Post on 28-Jul-2015
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).
Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida.
KorosiKimia Kelas 2 > Reaksi Redoks Dan Elektrokimia
220
< Sebelum Sesudah >
KOROSI
1. Prinsip
Proses Elektrokimia
Proses Oksidasi Logam
2. Reaksi perkaratan besi
a. Anoda: Fe(s) Fe2+ + 2e
Katoda: 2 H+ + 2 e- H2
2 H2O + O2 + 4e- 4OH-
b. 2H+ + 2 H2O + O2 + 3 Fe 3 Fe2+ + 4 OH- + H2
Fe(OH)2 oleh O2 di udara dioksidasi menjadi Fe2O3 . nH2O
3. Faktor yang berpengaruh
1. Kelembaban udara2. Elektrolit3. Zat terlarut pembentuk asam (CO2, SO2)4. Adanya O2
5. Lapisan pada permukaan logam6. Letak logam dalam deret potensial reduksi
4. Mencegah Korosi
1. Dicat2. Dilapisi logam yang lebih mulia3. Dilapisi logam yang lebih mudah teroksidasi
4. Menanam batang-batang logam yang lebih aktif dekat logam besi dan dihubungkan5. Dicampur dengan logam lain
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida dan karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3. xH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e Eº = +0.44 V
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH-(aq) Eº = +0.40 V
atau
O2(g) + 4H+(aq) + 4e ↔ 2H2O(l) Eº = +1.23 V
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3. xH2O, yaitu karat besi.
Korosi Besi memerlukan oksigen dan air. Hal ini dapat dibuktikan melalui percobaan berikut.
1. 2. Tujuan Penelitian
- Mengidentifikasi factor – faktor yang memengaruhi korosi besi
1. 3. Metode Penilitian
- Eksperimen
BAB II
I S I
1. 1. Alat dan Bahan
- Paku 4 bh
- Gelas Air Mineral
- Air Mineral
- Kapas
- Air mendidih
- Minyak Tanah
1. 2. Cara Kerja
- Ambillah 4 wadah (Gelas Air mineral), kemudian :
Tambahkan 5 ml air mineral ke dalam wadah 1 Masukan kapas kering ke dalam wadah 2 Tambahkan air yang sudah dididihkan ke dalam wadah 3 hingga hampir penuh Tambahkan kira-kira 10 ml kerosin ke dalam wadah 4
- Amplaslah 4 batang paku besi hingga bersih, kemudian masukkan masing-masing satu ke dalam wadah pada prosedur di atas
- Tutup wadah 2 dan 3 sampai rapat
- Simpanlah wadah-wadah tersebut selama 2 hari kemudian amati apa yang terjadi. Catat hasil pengamatannya.
1. 3. Hasil Percobaan
- Terbentuk karar pada tabung nomor = 1 dan 3
- Tidak terbentuk karat pada tabung nomor = 2 dan 4
1. 4. Menganalisis dan menafsirkan data
- Apakah tabung di mana paku berkarat terdapat oksigen dan air? Ya
- Apakah tabung dimana paku tidak berkarat tidak terdapat oksigen dan air? Tidak
1. 5. Pembahasan :
Pada percobaan yang dilakukan, mendapati bahwa, Paku akan berkarat pada tabung/gelas yang terkena air (H2O) dan Udara (O2) dimana itu terdapat pada tabung 1 dan 3.
Mengapa demikian? pada tabung III, karena ketika air mendidih di masukkan dan kemudian ditutup maka penguapan air terkumpul dan tidak melayang – layang ke udara, sehingga logam dengan cepat berinteraksi dengan uap air atau dapat dilihat dari asal / kandungan O2 yang dari tiap – tiap tabung. Dan setelah air didinginkan , air tersebut akan kehilangan oksigen terlarut, ini juga mempercepat terjadinya korosi. Sedangkan pada tabung I, seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa penyebab korosi yang berasal dari lingkungan ialah Suhu, kelembapan, Udara dan tingkat keasaman. Pada tabung ini air dimasukan begitu saja
dan dibiarkan terbuka. Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat proses korosi.
Oleh karena itu, pada tabung I dan III terjadi perkaratan.
Lain halnya dengan tabung I dan III, pada tabung ke II dan ke IV, tidak terjadi perkaratan.
Mengapa demikian?Pada tabung ke dua yang hanya diisi oleh kapas (dapat menyerap air) ini ditutup, sehingga udara tidak mengalami perputaran dan tak ada uap air. Karena tabungnya ditutup, akhirnya udara tidak dapat menguap dan mengalami pelepasan ke udara yang lebih bebas. Sedangkan pada tabung ke IV yang berisikan minyak tanah/kerosin tidak terjadi peristiwa redoks sehingga tidak dapat membuat paku menjadi berkarat.
1. 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi
1. Oksigen terlarut ( DO = Dissolved oxygen ) → DO berperan dalam sebagian proses korosi, bila konsentrasi DO naik, maka kecepatan korosi akan naik.
2. Zat padat terlarut jumlah ( TDS = total dissolved solid ) → konsentrasi TDS sangatlah penting, karena air yang mengandung TDS merupakan penghantar arus listrik yang baik dibandingkan dengan air tanpa TDS. Aliran listrik diperlukan untuk terjadinya korosi pada pipa logam, oleh karena itu jika TDS naik, maka kecepatan korosi akan naik.
3. pH dan Alkalinitas → mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik.
4. Temperatur → makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi dan naiknya temperatur air pada umumnya menambah kecepatan korosi.
5. Tipe logam yang digunakan untuk pipa dan perlengkapan pipa → logam yang mudah memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, akan mudah terkorosi.
6. Aliran listrik → Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat lemah dan isolasi dapat menghalangi aliran listrik antara logam-logam yang berbeda, sehingga korosi galvanis dapat dihindari. Bilamana aliran listrik yang kuat melewati logam yang mudah terkorosi, maka akan menimbulkan aliran nyasar dari sistem pemasangan listrik di pelanggan yang tidak menggunakan aarde, hal ini menyebabkan korosi cepat terjadi.
7. B a k t e r i → tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena mereka akan menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), selama masa putaran hidupnya. CO2 akan menurunkan pH secara berarti sehingga menaikkan kecepatan korosi. H2S dan besi sulfida, Fe2S2, hasil reduksi sulfat (SO4
2–) oleh bakteri pereduksi sulfat pada kondisi anaerob, dapat mempercepat korosi bila sulfat ada di dalam air. Zat-zat ini dapat menaikkan kecepatan korosi. Jika terjadi korosi logam besi maka hal ini dapat mendorong bakteri besi (iron bacteria) untuk berkembang, karena mereka senang dengan air yang mengandung besi.
1. 7. Cara Pencegahan
a) Pengecetan. Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak dengan udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena keduanya melindungi besi terhadap korosi.
b) Pelumuran dengan Oli atau Gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air.
c) Pembalutan dengan Plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.
d) Tin Plating (pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah (Eº Fe = -0,44 volt; Eº Sn = -0,44 volt). Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.
e) Galvanisasi (pelapisan dengan zink). Pipa besi, tiang telpon dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi. Badan mobil-mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.
f) Chromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Chromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.
g) Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.
BAB IIIPENUTUP
K e s i m p u l a n
Besi yang cepat berkarat adalah besi yang di dalam air yang terbuka artinya pengaruh oksigen dan air sangat kuat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
Faktor penyebab besi berkarat adalah O2 dan H2O.
Percobaan II logam yang meningkatkan korosi dan yang menghamba
t korosi1.Dipanaskan kira-kira 100 mL air dalam gelas piala 250 mL sampai mendidih2.
Ditambahkan 2 g agar-agar ke dalam air dan dipanaskan sambil diaduk hingga larut.3.
Ditambahkan 5 g NaCl ke dalam larutan panas dan larutan tersebutdiaduk4.
Ditambahkan 2 mL indikator pp dan 1 mL K 3
Fe(CN)6
0,1 M, diaduk dan dihentikan
pemanasan. Larutan dibiarkan sampai hangat sebelumdigunakan.5.
Ditempatkan 4 paku besi pada tabung reaksi yang berisi 15 mL H2
SO4
2 M selama beberapa menit.6.Didihkan air dalam gelas piala 250 mL didekantasi asam dari
paku dalam langkah 1 dibilas dengan air dan dengan hati-hati dimasukkan paku-paku tersebut dalam
air panas. Paku dipindahkan pada waktu diperlukan dengan menggunakan gegep yang
bersih.7.Diberi label pada tabung reaksi 1 sampai 4. Pada tabung satu dimasukkan satu paku
bersih. Pada preparasi tiap tabung 2 sampai 4,harus diingat bahwa potongan logam yang digunakan
harus melekat dengan kuat pada paku.8.Paku dibungkus dengan foil Cu.9.Dilakukan hal yang sama
dengan langkah 8 terhadap foil Zn dan foilAl. Dimasukkan paku-paku tersebut ke dalam tabung 2 sampai 4
dandituangkan gel indikator ke dalam tiap tabung sampai seluruh paku tertutupi dengan gel, dihindari
terbentuknya gelembung udara. Jika gelindikator telah dingin sehingga sulit dituangkan, dipanaskan
kembali dan didinginkan hingga hangat.10.Ditempatkan tabung satu sampai empat dalam
rak tabung dan diamati daerah yang berwarna yang muncul dalam gel.
Hasil pengamatan
Dari percobaan I bisa kita dapatkan bahwa Paku yang paling cepatberkarat adalah paku yang di dalam
gelas yang di isi air tanpa di tutup, karena perkaratan pada paku tersebut di pengaruhi oleh Oksigen dan Air.Paku yang
tidak dapat berkarat adalah paku yang di dalam gelas di isi minyak sayur yang di tutup rapat.Urutan paku yang cepat
berkarat adalah sebagai berikut :1.Paku dalam gelas yang di isi air tanpa di tutup2.
Paku dalam gelas yang di isi air dan di tutup3.Paku dalam gelas kosong yang terbuka4.
Paku dalam gelas berisi asam cuka tanpa di tutup5.Paku dalam gelas yang
berisi minyak tanpa di tutup6.Paku dalam gelas yang berisi asam cuka,minyak dan gelas
kosong yang di tutup tidak berkaratPada Percobaan II digunakan agar-agar yang berfungsi sebagaimedium
indikator, juga digunakan untuk mengetahui tempat-tempat reaksi anoda dan katoda terjadi.
Terlebih dahulu, agar-agar dilarutkan dalam air mendidih, karena agar-agar tidak larut
dalam air dingin. Camouran kemudian ditambahkan NaCl yang berfungsi sebagai
jembatangaram yang dapat dinetralkan. Larutan OH-
, warna merah muda dalam gel menunjukkan tempat dimana
reduksi. Selanjutnya dilakukan penambahan K 3
Fe(CN)6
yang bertujuan untuk menunjukkan tempat dimana Fe teroksidasi yang ditandai dengan adanya warna biru.Dari
hasil pengamatan diperoleh bahwa reaksi Fe/Cu dan Fe denganlarutan gel diperoleh warna biru.
Hal ini membuktikan bahwa Fe teroksidasi pada paku. Reaksi Fe/Zn diperoleh warna merah,
yang menunjukkan tempat terjadinya reduksi. Dapat diketahui bahwa logam Znadalah logam yang
mampu melindungi besi karena adanya daya reduksiyang kuat dari logam tersebut. Zn dan Al dapat
menghambat terjadinyakorosi pada besi karena harga potensial elektrodanya lebih rendah dari harga
potensial reduksi Cu bila dibandingkan dengan Fe. Sedangkan logam Cu meningkatkan korosi besi
paku yang ditandai dengan adanya
warna biru, hal ini disebabkab karena Cu melindungi diri
kemudian melindungi Fe. Jika dilihat dari potensial reduksi standar (Eo
) masing-masing
logam,maka Al yang paling negatif (-1,66), kemudian Zn(-0,76), dan Cu yangpaling elekropositif dari ketiga
logam yang diujikan (+0,34. Semakin positif Eo
semakin besar kecenderungan zat untuk
tereduksi, tetapi semakin mudah untuk teroksidasi. Berdasarkan harga Eo
, logam Cu lebih mudah
tereduksi sehingga tidak dapat melindungi paku besi yang memiliki Eo
-0,44 dari korosi, sedangkan logam Zn dapat melindungi pakudari korosi. Logam Al memiliki Eo
lebih negatif dibanding Zn, dengan demikian Al lebih mudah mengalami oksidasi daripada Zn,
sehingga Al lebih baik dalam melindungi besi daripada Zn.Kesimpulan dan saran
Besi yang cepat berkarat adalah besi yang di dalam air yang terbuka artinya pengaruh
oksigen dan air sangat kuat. Faktor penyebab besi berkarat adalah O2
dan H2
O dan logam Cu dapat mempercepat korosi,Zn dapat menghambat korosi, dan Al mudah menghambat
korosi.Agar tidak terjadi perkaratan yang tidak kita kehendaki seperti pada pagar besi, maka kita harus
melapisi pagar besi dengan cat atau logam yang tahan korosi agar tidak di pengaruhi oleh O2
dan H
2
O.Beberapa cara untuk menanggulangi besi atau logam lain agar tahan dariproses perkaratan:1.
Melapisi besi atau logam lainnya dengan cat khusus besi yang banyak dijual di toko-toko bahan bangunan.
2.Membuat logam dengan campuran yang serba sama atau homogenketika pembuatan atau produksi besi
atau logam lainnya di pabrik.3.Pada permukaan logam diberi oli atau vaselin4.
Menghubungkan dengan logam aktif seperti magnesium / Mg melauikawat agar yang berkarat
adalah magnesiumnya. Hal ini banyak dilakukan untuk mencegah berkarat5.
Melakukan proses galvanisasi dengan cara melapisi logam besi dengan seng tipis atau timah yang
terletak di sebelah kiri deret volta.
6.Melakukan proses elektro kimia dengan jalan memberi lapisan timah
seperti yang biasa dilakukan pada kaleng
Nurul istiqomah2 3 0 9 0 3 0 0 7 5 T u
g a s T e k n ik K o r o siKOROSI PADA PAKU
Korosi adalah kerusakan atau degradasilogamakibat reaksiredoks antara suatu logam dengan berbagai zat
di lingkungannya yangmenghasilkan senyawa-senyawa yang tidak
dikehendaki. Dalam bahasasehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling
lazimadalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalamioksidasi,sedangkan oksigen (udara)
mengalamireduksi. Karat logam umumnyaadalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia
karat besi adalahFe2
O3
.nH2
O, suatu zat padat yang berwarna
coklat-merah.(http://magicalxbit.livejournal.com/13661.html, pada 25 Maret 2011 jam 17.00)
Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yangpenggunaannya sangat luas dalam
kehidupan sehari-hari. Namunkekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang sangat mudah
mengalamikorosi. Padahal besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual da fungsi
komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligusmembahayakan. Berdasarkan dari asumsi
tersebut, percobaan inidifokuskan dalam upaya pencegahan terjadinya peristiwa korosi
inikhususnya pada besi. Selain itu pada percobaan ini akan diketahui logam-logam apa sajakah yang dapat
menghambat terjadinya korosi sesuaidengan sifat-sifat kimianya. (http://iefha-shun.blogspot.com/2009/10/
laporan-korosi_23.html, pada 25 Maret 2011)Korosi merupakan proseselektrokimia. Pada korosi
besi, bagiantertentu dari besi itu berlaku sebagaianode, di mana besi mengalamioksidasi.Fe
(s)<--> Fe2+
(aq)+ 2eElektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain
dari besiitu yang bertindak sebagaikatode, di mana oksigen tereduksi.
O2
(g)
+ 4H+
(aq)+ 4e <--> 2H2
O(l)atauO2
(g)
+ 2H2
O(l)+ 4e <--> 4OH -
(aq)Ion besi(II) yang terbentuk
pada anode selanjutnya teroksidasimembentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa
oksidaterhidrasi, , yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian
mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor,
atau perbedaan rapatan logam itu.Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena
logam bereaksi secarakimiaatauelektrokimiadengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan
bahwa korosi adalah kebalikan dari prosesekstraksilogam dari bijih mineralnya .
Contohnya, bijih mineral logambesidi alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida ,
setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatanbajaataubaja
paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan koros
i( k e m b a l i m e n j a d i s e n y a w a b e s i o k s i d a ) . (http://magicalxbit.livejournal.com/13661.html, pada
25 Maret 2011 jam 17.00) Tujuan Percobaan1.Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan
besi berkarat2.Untuk mengetahui logam yang meningkatkan korosi dan yan
g menghambat korosiAlat dan bahan Percobaan1 . A ir 2 .Cuka 3.Minyak sayu
r 4 .Paku 5.Gelas 8 buah 6 .NaCl7.indikator pp
8.larutan H2
SO
4
2 M9.agar-agar10.K 3
Fe(CN)6
0,01 M
1 1 . a q u a d es t 1 2 . t i s s u e r o ll 1 3 . p l a t s e ng 1 4 . p l a t t e m b a g
a 1 5 . p l a t a l u m i n i u m16.kertas label 17.tabung reaksi dan rak tabung reaks
i1 8 . g e l a s p i a l a 2 5 0 m L 1 9 . k a s a a s b es 2 0 . p e m b ak a r g a s 2 1 . n e r ac a
O h a us 2 2 . b a t a n g p e n g a d uk 2 3 . p i p e t t e t e s24.pinset
Metodologi PercobaanPercobaan I Faktor yang menyebabkan besi berkarat1.
Persiapkan 8 gelas kosong yang bersih2.2 gelas di isi dengan Air, lalu masukkan paku ke dalam 2
gelas yangdi isi Air, kemudian salah satu gelas tersebut di tutup rapat dan yang satunya terbuka3.
2 gelas selanjutnya di isi dengan cuka dan paku dan tutup rapat salah satu gelas tersebut
dan yang satunya terbuka4.2 gelas berikutnya di isi minyak sayur dan paku sama seperti di atas5.
selanjutnya 2 gelas terakhir hanya di isi dengan paku tanpa ada yang lain dan satu gelas di tutup rapat
sedangkan yang satunya terbuka6.Kedelapan gelas yang telah kita isi di simpan di tempat yang
amandan tidak ada gangguan7.Kita amati setiap harinya minimal selama satu minggu.