Post on 17-Feb-2015
description
KOMPONEN-KOMPONEN PADA GIGI TIRUAN
SEBAGIAN LEPASAN
Kelompok 4B
ANGGOTA : Wesley Kuandinata
(100600140) Blisa Novertasari .S
(100600141) Aflah Triana (100600142) Nur Afiqah Binti Mohd Anuar (100600143) Nurain Binti Noman
(100600144) Nur Fathiah Binti Farid (100600145) Amirah Binti Nazri
(100600146) Loo Qai Jack
(100600147) Vidyaa Rubbini A/P Paramasivam
(100600148) S. Jeevamalar A/P Srirengan
(100600149) Khairunnisa (100600150)
PENDAHULUAN
Komponen GTSL terdiri dari basis/konektor, jenis penahan dan cangkolan yang akan diterapkan
dalam penentuan desain gigi tiruan.
Berdasarkan bahan basis yang digunakan, GTSL terbagi atas GTSL kerangka logam dan GTSL akrilik.
GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN KERANGKA LOGAM
(GTKL)
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN BASIS DARI LOGAM
Keuntungan :1. Akurat dan
bentuknya tetap2. Mudah dibersihkan3. Penghantar termis
yang baik4. Dapat dibuat lebih
tipis dari resin akrilik
Kelemahan :1. Tidak dapat dilapis
atau dicekatkan kembali
2. Mengganggu estetis karena warnanya tidak sesuai dengan warna jaringan mulut
3. Teknik pembuatan yang rumit dan mahal.
KOMPONEN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN KERANGKA LOGAM (GTKL)
I. Konektora. Konektor Utama/Mayor
Merupakan bagian dari GTKL yang menghubungkan bagian-bagian gigitiruan yang terletak pada sisi kiri dan kanan rahang.
Beberapa syarat agar konektor ini berfungsi dengan baik yaitu :
1. rigid sehingga gaya-gaya yang bekerja pada gigitiruan dapat didistribusikan secara efektif keseluruh bagian.
2. Lokasinya tidak menggangu pergerakan jaringan dan tidak menyebabkan tergesernya jaringan.
3. Kontur bagian perifer konektor harus dibentuk membulat dan tidak tajam sehingga tidak mengganggu lidah.
4 MACAM KONEKTOR UTAMA UNTUK RAHANG ATAS :
1. Batang palatal tunggal (single palatal bar)Terletak dibagian tengah palatum, dan besarnya disesuaikan dengan letak dan jumlah gigi yang hilang.Indikasi :
Daerah tidak bergigi berujung tertutup dan ruang edentulus yang pendek
Kebutuhan dukungan palatum minimal
2. Batang palatal ganda (double palatal bar)Indikasi :
Untuk Klas I, II, IV Kennedy Gigi penyangga anterior
dan posterior terpisah jauh Pasien yang tidak bisa
beradaptasi dengan plat palatal penuh
Torus palatinus besar, tapi tidak meluas sampai batas palatum keras dan lunak.
3. Plat Palatal berbentuk UIndikasi :
Klas I, II Kennedy Torus palatinus meluas
sampai batas posterior dari palatum keras
4. Plat palatal penuhMenutupi palatum lebih luas dan penyaluran beban fungsional lebih merata.Indikasi :
Klas I dan II Kennedy.
BENTUK-BENTUK KONEKTOR UTAMA UNTUK RAHANG BAWAH :
1. Batang lingual (lingual bar)Indikasi :
Terdapat ruang yang cukup antara tepi gingiva bagian lingual dan jaringan sulkus lingual
2. Batang Lingual Ganda (Double lingual bar)Konektor ini menyalurkan tekanan kunyah pada semua gigi yang dilewatinya sehingga mengurangi tekanan pada jaringan pendukung.
Indikasi :Sebagai penahan gigi anterior yang bebas perawatan periodontalGigi yang sudah mendapat perawatan periodontal dengan ruang interproksimal yang besar
3. Plat LingualIndikasi :
Pada kasus dengan torus mandibularis besar
Frenulum lingualis yang tinggi atau tempat yang ada lingual bar terbatas
Pada klas I Kennedy dengan resorpsi vertikal yang berat pada prosesus alveolaris
Stabilisasi gigi yang lemah setelah perawatan peiodontal.
4. Batang labial (labial bar)Digunakan pada kasus dengan gigi anterior yang terlalu miring ke lingual.
b. Konektor Tambahan/MinorFungsi :5. Menghubungkan bagian
gigi tiruan dengan konektor mayor
6. Menyalurkan tekanan fungsional/tekanan kunyah ke gigi penyangga.
Bentuk : Harus mempunyai ketebalan
yang cukup agar tetap tegar sehingga penyaluran tekanan efektif.
Lokasi :1. Didaerah embrasur lingual
antara 2 gigi dan harus berbentuk lancip ke arah gigi penyangganya.
2. Di daerah proksimal berdekatan dengan daerah tak bergigi.
II. Penahan
Ada 2 tipe penahan :1. Ekstra koronal
Penahan yang dilekatkan pada permukaan gigi penyangga
Merupakan bagian dari gigi tiruan yang
berfungsi memberi retensi pada gigi tiruan
agar tetap pada tempatnya.
2. Intra koronalPenahan yang terletak dalam batas kontur anatomi mahkota gigi penyangga.
Kelemahan penahan ekstra koronal : Kebersihan mulut yang tidak baik dapat
menyebabkan terjadinya karies dan penyakit periodontal
Tidak estetis bila terletak pada bagian yang mudah terlihat
Mudah terjadi distorsi.
A. Penahan Langsung (direct retainer)
Prinsip Dasar Cangkolan
Terletak pada gigi penyangga dan berfungsi mencegah lepasnya gigi
tiruan.
Cangkolan merupakan penahan langsung dan berfungsi menahan , mendukung, danmenstabilkan GTSL
Cangkolan dapat berfungsi dengan baik jika merupakan satu kesatuan yang mempunyai tiga fungsi yaitu :
1. Lengan retentif Tahanan untuk menahan
gigi tiruan tetap pada tempatnya. Terletak dibawah garis survei dan bersifat fleksible.
Pemeluk mencegah gigi tiruan bergerak ke arah lateral. Terletak di atas garis survei dan bersifat kaku.
2. Dukungan (support) mencegah gigi tiruan bergerak ke arah gingiva. Terletak pada permukaan oklusal dan bersifat kaku.
3. Lengan Resiprokal berfungsi mengimbangi pergerakan horizontal atau gaya yang ditimbulkan oleh lengan retentif. Terletak di atas garis survei dan bersifat kaku.
Berdasarkan bentuk cangkolan :1. Circumferensial cangkolan
melingkar dan mengelilingi seluruh permukaan gigi penyangga.
2. Bentuk batang.
Berdasarkan desain cangkolan :
A. Kelompok cangkolan supra garis survei
1. Cangkolan Akers Merupakan bentuk dasar
dari jenis circumferensial yang terdiri dari lengan bukal, lengan lingual dan sandaran oklusal.
Memenuhi semua persyaratan cangkolan karena mempunyai lengan retentif, lengan resiprokal dan sandaran oklusal.
2. Cangkolan kail Merupakan
modifikasi dari akers, lengannya diputar membalik mencapai dekat daerah tak bergigi.
3. Cangkolan mengarah belakang (back action)
Untuk gigi posterior dengan retensi sedikit
Undercut pada bagian distal dan mesiobukal
Konektor tambahan pada mesiopalatal
Sandaran oklusal dibagian distal
4. Cangkolan mengarah belakang membalik Undercut pada
bagian mesiolingual
Konektor minor pada bagian mesio bukal
Sandaran pada bagian distal
Digunakan pada molar yang miring ke lingual
5. Cangkolan setengah-setengah (half and half)
Terdiri dari dua lengan dan dua sandaran
Lengan retentif dari distal dan lengan resiprokal dari mesial pada sisi lingual
Digunakan pada premolar yang berdiri sendiri
6. Cangkolan kaninus Lebih banyak
dipakai untuk kaninus bawah dan atas yang tidak membutuhkan estetis
Sandaran pada bagian mesio insisal
Konektor tambahan pada bagian mesio lingual
Lengannya dari singulum ke bukal dan berakhir pada bagian mesio labial.
7. Cangkolan akers ganda Untuk premolar dan
molar pada sisi rahang yang tidak kehilangan gigi
Terdiri dari 2 buah cangkolan akers yang bersatu
8. Cangkolan embrasur Mempunyai 4 lengan
dari dua sandaran Dua buah lengan yang
terletak pada embrasur gigi dan pendek
9. Cangkolan cincin Digunakan untuk molar
terakhir yang berdiri sendiri. Pada molar bawah,
konektor minor berada di mesial dengan lengan mengelilingi permukaan bukal dan distal serta berakhir pada undercut mesio lingual.
Pada molar atas, konektor minor berada dimesial dan lengannya mengelilingi bagian palatal dan distal serta pada undercut mesio bukal
10. Cangkolan kombinasi Sering dikombinasikan dengan
cangkolan gingival dengan memanfaatkan kelebihan dari masing-masing cangkolan
B. Kelompok cangkolan infra garis surveimerupakan cangkolan yang lengannya berasal dari basis gigi tiruan dan mencapai daerah retentif dari daerah daerah gingivanya.
1. Cangkolan T (T bar clasp)
Digunakan untuk gigi premolar atas
2. Cangkolan batang I Digunakan pada
GTSL berujung bebas untuk memperkecil daya torsi pada gigi penyangga
3. Cangkolan mesio distal Digunakan untuk gigi
kaninus yang berdiri sendiri atau bila ada sedikit diastema.
Cangkolan infra garis survei biasa digunakan pada :
Penderita dengan frekuensi karies tinggi
Penderita mementingkan faktor estetis Daerah retentif pada 1/3 bagian
gingiva Untuk GTSL didukung gigi Letak gigi yang abnormal dalam
lengkung rahang.
B. SANDARAN / REST
Bagian dari gigi tiruan yang bersandar pada permukaan oklusal
atau insisal dari gigi untuk memberi dukungan vertikal pada
GTSL. Merupakan bagian dari kesatuan cangkolan. Dapat juga
berfungsi sebagai indirect retainer.
Fungsi Sandaran : Menyalurkan tekanan oklusal / tekanan kunyah ke
gigi penyangga. Menahan lengan-lengan cangkolan tetap pada
tempatnya. Sehingga bentuk dan letaknya tidak berubah.
Mencegah ekstrusi gigi penyangga. Menghindari tertumpuknya sisa makanan antara
cangkolan dengan gigi penyangga. Memperbaiki oklusi pada gigi malposisi sehingga
dapat berkontak dengan antagonisnya. Pada gigi anterior dapat menahan gaya antero-
posterior dan efek splint pada gigi asli anterior.
Kedudukan sandaran / rest-seat :
• Bentuk kedudukan sandaran : Sendok.
• Dasar tempat kedudukan sandaran sedikit miring ke pusat gigi penyangga pada permukaan oklusal dan konkaf.
• Sudut antara sandaran oklusal dan konektor minor harus lebih kecil dari 90 derajat.
Sandaran pada gigi posterior
• Outline sandaran oklusal pada umumnya berbentuk segi tiga dengan dasar segi tiga terletak pada marginal ridge dan perluasan ke tengah gigi dan harus bulat.
• Bentuk bulat ini mengikuti outline fossa mesial atau distal dari permukaan oklusal gigi yang dipersiapkan untuk kedudukan sandaran.
Panjang sandaran bervariasi dari 1/3 sampai
dengan ½ panjang
mesio-distal gigi.
Lebar dalam arah fasial
lingual sekurang-
kurangnya ½ jarak antara ujung tonjol
gigi.
Dasar kedudukan sandaran
sedikit dimiringkan ke pertengahan
gigi dan semua bagian harus konkaf atau berbentuk
sendok dengan kedalaman
maksimum 1 s/d 2 mm.
SANDARAN PADA GIGI ANTERIOR
Lokasi sandaran :1. Sandaran singulum
Terletak pada gigi kaninus.
2. Sandaran insisal Terletak pada permukaan insisal.
Permukaan labial dan lingual dipreparasi dan dasarnya tegak lurus.
C. PENAHAN TAK LANGSUNG / INDIRECT RETAINER
Fungsi penahan tak langsung :1. Untuk mengimbangi gerakan-gerakan
yang terjadi sewaktu pengunyahan.2. Menambah stabilitas GTSL.3. Sebagai vertical stop untuk mencegah
tertekannya jaringan lunak di bawah GTSL.
4. Membantu splint gigi depan.
Bentuk penahan tak langsung :1. Sandaran oklusal2. Sandaran insisal3. Sandaran singulum4. Plat lingual5. Batang lingual ganda
III. Sadel
Bagian dari GTSL yang menggantikan tulang alveolar yang hilang dan mendukung anasir gigi tiruan.
Bagian dari GTSL yang menggantikan gigi asli yang hilang. Yang biasa digunakan adalah dari akrilik, porselen dan logam.
IV. ANASIR GIGI TIRUAN
GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN DARI RESIN
AKRILIK
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN GTSL DARI RESIN AKRILIK
Warnanya harmonis dengan jaringan sekitarnya
Jika patah dapat direparasi
Relatif lebih ringan Teknik pembuatan
dan pemolesannya mudah
Harganya murah
Pengantar termis yang buruk
Mudah abrasi pada saat pembersihan dan pemakaian
Sisa makanan mudah melekat pada basis resin akrilik
Resin akrilik dapat menyerap cairan mulut sehingga dapat menyebabkan perubahan warna
Keuntungan Kekurangan
BASIS
Merupakan Bagian
gigitiruan yang
menggantikan tulang
alveolar yang hilang.
Berfungsi :1. mendukung anasir
gigitiruan2. menggantikan jaringan
yang hilang serta memberikan dukungan kepada bibir dan pipi.
3. memberikan retensi dan stabilisasi pada gigitiruan.
4. memenuhi faktor estetik.
5. untuk meneruskan tekanan kunyah ke mukosa dan tulang alveolar di bawahnya.
Penggolongan basis gigitiruan
1. Basis dukungan gigi/basis tertutup/bounded Saddle
Merupakan basis yang dibatasi oleh gigi asli pada kedua sisi. Tekanan oklusal secara langsung disalurkan ke gigi penyangga.
1. Basis dukungan jaringan/kombinasi/ berujung bebas/free end sanddle
Basis yang bagian distalnya tidak dibatasi oleh gigi asli.
Tekanan oklusal secara langsung disalurkan ke gigi penyangga. Sedangkan bagian distal akan didukung oleh tulang alveolar dan mukosa yang berada dibawah basisi gigitiruan.
Perluasan Basis
Sebaiknya menutupi permukaan jaringan seluar mungkin agar gaya
oklusal dapat disalurkan ke permukaan jaringan seluas
mungkin, sehingga tekanan per satuan luas menjadi kecil, dengan demikian resorpsi tulang alveolar
dan pergerakan basis dapat dicegah.
Bila gigi posterior tidak ada, basis perlu diperluas
menutupi palatum sampai ke
tuberositas dan hamular notch.
Perluasannya sampai menutupi retromolar dan
meluas kelateral sampai ke sulkus
bukalis.
Perluasan Basis pada RA
Perluasan Basis pada RB
PENAHAN/RETAINER
Cengekram adalah bagian dari gigi tiruan lepas yang
berbentuk bulat/gepeng. Terbuat dari kawat stainless
steel/ logam tuang, yang melingkari/ memegang gigi
penjangakaran.
Menurut konstuksinya cangkolan dapat berupa:1. Cangkolan kawat, digunakan untuk
gigitiruan resin akrilik. Merupakan cangkolan yang terbuat dari kawat jadi, berpenampang bulat dan dibentuk dengan menggunakan tang. Cangkolan kawat ini sifatnya lentur, pasif dan tidak menekan gigi penyangga.
2. Cangkolan tuang, digunakan untuk gigitiruan kerangka logam. Kontak cangkolan tuang pada permukaan gigi penyangga merupakan kontak bidang dan sifatnya kaku.
1. Lengan retentif, terdiri dari:
Tahanan: fungsi untuk menahan gigitiruan tetap pada tempat
Prinsip dasar cangkolan Untuk dapat berfungsi dengan baik
satu kesatuan cangkolan harus mempunyai 3 fungsi
Pemeluk: mencegah gigitiruan bergerak kearah lateral
2. Lengan resiprokal, fungsi untuk mengimbangi pergerakan horizontal
3. Dukungan/Support, mencegah gigitiruan bergerak kearah ginggiva
Kelompok cangkolan kawat untuk gigitiruan resin akrilik:1. Cangkolan jari satu/cangkolan C, letaknya
pada bagian bukal gigi penyangga dan digunakan pada gigi C
2. Cangkolan jari tiga yang terdiri dari lengan retentif, resiprocal dan sandaran oklusal. Digunakan untuk gigi P dan M
SADEL
Merupakan bagian dari gigitiruan yang menggantikan tulang alveolar yang hilang dan mendukung anasir gigitiruan
ANASIR GIGITIRUAN
Bagian GTSL yang menggantikan gigi asli yang hilang
Terbuat dari akrilik dan porselen Lekatan anasir gigitiruan dari akrilik ke basis
merupakan perletakan kimia Anasir gigitiruan dari porselen perletakannya
secara mekanis Anasir gigitiruan dari akrilik dipakai pada
pasien dengan ruang intermaksila kecil Anasir gigitiruan dari porselen dipakai bila
ruang intermaksila besar
DAFTAR PUSTAKA
1. Tamin HZ, Zulkarnain Z, Ariyani. Ilmu Gigi Tiruan Sebagian Lepasan. Medan, 2013: 16-32
2. Battistuzzi, Kayser, Keltjens, Plasmans. Gigi Tiruan Sebagian. Jakarta: Penerbit Widya Medika, 1996: 63-96
3. Gunadi HA, Margo A, Burhan LK, Suryatenggara F, Setiabudi I. Bahan Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan. Jakarta: Penerbit Hipokrates, 2012: 151-239
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA