Post on 03-Jan-2016
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
PENDAHULUAN
Kanker (neoplasma) merupakan pertumbuhan abnormal dari jaringan yang
bersifat infiltrative. Penyakit ini merupakan penyebab 20-25% kematian dan
insidennya meningkat signifikan dengan peningkatan usia karena akumulasi
kerusakan genetic. Karsinogenesis merupakan peristiwa genetik yang menyebabkan
transformasi kearah keganasan dan metastasis.
Tumor dan kanker merupakan pertumbuhan abnormal dari sel. Bedanya, tumor
pertumbuhannya lambat dan jinak sedangkan sel kanker pertumbuhannya ganas dan
infiltarif serta menimbulkan metastasis.
Gambar.1 perubahan sel normal menjadi Sel kanker
KONSELING PASIEN KANKER
1
• Sel kanker muncul setelah terjadi mutasi-mutasi pada sel normal yang sering disebabkan oleh zat-zat karsinogen
• zat karsinogen memicu terjadinya Karsinogenesis (transformasi sel normal menjadi sel kanker mutasi gen
• Peristiwa karsinogenesis:
- Inisiasi
- promosi
- progresi
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
Sifat umum dari kanker adalah sebagai berikut: pertumbuhan yang berlebihan,
gangguan diferensiasi dari sel dan jaringan, sehingga mirip jaringan mudigah, bersifat
invasif yaitu memiliki kemampuan untuk tumbuh di jaringan sekitarnya, bersifat
metastatik (meenyebar ke tempat lain dan menyebabkan pertumbuhan baru, memiliki
hereditas bawaan yaitu turunan sel kanker juga dapat menimbulkan kanker, dan
pergeseran metabolisme ke arah pembentukan makromolekul dari nukleosida dan
asam amino serta peningkatan katabolisme karbohidrat untuk energi sel.
Sel kanker mengganggu tuan rumah karena dapat menyebabkan desakan akibat
pertumuhan abnormal, penghancuran jaringan tempat tumor berkembang dan
gangguan sistemis lain sebagai akibat sekunder pertumbuhan sel kanker. Proses
penyebaran sel kanker terdiri dari tiga cara yaitu:
• Menyebar melalui organ tubuh
• Melalui aliran darah limfa
• Melalui aliran darah
Tubuh memiliki respon imun terhadap sel kanker. Adanya Respon Imun
Alamiah terhadap kanker yang diekspresikan oleh Antigen Imunogenik. Virus
Onkogenik dapat menginduksi kanker yang mengekspresikan antigen virus.
Identifikasi molekuler antigen kanker dapat dijadikan sebagai informasi mengenai
respon imun terhadap kanker untuk perkembangan imunoterapi antikanker.
Obat anti kanker merupakan obat spesialistik. Batas keamananya begitu sempit,
sehingga penggunaannya harus cermat, jika tidak hanya akan menambah penderitaan
pasien, bersifat fatal, serta mengeluarkan biaya yang besar
Beberapa etiologi kanker yaitu:
• Faktor keturunan / genetik: retinoblastoma, kanker payudara
• Faktor lingkungan: - merokok
- sinar uv dari matahari
- radiasi ionisasi
• Faktor makanan: contoh, kanker pd sal.cerna
• Virus ; V. pappiloma, V. sitomegalo, hepatitis B, v. Epstein-Bar, V.Retro
KONSELING PASIEN KANKER
2
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
• Infeksi
• Faktor perilaku
• Gangguan keseimbangan hormonal
• Faktor kejiwaan dan emosional
• Radikal bebas
Tabel.1 Klasifikasi kanker:
Sarcoma Kanker yang menyerang jaringan
konektif, otot, dan jaringan tulang
Carsinoma:
Colorectal cancer,
Kanker yang tumbuh di daerah terluar
dan terdalam dari permukaan tubuh
seperti kulit, permukaan saluran gastro
internal, dan bagian dalam pembuluh
darah
Kanker darah:
Lymphoma, Leukimia, breast cancer
dan Myeloma.
Kanker pada saluran pembentuk darah,
saluran vaskular, dan pada jaringan
neuroma, glioma, dan
neuroblastoma.
Kanker pada jaringan saraf,
KONSELING PASIEN KANKER
3
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
PENGOBATAN
Tujuan terapi:
1. Membuang tumor primer
2. Membuang metastase primer
3. Membuang metastase jauh (tulang, hepar, paru, otak)jika mungkin.
Prinsip dasar terapi:
1. Bedah onkologi
penyembuhan
menentukan diagnosis dan stadium
2. Radioterapi
Menginduksi kerusakan dna
Memicu apoptosis
3. Kemoterapi
sitotoksik: alkilating, antraksilin, antimetabolit, vinka &etoposid, antineoplastik
lain
obat yg berefek pd sistem imun: antiproliferatif, kortikosteroid, Rituximab &
alemtuzumab; obat imunomodulating
hormon sex dan antagonis hormon
4. Terapi baru à etiopatogenesis
Il-2
Monoklonal antibodi anti-her-2/neu (trastuzumab)
Limfoma-anti-cd20 (rituxizumab)
Terapi gen
KONSELING PASIEN KANKER
4
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
Vaccin tumor
Antiangiogenic
Inhibitor tirosinkunase (imatinib)
6. Hormonal
Pemberian hormon
Pengangkatan penghasil hormon endogen
7. Ajuvan modern: Terapi radiasi dan kemoterapi melengkapi pembedahan
PRINSIP KEMOTERAPI
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan pada perencanaan pengobatan:
1.Kanker baru dapat dideteksi bila jumlah sel kanker kira2 109 . jumlah yang
dapat dibasmi kira2 99,9%, sehingga sel kanker yang tersisa 106 sel. Jelas sulit
dilakukan pembasmian total, karena itu dibutuhkan pengobatan jangka
panjang
2.Adanya hubungan dosis dan respon yang jelas. Berkurangnya sel kanker
ternyata berbanding lurus dengan dosis. Di lain pihak efek nonterapi jg
berbanding lurus dengan dosis.
3.Diperlukan jadwal pengobatan yang tepat. Untuk dosis total yang sama,
pemberian dosis secara intermitten memberikan hasil yang lebih baik dan
imunosupresi yang lebih ringan dibandingkan dengan pemberian dosis kecil
setiap hari
4.Kemoterapi harus dimulai sedini mungkin. Bahwa keadaan dini jumlah sel
kanker tentunya lebih sedikit dan fraksi sel kanker yang sensitive terhadap
obat lebih besar
5. Kemoterapi harus tertuju pada sel kanker. Obat kanker umunya bersifat
sitotoksik. Tapi terdapat kenyataan bahwa kemoterapi mampu menghasilkan
pemulihan jangka panjang pada leukemia limfositik akut. Sel-sel yang cepat
KONSELING PASIEN KANKER
5
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
berploriferasi peka terhadap obat, tetapi karena 15% sel sum2 tulang dalam
keadaan istirahat menjadi tidak peka terhadap obat
6.Sifat pertumbuhan tumor ganas harus jadi pertimbangan. Pertumbuhannya
mengikuti fungsi Gompertzia yaitu mula-mula bersifat eksponensial kemudian
bersifat lambat. Bila sel kanker populasinya dikurangi dengan penyinaran,
maka sisa sel yang berkembang akan tumbuh secara eksponensial dan menjadi
lebih peka terhadap obat.
7.Beberapa sitotoksik dan hormone memperlihatkan efek selektif relative
terhadap sel dengan tipe histologik tertentu. Contoh 5-fluorourasil lebih
efektif terhadap kanker pada GI disbanding breast cancer.
8. Terapi kombinasi. Dasar kombinasi untuk memberikan efek sinergisme,
mencegah atau menunda resistensi. Syarat terapi kombinasi:
o Mekanisme kerja harus berbeda
o Efek toksiknya berbeda
o Masing-masing obat harus diberikan pada masa siklus sel
o Dosis harus ditentukan melalui penelitian (EBM)
KERJA ANTIKANKER PADA PROSES DALAM SEL
Pada umumnya, kerja antikanker berdasarkan atas gangguan pada salah satu proses
sel yang esensial. Karena tidak ada perbedaan kualitas antara sel kanker dengan sel
normal maka semua antikanker bersifat mengganggu sel normal, bersifat sitotoksik
bukan kankerosid atau kankerotoksik yang selektif.
1.Alkilator
Cara kerja: melalui pembentukan ion karbonium atau kompleks lain yang
sangat reaktif. Aikatan kovalen (alkilasi) akan terjadi dengan berbagai
nukleofilik penting dalam tubuh seperti: fosfat, amino, sulfhidril, hidroksil,
karboksil, atau gugus imiddazol. Efek sitotoksik maupun efek sampingnya
berhubungan langsung dengan terjadinya alkilasi DNA.
KONSELING PASIEN KANKER
6
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
2.Anti metabolit
Antipuri dan antipirimidin mengambil tempat purin dan pirimidin dalam
pembentukan nukleosida, sehingga mengganggu berbagai reaksi penting
dalam tubuh. Penggunaannya sebagai obat kanker didasari pada kenyataan
bahwa metabolism purin dan pirimidin lebih tinggi pada sel kanker
dibandingkan dengan sel normal, sehingga penghambatan sintetis DNA sel
kanker lebih dari terhadap sel normal
3.Antagonis pirimidin
Misalnya 5-fluorourasil dalam tubuh diubah menjadi 5-fluoro-2-deoksiuridin
5-monofosfat (FdUMP) yang menghambat timidilat sintetase dengan akibat
hambatan sintetis DNA
4.Antagonis Purin
Misalnya merkaptopurin merupakan antagonis kompetitif dari enzim yang
menggunakan senyawa purin sebagai substrat
5.Antagonis folat
Misalnya metotreksat menghambat dihidrofolat folat reduktase dengan kuat
dan berlangsung lama. Dihidrofolat reduktase adalah enzim yang mengkatalis
dihidrofolat (FH2) menjadi tetrahidrofolat (FH4) yang merupakan metabolit
aktif asam folat yang berperan sebagai kofaktor penting dalam berbagai reaksi
transfer satu atom karbon pada sintesis protein dan asam nukleat.
6.Alkaloid vinka
Berkaitan secara spesifik dengan tubulin, komponen protein mikrotubulus,
spindle mitotic, dan memblok polimerisasinya. Akibatnya terjadi disolusi
mikrotubulus, sehingga sel terhenti dalam metaphase.
7.Antibiotic antineoplasma:
oAntraksilin: berintekalasi dengan DNA
oAktinomisin: memblok polymerase RNA
oAsparaginase: merupakan enzim katalisator yang berperan dalm
hidrolisis asparagin menjadi asam aspartat dan ammonia. Dengan
KONSELING PASIEN KANKER
7
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
demikian sel kanker yang kekurangan asparagin sehingga mengalami
kematian
OBAT SITOTOKSIK
1. Vinka alkaloid
• Vinka alkaloid: Vinblastine, vincr istine, and vindesine,
• Vincristine sulfat:
• I: leukaemias, lymphomas, and some solid tumour s (e.g. breast and lung
cancer)
• ESO: Bone marrow, neurological, neuromuscular, convulsion, nyeri sal.
Cerna,
• Pengelolaan ES: asam folat 100mg IV setiap 3 jam pd 24 jam pertama dan
setiap 6 jam setelah 48 jam
• Int: inhibisi cytochromes CYP3A , bila diberikan bersama asparaginase,
gunakan 12-24 jam sebelum enzim, inhibisi isoenzim sitokrom p450, ISDN:
me(+)neurotoksik, fenitoin: me(+) klirens vinka 63%, intrakonazol (+)
toksisitas vinka
• FK:
• Rute: IV; Eks: empedu; t1/2 85 jam; leukemia akut:25-75ug/kg perminggu;
maligna: 25ug/kg perminggu, pemeliharaan 5-10ug/kg
2. Etoposid
• I: carcinoma of the bronchus, the lymphomas, and testicular cancer.
• ESO: myelosupresi (ex:leukopenia), mual, muntah, hipersensitif dan
anafilaksis
• Int: Phenylbutazone, salicylic acid, and sodium salicylate mempengaruhi
ik.protein; cisplastin: bila diberika 2 hr setelahnya dp me(-)klirens & me(+)
toksisitas; siklosporin: me(-)klirens 38%, me(+)eksposure; jus anggur:
me(-)BA dg rute oral
• FK: abs: 50%; T1/2:4-11 jam; dist: ik.protein 94%; met: hati;
KONSELING PASIEN KANKER
8
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
• Use: IV lambat>30 menit; dosis: 50-120mg/m2 untuk 5 hari
• Pd pasien gagal ginjal (CC:15-50mL/menit) 75% dosis biasa
• Diekskresikan di ASI
• Pada ibu hamil: hair loss infant
3. Obat Anti Metabolit
Prinsip:
Anti purin dan anti pirimidin mengambil tempat purin dan pirimidin dalam
pembentukan nukleosida, sehingga mengganggu berbagai reaksi penting dalam
tubuh. Penggunaannya sebagai obat kanker didasarkan atas kenyataan bahwa
metabolisme purin dan pirimidin lebih tinggi pada sel kanker dari pada sel normal.
Dengan demikian, penghambatan sintesa DNA sel kanker lebih dari terhadap sel
normal.
Obat Anti Metabolit terbagi atas 3 golongan yaitu:
1. Antagonis Pirimidin
Contoh: 5-Fluorourasil, Sitarabin, 6-Azauridin, Floksuridin (FUDR)
2. Antagonis Purin
Contoh: 6-Merkaptopurin, 6-Tioguanid (T6)
3. Antagonis Folat
Contoh: Metotreksat
Antagonis Pirimidin
Misalnya 5-Fluorourasil, dalam tubuh diubah menjadi 5-fluoro-2-
deoksiuridin-5’-monofosfat (FdUMP) yang menghambat timidilat sintetase dengan
akibat hambatan sintesis DNA. Fluorourasil juga diubah menjadi fluorouridin
monofosfat (FUMP) yang langsung mengganggu sintesis RNA. Sitarabin diubah
menjadi nukleosida yang berkompetisi dengan metabolit normal untuk
diinkorporasikan ke dalam DNA. Obat ini bersifat cell cycle specific yang spesifik
untuk fase S dan tidak berefek terhadap sel yang tidak berproliferasi.
KONSELING PASIEN KANKER
9
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
Antagonis Purin
Misalnya Merkaptopurin merupakan antagonis kompetitif dari enzim yang
menggunakan senyawa purin sebagai substrat. Suatu alternatif lain dari mekanisme
kerjanya ialah pembentukan 6-metil merkaptopurin (MMPR), yang menghambat
biosintesis purin, akibatnya sintesis RNA, CoA, ATP dan DNA dihambat.
Antagonis Folat
Misalnya Metotreksat menghambat dihidrofolat reduktase dengan kuat dan
berlangsung lama. Dihidrofolat reduktase ialah enzim yang mengkatalis dihidrofolat
(FH2) menjadi tetrahidrofolat (FH4). Tetrahidrofolat merupakan metabolit aktif dari
asam folat yang berperan sebagai kofaktor penting dalam berbagai reaksi transfer satu
atom karbon pada sintesis protein dan asam nukleat. Efek penghambatan ini tidak
dapat diatasi dengan pemberian asam folat, tetapi dapat diatasi dengan leukovorin
(asam folinat) yang tersedia sebagai kalsium leukovorin. Antagonis folat membasmi
sel dalam fase S, terutama pada fase pertumbuhan yang pesat. Namun dengan efek
penghambatan terhadap sintesis RNA dan protein, metotreksat menghambat sel
memasuki fase S, sehingga bersifat swabatas (self limiting) terhadap efek
sitotoksiknya.
Contoh Obat: Methotrexat Ebewe®
Kandungan : Methotrexat
Indikasi : Karsinoma payudara, koriokarsinoma, korioadenoma
destruen, terapi kombinasi pada leukemia limfoblastik akut, limfoma
Burkitt, limfosarkoma, mikosis fungoides stadium lanjut, kasus psoriasis yang
berat.
Kontraindikasi: Gangguan hati atau ginjal yang parah, hipoplasia sumsum
tulang, leucopenia, diskrasia darah, trombositopenia atau anemia,
KONSELING PASIEN KANKER
10
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
psoriasispada pasien dengan gizi buruk, rheumatoid arthritis dengan
alkoholisme, wanita hamil, ibu menyusui.
Efek Samping : Stomatitis ulseratif, tukak pada mulut, mual, diare, perasaan
tidak enak badan yang tidak jelas, rasa lelah, lemas, menggigil dan demsm,
pusing, penurunan kekebalan tubuh terhadap infeksi, trombositopenia,
anemia, leucopenia, reaksi kulit, mielosupresi.
Perhatian : Hati-hati dengan pasien terkena infeksi, tukak peptik, colitis
ulseratif, asites, efusi pleura, anak dan lansia. Pantau fungsi hati, ginjal, paru
dan hitung darah.
Interaksi Obat : Efek metrotexat dapat diperkuat oleh salicylat, sulfonamide,
phenitoin, tetracycline, cloramphenikol dan aminobenzoic acid.
Phenylbutazone dan probenecid diperlemah oleh folic acid. Menyebabkan
efek toksik fatal dengan NSAID. Hindari pemberian metotrexat bersama
alcohol dan obat lain yang berpotensi menyebabkan hepatotoksik.
Kemasan : Dus 50 ampul, 10 ampul 5 mg/ml inj, 1 vial 50 mg/5 ml inj.
4..Obat Antineoplastik
Macam-macam Obat Antineoplastik:
1. Antineoplastik antibiotik
2. Antineoplastik imunologik
3. Antineoplastik hormonal
4. Antineoplastik lain
Antineoplastik antibiotik
Beberapa jenis antibiotik seperti Anthracycline, Bleomycin dan Mytomicin C
mengganggu Nucleic Acid (asam nukleat) dan efektif sebagai antineoplastik.
a) Doxorubicin HCl
KONSELING PASIEN KANKER
11
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
Doxorubicin adalah antibiotik anthracycline yang memiliki aktivitas sebagai
antineoplastik.Doxorubicin bekerja membentuk kompleks yang stabil dengan
DNA dan mengganggu sintesis asam nukleat.
b) Daunorubicin HCl
Daunorubicin adalah antibiotik anthracycline yang memiliki aktivitas seperti
doxorubicin.
c) Epirubicin HCl
Epirubicin adalah antibiotik anthracycline yang memiliki aktivitas seperti
doxorubicin.
d) Bleomycin, Bleomycin HCl
Bleomycin adalah antibiotic antineoplastik yang mengikat pada DNA dan
membelahnya menjadi helaian molekul-molekul yang lebih kecil.
e) Mitomycin C
Mitomycin adalah kemoterapetik antibiotik turunan Aziridine yang
merupakan hasil isolasi dari Streptomyces caespitosus atau Streptomyces
lavendulae. Mitomycin C merupakan penyambung silang DNA yang kuat.
Antineoplastik Imunologik
Antineoplastik imunologik adalah antineoplastik yang memberikan respon
terhadap ancaman antigenic, pengenalan diri dan benda-benda asing serta semua
aspek biologis, serologis dan kimia fisik dari fenomena imun atau kekebalan.
1) Bevacizumab
Bevacizumab adalah antibodi monoklonal rekombinan humanized yang
mengikat pada factor pertumbuhan endothelial vascular (vascular endothelial
growth factor-VEGF) sehingga menghalangi angiogenesis yang terjadi selama
pertumbuhan tumor.
2) Alemtuzumab
Alemtuzumab adalah turunan humanized dari Campath-1G, suatu antibody
monoclonal tikus terhadap antigen CDS2 yang ditemukan pada limfosit.
KONSELING PASIEN KANKER
12
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
3) Rituximab
Rituximab adalah suatu antibody monoklonal kimerik terhadap protein CD20
yang ditemukan pada sel-sel B.
Antineoplastik Hormonal
Antineoplastik hormonal adalah antineoplastik yang digunakan untuk
pengobatan tumor yang sensitive terhadap hormon. Tumor yang sensitif terhadap
hormon dapat berupa ketergantungan terhadap hormone, member respon terhadap
hormone tertentu atau keduanya.
a. Anastrozole
Anastrozole adalah penghambat non-steroid yang potensial dan selektif
terhadap system aromatase (Estrogen syntetate) yang mengubah androgen
adrenal menjadi estrogen dalam jaringan perifer.
b. Flutamide
Flutamide adalah senyawa non-steroid dengan sifat anti-adrogenik yang
bekerja menghambat serapan dan atau pengikat androgen pada jaringan target.
c. Exemestane
Exemestane adalah suatu penghambat selektif dari system aromatase
(Estrogen syntase) yang berperan dalam produksi estrogen dan androgen.
Antineoplastik Lain
A. Asparaginase
Asparaginase (L-Asparaginase, L-Asparagine Amidohydrolase) adalah
suatu enzim yang bekerja memecah asam amino L-Asparaginase menjadi
Aspartic acid dan ammonia. Pemecahan ini mengganggu pertumbuhan sel-sel
ganas yang tidak dapat mensintesis L-Asparaginase untuk metabolismenya.
B. Bortezomib
Bortezomib adalah suatu penghambat Proteasome S26-suatu kompleks
besar protein yang berperan dalam penghancuran protein pengatur dari siklus
KONSELING PASIEN KANKER
13
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
sel, dimana penghambatan tersebut mengacaukan pergantian sel-sel tumor dan
menginduksi apoptosis.
Obat-Obat Imunosupresan
1.Antiproliferatif
2.Kortikosteroid & Imunosupresan lain
3.Rituximab
4.Imunomodulating lain
Sex hormones and hormone antagonists in malignant disease
1. Oestrogens:
• Diethylstilbestrol (stilboestrol), Ethinylestradiol (ethinyloestradiol)
Diethylstilbestrol
I : kanker prostat, namun bukanlah pilahan utama karna efek sampingnya;
kanker payudara pada wanita postmenopause.
ESO : mual, retensi air, trombosis arteri dan vna; pada pria: impoten dan
gynaecomastia, kemungkinan pndarahan pada wanita
Perh : pada penderita kardiovaskuler
KI : gangguan fungsi hati
Farmakokinetik:
- absorpsi di saluran cerna
- Metabolisme di hati
- Eksresi urin dan tinja, terutama sebagai glukuronat tersebut.
• Penggunaan: 10 - 20 mg kanker payudara pada wanita menopause; 1-3
mg/hari oral pd kanker prostat (bntuk garam difosfat).
2. Progestogens
KONSELING PASIEN KANKER
14
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
• Medroxyprogesterone, Megestrol, Norethisterone
Medroxyprogesterone
I : kanker endometrium
ESO : gangguan gastrointestinal , perubahan nafsu makan atau berat badan, retensi
cairan, jerawat, chloasma (Melasma), ruam kulit alergi, urtikaria, depresi
mental, perubahan payudara termasuk ketidaknyamanan atau kadang-kadang
ginekomastia, perubahan libido, rambut rontok, hirsutisme, kelelahan,
mengantuk atau insomnia, demam, sakit kepala, gejala seperti sindrom
pramenstruasi, dan diubah siklus menstruasi atau perdarahan haid tidak teratur
KI : tumor dan gangguan f.hati, K.payudara, riwayat depresi
Prh : hati-hati pada pasien dengan hipertensi, penurunan fungsi jantung atau
ginjal, asma, epilepsi, dan migrain, atau lainnya kondisi yang dapat
diperburuk oleh retensi cairan. Progestogen dapat menurunkan toleransi
glukosa dan pasien diabetes harus dimonitor dengan baik.
Farmakokinetik: absorpsi: diserap ketika diberikan oral, dubur, atau vagina, dan cepat
diserap dari tempat suntikan intramuskular. Dilaporkan trdpt pada ASI, distribusi:
ikatan protein tinggi, metabolisme di hati, eksresi: urin dan feses dalam bentuk as
glukoronat
Pemberian: biasanya scr i.m 100mg per 2minggu selama 6 bulan, alternatif : 104 mg
dalam 0.65 mL secara subkutan setiap 12-14 minggu.
Somatostatin Analog
Somatostatin (juga dikenal sebagai penghambat hormon-hormon pertumbuhan
(GHIH) atau faktor penghambat rilis somatotropin (SRIF)) adalah hormon peptida
yang mengatur sistem endokrin dan mempengaruhi neurotransmisi dan proliferasi sel
melalui interaksi dengan G-protein-coupled reseptor somatostatin dan inhibisi dari
pelepasan hormon sekunder banyak.
Contoh: Octreotide
obat ini digunakan untuk mengobati kondisi yang disebut acromegaly, disebabkan
oleh terlalu banyaknya hormon pertumbuhan dalam tubuh.
KONSELING PASIEN KANKER
15
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
Indikasi:
Mengendalikan karsinoid metastatik & tumor yang mensekresikan peptida
intestinal vasoaktif
Mengendalikan & mengurangi kadar GH & somatomedin dlm plasma pd
pasien yg tdk dpat diatasi oleh radioterapi atau agonis dopamin
Efek Farmakologi
Menghambat sekresi hormon, seperti gastrin , cholecystokinin , glukagon ,
hormon pertumbuhan , insulin , secretin , polipeptida pankreas , TSH , dan
peptida usus vasoaktif
Mengurangi motilitas gastrointestinal dan menghambat kontraksi kandung
empedu
Menghambat aksi hormon tertentu dari hipofisis anterior .
Menyebabkan vasokonstriksi pada pembuluh darah.
Hal ini juga telah ditunjukkan untuk menghasilkan analgesik efek, paling
mungkin bertindak sebagai agonist parsial pada reseptor opioid
Efek Samping
reaksi di tempat suntikan Paling sering: nyeri perut dengan kram, bradikardia,
perubahan konduksi jantung, pencernaan reaksi (termasuk mual / muntah dan
diare atau) dan sembelit.
Less frequent : discolored feces, dyspepsia, flatulence, hypothyroidism,
steatorrhea, tenesmus Dikurangi sering: berubah warna kotoran, dispepsia,
perut kembung, hipotiroidisme, steatorrhea, tenesmus
Table.2 Kategori kemoterapi berdasrkan esensinya (WHO,1999)
Esensial Bermanfaat Tidak esensial
KONSELING PASIEN KANKER
16
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
17 obat yang dinilai esensial
yang mana ratio cost-
benefit nya jelas:
bleomycin, chlorambucil,
cisplatin,
cyclophosphamide,
cytarabine, dactinomycin,
daunorubicin, doxorubicin,
etoposide, fluorouracil,
mercaptopurine,
methotrexate, prednisolone,
procarbazine, tamoxifen,
vinblastine, and vincristine
12 yang mungkin
bermanfaat pd kondisi
klinis tertentu:busulfan,
carboplatin, flutamide,
folinic acid, gonadorelin
analogues, interferon
alfa, melphalan,
megestrol, mitomycin,
mitoxantrone, paclitaxel,
and vinorelbine)
13 diputuskan tidak
esensial:aminoglutethimi
de, anastrozole,
altretamine, carmustine,
dacarbazine , docetaxel,
epirubicin, gemcitabine,
ifosfamide, irinotecan,
lomustine, raltitrexed,
and topotecan
EFEK SAMPING OBAT KEMOTERAPI
Kemoterapi
mielosupresi : neutropenia dan trombositopenia à mudah infeksi, perdarahan
kerusakan membran mukosa
gangguan sel yang membelah cepat fisiologis àalopecia dan infertilitas
teratogenik terhadap ginjal (sisplastin) , syaraf (vincristin)
Efek samping kemoterapi pada organ tertentu:
1.Pada hati
jenis obat: busulfan , dacarbazine, dactinomycin, doxorubicin, floxuridine ,
flutamide, hydroxycarbamide, methotrexate, mitomycin, mitoxantrone,
tamoxifen, tioguanine
2.Pada kulit dan kuku
KONSELING PASIEN KANKER
17
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
Alopecia: doxorubicin and other anthracyclines, cyclophosphamide,
ifosfamide, etoposide, or teniposide, the taxanes docetaxel and paclitaxel,
and topotecan
Hiperpigmentasi: The alkylating agents and some antibiotic
antineoplastics
Distropic: taxanes
Fotosensitif: methotrexate
hyperkeratotic and sclerotic lesions: bleomisin
Erythematous: dactinomisin
3.Pada jantung
Obatnya: busulfan, carmustine, cisplatin, cytarabine, etoposide, mitomycin,
paclitaxel, pentostatin, and vincristine
Table 3. kemoterapi secara umum (Martindale 35)
Drugs and Administration Cycle Typically used for
Doxorubicin 30 mg/m2 iv day 1;
carmustine 30 mg/m2 iv day 1;
cyclophosphamide 100 mg/m2 oral days
22–25; and melphalan 6 mg/m2 oral days
22–25.
42 days Multiple myeloma
Doxorubicin 25 mg/m2 iv days 1, 15;
bleomycin 10 000 IU/m2 iv(b) days 1, 15;
vinblastine 6 mg/m2 iv days 1, 15; and
28 days Lymphomas
KONSELING PASIEN KANKER
18
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
dacarbazine 375 mg/m2 iv days 1, 15.
Doxorubicin 60 mg/m2 iv day 1 and
cyclophosphamide 600 mg/m2 iv day 1.
21 days (for 4
cycles; some
studies used up
to 8 cycles)
Breast cancer
As above, then followed by paclitaxel
175 mg/m2 iv day 1.
21 days (further
4 cycles)
Breast cancer
Doxorubicin 60 mg/m2 iv day 1;
cyclophosphamide 600 mg/m2 iv day 1;
and trastuzumab 4 mg/kg iv loading dose
on day 1 then 2 mg/kg once each week.
21 days (for 6
cycles)
Breast cancer
(HER2
overexpressing)
Doxorubicin 45 mg/m2 iv day 1;
cyclophosphamide 1 g/m2 iv day 1; and
etoposide 50 mg/m2 iv days 1–5.
21 days Small cell lung
cancer
Doxorubicin 60 mg/m2 iv day 1 and
paclitaxel 200 mg/m2 iv day 1.
21 days (for 4
cycles)
Breast cancer
Doxorubicin 50 mg/m2 iv day 1 and
docetaxel 75 mg/m2 iv day 1.
21 days (for up
to 8 cycles)
Breast cancer
(metastatic)
Carmustine 60 mg/m2 iv day 1;
etoposide 75 mg/m2 iv days 2–5;
cytarabine 100 mg/m2twice daily iv days
2–5; and melphalan 30 mg/m2 iv day 6.
usually 28 to 42
days
Lymphomas
(salvage)
Bleomycin 30 000 IU iv(b) days 2, 9, 16;
etoposide 100 mg/m2 iv days 1–5; and
cisplatin 20 mg/m2 iv days 1–5.
21 days (for 4
cycles)
Testicular cancer
Cyclophosphamide 500 mg/m2 iv day 1;
doxorubicin 50 mg/m2 iv day 1; and
fluorouracil 500 mg/m2 iv day 1.
21 days Breast cancer
Cyclophosphamide 750 mg/m2 iv day 1; 28 days Chronic
KONSELING PASIEN KANKER
19
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
doxorubicin 50 mg/m2 iv day 1; and
prednisone 40 mg/m2 oral days 1–5.
lymphocytic
leukaemia
Cyclophosphamide 500 mg/m2 iv day 1;
doxorubicin 50 mg/m2 iv day 1; and
cisplatin 50 mg/m2 iv day 1 (these doses
are optimised from the original
600 mg/m2, 45 mg/m2, and 50 mg/m2
respectively).
21 days (for 6
cycles)
Ovarian cancer
Cyclophosphamide 900 mg/m2 iv day 1;
doxorubicin 45 mg/m2 iv day 1; and
vincristine 2 mg iv day 1.
21 days (for 6
cycles)
Small cell lung
cancer
Cyclophosphamide 750 mg/m2 iv day 1;
doxorubicin 50 mg/m2 iv day 1;
vincristine 1.4 mg/m2 (max. 2 mg) iv day
1; and prednisone 100 mg oral days 1–5.
21 days (for 6 to
8 cycles)
Lymphomas,
chronic
lymphocytic
leukaemia
Cyclophosphamide 100 mg/m2 oral days
1–14; methotrexate 40 mg/m2 iv days 1, 8;
and
fluorouracil 600 mg/m2 iv days 1, 8.
28 days Breast cancer
Cyclophosphamide 600 mg/m2 iv day 1;
methotrexate 40 mg/m2 iv day 1; and
fluorouracil 600 mg/m2 iv day 1.
21 days Breast cancer
Cyclophosphamide 750 mg/m2 iv day 1;
methotrexate 40 mg/m2 iv days 1, 8; and
fluorouracil 600 mg/m2 iv days 1, 8.
28 days Breast cancer
Cisplatin 100 mg/m2 iv day 2;
methotrexate 30 mg/m2 iv days 1, 8; and
vinblastine 4 mg/m2 iv days 1, 8.
21 days Bladder cancer
Cyclophosphamide 800 mg/m2 iv day 1; 21 days (for 6 Lymphomas (the
KONSELING PASIEN KANKER
20
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
vincristine 2 mg iv day 1; and prednisone
60 mg/m2 oral days 1–5, then tapered
over days 6–8.
cycles) original report of
this regimen used a
14-day cycle)
Cisplatin 100 mg/m2 iv day 1 and
cyclophosphamide 600 mg/m2 iv day 1
or carboplatin 300 mg/m2 iv day1 and
cyclophosphamide 600 mg/m2 iv day 1.
28 days (for 6
cycles)
Ovarian cancer
Cyclophosphamide 500 mg/m2 iv day 1;
vincristine 1.5 mg/m2 iv(a) days 1, 5;
doxorubicin 50 mg/m2 iv day 1; and
dacarbazine 250 mg/m2 iv days 1–5.
21 days Sarcoma
(alternative versions
of this regimen
using vincristine on
day 1 only have
also been reported)
Dacarbazine 220 mg/m2 iv days 1–3, 22–
24; cisplatin 25 mg/m2 iv days 1–3, 22–24;
carmustine 150 mg/m2 iv day 1; and
tamoxifen 10 mg oral twice daily.
42 days Melanoma
(metastatic)
Dexamethasone 40 mg oral or iv days 1–
4; cytarabine 2 g/m2 iv over 3 hrs,
repeated after 12 hrs, day 2; and cisplatin
100 mg/m2 iv over 24 hrs, day 1.
21–28 days Lymphomas
(salvage)
Etoposide 120 mg/m2 iv days 4–6;
doxorubicin 20 mg/m2 iv days 1, 7; and
cisplatin 40 mg/m2 iv days 2, 8.
21–28 days Stomach cancer
Etoposide 100 mg/m2 iv days 1–3 and
carboplatin 450 mg/m2 iv day 1.
28 days Small cell lung
cancer
Etoposide 100 mg/m2 iv days 1–3 and
carboplatin 325 mg/m2 iv day 1.
21 days Non-small cell lung
cancer
Epirubicin 50 mg/m2 iv day 1; cisplatin 21 days (for up Stomach cancer
KONSELING PASIEN KANKER
21
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
60 mg/m2 iv day 1; and fluorouracil
200 mg/m2daily continuous iv.
to 8 cycles)
Etoposide 100–200 mg/m2 continuous iv,
days 1–4; dexamethasone 40 mg oral or iv
days 1–5; cytarabine 1 g/m2 iv day 5; and
cisplatin 20 mg/m2continuous iv, days 1–
4.
21–28 days Multiple myeloma
(salvage),
lymphomas
Etoposide 100 mg/m2 iv days 1, 2;
methotrexate 300 mg/m2 iv over 12 hrs,
day 1; folinic acid 15 mg oral or im, twice
daily for 4 doses, starting day 2; and
dactinomycin 500 micrograms iv days 1,
2.
With
cyclophosphamide 600 mg/m2 iv day 8
and vincristine 1 mg/m2 iv(a) day 8.
or
etoposide 150 mg/m2 iv day 8 and
cisplatin 75 mg/m2 iv day 8.
14 days Gestational
trophoblastic
tumours
Etoposide 80 mg/m2 iv days 1–3 and
cisplatin 80 mg/m2 iv day 1.
21 days Small cell lung
cancer (standard
dose – other
versions exist)
Etoposide 80 mg/m2 iv days 1–5 and
cisplatin 27 mg/m2 iv days 1–5.
21 days Small cell lung
cancer (high dose)
Etoposide 100 mg/m2 iv day 1, then
200 mg/m2 oral days 2–4 and
cisplatin 75 mg/m2 iv day 1.
21 days Small cell lung
cancer
Etoposide 50 mg/m2continuous iv days 1– 21 days Lymphomas
KONSELING PASIEN KANKER
22
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
4; vincristine 400 micrograms / m2
continuous iv(a) days 1–4; doxorubicin
10 mg/m2continuous iv days 1–4;
cyclophosphamide 750 mg/m2 iv day 5;
and prednisone 60 mg/m2 oral days 1–5.
(salvage)
Etoposide 40 mg/m2 iv days 1–4;
methylprednisolone 250–500mg iv days
1–5;cisplatin 25 mg/m2continuous iv days
1–4; and cytarabine 2 g/m2 iv day 5.
21–28 days (for
up to 8 cycles)
Lymphomas
(salvage)
Fluorouracil 600 mg/m2 iv days 1, 8, 29,
36; doxorubicin 30 mg/m2 iv days 1, 29;
and mitomycin 10 mg/m2 iv day 1.
56 days Stomach cancer,
pancreatic cancer
Fluorouracil 1.5 g/m2 iv day 1;
doxorubicin 30 mg/m2 iv day 15;
methotrexate 1.5 g/m2 iv day 1, 1 hour
before fluorouracil; and folinic acid
15 mg/m2 oral every 6 hrs for 3 days,
starting 24 hrs after methotrexate.
28 days Stomach cancer
Irinotecan 180 mg/m2 iv day 1; folinic
acid 200 mg/m2 iv day 1; and fluorouracil
400 mg/m2 iv bolus day 1, then 2.4 g/m2
continuous iv infusion (increased to
3 g/m2 from cycle 3 if tolerated) over 46
hours.
14 days Colorectal cancer
Oxaliplatin 85 mg/m2 iv day 1;
folinic acid 200 mg/m2 iv days 1, 2; and
fluorouracil 400 mg/m2 iv bolus then
600 mg/m2 continuous iv infusion, days 1,
2
14 days Colorectal cancer
(in addition to
FOLFOX6, below,
other variants of the
FOLFOX regimen
KONSELING PASIEN KANKER
23
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
exist; combination
with bevacizumab
or cetuximab is also
being tried)
Oxaliplatin 100 mg/m2 iv day 1;
folinic acid 200 mg/m2 iv day 1; and
fluorouracil 400 mg/m2 iv bolus day 1,
then 2.4 g/m2 continuous iv infusion,
(increased to 3 g/m2 from cycle 3 if
tolerated) over 46 hours.
14 days Colorectal cancer
Fluorouracil 370 mg/m2 iv days 1–5 and
folinic acid 200 mg/m2 iv days 1–5.
28–35 days Colorectal cancer
Fluorouracil 425 mg/m2 iv days 1–5 and
folinic acid 20 mg/m2 iv day 1–5.
28–35 days Stomach cancer,
colorectal cancer
Fluorouracil 400 mg/m2 iv bolus then
600 mg/m2 continuous iv infusion, days 1,
2 and folinic acid 200 mg/m2 iv days 1, 2.
14 days Colorectal cancer
Gemcitabine 1 g/m2 iv days 1, 8, 15 and
cisplatin 70 mg/m2 iv day 2.
28 days Bladder cancer
(metastatic)
Ifosfamide 5 g/m2 iv over 24hrs, day 1
(with mesna); carboplatin 400 mg/m2 iv
day 1; and etoposide 100 mg/m2 iv days
1–3.
28 days (for 6
cycles)
Small cell lung
cancer
Irinotecan 80mg/m2 iv, day 1;
fluorouracil 2.3 g/m2 continuous iv
infusion, day 1; and folinic acid
500 mg/m2 iv, day 1
7 days Colorectal cancer
Irinotecan 180mg/m2 iv, day 1;
fluorouracil 400 mg/m2 iv bolus then
14 days Colorectal cancer
KONSELING PASIEN KANKER
24
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
600 mg/m2 continuous iv infusion, days 1,
2; and folinic acid 200 mg/m2 iv, days 1,2
Irinotecan 125 mg/m2 iv; fluorouracil
500 mg/m2 iv; and folinic acid 20 mg/m2
iv; all once a week for 4 weeks.
42 days Colorectal cancer
Course A:
Cyclophosphamide 300 mg/m2 iv every 12
hrs, days 1–3; doxorubicin 50 mg/m2 iv
day 4; vincristine 2 mg iv days 4, 11; and
dexamethasone 40 mg iv or oral, days 1–
4, 11–14.
CNS prophylaxis
Methotrexate 12 mg intrathecal, day 2
and cytarabine 100 mg intrathecal, day 8.
Course B:
Methotrexate 200 mg/m2 iv over 2 hrs,
then 800 mg/m2 iv over 24 hrs, day 1;
folinic acid 15 mg iv every 6 hrs for 8
doses, from 24 hrs after methotrexate
(increased to 50 mg iv every 6 hrs if
methotrexate levels are high);
methylprednisolone 50 mg iv every
12 hrs, days 1–3; and cytarabine
3 g/m2every 12 hrs, days 2, 3.
4 cycles of A
alternated with
4 cycles of B,
given over as
short a period as
possible; the
number of A
cycles in which
CNS
prophylaxis is
given varies
with expected
risk of CNS
disease
Lymphomas, adult
acute lymphoblastic
leukaemia (some
variants of this
regimen exist,
including the
substitution of
daunorubicin
60mg/m2 for
doxorubicin in
course A, the
omission of
methylprednisolone
and addition of oral
bicarbonate in
course B, and
simplification of
methotrexate and
folinic acid dosing;
mesna, which was
given in course A of
the original
regimen, is usually
omitted)
KONSELING PASIEN KANKER
25
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
Vincristine 30 micrograms/kg iv(a) day 1;
carmustine 500 micrograms/kg iv day 1;
cyclophosphamide 10 mg/kg iv day 1;
melphalan 250 micrograms/kg oral days
1–4 or 100 micrograms/kg oral days 1–7
or 1–10; and prednisone 1 mg/kg oral,
days 1–7, then taper and discontinue by
day 21 unless hypercalcaemia or bone
disease persist.
35 days Multiple myeloma
Methotrexate 400 mg/m2 iv days 8, 36, 64
(as 100 mg/m2 iv bolus, then 300 mg/m2
iv over 4 hrs); folinic acid 15 mg oral
every 6 hrs for 6 doses, from 24 hrs after
methotrexate; doxorubicin 50 mg/m2 iv
days 1, 15, 29, 43, 57, 71;
cyclophosphamide 350 mg/m2 iv days 1,
15, 29, 43, 57, 71; vincristine 1.4 mg/m2
iv(a) days 8, 22, 36, 50, 64, 78;
bleomycin 10 000 IU/m2 iv(b) days 22, 50,
78; and prednisone 75 mg oral, daily for
10 weeks then tapered over 15 days.
12 weeks Lymphomas
Mitomycin 6 mg/m2 iv day 2; ifosfamide
3 g/m2 iv day 2; and cisplatin 120 mg/m2
iv day 1.
21 days Non-small cell lung
cancer
Mitomycin 6 mg/m2 iv day 1; ifosfamide
3 g/m2 iv day 1; and cisplatin 50 mg/m2 iv
day 1.
21 days Non-small cell lung
cancer
Chlormethine 6 mg/m2 iv days 1, 8;
vincristine 1.4 mg/m2 (max. 2 mg), days 1,
28 days (for 6
cycles)
Lymphomas,
Hodgkin's disease
KONSELING PASIEN KANKER
26
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
8; procarbazine 100 mg/m2 oral days 1–
14; and prednisone 40 mg/m2 oral days 1–
14, cycles 1, 4.
Methotrexate 30 mg/m2 iv days 1, 15, 22;
vinblastine 3 mg/m2 iv days 2, 15, 22;
doxorubicin 30 mg/m2 iv day 2; and
cisplatin 70 mg/m2 iv day 2.
usually 28 days Bladder cancer
Mitomycin 8 mg/m2 iv day 1, cycles 1 and
2, day 15 cycle 3; vinblastine 4 mg/m2 iv
day 1, cycle 1 2 mg/m2 iv day 8, cycle 1
4.5 mg/m2 iv days 15, 22, cycle 1
4.5 mg/m2 iv days 1, 15, cycle 2 and later;
and cisplatin 120 mg/m2 iv day 1
28 days Non-small cell lung
cancer
(neoadjuvant)
Mitomycin 8 mg/m2 iv day 1, cycles 1 and
2, day 15 cycle 3; vindesine 3 mg/m2 iv
days 1, 8, 15, 22, day 1 of cycle 2, then
every 2 weeks until the 15th week; and
cisplatin 120 mg/m2 iv day 1, for 3 cycles.
28 days Non-small cell lung
cancer
(neoadjuvant)
Mitomycin 8 mg/m2 iv day 1, cycles 1 and
2, day 15 cycle 3; vinorelbine 25 mg/m2 iv
once a week for 16 weeks; and cisplatin
120 mg/m2 iv day 1, for 3 cycles.
28 days Non-small cell lung
cancer
(neoadjuvant)
Cisplatin 50 mg/m2 iv day 1; doxorubicin
50 mg/m2 iv day 1; and
cyclophosphamide 500 mg/m2 iv day 1.
21 days (for up
to 8 cycles)
Thymoma
Paclitaxel 175 mg/m2 iv day 1 and
carboplatin – adjust dose to AUC of
7.5 mg/mL/minute by Calvert formula, iv
day 1.
21 days (for 6
cycles)
Ovarian cancer
KONSELING PASIEN KANKER
27
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
Paclitaxel 135 mg/m2continuous iv over
24 hrs, day 1 and cisplatin 75 mg/m2 iv
day 1.
21 days (for 6
cycles)
Ovarian cancer
Paclitaxel 175 mg/m2 iv on day 1 and
trastuzumab 4 mg/kg iv loading dose on
day 1 then 2 mg/kg once each week.
21 days Breast cancer
(HER2
overexpressing)
Paclitaxel 90 mg/m2 iv on day 1 and
trastuzumab 4 mg/kg iv loading dose on
day 1 then 2 mg/kg once each week.
7 days Breast cancer
(HER2
overexpressing)
Procarbazine 60 mg/m2 oral days 8–21;
lomustine 110 mg/m2 oral day 1; and
vincristine 1.4 mg/m2 iv(a) days 8, 29.
42–56 days Gliomas (adjuvant)
See EP
Prednisone 60 mg/m2 oral days 1–14;
doxorubicin 25 mg/m2 iv day 1;
cyclophosphamide 650 mg/m2 iv day 1;
etoposide 120 mg/m2 iv day 1;
cytarabine 300 mg/m2 iv day 8;
bleomycin 5000 IU/m2 iv(b) day 8;
vincristine 1.4 mg/m2 iv(a) day 8;
methotrexate 120 mg/m2 iv day 8; and
folinic acid 25 mg/m2 oral every 6 hrs for
4 doses, from 24 hrs after methotrexate.
21 days Lymphomas
See VBP
Streptozocin 1 g/m2 iv days 1, 8, 29, 36;
mitomycin 10 mg/m2 iv day 1; and
fluorouracil 600 mg/m2 iv days 1, 8, 29,
36.
56 days Pancreatic cancer
Doxorubicin 25 mg/m2 iv days 1, 15; 28 days (for 3 Hodgkin's disease
KONSELING PASIEN KANKER
28
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
vinblastine 6 mg/m2 iv days 1, 15;
chlormethine 6 mg/m2 iv day 1;
vincristine 1.4 mg/m2 iv (max 2mg) days
8, 22; bleomycin 5000 IU/m2 iv(b) days 8,
22; etoposide 60 mg/m2 iv days 15, 16;
prednisone 40 mg/m2 oral on alternate
days for 10 weeks then tapered by 10 mg
on alternate days.
cycles)
Vincristine 400 micrograms iv days 1–4;
doxorubicin 9 mg/m2 iv days 1–4; and
dexamethasone 40 mg oral days 1–4, 9–
12, 17–20.
28 days (usually
for 4 cycles)
Multiple myeloma
Vincristine 1 mg iv day 1;
carmustine 30 mg/m2 iv day 1;
doxorubicin 30 mg/m2 iv day 1; and
prednisone 60 mg/m2 oral or parenteral
(may be rounded to 100 mg oral) days 1–
4.
21 or 28 days Multiple myeloma
Vinblastine 150 micrograms/kg iv days 1,
2; bleomycin 30 000 IU iv(b) days 2, 9, 16;
and cisplatin 20 mg/m2 iv days 1–5.
21 days Germ-cell (ovarian,
testicular) cancer
Vincristine 1 mg iv day 1;
melphalan 9 mg/m2 oral days 1–4;
cyclophosphamide 500 mg/m2 iv day 1;
and prednisone 60 mg/m2 oral or
parenteral, days 1–4.
28 days Multiple myeloma
Vinblastine 110 micrograms/kg iv days 1,
2; ifosfamide 1.2 g/m2 iv days 1–5 (with
mesna); and cisplatin 20 mg/m2 iv days 1–
21 days (for 4
cycles)
Germ-cell
(especially
testicular) cancer
KONSELING PASIEN KANKER
29
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
5.
Etoposide 75mg/m2 iv days 1–5;
ifosfamide 1.2 g/m2 iv days 1–5 (with
mesna); and cisplatin 20mg/m2 iv days 1–
5.
21 days (for 4
cycles)
Germ-cell
(especially
testicular) cancer
Tabel.4 Daftar obat-obat kanker yang beredar di Indonesia (ISO 41, PIO)
Antimetabolit
No Nama Obat Indikasi Sediaan
1 Cytarabin Leukimia Cytarabine DBL®,
Cytosar-U
2 Fluorouracil Kanker payudara, kanker
colorectal, kanker pancreas,
kanker esophagus, leher dan
kepala.
Curacil, Fluorouracil
DBL, 5 Fluorouracil
EBW, Fluradecyl
3 Hidroksiurea Pengobatan untuk melanoma,
leukemia myelositik kronik
refraktori, relaps dan refraktori
kanker ovarium metastatik,
obat radiosensitivitas pada
pengobatan squamus sel leher
dan kepala (termasuk kanker
bibir)
Hydrea
4 Metotrexat Leukimia, karsinoma
payudara, karsinoma leher dan
karsinoma kepala,karsinoma
paru, osteosarkoma, sarcoma
Cytosafe Methotrexat,
Methotrexate DBL,
Methotrexate Kalbe
KONSELING PASIEN KANKER
30
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
jaringan lunak, karsinoma
saluran gastrointestinal,
karsinoma esofagus,
karsinoma testes, karsinoma
limfoma
5 Mercaptopurin Leukimia akut pada anak Puri-Nethol
Antimikrotubula
No Nama Obat Indikasi Sediaan
1 Vinkristin Pengobatan untuk leukimia,
penyakit Limphoma Hodgkin
dan non-Hodgkin , tumor
Wilms (tumor ginjal ganas),
neoroblastoma,
rabdomyosarkoma (tumor otot
lurik).
Vincristine Sulphate
DBL, Vincristine
Kalbe, Vincristine
PCH, Cytosafe
Vinkcristine
2 Vinblastin Pengobatan limphoma
Hodgkin dan non-Hodgkin,
karbinoma testis, paru, kepala
dan leher, payudara,ginja
Vinblastine PCH,
Vinblastine Sulphate
DBL
3 Paclitaxel Kanker ovarium, kanker
payudara
Taxol
4 Docetaxel Kanker ovarium, kanker
payudara
Taxotere
KONSELING PASIEN KANKER
31
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
Penghambat Topoisomerase
No NamaObat Indikasi Sediaan
1 Topotecan Kanker ovarium Hycamtin
2 doxorubisin Pengobatan untuk leukimia,
limfoma, multipel myeloma,
osseous dan nonosseous
sarkoma, mesoteliomas, germ
sel tumor dari ovarium atau
testis, karsinoma kepala dan
leher, tyroid, paru-paru,
payudara, lambung, pancreas,
hati, ovarium, saluran kencing,
prostat, uterus, dan
neuroblastoma.
Adriamycin RD,
Carcinocin, Cytosafe
Doxorubicin HCl
3 Etoposid Pengobatan untuk tumor
testikular refraktori,
pengobatan kanker paru jenis
sel kecil ( SCLC)
Vepeside, Etoposide
DBL, Etoposid Ebewe
Agen Pengalkilasi
No Nama Obat Indikasi Sediaan
1 Busulfan Leukemia Myleran
2 Klorambusil Kanker payudara, kanker
ovarium, kanker testis
Leukeran
3 Cisplatin Pengobatan kanker saluran Cisplatin DBL,
KONSELING PASIEN KANKER
32
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
urin, testis dan ovarium Cytosafe Cisplatin,
Cisplatin Ebewe
4 Siklofosfamid Leukimia, limfoma, kanker
payudara, testis, ovariu, paru
Cyclophosphamide
Kalbe, Endoxan – Asta
Lyophilisate
5 Dakarbasin Pengobatan untuk melanoma
malignan, Penyakit Hodgkin,
karsinoma jaringan lunak,
fibrosarkomas,
rabdomiosarkoma, sel islet
karsinoma, karsinoma
medulari dari tiroid, dan
neuroblastoma.
Dacarbazine DBL,
DTIC
6 Ifosfamid Leukimia, limfoma, kanker
payudara, testis, ovariu, paru
Holoxan
7 Cisplatin Kanker testis, ovarium Platamine RTU,platinol
8 Carboplatin Kanker Ovarium Paraplatin
Agen Miscellaneous
No Nama Obat Indikasi Sediaan
1 Asparaginase Pengobatan leukimia
limfositik akut, limfoma
Elspar, Leunase
2 Bleomicin Pengobatan melanoma,
sarkoma, testikular karsinoma,
lymphoma Hodgkin dan
Blenamax, Bleocin
KONSELING PASIEN KANKER
33
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
limphona non-Hodgkin
Imonoterapi
No Nama Obat Indikasi Sediaan
1 Interferon-alfa Leukemia IFN-alfa 2, Intron-A
2 Interleukin-2 Kanker ginjal, melanoma IL-2, Proleukin
Agen Endokrin
No Nama Obat Indikasi Sediaan
1 Flutamid Kanker Prostat Eulexin
2 Tamoxifen Pengobatan paliatif atau terapi
tambahan pada kanker
payudara stadium lanjut;
mengurangi risiko (invasive)
kanker payudara pada wanita
dengan Ductal Carcinoma In
Situ (DCIS); terapi kanker
payudara yang sudah
metastasis pada wanita dan
pria
Nolvadex, Tamofen,
Tamoplex, Tamoxifen
Ebewe
Pedoman Nyeri Pada Pasien Kanker (WHO)
Menurut Kaiser Permananete Algorith for Pain Manajement in Patient with
Advance Malignant Disease
KONSELING PASIEN KANKER
34
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
Nyeri RinganDosis maks perhari:Paracetamol 4,0 gIbuprofen 3,2 gNaprofen 1,0 g
Obat: Analgesik Non opioidAINS
Prinsip terapi
1. Cek frekuensi/ lama sakit/ lama timbulnya/penyebab nyeri secara teratur
2. Jika terdapat nyeri tulang, pemakaian AINS harus secara teratur
3. Selalu gunakan satu obat sampai dosis maks tercapai, sebelum mengganti
dengan obat lain yanglebih berkhasiat, keculai nyeri benar-benar tidak dapat
dikontrol
4. Jika nyeri bersifat terus menerus atau sering kambuh, gunakan dosis
pencegahan sebelum nyeri muncul
Nyeri ringan/ sedang
Dosis maks perhariParacetamol 4,0 gAmitriptilin 10-50 mgImipramin 10-50 mgDoksepin 10-50 mgPrednisone titrasiDeksametasok titrasi
Obat:
ParacetamolAINS kombinasiDengan opioidTambahan: Antidepresan trisiklikAntikonvulsanSteroidRadiopharmaceuticals
KONSELING PASIEN KANKER
35
Respon
Baik Tidak ditoleransiJelek
Lanjutkan Sal. Cerna: minum bersama
makanan/susu
Dosis
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
Obat-obat Antimuntah untuk Mual muntah akibat kemoterapi
Mengingat rumitnya mekanisme yang terlibat dalam proses muntah, tidak
mengherankan bila obat-obat antiemetik hadir dalam berbagai kelas dan rentang
aktivitas. Tidak semua kelas obat antiemetik, efektif mengendalikan mual dan muntah
yang disebabkan kemoterapi. Kategori utama obat-obat yang digunakan untuk
mengendalikan mual muntah akibat kemoterapi mencakup:
a. Fenotiazin
Kelompok pertama obat-obat yang efektif sebagai obat antimuntah, fenotiazin,
misalnya proklorperazin, bekerja menghambat reseptor dopamin. Obat kelompok
ini efektif terhadap efek muntah ringan sampai sedang dari obat-obat kemoterapi.
Walaupun meningkatkan dosis memperbaiki aktivitas antiemetik, efek samping,
termasuk hipotensi dan kegelisahan, merupakan hambatan. Efek samping lain
yang sering timbul adalah gejala ekstrapiramidal dan sedasi.
b. Pengganti Benzamid
Satu di antaranya, metoklopramid sangat efektif pada dosis tinggi terhadap
obat penyebab muntah yang kuat (misalnya sisplatin). Obat ini dapat mencegah
muntah pada 30 – 40% pasien dan mengurangi muntah pada sebagian besar
pasien. Namun mengingat dosis efektifnya cukup tinggi, efek samping perlu
diperhatikan, misalnya sedasi, diare, gejala ekstrapiramidal. Efek samping ini
membatasi penggunaan dosis besar dan paling sering timbul pada pasien-pasien
muda.
c. Butirofenon
Contoh kelompok ini adalah haloperidol, droperidol, dan domperidon; bekerja
menghambat reseptor dopamin (antagonis D2). Butirofenon merupakan obat
antimuntah dengan efektivitas sedang; dosis tinggi haloperidol hampir sama
efektif dengan metoklopramid dosis tinggi dalam mencegah muntah yang
disebabkan sisplatin. Efek samping yang sering timbul adalah kram perut.
d. Benzodiazepin
KONSELING PASIEN KANKER
36
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
Potensi antimuntah lorazepam dan alprazolam rendah. Efeknya mungkin
disebabkan dari efek sedasi, ansiolitik, dan amnesiknya. Sifat-sifat ini yang
mendasari penggunaan kelompok ini dalam mengobati muntah tipe antisipatori.
e. Kortikosteroid
Deksametason dan metilprednisolon yang digunakan tunggal efektif untuk
kemoterapi penyebab muntah yang ringan sampai sedang. Mekanisme
efek antimuntahnya tidak diketahui pasti, tetapi diduga melibatkan
penghambatan prostaglandin. Obat-obat ini dapat menyebabkan insomnia dan
hiperglikemia pada pasien diabetes melitus.
f. Kanabinoid
Derivat mariyuana, termasuk dronabinol dan nabilon, efektif terhadap
kemoterapi penyebab muntah yang sedang. Namun, kelompok ini jarang
menjadi obat antimuntah pilihan pertama mengingat efek sampingnya
yang serius, termasuk disforia, halusinasi, sedasi, vertigo, dan disorientasi.
Meskipun memiliki sifat-sifat psikotropik, namun efek antimuntah kanabioid
tidak melibatkan otak. Kanabinoid sintetik tidak memiliki aktivitas psikotropik,
namun merupakan antimuntah.
g. Antagonis reseptor serotonin tipe 3 (5-HT3)
Antagonis spesifik reseptor 5-HT3, ondansetron dan granisetron menghambat
reseptor 5-HT3 di perifer secara selektif (serat aferen viseral) dan di otak (zona
pemicu kemoreseptor). Obat-obat ini dapat diberikan sebagai obat tunggal
sebelum kemoterapi (intravena atau per oral) dan efektif terhadap semua
tingkatan terapi penyebab muntah. Salah satu percobaan melaporkan kedua obat
ini mencegah muntah pada 50-60% pasien yang diobati dengan sisplatin.6
Ondansetron juga disetujui untuk mencegah mual dan/atau muntah pasca operasi.
Dalam sebuah penelitian uji klinik di Amerika Serikat, generasi terbaru golongan
ini, palonosetron 3,9, terbukti lebih efektif mengatasi dan mencegah mual
muntah akibat kemoterapi baik itu tipe akut maupun tipe lambat dibandingkan
KONSELING PASIEN KANKER
37
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
dengan ondansetron dan granisetron. Efek samping yang sering dijumpai dari
obat-obat ini adalah nyeri kepala. Satu hal yang patut menjadi pertimbangan,
obat golongan ini sangat mahal.
h. Obat-obat kombinasi
Obat-obat antimuntah sering dikombinasi dengan tujuan meningkatkan
efektivitas dan menurunkan toksisitas. Kortikosteroid, paling sering
deksametason, meningkatkan aktivitas antimuntah bila diberikan bersama
metoklopramid dosis tinggi, antagonis reseptor 5-HT3, fenotiazin, butirofenon,
golongan kanabinoid atau golongan benzodiazepin. Antihistamin seperti
difenhidramin sering diberikan dalam kobinasi dengan metoklopropamid dosis
tinggi untuk mengurangi efek ekstrapiramidal, atau kortikosteroid, untuk
mengatasi diare yang disebabkan oleh metoklopramid.
Secara garis besar, penatalaksanaan dalam mengatasi mual muntah akibat
kemoterapi didasarkan juga pada tipe mual muntah itu sendiri (tabel 1,2 dan 3).
Antiemetik diberikan sebagai profilaksis, kira-kira 30 sampai 60 menit sebelum
pemberian obat kemoterapi.
KONSELING PASIEN
Konseling Secara Umum Yang Diberikan Pada Pasien
1. Indikasi obat
2. Regimen dosis
3. Berapa lama obat diberikan
4. Jelaskan pentingnya mematuhi terapi
5. Jelaskan efek samping yang berpotensi muncul dan upaya pencegahan ayau
manajemennya bila terjadi
KONSELING PASIEN KANKER
38
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
6. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan obat tersebut.
Contoh monitoring fungsi hati dan ginjal serta jantung
7. Tanyakan riwayat obat yang digunakan atau yang sedang digunakan untuk
mencegah interaksi obat yang tidak dikehendaki
Konseling Prakemoterapi
1. Pemeriksaan Laboratorium:
- Pemeriksaan darah lengkap (Hb, eritrosit, hematrokrit, leukosit, trombosit,
laju endap darah)
Jika Hb rendah
1. preparat Fe+as.folat, eso: feses berwarna hitam, mual (bau logam
berat), iritasi GI (pasien dianjurkan byk minum)=> infokan ke
pasien
Tranfusi darah
Berdasarkan sumbernya :
Alotrasfusi
autotransfusi
Leukosit rendah
I: infeksi
Terapi: AB
Nb: seluruh kemoterapi memiliki ES terhadap darah pasien
Pastikan pasien mengerti tujuan pengecekan labor
- Pemeriksaan fungsi ginjal
- Pemeriksaan fungsi hati
2. Pastikan pasien tetap tenang terhadap ES yang muncul karna ES dapat
ditangani
3. Jelaskan kegunaan terapinya
4. Persiapan mental pasien
5. Penjelasan efek samping yang berpotensi muncul
KONSELING PASIEN KANKER
39
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER
6. Persiapan Mental
Hal yang perlu dijelaskan:
Harapan hidup (data disampaikan)
Jika perlu data-data pendukung yang meningkatkan keyakinan pasien
Jelaskan juga bahwa ada waktunya pasien akan berhenti minum obat
Dibantu tim rohani RS
PTO kemoterapi
1. Apakah terapi optimal?
2. Apakah muncul ES: segera atau tertunda?
3. Jika pasien mual muntah: lanjutkan dg tatalaksana anti emetik akibat
kemoterapi
4. Jelaskan persentase keberhasilan pada pasien (suatu bentuk motivasi dan
memberikan keyakinan serta meningkatkan kepatuhan pasien )
5. Lihat dan analisa kembali hasil laboratorium => komunikasikan ke dokter
Informasi Saat Pasien Pulang
1. Jelaskan siklus penggunaan obat kanker dan yakinkan pasien untuk datang
kembali pada pengobatan fase selanjutnya (3mgg kemudian)
2. Biodata pasien penting diketahui terutama contact person yang bisadihubungi
dan hubungi pasien secara rutin dan beberapa waktu sebelum jadwal terapi
selanjutnya.
KONSELING PASIEN KANKER
40