Post on 12-Jan-2022
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA
TAHUN ANGGARAN 2016
SEKRETARIAT JENDERALPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI
BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERITAH (LAKIP)
BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA
TAHUN ANGGARAN 2016
SEKRETARIAT JENDERAL
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRIDIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA
2017
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Tahun 2016 adalah tahun di mana Balai Diklat Industri Yogyakarta
melakukan peningkatan kinerja yang bertujuan untuk meningkatkan peran dan
fungsi sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan terutama di bidang industri
plastik dan alas kaki. Salah satu kunci kesuksesan pelaksanaan kegiatan tahun
2016 adalah penguatan infrastruktur kompetensi dengan mendirikan LSP P1
mandiri, pembentukan TUK, pembuatan kurikulum dan modul diklat. Selain itu,
Balai Diklat Industri Yogyakarta sudah mulai melakukan uji kompetensi dengan
menggunakan LSP P1 sendiri. Capaian ini merupakan prestasi yang gemilang
mengingat kegiatan dalam pembentukan infrastruktur kompetensi dan
penggunaan LSP sendiri untuk melakukan uji kompetensi belum pernah diadakan
oleh Balai Diklat Industri Yogyakarta sebelumnya.
Balai Diklat Industri Yogyakarta pada tahun 2016 telah mengelola
anggaran sebesar Rp. 11.757.350.000,00. Dari pagu tersebut, Balai Diklat Industri
Yogyakarta berhasil merealisasikan sebesar Rp. 11.599.717.976,00 atau tercapai
sebesar 98,66 %. Lebih jauh lagi, realisasi semua output sudah melebihi target.
Khusus tahun 2016, diklat SDM industri yang diadakan hanya fokus pada
sektor industri plastik dan alas kaki. Walaupun demikian, realisasi output dari
kegiatan SDM industri sebenarnya menurun dari pada dua tahun sebelumnya. Hal
ini tidak lepas dari faktor-faktor berikut ini.
1. Fokus awal tahun 2016 adalah penguatan infrastruktur kompetensi dengan
mendirikan LSP P1, penguatan TUK, pembuatan kurikulum dan modul diklat.
Sehingga, kegiatan diklat three in one secara masif mulai berjalan pada
triwulan kedua 2016 menggunakan infrastruktur kompetensi yang sudah
selesai dibuat pada triwulan pertama 2016.
2. Pemotongan dan pemblokiran anggaran mengakibatkan beberapa diklat
plastik dan alas kaki tidak dapat dilaksanakan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas, pelaksanaan diklat tahun 2017 akan
iii
dijadwalkan secara matang dengan mempertimbangkan kekuatan SDM internal
dan permintaan dari pihak eksternal. Ditambah lagi, Balai Diklat Industri
Yogyakarta pada tahun 2017 dapat lari kencang sejak awal tahun karena
infrastruktur kompetensi sudah dimiliki. Oleh karena itu, capaian output SDM
industri diharapkan dapat tercapai lebih baik lagi dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya.
Keberhasilan Balai Diklat Industri Yogyakarta dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya ditopang oleh sumber daya manusia yang kompeten,
kerjasama pemerintah daerah, universitas, akademisi, konsultan ahli, asosiasi,
perusahaan dan stakeholder lainnya.
Berbagai catatan baik keberhasilan maupun hambatan seperti yang
dikemukakan di atas akan menjadi perhatian bagi seluruh jajaran Balai Diklat
Industri Yogyakarta dalam upaya memperbaiki kinerja di masa mendatang
sehingga program maupun output yang dihasilkan dapat lebih memberi manfaat
kepada masyarakat maupun berbagai pihak yang berkepentingan dengan
organisasi.
iv
KATA PENGANTAR
Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka
mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good Governance) dengan tingkat
kinerja yang selalu meningkat. Bentuk perwujudan pertanggungjawaban
penyelenggaraan tersebut harus tepat, jelas dan nyata secara periodik.
Pemerintah melalui Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) serta melalui Permen PAN dan
RB nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, telah mewajibkan setiap
pimpinan Kementerian/Lembaga Pemerintahan Non Kementerian, Pemerintah
Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja di dalamnya, membuat laporan akuntabilitas
kinerja secara berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada atasannya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Diklat Industri Yogyakarta ini
merupakan gambaran keberhasilan dan ketidaktercapaian pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi selama periode tahun 2016. Laporan ini dapat menjadi bahan
masukan bagi pemangku kepentingan dan umpan balik bagi jajaran Kementerian
Perindustrian untuk meningkatkan kinerja masing-masing satuan unit di masa
yang akan datang, khususnya untuk tahun 2017 yang sedang berjalan ini.
Yogyakarta, 13 Januari 2017
Kepala Balai Diklat Industri Yogyakarta,
Tevi Dwi Kurniaty, S.I.P., M.Si.
NIP 196412021985022001
v
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF ii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
BAB 1 PENDAHULUAN 6
1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi 6
1.2 Peran Strategis Organisasi 7
1.3 Struktur Organisasi 8
BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 10
2.1 Rencana Strategis Organisasi 10
2.1.1 Visi dan Misi 10
2.1.2 Tujuan Strategis 11
2.1.3 Sasaran Strategis 11
2.1.4 Program 12
2.2 Rencana Kinerja 12
2.3 Rencana Anggaran 15
2.4 Perjanjian Kinerja 19
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA 21
3.1 Analisis Capaian Kinerja 21
3.1.1 Dokumen Infrastuktur Kompetensi 21
3.1.2 Laporan Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan 25
3.1.3 SDM Aparatur Berbasis Kompetensi 29
3.1.4 SDM Industri Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi 31
3.1.5 Sarana dan Prasarana Lembaga Diklat Berbasis Kompetensi 38
3.1.6 Layanan Perkantoran 41
3.2 Akuntabilitas Keuangan 43
BAB 4 PENUTUP 45
6
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri yang selanjutnya disingkat Balai
Diklat Industri adalah unit pelaksana teknis di bidang pendidikan dan pelatihan
industri yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Industri (Pusdiklat Industri). Berdasarkan Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 40/M-IND/PER/4/2014 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri, Balai Diklat Industri mempunyai
tugas “melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia
industri”. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Diklat Industri
menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana dan program pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya
manusia industri;
2. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi pembina industri;
3. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja industri, wirausaha
industri kecil dan industri menengah yang berbasis spesialisasi dan
kompetensi;
4. pelaksanaan uji kompetensi, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja industri;
5. penyelenggaraan inkubator bisnis untuk wirausaha industri kecil dan industri
menengah;
6. pelaksanaan identifikasi kompetensi sumber daya manusia yang dibutuhkan
dunia usaha industri;
7. pelaksanaan kerjasama dan pengembangan program pendidikan dan pelatihan
industri;
8. evaluasi dan pelaporan kegiatan pendidikan dan pelatihan industri; dan
pelaksanaan urusan tata usaha Balai Diklat Industri.
7
1.2 Peran Strategis Organisasi
Kegiatan pembangunan SDM industri difokuskan pembangunan tenaga
kerja industri. Pembangunan tenaga kerja industri bertujuan untuk menyiapkan
tenaga kerja Industri kompeten yang siap kerja sesuai dengan kebutuhan
perusahaan industri dan/atau perusahaan kawasan industri, meningkatkan
produktivitas tenaga kerja Industri, dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di
sektor industri.
Ketersediaan tenaga kerja yang kompeten merupakan prasyarat
terwujudnya industri nasional yang mandiri, maju, dan berdaya saing. Saat ini,
kondisi tenaga kerja Indonesia masih menghadapi permasalahan tingkat
kompetensi dan produktivitas kerja yang rendah. Sementara itu tantangan
perkembangan ekonomi internasional tidak lagi terbatas pada perdagangan
komoditi saja, tetapi juga terbukanya pasar bebas tenaga kerja yang telah berlaku
melalui program Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk itu, pembangunan
tenaga kerja industri kompeten menjadi kebutuhan mendesak yang dilakukan
melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) dan didukung dengan pemberlakuan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia atau SKKNI.
Menyikapi tantangan tersebut, Balai Diklat Industri Yogyakarta memiliki
peran untuk diharapkan mampu berkontribusi dengan melakukan penguatan
sumber daya manusia (SDM) tenaga kerja bermutu unggul yang merupakan salah
satu syarat bagi ekselerasi dan keberlanjutan pertumbuhan sektor industri.
Balai Diklat Industri Yogyakarta harus mampu berperan sebagai pusat
pelatihan industri berbasis kompetensi dan spesialisasi. Spesialisasi yang
dikembangkan oleh Balai Diklat Industri Yogyakarta adalah sektor industri
plastik, logam, dan kerajinan. Untuk menghasilkan peserta diklat yang kompeten,
kurikulum diklat harus merujuk pada SKKNI. Selain itu, peserta diklat juga akan
diuji kompetensinya melalui sertifikasi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi atau LSP. Akhirnya, peserta yang telah mengikuti diklat akan
ditempatkan di perusahaan atau industri yang bekerjasama dengan Balai Diklat
Industri Yogyakarta. Skema kegiatan yang dimulai dari pelatihan, sertifikasi, dan
diakhiri dengan penempatan tenaga kerja ini selanjutnya disebut sebagai Program
8
Three in One (tiga kegiatan meliputi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan dalam
satu program).
1.3 Struktur Organisasi
Balai Diklat Industri Yogyakarta merupakan instansi pemerintah setingkat
eselon tiga. Balai Diklat Industri dipimpin oleh seorang kepala setingkat eselon
IIIa yang bertanggung jawab kepada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri
Kementerian Perindustrian. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya,
Kepala Balai Diklat dibantu oleh tiga pejabat eselon IVa dan kelompok penjabat
fungsional.
Mulai tahun 2015 struktur organisasi Balai Diklat Industri Yogyakarta
mengalami perubahan. Perubahan struktur ini mengikuti perkembangan tugas
pokok, fungsi dan peran strategis organisasi yang berubah setelah reposisi pada
tahun 2013. Struktur organisasi yang baru ini telah ditetapkan melalui Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 40/M-IND/PER/4/2014.
Gambar 1.1 Struktur organisasi Balai Diklat Industri Yogyakarta
Kepala
Balai Diklat Industri
Seksi Penyelenggaran
Diklat
Seksi Pengembangan dan
Kerjasama Diklat
Sub Bagian Tata Usaha
9
Kepala Balai Diklat Industri dibantu oleh Sub Bagian Tata Usaha, Seksi
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan, seksi Pengembangan dan Kerjasama
Pendidikan dan Pelatihan dan Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas pokok dan
fungsi dari masing-masing Sub Bagian/Seksi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana,
program dan anggaran, urusan administrasi kepegawaian dan manajemen
kinerja, keuangan, persuratan, kearsipan, pengelolaan perpustakaan,
kehumasan, perlengkapan dan rumah tangga, serta pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan kegiatan Balai Diklat Industri.
2. Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas
melakukan perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan berbasis
spepsialisasi dan kompetensi, pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi,
penyelenggaraan inkubator bisnis, serta evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
3. Seksi Pengembangan dan Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan mempunyai
tugas melakukan penyusunan dan pengembangan program pendidikan dan
pelatihan, pelaksaanaan identifikasi kompetensi, analisis kebutuhan
pendidikan dan pelatihan, penempatan, monitoring pacsa pendidikan dan
pelatihan, serta pengembangan workshop/teaching factory/inkubator bisnis.
4. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan tugas jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
10
BAB 2
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis Organisasi
2.1.1 Visi dan Misi
Visi Balai Diklat Industri Yogyakarta tidak dapat dilepaskan dari visi
Pusdiklat Industri selaku organisasi yang membawahi Balai Diklat Industri
Yogyakarta. Sehubungan dengan program reposisi, Pusdiklat Industri telah
mencanangkan visi yaitu “Menjadi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan di Bidang
Industri yang Unggul, Berbasis Kompetensi dan Berdaya Saing pada Tahun
2025”.
Mengingat Balai Diklat Industri merupakan satuan kerja yang berada di
bawah koordinasi Pusdiklat Industri dan berdasarkan program reposisi Balai
Diklat Industri yang telah ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian
Perindustrian di mana Balai Diklat Industri diarahkan untuk menjadi pusat
pelatihan IKM berbasis spesialisasi dan kompetensi, maka Balai Diklat Industri
Yogyakarta telah mencanangkan visi yang akan dicapai pada tahun 2019 yaitu :
MENJADI LEMBAGA DIKLAT YANG MEMILIKI SPESIALISASI, BERBASIS
KOMPETENSI DAN BERDAYA SAING TAHUN 2019.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Balai Diklat Industri Yogyakarta
mengemban misi sebagai berikut.
1. Membangun Balai Diklat Industri Yogyakarta sebagai Lembaga Diklat yang
memiliki spesialisasi dan kompetensi di bidang plastik, logam dan kerajinan.
2. Menyelenggarakan diklat secara profesional dan berbasis kompetensi, serta
berorientasi pada kebutuhan industri.
3. Membangun SDM industri yang kompeten dan berdaya saing.
11
2.1.2 Tujuan Strategis
Tujuan Balai Diklat Industri Yogyakarta yang akan dicapai hingga tahun
2019 adalah sebagai berikut.
1. Membangun Balai Diklat Industri Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan
dan pelatihan yang memiliki spesialisasi dan kompetensi di bidang plastik,
logam dan kerajinan.
2. Menyediakan SDM industri plastik yang siap pakai, kompeten, berdaya saing,
dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha.
3. Menciptakan wirausaha baru di bidang industri plastik, logam, dan kerajinan
yang handal dan dapat memenuhi kebutuhan pasar.
2.1.3 Sasaran Strategis
Sasaran strategis yang dirumuskan untuk mencapai tujuan strategis
sebelumnya adalah sebagai berikut.
1. Peningkatan profesionalisme dan kompetensi SDM aparatur dalam
penguasaan materi perindustrian sehingga mampu berperan dalam
pembangunan industri nasional.
2. Terwujudnya sistem dan metode diklat berdasarkan standar kompetensi sesuai
dengan kebutuhan sektor industri.
3. Terwujudnya penerapan sistem manajemen mutu di lingkungan Balai Diklat
Industri secara konsisten dan menyeluruh.
4. Tersedianya sarana dan prasarana yang sesuai dengan untuk mendukung
terselenggaranya proses pendidikan dan pelatihan yang berbasis kompetensi
5. Terwujudnya Balai Diklat Industri Yogyakarta sebagai lembaga diklat yang
memiliki kompetensi dan spesialisasi di bidang diklat plastik, logam dan
kerajinan untuk membentuk SDM industri yang berkompetensi serta
pembentukan wirausaha yang tangguh dan mandiri.
12
2.1.4 Program
Dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran strategis serta
memperhatikan arah kebijakan dan strategi Kementerian Perindustrian, maka
program Balai Diklat Industri Yogyakarta termasuk dalam Program
Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian
Perindustrian. Program ini dilaksanakan untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Perindustrian. Program ini dijabarkan
dalam kegiatan prioritas yang diemban oleh Balai Diklat Industri Yogyakarta yaitu
“Peningkatan Kualitas SDM Industri”. Program ini dijabarkan sebagai berikut.
1. Peningkatan kompetensi SDM industri terutama industri plastik dan alas kaki
2. Peningkatan kualitas dan kompetensi SDM aparatur
3. Penguatan dokumen infrastruktur kompetensi
4. Penguatan kelembagaan Balai Diklat Industri
5. Peningkatan kerjasama dengan stakeholder
6. Monitoring dan evaluasi program/kegiatan
7. Peningkatan sarana dan prasarana
2.2 Rencana Kinerja
Sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan dan dengan
memanfaatkan faktor kekuatan, peluang yang ada serta menyadari adanya
kelemahan serta ancaman, maka untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi,
perlu dukungan program yang telah ditetapkan.
Rencana kinerja Balai Diklat Industri Yogyakarta tahun 2016 difokuskan
kepada aspek berikut ini.
1. Dokumen infrastruktur kompetensi
2. Laporan monitoring dan evaluasi program/kegiatan
3. SDM aparatur berbasis kompetensi
4. SDM industri berbasis spesialisasi dan kompetensi
5. Sarana dan prasarana lembaga pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi
6. Layanan perkantoran
13
Berdasarkan arah dan sasaran tersebut dan sesuai dengan dana yang
tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun anggaran 2016
pasca revisi, maka disusun rencana kinerja Balai Diklat Industri Yogyakarta tahun
anggaran 2016 sebagai berikut.
1. Dokumen Infrastruktur Kompetensi
Indikator kinerja : terfasilitasinya pembentukan LSP dan TUK, serta
tersusunnya standar pelatihan berbasis kompetensi.
Target : 3 dokumen.
Kegiatan yang mendukung sasaran ini adalah sebagai berikut.
A. Penyusunan LSP P1
B. Pembentukan TUK
C. Magang Pegawai
D. Seminar Forum Widyaiswara
E. Penyusunan Kurikulum Diklat Plastik Berbasis Kompetensi
F. Penyusunan Modul Diklat Plastik Berbasis Kompetensi
G. Penyusunan Buku Pengembangan BDI
H. FGD Penyusunan Kurikulum Diklat Aneka Tenun Plastik
I. FGD Penyusunan Kurikulum Diklat Tape Yarn dan Cutting-Sewing
2. Laporan Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan
Indikator kinerja : Tersedianya laporan program dan evaluasi.
Target : 4 laporan.
Kegiatan yang mendukung sasaran ini adalah sebagai berikut.
A. Monitoring dan Evaluasi
B. Peningkatan Kompetensi SDM Industri
C. Penyelenggaraan ISO 9001:2008
D. Penyelenggaraan 5K
E. Temu Industri Plastik di Balai Diklat Industri Yogyakarta
F. Temu Industri Plastik Area Surabaya
G. Evaluasi dan Koordinasi Diklat 3-in-1 dengan Asosiasi dan Industri
Plastik
H. Penyusunan Anggaran
14
3. SDM Aparatur Berbasis Kompetensi
Indikator kinerja : terlaksananya diklat struktural, fungsional maupun teknis
bagi aparatur.
Target : 125 orang.
Kegiatan yang mendukung sasaran ini adalah sebagai berikut.
A. Pelatihan dan Ujian PBJP Tingkat Dasar 2 angkatan
B. Pelatihan Penyusunan Rancangan Kontrak
C. Pelatihan Penyusunan Spesifikasi dan HPS
4. SDM Industri Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi
Indikator kinerja : terwujudnya SDM industri berbasis spesialisasi dan
kompetensi.
Target : 1060 orang.
Kegiatan yang mendukung sasaran ini adalah sebagai berikut.
A. Diklat 3-in-1 Berbasis Kompetensi bagi Operator Mesin Plastik :
Pengoperasian Mesin Looming 24 angkatan
B. Diklat 3-in-1 Berbasis Kompetensi bagi Operator Mesin Plastik :
Pengoperasian Mesin Sealing Cutting 3 angkatan
C. Diklat 3-in-1 Berbasis Kompetensi bagi Operator Mesin Plastik :
Pengoperasian Mesin Injection Moulding 4 angkatan
D. Diklat 3-in-1 Berbasis Kompetensi Jahit Shoe Upper 4 angkatan
E. Sertifikasi Kompetensi
F. Diklat TOT bagi Instruktur Plastik 2 angkatan
5. Sarana dan Prasarana Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Berbasis
Kompetensi
Indikator kinerja : terfasilitasinya pengembangan SDM industri.
Target : 250 unit.
Kegiatan yang mendukung sasaran ini adalah sebagai berikut.
A. Renovasi Gedung Asrama
B. Pengadaan Sarana Gedung (PNBP)
C. Pengadaan Meubelair
D. Pengadaan Sarana Gedung
15
E. Pengadaan Alat Pengolah Data
F. Pengadaan Alat Pendidikan
G. Pengadaan Utilitas Penunjang Alat Pendidikan
H. Pengadaan Peralatan Jaringan Wireless
6. Layanan Perkantoran
Indikator kinerja : Tersedianya layanan pendukung kerja yang memadai.
Target : 12 bulan.
Kegiatan yang mendukung sasaran ini adalah sebagai berikut.
A. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
B. Perawatan Gedung Kantor
C. Perbaikan Peralatan Kantor
D. Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2/4/6
E. Perawatan Sarana Gedung
F. Jasa Kebersihan/Keamanan/Sopir/Cleaning Service/Petugas Pelayanan
Publik/Tunjangan Hari Keagamaan
G. Langganan Daya dan Jasa
H. Pengadaan Pakaian Satpam/Cleaning Service/Sopir
I. Pengembangan Sistem Jaringan Internet
J. Operasional Perkantoran dan Pimpinan
K. Operasional Pelaksanaan Satuan Kerja
2.3 Rencana Anggaran
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Diklat Industri
Yogyakarta di awal tahun 2016 sebesar Rp. 14.954.365.000,00. Selama kurun
2016, DIPA mengalami tiga kali revisi seperti terlihat pada Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Perkembangan DIPA Balai Diklat Industri Yogyakarta tahun 2016
Status Tanggal DIPA Pagu Total Blokir Pagu - Blokir
Data awal 7 Des 2015 14.954.365.000 0 14.954.365.000
Revisi ke-1 9 Ags 2016 13.454.330.000 0 13.454.330.000
Revisi ke-2 30 Sep 2016 13.264.330.000 1.506.980.000 11.757.350.000
Revisi ke-3 29 Des 2016 13.264.330.000 1.506.980.000 11.757.350.000
16
Tabel 2.2 Rencana anggaran Balai Diklat Industri Yogyakarta tahun 2016
Kode Program/Kegiatan Pagu Total Blokir (Pagu Total –
Blokir)
01 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian
13.264.330.000 1.506.980.000 11.757.350.000
1830 Peningkatan Kualitas SDM Industri 13.264.330.000 1.506.980.000 11.757.350.000
1830.002 Dokumen Infrastruktur Kompetensi 607.200.000 3.300.000 603.900.000
002 Terfasilitasinya Pembentukan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Bidang Industri
76.520.000 0 76.520.000
052 Fasilitasi Pembentukan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi)
76.520.000 0 76.520.000
A Penyusunan LSP P1 Plastik 76.520.000 0 76.520.000
003 Terfasilitasinya Pembentukan TUK (Tempat Uji Kompetensi) Bidang Industri
3.300.000 3.300.000 0
053 Fasilitasi Pembentukan TUK (Tempat Uji Kompetensi)
3.300.000 3.300.000 0
A Pembentukan TUK Plastik Kemasan 3.300.000 3.300.000 0
004 Tersusunnya Standar Pelatihan Berbasis Kompetensi
527.380.000 0 527.380.000
054 Pengembangan Pelatihan Berbasis Kompetensi 527.380.000 0 527.380.000
A Magang Pegawai 25.900.000 0 25.900.000
B Seminar Forum Widyaiswara 32.180.000 0 32.180.000
C Penyusunan Kurikulum Diklat Plastik Berbasis Kompetensi
49.464.000 0 49.464.000
D Penyusunan Modul Diklat Plastik Berbasis Kompetensi
306.128.000 0 306.128.000
E Penyusunan Buku Pengembangan BDI 9.000.000 0 9.000.000
F FGD Penyusunan Kurikulum Diklat Aneka Tenun Plastik
58.734.000 0 58.734.000
G FGD Penyusunan Kurikulum Tape Yarn dan Cutting-Sewing
45.974.000 0 45.974.000
1830.003 Laporan Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan
913.513.000 0 913.513.000
001 Tersusunnya Laporan Monitoring dan Evaluasi 438.808.000 0 438.808.000
051 Penyusunan Laporan Kegiatan Tupoksi 438.808.000 0 438.808.000
A Monitoring dan Evaluasi 213.800.000 0 213.800.000
B Peningkatan Kompetensi SDM Industri 138.200.000 0 138.200.000
C Penyelenggaraan SMM ISO 9001:2008 48.954.000 0 48.954.000
D Penyelenggaraan 5K 37.854.000 0 37.854.000
002 Tersusunnya Laporan Program dan Kegiatan 474.705.000 0 474.705.000
052 Penyusunan Dokumen Program dan Kegiatan 474.705.000 0 474.705.000
A Temu Industri Plastik 100.144.000 0 100.144.000
B Temu Industri Plastik Area Surabaya 47.786.000 0 47.786.000
D Evaluasi dan Koordinasi Diklat 3-in-1 dengan Asosiasi dan Industri Plastik
251.315.000 0 251.315.000
17
Kode Program/Kegiatan Pagu Total Blokir (Pagu Total –
Blokir)
E Penyusunan Anggaran 75.460.000 0 75.460.000
1830.004 SDM Aparatur Berbasis Kompetensi 214.554.000 0 214.554.000
001 Terselenggaranya Diklat Struktural, Fungsional, dan Teknis Industri
214.554.000 0 214.554.000
051 Penyelenggaraan Diklat Teknis Industri 214.554.000 0 214.554.000
A Pelatihan dan Ujian PBJP Tingkat Dasar Angkatan I 87.496.000 0 87.496.000
B Pelatihan dan Ujian PBJP Tingkat Dasar Angkatan II 85.532.000 0 85.532.000
C Pelatihan Penyusunan Rancangan Kontrak 24.740.000 0 24.740.000
D Pelatihan Penyusunan Spesifikasi dan HPS 16.786.000 0 16.786.000
1830.005 SDM Industri Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi
4.664.522.000 1.203.680.000 3.460.842.000
001 Terselenggaranya Pelatihan Berbasis Kompetensi Sistem 3 in 1
4.523.432.000 1.203.680.000 3.319.752.000
051 Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi Sistem 3 in 1
4.523.432.000 1.203.680.000 3.319.752.000
AA Diklat 3 in 1 Looming Angkatan I 103.006.000 0 103.006.000
AB Diklat 3 in 1 Looming Angkatan II 90.816.000 0 90.816.000
AC Diklat 3 in 1 Looming Angkatan III 88.346.000 0 88.346.000
AD Diklat 3 in 1 Looming Angkatan IV 92.146.000 0 92.146.000
AE Diklat 3 in 1 Looming Angkatan V 96.546.000 0 96.546.000
AF Diklat 3 in 1 Looming Angkatan VI 90.936.000 0 90.936.000
AG Diklat 3 in 1 Looming Angkatan VII 93.190.000 0 93.190.000
AH Diklat 3 in 1 Looming Angkatan VIII 139.078.000 0 139.078.000
AI Diklat 3 in 1 Looming Angkatan IX 78.909.000 0 78.909.000
AJ Diklat 3 in 1 Looming Angkatan X 107.790.000 0 107.790.000
AK Diklat 3 in 1 Looming Angkatan XI 97.640.000 0 97.640.000
AL Diklat 3 in 1 Looming Angkatan XII 101.991.000 0 101.991.000
AM Diklat 3 in 1 Looming Angkatan XIII 89.420.000 0 89.420.000
AN Diklat 3 in 1 Looming Angkatan XIV 104.711.000 0 104.711.000
AO Diklat 3 in 1 Looming Angkatan XV 98.801.000 0 98.801.000
AP Diklat 3 in 1 Looming Angkatan XVI 98.565.000 0 98.565.000
AQ Diklat 3 in 1 Looming Angkatan XVII 99.584.000 0 99.584.000
AR Diklat 3 in 1 Looming Angkatan XVIII 112.371.000 0 112.371.000
AS Diklat 3 in 1 Looming Angkatan XIX 100.402.000 0 100.402.000
AT Diklat 3 in 1 Looming Angkatan XX 119.650.000 119.650.000 0
AU Diklat 3 in 1 Looming Angkatan XXI 119.650.000 119.650.000 0
AV Diklat 3 in 1 Looming Angkatan XXII 119.650.000 119.650.000 0
AW Diklat 3 in 1 Looming Angkatan XXIII 119.650.000 119.650.000 0
AX Diklat 3 in 1 Looming Angkatan XXIV 119.650.000 119.650.000 0
AZ Penyiapan Diklat Looming untuk 9 Angkatan Awal 115.200.000 0 115.200.000
BZ Penyiapan Diklat Blow Film 4.600.000 0 4.600.000
CA Diklat 3 in 1 Injection Moulding Angkatan I 90.612.000 0 90.612.000
CB Diklat 3 in 1 Injection Moulding Angkatan II 133.304.000 0 133.304.000
CC Diklat 3 in 1 Injection Moulding Angkatan III 166.670.000 0 166.670.000
18
Kode Program/Kegiatan Pagu Total Blokir (Pagu Total –
Blokir)
CD Diklat 3 in 1 Injection Moulding Angkatan IV 177.000.000 177.000.000 0
CZ Penyiapan Diklat Injection Moulding 9.000.000 0 9.000.000
DA Diklat 3 in 1 Sealing Cutting Angkatan I 100.801.000 0 100.801.000
DB Diklat 3 in 1 Sealing Cutting Angkatan II 95.627.000 0 95.627.000
DC Diklat 3 in 1 Sealing Cutting Angkatan III 108.937.000 0 108.937.000
DZ Penyiapan Diklat Sealing Cutting untuk 3 Angkatan 38.532.000 0 38.532.000
EZ Penyiapan Diklat Pelletizing 3.780.000 0 3.780.000
FA Diklat 3 in 1 Alas Kaki Angkatan I 160.090.000 0 160.090.000
FB Diklat 3 in 1 Alas Kaki Angkatan II 216.780.000 0 216.780.000
FC Penyiapan Diklat Alas Kaki 125.761.000 36.450.000 89.311.000
FD Diklat 3 in 1 Alas Kaki Angkatan III 195.990.000 195.990.000 0
FE Diklat 3 in 1 Alas Kaki Angkatan IV 195.990.000 195.990.000 0
ZZ Sertifikasi Kompetensi 102.260.000 0 102.260.000
002 Terselenggaranya Pelatihan untuk Instruktur Diklat Berbasis Kompetensi
141.090.000 0 141.090.000
051 Terselenggaranya Diklat TOT 141.090.000 0 141.090.000
A Diklat TOT Plastik Angkatan I 60.000.000 0 60.000.000
B Diklat TOT Plastik Angkatan II 81.090.000 0 81.090.000
1830.006 Sarana dan Prasarana Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi
2.903.746.000 300.000.000 2.603.746.000
001 Pembangunan Gedung/Bangunan Pelatihan Berbasis Kompetensi
1.478.520.000 220.000.000 1.258.520.000
008 Gedung dan Bangunan 1.478.520.000 220.000.000 1.258.520.000
A Renovasi Gedung Asrama (660 m2) 1.301.520.000 220.000.000 1.081.520.000
B Biaya Konsultan Perencanaan, Pengawas, dan Pengelola Kegiatan
177.000.000 0 177.000.000
002 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Pelatihan Berbasis Kompetensi
1.425.226.000 80.000.000 1.345.226.000
007 Peralatan dan Mesin 1.425.226.000 80.000.000 1.345.226.000
A Pengadaan Sarana Gedung 107.000.000 0 107.000.000
B Pengadaan Meubelair 198.000.000 0 198.000.000
C Pengadaan Sarana Gedung 194.760.000 0 194.760.000
D Pengadaan Alat Pengolah Data 187.800.000 0 187.800.000
E Pengadaan Alat Pendidikan 513.700.000 0 513.700.000
F Pengadaan Utilitas Penunjang Alat Pendidikan 190.000.000 80.000.000 110.000.000
G Pengadaan Peralatan Jaringan Wireless 33.966.000 0 33.966.000
1830.994 Layanan Perkantoran 3.960.795.000 0 3.960.795.000
001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 1.785.688.000 0 1.785.688.000
001 Gaji dan Tunjangan 1.785.688.000 0 1.785.688.000
A Pembayaran Gaji dan Tunjangan 1.785.688.000 0 1.785.688.000
002 Terselenggaranya Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
2.175.107.000 0 2.175.107.000
002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 2.175.107.000 0 2.175.107.000
A Perawatan Gedung Kantor 762.300.000 0 762.300.000
19
Kode Program/Kegiatan Pagu Total Blokir (Pagu Total –
Blokir)
B Perbaikan Peralatan Kantor 18.100.000 0 18.100.000
C Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2/4/6 81.200.000 0 81.200.000
D Perawatan Sarana Gedung 65.500.000 0 65.500.000
E Jasa Kebersihan/Keamanan/Sopir/Cleaning Service/Pelayanan Publik/Tunj Hr Keagamaan
487.800.000 0 487.800.000
F Langganan Daya dan Jasa 172.044.000 0 172.044.000
G Pengadaan Pakaian Satpam/Cl. Service/Sopir 13.800.000 0 13.800.000
H Pengembangan Sistem Jaringan Internet 77.760.000 0 77.760.000
I Operasional Perkantoran dan Pimpinan 403.285.000 0 403.285.000
J Operasional Pelaksanaan Satuan Kerja 93.318.000 0 93.318.000
2.4 Perjanjian Kinerja
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1
Meningkatnya ilmu
pengetahuan, keterampilan,
sikap dan perilaku SDM
aparatur yang kompeten di
bidang industri.
Jumlah peserta yang
mengikuti pelatihan 125 orang
2
Meningkatnya perumusan dan
perencanaan, monitoring dan
evaluasi program dan
kegiatan.
Jumlah dokumen laporan
monitoring dan evaluasi
program/kegiatan
3 Dokumen
3
Meningkatnya pengetahuan,
keterampilan, sikap dan
perilaku SDM industri dan
terciptanya SDM industri
terampil siap kerja,
penumbuhan wirausaha baru
melalui penyelenggaraan
pelatihan IKM berbasis
spesialisasi dan kompetensi,
terselenggaranya sertifikasi
kompetensi serta
terbentuknya TUK dan LSP
Jumlah peserta yang
mengikuti pelatihan 1.500 orang
4 Meningkatnya layanan
perkantoran
a. Jumlah pembayaran gaji
dan tunjangan
12 bulan
20
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
b. Jumlah Perawatan
gedung kantor, peralatan
kantor, kendaraan
bermotor roda 2/4/6 serta
perawatan sarana
gedung; Jasa
kebersihan/satpam/
sopir/cleaning service ;
Operasional perkantoran
dan pimpinan; serta
Operasional pelaksanaan
satuan kerja
12 bulan
5 Meningkatnya sarana dan
prasarana
Jumlah pengadaan sarana
gedung, alat pengolah data
dan alat pendidikan.
250 unit
6 Terpenuhinya gedung kantor
yang lebih representatif
Luas gedung kantor yang di
renovasi. 850 m2
21
BAB 3
AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran tingkat capaian kinerja Balai Diklat Industri Yogyakarta tahun
2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi
masing-masing indikator kinerja sasaran. Pengukuran tersebut tidak terlepas dari
proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau
penilaian dalam proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap
penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.
3.1 Analisis Capaian Kinerja
Berdasarkan dokumen perjanjian kinerja dan rencana kinerja Balai Diklat
Industri Yogyakarta tahun 2016, terdapat enam sasaran strategis yang
diterjemahkan dalam enam output kegiatan yaitu sebagai berikut.
1. Dokumen infrastruktur kompetensi
2. Laporan monitoring dan evaluasi program/kegiatan
3. SDM aparatur berbasis kompetensi
4. SDM industri berbasis spesialisasi dan kompetensi
5. Sarana dan prasarana lembaga pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi
6. Layanan perkantoran
3.1.1 Dokumen Infrastuktur Kompetensi
Sasaran strategis : terbentuknya dokumen infrastruktur kompetensi untuk
lembaga sertifikasi kompetensi Balai Diklat Industri Yogyakarta.
Indikator kinerja : terfasilitasinya pembentukan LSP dan TUK, serta tersusunnya
standar pelatihan berbasis kompetensi.
Target : 3 dokumen.
Kegiatan yang mendukung sasaran ini adalah sebagai berikut.
22
A. Penyusunan LSP P1
Kegiatan penyusunan LSP P1 meliputi segala aktivitas pendirian Lembaga
Sertifikasi Profesi Pihak 1 (LSP P1) hingga terbentuk lembaga secara formal
dengan diterbitkannya surat keputusan pendirian LSP dari Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP).
B. Pembentukan TUK Plastik Kemasan
Kegiatan pembentukan Tempat Uji Kompetensi atau TUK tidak
dilaksanakan karena anggaran yang dialokasikan telah diblokir untuk
penghematan anggaran.
C. Magang Pegawai
Kegiatan magang diperuntukkan untuk meningkatkan kompetensi dan
kapasitas keilmuan bagi pegawai yang diharapkan menjadi tenaga pengajar diklat.
Pada tanggal 17 Februari s.d. 18 Maret 2016 Balai Diklat Industri Yogyakarta
telah mengirimkan dua orang pegawai untuk magang di PT. Asia Cakra Ceria
Plstik yang bergerak industri plastik.
D. Seminar Forum Widyaiswara
Seminar Forum Widyaiswara diikuti oleh seluruh widyaiswara instansi
pemerintah yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini hanya
berlangsung selama sehari yaitu pada tanggal 28 Januari 2016. Tema acara
seminar ini adalah ”Peningkatan Kompetensi dan Profesionalisme Widyaiswara
dalam Menghadapi Tantangan Era Globalisasi”. Kegiatan ini berjalan lancar.
E. Penyusunan Buku Pengembangan BDI
Penyusunan buku pengembangan BDI merupakan kegiatan pendukung
dari kegiatan utama yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Industri pada awal tahun
2016. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun capaian-capaian yang telah diraih
selama penerapan program diklat 3-in-1 dan mengembangkan roadmap menuju
lembaga pelatihan dan sertifikasi yang kredibel dan profesional.
23
F. Penyusunan Kurikulum Diklat Plastik Berbasis Kompetensi
Pada tahun 2016 Balai Diklat Industri telah menyusun berbagai kurikulum
diklat plastik. Kegiatan ini menghasilkan kurikulum diklat plastik berbasis
SKKNI dengan kompetensi operator mesin plastik sebagai berikut.
1. injection moulding,
2. looming,
3. sealing cutting,
4. stretch blown moulding,
5. pelletizer,
6. HDPE/LLDPE extrusion blown film,
7. mixer,
8. flat yarn,
9. cutting karung jumbo,
10. sewing karung jumbo,
11. cutting karung kecil, dan
12. sewing karung kecil.
G. Penyusunan Modul Diklat Plastik Berbasis Kompetensi
Setelah perumusan kurikulum selesai dilakukan, Balai Diklat Industri
Yogyakarta secara bertahap melakukan kegiatan penyusunan modul diklat
berdasarkan kurikulum yang telah dibuat. Bagan penerapan kurikulum dan modul
yang telah dibuat selama tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1 Bagan penerapan kurikulum dan modul diklat
No. Kurikulum Diklat Modul Output
Kurikulum Modul
1 Pengoperasian mesin
injection moulding
Mengoperasikan mesin
injection moulding 1 dokumen 1 dokumen
2 Pengoperasian mesin
looming
Mengoperasikan mesin
looming 1 dokumen 1 dokumen
24
No. Kurikulum Diklat Modul Output
Kurikulum Modul
3 Pengoperasian mesin
sealing cutting
Mengoperasikan mesin
sealing cutting 1 dokumen 1 dokumen
4 Pengoperasian mesin
stretch blown moulding
Mengoperasikan mesin
stretch blown moulding 1 dokumen 1 dokumen
5 Pengoperasian mesin
pelletizer
Mengoperasikan mesin
pelletizer, mengoperasikan
mesin crushing
1 dokumen 2 dokumen
6
Pengoperasian mesin
HDPE/LLDPE
extrusion blown film
Mengoperasikan mesin
HDPE/LLDPE extrusion
blown film
1 dokumen 1 dokumen
7 Pengoperasian mesin
mixer
Mengoperasikan mesin
mixer 1 dokumen 1 dokumen
8 Pengoperasian mesin
flat yarn
Mengoperasikan mesin flat
yarn, mengoperasikan
mesin winder
1 dokumen 2 dokumen
9 Pengoperasian mesin
cutting karung jumbo
Memotong body,
memotong aksesoris 1 dokumen 2 dokumen
10 Pengoperasian mesin
sewing karung jumbo
Menjahit bagian-bagian
karung jumbo, menjahit
gabung body
1 dokumen 2 dokumen
11 Pengoperasian mesin
cutting karung kecil Belum disusun 1 dokumen 0
12 Pengoperasian mesin
sewing karung kecil Belum disusun 1 dokumen 0
Tabel 3.1 memperlihatkan capaian kinerja penyusunan kurikulum dan
modul yang meliputi 12 dokumen kurikulum dan 14 dokumen modul. Sedangkan,
capaian total untuk output dokumen infrastruktur kompetensi dapat dilihat pada
Tabel 3.2 berikut ini.
25
Tabel 3.2 Realisasi output dokumen infrastruktur kompetensi
No. Nama Kegiatan Realisasi
Dokumen
1 Penyusunan LSP P1 1
2 Pembentukan TUK Plastik Kemasan 0
3 Magang Pegawai 0
4 Seminar Forum Widyaiswara 0
5 Penyusunan Buku Pengembangan BDI 0
6 Penyusunan Kurikulum Diklat Plastik Berbasis Kompetensi 12
7 Penyusunan Modul Diklat Plastik Berbasis Kompetensi 14
Total Realisasi 27
Target 3
Persentase Realisasi 900 %
Berdasarkan Tabel 3.2, realisasi capaian output dokumen infrastruktur
kompetensi mencapai 9 kali lipat dari target yang direncanakan. Capaian ini
merupakan prestasi yang gemilang mengingat kegiatan dalam output dokumen
infrastruktur kompetensi belum diadakan oleh Balai Diklat Industri Yogyakarta
sebelumnya.
3.1.2 Laporan Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan
Sasaran strategis : meningkatnya perumusan dan perencanaan, monitoring
dan evaluasi program dan kegiatan.
Indikator kinerja : tersedianya laporan evaluasi.
Target : 4 laporan.
Kegiatan yang mendukung sasaran ini adalah sebagai berikut.
A. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan pada bulan Februari - Maret
2016 di perusahaan-perusahaan yang telah bekerja sama dalam penyelenggaraan
26
diklat tahun 2013 s.d. 2015 meliput perusahaan berikut ini.
1. PT. Harapan Sejati Karindo, Pasuruan
2. PT. Yanaprima Hastapersada, Sidoarjo
3. PT. Hardo Soloplast, Karanganyar
4. PT. Indo Cali Plast, Karanganyar
5. PT. Djerapah Megah Plasindo, Sukoharjo
6. PT. Cahaya Kharisma Plasindo, Sukoharjo
7. PT. Asia Cakra Ceria Plastik, Surakarta
8. PT. Bima Poliplast, Sukoharjo
9. PT. Guna Kemas Indah, Tangerang
10. PT. Cosmo Makmur Indonesia, Bogor
Selain itu, pada bulan September 2016 Balai Diklat Industri Yogyakarta
telah melakukan monitoring dan evaluasi dalam kegiatan verifikasi bussiness plan
TPL IKM pada instansi berikut ini.
1. Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata Kabupaten
Purworejo
2. Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Sragen
3. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kebumen
4. Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Pontianak
B. Peningkatan Kompetensi SDM Industri
Selama 2016, para pegawai Balai Diklat Industri Yogyakarta telah dikirim
untuk mengikuti berbagai kegiatan peningkatan kompetensi. Beberapa kegiatan
peningkatan kompetensi yang telah diikuti antara lain sebagai berikut :
1. ISO 9001:2015 awareness,
2. diklat dan sertifikasi pengadaaan barang dan jasa pemerintah,
3. diklat penyusunan rancangan kontrak,
4. pelatihan kearsipan,
5. teknik komunikasi, presentasi, dan pembuatan bahan tayang (slide),
6. kursus bahasa Inggris, dan
7. keikutsertaan dalam iBT.
27
C. Penyelenggaraan SMM ISO 9001:2008
Penyelenggaraan SMM ISO 9001:2008 berisi bimbingan teknis
penyusunan dokumen ISO versi terbaru yaitu 9001:2015. Kegiatan ini berhasil
merumuskan peta konsep perubahan ISO 9001:2008 ke versi terbaru yaitu ISO
9001:2015.
Selain itu, kegiatan ini juga diperuntukkan untuk memfasilitasi audit
eksternal yang digunakan untuk mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2008.
Auditor yang digunakan pada audit eksternal berasal dari PT. TUV Rheinland
Indonesia.
D. Penyelenggaraan 5K
Pada tahun 2016, Balai Diklat Industri Yogyakarta telah melakukan
operasi 5K di ruang perkantoran. Konsep 5K merupakan suatu metode untuk
memberikan kemudahan dan kelancaran dalam bekerja menuju jaminan kualitas
kerja. Gerakan 5K dalam manajemen modern lebih dikenal dengan konsep kerja
5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke). Konsep 5S di lingkungan
Kementerian Perindustrian berubah menjadi 5K yaitu keteraturan, kerapihan,
kebersihan, kelestarian, dan kedisiplinan. Konsep 5K menitikberatkan pada
pentingnya penataan dan kebersihan di tempat kerja secara berkesinambungan
guna meningkatkan efisiensi proses kerja.
E. Temu Industri
Kegiatan ini berisi penyampaian visi, misi, dan program Balai Diklat
Industri Yogyakarta kepada para stakeholder yang meliputi asosiasi plastik dan
perusahaan plastik. Selain itu, acara ini diisi dengan penandatanganan MoU antara
Balai Diklat Industri Yogyakarta dengan stakeholder tentang kesediaan dari para
asosiasi maupun perusahaan untuk membantu menyukseskan program diklat three
in one plastik, baik dari proses rekrutmen peserta diklat, penyusunan kurikulum
dan penempatan tenaga kerja lulusan diklat. Selama 2016, Balai Diklat Industri
Yogyakarta telah melakukan tiga kali kegiatan temu industri.
28
F. Penyusunan Program, Anggaran, dan Evaluasi
Kegiatan yang mencakup lingkup ini adalah penyusunan dokumen
perencanaan meliputi KAK, DIPA maupun RKAKL. Selain itu, kegiatan
penyusunan laporan triwulan PP 39 dan LAKIP di-cover melalui kegiatan ini.
Secara keseluruhan, kegiatan ini menghasilkan 6 dokumen yang meliputi item-
item berikut :
1. dokumen perencanaan dan anggaran keuangan (1 dokumen),
2. laporan PP 39 yang dibuat dalam periode triwulan (total 4 dokumen), dan
3. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah atau LAKIP (1 dokumen).
Tabel 3.3 Realisasi output laporan monitoring dan evaluasi program/kegiatan
No. Nama Kegiatan Realisasi
Laporan
1 Monitoring dan Evaluasi 1
2 Peningkatan Kompetensi SDM Industri 0
3 Penyelenggaraan SMM ISO 9001:2008 1
4 Penyelenggaraan 5K 0
5 Temu Industri 1
6 Penyusunan Program, Anggaran, dan Evaluasi 6
Total Realisasi 9
Target 4
Persentase Realisasi 225 %
Realisasi output laporan monitoring dan evaluasi program/kegiatan dapat
dilihat pada Tabel 3.3 di mana realisasi tahun 2016 mampu melebihi target.
Sementara berdasarkan perkembangan dari tahun ke tahun, laporan monitoring
dan evaluasi program/kegiatan tahun 2016 mengalami peningkatan yang
signifikan sebagaimana terlihat pada Tabel 3.4 berikut ini.
29
Tabel 3.4 Perkembangan laporan monitoring dan evaluasi dari 2012 s.d. 2016
Tahun Jumlah Laporan
2012 -
2013 2 dokumen
2014 3 dokumen
2015 2 dokumen
2016 9 dokumen
3.1.3 SDM Aparatur Berbasis Kompetensi
Sasaran strategis : meningkatnya ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap
dan perilaku SDM aparatur yang kompeten di bidang industri. Indikator kinerja :
terlaksananya diklat struktural, fungsional maupun teknis bagi aparatur.
Target : 125 orang.
Kegiatan yang mendukung sasaran ini adalah sebagai berikut.
A. Pelatihan dan Ujian Sertifikasi Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah
(PBJP)
Pelatihan ini bertujuan untuk mendalami teknik-teknik pengadaan barang
dan jasa instansi pemerintah. Pelatihan ini dilakukan selama lima hari yaitu pada
tanggal 28 s.d. 31 Maret 2016 di Balai Diklat Industri Yogyakarta. Mulai tahun
2016 ujian sertifikasi diselenggarakan menggunakan komputer. Karena
antusiasisme peserta ujian sertifikasi yang begitu tinggi, pelaksanaan ujian
dilakukan selama dua hari yaitu tanggal 1 s.d. 2 April 2016 bertempat di
laboratorium komputer Balai Diklat Industri Yogyakarta.
B. Pelatihan Penyusunan Rancangan Kontrak
Pelatihan penyusunan rancangan kontrak dilaksanakan selama sehari yaitu
pada tanggal 6 April 2016 di Balai Diklat Industri Yogyakarta. Setelah mengikuti
pelatihan ini diharapkan peserta dapat menerapkan proses penyusunan dokumen
kontrak pengadaan sejak tahap awal sampai dengan tahap akhir dan melaksanakan
budaya kerja yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Pokok materi pembelajaran
meliputi pengertian dasar kontrak, tahapan penyusunan kontrak, anatomi kontrak
30
pengadaan, perumusan klausal kontrak pengadaan, peranan dan tanggung jawab
para pihak, dan teknik negoisasi kontrak. Peserta pelatihan ini diutamakan PPK
yang telah mempunyai sertifikat pengadaan barang/jasa dengan pendidikan
minimal S1.
C. Pelatihan Penyusunan Spesifikasi dan HPS
Pelatihan penyusunan spesifikasi dan HPS dilaksanakan selama dua hari
yaitu pada tanggal 7 s.d. 8 April 2016 di Balai Diklat Industri Yogyakarta. Setelah
mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta dapat menerapkan proses penyusunan
spesifikasi dan HPS termasuk pengetahuan mengenai aturan yang berlaku dan
melaksanakan budaya kerja yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Pokok materi
pembelajaran meliput penyusunan spesifikasi, hubungan perencanaan pengadaan
dengan spesifikasi, total biaya kepemilikan, dan penyusunan HPS. Peserta
pelatihan ini diutamakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pokja ULP yang
telah mempunyai sertifikat pengadaan barang/jasa dengan pendidikan minimal S1.
Tabel 3.5 Realisasi output SDM Aparatur yang Kompeten di Bidang Industri
No Nama Kegiatan Tanggal Tempat Jumlah
Peserta
1
Pelatihan PBJP Angkatan I 28 – 31
Maret BDI Yogyakarta 51
Ujian Sertifikasi PBJP
Angkatan I 1 – 2 April BDI Yogyakarta 115
2 Pelatihan dan Ujian Sertifikasi
PBJP Angkatan II
Tidak dilaksanakan karena
fokus pada pelatihan 3-in-1 0
3 Pelatihan Penyusunan
Rancangan Kontrak 6 April BDI Yogyakarta 26
4 Pelatihan Penyusunan
Spesifikasi dan HPS 7 – 8 April BDI Yogyakarta 10
5 Sistem Industri I Tidak dilaksanakan karena
pemotongan anggaran 0
Total Realisasi 151
Target 125
Persentase Realisasi 120%
31
Tabel 3.5 memperlihatkan realisasi output dari kegiatan pengembangan
SDM aparatur melalui pendidikan maupun pelatihan pada tahun 2016. Dari target
125 peserta diklat, telah jauh terpenuhi dengan pencapaian 151 peserta diklat.
Tabel 3.6 Perkembangan peserta diklat aparatur dari tahun 2011 s.d. 2015
Jenis Diklat Jumlah Peserta
2012 2013 2014 2015 2016
Diklat aparatur industri 185 195 240 385 151
Diklat fungsional penyuluh 82 34 0 0 0
Total 267 229 240 385 151
Seperti yang terlihat pada Tabel 3.6 ketika program reposisi dimulai pada
tahun 2013, terjadi penurunan jumlah peserta diklat aparatur sejalan dengan
pengurangan volume kegiatan diklat aparatur. Bahkan, peserta diklat aparatur
pada tahun 2016 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Penurunan jumlah
peserta diklat pada tahun 2016 disebabkan oleh fokus diklat yang dialihkan ke
sektor plastik dan alas kaki sehingga terdapat kegiatan diklat aparatur yang tidak
dilaksanakan. Selain itu, 2016 merupakan tahun yang diliputi ketidakpastian
dalam pertumbuhan ekonomi sehingga berdampak pada penghematan belanja
pemerintah. Anggaran belanja Balai Diklat Industri Yogyakarta pun dipotong dan
diblokir dalam rangka penghematan anggaran. Salah satu kegiatan yang
dihilangkan dalam rangka pemotongan anggaran adalah Diklat Sistem Industri I.
3.1.4 SDM Industri Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi
Sasaran strategi : meningkatnya pengetahuan, keterampilan, sikap dan
perilaku SDM industri dan terciptanya SDM industri terampil siap kerja dan
terselenggaranya sertifikasi kompetensi.
Indikator kinerja : terwujudnya SDM industri berbasis spesialisasi dan
kompetensi.
Target : 1060 orang.
Program reposisi Balai Diklat Industri Yogyakarta menempatkan diklat
sektor industri plastik sebagai prioritas kegiatan. Skema three in one yang
32
diterapkan Balai Diklat Industri Yogyakarta adalah sebagai berikut.
1. Balai Diklat Industri Yogyakarta bekerjasama dengan perusahaan untuk
mencarikan tenaga kerja baru atau merekrut orang yang masih menganggur.
2. Rekrutan tersebut dididik dan dilatih melalui diklat tingkat dasar dengan level
sebagai operator produksi.
3. Diklat sebagian dilaksanakan di Balai Diklat Industri Yogyakarta, sedangkan
sisanya dilaksanakan di perusahaan.
4. Uji kompetensi dilakukan setelah peserta menyelesaikan program pelatihan.
Balai Diklat Industri Yogyakarta bekerja sama dengan mitra perusahaan dalam
penggunaaan Tempat Uji Kompetensi (TUK).
5. Dalam hal diklat dilaksanakan di perusahaan, TUK yang digunakan adalah
TUK sewaktu yang berada di perusahaan tempat diklat berlangsung.
Sebaliknya, diklat yang dilaksanakaan Balai Diklat Industri Yogyakarta
menggunakan TUK sendiri.
6. Perusahaan langsung menyerap lulusan diklat.
A. Diklat 3-in-1 Berbasis Kompetensi bagi Operator Mesin Plastik
Tabel 3.7 memperlihatkan pelaksanaan diklat 3-in-1 bagi operator mesin
plastik yang dilaksanakan pada tahun 2016. Terdapat tiga jenis diklat
pengoperasian mesin yang telah dilakukan yaitu mesin looming, sealing cutting,
dan injection moulding.
Tabel 3.7 Pelaksanaan diklat 3-in-1 bagi operator mesin plastik
No Jenis Operator Mesin Tanggal Tempat/Penempatan Jumlah
Peserta
1 Looming Angkatan I 7 - 17 Mar PT. Yanaprima Hastapersada,
Tbk. Sidoarjo 39
2 Looming Angkatan II 4 - 14 Apr PT. Yanaprima Hastapersada,
Tbk. Sidoarjo 40
3 Looming Angkatan III 18 - 28 Apr PT. Yanaprima Hastapersada,
Tbk. Sidoarjo 40
33
No Jenis Operator Mesin Tanggal Tempat/Penempatan Jumlah
Peserta
4 Looming Angkatan IV 9 - 19 Mei PT. Yanaprima Hastapersada,
Tbk. Sidoarjo 40
5 Looming Angkatan V 21 - 30 Mei PT. Kerta Rajasa Raya,
Mojokerto 40
6 Looming Angkatan VI 23 Mei - 2
Juni
PT. Yanaprima
Hastapersada, Tbk. Sidoarjo 40
7 Looming Angkatan VII 18 - 27 Juli PT. Kerta Rajasa Raya,
Mojokerto 39
8 Looming Angkatan VIII 18 - 28 Juli PT. Yanaprima Hastapersada,
Tbk. Sidoarjo 39
9 Looming Angkatan IX 19 - 29 Sep PT. Gunawan Fajar, Nganjuk 34
10 Looming Angkatan X 7 - 16 Agt PT. Kerta Rajasa Raya,
Mojokerto 38
11 Looming Angkatan XI 8 - 19 Agt PT. Gunawan Fajar, Nganjuk 40
12 Looming Angkatan XII 22 - 31 Agt PT. Kerta Rajasa Raya,
Mojokerto 42
13 Looming Angkatan XIII 29 Agt - 8
Sep PT. Gunawan Fajar, Nganjuk 37
14 Looming Angkatan XIV 4 - 13 Okt PT. Dasaplast Nusantara,
Jepara 39
15 Looming Angkatan XV 17 - 26 Okt PT. Dasaplast Nusantara,
Jepara 40
16 Looming Angkatan XVI 18 - 28 Okt PT. Duta Kekar Plasindo,
Sragen 40
17 Looming Angkatan
XVII
25 Okt - 3
Nov
PT. Hardo Soloplast,
Karanganyar 41
18 Looming Angkatan
XVIII
26 Okt - 5
Nov PK Rosella Baru, Mojokerto 42
19 Looming Angkatan XIX 23 Nov - 2
Des
PT. Solo Roda Indah Plastik,
Kudus 40
20 Looming Angkatan XXI Tidak dilaksanakan karena pemblokiran anggaran
21 Looming Angkatan
XXII Tidak dilaksanakan karena pemblokiran anggaran
22 Looming Angkatan
XXIII Tidak dilaksanakan karena pemblokiran anggaran
23 Looming Angkatan
XXIV Tidak dilaksanakan karena pemblokiran anggaran
34
No Jenis Operator Mesin Tanggal Tempat/Penempatan Jumlah
Peserta
24 Sealing-Cutting
Angkatan I 12 - 24 Apr
BDI Yogyakarta (PT.
Djerapah Megah Plasindho,
Sukoharjo)
30
25 Sealing-Cutting
Angkatan II 12 - 26 Mei
BDI Yogyakarta (CV Pacific
Brothes Plasindo, Surakarta) 24
26 Sealing-Cutting
Angkatan III
24 Mei - 5
Jun
BDI Yogyakarta (CV Bima
Polyplast, Sukoharjo) 37
27 Injection Moulding
Angkatan I
21 Apr - 11
Mei
PT. Cosmo Makmur
Indonesia, Bogor 21
28 Injection Moulding
Angkatan II
18 Juli -
Agt
BDI Yogyakarta (berbagai
perusahaan) 39
29 Injection Moulding
Angkatan III
17 Nov - 3
Des
BDI Yogyakarta (berbagai
perusahaan) 40
30 Injection Moulding
Angkatan IV Tidak dilaksanakan karena pemblokiran anggaran
Total Peserta 941
B. Diklat 3-in-1 Berbasis Kompetensi Bidang Alas Kaki
Sejak tahun 2015, Balai Diklat Industri Yogyakarta telah bekerja sama
dengan Politeknik Akademi Teknik Kulit (ATK) Yogyakarta dalam mengadakan
kegiatan diklat yang terkait dengan alas kaki. Untuk tahun 2016, Balai Diklat
Industri Yogyakarta kembali mengadakan diklat yang terkait dengan alas kaki
yaitu diklat bagi operator jahit atasan sepatu atau shoe upper. Setelah diklat
selesai, peserta langsung diujikan kompetensinya melalui LSP P1 dari Politeknik
ATK Yogyakarta. Tabel 3.8 memperlihatkan pelaksanaan diklat sektor alas kaki.
Tabel 3.8 Pelaksanaan diklat 3-in-1 bagi sektor alas kaki
No Jenis Operator Mesin Tanggal Tempat/Penempatan Jumlah
Peserta
1 Jahit Atasan Sepatu
Angkatan I
15 Agt - 7
Sep
PT. Parkland World
Indonesia, Jepara 44
2 Jahit Atasan Sepatu
Angkatan II
15 Agt - 7
Sep
PT. Parkland World
Indonesia, Jepara 47
35
No Jenis Operator Mesin Tanggal Tempat/Penempatan Jumlah
Peserta
3 Jahit Atasan Sepatu
Angkatan III Tidak dilaksanakan karena pemblokiran anggaran
4 Jahit Atasan Sepatu
Angkatan IV Tidak dilaksanakan karena pemblokiran anggaran
Total Peserta 91
C. Training of Trainer (TOT) Metodologi Pelatihan Berbasis Kompetensi
TOT adalah pelatihan khusus yang diberikan kepada calon pengajar atau
instruktur diklat. Materi TOT ditekankan kepada peningkatan kemampuan
menyampaikan ilmu dan konten kepada peserta diklat. Selama 2016, Balai Diklat
Industri Yogyakarta telah mengadakan dua kali kegiatan TOT yang semuanya
diperuntukkan bagi calon pengajar/instruktur diklat operator mesin plastik.
Tabel 3.9 Pelaksanaan TOT bagi pengajar/instruktur diklat
No Kegiatan Tanggal Tempat/Penempatan Jumlah
Peserta
1
TOT Metodologi
Pelatihan Berbasis
Kompetensi Angkatan I
24 – 26
Feb
Balai Diklat Industri
Yogyakarta 26
2
TOT Metodologi
Pelatihan Berbasis
Kompetensi Angkatan II
30 Mei –
2 Juni
Balai Diklat Industri
Yogyakarta 31
Total Peserta 57
D. Sertifikasi Kompetensi
Sertifikasi kompetensi lulusan diklat tahun 2016 diterapkan dengan
menggunakan LSP P1 Balai Diklat Industri Yogyakarta untuk diklat operator
mesin plastik. Sedangkan, lulusan diklat operator mesin alas kaki disertifikasi
dengan menggunakan LSP P1 dari Politeknik ATK Yogyakarta. Tabel 3.10
menampilkan data sertifikasi kompetensi yang telah dilakukan selama tahun 2016.
Berdasarkan Tabel 3.10, jumlah peserta yang mengikuti uji kompetensi adalah 250
36
orang. Sedangkan, peserta yang lulus uji kompetensi ada 238 orang. Dengan kata
lain, persentase kelulusan uji kompetensi adalah 95,2 %.
Tidak semua lulusan diklat 3-in-1 tahun 2016 diuji kompetensinya. Alasan
utama hal ini terjadi adalah pemotongan dan pemblokiran anggaran sehingga
alokasi untuk kegiatan sertifikasi kompetensi tidak bisa mencukupi untuk
keseluruhan lulusan diklat 3-in-1 tahun 2016. Untuk mengantisipasi hal tersebut,
alumni diklat 3-in-1 tahun 2016 yang belum diuji kompetensi akan diikutkan uji
kompetensi di tahun 2017.
Tabel 3.10 Pelaksanaan sertifikasi kompetensi tahun 2016
No Jenis Operator Mesin Tempat Uji
Kompetensi (TUK)
Jumlah
Peserta Uji
Kompetensi
Jumlah
Peserta yang
Lulus
1 Looming Angkatan I
PT. Yanaprima
Hastapersada, Tbk.
Sidoarjo
13 13
2 Looming Angkatan II
PT. Yanaprima
Hastapersada, Tbk.
Sidoarjo
8 8
3 Looming Angkatan III
PT. Yanaprima
Hastapersada, Tbk.
Sidoarjo
8 8
4 Looming Angkatan XV PT. Dasaplast
Nusantara, Jepara 36 34
5 Looming Angkatan
XVII
PT. Hardo Soloplast,
Karanganyar 41 39
6 Injection Moulding
Angkatan I
PT. Cosmo Makmur
Indonesia, Bogor 19 19
7 Injection Moulding
Angkatan II
Balai Diklat Industri
Yogyakarta
34 30
8 Jahit Atasan Sepatu
Angkatan I
PT. Parkland World
Indonesia, Jepara 44 40
9 Jahit Atasan Sepatu
Angkatan II
PT. Parkland World
Indonesia, Jepara 47 47
Total Peserta 250 238
37
Tabel 3.11 memperlihatkan realisasi output penyelenggaraan pelatihan
SDM industri berbasis spesialisasi dan kompetensi pada tahun 2016. Dari target
1060 peserta diklat, pencapaiannya adalah 1089 peserta diklat atau 102 %.
Tabel 3.11 Realisasi output SDM industri berbasis spesialisasi dan kompetensi
No Nama Kegiatan Sektor Jumlah
Peserta
1 Diklat 3-in-1 Berbasis Kompetensi bagi
Operator Mesin Plastik Looming Plastik 750
2 Diklat 3-in-1 Berbasis Kompetensi bagi
Operator Mesin Plastik Sealing Cutting Plastik 91
3 Diklat 3-in-1 Berbasis Kompetensi bagi
Operator Mesin Plastik Injection Moulding Plastik 100
4 Diklat 3-in-1 Berbasis Kompetensi Jahit Atasan
Sepatu Alas Kaki 91
5 TOT Metodologi Pelatihan Berbasis
Kompetensi Plastik 57
Total Realisasi 1089
Target 1060
Persentase Realisasi 102 %
Lebih jauh lagi seperti terlihat pada Tabel 3.12, perkembangan peserta
diklat SDM industri dari tahun 2012 s.d. 2016 mengalami peningkatan yang
sangat signifikan. Sejak dimulainya program reposisi pada tahun 2013, terjadi
peningkatan jumlah peserta diklat terutama diklat di sektor industri plastik.
Tabel 3.12 Perkembangan peserta diklat SDM industri dari tahun 2012 s.d. 2016
Jenis Diklat Jumlah Peserta
2012 2013 2014 2015 2016
Three in one plastik - 466 975 1393 998
Wirausaha logam - 58 127 97 -
Wirausaha kerajinan 287 154 180 121 -
Three in one alas kaki - - - 575 91
Total 287 678 1282 2186 1089
38
Sebenarnya pada tahun 2016, Balai Diklat Industri Yogyakarta mengalami
penurunan realisasi output dari pada dua tahun sebelumnya. Hal ini tidak lepas
dari faktor-faktor berikut ini.
1. Fokus tahun 2016 adalah penguatan infrastruktur kompetensi dengan
mendirikan LSP P1, penguatan TUK, pembuatan kurikulum dan modul diklat.
Sehingga, kegiatan diklat 3-in-1 secara masif mulai berjalan pada triwulan
kedua 2016 menggunakan infrastruktur kompetensi yang sudah selesai dibuat
pada triwulan pertama 2016.
2. Pemotongan dan pemblokiran anggaran mengakibatkan lima diklat plastik dan
dua diklat alas kaki tidak dapat dilaksanakan di tahun 2016. Padahal, potensi
output dari kegiatan diklat yang tidak dapat dilaksanakan tersebut adalah 300
orang.
3.1.5 Sarana dan Prasarana Lembaga Diklat Berbasis Kompetensi
Sasaran strategis : meningkatnya sarana dan prasarana, serta terpenuhinya
gedung kantor yang representatif.
Indikator kinerja : terfasilitasinya pengembangan SDM industri.
Target : 250 unit.
Kegiatan yang mendukung sasaran ini adalah sebagai berikut.
A. Renovasi Gedung Asrama
Asrama selatan Balai Diklat Industri Yogyakarta dengan luas sekitar 660
m2 telah direnovasi. Kegiatan renovasi memakan waktu empat bulan. Setelah
asrama direnovasi, tampilan interior gedung dapat dipadankan dengan hotel
berbintang.
B. Pengadaan Sarana Gedung (PNBP)
Kegiatan ini bersumber dari dana Penerimaan Negara Bukan Pajak atau
PNBP. Peruntukunnya adalah untuk belanja meja kuliah dan pengadaan lemari.
39
C. Pengadaan Meubelair
Kegiatan yang dilakukan antara lain pengadaan meja ruang aula, podium,
panggung, meja-kursi kamar, lemari kamar, springbed, dan lemari ruang kerja.
D. Pengadaan Sarana Gedung (RM)
Kegiatan ini menggunakan sumber dana rupiah murni (RM). Pengadaan
yang dilakukan antara lain kursi ruang kelas, papan tulis, projector screen tripod,
LCD projector, sound system, wireless microphone, keyboard, coffee maker,
lemari es, dan dispenser.
E. Pengadaan Alat Pengolah Data
Pengadaan yang dilakukan antara lain notebook/ultra-notebook, komputer
PC, internet-set, kamera, dan printer.
F. Pengadaan Alat Pendidikan
Alat pendidikan yang diadakan pada tahun 2016 adalah 65 buah mesin
jahit alas kaki yang diletakkan di ruang workshop Balai Diklat Industri
Yogyakarta.
G. Pengadaan Utilitas Penunjang Alat Pendidikan
Utilitas penunjang alat pendidikan yang dimaksud kegiatan ini adalah
pengadaan dua buah mould yang digunakan untuk pelatihan mesin injection
moulding.
H. Pengadaan Peralatan Jaringan Wireless
Peralatan wireless yang diadakan antara lain 20 wireless access point dan
satu buah alat komunikasi nirkabel (handphone).
Tabel 3.13 Realisasi output sarana dan prasarana
No Nama Barang Milik Negara (BMN) Jumlah Unit
1 Concrete Mould 2
2 Rak-rak Penyimpanan 1
40
3 Lemari Penyimpanan 6
4 Lemari Kayu 8
5 Rak Besi 5
6 Lemari Display 3
7 White Board 3
8 LCD Projector/Infocus 3
9 Meja Kerja Kayu 8
10 Kursi Besi/Metal 78
11 Sice 1
12 Meja Rapat 1
13 Kasur/Spring Bed 30
14 Lemari Es 1
15 Sound System 3
16 Wireless 1
17 Mesin Jahit 65
18 Dispenser 5
19 Mimbar/Podium 1
20 Coffee Maker 1
21 Panggung 1
22 Digital Keyboard Technics 1
23 Telephone Mobile 1
24 Kamera Digital 2
25 Tripod Background 2
26 Local Area Network (LAN) 30
27 Internet 1
28 PC Unit 12
29 Note Book 6
30 Printer (Peralatan Personal Komputer) 2
Total Realisasi 304
Target 250
Persentase Realisasi 121 %
Tabel 3.13 memperlihatkan realisasi output dari kegiatan pengadaan
peralatan dan fasilitas perkantoran pada tahun 2016. Dari target 250 unit,
pencapaiannya telah melampaui target yaitu sebesar 304 unit. Sementara, tabel
3.14 memperlihatkan perkembangan pengadaan Barang Milik Negara (BMN) dari
tahun 2012 s.d. 2016.
41
Tabel 3.14 Perkembangan pengadaan BMN dari 2012 s.d. 2016
Tahun Jumlah Unit
2012 170
2013 204
2014 165
2015 171
2016 304
3.1.6 Layanan Perkantoran
Sasaran strategis : meningkatnya layanan perkantoran.
Indikator kinerja : tersedianya layanan pendukung kerja yang memadai.
Target : 12 bulan layanan.
Secara garis besar kegiatan layanan perkantoran tidak mengalami masalah.
Realisasi target dari tahun ke tahun tetap sama yaitu 12 bulan layanan dan
terpenuhi 100 %. Kegiatan yang mendukung sasaran ini antara lain sebagai
berikut.
A. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Kegiatan ini meliputi pembayaran gaji pokok, pembulatan gaji, tunjangan
suami/istri, tunjangan anak, tunjangan struktural, tunjangan fungsional, tunjangan
PPh, tunjangan beras, tunjangan umum, dan uang makan.
B. Perawatan Gedung Kantor
Kegiatan ini meliputi pemeliharaan kantor/gedung/asrama, halaman
kantor, pemeliharaan jaringan internet, pemeliharaan utilitas workshop dan
retribusi layanan persampahan/ kebersihan.
C. Perbaikan Peralatan Kantor
Kegiatan ini dilakukan untuk memperbaiki peralatan kantor seperti
proyektor, komputer, laptop, printer, dan perangkat audio visual lainnya.
42
D. Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2/4/6
Kegiatan ini dilakukan untuk memperbaiki atau servis sepeda motor,
mobil, dan bus kantor.
E. Perawatan Sarana Gedung
Kegiatan ini dilakukan untuk memperbaiki dan merawat sarana dan
prasarana yang melekat pada gedung seperti AC, CCTV, dsb.
F. Jasa Kebersihan/Keamanan/Sopir/Cleaning Service/Petugas Pelayanan
Publik/Tunjangan Hari Keagamaan
Kegiatan ini telah dilakukan untuk pembayaran jasa pramubakti, satpam,
petugas kebersihan, sopir, petugas pelayanan publik, dan tunjagan hari keagamaan
bagi para petugas tersebut.
G. Langganan Daya dan Jasa
Kegiatan ini telah dilakukan untuk pembayaran langganan jasa seperti
listrik, telepon, dan air.
H. Pengadaan Pakaian Satpam/Cleaning Service/Sopir
Kegiatan ini dilakukan untuk pengadaan pakaian seragam satpam, petugas
kebersihan, dan sopir.
I. Pengembangan Sistem Jaringan Internet
Kegiatan ini telah dilakukan untuk pembayaran langganan internet kepada
pihak Internet Service Provider atau ISP. Selain internet, Balai Diklat Industri
Yogyakarta juga berlangganan SMS gateway. Biaya langganan penyedia SMS
gateway juga dibebankan pada kegiatan ini.
J. Operasional Perkantoran dan Pimpinan
Kegiatan ini dilakukan untuk pembayaran operasional perkantoran seperti
cetak blanko surat, amplop, cetak buletin, media profil, alat tulis kantor,
43
pengadaan lampu, pengiriman pos surat dinas, dan biaya operasional perjalanan
dinas. Selain itu, kegiatan ini juga digunakan untuk untuk membayar honor tim
pengelola DIPA, tim pengelola PNBP, pengelola BMN, tim pengadaan, petugas
asrama, dan tim redaksi buletin/majalah.
K. Operasional Pelaksanaan Satuan Kerja
Kegiatan ini digunakan untuk rapat dinas, pengadaan peralatan asrama,
pengadaan alat rumah tangga.
3.2 Akuntabilitas Keuangan
Sesuai dengan rencana kinerja yang telah disusun maka realisasi anggaran
Balai Diklat Industri Yogyakarta pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp.
11.599.717.976,00 dari pagu yang dapat digunakan sebesar Rp. 11.757.350.000,00
atau tercapai sebesar 98,66 %. Realisasi anggaran tahun 2016 dapat dilihat pada
Tabel 3.15 berikut ini.
Tabel 3.15 Realisasi anggaran tahun 2016
Kode Kegiatan Pagu Realisasi Sisa %
1830 Peningkatan Kualitas
SDM Industri 11.757.350.000 11.599.717.976 157.632.024 98,66 %
1830.002 Dokumen Infrastruktur Kompetensi
603.900.000 598.137.550 5.762.450 99.05 %
1830.003 Laporan Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan
913.513.000 912.009.450 1.503.550 99.84 %
1830.004 SDM Aparatur Berbasis Kompetensi
214.554.000 125.015.000 89.539.000 58.27 %
1830.005 SDM Industri Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi
3.460.842.000 3.457.265.148 3.576.852 99.90 %
1830.006 Sarana dan Prasarana Lembaga Diklat Berbasis Kompetensi
2.603.746.000 2.563.064.200 40.681.800 98.44 %
1830.998 Layanan Perkantoran 3.960.795.000 3.944.226.628 16.568.372 99.58 %
44
Sementara itu, rekapitulasi realisasi capaian output tahun 2016 dapat
dilihat pada Tabel 3.16 berikut ini.
Tabel 3.16 Realisasi output kegiatan tahun 2016
Kode Kegiatan Target Realisasi
% Vol Satuan Vol Satuan
1830.002 Dokumen Infrastruktur Kompetensi
3 dokumen 27 dokumen 900 %
1830.003 Laporan Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan
4 laporan 9 laporan 225 %
1830.004 SDM Aparatur Berbasis Kompetensi
125 orang 151 orang 121 %
1830.005 SDM Industri Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi
1060 orang 1089 orang 102 %
1830.006 Sarana dan Prasarana Lembaga Diklat Berbasis Kompetensi
250 unit 304 unit 121 %
1830.998 Layanan Perkantoran 12 bulan 12 bulan 100 %
Secara keseluruhan, realisasi anggaran dan output sudah sangat baik.
Catatan yang perlu menjadi perhatian adalah sisa dana pada kegiatan SDM
aparatur berbasis kompetensi. Walaupun realisasi anggaran kegiatan SDM
aparatur masih jauh dari harapan, tetapi capaian output-nya sudah melebihi target.
Penyebab utama sisa dana pada kegiatan SDM aparatur adalah fokus diklat yang
dialihkan ke sektor plastik dan alas kaki sehingga terdapat kegiatan diklat aparatur
yang tidak dilaksanakan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pelaksanaan diklat
tahun 2017 akan dijadwalkan secara matang dengan mempertimbangkan kekuatan
SDM internal dan permintaan dari pihak eksternal.
45
BAB 4
PENUTUP
Sejak reposisi tugas pokok dan fungsi pada tahun 2013, Balai Diklat
Industri Yogyakarta telah menjalankan program pendidikan dan pelatihan di
sektor industri plastik, logam, dan kerajinan. Mulai 2015, Balai Diklat Industri
Yogyakarta telah bekerjasama dengan Politeknik Akademi Teknologi Kulit (ATK)
Yogyakarta dalam pelaksanaan diklat di sektor industri alas kaki. Model yang
digunakan untuk diklat industri plastik dan alas kaki adalah three in one (3-in-1),
sedangkan untuk industri logam dan kerajinan adalah dengan penumbuhan
wirausaha baru. Three in one adalah model kegiatan yang meliputi pelatihan,
sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja. Khusus tahun 2016, diklat bagi
SDM industri yang diadakan hanya fokus pada sektor industri plastik dan alas
kaki.
Balai Diklat Industri Yogyakarta pada tahun 2016 telah mengelola
anggaran sebesar Rp. 11.757.350.000,00. Dari pagu tersebut, Balai Diklat Industri
Yogyakarta berhasil merealisasikan sebesar Rp. 11.599.717.976,00 atau tercapai
sebesar 98,66 %. Lebih jauh lagi, realisasi semua output sudah melebihi target.
Salah satu kunci kesuksesan pelaksanaan kegiatan tahun 2016 adalah
penguatan infrastruktur kompetensi dengan mendirikan LSP P1 mandiri,
pembentukan TUK, pembuatan kurikulum dan modul diklat. Capaian ini
merupakan prestasi yang gemilang mengingat kegiatan dalam pembentukan
infrastruktur kompetensi belum diadakan oleh Balai Diklat Industri Yogyakarta
sebelumnya.
Walaupun diklat yang diadakan Balai Diklat Industri Yogyakarta pada
tahun 2016 fokus pada SDM industri plastik dan alas kaki, realisasi output dari
kegiatan SDM industri tersebut sebenarnya menurun dari pada dua tahun
sebelumnya. Hal ini tidak lepas dari faktor-faktor berikut ini.
46
3. Fokus awal tahun 2016 adalah penguatan infrastruktur kompetensi dengan
mendirikan LSP P1, penguatan TUK, pembuatan kurikulum dan modul diklat.
Sehingga, kegiatan diklat 3-in-1 secara masif mulai berjalan pada triwulan
kedua 2016 menggunakan infrastruktur kompetensi yang sudah selesai dibuat
pada triwulan pertama 2016.
4. Pemotongan dan pemblokiran anggaran mengakibatkan beberapa diklat
plastik dan alas kaki tidak dapat dilaksanakan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pelaksanaan diklat tahun 2017 akan
dijadwalkan secara matang dengan mempertimbangkan kekuatan SDM internal
dan permintaan dari pihak eksternal. Ditambah lagi, Balai Diklat Industri
Yogyakarta pada tahun 2017 dapat lari kencang sejak awal tahun karena
infrastruktur kompetensi sudah dimiliki. Oleh karena itu, capaian output SDM
industri diharapkan dapat tercapai lebih baik lagi dibandingkan tahun 2016.
PENGUKURAN KINERJA BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA
TAHUN ANGGARAN 2016
Kode Kegiatan
Anggaran yang dapat Digunakan (Pagu - Blokir) Output
Pagu Realisasi Sisa Dana % Target Realisasi
% Vol Satuan Vol Satuan
1830.002 Dokumen Infrastruktur Kompetensi
603.900.000 598.137.550 5.762.450 99.05 % 3 dokumen 27 dokumen 900 %
1830.003 Laporan Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan
913.513.000 912.009.450 1.503.550 99.84 % 4 laporan 9 laporan 225 %
1830.004 SDM Aparatur Berbasis Kompetensi
214.554.000 125.015.000 89.539.000 58.27 % 125 orang 151 orang 121 %
1830.005 SDM Industri Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi
3.460.842.000 3.457.265.148 3.576.852 99.90 % 1060 orang 1089 orang 102 %
1830.006 Sarana dan Prasarana Lembaga Diklat Berbasis Kompetensi
2.603.746.000 2.563.064.200 40.681.800 98.44 % 250 unit 304 unit 121 %
1830.998 Layanan Perkantoran 3.960.795.000 3.944.226.628 16.568.372 99.58 % 12 bulan 12 bulan 100 %
Jumlah Anggaran : Rp. 11.757.350.000,00.
Realisasi Anggaran : Rp. 11.599.717.976,00
Persentase Realisasi : 98,66 %