Post on 16-Oct-2021
Lanjutan
SPESIASI APA, MENGAPA BAGAIMANA
ARSEN
Unsur yg sangat beracun, unsur berwarna abu2
yg bisa terbentuk scr
alami.
Banyak digunakan
sebagai obat, bahan kosmetik,
dan pestisida.
Arsenites(III) – herbisida dan
pelindung kayu.
Arsenates(V) –pewarna dan insektisida.
Senyawa-Senyawa Arsen
Hewan laut: - Ikan, kerang-kerangan dan
alga .
Air minum- sumur, air
tanah
Suplemen minyak ikan yg banyak
mengandung asam lemak tdk jenuh.
AsH3 (Arsines) >
As(III) Arsenites >
Organic trivalent compounds >
As (V) (Inorganic arsenates) >
Organic pentavalent compounds >
AsH4+ (Arsonium compound)>
As (elemental arsenic) .
Senyawaan arsen yg paling banyak terdapat pada makanan laut
adalah pentavalent arsenik organik dan
Arsonium
TOKSISITAS
Lethal Doses (LD)
Dalam air minum 10 μg/L
(standar WHO)
LD50 untuk arsen anorganik 15-
293 mg (As) kg-1 berat tikus dan 11-150 mg (As)
kg-1 hewan percobaan
lainnya
Arsenik trioksida yang tertelan 70-80
mg fatal
(Done and Peart, 1971; Vallee et.al,
1960)
Akibat terhirup Nafas berbau bawang putih dan mulut berasa tanah Hilang nafsu makan. Pusing dan diare. Akibat terkena pada kulit Memar merah-merah di kulit. Pigment di kulit berwarna seperti Bronze/kuningan. Senyawaan Arsen. Agent pencetus kanker (kulit maupun jantung).
GEJALA KERACUNAN ARSEN
Hyper Keratosis Skin Pigmentation
Blisters Pigmentation
Effects of Arsenic on Human being
Separasi Spesies-Spesies Arsenik
1. Metode Spektrofotometri As (III) dan As (V) diendapkan dengan Thorium (V) hidroksida pada pH 9.
Kemudian campuran tersebut disentrifugasi dan didilusi dengan asam hidroklorida. Absorbansi campuran tersebut diukur pada spektrofotometer menggunakan metode SDDS.
(Tamari, Y. et. Al, 1989)
2. Metode Elektroforesis Dengan metode Capillary Zone Electrophoresis (CZE), sampel dimasukkan ke
dalam kolom silika dan digunakan potensial sebesar 15 kV dengan buffer fosfat 50 mM pH 6 sebagai elektrolitnya. Limit detection untuk As (III), As (V), DSMA sebesar 0,32 mg/mL, serta asam dimetilarsinat sebesar 0,35 mg/mL.
(Tian, X. et. al, 1998)
Separasi Spesies-Spesies Arsenik (lanjutan)
3. Spesiasi dengan Resin Sampel As (III) dan As (V) dipisahkan dengan resin dengan monoclinic hydrous zirconium
oxide. Kolom yang digunakan yaitu Amberlite XAD-7. (Suzuki, T. M. et. al, 1997)
4. Kromatografi Cairan Superkritis (KCS) As (III) dan As (V) dipisahkan dengan ekstraksi menggunakan lithium bis(trifluoroethyl)
dithiocarbamate diikuti dengan kromatografi cairan superkritis. Dalam ekstraksi tersebut mereduksi matriks-matriks pengganggu dan meprekonsentrasi spesies logam dengan mengkonversinya menjadi khelat yang sesuai untuk analisis KCS.
(Laintz, K. E. et. al, 1992)
5. Kromatografi Eksklusi-Ion Spesies As dipisahkan dengan kolom eksklusi ion HPICE-AS 1 dan dideteksi dengan
detektor fotometer. Kelemahannya adalah kurang sensitif pada konsentrasi As yang kecil. (Hemmings, M. J. and Jones, E. A., 1991)
Spesiasi As dengan Resin
• Resin pertukaran anion basa kuat Spectra/Gel IE 1 x b (type 1), dengan ukuran butiran resin 75-150 μm
• As (III) sangat sedikit teradsorb oleh resin, sedangkan As (V) teretensi dalam kolom • As yang teretensi dalam resin dielusi dengan NaCl 2 M.
Gambar 1. As (III) dalam Spectra/Gel IE 1 x 8 pada pH yang berbeda. Konsentrasi As (III) 20
ppm dan konsentrasi resin 1 g/L
Gambar 1. As (V) dalam Spectra/Gel IE 1 x 8 pada pH yang berbeda. Konsentrasi As (V) 16
ppm dan konsentrasi resin 1 g/L
HIDRIDA GENERATION (HG)
• HG—diikuti cryogenic trapping GC merupakan metode metode pertama yg digunakan pada spesiasi arsen di lingkungan
• Spesi arsen dapat membentuk hydrida saat ditreatment dengan sodium borohidrida pada larutan asam: As(III) dan As(V) membentuk AsH3, MMA membentuk CH3AsH2, dan DMA membentuk (CH3)2AsH.
• Karena temperatur/titik didih masing-masing senyawa berbeda cukup signifikan, masing2 spesi dapat dipisahkan.
PENUKAR ION
• Ekstraksi spesiasi dapat pula dilakukan dengan penukar anion/kation seperti, 2-Mercapto-N-2-naphtylacetamide (thionalide) pada silika gel.
• Agar spesi arsen terpisah lebih baik biasanya spesi arsen dikomplekan dengan diethyldithiocarbamate, ammonium pyrrolidinedithiocarbamate atau 2,3-dimercaptopropane-1-sulfonate
EKSTRAKSI
• Ekstraksi liquid–liquid spesi arsen dapat dilakukan dengan pelarut seperti chloroform, carbon tetrachloride, 2,6-dimethyl-4-heptanone (DIBK) and MIBK
• Untuk memudahkan pemisahan arsen dikomplekan dulu ammonium pyrrolidinedithiocarbamate, ammonium sec-butyldithiophosphate, sodium diethyldithiocarbamate, hexamethylene dithiocarbamate
ARSEN TOTAL
• DIGESTI DENGAN ASAM SULFAT, ASAM NITRAT DAN ASAM PERKLORAT
• As(III) diekstrak dengan kloroform dalam bentuk AsCl3
• As (V) direduksi dulu menjadi As (III) kemudian diekstrak dengan kloroform
Parameters for determination of Total Arsenic
Anion-exchange column (Ion Pac AG7þAS7, Dionex, Idstein, Germany).
A nitric acid gradient (pH 3.4–1.8)
Benzene-1,2-disulfonic acid dipotassium salt as ion-pairing reagent .
Run time- 18 minutes,22 min respectively.
For quantification
Total arsenic concentrations -( ICP-MS ).
Determination of Arsenic Species -( IC-ICP-MS )
External 3-point calibration with the respective standard compounds
Unknown peaks quantified - calibration curve of the nearest eluting standard
compound.
Fig.2Chromatogram of fish oil (nitric acid digest)
http://www.springerlink.com/content/ptx76335
0638qw82/fulltext.pdhttp://www.springerlink.c
om/content/ptx763350638qw82/fulltext.pd