Post on 24-Oct-2015
description
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
1
Kontes Robot
Seni Tari Indonesia 2014
KRSI – 2014
18-22 Juni 2014
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
2
DAFTAR ISI
Hal
Sambutan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi 3
Sambutan Direktur Litabmas Dikti 4
Latar Belakang 5
Maksud dan Tujuan 5
Tema 6
Ketentuan Umum 6
Peserta dan Pendaftaran 7
Tahapan Evaluasi 8
Kriteria Evaluasi Peserta 8
Proses seleksi 8
Penghargaan 8
Jadwal kegiatan 9
Kegiatan pertanggal 9
Alamat Penyelenggara 10
Lampiran A. Susunan Panitia KRSI 2014 11
Lampiran B. Formulir Pengajuan Peserta 12
Lampiran C. Tema dan Peraturan KRSI 2014 18
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
3
Sambutan
Salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah menumbuh-kembangkan dan memperkaya
khasanah ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
Untuk itu kegiatan penumbuhan dan pengembangan kreativitas dan inovasi dosen dan
mahasiswa menjadi kata kunci untuk menghantarkan tercapainya tujuan tersebut. Dalam
penumbuhan dan pengembangan kreativitas dan inovasi tidaklah cukup hanya sampai pada
wacana teoritis saja, akan tetapi harus dilatih untuk mengimplementasikan ide, gagasan
dalam wacana-teoritis tersebut ke dalam dunia nyata. Kegiatan pengembangan gagasan
teoritis menjadi penerapan teknologi yang nyata harus dibuat sedemikian rupa agar menjadi
menarik, dinamis dan tidak membosankan, dimana dosen dan mahasiswa perlu dilibatkan
secara multidisiplin.
Sehubungan dengan itu, saya menyambut baik penyelenggaraan Kontes Robot Indonesia
(KRI), karena dalam KRI setiap Peserta harus mengeksplorasi kemampuannya dalam
perancangan, implementasi, dan strategi serta harus mengembangkan ide-idenya untuk dapat
membuat dan merancang suatu wahana bergerak berbentuk robot dengan berbagai bentuk dan
struktur serta kecerdasan agar dapat memenuhi tema dan aturan main yang telah ditentukan,
sehingga mahasiswa dapat berkompetisi secara sportif dalam arena yang telah ditentukan.
Dalam Kontes Robot Seni tari Indonesia (KRSI) yang diselenggarakan bersamaan dengan
Kontes Robot Idonesia (KRI), robot yang dibuat mahasiswa harus menitik beratkan pada
unsur seni tari - budaya setempat, disinilah letak pentingnya kemampuan kreativitas, inovasi
dan strategi yang dikembangkan oleh setiap tim peserta. Oleh sebab itu, sejak awal
dimulainya KRI, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi selalu memberikan dukungan penuh
terhadap pelaksanaan KRI tersebut.
Dalam kesempatan ini Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, mengundang seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia untuk berpartisipasi dalam
KRSI 2014 ini. Selamat berpartisipasi, semoga melalui KRSI 2014 kemampuan mahasiswa
dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dapat terus ditingkatkan.
Jakarta, Nopember 2012
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi,
Prof. Dr. Djoko Santoso
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
4
Sambutan
Untuk menumbuh kembangkan ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta meningkatkan mutu
pendidikan tinggi di Indonesia, perlu difasilitasi kegiatan yang dapat mendukung
penumbuhan, pengembangan kreativitas dan inovasi dosen beserta para mahasiswa baik dari
segi teori maupun penerapan praktisnya. Dalam hal ini Kontes Robot Seni tari Indonesia
(KRSI) dapat merupakan suatu wahana yang sangat menarik bagi mahasiswa/wi untuk
mengimplimentasikan gagasan dan ide-ide mereka menjadi suatu robot yang fungsional
dengan memanfaatkan pengetahuan mereka yang multi disiplin, sekaligus memperhatikan
faktor seni-budaya dalam penerapan teknologi.
Robot–robot tersebut harus dirancang dan dibuat sendiri, dengan menggunakan sensor-
sensor, aktuator serta mikroprosessor yang ada dan harus diprogramkan sesuai dengan tema
kontes setiap tahunnya. Selain itu kerjasama yang baik antara anggota tim peserta juga akan
menjadi faktor pendukung suksesnya suatu tim dalam kontes ini. Setiap tim akan memiliki
gagasan strategi yang terbaik untuk dapat memenangkan kontes dan akan diuji dalam kontes
tersebut, sehingga dapat menimbulkan suasana kompetisi yang kondusif dikalangan
mahasiswa, dosen maupun perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam kontes.
KRSI 2014 akan diselenggarakan langsung secara Nasional pada tanggal 18-22 Juni 2014.
KRSI 2014 diharapkan mampu menjadi wahana untuk unjuk prestasi dalam perancangan,
implementasi dan strategi dari mahasiswa/wi Indonesia dengan mempertimbangkan seni-
budaya Indonesia yang kaya, sekaligus sebagai tontonan dan hiburan yang menarik yang
sarat dengan ide-ide pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta seni budaya
bangsa.
Dalam kesempatan ini Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat
Perguruan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, mendorong seluruh Perguruan
Tinggi di Indonesia untuk berpartisipasi dalam KRSI 2014 ini. Selamat berpartisipasi,
semoga dengan KRSI 2014 kemampuan mahasiswa dan dosen, serta kualitas pendidikan
tinggi serta kerjasama antar disiplin ilmu di Indonesia dapat terus ditingkatkan.
Jakarta, Nopember 2013
Direktur Litabmas Ditjen Dikti,
Prof. Agus Subekti, Ph. D.
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
5
Kontes Robot Seni Tari Indonesia 2014
KRSI – 2014
1. Latar Belakang
Pelaksanaan kontes robot yang telah berlangsung setiap tahun selama lebih dari satu dekade
di bumi pertiwi, telah melahirkan insan-insan pemikir dan pembuat robot yang
berkemampuan tinggi. Kontes robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia
(KRCI) telah merupakan ajang kompetisi kemampuan masing-masing perguruan tinggi untuk
menunjukkan kepiawaian mahasiswanya dalam merancang dan membuat serta memprogram
robot-robot ciptaan nya dalam kompetisi tersebut.
Kontes Robot Seni tari Indonesia (KRSI) merupakan suatu ajang kompetisi perancangan dan
pembuatan robot yang disertai dengan unsur-unsur seni dan budaya bangsa yang telah
terkenal di bumi pertiwi. KRSI pertamakali diadakan pada tahun 2009 yang mengangkat
tema ”Robot Penari Jaipong”, tahun 2010 dengan mengangkat tema ”Robot Penari Pendet” ,
tahun 2011 dengan mengangkat tema ”Robot Penari Kelono Topeng”, tahun2012
mengangkat tema “Robot Penari Piring” dan tahun 2013 mengangkat tema “Robot Anoman
Duto”. Setiap tim peserta yang terdiri dari 3(tiga) mahasiswa dengan seorang dosen
pembimbing, diwajibkan untuk membuat satu robot untuk menampilkan seni budaya yang
diinginkan sesuai tema kontes.
Untuk KRSI 2014, sesuai dengan momentum yang tepat dalam gema nasional
membangkitkan kecintaan dan pelestarian budaya-budaya Nasional maka tema yang diangkat
adalah “Robot Penari Legong Keraton”. Kegiatan KRSI 2014 ini dilaksanakan disetiap
Regional sesuai dengan jadwal dan Nasional pada tanggal 18-22 Juni 2014 yang dikoordinasi
dan didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan
institusi perguruan tinggi yang ditunjuk.
2. Maksud dan Tujuan
Tujuan KRSI 2014 adalah:
1. Menumbuh-kembangkan dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa di Perguruan
Tinggi.
2. Mengaplikasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ke dalam dunia nyata.
3. Meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam pengembangan bidang teknologi robotika.
4. Meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap seni budaya bangsa.
5. Membudayakan iklim kompetitif dilingkungan Perguruan Tinggi.
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
6
3. Tema: Tema Kontes Robot Seni tari Indonesia 2014 adalah:
“ Robot Penari Legong Keraton ”
Tari Legong dari Bali merupaka jenis tari yang paling populer dan kerap ditampilkan dalam
pertunjukan wisata. Tari ini dikembangkan di Peliatan. Tarian yang baku ditarikan oleh dua
orang legong dan seorang condong. Condong tampil pertama kali, lalu menyusul dua legong
yang menarikan legong lasem. Repertoar dengan tiga penari dikenal sebagai Legong Kraton.
Tari ini mengambil dasar dari cabang cerita Panji (abad ke-12 dan ke-13, masa Kerajaan
Kadiri), yaitu tentang keinginan raja (adipati) Lasem (sekarang masuk Kabupaten Rembang)
untuk meminang Rangkesari, putri Kerajaan Daha (Kadiri), namun ia berbuat tidak terpuji
dengan menculiknya. Sang putri menolak pinangan sang adipati karena ia telah terikat oleh
Raden Panji dari Kahuripan. Mengetahui adiknya diculik, raja Kadiri, yang merupakan abang
dari sang putri Rangkesari, menyatakan perang dan berangkat ke Lasem. Sebelum berperang,
adipati Lasem harus menghadapi serangan burung garuda pembawa maut. Ia berhasil
melarikan diri tetapi kemudian tewas dalam pertempuran melawan raja Daha.
Legong Keraton adalah sebuah tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang
sangat komplek dan diikat oleh struktur tabuh pengiring yang konon mendapat pengaruh dari
Tari Gambuh. Kata Legong Keraton terdiri dari dua kata yaitu legong dan Keraton. Kata
legong diduga berasal dari kata “leg” yang berarti gerak tari yang luwes. Lemah gemulai.
Sementara “gong” berarti gambelan. “leg” dan “gong” digabung menjadi legong yang
mengandung arti gerakan yang diikat, terutama aksentuasinya oleh gamelan yang
mengiringinya.
Jadi Legong Keraton berarti sebuah tarian istana yang diiiringi oleh gambelan. Sebutan
merupakan perkembangan berikutnya. Ada praduga bahwa berasal dari pengembangan Tari
Sang Hyang yang merupakan tari improvisasi dan kemudian gerak-gerak improvisasi itu
ditata, dikomposisikan menurut pola atau struktur dari pegambuhan (gambelan). Gerakaan-
gerakan tari yang membangun Tari Keraton ini disesuaikan dengan gambelan sehingga tari
ini menjadi tarian yang indah, dinamis dan abstrak. Gambelan yang dipakai mengiringi tari
ini dalam seni pertunjukan kemasan baru adalah gambelan gong kebyar. Keterampilan dalam
membawakan tari Legong, kesesuaiannya dengan penguasaan jalinan wiraga, wirama dan
wirasa yang baik, sesuai dengan patokan agem, tandang, dan tangkep.
Struktur tari Legong pada umumnya terdiri dari papeson, pangawak, pengecet, dan pakaad.
Ciri khas lain dari tarian ini adalah penarinya menggunakan kipas, kecuali tokoh Condong.
4. Ketentuan Umum
a. Setiap tim yang terdiri dari 3(tiga) mahasiswa dan 1(satu) orang dosen
pembimbing diharuskan membuat satu robot otomatis yang mampu melakukan
gerakan menari mengikuti musik kesenian gamelan pengiring tari piring.
b. Jumlah robot maksimum dua dan harus dibuat sendiri.
c. Robot penari harus menyerupai struktur tubuh manusia dengan tinggi 55±5cm
diukur di posisi kepala tidak termasuk asesories.
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
7
d. Derajad kebebasan robot minimal 21(dua puluh satu)
e. Berat satu robot maksimum 30kg.
f. Tegangan catu daya yang digunakan harus tegangan DC dengan besar tegangan
tidak dibatasi.
g. Robot harus dapat menari di atas arena persegi-panjang dengan start berwarna
merah atau biru berukuran (3000 x 2000)mm yang memiliki tiga arena pokok.
h. Gerak tari dalam tari legong strukturnya terdiri dari papeson, pangawak, pengecet,
dan pakaad diselaraskan dengan irama musik pengiring tari "Legong Keraton"
i. Musik pengiring didengarkan langsung dari sistem audio gedung tempat lomba.
j. Musik pengiring tari robot adalah musik pengiring khas tari Bali yaitu musik tari
"Legong Keraton" yang akan disediakan oleh panitia.
k. Waktu yang disediakan untuk setiap unjuk kebolehan tari dalam lomba ini adalah
3 menit sesuai dengan panjang atau durasi irama musik pengiring.
l. Dalam waktu tiga(3) menit, musik pengiring akan berhenti sebanyak dua kali
selama 10-20 detik.
m. Setiap tim pada setiap game diberikan kesempatan “retry”.
n. Setiap Retry akan dikenakan hukuman pengurangan nilai (penalty).
o. Bagi tim dengan teknik dan seni tari terbaik akan dinyatakan sebagai pemenang.
Peraturan selengkapnya dapat dibaca pada lampiran C dari buku panduan ini.
5. Peserta dan Pendaftaran
KRSI 2014 hanya boleh diikuti oleh institusi atau tim dari Perguruan Tinggi Negeri dan
Perguruan Tinggi Swasta. Setiap tim harus terdiri dari 3 mahasiswa sarjana dan atau
dibawahnya dan satu dosen pembimbing aktif. Setiap tim harus mengajukan proposal ke
panitia KRSI 2014 dengan persetujuan Wakil Rektor/Ketua/Direktur/Dekan Bidang
Kemahasiswaan masing-masing perguruan tinggi. Formulir pengajuan (Application Form)
dapat dilihat pada lampiran B.
Proposal merupakan Pendaftaran awal yang harus diajukan kepada Panitia KRSI 2014 bagi
calon peserta. Setiap tim harus mengirimkan 1 (satu) set proposal dengan sampul coklat
muda ke alamat penyelenggara melalui pos/paket kilat dan selambat-lambatnya sudah
diterima di sekretariat panitia tanggal 7 Januari 2014. Setiap Perguruan Tinggi hanya
diperkenankan untuk mengirim satu Tim peserta KRSI saja.
Semua proposal yang masuk ke sekretariat panitia akan dilakukan evaluasi administratif.
Proposal yang diterima dan disetujui oleh panitia akan diberitahukan kepada peserta melalui
surat pemberitahuan ke alamat masing-masing dan dapat dilihat di website panitia.
Tim peserta yang lolos tahap seleksi Regional akan diundang untuk mengikuti Kontes
Nasional KRSI 2014 dan akan mendapatkan dana bantuan pembuatan robot sebesar Rp
5.000.000,- (Lima Juta rupiah) dari panitia, biaya transportasi kelas ekonomi dari perguruan
tinggi ke tempat pelaksanaan Kontes Nasional KRSI dan akomodasi Tim (3 mahasiswa dan 1
dosen pembimbing) selama 4(empat) hari.
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
8
6. Tahapan Evaluasi
Evaluasi dilakukan dalam dua tahap.
Evaluasi tahap pertama merupakan evaluasi administratif. Proposal yang diterima
dan disetujui oleh panitia akan diberitahukan kepada peserta melalui surat
pemberitahuan ke alamat masing-masing paling lambat 2(dua) minggu setelah batas
akhir penerimaan proposal. Informasi ini juga ditampilkan pada website KRSI 2014.
Evaluasi tahap kedua dilakukan melalui laporan kemajuan dan perkembangan
pembuatan robot yang telah dilakukan. Tim Juri akan mengevaluasi kesiapan calon
peserta untuk mengikuti KRSI 2014 mengacu pada kriteria evaluasi yang telah
ditentukan.
7. Kriteria Evaluasi Peserta
Untuk keperluan evaluasi tahap kedua, setiap calon peserta yang telah mendaftar atau
yang telah ditunjuk, diwajibkan untuk mengirimkan laporan kemajuan dan
perkembangan pembuatan robot dalam sebuah CD kepada panitia, berisi formalitas
tim berupa sebuah foto robot dan anggota Tim berlatar belakang Institusi, presentasi
power point dan satu rekaman video dengan durasi maksimal 5(lima) menit dengan
format mpeg, mpg, mov, mp4, flv atau avi. Video harus menunjukkan aktivitas robot
seni, gerakan tari otomatis yang telah dibuat.
Setiap Tim diwajibkan mengirimkan bahan-bahan tersebut dalam 1(satu) CD dengan
surat pengantar dari Pembantu/Wakil/Direktur/Ketua/Dekan/Rektor dan harus
diterima panitia selambat-lambatnya tanggal 6 Maret 2014.
Kriteria evaluasi yang digunakan adalah :
Rancangan Mekanik Robot
Sistem Kontrol Robot dan algoritma
Strategi mendeteksi dan mensinkronkan gerakan dengan musik.
Sensor dan Rangkaian Interface
Gerakan gantungan
8. Proses Seleksi
Seleksi akan dilakukan dua tahap yaitu seleksi tingkat Regional dan seleksi tingkat Nasional.
Juara pertama dan kedua tiap Regional akan mewakili Regionalnya ketingkat Nasional.
9. Penghargaan
Panitia Regional menyediakan penghargaan bagi Juara Pertama, Juara Kedua, Juara Ketiga,
Juara Harapan, dan penghargaan lain yang akan ditentukan oleh panitia. Bagi tim juara
pertama, dan kedua tingkat Regional akan dipanggil untuk tampil di tingkat Nasional.
Panitia Nasional menyediakan penghargaan bagi Juara Pertama, Juara Kedua, Juara Ketiga,
Juara Harapan, dan penghargaan lain yang akan ditentukan oleh panitia.
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
9
10. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan KRSI 2014 adalah sebagai berikut:
11. Kegiatan per tanggal:
No Kegiatan Tanggal Lokasi
1 Batas Waktu proposal masuk 07 Januari 2014 DP2M,Dikti,Kemdikbud
2 Pengumuman peserta hasil evaluasi tahap I 20 Januari 2014 DP2M,Dikti,Kemdikbud
3 Batas waktu laporan kemajuan 06 Maret 2014 DP2M,Dikti,Kemdikbud
4 Pengumuman peserta KRI regional 14 maret 2014 DP2M,Dikti,Kemdikbud
5 Kontes Robot Indonesia tingkat Regional
KRSI Regional 1 15-18 Mei 2014 Padang
KRSI Regional 2 08-11 Mei 2014 Jakarta/Bandung
KRSI Regional 3 24-27 April 2014 Semarang
KRSI Regional 4 01-04 Mei 2014 Malang
KRSI Regional 5 22-25 Mei 2014 Mataram
6 Pengumuman peserta KRI tingkat Nasional 30 Mei 2014 DP2M,Dikti,Kemdikbud
7 Pelaksanaan Kontes Robot Indonesia tingkat Nasional 18-22 Juni 2014 Yogyakarta
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Aturan Kontes
2 Pemberitahuan Awal
3 Seminar & Sosialisasi
4 Proposal Masuk
5 Evaluasi I dan persetujuan proposal
6 Proses Pembuatan Robot
7 Laporan Kemajuan
8 Evaluasi Tahap 2
9 Pengumuman Hasil Evaluasi Tahap 2
10 Seleksi tingkat Regional
11 Pengumuman Hasil tim Peserta Nasional
12 Pendaftaran Ulang
13 Pelaksanaan KRI Nasional 2012
KegiatanOkt '13 Nop '13 Des '13 Jan '14 Feb '14 Mar '14 Apr '14 Mei '14 Jun '14
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
10
12. Alamat Penyelenggara
Panitia Kontes Robot Seni tari Indonesia 2014
Subdit Kreativitas dan Pengabdian Kepada Masyarakat (KPM)
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditlitabmas)
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Jln Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telp. 021-70322640 Fax. 021-5731846
Website:
http://dp2m-dikti.net ; http://www.kri.or.id dan
http://kri.eepis-its.edu
E-mail:
tantointer@gmail.com , gigih@eepis-its.edu
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
11
Lampiran A
Susunan Panitia Kontes Robot Seni tari Indonesia (KRSI) 2014
Pelindung : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Komisi Pengarah :
• Gubernur
• Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud.
• Direktur Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Ditjen Dikti Kemendikbud
• Rektor
• Dekan
• Direktur Utama TVRI
Ketua Pelaksana :
Wakil Ketua Pelaksana :
Sekretaris :
Publikasi dan Dokumentasi :
Bendahara :
Perlengkapan :
Perlengkapan Lapangan
Perlengkapan umum
Acara dan Pertandingan :
Akomodasi :
Transportasi :
Dana :
Keamanan :
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
12
Lampiran B
Formulir
Pengajuan Peserta
KRSI – 2014
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
13
KONTES ROBOT SENI INDONESIA 2014
(“ Robot Penari Legong Keraton ” )
1. Setiap Institusi hanya diperkenankan mengirimkan 1(satu) tim saja. Tim
tambahan yang didaftarkan akan diabaikan.
2. Setiap Tim harus mengirim satu set syarat pendaftaran berupa Borang
Aplikasi atau Proposal. Format Borang Aplikasi atau proposal adalah seperti
yang tertulis dalam panduan ini dengan jumlah halaman tidak melebihi 25
(dua puluh lima) halaman.
3. Borang Aplikasi harus disahkan/ditandatangani oleh Wakil Rektor/Ketua/
Direktur/Dekan Bidang Kemahasiswaan masing-masing Perguruan Tinggi.
4. Borang Aplikasi dan proposal harus sudah diterima oleh Panitia KRSI 2014
paling lambat pada 7 Januari 2014 dengan alamat pengiriman:
Panitia Kontes Robot Seni tari Indonesia 2014
Subdit Kreativitas dan Pengabdian Kepada Masyarakat (KPM)
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditlitabmas)
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Jln Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan
Jakarta Pusat 10270
Telp. 021-70322640 Fax. 021-5731846
Website : http://dp2m-dikti.net
http://www.kri.or.id/ dan
http://kri.eepis-its.edu
E-mail : tantointer@gmail.com
gigih@eepis-its.edu
5. Borang Aplikasi atau Proposal setidaknya harus berisi informasi tentang
anggota tim, institusi, alamat lengkap, nomer telepon, alamat E-mail atau
contact person, dan juga berisi tentang deskripsi rinci tentang robot, meliputi:
desain, gambar teknik, strategi dan algoritma program kontrol robot.
6. Panitia KRSI 2014 akan melakukan evaluasi peserta dalam dua tahap, yaitu
tahap pertama berupa evaluasi proposal (administratif), dan kedua, evaluasi
berdasarkan laporan kemajuan pembuatan robot. Jadwal rinci dapat disimak
dibagian jadwal kegiatan dalam panduan ini.
Borang Aplikasi / Proposal
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
14
BAGIAN SATU: INFORMASI TENTANG TIM PESERTA
1. TIM
Nama Tim maksimum 15 karakter dan nama mudah untuk disebutkan)
…………………………………………………………………………….
Nama Ketua Tim (Mahasiswa)
………………………………..
Nama Instruktur (Dosen Pembimbing)
………………………………………..
2. INSTITUSI
Nama Lengkap Institusi :
……………………………………
Nama Departemen/Fakultas
…………………………………………
Alamat Kontak :
………………………………………………………………..
Nomer Telepon :………………… Nomer FAX : ………………………….
Nomer Telepon Mobile (HP):
……………………………….…..
Alamat E-mail :
……………………….
3. Alamat Lengkap, E-mail dan No. HP Contact Person
4. Jumlah Robot dan Jumlah gerak robot.
Jumlah Robot : ................ ........................ buah
Jumlah gerak bebas robot: ………………
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
15
BAGIAN DUA: INFORMASI TENTANG (MESIN) ROBOT
1. NAMA TIM ROBOT (hanya nama tim) : ______________________
(Tidak boleh mengindikasikan institusi yang bersangkutan)
2. ROBOT
Jumlah Robot : 1 (satu) buah
Jelaskan tentang mesin robot Anda, rencana/desain, strategi kontrol, algoritma
gerak, dilengkapi dengan sketch atau rancangan dasar mesin dalam gambar yang
mudah dievaluasi. Gunakan halaman terpisah untuk menerangkan dimensi, struktur
atau bahan yang dipakai, bagaimana mengaplikasikan sensor, bagaimana metoda
pendeteksian suara musik pengiring, dan bagaimana metoda menepatkan waktu 3
menit perlombaan dengan sinkronisasi gerak tari robot.
Gunakan halaman tambahan jika dibutuhkan
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
16
3. JUMLAH DERAJAD KEBEBASAN
Jelaskan jumlah derajad kebebasan yang saudara ajukan melalui gambar lengkap
robot seni penari "Legong Keraton".
Gunakan halaman tambahan jika dibutuhkan
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
17
4. SKETCH (RANCANGAN SINGKAT)
Gambarlah desain singkat tentang rencana robot Anda dilengkapi dengan perkiraan
ukuran/dimensi. Perhatikan bahwa tinggi minimum robot adalah 50cm dan tinggi
maksimum adalah 60cm tanpa asesori. Untuk diingat: dimohon untuk tidak
mencantumkan info apapun dalam gambar rancangan robot yang mengindikasikan
nama institusi pengusul.
Gunakan halaman tambahan jika dibutuhkan
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
18
Lampiran C
Tema dan Peraturan
Kontes Robot Seni TARI
Indonesia (KRSI)
2014
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
19
KONTES ROBOT SENI TARI INDONESIA
2014
TEMA DAN PERATURAN
(Theme and Rule)
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
20
1. Pendahuluan
Pelaksanaan kontes robot yang telah berlangsung setiap tahun selama lebih dari satu dekade
di bumi pertiwi, telah melahirkan insan-insan pemikir dan pembuat robot yang
berkemampuan tinggi. Kontes robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia
(KRCI) telah menjadi ajang kompetisi kemampuan masing-masing perguruan tinggi untuk
menunjukkan kepiawaian mahasiswanya dalam merancang, membuat, memprogram dan
menerapkan strategi robot-robot ciptaan-nya dalam kompetisi tersebut.
Kontes Robot Seni tari Indonesia (KRSI) merupakan suatu ajang kompetisi perancangan,
pembuatan dan pemrograman robot yang disertai dengan unsur-unsur seni dan budaya bangsa
Indonesia khususnya seni tari yang telah terkenal di bumi pertiwi. KRSI pertamakali
diadakan pada tahun 2009 dengan tema “Robot Penari Jaipong”, tahun 2010 dengan tema
“Robot Penari Pendet”, tahun 2011 dengan tema “Robot Penari Klono Topeng”, tahun 2012
mengangkat tema “Robot Penari Piring” dan tahun 2013 mengangkat tema “Robot Penari
hanuman Duto”. Setiap tim peserta yang terdiri dari 3(tiga) mahasiswa dengan seorang dosen
pembimbing, diwajibkan untuk membuat satu atau beberapa robot yang terkoordinasi untuk
menampilkan seni budaya yang diinginkan sesuai tema kontes.
Untuk KRSI 2014, kembali guna membangkitkan kecintaan dan pelestarian budaya-budaya
Nasional maka tema yang diangkat adalah “Robot Penari Legong Keraton”. Kegiatan KRSI
2014 ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Kontes Robot Indonesia (KRI) tingkat
Regional dan KRI tingkat Nasional pada tanggal 14-16 Juni 2014 yang dikoordinasi dan
didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan institusi
Perguruan Tinggi yang ditunjuk.
Tujuan dari kontes robot ini adalah untuk menumbuh kembangkan kreatifitas dan minat para
mahasiswa dalam teknologi maju, khususnya teknologi robotika yang selain diperuntukkan
bagi industri juga diharapkan dapat membantu kegiatan manusia sehari-hari serta seni budaya
khususnya sen tari.
2. Tema Tema Kontes Robot Seni tari Indonesia 2014 adalah:
“ Robot Penari Legong Keraton ”
Tari Legong dari Bali merupaka jenis tari yang paling populer dan kerap ditampilkan dalam
pertunjukan wisata. Tari ini dikembangkan di Peliatan. Tarian yang baku ditarikan oleh dua
orang legong dan seorang condong. Condong tampil pertama kali, lalu menyusul dua legong
yang menarikan legong lasem. Repertoar dengan tiga penari dikenal sebagai Legong Kraton.
Tari ini mengambil dasar dari cerita Panji (abad ke-12 dan ke-13, masa Kerajaan Kadiri),
yaitu tentang keinginan raja (adipati) Lasem (sekarang masuk Kabupaten Rembang) untuk
meminang Rangkesari, putri Kerajaan Daha (Kadiri), namun ia berbuat tidak terpuji dengan
menculiknya. Sang putri menolak pinangan sang adipati karena ia telah terikat oleh Raden
Panji dari Kahuripan. Mengetahui adiknya diculik, raja Kadiri, yang merupakan abang dari
sang putri Rangkesari, menyatakan perang dan berangkat ke Lasem. Sebelum berperang,
adipati Lasem harus menghadapi serangan burung garuda pembawa maut. Ia berhasil
melarikan diri tetapi kemudian tewas dalam pertempuran melawan raja Daha.
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
21
Legong Keraton adalah sebuah tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang
sangat komplek dan diikat oleh struktur tabuh pengiring yang konon mendapat pengaruh dari
Tari Gambuh. Kata Legong Keraton terdiri dari dua kata yaitu legong dan Keraton. Kata
legong diduga berasal dari kata “leg” yang berarti gerak tari yang luwes. Lemah gemulai.
Sementara “gong” berarti gambelan. “leg” dan “gong” digabung menjadi legong yang
mengandung arti gerakan yang diikat, terutama aksentuasinya oleh gamelan yang
mengiringinya.
Jadi Legong Keraton berarti sebuah tarian istana yang diiiringi oleh gambelan. Sebutan
merupakan perkembangan berikutnya. Ada praduga bahwa berasal dari pengembangan Tari
Sang Hyang yang merupakan tari improvisasi dan kemudian gerak-gerak improvisasi itu
ditata, dikomposisikan menurut pola atau struktur dari pegambuhan (gambelan). Gerakaan-
gerakan tari yang membangun Tari Keraton ini disesuaikan dengan gambelan sehingga tari
ini menjadi tarian yang indah, dinamis dan abstrak. Gambelan yang dipakai mengiringi tari
ini dalam seni pertunjukan kemasan baru adalah gambelan gong kebyar. Keterampilan dalam
membawakan tari Legong, kesesuaiannya dengan penguasaan jalinan wiraga, wirama dan
wirasa yang baik, sesuai dengan patokan agem, tandang, dan tangkep.
Struktur tari Legong pada umumnya terdiri dari papeson, pangawak, pengecet, dan pakaad.
Ciri khas lain dari tarian ini adalah penarinya menggunakan kipas, kecuali tokoh Condong.
3. Spesifikasi Robot.
3.1. Setiap tim diharuskan membuat sendiri maksimum dua robot otomatis yang
mampu melakukan gerak tari untuk mengikuti musik kesenian "Legong Keraton".
3.2. Robot yang dibuat harus memiliki kemampuan gerak mengikuti alunan musik yang
dimainkan saat lomba berlangsung.
3.3. Robot harus dirancang untuk dapat mendengar alunan musik melalui sensor
pendengar tanpa kabel.
3.4. Robot harus memiliki bagian yang dapat disebut sebagai sistem kaki, tubuh, tangan
dan kepala. Jumlah derajat kebebasan masing-masing sistem robot minimal 21 (dua
puluh satu).
3.5. Robot harus dapat melakukan gerak tari mengikuti alunan musik tari yang
digunakan.
3.6. Komunikasi langsung maupun tidak langsung antara tim peserta dengan robot tidak
diperbolehkan.
3.7. Selama Lomba berlangsung, robot tidak boleh memecah diri menjadi beberapa
robot dan bagian-bagian robot yang tidak dapat bergerak.
3.8. Tinggi robot 55±5cm tidak termasuk asesori
3.9. Rentang kaki atau tangan robot maksimal tidak boleh lebih 60 cm diukur dari
ujung jari tangan/kaki kanan ke kiri ketika membuka tangan/kaki selebar-lebarnya.
3.10. Lebar telapak kaki maksimum 150 cm2 berbentuk elip, lingkaran atau persegi
empat.
3.11. Berat satu robot maksimal 30 kg.
3.12. Tegangan catudaya DC tidak dibatasi dan harus menempel pada robot.
3.13. Sumber tegangan harus berasal dari baterai Accu Kering (lead acid), NiCd, NiMH,
Lit-Ion, atau Lit-Polymer. Tidak diperkenankan menggunakan accu yang berisi
cairan basah.
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
22
3.14. Aktuator gerak dapat dirancang berbasis elektromotor, system pneumatik maupun
sistem hidrolik.
3.15. Setiap Robot harus dapat di START hanya dengan satu tombol di badan robot
dengan posisi tombol strat mudah terjangkau.
4. Arena Lomba dan Urutan Gerakan Tarian
4.1. Arena Lomba
Arena lomba dapat ditunjukkan pada gambar 1 berikut ini:
Zona I
Zona II Zona II
Zona I
Zona III Zona III
Zona Tutup
Zona Tutup
Zona MulaiRobot 1
Zona Mulai
Robot 1
Zona Mulai
Robot 2
Zona MulaiRobot 2
Gambar 1: Lapangan Lomba KRSI 2014
Arena lomba terdiri dari dua buah arena persegi panjang masing-masing mempunyai
ukuran panjang 3000 mm dan lebar 2000 mm, berwarna hijau gelap, putih dan biru
muda dengan tinggi 1000 mm dari lantai dan diletakkan berdampingan. Terdapat
pembatas arena merah dan biru berupa dinding kayu berwarna Coklat setebal 100
mm setinggi 60mm. Arena sebelah kanan (sesuai arah hadap penonton) untuk robot
di bagian merah, sedang arena sebelah kiri untuk robot dibagian biru. Arena lomba
juga dikelilingi dengan fance warna coklat dengan lebar 30 mm dan tinggi 60 mm.
Bahan lapangan dari multi-plek 20mm dan dilapis dengan vynil.
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
23
4.2. ZONA MULAI:
ZONA MULAI berukuran 400×400 mm, dalam ZONA AWAL/MULAI robot
diletakkan untuk mulai menari. Setelah robot diletakkan di ZONA MULAI
diberikan aba-aba persiapan selama satu (1) menit menjelang lomba. Arah hadap
robot ketika di ZONA AWAL ini dapat ditentukan sendiri oleh Tim.
Di ZONA MULAI, setelah musik pengiring mulai, robot harus bisa melakukan
gerak tari sembah pembuka .
Gambar 2: Zona Mulai (diwakili tim biru) dan Zona I
4.3. ZONA I :
ZONA I berukuran 1000 x 2000 mm
Di ZONA I terdapat juga ZONA MULAI. Di zona I robot harus dapat melakukan
gerak pepeson atau condong. Gerakan dilakukan berulang-ulang hingga akhir zona
I.
4.4. ZONA II :
ZONA II berukuran 1000x2000 mm. Di zona II terdapat tempat start untuk
memulai robot kedua. Dizona II robot harus dapat melakukan gerak pengawak dan
pengecet. Gerak ini dilakukan berulang-ulang hingga akhir zona tengah.
Gambar 3: Zona II dan Zona mulai robot 2
4.5. ZONA III:
ZONA III berukuran 1000x2000 mm yang didalamnya terdapat ZONA TUTUP. Di
dalam ZONA III ini robot harus dapat melakukan gerak pakaad. Gerak robot
dilakukan berulang-ulang hingga akhir zona III.
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
24
Gambar 4: Zona III dan Zona Tutup
4.6. ZONA TUTUP:
ZONA TUTUP berukuran 400x8000 mm dan berjarak 200mm dari tepi kanan dan
kiri lapangan. Di zona tutup robot harus mampu melakukan gerak tari sembah
penutup dari tari Legong Keraton.
Ketika irama pengiring gerak tari berakhir menjelang menit terakhir akan terdengar
tepukan penonton. Ketika mendengar tepukan penonton, robot harus menghentikan
tariannya dan memberi salam hormat sebagai tanda telah selesainya tarian.
5. Sistem Perlombaan
5.1. Setiap tim yang terdiri dari 3(tiga) mahasiswa dan 1(satu) orang dosen pembimbing
diharuskan membuat satu robot otomatis yang mampu melakukan gerakan menari
mengikuti musik pengiring tari "Legong Keraton".
5.2. Robot harus dibuat sendiri
5.3. Robot harus dapat menari di atas arena persegi-panjang lantai berwarna berukuran
masing-masing (3000x2000)mm. Tiap arena satu tim robot memiliki lima (5)
ZONA, bila diurutkan dari awal hingga akhir adalah ZONA MULAI, ZONA I,
ZONA II, ZONA III dan ZONA TUTUP. Tiap ZONA berfungsi sebagai pemandu
gerakan tari.
5.4. Gerak tari harus diselaraskan dengan irama musik pengiring tari "Legong
Keraton".
5.5. Musik pengiring didengarkan langsung dari sistem audio gedung tempat lomba.
5.6. Waktu yang disediakan untuk setiap unjuk kebolehan tari dalam lomba ini adalah
tiga (3) menit sesuai dengan panjang atau durasi irama gamelan pengiring.
5.7. Dalam waktu tiga(3) menit, musik pengiring akan berhenti sebanyak dua kali
masing-masing selama 10-20 detik.
5.8. Setiap tim pada setiap game diberikan kesempatan “retry”.
5.9. Setiap Retry akan dikenakan hukuman pengurangan nilai (penalty).
5.10. Dalam setiap sesi pertandingan, dua robot dari tim peserta akan diletakkan diatas
panggung (lapangan perlombaan) sesuai dengan warna tim awal, yaitu merah atau
biru.
5.11. Setiap tim akan melakukan unjuk kebolehan tiga(3) kali secara bergantian.
5.12. Bagi robot yang telah menampilkan kepiawaiannya tiga(3) kali penampilan
lengkap dan memiliki nilai teknik serta seni tari terbaik akan dinyatakan sebagai
pemenang atau juara.
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
25
6. Penilaian
6.1. Tim Juri akan melakukan penilaian berdasarkan kategori berikut ini
6.1.1. Kemampuan robot melakukan gerak sembah pambuka pada ZONA
MULAI, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk
nilai sempurna.
6.1.2. Kemampuan robot melakukan gerak tari pepeson atau condong pada
ZONA I, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk
nilai sempurna.
6.1.3. Kemampuan robot melakukan gerak pengawak dan pengecet pada ZONA
II, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk nilai
sempurna.
6.1.4. Kemampuan robot melakukan gerak pakad dan gebesan pada ZONA III,
akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk nilai
sempurna.
6.1.5. Kemampuan robot melakukan gerak sembah panutup pada ZONA
TUTUP, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk
nilai sempurna
6.2. Kemampuan robot yang berhasil MULAI GERAK secara sinkron dengan irama
musik pengiring akan memperoleh tambahan nilai 5.
6.3. Kemampuan sinkronisasi dan keselarasan gerak tarian robot sesuai alunan musik
pengiring akan memperoleh tambahan nilai 1-10.
6.4. Kemampuan robot melakukan gerak sembah penutup di ZONA TUTUP akan
memperoleh tambahan nilai 5.
6.5. Kemampuan robot yang telah mencapai ZONA I, ZONA II dan ZONA III, maka
masing-masing zona akan mendapat tambahan nilai 3.
6.6. Setiap Tim akan mendapatkan nilai jumlah dari kategori 6.1.1 s/d 6.1.5, 6.2 s/d 6.5
tersebut diatas.
6.7. Setiap robot yang melakukan keindahan gerak tari "Legong Keraton", maka robot
akan mendapatkan nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna dengan factor pengali 2.
6.8. Pemenang setiap perlombaan ditentukan dari perolehan nilai rerata akhir terbaik.
6.9. Keputusan Juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
7. Retry
7.1. Untuk setiap tim peserta, kesempatan retry diberikan bebas dengan ketentuan
sebagai berikut:
7.1.1. Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot diantara ZONA
MULAI retry dimulai dari ZONA MULAI dan nilai bonus yang telah
diperoleh pada ZONA MULAI hilang.
7.1.2. Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot diantara ZONA I,
retry dimulai dari ZONA I dan nilai bonus yang telah diperoleh pada
ZONA I hilang.
7.1.3. Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di ZONA II, retry
dilakukan di ZONA II dan nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA II
hilang.
7.1.4. Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di ZONA III, retry
dilakukan dari ZONA III nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA
AKHIR hilang.
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
26
7.1.5. Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di ZONA TUTUP,
retry dilakukan dari ZONA TUTUP dan nilai bonus yang telah diperoleh
pada ZONA TUTUP hilang.
7.2. Jika robot keluar dari arena, maka harus dilakukan retry sesuai dengan zona yang
ditinggalkan.
7.3. Jika robot terjatuh, maka robot harus dilakukan retry.
7.4. Jika robot tidak bergerak selama 30 detik, maka robot harus dilakukan retry.
7.5. Jika robot menyentuh zona larang, maka robot harus dilakukan retry.
7.6. Ketika retry dilakukan, irama musik tidak dihentikan.
8. Penalti dan Diskualifikasi
8.1. Jika dalam melakukan gerak tari, robot atau bagian robot diukur secara vertikal
keluar daerah/arena pasangannya, maka tim akan dikenakan penalti, untuk sepuluh
detik pertama akan dikenakan pengurangan nilai 5 dan untuk tiap 5(lima) detik
berikutnya, tim akan dikenakan pengurangan nilai sebesar 5.
8.2. Jika robot melakukan retry, maka tim akan dikenakan pengurangan nilai 5 setiap
kali retry.
8.3. Tim peserta yang menyentuh robot setelah pertandingan dimulai dapat dikenakan
diskualifikasi kecuali dalam masa Retry.
8.4. Tim peserta tidak mengikuti arahan wasit dan/atau juri dapat dikenakan
diskualifikasi.
8.5. Tim peserta yang bertindak tidak sesuai dengan spirit of fair play, dapat dikenakan
diskualifikasi.
9. Penghargaan
Panitia Regional menyediakan penghargaan bagi Juara Pertama, Juara Kedua, Juara Ketiga,
Juara Harapan, dan penghargaan lain yang akan ditentukan oleh panitia. Bagi tim juara
pertama, dan kedua tingkat Regional akan dipanggil untuk tampil di tingkat Nasional.
Panitia Nasional menyediakan penghargaan bagi Juara Pertama, Juara Kedua, Juara Ketiga,
Juara Harapan, dan penghargaan lain yang akan ditentukan oleh panitia.
10. Faktor Keselamatan
Dalam merancang dan membuat robot, tim peserta wajib memperhatikan faktor-faktor
keamanan dan faktor keselamatan bagi operator maupun bagi petugas yang bertugas
mengawasi lomba tersebut.
11. Subsidi Biaya pembuatan Robot:
Tim Peserta yang lolos evaluasi tahap Regional dan mengikuti Kontes Nasional KRSI–2014
akan mendapatkan dana bantuan pembuatan robot sebesar Rp 5,000,000,- (Lima Juta rupiah)
dari panitia, biaya transportasi kelas ekonomi dari perguruan tinggi ke tempat pelaksanaan
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
27
Kontes Nasional KRSI dan akomodasi Tim (3 mahasiswa dan 1 dosen pembimbing) selama
4(empat) hari.
12. Kontak yang dapat dihubungi
• Gigih Prabowo : gigih@eepis-its.edu
• Tanto : tantointer@gmail.com
13. Informasi Lanjut dan website
Panitia akan menerbitkan FAQ (Frequently Asked Questions) melalui website dan melalui
milis kri@groups.eepis-its.edu
14. Alamat panitia
Panitia Kontes Robot Seni tari Indonesia 2014,
Subdit Kretivitas dan Pengabdian pada Masyarakat (KPM)
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditlitabmas),
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Kementrian Pendidikan da Kebudayaan
Jln Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan
Jakarta Pusat 10270
Telp. 021-70322640 Fax. 021-5731846
Website : http://dp2m-dikti.net
http://www.kri.or.id/ dan
http://kri.eepis-its.edu
Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013
28
LAMPIRAN
Ukuran Lapangan KRSI-2014
Zona I
Zona II
Zona I
Zona III Zona III
Zona Tutup Zona Tutup
30
30
30
400
2065 2065
8008004130
41
54
15
10
15
10
15
100
Zona II
10
00
Zona MulaiRobot 2
Zona Awal
Zona Mulai
Robot 2
Zona Awal
Zona Mulai
Robot 1
Zona MulaiRobot 1
400
40
0
40
0
R=141, G=179, B=226
R=255, G=0, B=0
R= 0, G=0, B=255
R= 0, G=102, B=0