Post on 06-Nov-2020
KONSEP MANAJEMEN RISIKO BENCANA TSUNAMI BERBASIS MASYARAKAT
(STUDI KASUS: RW. 08 KELURAHAN PLOSO, KABUPATEN PACITAN)
Oleh:Rachman Adhi Nugroho[3612100014]
Dosen Pembimbing: Adjie Pamungkas, ST., M.Dev. Plg., Ph.D
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER2016
SIDANG UJIANRP141501 TUGAS AKHIR
LATAR BELAKANG
Kondisi geografis Negara Indonesia berada pada zona tektonik yang sangataktif karena terletak pada pertemuan lempeng Eurasian, India-Australian, Pacific plates yang menyebabkan Indonesia memiliki kerawanan tinggi
terhadap bencana gempa dan tsunami. (Lavigne, dkk 2006)
Daerah teluk yang menyempit adalah daerah yang rawan akan ancamantsunami, hal ini disebabkan karena pada lokasi tersebut energi gelombangakan terkumpul. Akibatnya gelombang tersebut memiliki kekuatan yang lebih besar dan sapuan gelombang mampu masuk ke arah darat lebih
jauh. (Sukandarrumidi, 2010)
Kawasan Teluk Teleng merupakan kawasan yang sangat rawan terhadapbencana gempa dan tsunami. Hal ini ditunjukkan berdasarkan data historisdan analisis serta simulasi gempa yang telah dilakukan, bahwa ketinggiantsunami mampu mencapai 4.5 – 25 meter dengan radius capaian 0.4 km hingga 3.8 km ke daratan jika terjadi gempa di lautan. (Chaeroni, 2013)
Kawasan Teluk Teleng
Sumber: Handayawati, 2010; Mileti dan Gottschlich, 2001; RTRW KabupatenPacitan, 2009-2029, Handoyo, 2002; UU No. 24 Tahun 2007;
Penanggulangan Bencana
Ancamanberpotensiterjadinyatsunami
KawasanPengembangan
Pariwisata
Daya tarik besarterhadap
pengunjung
KerentananLingkunganFisik, Sosial
Kependudukan, Lingkunganterbangun
Pengurangan risiko bencanaberbasis Masyarakat
diperlukan
melalui
Pengetahuan Tentang Risiko
Peringatan dan evakuasi
Respon Terhadap Kedaruratan
Rendah
Identifikasi
Analisis
Penanganan
Pemantauan
Evaluasi
CBDRM
CBDRM
Ketahanan Masyarakat
Konsep Manajemen Risiko
Bencana Tsunami Berbasis
Masyarakat Di Kawasan
Teluk Teleng
Sumber: McLaughlin, 2007; Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2035; Pradana, 2012.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN DAN SASARAN
Latar BelakangBagaimana konsep manajemen risiko bencana tsunamiberbasis masyarakat di kawasan Teluk TelengKabupaten Pacitan?
Menyusun konsepmanajemen risikobencana tsunamiberbasis masyarkatdi Kawasan TelukTeleng KabupatenPacitan
Mengidentifikasi variabel-variabel yang dapat
meningkatkan risiko bencana tsunami
Menganalisa tingkat manajemen risiko bencana berbasis
masyarakat
Merumuskan konsep manajemen risiko bencana berbasis
masyarakat (CBDRM)
RUANG LINGKUP
Samudera Hindia
Kelurahan Ploso
TINJAUAN PUSTAKA
Bencana Bencana Tsunami
merupakan bencana
alam yang berasal dari
bumi yang akan terjadi
karena peristiwa
geologis/geofisik
Bencana Alam
Bencana Non Alam
Bencana Sosial
Geofisik
Hidrologis
Klimatologis
Meteorologi
Biologis
𝑅𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 = 𝐴𝑛𝑐𝑎𝑚𝑎𝑛 x𝐾𝑒𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑎𝑛
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
Faktor yang
meningkatkan
dampak risiko
bencana
Tsunami
Manajemen Risiko
Bencana Sumber: Carter, 1991; UU No. 24 Tahun 2007, EM-DAT, 2009; Sugito, 2008; BNPB, 2012.
Manajemen Risiko
Bencana
Identifikasi
Analisis
Penanganan
Pemantauan
Evaluasi
CBDRM
CBDRM
Planning
Organizing
Actuating
Controlling
MANAJEMEN
Sumber: Follett dalam Evans, 2013; Terry, 1986; Terry, 1977; GITEWS, 2011; FAO, 2008; Abarquez dan Murshed, 2004 .
1
2
3
Gempa
Bentuk Pantai
Bentuk Dasar Laut Wilayah Pantai
Sudut Kedatangan Gelombang
Bentuk Depan Gelombang Tsunami
Presepsi Terhadap Risiko Ancaman Tsunami
Perilaku Individu Lain
Pengambilan Keputusan dalam Melakukan
Evakuasi
Pengetahuan dan Persepsi dari Masyarakat
Motivasi Menyelamatkan
Ketergantungan pada Informasi
Kepadatan Penduduk
Buta Huruf
Penduduk Perempuan
Luas Kawasan Terbangun
Mata Pencaharian
Kelompok Rentan
Kesiapan dalam Menanggapi Risiko
Kesadaran dalam Menanggapi Risiko
Sugito, 2008; ISTECS 2011; Pratama, 2011;
Djafri,2013
SINTESA PUSTAKA
An
cam
an
Keren
tan
an
Identifikasi kelompok masyarakat
Pembentukan dan pemahaman
hubungan sosial masyarakat
Penilaian risiko bencana secara
partisipatif
Perencanaan pengurangan risiko
bencana
Pembentukan organisasi masyarakat
Perekrutran dan pengembangan
anggota kelompok masyarakat
Pembagian tugas dan kerja
Kerjasama dengan pihak lain
Perekrutan dan pengembangan
anggota organisasiPengorganisasian
Pembuatan sistem peringatan dini
Penyebaran informasi ke masyarakat
Peningkatan pengetahuan masyarakat
Penggunaan media dalam
penyampaian informasi
Pembuatan Pusat Informasi
Pemantauan Informasi
Pelaporan Informasi
Evaluasi PartisipatifPengawasan
Soekadji, 1983; Fayol, 1987; Massie 1987; Terry, 1986; Griffin, 2002; Abarquez dan
Murshed, 2004; Kafie dan Murshed, 2006; Tan, 2004; Nurzakkiyah dan Budiman,
2011.
Pengamatan tindakan individu
Pengembangan ketrampilan individu
Inisiatif tindakan pengurangan risiko
bencana
Kerjasama antar individu
Evaluasi tindakan Individu
Manajemen DiriPerencanaan dan
Pengambilan keputusan
Penggerakan
METODOLOGI PENELITIAN
Ketahanan masyarakat dalam
menangani bencana tsunami rendahPermasalahan
Bencana Tsunami dan
Peningkatan Risikonya
Manajemen Risiko Bencana
Berbasis Masyarakat
Survey Primer (Wawancara dan
Observasi)
Survey Sekunder (Survey
Instansi dan Literatur)
Analisis Variabel Peningkatan
Risiko Bencana Tsunami
Analisis Tingkat Manajemen
Bencana Berbasis Masyarakat
Analisis Perumusan Konsep Manajemen
Risiko Bencana Tsunami Berbasis Masyarakat
Konsep Manajemen Risiko Bencana Tsunami Berbasis
Masyarakat di Kawasan Pesisir Kabupaten Pacitan
Tinjauan Pustaka
An
alisis
Hasil
Metode Pengumpulan Data
Content
Analysis
Deskriptif
Kualitatif
Variabel
peningkatan
risiko bencana
tsunami
Variabel tingkat
manajemen
risiko bencana
tsunami berbais
masyarakat
Hasil dari
analisis sasaran
1 dan sasaran 2
Content Analysis
Eksplorasi
variabel
peningkatan
risiko bencana
Variabel yang
meningkatkan risiko
bencana tsunami.
Tingkat manajemen
risiko bencana
tsunami
Konsep manajemen
risiko bencana
tsunami berbasis
masyarakat
Eksplorasi
tingkat
manajemen
risiko bencana
tsunami berbasis
masyarakat
Menyusun
konsep
manajemen
risiko bencana
TAHAPAN PENELITIAN
Input Tujuan Alat Analisa Output
1
2
3
Content Analysis
Deskriptif
Kualitatif
GAMBARAN UMUM
“Kelurahan Ploso merupakan salah satu kelurahan dari 25 Kelurahan yang ada
di Kecamatan Pacitan. Luas Kelurahan Ploso adalah sebesar 366 Ha
sedangkan wilayah penelitian difokuskan pada RW. 08 Kelurahan Ploso Dusun
Barean yang terdiri dari 6 RT dengan total luas wilayah seluas 84,2 Ha.”
Donorojo14%
Pringkuku17%
Pacitan10%
Kebonagung16%
Tulakan21%
Ngadirojo13%
Sudimoro9%
KecamatanGaris Pantai
(Km)
Luas Daratan
(Km2)
Jumlah
Desa
Donorojo 8,38 109,09 12
Pringkuku 15,78 132,93 13
Pacitan 2,57 77,11 25
Kebonagung 18,84 124,85 19
Tulakan 3,59 161,61 16
Ngadirojo 10,54 95,91 18
Sudimoro 11,02 71,86 10
Total 70,71 759,65 113
Sumber: RZWP3K Kabupaten Pacitan, 2012; Badan Pusat Statistik, 2015
Luas
Wilayah
RT (Ha)
Luas
Permukiman
(Ha)
Total
Bangunan
Hunian (Unit)
Kepadatan
Bangunan
(Unit/Ha)
RT 1 26,5 7,4 112 15
RT 2 5,7 1,4 42 30
RT 3 16,4 8 76 10
RT 4 4,9 2 42 21
RT 5 19,4 2,4 42 18
RT 6 11,3 4 46 12
Jumlah 84,2 25,2 360 14,3
0
20
40
60
80
100
120
Jumlah KK
JUMLAH KK RW.08 KELURAHAN PLOSO
RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5 RT 6Sumber: Kementrian PU dan Perumahan Rakyat Direktorat Penembangan Kawasan Permukiman, 2015
Kependudukan
JENIS BAHAYAKELAS RAWAN
TINGGI SEDANG RENDAH
KELURAHANPLOSO
GEMPA BUMI TINGGITSUNAMI TINGGIBANJIR TINGGICUACA EKSTRIM TINGGIGELOMBANG EKSTRIM DAN ABRASI SEDANGKEKERINGAN TINGGIKEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN TINGGIKEGAGALAN TEKNOLOGI SEDANGKONFLIK SOSIAL SEDANGEPIDEMI DAN WABAH PENYAKIT RENDAH
Sumber: Kajian Risiko Bencana BPBD Kabupaten Pacitan, 2015
BAHAYA BENCANA ALAM DI KELURAHAN PLOSO
RISIKO BENCANA TSUNAMI DI
KELURAHAN PLOSO
Luas bahaya mencapai 402,95 Ha
Kelompok Umur Rentan 1.114 Jiwa
Jumlah Terpapar 7.495 Jiwa
Penduduk Miskin 77 Jiwa
Potensi Kerugian mencapai Rp 16,8 M
Sumber: Kajian Risiko Bencana BPBD Kabupaten Pacitan, 2015
HASIL ANALISA
Unitizing
• Unit analisis dalam sasaran ini adalahunit kalimat dalam teks wawancara
Sampling
• Observasi (wawancara) dilakukankepada 9 stakeholders hasil analisisstakeholder, dengan unit observasiadalah hasil wawancara (transkrip).unit analisis dalam sasaran ini adalahunit kalimat dalam teks wawancara
Recording/Coding
• Perekaman dilakukan denganmencermati pernyataan yangmerepresentasikan makna yang terkaitdengan tujuan analisis pengaruh suatuvariabel
Reducing
• Prosedur pengkodean menggunakansemantical content analysis denganteknik tabulasi dengan assertionanalysis yang diejawantahkan denganstatistik deskriptif
Inferring
• Pemahaman data melihat dari gayabicara dan frekuensi unit analisis yangmenjelaskan maksud sama
Narrating
• Penyimpulan hasil yangditrasformasikan kedalam variabelyang disetiap indikatornya berisikanvariabel dengan karakteristik yangsama
Sumber: Diolah dari Krippendorff, 2015
Sumber: Hasil Analisis, 2016
PROSES CODING
01234
A1
A2
A3
A4
A5
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
K11
K12
K13
K14
Frekuensi Unit-unit Analisis Tiap Variabel
Peningatan Risiko Bencana di Transkrip 1
Meningkatkan Risiko Tidak Meningkatkan Risiko
G1
0
2
4
6
8
10
A1
A2
A3
A4
A5
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
K11
K12
K13
K14
Frekuensi Unit-unit Analisis Tiap Variabel
Peningatan Risiko Bencana di Transkrip 2
Meningkatkan Risiko Tidak Meningkatkan Risiko
G2
0
2
4
6
A1
A2
A3
A4
A5
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
K11
K12
K13
K14
Frekuensi Unit-unit Analisis Tiap Variabel
Peningatan Risiko Bencana di Transkrip 3
Meningkatkan Risiko Tidak Meningkatkan Risiko
G3
0
1
2
3
A1
A2
A3
A4
A5
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
K11
K12
K13
K14
Frekuensi Unit-unit Analisis Tiap Variabel
Peningatan Risiko Bencana di Transkrip 4
Meningkatkan Risiko Tidak Meningkatkan Risiko
G4
0
1
2
3
4
A1
A2
A3
A4
A5
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
K11
K12
K13
K14
Frekuensi Unit-unit Analisis Tiap Variabel
Peningatan Risiko Bencana di Transkrip 4
Meningkatkan Risiko Tidak Meningkatkan Risiko
C1
0
1
2
3
A1
A2
A3
A4
A5
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
K11
K12
K13
K14
Frekuensi Unit-unit Analisis Tiap Variabel
Peningatan Risiko Bencana di Transkrip 4
Meningkatkan Risiko Tidak Meningkatkan Risiko
C2
PS1
0
1
2
3
A1
A2
A3
A4
A5
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
K11
K12
K13
K14
Frekuensi Unit-unit Analisis Tiap Variabel
Peningatan Risiko Bencana di Transkrip 5
Meningkatkan Risiko Tidak Meningkatkan Risiko
C3
0
1
2
3
4
A1
A2
A3
A4
A5
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
K11
K12
K13
K14
Frekuensi Unit-unit Analisis Tiap Variabel
Peningatan Risiko Bencana di Transkrip 6
Meningkatkan Risiko Tidak Meningkatkan Risiko
0
1
2
3
A1
A2
A3
A4
A5
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
K11
K12
K13
K14
Frekuensi Unit-unit Analisis Tiap Variabel
Peningatan Risiko Bencana di Transkrip 7
Meningkatkan Risiko Tidak Meningkatkan Risiko
C4
VARIABEL YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO
A1Gempa
Kabupaten Pacitan berhadapan langsung dengan lempeng Australia dan
Eurasia yang memiliki kecenderungan dapat mengakibatkan gempa yang
berpotensi menimbulkan tsunami.
A2Bentuk Pantai
Bentuk pantai Kawasan Teluk Teleng dapat memiliki kecenderungan dapat
meningkatkan energi gelombang tsunami.
A3Bentuk Dasar Laut Wilayah Pantai
Dasar laut wilayah pantai Kawasan Teluk Teleng berupa palung-palung
yang dapat meninggikan gelombang.
A4Sudut Kedatangan Gelombang Tsunami
Sudut kedatangan gelombang tsunami dapat meningkatkan risiko ketika
berada tegak lurus dengan garis pantai.
VARIABEL YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO
A5Bentuk Depan Gelombang Tsunami
Kawasan Teluk Teleng memiliki karakteristik perairan yang dangkal
sehingga dapat meninggikan gelombang dan membentuk muka gelombang
yang kuat.
K1Persepsi Terhadap Risiko Ancaman Tsunami
Persepsi memberikan dampak secara psikologis kepada masyarakat
sehingga dapat mempengaruhi tindakan yang dilakukan.
K2Perilaku Individu lain
Perilaku tidak peduli atau mengabaikan peringatan ataupun informasi
ancaman tsunami.
K3Pengambilan Keputusan dalam Melakukan Evakuasi
Adanya perbedaan respon dan kondisi masyarakat ketika terjadi tsunami
sehingga juga mempengaruhi keputusan evakuasi yang diambil.
VARIABEL YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO
K4Pengetahuan dan Persepsi dari Masyarakat
Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap ancaman tsunami dan cara
menyikapi dan menangganinya.
K5Motivasi Menyelamatkan
Diperlukan keahlian dan ketrampilan khusus dalam melakukan
penyelamatan.
K6Ketergantungan pada Informasi
Ketika terjadi bencana belum dapat dipastikan alat yang digunakan dalam
menyampaikan informasi selalu dapat berfungsi dengan baik.
K7Kepadatan Penduduk
Semakin padatnya penduduk pada kawasan rawan bencana, akan semakin
meningkatkan jumlah masyarakat yang masuk pada zona bahaya.
VARIABEL YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO
K8Buta Huruf
Keterbatasan dalam memahami informasi, petunjuk ataupun arahan dengan
basis tulisan.
K9Penduduk Perempuan
Memiliki kemampuan yang kurang dibandingkan dengan laki-laki dalam
menanggapi bencana tsunami.
K10Luas Kawasan Terbangun
Dapat mempengaruhi proses evakuasi karena semakin luas kawasan
terbangun juga menunjukkan semakin banyaknya jumlah penduduk
K11Mata Pencaharian
Masyarakat yang memiliki penghasilan rendah lebih sulit memulihkan diri
karena terdampak dalam kegiatan perekonomiannya
VARIABEL YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO
K12Kelompok Rentan
Memiliki keterbatasan fisik sehingga membutuhkan bantuan orang lain
untuk menanggapi kejadian tsunami.
K13Kesiapan dalam Menanggapi Risiko
Masyarakat yang tidak menyiapkan diri dalam menyikapi ancaman
bencana tsunami.
K14Kesadaran dalam Menanggapi Risiko
Masyarakat yang tidak sadar serta tidak mengembangkan kapasitas untuk
mengurangi risiko bencana.
Sudut KedatanganGelombang Tsunami
Perilaku Individu Lain
Pengetahuan danpersepsi masyarakat
Ketergantungan padainformasi
Kesiapan dalammenanggapi risiko
Kesadaran dalammenanggapi risiko
PerubahanVariabel
Sudut kedatangan gelombang tsunami yang tegak lurus dengan garis pantai
Perilaku mengabaikan ancamantsunami
Kurangnya pengetahuan dan persepsidari masyarakat terhadap tsunami
Terputusnya informasi padamasyarakat
Ketidaksiapan masyarakat terhadaprisiko tsunami
Ketidaksadaran masyarakat terhadapancaman tsunami
VARIABEL YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO
A4 K2 K4 K6 K13 K14
Identifikasi kelompok masyarakat
Pembentukan dan pemahaman
hubungan sosial masyarakat
Penilaian risiko bencana secara
partisipatif
Perencanaan pengurangan risiko
bencana
Pembentukan organisasi masyarakat
Perekrutran dan pengembangan
anggota kelompok masyarakat
Pembagian tugas dan kerja
Kerjasama dengan pihak lain
Perekrutan dan pengembangan
anggota organisasiPengorganisasian
Pembuatan sistem peringatan dini
Penyebaran informasi ke masyarakat
Peningkatan pengetahuan masyarakat
Penggunaan media dalam
penyampaian informasi
Pembuatan Pusat Informasi
Pemantauan Informasi
Pelaporan Informasi
Evaluasi Partisipatif
Pengawasan
Pengamatan tindakan individu
Pengembangan ketrampilan individu
Inisiatif tindakan pengurangan risiko
bencana
Kerjasama antar individu
Evaluasi tindakan Individu
Manajemen DiriPerencanaan dan
Pengambilan keputusan
Penggerakan
Sasaran 2: Tingkat ManajemenRisiko Bencana Tsunami
Berbasis Masyarakat
90,4%
Mengamati tindakan orang lain dalam menanggapi peringatan
Memetakan diri untuktindakan evakuasi
Merespon jika terdapattanda-tanda bahaya
Gotong royong dan kerja bakti
Melakukan pemetaanbahaya dan kerentanan
Merencanakan tindakanpengurangan risiko bencana
Membentuk kelompok sadarkeselamatanMengikuti pelatihan dan
menyebarkan hasil peltihan
Perumusan Kerangka
Teoritis
Komparasi dan
Intepretasi
Perumusan Konsep
Manajemen Risiko
1 2 3
PERUMUSAN KONSEP MANAJEMEN RISIKO BENCANA TSUNAMI BERBASIS MASYARAKAT DI KAWASAN TELUK TELENG KABUPATEN PACITAN
1Perumusan
Kerangka Teoritis
Sumber: ISDR (2004) dan ADPC (2006)
1Perumusan
Kerangka Teoritis
Sumber: Diolah dari ISDR (2004) dan ADPC (2006)
Dampak
Bencana
Faktor Risiko
Kerentanan:
- Sosial
- Ekonomi
- Fisik
- Lingkungan
Ancaman:- Geologis
- Hidrometeorologis
- Biologis
- Kegagalan Teknologi
- Lingkungan
Analisis Kerentanan
dan Kapasitas
Pemantauan dan
Analisis Ancaman
Peringatan Dini
Kesiapsiagaan
Manajemen
Kedaruratan
Pemulihan
Peningkatan Kesadaranuntuk perubahan perilaku
Pengembangan
Pengetahuan- Informasi
- Pendidikan & Pelatihan
- Penelitian
Komitmen Politik- Tingkat lokal, regional, nasional, internasional
- Kerangka Kerja Institusi (Pemerintahan)
1. Pengembangan kebijakan
2. Peraturan perundang-undangan
3. Pengembangan organisasi
- Aksi Komunitas
Penerapan Tindakan-tindakan
Pengurangan Risiko- Pengelolaan Lingkungan
- Kegiatan Pengembangan Sosial dan Ekonomi
- Tindakan-tindakan Teknis dan Fisik
1. Tata guna lahan/perencanaan kota
2. Perlidungan fasilitas penting
- Jaringan (networking) dan Kerjasama
Identifikasi Risiko dan
Penilaian Dampak
Membangun Komitmen
Politik
Pemilihan Masyarakat
melalui Penilaian Risiko
Membangun Pemahaman
dan Hubungan Masyarakat
Perencanaan Manajemen
Risiko Bencana Partisipatif
Implementasi Tindakan
Pengurangan Risiko Bencana
Pemantauan dan Evaluasi
Partisipatif
Membentuk koalisi stakeholder
Memberikan dukungan peraturan
perundang-undangan
Membuat strategi pelaksanaan
PRBBK
Menyiapkan anggaran
Membentuk koordinator
Pemetaan ancaman/bahaya
Penilaian kerentanan dan
kapasitas masyarakat
Penilaian tingkat
perekonomian masyarakat
Penilaian kemampuan
kapasitas kelompok
masyarakat
Penilaian estimasi kerugian
dasar
Penilaian tindakan PRB
masyarakat
Kepemimpinan
Membangun kepercayaan
Memahami masyarakat
Membangun hubungan
baik
Memiliki visi menjadi
masyarakat siap dan tangguh
Menentukan tingkat risiko yang
diterima
Memutuskan sikap terhadap
risiko
Mengoptimalkan kapasitas diri
sendiri
Mekanisme tindakan PRB
dikelola masyarakat
Mendirikan sebuah
organisasi berbasis
komunitas
Melakukan tindakan-
tindakan mitigasi
Melakukan tindakan-
tindakan pengurangan
kerentanan
Melaksanakan tindakan
kesiapsiagaan, latihan,
peringatan dini, dll
Melaksanakan operasi
pemulihan
Mengelola isu-isu
kebencanaan
Membangun hubungan
dengan pihak lain
Membuat sebuah sistem
untuk kelompok rentan
Partisipasi
Pembelajaran
Perundingan
Fleksibilitas
: Skema Pengurangan Risiko Bencana
: Skema Manajemen Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat
: Tindakan Manajemen Risiko Bencana Berbasis Masyarakat
Keterangan:: Skema hubungan antara Teori PRBBM dengan PRB
: Keterkaitan membangun komitmen politik dengan PRB
: Keterkaitan antara pemilihan masyarakat dengan PRB
: Keterkaitan perencanaan manajemen bencana partisipatif dengan PRB
: Keterkaitan implementasi tindakan pengurangan risiko bencana dengan PRB
: Keterkaitan pemantauan dan evaluasi partisipatif dengan PRB
2Komparasi dan
Intepretasi
Gempa
Bentuk Pantai
Bentuk Dasar Laut
Sudut Tegak Lurus
Kedatangan Gelombang
Bentuk Depan
Gelombang
Risiko
Tsunami
AncamanPenilaian risiko bencana
secara partisipatif
Perencanaan pengurangan
risiko bencana
Pembuatan sistem
peringatan dini
Peningkatan
pengetahuan masyarakat
Penyebaran informasi
ke masyarakat
Kerjasama dengan
pihak lain
Kesiapsiagaan
Komunitas
Rekayasa Struktur
Persepsi terhadap risiko
ancaman tsunami
Penilaian risiko bencana
secara partisipatif
Perencanaan pengurangan
risiko bencana
Risiko
Tsunami
Kampanye
Pendidikan Bencana
Evaluasi partisipatif
Evaluasi tindakan
individu
Sumber: Dey dan Singh (2006) dan NTSC (2005)
Sumber: UNISDR (2009), CADRI (2011), dan IOC (2009).
S-1
S-2
2Komparasi dan
Intepretasi
Perilaku mengabaikan
ancaman tsunami
Risiko
Tsunami
Penyebaran informasi
ke masyarakat
Pembuatan sistem
peringatan dini
Membangun
pengetahuan lokal
Pengambilan keputusan dalam
melakukan evakuasi
Risiko
Tsunami
Peningkatan
pengetahuan masyarakat
Pengembangan Skema
Evakuasi dan Operasi
Penyelamatan
Motivasi
menyelamatkan
Risiko
Tsunami
Pengembangan
ketrampilan individu
Perekrutan dan
pengembangan anggota
kelompok masyarakat
Sumber: Berkes (2000), NTSC (2005), dan InaTEWS (2012).
S-3
S-4
Sumber: IOTWS (2007), dan ADPC (2008)
S-5
Sumber: ADPC (2006) dan ISTECS (2011).
2Komparasi dan
Intepretasi
Kurangnya pengetahuan dan
presepsi dari masyarakat
Risiko
Tsunami
Peningkatan
pengetahuan masyarakat
Membangun
pengetahuan lokal
Terputusnya informasi
pada masyarakat
Risiko
Tsunami
Penggunaan media dalam
penyimpanan informasi
Pembuatan pusat
informasi
S-6
Sumber: Berkes (2000) dan ITOWS (2007)
S-7
Sumber: UNISDR (2006) dan UNESCO-IOC (2006)
2Komparasi dan
Intepretasi
Ketidaksiapan dalam
menanggapi risiko
Risiko
Tsunami
Penilaian risiko bencana
secara partisipatif
Perencanaan pengurangan
risiko bencana
Pembuatan sistem
peringatan dini
S-8
Sumber: IOC (2009) dan InaTEWS (2012)
Ketidaksadaran dalam
Menanggapi Risiko
Pembentukan dan
pemahaman hubungan sosial
Pembentukan
organisasi masyarakat
Penyebaran informasi
ke masyarakat
Kerjasama dengan
pihak lain
Risiko
Tsunami
Kampanye
Pendidikan Bencana
S-9
Sumber: IOC (2009) dan ADPC (2004)
2Komparasi dan
Intepretasi
Kepadatan PendudukPembuatan sistem
peringatan dini
Risiko
Tsunami
Buta Huruf
Penggunaan media dalam
penyampaian informasi
Risiko
Tsunami
S-10
Sumber: ADPC, 2006
S-11
Sumber: IFRC, 2011
2Komparasi dan
Intepretasi
Penduduk Perempuan
Peningkatan
pengetahuan masyarakat
Pengembangan
ketrampilan individu
Risiko
Tsunami
Kelompok
Rentan
Kerjasama dengan
pihak lain
Kerjasama antar
individu
Identifikasi kelompok
masyarakat
Risiko
Tsunami
Sumber: Turnbull, 2013
S-12
Sumber: ADPC (2006) dan Turnbull (2013)
S-13
2Komparasi dan
Intepretasi
Luas Kawasan
Terbangun
Penilaian risiko bencana
secara partisipatif
Perencanaan pengurangan
risiko bencana
Risiko
Tsunami
Rekayasa Struktur
Mata
Pencaharian
Pembentukan dan
pemahaman hubungan sosial
Risiko
Tsunami
Sumber: NTSC, 2005
S-14
S-15
Sumber: ADPC, 2004
3 Perumusan Konsep
Bencana
Tsunami
Variabel Peningkatan Risiko
Kerentanan:
- Persepsi terhadap risiko tsunami
- Perilaku mengabaikan ancaman
- Pengambilan keputusan evakuasi
- Motivasi menyelamatkan
- Kurangnya pengetahuan dan persepsi
- Terputusnya informasi
- Ketidaksiapan
- Ketidaksadaran
- Kepadatan penduduk
- Kelompok rentan
- Luas kawasan terbangun
- Mata pencaharian
Ancaman:- Gempa
- Bentuk pantai
- Bentuk dasar laut wilayah pantai
- Sudut kedatangan gelombang
- Bentuk depan gelombang
Sistem Peringatan
Dini
Kesiapsiagaan
Komunitas
Evaluasi Tindakan
Individu
Peningkatan Pengetahuan
Masyarakat- Pengembangan ketrampilan individu
- Penyebaran informasi ke masyarakat
- Membangun Pengetahuan Lokal
Implementasi Tindakan Pengurangan
Risiko- Kampanye Pendidikan Bencana
- Rekayasa Struktur
- Pengembangan Skema Evakuasi dan Operasi
Penyelamatan
- Penggunaan media dalam penyampaian informasi
- Pembuatan Pusat Informasi
- Kerjasama dengan pihak lain
Penilaian Risiko
Bencana Partisipatif
Identifikasi kelompok
masyarakat
Pembentukan dan pemahaman
hubungan sosial
Perencanaan Pengurangan
Risiko Bencana
Evaluasi Partisipatif
Pengamatan tindakan
individuInisiatif tindakan individu Kerjasama antar individu
Pembentukan Organisasi
Masyarakat
Perekrutan dan pengembangan
anggota kelompok
Pembagian tugas dan kerja
Pemantauan
Informasi
Pelaporan Informasi
3 Perumusan Konsep
Bencana
Tsunami
Variabel Peningkatan Risiko
Kerentanan:
- Persepsi terhadap risiko tsunami
- Perilaku mengabaikan ancaman
- Pengambilan keputusan evakuasi
- Motivasi menyelamatkan
- Kurangnya pengetahuan dan persepsi
- Terputusnya informasi
- Ketidaksiapan
- Ketidaksadaran
- Kepadatan penduduk
- Kelompok rentan
- Luas kawasan terbangun
- Mata pencaharian
Ancaman:- Gempa
- Bentuk pantai
- Bentuk dasar laut wilayah pantai
- Sudut kedatangan gelombang
- Bentuk depan gelombang
Sistem Peringatan
Dini
Kesiapsiagaan
Komunitas
Evaluasi Tindakan
Individu
Peningkatan Pengetahuan
Masyarakat- Pengembangan ketrampilan individu
- Penyebaran informasi ke masyarakat
- Membangun Pengetahuan Lokal
Implementasi Tindakan Pengurangan
Risiko- Kampanye Pendidikan Bencana
- Rekayasa Struktur
- Pengembangan Skema Evakuasi dan Operasi
Penyelamatan
- Penggunaan media dalam penyampaian informasi
- Pembuatan Pusat Informasi
- Kerjasama dengan pihak lain
Penilaian Risiko
Bencana Partisipatif
Identifikasi kelompok
masyarakat
Pembentukan dan pemahaman
hubungan sosial
Perencanaan Pengurangan
Risiko Bencana
Evaluasi Partisipatif
Pengamatan tindakan
individuInisiatif tindakan individu Kerjasama antar individu
Pembentukan Organisasi
Masyarakat
Perekrutan dan pengembangan
anggota kelompok
Pembagian tugas dan kerja
Pemantauan
Informasi
Pelaporan Informasi
SA-1
3 Perumusan Konsep
SA-2
Bencana
Tsunami
Variabel Peningkatan Risiko
Kerentanan:
- Persepsi terhadap risiko tsunami
- Perilaku mengabaikan ancaman
- Pengambilan keputusan evakuasi
- Motivasi menyelamatkan
- Kurangnya pengetahuan dan persepsi
- Terputusnya informasi
- Ketidaksiapan
- Ketidaksadaran
- Kepadatan penduduk
- Kelompok rentan
- Luas kawasan terbangun
- Mata pencaharian
Ancaman:- Gempa
- Bentuk pantai
- Bentuk dasar laut wilayah pantai
- Sudut kedatangan gelombang
- Bentuk depan gelombang
Sistem Peringatan
Dini
Kesiapsiagaan
Komunitas
Evaluasi Tindakan
Individu
Peningkatan Pengetahuan
Masyarakat- Pengembangan ketrampilan individu
- Penyebaran informasi ke masyarakat
- Membangun Pengetahuan Lokal
Implementasi Tindakan Pengurangan
Risiko- Kampanye Pendidikan Bencana
- Rekayasa Struktur
- Pengembangan Skema Evakuasi dan Operasi
Penyelamatan
- Penggunaan media dalam penyampaian informasi
- Pembuatan Pusat Informasi
- Kerjasama dengan pihak lain
Penilaian Risiko
Bencana Partisipatif
Identifikasi kelompok
masyarakat
Pembentukan dan pemahaman
hubungan sosial
Perencanaan Pengurangan
Risiko Bencana
Evaluasi Partisipatif
Pengamatan tindakan
individuInisiatif tindakan individu Kerjasama antar individu
Pembentukan Organisasi
Masyarakat
Perekrutan dan pengembangan
anggota kelompok
Pembagian tugas dan kerja
Pemantauan
Informasi
Pelaporan Informasi
3 Perumusan Konsep
SA-3
Bencana
Tsunami
Variabel Peningkatan Risiko
Kerentanan:
- Persepsi terhadap risiko tsunami
- Perilaku mengabaikan ancaman
- Pengambilan keputusan evakuasi
- Motivasi menyelamatkan
- Kurangnya pengetahuan dan persepsi
- Terputusnya informasi
- Ketidaksiapan
- Ketidaksadaran
- Kepadatan penduduk
- Kelompok rentan
- Luas kawasan terbangun
- Mata pencaharian
Ancaman:- Gempa
- Bentuk pantai
- Bentuk dasar laut wilayah pantai
- Sudut kedatangan gelombang
- Bentuk depan gelombang
Sistem Peringatan
Dini
Kesiapsiagaan
Komunitas
Evaluasi Tindakan
Individu
Peningkatan Pengetahuan
Masyarakat- Pengembangan ketrampilan individu
- Penyebaran informasi ke masyarakat
- Membangun Pengetahuan Lokal
Implementasi Tindakan Pengurangan
Risiko- Kampanye Pendidikan Bencana
- Rekayasa Struktur
- Pengembangan Skema Evakuasi dan Operasi
Penyelamatan
- Penggunaan media dalam penyampaian informasi
- Pembuatan Pusat Informasi
- Kerjasama dengan pihak lain
Penilaian Risiko
Bencana Partisipatif
Identifikasi kelompok
masyarakat
Pembentukan dan pemahaman
hubungan sosial
Perencanaan Pengurangan
Risiko Bencana
Evaluasi Partisipatif
Pengamatan tindakan
individuInisiatif tindakan individu Kerjasama antar individu
Pembentukan Organisasi
Masyarakat
Perekrutan dan pengembangan
anggota kelompok
Pembagian tugas dan kerja
Pemantauan
Informasi
Pelaporan Informasi
3 Perumusan Konsep
SA-4
Bencana
Tsunami
Variabel Peningkatan Risiko
Kerentanan:
- Persepsi terhadap risiko tsunami
- Perilaku mengabaikan ancaman
- Pengambilan keputusan evakuasi
- Motivasi menyelamatkan
- Kurangnya pengetahuan dan persepsi
- Terputusnya informasi
- Ketidaksiapan
- Ketidaksadaran
- Kepadatan penduduk
- Kelompok rentan
- Luas kawasan terbangun
- Mata pencaharian
Ancaman:- Gempa
- Bentuk pantai
- Bentuk dasar laut wilayah pantai
- Sudut kedatangan gelombang
- Bentuk depan gelombang
Sistem Peringatan
Dini
Kesiapsiagaan
Komunitas
Evaluasi Tindakan
Individu
Peningkatan Pengetahuan
Masyarakat- Pengembangan ketrampilan individu
- Penyebaran informasi ke masyarakat
- Membangun Pengetahuan Lokal
Implementasi Tindakan Pengurangan
Risiko- Kampanye Pendidikan Bencana
- Rekayasa Struktur
- Pengembangan Skema Evakuasi dan Operasi
Penyelamatan
- Penggunaan media dalam penyampaian informasi
- Pembuatan Pusat Informasi
- Kerjasama dengan pihak lain
Penilaian Risiko
Bencana Partisipatif
Identifikasi kelompok
masyarakat
Pembentukan dan pemahaman
hubungan sosial
Perencanaan Pengurangan
Risiko Bencana
Evaluasi Partisipatif
Pengamatan tindakan
individuInisiatif tindakan individu Kerjasama antar individu
Pembentukan Organisasi
Masyarakat
Perekrutan dan pengembangan
anggota kelompok
Pembagian tugas dan kerja
Pemantauan
Informasi
Pelaporan Informasi
3 Perumusan Konsep
SA-5
Bencana
Tsunami
Variabel Peningkatan Risiko
Kerentanan:
- Persepsi terhadap risiko tsunami
- Perilaku mengabaikan ancaman
- Pengambilan keputusan evakuasi
- Motivasi menyelamatkan
- Kurangnya pengetahuan dan persepsi
- Terputusnya informasi
- Ketidaksiapan
- Ketidaksadaran
- Kepadatan penduduk
- Kelompok rentan
- Luas kawasan terbangun
- Mata pencaharian
Ancaman:- Gempa
- Bentuk pantai
- Bentuk dasar laut wilayah pantai
- Sudut kedatangan gelombang
- Bentuk depan gelombang
Sistem Peringatan
Dini
Kesiapsiagaan
Komunitas
Evaluasi Tindakan
Individu
Peningkatan Pengetahuan
Masyarakat- Pengembangan ketrampilan individu
- Penyebaran informasi ke masyarakat
- Membangun Pengetahuan Lokal
Implementasi Tindakan Pengurangan
Risiko- Kampanye Pendidikan Bencana
- Rekayasa Struktur
- Pengembangan Skema Evakuasi dan Operasi
Penyelamatan
- Penggunaan media dalam penyampaian informasi
- Pembuatan Pusat Informasi
- Kerjasama dengan pihak lain
Penilaian Risiko
Bencana Partisipatif
Identifikasi kelompok
masyarakat
Pembentukan dan pemahaman
hubungan sosial
Perencanaan Pengurangan
Risiko Bencana
Evaluasi Partisipatif
Pengamatan tindakan
individuInisiatif tindakan individu Kerjasama antar individu
Pembentukan Organisasi
Masyarakat
Perekrutan dan pengembangan
anggota kelompok
Pembagian tugas dan kerja
Pemantauan
Informasi
Pelaporan Informasi
Kesimpulan
Kawasan Teluk Teleng Kabupaten Pacitan mamiliki potensi risiko
ancaman tsunami yang tinggi. Hal ini disebabkan karena terdapat
beberapa ancaman dan kerentanan pada kawasan tersebut yang
dapat meningkatkan risiko masyarakat pesisir yang berada di
sekitar Teluk Teleng Kabupaten Pacitan.
Tingkat manajemen risiko bencana berbasis masyarakat di
Kawasan Teluk Teleng Kabupaten sudah cukup bagus, 90,4%tindakan manajemen risiko bencana tsunami sudah pernah
masyarakat lakukan. Hanya 2 dari 21 tindakan manajemen risiko
bencana tsunami yang belum dilakukan oleh masyarakat yaitu
pembuatan pusat informasi dan evaluasi partisipatif.
Terdapat 5 cara yang dapat digunakan oleh masyarkat untuk mengurangi
risiko bencana tsunami di Kawasan Teluk Teleng Kabupaten Pacitan melalui
manajemen risiko bencana tsunami berbasis masyarakat, yaitu melalui
pendekatan tindakan individu, kerjasama antar individu, pengurangan
kerentanan kelompok masyarakat, pengoptimalan kapasitas kelompok
masyarakat, dan pengurangan dampah bahaya.
Terima Kasih