Post on 05-Dec-2014
LAPORAN SGD 6 LBM 1 BLOK 7
GIPS DAN BAHAN CETAK KEDOKTERAN GIGI
DISUSUN OLEH :
1. Dessy Nisrina (112110188)2. Dessy Rachmawati Nursiha(ketua) (112110189)3. Dwi Rinawati Astari (112110183)
4. Laily Maghfira (112110207)5. Lola Carola (112110208)6. M. Yaqiudin Aditya (112110208)7. Soraya Dewi (112110226)8. Syarifah Nur Laili S(scriber) (112110227)9. Taufiyah Resa A (112110228)
10. Zaniar Febri (112110240) 11. Zulfy Fwziana Risqi (112110241)
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
2011/2012
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan
laporan hasil SGD 6 “ Gips dan Bahan Cetak Kedokteran Gigi”. Laporan ini disusun untuk
memenuhi tugas SGD yang telah dilaksanakan. Meskipun banyak rintangan dan hambatan
yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan
baik.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami dalam mengerjakan laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah bersusah payah membantu baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil laporan
ini. Karena itu kami berharap semoga laporan ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi
kita bersama. Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai pendapat dari orang-
orang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita
bersama. Semoga laporan yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang
lebih baik lagi. Amin.
Semarang, 27 April 2012
Penyusun
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam keseharian di Kedokteran Gigi, kita menggunakan bahan cetak untuk
membuat replika gigi dan jaringan dalam rongga mulutyang meliputi ginggiva,
alveolar bone atau residual ridge, palatum durum, palatum mole, dan frenulum.
Sehingga selanjutnya dapat dibuat model gigi darinya. Model tersebut digunakan oleh
dokter gigi sebagai study model maupun sebagai model kerja .
Diketahui bahwa banyaknya mahasiswa yang belum memahami mengenai hal
tersebut, dan kesulitan dalam mencari sumber belajar yang tepat dan dapat dipercaya.
Dalam kenyataannya menunjukkan bahwa tidak banyak mahasiswa yang mau
bersusah payah untuk mencari jawaban ataupun sumber-sumber belajar secara
terperinci dan jelas. Oleh karena itu perlu diupayakan suatu pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami dan mendapatkan sumber
belajar mengenai “Gips dan Bahan Cetak Kedokteran Gigi” yang baik agar dapat
menyelesaikan soal pembelajaran.
Upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menemukan sumber
belajar merupakan suatu upaya yang paling logis dan realistis. Dosen ataupun Tutor
sebagai salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan keberhasilan pendidikan di
Universitas, khususnya dalam peningkatan aktivitas dan hasil belajar, harus berperan
aktif serta dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil
belajar mahasiswa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam- macam bahan cetak?
C. Tujuan
1. Mengetahui kegunaan dan sifat- sifat gips dan bahan cetak
2. Mengetahui komposisi gips dan bahan cetak lainnya
3. Mengetahui dan memahami teknik memanipulasi gips dan faktor- faktor yang
mempengaruhinya
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi pengerasan cetakan
SKENARIO
Mahasiswa A membuat model kerja di lab basah, namun hasilnya ditemukan lubang kosong
atau porus pada cetakannya sehingga anatomi rahang tidak tercetak dengan baik, kemudian
tutor meminta mahasiswa tersebut untuk mengulang cetakan dengan memperhatikan fungsi,
sifat bahan, dan manipulasi bahan cetak. Setelah diulang hasilnya baik, A melanjutkan
dengan mengisi cetakan tersebut dengan gips. Akan tetapi A salah memilih gips sehingga
model kerjanya rapuh.
GIPS DAN BAHAN CETAK KEDOKTERAN GIGI
Gips merupakan salah satu dari bahan cetak kedokteran gigi yang merupakan mineral
produk sampingan dari proses kimia berupa bubuk campuran untuk membuat study model.
Disebut dengan kalsium sulfat hidrat dengan rumus kimia ( CaSO4.2H20. ).
Komposisi gypsum terdiri dari kalsium(CaO):32,5%, Sulfur(SO3):44,6%,
Oksigen(H2O):20,9%.
Macam- macam bahan cetak
Macam- macam bahan cetak menurut sifat mekanisnya dibagi menjadi 2 yaitu bahan
cetak elastis dan bahan cetak non elastis.
BAHAN CETAK ELASTIS
A. HIDROKOLOID
Bahan cetak reversible hidrokoloid (agar-agar)
Definisi : Agar adalah koloid hidrofilik organic ( polisakarida )diekstrafat
dari rumput laut jenis tertentu.
Kandungan utama berdasarkan berat adalah air (80% ).
Sifat: Tidak beracun, Memadat dengan pendinginan, Melunak dengan pemanasan, tahan
lama
Fungsi: Untuk mencetak rahang dibuat gigi tiruan penuh/sebagian, Untuk pembuatan
frame denture ( gigi tiruannkerangkalogam ) di laboratorium, Untuk mencetak detail
maksimal, seperti yang digunakanpada pembuatan die untuk restorasi cekat.
Kelebihan: Akurat, Memiliki riwayat keberhasilan yang cukup panjang
untukpembuatan gigi tiruan tunggal dan gigi tiruan cekat sebagian, Tidak beracun,
Dapat mencetak detail halus
, Masa penyimpanan cukup panjang, sebelum dipakai harusdisterilkan terlebih
dahulu.-
Kekurangan: Jika terlalu lama dapat terjadi imbisi dan sinersis, Cetakan tidak dapat
dipakai lebih dari satu kali
Manipulasi: Bahan dipasarkan dalam bentuk tube yang tertutup rapatuntuk mencegah
penguapan air, Bahan dicairkan dengan memanaskan tube dalam airmendidih selama
kurang lebih 10 menit, Dibiarkan mendidih hingga suhu air 45 derajat celcius, Bahan
dikeluarkan dari tube, dan dimasukkan dalam sendokcetak, Dilakukan
pencetakan (untuk mempercepat prosespengerasan, dilakukan dengan cara
menyemprot air dinginpada sendok cetak), Cetakan dikeluarkan dari mulut, Cetakan
diisi dengan stone gips sesegera mungkin
Bahan cetak irreversible hydrokoloid(alginat)
Definisi: Bahan cetak yang menggunakan air, digunakan untukmencetak detail
minimal, seperti yang diperlukan untukmembuat study model. Suatu senyawa dalam
bentuk garam dari asam alginate yangmerupakan polisakarida berbentuk gel dan
diekstraksi darialgae coklat. Suatu bahan cetak golongan hidrokoloid besifat elastic
yangirreversible.
Komposisi alginat:
SodiumAlginat 18 % è Hidrogel
Sodium Fosfat 2 % è Working time
Potas. Sulfat 10 % è Setting model
Filler 56 % è Konsistensi
Sod. Siliko Fosfat 4 % è pH
Kalsium Sulfat D. 14 % è Kalsium
Macam- macam alginat:
-Quick Setting Alginate :Mengeras dalam waktu 1 menit dan Digunakan untuk
mencetak rahang anak/penderita yangmudah mual.
-Regular Setting Alginte :Mengeras dalam waktu 3 menit dan Digunakan untuk
pemakaian rutin.
Sifat: Bila alginate larut air, dicampur dengan air bahan tersebutmembentuk sol,
Bersifat hidrofilik, Sifat Rheology : cukup encer untuk dapat mencatat detailhalus
dalam mulut, Alginate cukup elastic untuk dapat ditarik melewati undercut,walau
demikian kadang-kadang bagian cetakan dapat patah jika melalui undercut yang
dalam. Dimensi cetakan alginate tidak stabil pada penyimpanan, ini disebabkan
karena adanya syneresis. Dapat compatible dengan model plaster dan stone,
beberapaalginate member permukaan yang berbubuk jika diisi denganbahan model
dental tertentu. Waktu setting tergantung pada komposisi. Bubuk alginate tidak
stabil disimpan pada ruangan yanglembab/kondisi yang lebih hangat dari suhu kamar.
Fungsi: Untuk mencetak rahang yang akan dibuat gigi tiruansebagian, Model study
untuk perawatan orthodonti, Untuk pembuatan cetakan pertama gigi tiruan penuh
Kelebihan: Manipulasi mudah, Nyaman bagi pasien, Relatif tidak mahal,
karena tidak membutuhkan banyak peralatan
Kekurangan: Mudah rusak dalam suhu panas dan lembab, Sering timbul porus pada
permukaan cetakan, Tidak dapat mencetak detail-detail yang halus dari ronggamulut
Manipulasi: Tahap Persiapan Bahan, Takar air dingin (20˚C) sesuai dengan jumlah
bubuk, Kocok bubuk dalam wadah, Ambil bub uk yang berlebihan dengan sendok
takar, Masukkan bubuk dalam bowl, tambahkan air yang telahditakar kedalam
bowl. Tahap Pengadukan, Aduk bubuk dan air agar bubuk terbasahi air
seluruhnya,hingga keduanya dapat homogeny, Tekan adonan kedinding bowl kurang
lebih selama 60 detik, Cek adonan, harus kental dan
homogen. Tahap Mengisi Sendok Cetak, Mengambil alginate dari bowl dengan
menggunakan spatuladan menembatkan alginate pada sendok
cetakdari regionposterior ke anterior, Mengulangi prosedur hingga sendok cetak
penuh denganlapisan homogen, Menghaluskan permukaan alginate dengan jari tangan
yangtelah dibasahi dengan air, Sendok cetak yang telah terisi siap dicetakkan.
B. ELASTOMER
Def in i s i : a da l ah bahan ce t ak e l a s t i c yang men ye r upa i ka r e t yang
bersifat hidrofobik
Macam- macam: Polysulfida, Silikon, Polyeter
1. Polysulfida
Komposisi: Pasta Basis : - Polimer Polisulfid
-Lithophone dan Titanium dioksid
-Dibothyl phatalat-Sulfur 0,5%*
Pasta Katalis : - Akselerator
Kelebihan : Sangat akurat, Dimensi stabil, Tidak menyusut, Tidak mudah sobek, Tidak ada
rasa dan tidak berbau
Kerugian : sangat sensitf terhadap kandungan sulfur yang dapatmenghambat proses pengerasan,
missal sarung tangan yangterbuat dari lateks.
2. Silikon ( Polysiloxane dan Polyvinal Siloxane)
Komposisi: a. Pasta Dasar : Polimer silicon dan bahan pengisi
b . Pasta Katalis : alkoksi orto-silikat Tu organo hydrogensiloksan
keuntungan: sangat akurat, Dimensi stabil, Tidak menyusut, Tidak mudah
sobek, Tidak ada rasa dan tidak berbau
3. Polyeter
Komposisi: Pasta Basis : - polymer polieter
-suatu silica koloida
-glioleter/ftalat
Pasta Katalis : alkil sulfonat aromatic
Keuntungan: Mudah digunakan, tidak sensitive terhadap perubahan temperatur
kerugian: Bau tidak enak, Mudah robek, Bahan cetak sering tertinggal pada sulcus
ginggiva yang dapatmenimbulkan efek sitotoksik.
Manipulasi:
A . Bahan ce t ak be rben tuk Pas t a
Tahap 1 : Persiapan Bahan
•Keluarkan pasta basis sesuai dengan kebutuhan
•Keluarkan pasta katalis dengan panjang yang setara denganpasta basis dan
diletakkan disebelahnya, tetapi janganmengenainya.
Tahap 2 : Pengadukan
•Ambil katalis dengan spatula dan tambahkan pasta basis
•Aduk kedua pasta selama 10 detik dengan gerakan memutar
•Kemudian adauk dengan gerakan menekan
•Lanjut hingga bahan homogeny (45-60 detik)
Tahap 3 : Pengisian sendok cetak dan syringe
Tahap 4 : Pembersihan dan Disinfektan
•Cuci cetakan dibawah air mengalir
•Masukkan cetakan dalam kantung plastic kemudiandisemprot disinfektan, seal
ditutup hingga 10 menit
•Bersihkan sisa bahan pada spatula
B . Bahan Cetak Berbentuk Dempul (Putty)
•Meremas-remas bahan memakai jari sampai bahan homogen
•Bahan sensitive terhadap bakteri lateks
BAHAN CETAK NON ELASTIS
Gypsum
Definisi: mineral yang dipakai di berbagai belahan dunia dan yangdigunakan
adalah jenis kalsium sulfat dihidrat murni
Sifat- sifat yang dimiliki gips adalah:
Sifat kimia
Menurut Craig dkk(1987), sifat kimia gips adalah sebagai berikut:
-solubility(dayalarut) adalah banyaknya bagian dari suatu zat yangdilarutkan dengan
100 bagian pelarut pada temperatur dan tekanan tertentu yang dinyatakan dalam
persen berat /volume
-setting time adalah waktu yang dipergunakan gips untuk menjadi keras dan dihitung
sejak gips kontak dengan air
Sifat mekanis
Gips keras mempunyai sifat mekanis antara lain:
-compressive strength (kekuatan tekan hancur)
Kekuatan gips berhubungan langsung dngan kepadatan atau massa gips. Partikel
dental stone lebih halus, maka air yang diperlukan untuk mencampur lebih sedikit jika
dibanding dengan air yang dibutuhkan untuk mencampur Plaster of Paris
-tensile strength(daya rentang)
Daya rentang pada gips sangat penting pada saat gips dikrluarkan dari bahan cetak.
Karena tidak adanya sifat lentur dari gips, model akan cenderung patah. Daya rentang
gips keras dua kali lebih besar dari pada gips lunak baik dalam keadaan asah maupun
kering
-surface hardness and abrassive ressistance(kekerasan permukaan dan daya tahan
abrasi)
Kekerasan permukaan gips berhubungan dengan kekuatan tekan hancur. Daya tahan
abrasi meningkat dan dan meningkatnya kekuatan tekan hancur. Daya tahan tekan
abrasi maksimal didapat ada pada saat gips mencapai daya strength. Gips keras
meupakan gips yang memiliki daya tahan abrasi tinggi
Sifat rheologi
-plaster sangat baik dalam mencatat detil- detil halus
-perubahan dimensi sewaktu setting sangat kecil
-bila terdapat undercut, cetakan gips akan pecah sewaktu dikeluarkan dari mulut ini
biasanya terjadi plaster gips tipe 1
Berbagai kegunaan gypsum dalam bidang Kedokteran Gigi ,antara lain:
1. Memperoleh cetakan yang akurat jaringan rongga mulut
2. Restorasi
3. Piranti orthondonti
4. Impression plaster , digunakan dalam pengambilan cetakan untik rahang yang
edentulous(tidak ada gigi)
5. Plaster of Paris
-mounting atau pemasangan model pada artikulator atau okludator
-sebagai bahan study model
-sebagai bahan tanam dalam proses flasking
-sebagai bahan impresssion yang dimodifikasi dengan bahan kimia
6. dental stone
-sebagai bahan pembuatan model and die(replika gigi)
-sebagai binder dari bahan investment yang sesuai untuk penuangan alloy pada
suhu dibawah 1200 derajat celcius
6. Investment gips untuk prosedur Inlay Casting, bahan ini dipergunakan untuk
memperoleh mold dalam proses casting, pada pembuatan inlay, crown ,dan bridge
7. Investment gips untuk Chrom Cobalt Base Alloy, bahan ini digunakan sebagai
bahan tanam dalam prosedur casting pada pembuatan metal prothesa, partial
prothesa, dan bridge.
Gypsum yang baik digunakan memenuhi beberapa syarat:
Sifat mekanis baik, artinya harus kuat sehingga tidak mudah rusak atau tergores
selama proses pembuatan piranti restorasi atau saat ukir malam, dll
Dapat memproduksi detail halus dengan batas yang tajam
Memiliki stabilitas dimensional yang baik(menunjukan perubahan dimensi yang
sangat kecil saat setting dan hendaknya cukup stabil)
Kompatible dengan bahan cetak, tidak terjadiinteraksi anttara permukaan cetaan
dengan permukaan model, die
Murah dan mudah dipergunakan
Klasifikasi:
1 . plaster cetak (type I)
Dinamakan plaster of paris. Merupakan jenis bahan bangunan
berdasarkankalsium sulfat hemihidrat. Digunakan dari bahan bangunan mirip
adukan semen dan didapat dari pemanasan 150°C. Setelahpengeringan, plaster
tetap sangat lembut danmudah dimanipulasi dengan alat logam maupun
ampelas. Cocok sebagai finishing,bukan bahan materi. Karena waktu setting
cepat, dibutuhkan retardansuntuk memperlambat. Gipsum tipe I saat ini jarang
digunakan dalam kedokteran gigi, lebihbanyakdiganti dengan 17lginate atau
bahan elastomer. Gipsum tipe I biasa nyadigunakan untuk mencetakrahang tak
bergigi dan memiliki kekuatan kompresi 580+290 psi
Gambar 1.Bahan Plaster cetak Gambar 2. Gypsum type I
2 . Plaster model (type II)
Dinamakan Plaster of model. Tipe ini umumnya digunakan di laboratorium
sebagai model studi pembangunan mengartikulasikan batu gips. Pada dasarnya
bahan gypsum tipe II sama dengan tipe I namun lebih kuat. Setting time
3 menit dan mudah dimanipulasi. Gipsum tipe II memliki harga palingmurah
diantara 17ypsum yanglain.Biasanya berwarna putih alami, jadi terlihat
kontras dengan stoneyang padaumumnya berwarna dan memiliki kekuatan
kompresi 1300 psi
Gambar 3.Bahan Plaster model Gambar 4. Gypsum type II, Extra
White,Modelling Gambar 5. Gypsum type II forgeneral use
3. Dental stone ( typeIII )
Dinamakan Dental stone. Gypsum tipe III memiliki kandungan utama
kalsiumsulfat hemihidrat danmerupakan hasil pengapuran gypsum. Gipsum
tipe III lebih kuatdari tipe II karena memerlukan air lebihsedikit serta ideal
untuk pembuatan modeldari full atau partial denture, model ortodonsi dan lain
lain.Secara tradisional, gypsumtipe III berwarana kuning atau putih dan
memiliki kekuatan kompresi minimal1 jam20,7 Mpa (3000 psi), tetapi tidak
melebihi 34,5 Mpa (5000psi)
Gambar 7. Gypsum type III for models
4. Dental stone, high strength low expansion ( typeIV)
Dinamakan Dental stone high strength low expansion. Persyaratan utama bagi
bahan stone untukpembuatan die adalah kekuatan, kekerasan, dan
ekspansipengerasan minimal. Digunakan sebagai diestone untuk pembuatan
model restorasi.Gipsum tipe IVmemiliki kekuatan kompresi 5000psi
atau19amper 2x lebih kuat daritipe III.
Gambar 8. Gypsum type IVGambar 9. Extra-hard die stoneGambar 10. Extra-
hard gypsum Type IVfor orthodontic models
5. Dental Stone, high strength high expansion ( typeV)
Dinamakan Dental stone high strength high expansion. Gipsum
tipeVmerupakan produk gipsum yangpaling tinggi daya kompresi dan
kekuatannya.Biasanya digunakan sebagai casting atau pembentukan positif
logam, juga digunakanuntuk crown, brides, dies, maupun cetak parsial.
Gipsum ini berwarna biruatau hijauserta paling banyak membutuhkan biaya
dibandingkan semua produk gips. Inimerupakanproduk gypsum yang dibuat
akhir akhir ini dan memiliki kekuatan kolpresi yang lebih
tinggi dibandingkanstone gigi type IV, kekuatan kompresi typeVinisekisatar
7000psi. Kekuatan yang ditingkatkan inidiperoleh dengan menurunkan
lebihjauh rasio W:P. Ekspansi pengerasan ditingkatkan dari maksimal0,10% -
0,30%
Manipulasi: air dimasukkan dalam mangkuk,lalu dimasukkan bubuk gipshingga di
dapat gips yang basah, lalu diaduk dengan gerakanmemutar dengan spatula
berkontak dengan permukaandalam rubber bowl.Lamanya 1- 2 menit sampai didapat adukan
yang kental dan homogen
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi manipulasi gips, antara lain:
1. Pemilihan, untuk proses awal, harus dilakukan pemilihan gips berdasarkan
aplikasi yang akan dibuat
2. Perbandingan,( rasio P/W atau air/bubuk) yang tepat. Misalnya apabila terlalu
banyak kandungan air dalam gips maka waktu setting akan diperoleh hasil gips
yang lunak.
3. Pengadukan, bila mengaduk dengan tangan ,pengaduk harus berbentuk parabolik,
halus, dan tahan terhadap abrasi. Spatula harus memiliki pegangan yang kaku dan
nyaman dipegang. Terjebaknya udara dalam adukan harus dihindari untuk
mencegah terjadinya porus yang dapat menyebabkan kelemahan dan ketidak
akuratan permukaan. Porus merupakan bentuk dari butiran udara atau terjebaknya
udara yang mengandung hidrokarbon atau air yang mengandung hidrogen.
4. Vibrator, sewaktu menuang ke dalam cetakan model atau die biasanya digunakan
vibrator untuk membantu mengalirnya adonan kedalam cetakan dan
mempermudah terlepasnya gelembung udara.
5. Initial setting time- working time, setelah dicampur 1 menit, working time
dimulai. Selama vicositas dari campuran bertambah, bahan tidak lagi mengalir dan
mulai mengeruh. Saat mulai mengeruh berarti campuran telah mencapai initial
setting.
6. Final setting, dicapai saat bahan dengan aman dibentuk, tetapi memiliki kekuatan
dan resistensi minimal. Sebagian pabrik merekomendasikan 1 jam sampai
akhirnya bahan bisa dengan aman dilepas dari cetakan.
7. Pemberian bahan separator(vaselin), sebelum dilakukan percetakan gips sebaiknya
pola diberi bahan separasi seperti vaselin. Agar setlah gips setting maka akan
mudah dilepas. Namun tidak boleh berlebihan karena akan membuat permukaan
menjadi lunak.
8. Penyimpanan, gips dapat menyerap air dari lingkungan. Kelembaban dan tempat
yang dekat dengan sumber airakan berpengaruh buruk pada powdernya.
9. Kebersihan, peralatan manipulasi gips harus dijaga kebersihanya sehingga tidak
terkontaminasi bahan lain.
Tekhnik yang dipakai dalam mencetak yaitu:
1. Teknik mukokompresi: jaringan lunak mulut dibawah penekanan. Pencetakan
dilakukan dengan menggunakan bahan yang viscositasnya tinggi, sehingga
tekanan lebih dibutuhkan ke arah mukosa dibawahnya.
2. Teknik mukostatis: jaringan lunak mulut berada dalam keadaan istirahat.
Pencetakan yang demikian dilakukan dengan menggunakan bahan yang
viscositasnya sangat rendah, dimana hanya sejumlah kecil tekanan yang
dibutuhkan, sehingga pada keadaan ini sedikit atau tidak ada sama sekali terjadi
pergerakan dari mukosa.
Komposisi: C a S O 4 . 2 H 2 O ( k a l s i u m s u l f a t d i h i d r a t )
MANUFACTURE
of Dental Gypsum
PLASTER STONE DIESTONE
Chemical Name: b-calcium sulfate a-calcium sulfate a-calcium sulfate
Formula: CaSO4-(1/2)H2O CaSO4-(1/2)H2O CaSO4-
(1/2)H2OPowder
Shape: Irregular Uniform Uniform
Density: Porous Moderately Dense Dense
Production Steps: Heat to 115°C Heat to 125°C Heat to 100°C
in air with steam pressure in CaCl2 sol’n
Dental Products: Plaster, Stone, Improved Stone,
Impression Plaster Investment Die Stone
Common Names: [Plaster of Paris] [Hydrocal] [Densite]
GYPSUM
Setting Reaction
[Gypsum Powder] + [H2O] ¬ ® [Gypsum] + [Heat]
Accelerators
[CaSO4-(1/2)H2O] + [(3/2)H2O] ¬ ® [CaSO4-(2)H2O] + [Heat]
Retarders
Produk: gypsum dan panas yang terjadi dalam reaksi eksotermik setara dengan panas
sebelumnya.
Pasta Zinc Oxyde Eugenol (ZOE)
Fungsi: sebagai bahan cetak, periodontal surgical dressing, bite registration paste,
temporary filling material dan root canal filling cementing medium, Pulp capping,
Semen dasar, Tambalan sementara, Surgical dressing (pembalut pasca bedah )
Komposisi: pasta ZOE sebagai bahan cetak tersedia dalam bentuk pasta didalam tube,
Pasta I berwarna putih, berisi : Seng oksida dan lemakmineral/nabati, Pasta II berwarna
coklat, berisi : Eugenol, dan bahan pengisilainnya.
PASTA 1 Zinc Oxide è Utama
Olive oil è Pasta
Zink Acetate è Setting
PASTA 2 Eugenol è Utama
Kaolin è Pasta
R e a k s i s e t t i n g
2 C 1 0 H 1 2 O 2 + Z n O è Z n ( C 1 0 H 1 1 O 2 ) 2 + H 2 O
E u g e n o l Z i n k O k s i d a Z i n k E u g e n o l a t A i r
Waktu pengerasan dipengaruhi oleh:
-Suhu, makin tinggi makin cepat keras
-Penambahan 1-2 tetes air mempercepat pengerasan
-Penambahan 1-2 tetes, minyak mineral memperlambatwaktu pengerasan
-Mengurangi/menambah pasta katalis
- Waktu pengedukan, makin lama makin cepat keras
Sifat: Cukup cair dan dapat mencetak detil di rongga mulut, Pada waktu pengerasan
tidak mengalami perubahan dimensidan stabil, Tidak elastic dan tidak dapat lewat
daerah undercut, Tidak beracun, eugenol dapat mengiritasi, dapat melekatpada
jaringan lunak dan diberi Vaseline, Shelf life cukup baik, Stabil dalm penyimpanan
di lab, Cocok untuk dental stone, Penambahan air akan menyebabkan peningkatan
suhu danmenurunkan setting time.
Keuntungan
1. Stabilitas dimensi Bagus
2. permukaan akurat dan detail
3. mempunyai working time yang cukup
4. dapat merekam jaringan mulut tanpa kerusakan
5. Mucostatic
Kekurangan
1. Bahan ini tidak elastic hingga tidak dapat mencatat daerah undercut
2. Hanya set cepat di bagian tipis
3. Eugenol alergi pada beberapa pasien
Manipulasi: Pengadukan dilakukan dikeertas maxing lab.Kedua macam pasta
dikeluarkan sama panjang ( untuk rahang tidak bergigikurang lebih 10-12 cm)Diaduk
dengan spatelk stainless steel samapai warna merata
Compound
Compound adalah bahan cetak yang bersifat rigid, reversible dengan perubahan
fisikal. Dengan pemanasan compound menjadi melunak dan kondisidingin akan
mengeras. Bahan cetak ini digunakan untuk mencetak edentolus pasien, juga bisa
digunakan dalam konservasi gigi untuk mencetak singletooth.
Komposisi compound terdiri dari :
1. Resin dan wax,Malam atau resin dalam compound cetak adalah kandungan utama
danmembentuk matriks.
2. Plasticisers. Karena malam tersebut rapuh, substansi seperti shellac, asam stearic,
dangutta percha ditambahkan untuk meningkatkan plastisitas dan kemampuankerja
3. Fillers
Banyak bahan diperkuat atau sebaliknya, diubah sifat fisknya dengan penambahan
partikel kecil bahan lembam, biasanya dikenal sebagai bahan pengisi, yang secara
kimia berbeda dengan kandungan utama atau kandunganlainnya
4. Colouring
Resins /Waxes è Utama
Plasticisers è Brittleness
Fillers è Flow, - tackiness
Spesifikasi membagi compound menjadi 2 tipe :
a. Tipe I Impression Compound/ High fusion compound (60-65)
Tipe ini mempunyai viskositas yang tinggi. Biasanya digunakan sebagai bahan cetak
pada edentolus pasien. Cetakan dibuat pada sendok cetak individual untuk membuat
cetakan fungsional/akhir. Bisa juga digunakanuntuk mencetak single tooth
b. Tipe II:Tray Compound/ Low fusion compound (50-55)
Tipe ini mempunyai viskositas yang rendah
Keuntungan
1. Bahan cetak dapat digunakan kembali (pada pasien yang sama) pada kasusyang
terjadi kesalahan
2. Ketidakakuratan dapat diperbaiki kembali tanpa bahan cetak yang baru
3. Akurasi dapat ditingkatkan dengan menyala bahan permukaan
4. Bahan ini cukup baik untuk mendukung cetakan itu sendiri terutamadi bagian tepi (peripheral),
yang tidak akanmudah patah meski tanpadidukung oleh sendok cetak.
Kerugian
1. Sulit mendapatkan rekaman secara detail karena high viskositas
2. Menekan jaringan (mucocompression)
3. Berubah karena kecilnya stabilitas dimensi
4. Sulit dikeluarkan dari mulut bila ada beberapa daerah undercut
5. Kemungkinan bisa terjadi overextension terutama didaerah peripheral
Manipulasi: waterbath 55 - 60 º C
*Pembuatan model dengan material cetak compound
Wax
Wax merupakan salah satu bahan termoplastik yang terdiri dari berbagai bahan
organis dan bahan alami sehingga membuatnya sebagai bahan dengan sifat-
sifat yang sangat berguna.Malam atau wax merupakan salah satu bahan yang
memegang peranan penting di ilmu bidang Kedokteran Gigi. Pertama kali di
dunia Kedokteran Gigi sekitar abad18, untuk tujuan pencatatan cetakan rahang
yang tidak bergigi.Meskipun telah ditemukan bahan baru yang lainnya, malam
masihdigunakan dalam jumlah yang besar untuk keperluan klinik dan pekerjaan
laboratorium. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut malam gigi biasanya
dicampur dari bahan alami dan sintetis. Unsur-unsur pokok dental wax terdiri
dari 3 sumber utama, yaitu :mineral, serangga (hewani), dan sayur-sayuran
(tumbuh-tumbuhan).
1. Wax yang berasal dari bahan mineral diperoleh dari hasil residu petroleum
melalui proses destilasi. Malam yang berasal dari bahan mineral
diantaranya adalah:
a. Paraffin Wax, mencair pada suhu 48-70°C dan memiliki
rantaihidrokarbon yang lurus serta memiliki sifat mudah pecah.
b. Micro crystallin Wax, microcrystallin wax akan mencair padasuhu 65-
90°C dan memiliki rantai hidrokarbon yang bercabangmemiliki sifat yang
Iebih fleksibel dan kuat.
2. Wax yang berasal dari serangga (hewani) adalah beeswax, beeswax akan
mencair pada suhu 84-91°C dan memiliki sifat yangmudah pecah pada
temperatur kamar, tetapi mudah dibentuk padatemperatur tubuh.
3. Wax yang berasal dari sayur-sayuran (tumbuh-tumbuhan) adalah:
a. Carnauba wax, mencair pada suhu 84-91°C
b. Candelilla wax, mencair pada suhu 68-75°C dan digunakanterutama
untuk memperkeras paraffin wax dengan jalanmenambahkannya ke
dalam parrafin wax.
c. Resin
Beberapa sifat-sifat fisik dental wax yang menjadikannya sebagai bahan
penunjang yang sangat berguna di bidang kedokteran gigiadalah:
1. temperatur peralihan ke solid
2. termal ekspansi dan kontraksi
3. daya alir (flow)
4. tekanan internal
5. sifat mudah pecah (brittleness)
Selain itu, malam yang dipergunakan di dunia Kedokteran Gigi harus
memenuhisyarat yang harus dipenuhi dalam penggunaannya dalam ronggamulut,
sebagai berikut :
1.Stabil pada suhu mulut
2. Dapat mengisi rongga cetak
3. Non iritan dan Non toxic
4. Tidak meninggalkan residu
5. Tidak berubah sifat fisis jika dipanaskan.
Klasifikasi malam yang diperoleh secara alami:
Mineral
Paraffin wax : Strukturnya rantai lurus polykristal-hydrocarbon.Bersifat rapuh dan
suhu kamar. Diperoleh sewaktu penyulingan penyulinganminyak mentah.
Microcrystalline wax atau ceresin : strukturnyatidak serapuh paraffin wax karena
mengandung minyak. Bersifat rantai pilikristalhydrocarbon yang bercabang.
Diperoleh pada waktu penyulinganminyak mentah.
Serangga
Bees wax : strukturnya mengandung lebih sedikitkristalline dan lebih banyak
bahan amorf. Sifatnya bila dicampur dengan paraffin wax, menjadi tidak begitu rapuh
pada suhu kamar dan pada suhu yang lebih tinggi (misal : suhu mulut) mengurangi
flodari malam. Dibuat dari sarang lebah.
Tumbuhan
Carnauba wax : bersifat keras dan kuat. Dicampur dengan paraffinwax untuk
memperkerasnya dan meningkatkan suhu transisi padat- padat. Dibuat dari
pohon palm/amerika selatan.
Candelila wax : sifatnya serupa dengan candelila wax. Dibuat daritanaman
candelila.Resin atau gum : digunakan untuk menamba daya rekat wax.Dibuaat dari
pohon.
Klasifikasi berdasarkan kegunaannya:
a. Lilin pola (pattern wax)
1) Base plate wax: Merupakan lilin/malam pelat landasan dengankomposisi :
lilin lebah untuk member elastisitas, paraffin, carnaubauntuk mengatur titik
cair dan zat warna estetis. Syarat base plateharuslah mudah dibentuk dalam
keadaan lunak tanpa sobek dan patah, mudah diukir, larut dalam air panas
tanpa residu, serta tidak emncemari model. Biasanya diperdagangkan dalam
bentuk lembaran 14,5 x 7,5 x 2 mm.
2) Casting wax : merupakan malam tuang/ cor untuk membuat pola lilin gigi
tiruan rangka logam. Diaplikasikan pada model refractory.Syarat lilin ini :
harus dapat menguap habis pada waktu dibakar (burn out). Doperdagangkan
dalam bentuk sheet dan ready shape.
3) Inlay wax : malam inlaydipergunakan untuk pembuatan polainlay secara
langsung di dalam mulut dengan direct technique atau pada model/die yang
diperoleh dari suatu cetakan atau yang disebutindirect technique. Malam untuk
penggunaan langsung didalammulut perlu agar mempunyai kontraksi
termis yang serendah-rendahnya, mempunyai sifat aliran yang baik
mempunyai warnayang kontras dengan jaringan mulut ( biasanya biru atau
hijau).Selain itu semua, malam inlay hendaknya mudah diukir tanpa putus atau
terkelupas dan dapat dibakar habis pada bumbung tuang tanpameninggalkan
residu. Komposisi dari malam inlay antara lain :campuran paraffin, carnauba,
lilin lebah, candelila, dan getahdammar serta zat warna.
b. Lilin proses (processing wax)
1) Boxing wax : digunakan untuk memagar/membatasi cetakansebelum
diisi/dicor dengan gips. Dapat dibentuk tanpa pemanasandan disediakan dalam
bentuk lembaran atau batangan.
2) Utility wax : dapat digunakan untuk berbagai keperluan(mendukung bahan
cetak, batas perifer). Diperdagangkan dalam bentuk lembaran atau batangan
(merah tua dan oranye).Komposisinya terdiri dari lilin lebah, petroleum,
dan wax softeners.
3) Sticky wax : merupakan malam yang rapuh dan dipergunakansebagai
malam perekat, biasanya terbuat dari beeswax dan beberaparesin alami serta
getah damar. Dipergunakan pada laboratoriumuntuk berbagai hal dimana
dibutuhkan penyambungan sementara,misalnya : untuk menyatukan bagian-
bagian logam sewaktu penyolderan, sewaktu melakukan reparasi gigi
tiruan,malam ini dipakai untuk menyambung bagian-bagian gigi tiruan yang
pecah.Bahan ini hendaknya mudah dilepas dengan air mendidih danhendaknya
memiliki kontraksi minimal sewaktu pendinginan untuk mencegah
bergeraknya bagian-bagian yanghendak disambung.Tersedia dalam bentuk
batangan dengan penampang bulat atauheksagonal.
c. Lilin cetak (impression wax)
1) Corrective Waxes : Corrective waxes digunakan sebagai malamlapisan
untuk berkontak dan mendapatkan detail dari jaringan lunak.Ini diklaim
sebagai tipe material cetak yang merekam membranmukosa dan jaringan
dibawahnya. Corrective wxes dibuat darihidrokarbon waxes seperti paraffin,
seresin dan lilin lebah sertametal partikel.
2) Bite Waxes : Bite wax digunakan secara akurat untuk merekamgigitan. Bite
wax terbuat dari 28-gage lembar casting wax atau baseplat wax yang keras,
tapi lilin yang diidentifikasi sebagai bitewaxes nampaknya terbuat dari
beeswax atau lilin hidrokarbonseperti paraffin atau ceresin. Lilin ceresin bite
mengandungaluminium atau partikel tembaga
DAFTAR PUSTAKA
1. Anusavice, J Kenneth.2003. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran
Gigi. Jakarta: EGC
2. Makalah Student Centered Learning ± Ilmu Material
2010Gipsum
3. Makalah Bahan Cetak Non Elastik, Fakultas Kedokteran Gigi
Padjajaran 2011
4. http://repository.usu.ac.id
5. http://library.usu.ac.id
6. Robert G. Craig and John M. Power: 392
Konsep Mappin
BAHAN CETAK
ELASTIS NON ELASTIS
compound Pasta ZOE GypsumHIDROKOLOID ELASTOMER
REVERSIBLE IRREVERSIBLE