -‐ Membuat daftar honor + transport
responden -‐ Mempersiapkan tayangan -‐ Memfotokopi bahan untuk survey -‐ Memesan makan siang dan snack -‐ Memesan ruangan
Tugas untuk :
-‐ Tim surveyor -‐ Devi (admin) -‐ Devi (admin)
-‐ Koord + Tim surveyor -‐ Tim surveyor -‐ Devi (admin) -‐ Tim surveyor
-‐ Memesan sound system -‐ Mencetak back drop -‐ Pembagian tugas
-‐ Tim surveyor -‐ Tim surveyor -‐ Koord.
2. Kegiatan Survey Survey dilakukan pada tanggal 17 Juni 2015, di Ruang Auditorium Ged Agrokompleks Kampus Universitas Udayana di Jl. PB Sudirman Denpasar. Kegiatan dihadiri oleh 90 responden/panel ahli, dengan susunan acara sebagai berikut : 1. Sambutan dan Pembukaan oleh Dekan FISIP (Diwakili Pembantu Dekan I FISIP) 2. Penjelasan pengisian survey dari Tim Survey 3. Tanya Jawab 4. Pengisian Kuesioner A tahap 1 5. Istirahat/ Break Snack 6. Pengisian Kuesioner A tahap 2 7. Makan Siang 8. Pengisian Kuesioner A tahap 3 9. Istirahat/Break Snack 10. Pengisian Kuesioner B 11. Penutupan dan Penyelesaian Administrasi
(Lampiran Foto terpisah)
3. Rapat Internal pascapelaksanaan
Persiapan internal pelaksanaan diantaranya membahas mengenai beberapa hal yang perlu dievaluasi dalam pelaksanaan survey dan penyusunan laporan. Adapun pembahasan dalam notulensi berikut ini:
Rapat Internal Pasca Pelaksanaan Survey Kualitas Program Isi Siaran Tanggal 19 Juni 2015 Tempat Ruang rapat Prodi Ilmu Komunikasi
Kampus FISIP Udayana Pukul 10.00 – 14.00 wita Agenda 1. Persiapan teknis analisa data
2. Persiapan penyelesaian pelaporan 4. Pembagian tugas
Diskusi Notulensi
1
Hal yang harus dievaluasi
-‐ Kehadiran responden -‐ Teknis pemutaran sampel -‐ ricek daftar hadir responden -‐ ricek daftar honor + transport -‐ membersihkan/cleaning data -‐ mengkode data -‐ memasukkan data ke dalam sistem -‐ menganalisis data -‐ menginterpretasikan data -‐ membuat laporan
Tugas untuk :
-‐ Tim surveyor -‐ Tim surveyor -‐ Devi (admin) -‐ Devi (admin) -‐ Analis + Entry Data -‐ Analis + Entry Data -‐ Analis + Entry Data -‐ Analis + Entry Data -‐ Koord -‐ Koord
Adapun hasil dari laporan berupa indeks tayangan program televisi dilampirkan terpisah.
LAPORAN
SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV DI BALI
JUNI 2015
Kerjasama antara:
KOMISI PENYIARAN INDONESIA
IKATAN SARJANA KOMUNIKASI INDONESIA
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FISIP UNIVERSITAS UDAYANA
I. PROFIL RESPONDEN Responden dalam survey indeks kualitas program siaran televisi di Bali sebesar 90
responden yang terdiri dari responden berjenis kelamin laki-laki sebesar 50 orang dan responden
berjenis kelamin perempuan sebesar 40 orang.
Tabel I.1. JENIS KELAMIN No Jenis Kelamin FREKUENSI PERSENTASE 1 Laki-laki 50 55.6 2 Perempuan 40 44.4
Total 90 100.0
Usia responden pun beragam, dengan frekuensi terbesar yakni pada kisaran 21-30 tahun yakni
38,9 persen. Sedangkan frekuensi terbesar berikutnya adalah pada kisaran 41-50 tahun yakni 22
responden atau sekitar 24,4 persen. Hal ini terlihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel I.2. Usia responden
NO UMUR Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
1 < 20 tahun 10 11.1 11.1 11.1
2 21-30 tahun 35 38.9 38.9 50.0
3 31-40 tahun 18 20.0 20.0 70.0
4 41-50 tahun 22 24.4 24.4 94.4
5 51-60 tahun 5 5.6 5.6 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pekerjaan dan profesi responden pun beragam mulai dari PNS, TNI/Polri, Pegawai Swasta,
Pedagang, Mahasiswa, Pensiunan hingga Ibu Rumah Tangga. Hal ini terlihat dalam tabel di
bawah ini:
Tabel I.3. Pekerjaan atau profesi responden
NO PEKERJAAN Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
1 Pegawai Negeri Sipil 14 15.6 15.6 15.6
2 TNI/Polisi 3 3.3 3.3 18.9
3 Pegawai Swasta 18 20.0 20.0 38.9
4 Pedagang 5 5.6 5.6 44.4
5 Wiraswasta 8 8.9 8.9 53.3
6 Mahasiswa 22 24.4 24.4 77.8
7 Pensiunan 1 1.1 1.1 78.9
8 Ibu rumah tangga 11 12.2 12.2 91.1
9 Lainnya 8 8.9 8.9 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pendidikan terakhir dari 90 responden pun beragam. Namun frekuensi terbesar adalah tamat
SLTA yakni 32 responden atau 35,6 persen dari responden. Hal ini terlihat dalam tabel di bawah
ini:
Tabel I.4. Pendidikan terakhir responden
No Penidikan Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
1 Tamat SLTA 32 35.6 35.6 35.6
2 Masih Mahasiswa 22 24.4 24.4 60.0
3 Tamat D3 7 7.8 7.8 67.8
4 Tamat S1 22 24.4 24.4 92.2
5 Tamat S2 7 7.8 7.8 100.0
Total 90 100.0 100.0
II. INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TELEVISI SECARA UMUM DI BALI (A) Secara umum indeks kualitas program siaran televisi secara umum di Bali sebesar
3,46. Angka ini menunjukkan secara umum kualitas program siaran televisi di Bali berada di
kisaran antara tidak berkualitas dan berkualitas dan berkualitas. Angka ini tidak bergeser banyak
dari angka indeks pada survey pertama yakni 3.43. ini membuktikan ternyata tidak ada
perubahan yang signifikan atas kualitas tayangan program televisi di Indonesia. Program siaran
televisi yang memiliki indeks terendah menurut responden di Bali yakni masih program
infotainment, yakni dinilai indeks 2,66. Sedangkan program siaran non faktual dengan nilai
indeks yang tertinggi menurut responden di Bali yakni program acara wisata/budaya, yakni 4,27.
Berikut pemaparan indeks per program siaran.
2.A. PROGRAM SIARAN NON FAKTUAL : SINETRON/FILM/FTV
Program siaran non faktual sinetron/film/ FTV mendapatkan indeks total yakni 3,06 yakni pada
posisi antara tidak berkualitas dan berkualitas dan cukup berkualitas. Hal ini dapat dilihat dalam
tabel indeks 1.1. di bawah ini:
Tabel Indeks 1.1.
PROGRAM SIARAN TV NON FAKTUAL: SINETRON/FILM/FTV
No Aspek Kualitas Nilai
1 Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 2.54
2 Membentuk jatidiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 2.74
3 Membangun mental mandiri 2.76
4 Informatif 2.69
5 Edukatif 2.70
6 Hiburan yang sehat 3.08
7 Perekat sosial/empati sosial 2.84
8 Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal 3.00
9 Pengawasan 2.73
10 Menghormati nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 3.19
11 Menghormati nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 3.22
12 Melindungi kepentingan public 3.01
13 Menghormati kehidupan pribadi 2.99
14 Melindungi kepentingan anak-anak dan/atau remaja 3.01
15 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 3.02
16 Tidak bermuatan seksual 3.74
17 Tidak bermuatan kekerasan 3.08
18 Tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural 3.27
19 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 3.80
20 Tidak bermuatan praktek perjudian 3.83
Total 3.06
Responden menilai program sinetron/film/ FTV secara umum masih tidak berkualitas di aspek
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa di angka 2,54, aspek informative di angka 2,69.
Namun sinetron/film/ FTV dinilai oleh responden masih memiliki beberapa aspek yang hampir
berkualitas walau tidak ada sama sekali nilai indeks dalam aspek manapun mencapai angka
empat atau lima. Sinetron/film/ FTV mendapat nilai yang cukup tinggi di aspek tidak bermuatan
praktik perjudian (3,83), aspek tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol (3,80),
dan aspek tidak bermuatan seksual (3,74).
2.B. PROGRAM SIARAN NON FAKTUAL : INFOTAINMENT
Program siaran non faktual infotainment mendapatkan indeks total yakni 2,66 yakni pada posisi
tidak berkualitas hingga antara tidak berkualitas dan berkualitas. Hal ini dapat dilihat dalam tabel
indeks 1.2. di bawah ini:
Tabel Indeks !.2. PROGRAM SIARAN TV NON FAKTUAL: INFOTAINMENT
No Aspek Kualitas Nilai
1 Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 2.10
2 Membentuk jatidiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 2.14
3 Membangun mental mandiri 2.32
4 Informatif 2.78
5 Edukatif 2.33
6 Hiburan yang sehat 2.54
7 Perekat sosial/empati sosial 2.46
8 Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal 2.21
9 Pengawasan 2.39
10 Menghormati nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 2.47
11 Menghormati nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 2.54
12 Melindungi kepentingan public 2.43
13 Menghormati kehidupan pribadi 2.43
14 Melindungi kepentingan anak-anak dan/atau remaja 2.47
15 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 2.58
16 Tidak bermuatan seksual 3.17
17 Tidak bermuatan kekerasan 3.27
18 Tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural 3.48
19 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 3.58
20 Tidak bermuatan praktek perjudian 3.58
Total 2.66
Responden menilai program infotainment secara umum masih tidak berkualitas di aspek
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa di angka 2,10, aspek membentuk jati diri bangsa
Indonesia yang bertakwa dan beriman di angka 2,14 dan responden menilai infotainment secara
umum tidak berkualitas dalam transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal. Hal ini
terlihat dari nilai indeks hanya 2,21.
Namun infotainment dinilai oleh responden masih memiliki beberapa aspek yang hampir
berkualitas walau tidak ada sama sekali nilai indeks dalam aspek manapun mencapai angka
empat atau lima. Infotainment mendapat nilai yang cukup tinggi di aspek tidak bermuatan
praktik perjudian (3,58), aspek tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol (3,58),
dan aspek tidak bermuatan mistik, horror, dan supranatural (3,48).
Dari angka yang dipaparkan dalam tabel indeks di atas mengenai infotainmet, maka disimpulkan
bahwa indeks program infotainment masih di bawah kualitas karena berada di angka 2,66.
Bahkan nilainya lebih rendah dibandingkan program sinetron/film/FTV.
2. C. PROGRAM SIARAN NON FAKTUAL : VARIETY SHOW
Program siaran non faktual variety show mendapatkan indeks total yakni 3.03 yakni pada posisi
antara tidak berkualitas dan berkualitas. Angka ini lebih tinggi daripada program siaran
infotainment dan sinetron/film/FTV. Hal ini dapat dilihat dalam tabel indeks 1.3. di bawah ini:
Tabel Indeks 1.3. PROGRAM SIARAN TV NON FAKTUAL: VARIETY SHOW
No Aspek Kualitas Nilai
1 Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 2.60
2 Membentuk jatidiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 2.40
3 Membangun mental mandiri 2.70
4 Informatif 3.09
5 Edukatif 2.83
6 Hiburan yang sehat 3.47
7 Perekat sosial/empati sosial 2.80
8 Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal 2.57
9 Pengawasan 2.72
10 Menghormati nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 2.99
11 Menghormati nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 2.89
12 Melindungi kepentingan public 2.86
13 Menghormati kehidupan pribadi 2.71
14 Melindungi kepentingan anak-anak dan/atau remaja 2.76
15 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 2.88
16 Tidak bermuatan seksual 3.54
17 Tidak bermuatan kekerasan 3.42
18 Tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural 3.76
19 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 3.84
20 Tidak bermuatan praktek perjudian 3.86
Total 3.03
2.D. PROGRAM SIARAN NON FAKTUAL : TALKSHOW
Program siaran non faktual talk show mendapatkan indeks total yakni 3.73 yakni pada posisi
antara tidak berkualitas dan berkualitas. Angka ini menurun dari indeks survey pertama yakni di
angka 3,77. Di mana aspek yang tertinggi pada aspek tidak bermuatan seksual, rokok, napza, dan
miniman beralkohol. Hal ini dapat dilihat dalam tabel indeks 1.4. di bawah ini:
Tabel Indeks 1.4. PROGRAM SIARAN TV NON FAKTUAL: TALKSHOW
No Aspek Kualitas Nilai
1 Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 3.34
2 Membentuk jatidiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 3.34
3 Membangun mental mandiri 3.69
4 Informatif 3.94
5 Edukatif 3.74
6 Hiburan yang sehat 3.88
7 Perekat sosial/empati sosial 3.70
8 Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal 3.30
9 Pengawasan 3.46
10 Menghormati nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 3.54
11 Menghormati nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 3.77
12 Melindungi kepentingan public 3.64
13 Menghormati kehidupan pribadi 3.62
14 Melindungi kepentingan anak-anak dan/atau remaja 3.56
15 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 3.53
16 Tidak bermuatan seksual 3.96
17 Tidak bermuatan kekerasan 4.07
18 Tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural 4.09
19 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 4.19
20 Tidak bermuatan praktek perjudian 4.20
Total 3.73
2. E. PROGRAM SIARAN NON FAKTUAL : RELIGI
Program siaran non faktual religi mendapatkan indeks total yakni 3.84 yakni pada posisi
antara tidak berkualitas dan berkualitas hingga berkualitas. Program ini dinilai tinggi dalam
aspek membentuk jati diri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman dan tidak
mengandung aspek-aspek negatif. Selengkapnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
TABEL 1.5. INDEKS PROGRAM SIARAN TV NON FAKTUAL: RELIGI
No Aspek Kualitas Nilai
1 Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 3.66
2 Membentuk jatidiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 4.06
3 Membangun mental mandiri 3.76
4 Informatif 3.78
5 Edukatif 3.88
6 Hiburan yang sehat 3.52
7 Perekat sosial/empati sosial 3.64
8 Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal 3.57
9 Pengawasan 3.60
10 Menghormati nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 3.80
11 Menghormati nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 4.08
12 Melindungi kepentingan publik 3.72
13 Menghormati kehidupan pribadi 3.79
14 Melindungi kepentingan anak-anak dan/atau remaja 3.76
15 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 3.68
16 Tidak bermuatan seksual 4.13
17 Tidak bermuatan kekerasan 4.12
18 Tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural 3.72
19 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 4.28
20 Tidak bermuatan praktek perjudian 4.27
Total 3.84
2. F. PROGRAM SIARAN NON FAKTUAL : WISATA/BUDAYA
Program siaran non faktual wisata/budaya mendapatkan indeks total yakni 4,27 yakni pada
posisi berkualitas. Angka ini sama dengan angka indeks survey sebelumnya. Program ini
dinilai tinggi dalam aspek informative, perekat sosial dan transfer budaya, nilai-nilai
kebangsaan san kearifan lokal. Namun masih dianggap kurang dalam aspek pengawasan,
menghormati kehidupan pribadi dan kurang diaspek melindungi orang atau kelompok
masyarakat tertentu. Selengkapnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel Indeks 1.6. PROGRAM SIARAN TV NON FAKTUAL: WISATA/BUDAYA
No Aspek Kualitas Nilai
1 Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 4.10
2 Membentuk jatidiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 3.86
3 Membangun mental mandiri 3.99
4 Informatif 4.40
5 Edukatif 4.33
6 Hiburan yang sehat 4.24
7 Perekat sosial/empati sosial 4.04
8 Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal 4.41
9 Pengawasan 3.82
10 Menghormati nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 4.23
11 Menghormati nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 4.20
12 Melindungi kepentingan public 4.02
13 Menghormati kehidupan pribadi 3.86
14 Melindungi kepentingan anak-anak dan/atau remaja 3.91
15 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 3.81
16 Tidak bermuatan seksual 4.16
17 Tidak bermuatan kekerasan 4.14
18 Tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural 4.04
19 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 4.18
20 Tidak bermuatan praktek perjudian 4.20
Total 4.27
2.G. PROGRAM SIARAN NON FAKTUAL : SINETRON/FILM/FTVKOMEDI
Program siaran non faktual sinetron/Film/FTV Komedi mendapatkan indeks total yakni 3.57
yakni pada posisi antara tidak berkualitas dan berkualitas hingga berkualitas. Angka ini naik dari
indeks survey sebelumnya yakni 3,22.Program ini dinilai kurang dalam aspek memperkokoh
perssatuan dan kesatuan bangsa, membentuk jati diri bangsa dan di aspek pengawasan.
Selengkapnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel Indeks 1.7. PROGRAM SIARAN TV NON FAKTUAL: KOMEDI
No Aspek Kualitas Nilai
1 Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 3.26
2 Membentuk jatidiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 3.18
3 Membangun mental mandiri 3.36
4 Informatif 3.44
5 Edukatif 3.40
6 Hiburan yang sehat 4.12
7 Perekat sosial/empati sosial 3.47
8 Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal 3.28
9 Pengawasan 3.26
10 Menghormati nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 3.39
11 Menghormati nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 3.60
12 Melindungi kepentingan publik 3.46
13 Menghormati kehidupan pribadi 3.39
14 Melindungi kepentingan anak-anak dan/atau remaja 3.51
15 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 3.34
16 Tidak bermuatan seksual 3.97
17 Tidak bermuatan kekerasan 3.93
18 Tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural 3.92
19 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 4.03
20 Tidak bermuatan praktek perjudian 4.03
Total 3.57
2.H. PROGRAM SIARAN NON FAKTUAL : ANAK
Program siaran non faktual anak mendapatkan indeks total yakni 3.25 yakni pada posisi antara
tidak berkualitas dan berkualitas hingga cukup berkualitas. Angka ini lebih rendah dibandingkan
survey sebelumnya. Namun program ini dinilai kurang dalam aspek memperkokoh perssatuan
dan kesatuan bangsa, membentuk jati diri bangsa dan di aspek transfer budaya, nilai-nilai
kebangsaan dan kearifan lokal. Selengkapnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
PROGRAM SIARAN TV NON FAKTUAL: ANAK
No Aspek Kualitas Nilai
1 Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 2.90
2 Membentuk jatidiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 2.82
3 Membangun mental mandiri 3.08
4 Informatif 3.09
5 Edukatif 3.17
6 Hiburan yang sehat 3.57
7 Perekat sosial/empati sosial 3.00
8 Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal 2.94
9 Pengawasan 3.14
10 Menghormati nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 3.07
11 Menghormati nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 3.20
12 Melindungi kepentingan publik 3.10
13 Menghormati kehidupan pribadi 3.10
14 Melindungi kepentingan anak-anak dan/atau remaja 3.40
15 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 3.15
16 Tidak bermuatan seksual 3.74
17 Tidak bermuatan kekerasan 3.07
18 Tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural 3.54
19 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 4.00
20 Tidak bermuatan praktek perjudian 4.00
Total 3.25
2.I. PROGRAM SIARAN FAKTUAL : BERITA
Program siaran faktual berita mendapatkan indeks total yakni 3.75 yakni pada posisi antara tidak
berkualitas dan berkualitas hingga cukup berkualitas. Angka ini naik dari indeks sebelumnya
yakni 3,68. Program ini dinilai kurang dalam aspek memperkokoh perssatuan dan kesatuan
bangsa, melindungi kepentingan anak-anak/remaja dan aspek tidak bermuatan kekerasan. Namun
cukup berkualitas dalam aspek informative, edukatif dan aspek faktual Selengkapnya dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini:
TABEL 1.9. PROGRAM SIARAN FAKTUAL : BERITA
No Aspek Kualitas Nilai
1 Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 3.47
2 Informatif 4.29
3 Edukatif 4.01
4 Pengawasan 3.87
5 Menghormati nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 3.70
6 Menghormati nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 3.69
7 Menghormati kehidupan pribadi 3.56
8 Melindungi kepentingan anak-anak dan/atau remaja 3.51
9 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 3.52
10 Tidak bermuatan seksual 3.78
11 Tidak bermuatan kekerasan 3.26
12 Tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural 3.90
13 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 3.74
14 Tidak bermuatan praktek perjudian 3.78
15 Menyajikan berita yang akurat, berimbang, adil 3.97
16 Melindungi kepentingan publik 3.72
17 Menghormati narasumber 3.89
18 Faktual 3.96
19 Melakukan verifikasi, cek dan ricek 3.81
20 Independen 3.67
Total 3.75
II. INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TELEVISI SECARA KHUSUS DI BALI (B)
II.1. INDEKS KUALITAS PROGRAM ACARA INFOTAINMENT
Dari tiga sampel program infotainment, ketiga sampel yakni Rumpi, Silet, dan Was Was memiliki
indeks yang berada di kisaran 2,84 hingga 2,92 atau berada di bawah rata-rata yakni kurang
berkualitas. Data indeks selengkapnya dapat dilihat di bawah ini:
PROGRAM ACARA INFOTAINMENT: RUMPI
No Kualitas Aspek Nilai 1 Pengawasan 3.19
2 Meningkatkan daya kritis 2.66
3 Kepentingan publik. 2.77
4 Faktualitas 2.72
5 Akurasi 2.54
6 Independen 2.66
7 Keberimbangan Berita 3.20
8 Tidak membuat opini yang menghakimi 3.02
RATA_RATA 2.84
PROGRAM ACARA INFOTAINMENT : SILET
No Kualitas Aspek Nilai 1 Pengawasan 3.24
2 Meningkatkan daya kritis 2.79
3 Kepentingan publik. 2.76
4 Faktualitas 2.76
5 Akurasi 2.60
6 Independen 2.73
7 Keberimbangan Berita 3.31
8 Tidak membuat opini yang menghakimi 3.20
RATA_RATA 2.92
PROGRAM ACARA INFOTAINMENT : WAS WAS
No Kualitas Aspek Nilai
1 Pengawasan 3.12
2 Meningkatkan daya kritis 2.66
3 Kepentingan publik. 2.80
4 Faktualitas 2.68
5 Akurasi 2.48
6 Independen 2.73
7 Keberimbangan Berita 3.13
8 Tidak membuat opini yang menghakimi 3.11
RATA_RATA 2.84
II.2. INDEKS KUALITAS PROGRAM FILM ANAK
Dari tiga sampel program film anak, ternyata ketiganya mendapatkan indeks yang beragam,
namun rata-rata masih dalam kategori tidak berkualitas dan antara tidak berkulitas dan cukup
berkualitas. Program film anak Motlu tatlu memperoleh indeks terendah yakni 2,99. Sedangkan
dua sampel lainnya memperoleh indeks yang cukup besar yaini program acara Adit Sopo Jarwo
di angka 3,86 dan program acara Bima Sakti di angka 3,51.Data indeks selengkapnya dapat
dilihat di bawah ini:
PROGRAM ACARA FILM ANAK: MOTLU TATLU
No Aspek Kualitas NILAI 1 Relevansi cerita 2.96
2 Membentuk watak, identitas dan jatidiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 2.83
3 Menghormati keberagaman 2.68
4 Mengormati nilai dan norma sosial di masyarakat 2.74
5 Tidak bermuatan kekerasan 2.86
6 Tidak bermuatan seksual 3.79
7 Tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural 2.99
8 WO 3.09
TOTAL 2.99
PROGRAM ACARA FILM ANAK: ADIT SOPO JARWO
No Aspek Kualitas NILAI 1 Relevansi cerita 3.81
2 Membentuk watak, identitas dan jatidiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 3.64
3 Menghormati keberagaman 3.74
4 Mengormati nilai dan norma sosial di masyarakat 3.89
5 Tidak bermuatan kekerasan 3.89
6 Tidak bermuatan seksual 4.16
7 Tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural 4.04
8 Menghormati orang dan kelompok tertentu 3.69
TOTAL 3.86
PROGRAM ACARA FILM ANAK: BIMA SAKTI
No Aspek Kualitas NILAI 1 Relevansi cerita 3.58
2 Membentuk watak, identitas dan jatidiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 3.49
3 Menghormati keberagaman 3.48
4 Mengormati nilai dan norma sosial di masyarakat 3.61
5 Tidak bermuatan kekerasan 2.99
6 Tidak bermuatan seksual 4.08
7 Tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural 3.34
8 Menghormati orang dan kelompok tertentu 3.50
TOTAL 3.51
II.3. INDEKS KUALITAS PROGRAM TALK SHOW
Dari tiga sampel program talk show, yakni Kick Andy, Satu Meja, dan Sarah Sechan berada di
angka indeks cukup berkulitas hingga berkualitas. Hal ini menunjukkan bahwa program talk
show berada dalam kategori berkualitas. Data indeks selengkapnya dapat dilihat di bawah ini:
PROGRAM ACARA TALKSHOW: KICK ANDY
No Aspek Kualitas NILAI 1 Relevansi cerita 4.52
2 Membentuk watak, identitas dan jatidiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 4.48
3 Menghormati keberagaman 4.30
4 Mengormati nilai dan norma sosial di masyarakat 4.18
5 Tidak bermuatan kekerasan 4.14
6 Tidak bermuatan seksual 4.17
7 Tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural 3.92
8 Menghormati orang dan kelompok tertentu 4.32
TOTAL 4.25
PROGRAM ACARA TALKSHOW: SATU MEJA
No Aspek Kualitas NILAI 1 Relevansi cerita 4.12
2 Membentuk watak, identitas dan jatidiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 4.03
3 Menghormati keberagaman 3.76
4 Mengormati nilai dan norma sosial di masyarakat 3.68
5 Tidak bermuatan kekerasan 3.85
6 Tidak bermuatan seksual 3.63
7 Tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural 3.67
8 Menghormati orang dan kelompok tertentu 3.94
TOTAL 3.84
PROGRAM ACARA TALKSHOW: SARAH SECHAN
No Aspek Kualitas NILAI 1 Relevansi cerita 3.98
2 Membentuk watak, identitas dan jatidiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 3.98
3 Menghormati keberagaman 3.58
4 Mengormati nilai dan norma sosial di masyarakat 3.70
5 Tidak bermuatan kekerasan 3.78
6 Tidak bermuatan seksual 3.70
7 Tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural 3.67
8 Menghormati orang dan kelompok tertentu 4.00
TOTAL 3.80
III. PROGRAM FAVORIT
Dari 90 responden di Bali, program acara yang dinilai tergolong dalam berkualitas adalah acara
Mata Najwa, Hitam Putih, Kick Andy. Sedangkan program acara yang ditonton kemarin antara
lain Asoka, Krisna hingga Ini Talk Show. Selengkapnya di tabel di bawah ini:
10 PROGRAM ACARA BERKUALITAS MENURUT RESPONDEN
No Program TV Total 1 Kick Andy 37
2 Mata Najwa 35
3 Hitam Putih 32
4 Liputan 6 22
5 Mario Teguh 22
6 ILC 20
7 Jejak Petualang 19
8 Ini Talk Show 18
9 Krisna 18
10 Seputar Indonesia 18