Post on 26-Jul-2015
Sistem motorik
• Bagian sentral sistem motorik untuk gerakan volunter terdiri:– Korteks motorik primer (area 4)– Area korteks sekitarnya (terutama korteks premotor, area
6)– jaras kortikospinal dan jaras kortikobulbar
• Jaras desendens (jaras motorik) terdiri dari:1. sistem piramidalis
1.Jaras kortikospinal2.Jaras kortikobulbar
2. sistem ekstrapiramidalis
Jaras kortikospinal-Merupakan jaras yang berkaitan dengan gerakan volunter
tertentu dan terlatih, terutama bagian distal ekstrimitas
-Bermula dari akson sel-sel piramidal di lapis ke 5 korteks serebri
-Serat traktus piramidalis berasal dari:– 2/3 gyrus pre-sentralis– 1/3 gyrus post-sentralis
-Mengatur gerakan otot tubuh tertentu berdasarkan Homonkulus Motorik.
Jaras kortikobulbar
• Mempunyai fungsi yang sama seperti jaras kortikospinal, yaitu menghantarkan impuls langsung dari girus precentralis kortex serebri ke otot dalam keadaan sadar
• Jaras ini berakhir pada nukleus motorik pada batang otak
• Berfungsi sebagai nukleus-nukleus bagi persarafan perifer kranial
• Hampir semua nukleus motorik kranial ini dipersarafi secara bilateral (dari kedua korteks serebrum, dengan kata lain dari kedua jaras kortikonuklear), kecuali:
– motor nukelus N. VII yang mempersarafi wajah bagian bawah (bawah mata) yang hanya menerima impuls dari sisi kontralateral
– Motor nucleus N. XII yang hanya menerima impuls dari sisi kontralateral
KERUSAKAN JARAS PIRAMIDALIS DAN EKSTRAPIRAMIDALIS
a. Lesi kortikal- Menyebabkan paresis tangan atau lengan kontralateral- Gerakan volunter halus yang terkena - Terjadi Monoparesis- Lesi kecil di kortex area IV menunjukkan lesi flaccid dan
serangan epilepsi focal yang agak sering
b. Lesi kapsula interna - Terjadi hemiplegia spastik kontralateral karena serat
piramidal dan ekstrapiramidal dekat satu sama lain- Awalnya paralisis bersifat flaccid , lalu setelah berjam-jam
sampai beberapa hari paralisis bersifat spastik(karena serat ekstraparamidalis juga terkena)
c. Lesi pedunkel
- Hemiplegi spastik kontralateral
- Berkaitan dengan paralisis ipsilateral saraf okulomotorius (“Sindrom Weber”)
d. Lesi Pons (Pontoserebelaris transversal)- Hemiplegia kontralateral dan mungkin bilateral- Paralisis ipsilateral saraf abdusens(N.IV) dan trigeminus(N.V)- Saraf Fascialis(N.VII) atau hipoglossus (N.XII)mungkin tidak kena
karena kedua saraf tersebut letaknya lebih dorsal
e. Lesi Pyramidal(Traktus pyramidalis)- Menghasilkan hemiparesis flaccid kontralateral- Tidak ada hemiplegia, karena yang rusak hanya serat
pyramidal, sedangkan jaras ekstrapyramidal letaknya lebih dorsal sehingga tetap utuh dalam medula
f. Lesi Servikal (Traktus kortikospinalis lateralis)- Hemiplegia spastik ipsilateral, karena traktus pyramidalis sudah
menyilang- Spastik, karena serat yang mengalami kerusakan adalah - ekstrapyramidal dan- pyramidal
g. Lesi Torakal (Traktus kortikospinalis lateralis)- Monoplegia spastikipsilateral tungkai- Jika kerusakan bilateral : kelainan paraplegi
h. Lesi Radiks anterior (Traktus kortikospinalis anterior)- Ipsilateral dan flaksid
karena kerusakan motoneuron bawah atau perifer
Lesi UMN
• Terletak seluruhnya dalam SSP
• Mempunyai badan sel dalam kortex motorik serebri atau daerah subkortikal otak dan batang otak , dan serabut-serabutnya menghantarkan impuls dari otak (Traktus kortikobulbar)